370
HANDOUT MATA KULIAH ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA OLEH : WENY FINDIASTUTI, ST.,MT ISSA DYAH UTAMI, ST., MT

HandOut APK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

Citation preview

Page 1: HandOut APK

HANDOUT

MATA KULIAH ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA

OLEH :WENY FINDIASTUTI, ST.,MTISSA DYAH UTAMI, ST., MT

Page 2: HandOut APK

PERTEMUAN KE-1

PROSES PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS

Page 3: HandOut APK

Perkembangan pabrik dan sistem industri didunia

Kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinyapergeseran tenaga manusia untuk kemudiandigantikan dengan mesin atau peralatanproduksi lainnya

Upaya-upaya manusia untuk meningkatkanproduktivitas kerja

PENDAHULUAN

Page 4: HandOut APK

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan mempelajarikonsep proses produksi danproduktivitas adalah untukmemahami persoalan-persoalanyang berkaitan dengan strategipeningkatan produktivitas di sektorindustri secara lebih baik

Page 5: HandOut APK

SUB MATERI

Definisi proses produksi dan produktivitasPengukuran produktivitasHubungan antara produktivitas dankualitas hasil kerjaFaktor-faktor yang mempengaruhi usahapeningkatan produktivitas

Page 6: HandOut APK

Produktivitas berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi yaitu sistem dimana faktor-faktor seperti tenaga kerja (direct atau indirect labour) dan modal/kapital ( mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik, dll) dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk mewujudkan barang (finished good product) atau jasa (service) secara

efektif dan efisien.

1. DEFINISI PROSES PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Page 7: HandOut APK

Proses produksi : serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun merubah sekumpulan masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilai tambah (added value) .

Nilai tambah (added value) yang dimaksudkan adalah nilai keluaran yang bertambah baik nilai fungsional (kegunaan) atau nilai ekonomis

Page 8: HandOut APK

BAGAN INPUT OUTPUT

•Bahan baku &penunjang

•Tenaga kerja

•Mesin & fasilitasproduksi lainnya

•Informasi

•Energi

•Waktu

•dll

1 Kegiatan produktif•Transformasi fisik dan/ non fisik•Proses nilai tambah (nilai fungsional dan ekonomis)

2.Kegiatan non produktif(merupakan focus kajian ergonomi, studi gerak dan waktu•Idle/delays•Set up, loading unloading, material handling, dll

•Produk/jasa

•Limbah (padat,cair, dan gas)

•Informasi sebagai feed back

Masukan/input Proses Produksi(through put)

Keluaran/output

Page 9: HandOut APK

Produktivitas adalah perbandingan (rasio) antara input dengan outputProduktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (input) untuk menghasilkan barang dan jasaNilai (indeks) produktivitas berguna untuk mengetahui seberapa efektif proses produksi telah didayagunakan untuk meningkatkan output dan seberapa efisien sumber-sumber input telah berhasil dihemat.

Page 10: HandOut APK

Peningkatan nilai produktivitas dapat dilakukan dengan :1. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan

yang produktif 2.Meminimalisasi kegiatan-kegiatan

yang tidak produktif seperti loading,unloading, delay, set up, dsb

Page 11: HandOut APK

2. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Produktivitas dibedakan menjadi :1. Produktivitas sebagian (parsial)2. Produktivitas total faktor3. Produktivitas total

Page 12: HandOut APK

Produktivitas sebagian = rasio antara output dengan input tertentu

1. Produktivitas TK =

2. Produktivitas bahan baku =

3. Produktivitas modal =

4. Produktivitas energi =

PRODUKTIVITAS SEBAGIAN

inputTKoutput

bakuinputbahanoutput

alinputoutput

mod

iinputenergoutput

Page 13: HandOut APK

PRODUKTIVITAS TOTAL DAN TOTAL FAKTOR

Produktivitas Total Faktor (PTF) : rasio antaraoutput dengan input tenaga kerja dan modal

PTF =

Produktivitas Total (P) : rasio antara output dengan semua input

P =

alinputTKnetoutput

mod+

inputoutput

Page 14: HandOut APK

CONTOHData output yang dihasilkan dan input yang digunakan PT ABC adalah sebagai berikut :

output : 1000input TK : 300input material : 200input modal : 300input energi : 100input lainnya : 50

Hitung produktivitas sebagian, produktivitastotal dan produktivitas total faktor !

Page 15: HandOut APK

JAWAB :Produktivitas sebagianProduktivitas TK = output/input TK

= 1000/300 = 3.33 Produktivitas material = output/input material

= 1000/200 = 5Produktivitas modal = output/input modal

= 1000/300 = 3.33Produktivitas energi = output/input energi

= 1000/100 = 10Produktivitas input lainnya = output/input lain

= 1000/50 = 20

Page 16: HandOut APK

Produktivitas total = Output/input = 1000/950 = 1,053

Produktivitas total faktor = output/(input TK + input modal)net output = 1000 – (200 + 300 + 100 + 50) = 350PTF = 350/300 + 300 = 0,583

Page 17: HandOut APK

PRODUKTIVITAS KERJA MANUSIA

Beberapa masukan (input) mudah diukur ataudinilai secara eksak dalam bentuk nyata dankuantitatif (measurable input) tetapi adabeberapa yang sulit diukur besarnya karenasifatnya yang abstrak (invisible input)

Pengukuran produktivitas invisible inputdikonversikan terlebih dahulu ke dalam bentuknilai mata uang

Page 18: HandOut APK

Input (masukan) :1. Input yang dapat diukur ( measureable input) : bahan baku, tenaga kerja, mesin, dll2. Input bayangan ( invisible input) :

• Tingkat pengetahuan• Kemampuan teknis• Metodologi kerja dan pengetahuan organisasi• Motivasi kerja

Produktivitas = )()( invisibleinputmeasurebleinputoutput

+

Page 19: HandOut APK

Produktivitas akan bertambah jika ada penambahan secara proporsional dari nilai keluaran per masukan

Penambahan unit output produksi belum tentu meningkatkan produktivitas jika nilai masukan yang digunakan untuk menghasilkan output ikut bertambah

Produktivitas dapat optimal jika terjadi peningkatan output dan disisi lain terjadi penurunan input.

Page 20: HandOut APK

3. Hubungan antara Produktivitas dengan kualitas kerja

Dari grafik dapat dilihat bahwa kecepatan kerja yang tinggi akanmenghasilkan keluaran yang tinggi pula tetapi pada titik tertentu kecepatan kerja yang tinggi menyebabkan terjadinya kesalahan yang tinggi pula sehingga malah menyebabkan terjadinya kerugian.

Kecepatan kerja

Jumlah output

Waktu

Kesalahan

Page 21: HandOut APK

Penambahan tingkat produktivitas haruslah tetap diiringi dengan pengendalian kualitas ( control quality) dari keluaran yang dihasilkan

Peningkatan produktivitas tidak saja dengan penambahan kecepatan kerja karena adakalanya kerja yang semakin cepat dapat menyebabkan banyak terjadinya kesalahan sehingga banyak menghasilkan produk cacat.

Page 22: HandOut APK

Pengurangan kesalahan dapat dilakukandengan :

1. Analisa metode kerja yang lebih baik2. Training kepada operator3. Penggunaan mesin yang lebih akurat4. Penetapan kecepatan kerja yang

menghasilkan waktu kerja yang optimal

Page 23: HandOut APK

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi UsahaPeningkatan Produktivitas

1. Faktor teknis : faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien dan/ penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis

2. Faktor manusia : faktor yang mempengaruhi terhadap usaha-usaha yang dilakukan manusia di dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab. Dua hal pokok yang menentukan yaitu kemampuan kerja dan motivasi kerja

Page 24: HandOut APK

Pada industri yang banyak menggunakan mesin produksi atau otomatisasi fasilitas produksinya maka usaha peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor teknis. Dengan demikian penelitian mengenai produktivitas dititikberatkan pada faktor pengembangan teknologi bukan pengembangan sumber daya manusia

Sebaliknya usaha yang banyak menggunakan unsur manusianya, maka pengembangan dititikberatkan pada faktor manusianya untuk usaha peningkatan produktivitasnya.

Page 25: HandOut APK

SUMMARYPemahaman terhadap proses produksi danproduktivitas sangat penting dalam rangkamemahami persoalan-persoalan yang berkaitandengan strategi peningkatan produktivitas di sektorindustriDalam melakukan perhitungan produktivitas terutamaproduktivitas kerja manusia perlumempertimbangkan invisible input Upaya peningkatan produktivitas penting dilakukandengan memperhatikan faktor teknis dan manusiatetapi tetap diiringi dengan pengendalian kualitas (control quality) dari keluaran yang dihasilkan

Page 26: HandOut APK

SOAL1. Mengapa studi tentang produktivitas dan upaya-upaya

peningkatannya dianggap penting dan apa pula kaitannyadengan efektivitas maupun efisiensi kerja? Jelaskanjawaban saudara!

2. Data output yang dihasilkan dan input yang digunakan PT X adalah sebagai berikut :

output : 2100input TK : 600input material : 400input modal : 650input energi : 250input lainnya : 100

Hitung produktivitas sebagian, total dan total faktor !3. Bagaimanakah melakukan pengukuran produktivitas kerja

manusia? Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan !

Page 27: HandOut APK

REFERENSI– Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design

and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York – Sumanth, J. David, 1985, Productivity Engineering and

Management, McGraw- Hill Book co, New York– Sutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja,

Departemen Teknik Industri , ITB, Bandung– Wayne C. Turner, 2000, Pengantar Teknik dan Sistem

Industri, Edisi ketiga, PT Guna Widya, Jakarta – Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan

Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 28: HandOut APK

PERANCANGAN/PENELITIAN KERJA

(WORK DESIGN/STUDY)

PERTEMUAN KE-2

Page 29: HandOut APK

PENDAHULUAN1. Penelitian kerja/ Methods Engineering Work Design/

Work Study/ Job Design : suatu aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik guna mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik

2. Prinsip-prinsip dan teknik-teknik kerja ini digunakanuntuk mengatur komponen yang ada dalam sistemkerja yang terdiri dari manusia, bahan baku, mesindan peralatan kerja lainnya serta lingkungan kerja fisiksehingga dicapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi

Page 30: HandOut APK

SUB MATERI

• Dasar-dasar perancangan/penelitiankerja

• Elemen dasar dalam penelitian kerja• Ruang lingkup dan fase penelitian

kerja• Latar belakang sejarah dan

perkembangan studi penelitian kerja

Page 31: HandOut APK

1. Dasar-Dasar Perancangan/ Penelitian Kerja

Dalam mempelajari prinsip-prinsip dan teknikkerja yang ada, ruang lingkup yang dipelajaritidak hanya gerakan kerja saja melainkansemua perancangan sistem kerja seperti tataletak fasilitas kerja dan peralatan sesuaidengan manusia pekerjanya dan lingkungan

Page 32: HandOut APK

Aktivitas penelitian kerja akan mencoba meneliti 3 hal yaitu :1.Siapa yang akan melaksanakan kegiatan/ kerja tersebut ?2.Bagaimana kegiatan tersebut akan diselesaikan ? Adakah metode kerja yang diterapkan sudah dirancang dengan baik ? Bagaimanakah dengan penggunaan fasilitas kerja ? Apakah fasilitas kerja mampu memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien ?3.Dimana kegiatan tersebut akan diselenggarakan? Apakah lingkungan kerja sudah dirancang dengan layak?

Page 33: HandOut APK

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian kerja

• Penelitian kerja harus dilaksanakan oleh personal yang berpengalaman dan memiliki latar belakang pengetahuan tentang penelitian kerja yang cukup

• Penelitian kerja harus konsisten dengan arah tujuan organisasi

• Penelitian dan hasil-hasil kerja serta analisisnya harus dibuat secara tertulis

• Penelitian harus diketahui dan disetujui oleh pihak manajemen dan personal yang diamati performance kerjanya

Page 34: HandOut APK

2. Elemen-Elemen Dasar dalam Penelitian Kerja

1. Pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja ( konsep manajemen ilmiah yang dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor.

2. Pemikiran yang mempertimbangkan perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya pelaksanaan kerja

Page 35: HandOut APK

Pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja (konsep manajemen ilmiah yang dikembangkan oleh

Frederick Winslow Taylor.

Prosedur yang digunakan :· Dapatkan fakta yang berkaitan dengan situasi dan kondisi

kerja yang ada. Gali semua informasi yang berkaitan· Identifikasi dan formulasikan masalah-masalah secara jelas

yang harus dipecahkan· Pertimbangkan prinsip dan landasan teoritis yang

berhubungan dengan permasalahan yang ada· Formulasikan alternatif- alternatif penyelesaian

· Pilih salah satu alternatif· Tes dan cek apakah alternatif yang dipilih tersebut benar-

benar mampu menyelesaikan permasalahan yanga da· Implementasikan alternatif yang dipilih

Page 36: HandOut APK

Pemikiran yang mempertimbangkan perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya

pelaksanaan kerja

• Kenyataan manusia merupakan mahkluk yang kompleks yang kadang-kadang sulit didekati secara

rasional

• Penelitian kerja untuk menambah motivasi kerja

• Pertimbangkan konsep job enlargement, job rotation, job enrichment dan otomatisasi peralatan

kerja yang ada

Page 37: HandOut APK

3. RUANG LINGKUP DAN FASE - FASE PENELITIAN KERJA

Penelitian Kerja

Prinsip-Prinsip PengaturanMetode Kerja•Ergonomi•Studi gerakan•Ekonomi gerakan

Teknik- Teknik PengukuranKerja•Pengukuran Waktu•Pengukuran Tenaga•Pengukuran Dampak Psikologisdan Sosiologis

Beberapaalternatifsistemkerja lebihbaik

Alternatifsistemkerjaterbaik

Produktivitaslebih tinggi

Page 38: HandOut APK

RUANG LINGKUP PENELITIAN KERJA

1. Studi Tata Cara Kerja ( Methods Study)

- Studi gerakan kerja (motion study)- Memperbaiki tata cara bekerja- Aplikasi metode ilmiah vs trial error- Eliminasi gerakan/kerja yang tidak perlu, kombinasi

operasi kerja, merubah urutan kerja, dan penyederhanaan kerja

- Standarisasi operasi/ metode kerja dalam hal pemakaianmaterial, mesin/peralatan kerja,informasi dan lingkunganfisik kerja, dll

Page 39: HandOut APK

2. Pengukuran Kerja (Work Measurement)-Pengukuran kerja (waktu, energi, dan dampak sosial psikologis)

-Menilai dan menetapkan tolok ukur efektivitas dan efisiensi kerja

-Menetapkan waktu standart, output standart, insentif, idle/delays, dll

-Realisasi konsep “ the fair day’s pay for the fair day’s work”

-Macam kegiatan pengukuran waktu kerja

@ secara langsung ( stop watch time study, sampling kerja)

@ tidak langsung ( standart data, PMTS, dll)

Page 40: HandOut APK

4. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH PENELITIAN KERJA

1. Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915)

• Tahun 1881, FW Taylor bekerja di Midvale Steel Company, ia melihat bahwa para pekerja tidak menunjukkan prestasi sebagaimana semestinya, mereka menghasilkan output di bawah sebenarnya yang dapat mereka hasilkan

• Taylor menduga, hal ini disebabkan oleh pengaturan jam kerja yang tidak benar

• Masing- masing pekerja hanya mampu memuatkan tidak lebih dari 12,5 ton bijih besi per harinya

• Taylor melakukan eksperimen dengan menunjuk seorang pekerja yang bertubuh kuat dan sehat dan sanggup mengikuti semua instruksi yang ia perintahkan

Page 41: HandOut APK

• Hasil eksperimen menunjukkan bahwa hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja dan lamanya waktu istirahat.

• Taylor mengatur proses kerja secara eksak dan mencegah terjadinya pemborosan tenaga serta pemberian istirahat yang cukup, didapatkan hasil yang mencengangkan yaitu pekerja mampu mencapai prestasi tidak kurang dari 47,5 ton atau meningkat 4x dari sebelumnya

• Atas jasanya Taylor mendapat gelar “The Father of Scientific Management atau The Father of Industrial Engineering”

Page 42: HandOut APK

•Nama Gilberth menyangkut pasangan suami istri yaitu Frank BunkerGilberth dan Lillian Moler Gilberth. Frank Bunker Gilberth merupakan sarjana Teknik Sipil yang banyak berjasa dalam penelitian metodekerja

•Konsep-konsep ia kembangkan pada saat ia masih mahasiswa dan menjadi tukang batu di Whidden Company. Disini ia mengamati ada 3 gerakan kerja yang berbeda pada saat memasang batu bata. Cara pertama untuk kerja cepat, cara kedua untuk kerja lambat dan cara ketiga untuk mendidik calon tukang batu

•Melihat kenyataan ini, Gilberth beranggapan bahwa ada satu cara atau kombinasi ketiganya merupakan cara yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan pekerjaan

Frank Bunker Gilberth (1868 – 1924)

Page 43: HandOut APK

•Secara perlahan-lahan diubahnya metode kerjanya sehingga ia mampu mengubah output yang dihasilkan dari 120 menjadi 350 batu bata yang bisa tersusun per jamnya

•Gilberth menyadari bahwa untuk membuat analisa yang tepat diperlukan rekaman gambar, oleh karena itu ia menciptakan alat ”Microchronometer/ Wink Counter”yaitu suatu jam besar yang jarumnya mampu bergerak dengan ketelitian 1/2000 detik kemudian disempurnakan menjadi “Cronocyclegraph”

Page 44: HandOut APK

• FB Gilberth juga menciptakan simbol-simbol standar untuk menganalisa kerja manual yang ditunjukkan berdasarkan elemen dasar kerja tangan manusia yang kemudian dikenal dengan nama “THERBLIGS”

• FB Gilberth juga merumuskan aturan-aturan dasar untuk ekonomi gerakan yang disebut dengan “Rules for Motion Economy and Efficiency atau The Principles of Motion Economy”

Page 45: HandOut APK

Tokoh (Pioneers) lain :• 1760 – Jean R. Peronnet

melaksanakan time study pada proses pembuatan pasak (pin)• 1776 – Adam Smith

Mempublikasikan bukunya” The Wealth of Nations”Memperkenalkan konsep spesialisasi kerja dan aplikasi“division of labor”

• 1832- Charles Babbage Mempublikasikan bukunya “On the Economy of Machinery and Manufactures”Mengawali pengembangan pendekatan ilmiah dalam studimanajemenMenekankan pentingnya pembagian kerja dalam elemen-elemen yang terspesialisasi dan adanya keseimbangan kerja

Page 46: HandOut APK

• 1858 –Robert OwenMengingatkan arti pentingnya perencanaan tata letakfasilitas kerja dalam upaya peningkatan produktivitas

• 1901 – Henry L. GanttMengembangkan sistem pemberian upah dan bonus kerjaMengintroduksikan peta “Gantt” sebagai alat perencanaandan pengendalian kerja

• 1911- Harington EmersonMempublikasikan kerja ilmiahnya“Efficiency as a Basis for Operation and Wages” dan The 12 Principles of Efficiency”

• Henry FordMengaplikasikan konsep “ Moving Assembly Line” padaproses produksi di pabrik mobilnya di Detroit, USA

Page 47: HandOut APK

SUMMARY• Penelitian kerja (work study/job design)

dilakukan untuk mengatur komponen-komponenyang ada di sistem kerja untuk meningkatkantingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas

• Didalam aktivitas penelitian kerja perludiperhatikan siapa, bagaimana dan dimanakegiatan tersebut dilaksanakan

• Aktivitas penelitian/ perancangan kerja dalamperkembangannya tidak terlepas dari dua buahnama Frederick W. Taylor dan Frank B. Gilbreth

Page 48: HandOut APK

SOAL1. Material handling pada hakekatnya merupakan

langkah kegiatan yang tidak produktif yang diupayakan untuk dihilangkan atau ditekankhususnya dalam proses perancangan layout pabrik. Benarkah demikian. Jelaskan jawabansaudara !

2. Apakah yang dimaksudkan dengan “scientific method”. Bagaimana langkah-langkah pemecahanpersoalan dengan menggunakan metode ini!

3. Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh yang berjasadalam penelitian/ perancangan kerja !

Page 49: HandOut APK

REFERENSI– Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study :

Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York

– Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., London

– Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New York

– Sutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, Bandung

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, StudiGerak dan Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 50: HandOut APK

ANALISA

DAN

PERANCANGAN KERJA

(BAGIAN 1)

PERTEMUAN KE-3

Page 51: HandOut APK

PENDAHULUAN

Walaupun sekarang ini terjadi pengembangan teknologi, elemen manusia tetap merupakan komponen kerja yang signifikan dalam sistem produksiKemajuan teknologi merubah rancangan kerja yang bersifat manual menjadi semi otomatis atau otomatispenuhMeskipun demikian, baik dalam sektor manufakturmaupun jasa pelayanan (service), peran manusiajuga lebih diandalkan sebagai komponen kerjadalam proses produksi

Page 52: HandOut APK

SUB MATERI

Analisa kerjaManusia sebagai komponen dalam

sistem manusia mesin

Page 53: HandOut APK

Tugas pokok dalam perancangan suatusistem produksi :

Menetapkan secara rinci dan spesifik langkah-langkah operasional dalam proses transformasi

input menjadi finished good output yang dikehendaki

·

1. ANALISA KERJA

Page 54: HandOut APK

Maksud dan tujuan melakukan perancangan kerja (work design atau redesign) adalah untuk meningkatkan produktivitas dan performansi kerja dari seluruh sistem produksi yang dicapai melalui :

Pengembangan tata cara kerja lebih efektif dan efisienPengaturan kondisi lingkungan kerja yang lebih ergonomisPemanfaatan dan pendayagunaan secara maksimal semua potensi SDM secara terorganisir melalui analisis jabatan secara tepat

Page 55: HandOut APK

Langkah Perancangan Kerja : Langkah studi dan analisis tata cara kerja(methods study atau job design)Langkah pengukuran kerja (work measurement atau time study)

Analisa kerja dipengaruhi oleh macam operasi yang berlangsung dalam sistem produksi : flow shop, job shop, project

Page 56: HandOut APK

Tipe flow shop :1. Proses produksi berlangsung secara terus

menerus

2. Menghasilkan produk dalam jumlah besar,spesifikasi sedikit dan standart dalam jangka waktu yang lama, serta siklus produksi yang singkat

3. Pada tipe ini, analisa kerja dilakukan sedetail mungkin pada setiap stasiun kerja termasuk menganalisa gerakan-gerakan manual ataupun mesin dalam skala mikro.

Page 57: HandOut APK

Tipe job shop :1.Proses produksi berdasarkan pesanan yang spesifikasinya mengikuti kemauan kustomer

2. Produk yang dihasilkan umumnya fleksibel , tidak standart dan bervariasi.

3.Analisa kerja tidak perlu dilakukan secara detail karena volume produksi yang kecil.

4. Analisa kerja dapat dilakukan untuk mengurangi mateial handling, penjadwalan produksi yang lebih efektif supaya dapat memenuhi pesanan tepat pada waktunya.

Page 58: HandOut APK

Pada tipe project :1. Produk yang dihasilkan sangat unit/khusus

dengan aktivitas kerja yang kompleks dan saling tergantung satu dengan lainnya

2. Peningkatan produktivitas sangat tergantung pada penjadwalan yang efektif dan ketat serta koordinasi kerja yang baik terhadap proses pengadaan material kerja dan penugasan pekerja.

Page 59: HandOut APK

2. MANUSIA SEBAGAI KOMPONEN DALAM SISTEM MANUSIA MESIN

Sistem manusia mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin dimana salah satu dengan lainnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh

Mesin disini mempunyai cakupan yang cukup luas yaitu semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang biasa digunakan oleh manusia

Page 60: HandOut APK

Hubungan Sistem Manusia Mesin :

a. Manual Man Machine System

b.Semi Automatic Man Machine System

c. Automatic Man Machine System

Page 61: HandOut APK

Manual Man Machine System

Penyimpaninformasi

Pemrosesan

PenginderaanMasukan

TindakanKeluaran

Umpan Balik

Page 62: HandOut APK

Manual Man Machine System :

Dalam sistem ini input akan ditransformasikan langsung oleh manusia menjadi output. Manusia berfungsi sebagai sumber tenaga dan pengendali langsung. Contoh :Manusia menghaluskan permukaan meja dengan menggunakan kikir. Disini manusia memegang kendali penuh sedangkan kikir bersifat hanya menambah kemampuan menghaluskan permukaan meja.

Page 63: HandOut APK

Semi Automatic Man Machine System

Masukan

Display

Penyimpaninformasi

Tindakan

Pemrosesan

MekanismePengendali

Proses

Umpan Balik Keluaran

Penginderaan

Page 64: HandOut APK

Semi Automatic Man Machine System :

Pada sistem ini ada mekanisme khusus yang akan mengolah input sebelum masuk ke dalam sistem kerja manusia dan reaksi yang berasal dari manusia akan dikontrol terlebih dahulu melalui mekanisme tertentu sebelum berhasil diubah menjadi sebuah output.

Pada sistem ini mesin yang memberikan tenaga sedangkan manusia hanya sebagai fungsi kontrol.

Page 65: HandOut APK

Contoh : Sistem Kerja Mobil

Dalam mobil terdapat display yang menunjukkan kecepatan mobil yang sedang berjalan, jumlah bahan bakar dalam tangki dan sebagainya. Pengemudi tidak bisa menggerakkan mobil secara langsung. Melainkan mesin mobil yang membagi tenaga sehingga sistem bisa berjalan. Pengemudi hanya mampu melakukan fungsi kontrol seperti kemudi, rem, gas dan sebagainya.

Page 66: HandOut APK

Automatic Man Machine System

Masukan

Penyimpaninformasi Tindakan

Pemrosesan

Penginderaan

Proses

Keluaran

Display Sistem Manusia Mekanisme Pengendali

Umpan Balik

Page 67: HandOut APK

Pada hubungan otomatis ini, mesin akan melakukan dua fungsi yaitu menerima rangsangan dari luar dan pengendali kegiatan.

Fungsi operator hanya memonitor dan menjaga agar mesin tetap berjalan dengan baik serta memasukkan data atau mengganti program bila diperlukan.

Automatic Man Machine System :

Page 68: HandOut APK

Keterbatasan manusia sebagai komponendalam proses produksi dibandingkan

dengan mesin

Tidak bisa menghasilkan tenaga fisik ataupuntekanan dalam jumlah yang besar

Tidak bisa menggunakan kekuatan ototnyadengan intensitas yang tetap dan/ tingkatakurasi yang tinggi

Page 69: HandOut APK

Tidak bisa menampilkan kecepatan kerjayang tinggi dan gerakan-gerakan yang berulang tanpa kenal lelah, bosan maupunmenimbulkan kesalahan

Tidak bisa melakukan analisa dan kalkulasiperhitungan masalah yang terlalu komplekssecara cepat dan tepat

Tidak bisa mengerjakan berbagai macamtugas yang berbeda-beda secara serentakdalam waktu yang relatif bersamaan

Page 70: HandOut APK

Tidak bisa menyimpan dan memanggil/mengingatkembali sejumlah data dalam jumlah yang besarsecara tepat dan akuratTidak bisa memberikan tanggapan secara cepatterhadap sinyal kendali yang berubah-ubah dalamfrekuensi yang seringkaliTidak bisa memberikan performans dan fungsi kerjasecara memuaskan bilamana kondisi lingkunganfisik kerja panas, dingin, bising, kelembapan dansebagainya berada di ambang bataskesanggupannya

Page 71: HandOut APK

Tidak bisa memberi tanggapan terhadap perintah-perintah yang diluar batas kemampuan yang telahdirancang sebelumnya

Tidak bisa memberi tanggapan terhadap kejadian-kejadian yang tidak diramalkan sebelumnya

Tidak bisa berfikir induktif yaitu menarik kesimpulanumum dari hal-hal yang bersifat khusus

Keterbatasan mesin sebagai komponen dalamproses produksi dibandingkan dengan

manusia:

Page 72: HandOut APK

Tidak bisa berfikir kreatif sepertimengembangkan cara atau pola barudalam melaksanakan aktivitas operasional

Tidak bisa bertindak fleksibel, sepertimenggunakan alternatif-alternatif baru yang tidak dirancang/diprogram sebelumnya

Tidak bisa berfungsi secara layak diluarbatas beban atas kapasitas normalnya

Page 73: HandOut APK

Perbandingan Antara Manusia Mesin Ditinjau Dari Beberapa Aspek

NO Masalah Manusia Mesin

1 Kecepatan Kerja Lambat dan terbatas Cepat dan dapat diatur

2 Tenaga (power) Kecil, terbatas, berubah-ubah Dapat diatur dengan baik, bisa besar, tetap

3Keseragaman

Tidak dapat diandalkan, perlu dimonitor

Seragam/ standart, cocok untuk pekerjaan yang ruitn, berulang-ulang dan perlu ketetapan

4 Ingatan (memori) Bisa mengingat segala macam dengan pendekatan dari berbagai macam sudut, baik untuk menentukan dasar-dasar pikiran maupun strategi

Baik untuk meyimpan dan memproduksi sesuatu yang sudah ditentukan, baik jangka panjang maupun pendek

5 Berpikir Induktif baik Deduktif baik

6 Kalkulasi Lambat & sangat mungkin melakukan kesalahan, tetapi memiliki kemampuan untuk kalkulasi

Cepat dan tepat, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk kalkulasi

7 Reaksi terhadap yang berlebihan

Degradasi, kemampuan akan turun secara bertahap

Kerusakan terjadi tiba-tiba

8Kepintaran

Dapat menyesuaikan sesuatu yang terduga, dapat meramal, menganalisa & membuat keputusan

Tidak ada, hanya bisa memutuskan ya/tidak sesuai dengan program yang ada

Page 74: HandOut APK

SUMMARY

Perancangan kerja (work design) dilakukan untukmeningkatkan produktivitas dan performans kerjaseluruh sistem produksiDalam melakukan analisa kerja perlumemperhatikan tipe produksi yang ada di sistemproduksiPerbedaan yang dimiliki oleh manusia dan mesindiharapkan dapat membuat hubungan sistemmanusia mesin saling melengkapi

Page 75: HandOut APK

SOAL

1. Dalam memilih diantara manusia dan mesin sebagaikomponen sistem produksi, kelebihan maupunketerbatasan apakah yang dijumpai dari masing-masing alternatif tersebut?

2. Jelaskan bagaimana proses produksi tipe flowshop, job shop serta tipe project !

3. Jelaskan Manual Man Machine System, Semi Automatic Man Machine System,dan Automatic Man Machine System!

Page 76: HandOut APK

REFERENSIBarnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 77: HandOut APK

PERTEMUAN KE-4

ANALISA DAN

PERANCANGAN KERJA(BAGIAN II)

Page 78: HandOut APK

PENDAHULUAN

Perancangan kerja dapat dilakukanapabila kita telah melakukan prosesanalisa kerjaDalam melakukan analisa kerja, kita perlumemperhatikan jenis/ tipe suatu prosesproduksiDalam Perancangan Kerja (Job Design) harus dipertimbangkan secara seksamapendayagunaan secara efektif tentangfungsi dan peran manusia sebagaikomponen dalam sistem produksi

Page 79: HandOut APK

Perancangan Kerja (Job Design)

Dalam memainkan perannya sebagai komponendalam satu atau lebih aktivitas operasional danproses produksi manusia mempunyai tanggungjawab terhadap tiga fungsi dasar :1.menerima data/informasi mengenai apa yang

harus dikerjakan2.mengolah informasi, membentuk persepsi dan

membuat keputusan berdasarkan informasi yangditerima

3.melakukan tindakan sesuai dengan keputusanyang diambil

Page 80: HandOut APK

Perancangan Kerja dalam SistemProduksi

Informasi

Bahan Baku(Masukan)

Produk Jadi(Keluaran)

Proses Transformasi(Mesin)

AktivitasManual

Job Design

Aktivitas Mental

Aktivitas Fisik

Page 81: HandOut APK
Page 82: HandOut APK

Spesialisasi Kerja

Adam Smith (1776) dalam bukunya The Wealth of Nation mengemukakanbeberapa manfaat spesialisasi kerja antara lain :

• Mengurangi learning time untuk penyelesaian aktivitas-aktivitas tertentu• Waktu pelatihan relatif singkat dan bisa memanfaatkan tenaga unskilled• Lebih ekonomis karena waktu tidak produktif seperti set up bisa dikurangi• Kecepatan kerja bisa dikembangkan karena disini operator dapat mengkhususkan diri pada satu atau dua jenis kegiatan saja• Memungkinkan diaplikasikan proses mekanisasi khususnya untuk kegiatan yang sederhana• Memungkinkan untuk mengelola TK tanpa supervisi terlalu ketat

Page 83: HandOut APK
Page 84: HandOut APK

• Kemungkinan pengembangan ketrampilan lain di luar spesialisasinya jadi terlambat

• Suasana kerja terasa monoton, rutin, membosankan sehingga akhirnya “ labor turnover” dan ketidakhadiran tinggi

• Adanya perasaan terasing akibat kesulitan di dalam membuat identifikasi terhadap output/hasil kerja

Dampak Negatif Spesialisasi Kerja :

Page 85: HandOut APK

Untuk mengatasi dampak negatif psikologis yang ditimbulkan akibat spesialisasi kerja dilakukan :

Job Rotation

Job Enlargement

Job Enrichment

Beberapa Pendekatan dalam Restrukturisasi Kerja

Page 86: HandOut APK

ROTASI KERJA

Rotasi kerja (job rotation) : Pertukaran kerja diantara kelompok kerja dalam frekuensi yang cukup sering

Manfaat :1. Problem rutinitas, monoton dan kebosanan akibat

kerja dapat diatasi2. Mengembangkan kemampuan/ ketrampilan lain

dan belajar lebih banyak untuk menyelesaikanrangkaian proses kerja selengkapnya

3. Mengurangi labor turn-over dan absenteeism

Page 87: HandOut APK

Hambatan dalam rotasi kerja :

Keengganan pekerja untuk melakukanperubahan, karena setiap perubahanmemerlukan waktu penyesuaian

Sebagian pekerja justru lebih senang denganapa yang rutin dikerjakan dan enggan untukmulai dari awal lagi (learning curve period)

Page 88: HandOut APK

PEMBESARAN KERJA (Job Enlargement)

Jenis Job Enlargement :1. Horizontal Job Enlargement2. Vertical Job Enlargement

Aktivitas yang dilakukan pekerja akandiperluas/diperbanyak sesuai dengankeinginan pekerja sebagai pemuasanpsikologis untuk memberikan kontribusisebesar-besarnya dalam aktivitas produksiatau pelayanan jasa (service)

Page 89: HandOut APK

Horizontal Job Enlargement :

Pekerja akan dibebani dengan tugas/ aktivitas yang samatetapi dengan target output yang lebih besar

Pemberian insentif dilakukan secara proporsional terhadapkenaikan output, agar pekerja melupakan rasa bosannyaterhadap rutinitas pekerjaan

Horizontal Job Enlargement kurang bisa membawaperubahan dalam kepuasan yang bisa dicapai pekerja, karena kemampuan atau variasi kegiatan pekerja tidakbanyak bertambah

Page 90: HandOut APK

Vertical Job Enlargement

Pekerja akan diberi tugas dan tanggungjawab yang lebih bervariasi dibandingkandengan sebelumnya

Variasi tugas dapat berupa :1. perencanaan kerja2. pengendalian kualitas output3. perawatan fasilitas kerja

Page 91: HandOut APK

Job Enrichement

Maksud dari Job Enrichement : untuk membuat pekerjaanagar lebih menarik dan memuaskan sehinggaproduktivitas akan bisa diperbaiki, moral dan legalitaspekerja akan bertambahJob Enrichement akan memberikan dampak yang lebihpositif dibandingkan dengan Job Enlargement dan rotasikerjaKesulitan : menentukan tolok ukur optimal tidaknya suatuperubahan telah berhasil dicapai

Page 92: HandOut APK

Menurut Louis E. Davis (1979), dalam bukunya “Design of Jobs, perancangan kerja diartikan sebagai :

“Specification of the contents, methods and relationships of job in order to satisfy technological dan organizational requirements, as well as the social and personal requirements of the job older”

Komponen teknologi ataupun organisasi akan memegangperanan penting dan menjadi salah satu faktor yang harustetap diperhitungkan dalam menetapkan aktivitas-aktivitaspekerja dalam sistem produksi yang ada

Page 93: HandOut APK

AUTONOMOUS WORK GROUP

Diperkenalkannya kelompok-kelompok kerjatanpa memerlukan pengawasan dantanggung jawab didelegasikan sepenuhnyaSetiap kelompok mampu mengatur danmengendalikan pekerjaanya sendiriPemberian insentif berdasarkan group bonus planPengembangan lebih lanjut sepertiManagement by Objective (MBO), Participative Management, TQC/QCC, dsb

Page 94: HandOut APK

SUMMARY

Walaupun banyak perubahan yang mengarahkepada peningkatan produktivitas sebagaikonsekuensi dari spesialisasi kerja ternyata banyakdijumpai dampak negatifnya

Beberapa pendekatan yang dilakukan untukmengatasi dampak negatif psikologis akibatspesialisasi kerja adalah rotasi kerja (job rotation), pembesaran kerja (job enlargement) danpengkayaan kerja (job enrichment)

Page 95: HandOut APK

SUMMARY

Dalam proses perancangan kerja seberapa jauhfaktor manusia dapat dipertimbangkan sedemikianrupa sehingga adaptasinya terhadap proses, produkdan fasilitas kerja yang harus dioperasikan akanmampu memaksimalkan kepuasan pekerja tersebut

Pekerja sebagai elemen kerja dalam sistem produksiyang ada haruslah diberi kepuasan sosial psikologissebagai mana halnya dengan persyaratan-persyaratan yang dijumpai di dalam penerapanteknologi

Page 96: HandOut APK

STUDI KASUS

Perakitan Komponen Elektronik

Suatu kelompok kerja terdiri dari 10 orang pekerjawanita, bertanggung jawab untuk merakit peralatanelektronik secara serial. Dengan menggunakanperalatan kerja secara sederhana (obeng, solder, dsb), masing-masing pekerja akan merakitkomponen-komponen sesuai dengan modulspesialisasinya. Setiap kali modul selesai dirakit, selanjutnya akan diletakkan di sebuah ban berjalanyang bergerak secara otomatis setiap 2 menit.

Page 97: HandOut APK

Rancangan layout kerja diatur berbentuk oval untukmenghemat area kerja yang ada. Pada salah satuujung, seorang mandor bertindak sebagai petugasinspeksi mengecek hasil kerja anak buahnya. Dengan cara kerja semacam ini, masing-masingpekerja akan menghabiskan waktu yang samauntuk setiap siklusnya. Untuk menjaga harmonisasikerja, sistem bonus diberikan secara group bonus incentive. Bonus akan dibayarkan sesuai dengankelebihan output yang melebihi standar.

Page 98: HandOut APK

Pertanyaan :

1. Berdasarkan tata cara kerja yang lama tersebut, permasalahan apa yang akanmenimpa pekerja yang pada akhirnya akanmenimbulkan penurunan produktivitas maupunmoral kerja?

2. Lakukan perbaikan untuk mengatasipermasalahan yang timbul akibat tata carakerja yang lama tersebut!

Page 99: HandOut APK

REFERENSIBarnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 100: HandOut APK

Ergonomi:

Faktor Manusia dalam Sistem Produksi

PERTEMUAN KE-5

Page 101: HandOut APK

PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang penting yang menunjukkan karakteristik masyarakat industriadalah banyaknya orang yang hidup dalamlingkungan fisik hasil budi daya manusia (man made)Perubahan waktu telah merubah manusia dariprimitif menjadi modern/berbudaya, sehinggamanusia mengadaptasikan dirinya dengansituasi dan kondisi lingkunganSalah satu bukti manusia menyesuaikan denganlingkungan adalah perubahan rancanganperalatan yang dipakai

Page 102: HandOut APK

SUB MATERI

Definisi, maksud dan tujuan ergonomi

Interaksi manusia dan mesinAnthropometri, cara pengukuran

dan aplikasinya Aspek ergonomi dalam

perancangan produk, fasilitas dan lingkungan kerja

Page 103: HandOut APK

1. Definisi, Maksud dan Tujuan ergonomi

Ergonomi/ergonomic berasal dari bahasa Yunani : Ergo : kerja dan nomos : hukum, Ergonomi berarti disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antaramanusia dengan pekerjaannya, di Eropa dikenal Human Factors Engineering atau Human Engineering

Fokus perhatian dari ergonomi ialah berkaitan dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man made objects dan lingkungan kerja

Page 104: HandOut APK
Page 105: HandOut APK

Ergonomics is discipline concerned with designing man made objects so that people can use them effectively and safely and creating environment suitable for human living and work

Maksud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan untuk memperbaiki performance kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, ketelitian, keselamatan kerja dan menurunkan datangnya kelelahan yang terlalu cepat

Page 106: HandOut APK

Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia di dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai

Analisis dan penelitian ergonomi akan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :1. anatomi, fisiologi dan anthropometri tubuh2. psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia3. kondisi kerja yang menciderai dan yang tidak menciderai

Page 107: HandOut APK

2. Interaksi Manusia dan Mesin dalam Sistem Produksi

Display instrument

AktivitasProduksi

Mekanisme kontrol(lever, knob, pedal, dll)

Persepsi

Interpretasikeputusan

Page 108: HandOut APK
Page 109: HandOut APK

Display instrumen akan mencatat dan memberikan informasi mengenai perkembangan proses produksiyang berlangsung, operator kemudian menyerap informasi ini secara visual/suara dan mencoba menginterpretasikannya dengan seksama kemudian operator membuat keputusan.

Keputusan yang diambil oleh operator dikomunikasikannya ke mesin melalui mekanisme kontrol. Instrumen kontrol memberikan gambaran mengenai hasil tindakan yang telah dilakukan oleh operator, selanjutnya sistem kerja mesin akan memberikan proses kegiatan produksi sesuai dengan program yang diberikan oleh operator tersebut. Demikian seterusnya siklus ini akan berlangsung .

Page 110: HandOut APK

Anthropometri berasal dari kata : anthro : manusia dan metri : ukuran, anthropometri berarti studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia

Anthropometri secara luas akan digunakansebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomisdalam proses perancangan (design) produkmaupun sistem kerja yang memerlukan interaksidengan manusia

3. Anthropometri, Cara Pengukuran danAplikasinya

Page 111: HandOut APK
Page 112: HandOut APK

Aplikasi data anthropometri :

1. Perancangan areal kerja ( work station, interior mobil)2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti

pakaian, kursi, dll4. Perancangan lingkungan kerja fisik

Page 113: HandOut APK

Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia

1. Umur2. Jenis kelamin3. Suku bangsa

4. Posisi tubuh (structural bodydimension & functional body dimension)

5. Cacat tubuh6. Tebal tipisnya pakaian

7. Kehamilan

Page 114: HandOut APK
Page 115: HandOut APK

Posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh, dikenal dua cara pengukuran yaitu (structural body dimension & functional body dimension) :

Structural body dimensionTubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan

tidak bergerak. Dimensi tubuh yang diukur dalam posisi tetap antara lain berat badan, tinggi badan, tinggi lutut dan sebagainya.

Functional body dimensionPengukuran tubuh dilakukan pada saat posisi tubuh

melakukan gerakan-gerakan tertentu sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

Page 116: HandOut APK

Aplikasi distribusi normal dalam penetapan data anthropometri

95 %

2,5 %

2,5 %

N (X,x)

1,96 x 1,96 xx 97,5 th percentile97,5 th percentile

Page 117: HandOut APK

Data anthropometri diperlukan agar produk sesuai dengan orang yang akan mengoperasikannya.

Mengingat ukuran individu bervariasi, maka disini akan timbul permasalahan yaitu ukuran siapakah yang akan dipakai sebagai acuan?

Untuk itu perlu penetapan data anthropometri yang sesuai dengan populasi yang menjadi target sasaran produk tersebut.

Page 118: HandOut APK

Distribusi normal ini umum diterapkan untuk penetapan data anthropometri pemakaian.

Distribusi normal diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan standart deviasinya.

Percentile dapat ditetapkan sesuai dengan probabilitas distribusi normal.

Percentile merupakan suatu nilai yang menunjukkan prosentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut.

Page 119: HandOut APK

Macam Percentile dan Cara Perhitungannya

x

σ

x

σ

x σ

x

σ

x σ

x

x

σ

x

σ

Percentile Perhitungan

1-st - 2,325 x

2,5-th - 1,96 x

5-th - 1,645 x

10-th - 1,28 x

50-th

90-th + 1,28 x

95-th + 1,645 x

97,5-th + 1,96 x

99-th + 2,325 xx

σ

Page 120: HandOut APK

CONTOH :Dari hasil pengukuran tubuh manusia Indonesia (dewasa, laki-laki umur 19 – 40 tahun) diperoleh data berdistribusi normal dengan tinggi rata-rata 169,5 cm dan standart deviasi 6,9 cm. Berapakah ukuran 95-th percentilenya?

Jawab : 95-th = X + 1,645 x = 169,5 + 1,645 (6,9) = 180,85 cm

σ

Page 121: HandOut APK

Aplikasi Data Anthropometri dalam Perancangan Produk/Fasilitas Kerja

Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran ekstrimPerancangan produk dibuat agar bisa memenuhi sasaran:1. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang ekstrim2. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang mayoritas

Dimensi minimum digunakan percentile besar seperti 90-th, 95-th dan 99-th percentile

Dimensi maksimum digunakan percentile kecil seperti 1-st, 5-th

Page 122: HandOut APK

Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentuRancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan

Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rataProduk dirancang untuk ukuran rata-rata , untuk ukuran ekstrim dibuatkan ukuran tersendiri

Page 123: HandOut APK

Rekomendasi berkaitan dengan aplikasi data anthropometri dalam proses perancangan produk :

Pertama, tetapkan anggota tubuh mana yang nantinya difungsikan untuk mengoperasikanrancangan tersebutTentukan dimensi tubuh yang penting dalamproses perancanganTentukan populasi terbesar yang harusdiakomodasi dan menjadi target utamapemakai rancangan produk tersebut

Page 124: HandOut APK

Tetapkan prinsip ukuran yang harusdiikuti (ekstrim atau rata-rata)

Pilih prosentase yang harus diikuti : 95-th, 99-th, 5-th

Tetapkan nilai ukuran dimensi tubuhdari tabel anthropometri yang ada

Page 125: HandOut APK

Beberapa faktor ergonomi yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan areal/stasiun kerja :

• Sikap dan posisi kerja

• Anthropometri dan dimensi ruang kerja

• Kondisi lingkungan kerja

• Efisiensi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja

• Energi kerja yang dikonsumsikan

4. Aspek ergonomi dalam perancangan produk, fasilitas dan lingkungan kerja

Page 126: HandOut APK

Sikap dan posisi kerja yang disarankan dan sesuai dengan pertimbangan ergonomi yaitu :

Mengurangi sikap posisi tubuh menbungkuk dengan frekuensi yang serting dan dalamjangka waktu lamaOperator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan yang maksimumTidak duduk/ berdiri pada saat bekerja dalam waktu yang lama dengan kepala, leher, kaki, dada berada dalam sikap miringTidak bekerja dalam waktu yang lama jika tangan/ lengan dalam posisi diatas level siku normal

Page 127: HandOut APK

Anthropometri dan dimensi ruang kerja :

Anthropometri pada dasarnya menyangkut ukuran fisik tubuh manusia yang diadalamnya menyangkut ukuran, berat, volume, ruang gerak dan lainnya.

Data Anthropometri juga sangat bermanfaat dalam perancangan fasilitas kerj adan ruang kerja.

Dimensi ruang kerja meliputi situasi fisik dan situasi kerja yang ada.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam dimensi ruang kerja adalah jarak jangkau operator, ruang yang nyaman, area minimum yang harus dipenuhi untuk melakukan kegiatan-kegaitan tertentu.

Page 128: HandOut APK

Kondisi lingkungan kerja (temperatur, kelembapan, siklus udara, pencahayaan, kebisingan, bau-bauan, getaran mekanis, dan warna) :

Kondisi lingkungan kerja harus dibuat senyaman mungkin agar pekerja dapat melaksanakan tugas dengan baik dan nyaman.

Adanya lingkungan fisik kerja yang panas, bergetar, atmosfir yang tercemar akan dapat memberikan dampak yang negatif terhadap performansi pekerja dan dapat menyebabkan stres.

Page 129: HandOut APK

Menurut penyelidikan untuk berbagai tingkat temperaturakan memberikan pengaruh yang berbeda-beda sebagaiberikut :± 49o C = aktivitas mental dan daya tanggap menurun dan cenderung membuat kesalahan

± 30o C = aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung membuat kesalahan

± 24o C = kondisi optimum

± 10o C = kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul

± 24oC-27o C = produktivitas manusia akan mencapaitingkat yang paling tinggi

TEMPERATUR

Page 130: HandOut APK

KELEMBAPAN

Kelembapan adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara (dinyatakan dalam %)

Sangat berhubungan dengan temperatur udara

Kelembapan tinggi menimbulkan pengurangan panas tubuh secara besar-besaran, denyut jantung semakin cepat, peredaran makin aktif

Page 131: HandOut APK

SIKLUS UDARAUdara mengandung sekitar 21 % oksigen, 0,03 % karbondioksida, dan 0,9 % gas lainnyaUdara kotor : kadar oksigen dalam udara berkurangdan terus bercampur dengan gas-gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatanUdara kotor menyebabkan sesaknya pernafasan dan mempercepat proses kelelahanVentilasi yang cukup dan menaruh tanaman(landscape office) akan mampu mengganti udarayang kotor

Page 132: HandOut APK

PENCAHAYAANPencahayaan sangat mempengaruhi manusia untukmelihat obyek secara jelas, cepat tanpamenimbulkan kesalahanKurangnya pencahayaan menyebabkan lelah mata. Lebih jauh menyebabkan lelah mental dan rusaknya mataFaktor yang mempengaruhi kemampuan mata untukmelihat obyek dengan jelas :1. ukuran obyek2. derajat kontras antara obyek dengan sekelilingnya3. lumnisi (brightness)4. lamanya waktu untuk melihat obyek

Page 133: HandOut APK

KEBISINGAN (NOISE)

Noise : bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki olehtelinga kitaNoise dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasiTiga aspek yang menentukan kualitas bunyi yang menentukan tingkat gangguan terhadap manusia :1. lama waktu bunyi tersebut terdengar2. intensitas3. frekuensi suara

Page 134: HandOut APK

BAU-BAUAN

Bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai polusidapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja

Penggunaan Air Conditioning (AC) dapat membantumenghilangkan bau-bauan yang mengganggu disekitar tempat kerja

Page 135: HandOut APK

GETARAN MEKANIS

Merupakan getaran-getaran yang ditimbulkan olehalat-alat mekanis yang sebagian dari getaran inisampai ke tubuh dapat menimbulkan akibat-akibatyang tidak diinginkan pada tubuh kitaGangguan yang ditimbulkan :1. mempengaruhi konsentrasi kerja2. menyebabkan kelelahan3.gangguan pada mata, syaraf, otot dan lainnya

Page 136: HandOut APK

WARNA

Warna disini adalah warna tembok ruangan daninterior di sekitar tempat kerja

Warna berpengaruh terhadap kemampuanmelihat obyek, memberikan pengaruh yang lain terhadap manusia seperti :1. warna merah bersifat merangsang2. warna kuning memberikan kesan luas terangdan leluasa3. warna hijau dan biru memberi kesan sejuk, aman dan menyegarkan4. warna gelap memberikan kesan sempit5. warna terang memberi kesan leluasa

Page 137: HandOut APK

Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja

Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikanprosedur-prosedur yang dapat mengekonomisasikan gerakan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja

Pertimbangan mengenai prinsip-prinsip ekonomi gerakandiberikan selama tahap perancangan sistem kerja bergunauntuk mempermudah modifikasi dalam hardware, prosedurkerja dan lainnya

Page 138: HandOut APK

Berikut beberapa prinsip ekonomi gerakan yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja :

Atur fasilitas kerja yang memudahkan operator mengetahui letak material, display dan peralatan kerja

Rancang fasilitas kerja seperti meja, kursi, dan lain-lain dengan dimensi sesuai dengan Anthropometri (range 5-th sampai 95-th percentile) agar operator bisa bekerja dengan leluasa dan tidak cepat lelah

Atur pengiriman material dan peralatan kerja secara teratur ke stasiun kerja yang membutuhkan

Bakukan rancangan lokasi peralatan untuk menghindari kesalahan dan pelatihan ulang

Page 139: HandOut APK

Buat rancangan kegiatan kerja

Atur tata letak fasilitas pabrik(facilities layout) sesuai denganaliran proses produksinya

Kombinasikan dua atau lebihperalatan kerja sehinggaakanmemperketat proses kerja

Page 140: HandOut APK

Energi kerja yang dikonsumsikanEnergi kerja yang dikonsumsikan pada saat seseorang melaksanakan kegiatan merupakan faktor yang begitu kurang diperhatikan

Energi yang besar dalam waktu yang lama akan dapat menimbulkan kelelahan fisik dan lebih bahaya lagi jika kalau terjadi kelelahan mental

Page 141: HandOut APK

SUMMARYDisiplin ergonomi adalah cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasimengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusiauntuk merancang suatu sistem kerja sehingga dapatbekerja dan hidup dengan baikAnthropometri secara luas akan digunakan sebagaipertimbangan ergonomis dalam proses desain produkmaupun sistem kerja yang memerlukan interaksi denganmanusiaDalam melakukan desain, perlu memperhatikan kondisilingkungan fisik kerja karena dapat mempengaruhiaktivitas kerja manusia

Page 142: HandOut APK

SOAL1. Pendekatan ergonomis diharapkan menghasilkan sebuah

rancangan yang “fit to the user” bukan “fit to the design”. Jelaskan

2. Jelaskan keterkaitan ergonomi dengan studi tata cara kerja. Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar proseskerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

3. Banyak kecelakaan kerja yang sering dikatakan sebagaikesalahan manusia (human error). Jelaskan hal tersebutbila dikaitkan dengan pendekatan ergonomis

4. Sebutkan tiga rancangan produk yang tidak memperhatikanfaktor ergonomi dan bagaimana langkah untukmemperbaiki hal tersebut?

Page 143: HandOut APK

REFERENSI– Nurmianto, Eko,– Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and

Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New York

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik TataCara dan Pengukuran Kerja ,”PT GunaWidya, Jakarta

Page 144: HandOut APK

TELAAH METODE

Pengembangan Metode Untuk Mengefektifkan dan Mengefisiensikan

Kerja

PERTEMUAN KE-6

Page 145: HandOut APK

PENDAHULUAN

Telaah metode :Kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja Sasaran pokok : Mencari, mengembangkan dan menerapkan metode kerja yang efektif dan efisiesi sehingga waktu penyalesaian pekerjaan akan lebih singkat

Page 146: HandOut APK

SUB MATERI

Prosedur telaah metodeAnalisa gerakan dan prinsip ekonomi gerakanStudi gerakan untuk menganalisa metode kerja yang efektif dan efisienAnalisa gerakan kerja dengan rekaman film

Page 147: HandOut APK

1.PROSEDUR TELAAH METODE

SISTEM KERJA•Pekerja•Material•Mesin dan Peralatan•Lingkungan fisik kerja

Telaah Metode

Beberapa alternatifSistem Kerja

PemilihanAlternatif Sistemkerja terbaik

Efektif & Efisien

Page 148: HandOut APK

KOMPONEN SISTEM KERJA

Komponen materialBagaimana cara menempatkan material, jenis mateial yang mudah diproses danlain-lainMaterial (bahan baku, supplies, limbah, produk jadi, dll)

Komponen manusiaBagaimana sebaiknya posisi orang padasaat proses kerja berlangsung agar mampu memberikan gerakan-gerakanyang efektif dan efisien

Page 149: HandOut APK

Komponen mesinBagaimana desain dari mesin/ peralatankerja lainnya, apakah sesuai denganprinsip ergonomi?

Komponen lingkungan kerja fisikBagaimana kondisi lingkungan kerja fisiktempat operasi kerja tersebutdilaksanakan? Apakah dirasakan cukupaman dan nyaman?

Page 150: HandOut APK

TUJUAN POKOK TELAAH METODE

Perbaikan proses dan tata cara pelaksanaanpenyelesaian pekerjaan

Perbaikan dan penghematan penggunaan material, tenaga kerja, tenaga mesin dan fasilitas kerja lainnya

Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangankeletihan yang tidak perlu

Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikansuasana lingkungan kerja yang nyaman dan aman

Page 151: HandOut APK

Prosedur Telaah Metode

Identifikasi operasi kerja yang akan diamati dan dipelajariDapatkan input data dari pekerja atau supervisorDokumentasikan metode kerja yang sesuai dengan langkah urutan kerja yang sistematis

Page 152: HandOut APK

Buat usulan metode baru yang lebih efisien dan efektifBuat beberapa alternatif dan pilih alternatif terbaikTerapkan alternatif yang terbaik dan buktikan perbaikan yang didapatkan

Page 153: HandOut APK

Gejala-gejala dimana telaah metode harus dilakukan :

Material handling dengan frekuensi yang seringPergerakan operator yang sering dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak tempuh yang jauhAdanya bottle neck

Page 154: HandOut APK

Adanya operasi yang dilakukan berulang-ulang dan berlangsung dalam jangka waktu yang lamaMeningkatnya scrap atau biaya untuk reworkKualitas produk tidak konsistenAdanya sejumlah keluhan dari para pekerja

Page 155: HandOut APK

Aktivitas kerja yang menimbulkan kelelahanSering dijumpai over timeTerbukti ada pabrik yang sama tapi lebih efisien dan efektifBanyaknya labor turn over

Page 156: HandOut APK

2. Analisa Gerakan dan Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan

Prinsip-prinsip ekonomi gerakanPrinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh manusiaPrinsip ekonomi gerakan dihubungkan

dengan tempat kerja berlangsungPrinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan yang digunakan

Page 157: HandOut APK

Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh manusia

Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi keterbatasan dalam melaksanakan kerjaBila mungkin kedua tangan harus memulai dan mengakhiri kerja dalam waktu yang bersamaanKedua tangan jangan menganggur secara bersamaan kecuali waktu istirahat

Page 158: HandOut APK

Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arahHanya bagian tubuh yang dibutuhkan saja untuk menyelesaikan pekerjaan agar tidak menghamburkan tenagaHindari gerakan patah-patah untuk mengurangi kelelahanPekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada bidang yang menyenangkan tanpa perlu mengubah fokus

Page 159: HandOut APK

Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung

Pada tempat-tempat tertentu diletakkan alat dan bahan untuk menimbulkan kebiasaan rutinLetakkan alat dan bahan pada jarak yang mudah dijangkau oleh operatorTata letak alat dan bahan diatur sehingga memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik

Page 160: HandOut APK

Tinggi tempat kerja harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia agar operator nyaman dalam bekerjaKondisi ruangan baik temperatur, pencahayaan, kelembapan, ventilasi, dan lain –lain yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus diperhatikan dengan baik agar diperoleh area kerja yang nyaman

Page 161: HandOut APK

Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan yang digunakan

Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh apabila pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan alatGunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaanLetakkan peralatan kerja pada tempat yang tepat untuk memudahkan pemakaianJika tiap jari melakukan pekerjaan tertentu maka beban untuk masing-masing jari harus seimbang

Page 162: HandOut APK

3. Studi gerakan untuk menganalisa metode kerja yang efektif dan efisien

Studi gerakan (motion study) : suatu studi tentang gerakan-gerakan yang

dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tujuannya untuk memperoleh

gerakan yang efektif dan efisien

Page 163: HandOut APK

Nama Therbligs Lambang Huruf Kode Warna Lambang Gambar

Mencari (search) Sh Black

Memilih (select) Sl Gray , Light

Memegang (Grasp) G Lake Red

Menjangkau tanpa beban TE Olive Green

Menjangkau dengan beban TL green

Memegang (Hold) H Gold Ochre

Melepas RL Carmine Red

Merakit A Violet, Heavy

Memakai (use) U Purple

Elemen Gerakan Therbligs

Page 164: HandOut APK

4. Analisa gerakan kerja dengan rekaman film ( Micromotion Study)

Kegiatan Micromotion Study mengharuskan untuk merekam setiap gerakan kerja yang ada secara detail dan memberi kemungkinan-kemungkinan analisa setiap gerakan-gerakan kerja yang ada secara lebih baik dibandingkan dengan visual motion study

Page 165: HandOut APK

( Micromotion Study)

Teknik yang paling dianggap paling teliti gunamenganalisa gerakan kerja manual secaramendetail (micro)Pengukuran waktu berdasarkan per frame gambar yang terekamModel standar untuk peralatan inimemungkinkan kecepatan gambar/kamera 1 frame per detik (fps), 10 fps bahkan 1000 fpm

Page 166: HandOut APK

Langkah-langkah Micromotion Study :

1.Merekam gerakan kerja dari siklus kerja dengan menaruh micro chronometer di belakang operator

2.Gambar film kan menjadi rekaman permanen yang bisa dianalisa setiap saat

3.Membuat kesimpulan dari analisa gerakan yang telah diamati dan menggambarkannya dalam peta SIMO (Simultaneous Motion Chart)

4. Menetapkan alternatif gerakan yang lebih baik

Page 167: HandOut APK

Manfaat Micromotion Study

Untuk meneliti siklus operasi kerja yang pendek yang berlangsung secara berulang-ulang dan dilaksanakan secara manualUntuk meneliti aktivitas-aktivitas yang menghasilkan jumlah output yang besarUntuk meneliti aktivitas-aktivitas yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh seorangoperator

Page 168: HandOut APK

MEMOTION STUDY

Dikembangkan oleh Marvin MundelMemberikan hasil yang lebih detail dibandingkan dengan Micromotion Study Kecepatan film yang digunakan adalahsekitar 60-100 fpmKeuntungan : biaya lebih murah danproses analisa lebih cepat

Page 169: HandOut APK

SUMMARYTelaah metode dilakukan pada semua komponen sistem kerja(material, manusia, mesin dan lingkungan fisik) untukmendapatkan sistem kerja yang efisien dan efektifUntuk melakukan analisa kerja perlu mendapatkan data yang berhubungan dengan seluruh kegiatan operasi,fasilitas kerja, waktu penyelesaian elemen kerja, transportasi, inspeksi danaktivitas lain yang tercakup dalam aliran prosesPrinsip ekonomi gerakan (the principles of motion economy) digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi metode kerjauntuk memperoleh metode kerja yang lebih efisienStudi gerakan digunakan untuk mengeliminir gerakan-gerakanyang tidak perlu (efektif)Perekaman gerakan kerja dengan kamera film akan mengatasikesulitan dalam menentukan batas-batas elemen yang satudengan lainnya karena waktu gerakan yang sangat singkat

Page 170: HandOut APK

SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian bahwa kerjaharuslah dengan cara yang lebih cerdik bukannya denganyang lebih keras (working smarter not harder)

2. Apakah yang dimaksud dengan work simplification?3. Studi tentang tata cara tidak bisa dilepaskan dengan studi

tentang gerakan-gerakan kerjanya (motion study). Jelaskanmengapa demikian ?

4. Buatlah analisa gerakan-gerakan yang akan dilakukan olehtangan untuk melaksanakan perakitan komponen-komponenU-bolt, clamp dan nut (2 buah). Elemen-elemen Therblig apasaja yang akan terlihat dalam aktivitas ini.

Page 171: HandOut APK

REFERENSIBarnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonHeiland, Robert E and Wallace J. Richardson, 1957, Work Sampling, McGraw- Hill Book co, New YorkPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 172: HandOut APK

PETA KERJASEBAGAI ALAT UNTUK

MENGANALISA AKTIVITAS KERJA

PERTEMUAN KE-7

Page 173: HandOut APK

PENDAHULUAN

Peta kerja /Peta proses (Process Chart) : alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhirInformasi dalam peta kerja : benda kerja proses, jenis alat dan mesin, waktu standart, kapasitas mesin, dan sebagainya

Page 174: HandOut APK

1. JENIS PETA KERJA

Peta kerja guna menganalisa proses kerja keseluruhan

Peta kerja guna menganalisa proses kerja setempat

Page 175: HandOut APK

Peta kerja guna menganalisa proses kerja keseluruhan :

1.Peta proses operasi (Operation ProcessChart)

2.Peta proses produk banyak (Multi ProductProcess Chart)

3.Peta aliran proses (Flow Process Chart)4.Diagram aliran (Flow Diagram)

Page 176: HandOut APK

Peta kerja guna menganalisa proses kerja setempat :

1. Peta pekerja dan mesin (Man and MachineProcess Chart)

2. Peta kelompok kerja (Gang Process Chart)3. Peta tangan kiri dan tangan kanan (Left and

Right Process Chart atau Peta operator(Operator Process Chart)

Page 177: HandOut APK

2. Simbol ASME ( American Society of Mechanical Engineers)

Kegiatan Lambang Contoh

Operasi Memaku, mengebor benda, mengelas, dll

Transportasi Material handling

Inspeksi Meneliti benda kerja, menghitung jumlah benda

Menunggu Material menuungu untuk diproses

Menyimpan Bahan baku disimpan dalam gudang

Aktivitas ganda

Kegitan operasi dan pemeriksaan

Page 178: HandOut APK

OPERASIKegiatan operasi terjadi apabila suatu proyek(material) akan mengalami perubahan sifat baikfisik maupun kimiawi dalam suatu prosestransformasiKegiatan operasi termasuk kegiatanmerakit,menerima informasi, membuat informasi, membuat planning, kegiatan kalkulasiKegiatan ini baik dilakukan oleh manusia, mesinataupun keduanya

Page 179: HandOut APK

CONTOH OPERASI KERJAMaterial Process Chart :1. Material dikerjakan dengan mesin engine lathe,

milling machine, grinding machine, dsb2. Billet dipanaskan dalam furnace3. Kertas diketik dengan mesin ketik dalam kegiatan

administrasi

Page 180: HandOut APK

CONTOH OPERASI KERJA

Man Process Chart :1. Gerakan tangan operator untuk pemakanan

feeding dalam proses membubut, mengedrill, 2. Memasang mur dan baut pada proses

merakit3. Memukul palu

Page 181: HandOut APK

TRANSPORTASI

Kegiatan operasi terjadi apabila fasilitas kerja bergerakberpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatuoperasi kerja

Contoh kegiatan transportasi :1. memindahkan material dengan tangan, holist, truck,conveyor, 2. bergerak, berjalan membawa obyek dari suatu lokasi kerja ke

lokasi kerja lainnya3. memindahkan material menuju atau dari mesin, container,

conveyor, dll4. membuat gambar kerja dari bagian disain ke bagian produksi

Page 182: HandOut APK

INSPEKSIKegiatan inspeksi atau pemeriksaan terjadi apabilaobyek diperiksa baik kualitas maupun kuantitas, apakahsudah sesuai dengan karakteristik performans yang distandarkan

Contoh kegiatan inspeksi ;1. meneliti dimensi benda kerja dengan

menggunakan alat ukur (gage)2. membaca dial indicator atau instrumen pengukur

lainnya3. menghitung jumlah benda yang diterima dari hasil

pembelian

Page 183: HandOut APK

MENUNGGU (DELAY)Proses menunggu terjadi apabila material, bendakerja, operator atau fasilitas kerja dalam kondisiberhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selainmenungguContoh delay :1. material atau benda kerja diletakkan di kontainer,

menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kerjalainnya

2. obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa3. material menunggu diproses karena adanya

kerusakan teknis pada mesin

Page 184: HandOut APK

MENYIMPAN (STORAGE)

Proses menyimpan terjadi apabila obyek disimpandalam jangka waktu yang cukup lama

Contoh Storage :1. bahan baku, suplies, dan lain-lain disimpan dalam

gudang pabrik2. dokumen atau arsip yang disimpan dalam rak3. uang atau surat berharga lainnya yang disimpan

dalam brankas

Page 185: HandOut APK

AKTIVITAS GANDA

Kondisi dimana dua elemen harus dikerjakansecara bersamaan

Contohkegiatan operasi yang harus dilaksanakansecara bersamaan dengan kegiatanpemeriksaan pada stasiun yang sama pula

Page 186: HandOut APK

Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)

Peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan ke dalam elemen operasi yang detail

Simbol ASME : operasi dan inspeksi

0 -N

I-N

Material(Mt)

Material(Mt)

Material(Mt)

W

W

M

W

Komponen (K)

Komponen (K)

Komponen (K)

Page 187: HandOut APK

Peta Proses Produk BanyakPeta yang digunakan untuk menggambarkan pengerjaaan sejumlah produk pada

mesin atau fasilitas yang hampir sama

Aktivitas Produk

PackDespatch

Drill

Inspect

Press test

Mill

Mould

ImpregnateGrin

Turn

SlitStore

Bantalan Sudu Pompa

2

1

2

23

3

1

34

42

45

5

5

6

6

6

7

7

8

8

9

10

11

12

1

Page 188: HandOut APK

Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)

Peta aliran proses merupakan suatu peta yang menggambarkan aktivitas baik produktif maupun tidak produktif.

Metode penggambarannya seperti pada peta proses operasi tetapi disini jauh lebih lengkap dan detail.

Dengan demikian ada tambahan tiga simbol yaitu simbol panah (transportasi), setengah lingkaran/ huuf “D” (delay) dan simbol segitiga terbalik (storage).

Page 189: HandOut APK

Diagram Aliran (Flow Diagram)

Diagram aliran pada dasarnya samadengan OPC tetapi penggambarannyadiatas gambar layout dari fasilitas kerja

Manfaat : 1. Untuk mengevaluasi langkah-langkah

proses dalam situasi yang lebih jelas2. Untuk perbaikan desain layout fasilitas

kerja

Page 190: HandOut APK

Peta Pekerja dan Mesin

Menunjukkan hubungan waktu kerja antara sikluskerja operator (pekerja) dan siklus operasi dari mesinatau fasilitas kerja yang ditangani oleh operator tersebutPeta ini merupakan alat analisa yang baik gunamengurangi waktu menganggurPeta ini juga merupakan alat yang efektif gunamerealisir konsep machine coupling dalam rangkamemenuhi prinsip “a fair day’s work for a fair day’s pay”

Page 191: HandOut APK

Peta Kelompok Kerja

Adaptasi dari peta pekerja dan mesinMenunjukkan hubungan antara siklusmenganggur dan siklus waktu operasi darimesin/proses dan waktu menganggur sertawaktu kerja per siklus dari pekerja-pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebutManfaat : untuk memperbaiki kondisi kerjadengan jalanmengurangi waktu menganggur

Page 192: HandOut APK

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Peta kerja setempat yang bermanfaat untukmenganalisa gerakan tangan manusia di dalammelakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifatmanualMenggambarkan semua gerakan dan delay yang dilakukan oleh tangan kanan maupun tangan kirisecara mendetail sesuai dengan elemen TherbligPembuatan peta operator ini untuk gerakan-gerakan yang repetitif dan bersifat manual seprtipada proses perakitan

Page 193: HandOut APK

Elemen Therblig yang digunakan :1. Reach (RE)2. Grasp (G)3. Move (M)4. Position (P)5. Use (U)6. Release (RL)7. Delay (D)8. Hold (H)

Page 194: HandOut APK

SUMMARYPeta kerja dibedakan menjadi dua yaitu peta kerjaguna menganalisa proses kerja keseluruhan dansetempatPeta kerja guna menganalisa proses kerjakeseluruhan meliputi OPC, FPC, Multi Product Process Chart) dan flow diagramPeta kerja guna menganalisa proses kerja setempatmeliputi peta pekerja dan mesin, peta kelompok kerjadan peta operator (tangan kanan dan tangan kiri)Simbol-simbol standart yang dipakai untukpembuatan peta kerja adalah simbol ASME (Amarican Society of Mechanical Engineers) yang meliputi operasi,transportasi, inspeksi, delay, storage dan aktivitas ganda

Page 195: HandOut APK

SOAL1. Pabrik gula Y dioperasikan dengan proses sufitasi dan secara

skematis memiliki urutan kegiatan produksi dari awal (tebu) sampaiakhir (gula) sebagai berikut :a. tebu ditanam di ladang, setelah tebu tua diperiksa, ditebang dankemudian diangkut ke pabrik. Sebelum digiling diadakan penimbunansementara, diperiksa, ditimbang kemudian dicacah atau digilingb. hasil dari proses penggilingan tebu akan menghasilkan nira, kemudian nira dipompa ke timbangan, dimurnikan, dipanasi, dimasak. Kemudian diputar dengan sentrifuge untuk mendapatkan kristal gula. Kristal gula diperiksa secara sampling kemudian ditimbang dandimasukkan ke karung (100 kg). Dan seterusnya diangkut ke gudang, disimpan dan didistribusikan ke pasar (konsumen)

Page 196: HandOut APK

c. Selain nira, proses penggilan tebu juga akanmenghasilkan ampas tebu (baggase) yang mana ampasini akan dikirim ke pabrik kertas untuk dijadikan bahanbaku pembuatan kertas

Dari informasi tersebut diatas buatlah peta aliran proses(FPC) dari saat proses dimulai (tebu) sampai denganproses terakhir (gula dan baggase)

Page 197: HandOut APK

2. Gambarkan Peta Manusia Mesin (Man Machine Process) untukmenunjukkan kegiatan operator yang akan mengoperasikan duabuah mesin semi automatic lathes. Siklus kegiatan kerja akan terdiridari :

Pemasangan material di mesin (loading mesin) : 0,75 menitOperasi permesinan : 1,5 menitPengambilan material yang selesai diproses (unloading mesin) : 0,5 menit

kedua mesin sama persis, setelah kegiatan permesinan dilakukan, mesin secara otomatis berhenti dan menunggu dilayani operator. Gambarkan petanya mulai operator menstarter mesin sampaimasing-masing menghasilkan 2 unit produk!

Page 198: HandOut APK

REFERENSIBarnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 199: HandOut APK

METODE KUANTITATIF UNTUK MENGANALISA SISTEM MANUSIA

MESIN

PERTEMUAN KE-9

Page 200: HandOut APK

PENDAHULUANPeta manusia mesin dapat digunakan untukmenentukan berapa jumlah fasilitas kerja yang bisa ditangani oleh seorang operator. Metodeanalisa ini cukup sederhana, praktis dan bisaberlangsung cepatKesulitannya adalah penggambaran petanyayang membutuhkan ketelitian di dalampenentuan skala waktunyaDikembangkan metode kuantitatif dengan model matematis karena lebih mudah dan teliti danlebih penting lagi memasukkan unsur biaya

Page 201: HandOut APK

1.Hubungan aktivitas manusia mesin

Secara umum hubungan aktivitas manusia mesin dibagi menjadi :Synchronous servicing (pelayanan sinkron)Completely random servicing (pelayanan acak penuh)Kombinasi keduanya

Page 202: HandOut APK

Synchronous Servicing (Pelayanan Sinkron)

Penugasan seorang operator untukmenangani lebih dari satu mesin dalamkondisi ideal akan mengahsilkan bentukhubungan manusia mesin yang sinkron

Manusia (operator) dan mesin-mesin yang dilayani masing-masing akan melaksanakanaktivitasnya secara penuh dalam siklus waktuyang tersedia

Page 203: HandOut APK

Jumlah mesin/fasilitas yang bisa dilayani oleh seorang operator dapat dihitung dengan :N = (L+M)/L dimana : N = Jumlah mesin/fasilitas yang bisa dilayaniL = total operator servicing time per mesin (loading & unloading dalam jam)M= total machining time dalam jam

Page 204: HandOut APK

CONTOH :

Total waktu operator untuk melayani sebuah mesin adalah 1 menit, sedangkan siklus waktu permesinan adalah 4 menit, maka jumlah mesin yang dilayani oleh seorang operator adalah :N = (1+4)/1 = 5 buah mesin

Page 205: HandOut APK

Prosedur yang dilakukan jika terjadi pembulatanangka :• Estimasikan jumlah fasilitas yang bisa dilayani ,

dengan rumus N =

W = waktu handling operator• TECN1 =

K1 = labor cost (Rp/jam)K2 = machine cost (Rp/jam)

• TECN2 = (L + W) ( K1+K2xN2)• Bandingkan harga TECN1 dan TECN2, pilih TEC yang

terkecil

WLML

++

1)211)((

NxKNKML ++

Page 206: HandOut APK

CONTOH :Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator jika diketahui : waktu loading dan unloadning per mesin = 1, 41 menit,waktu yang diperlukan operator pindah dari satu mesin ke tempat mesin = 0,08 menit, waktu permesinan = 4, 34 menit, direct labor cost = Rp. 8.500,00 per jam serta biaya mesin = Rp. 15.000,00 per jam

Page 207: HandOut APK

Jawab :N = (L+M)/(L+W) = (1,41+4,34)/(1,41+0,08)

= (5,75)/(1,49) = 3,86 maka N1= 3 dan N2 = 4

TECN1 = (L+M) (K1+N1xK2)/N1

= (5,75/60)x(8500+3x15000)/3 = Rp. 1.709,00

TECN2 = (L + W) ( K1+K2xN2) = (L + W) ( K1+K2xN2)

= (1,49/60)(8500+ 4 x15.000) = Rp. 1.701,00

Keputusan : 1 operator mengoperasikan 4 mesin

Page 208: HandOut APK

Completely Random Servicing

Dalam kasus ini banyak hal yang tidak diketahuiberkaitan dengan kapan suatu fasilitasmemerlukan pelayanan dan berapa lama pelayanan terhadap fasilitas tersebut berlangsung

Kapan suatu fasilitas memerlukan pelayanan danberapa lama pelayanan terhadap fasilitasberlangsung secara acak (random)

Page 209: HandOut APK

CONTOHDalam sebuah bengkel permesinan seorang operator ditugaskan untuk melayani beberapa mesin turret-lathes, diestimasikan rata-rata mesin bisa dioperasikan sebesar 60 % dan 40 % sisanya akan merupakan waktu dimana operator bertugas melayani mesin tersebut. Tentukan berapa jam kerja mesin yang hilang per harinya untuk melayani 3 mesin ?

Page 210: HandOut APK

JAWAB :

R = 0.6

D = 0.4

R = 0.6

Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Probabilitas

R = 0.6

R = 0.6 (0.6) (0.6) (0.6) = 0.216D = 0.4 (0.6) (0.6) (0.4) = 0.144R = 0.6 (0.6) (0.4) (0.6) = 0.144D = 0.4 (0.6) (0.4) (0.4) = 0.096

D =0.4

R = 0.6 (0.4) (0.6) (0.6) = 0.144D = 0.4 (0.4) (0.6) (0.4) = 0.096

D= 0.4R = 0.6 (0.4) (0.4) (0.6) = 0.096D = 0.4 (0.4) (0.4) (0.4) = 0.064

Total = 1

Page 211: HandOut APK

Jml Mesin yang Berhenti

Probabilitas Jam Kerja Yang Hilang / 8 jam kerja/hari

0 0.216 0

1 0.432 0

2 0.288 (1) (0.288) (8) = 2.304

3 0.064 (2) (0.064) (8) = 1.024

3.328

Proporsi waktu mesin yang hilang = (3,329/3 x 8) x 100% = 13.9 %

Page 212: HandOut APK

Perhitungan yang sama dapat dibuat untukpengoperasian mesin dalam jumlah yang lebih besar atau kurang guna menetapkanpengoperasian yang paling efisien dalam haldown time mesin yang terkecilPengaturan yang baik menggunakanpertimbangan TEC per unit produk yang paling kecil

Page 213: HandOut APK

PERHITUNGAN TEC

TEC = (K1+NxK2)/jumlah produk yang dihasilkan dari N buah mesin

Dimana :K1 = upah operator (Rp/jam) N = biaya pemakaian mesin (Rp/jam) K2 = jumlah mesin yang dioperasikan

Page 214: HandOut APK

CONTOH :Ada 5 buah mesin yang harus dilayanioleh seorang operator dengan waktupermesinan per unit produk = 0,82 jam, waktu pelayanan untuk sebuah mesin per unit produk = 0,17 jam, rata-rata mesindown time = 0,11 jam per mesin per 1 jam kerja, upah operator = Rp. 5000/jam, sertaongkos pemakaian mesin sebesar Rp. 10.000/jam

Page 215: HandOut APK

JAWAB :

Waktu tersedia untuk kegiatan produksiuntuk setiap mesin = 0,89 jam/1 jam kerjarata-rata waktu yang diperlukan untukmenghasilkan suatu unit produk/mesin= (0,82+0,11)/0,89 = 1,11 jamuntuk 5 buah mesin = 5/1,11 = 4,5 unit produksi/jamTEC = 5000 + (5) (10000)/4,5 = Rp. 12.220,00

Page 216: HandOut APK

2. Analisa Antrian dalam Sistem Manusia Mesin

Kedatangan fasilitas yang memerlukan pelayanan secara acak mengikuti distribusi Poisson sedangkan waktu antar kedatangan (T) dan waktu pelayanan (S) mengikuti distribusi eksponensial. P(T) = e - T

P(S) = μ e-μS

dimana = laju kedatangan rata-rata

1/μ = rata-rata waktu pelayananλ

λ λ

Page 217: HandOut APK

λλ

λρ = pendayagunaan fasilitas pelayanan = / μ , bilamana ρ ≤ 1, maka aliran lancar, ρ > 1, maka terjadi antrian

Lq = dan Wq =

Lq = jumlah kedatangan yang membentuk antrianWq = waktu menunggu rata-rata dalam antrian

λ

)(

2

λμμλ− )( λμμ

λ−

SISTEM ANTRIAN1. Single Channel, Single Operation

Aliran KedatanganS

Fasilitas Pelayanan

Pelayanan SelesaiAntrian

Page 218: HandOut APK

Multiple Channel, Single Operation

S

Antrian S

SAliran Kedatangan

Pelayanan Selesai

Fasilitas Pelayanan

ρ = , Lq = dan Wq =

Po = probabilitas tidak ada fasilitas yang harus dilayani dalam sistem antrian

Po =

μλS 2)1(!

)(

ρ

ρμλ

−S

Po S

λLq

∑−

= −+

1

0 )1(!

)(

!

)(

1

S

n

Sn

Sn ρμλ

μλ

Page 219: HandOut APK

Multiple Channel, Multiple Operation

S

AntrianS

SAliranKedatangan

S

S

S

FasilitasPelayanan

FasilitasPelayanan

Antrian

PelayananSelesai

Page 220: HandOut APK

CONTOH :

Pada periode tertentu rata-rata kedatangan nasabah adalah 3 orang/mnt, rata-rata pelayanan yang diberikan seorang teller adalah 0,75 menit.

Page 221: HandOut APK

Analisa Perhitungannya

1. Sistem antrian dengan operasi tunggal

Antrian dipecah dalam 3 jalur, laju kedatangan per antrian = 3/3 = 1 nasabah/menit ( )rata-rata waktu pelayanan (μ ) = 1/0,75 = 1,33 menitρ = /μ = 1/1,33 = 0,75

Lq = = = 2,25 menit ( untuk setiap jalurantrian)

Wq = = = 2,25 menit

λ

λ

)(

2

λμμλ− )133,1(33,1

12

)( λμμλ− )133,1(33,1

1−

Page 222: HandOut APK

ρ = = = 0,75

Po = = = 0,0748

Lq = = = 1,717

Wq = = = 0,57 menit

μλ

33,133

x

∑−

= −+

1

0 )1(!

)(

!

)(

1

S

n

Sn

Sn ρμλ

μλ

)75,01(1.2.3

)33,13(

2

)33,13(

33,131

132

−+++

2)1(!

)(

ρ

ρμλ

−S

Po S

2

3

)75,01(!3

75,0)33,13(0748,0

λLq

3717,1

2. Sistem antrian operasi tunggal dengan 3 fasilitas pelayanan

Page 223: HandOut APK

SUMMARYSecara umum hubungan aktivitas manusia mesin dibagi menjadi : Synchronous servicing (pelayanan sinkron),Completely random servicing (pelayanan acak penuh) serta kombinasi keduanyaKondisi yang dijumpai dalam sistem manusia mesian adalahsiklus waktu kegiatan permesinan dan kegiatan pelayanansecara konstan dan dapat diprediksikan dan berlangsungsecara acakSistem antrian : single channel single operation, multiple channel single operation, multiple channel multiple operation

Page 224: HandOut APK

SOAL1. Tentukan berapa banyak mesin yang seharusnya mampu

dioperasikan oleh seorang operator yang paling ekonomis jikadiketahui :a.waktu baku loading dan unloading : 1,25 menitb.waktu jalan antara dua mesin : 0,10 menitc.waktu proses/permesinan : 1,25 menitd.biaya tenaga kerja langsung : Rp.60.000/haria.biaya mesin : Rp.100.000/hariBilamana satu shift kerja = 8 jam

Page 225: HandOut APK

2. Dari suatu pengamatan yang dialkukan di gerbang jalantol, didapatkan ;

rata-rata kedatangan kendaraan yang masuk jalurantrian adalah 5 kendaraan/menitRata-rata pelayanan yang diberikan oleh petugastiket tol sebesar 0,6 menit per loketPengamatan dialkukan pada jam 06.00-18.00

Dari data tersebut maka sistem/ model antrian yang bagaimanakah yang sebaiknya diaplikasikan dalamkasus diatas dan berapakah jumlah loket pelayanan yang sebaiknya dioperasikan

Page 226: HandOut APK

REFERENSI

– Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York

– Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., London

– Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New York

– Sutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, Bandung

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 227: HandOut APK

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE PENGUKURAN

LANGSUNG :

STOP WATCH TIME STUDY

PERTEMUAN KE-10

Page 228: HandOut APK

Penelitian kerja dan analisa metode kerjamemusatkan perhatian pada bagaimanasuatu pekerjaan akan diselesaikanAplikasi prinsip dan teknik pengaturan kerjaakan memberikan alternatif metode terbaikyang akan memberikan hasil yang optimalSuatu pekerjaan dikatakan efisien jika waktupenyelesaiannya singkatUntuk menghitung waktu standartdiperlukan prinsip dan teknik pengukurankerja (work measurement atau work time study)

PENDAHULUAN

Page 229: HandOut APK

SUB MATERI :1. Teknik pengukuran waktu kerja2. Stop watch time study3. Performance rating4. Waktu longgar5. Waktu standart dan output standart

Page 230: HandOut APK

Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu kerja berhubungan denganusaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaanWaktu baku adalah waktu yang dibutuhkan olehseorang pekerja yang memiliki tingkatkemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatupekerjaanMetode penetapan keseimbangan antara kegiatanmanusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan

Page 231: HandOut APK

Manfaat Waktu BakuMan Power PlanningEstimasi biaya untuk upah karyawanPenjadwalan produksi dan dan penganggaranPerencanaan sistem pemberian insentifOutput standart yang dapat dihasilkan oleh karyawan

Page 232: HandOut APK

1. TEKNIK PENGUKURAN KERJA

Pengukuran waktu kerja secara langsung1. jam henti (stop watch time study)2. sampling kerja (work sampling)

Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung1. Data waktu baku2. Data waktu gerakan (Predetermined time

system)

Page 233: HandOut APK

2. Jam Henti(Stop Watch Time Study)

Diperkenalkan oleh F.W Taylor sekitarabad 19Untuk pekerjaan yang berlangsung singkat, repetitip (berulang-ulang) danseragamIsi pekerjaan harus homogenOutput dapat dihitung secara nyataPekerjaan tersebut cukup banyakdilaksanakan dan teratur sifatnya sehinggaakan memadai untuk diukur dan dihitungwaktu bakunya

Page 234: HandOut APK

Langkah-langkah stop watch time study

Definisikan pekerjaan yang akan diukur daninformasikan maksud dan tujuan pengukuran kepadaoperator atau supervisorCatat semua informasi yang berkaitan erat denganpenyelesaian pekerjaanBagi operasi kerja ke dalam elemen yang lebih detail tetapi tetap dalam batas-batas kemudahan untukpengukuranAmati, ukur dan catat waktu penyelesaian pekerjaanoleh operator

Page 235: HandOut APK

Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dandicatat

Tetapkan rate of performance dari operator

Sesuaikan waktu pengamatan dengan performance kerja yang ditunjukkan oleh operator

Tetapkan waktu longgar (allowance) gunamemberikan fleksibilitas

Tetapkan waktu baku (standart)

Page 236: HandOut APK

Asumsi Dasar Stop Watch Time Study

Metoda dan fasilitas untuk penyelesaianpekerjaan harus samaOperator harus memahami benar prosedur danmetoda kerja sebelum dilakukan pengukurankerjaKondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatiftidak jauh berbeda dengan kondisi pada saatpengukuran dilakukanPerformance kerja mampu dikendalikan padatingkat yang sesuai untuk seluruh periode kerjayang ada

Page 237: HandOut APK

3. PERFORMANCE RATING

Performance rating merupakan aktivitas untukmenilai atau mengevaluasi kecepatan kerjaoperatorSecara umum dapat didefinisikan sebagai “ a process during which the time study analyst compare the performance (speed or tempo) of the operator under observation with the observer’s own concept of normal performance”

Page 238: HandOut APK

FAKTOR PENYESUAIAN (RATING P)

Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas normal maka rating faktor ini akan lebih dari 1 (p >1 atau p > 100 %)

Apabila operator dinyatakan terlalu lambat yaitu bekerja dibawahnormal maka rating faktor ini akan kurang dari 1 (p <1 atau p < 100 %)

Apabila operator dinyatakan bekerja secara normal maka rating faktorini akan sama dengan 1 (p =1 atau p = 100 %)

Page 239: HandOut APK

SISTEM PERFORMANCE RATING

Sistem Performance Rating dibedakan menjadi :1. Skill dan Effort Rating2. Westing House System’s Rating3. Synthetic Rating4. Performance Rating (Speed Rating)

Page 240: HandOut APK

Skill dan Effort Rating

Diperkenalkan tahun 1916 oleh Charles E. BedauxRating hanya dipengaruhi oleh faktor Skil dan usaha pekerja Bedaux menetapkan 60 Bs sebagai performance standar per jamInsentif diberikan jika pekerja mempunyai performance antara 70 – 85 Bs per jam

Page 241: HandOut APK

Westing House System’s Rating

Diperkenalkan oleh Westing House Company(1972)Faktor yang dipertimbangkan :

1.Skill2.Effort3.Condition 4.Consistency

Page 242: HandOut APK

CONTOH :Apabila diketahui waktu rata-rata suatu elemenkerja adalah 0,50 menit dan performance rating operator memenuhi klasifikasi berikut :1. excellent skill : +0,082. good effort : +0,023. good condition : +0,024. good consistency : +0,01

total : +0,13maka waktu normal untuk elemen kerja : 0,50 x 1,13 = 0,565 menit

Page 243: HandOut APK

Synthetic Rating

Merupakan metode untuk mengevaluasi tempo kerjaoperator berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkanterlebih dahulu (predermined time value)Prosedur :1.melaksanakan pengukuran waktu kerja seperti biasa2. membandingkan waktu yang diukur dengan waktuelemen kerja sebelumnya yang sudah diketahuiwaktunyaRating faktor (R) = P/A dimana : P = predermined time untuk elemen kerja yang ditetapkan (menit)A = rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur (menit)

Page 244: HandOut APK

Performance Rating (Speed Rating)

Faktor yang dipertimbangkan hanya operator speed/ tempoPenetapan rating performance dilakukan oleh analyst sendiri, dinyatakan dengan prosentase dimana performance kerja normal = 100 % atau 1.

Page 245: HandOut APK

4. WAKTU LONGGAR (ALLOWANCE)

Kelonggaran waktu diberikan untuk:Kebutuhan personal Sebesar 2 – 5 % atau 10 sampai 24 menit denganperhitungan 8 jam bekerja tanpa istirahat)Melepaskan lelahLama waktu istirahat berkisar 5 – 15 menitKelambatan-kelambatan (delay)Keterlambatan disini disebabkan oleh faktor-faktor yang sulitdihindarkan (unavoidable delay) dan faktor-faktor yang sebenarnya masih bisa dihindari

Page 246: HandOut APK

5. WAKTU STANDART DAN OUTPUT STANDART

Waktu standart meliputi waktu normal ditambah denganallowance

Waktu standart (WS) = waktu normal x

Waktu normal = waktu pengamatan x

Output standart (OS) = 1/WS

allowance%%100%100

%100%orratingfakt

Page 247: HandOut APK

SUMMARYStop watch time study adalah salah satuteknik pengukuran kerja dengan metodepengukuran langsungStop watch time study cocok untuk pekerjaanyang repetitif, uniform, homogen, dan output dapat dihitung secara nyataWaktu standart (WS) = waktu normal x 100%/(100%-% allowance) sedangkan Output Standart (OS)=1/WS

Page 248: HandOut APK

SOAL

0,1000,0950,1050,1000,0950,1000,0900,0954

0,1950,2000,2050,2000,2100,2000,1950,2053

0,1000,0900,1050,1100,1100,1000,0900,1102

0,0110,0090,0100,0090,0120,0090,0100,0111

87654321

Pembacaan Stop Watch (menit)ElemenKerja

1. Data time study analyst :

Page 249: HandOut APK

Pada saat pengamatan, operator mempunyaikarakteristik performans : ketrampilan(excellent), usaha (good), consistency (excellent) dan lingkungan kerja dalam situasiyang cukup (fair). Selanjutnya bila diketahuiwaktu longgar untuk melepas lelah sebesar 5 %, menunggu 7 % dan kebutuhan personil 9 %. Hitunglah waktu standar untukmenyelesaikan pekerjaan ini dan output standar.

Page 250: HandOut APK

REFERENSIBarnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 251: HandOut APK

PERTEMUAN KE-11

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE

PENGUKURAN LANGSUNG :WORK SAMPLING

Page 252: HandOut APK

PENDAHULUAN

Digunakan pertama kali oleh seorangsarjana Inggris L.H.C Tippet dalam aktivitaspenelitiannya di industri textile

Ratio Delay Study/ Random Observation Method : suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas dari mesin, proses atau pekerja

Page 253: HandOut APK

SUB MATERI:1. Manfaat work sampling2. Langkah-langkah sistematis work

sampling3. Aplikasi work sampling

Page 254: HandOut APK

Pelaksanaan work sampling sangat sederhanayaitu melakukan pengamatan aktivitas kerjaterhadap satu atau lebih mesin / operatorkemudian mencatatnya ke dalam keadaan bekerja atau delay dalam selang waktu diambil secara acak

Metode sampling kerja sangat cocok untukdigunakan pada pekerjaan yang sifatnya tidakberulang yang memiliki siklus waktu yang relatifpanjang

Page 255: HandOut APK

1.MANFAAT WORK SAMPLING

Mengukur ratio delay dari sejumlah mesin, operator/karyawan atau fasilitas kerjalainnyaMenetapkan performance level dariseseorang selama waktu kerjanyaMenentukan waktu baku untuk suatuproses/operasi kerja

Page 256: HandOut APK

IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII I

IIII IIII II

Kegiatan Tally Total

Kerja 36

Idle 12

CONTOH

Prosentase waktu kerja = 36/48 x 100% = 75 %Sedangkan waktu idle = 100 % - 75 % = 25 %

Page 257: HandOut APK

2. Langkah-langkah sistematis dari Work Sampling

Persiapan awal1. Catat segala informasi dari semua fasilitas yang ingin diamati2. Rencanakan jadwal waktu pengamatan berdasarkan prinsip

randomisasi (aplikasi tabel)Pre Work Sampling1. Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan tertentu

secara acak2. Hitung pengamatan awal (%) untuk N pengamatan tersebutCek keseragaman dan kecukupan dataHitung derajat ketelitian dari data pengamatan yang diperoleh

Page 258: HandOut APK

Keseragaman dan Kecukupan Data

Keseragaman data

1. batas kontrol : 3

2. common sense

Kecukupan data : N’ =

Npp )1( −

pSpk

2

2 )1( −

±

Page 259: HandOut APK

DERAJAT KETELITIAN

Derajat ketelitian dari data pengamatanyang diperoleh adalah

Sp = k N

pp )1( −

Page 260: HandOut APK

3. APLIKASI WORK SAMPLING

Untuk penetapan waktu bakuStandart time per unit produk =

Untuk penetapan waktu allowanceUntuk aktivitas maintenanceUntuk kegiatan perkantoran

xsilkanukyangdihaJumlahprod

ceratingxperformanjaxwaktujamWaktutotal (%)(%)ker)(allowance−%100

%100

Page 261: HandOut APK

CONTOH Berikut adalah hasil pengukuran aktivitas kerja dengan metodesampling kerja untuk proses perakitan PT SELALU UNTUNG. Kegiatan pengukuran dilakukan selama 8 minggu (8 jam/hariatau 40 jam/minggu) dengan hasil sebagai berikut :- Total produk rakitan yang dihasilkan pada akhir periode

pengukuran = 5.000- jumlah pengamatan selama 8 minggu kerja adalah 2.000 kali pengamatan (35 x per hari), dimana perincian aktivitas yang diamati adalah :

1. aktivitas perakitan = 1.475 kali2. delay = 525 kali

- performance operator 10 % dibawah normal rata-rata operator yang ada dan allowance time = 12,5 %

Page 262: HandOut APK

Berdasarkan informasi tersebut maka :

a. Hitung waktu normal dan waktu standart untukmenyelesaikan kegiatan perakitan tersebut

b. Berapakah jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan untuk kegiatanpengukuran kerja ini agar data bisa dipercayadengan tingkat keyakinan 95 % dan derajatketelitian 3 %

c. Hitung pula derajat ketelitian yang bisadicapai dari 2000 kali pengamatan yang telahdilaksanakan

Page 263: HandOut APK

JAWAB

Waktu normal = (total waktu pengukuran x % work activity x rating faktor %) / (total unit produk yang dihasilkan selamasampling kerja dilakukan)= (8 x 40 jam) x 1475/2000 x 0,9 / 5000 unit produk= 0,04248 jam/unit produk

Waktu standart = waktu normal x 100% / (100% - % allowance)= 0,024248 x 100% / (100% - 12,5%)= 0,04855 jam/unit produk

Page 264: HandOut APK

Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukanuntuk kegiatan pengukuran kerja dengan 95 % confidence level dan 3 % degree of accuracy adalah :N’ = k2 (1 – p) / s2 x p

= 22 (1 – 525/2000) / 0,032 x (525/2000)= 12.487 pengamatan

Page 265: HandOut APK

Dari 2000 kali pengamatan yang telah dilaksanakanmaka derajat ketelitiannya adalah :

S = k/p ((p(1 – p)/N))0,5

= 2/26,25((0,2625(1 – 0,2625)/2000))0,5

= 0,1463 atau 14,63 %

Page 266: HandOut APK

SUMMARYWork sampling merupkan metode pengukuran kerjalangsung yang cocok untuk digunakan padapekerjaan yang sifatnya tidak berulang yang memilikisiklus waktu yang relatif panjangPelaksanaan work sampling sangat sederhana yaitumelakukan pengamatan aktivitas kerja terhadap satuatau lebih mesin / operator kemudian mencatatnyake dalam keadaan bekerja atau delay dalam selang waktu diambil secara acakWork sampling digunakan untuk penetapan waktubaku, waktu allowance, aktivitas maintenance, dankegiatan perkantoran

Page 267: HandOut APK

PRAKTEK LAPANGANTujuan Praktek Lapangan

– Melatih mahasiswa dalam memberikan pengalaman praktis untuk melaksanakan kegiatan pengukuran waktu kerja dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenal sampling kerja (work sampling)

– Memahami sampling kerja sebagai alat untuk melakukan Time Study

– Memahami dan mengaplikasikan dasar-dasar teori antrian dan hubungannya dengan sampling kerja

Page 268: HandOut APK

PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

Menyiapkan proposal penelitian work sampling yang menyebutkan tempat, elemen-elemen yang diamati, dan tujuan penelitian. Tempat work sampling antar kelompok harus berbeda. Proposal harus disetujui sesuai dengan waktu yang sudah ditentukanMenetapkan derajat ketelitian dan derajat kepercayaanMembuat tabel bilangan random dan konversinya pada lembar pengamatanMelakukan pre work sampling untuk menentukan jumlah data yang dibutuhkan. Pre work sampling berisi 100 data (bilangan random). Pengamat memberi tally pada elemen kerja yang sedang dilakukan oleh server sesuai dengan random waktu yang telah dibuatMelaksanakan work sampling sebanyak hasil pre work sampling

Page 269: HandOut APK

Tabel 1 :Pre Work Sampling dan Work Sampling

DstDst

09:094

08:103

08:022

08:001

........Elemen 2

Elemen 1

Perforamance

Rating

PanjangAntrianDelay

Elemen KerjaWaktuNo

Page 270: HandOut APK

Waktu Pelaya

nan

Selesai Pelaya

nan

Mulai Pelaya

nanLaju

KedatanganWaktu

KedatanganNo

TABEL 2 : ANALISA ANTRIAN

Page 271: HandOut APK

LAPORANElemen-elemen kerja dan hasil rekapitulasi work samplingPengujian kecukupan data dan keseragaman dataPengujian distribusi waktu antar kedatangan pelangganPerhitungan waktu standar dan output standarHasil analisa work samplingPerhitungan utilitas dan panjang antrian maksimal yang diperbolehkan dalam sistemKelemahan sistem kerja dan buat perbaikan secukupnya

Page 272: HandOut APK

REFERENSI– Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design

and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York – Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study,

Pitmans Books, ltd., London– Heiland, Robert E and Wallace J. Richardson, 1957, Work

Sampling, McGraw- Hill Book co, New York– Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work

Measurement, McGraw- Hill Book co, New York– Sutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja,

Departemen Teknik Industri , ITB, Bandung– Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan

Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 273: HandOut APK

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE PENGUKURAN

TIDAK LANGSUNG

PERTEMUAN KE-12

Page 274: HandOut APK

PENDAHULUAN

Pengukuran waktu kerja dengan metode pengukuran tidak langsung merupakanpengukuran kerja dimana operator tidak perludatang ke tempat pekerjaan yang akan diukur

Perhitungan waktu kerja dilakukan denganmembaca tabel-tabel waktu yang tersedia asalkanmengetahui elemen-elemen pekerjaan atauelemen-elemen gerakan

Page 275: HandOut APK

Metode pengukuran waktu kerja secaratidak langsung dibedakan :1.Metode Standart data/formula2 Metode Analisa Regresi3.Metode Data Waktu Gerakan

(Predetermined Motion Time Sistem)

Page 276: HandOut APK

SUB MATERI:1. Metode Standart data/formula2. Metode Analisa Regresi3.Metode Data Waktu Gerakan (Predetermined Motion Time Sistem)

Page 277: HandOut APK

1. Metode Standart Data/Formula

Beberapa aktivitas pengukuran biasanya digunakan untuk satu jenis operasi tertentu dan tidak ada pemikiran untuk memanfaatkannya untuk operasi kerja lainnya. Hal ini merupakan langkah yang tidak efisienPenetapan waktu baku dengan standart data sangat sederhanaKegiatan pengukuran dengan stopwatch dilakukan sekali, kemudian digunakan untuk jenis operasi kerja lain

Page 278: HandOut APK

Manfaat Metode Standart Data

Mengurangi aktivitas pengukuran kerjaMempercepat penetapan waktu baku Digunakan untuk problem konstan seperti set up, loading/unloading, handling machine

Page 279: HandOut APK

2. METODE ANALISA REGRESI

Metode pengukuran kerja dengan menggunakan rumus(formula ) klasik yang dikembangkan melalui rumus-rumus standart/teoritis maupun yang bersifat permanenseringkali akan sangat bermanfaat dalam kasus dimanaelemen-elemen kerja tidak berupa variabel-variabel yang sama dengan yang telah didefinisikan atau distandartkan

Pendekatan dengan analisa regresi akan dapatdiaplikasikan yaitu bilamana sejumlah data waktu yang diperoleh melalui beberapa eksperimen dan dikaitkandengan satu atau beberapa variabel lain

Page 280: HandOut APK

a. Regresi linier

y = a + bx

a =

b =

Standart error = Sy =

∑ ∑∑ ∑ ∑

−22 )()(

))(()(xxN

yxxyN

∑ ∑∑ ∑ ∑ ∑

−22

2

)()())(())((

xxNxyxxy

2)ˆ( 2

−∑N

yy

Page 281: HandOut APK

b. Regresi Kuadratik

y = a + bx + cx2

ΣY = aN + bΣX + cΣX2

ΣXY = aΣX + bΣX2 + cΣX3

ΣX2Y = aΣX2 + bΣX3 + cΣX4

Standart error = Sy = 2

)ˆ( 2

−∑N

yy

Page 282: HandOut APK

3. Metode Data Waktu Gerakan (Predetermined Motion Time Sistem)

Predetermined Motion Sistem terdiri dari suatu kumpulan data waktu dan prosedur sistematik dengn menganalisa dan membagi-bagi setiap opearsi kerja (manual) yang dilaksanakan oleh operator ke dalam gerakan-gerakan anggota tubuh, kemudian menetapkan nilai waktu masing-masing berdasarkan waktu yang ada

Page 283: HandOut APK

METODE PENENTUAN WAKTU BAKU SECARA SINTESA

Analisa waktu gerakan (Motion Time Analysis)Waktu gerakan baku (Motion Time Standart)Waktu Gerakan Dimensi (Dimension Motion Time)Faktor-faktor kerja (Work factors)Pengukuran Waktu Gerakan (Motion Time Measurement)Pengukuran Waktu Gerakan Dasar ( Basic Motion Time)

Page 284: HandOut APK

Kelebihan Predetermined Motion Time System

Setiap elemen gerakan sudah diketahui waktunyaPenentuan waktu baku untuk setiap operasi lebih cepatBiaya untuk menetapkan waktu baku lebih murahUntuk mengembangkan metoda yang adaMembantu perancangan produk

Page 285: HandOut APK

Keuntungan pokok metode Predetermined Motion Time System dibandingkan denganteknik pengukuran kerja yang lain adalah sistemini bisa digunakan untuk menetapkan waktubaku suatu operasi kerja apabila pola gerakandiketahui

KeuntunganPredetermined Motion Time System

Page 286: HandOut APK

Sistem Faktor Kerja (Work Factor System)

Work Factor System adalah salah satu Predetermined Motion Sistem yang paling awal dan secara luas diaplikasikanVariabel utama : 1. anggota tubuh yang digunakan2. jarak yang harus ditempuh3. kontrol manual 4. berat yang menghambat

Page 287: HandOut APK

Anggota Tubuh Yang Digunakan

Ada enam anggota tubuh yang diperhatikan :1. jari atau telapak tangan2. lengan3. putaran lengan4. badan bagian atas5. telapak kaki6. kaki

Page 288: HandOut APK

Jarak yang Harus Ditempuh

Jarak yang harus ditempuh yang dimaksud disini adalah jarak lurusantar titik dimulainya gerakan sampaisaat gerakan tersebut berhenti sepertiditunjukkan oleh gerakan angota tubuh

Page 289: HandOut APK

KONTROL MANUALSemakin besar kontrol manual diperlukan, semakin lama pula waktuyang dibutuhkan

Besar kecilnya kontrol dipengaruhi oleh empat faktor :1. Faktor kerja dari keadaan perhentian yang pasti (definite stop

work factor)2. Faktor kerja pengarahan (directional control work factor)3. Faktor kerja kehati-hatian (care work factor)4. Faktor kerja perubahan arah gerak (change of direction work

factor)

Page 290: HandOut APK

ELEMEN-ELEMEN STANDART DALAM SISTEM FAKTOR KERJA

Transport, Reach dan Move (TRP)Grasp (G)Pre-Posistion (PP)Assembly (ASY)Use (manual, process, or machine time)- (US)Diassemble (DSY)Mental Process (MP)Release (RL)

Page 291: HandOut APK

Methods Time Measurement (MTM)

MTM (pengukuran waktu metoda ) adalahsuatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambargerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerjaindustri yang direkam dalam film

Unit waktu yang digunakan dikenal denganTMU (Time Measurement Unit). 1 TMU = 0,00001 jam = 0,0006 menit

Page 292: HandOut APK

GERAKAN-GERAKAN DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM MTM

menjangkau (reach)mengangkut (move)

memutar (turn)menekan (apply pressure)

memegang (grasp)mengarahkan (position)

melepas (release)melepas rakit (disassemble)

gerakan mata (eye times)gerakan angggota badan, kaki,

dan telapak kaki

Page 293: HandOut APK

SUMMARY

Pengukuran waktu kerja dengan metode pengukuran tidak langsung merupakan pengukuran kerja dimanaoperator tidak perlu datang ke tempat pekerjaan yang akan diukurPerhitungan waktu kerja dilakukan dengan membacatabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahuielemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakanPengukuran waktu kerja dengan metode pengukuran tidak langsung dibedakan menjadi metode StandartData, Analisa Regresi dan Predetermined Motion Time System

Page 294: HandOut APK

SOAL1.Berdasarkan eksperimen yang dilaksanakan untuk

kegiatan jasa pelayanan pembersihan gedung (cleaning service), telah berhasil dikembangkan formulasi empirisyang mengikuti model persamaan garis regresi linier untuk pembersihan lantai sebagai berikut :

Tw = a + bX = 126,70 + 5,30 Xdimana : Tw = waktu untuk pembersihan lantai (s)X = total luas area lantai yang akan dibersihkan (m2)a. Berdasarkan hal tersebut diatas hitung waktu yang

diperlukan untuk membersihkan lantai gedung dari :- Gedung Surabaya Towers seluas 10000 m2

- Kantor konsultan manajemen seluas 496 m2

Page 295: HandOut APK

b. Bilamana kegiatan tersebut harus diselesaikan antarajam 07.00-08.00 pagi setiap harinya, maka:

- estimasikan jumlah tenaga kerja yang diperlukanuntuk masing-masing kegiatan pelayanankebersihan pada kedua gedung

- hitung biaya yang harus dikeluarkan oleh keduainstansi diatas selama 1 tahun (250 kerja) untukkontrak pelayanan pembersihan bila ongkospelayanan pembersihan sebesar Rp. 10.000,- perjam (sudah termasuk material, upah, pajak, dsb)

Page 296: HandOut APK

2.Jelaskan langkah-langkah umum yang harusdikerjakan dalam proses pengukuran kerjasecara tidak langsung dengan mengaplikasikanmetode PMTS! Variabel-variabel apa yang harus diperhatikan dalam hal ini?

3. Apakah yang dimaksudkan dengan unit satuanTMU? Jelaskan!

4. Apakah yang dimaksud dengan indirect time study ? jelaskan! Dan apa pula bedanyadengan direct time study?

Page 297: HandOut APK

REFERENSI

Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerakdan Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 298: HandOut APK

PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR

PERBAIKAN TATA CARA KERJA

PERTEMUAN KE-13

Page 299: HandOut APK

PENDAHULUAN

Pada saat tata cara kerja secara perlahan-lahandirubah ataupun diperbarui agar bisa lebih cepat, sederhana dan atau mudah dikerjakan, makakecenderungan yang dijumpai dalam upayaperubahan adalah menghindari kegiatan-kegiatanyang harus dilaksanakan dengan menggunakanenergi otot manusia dengan mekanisasi ataumachine power

Page 300: HandOut APK

Studi ergonomi dalam kaitannya dengankerja manusia digunakan untukmengevaluasi dan merancang kembali tatacara kerja yang harus diaplikasikan agar bisamemberikan peningkatan efektivitas danefisiensi, juga kenyamanan dan keamananmanusia

Salah satu tolok ukur untuk mengevaluasi apakah tata cara sudah dirancang dengan baik, selain waktu adalah dengan mengukur penggunaan energi kerja yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas

Page 301: HandOut APK

Berat ringannya pekerjaan bisa ditentukan melalui :

laju detak jantung (heart rate)tekanan darah (blood pressure)temperatur badan (body temperature)laju pengeluaran keringat (sweating rate)konsumsi oksigen yang dihirup (oxygen consumption)kandungan kimiawi dalam darah ( lactic acid content)

Page 302: HandOut APK

Manfaat pengukuran energi selain digunakan untukevaluasi dan perancangan adalah untuk aplikasipada permasalahan :

1. Keselamatan (safety)2. Pengaturan jadwal periode istirahat3. Spesifikasi jabatan4. Evaluasi jabatan5. Tekanan dari faktor lingkungan

Page 303: HandOut APK

KERJA FISIK DAN KONSUMSI ENERGI KERJA

Kerja fisik : kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganyaProses metabolisme : penghasil energi untuk kerja fisikenergi yang dikonsumsikan dinyatakan dalam kilo kalori/Kcaldalam fisiologi kerja, energi yangdikonsumsikan bisa diukur langsung melalui konsumsi energi , 1 liter O2 = 4,8 Kcal = 20 Kj

Page 304: HandOut APK

Untuk mengetahui besarnya energi kerja fisik bisa dilakukan dengan membandingkan konsumsi oksigen dengan laju detak nadi/jantung1. Untuk operator laki-laki yang melakukan

aktivitas kerja fisik dengan pulsa 75denyut/menit = 0,5 liter/menit = 2,5 Kcal

2. Wanita : lebih tinggi ± 10 denyut/menit3.Istirahat : pulsa 62 denyut/menit = 250

ml/menit = 1,25 kcal/menit

Page 305: HandOut APK

BASAL METABOLISMEKonsumsi energi tetap diperlukan meskipun orang tidakmelakukan aktivitas fisik. Kondisi inilah yang dinamakan basal metabolismeEnergi kimiawi dari makanan hampir seluruhnya dipakai untukmenjaga panas badan agar manusia tetap hidupFaktor yang berpengaruh terhadap metabolisme basal = berat badan, tinggi dan jenis kelaminMetabolisme basal :1. pria dewasa berat 70 kg = 1,2 Kcal/menit = 1700 Kcal/24 jam2. wanita dewasa berat 60 kg = 1 Kcal/menit= 1450 kcal/24 jam

Page 306: HandOut APK

KONSUMSI ENERGI KERJAAdanya kerja fisik akan menyebabkan penambahan energi

Kalori kerja : kenaikan konsumsi energi dalam kerja fisik

Konsumsi energi untuk kerja fisik (metabolisme kerja) = basal metabolisme + nilai kalori kerja

Untuk kegiatan yang memerlukan gerakan fisik anggota dalamklasifikasi ringan (berjalan, duduk/berdiri, berpakaian dan alian-lain) memerlukan tambahan kalori kerja sebanyak 600 – 700 Kcal/24 jam atau total kebutuhan energi sebesar 2300 -2400 Kcal/24 jam

Page 307: HandOut APK

STANDART UNTUK ENERGI KERJA

Konsumsi energi maksimum untuk kerja fisikberat/kasar secara terus menerus sebesar 5,2 Kcal/menitNilai 5,2 Kcal/menit jika dikonversikan dengan :a. konsumsi oksigen = 5,2/ 4,8 = 1,08 liter oksigen/ menitb. tenaga/daya = 5,2 x 4,2 KJ/menit = 21,84 KJ/menit atau 21,48 x 1000/60 = 364 watt

Page 308: HandOut APK

KAPASITAS ENERGI

Usia (tahun) % Kemampuan20 - 30 100%

40 96%50 90%60 80%65 75%

Page 309: HandOut APK

PENJADWALAN WAKTU ISTIRAHAT

Orang yang bekerja berat secara perlahan-lahan akan mengalami kelelahan sehingga perlu istirahat sebesar :

R =

dimana : R = waktu istirahat (menit)T = total waktu yang dipergunakan untuk kerja (menit)K = rata-rata energi yang dikonsumsikan (Kcal/menit)S = standart beban kerja normal (Kcal/menit)

5,1)(

−−

KSKT

Page 310: HandOut APK

CONTOH

Dari suatu aktivitas kerja memerlukan energi rata-rata sebesar 5,2 Kcal/menit selama periode 1 jam.Standart beban kerja normal= 4 Kcal/menitakanmemerlukan waktu istirahat sebesar :R = T(K-S)/K-1,5

= 60 (5,2 – 4)/(5,2 – 1,5) = 19,45 menit

Page 311: HandOut APK

Peningkatan Efisiensi Kerja FisikAgar penggunaan tenaga otot bisa optimal, makapengaturan cara kerjanya otot harus diperhatikandengan benar

Dalam hal ini kegiatan otot dapat dibedakan dalam 2 hal :

1. Kerja otot dinamik (berirama)2. Kerja otot statik (kerja bersikap/tetap)

Page 312: HandOut APK

Pengukuran fisiologi kerja terhadap cara membawa beban (load carrying) :

- double pack : konsumsi energi O2 kecil (100% )- head pack : konsumsi energi O2 105 % dibanding

double pack- yoke pack : konsumsi energi O2 130 % dibanding

double pack- hand pack : konsumsi energi O2 145% dibanding

double pack

Page 313: HandOut APK

Macam-macam kelelahan

- lelah otot : gejala kesakitan pada otot yangmenerima beban

- lelah visual : ketegangan pada organ mata- lelah mental ; lelah yang disebabkan kerja mental

(seperti pada proses berpikir)- lelah monotonis : lelah yang disebabkan olehaktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton/lingkungan kerja yang sangat menjemukan

Page 314: HandOut APK

Gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelahkronis dapat dicirikan seperti : 1. meningkatnya emosi dan rasa jengkel

sehingga orang menjadi kurang toleran ataua-sosia terhadap orang lain

2. munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan3. depresi yang berat

Page 315: HandOut APK

Pengaturan jadwal waktu kerja dan istirahat- pemberian waktu istirahat ± 15 % dari

waktu kerja- pengaturan jadwal istirahat yang lebih

sering akan memberikan total produktivitasyang konstan

Page 316: HandOut APK

SUMMARY1. Berat ringannya pekerjaan bisa ditentukan melalui gejala-

gejala perubahan dan dapat diukur melalui :heart rate, blood pressure, body temperature, sweating rate,oxygen consumption,serta lactic acid content

2. Konsumsi energi maksimum untuk melaksanakan kerja fisikyang berat adalah sebesar 5,2 Kcal/menit

3. Kapasitas energi yang mampu dihasilkan seseorangdipengaruhi oleh faktor usia. Kapasitas maksimum akandihasilkan seseorang yang berusia 20 – 30 tahun

4. Pengaturan jadwal istirahat yang lebih sering akan memberikan total produktivitas yang konstan

Page 317: HandOut APK

SOALDidalam pengukuran kerja selain pengukuran waktukerja yang tidak kalah pentingnya adalah melakukanpengukuran energi fisik yang digunakan untukmelakukan pekerjaan. Apakah maksud, tujuan danalasan-alasan perlunya melakukan pengukuranfisiologis ini?Apakah yang dimaksud dengan kelelahan kerja itu? Sebutkan macam-macam kelelahan yang andaketahui dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya!

Page 318: HandOut APK

SOALSeorang pekerja pabrik setiap jam kerjanya harusmelaksanakan tiga macam aktivitas fisik yang berbeda-bedadengan proporsi yang relatif sama. Dari hasil pengukuran energifisik yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas tersebutadalah : aktivitas x = 5,2 Kcal/mnt, aktivitas y = 4,7 Kcal/mntserta aktivitas z = 5,8Kcal/mnt. Bilamana standart energy cost ditetapkan 4 Kcal/mnt, tentukan berapa lama waktu istirahatyang seharusnya diberikan kepada pekerja tiap jamnya? Apakah yang dimaksudkan dengan beban kerja statik danbeban kerja dinamik? Manakah dinatara keduanya yang dianggap paling baik untuk kerja fisik manusia? Jelaskan alasansaudara!

Page 319: HandOut APK

REFERENSI– Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study :

Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York

– Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., London

– Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New York

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerakdan Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, Jakarta

– Wignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 320: HandOut APK

LINE BALANCING

PERTEMUAN KE-14

Page 321: HandOut APK

PENDAHULUAN

Aliran proses proses produksi dari suatu departemen ke departemen yang lainnya membutuhkan waktu proses produk, apabila terjadi hambatan atau ketidakefisienan dalam suatu departemen akan mengakibatkan tidak lancarnya aliran material ke departemen berikutnya, sehingga terjadi waktu menunggu (idle time) dan penumpukan material (Bottleneck).

Page 322: HandOut APK

Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi bagi setiap departemen dan berusaha memenuhi rencana produksi yang telah ditetapkan, sehingga diupayakan untuk memenuhi perbedaan waktu kerja dan memperkecil waktu tunggu.Konsep keseimbangan lini produksi sangat cocok untuk diterapkan bagi perusahaan bertipe produksi massal.Pada produksi masal, penurunan sedikit waktu siklus produksi akan memberikan penghematan besar dalam biaya produksi.Lini produksi yang seimbang, berarti tidak ada operasi-operasi yang menganggur, juga akan memberikan efisiensi yang bermuara pada optimalitas biaya produksi.

Page 323: HandOut APK

LINI PRODUKSI

Lini produksi adalah penempatan area-area kerja dimana operasi-operasi diatur secaraberurutan dan material bergerak secarakontinyu melalui operasi yang terangkaisecara seimbang.

Page 324: HandOut APK

JENIS LINI PRODUKSI

Menurut karakteristik proses produksinya, liniproduksi dibagi menjadi:Lini fabrikasi, merupakan lintasan produksiyang terdiri dari sejumlah operasi pekerjaanyang bersifat membentuk atau mengubahbentuk benda kerja.Lini perakitan, merupakan lintasan produksiyang terdiri dari sejumlah operasi perakitanyang dikerjakan pada beberapa stasiun kerjadan digabungkan menjadi benda assembly dan subassembly.

Page 325: HandOut APK

Keuntungan Perencanaan Lini Produksi

Jarak perpindahan yang minim diperoleh dengan cara mengatur susunan dan tempat kerjaAliran benda kerja atau material mencakup gerakan dari benda kerja yang kontinyu, alirannya diukur dengan kecepatan produksi dan bukan oleh jumlah spesifik.Pembagian tugas terbagi secara merata yang disesuaikan dengan keahlian masing-masing pekerja sehingga pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien.Pekerjaan operasi yang serentak yaitu setiap operasi dikerjakan pada saat yang sama di seluruh lintasan operasi.operasi unit, lintasan dimaksudkan sebagai penghasil unit tunggal, satu seri operasi atau grup pekerja ditugaskan untuk suatu produk, seluruh lintasan merupakan satu unit produksi.Gerakan benda kerja tetap sesuai dengan set-up dari lintasan dan bersifat tetap Proses memerlukan waktu yang minimum.

Page 326: HandOut APK

Persyaratan untuk menunjang kelangsungan lintasan produksiantara lain:

Pemerataan distribusi kerja yang seimbang di setiapstasiun kerja yang terdapat dalam suatu lintsanproduksi fabrikasi atau suatu lintasan perakitan yang bersifat manual.Pergerakan aliran benda kerja yang kontinyu padakecepatan yang seragam yang alirannya tergantungpada waktu operasi.Arah aliran material yang harus tetap sehinggamemperkecil daerah penyebaran dan mencagahtimbulnya waktu menuggu Karena keterlambatanbenda kerja.Produksi yang kontinyu guna menghindari adanyapenumpukan benda kerja lain sehingga diperlukanaliran benda kerja pada lintasan produksi yang kontinyu.

Page 327: HandOut APK

LINE BALANCING

Kriteria umum keseimbangan lintasan produksi adalahuntuk memaksimalkan efisiensi atau meminimumkanbalance delay, dengan tujuan pokok dari metode iniadalah untu mengurangi atau meminimumkan waktumenganggur pada lintasan yang ditentukan oleh operasiyang paling lambat.Tujuan perancangan keseimbangan lintasan adalahmendistribusikan unit-unit kerja atau elemen kerja padasetiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiunkerja pada lintasan produksi dapat ditekan seminimalmungkin sehingga pemanfaatan dari peralatan maupunoperator dapat digunakan seminimal mungkin.

Page 328: HandOut APK

KOMPONEN LINE BALANCING

Precendence diagramAssembly product

Work elemenWaktu operasi (TiWork stasiun (WS)

Cycle time (CT)Station timeIdle time (I)

Balance delay (D)Line effisciency (LE),Smoothes index (SI),Output produksi (Q),

Page 329: HandOut APK

Precendence Diagram

Merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja, sertaketergantungan pada operasi kerja lainnya dengan tujuannya untukmemudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkaitdidalamnya, adapun tanda-tanda yang digunakan adalah sebagaiberikut:

Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor didalamnyamempermudah identifikasi dari suatu proses operasi.Tanda panah menunjukkan adanya ketergantungan dariurutan proses operasi, dalam hal ini operasi yang beradapada pangkal panah berarti mendahului operasi kerja yang ada pada ujung anak panahSimbol Angka diatas lingkaran adalah waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap operasi.

Page 330: HandOut APK

Assembly productAdalah produk yang melewati urutan work stasiun dimana tiap stasiun kerjamemberikan proses tertentu hingga selesaimenjadi produk ahir pada perakitan ahir.Work elemenElemen kerja/operasi merupakan bagian dari seluruh proses perakiatan yang dilakukan.Waktu operasi (Ti), adalah waktu standart untuk menyelesaikan suatu proses operasi.

Page 331: HandOut APK

Work Stasiun (WS)

Adalah tempat pada lini perakitan dimana proses perakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja efisien dapat ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:Ti = waktu operasi/elemen (i=1,2,3,….)C = jumlah elemenKmin= jumlah stasiun kerja minimum

C

tiK

n

i∑== 1min

Page 332: HandOut APK

Cycle Time (CT)Waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk per satu stasiun. Apabila waktu produksi dan target produksi telah ditentukan, maka waktu siklus dapat diketahui dari hasil waktu produksi dan target produksi. Waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar yang merupakan penyebab terjadinya kemacetan (bottleneck) dan waktu siklus juga harus sama atau lebih kecil dari jam kerja efektif per hari dibagi dari jumlah produksi per hari, yang secara matematis dapat dituliskansebagai berikut:

Dimanatimaks = waktu operasi terbesar pada lintasanCT = waktu siklusP = jam kerja efektif per hariQ = jumlah produksi per hari

QPCTtimaks ≤≤

Page 333: HandOut APK

Station time, jumlah waktu elemen kerja yang dilakukan pada suatu stasiun kerja yang samaIdle time (I), merupakan selisih antara cycle time (CT) denganstation time (ST) atau I = CT-STBalance delay (D)Adalah ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dariwaktu menganggur sebenarnya yang disebabkan karenapengalokasian yang kurang sempurna diantara stasiun-stasiunkerja. Balance delay ini dinyatakan dalam prosentase, dandirumuskan sebagai berikut:

Dimanan = jumlah stasiun kerjaC = waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja

= jumlah waktu operasi dari semua operasiti = waktu operasiD = balance delay (%)

%100)(

)(1 x

nxC

tinxCD

n

i∑=

−=

∑ti

Page 334: HandOut APK

Line Efficiency (LE)

Line efficiency (LE) adalah rasio dari total waktu distasiun kerja dibagi dengan waktu siklus dikalikan jumlahstasiun kerja

Dimana Sti = waktu stasiun dari stasiun ke-iK = jumlah stasiun kerjaCT = waktu siklus

%100))((

1 xCTK

StiLE

K

i∑−=

Page 335: HandOut APK

Smoothes Index (SI)

Smoothes index (SI), adalah suatu index yang menunjukkan kelancaran relative dari penyeimbangan lini perakitan tertentu.

DimanaSTmax = maksimum waktu di stasiunSTi = waktu stasiun di stasiun kerja ke-i

∑=

−=K

i

STiSTiSI1

max

2

)(

Page 336: HandOut APK

Output Produksi (Q)

Output produksi (Q), adalah jumlah waktu efektif yang tersedia dalam suatu periode dibagi dengan cycle time.

Dimana T = jam kerja efektif penyelesaian produkC = waktu siklus terbesar

CTTQ =

Page 337: HandOut APK

Metode Penyeimbangan Lintasan

Metode Bobot Posisi (Rule Positional-Weight) Metode Pembebanan Berurut (Largest Candidates Rule)Metode Pendekatan Wilayah (Killbridge-WesterHeuristic)

Page 338: HandOut APK

Metode Bobot Posisi(Rule Positional-Weight)

Metode bobot posisi merupakan metode heuristic yang paling awal dikembangkan, yaitu oleh W.B.Helgeson danD.P. Birnie. Langkah-langakah penyelesaian dengan menggunakanmetode ini adalah sebagai berikut:Hitung waktu siklus, yaitu waktu waktu siklus yang diinginkan atau waktu operasi terbesar jika waktuoperasi terbesar itu lebih besar dari waktu siklus ynsagdiinginkan.Buat precendence diagram untuk tiap proses.Hitung bobot posisi tiap operasi yang dihitungberdasarkan jumlah waktu operasi tersebut dan operasi-operasi yang mengikutinya.

Page 339: HandOut APK

Urutkan operasi-operasi mulai dari bobot posisi tebesar sampai bobot posisi terkecil.Lakukan pembebenan operasi pada stasiun kerja mulai dari operasi dengan bobot posisi terbesar sampai dengan bobot posisi terkecil, dengan kriteria total waktu operasi lebih kecil dari waktu siklus.Hitung efisiensi rata-rata dari stasiun kerja yang terbentuk.Gunakan prosedur trial and error untuk mencapaipembebanan yang akan menghasilkan efisiensi rata-rata lebih besar dari efisiensi pada langkah diatas.Ulangi langakah 6 dan 7 sampai tidak ditemukan lagistasiun kerja yang memiliki efisiensi yang lebih tinggi.

Page 340: HandOut APK

Metode Pembebanan Berurut(Largest Candidates Rule)

Langkah-langkah penyelesaian dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:Hitung waktu siklus yang diinginkanBuat precendence diagram untuk tiap prosesBuat matrik operasi pendahulu dan operasi pengikut untuk setiap operasi berdasarkan precendence diagramLakukan pembebanan operasi pada stasiun kerja mulai operasi yangmemiliki operasi pendahulu paling sedikit (mulai operasi yang tidak memiliki operasi pendahulu) dan waktu operasi terbesar dengan ketentuan bahwa waktu total operasi tidak melebihi waktu siklus.Hitung efisiensi rata- rata stasiun kerja yang terbentuk.Gunakan prosedur trial and error untuk mencari pembebenan yang akanmenghasilkan efisiensi lebih besar dari efisiensi rata- rata pada langkahdiatas.Ulangi langkah 5 dan 6 sampai tidak ditemukan lagi stasiun kerja yang memiliki efisiensi rata-rata yang lebih tinggi

Page 341: HandOut APK

Metode Pendekatan Wilayah(Killbridge-Wester Heuristic)

Metode ini dikembangkan oleh BedworthHitung waktu siklus yang diinginkanBuat precendence diagram untuk tiap prosesBagi jaringan kerja kedalam wilayah dari kiri kekananDalam tiap wilayah urutkan pekerjaan mulai dari waktu operasi terbesar sampai terkecil.Bebankan pekerjaan dengan urutan daerah yang paling kiri terlebih dahuluPada akhir tiap pembebanan stasiun kerja tentukan apakah utilitas waktu telah dapat diterima, jika tidak periksa seluruh pekerjaan yang memenuhi keterkaitan dengan operasi yang telah dibebankan.

Page 342: HandOut APK

Cara untuk memperoleh keseimbanganlintasan

• Memperbaiki metode kerja khususnya padastasiun-stasiun yang kritis, yaitu stasiun kerja yang cenderung melanggar batas waktu siklus yang telah ditetapkan

• Merubah kecepatan proses kerja• Menempatkan operator yang memiliki keterampilan

terbaik pada stasiun yang kritis• Hindari terjadinya penumpukan material (work in-

process storage) dengan melakukan kerja extra (overtime)

• Gunakan stasiun kerja ganda untuk melaksanakanelemen-elemen aktivitas yang sama untukmeningkatkan waktu secara efektif.

Page 343: HandOut APK

Contoh : Penggunaan Metode Line Balancing : Rank Positional Weight

53

6

5

62

1

3

5

2

6

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Page 344: HandOut APK

Elemen Bobot Posisi

1 6 + 2 + 2 + 6 + 5 + 6 + 5 + 7 + 1 + 3 + 5 = 482 2 + 2 + 6 + 5 + 6 = 213 5 + 3 + 5 + 6 = 194 7 + 3 + 5 + 6 = 215 1 + 3 + 5 + 6 = 156 2 + 6 + 5 + 6 = 197 3 + 5 + 6 = 148 6 + 5 + 6 = 179 5 + 6 = 11

10 5 + 6 = 1111 6

Page 345: HandOut APK

Urutan berdasarkan bobot posisi terbesar : (1), (2), (4), (3), (6), (8), (5), (7), (9), (10), (11)

Stasiun Kerja I II III IV V VI

Elemen Aktivitas 1, 2 , 6

4, 5 3, 7 8 9, 10 11

Waktu Stasiun Kerja (Tsj)

10 8 8 6 10 6

BBalance delay stasiun = 10 – 6 = 4

BBalance delay lintasan = L = x 100% = 20%

•)106(48)106(

xx −

Page 346: HandOut APK

Beberapa petunjuk praktis untuk memperoleh lintasan yang seimbang

memperbaiki metode kerja khususnya untuk stasiun kerja yang kritismerubah kecepatan proses kerjamenempatkan operator terbaik pada stasiun kritishindari in proses storagegunakan stasiun ganda

Page 347: HandOut APK

SUMMARY

Konsep keseimbangan lini produksi sangat cocok untuk diterapkan bagi perusahaan bertipe produksi massal.Lini produksi yang seimbang, berarti tidak ada operasi-operasi yang menganggur, juga akan memberikan efisiensi yang bermuara pada optimalitas biaya produksi.Komponen line balancing : Precendence diagram, Assembly product, Work elemen, Waktu operasi (Ti), Work stasiun (WS), Cycle time (CT),Station time, Idle time (I), Balance delay (D), Line effisciency (LE), Smoothes index (SI), serta Output produksi (Q)Metode penyeimbangan lintasan : Metode Bobot Posisi (Rule Positional-Weight), Metode Pembebanan Berurut (Largest Candidates Rule) dan Metode Pendekatan Wilayah (Killbridge-Wester Heuristic)

Page 348: HandOut APK

SOAL

53

6

5

62

1

3

5

2

6

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1. Jika diketahui nilai Tc = 11 maka hitunglah nilai balance delay dan balance efficiencynya dengan menggunakan ketiga metodepenyembangan lintasan : metode bobot posisi, pembebananberurut serta pendekatan wilayah !

Page 349: HandOut APK

REFERENSI

Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Currie, R.M and Joseph E. Faraday, 1982, Work Study, Pitmans Books, ltd., LondonPolk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, Studi Gerak danWaktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara danPengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta

Page 350: HandOut APK

KOMPENSASI FINANSIAL

DAN

SISTEM PEMBERIAN INSENTIF

PERTEMUAN KE-15

Page 351: HandOut APK

PENDAHULUAN

Waktu standart atau output standart merupakantolok ukur dan target yang harus dicapai olehseorang pekerjaBagi para pekerja yang mampu melampauistandart yang telah ditetapkan, akan dihargaidengan memberikan insentif (bonus) yang layakdan sesuai dengan prestasi yang telahditunjukkanTujuan utama pemberian insentif adalah untukmeningkatkan dan menjaga motivasi pekerjadalam kaitannya dengan peningkatanproduktivitas

Page 352: HandOut APK

KOMPENSASI FINANSIAL

Berbicara masalah insentif, secara umum selaludikaitkan dengan uang, walaupun kita mengenalbentuk insentif lain seperti promosi, pujian akankemampuan, hadiah barang dan sebagainyaPemberian insentif didefinisikan sebagai ”extra pay for extra performance”Upah yang diberikan pada operator yang berprestasi adalahTotal upah = upah dasar + insentif

Page 353: HandOut APK

DASAR PENETAPAN INSENTIF KERJA

Efisiensi kerja operator (labor efficiency)Kehadiran, disiplin kerja, kreativitas kerjaPendayagunaan fasilitas kerja (equipment utilization)Penghematan pemakaian material dan penekananskrap/wastePenghematan pemakaian energiPeningkatan kualitas output kerja dan menghindaricacat

Page 354: HandOut APK

TATA CARA PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF KERJA

Metode pembayaran upah berdasarkan hasil kerja (Daywork dan Measured Daywork)Metode pembayaran upah dan insentif kerja berdasarkan unit produk yang dihasilkan (Pierce Work Incentive)Metode pembayaran upah dan insentif kerja berdasarkan jam kerja standard yang dicapai (Standar Hour Incentive)Metode pembayaran upah dan insentif kerja berdasarkan prestasi kerja kelompok (Group Incentive)

Page 355: HandOut APK

PERTIMBANGAN KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN INSENTIF

Besarnya bonus/insentif yang diberikanFrekuensi pemberian bonus/insentifSiapa yang berhak menerima (group/ individual bonus)

Page 356: HandOut APK

Daywork

Tidak dikenal pemberian insentif langsung (direct incentive)Pekerja dibayar berdasarkan upah dasar (base rate) yang tergantung pada jumlah jam kerja danbesarnya ditentukan berdasarkan job evaluationtidak memperdulikan efisiensi kerja yang dicapaiTidak ada penetapan standar kerja baik waktumaupun tempat standartTidak ada upaya memotivasi pekerja untuk bekerjalebih keras

Page 357: HandOut APK

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODE DAYWORK

Keuntungana. Tidak ada paksaan untuk mengikuti standard kerjab. Sederhana, mudah diaplikasikan dan bersifat

langsungKerugiana. Laju kecepatan produksi lambat dan tidak

beralasanb. Jadwal produksi dan evaluasi sulit ditetapkan

dengan keyakinan tinggi

Page 358: HandOut APK

Measured Daywork

Menggunakan standar kerja dan laporan periodik untuk dasar penetapan upahManajemen bisa menilai seberapa jauh pekerjabebas memberikan performans kerja terbaiknyaKenaikan upah harus bisa diberikan sebagaihasil performanse kerja yang bagusLaju produksi lebih tinggi, lebih teratur, jadwal produksi dan estimasi biaya lebih bisa dipercaya

Page 359: HandOut APK

Pierce Work Incentive

Pemberian insentif memenuhi konsep“Operator is bussiness for himself”Pembayaran upah operator secaralangsung terkait proporsional dengan unit produk (output) yang dihasilkanPara pekerja diberi upah minimal meskipun tidak mencapai target/standar kerja

Page 360: HandOut APK

CONTOH

Upah dasar operator untuk melakukan pekerjaan ditetapkan Rp. 15.000/jam, WS/unit = 0,3 menit OS = 60 menit /0,3 menit = 200 unit/jam Upah = 15.000/200 = 75/unit

Unit output/jam Upah dasar/insentif Upah /jam (Rp)

150 Upah dasar 15.000175 Upah dasar 15.000200 Upah dasar 15.000220 Insentif 16.500240 Insentif 18.000260 Insentif 19.000300 Insentif 22.500

Page 361: HandOut APK

Standar Hour Incentive

upah kerja berdasarkan jam kerja yang dicapai

Contoh : diketahui upah dasar Rp. 6000/jam dan WS = 0,3 menit / 0,005 jam/unit

Page 362: HandOut APK

Unit output/jam Upah dasar/insentif Jam kerja Upah (Rp/jam)

160 Upah dasar 0,8 6.000

180 Upah dasar 0,9 6.000

200 Upah dasar 1,0 6.000

220 Insentif 1,1 6.600

240 Insentif 1,2 7.200

260 Insentif 1,3 7.800

280 Insentif 1,4 8.400

Page 363: HandOut APK

Group Incentive

Pemberian insentif didasarkan pada output yang dihasilkan oleh kelompokKeuntungan : masalah kerja kelompok akan terjaga, ketegangan antar individu bisa dihindari Kerugian : individu yang performancenya jauh lebih menonjol dari anggota lainnya tidak puas karena insentifnya sama dengan anggota lain yang performancenya rendah

Page 364: HandOut APK

Pengukuran Output KerjaDidalam menghitungbonus/insentif, efisiensi (x) harus ditetapkan terlebihdahuluFormulasi efisiensi ;efisiensi =

Page 365: HandOut APK

Problem yang dijumpai dalam insentif berdasarkan output

1. Waktu siklus tidak sepenuhnya dikendalikan oleh manusia tetapi sebagian oleh mesinPermasalahan yang timbul adalah dalam kondisi kerja tertentu sering dijumpai bahwa operator tidaklah memiliki kesempatan untuk memperoleh bonus yang sama dengan operator yang melaksanakan pekerjaan dimana seluruh waktu kerja yang dimiliki berada pada kontrolnya secara penuh.

Page 366: HandOut APK

Problem yang dijumpai dalam insentif berdasarkan output

2. Kualitas ProdukKualitas output kerja akan cenderung menurun karena operator cenderung untuk menghasilkan output sebanyak-banyaknya. Orientasi yang lebih mementingkan kuantitas ini akan membawa penurunan kualitas pada produk yang dihasilkan.

Page 367: HandOut APK

3.Learning ProsesSemua operator tanpa kecuali seharusnya mampu berpartisipasi dalam incentive plan termasuk operator baru yang masih belum berpengalaman. Untuk memungkinkan operator baru mendapatkan bonus selama proses belajar, maka pada operator baru tersebut dapat diberi rangsangan untuk memperolehnya secara khusus. Misalnya denganpemberian bonus tetap selama proses belajar atau dengan cara memperbesar waktu standar yaitu dengan menambah waktu longgar.

Problem yang dijumpai dalam insentif berdasarkan output

Page 368: HandOut APK

SUMMARY

Insentif (bonus) diberikan kepada para pekerja yang mampu melampaui standart kerja yang telahditetapkan serta sesuai dengan prestasi yang telahditunjukkanInsentif diberikan dengan tujuan untuk meningkatkandan menjaga motivasi pekerja dalam kaitannyadengan peningkatan produktivitasTata cara pemberian upah dan insentif yang umumdiaplikasikan antara lain : daywork dan measured daywork, pierce work insentive, standar hour insentive dan group insentive.

Page 369: HandOut APK

SOAL

1. Diketahui upah dasar operator untuk melakukan pekerjaan ditetapkan Rp. 20.000/jam sedangkanWaktu Standar/unit = 0,4 menit. Berdasarkan data diatas hitunglah upah dan insentif yang diterimaoperator dengan berbagai jumlah output denganmetode :a.standar hour insentiveb.pierce work insentive

Page 370: HandOut APK

REFERENSI

Barnes, Ralph M, 1982, Motion and Time Study : Design and Measurement of Work, John Wiley & Sons, New York Polk, Edward J, 1984, Methods Analysis and Work Measurement, McGraw- Hill Book co, New YorkSutalaksana, Iftikar, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri , ITB, BandungWignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi, StudiGerak dan Waktu, “ Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,”PT Guna Widya, JakartaWignjosoebroto, Sritomo, 1992, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja ,”PT Guna Widya, Jakarta