Upload
silvianoordiana
View
320
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Penerapan nutrasetikal dapat dibagi menjadi dua yaitu yang ke arah suplemen dan yang
ke arah pangan fungsional.
Senyawa nutrasetikal adalah produk alami, yang diperoleh dari tumbuhan maupun
hewan. Senyawa nutrasetikal dalam makanan ada yang terkonsentrasi dalam jumlah
banyak maupun sedikit.
Beberapa senyawa nutrasetikal merupakan senyawa endogen pada manusia, sementara
yang lain senyawa eksogen yang berasal dari makanan.
Sebagian senyawa nutrasetikal terkandung dalam tanaman dalam jumlah besar, sehingga
secara komersial tersedia dalam bentuk ekstrak.
Sebagian yang lain tersedia dalam jumlah kecil, sehingga secara komersial tersedia
dalam bentuk sintesis, seperti methylsulfonylmethane (MSM) dan
dehydroepiandrosterone (DHEA).
Sekedar info! Analisa teknik diatas menggunakan jenis tes kromatografi untuk
memisahkan molekulnya. Misalnya kalau HPLC itu high performance liquid
chromatography. Kalau GC itu gas chromatography. Kalau MS itu mass chromatography.
1. Glucosamin
- Merupakan senyawa amino monosaccharide yang terdiri atas glukosa dan asam
glutamat
Nutraceutical Source Manufacturing/extraction/fermentation
GRAS (Generally
Recognized as Safe)
Analytical Techniques
Glucosamin Bovine trachea,
shellfish
Chitin acid hydrolysis, fish shell enzymic hydrolysis
HPLC
Chondroitin Bovine trachea/cartilage
Enzymic hydrolysis of beef trachea
v HPLC, Agarose Electrophor
Methylsulfonylmethane
Meat, milk, capers,
Distillate of peroxide oxidation of DMSO
v GC
Coenzim Q 10 Common foods
NaOH digest of hearts/livers after H2S treatment, fermentation
v HPLC-electrochem
Melatonin Bovine pineal glands
Aqueous extraction of defatted beef pineal glands
v GC-MS, HPLC
Carnitin Heart, skeletal muscle
Chiral synthesis from butyrolactone
v HPLC-MS
Acetyl-L-carnitine Brain, liver, kidney
Synthesis from racemic carnitine v HPLC-MS
Octacosanol/policosanol
Sugarcane waste, wheatgerm, rice bran
Ultrasound aqueous extraction v GC-MS
Senyawa Nutrasetikal Berbasis Protein
Dosen: Fatma Z. Nisa, STP., MP.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Ditemukan secara alami dalam tubuh dan tersedia pada hampir semua jaringan
khususnya tulang rawan, urat daging dan jaringan ikat.
- Merupakan prekursor unit disakarida dari artikular tulang rawan glycoaminoglycan
(GAG) yang terbentuk sebagian besar pada jaringan tulang rawan.
- Bioavailabilitas glucosamin pada manusia adalah 44% setelah mengonsumsi makanan
melalui oral, dan pada ekskresi urin selama 24 jam menunjukkan 1,2% dari dosis (7,5
g)
- Penggunaan untuk terapi: sendi, kulit, dan animal health
- Legal classification: tidak ada pembatasan, dapat ditemukan di UK pada resep.
- Rekomendasi asupan 1500 mg/day.
- Formulasi glutamin tersedia dalam bentuk: tablet, kapsul, serbuk, gel, effervescent
tablet, sustained release tablet.
2. Chondroitin
- Merupakan glycoaminoglycan (GAG) yang terdiri unit asam uronat dan N-
acetylgalactosamine
- Secara komersial diperoleh dari bovine atau tulang rawan betis
- Chondroitins dari sumber berbeda mempunyai struktur berbeda yaitu unit disakarida
dengan grup sulfat berbeda jumlah dan posisinya serta berbeda panjang polimernya.
- Bioavailabilitasnya 13% jika diberikan secara oral, dan mempunayit waktu paru 33
menit.
- Penggunaan terapi: sendi dan kesehatan hewan.
- Legal clasiification: tidak ada pembatasan
- Rekomendasi asupan oral: 1200-1500 mg/day
- Formulasi dalam bentuk: tabelet, dan nasal drops.
3. Methylsulfonylmethane (MSM)
- Turunan dari dimethyl sulfoxide (DMSO) dan merupakan hasil tambahan dari industri
bubur kayu yang digunakan sebagai pelarut industri
- Nama lain MSM adalah DMSO2 atau methyl sulfone
- MSM dikembangkan setelah pengalaman mengembangkan DMSO (dimethyl sulfone)
- MSM secara alami terdapat pada sejumlah makanan seperti daging, susu dan caper
- Merupakan salah satu senyawa yang menyebabkan bau menyengat pada urin setelah
mengkonsumsi asparagus
- MSM pada plasma manusia pada level 4 mg dan diekskresikan sebanyak 4-11 mg pada
urin setiap 24 jam
- Beberapa penelitian telah melihat konversi DMSO menjadi MSM baik pada hewan
maupun manusia
- Penurunan pada serum dan penurunan rekoveri DMSO dan MSM dilaporkan setelah
pemberian melalui kulit
- Hal ini menunjukkan bahwa pemberian melalui kulit lebih rendah penyerapan dan
bioavailabilitasnya dibandingkan dengan pemberian secara oral
- Hal ini mungkin disebabkan karena retensi kulit (mungkin cocok pada kondisi
dermatologik) atau kemungkinan penguapan dari kulit
- Metabolit DMS (senyawa yang bertanggung jawab untuk produksi bau garlik atau
oyster) banyak ditemukan dengan kadar rendah pada sesaat setelah pemberian DMS
- Hal ini menunjukkan bahwa MSM tidak memproduksi efek tersebut dan juga tidak
mengambil bagian pada perubahan DMS.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Pada semua spesies diketahui bahwa MSM terdapat pada jaringan lebih banyak dari
pada DMSO
- Hal ini ditunjukkan dari ekskresi urin pada pemberian oral DMSO akan komplit setelah
24 jam sedangkan pada MSM lebih lama yaitu setelah 480 jam
- Therapeutic areas: Joint and veterinary health
- Legal classification: No restriction
- Recommended oral dose: Up to 2 g/day
- Formulations available: Tablet, capsule, cream, powder.
4. Coenzyme Q10
- Merupakan antioksidan larut lipid yang disintesis secara endogen
- Senyawa ini tersedia pada sejumlah makanan pada kadar 3-5 mg/hari.
- Jenis makanan yang mengandung CoQ10 antara lain : lemak ikan , sereal, unggas dan
sayuran terutama bayam
- Senyawa ini tersedia pada plasma manusia sekitar 1 mg/L
- ketika dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau ada dalam makanan, Co Q10 diserap
dan konsentrasinya dalam plasma meningkat.
- Metabolismenya telah dipelajari dalam lingkup hewan, dan metabolit mayor yang
teridentifikasi dalam urin teeridentifikasi sebagai turunan karboksilat.
- Koenzim Q9 juga telah diidentifikasi pada tikus.
- Setelah administrasi kapsul Co Q10 (30mg), atau jantung babi matang (sumber alami
Co Q10, ekuivalen dengan 30mg) pada subjek manusia, konsentrasi maksimal dalam
serum sekitar 1mg/L terdeteksi setelah 6 jam, dan kadar pada subyek yang
mengkonsumsi jantung babi sedikit ;lebih tinggi.
- Therapeutic areas : kesehatan kardiovaskuler, pencegahan kanker, respirasi,
kesehatan kulit dan hewan (antioksidan)
- Klasifikasi hukum : tidak ada pembatasan
- Dosis yang direkomendasikan : 100-360mg/hari
- Formulasi yang tersedia : tablet, kapsul, tablet kunyah, obat tetes, gel, gum, softgel.
5. Melatonin
- Hormon utama yang disekresikan oleh kelenjar pineal. Produksi melatonin
berhubungan dengan ritme biologis. Melatonin disintesis dari triptofan melalui senyawa
intermediet serotonin.
- Biosintesis dan produksi melatonin biasanya dihambat oleh paparan cahaya dan
distimulasi oleh kegelapan melalui jalur multisynaptic neural yang berhubungan
dengan kelenjar pineal pada retina. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidur dalam kondisi
gelap (mematikan lampu) karena cahaya menghambat produksi melatonin.
- Namun, pada siklus 24 jam sekresi melatonin terjadi saat subjek berada pada
kegelapan , sehingga diperkirakan bahwa cahaya menyesuaikan ritme ini daripada
menyebabkannya.
- Sekresi melatonin biasanya mulai saat menjelang gelap dan puncaknya antara jam 2-4
dini hari
- Jumlah melatonin yang diproduksi bervariasi berdasarkan usia.
- Sekresi melatonin pada bayi masih rendah tetapi ada usia 3 bulan konsentrasi
melatonin meningkat dan akan mencapai maksimum pada usia 1-3 tahun
- Sekresi melatonin pada remaja sekitar 5–25 g per hari dan akan menurun secara
nyata dengan meningkatnya usia.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Karena melatonin adalah hormon, maka melatonin disebut sebagai obat walaupun
melatonin juga merupakan zat gizi.
- Konsumsi bahan makanan yang mengandung tinggi melatonin dapat merubah
konsentrasi melatonin pada serum.
- Melatonin teridentifikasi dalam pisang, tomat, timun dan umbi bit tetapi untuk
mencapai doses farmakologis harus dimakan dalam jumlah besar dan ini sangat tidak
realistis
- Melatonin dimetabolisme dengan cepat oleh hepar, lebih dari 85% diekskresikan dalam
bentuk 6-sulfafoxymelatonin (6-SMT) melalui urin. Hal ini digunakan sebagai sarana
penelitian untuk mengukur kadar melatonin plasma.
- Dosis rendah antara 0.1-0.3 mg menghasilkan konsentrasi serum seperti pada
konsentrasi puncak malam hari yang normal, tetapi dosis antara 1-5mg (dosis
farmakologis) menghasilkan konsentrasi serum hingga 100 kali lebih tinggi dari
konsentrasi tersebut.
- Dosis oral melatonin memiliki waktu paruh singkat dan cepat dieliminasikan (clearance
singkat), dan bahkan dosis malam yang sangat tinggi (50mg) dapat dieliminasi pada
pagi harinya. Meski demikian, 2 minggu setelah konsumsi harian yang tinggi, terjadi
penyimpanan lemak.
- Therapeutic areas : kesehatan kardiovaskuler, pencegahan kanker, peningkatan
performa olahraga, peningkatan kualitas tidur, kesehatan tulang (antioksidan)
- Klasifikasi hukum : di UK, Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency
(MHRA) membatasi melatonin pada resep (named patient basis only).
- Tidak ada produk berlisensi di UK sehingga promosi melatonin dianggap melanggar
hukum. Meskipun demikian, di USA melatonin dijual dalam bentuk suplemen dibawah
pengawasab Dietary Supplement Health and Education Act of 1994. Penduduk Inggris
dapat membawa pulang secara legal melatonin yang dibeli di USA untuk penggunaan
pribadi.
- Dosis yang direkoomendasikan adalah 0.35-25mg/hari. Formulasi tersedia dalam
bentuk tablet, cairan, dan patch.
6. Carnitine
- Merupakan komponen esensial sel, disintesis dari lisin dan metionin pada liver dan
ginjal tempat dimana carnitine dikeluarkan ke dalam sistem sirkulasi. Carnitin juga
disintesis pada otak.
- Carnitine terdapat dalam dua bentuk isomer bentuk D dan L yang mempunyai sifat
biokimia dan farmakologis berbeda. Carnitin yang terbentuk secara alami hampir selalu
berbentuk L-isomer. Sedangkan D-isomer biasanya diperoleh dari sintesis kimia.
- L-isomer merupakan substrat enzim carnitine-acetyltransferase dan merupakan
isomer dengan aktivitas biologis.
- D-isomer berperan sebagai competitive inhbitor yang menghalangi oksidasi asam
lemak dan produksi energi.
- Sebagian individu tidak mengekskresikan D-isomer secara efisien. Pemberian D-isomer
dapat menyebabkan deplesi L-carnitin pada jantung, otot dan menyebabkan
abnormalitas .
- D-Carnitine and L-carnitine bersifat toksik dan tidak aman dikonsumsi manusia,
sehingga di USA dilarang penggunaannya.
- 88 % carnitin ditemukan pada otot jantung dan otot skeletal, 1,5 % ditemukan pada
liver dan 0,5 % ditemukan pada cairan ekstraseluler.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Carnitine dapat juga diperoleh dari diet, terutama dari sumber hewani seperti daging
dan susu.
- Pada manusia 100-200 mol carnitin disintesis setiap hari dan dari diet berbagai macam
makanan 300-400 mol perhari.
- Fungsi carnitin pertama yang diterima adalah keterlibatannya pada oksidasi asam
lemak rantai panjang dan pada mitokondria carnitin menyediakan energi. Carnitine
berperan sebagai pembawa grup acyl dan acetyl menyebrangi membran mitokondria.
Pada salah satu sisi mitokondria oksidasi dapat terjadi dengan adanya energi dari asam
lemak rantai panjang. Ini merupakan sumber energi utama pada otot jantung dan
skeletal.
- Reaksi biokimia dari zat gizi ini merupakan reaksi reversibel antara carnitin dan grup
fatty acyl rantai panjang
Carnitine + Acyl-coA Acyl-L-carnitine + Coenzyme A
- Jumlah kecil carnitin diekskresikan oleh ginjal dala urin dalam bentuk carnitin bebas
atau asilcarnitin tetapi lebih dari 85% diserap kembali oleh tubulus ginjal proximal.
- Bioavailabilitas diet carnitine 54–87%, tergantung pada kadarnya pada makanan
- Bioavailabilitas dari supplements (0.5–0.6 g) diperkirakan 14–18% dari doses yang
dikonsumsi.
- Walaupun jumlah yang masuk menentukan tingkat absorpsi namun dosis oral > 2 g
tidak memberikan manfaat karena absorpsi mukosal pada dosis ini menjadi jenuh.
- Pada vegetarian kebutuhan metabolisme biasanya dipenuhi oleh biosintesis endogen
- Kadar Carnitine akan diturunkan sampai lebih dari 50% untuk membuat perubahan
metabolisme dan ini biasanya tidak terjadi meski pada strict vegetarian
- Level Plasma Carnitin, lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan dan wanita diatas
40 tahun. Aktifitas Fisik menyebabkan peningkatan level serum dari acetyl-L-carnitine,
C-4/C-8 acetylcarnitines, propionylcarnitine and -butyrobetaine, dan menurunkan level
dari serum karnitin dibandingkan dengan level sebelum melakukan aktifitas fisik.
- Therapeutic areas: peningkatan olahraga untuk kesehatan cardiovascular dan tulang ,
weight optimisation, kesehatan hewan.
- Klasifikasi Hukum : Secara luas digunakan dalam kondisi defisiensi karnitin , dan di
beberapa negara di Eropa , L-carnitin terdapat sebagai prescription-only medicine
(POM).
- In the UK doctors can prescribe „Carnitor‟ (POM), while health food shops sell
unbranded carnitine with no legal restrictions.
- Dosis yang direkomendasikan : 2–4 g/hari . Formulasi tersedia dalam bentuk tablet.
7. Acetyl-L-carnitine
- Merupakan acetil turunan dari L-carnitin
- Mempunyai fungsi yang sama tetapi bukan termasuk zat gizi esensial
- Terdapat secara alami pada otak, liver dan ginjal dan disintesa pada mitokondria.
- Defisiensi utama dari acetil L-carnitin disebabkan oleh lemahnya transportasi membran
dari carnitin
- Gejala yang muncul seperti lemahnya otot kronis, berulangnya koma dan hipoglikemia.
- Kelainan bawaan dari metabolisme dapat menyebabkan defisiensi sekunder carnitin.
- Efek samping akibat mengkonsumsi senyawa ini jarang dan ringan.
- Acetyl-L-carnitine secara cepat dapat terhidrolisis menjadi carnitine.
- Pharmacokinetik dari acetyl-L-carnitine sama dengan carnitine.
- Therapeutic areas: Kesehatan mental, sport enhancement, manajemen berat badan.
- Klasifikasi Hukum : Tidak ada batasan .
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Dosis yang direkomendasikan : 1.5–3 g/hari . Formulasi yang tersedia dalam bentuk
kapsul.
8. Octacosanol/policosanol
- Merupakan alkohol dengan 28 karbon alifatik (CH3(CH2)26CH2OH) yang terdapat pada
kulit lilin buah, daun, epidermis beberapa tanaman juga pada biji utuh
- Sumber utama oktakosanol adalah hasil dari industri gula.
- Juga ditemukan pada daun Alfalfa, gandum, dan pada beberapa sumber hewani
- Merupakan komponen dari paraffin
- Karena jumlah yang tersedia dalam diet sangat kecil sehingga untuk memberikan efek
kesehatan dari oktakosanol harus dikonsumsi dalam bentuk suplemen
- Sebagian besar penelitian telah menguji manfaat kesehatan ekstrak minyak biji
gandum atau polikosanol daan alkohol murni dari gula tebu atau oktakosanol.
- Ekstrak minyak biji gandum dilaporkan mengandung 8 % heksakosanol, 67%
oktakosanol, 12% triakosanol dan 13% alkohol rantai panjang.
- Asam oktakosonoat terdeteksi pada liver bersama dengan oktakosanol dalam 24 jam
- Pemberian oktakosanol secara oral pada tikus, absorpsi oktaonol diperkirakan berkisar
antara 10% dan 35% sedangkan biovailabilitsnya berkisar antara 5 % dan 12 %
- Therapeutic areas: kesehatan kardiovaskular, sport enhancement
- Klasifikasi Hukum : Tidak ada batasan
- Dosis yang direkomendasikan : 100 mg/hari . Formulasi yang tersedia dalam bentuk
tablet dan kapsul.
===&&&&===
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
1. S-Adenosyl methionine
- S-Adenosyl methionine (SAMe) disintesis dari methionine dan adenosine triphosphate
(ATP) oleh S-adenosylmethionine synthetase yang melibatkan reaksi transmethylation,
transsulfuration dan aminopropylation. Proses pembentukan ini terjadi pada setiap sel
hidup dan sebagai grup donor atau pembentuk enzim
- SAMe banyak terdapat pada meat, yeast, vegetable
- Jalur utama metabolism dari SAMe melibatkan dekarboksilasi methylthioadenosine atau
putrescine dan polyamines.
- SAMe sangat tidak stabil dalam tubuh dan penyerapan dan bioavailabilitasnya sangat
rendah.
- Konsentrasi plasma maksimum terjadi setelah 3-6 jam dengan setelah pemberian 400
mg secara oral waktu paruh 1,7 jam dan volume distribusinya 0,4 L/Kg.
- Area terapinya adalah joint dan mental health
- Legal classification: No restriction
- Dosis yang direkomendasikan sebesar 200–1200 mg/day
- SAMe biasa dalam bentuk tablet
2. Polyunsaturated fatty acids
- Asam lemak diturunkan dari trigliserida (nabati dan hewani) dalam diet dan beberapa
dapat juga disintesis secara de novo (disintesis dari molekul yang lebih kecil).
- Beberapa asam lemak essensial diperoleh dari minyak ikan dan minyak nabati seperti
asam linoleat
asam eicosapentaenoat acid (EPA)
asam docosahexaenoat (DHA)
α-linolenic acid (ALA)
γ-linolenic acid (GLA).
- Semua asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut PUFA.
- Ikatan rangkap pertama pada EPA, DHA dan ALA berada pada atom karbon ke 3
sehingga disebut omega-3 atau n-3 PUFAs.
- Linoleic acid dan GLA mempunyai ikatan rangkap pertama pada karbon ke 6 sehingga
disebut omega-6 atau n-6 PUFAs.
3. n-3 Fatty acids dari minyak ikan
- Docosahexaenoic acid (DHA) adalah salah satu komponen utama dari grey matter pada
otak dan penting pada retina, testes.
- DHA tersedia dalam jumlah tinggi pada minyak ikan.
- Sumber utama DHA adalah alga laut, sebagai konsekuensinya ikan yang
mengkonsumsi alga tersebut juga mengandung DHA dalam jumlah tinggi
- Banyak fungsi tubuh yang penting yang dianggap memerlukan DHA, terutama otak
dan fungsi mata
- Ada tren yang berkembang untuk memperkaya sejumlah besar makanan dengan DHA
(fortifikasi).
Senyawa Nutrasetikal Berbasis Lemak
Dosen: Fatma Z. Nisa, STP., MP.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- DHA diproduksi dalam tubuh dari EPA oleh reaksi desaturasi dan elongasi
- DHA yang mengandung trigliserida asam lemak dihidrolisis oleh lipase pankreas dalam
duodenum untuk melepaskan free DHA.
- Tingkat penyerapan relatif untuk DHA tergantung pada bentuk diberikan. Penyerapan
DHA bebas sampai dengan 95%, sedangkan DHA dalam bentuk trigliserida dan ester
kurang diserap.
- Konsentrasi plasma maksimum terjadi 5 jam setelah menelan dosis tunggal minyak
ikan.
- Sebanyak 3-12 g minyak ikan setiap hari selama 28 hari menghasilkan peningkatan
yang cepat konsentrasi EPA dan DHA dalam plasma pada semua dosis. Jumlah
peningkatan EPA dalam plasma lebih tinggi dari DHA, tetapi DHA menunjukkan kadar
plasma serupa di semua tingkat dosis.
- Jalur metabolik telah diidentifikasi yang menjelaskan bagaimana n-3 dan n-6 PUFA
bertindak sebagai prekursor untuk pembentukan prostaglandin:
N-6 PUFA asam linoleat diubah menjadi GLA, kemudian menjadi asam dihomo-
linolenat (DGLA) dan akhirnya menjadi asam arakidonat (AA) melalui aksi dari
serangkaian enzim.
Siklooksigenase-2 (COX-2) mengkonversi AA menjadi prostaglandin E2 (PGE2). N-3
PUFA ALA diubah menjadi EPA dan kemudian menjadi DHA yang dapat bersaing
dengan menghambat aksi COX-2 dan mengurangi pembentukan PGE2. PGE2 adalah
dikenal sebagai pro-inflamasi namun juga dapat digunakan untuk melindungi sistem
pencernaan dengan merangsang sekresi bikarbonat duodenum dan menghambat
produksi asam lambung, selain itu juga digunakan untuk mengatur ritme sirkadian
dan menghambat lipolisis.
DGLA juga membentuk prekursor prostaglandin E1 (PGE1) melalui aksi enzim
siklooksigenase-1 (COX-1).
- Area terapinya adalah joint, cardiovascular, eye dan mental health, cancer prevention,
bone, respiratory, skin and veterinary health
- Legal classification: No restriction
- Dosis yang direkomendasikan sebesar 2.5 g/day
- Bentuk yang tersedia adalah oil dan soft capsule.
4. γ -Linolenic acid (GLA)
- GLA adalah senyawa intermediet penting antara asam linoleat dan DGLA, dan
kemudian prostaglandin, tromboksan dan leukotrien. GLA pada produksi prostaglandin
dan eikosanoid, dibutuhkan melalui metabolit DGLA dan AA.
- GLA sering diklaim bermanfaat pada kondisi sakit. GLA sering diaplikasikan untuk
eksim atopik dan sindrom pramenstruasi.
- GLA tidak disentesis dari asam linoleat, sehingga harus dikonsumsi dalam bentuk
suplemen.
- Gangguan produksi GLA oleh aksi delta-6-desaturase pada asam linoleat dianggap
bertanggung jawab atas sejumlah penyakit. Pemberian suplemen GLA secara oral
dapat mengurangi rasa sakit.
- Therapeutic areas: Skin health, joint health
- Legal classification: No restriction, Epogam and Efamast lost their licences as POM
medicines in 2002
- Dosis yang direkomendasikan sebesar 360–2800 mg/day
- Formulations available: Oil, soft capsule
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
5. Flaxseed/ α-linolenic acid
- Flaxseed, juga dikenal sebagai biji rami, dihasilkan dari tanaman rami (Linum
usitatissimum), dan secara tradisional telah digunakan untuk sejumlah aplikasi medis
dan non-medis. Selama beberapa tahun terakhir aplikasi biji rami mulai dipromosikan
secara besar – besaran.
- Pada diet Western diet mengandung lebih banyak n-6 fatty acids dibandingkan dengan
n-3, dalam rasio 20–30: 1. Idealnya, ratio harus sama. Faktor ini juga diperparah
dengan konsumsi ikan (sebagai salah satu sumber n-3, minyak ikan merupakan
sumber dari sumber PUFA n-3 rantai panjang) yang menurun dan sumber dari n-3
(daging, ikan, sayur dan telur) jarang digunakan dalam industri makanan. Sehingga
banyak orang yang kekurangan n-3 essential fatty acid ALA.
- Minyak biji rami mengandung lebih dari 50% ALA yang merupakan asam lemak
esensial n-3.
- Sumber ALA lainnya yaitu kemiri, biji rami, biji labu, kanola, kenari dan kacang
kedelai.
- Karena ALA adalah asam lemak esensial pada manusia perlu memastikan
kecukupannya dalam diet.
- Rekomendasi kesehatan untuk mengganti asam lemak jenuh dengan asam lemak tak
jenuh sering digunakan PUFA n-6 dari pada n-3 .
- Asam lemak n-6 dan n-3 merupakan prekursor eikosanoid rantai lebih panjang, seperti
prostaglandin, tromboksan dan leukotrien
- Menurut beberapa penelitian asam lemak n-6 dapat bekerja antagonis dengan asam
lemak n-3, sehingga jumlah keduanya yang seimbang dalam tubuh karena itu
diperlukan. Diet yang kaya n-6 dan kurang n-3 cenderung mengarah pada trombus,
agregasi darah dan penyakit jantung, serta alergi, peradangan dan diabetes.
- Selain minyak ikan, biji rami dapat digunakan sebagai sumber n-3 sehingga dapat
digunakan untuk memperbaiki kekurangan dan mencegah penyakit defisiensi asam
lemak n-3. Minyak biji ramiersedia dalam jumlah besar pada sumber tanaman
prekursor ALA, yang kemudian diubah menjadi asam lemak rantai panjang.
- Salah satu keuntungan dari ALA dibandingkan minyak ikan adalah jumlah plasma
vitamin E tidak akan berkurang karena ALA tidak menyebabkan pengurangan plasma
vitamin E, seperti pada suplemen minyak ikan.
- Selain itu, juga sebagai prekursor asam lemak rantai panjang n-3, ALA memiliki efek
klinis yang relevan yang memberikan manfaat yang lain dari manfaat minyak ikan
yang mengandung n-3.
- Setelah dikonsumsi, ALA diserap dan sebagian dikonversi ke EPA atau DHA. Namun,
asupan tinggi asam linoleat, enzim desaturase akan menurunkan ALA dan asam
linoleat, sehingga menyebabkan penurunan sintesis DHA dari ALA.
- Therapeutic areas: Cancer prevention, respiratory health (antioxidant)
- Legal classification: No restriction
- Recommended dose: 1–2 g/day
- Formulations available: Soft capsule
6. Conjugated linoleic acid
- Conjugated linoleic acid (CLA) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
campuran isomer posisi dan geometri asam linoleat dengan ikatan ganda terkonjugasi.
- Kedua isomer bioaktif dari CLA adalah cis-9, trans-11 dan trans-10, cis-12, dan dua
isomer ini biasanya mendominasi dalam campuran komersial.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Sumber makanan utama CLA adalah daging dan produk susu dari hewan yang
merumput yang mempunyai bakteri usus yang mampu memodifikasi diet asam
linoleat.
- Konsentrasi CLA dalam produk susu biasanya berkisar antara 3-9 mg / g, dan
terbentuk sebagai hasil dari isomerisasi rumen usus mikroba dari diet asam linoleat.
- Tingkat CLA dalam plasma manusia secara langsung berhubungan dengan asupan
lemak susu, tidak ada isomerisasi asam linoleat dalam usus manusia.
- Therapeutic areas: Weight management, sport enhancement
- Legal classification: No restriction
- Recommended dose: 1–2 g/day
- Formulations available: Soft capsule
7. Flax lignans
- Dua lignan utama adalah diglucoside secoisolariciresinol (SDG) dan matairesinol, dan
metabolit utama lignan tersebut adalah enterolactone dan enterodiol.
- Flax lignan sering disebut sebagai lignan mamalia, dan belum pernah ditemukan pada
tumbuhan.
- Enam lignan lainnya telah diidentifikasi, dan ini juga dikonversi ke enterolactone dan
enterodiol sampai batas tertentu, dan dikonversi ke enterofuran.
- Sejumlah lignan telah ditemukan di berbagai sereal yang umum dikonsumsi dan
mereka telah diidentifikasi sebagai prekursor enterolactone.
- Asupan 10 g biji rami ke manusia menghasilkan peningkatan besar ekskresi lignan
pada feses yaitu 727-12.871 nmol / hari.
- Kemampuan individu dalam metabolisme lignan bervariasi disebabkan oleh variasi
mikroflora endogen individu yang berbeda.
- Therapeutic areas: Cardiovascular health, cancer prevention, women‟s health
(antioxidant and weakly oestrogenic)
- Legal classification: No restriction
- Recommended dose: Present at about 1% in flaxseed oil
- Formulations available: Soft capsule
8. Pycnogenol
- Pycnogenol adalah nama dagang dari ekstrak standar kulit kayu pinus maritim
Perancis, Pinus pinaster Aiton subspesies Atlantica des Villar.
- Hasil dari ekstraksi standar adalah polifenol konsentrat terutama phenolic acids dan
procyanidins.
- Phenolic acids merupakan turunan asam benzoat seperti:
p-hydroxybenzoic acid
procatechuic acid
vanillic acid atau gallic acid,
turunan cinnamic acid seperti p-coumaric acid, caffeic acid dan ferulic acid.
- Metabolit procyanidin teridentifikasi setelah intake secara oral pada manusia.
- Maksimum ekskresi tampak setelah 8 sampai 15 jam yang mengindikasikan
metabolisme dan absorpsi lambat
- Therapeutic areas: Cardiovascular, eye, respiratory, and oral health (antioxidant)
- Legal classification: No restriction
- Recommended dose: 25–200 mg/day
- Formulations available: Capsule
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
9. Resveratrol
- Resveratrol dapat ditemukan pada daun, kulit dan petal dari Vitis vinifera, juga pada
wine dan jus anggur, makanan lain seperti butter kacang.
- Pada produk anggur, kadar resveratrol tertinggi setelah terinfeksi Botrytis cinerea.
- Pada produksi red wine, kadar resveratrol meningkat dengan meningkatkan waktu
kontak dengan kulit
- Selain resveratrol, juga ada sejumlah analog stilbene yang terkait erat.
- Setelah oral administration sebanyak 25 mg resveratrol pada manusia, konsentrasi
plasma tertinggi terdeteksi setelah 30 menit dan kembali normal setelah 2 jam.
- Sebagian besar penelitian dilakukan pada tikus dan menunjukkan penyerapan setelah
pemberian oral sekitar 60 menit.
- Therapeutic areas: Cardiovascular health, cancer prevention, women‟s health
(antioxidant and weakly oestrogenic)
- Legal classification: No restriction
- Recommended dose: 15–200 mg/day
- Formulations available: Tablet, capsule
Sekedar info! GLC itu gas liquid chromatography. FTIR itu Fourier transform infrared
spectroscop, kalau RP – HPLC itu reverse-phase high performance liquid chromatography.
Kalau CCC itu berdasarkan referensi untuk tes cromatography yang paling mendekati
Column Cromatography, jadi mungkin belum sesuai dan mohon dimaafkan. Untuk FAME –
GLC itu fatty acid – methyl esters – gas liquid chromatography.
===&&===
Nutraceutical Source Manufacturing/extraction
/fermentation
Analytical
Techniques
S-Adenosyl
methionine
Meat, yeast,
vegetable
Enzymatic synthesis HPLC
DHA/EPA Fish, algae, plankton,
seal blubber
Oil extraction, lipase-catalysed
enrichment, fish oil
distillation, microalgal oil
HPLC, GC
γ-Linolenic acid Oenothera
biennis,
Borago officinalis
Whole oil used FAME-GC,
GLC
α-Linolenic acid Linum
usitatissimum
Pressed oil/solvent
extraction
FTIR
Conjugated linoleic acid
Beef, dairy products
Microbiological fermentation, extraction
from soy/sunflower
RP-HPLC
Flax lignans Linum usitatissimum
Supercritical extraction CO2 CCC
Pycnogenol Pinus pinaster Aqueous/ethanolic extract of pine bark
As for GSPE
Resveratrol Red wine,
Polygonum
capsidatum root,
Mid polarity solvent
extraction
HPLC
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
1. Grape seed proanthocyanidin extract (GSPE)
- Proanthocyanidins terdapat secara alami pada beberapa buah, sayur, kacang, biji-
bijian, bunga dan kulit.
- GSPE diketahui dapat memberikan tubuh perlindungan terhadap penyakit, hasil dari
peningkatan antioksidan pada tubuh.
- Grape seed proanthocyanidin extract (GSPE) mengandung proanthocyanidins jenis
catechin dan epicatechin.
- GSPE terdiri dari monomer-monomer saling bergabung bersama membentuk dimer,
trimer dan oligomer lainnya. Beberapa struktur terbentuk karena perubahan
streokimianya.
- Dimeric procyanidins diklasifikasikan antara lain procyanidins B1, B2, B3 dan B4
tergantung konfigurasi sub unitnya, catechin dan epicatechin.
- Sejumlah turunan catechin tersedia dalam bentuk gallates dan dalam bentuk bebas
(sehingga mudah diserap tubuh)
- Proanthocyanidins diserap sangat rendah pada small intestine dan diduga bahwa
ingestinya hasil dari metabolisme bakteri.
- asam 3-Hydroxyphenylpropionic diidentifikasi sebagai metabolit Utama.
- daerah terapi: Jantung dan kesehatan kulit (antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi dosis oral: 1500 mg / hari
- Formulasi tersedia: Tablet, kapsul, patch, gel, tablet effervescent, sustained release
tablet
2. Lycopene
- Lycopene merupakan pigmen merah alami yang disintesis oleh tanaman dan
mikroorganisme tetapi tidak oleh hewan
- Ditemukan pada buah dan sayur berwarna merah contohnya tomat
- Merupakan salah satu dari 600 jenis carotenoid yang ditemukan yang berfungsi
sebagai pigmen dalam fotosintesis dan fotoproteksi
- Sekitar 24 jenis caroten tersedia pada makanan
- Contoh β-carotene ditemukan pada wortel, broccoli dan sayur berdaun hijau
- Lutein ditemukan pada bayam, kacang polong dan selada air
- Seperti halnya jenis karotenoid lainnya, lycopene bukan prekursor vitamin A.
- Karena manusia tidak mampu mensintesis carotenoids seperti lycopene, maka
senyawa ini harus diperoleh dari diet
- Salah satu komunitas di Jerman biasa diperkirakan mengkonsumsi lycopen sekitar 5
mg per hari dengan menghitung produk-produk makanan sedikitnya mengandung
senyawa ini 50% dari total intake
- Berdasarkan data ini makan intake yang direkomendasikan sekitar 35 mg dan ini
sangat jarang
- Prduk-produk tomat seperti tomato ketchup, tomato paste dan tomato juice
merupakan sumber lycopene yang baik dan lycopene tidak hilang melalui pemasakan
atau pengolahan makanan
Senyawa Nutrasetikal Berbasis Isoprenoid
Dosen: Fatma Z. Nisa, STP., MP.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Bahkan ketersediaan lycopene meningkat dengan prose pemanasan sehingga produk
olahan tomat lebih baik dikonsumsi dibandingkan buah tomat mentah
- Penelitian menunjukkan bahwa proses pemanasan menyebabkan isomerisasi dari
trans-lycopene menjadi bentuk cis yang mungkin bertanggung jawap pada
peningkatan penyerapannya
- Lycopene merupakan salah satu carotenoids yang ada pada manusia dalam jumlah
besar, range konsentrasi pada plasma sekitar 0.22 sampai 1.06 mol/L.
- Setelah pemberian tomato juice yang mengandung tinggi, puncak konsentrasi pada
plasma dilaporkan dari 24 sampai 48 jam, dan waktuh paruhnya sekitar 48–72 hours.
- Setelah tertelan, lycopene dimetabolisme menjadi epoxides dan diols.
- Walaupun beberapa penelitian menggunakan dosis tinggi lycopene (16.5–75 mg/day),
pada peneilitian terbaru menggunakan low-dose lycopene (5 mg/day) yang diberikan
selama 6 minggu lebih dalam bentuk jus tomat dan softgel capsules mempunyai
tingkat absorpsi lebih tinggi dibandingkan fresh tomatoes.
- Diet kaya lipid juga meningkatkan ketersediaan lycopene sehingga sering dilakukan
penambahan minyak pada saus.
- Ketersediaan -carotene dan other carotenoids pada diet in the diet juga meningkatkan
bioavailabilitas lycopene, dan carotenoids tampak berperan secara synergis.
- Pada saat tertelan, lycopene ditemukan terdistribusi secara tidak sama pada jaringan
manusia.
- Lycopene terkonsentrasi pada adrenal glands, testes, liver dan prostate.
- Daerah terapi : kesehatan kardiovaskular dan pernapasan, pencegahan kanker
(antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 10-40 mg / hari
- Formulasi tersedia: Tablet, kapsul, gel oral
3. Lutein
- Lutein (and zeaxanthin) terkonsentrasi banyak pada mata terutama pada macula dan
berfungsi sebagai antioksidan.
- Lutein tersedia pada beberapa makanan seperti green vegetables seperti bayam.
- bioavailabilitas lutein ditunjukkan tergantung pada sifat fisik da kimia sumber makanan
dan kandungan zat gizi penyertanya contohnya kandungan lemak
- Daerah terapi : kardiovaskular, mata dan kesehatan kulit (antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 10-40 mg / hari
- Formulasi tersedia: Kapsul
4. Zeaxanthin dan Astaxanthin
- Metabolit utama zeaxanthin yaitu lutein dan 3-dehydro-lutein, dan waktu
pembentukannya pada plasma dari keduanya sama.
- Waktu paruh untuk akumulasinya adalah 5 hari.
- Daerah terapi : kesehatan mata (antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 10-40 mg / hari
- Formulasi tersedia: Kapsul
5. α-Lipoic acid
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Lipoic acid (synonym : thiotic acid) terdapat pada semua jenis sel prokaryotic and
eukaryotic, dan terkait dengan residu lysin pada protein.
- Pada manusia senyawa ini terlibat pada produksi energi dan berpedan sebagai
pasangan redox dengan dihydrolipoic acid.
- Ditemukan dalam jumlah besar pada organ metabolic seperti jantung (pig heart
mengandung 1.1–1.6 mg/kg).
- α-Lipoic acid merupakan antioksidan alami yang ditemukan pada daging, liver dan
yeast yang siap diabsorp melalui diet
- Senyawa ini juga disintesis oleh hewan dan manusia
- Pada beberapa jaringan senyawa ini secara cepat dikonversi menjadi dihydrolipoic acid
yang berperan secara sinergis dengan antioxidan lainnya.
- Dihydrolipoic acid merupakan zat gizi non-essential yang dikeluarkan oleh tubuh
manusia sehingga defisiensi senyawa ini tidak terjadi
- Metabolit primer ditemukan pada manusia meruapkan hasil dari S-methylation dan β-
oxidation.
- Ekresi lipoic acid pada urin dan metabolitnya terhitung hanya 12.4% dari dosis yang
diberikan.
- Parameter Pharmacokinetic untuk lipoic acid dan metabolitnya dilaporkan setelah
pemberian dengan dosis 600 mg sekali untuk 4 hari pada manusia
- Parameter-parameter tersebut tetap sama baik pada hari ke-1 dan ke-4. Waktu paruh
metabolit utama lebih panjang dibandingkan lipoic acid
- Setelah pemberian oral pada manusia, bioavailabilitas mutlak dihitung sebagai 20-
38%, tergantung pada isomer dan formulasi.
- Daerah terapi : mata dan kesehatan ternak (antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi dosis: 50-100 mg / hari
- Formulasi tersedia: Tablet, kapsul, cairan
6. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
- Dehydroepiandrosterone (DHEA) (synonym : Prasterone) dan metabolite DHEA sulfate
(DHEAS) merupakan hormon yang disintesis secara endogen dan diekskresikan pada
kelenjar adrenal untuk merespon hormon dadrenocorticotropic.
- DHEA dikonversi to DHEAS dan selanjutnya menjadi androstenedione, and
androstenediol dan testosterone.
- Waktu paruh DHEA adalah 15–38 minutes dan DHEAS sekitar 7–22 hours.
- penyerapan oral sangat baik.
- Daerah terapi : kesehatan kardiovaskular dan mental, kesehatan ternak
- Legal classification: POM in UK
- Rekomendasi Dosis: 5-25 mg / hari
- Formulasi tersedia: Tablet
7. Soy isoflavones
- Meskipun kedelai ditanam di banyak negara di dunia, namun justru Amerika Serikat
sekarang menjadi produsen utama, konsumen utama adalah penduduk Asia Timur.
- kedelai tersedia dalam berbagai bentuk makanan yang berbeda, misalnya kedelai,
kecap, tahu, tempe, susu kedelai, miso (pasta kedelai fermentasi) dan natto (kedelai
fermentasi).
- Isoflavones utama yang ada pada soybeans yaitu genistein, daidzein dan glycitein
(dalam jumlah kecil)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Genistein ditemukan dalam proporsi tertinggi.
- Konjugasi senyawa ini membentuk β-glycoside genistin pada cairan biologis.
- Daidzein dan β-glycoside daidzin kurang berlimpah pada soy foods namun masih
tersedia dalam julah significan
- Iisoflavon ketiga, glycitin (dan aglikon glycitein), ditemukan dalam kedelai tapi
senyawa ini jarang diteliti karena hanya ditemukan dalam jumlah yang relatif kecil.
- Isoflavon tersedia dalam bentuk ekstrak, berbagai makanan, produk tradisional dan
modern komersial, dan protein kedelai
- Kandungan isoflavon pada kedelai mentah sekitar 1 mg / g, tetapi hal ini sangat
bervariasi, bervariasi antara 0,4-2,4 mg / g tergantung pada kondisi pertumbuhan dan
berbagai tanaman.
- Produk kedelai yang diproses mengandung isoflavon jauh lebih rendah karena metode
pemrosesan seperti mencuci konsentrat kedelai dengan alkohol.
- Proses ini sangat mengurangi tingkat isoflavon dalam makanan.
- Genistein ditemukan 1-150 mg/100 g pada kedelai yang tua
- Kandungan Daidzein dan daidzin β - glikosida dalam kedelai rendah, dengan
kandungan 0,5-91 mg/100 g.
- Isoflavon ketiga, glycitin dan aglikon glycitein, juga terdapat dalam jumlah yang relatif
kecil.
- Kesamaan struktur antara isoflavon dan estradiol adalah bahwa isoflavon mungkin
dapat menggantikan aktivitas estrogen manusia.
- 17β - Estradiol adalah salah satu estrogen endogen yang paling ampuh pada manusia.
- Struktur dari isoflavon mirip dengan struktur dari 17 β –oestradiol, yaitu pada
Keduanya memiliki cincin aromatik dengan gugus hydroxyl di dalamnya
Jarak antara dua gugus hydroxil sama.
- Secara struktur dan farmakologikal, keduanya dapat digamarkan dengan oestrogen
antagonist tamoxifen, secara umum digunakan sebagai obat chemopreventative dan
chemotherapeutic untuk breast cancer.
- Bioavailabilitas dari isoflavon tergantung dari jumlah dari conjugated dan bentuk bebas
genistein dan daidzein yang dikonsumsi, hydrolisis glicosida oleh bacteri pencernaan
dan enzym pencernaan, selain itu juga metabolisme pada liver dan excretion rates.
- Genistein and daidzein dengan mudah dan cepat diabsorbsi dalam gut dan small
intestine.
- Pada non-fermentasi soy foods seperti kacang kedelai, genistein dihubungkan dengan
bentuk yang berbeda, namun bentuk yang paling sering ditemui adalah glucuronide.
Absorbsi dari glucuronide membutuhkan hidrolisis dari β–glucuronidase to the
aglycone. Dan menghasilkan produk metabolik seperti equol yang bisa diproduksi oleh
gastrointestinal flora. Hasil ini juga mempengaruhi dari oestrogenic.
- Pada hasil non-fermentasi soy products, isoflavon yang terkonjugasi lebih banyak,
sedangkan pada produk fermentasi seperti miso dan kecap, bentuk aglycone lebih
banyak. Bentuk aglycone ini lebih mudah diserap langsung menuju darah.
- Proses pemasakan juga menghasilkan bentuk yang lebih muda diserap dengan
menurunkan glukosida malonyl yanglabil terhadap panas dari daidzein dan genistein ke
bentuk non-asilasi, sehingga memungkinkan penyerapan di usus.
- Setelah berada dalam plasma, senyawa dapat diambil oleh hati dan diekskresikan
dalam empedu dalam bentuk konjugat, terutama sebagai 7-O-β glukuronida.
- The isoflavon menjadi sangat terikat pada protein dalam plasma, dan kurang dari 3%
akan beredar sebagai bentuk aglikon bebas.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Sebuah studi yang dilakukan dengan memberikan minuman kedelai selama dua
minggu menghasilkan plasmalevels genistein dan daidzein berkisar antara 0,55 dan
0,96 mol, sebagian besar sebagai glukuronida dan konjugat sulfat.
- Metabolisme genistein dan daidzein terjadi di liver dan metabolit ini diekskresikan
melalui empedu, urin dan feses
- Hanya 1–2% genistein diekskresikan melalui feses, empedu dan urin ketika
pembersihan
- Genistein dan daidzein adalah senyawa pertama yang dimetabolisme sehingga cepat
menghilang dalam plasma. Genistein 7-O-β-glucuronide dapat diekskresikan pada
saluran dan mungkin akan direabsorpsi. Hal ini menunjukkan bahwa daidzein tersedia
lebih sedikit dibandingkan genistein karena ekskresinya lebih cepat pada urin.
- Hal ini mungkin dikarenakan daidzen alami bersifat hidrofobik
- Daerah terapi : Kardiovaskular, mental, tulang, perempuan dan kesehatan kulit,
pencegahan kanker (antioksidan dan estrogen)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 30-50 mg / hari
- Formulasi tersedia: Tablet, powder
8. Tea
- Teh diproduksi dari daun Camellia sinensis, yang merupakan tanaman asli Asia
Tenggara tetapi dibudidayakan di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
- Sekitar 3 miliar kg teh yang diproduksi dan dikonsumsi setiap tahun terdiri dari tiga
jenis utama:
Hitam
Hijau
Oolong
- Jumlah konsumsi teh hitam sekitar 78 % dari total yang dikonsumsi di seluruh dunia,
teh hijau 20 % dan teh oolong kurang dari 2 %.
- Teh terbaik berasal dari dua daun bagian atas dan tunas.
- Daun teh mengandung polifenol (kira-kira sepertiga dari berat kering) bersama dengan
enzim yang disebut polifenol oksidase.
- Teh hijau diproduksi dengan dikukus atau memanaskan daun yang baru dipanen,
tahap ini bertujuan menginaktivasi enzim oksidase polifenol, dan mencegah fermentasi
polifenol seperti katekin.
- Untuk menghasilkan teh hitam, daun dibiarkan layu, sehingga kadar air menurun.
Daun tersebut kemudian digulung dan hancur, agar terjadi pelepasan polifenol
oksidase dan oksidasi polifenol. Catechin (polifenol) diubah menjadi theaflavin dan
thearubigins. Setelah 60-90 menit produk dikeringkan dengan menggunakan aliran
udara panas.
- Teh oolong dihasilkan melalui proses yang sama seperti teh hitam, tapi daun yang
dikeringkan dengan udara panas setelah hanya 30 menit, sehingga hanya terjadi
fermentasi parsial.
- polifenol (proanthocyanidins) termasuk katekin, quercetin, kaempferol dan myricetin
dan mereka menyumbang 30-42 % dari berat kering teh.
- Katekin adalah komponen utama dalam teh, sedangkan komponen utama dalam
katekin yang ditemukan antara lain:
epikatekin (EC)
epicatechin gallate (ECG)
epigallocatechin (EGC)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
epigallocatechin gallate (EGCG) --- EGCG adalah yang paling melimpah yakni
sebesar 50-80 % dari katekin. Secangkir teh hijau yang diseduh, sekitar 240 mL,
dapat berisi hingga 200 mg EGCG.
- Pada teh hitam, theaflavin hanya mencapai 2-6 % dari berat kering; thearubigins
merupakan komponen terbesar yang meliputi lebih dari 20 % dari berat kering.
Thearubigins memiliki berat molekul tinggi dari theaflavin dan saat ini buruk kimia
tertentu. Teh hitam mengandung kafein lebih sedikit daripada teh hijau, rata-rata 2-4
% dari berat kering.
- Teh oolong juga mengandung thearubigins, theaflavin dan catechin. Katekin adalah
komponen polifenol utama teh hijau dan EGCG telah diklaim menjadi yang paling aktif
secara biologis.
- Setelah pemberian teh hijau tanpa kafein (1,5, 3,0 dan 4,5 g padatan teh) untuk
sukarelawan manusia, konsentrasi plasma puncak 326, 550 dan 190 g / L untuk EGCG,
EGC dan EC, masing-masing 1,4-2,4 jam setelah konsumsi.Waktu paruh EGCG (5,0-
5,5 jam) lebih tinggi dari EGC atau EC (2,5-3,4 jam). Lebih dari 90 % dari total EGC
dan EC diekskresikan dalam urin dalam waktu 8 jam, tapi EGCG tidak terdapat dalam
urin, hanya muncul dalam feses. Setelah konsumsi 2-3 cangkir teh hijau, kadar air liur
puncak 4,8-22, 11,7-43,9 dan 1,8-7,5 mg / L diamati masing-masing untuk EGCG,
EGC dan EC.
- EGCG dikonversi menjadi EGC melalui enzim catechin esterase, dan kedua senyawa itu
diserap melalui mukosa mulut. Hasil ini menunjukkan bahwa minum teh perlahan-
lahan sangat efektif dalam memberikan konsentrasi tinggi katekin ke rongga mulut dan
kerongkongan
- Dalam studi lain pada manusia, dosis oral 200-800 mg EGCG diberikan, dan daerah
rata-rata di bawah kurva waktu konsentrasi plasma dari EGCG adalah 22,5-167,1 min
g / mL untuk 200-800 mg dosis. EGC dan EC tidak terdeteksi dalam plasma, dan
ketersediaan EGCG meningkat selama rentang dosis, dikarena adanya saturable
presystemic elimination.
- Kemudian dengan menggunakan pemberian multi- dosis EGCG menunjukkan
peningkatan > 60 % pada kurva waktu konsentrasi plasma setelah empat minggu
pemberian pada 800 mg dosis.
- Sebuah studi menggunakan 195 mg EGCG ditemukan data farmakokinetik yang sama,
tetapi terdapat terdapat perbedaan antar individu yang cukup besar.
- Bioavailabilitas catechin dari 28 studi telah direview. Dilaporkan bahwa biovailabilitas
akan berbeda nyata antara jenis katekin yang berbeda.
- EGCG terlihat dalam bentuk pada sejumlah studi, baik pada 4-O-atau 4,4-di-O-posisi,
dan ini merupakan metabolit utama EGCG.
- EGCG ditemukan dalam bentuk polifenol dalam plasma sebagai proporsi utama dari
dosis yang ditelan.
- Catechin lainnya telah ditemukan sebagai glukuronida dan konjugat sulfat.
- Berbagai hidroksifenil valerolactone analog telah diidentifikasi dalam plasma dan urin,
terutama sebagai konjugat, dan hal ini untuk tingkat tinggi EGC dan EC, 8-25 kali level
dari senyawa tidak berubah.
- Polifenol teh memiliki bioavailabilitas rendah karena berat molekul tinggi dan polaritas.
- Banyaknya substituen hidroksil dapat menghambat penyerapan senyawa-senyawa di
lumen usus.
- Mikroflora kolon manusia, in vitro, juga telah ditunjukkan untuk menurunkan polimer
catechin eksogen menjadi asam fenilasetat, fenilpropionat dan phenylvaleric
monohydroxylated, lebih dari 48 jam inkubasi dalam kondisi anoxic.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Katekin sendiri dengan cepat dihilangkan, namun katekin galloylated seperti ECG dan
EGCG belum terdeteksi dalam urin, karena ekskresi preferensialnya dalam empedu.
- polifenol teh memiliki bioavailabilitas rendah karena berat molekul tinggi dan tingginya
jumlah substituen hidroksil.
- Hal ini membuat teh rentan terhadap enzim fase II, yang mempengaruhi
biotransformasi mereka.
- Selain itu, gugus hidroksil dapat menghalangi penyerapan senyawa seluruh lumen
usus.
- Theaflavin masih kurang bioavailable.
- Daerah terapi : Kardiovaskular, tulang, kulit dan kesehatan mulut, pencegah kanker
dan manajemen berat badan (antioksidan)
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 5-100 mg / hari polifenol teh
- Formulasi tersedia: Tablet, kapsul, bubuk, teh
9. Creatine
- Creatine didistribusikan ke seluruh tubuh manusia, 95% ditemukan di otot rangka.
- Creatine terdapat secara alami dalam makanan manusia, seperti daging merah dan
ikan mengandung 4-10 g / kg.
- creatine juga disintesis di ginjal, hati dan pankreas.
- Suplemen creatine meningkatkan phosphocreatine, yang digunakan untuk
memproduksi dan meregenerasi ATP, menghasilkan sel-sel yang lebih mampu
menangani dengan energi yang diperlukan bagi kesehatan dan penyakit.
- Creatine dan phosphocreatine akan dikatabolisis menjadi kreatinin, yang akan
dikeluarkan dalam urin.
- Farmakokinetik creatine non-linear, seperti otot rangka yang bertindak sebagai depot
creatine, memiliki kapasitas Terbatas untuk penyimpanan.
- Ketika kapasitas inisial diambil, volume distribusi dan pembersihan dapat menurunkan,
Yang menyebabkan farmakokinetik Kompleks
- Daerah terapi : kesehatan mental, peningkatan olahraga
- Legal classification: No restriction
- Rekomendasi Dosis: 5-25 g / hari
- Formulasi tersedia: Tablet, kapsul, tablet effervescent, cair
Nutraceutical Source Manufacturing/extraction
/fermentation
Analytical
Techniques
GSPE Grape (Vitis vinifera)
Water/ethanol extraction HPLC
Lycopene Foods,
including tomato, green
algae
Tomato extraction, Chemical
Synthesis
HPLC
Lutein Green
vegetables
Petroleum ether extraction HPLC
Zeaxanthin
Astaxanthin
Butternut
squash
Fish, shellfish
Unsaponifiables of methanol
extract
Oil extract from
Haematococcus pluvialis
HPLC
Lipoic acid Meat, Liver Isolation from liver,
synthesis
HPLC
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Dehydroepiandros
terone
Wild yams Cholesterol oxidation HPLC, GC
Soy isoflavones Soy and fermented soy
products
Fermentation–glycoside hydrolysis
HPLC
Tea Camelia sinensis
Aqueous extraction, synthesis of
catechins
H-NMR
Creatine Skeletal
muscle
Synthesis CE
Sekedar info! H-NMR adalah hydrogen-nuclear magnetic resonance atau biasa juga
disebut proton-nuclear magnetic resonance. Sedangkan CE adalah Capillary
electrophoresis.
===&&===
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Indonesia tekenal sebagai Negara nomor 3 di dunia yang memiliki biodiversity paling
besar ---- tetapi kita belum bisa mengeksplorasi dan mengolahnya.
- Indonesia memiliki ± 30.000 spesies tanaman herbal
- 65-80% masyarakat di dunia, terutama di negara berkembang, menggunakan obat
herbal sebagai pilihan pertama untuk perawatan kesehatan
- Obat herbal berfungsi untuk mencegah dan juga menyembuhkan penyakit (akut, kronik,
dan degeneratif)
- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan traditional medicine (termasuk obat
herbal) sebagai praktek terapetik yang telah ada sejak dahulu, sebelum pengembangan
dan penyebarluasan obat modern, dan masih berlangsung hingga saat ini.
Beda antara traditional medicine dengan obat herbal adalah pada bahan yang digunakan.
Untuk obat tradisional bisa jadi yang digunakan bukan dari tanaman, tetapi untuk obat
herbal selalu menggunakan tanaman.
- Herbal medicine atau fitoterapi adalah ilmu menggunakan bahan-bahan alam untuk
pengobatan.
- Herbal medicine juga dikategorikan sebagai penggunaan tumbuhan berkhasiat untuk
pencegahan dan pengobatan penyakit, dan meliputi pengobatan tradisional dan populer di
suatu negara hingga penggunaan ekstrak herbal terstandarisasi dan tertitrasi.
Sekarang sedang dikembangkan familiy medicine, jadi masyarakat diajari juga mana
bahan – bahan tanaman disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati.
Herbal jaman dulu lebih susah preparasinya, harus digodhog dulu atau ditumbuk dulu.
Sekarang melalui teknologi canggih, zat aktif yang digunakan untuk mengobati dapat
diekstrak dan diisolasi sehingga bisa digunakan untuk industri besar akhirnya dapat
dikomersialkan.
Sumber bahan alam yang sering digunakan untuk traditional medicine
- Tanaman dipakai masyarakat dari jaman dahulu
- Hewan
- Mikroorganisme
- Kehidupan laut
Selain dari herbal, juga dikembangkan untuk complementary medicine (pelengkap), misalnya
kayak akupuntur, akupressure, atau homeopati.
Senyawa yang dihasilkan dari sumber bahan alam
- Metabolit primer
- Metabolit sekunder
Metabolit primer biasanya digunakan untuk kehidupan tanaman itu sendiri. Sehingga
jarang diisolat. Sedangkan secondary metabolites yang berpotensi akan dikembangkan
dengan cara diisolasi, kemudian dilihat dari struktur kimianya dengan spektrofotometer dan
akhirnya dapat digunakan untuk template obat modern. Sekitar 90% obat yang beredar di
pasaran berdasarkan sintesis lead compound!
Potensi Herbal Lokal sbg Nutrasetikal
Dosen: Prof. Mae Sri Hartati
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Keuntungan dari isolat herbal
adalah strukturnya unik, sehingga
susah diduplikat. Contoh yang susah
diduplikat itu bunga tapak dara. Kalau
untuk bahan yang berat molekulnya
rendah akan lebih mudah diduplikat
namun ya ujungnya saking mudahnya
akan gampang ditiru dan jadi rebutan.
Sedangkan kerugiannya adalah waktu
yang dibutuhkan untuk mengisolat satu
bahan aktif sangat lama (sekitar satu
tahun), setelah satu tahun untuk
mengisolat, bahan aktif tsb belum
dapat langsung digunakan.
Kecantikan Nilai Gizi
isolat Pengolahan
Sederhana
Disini nih
peran pangan kan ada 3:
mbok 1. fungsional
Jamu 2. non fungsional
Nah yang
fungsional bisa diproses
Ekstrak diproses secara sederhana
kayak diuapkan Nutrasetikal
NUTRASEUTIKAL
1. Definisi nutraseutikal
- Stephen De Felice (1989) : Any substance that may be considered a food or a part of
a food and provides medical or health benefits, including the prevention and treatment
of disease ----- jarang kalau dipergunakan untuk kuratif.
- Nutra = nutrisi ; setikal = fungsi obat
- Pemberian nutrisi tertentu untuk mengantisipasi masalah yang sekiranya muncul
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Pemberin nutrisi untuk mengatur fungsi biologis tubuh tubuh akan mengobati sendiri
dari segala macam bentuk penyimpangan
- Nutrisi adalah substansi yang diperlukan sebagai asupan dan harus tersedia dalam
tubuh untuk kelangsungan hidup (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air).
- Nutrasetikal adalah bahan alami yang murni atau kompleks, bahan kimia bioaktif yang
mempunyai efek seperti memelihara kesehatan tubuh, mencegah atau mengobati
penyakit dan dikemas dalam bentuk sediaan.
2. Kelompok nutraseutikal
a. Herbal (fitokimia) bersifat nutrisi (fitonutrient) dan obat (simplisia)
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Minuman kesehatan air jahe, kunyit asem, beras kencur, susu kedelai, rumput laut
Kenapa sih enggak kunyit jeruk, kenapa justru kunyit asem? Kan rasanya sama –
sama asem. Ternyata menurut penelitian Prof. Mae kunyit asem lebih stabil
dibandingkan dengan kunyit jeruk, campurannya nggak pecah. Oiya kalau makan
jamu – jamuan gini maksimal 24 jam saja ~
3. Perbedaan nutraseutikal dan obat tradisional
Nutrasetikal Obat Tradisional
Paradigma baru dalam
kesehatan
Digunakan secara turun temurun
Oral Oral dan topikal
Berasal dari bahan alam yang dapat dimakan
Berasal dari bahan alamiah yang tidak selalu dapat dimakan.
4. Peranan nutraseutikal
Senyawa yang biasa digunakan dalam nutrasetikal biasa disebut phytochemical. Struktur
dari phytocemical biasanya adalah terpenoids = isoprenoids. Terpenoids bisa terdiri dari:
monoterpen (C10-). Monoterpen sifatnya mudah menguap, contohnya minyak lavender
seskuiterpen (C15-)
diterpen (C20-). Contohnya minyak cengkeh
triterpen (C30-)
tetraterpen (C40-). ---- rata – rata sih nutrasetikal masuknya disini
Info! Kenapa sih obat rasanya pahit? Itu karena adanya kandungan gugus N (alkaloid)
pada bahan yang digunakan untuk meramu obat ~
Salah satu senyawa yang masuk dalam terpenoid adalah carotenoid.
- Orange carotenoids alpha, beta, and gamma carotene
- Red carotenoids lycopene and astaxanthin
- Yellow carotenoids lutein and zeaxanthin
a. Beta-caroten
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Masuk dalam golongan dalam antioxidant meskipun lemah. Tetapi beta-caroten kuat
jika melawan singlet oxygen
- Supplements can enrich LDL cholesterol ß- carotene content without affecting other
carotenes
- Dapat menaikkan aktivitas sel imun NK (Natural Killer)
- Menstimulasi enzim DNA repair.
- Memberikan perlindungan yang lebih baik pada cornea terhadap sinar UV dibandingkan
dengan lycopene.
b. Lycopene
- Biasanya terdapat dalam warna merah dari tomat, semangka, anggur merah, jambu,
dan pepaya.
- Sinar dan panas dapat merubah bentuk trans lycopene menjadi cis sehingga lebih
bioavailable.
- Berikatan kuat dengan serat, freed by high heat
- Tidak larut air, dan lebih larut dalam minyak
- Bioavailability dari pasta tomat mendekati empat kali lebih besar dari tomat segar.
- Antioksidan yang lebih kuat sehingga mengurangi kerusakan dari DNA dan protein.
- Memberi perlindungan pada kulit yang lebih baik dari sinar UV dibandingkan beta
karoten.
- Terkonsentrasi pada kulit, testes, adrenal dan prostate, untuk melawan kanker.
- Menurunkan LDL cholesterol levels ---- ingat ya jumlah kolesterol total lebih mudah
diturunkan daripada LDL.
c. Asam caffeic, asam ferulic
- Apel, persik, jeruk dan beberapa sayuran.
- Sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan mata dan jantung.
d. Flavonoid
- Buah-buahan berwarna orange dan kuning; apel, the, brokoli
- Sebagai antioksidan dn menangkal radikal bebas
- Memelihara kesehatan mata
e. Piperine
- Mudah ditemukan pada merica hitam (peppercorns, hot jalapeno peppers)
- Generates heat, sneezing (spicy taste)
- Meningkatkan absorsi makanan di intestinal.
- Insektisida
- Dahulu, digunakan sebagai bumbu untuk menutupi rasa dari daging yang rusak.
f. Capsaicin
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Kandungannya membuat cabe rasanya jadi pedas.
- Capsaicin yang biasanya digunakan dalam "pepper spray"
- Rasa terbakar dari capsaicin hanya bisa dirasakan oleh mamalia.
- Menstimulasi neurons untuk sensasi terbakar dan abrasion.
- Larut dalam lemak dan alkohol, tapi tidak larut air.
- Dapat mendinginkan mulut, bila digunakan dengan cold milk, alkohol atau ice cream
- Kemampuannya tidak hilang meskipun telah diberi perlakuan seperti pemasakan
maupun pendinginan.
- Meningkatkan apoptosis pada sel kanker pancreatic dan tidak memberikan efek pada
sel pankreas yang normal.
- Dapat membebaskan dari chemotherapy-induced neuropathy --- rasa sakit yang
diakibatkan oleh pengobatan kemo.
- Menghambat NF-κB transkripsi dari gen proinflammatory dan antiapoptotic (atau gen
kanker).
g. Sulforaphane
- Mudah ditemukan di brokoli.
- Merupakan phase 2 enzyme inducer yang kuat --- phase 2 enzyme adalah enzim yang
menghambat kanker sebelum kanker merusak DNA.
- Dapat menyebabkan cell cycle arrest and apoptosis of cancer cells
- Menghasilkan D-glucarolactone, yang secara signifikan menghambat breast cancer
- Membunuh bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyebabkan stomach ulcers dan
gastric cancer risk.
5. Table of dominant phytochemical pigments
DOMINANT PHYTOCHEMICAL PIGMENTS
COLOR PIGMENT FRUIT OR VEGETABLE
RED Anthocyanins Strawberries, Raspberries, Cherries, Cranberries,
Pomegranates, Apples, Red Grapes
Lycopene Tomatoes, Pink Grapefruit, Watermelon
Betacyanins Beets
ORANGE Beta-carotene Carrots, Mangoes, Apricots, Cantelope, Pumpkin, Sweet
Potatoes
Beta-cryptoxanthin
Oranges, Tangerines
BLUE/PURPLE Anthocyanins Blueberries, Plums, Eggplant, Concord grapes
YELLOW Lutein, Zeaxantin Corn, Avocado
Curcumin Tumeric (Curry)
GREEN Chlorophyll Broccoli, Kale, Spinach, Cabbage, Asparagus, Green Tea
BLACK Thearubigens Black tea
Anthocyanins Blackberries
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
6. Nutraceuticals for eye health
Ingredients Dose (per day) Primary claims/Notes
Alpha-lipoic acid 100-300 mg Glutathione support, can be boosted with added cystein
Beta-carotene 5-6 mg Best as part of a mixed carotenoid blend
Bilberry 100-500 mg Promotes better night vision-look for
anthocyanoside content of 25% or more
Bioflavonoids 100-300 mg Look for anthocyanidin and/or polyphenol content
Ginkgo biloba 60-120 mg Look for “24/6”
..> 24% flavone glycosides
..> 6% terpene lactones
Grape seed extract
50-100 mg General antioxidant benefits
Ingredients Dose (per day) Primary claims/Notes
Lutein/zeaxanthin 3-6 mg Good antioxidants
N-acetylcysteine (NAC) 250-1500 mg General antioxidant benefit, increases
cellular glutathione levels
Quercetin 50-100 mg General antioxidant benefit
Selenium 70-200 mg ----
Vitamin C 200-1000 mg Collagen support
Vitamin E 100-800 IU Look for natural source d-alpha-tocopherol
versus synthetic di-form
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas nutraseutikal
- Sifat fisiko kimia (stabilitas dan kelarutan)
Kelarutan dan ukuran molekul menentukan kecepatan absobsi.
- Faktor penderita
Waktu transit dalam saluran cerna (motilitas saluran cerna dan gangguan -
gangguannya dapat mempengaruhi jumlah zat yang diserap).
- Interaksi dengan makanan lain
Fe pada sereal lebih tinggi penyerapannya bila dikonsumsi dengan sumber makanan
yang mengandung vitamin C.
- Penguraian dalam usus (bakteri)
- First Pass Effect (FPE) di hati --- proses perombakan senyawa di hati.
Waktu kuliah Prof. Mae ada yang bertanya, nah ini kami berikan untuk sekedar info!
a. Ganja bisa buat obat kanker? Kata Prof. Mae ganja bukan untuk kanker hanya untuk
menghilangkan rasa sakit akibat adanya metastasis sel kanker jadi bukan menghilangkan
sel kanker, hanya menghilangkan rasa sakit akibat adanya sel kanker. Ganja kan
analgetik narkotika
b. Sambiloto kayaknya hobi banget buat obat? Kalau untuk kanker belum dibuktikan, hanya
secara in vivo. Namun yang udah jelas itu untuk penurunan gula darah.
===&&===
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Apa sih IMMUNOMODULATOR?
- „Immunostimulant‟
- Drugs which either suppress the immune system „Immunosupresant‟
- Stimulate the immune system
LEVEL OF EVIDENCE
HERBAL UNTUK IMMUNOMODULATOR
1. LEGUNDI (Vitex trifolia)
Komponennya adalah:
- Volatile oil; resin; alkaloid; lichen acids; glucoside.
- Minyaknya mengandung : sabinene, linalool, terpinen-4-ol,
b-caryophyllene, a-guaine dan globulol.
- Penelitian pada essential oils menunjukkan B-caryophyllene
biasa terdapat pada daun, Bunga and buah – buahan kering.
Efek Nutrasetikal Herbal Lokal thd Imunitas
Dosen: Prof. Mae Sri Hartati
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Kandungan daun : alkaloid nishindine, flavones, luteolin-7-glucoside, casticin, iridoid
glycosides.
- Skrining fitokimia ekstrak daun etanol menghasilkan
alkaloid, iridoid, asam fenolik, dan flavonoid
flavonol.
Mechanism of action:
- Menghambat kontraksi trakea yang diinduksi
histamin pada metode organ terisolasi.
- Menekan pelepasan histamin menggunakan suatu
model sel mast.
- Efek anti-histamin dan stabilisasi sel mast.
-
Ini jurnal-jurnalnya ya teman-teman
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
2. GREEN TEA (Camellia sinensi)
Kandungan yang penting , ada 3 :
- epicatechin-3-O-gallate (ECG)
- gallocatechin 3-O-gallate (GCG)
- epigallocatechin 3-O-gallate (EGCG)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Senyawa aktif
Epigallocatechin
Ini jurnal tentang green tea
3. GINSENG
3 spesies ginseng
a. Ginseng Amerika (Panax quinquefolius): polysacharides,
ginsenosides, yang merangsang sistem kekebalan tubuh
dan melawan kelelahan
b. Ginseng Oriental / korean / Asia (Panax ginseng): ginsenosides;
Polisakarida yang mendukung fungsi kekebalan tubuh. Studi
penelitian klinis telah menunjukkan bahwa ginseng tersebut
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan psikologis serta kondisi yang berkaitan
dengan diabetes.
c. Ginseng Siberia (Eleutherococcus senticosus): eleutherosides, Karbohidrat,
phenylpropanoids, Terpenoid dan Volatile oil.
Asian ginseng (Panax Spp.)
termasuk dalam Family Araliaceae. Baik untuk berbagai indikasi:
- Disfungsi ereksi
- pencegahan kanker
- meningkatkan fungsi fisik
- peningkatan fungsi kognitif.
Komponen aktif: ginsenosides
- Aktivitas farmakologi dari setiap ginsenosida bervariasi tergantung di mana tanaman
tumbuh dan teknik ekstraksi yang digunakan.
- Selain itu, data menunjukkan bahwa komposisi ginsenosida bervariasi antara produk
ginseng yang tersedia secara komersial (1,9-9%).
- Variabilitas ini membuat sulit untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran produk
ginseng.
- Efek farmakologis dari ginsenosides: dapat meningkatkan sintesis hormon adrenal,
menurunkan kadar gula darah, dan promote immunomodulation.
- Dalam sebuah percobaan klinis dengan 20 orang dewasa yang sehat, pemberian oral
ginseng. (Drugs Exp Clin Res 1990;16:537-542).
Ringkasan efek ginseng untuk sistem kekebalan tubuh
Efek
Innate immunity
Macrophages -meningkatkan fagositosis
- Merangsang generasi nitric oxide
- Menginduksi reaksi inflamasi oleh IL-1β dan TNF-α
- Merangsang sel NK dan sel T oleh IL-12
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Dendritic Cells (DC) Meningkatkan penanda pematangan dendritic cells
(MHC kelas II, CD80, CD83, CD86) Meningkatkan produksi IL-1 dan TNF-α
Mengurangi penanda pematangan dendritic cells (CD40, CD86,
CD1a, HLA-DR)
Mengurangi sekresi TNF-α, IL-12 dan IL-12 p40
NK cells Meningkatkan aktivitas natural killing
Acquired immunity
Humoral immunity Menginduksi respon dan produksi IgA, IgM, IgG dan subunit IgG
Menghambat penurunan OVA-sensitized di tingkat IgA di usus kecil
Cell-mediated immunity
Meningkatkan antibody-dependent cellular cytotoxicity Merangsang proliferasi sel T
Promote the generation of immunosuppressive regulatory T cells
(Tregs)
Ginseng (Panax Spp.)
Drugs Results Mechanism Comments
Warfarin Menurunkan efek
antikoagulan
Tidak diketahui potential thrombotic
complications
Alcohol meningkatkan
alcohol clearance
Ginseng meningkatkan aktivitas
alcohol dehydrogenase dan aldehyde dehydrogenase
Postgraduate Medical Journal (1988) 64, 841-846
Ginseng - is there a use in clinical medicine?
S.K.F. Chong1 and V.G. Oberholzer2 'King's College Hospital, London SE5 8RX and 2Queen
Elizabeth Hospital for Children, Hackney Road, London E2 8PS, UK.
Summary:
Panax ginseng occupies an important place among the tonic remedies of Oriental medicine.
Pharmacological investigations show that crude ginsenosides can increase non-specific
resistance of an organism to various untoward influences. The effects of purified derived
derivatives have only recently become better studied in immunological and cell growth
studies in animals and in man. This has now provided some evidence to suggest that
ginseng is a drug that contains many derivatives with different pharmacological properties,
which could be useful in clinical medicine.
4. ECHINACEA
Komponen utama: alkylamides , polysaccharides, glycoprotein, phenol
- Meningkatkan sistem imun, membantu melawan flu dan dingin serta membantu
penyembuhan luka.
- Berguna untuk preventif and treatment infeksi saluran pernapasan atas.
- Tersedia dari akar dan bagian lain dari tanaman: E. purpurea, E. angustifolia, E. pallida
Fungsi modulasi:
- Phogocytic macrophages
- Cytokine secretion of macrophages
- Limphocyte proliferation
- Antibody production
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
ALKYLAMIDES (Komponen utama dari echinacea):
- Berikatan dengan reseptor CB2 cannabinoid
- Reseptor ini akan melokalisasi sel imun seperti monocytes, macrophages EC50 yang
kurang dari 1µM, B-cells, dan T-cells. Alkylamides menstimulasi pelepasan TNF-α pada
macrophages dan monocytes. Pelepasan TNF-α akan mengakibatkan aktivasi nF-kB,
JNK/ATF-2 dan CREB-1 sebagai intermediet, serta cAMP dependent.
Polysaccaride (komponen lain dari echinacea)
mengikat reseptor mannose
Drugs results mechanism Comments
Caffeine Reduction of caffeine oral
clearance
Caffeine merupakan
substansi dari CYP1A2
menjadi inhibitor echinacea
Interaksi ini tidak
relevan secara klinis
Midazolam Increased (oral midazolam)
or decreased (systemic
midazolam) clearance
Midazolam is a substrate of
CYP3A4
Echinacea inhibits intestinal
CYP3A4, while it induces
hepatic CYP3A4
Therapeutic
manifestation is not
determined
Evidence-Based
Complementary and Alternative Medicine Volume 2012, doi:10.1155/2012/841315
Safety and Efficacy Profile of Echinacea purpurea to Prevent Common Cold
Episodes: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial.
M. Jawad, R. Schoop, A. Suter, P. Klein, and R. Eccles D. S. H. Statistical Services GmbH,
85296 Rohrbach, Germany
Results: A total of 293 adverse events occurred with Echinacea and 306 with placebo
treatment. Nine and 10% of participants experienced adverse events, which were at least
possibly related to the study drug (adverse drug reactions). Thus, the safety of Echinacea
was non inferior to placebo. Echinacea reduced the total number of cold episodes,
cumulated episode days within the group, and pain-killer medicated episodes.
Echinacea inhibited virally confirmed colds and especially prevented enveloped
virus infections (P < 0.05). Echinacea showed maximal effects on recurrent
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
infections, and preventive effects increased with therapy compliance and
adherence to the protocol.
Conclusions: Compliant prophylactic intake of E. purpurea over a 4-month period
appeared to provide a positive risk to benefit ratio.
J Med Food. 2007 September ; 10(3): 423–434.
Enhancement of Innate and Adaptive Immune Functions by Multiple Echinacea
Species
Zili Zhai1,2, Yi Liu3, Lankun Wu4, David S. Senchina5,6, Eve S. Wurtele4, Patricia
A.Murphy3, Marian L. Kohut5,6, and Joan E. Cunnick1,2,5,6
The three herb extracts induced similar, but differential, changes in the percentage of
immune cell populations and their biological functions, including increased percentages
of CD49+ and CD19+ lymphocytes in spleen and natural killer cell cytotoxicity.
Antibody response to sRBC was significantly increased equally by extracts of all three
Echinacea species. Concanavalin A-stimulated splenocytes from E. angustifolia- and E.
pallida-treated mice demonstrated significantly higher T cell proliferation. In addition, the
Echinacea treatment significantly altered the cytokine production by mitogenstimulated
splenic cells. The three herbal extracts significantly increased interferon-γ production, but
inhibited the release of tumor necrosis factor-α and interleukin (IL)-1β. Only E.
angustifolia- and E. pallida-treated mice demonstrated significantly higher
production of IL-4 and increased IL-10 production.
Taken together, these findings demonstrated that Echinacea is a wide-spectrum
immunomodulator that modulates both innate and adaptive immune responses.
In particular, E. angustifolia or E. pallida may have more anti-inflammatory
potential.
EBM Of Echinacea
Level of
Evidence
Effect Scientific
Consensus
Comments
A Upper
Respiratory
Tract
Infection Risk
66%
(11 studies)
The reduction in rate of sickness seen with
echinacea as a daily supplement is highly
effective in some instances, but subject to a
high degree of variability. It is notable due to it being a comparator.
A Length of
Sickness
100%
(6 studies)
Although a high variability exists, the meta-
analysis has concluded a 1.4-day reduction in sickness when it occurs relative to
placebo. As echinacea is also a comparator
for sickness, this reduction in notable
B Symptoms of the common
cold
100% (4 studies)
Insufficient evidence to support modification of symptoms of sickness
C Erythropoietin 100% Lone trial noted an increase in EPO
production without an accompanying increase in red blood cell count; practical
significance of these results uncertain
C Oxygenation cost of
100% Effective, but to a small degree based on one trial.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
S
O NH2
CO2H
H
Alliin (S-allyl-L-(+)-cysteine sulfoyde
exercise
C VO2 max 100% Not an astounding increase in VO2 max,
requires replication
C Red Blood
Cell Count
100% Oddly ineffective despite an increase in
erythropoetin seen
C Exercise-
induced Immune
Suppression
100% Possible effects, but study assessed salivary
IgA (biomarker of immunity) and not sickness rates; hard to assess potency
C Sleep Quality 100% Likely related to the inefficacy in treating symptoms, but no significant ability to aid in
sleep quality during or without sickness
C Blood
Pressure
100% No significant known effects on blood
pressure
5. GARLIC (Allium sativum L )
- Komponen utama: aliins
- Memiliki beberapa manfaat pada efek cardiovascular:
Menurunkan tekanan darah dan serum lipid,
hypercholestrolemia
mencegah atherosclerosis dan antithrombotic activity.
- Minyak Garlic dilaporkan dapat mengganggu sintesis thromboxane, dengan cara
menghambat platelet function.
-
Drugs results Mechanism Comments
Warfarin over-anticoagulation Efek aditif pada mekanisme
koagulan
Resiko
pendarahan
Chlorpropamide Menurunkan level glukosa Efek aditif
Paracetamol Perubahan variabel
paracetamol
pharmacokinetics
Tidak diketahui
Ritonavir Toksisitas terhadap GI
tinggi
Ritonavir menghambat
metabolisme dari pengaktivan
komponen garlic
Iranian Journal of Basic Medical Sciences Vol. 15, No. 2, Mar-Apr 2012, 745-751
Evaluation of the Effect of the 47 kDa Protein Isolated from Aged Garlic Extract
on Dendritic Cells
Hasan Namdar Ahmadabad, Mohammad Hassan Zuhair, Elahe Safari, Mahmood
Bozorgmehr, Seyed Mohammad Moazzeni
Garlic (Allium sativum) is known as a potent spice and a medicine with broad therapeutic
properties ranging from antibacterial to anticancer, and anticoagulant. One of the major
purified garlic protein components is the 47 kDa protein. In this study, the effect of 47 kDa
protein extracted from aged garlic (AGE) was evaluated on mouse dendritic cell (DC)
maturation in vitro.
Materials and Methods
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Forty seven kDa protein was purified from AGE by ammonium sulfate precipitation and gel
filtration. SDSPAGE was used to determine the molecular weight and purity of the isolated
protein. DCs were purified from spleen of BALB/c mice by Nycodenz centrifugation and
their adhesiveness to the plastic dish. The 47 kDa protein isolated from AGE was added to
DCs medium during the overnight culture and the expression of DC surface markers was
assessed via flowcytometry.
Results:
The 47 kDa protein-treated DCs lowered the expression of DC maturation markers
including: CD40, CD86 and MHC-II in comparison with non-treated DCs; (median of 41%
versus 47%, 84% versus 91% and 83% versus 90%, respectively) but we observed no
statistical difference between the two groups.
Conclusion:
Upon treatment with DCs with 47 kDa protein, DCs down regulated the expression of
costimulatory and MHC-II surface molecules, which is similar to tolerogenic DC phenotype.
According to the results of the present study, we found that 47 kDa protein purified
from AGE can be considered as a potential candidate to generate tolerogenic DCs
in vitro.
6. TURMERIC/Kunyit (Curcuma domestica)
Komponen: Curcuminoids (3-5%), including curcumin, demethoxycurcumin,
bisdemethoxy curcumin, quercetin.
Curcumin
Demetoksicurcumin
Bis-demetoksicurcumin
Curcumarol
OH O
OCH3CH3O
OH OH
OH O
CH3O
OH OH
OH O
OH OH
OHO
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
PLoS One. 2012; 7(3): e33805. Published online 2012 March 28. doi:
10.1371/journal.pone.0033805
Quercetin Is More Effective than Cromolyn in Blocking Human Mast Cell Cytokine
Release and Inhibits Contact Dermatitis and Photosensitivity in Humans
Zuyi Weng,#1,2 Bodi Zhang,#1,2,3 Shahrzad Asadi,1,4 Nikolaos Sismanopoulos,1 Alan
Butcher,5 Xueyan Fu,6 Alexandra Katsarou-Katsari,7 Christina Antoniou,7 and Theoharis C.
Theoharides1
First compared the flavonoid quercetin (Que) and cromolyn on cultured human mast cells.
Que and cromolyn (100 µM) can effectively inhibit secretion of histamine and PGD2. Que
and cromolyn also inhibit histamine, leukotrienes and PGD2 from primary human cord
blood-derived cultured mast cells (hCBMCs) stimulated by IgE/Anti-IgE. However, Que is
more effective than cromolyn in inhibiting IL-8 and TNF release from LAD2 mast
cells stimulated by SP. Moreover, Que reduces IL-6 release from hCBMCs in a dose-
dependent manner. Que inhibits cytosolic calcium level increase and NF-kappa B activation.
Interestingly, Que is effective prophylactically, while cromolyn must be added together
with the trigger or it rapidly loses its effect. In two pilot, open-label, clinical trials, Que
significantly decreased contact dermatitis and photosensitivity, skin conditions that do not
respond to conventional treatment.
In summary, Que is a promising candidate as an effective mast cell inhibitor for
allergic and inflammatory diseases, especially in formulations that permit more
sufficient oral absorption.
7. GINKO BILOBA
- Meningkatkan fungsi kognitif pada orang dengan dengan Alzheimer‟s disease and
dementia
- Meningkatkan aliran darah pada orang dengan peripheral vascular disease, tinnitus, or
memory impairment.
Komponen utama: ginkolides, flavonoid
- Ginkgolide B, salah satu komponen ginkgo, menghambat faktor aktivasi platelet
dengan memindahkannya dari receptor-binding site, menghasilkan penurunan
pengumpulan platelet.
- Dilaporkan beberapa kasus pendarahan pada pencernaan ginkgo
American Society for Microbiology, October 2012 Volume 56 Number 10
Effect of Ginkgo Biloba on the Pharmacokinetics of Raltegravir in Healthy
Volunteers
Maren Blonk, Angela Colbers, Anne Poirters, Bas Schouwenberg, and David Burgera
Department of Pharmacology and Toxicology, Radboud University Nijmegen Medical
Centre, Nijmegen, The Netherlandsd
We studied the effect of ginkgo biloba extract on the pharmacokinetics of raltegravir in an
openlabel, randomized, two-period, crossover phase I trial in 18 healthy volunteers.
Subjects were randomly assigned to a regimen of 120 mg of ginkgo biloba twice daily
for 15 days plus a single dose of raltegravir (400 mg) on day 15, a washout period, and
400 mg of raltegravir on day 36 or the test and reference treatments in reverse order.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Pharmacokinetic sampling of raltegravir was performed up to 12 h after intake on an
empty stomach.
All subjects (9 male) completed the trial, and no serious adverse events were reported.
Geometric mean ratios (90% confidence intervals) of the area under the plasma
concentration-time curve from dosing to infinity (AUC0-) and the maximum plasma
concentration (Cmax) of raltegravir with ginkgo biloba versus raltegravir alone were 1.21
(0.93 to 1.58) and 1.44 (1.03 to 2.02). Ginkgo biloba did not reduce raltegravir
exposure. The potential increase in the Cmax of raltegravir is probably of minor
importance, given the large intersubject variability of raltegravir
pharmacokinetics and its reported safety profile.
Drugs results Mechanism Comments
Aspirin Spontaneous
hyphema
Additive effect on platelet
agregation (ginkgolides are potent inhibitors of PAF or
have antiplatelet activity)
hyphema is a clinical rare
problem
NSAID bleeding
Paracetamol and
ergotamine/
caffeine
Bilateral subdural
hematoma
Warfarin over-
anticoagulation
additive effect on
coagulation mechanism
Intracerebral hemorrhage
Thiazide diuretic
Hypertension This effect may be an unusual adverse reaction to the drug
or herb; ginkgo alone has not
been associated with hemorrhage
8. MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) (Scheff.). Boerl.
Pendatang baru (tidak terdaftar di buku tua pengobatan tradisional)
Populer, dilaporkan aktif sebagai antikanker
Sudah dijual secara luas di pasar
Senyawa aktif ...? Mekanisme kerja ....?, belum di laporkan
Prosedur
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
MS spektra : mol. Weight (m/z 422),
HR-EIMS : C20H22O10
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
HO
O
H
HHO
H
HOH
H
O
HO
O
HO
HO OCH3
1
2
3
4
5
6
1'
2'
3'
4'
5'
6'
1''
2''
3''
4''
5''6''
Phalerin
LC50 = 1.5 x 10-1 mM (BST)
IC50 = 1,9 x 10-1 mM
[Myeloma cells (NS-1)]
13C-
NMR
(δ, ppm)
No. -C 1H-NMR
(δ, ppm,
J=Hz)
No. -H
195.9 -C=O - -
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
162.9 C-3 - -
162.5 C-4’ - -
157.6 C-5 - -
157.0 C-4 - -
132.3 C-3’ 7.52 (d, 8)
H-3’
C-5’ 7.52 (d,
8)
H-5’
130.5 C-1 - -
114.7 C-2’ 6.60 (d, 8)
H-2’
C-6’ 6.60 (d,
8)
H-6’
110.3 C-1’ - -
101.0 C-1” 4.70 (d, 7)
H-1”
95.5 C-6 6.00 (s) H-6
93.7 C-2 6.19 (s) H-2
76.8 C-2” 3.20 (m) H-2”
76.4 C-3” 3.10 (m) H-3”
73.4 C-4” 2.98 (m) H-4”
69.8 C-5” 3.18 (m) H-5”
61.2 C-6” 3.59 (m)
3.42 (m)
H-6”
54.7 -OCH3 3.55 (s) -OCH
3
4.90 (br) -OH
Table 1. 13C- and 1H-NMR (500 MHz) chemical shifts (δ, ppm, CDCl3) of phalerin
HO
O
H
HHO
H
HOH
H
O
HO
O
HO
HO OCH3
1
2
3
4
5
6
1'
2'
3'
4'
5'
6'
1''
2''
3''
4''
5''6''
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Number of latex consumed by 100 of macrophages
No Concentration (µg/ml) R1 R2 R3 Average
1 Control (medium) 285 270 258 271
2 Contol (solvent, DMSO)
253 249 251 251
3 Phalerin 1.85 324 367 358 350
4 Phalerin 5.56 321 352 350 341
5 Phalerin 16.67 442 374 420 412
6 Phalerin 50 406 433 425 421
7 Phalerin 100 460 390 416 422
Increasing Number Of Latex Consumed
By 100 Macrophages
No. Tested samples (μg/ml) Increasing ratio (%)
1 1.85 39.44
2 5.56 35.86
3 16.67 64.14
4 50 67.73
5 100 68.13
===&&===
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
KANKER
Penyakit seluler dengan ciri adanya sifat pertumbuhan yang tidak terkendali diikuti dg proses
invasi ke jaringan dan menyebar (metastasis) ke bagian organ tubuh yg lain serta
menyebabkan kematian (Kumar et al., 2007).
Ciri-ciri fisiologi kanker
- Tumbuh tanpa kontrol (Proliferasi)
- Immortal (Apoptosis)
- Membuat pembuluh darah baru (Angiogenesis)
- Metastasis.
Arah pengembangan obat antikanker
- Penghambatan Proliferasi
- Pemacuan apoptosis
- Penghambatan angiogenesis
Kanker jinak disebut tumor
Kanker adalah sel yang berpoliferasi berlebihan misal dari 1n menjadi 2n terus jadi 10n dst,
sedangkan pada sel normal pola poliferasinya misal dari 1n menjadi 2n terus jadi 4n dst
sampai apoptosis. Sel kanker tidak memiliki sel kematian sehingga dia tidak akan mati dan
akan membuat jaringan/terowongan (Angiogenesis) kemudian mengalami metastasis
Proses Terjadinya kanker
Efek Nutrasetikal Herbal Lokal thd Kanker
Dosen: Prof. Mae Sri Hartati
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
3 konsep di atas merupakan alasan
mengapa sel kanker menyebabkan
kematian
sel berwarna merah muda
merupakan sel kanker yang mungkin
terjadi akibat dari bahan-bahan
karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh
sel yang berada dalam fase inisiasi (masih bisa diperbaiki dengan antioksidan / S.Imun)
tetapi jika sudah bermutasi (tidak bisa kembali lagi / Irreversible)
ada yang bermutasi dan ada juga yang berdelesi
jika sudah infasif ke jaringan lain akan membesar
jika sudah terjadi kanker yang tidak diobati (sudah memecahkan sel normal) biasanya
mengunakan terapi morfin
KEMOTERAPI
- Salah satu cara mengobati kanker
- Pencarian obat kanker semakin menarik
Fitofarmaka
Kandungan senyawa yang berpotensi dari bahan alam
gambar di sebelah kanan, merupakan gambar obat-obat kanker yang sudah dikonvensi atau
obat modern
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
TAPAK DORO (Catharantus roseus)
Alkaloid structures are varies, biogenetically most of alkaloids derived from amino acids (–
N- atom contributors). Alkaloids are compounds having –N- in their molecule structures.
Therefore alkaloids react alkalis due to a pair of free electron on –N- atom.
Most of biologically active
Secondary Metabolites are alkaloids
R = -CH3, Vinblastine R = -CHO, Vincristine
Catharanthus roseus (Tapak doro) Antimitotics, they bind to tubulin and prevent the
formation of the microtubules that responsible for the formation of the mitotic spindle
Treatment of cells with these alkaloids leads to an accumulation of cells in the M and G2
phases, and the effect is lethal in the S phase.
Tapak doro merupakan hasil isolasi dari Catharantus roseus. Tapak doro bersifat alkali (basa)
dan memiliki unsur N
Mekanisme dalam menghambat sel kanker :
- pada fase M (mitosis/membelah), pada fase inilah tapak doro akan mengambat sel
kanker
- pada fase S (sintesis) pada saat sel kanker (DNA) membuat double helix/perpanjangan
sintesis, saat itulah terjadi penghambatan olah tapak doro
CONTOH PENELITIAN TENTANG HERBAL
MAHKOTA DEWA [Phaleria macrocarpa (Scheff.). Boerl.]
- New comer (unlisted in the old traditional medicine handbooks)
- Popular, reported active as anticancer
- Already been sold extensively in the market
beta karoten digunakan untuk
mencegah penyakit /kelainan
degenaratif seperti kanker dan DM
tetraterpen termasuk beta karoten
Taxus memiliki C kurang lebih 30,
maka termasuk triterpen
Taxol digunakan umtuk penykit
kanker ovari yang tidak bisa diatasi
dengan obat antikanker lain
kerja dari taxol yaitu dengan
menghambat tubulin
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Active compounds…? Mechanism of action….?, unreported yet
Sel manusia yang diambil
kemudian ditumbuhkan
lagi disebut sel kultur
primer
Breast (T47-D) diambil dari
individu yang memiliki
hormon esterogen
reseptor +
Breast (EVSA-T) diambil
dari individu yang memiliki
hormon esterogen
reseptor -
IC 50 artinya : pada dosis x (misal 0,51 x 10-1 mM dapat menghambat 50% sel kanker
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
fraksinasi Isolasi struktur (1 single compound didapatkan dari hasil isolasi)
STRUCTURE IDENTIFICATION
SECTIVITY TEST
• IC 50 semakin rendah semakin bagus (semakin aktif)
• gambar di samping menunjukan Tgnitin paling aktif
untuk mengobati sel WiDR (sel kanker kolon)
• Index selectivity dihitung dari IC 50 sel kanker / IC 50 sel normal
• Index selectivity yang tinggi menunjukkan semakin jauh mengenai sel normal
• Index selectivity yang rendah menunjukkan semakin mudah mengenai sel normal
• Jika IC 50 rendah tetapi index selectivity juga rendah berarti percumah karena hal tersebut dapat mengakibatkan
toksik
Spectro UV digunakan untuk
mengetahui panjang
gelombang
IR (Infra Red)
C-NMR (Nuclear Magnetic
Resonansi) digunakan untuk
melihat C ada berapa
H-NMR (Nuclear Magnetic
Resonansi) digunakan untuk
melihat H ada berapa
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
• 5 FU (obat standar untuk kanker kolon), jika dibandingkan dengan Tagnitin C dalam pengobatan kanker kolon,
lebih bagus Tagnitin C
ACTION MECANISM OF TAGITININ C
Control merupakan sel utuh/ sel kanker yang tidak mati
Caspase 3 ditunjukkan warna coklat (pada gambar kanan)
gambar disamping
menunjukkan ada 2 jalan
untuk menghambat
kanker yaitu dengan
jalan mitokondria
(sebelah kanan) dan
jalan nonmitokondria
(gambar kiri)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
VEGF (Vascular Endotelial Grow Factor) meningkat akan mengakibatkan angiogenesis
(Gambar kanan) Tagnitin C 4 μg/ ml paling baik karena VEGFnya rendah sehingga
angiogenesis yang terbentuk rendah
warna coklat
menunjukkan
aktifnya
angiogenesis
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
isolat kembang
bulan akan
menghambat sel
kanker pada fase S
dan GI (ketika Sel
kanker membentuk
double helix)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
ACTIVITY OF T. DIVERSIFOLIA EXTRACT
HASIL UJI TOKSISITAS AKUT
Gambar di samping
menunjukkan
ekstrak etanol 70%
TD pada dosis 53,19
dapat menghambat
50% sel kanker.
Jika dilihat dari IC
50, ekstrak tersebut
lebih baik
dibandingkan 5 FU.
SGPT dan SGOT
menunjukkan keadaan
hati dan ginjal
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Pemberian ekstak
dalam range normal,
tidak menyakiti ginjal
dan hati.
Secara Hispatologis,
terlihat ada peradangan
pada mencit betina.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Curcuma domestica
Val digunakan untuk
hepatotoksik dan
untuk breast cancer.
Nodul adalah jumlah
tonjolan
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
KESIMPULAN
- Berat badan tikus betina baik yang diinduksi bertambah seiring dengan lamanya
perlakuan.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
- Tikus betina yang diinduksi DMBA diberi campuran ekstrak TD dan CD dosis (80 : 150)
mg/kg BB paling jelas dapat menurunkan jumlah nodul dan diameter kanker payudara
sampai minggu ke-4 treatment.
- Tikus betina yang diinduksi DMBA diberi campuran ekstrak TD dan CD pada semua dosis
menunjukkan bahwa hematologi darah (darah rutin) dan biokimia darah (SGPT, SGOT,
Ureum dan creatinin) masih dalam batas normal.
- Gambaran histopatologi hati dan ginjal tikus betina yang diinduksi 7, 12-
dimethylbenz[a]antrasene (DMBA) setelah pemberian campuran ekstrak etanol terstandar
T. diversifolia (Hemsley) A. Gray. dan C. domestica Val, semuanya masih dalam batas
normal, sedangkan nodul kanker payudara pada dosis 160 mg dan 150 mg/kg BB (Kel VI)
struktur dan bentuk duktus laktiferus ada perbaikan dibandingkan dengan kelompok sakit
(II).
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
===&&===
Peraturan BPOM terkait Jamu dan Herbal
Dosen: Prof. Mae Sri Hartati
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
PEDOMAN FITOFARMAKA Kep. Men. Kes.RI. (761/92) PRIORITAS PEMILIHAN
1. Bahan baku relatif mudah diperoleh
2. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia 3. Perkiraan manfaat terhadap penyakit tertentu cukup besar
4. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita 5. Merupakan
satu-satunya alternatif pengobatan
TAHAP PENGEMBANGAN FITOFARMAKA
1. Seleksi bahan tanaman 2. Pengujian farmakologi (in vivo)
a. Penapisan aktivitas (belum ada petunjuk aktivitas)
b. Langsung pemastian khasiat (ada petunjuk)
3. Pengujian toksisitas (akut, subakut, kronik, spesifik) a. Spesifik (Toksik pada janin, mutagenisitas, karsinogen)
4. Pengujian farmakodinamika (in vitro & in vivo) (Preklinik ??)
5. Pengembangan sediaan (formulasi) 6. Penapisan fitokimia dan standarisasi sediaan
7. Pengujian klinik
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
•Nomor : Hk.00.05.41.1384
•Tentang Kriteria Dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka
PERSYARATAN Pasal 2
(1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan
di wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar dari Kepala Badan.
(2) Untuk memperoleh izin edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan
pendaftaran.
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor :HK.00.05.4.1380
PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang
menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang
dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan
pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.
TUJUAN
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Umum:
1. Melindungi masyarakat terhadap hal-hal yang merugikan dari penggunaan obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan mutu.
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk obat tradisional Indonesia dalam era
pasar bebas .
UJI PRAKLINIK DAN KLINIK
Kep. Men. Kes. RI. (56/2000) UJI PRAKLINIK:
1. Uji toksikologi (keamanan & spektrum efek toksik)
a. Umum (akut, subakut/subkronis, kronis)
b. Khusus (teratogenik, mutagenik, karsinogenik)
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
2. Uji farmakodinamik ( khasiat)
Hasil Uji Praklinik: 1. Indikasi awal
2. Perkiraan dosis efektif
3. Perkiraan batas aman
Hasil Uji Klinik:
1. Fase I : Menegaskan keamanan & profil farmakokinetik obat pd manusia sehat (farklin)
Tolerabilitas dan perkiraan dosis. 2. Fase II : Menegaskan kemanjuran & keamanan pd penderita skala sedang (100-200)
Kemanjuran & keamanan
3. Fase III : Menegaskan kemanjuran & keamanan pd penderita skala besar (200-1000) Manfaat klinis lebih absolut
Bandingkan manfaat dan resiko
4. Fase IV :Menegaskan keamanan obat (Survei pasca pasar)
Resiko penggunaan
LEGALITAS
Peraturan Menteri Kesehatan No. 03/MENKES/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu.
Saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Salah satu tujuannya adalah memberikan landasan ilmiah (evidenced based)
penggunaan jamu secara empirik melalui penelitian berbasis pelayanan yang dilakukan di
sarana pelayanan kesehatan, dalam hal ini klinik pelayanan jamu/dokter praktik jamu
SANGSI HUKUM
Kegiatan memproduksi dan atau mengedarkan obat tradisional yang mengandung
Bahan Kimia Obat, melanggar Undang Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang dapat dikenakan sanksi dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak 2 (dua) miliar rupiah.
SANKSI ADMINISTRATIP 1. Peringatan Keras kepada Produsen dan Sarana Distribusi serta menarik dan
memusnahkan obat tradisional yang dicampur dengan Bahan Kimia Obat.
2. Hasil penertiban obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat tahun 2006 telah
dilakukan pemusnahan sebanyak 10.561 kotak, 31.403 bungkus dan1.968 kapsul
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Sekar, Lala, MJ, Lulut, Sari, Anggy, Sarah, Yashinta, Zata, Nita, Mia
Note :
Standar keamanan obat herbal berarti harus lolos uji Toksisitas. Sedangkan mengenai
uji kebermanfaatan obat herbal dapat dilakukan dengan uji Farmakologi (sub
Farmakodinamik).
Yang kemungkinan keluar di UAS :
1. Pengelompokkan obat herbal di Indonesia
2. Tahapan pengembangan fitofarmaka
3. Produk yang tidak dikenakan wajib daftar
Berakhir sudah handout makfung kali ini
Kami selaku PJ handout meminta maaf atas kurangnya handout ini
Dari konten maupun tata letak gambarnya :p
Semoga UAS kita lancar dan dimudahkan!
Semangatttt!