32
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA BAKTERI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW BAGI SISWA KELAS X - B SMA NEGERI 4 SURAKARTA PADA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Oleh : Yulianto Edi Martono ABSTRAK Tujuan penelitian untuk peningkatan hasil belajar biologi pada bakteri melalui pembelajaran kooperatif dengan metode metode jigsaw bagi siswa kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Penelitian selama enam bulan dari bulan juli berakhir bulan Desember subyek penelitian adalah 32 siswa terdiri jumlah siswa putra 7 dan perempuan 25 kelas X – B semester Gasal SMA Negeri 4 Surakarta tentang Bakteri. Penelitian dengan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus , tiap siklus terdiri empat tahapan yaitu membuat perencanaan , melakukan tindakan , mengadakan pengamatan dan melakukan refkeksi. Analisis data yang dipakai analisa diskriptif Komparatif artinya membandingkan nilai hasil penelitian tindakan kelas dari kondisi awal dengan kondisi akhir, Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi. dokumen, Tes dan Non tes. Pengumpulan data diperoleh dari kondisi awaI, hasil siklus I dan hasil siklus II. Kondisi awal nilai rata-rata kelas ( 75 ) nilai hasil siklus I ( 81 hasil ) siklus II ( 92 ) Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan dari Nilai rata-rata kondisi awal ke siklus I ada peningkatan 8 % dari rata – rata 75 menjadi rata – rata 81 dilanjutkan siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 13,58 % dari 81 menjadi nilai rata-

Hasil Belajar Biologi x

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hasil Belajar Biologi

Citation preview

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA BAKTERI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW BAGI SISWA KELAS X - B SMA NEGERI 4 SURAKARTA PADA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Oleh : Yulianto Edi MartonoABSTRAK Tujuan penelitian untuk peningkatan hasil belajar biologi pada bakteri melalui pembelajaran kooperatif dengan metode metode jigsaw bagi siswa kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Penelitian selama enam bulan dari bulan juli berakhir bulan Desember subyek penelitian adalah 32 siswa terdiri jumlah siswa putra 7 dan perempuan 25 kelas X B semester Gasal SMA Negeri 4 Surakarta tentang Bakteri.

Penelitian dengan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus , tiap siklus terdiri empat tahapan yaitu membuat perencanaan , melakukan tindakan , mengadakan pengamatan dan melakukan refkeksi. Analisis data yang dipakai analisa diskriptif Komparatif artinya membandingkan nilai hasil penelitian tindakan kelas dari kondisi awal dengan kondisi akhir, Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi. dokumen, Tes dan Non tes. Pengumpulan data diperoleh dari kondisi awaI, hasil siklus I dan hasil siklus II. Kondisi awal nilai rata-rata kelas ( 75 ) nilai hasil siklus I ( 81 hasil ) siklus II ( 92 )

Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan dari Nilai rata-rata kondisi awal ke siklus I ada peningkatan 8 % dari rata rata 75 menjadi rata rata 81 dilanjutkan siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 13,58 % dari 81 menjadi nilai rata-rata 92. Serta kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan sebesar 22,66 % dari nilai rata-rata 75 menjadi 92, Melalui pembelajaran kooperatif metode jigsaw. aktifits dan motivasi belajar meningkat terbuktikan nilai rata rata kondisi awal hanya dalam batas ketuntasan KKM 75. setelah guru melaksanakan tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada bakteri bagi siswa kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar Biologi, Metode JigsawPENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Fakta dilapangan menunjukkan mata pelajaran Biologi di kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 prestasinya masih rendah. terbuktik nilai rata rata hasil ulangan harian masih dalam batas KKM yaitu 75. hasil ulangan nilai rata-rata kelas 75 nilai terendah 43 nilai tertingi 89. dari 32 siswa ada 13 siswa nilai dibawah KKM 75 atau 40,62 % belum tuntas , 19 siswa telah tuntas atau 59,37 % ,ini bukti prestasinya masih menunjukkan aktifitas belajar masih rendah ,agar terjadi peningkatan aktifitas, sekaligus peningkatan peneliti dalam tugas tugasnya sebagai pendidik .

Proses pembelajaran Biologi yang kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dominan menerapkan model pembelajaran konvensional yang ditandai 1) berpusat pada guru, 2) penekanan pada menerima pengetahuan, 3) kurang berfariasi 4) kurang memberdayakan semua potensi siswa 5) menggunakan metode yang monoton, karena cenderung guru dominan sebagai pusat sumber pembelajaran akibatnya : Masih banyak siswa yang pasif, Sebagian besar siswa tidak berani bertanya . Aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah peserta didik dalam menerima pengetahuan menjadi pasif.

Agar prestasi belajar meningkat maka perlu dicari metode yang menghasilkan keuntungan kepada pcngembangan kemampuan berpikir logis, sikap yang kritis dan kepekaan siswa belajar menyenangkan . Banyak metode yang ada tetapi peneliti akan mencoba metode jigsaw. Dengan menggunakan metode jigsaw diharapkan guru dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dan berjiwa gotong royong , bertangtung jawab pada tugasnya setia kawan dan secara tidak langsung guru semakin bertambah profesional dalam kerjanya.

Hasil belajar dari kognitif afektif, dan kemampuan psikomotorik,. Walaupun hasil belajar bertujuan pokok dapat meningkatkan kognitif afektif, dan kemampuan psikomotorik tetapi dalam proses mencapai tersebut cara cara yang menimbulkan kesan mendalam dalam benak siswa tidak hanya sesaat maka perlu diciptakan kesan saat pembelajaran adapun misalnya dengan kerja sama, saling tukar informasi saling menghargai pendapat antar teman, berani menerima kritik dan saran dan siap mengakui kebenaran yang obyektif bukan karena subyektif. maka dengan metode jigsaw harapan harapan itu bisa terwujud, sehingga menghasilkan siswa yang berkarakter bisa didapatkan. Bukan siswa yang nakal tetapi siswa yang banyak akal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat diperlukan sekali untuk mengatasi proses pembelajaran yang kurang menghasilakan nilai dan proses pembelajaran yang menyenangkan. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan ulangan yaitu hasil belajar biologi yang hanya mencapai batas tuntas 75 dan keingianan hasil belajar suapaya meningkat maka perlu adanya upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar biologi melalui penelitian tindakan kelas .dengam pembelajaran kooperatif metode Jigsaw pada materi pelajaran Biologi pada kondisi awal hanya 59,37 % yang mencapai batas ketuntasan 75 setelah dicoba dengan memanfaatkan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw diharapkan bisa mencapai 80 % Selanjutnya untuk mengetahui manfaat penggunaan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw, penliti akan melakukan tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Bakteri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif metode Jigsaw Bagi Siswa Kelas X-B SMA Negeri 4 Surakarta pada semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012Rumusan Masalah Rumuskan permasalahan didasarkan latar belakang adalah sebagai berikut : Apakah melalui pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw dapat meningkatkkan hasil belajar Biologi pada Bakteri bagi siswa kelas X B SMA Negeri 4 Surakarta semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 ?

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESISMata Pelajaran Biologi Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk mahluk hidup dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.( PERMEDIKNAS,2006: 451)Tujuan Pengajaran Biologi Di Sekolah Menengah Umum Bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut., Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain, Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis, Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi , Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri, Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. ( PERMEDIKNAS,2006: 452)Ruang Lingkup Biologi Di SMA Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem, Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat, Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. ( PERMEDIKNAS,2006: 452)Metode Pembelajaran Pengertian Metode Pembelajaran,pendapat Winarno Surakhmad (1994:96) hal metode pembelajaran ada dua yaitu : (1) metode pembelajaran sacara individual, (2) metode pembelajaran sacara kelompok. pada prinsipnya pembelaajaran adalah sama, hanya perbedaanya kalau metode pembelajaran individual penekanannya pada pembelajaran individunya, untuk pembelajaran kelompok penekananya pada lingkup satu kelas. Menurut Sanjaya (2006: 83 ) Metode pembelajaran adalah proses membelajarkan siswa yang ditunjukkan oleh segala usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Pendapat dari Suryosubroto (1997:43) Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan komunikasi dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. guru dituntut menciptakann suasana yang interaksi dan edukatif. Dari pengertian diatas metode pembelajaran sangat, penting karena dapat mempertinggi kualitas hasil pendidikan selama pembelajaran .karena bisa mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, Hakikat Pembelajaran Kooperatif Menurut Depdiknas (2002:11), Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif diantaranya meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik, meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamain, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas, meningkatkan kepekaan kesetiakawanan sosial, menghilangkan sifat mementingkan diri sendini atau egois, membangun persahabatan yang dapat berlanjut hinggga masa dewasa, Kelemahan pembelajaran kooperatif diantaranya. berasal dari dua sumber yaitu dalam dan luar. adapun dari dalam bisa terjadi berasal dari guru . sedangkan faktor luar keadaaan lingkungan kelas itu sendiri apakah mendukung proses pembelajaran. Hakikat Metode Jigsaw Menurut ( Sugiyanto 2007 : 28 ) langkah metode jigsaw adalah. Tiap kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing masing memiliki kelompok saat di kelompok pakar dan akan kembali kekelompok semula. ,Kelas yang akan di teliti dibagi menjadi beberapa tin kecil jadi masing - masing 4 atau 5 kelompok ,Bahan / materi pelajaran diberikan dalam bentuk tulisan , seriap siswa punya tanggung jawab atas tulisan teks yang jadi tanggung jawabnya.,Anggauta dari beberapa tim yang tidak sama bertanggung jawab mempelajari bagian materi yang sama dan membentuk dalam satu kelompok untuk memecahkan materinya ini disebut kelompok pakar ( expect group ), Kelompok pakar setelah selesai mengerjakan kembali ke kelompok asal / ( home teams ) untuk menjelaskan pada kelompoknya nya hal materi yang dipelajari saat di kelompok pakar ., Apabila siswa sudah kembali di kelompok asal dan berdiskusi para siswa diamati dan dinilai per individu Hakekat Hasil Belajar Biologi

Menurut Suprayekti, (2004:2 ) belajar adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya ada yang secara disengaja ada yang terjadi dengan sendirinya. Menurut Omar Hamalik (2002: 36) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kekuatan melalui pengalaman. Belajar merupakan satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil tujuan. Sejalan dengan pendapat diatas, Dimyati & Mudjiono (2002: 156) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang melibatkan manusia secara orang per orang sebagai suatu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu usaha yang telah dicapai oleh siswa dalam menghadapi kegiatan belajarnya. / suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.menyangkut pola pikir individu ketika berbuat dan bertindak. Tujuan Belajar Biologi Menurut Winaro Surakhmad (1994;65) bahwa tujuan belajar ada tiga yaitu (1) pengumpilan pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari didengar, melihat, dan membaca, (2) penanaman konsep dan kecepatan, dari konsep akan memerlukan keterampilan, (3) pembentukan sikap dan perbuatan, yang akan menghasilkan suatu perilaku. Winaro Surakhmad (1994 ; 65) Dalam interaksi belajar dan pembelajaran guru akan terjadi pembentukan sikap mental dan perilaku siswa tidak akan terlepas dari cara penanaman nilai-nilai saja. Tujuan pelajaran bioloigi adalah. 1. Untuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain. 3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi. 5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.. 6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. 7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.Cara Mengukur Hasil Belajar Biologi

Dalam hal hasil belajar Sudjana (2002: 3) berpendapat bahwa dalam penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2002: 159) evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan dan penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tetang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.. Bentuk soal siklus satu pilihan ganda dengan kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. pada siklus II berupa soal uraianp pada Kompetensi dasar 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista dan perannya bagi kehidupan. Kemampuan hasil belajar merupakan produk akhir proses belajar salah satunya dapat dilihat dari nilai yang dilaporkan dalam bentuk raport LHBS/ Laporan Hasil belajar siswa . Kerangka Berfikir

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir

Pada Kondisa awal, kondisi awal guru masih menggunakan metode konvensional. Tindakan.Siklus I : Pada pembelajaran biologi materi tentang bakteri guru menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw tanpa presentasi, Siklus II : Pada saat pembelajaran biologi materi tentang Protista guru menggunakan metode jigsaw dengan presentasi. Dari tindakan kelas, siklus I dan siklus II, diharapkan siswa yang belum memahami tentang Protista, dapat memahami dan nilai siswa akan meningkat. dengan ditunjukan ada nya peningkatan hasil belajar, Kondisi Akhir, Melalui metode jigsaw diduga dapat meningkatkan hasil belajar tentang Bakteri, bagi siswa kelas X -B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.Perumusan Hipotesis

Hipotesis yang penulis ajukan : Melalui pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada Bakteri bagi siswa kelas X B SMA Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2011 / 2012 .

METODOLOGI PENELITIANSetting Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan selama 5 bulan dari bulan Agustus sampai bulan Desember . Adapun jadual alokasi waktu penelitian sebagai berikut :

Tabel. 1Alokasi Waktu PenelitianNOUraianAgustSeptOktNopDes

1Pengajuan proposal PTKV

2Menyusun instrumen penelitianV

3Pengumpulan data dengan melakukan tindakan kelas :

a. Siklus IV

b. Siklus IIV

4Analisis dataV

5Pembahasan/DiskusiV

6Menyusun laporan Hasil PenelitianV

Alasan mengambilan waktu pada tindakan kelas mulai bulan Agustus 2011, yang lain karena masih hari efektif dan materi pelajaran masalah Bakteri memang harus disampaikan pada semester gasal sesuai jadual program pengajaran.Tempat Penelitian Tempat penelitian di SMA Negeri 4 Surakarta, jalan Adi Sucipto No.1 Surakarta. di kelas X-B (KKM) sebesar 75 Alasan kami melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Surakarta ,peneliti sebagai guru bidang studi biologi kelas X - B di SMA Negeri 4 Surakarta., Dengan kepala sekolah Drs Unggul Sudarmo M.Pd. Penelitian tindakan kelas penullis lakukan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar biologi khususnya materi tentang bakteri Subjek Penelitian Subjek penelitian siswa kelas X- B sejumlah 32 terdiri siswa putra 7 dan siswa putri 25 , pada semester gasal SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012. , kelas X B salah satu dari sejumlah 11 kelas yang ada. Sumber DataSumber primer : Diambil dari tiga data yaitu, nilai hasil belajar kondisi awal, nilai hasil belajar siklus I dan nilai hasil belajar yang diperoleh dari siklus II siswa kelas X-B . Sumber sekunder : berdasarkan observasi dan catatan buku nilai mata pelajaran biologi dikelas X B .pada materi BakteriTeknik Dan Alat Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data Teknik dokumen berupa daftar nilai pada kelas X-B, Teknik tes , tes tertulis hasil belajar siswa pada materi Bakteri pada siklus I dan Protista pada siklus II Adapun tes tertulis memakai soal berbetuk pilihan ganda / multiple choice pada siklus I dan uraian pada Protista.butir soal masing- masing siklus terlampir., Berupa non tes berujud dokumentasi gambar / photo saat siswa belajar , mengamati pelaksanaan dan berjalannya proses belajar (sebelum , selama dan setelah siklus berjalan ) bersama kolaborator lembar pengamatan terlampir baik siklus I dan siklus IIAlat Pengumpulan Data Daftar nilai dan catatan lain yang mendukung , Butir soal tes, pilihan ganda , jawaban singkat / urain, uraian terlampir berujud butir soal tes bakteri meliputi soal pilihan ganda dan uraian./Adapun. soal yang kami buat meliputi dua soal, siklus pertama dan kedua, Lembar pengamatan pada proses pembelajran berlangsung.Validasi Agar data diperoleh yang valid maka saat membuat kisi-kisi , isi soal disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yang valid, dilakukan dengan: Triangulasi Sumber : berasal dari beberapa sumber dan melalui teman sejawat. (kolaborasi) kebetulan saat itu ada mahasiswa PPL UNS yang bernama Ikha Primarinda, Triangulasi metode : berasal dari beberapa metode yang menggunakan beberapa teknik atau alat pengumpulan data misalnya dokumen.Analisis Data Dengan metode kuantitatif dan kualitatif,. data kuantitatif memakai analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara nilai kondisi awal dengan siklus satu , juga dengan siklus dua dan kondisi awal dibandingkan dengan kondisi akhir. Sedang data kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif didasarkan hasil obsevasi dan hasil refleksi . caranya membandingkan proses pembelajran dengan metode jigsaw saat kondisi awal dengan siklus satu, membandingkan proses siklus satu dengan siklus dua dan membandingkan proses kondisi awal dengan kondisi akhir.

Indikator Kerja Pada kondisi Awal nilai rata rata dalam batas KKM yaitu sebesar 75., Melihat kenyataan tersebut, dengan harapan setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II diharapkan hasil belajar nya meningkat, bisa tercapai 75 % siswa kelas X-B mencapai kriteria ketuntasan minimal/ KKM sebesar 75 dan rata-rata nilai ulangan harian meningkat dari yang semula siswa telah mencapai diatas KKM atau 59,37 % telah tuntas.dan rata-rata nilai kelas hasil belajar 75, bisa naik menjadi diatas KKM. > 75 diharapannya juga pada saat proses pembelajaran dari kondisi awal yang , proses pembelajaran masih banyak siswa yang pasif, Sebagian besar siswa tidak berani bertanya , Aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah, setelah dilakukan tindakan kelas dengan siklus I dan siiklus II di harapkan Siswa yang pasif sedikit saat kerja kelompok, Sangat sedikit siswa tidak berani bertanya saat diskusi, Aktifitas siswa dalam diskusi tinggi.

Prosedur Tindakan Tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus, dan selanjutnya analisis data setiap siklus dilaksanakan secara induktif. Setiap satu siklus dilakukan 3 kali pertemuan , setiap satu kali pertemuan dengan waktu 2x45 menit. Adapun siklus satu dan siklus dua ada empat tahapan meliputi, (1) Tahapan planning atau perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan acting atau pelaksanaan tindakan, (3) tahap observing atau mengadakan pengamatan dan terakhir (4) tahap reflecting atau refleksi. Pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dengan menerapkan metode jigsaw tiap siklus sesuai rencana 3 kali pertemuan Pada saat pertemuan tahap 1 siswa diberi tahu bahwa akan memberi pembelajaran koopertaif metode jigsaw pada materi Bakteri tanpa presentasi cukup diskusi di keompok pakar dan melaporkan hasil diskusi dikelompok asal. Pada pertemuan kedua : Pada masing masing kelompok asal agar siap mempersiapkan hasil diskusi dari masing masing pakar untuk dikumpulkan pada ketua kelompok asal peneliti dan kolaborator mengamati jalannya diskusi baik dikelompok asal maupun dikelompok asal. dan memberi tahu bahwa dipertemuan ketiga akan diadakan tes tertulis berbentuk oyektif untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan prmbelajaran koopratif dengan metode jigsaw. : Pada pertemuan ketiga siswa diberikan soal tes obyektif sebanyak 30 soal untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw.

Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II dengan menerapkan metode jigsaw tiap siklus sesuai rencana 3 kali pertemuan . Pada saat pertemuan tahap 1, Pada tahap ini siswa diberi tahu bahwa akan memberi pembelajaran koopertaif metode jigsaw pada materi Protista . Dalam pelaksanaan tindakan, yang perlu diperhatikan adalah cara penggunaan metode jigsaw tiap siklus terdapat dalam Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut. Penyajian masalah, permasalahan dirumuskan oleh guru untuk dipecahkan. Pada pertemuan kedua : Pada masing masing kelompok asal agar siap mempersiapkan hasil diskusi dari masing masing pakar untuk dikumpulkan pada ketua kelompok asal yang akan mempesentasikan didepan kelas, peneliti dan kolaborator mengamati jalannya diskusi baik dikelompok asal maupun dikelompok asal dan memberi tahu bahwa dipertemuan ketiga akan diadakan tes tertulis berbentuk uraian untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw. Pada pertemuan ketiga : Pada pertemuan ketiga siswa diberikan soal tes uraian sebanyak 8 soal untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Siklus Pertama

Dalam pembelajaran Biologi melalui metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 75 pada siklus I menjadi 81 Dari data nilai yang sudah dicapai dengan pembelajaran mengunakan metode jigsaw diperoleh nilai sebagai berikut, Nilai terendah terjadi penurunan yang semula dari 43 menjadi 73 Sedangkan nilai tertinggi terjadi peningkatan sebesar 10,11 % dari yang semula 89 meningkat menjadi 98. dan siswa yang telah tuntas diatas KKM sebesar 75 ada 31 anak atau 98,87 %. Tetapi untuk memastikan apakah karena aktifitas meningkat dan memang betul betul meningkat, maka perlu dilanjutkan pada siklus II.Deskripsi Hasil Siklus Kedua Pengumpulan data mcnggunakan tcknik observasi. dokumen, Tes dan Non tes. Pengumpulan data diperoleh dari kondisi awaI, hasil siklus I dan hasil siklus II. Kondisi awal nilai -rata kelas 75, hasil siklus I 81, hasil siklus II 92. Adapun hasil pengumpulan data penelitian menunjukkan ada peningkatan dari Nilai rata-rata kondisi awai ke siklus I ada peningkatan 8 % dari rata rata 75 menjadi nilai rata rata 81 dilanjutkan siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 13,58 % dari 81 rnenjadi nilai rata-rata 92. Serta kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan sebesar 22,66 % dari nilai rata-rata 75 menjadi 92.

Hasil belajar menunjukkan diatas indikator kinerja yang ditetapkan untuk nilai rata rata diatas 75 pada KKM, tercapai pada siklus I , 81 sedangkan pada siklus II tercapai , 92 dan Pada indicator prosentase yang ditetapkan, 75 % siswa tuntas diatasa KKM, 75 sedangkan kenyataannya setelah dilakukan tindakan kelas dicapai untuk siklus I tercapai, 98, 87 % sedangkan pada siklus II tercapai, 100 %.Hasil PenelitianHasil tindakan kelas melalui kebenaran empirik (kebenaran secara teoritik berupa hipotesis) secara teeoritik kebenaran diperoleh kajian teori, kerangka berfikir, dan pengajuan hipotesis. Hasil belajar, Dimulai dari masalah yang dihadapi siswa hasil ulangan nilai rendah dan diakhiri ada perubahan peningkatan hasil belajar direkomendasiakan belajar biologi tentang bakteri dengan mengunakan metode jigsaw dapat meningkatkan nilai rata-rata 75 yang dicapai pada kondisi awal setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan metode jigsaw, pada kondisi akhir menjadi nilai rata-rata 92 dengan demikian ada peningkatan sebesar 22,66 %. Proses pembelajaran biologi dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan yang semula masih banyak siswa yang pasif, Sebagian besar siswa tidak berani bertanya Aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah setelah dilakukan tindakan kelas menjadi Siswa yang pasif sedikit saat kerja kelompok, Sangat sedikit siswa tidak berani bertanya saat diskusi, Aktifitas siswa dalam diskusi tinggi. Siswa mendapat pengalaman belajar secara kelompok, berani mengemukakan didepan temanya, bertanggung jawab, latihan kerja sama, mau menerima kritik dan saran. secara keseluruhan, pembelajaaran biologi dengan menggunakan metode jigsaw dikatakan berhasil, karena dapat meningkatkan hasil belajar biologi tentang bakteri bagi siswa kelas X -B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 1995. Teknik Belajar Yang Tepat , Semarang: Penerbit Mutiara

Permata Widya

Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikn Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta : BNSP .

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biology, Depdikbud, Jakarta.

PERMEDIKNAS. 2006: Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Mendiknas, Jakarta.Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gagne, R.M and Driscoll, M.P.1989. Esseniol Of Learning for Intructiona. New Jersey: Prentie Hall. Inc Englewood Cliffs.

Mulyadi HP. 2006 Permasalahan Dalam Peneletian Tindakan, Semarang: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah.

Moh. Ali. 2000. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Argensindo.

Moh. Amien. 1992. Pendidikan IPA Menjelang Abad 21. Jakarta: Depdikbud.

Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Omar Hamalik. 2002. Proses Belajar Belajar. Bandung: PT. Remaja RosdakaryaSnellbeker. G. 1974. Learning Theory, Instructional Theory and Psychaeducational Design. New York: Graw Hill Book Company

Sri Anitah. 2007. Media Pembelajaran , Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta

Sudjana. N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Suharsimi Arikunto. 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Penerbit PT Rineksa Cipta.

Suryobroto. 1997. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bakri D. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Syaiful Bakri D dan Aswan Zain. 1995.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Wasty Soemanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta

Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito.

Winkel.W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Zaenal Arifin. 1990. Evaluasi Insruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Rosda Karya.

BIODATA PENULIS

Yulianto Edi Martono, S.Pd adalah gur SMA Negeri 4 Surakarta

NIP: 19630717 1987 03 1 012

PAGE 21