26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan pusat. Pemerintahan Daerah yang berada di setiap kabupaten sebaiknya mampu untuk mengontrol pembangunan dan kesejahteraan masyarakat daerah itu 1

library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan

daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan

Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten merupakan perpanjangan tangan dari

pemerintahan pusat. Pemerintahan Daerah yang berada di setiap kabupaten

sebaiknya mampu untuk mengontrol pembangunan dan kesejahteraan

masyarakat daerah itu sendiri yang menjadi tanggung jawab pemerintahan

kabupaten itu sendiri.

Pemerintah daerah kabupaten dapat di kontrol langsung oleh masyarakat,

karena merupakan pemerintahan yang tingkatannya paling dekat dengan

masyarakat, sehingga mampu untuk mengontrol langsung pembangunan-

pembangunan infrastruktur dan program-program yang diinginkan masyarakat.

Pembahasan kali ini akan lebih fokus untuk membahas mengenai

Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. Pemerintah Daerah Kabupaten

1

Page 2: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

2

Tangerang mempunyai tugas untuk pengkordinasian perumusan kebijakan

Pemerintah Daerah, penyelenggaraan dan pengendalian adminisrrasi

pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan serta organisasi dan tatalaksana, dan

pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana

pemerintahan daerah.

Namun pada perkembangannya sekarang ini masyarakat kurang puas

dengan hasil kerja pemerintahan kabupaten Tangerang yang dinilai kurang

maksimal dalam melakukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat daerahnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan artikel berita yang

dikeluarkan oleh surat kabar Indopos sebagai berikut : “Minimnya infrastruktur

memang berdampak meningkatnya kejahatan. Sekitar 40 persen dari 42 ribu

titik PJU di Kabupaten Tangerang saat ini dalam kondisi rusak. Dampaknya,

membuat aksi perampasan, pencurian dengan pemberatan terutama kendaraan

bermotor marak terjadi”. (Sumber : Indopos edisi Sabtu, 27 Maret 2011)

Dan hal itu di perkuat oleh data statistik mengenai banyaknya tindak

kriminal yang telah di buat oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

sebagai berikut :

Page 3: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

3

TABEL 1.1.1

JUMLAH KEJAHATAN DAN PELANGGARAN

MENURUT JENISNYA

Jenis Kejahatan/Pelanggaran 2008 2009 2010(1) (2) (3) (4)

1. Pencurian dengan pemberatan   1,074 1,266 1,3782. Penganiayaan berat 130 116 1403. Pencurian dengan kekerasan 173 103 1154. Pencurian kendaraan bermotor 1,209 1,430 1,7935. Kebakaran/Pembakaran 58 21 286. Pembunuhan 11 11 107. Pemerasan 19 16 68. Perkosaan 24 20 89. Narkotika 260 2,545 15210. Kenakalan Remaja -90 3 011. Perjudian 90 63 4012. Uang Palsu 4 3 013. Unjuk Rasa 0 0 014. Pengrusakan 14 24 2615. Pemalsuan Surat 14 14 1716. Penculikan 1 2 317. Penipuan 473 555 64618. Penggelapan 179 180 21619. Lingkungan Hidup 0 0 020. Senpi / Handak 5 5 5

Sumber : Polisi Resort (Polres) Metro Tangerang Kabupaten

Selain itu juga berbagai gambaran kekecewaan masyarakat juga dapat

dilihat dari kutipan surat kabar Kabar6.com yaitu seperti berikut ini, “Sejumlah

warga Kelurahan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, meradang. Tak kunjung

Page 4: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

4

diperbaikinya kerusakan jalan utama diwilayah itu, membuat warga kecewa”.

(Sumber : Kabar6.com edisi Jumat, 02 Maret 2012)

Dan kerusakan jalan itu membawa dampak pada hal lain yaitu warga

tidak mau membayar PBB yang dapat di kutip dari surat kabar Indopos sebagai

berikut : “TANGERANG-Kecewa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Tangerang yang tak kunjung memperbaiki Jalan Suradita sepanjang 2,5

kilometer yang rusak parah, membuat ratusan warga Desa Suradita memboikot

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Akibatnya, terjadi penurunan

pendapatan PBB selama 2011 mencapai Rp 250 juta. (Sumber : Indopos, maret

2012)

Dari kedua kutipan berita tersebut dapat terlihat bahwa masyarakat

tidak puas dengan kinerja pemerintah daerah kabupaten Tangerang yang dinilai

lamban dalam memperbaiki struktur jalan dan infrastruktur yang dibutuhkan

oleh masyarakat, membuat masayarakat kecewa dan kepercayaan masyarakat

pun berkurang terhadap Pemda Kabupaten Tangerang. Sehingga citra Pemda

Kabupaten Tangerang menjadi kurang sedikit negatif di mata masyarakat. Dan

Pemda Kabupaten Tangerang pun ternyata selama ini telah melakukan media

monitoring. Media monitoring ini dilakukan untuk mengontrol pemberitaan

yang beredar di masyarakat dan tanggapan masyarakat mengenai hasil kinerja

pemerintah daerah kabupaten Tangerang. Berikut ini adalah hasil dari media

monitoring yang di lakukan oleh Pemda Kabupaten Tangerang yang telah di

rangkum dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

Page 5: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

5

TABEL 1.1.2

HASIL MEDIA MONITORING

PEMDA KABUPATEN TANGERANG

NO PermasalahanTahun

2009 2010 2011

1 Infrastruktur 651 689 701

2 Daerah Rawan Banjir 323 376 287

3 Kriminalitas 709 745 823

4 Pembangunan Infrastruktur 245 189 203

5 Perbaikan Gedung Sekolah 465 371 321

6 Warga Miskin 709 836 767

7 Pelayanan Masyarakat 164 208 273

8 Pelayanan Kesehatan 93 178 135

9 Penghargaan Kepada Bupati 87 101 98

   (Sumber : Humas Pemkab Tangerang )      

Page 6: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

6

Dari hasil media monitoring yang telah dilakukan Pemda Kabupaten

Tangerang, dapat dilihat hasilnya bahwa berita mengenai infrastruktur menjadi

berita yang paling sering di bahas oleh media, karena dari satu permasalahan ini

akan menimbulkan banyak masalah lainnya. Seperti, tingginya tingkat

kriminalitas yang terjadi akibat infrastruktur yang buruk sehingga memicu para

kriminal untuk beraksi di wilayah kabupaten Tangerang dan hal inilah yang

membuat warga masyarakat menjadi resah dan meminta Pemerintah segera

menangani maslah ini.

Menyadari citra buruk dari masyarakat, Pemda Kabupaten Tangerang

memerlukan peranan humas yang kompeten untuk memperbaiki citra

pemerintahan yang mulai memburuk di mata masyarakat.

Perkembangan humas saat ini maju dengan pesatnya. Setiap instansi

dipastikan membutuhkan praktisi humas. Keberadaannya sangat dibutuhkan

karena humas mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu instansi

Page 7: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

7

tersebut. Kemajuan dan kemunduran instansi itu tergantung dengan kinerja

humas itu sendiri.

Humas merupakan profesi yang menjadi mediator antara lembaga yang

diwakilinya dengan para public baik eksternal maupun internal. Humas harus

bisa membangun hubungan yang baik dengan mereka, karena hal ini nantinya

bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Dengan kata lain ciri khas dari humas adalah menyelenggarakan

komunikasi timbal balik (two way communication) antara lembaga dengan

publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi

terciptanya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang/pelayanan

jasa dan sebagainya.

Pekerjaan humas dalam tingkatan pemerintah yang terlihat lebih

kompleks adalah Humas yang berada di Pemerintahan lokal, daerah atau

kabupaten. Karena tingkatan ini lebih dekat dengan masyarakat, baik untuk

layanan yang diberikan maupun dalam kemampuan untuk akses kepada wakil

yang ada di pemerintahan.

Keberhasilan suatu Pemerintah Daerah atau Kabupaten tidak hanya

ditentukan dari pencapaian atas program yang ditetapkan, tetapi juga ditentukan

oleh seberapa jauh masyarakat mengetahui perkembangan dan penyelenggaraan

tugas Pemerintah Daerah atau Kabupaten tersebut.

Dalam melakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat, humas

melakukan penyampaian informasi dan kebijakan melalui media dengan tujuan

untuk meningkatkan citra. Selain itu juga humas melakukan kegiatan media

Page 8: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

8

monitoring untuk menilai pandangan masyarakat mengenai instansi

pemerintahan tersebut. Semua hal tesebut dilakukan untuk meningkatkan citra

positif di masyarakat untuk Pemda Kabupaten Tangerang.

1.2 Ruang Lingkup

Dalam penelitian kali ini, penulis membatasi masalah yang akan di

bahas, yaitu hanya pada lingkup bagaimana peran humas Pemerintah Daerah

Kabupaten Tangerang dalam melakukan kegiatan media monitoring.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah

yang dapat di paparkan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana kegiatan media monitoring humas pemerintah

daerah kabupaten Tangerang dalam memperbaiki citra periode

2011?

b. Hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam melakukan

kegiatan media monitoring?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kegiatan media monitoring humas pemerintah daerah

kabupaten Tangerang dalam memperbaiki citra periode 2011.

b. Mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang ada dalam

melakukan kegiatan media monitoring.

Page 9: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

9

1.3.2 Manfaat Penelitian

Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap penelitian, khususnya berkaitan mengenai

media Humas pemerintahan.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi

masukan bagi Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang,

sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi program

advertorial dan bagaimana cara yang efektif untuk meningkatkan

citra pemerintahan.

1.4 Metodologi Penelitian

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan metode

penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif menurut Strauss dan

Corbin 1997 dalam buku Jusuf Soewadji (2012:51), yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat

digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,

Page 10: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

10

tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman

para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan

memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala

merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor 1992 dalam buku Jusuf

Soewadji (2012:51), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa

ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan

kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam

tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam

suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,

komprehensif, dan holistik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang meneliti tentang tingkahlaku, ucapan, tulisan, dll. Yang

tidak dapat di peroleh dengan prosedur statistik.

1. Data Primer

Pengertian data primer menurut Umi Narimawati,SE.,M.Si

(2008;98) dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang

berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam

Page 11: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

11

bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari

melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang

yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data”.

a. Wawancara

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan

percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara

narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk

mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan

pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang

diwawancarai.

Metode wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan,

dimana dua orang berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat

muka yang lainnya dan mendengarkan sendiri suara dengan

telinganya (Hadi, 2005: 192).

Sedangkan menurut Jusuf Soewadji (2012:152) menyebutkan

bahwa wawancara adalah cara atau teknik untuk mendapatkan

informasi atau data dari interviewee atau responden dengan

wawancara secara langsung face to face, antara interviewer dengan

interviewee.

Kesimpulannya, wawancara adalah proses tanya jawab

secara bertatap muka untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

Page 12: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

12

b. Observasi

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan

makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud

merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah

diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang

dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan

biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan

oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan

tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.

Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki

(Hadi, 2005: 13). Metode observasi diganakan untuk memperoleh

data yang menggunakan pengamatan secara langsung guna

memperoleh gambaran menyeluruh tentang letak geografis, struktur

organisasi, dan sarana prasarana.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik

secara komersial maupun non komersial. Menurut Sugiono, sumber data

Page 13: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

13

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya

mendukung keperluan data primer seperti buku buku, literatur dan bacaan

yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank.

(Sugiono : 2009 : 402)

a. Dokumen

Guba dan Lincoln ( dalam Moleong, 2003; 216-17 )

menjelaskan istilah dokumen yang di bedakan dengan record.

Definisi dari record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun

oleh seorang / lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa

atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah setiap bahan

tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik.

Sedangkan pengertian lain dari metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, legger,

agenda, dan sebagainya (Sugiyono, 2009: 236).

1.4.2 Metode Analisis Data

Sedangkan menurut Malhotra (2005) pengertian deskriptif adalah

satu jenis riset konklusif yang mempunyai tujuan utama menguraikan

sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar (Malhotra, 2005:67).

Page 14: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

14

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor, penelitian deskriptif

adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

(moleong, 2003:3).

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Pengertian dari penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan

oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah

diteliti. Penelitian deskriptif ditunjukkan untuk (Rakhmat, 2004 : 25) :

a) Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala

yang ada.

b) Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-

praktek yang berlaku.

c) Membuat perbandingan atau evaluasi

d) Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Dalam Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan

kerangka kerja deskriptif, yang tidak bertujuan untuk menguji hipotesis

atau membuat prediksi, tetapi memaparkan situasi atau peristiwa. Seperti

menjelaskan dan memaparkan mengenai program Media Monitoring

Page 15: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

15

sebagai cara Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam

penyampaian informasi dan kebijakan.

Penelitian bersifat deskriptif juga didasarkan pada pertanyaan

penelitian berkenan dengan, “bagaimana” dan “mengapa”. “Bagaimana”

dan “mengapa” dalam penelitian ini adalah mengapa program Media

Monitoring digunakan sebagai salah satu cara Humas Pemerintah

Kabupaten Tangerang dan bagaimana bentuk dari program Media

Monitoring tersebut diterapkan. Pelaksanaan dari metode deskriptif tidak

hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi dapat diuraikan tentang

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

atau menuliskan keadaan subjek atau objek penelitian suatu lembaga,

masyarakat, dan lain-lain.

1) Validitas

Validitas adalah persoalan yang berhubungan pertanyaan sejauh

mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur.

(Jusuf Soewadji, 2012:173)

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:80), uji validitas adalah suatu

langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu

instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen

yang digunakan dalam suatu penelitian.

Dalam teknik validitas ini penulis menggunakan triangulasi

sumber.

a. Triangulasi Sumber

Page 16: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

16

Triangulasi sumber adalah membandingkan atau mengecek

ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

dari sumber yang berbeda. (Dwidjowinto, 2002:9 )

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini, maka dalam sistematika penulisan skripsi ini

terbagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Dalam Bab I ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang

akan dipaparkan dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan,

tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metodologi yang di

gunakan dalama penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Dalam Bab II ini menjelaskan tentang teori umum dan teori khusus yang

berkaitan dengan penelitian ini yang berhubungan dengan permasalahan

yang di bahas dalam penelitian ini,

BAB III : Objek Penelitian

Dalam Bab III ini menjelaskan tentang Struktur Organisasi Perusahaan

dari Pemda Kabupaten Tangerang berserta Profil Instansi

Pemerintahannya. Pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode

penelitian yang digunakan, objek penelitian yang di teliti, teknik

pengumpulan data yang di gunakan, dan teknik analisa data.

Page 17: library.binus.ac.id · Web viewPemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya

17

BAB IV : Hasil Penelitian

Dalam Bab IV ini menjelaskan tentang Penyajian data penelitian,

pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Dalam Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan yang di dapat dari

penelitian dan saran-saran yang di berikan, agar penelitian ini dapat

bermanfaat.