Upload
trinhdang
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan
daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Pemerintah Daerah Kabupaten merupakan perpanjangan tangan dari
pemerintahan pusat. Pemerintahan Daerah yang berada di setiap kabupaten
sebaiknya mampu untuk mengontrol pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat daerah itu sendiri yang menjadi tanggung jawab pemerintahan
kabupaten itu sendiri.
Pemerintah daerah kabupaten dapat di kontrol langsung oleh masyarakat,
karena merupakan pemerintahan yang tingkatannya paling dekat dengan
masyarakat, sehingga mampu untuk mengontrol langsung pembangunan-
pembangunan infrastruktur dan program-program yang diinginkan masyarakat.
Pembahasan kali ini akan lebih fokus untuk membahas mengenai
Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. Pemerintah Daerah Kabupaten
1
2
Tangerang mempunyai tugas untuk pengkordinasian perumusan kebijakan
Pemerintah Daerah, penyelenggaraan dan pengendalian adminisrrasi
pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan serta organisasi dan tatalaksana, dan
pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
pemerintahan daerah.
Namun pada perkembangannya sekarang ini masyarakat kurang puas
dengan hasil kerja pemerintahan kabupaten Tangerang yang dinilai kurang
maksimal dalam melakukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat daerahnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan artikel berita yang
dikeluarkan oleh surat kabar Indopos sebagai berikut : “Minimnya infrastruktur
memang berdampak meningkatnya kejahatan. Sekitar 40 persen dari 42 ribu
titik PJU di Kabupaten Tangerang saat ini dalam kondisi rusak. Dampaknya,
membuat aksi perampasan, pencurian dengan pemberatan terutama kendaraan
bermotor marak terjadi”. (Sumber : Indopos edisi Sabtu, 27 Maret 2011)
Dan hal itu di perkuat oleh data statistik mengenai banyaknya tindak
kriminal yang telah di buat oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang
sebagai berikut :
3
TABEL 1.1.1
JUMLAH KEJAHATAN DAN PELANGGARAN
MENURUT JENISNYA
Jenis Kejahatan/Pelanggaran 2008 2009 2010(1) (2) (3) (4)
1. Pencurian dengan pemberatan 1,074 1,266 1,3782. Penganiayaan berat 130 116 1403. Pencurian dengan kekerasan 173 103 1154. Pencurian kendaraan bermotor 1,209 1,430 1,7935. Kebakaran/Pembakaran 58 21 286. Pembunuhan 11 11 107. Pemerasan 19 16 68. Perkosaan 24 20 89. Narkotika 260 2,545 15210. Kenakalan Remaja -90 3 011. Perjudian 90 63 4012. Uang Palsu 4 3 013. Unjuk Rasa 0 0 014. Pengrusakan 14 24 2615. Pemalsuan Surat 14 14 1716. Penculikan 1 2 317. Penipuan 473 555 64618. Penggelapan 179 180 21619. Lingkungan Hidup 0 0 020. Senpi / Handak 5 5 5
Sumber : Polisi Resort (Polres) Metro Tangerang Kabupaten
Selain itu juga berbagai gambaran kekecewaan masyarakat juga dapat
dilihat dari kutipan surat kabar Kabar6.com yaitu seperti berikut ini, “Sejumlah
warga Kelurahan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, meradang. Tak kunjung
4
diperbaikinya kerusakan jalan utama diwilayah itu, membuat warga kecewa”.
(Sumber : Kabar6.com edisi Jumat, 02 Maret 2012)
Dan kerusakan jalan itu membawa dampak pada hal lain yaitu warga
tidak mau membayar PBB yang dapat di kutip dari surat kabar Indopos sebagai
berikut : “TANGERANG-Kecewa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Tangerang yang tak kunjung memperbaiki Jalan Suradita sepanjang 2,5
kilometer yang rusak parah, membuat ratusan warga Desa Suradita memboikot
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Akibatnya, terjadi penurunan
pendapatan PBB selama 2011 mencapai Rp 250 juta. (Sumber : Indopos, maret
2012)
Dari kedua kutipan berita tersebut dapat terlihat bahwa masyarakat
tidak puas dengan kinerja pemerintah daerah kabupaten Tangerang yang dinilai
lamban dalam memperbaiki struktur jalan dan infrastruktur yang dibutuhkan
oleh masyarakat, membuat masayarakat kecewa dan kepercayaan masyarakat
pun berkurang terhadap Pemda Kabupaten Tangerang. Sehingga citra Pemda
Kabupaten Tangerang menjadi kurang sedikit negatif di mata masyarakat. Dan
Pemda Kabupaten Tangerang pun ternyata selama ini telah melakukan media
monitoring. Media monitoring ini dilakukan untuk mengontrol pemberitaan
yang beredar di masyarakat dan tanggapan masyarakat mengenai hasil kinerja
pemerintah daerah kabupaten Tangerang. Berikut ini adalah hasil dari media
monitoring yang di lakukan oleh Pemda Kabupaten Tangerang yang telah di
rangkum dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
5
TABEL 1.1.2
HASIL MEDIA MONITORING
PEMDA KABUPATEN TANGERANG
NO PermasalahanTahun
2009 2010 2011
1 Infrastruktur 651 689 701
2 Daerah Rawan Banjir 323 376 287
3 Kriminalitas 709 745 823
4 Pembangunan Infrastruktur 245 189 203
5 Perbaikan Gedung Sekolah 465 371 321
6 Warga Miskin 709 836 767
7 Pelayanan Masyarakat 164 208 273
8 Pelayanan Kesehatan 93 178 135
9 Penghargaan Kepada Bupati 87 101 98
(Sumber : Humas Pemkab Tangerang )
6
Dari hasil media monitoring yang telah dilakukan Pemda Kabupaten
Tangerang, dapat dilihat hasilnya bahwa berita mengenai infrastruktur menjadi
berita yang paling sering di bahas oleh media, karena dari satu permasalahan ini
akan menimbulkan banyak masalah lainnya. Seperti, tingginya tingkat
kriminalitas yang terjadi akibat infrastruktur yang buruk sehingga memicu para
kriminal untuk beraksi di wilayah kabupaten Tangerang dan hal inilah yang
membuat warga masyarakat menjadi resah dan meminta Pemerintah segera
menangani maslah ini.
Menyadari citra buruk dari masyarakat, Pemda Kabupaten Tangerang
memerlukan peranan humas yang kompeten untuk memperbaiki citra
pemerintahan yang mulai memburuk di mata masyarakat.
Perkembangan humas saat ini maju dengan pesatnya. Setiap instansi
dipastikan membutuhkan praktisi humas. Keberadaannya sangat dibutuhkan
karena humas mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu instansi
7
tersebut. Kemajuan dan kemunduran instansi itu tergantung dengan kinerja
humas itu sendiri.
Humas merupakan profesi yang menjadi mediator antara lembaga yang
diwakilinya dengan para public baik eksternal maupun internal. Humas harus
bisa membangun hubungan yang baik dengan mereka, karena hal ini nantinya
bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Dengan kata lain ciri khas dari humas adalah menyelenggarakan
komunikasi timbal balik (two way communication) antara lembaga dengan
publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi
terciptanya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang/pelayanan
jasa dan sebagainya.
Pekerjaan humas dalam tingkatan pemerintah yang terlihat lebih
kompleks adalah Humas yang berada di Pemerintahan lokal, daerah atau
kabupaten. Karena tingkatan ini lebih dekat dengan masyarakat, baik untuk
layanan yang diberikan maupun dalam kemampuan untuk akses kepada wakil
yang ada di pemerintahan.
Keberhasilan suatu Pemerintah Daerah atau Kabupaten tidak hanya
ditentukan dari pencapaian atas program yang ditetapkan, tetapi juga ditentukan
oleh seberapa jauh masyarakat mengetahui perkembangan dan penyelenggaraan
tugas Pemerintah Daerah atau Kabupaten tersebut.
Dalam melakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat, humas
melakukan penyampaian informasi dan kebijakan melalui media dengan tujuan
untuk meningkatkan citra. Selain itu juga humas melakukan kegiatan media
8
monitoring untuk menilai pandangan masyarakat mengenai instansi
pemerintahan tersebut. Semua hal tesebut dilakukan untuk meningkatkan citra
positif di masyarakat untuk Pemda Kabupaten Tangerang.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penelitian kali ini, penulis membatasi masalah yang akan di
bahas, yaitu hanya pada lingkup bagaimana peran humas Pemerintah Daerah
Kabupaten Tangerang dalam melakukan kegiatan media monitoring.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah
yang dapat di paparkan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana kegiatan media monitoring humas pemerintah
daerah kabupaten Tangerang dalam memperbaiki citra periode
2011?
b. Hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam melakukan
kegiatan media monitoring?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui kegiatan media monitoring humas pemerintah daerah
kabupaten Tangerang dalam memperbaiki citra periode 2011.
b. Mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang ada dalam
melakukan kegiatan media monitoring.
9
1.3.2 Manfaat Penelitian
Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran terhadap penelitian, khususnya berkaitan mengenai
media Humas pemerintahan.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan bagi Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi program
advertorial dan bagaimana cara yang efektif untuk meningkatkan
citra pemerintahan.
1.4 Metodologi Penelitian
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan metode
penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif menurut Strauss dan
Corbin 1997 dalam buku Jusuf Soewadji (2012:51), yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,
10
tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.
Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman
para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan
memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor 1992 dalam buku Jusuf
Soewadji (2012:51), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan
kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam
suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang meneliti tentang tingkahlaku, ucapan, tulisan, dll. Yang
tidak dapat di peroleh dengan prosedur statistik.
1. Data Primer
Pengertian data primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si
(2008;98) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang
berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam
11
bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari
melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang
yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data”.
a. Wawancara
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan
percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang
diwawancarai.
Metode wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan,
dimana dua orang berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat
muka yang lainnya dan mendengarkan sendiri suara dengan
telinganya (Hadi, 2005: 192).
Sedangkan menurut Jusuf Soewadji (2012:152) menyebutkan
bahwa wawancara adalah cara atau teknik untuk mendapatkan
informasi atau data dari interviewee atau responden dengan
wawancara secara langsung face to face, antara interviewer dengan
interviewee.
Kesimpulannya, wawancara adalah proses tanya jawab
secara bertatap muka untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
12
b. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan
makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan
biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan
oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan
tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki
(Hadi, 2005: 13). Metode observasi diganakan untuk memperoleh
data yang menggunakan pengamatan secara langsung guna
memperoleh gambaran menyeluruh tentang letak geografis, struktur
organisasi, dan sarana prasarana.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
secara komersial maupun non komersial. Menurut Sugiono, sumber data
13
sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya
mendukung keperluan data primer seperti buku buku, literatur dan bacaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank.
(Sugiono : 2009 : 402)
a. Dokumen
Guba dan Lincoln ( dalam Moleong, 2003; 216-17 )
menjelaskan istilah dokumen yang di bedakan dengan record.
Definisi dari record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun
oleh seorang / lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa
atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah setiap bahan
tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan
karena adanya permintaan seorang penyidik.
Sedangkan pengertian lain dari metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, legger,
agenda, dan sebagainya (Sugiyono, 2009: 236).
1.4.2 Metode Analisis Data
Sedangkan menurut Malhotra (2005) pengertian deskriptif adalah
satu jenis riset konklusif yang mempunyai tujuan utama menguraikan
sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar (Malhotra, 2005:67).
14
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor, penelitian deskriptif
adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati
(moleong, 2003:3).
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Pengertian dari penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan
oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah
diteliti. Penelitian deskriptif ditunjukkan untuk (Rakhmat, 2004 : 25) :
a) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala
yang ada.
b) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-
praktek yang berlaku.
c) Membuat perbandingan atau evaluasi
d) Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dalam Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan
kerangka kerja deskriptif, yang tidak bertujuan untuk menguji hipotesis
atau membuat prediksi, tetapi memaparkan situasi atau peristiwa. Seperti
menjelaskan dan memaparkan mengenai program Media Monitoring
15
sebagai cara Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam
penyampaian informasi dan kebijakan.
Penelitian bersifat deskriptif juga didasarkan pada pertanyaan
penelitian berkenan dengan, “bagaimana” dan “mengapa”. “Bagaimana”
dan “mengapa” dalam penelitian ini adalah mengapa program Media
Monitoring digunakan sebagai salah satu cara Humas Pemerintah
Kabupaten Tangerang dan bagaimana bentuk dari program Media
Monitoring tersebut diterapkan. Pelaksanaan dari metode deskriptif tidak
hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi dapat diuraikan tentang
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
atau menuliskan keadaan subjek atau objek penelitian suatu lembaga,
masyarakat, dan lain-lain.
1) Validitas
Validitas adalah persoalan yang berhubungan pertanyaan sejauh
mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur.
(Jusuf Soewadji, 2012:173)
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:80), uji validitas adalah suatu
langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu
instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen
yang digunakan dalam suatu penelitian.
Dalam teknik validitas ini penulis menggunakan triangulasi
sumber.
a. Triangulasi Sumber
16
Triangulasi sumber adalah membandingkan atau mengecek
ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
dari sumber yang berbeda. (Dwidjowinto, 2002:9 )
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini, maka dalam sistematika penulisan skripsi ini
terbagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Dalam Bab I ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang
akan dipaparkan dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan,
tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metodologi yang di
gunakan dalama penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam Bab II ini menjelaskan tentang teori umum dan teori khusus yang
berkaitan dengan penelitian ini yang berhubungan dengan permasalahan
yang di bahas dalam penelitian ini,
BAB III : Objek Penelitian
Dalam Bab III ini menjelaskan tentang Struktur Organisasi Perusahaan
dari Pemda Kabupaten Tangerang berserta Profil Instansi
Pemerintahannya. Pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode
penelitian yang digunakan, objek penelitian yang di teliti, teknik
pengumpulan data yang di gunakan, dan teknik analisa data.
17
BAB IV : Hasil Penelitian
Dalam Bab IV ini menjelaskan tentang Penyajian data penelitian,
pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V : Simpulan dan Saran
Dalam Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan yang di dapat dari
penelitian dan saran-saran yang di berikan, agar penelitian ini dapat
bermanfaat.