Upload
phungdieu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman | 3
IKHTIAR EKSEKUTIF
Salah satu azas dalam penerapan tata kelola pemerintahan yang
baik adalah akuntabilitas. Merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau
mandat yang melekat pada suatu lembaga dengan landasan pemikiran tersebut,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satuan Kerja Pengadilan
Negeri Padang Panjang Tahun 2017 ini disusun. LKjIP menyajikan
capaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Negeri Padang Panjang selamna
tahun 2017, yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh
organisasi, Walaupun Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 telah
mensyaratkan setiap instansi pemerintah menyusun suatu Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP), namun Iaporan ini juga merupakan kebutuhan
kami dalam melakukan Analisis dan Evaluasi Kinerja dalam rangka
Peningkatan Kinerja Organisasi secara menyeluruh.
LKjIP tahun 2017 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan
oleh Satuan Kerja Pengadilan Negeri Padang Panjang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan
visi, misinya yaitu mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan
kehakiman yang mandiri, efektif, efesien serta mendapatkan kepercayaan
publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas,
etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab
panggilan pelayanan publik.
Halaman | 4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................ 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
IKHTIAR EKSEKUTIF ........................................................................... 3
DAFTAR ISI ............................................................................................ 4
BAB I....................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................... 5
Aspek Strategis Organisasi ................................................................ 5
1. Aspek Keterbukaan Informasi. .................................................... 5
2. Aspek Percepatan Reformasi Hukum. ......................................... 6
3. Aspek Pengembangan Sistem Pengadilan yang Akuntabel dan Transparan. ................................................................................. 6
BAB II ..................................................................................................... 8
PERENCANAAN KINERJA ................................................................... 8
BAB III .................................................................................................. 15
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 15
A. Capaian Kinerja Organisasi. ...................................................... 15
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 15
2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 Dengan Tahun 2016 dan Tahun 2017 .................... 29
3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019 ....................................................... 31
4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Standar Nasional ....................................................................... 32
B. Realisasi Anggaran.................................................................... 33
BAB IV .................................................................................................. 35
PENUTUP ............................................................................................. 35
A. Kesimpulan ............................................................................... 35
B. Saran – saran ............................................................................. 35
BAB V ................................................................................................... 36
LAMPIRAN ........................................................................................... 36
Halaman | 5
BAB I
PENDAHULUAN
Pengadilan Negeri Padang Panjang, Merupakan Pengadilan Negeri yang Dulunya Merupakan Bagian dari Daerah Hukum Pengadilan Negeri Batusangkar, berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Pada Tanggal 7 April 1977 Nomor 32/131/2-22, dikeluarkan Sebuah Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Negeri Padang Panjang dan di tambah dua daerah hukum yaitu Kecamatan Batipuh dan Kecamatan X Koto, tetapi setelah berlakunya Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tanggal 17 Februari 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan, kedua Kecamatan tersebut dikembalikan ke Wilayah Hukum Tanah datar.
Pengadilan Negeri Padang Panjang merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan, dengan tugas pokok menerima, memeriksa, memutuskan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.
Mengingat luasnya lingkup tugas dan beratnya beban pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Padang Panjang, maka dalam hal penyelenggaraan administrasi pengadilan oleh undang-undang dibedakan menurut jenisnya kedalam administrasi Kepaniteraan dan administrasi Sekretariat, hal mana dimaksudkan selain menyangkut aspek ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi juga akan mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan peradilan.
Aspek Strategis Organisasi Serta Permasalahan Utama (Strategic Issued) Pengadilan Negeri Padang Panjang Aspek Strategis Organisasi Sesuai dengan arah dan kebijakan Mahkamah Agung Republik
Indonesia dengan agenda pembaharuannya, maka ada tiga aspek strategis yang menjadi perhatian di Pengadilan Negeri Padang Panjang, yaitu:
1. Aspek Keterbukaan Informasi. Dengan adanya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 144/KMA/SK/VII/2007 dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SK/I/2011, maka pada Pengadilan Negeri Padang Panjang sudah ada website dengan alamat www.pn-padangpanjang.go.id, selain itu dengan program penelusuran perkara
Halaman | 6
(SIPP) telah ada CTS V 3.2.0, ini semua bertujuan untuk memberi kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat, serta terus mendorong reformasi birokrasi untuk menghadirkan pelayanan publik yang prima.
2. Aspek Percepatan Reformasi Hukum. Pengadilan Negeri Padang Panjang sudah mengambil prakarsa percepatan
reformasi hukum yang akan diaktualisasikan melalui delapan agenda pembenahan, meliputi 1. pelayanan publik, 2. penataan regulasi, 3. pembenahan manajemen perkara, 4. penguatan sumber daya manusia, 5. penegak hukum, 6. penguatan kelembagaan, 7. pembangunan budaya hukum di masyarakat, dan 8. pembenahan satuan kerja.
3. Aspek Pengembangan Sistem Pengadilan yang Akuntabel dan Transparan. Pada aspek ini Pengadilan Negeri Padang Panjang telah menyediakan meja
informasi dan meja pengaduan yang berada dibawah tanggung jawab Kepaniteraan Hukum, serta meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Aspek strategis di atas tersebut sejalan dengan apa yang termuat dalam
renstra 2015–2019 Pengadilan Negeri Padang Panjang, yaitu:
1) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
2) Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
3) Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan
4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Permasalahan Utama (strategic issued)
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi Pengadilan Negeri Padang Panjang dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna penegakkan hukum di wilayah hukum Pengadilan Negeri Padang Panjang meliputi;
Tabel.1 Permasalahan pada Pengadilan Negeri Padang Panjang
NO URAIAN PERMASALAHAN 1 Penyelesaian Perkara Masih ada perkara yang penyelesaiannya lebih dari
5 (lima) bulan 2 Manajemen penanganan
perkara 1. Masih adanya keluhan masyrakat tentang
akurasi informasi pada SIPP dan belum ada kemampuan untuk mengontrol secara efektif.
Halaman | 7
2. Masih rendahnya SDM dalam pemanfaatan SIPP untuk penanganan perkara
3 Penerimaan masyarakat terhadap putusan
Tingginya jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Tinggi disebabkan ketidakpuasan para pencari keadilan di tingkat pertama sehingga memicu para pihak mengajukan banding.
4 Akses terhadap pengadilan Masih adanya keluhan publik bahwa sarana informasi yang disediakan belum menjamin sepenuhnya transparansi di pengadilan
5 Sumber Daya Manusia
1. Masih lemahnya pemahaman terhadap kebijakan teknis dan nono teknis peradilan.
2. Sumber daya manusia khususnya menyangkut pegawai yang berkaitan dengan IT tidak ada, sehingga untuk menyelesaikan tugas-tugas berkaitan dengan IT menggunakan tenaga honor.
3. Mutasi dan promosi pejabat struktural dan fungsional serta staf ke luar Pengadilan Negeri Padang Panjang tidak diimbangi dengan mutasi dan promosi ke Pengadilan Negeri Padang Panjang
Halaman | 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tahun 2017 adalah tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Negeri Padang Panjang yang merupakan gambaran dari kinerja dan
rencana serta program kerja, yang lingkupnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Padang Panjang tahun 2015-2019 adalah
rencana kinerja yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai sesuai dengan visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Visi dan Misi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan
tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Padang Panjang. Visi
Pengadilan Negeri Padang Panjang mengacu pada visi Mahkamah Agung RI
adalah sebagai berikut:
“ MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI PADANG PANJANG YANG AGUNG ”
Visi Pengadilan Negeri Padng Panjang tersebut di atas, dirumuskan
dengan merujuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama alinea kedua dan alinea
keempat sebagai tujuan Negara Republik Indonesia.
Penjelasan:
a. Pengadilan menunjukkan lembaga. Kata Badan Peradilan digunakan untuk
membedakannya dari lembaga penegak hukum lainnya, seperti Kejaksaan
Agung, Kepolisian, dan sebagainya;
b. Padang Panjang, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Pengadilan
Negeri Padang Panjang;
c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran,
kemuliaan, keluhuran;
Melalui visi ini, Pengadilan Negeri Padang Panjang ingin menjadi
lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai
yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memerima, memeriksa, mengadili dan
Halaman | 9
memutus perkara. Pengadilan Negeri Padang Panjang yang agung, secara ideal
dapat diwujudkan sebagai sebuah badan peradilan yang:
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif
dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang
dialokasikan secara proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang
jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manajemen dan admisnistrasi proses perkara yang
sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
5. Mengelola saran prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan
kriteria objektif, sehingga tercapai personil peradilan yang berintegritas
dan profesional.
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap prilaku, administrasi, dan
jalannya peradilan.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas,
kredibilitas, dan transparansi.
10. Modern dengan berbasis teknologi informasi terpadu.
Visi tersebut merujuk pada TAP MPR No. 7/MPR/2001 Tentang Visi
Indonesia Masa Depan. Untuk memperjelas upaya pencapaian visi tersebut,
Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya menurunkannya dalam 6
(enam) pilar misi, yang diuraikan pada bagian berikutnya.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Padang Panjang, adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Padang Panjang kelas II.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Padng Panjang
Kelas II.
Halaman | 10
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi pengadilan Negeri Padang
Panjang kelas II.
Pengadilan Negeri Padang Panjang percaya dan memiliki keyakinan
bahwa keempat pilar misi ini, akan membawa pada visi yang telah ditetapkan.
Menyadari sepenuhnya, bahwa setiap upaya/proses mencapai sesuatu, harus
disertai dengan bagaimana mengevaluasinya, maka keenam pilar misi ini,
kelak akan bisa dievaluasi dengan kerangka Area of Court Excellence,
sebagaimana sudah dibahas di depan. Penggunaan kerangka ini sekaligus
menjaga dan memastikan integrasi perencanaan, proses implementasi dan hasil
yang ingin dicapai dari setiap program/aktivitas yang dikembangkan
kemudian.
Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan
sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran strategis dan
indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Halaman | 9
Rencana Kinerja Tahunan Rencana kinerja tahun 2017 Pengadilan Negeri Padang Panjang memuat angka target kinerja tahun 2017 untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Rencana kinerja tahun 2017 Pengadilan Negeri Padang Panjang
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target Program Kegiatan
Indikator Kegiatan
Target Anggaran
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perdata Pidana
100% 100%
Program peningkatan manajemen peradilan umum
Peningkatan manajemen peradilan umum
Pos Bantuan Hukum. Perkara peradilan umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu
192 Jam Layanan 62 Perkara
40.900.000
Persentase perkara: Perdata Pidana
100% 100%
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahakamah Agung
Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan
Layanan dukungan manajemen pengadilan
12 Layanan
3.581.975.000
Halaman | 10
Yang diselesaikan tepat waktu.
Badan Urusan Administrasi
Layanan Perkantoran.
12 Layanan
Persentase penurunan sisa perkara: Perdata Pidana
30% 30%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Mahakamah Agung
Layanan internal
4 Layanan
350.000.000
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding, Kasasi, PK
100% 100% 100%
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25%
Indeks responden pencari keadilan yang puas
3.7
Halaman | 11
terhadap layanan peradilan
2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100%
Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100%
Persentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100%
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
25%
Halaman | 12
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
25%
Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
0%
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
25%
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
70%
Halaman | 13
Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja ini bertujuan sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai tolak ukur dan dasar penilaian evaluasi kinerja serta dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.
Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2017 antara Ketua Pengadilan Negeri Padang Panjang dengan Ketua Pengadilan Tinggi Padang, dapat dilihat pada tabel berikut:
Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Padang Panjang
No Sasaran
Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Utama Target
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana
100% 100%
b. Persentase perkara: - Perdata - Pidana
Yang diselesaikan tepat waktu.
100% 100%
c. Persentase penurunan sisa perkara:
- Perdata - Pidana
30% 30%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding, - Kasasi, - PK
100% 100% 100%
e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25%
Halaman | 14
f. ndeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.7
2 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100%
c. ersentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
25%
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
25%
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan
0%
c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
25%
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
70%
Halaman | 15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi.
Capaian Kinerja Organisasi adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis yang berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu
metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai
mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat
komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Padang Panjang
tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat
apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat
beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga
beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2017 ini. Rincian tingkat capaian
kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Halaman | 16
PENGUKURAN KINERJA TAHUNAN 2017 PENGADILAN NEGERI PADANG PANJANG
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana -Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu -Pidana -Perdata
100% 100%
98% 82%
98% 82%
Persentase penurunan sisa perkara
30% 37% 123,33%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum Banding, Kasasi, PK
100% 85% 85%
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25% - -
Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.7 3.58 96,75%
2 Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100% - -
c. Persentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
25 - -
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
25 - -
Halaman | 17
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
25 - -
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Presentase implementasi survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang
70% 90% 128,57%
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Padang Panjang Tahun 2017
mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas,
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017 Pengadilan
Negeri Padang Panjang telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan,
diuraikan sebagai berikut :
1) Sasaran Terwujud Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel
Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Pengadilan Negeri Padang Panjang dalam Mewujudkan Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Sasaran ini terdiri dari 6 (enam) indikator sebegaimana digambarkan pada tabel dibawah ini :
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana -Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu -Pidana -Perdata
100% 100%
98% 82%
98% 82%
Persentase penurunan sisa perkara
30% 37% 123.33%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum Banding, Kasasi, PK
100% 85% 85%
Halaman | 18
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25% - -
Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.7 3.58 96.75%
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut :
Sasaran 1
a) Indikator Kinerja ke-1 : Persentase sisa perkara yang dilesaikan
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah
perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan
dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan.
- Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
penyelesaikan sisa perkara ditahun 2017.
- Sisa perkara adalah jumlah beban perkara tahun
sebelumnya yang belum diputus (dalam hal ini sisa perkara
tahun 2016).
Data Penyelesaian Sisa Perkara
Perkara
Sisa Perkara Tahun 2016
Sisa Perkara
Yang Diselesaikan Tahun 2017
Sisa Perkara
Yang Belum Diselesaikan Tahun 2017
Persentase Sisa
Perkara Yang
Diselesaikan Perdata 8 8 - 100%
Pidana 8 8 - 100%
Jumlah 16 16 - 100%
Persentase sisa perkara yang diselesaikan ditargetkan
100% dari jumlah perkara yang ada.
- Untuk perkara pidana cepat pada tahun 2017 tidak terdapat sisa
perkara, karena perkara ini selesai dalam waktu 1 hari kerja.
Halaman | 19
- Untuk perkara pidana ringan pada awal tahun 2017 juga tidak
terdapat sisa perkara.
- Untuk perkara pidana biasa, pada awal tahun 2017 terdapat sisa
perkara sebanyak 8 perkara dan dapat terselesaikan
seluruhnya. Sehingga persentase capaian pada tahun 2017
sebesar (8/8 x 100%) = 100%.
- Untuk perkara perdata gugatan, pada awal tahun 2017 terdapat
sisa perkara sebanyak 14 perkara dan dapat terselesaikan
seluruhnya. Sehingga persentase capaian pada tahun 2017
sebesar (8/8 x 100%) = 100%.
- Untuk perkara perdata permohonan, pada awal tahun 2017
terdapat sisa perkara sebanyak 1 perkara dan dapat
terselesaikan seluruhnya. Sehingga persentase capaian pada
tahun 2017 sebesar (1/1 x 100%) = 100%.
Pencapaian target indikator kinerja Indikator Kinerja ke-1 : Persentase sisa perkara yang dilesaikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Persentase Pencapaian Indikator Kinerja sisa perkara yang
diselesaikan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Perbandingan Pencapaian target indikator kinerja Indikator Kinerja ke-1 : Persentase sisa perkara yang dilesaikan tahun 2017 dengan lalu dan beberapa tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut :
Halaman | 20
Perbandingan Persentase Pencapaian Indikator Kinerja sisa
perkara yang diselesaikan
Indikator Kinerja Utama
2017 2016 2015
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tahun 2017 digambarkan sebagai berikut :
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Pidana Cepat Pidana Ringan Pidana Biasa Perdata Gugatan Perdata Permohonan
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
Ukuran capaian indikator kinerja sisa perkara yang
diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
- Untuk perkara pidana cepat tidak terdapat sisa perkara.
- Untuk perkara pidana ringan tidak terdapat sisa perkara.
- Untuk perkara pidana biasa sebesar (8/8 x 100%) = 100%
- Untuk perkara perdata gugatan sebesar (8/8 x 100%) = 100%
- Untuk perkara perdata permohonan sebesar (1/1 x 100%) =
100%
Halaman | 21
b) Indikator Kinerja Ke-2 : Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah
perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan tepat
waktu dengan beban perkara.
Data Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
NO NAMA SISA TAHUN LALU
PERKARA MASUK
PERKARA YANG
DIPUTUS
SISA PERKARA KETERANGAN
1 Pidana Biasa 5 38 42 1
2 Pidana Khusus 3 35 37 1
3 Perdata Gugatan 8 3 9 2
4 Perdata Permohonan 22 21 1
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu yaitu
sebagai berikut :
- Untuk perkara pidana cepat/ Lalu Lintas realisasi tahun 2017
adalah (3168/3168 x 100%) =100%.
- Untuk perkara pidana ringan, selama tahun 2017 terdapat (8/8
x 100%) = 100%.
- Untuk perkara pidana biasa realisasinya sebesar (79/81
x 100%) = 97.5%. Terdapat sisa perkara di akhir tahun sebanyak
2 perkara karena ada beberapa perkara masuk di akhir tahun.
- Untuk perkara perdata gugatan realisasinya sebesar (9/11
x 100%) = 82%.
- Untuk perkara perdata permohonan realisasinya sebesar
(21/22 x 100%) = 95,45%. Terdapat sisa perkara di akhir tahun
karena ada beberapa perkara yang masuk di akhir tahun.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tahun 2017 digambarkan sebagai berikut :
Halaman | 22
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: - Pidana Cepat - Pidana Ringan - Pidana Biasa - Perdata Gugatan - Perdata Permohonan
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 98% 82% 95%
100% 100% 98% 82% 95%
Ukuran capaian indikator kinerja perkara yang diselesaikan tepat
waktu pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
- Untuk perkara pidana cepat sebesar (3168/3168 x 100%)
=100%.
- Untuk perkara pidana ringan sebesar (8/8 x 100%) = 100%.
- Untuk perkara pidana biasa sebesar (79/81 x 100%) = 97,5%
- Untuk perkara perdata gugatan (9/11 x 100%) = 82%.
- Untuk perkara perdata permohonan sebesar (21/22 x 100%) =
95,45%
c) Indikator Kinerja Ke-3 : Persentase Penurunan Sisa Perkara
Persentase penurunan sisa perkara adalah perbandingan selisih jumlah sisa perkara tahun sebelumnya dan sisa perkara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.
Penurunan sisa perkara dapat dianalisis dengan membandingkan antara sisa tahun lalu dikurangi dengan sisa tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.
Halaman | 23
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
c. Persentase penurunan sisa perkara:
- Pidana Cepat - Pidana Ringan - Pidana Biasa - Perdata Gugatan - Perdata Permohonan
100 % 100 % 30% 30%
100 %
100 % 100 % 25%
12.5% 100 %
100 % 100 %
83.33% 41.66% 100 %
d) Indikator Kinerja Ke-4 : Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum
Banding,Kasasi, dan PK pada tahun 2017 :
- Perkara pidana
Tidak mengajukan banding sebanyak 73 perkara dari 79
perkara yang putus. Sehingga persentase realisasi untuk
tahun 2017 adalah (73/79 x 100%) = 92%.
Tidak mengajukan kasasi sebanyak 77 perkara dari 79
perkara yang putus. Sehingga persentase realisasi untuk
tahun 2017 adalah (77/79 x %) = 97%.
Tidak mengajukan Peninjauan Kembali sebanyak 79.
Sehingga persentase realisasi untuk tahun 2017 adalah
(79/79 x 100%) = 100%.
- Perkara perdata
Tidak mengajukan banding sebanyak 2 perkara dari 9
perkara yang putus. Sehingga persentase realisasi untuk
tahun 2017 adalah (2/9 x 100%) = 22%.
Tidak mengajukan kasasi sebanyak 5 perkara dari 9 perkara
yang putus. Sehingga persentase realisasi untuk tahun 2017
adalah (5/9x 100%) = 55.5%.
Tidak mengajukan Peninjauan Kembali sebanyak 8 perkara
dari 9 perkara yang putus. Sehingga persentase realisasi
untuk tahun 2017 adalah (8/9 x 100%) = 88.8%.
Halaman | 24
Pencapaian Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK pada tahun 2017 sebagai berikut:
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Pidana Banding Kasasi Peninjauan Kembali
- Perdata Banding Kasasi Peninjauan Kembali
100 % 100 % 100 %
100% 100% 100%
92 % 97 %
100 %
22 % 55.5 % 88.8 %
92 % 97 %
100 %
22 % 55.5 % 88.8 %
Ukuran capaian indikator kinerja perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK pada tahun
2017 adalah sebagai berikut :
- Perkara pidana
Tidak mengajukan banding adalah (73/79 x 100%) = 92%
Tidak mengajukan kasasi adalah (77/79 x %) = 97%.
Tidak mengajukan Peninjauan Kembali (79/79 x 100%) = 100%.
- Perkara perdata
Tidak mengajukan banding adalah (2/9 x 100%) = 22%.
Tidak mengajukan kasasi adalah (5/9x 100%) = 55.5%.
Tidak mengajukan Peninjauan Kembali adalah
(8/9 x 100%) = 88.8%.
e) Indikator Kinerja Ke-5 : Persentase Perkara Pidana Anak Yang Diselesaikan dengan Diversi Yaitu membandingkan perkara anak yang diselesaikan secara
diversi dengan jumlah seluruh perkara anak
Halaman | 25
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25% - -
f) Indikator Kinerja Ke-6 : Indeks Responden Pencari Keadilan Yang Puas terhadap Layanan Peradilan
Berdasarkan Permenpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaia
n Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.7 3.58 3.58
2) Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi manajemen administrasi perkara Pengadilan Negeri Padang Panjang sebagai penyelenggara proses penyelesaian perkara tingkat pertama. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Padang Panjang merupakan sasaran strategis untuk mewujudkan visi dan misi yang tercantum dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Padang Panjang 2015-2019. Pencapaian sasaran peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
2 Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100% - -
c. Persentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
Halaman | 26
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
25 - -
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut :
Sasaran 2
a) Indikator Kinerja Ke-1 : Persentase isi putusan yang diterima para pihak tepat waktu
Yaitu membandingkan antara jumlah isi putusan yang
diterima tepat waktu dengan jumlah putusan yang ada.
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 100% 100%
b) Indikator Kinerja Ke-2 : Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
Persentase mediasi diselesaikan ditargetkan 100% dari
jumlah perkara mediasi yaitu 11 perkara dan semuanya berlanjut
ke persidangan sehingga mediasi tidak tercapai/gagal, sehingga
persentase realisasi yang dicapai pada tahun 2017 adalah (0/11 x
100%) = 0%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tahun 2017
digambarkan sebagai berikut :
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100% 0% 0%
Halaman | 27
c) Indikator Kinerja Ke-3 : Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realsasi
Capaia
n Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100% 100% 100%
d) Indikator Kinerja Ke-4 : Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
25% 0% 0%
3) Sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang dalam hal memberikan akses kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan. Ada dua indikator yang akan menggambarkan pencapaian target kinerja pada sasaran ini, yaitu sebagai berikut:
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
25 - -
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
25 - -
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut :
Halaman | 28
Sasaran 3
a) Indikator Kinerja Ke-1 : Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Yaitu membandingkan antara jumlah perkara prodeo yang
diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo yang masuk. Pada
Dipa Pengadilan Negeri Padang Panjang untuk Tahun Anggaran
2017 mendapatkan 1 perkara, namun tidak ada masyarakat yang
mengajukan perkara prodeo ke pengadilan, sehingga capaian
perkara prodeo Pengadilan Negeri Padang Panjang adalah 0 (nol)
persen.
b) Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang
mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
Yaitu dengan membandingkan antara jumlah pencari
keadilan golongan tertentu yang mendapatkan layanan bantuan
hukum dengan jumlah pencari keadilan golongan tertentu.
4) Sasaran Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan
efisiensi pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang dalam hal mengukur
kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Ada satu indikator yang akan
menggambarkan pencapaian target kinerja pada sasaran ini, yaitu sebagai
berikut:
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Presentase implementasi survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang
70% 90% 128,57%
Halaman | 29
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai
berikut :
Sasaran 4
a) Indikator Kinerja Ke-1 : Presentase implementasi survei
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri
Padang Panjang
Presentase capaian implementasi survei kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang
adalah 128,57%.
2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2017 Dengan Tahun 2016 dan Tahun 2017
Pengadilan Negeri Padang Panjang telah melakukan analisis dan evaluasi atas realisasi kinerja dan capaian kinerja Sasaran Strategis tahun 2016 dan tahun 2017, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada tahun 2018. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja dilakukan terhadap dua hal, yakni analisis capaian kinerja terhadap masing-masing sasaran strategis dan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja. Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui celah kinerja (performance gap), yang selanjutnya dianalisis untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilan, sehingga dapat ditetapkan suatu strategi guna peningkatan kinerja di masa mendatang (performance improvement). Untuk lebih jelasnya, realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017 dengan tahun 2016 dan tahun 2015, dapat dilihat tabel berikut ini:
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 Dengan Tahun 2016 dan 2015
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Realisasi
Tahun 2017
Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 2015
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti,
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana -Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Halaman | 30
transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu -Pidana -Perdata
98% 82%
98% 82%
98% 82%
Persentase penurunan sisa perkara
37% 37% 37%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum Banding, Kasasi, PK
85% 85% 85%
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
- - -
Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.58 3.58 3.58
2 Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
- - -
c. Persentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
- - -
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
- - -
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
- - -
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Presentase implementasi survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang
90% 90% 90%
Halaman | 31
3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Analisa perbandingan antara realisasi kinerja dengan target jangka menengah yang telah tercantum dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Padang Panjang tahun 2015-2019 bertujuan untuk pemahaman terhadap lingkungan strategis baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai penjabaran dalam membina unit kerja Pengadilan Negeri Padang Panjang serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran strategis sampai dengan tahun 2019. Berikut perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Rencana Strategis 2015-2019:
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam
Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Jangka
Menengah
Realisasi Tahun 2017
Capaian
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Pidana -Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu -Pidana -Perdata
100% 100%
98% 82%
98% 82%
Persentase penurunan sisa perkara
30% 37% 123,33%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum Banding, Kasasi, PK
100% 85% 85%
Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi
25% - -
Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
3.9 3.7 96,75%
2 Meningkatnya efektifitas pengelolaan
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
100% 100% 100%
Halaman | 32
penyelesaian perkara
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
100% - -
c. Persentase berkas perkara Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
25% - -
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
25% - -
Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
25% - -
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Presentase implementasi survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Negeri Padang Panjang
70% 90% 128,57%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian target jangka menengah telah dapat dicapai pada tahun 2017. Indikator “sisa perkara yang diselesaikan”, , “berkas perkara yang diajukankan banding, kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu” adalah indikator kinerja yang telah dapat melampaui target kinerja jangka menengah. Namun ada juga target jangka menengah yang belum tercapai pada tahun 2017 ini. Indikator kinerja seperti: “perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding, kasasi dan PK” “perkara yang diselesaikan tepat waktu”, “penurunan sisa perkara”, “perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi”, “Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan”, perkara prodeo yang diselesaikan”, dan “pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)” masih belum mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan. Indikator kinerja yang belum mencapai target jangka menengah diupayakan untuk dicapai pada tahun 2018 dan 2019.
4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Standar Nasional
Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Padang Panjang disusun
dengan dasar tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Padang Panjang
yang diemban oleh aparat Pengadilan Negeri Padang Panjang, sehingga
Standar Nasional untuk membandingkan indikator kinerja Pengadilan
Halaman | 33
Negeri Padang Panjang tidak ada. Hanya saja dapat dilihat pada indeks
kepuasan pencari keadilan pada Pengadilan Negeri Padang Panjang yang
dapat dibandingkan dengan Standar Survei Kepuasan Masyarakat, sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
16 Tahun 2014, tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat. Pada tahun
2017, Pengadilan Negeri Padang Panjang telah mengadakan survei indeks
kepuasan pencari keadilan, dengan nilai 3,7 (sangat baik). Jika
dibandingkan dengan standar nasional yang mengharuskan semua
Kementerian Lembaga memiliki indeks kepuasan pelayanan publik dengan
nilai minimal “baik”, maka capaian Pengadilan Negeri Padang Panjang
sudah melampaui standar nasional. Berikut tabel yang menggambarkan hal
tersebut di atas:
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Standar Nasional
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Realisasi
Target
Standar Nasional
Keterangan
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indeks Kepuasan Pencari Keadilan
3.7
“(Sangat Baik)”
Minimal”Baik”
Melampaui Target
Nasional
B. Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Pengadilan Negeri Padang Panjang Tahun 2017
1. Belanja Pegawai Rekapitulasi Belanja Pegawai pada Pengadilan Negeri Padang Panjang
Tahun 2017
Halaman | 34
1 2 3 4 5 6
Pengadilan Negeri Padang Panjang
2.867.383.000,00Rp 2.775.141.818,00Rp 92.241.182,00Rp
KETNo. SATKER PAGU REALISASI SISA
2. Belanja Barang Rekapitulasi Belanja Barang pada Pengadilan Negeri Padang Panjang
Tahun 2017
1 2 3 4 5 6
Pengadilan Negeri Padang Panjang
617.152.000,00Rp 551.863.898,00Rp 65.288.102,00Rp
KETNo. SATKER PAGU REALISASI SISA
3. Belanja Modal Rekapitulasi Belanja Barang pada Pengadilan Negeri Padang Panjang
Tahun 2017
1 2 3 4 5 6
Pengadilan Negeri Padang Panjang
350.000.000,00Rp 348.127.500,00Rp 1.872.500,00Rp
KETNo. SATKER PAGU REALISASI SISA
Semua Program dan Kegiatan telah memberikan konstribusi kepada
Visi dan Misi Pengadilan Negeri Padang Panjang. Usaha-usaha terus
dilakukan untuk meningkatkan pencapaian Visi dan Misi, dimulai dengan
menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan
dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana
merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat, selanjutnya melalui
peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan
profesionalisme kerja terus menerus dilakukan dengan adanya peningkatan
kualitas SDM, sarana prasarana dan dukungan dari semua pihak diharapkan
kinerja Pengadilan Negeri Padang Panjang dapat meningkat.
Halaman | 35
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum tujuan, sasaran, program dan Kegiatan Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Padang Panjang Tahun 2017 dapat dilaksanakan dengan baik,
namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna
merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi.
B. Saran – saran
Dengan analisis capaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan seperti yang
telah diuraikan pada Bab diatas, dan dengan gambaran capaian sasaran kinerja
sebesar 100%, diharapkan dapat dijadikan rujukan dan renungan pada masa yang
akan datang untuk memperbaiki susunan program dan sasaran yang akan dicapai.
Dengan upaya tersebut mudah-mudahan akan dapat Iebih meningkatkan
akuntabilitas dan kinerja Badan Peradilan khususnya Pengadilan Negeri Padang
Panjang.