Upload
rai-han
View
127
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
81Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa
Abstrak
elajar tuntas sangat penting dalam mencapai hasil belajar yang baik.Akan tetapi terdapat berbagai variabel yang sangat mempengaruhiketuntasan belajar. Salah satunya adalah pengajaran remedial.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sejauh mana pengajaran remedialdapat mempengaruhi pencapaian ketuntasan belajar siswa. Penelitian dilakukandi SDK 6 BPK PENABUR Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaranremedial memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswadalam mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian disarankan agarpengajaran remedial dapat dilaksanakan di sekolah untuk membantu siswamencapai ketuntasan belajar.
The Effect of Remedial Teaching to the Students’ Mastery Learning
Abstract
(Mastery learning is very important to get a good result of studying. Mean-while, there are variables that influence the mastery learning activities. Oneof them is remedial teaching. This research is done in SDK 6 BPK PENABURJakarta. The aim of the research is to get a view of how much the influence ofremedial teaching to the mastery learning activities. Final result shows thatremedial teaching gives a positive effect to the students to achieve the mas-tery learning activities. So, it is proposed that the remedial teaching should begiven in schools to help students to mastery the learning activities).
B
Pengaruh Program Remedialterhadap Ketuntasan Belajar Siswa
Wiwik Chrisnajanti *)
*) Dra. Wiwik Chrisnayanti adalah guru Kimia di SMUK 5 BPK BPK PENABUR, Jakarta
82 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Laporan Penelitian
A. Pendahuluan
Setiap guru menyadari bahwa dalam proses belajar mengajar selalu adasiswanya yang mengalami kesulitan belajar sehingga siswa tidak mampumencapai ketuntasan belajar. Kesadaran tersebut belum sepenuhnyaditindaklanjuti oleh guru untuk mengupayakan solusinya. Dalam pembahasanini, diajukan salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh guru untukmencapai ketuntasan belajar yaitu memberikan kegiatan remedial. Kegiatanini, di lingkungan BPK PENABUR Jakarta, belum dilaksanakan secara merata diseluruh jenjang sekolah terutama di jenjang SLTP dan SLTA. Oleh karena itupenelitian ini ditujukan pada jenjang SD yang telah melaksanakan programremedial sejak tahun 1994.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakahprogram remedial yang dilakukan di SDK 6 BPK PENABUR Jakarta berpengaruhsecara positif terhadap hasil belajar siswa yang mengalami kesulitan belajardalam mencapai ketuntasan belajar.
B. Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis
Kerangka teoritis yang disajikan sebagai bahan pengajuan hipotesis penelitianini adalah :
(1) Prinsip belajar tuntas (mastery learning), yaitu sistem belajar yangmengharapkan sebagian besar siswa dapat menguasai tujuaninstruksional umum dari suatu satuan pelajaran secara tuntas. Standarnormal penguasaan tuntas adalah 85% dari populasi siswa harusmenguasai sekurang-kurangnya 75% dari tujuan instruksional yang hendakdicapai.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa ada korelasi yang tinggiantara skor tes bakat/ pembawaan/IQ siswa dengan skor hasil belajar siswa.Akan tetapi Carroll dalam Ishack dan Warji (1987) berpendapat bahwa bakat/IQ bukan merupakan indeks tingkat penguasaan yang dapat dicapai siswa,melainkan merupakan ukuran kecepatan belajar untuk menguasai materi suatupelajaran. Dengan pengertian lain bahwa siswa IQ tinggi akan dapat menguasaimateri pelajaran lebih cepat dibandingkan siswa dengan IQ rendah. Ini berartipenguasaan materi dapat dicapai oleh setiap siswa, baik memiliki IQ tinggimaupun rendah, asalkan kepadanya diberikan waktu yang cukup dan pelayananyang tepat.
Melalui prinsip belajar tuntas, diharapkan rata-rata tingkat keberhasilansiswa dalam menguasai materi pelajaran akan meningkat. Hal ini disebabkansiswa-siswa yang lambat dalam hal menangkap pelajaran telah mendapatperhatian dan kesempatan sehingga dapat menguasai program pengajaranpokok.
83Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa
(2) Pengajaran remedial, bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan, sekurang-kurangnya sesuai denganderajat ketuntasan minimum.
Pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi, yaitu: a) fungsi korektifyang memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar dan perbaikan segi-segi kepribadian siswa, b) fungsi pemahaman yang memungkinkan siswamemahami kemampuan dan kelemahannya serta memungkinkan gurumenyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa, c) fungsipenyesuaian yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri denganlingkungannya dan memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaransesuai dengan kemampuannya, d) fungsi pengayaan yang memungkinkan siswamenguasai materi lebih banyak dan mendalam serta memungkinkan gurumengembangkan berbagai metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, e)fungsi akseleratif yang memungkinkan siswa mempercepat proses belajarnyadalam menguasai materi yang disajikan dan yang terakhir f) fungsi terapeutikyang memungkinkan terjadinya perbaikan segi-segi kepribadian yang menunjangkeberhasilan belajar.
Beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial pada akhirnyadikembangkan oleh guru ke dalam berbagai strategi pelayanan pengajaranremedial, yaitu :
a) Pendekatan kuratif, pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanyasiswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran. Tiga strategi yangdapat dikembangkan oleh guru, yaitu : strategi pengulangan, pengayaandan pengukuhan serta strategi percepatan.
b) Pendekatan preventif, pendekatan yang ditujukan kepada siswa yang padaawal kegiatan belajar telah diduga akan mengalami kesulitan belajar.Strategi pengajaran yang dapat dilakukan, yaitu kelompok homogen, in-dividual, kelas khusus.
c) Pendekatan yang bersifat pengembangan, pendekatan yang didasarkanpada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedinimungkin agar dapat diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secaraefektif dan efisien.
Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial harus disesuaikan dengankarakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yangdapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab,kerja kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran individual.
84 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Laporan Penelitian
C. Landasan Berpikir
Setiap anak normal berpotensi untuk mencapai ketuntasan belajar, asalkankepadanya diberi waktu dan layanan yang sesuai. Akan tetapi sistem pendidikanumum di Indonesia terikat dengan waktu dalam pengertian bahwa sejumlahmateri pelajaran harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu, satu cawumisalnya. Oleh karenanya siswa yang tergolong lamban belajar perlu dibantudengan pengajaran remedial agar mereka dapat mencapai ketuntasan belajar.
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah hasil belajar sesudah remedial lebih tinggi darihasil belajar sebelum remedial
H1: µ A > µ B
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDK 6 BPK PENABUR Jakarta dengan sampel siswakelas 5 tahun ajaran 1997/1998 bidang studi Matematika. Sampel penelitiansejumlah 43 orang secara cluster random sampling. Penelitian inti bertujuanuntuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengajaran remedial terhadappeningkatan prestasi belajar siswa SDK 6 BPK PENABUR Jakarta. Datadikumpulkan melalui wawancara kepada Kepala Sekolah dan 4 guru pelaksanaprogram (menggunakan pedoman wawancara) serta dokumentasi data nilaisiswa peserta remedial, dan dianalisis dengan menggunakan uji perbedaanrata-rata dua sampel yang berpasangan, yang sebelumnya dilakukan ujinormalitas dengan uji Liliefors dan uji kesamaan dua varians dengan uji Fisher.
F. Hasil Penelitian
Dari penelitian dikemukakan hasil sebagai berikut :
1. Uji normalitas : L hitung sebelum remedial = 0,125
L tabel = 0,1351 pada α = 0,05
Mengingat L hitung < L tabel, maka data berdistribusi normal
L hitung sesudah remedial = 0,1279
L tabel = 0,1351 pada α = 0,05
Mengingat L hitung < L tabel, maka data berdistribusi normal
2. Uji kesamaan dua varians : F hitung = 1, 183
Interval F tabel : 0,595 < F tabel < 1,68 pada α = 0,05
Karena F hitung di dalam F tabel maka Ho diterima, berarti varianskedua populasi homogen.
85Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa
3. Uji perbedaan means dari dua sampel yang berkorelasi : t hitung = -17,075
Interval tabel : - 1,666 < t hitung < 1,666 pada α = 0,05
Karena t hitung di luar dan berada di sebelah kiri interval t tabel maka H1diterima, berarti rata-rata hasil belajar sebelum remedial lebih rendahdari rata-rata hasil belajar sesudah remedial.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, ternyata belajar tuntasmemberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa. Hal inidibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil rata-rata belajarsiswa sesudah remedial lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswasebelum remedial. Pembuktian ini menunjukkan bahwa belajar tuntasmerupakan salah satu cara untuk membantu siswa yang belum mencapaiseluruh tujuan pembelajaran khusus untuk satu sub atau pokok bahasan.Dengan demikian belajar tuntas dapat menolong siswa yang mengalamikesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus.
Bentuk atau cara pelaksanaan belajar tuntas dapat dipilih oleh guru sesuaidengan jumlah dan kondisi siswa serta jenjang pendidikannya. Pelaksanaanbelajar tuntas yang dapat dipilih guru, antara lain: tutor sebaya, pengajaranindividual, maupun kerja kelompok, sedangkan metode yang dapat digunakan,antara lain diskusi, latihan, tanya jawab, dan pemberian tugas.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, antara lain: (1) datayang dipergunakan adalah data sekunder berupa nilai siswa, sehingga tidakdiketahui validitas dan reliabilitas serta tingkat kesukaran dan daya pembedasoal yang diberikan guru dan (2) masukan yang dapat diberikan bagi paraguru mengenai pengajaran remedial dari penelitian ini belum jelas karenamenyangkut pelaksanaan proses penelitian yang dilakukan, seperti pengetahuandan kemampuan peneliti yang terbatas.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik dapat ditarik kesimpulanbahwa program remedial berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.Artinya hasil belajar sesudah remedial lebih tinggi dari hasil belajar sebelumremedial dilakukan. Dengan demikian program remedial dapat menolong siswayang mengalami kesulitan belajar untuk mencapai ketuntasan belajar.
86 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Laporan Penelitian
2. Saran
Dalam rangka pencapaian ketuntasan belajar siswa, maka guru di sekolahperlu melaksanakan program remedial bagi siswa yang mengalami kesulitanbelajar. Pelaksanaan program ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh tidakhanya pada jenjang SD, tetapi perlu dilaksanakan pada jenjang SLTP danSLTA.
Guru sebagai pembimbing program diharapkan dapat merancang programsesuai dengan karakteristik individu setiap siswanya, sehingga setiap siswamemperoleh layanan yang tepat.
Untuk kesempurnaan sebuah kajian, disarankan agar soal-soal yang diujikankepada siswa remedial telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Selain itudisarankan kepada peneliti untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain yangdapat mempengaruhi hasil penelitian, misalnya les privat di rumah.
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (1988). Penilaian program pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Engkuswara. (1984). Metodologi pengajaran. Jakarta: Proyek PengembanganPerguruan Swasta Jakarta Dirjendikdasmen Depdikbud.
Ischak S. W. & Warji R. (1987). Program remedial dalam proses belajar-mengajar.Yogyakarta: Liberty.
Jumaris, M. (1990). Diagnosa umum terhadap kesulitan belajar. Makalah padapenataran guru-guru SDK–SLTA BPK BPK PENABUR Jakarta.
Muljono. (1990). Diagnostik kesulitan belajar dan pengajaran remedial makalahpada penataran guru-guru SMU Kristen di Jl. Tanjung Duren IV Jakarta.
Surya & Amin. ( 1980). Pengajaran remedial. Jakarta: PD Andreola.
Tamarol, F. P. (1990, November 23). Pengajaran remedial: Suatu pendekatan darisegi konseling makalah yang disampaikan pada penataran pengajaran reme-dial di BPK PENABUR Jakarta.
Wijaya, H. C. (1996). Pendidikan remedial: Sarana pengembangan mutu sumberdaya manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.