24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989). Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan). 1

Hasil Analisis Swot Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hasil Analisis Swot Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal

tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya

pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan

pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan

agar supaya lancar didalam operasionalnya.

Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang

berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang

signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan

(Martin, 1989).

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah

satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup

kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam

pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan.

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal

tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal

atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).

Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis,

ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali

baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan

minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan.

Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa

diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang

fundamental dalam tugas-tugas administraitf .

SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan

dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan

administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya

akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

1

Page 2: Hasil Analisis Swot Fix

Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas penulis akan menyoroti tentang

permasalahan yang berkaitan dengan Kajian SWOT.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan SWOT?

2. Bagaimana fungsi dan matriks SWOT?

3. Bagaimana perbedaan antara kekuatan , kelemahan , peluang dan ancaman?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian mengenai alanalisi SWOT

2. Dapat mebedakan dan mengklasifikasikan yang mana kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman.

3. Mengetahui bagaimana fungsi analisis SWOT dalam membuat rumah sakit.

D. Manfaat

Makalah ini dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran bagi pembaca dalam upaya

untuk memahami dan mempelajari mengenai metode analisi SWOT.

2

Page 3: Hasil Analisis Swot Fix

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian SWOT

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang

(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut

Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan

eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan

dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam

semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari

eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan

strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan

mengatasi kelemahan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang

berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh

perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang

memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan

kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat

3

Page 4: Hasil Analisis Swot Fix

berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran

dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti

perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau

pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan

perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang

diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi

dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

B. Fungsi SWOT

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk

mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan

internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi

sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi

bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi

pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis

dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka /

panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin

menjadi pertimbangan perusahaan.

C. Matriks SWOT

4

Page 5: Hasil Analisis Swot Fix

Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan altenatif strategis.

Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :

1. Strategi SO  (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat

defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

5

Page 6: Hasil Analisis Swot Fix

BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

A, ANALISI SWOT Kalimat penjelasan 1. Anatomi Kwadran

Kwadran I : pengembangan dan pertumbuhan Kwadran II : stabilisasi dan konsolidasi internal Kwadran III : Bertahan Kwadran IV : Diversikan kegiatan

2. Pembobotan : Pelayanan = 28% Organisasi dan SDM =22% Keuangan =3% Sarana dan prasarana =34% Marketing =13%

3. Skala ( Rating) : Sangat kuat =5 Kuat =4 Cukup =3 Lemah =2 Sangat lemah =1

ANALISIS SWOT FAKTOR INTERNALNo Faktor Kekuatan (strength) Kelemahan ( weakness)1 Pelayanan 1. Image international

Hospital dengan standarisasi JCI ( Joint Commision International)2. Terdapat dokter jaga 24 jam khusus intesive3.Unit khusu intensive dan intermediate care jantung dan terpisah dari ICU general4. Terdapat pelayanan 24 jam utuk kegawatan jantung dengan tindakan primary PCI,fibrinolitik , pemasangan pacu jantung sementara dan menetap

1. Belum/ tidak ada penghargaan profesi perawat CVCU/ICU (hal ini dilihat dari beban kerja perawat CVCU/ICU lebih berat dari perawat biasa).2. Label International yang tidak sesuai dengan fakta.3. Masih sering terjadi keterlambatan hasil pemeriksaan laboratorium dan pesanan obat di farmasi.

6

Page 7: Hasil Analisis Swot Fix

2 Organisasi dan SDM 1. Terdapat penanggung jawab CVCU . Dokter Kardiologi Intervensi & Konsultan ICU/Intenvisi2. Terdapat koordinator perawat dan clinical instruktur3. Terdapat perawatg-perawat yang mahir interpretasi ECG 1 lead dan 12 ;ead dengan cepat serta telah tersertifikasi ACI.S. ICU.BTCLS dan dikung oleh tim diklat SHBC yang memiliki alat simulasi lengkap untuk kegawatan jantung dan lelah melakukan serfikasi intern untuk pelitahn BI.S+P3K.ACL.S. pelatihan CVCU dan pelatihan ICU4. Terfadpat tim tanggao darurat jantung dan nafas untuk yang mengcofer seluruh area rumah sakit ( Code Blue Team ).

1. Perawat kurang. Saat ini dengan membuka 5 tempat tidur (TT) hanya terdapat 12 perawat termasuk coordinator dan CI, padahal standar CVCU/ICU terier `1 TT : 1 TT perawat untuk pasien tidak stabil dengan pengunaan inotropik > 3 macam dang pengunaan alat bantu misalkan TPM dan 2 TT : 1 perawat pasien stabil yang memerlukan pemantauan ketat, sehingga idealnya untuk 5 TT harus tersedia minimal

3 Keungan - -4 Sarana dan

Prasarana1. Ruang, sarana & prasarana cukup baik. 2. Dilengkapi dengan peralatan canggih: Mesin angiografi, IABP. Ventilator G5 dll3. Hampir seluruh ruangan rawat inap dilengkapi dengan trolley emergency+Defibrilator

1. Beberapa tindakan yang masih perlu kerjasama dengan rumah sakit lain seperti CABG dengan rumah sakit Jantung Harapan Kita Jakarta dan Singhealt Singapura.2.Pasien-pasien yang memerlukan bantuan ventilasi mekanik masih perlu konsultasi dengan intensivist dan alih rawat ruangan ke ICU general karena ruangan CVCU tidak dilengkapi dengan outlet air pressure sehingga ventilator

7

Page 8: Hasil Analisis Swot Fix

tidak bisa dipasang di CVCU.

5 Pemasaran 1. Rumah Sakit baru dengan image International dengan lulus standar ICI pertama di Bandung dan kedua di Indonesia, sehingga memancing pelanggan eksternaluntuk mencoba.

ANALISI SWOT FAKTOR EKSTERNALNo Faktor Peluang ( Opportunity) Ancaman ( Threats)1 Pelayanan 1. Kesadaran dan trend

masyarakat yang ingin berobat dengan fasilitas, tenaga (khususnya dokter) dan pelayanan baik seperti di luar negeri yang mengedepankan patient sapfety

1. Dokter jaga yang sekarang ada tidak selalu berada di CVCU dan tidak mengerti tentang pengelolaan pasien kritis atau pasien dengan kegawatan kardiovaskular.

2 Organisasi dan SDM - -3 Keungan 1. Kemampuan finansial

masyarakat Bandung dan sekitarnya yang rata-rata bisa menjangkau.

4 Sarana dan prasarana 1. Tempat rumah sakit yang strategis.2. Kerja sama Rumah Sakit engan pihak luar (PT. RS. Perusahaan dalam/ luarnegeri)3.Jarak Jakarta-Bandung relative dekat dan mudah dijangkau.4. Jarak Jakarta-Bandung yang relative dekat dan mudah dijangkau.

1. Rumah sakit competitor yang mulai melengkapi peralatan medisnya dengan mengadakan tindakan PCI.

5 Pemasaran 1. Lingkungan sekitar rumah 1. Rumah Sakit sekitar

8

Page 9: Hasil Analisis Swot Fix

sakit yang dinilai masyarakat kurang baik (tempat prostitusi) terutama di belakang Rumah Sakit.2. Rumah sakit jejaring RSHS.

yang lebih lama dan “punya nama” di mata masyarakat.

HASIL ANALISIS SWOT(Analisis Kekuatan)

No. UraianFaktor

(a)Sub Faktor (b)

Rating (c)

Nilai

(a x b x c)

Ket.

1. Pelayanan 28% 1. Image international Hospital dengan standarisasi JCI ( Joint Commision International)2. Terdapat dokter jaga 24 jam khusus intesive3.Unit khusus intensive dan intermediate care jantung dan terpisah dari ICU general4. Terdapat pelayanan 24 jam untuk kegawatan jantung dengan tindakan primary PCI,fibrinolitik , pemasangan pacu jantung sementara dan menetap

5

4

4

3

1.12

2. Organisasi dan SDM

22% 1. Terdapat penanggung jawab CVCU . Dokter Kardiologi Intervensi & Konsultan ICU/Intenvisi2. Terdapat koordinator perawat dan clinical instruktur3. Terdapat perawat-perawat yang mahir interpretasi ECG 1 lead dan 12 lead dengan cepat serta telah tersertifikasi ACI.S. ICU.BTCLS dan dikung oleh tim diklat SHBC yang

5

5

4

0.99

9

Page 10: Hasil Analisis Swot Fix

memiliki alat simulasi lengkap untuk kegawatan jantung dan lelah melakukan serfikasi intern untuk pelitahn BI.S+P3K.ACL.S. pelatihan CVCU dan pelatihan ICU4. Terdapat tim tanggap darurat jantung dan nafas untuk yang mengcofer seluruh area rumah sakit ( Code Blue Team ).

4

3. Keuangan 3% - 04. Sarana dan

Prasarana34% 1. Ruang, sarana & prasarana

cukup baik. 2. Dilengkapi dengan peralatan canggih: Mesin angiografi, IABP. Ventilator G5 dll3. Hampir seluruh ruangan rawat inap dilengkapi dengan trolley emergency+Defibrilator

5

4

3

1.36

5. Pemasaran 13% 1. Rumah Sakit baru dengan image International dengan lulus standar ICI pertama di Bandung dan kedua di Indonesia, sehingga memancing pelanggan eksternal untuk mencoba.

4 0.52

HASIL ANALISIS SWOT(Analisis Kelemahan )

No. UraianFaktor

(a)Sub Faktor (b)

Rating (c)

Nilai (a x b x c)

Ket.

1. Pelayanan 28% 1. Belum/ tidak ada penghargaan profesi perawat CVCU/ICU (hal ini dilihat dari beban kerja perawat CVCU/ICU lebih berat dari perawat biasa).2. Label International yang tidak sesuai dengan fakta.3. Masih sering terjadi keterlambatan hasil pemeriksaan laboratorium dan pesanan obat di farmasi.

2

2

3

0.93

10

Page 11: Hasil Analisis Swot Fix

2. Organisasi dan SDM

22% 1. Perawat kurang. Saat ini dengan membuka 5 tempat tidur (TT) hanya terdapat 12 perawat termasuk coordinator dan CI, padahal standar CVCU/ICU terier `1 TT : 1 TT perawat untuk pasien tidak stabil dengan pengunaan inotropik > 3 macam dang pengunaan alat bantu misalkan TPM dan 2 TT : 1 perawat pasien stabil yang memerlukan pemantauan ketat, sehingga idealnya untuk 5 TT harus tersedia minimal

2. Kualitas perawat tidak sama untuk standar minimal perawat CVCU/ICU

2

2

0.44

3. Keuangan 3% - 04. Sarana dan

Prasarana34% 1. Beberapa tindakan yang

masih perlu kerjasama dengan rumah sakit lain seperti CABG dengan rumah sakit Jantung Harapan Kita Jakarta dan Singhealt Singapura.2.Pasien-pasien yang memerlukan bantuan ventilasi mekanik masih perlu konsultasi dengan intensivist dan alih rawat ruangan ke ICU general karena ruangan CVCU tidak dilengkapi dengan outlet air pressure sehingga ventilator tidak bisa dipasang di CVCU.

3

3

1.02

5. Pemasaran 13% - 0

11

Page 12: Hasil Analisis Swot Fix

HASIL ANALISIS SWOT(Analisis Peluang)

No. UraianFaktor

(a)Sub Faktor (b)

Rating (c)

Nilai (a x b x c)

Ket.

1.

Pelayanan 28% 1. Kesadaran dan trend masyarakat yang ingin berobat dengan fasilitas, tenaga (khususnya dokter) dan pelayanan baik seperti di luar negeri yang mengedepankan patient safety

5 1.4

2.Organisasi dan

SDM22%

-0

3.Keuangan 3% 1. Kemampuan finansial

masyarakat Bandung dan sekitarnya yang rata-rata bisa menjangkau.

4 0.12

4.

Sarana dan Prasarana

34% 1. Tempat rumah sakit yang strategis.2. Kerja sama Rumah Sakit engan pihak luar (PT. RS. Perusahaan dalam/ luarnegeri)3.Jarak Jakarta-Bandung relative dekat dan mudah dijangkau.4. Jarak Jakarta-Bandung yang relative dekat dan mudah dijangkau.5. masih terdapat jenis pelayanan intensif jantung yang belum banyak dikerjakan diBandung yang bisa dikerjakan di CVCU Santosa Hospital Bandung Central misalnya Operasi By Pass (CABG) Primary PCI, fibrinolitik, pemasangan pacu jantung sementara ( TCP dan TPM) dan menetap (PPM)

5

4

3

3

3

1.224

5. Pemasaran 13%1. Rumah sakit jejaring RSHS.

3 0.455

12

Page 13: Hasil Analisis Swot Fix

4

HASIL ANALISIS SWOT(Analisis Ancaman )

No. UraianFaktor

(a)Sub Faktor (b)

Rating (c)

Nilai (a x b x c)

Ket.

1. Pelayanan 28% 1. Dokter jaga yang sekarang ada tidak selalu berada di CVCU dan tidak mengerti tentang pengelolaan pasien kritis atau pasien dengan kegawatan kardiovaskular.

2 0.56

2. Organisasi dan SDM

22% - 0

3. Keuangan 3% - 04. Sarana dan

Prasarana34% 1. Rumah sakit competitor

yang mulai melengkapi peralatan medisnya dengan mengadakan tindakan PCI.

3 1.02

5. Marketing 13% 1. Rumah Sakit sekitar yang lebih lama dan “punya nama” di mata masyarakat.

2. Lingkungan sekitar rumah sakit yang dinilai masyarakat kurang baik (tempat prostitusi) terutama di belakang Rumah Sakit.

2

2

0.26

No Uraian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Ket1 Pelayanan 1,22 0,93 1,4 0,562 SDM 0,99 0,44 0 03 Keuangan 0 0 0,12 04 Sarana Prasarana 1,36 1,02 1,224 1,025 Marketing 0,52 0 0,455 0,26

13

Page 14: Hasil Analisis Swot Fix

Jumlah 4,09 2,39 3,199 1.84

Analisis SWOTSumbu X (S-W) = 4,09-3,08= +1,7Sumbu Y (O-T) = 3,199-1,84=+1,39

14

Page 15: Hasil Analisis Swot Fix

Matrik Posisi Organisasi

Berdasarkan hasil dari metode analisis SWOT yang telah kami lakukan. Didapatkan hasil bahwa

rumah sakit yang akan kita bangun memiliki nilai kekuatan +1,7 dan nilai kelemahan +1,39.

Sehingga menempatkan rumah sakit yang akan kita bangun berada pada posisi kuadran 1 dalam

matrik posisi SWOT.

Karena Rumah sakit yang akan kita dirikan berada pada kuadran 1 dalam matrik analisi SWOT,

sehingga ini merupakan situasi yang menguntungkan. Rumah sakit tersebut memiliki peluang

dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Srategi ini dibuat

berdasarkan jalan pikiran rumah sakit, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

15

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Kekuatan : +1,7Kelemahan : +1,39

Page 16: Hasil Analisis Swot Fix

BAB IV

PEUTUP

A. Kesimpulan

Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien sebagai alat

yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan perusahaan

baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang terburuk.

Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan visi dan misi

suatu organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu perusahaan.

Kunci keberhasilan didukung oleh sumber daya manusia, dukungan manajemen yang

baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang cukup bersaing.

Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting dalam

mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu efisiensi, inovasi, kualitas

serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.

B.       SaranDengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran

tahap-tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang

menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara

bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan

yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita

tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

16

Page 17: Hasil Analisis Swot Fix

Daftar pustaka

Daftar Pustaka

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Riadi Muchlisin 2013 Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html diakses pada tanggal 12 September 2014.

17