Upload
yusuf-budi-hermawan
View
80
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anatomi
Citation preview
HANDOUT ANATOMI BLOK GASTROINTESTINAL
DINDING ABDOMEN &
SYSTEMA DIGESTIVA ACESSORIA
Kevin Wahyudy Prasetyo
G0010109
LABORATORIUM ANATOMI DAN EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
1
DINDING ABDOMEN
Abdomen merupakan bagian tubuh yang terletak di antara thorax dan pelvis. Abdomen dibatasi:
- Superior: diaphragma
- Inferior: apertura pelvis superior
- Anterior: atas : bagian bawah cavum thoracis
bawah: m. rectus abdominis, m. obliquus externus abdominis, m. obliquus
internus abdominis, dan m. transversus abdominis beserta fascianya
- Posterior: bagian garis tengah dibentuk kelima vertebrae lumbales dan discus
intervertebralisnya
- Lateral: costae, os coxae, m. psoas major, m. quadratus lumborum, dan aponeurosis origo
m. transversus abdominis
Dinding abdomen dibagi menjadi dinding anterior dan posterior.
DINDING ABDOMEN ANTERIOR
Terdiri dari:
A. Kulit
Bagian tengah kulit mendapat vascularisasi dari arteri epigastrica superior (cab. arteri
thoracica interna) dan arteri epigastrica inferior (cab. arteri iliaca externa). Sedangkan
bagian pinggang divascularisasi cabang-cabang arteri intercostalis, arteri lumbalis, dan
arteri circumflexa ilium profundus. Persarafan bagian kulit berasal dari Rr. anteriores 6
nervi thoracici bagian bawah (5 nervi intercostales bagian bawah dan nervus subcostalis)
dan nervus lumbalis 1 (nervus iliohypogastricus dan nervus ilioinguinalis).
Pada saat inspeksi dan palpasi permukaan kulit, didapatkan bangunan antara lain:
1. Angulus infrasternalis
Merupakan sudut yang dibentuk arcus costae dan processus xiphoideus
2. Umbilicus
Derivat funiculus umbilicalis, terletak setinggi VL3 – VL5
3. Linea alba
Terdapat pada garis median yang dibentuk oleh lamina anterior et posterior vagina
musculi recti abdominis
2
4. Linea transversa
Gambaran inscriptions tendineae musculi recti abdominis di kanan kiri linea alba
5. Linea semilunaris Spigelli
Garis lengkung dari pertemuan antara aponeurosis m. obliquus internus abdominis
dan m. transversus abdominis
6. Ligamentum inguinale
Merupakan penebalan aponeurosis m. obliquus externus abdominis yang memanjang
dari SIAS hingga tuberculum pubicum
7. Linea nigra
Gambaran linier dari pigmen kecoklatan pada linea mediana di bawah umbilicus yang
timbul selama kehamilan dan seterusnya tetap ada
8. Striae gravidarum
Gambaran linier berwarna kemerahan pada abdomen bagian bawah yang disebabkan
robeknya jaringan ikat intradermal karena pengembangan kulit pada kehamilan,
ascites, dll
9. Linea albicantes
Bekas striae gravidarum yang setelah partus berubah menjadi gambaran linier
berwarna putih dan berkilat
10. Caput medusa
Merupakan gambaran pembesaran vena-vena superficialis abdomen di sekitar
umbilicus akibat penghambatan sistem porta
Regiones pada kulit dinding anterior abdomen
Terdapat beberapa garis bantu horizontal dan vertikal untuk menentukan regiones antara
lain:
1. Linea xiphisternalis
Garis horizontal yang melalui articulatio xiphisternalis. Terletak antara V.Th 9 dan
V.Th 10 tetapi bervariasi tergantung sikap tubuh dan respirasi.
2. Linea transpyloricae
Garis horizontal yang melalui titik tengah garis vertikal dari margo superior
symphisis pubis hingga margo superior manubrium sterni. Terletak setinggi VL1.
3
3. Linea subcostalis
Garis horizontal yang melalui titik terbawah arcus costae. Terletak setinggi processus
spinosus VL2 saat posisi berdiri dan setinggi processus spinosus VL3 saat berbaring.
4. Linea supracristalis
Garis horizontal yang melalui titik tertinggi crista iliaca dexter et sinister. Terletak
setinggi proc. spinosus VL4.
5. Linea intertubercularis
Garis horizontal yang melalui terbuculum crista iliaca. Terletak setinggi proc.
spinosus VL5.
6. Linea interspinosa
Garis horizontal yang melalui SIAS dexter et sinister.
7. Linea mediana
Garis vertikal yang berjalan di tengah dan membagi tubuh menjadi 2 bagian yang
simetris.
8. Linea medioclavicularis
Garis vertikal yang menghubungkan titik tengah clavicula dengan titik tengah dari
garis antara SIAS dan symphisis pubis.
Dengan adanya garis-garis bantu, abdomen dibagi menjadi 9 regiones yaitu:
1. Regio epigastrica
2. Regio hypochondriaca dextra
3. Regio hypochondriaca sinistra
4. Regio umbilicalis
5. Regio lumbalis dextra
6. Regio lumbalis sinistra
7. Regio hypogastrica
8. Regio inguinalis dextra
9. Regio inguinalis sinistra
B. Fascia Superficialis
Fascia superficialis abdominis dibagi menjadi fascia campher dan fascia scarpa. Di atas
umbilicus kedua fascia ini akan bersatu dan meluas ke dinding anterior thorax menjadi
4
fascia pectoralis superficialis, sedangkan ke arah posterior menjadi fascia superficialis
dorsi. Di bawah umbilicus, kedua fascia ini dipisahkan menjadi:
1. Fascia Campher (lamina superficialis, berupa lemak):
Ke arah tungkai menjadi tela subcutanea femoris
Ke arah scrotum menjadi fascia superficialis penis
Ke arah perineum menjadi fascia perinealis superficialis
2. Fascia Scarpa (lamina profunda, berupa membranosa)
Ke arah tungkai menjadi fascia lata
Ke arah scrotum menjadi tunica dartos
Ke arah penis membentuk lig. fundiforme penis dan menjadi fascia profunda
penis
Ke arah perineum menjadi fascia perinealis profunda
Bangunan-bangunan pada fascia superficialis abdominis:
1. Pembuluh darah:
a. a. epigastrica superficialis (cabang a. femoralis)
b. a. circumflexa externa
c. a. pudenda externa
d. r. cutaneus a. epigastrica superior
e. r. cutaneus a. epigastrica inferior
f. r. cutaneus a. intercostalis
g. Vv. superficialis abdominis dibentuk oleh:
- v. thoraco epigastrica
- v. epigastrica superior
- ujung v. paraumbilicalis
- ujung v. epigastrica inferior
- v. circumflexa ilium superficialis
- v. pudenda externa
- v. dorsalis penis
2. Saraf:
a. Rr. cutanei Nn. intercostales 7-11
b. r. cutaneus n. subcostalis
5
c. r. cutaneus n. iliohypogastricus
d. r. cutaneus n. ilioinguinalis
3. Vasa lymphatica:
a. Di atas umbilicus, vasa efferent akan menuju: nl. axillaris, nl. deltoideopectoralis,
dan nl. mammaria interna
b. Di bawah umbilicus, vasa efferent akan menuju: nl. inguinalis dan nl. iliaca
interna
C. Fascia Profunda
Fascia profunda hanya berupa lapisan tipis jaringan ikat yang menutupi musculus dan
terletak tepat di sebelah dalam fascia Scarpa.
D. Musculi dan Aponeurosis
Bagian anterior: m. rectus abdominis
Bagian lateral (dari luar ke dalam): m. obliquus externus, m. obliquus internus, dan m.
transversus abdominis.
1. M. obliquus externus abdominis
Origo: dataran luar costae V-XII
Insertio: crista iliaca, linea alba
Saraf yang menembus musculus ini: Rr. cutanei n. intercostalis 7-12 dan r. cutaneus
lateralis n. iliohypogastricus
Bangunan-bangunan:
a. Ligamentum inguinale Pouparti
Merupakan penebalan aponeurosis m. obliquus externus abdominis yang
membentang dari SIAS hingga tuberculum pubicum
b. Ligamentum lacunare Gimbernati
Merupakan perluasan dari lig. inguinale pars medialis ke arah medial dan melekat
ke pecten ossis pubis.
c. Ligamentum reflexum Callosi
d. Trigonum lumbale Petiti
Merupakan bangunan segitiga pada regio lumbal bawah dekat crista iliaca.
6
Batas-batas:
Tepi medial : tepi lateral m. latissimus dorsi
Tepi lateral : tepi medial m. obliquus externus abdominis
Tepi bawah : crista iliaca
Dasar : m. obliquus internus abdominis
e. Annulus inguinalis superficialis
Merupakan celah triangulair pada aponeurosis m. obliquus externus abdominis di
atas tuberculum pubicum. Annulus inguinalis superficialis terdiri dari dua crura
yaitu crus lateralis yang melekat pada tuberculum pubicum dan crus medialis
yang melekat pada symphisis pubis.
Bangunan yang keluar dari annulus ini:
Pada laki-laki : funiculus spermaticus
Pada perempuan : ligamentum teres uteri bersama a/v ligamenti teres uteri, n.
ilioinguinalis
f. Funiculus spermaticus
Berjalan pada canalis inguinalis, lalu keluar dari annulus inguinalis superficialis
untuk masuk ke dalam scrotum. Bungkus funiculus spermaticus setelah keluar
dari annulus inguinalis superficialis dari luar ke dalam) adalah fascia spermatica
externa, fascia spermatica media, dan fascia spermatica interna.
Isi:
- a. testicularis cabang aorta abdominalis
- v. testicularis (dexter menuju vena cava inferior, sinister menuju v. renalis
sinistra)
- plexus testicularis
- vasa lymphatica
- a/v deferentialis
- ductus deferentis
2. M. obliquus internus abdominis
Origo: fascia lumbodorsalis, crista iliaca, ligamentum inguinale
Insertio: costae IX-XII, linea alba
Saraf yang menembus m. obliquus internus abdominis:
7
o r. cutaneus lateralis n. iliohypogastricus
o r. cutaneus lateralis n. subcostalis
o r. cutaneus anterior n. iliohypogastricus
o n. ilioinguinalis
Bangunan-bangunan:
a. Fascia spermatica media
Bungkus kedua dari funiculus spermaticus yang dibentuk lanjutan tepi inferior m.
obliquus internus abdominis
b. Falx inguinalis
Aponeurosis m. obliquus internus abdominis dan m. transversus abdominis yang
menuju crista pubica
3. M. transversus abdominis
Origo: fascia lumbodorsalis, dataran dalam costae VII-XII, crista iliaca, ligamentum
inguinale
Insertio: linea alba, tuberculum pubicum
Saraf dan pembuluh darah yang menembus m. transversus abdominis:
o Nn. intercostales 7-11
o n. subcostalis
o n. iliohypogastricus
o n. ilioinguinalis
o a. intercostalis posterior 10-11
o a. subcostalis
o a. musculophrenica
o r. ascenden a. circumflexa ilium profunda
Bangunan-bangunan:
a. Ligamentum interfoveolare
Perluasan serabut otot dan tendo m. transversus abdominis
b. Falx inguinalis
4. M. rectus abdominis
Origo: anterior symphisis pubis dan crista iliaca
8
Insertio: cartilagines costales V-VII dan processus xiphoideus
Musculus ini dibagi menjadi segmen-segmen yang jelas oleh 3 intersectiones
tendineae, pertama terletak setinggi proc. xiphoideus, kedua terletak setinggi
umbilicus, dan satunya terletak di antara keduanya. Musculus rectus abdominis
dibungkus oleh vagina musculi recti yang dibentuk oleh aponeurosis dari m. obliquus
externus abdominis, m. obliquus internus abdominis, dan m. transversus abdominis.
Isi vagina musculi recti:
a. m. rectus abdominis
b. m. pyramidalis (di bagian bawah vagina musculi recti)
c. ujung terminal Nn. intercostales 6-12
d. a/v epigastrica superior
e. a/v epigastrica inferior
E. Fascia Extraperitonealis
Merupakan jaringan ikat areolair yang terletak di antara fascia yang melapisi bagian
dalam dinding cavum abdominis dengan peritoneum.
Bangunan-bangunan pada jaringan extraperitoneal adalah:
1. Organ:
- Tractus digestivus: ventriculus, intestinum, hepar, pancreas, dan lien
- Tractus urinarius: ren, ureter, vesica urinaria, dan urethra pars prostatica
- Tractus genitalis: ovarium, tubae uterine, uterus (pada wanita)
ductus ejaculatorius, vesicular seminalis, glandula prostata
(pada pria)
2. Vasa darah:
- Aorta abdominalis dan cabang-cabangnya
- Vena cava inferior & vena yang bermuara padanya
- Vena porta & vena yang bermuara padanya
3. Vasa lymphatica: vasa lymphatica dan lymphonodi dari viscera abdominis
4. Saraf:
- Simpatis : Nn. splanchnici beserta ganglionnya
- Parasimpatis: n. vagus dan n. erigentes
5. Bangunan sisa foetus:
9
- Lig. teres hepatis sisa v. umbilicalis
- Lig. vesico umbilicale mediale sisa dari urachus (saluran penghubung vesica
urinaria dan allantois saat embrional)
- Lig. vesico umbilicale laterale sisa a. umbilicalis dextra et sinistra
F. Peritoneum parietale
Peritoneum adalah membran serosa tipis dan licin yang melapisi bagian dalam dinding
cavum abdominis dan membungkus sebagian atau seluruh viscera abdomen. Peritoneum
dibagi menjadi 2 yaitu peritoneum parietale (melapisi bagian dalam dinding cavum
abdominis) dan peritoneum viscerale (membungkus sebagian/seluruh organ viscera
abdominis). Berhubungan dengan fungsi peritoneum viscerale:
Hanya melapisi sebagian organ-organ yang berada di dekat dinding cavum
abdominis. Organ-organ ini disebut organ retroperitoneal.
Melapisi hamper seluruh bagian organ-organ yang letaknya mengarah ke dalam
cavum abdominis. Organ-organ ini disebut organ intraperitoneal.
Kedua lapisan peritoneum tersebut akan membentuk suatu rongga yang disebut cavum
peritonei. Dalam keadaan normal, cavum ini hanya berisi sedikit cairan serosa untuk
membasahi permukaannya. Keadaan patologis cavum peritonei:
- Berisi udara : pneumoperitoneum
- Berisi darah : hemoperitoneum
- Berisi exudat serous : ascites
Akibat adanya perputaran usus saat embrional, pada saat dewasa, cavum peritonei tidak
lagi merupakan satu rongga yang terdiri dari dua ruangan yang saling berhubungan
sehingga dikenal adanya cavum peritonei mayor dan minor. Kedua cavum ini
berhubungan melalui lubang yang disebut foramen epiploicum Winslowi. Cavum
peritonei minor terletak di belakang omentum sehingga sering disebut bursa omentalis.
Fungsi peritoneum antara lain:
1. Mengurangi/mencegah terjadinya gesekan antar bangunan viscera abdominis
2. Pertahanan terhadap infeksi
3. Menyimpan lemak
4. Sebagai alat penggantung
5. Mempercepat absorpsi obat-obat yang dimasukkan intraperitoneal
10
Radang pada peritoneum: peritonitis
NEUROVASCULARISASI
1. Vascularisasi
a. Peritoneum parietale sesuai vascularisasi dinding abdomen
b. Peritoneum viscerale sesuai vascularisasi alat-alat yang dibungkusnya
2. Innervasi
a. Peritoneum parietale cabang-cabang: n. intercostalis 7-12, plexus lumbalis, dan
n. phrenicus
b. Peritoneum viscerale serabut-serabut otonom sesuai innervasi alat-alat yang
dibungkusnya
DUPLICATOR PERITONEI
1. Alat penggantung peritonei
Merupakan duplicator peritonei yang membentang dari peritoneum parietale ke
peritoneum viscerale dari organ yang digantungnya. Contoh:
- Colon mesocolon
- Intestinum tenue mesenterium
- Appendix vermiformis mesenteriolum
2. Omentum
Merupakan duplicator peritonei yang membentang dari ventriculus/gaster ke organ-
organ sekitarnya. Terdapat 2 macam omenta:
a. Omentum minus terdiri dari:
- Ligamentum hepatoduodenale
- Ligamentum gastrohepaticum
b. Omentum majus
Merupakan bagian peritoneum yang dibentuk oleh duplicator mesogastrium
dorsale yang menutupi organ-organ perut di sebelah ventral. Fungsi:
- Proteksi terhadap invasi bakteri ke peritoneum
- Tempat timbunan lemak
- Menghambat masuknya duodenum ke lumen ventriculus
- Mengisi ruangan yang terbentuk sementara
11
3. Ligamentum peritonei
Merupakan duplicator peritonei yang terbentuk akibat perjalanan peritoneum yang
melapisi lebih dari 1 organ viscera abdominis. Pada saat embrional, ligamenta ini
berasal dari mesogastrium ventrale dan dorsale.
o Yang berasal dari mesogastrium ventrale:
a. Ligamentum coronaria hepatis
b. Ligamentum triangulare hepatis
c. Ligamentum falciforme hepatis
d. Omentum minus
e. Tunica serosa hepar, vesica fellea, dan pancreas
o Yang berasal dari mesogastrium dorsale:
a. Ligamentum phrenico lienale
b. Ligamentum gastro lienale
c. Mesenterium
d. Mesenteriolum
e. Mesocolon transversum
f. Mesocolon sigmoideum
g. Omentum majus
h. Tunica serosa lien
DINDING POSTERIOR ABDOMEN
Tersusun atas:
A. Kulit
Kulit pada daerah ini sangat tebal.
B. Fascia superficialis dorsi
Pada fascia ini terdapat:
1. Pembuluh darah cutan: cabang Aa. Lumbales dan vena cutanea yang bermuara ke Vv.
lumbales
2. Saraf-saraf cutan: cabang dari Rr. primarii posteriors Nn. spinales Th 7-12
3. Vasa lymphatica: ke nl. inguinalis superficialis
12
C. Musculus
Musculi pada dinding posterior abdomen terbagi menjadi 4 lapisan dengan susunan luar
ke dalam yaitu:
1. Lapisan pertama: M. latissimus dorsi
Origo: proc. spinosus V.Th 7-12, vertebrae lumbales et sacrales
fascia lumbodorsalis
costae X-XII
Insertio: dasar sulcus intertubercularis humeri, ventral crista tuberculi minoris humeri
Innervasi: n. thoracodorsalis
Bangunan penting berkaitan dengan musculus ini yaitu:
a. Trigonum auscultasi batas:
Craniomedial: tepi lateral m. trapezius
Lateral : margo vertebralis scapula
Inferior : tepi atas m. latissimus dorsi
Dasar : m. rhomboideus major
b. Trigonum lumbale Petiti
2. Lapisan kedua:
a. M. obliquus externus abdominis
b. M. erector spinae
c. M. longisimus dorsi
d. M. serratus posterior inferior
Origo: lig. sacroiliaca posterior, proc. transversus V.Th 8-12, VL1-2
Insertio: margo inferior costae 9-12
Innervasi: cabang-cabang Nn. intercostales 9-12
3. Lapisan ketiga:
a. M. multifudus
b. M. interspinales
c. M. obliquus internus abdominis
4. Lapisan keempat:
a. M. quadratus lumborum
Origo: crista iliaca, proc. transversus vertebrae lumbales bawah
13
Insertio: proc. transversus vertebrae lumbales atas, margo inferomedial costa XII
Innervasi: r. muscularis n. subcostalis dan r. muscularis plexus lumbalis (L1-4)
b. M. iliopsoas yang terdiri dari:
M. psoas major
Origo: proc. transversus vertebrae lumbales, arcus tendineus
Insertio: trochanter minor femur
Innervasi: plexus lumbalis
M. psoas minor
Origo: margo lateralis V.Th 12 dan VL1
Insertio: linea pectinea
Innervasi: plexus lumbalis
M. iliacus
Origo: fossa iliaca
Insertio: trochanter minor femur
Innervasi: n. femoralis
c. M. transversus abdominis
D. Jaringan extraperitoneal
E. Peritoneum parietale
14
SYSTEMA DIGESTIVA ACESSORIA
Systema digestiva acessoria terdiri dari 4 organ yaitu hepar, vesica fellea, pancreas, dan
lien.
A. HEPAR
Hepar (liver/hati) merupakan kelenjar terbesar dari tubuh manusia dengan berat sekitar 1,5
kg pada orang dewasa. Fungsi hepar antara lain:
1. Sebagai organ hematopoiesis pada fetus
2. Berperan dalam metabolism karbohidrat, lemak, dan protein
3. Menyimpan glikogen dan mensekresi empedu (bile)
Letak: regio hypochondriaca dextra, epigastrium, dan kadang sampai regio hypochondriaca
sinistra. Diaphragma memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan cor.
BAGIAN-BAGIAN HEPAR:
1. Facies hepatis
a. Facies diaphragmatica merupakan permukaan yang halus dan berbentuk seperti
kubah karena sesuai dengan facies inferior diaphragmatica. Facies ini dibagi 2 yaitu:
- Facies superior oleh ligamentum falciforme terbagi menjadi facies lobi dexter
dan facies lobi sinister. Pada facies ini terdapat lekukan akibat hubungan dengan
jantung yang disebut impressio cardiaca hepatis.
- Facies posterior terdapat pars affixa hepatis / area nuda / bare area yaitu bagian
hepar yang tidak tertutup peritoneum dan melekat langsung pada diaphragma.
15
b. Facies visceralis ditutupi oleh peritoneum, kecuali pada fossa vesica fellea dan
porta hepatis. Facies ini berbatasan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster,
duodenum, flexura coli dextra, ren dextra dan glandula suprarenalis dextra, serta
vesica fellea.
Pada facies visceralis dijumpai:
- Fossa sagitalis dextra
Merupakan fossa yang tidak berbatas nyata yang membatasi lobus hepatis dexter
dengan lobus caudatus dan lobus quadratus. Pada fossa ini terdapat fossa vesica
fellea dan sulcus vena cava inferior (dilewati vena cava inferior).
- Fossa sagitalis sinistra
Merupakan celah yang membatasi lobus hepatis dexter et sinister. Padanya
terdapat fissura sagitalis sinistra, yang terdiri dari:
1) Fissura ligamenti teretis hepatis dilalui oleh ligamentum teres hepatis
(obliterasi dari vena umbilicalis yang bermuara ke vena portae hepatis).
2) Fissura ligamenti venosi Arantii dilalui oleh ligamentum venosum Arantii
(obliterasi dari ductus venosus Arantii yang menghubungkan vena umbilicalis
dan vena cava inferior).
- Portae hepatis (fissura transversa)
Memisahkan lobus quadratus dan lobus caudatus. Portae hepatis dilalui oleh:
ductus hepaticus dexter et sinister, ramus dexter et sinister arteria hepatica, vena
portae hepatis, plexus hepaticus, dan nodi lymphatici hepatici. Bangunan-
bangunan yang melalui porta hepatis tersebut, di luar akan berjalan dalam
ligamentum hepatoduodenale (antara portae hepatis dan duodenum).
- Facies lobi quadrati
- Facies lobi caudati
16
2. Margines hepatis
a. Margo anterior
Margo ini tajam dan terdapat incisura umbilicalis (tempat menyeberangnya
ligamentum falciforme hepatis).
b. Margo inferior (postero inferior)
Memisahkan facies diaphragmatica (posterior) dan facies visceralis. Pada tepi ujung
kiri terdapat ligamentum triangulare sinister dan appendix fibrosa hepatis*. Pada tepi
ujung kanan terdapat ligamentum triangulare dexter.
*appendix fibrosa hepatis adalah sisi lobus hepatis sinister yang berisi fossa
abberantia, sisa ductus biliverus yang atrofi. Jika jaringan ini persisten maka akan
membentuk beavertail liver.
c. Margo postero superior
Memisahkan facies posterior dengan facies superior anterior facies diaphragmatica.
Margo ini tidak jelas dan tumpul.
3. Lobi hepatis
a. Lobus Hepatis Dexter
Merupakan lobus terbesar yang terletak di regio hypochondriaca dextra dan
dipisahkan dari lobus sinister oleh:
- Ligamentum falciforme hepatis (pada facies diaphragmatica)
17
- Fossa sagitalis sinistra (pada facies visceralis)
Pada facies visceralis terdapat fossa vesica fellea, portae hepatis, dan sulcus vena
cava. Selain itu juga terdapat beberapa pendesakan organ lain (impressiones) yaitu:
- Impressio colica : ditempati flexura colica dextra
- Impressio renalis : ditempati ren dexter
- Impressio suprarenalis : ditempati glandula suprarenalis dextra
- Impressio duodenalis : ditempati pars descendens duodenum
b. Lobus Quadratus, terletak di antara fossa vesicae felleae dan fissura ligamenti teres
hepatis. Secara fungsional, lobus ini berhubungan dengan lobus hepatis sinister.
Lobus ini berbentuk empat persegi dengan batas-batasnya:
- Ventral : margo inferior hepar
- Dorsal : portae hepatis
- Dexter : fossa vesica fellea
- Sinister : fissura ligamenti teretis hepatis
c. Lobus Caudatus
Lobus ini setinggi vertebra thoracalis X-XI dan memiliki 2 penonjolan yaitu
processus papilaris dan processus caudatus (memisahkan portae hepatis dengan vena
cava inferior, menghubungkan lobus caudatus dan lobus hepatis dexter). Batas-batas:
- Inferior : vena portae hepatis
- Dexter : sulcus vena cava
- Sisnister : fissura ligamenti venosi
d. Lobus Hepatis Sinister
Terletak di regio epigastrica dan hypochondriaca sinstra. Pada lobus ini ada 2
bangunan penting yaitu:
- Impressio gastrica : akibat desakan facies ventralis gaster
- Impressio oesophagea
- Tuber omentale : penonjolan di bagian dexter, di depan omentum minus,
bersentuhan dengan curvatura ventriculi minor.
18
STRUKTUR HEPAR
Secara umum, hepar tersusun oleh:
1. Lobuli hepar
Lobuli hepar dipisahkan satu sama lain oleh jaringan fibrosa yang dinamakan septum
interlobularis. Terdapat bangunan intralobular yang merupakan lanjutan dari bangunan
interlobular pada canalis portae antara lain:
- Vena centralis pada masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae
- Sinusoid membawa darah ke vena centralis
- Arteri intralobularis cabang a. interlobularis
- Canaliculi billiveri mencurahkan bilus ke ductus biliverus
- Spatium (perivascularisasi) Disse mencurahkan lymphe ke vasa lymphatica
interlobularis
2. Trigonum portae (canalis portae)
Bangunan interlobulair yang terdapat pada setiap sudut dari lobulus hepar. Bangunan
yang mengisinya:
- Arteri interlobularis dari a. hepatis dextra et sinistra
- Vena Interlobularis bermuara ke vena portae
- Ductus biliverus mencurahkan bilus ke ductus hepaticus
- Vasa lymphatica
SALURAN EMPEDU
Empedu disekresi oleh sel-sel hepar dan akan disimpan serta dipekatkan di vesica fellea.
Empedu akan disekresikan ke duodenum dan mengemulsikan lemak yang masuk duodenum.
Ductus biliaris hepatis terdiri dari: ductus hepaticus dexter et sinister, ductus hepaticus
communis, ductus choledochus, vesica fellea, dan ductus cysticus.
19
V. cava inferior
V. hepatica
V. sublobularisV. centralis( di tengah2 lobulus)
Sinusoid (intra lobularis)
V. Interlobularis
Masuk porta hepatis
V. portae hepatis
Systema portae hepatis
Lig. hepatoduodenale
INTRAHEPATALCanaliculi biliveri ductus biliverus ductus hepaticus dexter et sinister
Vesica fellea
Ductus choledochus
Ductus pancreaticus Wirsungi
Papilla duodeni mayor
Ductus hepaticus communis Ductus cysticus
NEUROVASCULARISASI
1. Vascularisasia. Arteriosa
Truncus coeliacus a. hepatica communis a. hepatica propria a. hepatica
dextra et sinistra (masuk porta hepatis) a. interlobaris (dalam canalis portae)
a. intralobaris (dalam lobulus hepar)
b. Venosa
20
Vena portae hepatis
Vena ini mengalirkan darah dari sebagian tractus gastrointestinalis mulai dari
sepertiga bagian bawah oesophagus sampai setengah bagian atas canalis analis. Vena
portae hepatis juga mengalirkan darah dari lien, pancreas, dan vesica fellea. Vena-
vena yang bermuara ke vena portae hepatis: v. lienalis, v. mesenterica superior, v.
gastrica sinistra, v. gastrica dextra, v. cystica.
Anastomosis Portal Sistemik
Selain rute venosa (hubungan langsung) di atas, terdapat hubungan yang lebih kecil di
antara sistem portal dan sistem sistemik. Hubungan ini menjadi penting bila rute
venosa terhambat. Hubungan-hubungan tersebut antara lain:
- Pada sepertiga bawah oesophagus, rami oesophagei sinistra (cabang portal)
beranastomosis dengan venae oesophageales.
- Pada pertengahan atas canalis analis, vena rectalis superior (cabang portal)
beranastomosis dengan vena rectalis media dan vena rectalis inferior (cabang
sistemik)
- Venae paraumbilicales menghubungkan r. Sinister venae portae hepatis dengan
venae superficialis dinding anterior abdomen (cabang sistemik)
- Vena-vena colon ascendens, colon descendens, duodenum, pancreas, dan hepar
(cabang portal) beranastomosis dengan vena renalis, vena lumbalis, dan vena
phrenicae (cabang sistemik)
2. Innervasi
Plexus hepaticus cabang plexus coeliacus mengandung serabut saraf:
- Preganglioner parasimpatis n. Vagus
- Simpatis preganglioner: n. splanchinus mayor; postganglioner: Ggl. Coeliacum
SYSTEMA LYMPHATICA
21
Cysterna chyli
Ductus thoracicus
Lnn. Gastrica sin/Lnn colica
VL. Porta Hepatis
Limphonodi hepatici
Spatium disse Vasa lymphaticainterlobularis
Lnn. Mediastinum posterior
Lnn. Di sekitar V. cava inferior
Lnn. phrenici
Vv. Hepatici
PATOLOGI
1. Hepatomegali
Merupakan pembesaran hepar yang dapat diukur dengan
satuan pengukuran BLANKHART.
a = garis vertikal ditarik dari proc. Xyphoideus ke
umbilicus
b = garis diagonal dari arcus costa di linea
midclavicularis ke umbilicus
a = b = 1 blankhart, bila ada pembesaran (a, b)
2. Cirrhosis hepatis
Pada penyakit ini, terjadi destruksi sel parenkim hepar dan digantikan oleh jaringan
fibrosa. Penyebabnya antara lain hepatitis dan chronic alcohol abuse.
3. Hipertensi portal
Merupakan peningkatan tekanan vena porta akibat resistensi / tahanan dari aliran di vena
porta. Keadaan klinis ini menyebabkan pembebanan berlebih pada sistem portal.
Tekanan normal sekitar 6-10 mmHg.
B. VESICA FELLEA
22
Hepar
Vesica fellea (gallbladder/kandung empedu) adalah kantong berbentuk buah pir yang terletak
di facies visceralis hepar di antara lobus dexter hepatis dan lobus quadratus hepar.
Panjangnya sekitar 7-10 cm dan dapat menampung empedu 30-50 mL. vesica fellea
berfungsi menyimpan empedu dan memekatkan empedu dengan cara menyerap cairan.
Pengeluaran empedu dikontrol oleh kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mucosa
duodenum.
BAGIAN-BAGIAN
1. Fundus : berbentuk bulat dan menonjol di bawah margo
inferior hepar. Proyeksi fundus ke dinding anterior abdomen
adalah setinggi ujung cartilago costae IX dextra.
2. Corpus : berhubungan dengan facies visceralis hepar dan
arahnya ke atas, belakang, dan kiri.
3. Infundibulum
4. Collum : bagian yang sempit dan melanjutkan diri sebagai
ductus cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan
bergabung dengan ductus hepaticus communis membentuk
ductus choledochus. Infundibulum dan collum kadangkala
membentuk ampulla.
SALURAN KELUAR
Saluran vesica fellea disebut ductus cysticus yang terdiri dari:
a. Pars valvularis tunica mucosa membentuk lipatan-lipatan yang berjalan spiral yang
disebut valvula spiralis Heisteri, berfungsi untuk mempertahankan lumen terbuka agar
aliran empedu tidak terganggu.
b. Pars glebra mempunyai tunica mucosa yang licin
Pars glebra ductus systicus bergabung dengan ductus hepaticus communis menjadi ductus
choledochus. Ductus choledochus berjalan dalam ligamentum hepatoduodenale dan
bersama dengan ductus pancreaticus Wirsungi akan bermuara pada papilla duodeni
major.
Pada muara tersebut terdapat musculus sphincter Oddi yang berfungsi mengatur
pemasukan empedu dan enzim pancreas ke duodenum.
M. sphinter Oddi dibentuk oleh:
23
- M. sphincter ductus choledoci tunica muscularis muara ductus choledochus
- M. sphincter ductus pancreatici tunisa muscularis muara ductus pancreaticus
- M. sphincter ampullae tunica muscularis ampulla vateri
NEUROVASCULARISASI
1. Vascularisasi
a. cystica cabang a. hepatica dextra
v. cystica, bermuara ke vena portae hepatis
2. Innervasi
Plexus cysticus, cabang dari plexus hepaticus yang mengandung serabut simpatis
maupun parasimpatis (nervus vagus).
SYSTEMA LYMPHATICA
Pembuluh lymphe vesica fellea nl. cysticus nl. hepatici dan nl. gastrica sinistra
PATOLOGI
1. Cholesistitis: radang vesica fellea
2. Cholelithiasis: batu empedu
3. Cholangitis: radang ductus cysticus
C. PANCREAS
Pancreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Fungsi eksokrin adalah menghasilkan
enzim yang terlibat dalam pencernaan seperti tripsinogen (memecah protein), amilase
(memecah karbohidrat), dan lipase (memecah lemak). Bagian endokrin kelenjar adalah pulau
Langerhans yang berfungsi memproduksi hormon insulin dan glukagon.
Letak: regio epigastrica dan hypochondriaca sinistra, memanjang seperti pistol dan mem-
bentang dari lengkung duodenum hingga lien menyilang transversal dinding posterior
abdomen.
24
BAGIAN-BAGIAN
Retroperitoneal caput, collum, corpus
Intraperitoneal cauda
a. Caput pancreatis
Terletak pada lengkung duodenum. Pada bagian ini terdapat:
1. Processus uncinatus (Pancreas Winslowi) penonjolan di sebelah caudal dan
sinistra di belakang a/v mesenterica superior
2. Incisura pancreatis alur untuk lewatnya a/v mesenterica superior
- Facies anterior bersentuhan dengan mesocolon transversum
- Facies posterior bersentuhan dengan vena cava inferior, ductus choledochus, v.
renalis, crus dexter phren, dan aorta
b. Collum pancreatis
- Merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus
pancreatis
- Terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya a.
mesenterica superior dari aorta
25
c. Corpus pancreatis
Pada perbatasan dengan collum pancreatis terdapat penonjolan yang disebut tuber
omentale. Sebelah posterior corpus terdapat ren sinister dan glandula suprarenalis
sinister.
d. Cauda pancreatis
Terletak dalam ligamentum phrenicolienale dan mengadakan hubungan dengan hilum
lienalis, bersentuhan dengan flexura coli sinistra.
STRUKTUR
Sebagai kelenjar endokrin, massa kelenjarnya disebut sel-sel pulau Langerhans yang tersebar
dalam massa pancreas. Sebagai kelenjar eksokrin terdiri atas acinus-acinus (acini). Acini
terdiri atas sejumlah slauran-saluran kelenjar yaitu: ductus intercalatus ductus
intralobularis ductus pancreaticus
Ductus pancreaticus terbagi menjadi:
1. Ductus pancreaticus Wirsungi mulai dari cauda pancreatis dan berjalan di sepanjang
kelenjar. Ductus ini akan beranastomose dengan ductus choledocus membentuk ampulla
hepatopancreatica Vateri yang bermuara ke papilla duodeni major.
2. Ductus pancreaticus Accessorius (Santorini), mengalirkan getah pancreas dari bagian atas
caput dan kemudian bermuara ke papilla duodeni minor yang terletak di atas papilla
duodeni major.
NEUROVASCULARISASI
1. Vascularisasi
Arteriosa
- a. pancreaticoduodenalis superior cab. a. gastroduodenalis
- a. pancreaticoduodenalis inferior cab. a. mesenterica superior
- Rr. Pancreatici a. lienalis
Venosa
- Sesuai dengan arterinya, mengalirkan darah venosa ke sistem portae
26
Nucleus dorsalis N. X Pancreas
N. Vagus
(serabut pre ganglioner)
Gglterminale
Ganglion coeliacum
n. Splanchnicus major
(Pre ggl) (post ggl)NILCLMS Segmen Th V- IX
Pancreas
2. Innervasi
a. Parasimpatis
b. Simpatis
SYSTEMA LYMPHATICA
Pembuluh lymphe dari pancreas nl. pancreaticoduodenalis nl. mesentericus superior
dan nl. coeliacus
PATOLOGI
1. Pancreatitis
Merupakan radang pada pancreas yang dapat disebabkanbatu empedu menyumbat
ampulla Vateri dan menyebabkan refluks empedu ke ductus pancreaticus.
2. Ruptur pancreas
Menyebabkan robekan pada ductus sehingga getah pancreas masuk ke dalam kelenjar
dan mencerna kelenjar itu sendiri sehingga timbul nyeri hebat.
D. LIEN
Lien (spleen/limpa) merupakan organ limfoid terbesar dalam tubuh manusia. Lien tberbentuk
ovoid dan terletak di regio hypochondriaca sinistra setinggi costae IX-XI sinistra, posterior
terhadap gaster/lambung, dan anterior terhadap bagian atas ren sinister. Fungsi lien yaitu
organ hematopoiesis pada fetus, membuat limfosit, destruksi eritrosit yang sudah tua, dan
reservoir darah.
27
BAGIAN-BAGIAN
1. Facies facies diaphragmatica, facies visceralis (facies gastrica, facies renalis, dan
facies colica yang ditempati flexura coli sinistra)
2. Margines margo superior et inferior
3. Extremitas extremitas anterior et posterior
Hilus lienalis (tempat masuk keluarnya pembuluh darah dan saraf) dilalui oleh: a/v
lienalis, plexus nervosus, plexus lymphaticus, dan cauda pancreatis. Bagian hilus tidak
ditutupi oleh peritoneum.
Lien merupakan organ intraperitoneal, terhubung dengan:
- Curvatura mayor gaster oleh ligamentum gastrolienale
- Ren sinistra oleh ligamentum lienorenale
Kedua ligamentum ini merupakan bagian dari omentum majus.
NEUROVASCULARISASI
1. Vascularisasi
Arteriosa
Truncus coeliacus a. lienalis r. lienalis (masuk hilus) a. centralis a. penicilus
kapiler
Venosa
v. lienalis (keluar dari hilum lienalis) bersatu dengan v. mesenterica superior bermuara
v. portae hepatis
28
2. Innervasi
a. Simpatis
SBN I = Afferens ganglion spinale
Efferens NILCLMS segmen thoracalis V – IX
Saraf preganglioner = n. Splanchnicus major
SBN II= ganglion coeliacum
b. Parasimpatis
SBN I = Afferens ganglion nodusum
Efferens nucleus dorsalis Nn. Vagi
SBN II= Efferens ganglion terminale
SYSTEMA LYMPHATICA
Pembuluh lymphe keluar hilus lienalis kelenjar lymphe sepanjang a. lienalis nl.
pancreaticolienalis
PATOLOGI
Splenomegali (pembesaran lien) satuan ukuran:
SCHUFFNER, diukur dengan cara:
1. Tarik garis singgung a dengan arcus costarum sinistra
2. Dari umbilicus, tarik garis b yang tegak lurus garis a,
lalu bagi menjadi 4 bagian
3. Garis b diteruskan ke bawah sampai SIAS sinistra, lalu
dibagi menjadi 4 bagian
4. Ukur pembesaran Schuffner (S) I-VIII
Splenitis: radang pada lien
29
Daftar Pustaka:
Snell RS (1997). Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta: EGC.
Moore KL, Dalley AF (2006). Clinically oriented anatomy. Edisi ke 5. USA: Lippincott Williams & Wilkin.
Wibowo DS, Paryana W (2009). Anatomi tubuh manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
“Man proposes, God disposes”
SELAMAT BELAJAR
30