82
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENINGKATAN KEBIASAAN SHOLAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBERIAN MOTIVASI MULTI ASPEK 0leh: Drs. H. Bustamam Ismail Nip: 131454949 Dibiayai oleh: Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional Bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Jakarta Dengan Surat perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 1

hbis.files.wordpress.com  · Web viewMudah-mudahan laporan ini berguna bagi pendidikan dan bagi peneliti khususnya, ... BAB I Pendahuluan 1 ... M.Sc. LAMPIRAN -LAMPIRAN

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN HASILPENELITIAN

PENINGKATAN KEBIASAAN SHOLATLIMA WAKTU MELALUI PEMBERIAN

MOTIVASI MULTI ASPEK

0leh:Drs. H. Bustamam Ismail

Nip: 131454949

Dibiayai oleh: Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional Bekerja sama dengan

Lembaga Penelitian Universitas Negeri JakartaDengan Surat perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor:

26/SPK/LP UNJ-Ditjen PMPTK/F2/LL/2007

1

KATA PENGANTAR

Wassalamu’alaikum Wr.WbAlhamdulillah laporan “ Penelitian Tindakan Kelas” dapat disusun dan

semoga dapat digunakan dalam rangka membantu para guru dan siswa untuk

menanggulangi lemahnya kesadaran siswa khususnya dan warga pada

umumnya dalam pembiasaan sholat lima waktu, baik selama di sekolah, di dunia

kerja maupun di tengah tengah masyarakat agar tercapai kehidupan yang

selamat dan sejahtera.

Lebih-lebih karena setiap siswa SMK sekarang ini sejak diwajibkan

mengikuti pendidikan sistim ganda maka pertemuan tatap muka menjadi

berkurang oleh sebab itu harus dicarikan jalan keluar yang terbaik. Dalam

memaksimalkan pengamalan siswa tentang ajaran agamanya khususnya sholat

lima waktu. Penelitian ini mencarikan solusi dalam tugas-tugas siswa juga rekan-

rekan pengasuh program studi pendidikan agama Islam guna menyelesaikan

kewajibannya, menerapkan nilai-nilai dalam mencapai tujuan pendidikan Agama

Islam khususnya, Pendidikan pada umumnya.

Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan laporan ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, kepada para pakar pendidikan, rekan-rekan

pengasuh pendidikan agama Islam berkenan memberikan kritik dan saran yang

bersifat membanguan demi kesempurnaan laporan ini dimasa depan.

Mudah-mudahan laporan ini berguna bagi pendidikan dan bagi peneliti

khususnya, juga bagi rekan-rekan yang seprofesi. Saran dan kritik sangat kami

harapkan demi perbaikan laporan ini dan perbaikan tindakan.

Penyusun mengucapkan terima kasih dan rasa penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada para Dosen Pembimbing. Dan semua komponen yang

ikut melancarkan program ini Akhirnya kepada Allah jualah diserahkan segala

urusan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iDaftar isi iiLembar pengesahan iiiABTRAKSI IVBAB I Pendahuluan 1BAB II Kajian teori dan Pustaka. 4

A. Kajian Umum Ttg Pendidikan 51. Tujuan belajar mengajar 52. Guru sebagai salah sumber belajar 53. Azas didaktik 114. Bahan pelajaran 125. Metode pengajaran 196. Proses Belajar Megajar 237. Teknik Evaluasi 28

B. Kajian Sholat lima waktu. 341. Peningkatan kebiasaan sholat, 352. Motivasi multi aspek 353. Metode yang digunakan metode proyek. 36

BAB.III Prosedur Penelitian. 37A. Survey awal. 37B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi 37

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 391. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 23 tgl 29

September siklus I 392. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 23 tgl 29

Oktober 2007 siklus II 403. Rekapitulasi pelaksaann sholat dari tgl 02 tgl 08

Oktober 2007 414. Analisis data yang diperoleh dari tiga siklus 42

Daftar Pustaka 49Lampiran-lampiran 50

1. Surat Tugas dari Ketua Proyek…. 512. Buku Konsultasi dari Pembimbing … 523. Undangan penanda tanganan kontrak 534. Data Pribadi Anggota Peneliti 545. Format Surat pernyataan siswa yang diteliti 556. Format instrument penelitian 56

3

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. a. Judul Penelitian : Peningkatan Kebiasaan Sholat Lima Waktu Melalui Pemberian Motivasi Multi Aspek

b. Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam2. Peneliti

a. Nama Lengkap : Drs H Bustamam Ismailb. Jenis Kelamin : Laki-Lakic. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina / IV. a d. NIP/NRK : 131454949/e. Unit Kerja : SMKN 3 Jakarta

3. Lokasi Penelitian : Jalan Garuda No. 63 Jakarta4. Lama Penelitian : selama 3 bulan5. Fasilitator : Dr Supriyadi................

Mengetahui, Jakarta, 27 Desember 2007 Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti

Dedi Dwitagama MM, MSi Drs. H Bustamam Ismail NIP: 131765462 NIP : 131454949

MengetahuiKetua Lembaga Penelitian UNJ

Dr. MulyanaNIP. 131S 899 990

4

ABTRAKSIPenulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih

minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta,

setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15%

yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami

berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi

tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna

pembiasaan sholat lima waktu.

1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan sholat lima

waktu melalui pemberian motivasi multi aspek”

Sholat dicanangkan oleh Allah untuk membentuk kepribadian

seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup

disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup

bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi

dengan Khaliknya,

2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan

sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji

kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan

Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak

lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima

kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas

tentu lebih banyak lagi.

3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui

memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui

kajian diri pribadi siswa, melalui video penciptaan Alam semesta.

Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan

lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri nikmatNya salah

satunya adalah melakukan shalat lima waktu

5

BAB. I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang,

Mulai Indonesia merdeka, telah dicanangkan oleh para peminpin

bangsa kita, untuk merumuskan tujuan negara muda yang dibangun

itu, yaitu membentuk masyarakat yang adil dan makmur.

Setelah melalui beberapa dasawarsa lahirlah pembarauan-demi

pembaharuan yang menitikberatkan pembangunan. Pembangunan

itu memerlukan tenaga penggerak sebagai motor yang

menggerakkan semua aspek dari pembangunan tersebut. Tenaga

pengerak tersebut ialah manusia yang mempunyai keahlian (skill),

tanpa keahlian pembangunan itu tidak akan berjalan lancar. Tenaga

ahli itu dihasilkan oleh pendidikan, karena itu pendidikan memegang

peranan penting dalam mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat

adil dan makmur.

Pemikiran tentang pentingnya pendidikan sudah dimulai sebelum

Indonesia merdeka, Pada awal kemerdekaan lahirlah undang no 4

tahun 1950 jo Undang-undang nomor 12 tahun 1954 tentang dasar-

dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada tahun 1989 lahir

Undang-undang nomor 2 tentang Sistem Pendidikan Nasonal,

terakhir , Permen no 22 tentang standar isi, Permen no 23 tentang

standar kompetensi lulusan

6

B. Rumusan Masalah

Sholat adalah merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian

seseorang muslim, yang dijadikan oleh Rasulullah sebagai tiang

Agama Islam, satu-satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang

setiap hari, seumur hidup. Apabila pembinaan sholat itu terabaikan

akan meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekali gus

meluluhlantahkan pembinaan umatnya. Oleh sebab itu peningkatan

pembiasaan sholat itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan

kepada siswa. Bagaimana memotivasi siswa untuk membiasakan

sholat lima waktu?, Bagaimana mengelola waktu yang singkat untuk

tatap muka tapi efektif dan efesien dalam membina mereka.

C. Tujuan Penelitian

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih

minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3

Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya

rata-rata 5% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-

anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu

dapat ditingkatkan . Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang

jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat

dalam memacu siswa guna peningkatan pembiasaan sholat lima

waktu

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk untuk acuan pengajaran yang lebih

maksimal di masa mendatang minimal untuk bahan kajian yang

mengacu kepada kemajuan dimasa mendatang.

8

BAB.II.

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA.

Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksessan masa

depan suatu bangsa, itu pulalah yang menyebabkan pemimpin Jepang

paska bom Hiroshima dan Nagasaki menanyakan berapa orangkah guru

yang masih tertinggal dan selamat.

Pendidikan merupakan pembimbigan seseorang kearah dewasa,

baik secara biologis,baik secara ekonomis, baik secara sosiologis.

Seseorang yang dewasa harus mempunyai skill life atau kecakapan hidup

sehingga dia tidak menjadi beban bagi orang lain, Dia harus mempunyai

kepribadian yang mandiri sehingga setiap tantangan, rintangan dan

persoalan hidup dapat menerima dengan tenang, kemudian menghadapi

dengan cermat, dan mengatasi serta memecahkannya dengan bijaksana.

Hakikat belajar mengajar: menurut Abu Ahmadi hakikat mengajar itu

ada jenis 1. menanamakan pengatahuan kepada anak, 2. menyampaikan

pengetahuan dan kebudayaan kepada anak, 3. suatu aktivitas mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik

sehingga terjadi prases belajar.Hakiakat belajar adalah usaha sadar untuk

menguasai ilmu, untuk dapat menerapkan pengetahuan , untuk dapat

melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Jadi belajar dan mengajar

saling berkaitan dalam suatu proses menuju perubahan pengetahuan,

9

perubahan tingakah laku, perubahan keterampilan dan dapat mengatasi

persoalan hidup dengan baik dan mandiri.

A. Kajian Umum Pendidikan

Kegiata belajar mengajar supaya lebih efektif harus memperhatikan

sebagai berikut:

1. Tujuan belajar mengajar

Secara umum tujuan belajar mengajar adalah untuk mengubah

pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian, mengubah

keterampilan. Jadi dalam pendidikan harus ada perubahan

kalau tidak ada perubahan maka kegiatan belajar itu tidak

berhasil.

2. Guru sebagai salah satu sumber belajar.

Guru yang membimbing harus orang kompeten, pendidik yang

kompeten adalah guru yang mempunyai kesadaran

kependidikan yang tinggi dan memenuhi syarat -syarat seorang

guru yang baik.

b. Kesadaran kependidikan.

Menurut J. Murry Lee dalam bukunya” Elementry Education

to day and tomorrow, bahwa pada seorang guru sebagai

anggota profesi hendaklah terdapat kesadaran profesi

seabagai berikut:

10

1). Kesadaran pertama, adalah kesadaran pelayanan

profesi mengemban tugas untuk kepentingan

masyarakat. Kesadaran ini diterapkan dan tercermin

dalam prilaku di Sekolah dan luar sekolah.

2). Kesadaran kedua, adalah kesadaran profesi guru

menuntut kompetensi intelektual dan keterampilan

profesi yang cukup tinggi, hal ini berarti adanya

kesadaran untuk meniglkatkan harkat, martabat dan

wibawa profesi.

3). Kesadaran ketiga, adalah kesadaran tentang jaminan

terhadap masyarakat bahwa kita mampu untuk

melaksanakan tugas mengajar dengan baik, berarti

seorang guru mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

4). Kesadaran keeempat, adalah kesadaran untuk

berorganisasi untuk kepentingan meningkatkan aktifitas

dan pertumbuhan professional.

c. Syarat-syarat untuk menjadi guru yang baik.

Untuk menjadi guru yang baik harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1). Ijazah guru.

11

Seorang guru/pendidik haruslah mempunyai Ijazah

guru, karena ijazah ini merupakan bukti otentik bahwa

seseorang itu telah mempunyai dasar keguruan.

2). Sehat jasmani dan rohani.

Pendidik haruslah sehat jasmaniyah dan rohaniyah

yang dibuktikan dengan keterangan dokter. Hal ini

penting sebab orang yang tidak sehat tidak mungkin

melaksanakan tugasnya dengan baik dan teratur,

apalagi tugas yang berat karena menyangkut

masyarakat.

3). Mempunyai kepribadian yang baik.

Pendidik merupakan contoh hidup( living example) bagi

peserta didik, oleh sebab itu gurulah yang lebih dahulu

menerapkan norma-norma yang terpuji yang tercermin

dalam perbuatannya.

4). Memiliki rasa tanggungjawab,

Pendidik haruslah orang yang bertanggungjawab dapat

meninggalkan norma daerah dan kelompok untuk

kepentingan nasional. Sehingga setiap permasalahan

dapat dilihat dalam konteks yang luas.

12

d. Sikap dan sipat-sipat guru yang utama

Pendidik yang baik haruslah memiliki sikap mental dan

siapat-sipat yag utama. Sikap dan sifat utama ini akan

menjadikan seseorang itu mempunyai wibawa sehingga

orang berkeinginan untuk mengikutinya. Sesuai dengan

tugas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia seabagai

pendidik yang ulung, dengan sabdanya: “ sesungguhnya aku

diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia ( H.R

Bukhari dan Muslim).

Sikap dan sipat-sipat utama itu merupakan kunci

kesuksesan seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya.

Sikap dan sipat itu antara lain:

1). Adil.

Pendidik haruslah menerima muridnya secara adil, guru

tidak membedakan murid yang pintar dengan yang

bodoh, yang cakap dengan yang kurang cakap, sehingga

murid merasa diperlakukan sama dan secara adil.

2). Percaya dan cinta kepada anak didik dalam arti yang

positif.

Pendidik haruslah mempercayai murid bahwa mereka

mampu mandiri, Guru harus menyenangi murid dalam

arti yang positif, sehigga kegiatan akan berjalan dengan

penuh kedamaian. Guru harus mempunyai suatu

13

keyakinan bahwa murid mempunyai kata hati yang

cendrong kepada yang baik, tetapi kata hati murid masih

lemah oleh sebab itu guru mengembangkan dan

membimbingnya supaya mempunyai kepribadian

mandiri.

3). Sabar dan rela berkorban.

Pendidik haruslah mempunyai kesabaran yang tinggi,

sebab seorang pendidik menghadapi manusia yang

terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan yang

berbeda, kemauan yang beragam, watak dan

kecendrongan yang berbeda pula. Karena orang yang

sabar disayang Allah, sesuai dengan firmannya berbunyi:

“ Sesungguhnya Allah Cinta orang yang sabar” ( Q.S. Al-

Baqoroh 153).

4). Mempunyai kewibawaan terhadap murid.

Kewibawaan adalah pengakuan murid terhadap

kelebihan gurunya sehingga mereka terdorong untuk

meniru dan mengikutinya dengan sukarela.

5). Guru harus cerah dan riang.

Seorang guru harus cerah dan riang sehingga murid

tidak terperangkap dengan perasaan yang tertekan.

Mereka akan belajar sambil bermain untuk mencapai

tujuan pendidikan.

14

6). Bersikap baik terhadap guru lainnya.

Rekanan guru adalah merupakan kelompok pendidik

yang saling mengisi dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pendidikan. Kalau dewan guru atau

rekanan guru tidak sejalan dalam mendidik murid, sama

halnya laksana dua orang yang satu membangun yang

lainnya meruntuhkan, tak mungkinlah gedung akan

berdiri. Demikian pulalah rekanan guru yang tak searah,

menimbulkan masalah baru, yang akhirnya akan

menghambat pencapaian tujuan.

7). Bersikap baik terhadap masyarakat.

Masyarakat adalah partner guru dalam melaksanakan

tugasnya. Tanpa kerjasama masyarakat dengan guru

sulitlah untuk melaksanakan pendidikan dengan baik.

Karena pada hakikatnya guru itu pengabdi dan pelayan

masyarakat.

8). Guru harus menguasai materi yang diajarkan.

Penguasaan bahan ajar merupakan keharusan bagi

guru, karena tanpa penguasaan materi yang sempurna

akan menimbulkan kehilangan wibawa seorang guru. Bila

murid tahu kelemahan gurunya maka akan terjadilah

15

suasana yang tidak serasi. Kalau hal ini terjadi berlarut-

larut akan menimbulkan dampak negative pada hasil

belajar murid.

9). Guru harus suka pada mata pelajarannya.

Pendidik harus menyenangi pelajaran yang diajarkan,

sehingga akan mudah mempersiapkan dan

melaksanakan. Pelajaran yang disenangi akan berhasil

lebih baik ketimbang pelajaran yang dibenci, karena

pelajaran yang disenangi guru menjadikan proses belajar

mengajar yang lebih hidup dan gembira.

10). Guru harus mempunhyai pengetahuan yang luas.

Dalam masyarakat tertentu guru dianggap serba tahu

segala hal, tempat bertanya kalau tak mengetahui,

tempat mencari informasi dansebagainya. Kecewalah

masyarakat bila guru panutannya mempunyai banyak

kelemahan.

3. Azas didaktik

Dalam Kegiatan belajar hendak memperhatikan pengajaran

(azas didaktik) antara lain :

a. Harus ada pemusatan perhatian sehingga semua potensi

yang ada pada diri peserta didik dapat berfungsi dengan

maksimal.

16

b. Harus ada keaktifan peserta didik harus aktif dalam proses

belajar mengajar, keaktifan itu menunjukan dalam jiwa siswa

itu ada proses.

c. Kegiatan belajar mengajar itu harus ada bahan yang

diragakan sehingga dapat dilihat oleh siswa,

d. Memperhatikan kemampuan peserta didik.

e. Korelasi dan konksentrasi,

f. Praktis dan efesien

4. Bahan pengajaran

a. Bahan pembelajaran harus memenuhi tujuan umum

pemdidikan dan tujuan sekolah. Di Negara manapun sekolah

adalah tempat pendidikan, yaitu memberikan endidikan

keseluruhan, yang meliputi pendidikan jasmani, rohani,

pendidikan perorangan serta kemasyarakatan.

b. Bahan pengajaran harus sesuai dengan tingkat sekolah,

perkembangan jiwa serta jasmani murid pada umumnya.

Maksudnya guru memperhatikan apakah masih tingkat

pemula atau menengah atau sudah tingkat tinggi.

c. Bahan pembelajaran pokok pendidikan Agama Islam.

Materi pokok pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah

Kejuruan ialah:

17

1). Keyakinan dan kepercayaan.

Keyakinan dan keperyaan menurut Islam, merupakan

fondasi ajaran Islam disebut keimanan. Keimanan inilah

yang melandasi semua amal seseorang yang mengaku

beragama Islam, Tanpa landasan keimanan yang benar

semua amal akan sia-sia. Sesuai dengan firman Allah

dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 18 berbunyi: “

Perumpamaan orang yang kafir dihadapan Tuhannya,

amal-amal mereka adalah seperti abu yang ditiup angin

dengan keras pada suatu hari berangin badai. Mereka

tak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang

telah mereka usahakan…”( Q.S. Ibrahim ayat 18).

2). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).

Ibadah merupakan realisasi dari keimanan seseorang

yang sebagai bukti bahw imannya benar. Orang yang

mengatakan beriman tidak mengamalkannya disebut

fasik, Orang yang berpura-pura beriman ibadah hanya

untuk mengelabui mata atau untuk politis belaka supaya

terbebas hokum dunia disebut munafiq. Manusia munafiq

ini diancam Allah dengan firmannya: “ Orang yang

munafiq tempatnya di neraka yang paling dalam, tiada

yang dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145).

18

3). Cara membaca Al-Qur’an dan membiasakannya.

Al-Qur’an merupakan pedoman pokok umat Islam untuk

mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan Al-

Qur’an dan hadits Nabilah kita dijamin akan mendapat

kebahagiaan dan tidak akan sesat selamanya. Sesuai

sabda Nabi Muhammad SAW berbunyi: “ Telah

kutinggalkan bagimu dua perkara apabila engkau

berpegang teguh kepada keduanya engkau tidak akan

sesat selamanya, yaitu kitab Allah(Al-Qur,an) dan sunah

Rasulnya”. (HR. Ibnu ‘Abdil Barri). Oleh sebab itu

mempelajari Al-Qur’an merupakan keharusan bagi umat

yang mendambakan petunjuk yang abadi. Sehingga

Nabi memberikan dorongan dengan sabdanya: “ Orang

yang paling baik diantara kamu ialah orang yang belajar

Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”.(HR. Bukhari)

4). Pengetahuan hukum Islam.

Pengatahuan hokum Islam itu menyangkutan aturan

pribadi dan masyarakat ataupun sanksi-sanksi Allah

yang akan diberlakukan di dunia dan ditangguhkan di

akhirat , yang disebut syari’at. Setiap umat Islam

mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sebagai

19

realisasi iman dan penyerahan tanpa syarat keharibaan

Allah Maha Kuasa. Sehingga orang yang tidak mau

melaksanakan hukum itu disebut kafir. Sesuai dengan

firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 44 berbunyi: “ …

dan siapa yang tidak menghukum dengan apa yang

diturunkan Allah, maka mereka itulah orang yang kafir”.

(Al-Maidah: 44).

5). Pergaulan hidup antara sesama manusia.

Pergaulan hidup antara sesame manusia, baik sesame

muslim atau dengan non muslim disebut mu’amalah.

Mu’amalah ini antara lain jual beli, utang piutang, pinjam

meminjam, uapah mengupah,cara bertetangga dan cara

bermasyarakat.

e. Tema sentral Pendidikan Agama Islam.

Pengertian tema sentral adalah sub mata pelajaran atau

pokok bahasan dari pendidikan Agama Islam yang minimal

yang harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Pada

dasarnya tema sentral itupemenuhan harapan orang tua,

masyarakat, pemerintah serta kebutuhan siswa itu sendiri

tentang pendidikan Agama Islam.

20

1) Kemapuan siswa untuk beribadah dan membiasakannya

dengan baik dan tertib( kemampuan sholat dan ibadah

lainnya).

2) Kemampuan siswa untuk membaca Al-Qur’an dengan

baik.

3) Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa.

e. Tolak ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam di SMK.

Setelah membicarakan materi dan tema sentral pendidikan

Agama Islam di sekolah, barulah kita dapat menentukan

tolak ukurnya atau standar kompetensi Lulusan (SKL).

1). Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang

agamanya meliputi pengetahuan tentang keimanan

kepada Allah, keimanan kepada malaekat, keimanan

kepada rasul, tentang qadha dan qadar, pengetahuan

tentang hukam waris, munakahat dan sebagainya.

2). Siswa meyakini agamanya dan menghormati orang lain

meyakini agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain :

beriman dengan benar, mensyukuri nikmat Allah

dengan memelihara dan mengembangkannya, toleransi

terhadap penganut agama lain, serta menjadi warga

Negara yang baik.

21

3). Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam

tindakan siswa antara lain: menunaikan sholat lima

waktu, menunaikan sholat jum’at dengan baik, suka

sholat tarawih dan idain, menunaikan ibadah puasa

bulan Romadhan sesuai dengan syarat dan rukunnya

yang ditentukan agama.

4). Siswa berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak

mulia dan berbudi luhur dapat dilihat dalam keadaan

sehari-hari berupa: suka bertutur bahasa yang sopan,

berbuat baik kepada orang lain, suka berbakti kepada

orang tua, suka bersih dan kebersihan, suka

memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang

berlaku, suka mengucapkan kalimat thoibah, suka

melakukan kebiasaan yang baik.

5). Siswa dapat membaca kitab suci agamanya dan

berusaha dan berusaha memahaminya. Dapat

membaca kitab suci ini tercermin dalam kehidupannya

antara lain: suka membaca Al-Qur’an, hapal surat-

surat pendek dan mampu menuliskannya.

6). Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat

direalisasikan dalam bentuk : mereka belajar dengan

tertib tanpa perintah dan berusaha mencapai hasil atau

berprestasi baik, suka mengerjakan yang baik tanpa

22

perintah, suka membantu, mengunjungi dan

mendo’akan temannya yang mendapatkan musibah,

peduli terhadap orang yang lemah, ikut memelihara

tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya.

7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan

mensyukuri nikmat Allah dapat dinyatakan berupa: suka

memelihara kebersihan dan kesehatan jasmani dan

rohani, suka memelihara milik pribadi dan milik

bersama dengan cermat, kemampuan menggunakan

ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan.

Suka memelihara milik bersama untuk kepentingan

umum seperti telpon/ jembatan dan sebagainya.

8). Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar

warga dan golongan. Suasana ini tergambar dalam

bentuk: siswa tidak mengganggu orang lain dalam

beribadah, tidak mengganggu dan merusak tempat

ibadah, bergaul dengan orang lain sekalipun berbeda

agama namun tetap menghormati keyakinan agama

masing-masing.

23

5. Metode pengajaran

Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola umum perbuatan guru

dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar,

sedangakan metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang

terdiri dari ( metha = melalui/ melewati hodos = jalan/cara ).

Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau cara yang yang

harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan

metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar

mengajar, supaya kita mencapai tujuan yang maksimal, tanpa

metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala dalam

pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah

dalam surat 16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.

Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran

dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan

24

metode yang baik agar mencapai hasil yang baik pula. Metode

yang dapat yang digunakan dalam proses belajar sangat

beragam. Menurut Hasibuan Dip. Ed dkk ada enam macam

yaitu: metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja

kelompok, simulasi dan demontrasi.

Menurut Tim Bakti Guru, metode belajar mengajar itu terdiri

empat belas macam yaitu: Penugasan, proyek, diskusi ,

ekprimen, widyawisata, bermain peran, demontrasi,

sosiodrama, pemecahan masalah, Tanya jawab, ceramah,

latihan, bercerita dan pameran.

Menurut Prof Dr Winarno Surakhmad metode belajar mengajar

itu terdiri dari delampan metode yaitu: ceramah, tanyajawab,

diskusi, latihan, demontrasi, ekprimen, karyawisata dan

kerjakelompok.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode belajar

mengajar itu bervariasi sekali jika variasi ini diterapkan dengan

seksama dalam pengajaran maka guru dan murid tidak akan

cepat jemu dalam mengajar. Adapun metode itu ialah:

a. metode ceramah.

Metode ceramah suatu metode mengajar yang penyajian

materinya melalui penuturan dan penerangan lisan guru

kepada siswa.

b. metode Tanya Jawab.

25

Metode Tanya Jawab suatu cara penyajian bahan pelajaran

melalui berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh

siswa atau sebaliknya.

c. metode diskusi.

Metode diskusi suatu cara penguasaan bahan pelajaran

melalui wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan

dan pengalaman dalam suatu masalah.

d. metode kerja kelompok.

Metode kerja kelompok cara penguasaan bahan pelajaran

dengan mengerjakan tugas atau topic secara berkelompok.

e. metode simulasi.

Metode simulasi suatu cara mengajar dengan perbuatan

hanya berpura-pura atau berlaku sebagai dalam ituasi

tertentu.

f. metode demonstrasi.

Metode demontrasi suatu cara mengjar dengan

mempertunjukkan sesuatu atau cara mengerjakan sesuatu.

g. penugasan.

Metode penugasan suatu cara penyajian dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan

tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan

26

guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik

perkelompok atau perorangan.

h. eksprimen.

Metode eksperimen suatu cara penyajian materi dengan

pemberian kesempatan kepada siswa secara perorangan

atau kelompok untuk melakukan percobaan mandiri, siswa

merencanakan, menemukan fakta, mengumpulkan data,

meneliti variable dan memecahkan masalah.

i. metode proyek.

Metode proyek suatu cara penyajian dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan

mengembangkan sebanyak mungkin pengetahuannya

dalam membahas suatu topic.

j. widyawisata.

Metode widyawisata suatu cara penguasaan bahan

pelajaran dengan membawa langsung siswa kepada obyek

yang akan dipelajari diluar kelas.

k. bermain peran.

Metode bermain peran suatu cara penguasaan bahan

pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan

siswa dalam memerankan dirinya sebagai tokoh atau benda

mati.

27

l. sosiodrama.

Metode sosiodrama suatu cara mengajar dengan pemberian

kesempatan kepada siswa agar bias melakukan kegiatan

dalam kehidupan social.

m. pemecahan masalah.

Pemecahan masalah suatu cara mengajar dengan

pemberian kesempatan kepada siswa untuk dapat

menyelesaikan masalah tertentu.

n. metode latihan.

Metode latihan suatu cara mengajar dengan me;latihkan

sesuatu dalam rangka pengembangan suatu keterampilan.

o. metode bercerita.

Metode bercerita suatu penuturan dengan lisan kepada

orang lain mengenai suatu topic atau peristiwa. Oleh guru

sendiri atau siswa yang ditugaskan oleh guru.

p. Metode pameran.

Metode pameran suatu cara mengajar dengan membawa

siswa untuk mengamati suatu pameran kelas, sekolah atau

gugus sekolah.

q. metode e-learning.

Metode belajar melalui internet sebagai medianya.

6. Proses Belajar Mengajar.

28

Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk mencapai

tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada

beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan

maksimal. antara lain ialah:

a. Prinsip proses belajar mengajar.

Ada beberapa pinsip dasar dalam proses belajar mengajar yaitu:

1). Prinsip motivasi.

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memperhatikan

motif yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Guru

berperan sebagai motifator.

2). Prinsip latar.

Guru harus mempertimbangkan tentang pengetahuan,

perasaan, keterampilan, sikap dan nilai, serta pengalaman yang

telah dimiliki siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan

lebih efektif dan efesien.

3) Prinsip pemusatan perhatian.

Pelajaran direncanakan menurut suatu pola tertentu sehingga

dapat menarik minat siswa, sehingga pikiran terpusat dengan

topic yang kita bicarakan atau kita pelari.

29

4). Prinsip keterpaduan.

Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan

bahan pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran

maupun mata pelajaran lainnya ada kaitannya.

5). Prinsip pemecahan masalah.

Mengajar seharusnya diberikan pelajaran yang bermasalah

sehingga murid peka terhadap masalah, akhirnya terbiasa

memecahkan masalah yang dihadapi.

6). Prinsip menemukan sendiri.

Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan

kepada murid untuk untuk mengembangkan potensi mencari,

menemukan fakta dan informasi secara mandiri.

7). Prinsip belajar sambil bekerja.

Bekerja menimbulkan pegalaman yang bergua. Pengalaman

yang diperoleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang

tidak mudah dilupakan, maka sebaiknya diadakan belajar

sambil bekerja.

8). Prinsip belajar sambermain.

30

Sesuai dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat

senang dengan permainan. Dalam belajar perlu diciptakan

suasana gembira dan menyenangkan dalam bentuk kegiatan

bermain kreatif.

9). Prinsip hubungan social.

Dalam berlajar siswa dilatih untuk bekerjasama, karena

kepribadian murid banyak dipengaruhi oleh lingkungan social

b. Pengelolaan Proses Belara Mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan dapur untuk memasak

semua komponen dalam mencapai hasil yang diinginkan.

1). Pengorganisasian kelas.

Untuk menciptakan suasana yang menggairahkan serta

memingkinkan terjadinya komunikasi yang baik, diaturlah

sebagai berikut:

a). Pengaturan ruang belajar dan perabot, Pengaturan ini

ditata sedemikian rupa dengan mempertimbangkan

bentuk ruang kelas, bentuk serta ukuran bangku, jumlah

murid pada tingkat kelas yang bersangkutan, jumlah

kelompok dalam kelas tersebut, jumlah murid dalam tiap

kelompok.

31

b). Pengaturan murid dalam belajar, Dalam pengaturan

murid ini yang perlu diperhatikan: Apakah kegiatan

secara individual, berpasangan atau klasikal, apakah

secara berkelompok, siapakah yang menentukan

kelompok itu, berapa jumlah dalam tiap kelompok,

apakah berubah atau tetap.

2). Metode belajar mengajar.

Metode ini dibicarakan tersendiri pada bagian lain

3). Sarana dan sumber belajar.

Sarana dan sumber belajar mengajar sangat menentukan

dalam proses belajar.

a) sarana belajar,

dalam memilih sarana dapat digunakan patokan sebagai

berikut : menarik perhatian dan minat siswa, membawa

siswa kearah yang nyata dan mengurangi verbalisme,

merangsang tumbuhnya pengertian dan usaha

mengembangkan nilai-nilai, serbaguna dan berfungsi

ganda, sederhana dan mudah dirawat serta digunakan,

dapat dibuat oleg guru atau murid dalam lingkungan alam

sekitarnya.

32

b). Sumber belajar,

Sumber belajar meliputi antara lain: buku paket, buku

pelengkap,brosur, majallah, surat kabar, poster, lembar

informasi lepas, naskah, dokumen, kiliping, rekaman,

televise, radio, internet dan lingkungan.

7. Teknik Evaluasi.

Evaluasi merupakan suatu komponen pengajaran tak dapat

diabaikan, tanpa evaluasi kita sulit untuk mengetahui

sejauhmana keberhasilan suatu pendidikan dan pengajaran.

Pada zaman modern ini evaluasi bukan saja di terapkan di

pendidikan dan pengajaran melainkan juga digunakan kantor-

kantor, badan-badan usaha untuk mengukur sejauhmana

kegiatan dan usaha telah mencapai tujuan yang telah

ditatapkan sebelmnya.

a. Pengertian evaluasi.

Menurut kamus bahasa Inggeris S Wojowasito dkk evaluasi

berasal dari “ to evaluate = memberi nilai. Dalam pendidikan

eavaluasi berarti memberi penilaian untuk mengukur

kemampuan yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar

atau sejauhmana kemampuan seseorang yang telah dimiliki

sehingga dapat menempatkan dalam keadaan yang tepat

33

dan sebagainya sesuai dengan tujuan diadakannya evaluasi

tersebut.

b. Tujuan Evaluasi.

Tujuan evaluasi dalam pendidikan dapat diholongkan

kedalam empat kategori yaitu:

1). Memberikan umpan balik ( feed back) kepada guru

sebagai dasar untuk memperbaiki program satuan

pelajaran atau proses belajar mengajar.

2). Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain

berguana untuk bahan laporan kepada orang tua,

penentuan kenaikan kelas dan menentukan lulus tidak

seorang siswa.

3). Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang

tepat. Misalnya dalam penentuan tingkat, kelas atau

jurusan.

4).Untuk mengenal latar belakang psikologis, fisik dan

lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan

belajar.

c. Jenis dan fungsi evaluasi.

Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka jenis dan fungsi

evaluasi dapat di golongkan sebagai berikut:

1). Penilaian formatif.

34

Penilaian formatif, berfungsi untuk memperbaiki proses

belajar mengajar atau memperbaiki program satuan

pelajaran.

2). Penilaian sumatif.

Penilaian sumatif, yakni penilaian yang dilakukan setiap

akhir semester atau catur wulan setelah menyelesaikan

sekian pokok bahasan. Berfungsi untuk menentukan angka

kemajuan belajar tahap tertentu.

3). Penilaian penepatan atau placement.

Penilaian penempatan ini berfungsi untuk menempatkan

siswa dalam situasi belajar mengajar yang sesuai.

4). Penilaian diagnostic.

Penilaian diagnostic ini berfungsi untuk mengetahui

permasalahan yang dialami siswa, sehingga dengan data ini

dijadikan acuan untuk membantu siswa tersebut dalam

mengatasi kesulitan belajarnya.

d. Penggunaan data evaluasi.

Data yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat

digunakan untuk pelbagai keperluan antara lain:

35

1). Keperluan Administrasi.

Data evaluasi digunakan untuk melengkapi laporan-laporan

baik untuk orang tua murid maupun untuk instansi- instansi

vertikal yang memerlukan yang dilakukan secara priodik

tentang kemajuan murid atau kemajuan sekolah itu.

2). Keperluan pengajaran.

Data evaluasi juga dapat digunakan untuk memilih metode

yang baik dalam situasi belajar yang sesuai, untuk

mengelompokkan murid dalam kelas, untuk

mengindentifikasi murid yang pandai , sedang dan yang

lambat belajar.

3) Keperluan Bimbingan dan Penyuluhan.

Data evaluasi dapat digunakan untuk bahan acuan dalam

memberikan bimbngan dan penyuluhan kepada siswa yang

mempunyai permasalahan, sehingga kesulitan-kesulitan itu

dapat diatasi dengan maksimal.

4). Data Penyelidikan.

Data evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyelidikan

untuk meninjau efektifitas metode mengajar, kurikulum,

system pengajaran dan lain sebagainya. Hal ini biasa

dilaksanakan oleh lembaga pemerintah, atau biro/badan,

seperti Lembaga Penelitian Pendidikan IKIP dan

sebagainya.

36

e. Cara dan Tehnik Penilaian.

1). Cara Penilaian.

Penilaian yang dapat ditempuh melalui dua cara

pendekatan:

a). cara kwantitif,Suatu penilaian yang diberikan dalam

bentuk angka.

b). cara kwalitatif, suatu penilaian dalam bentuk pernyataan

verbal, misalnya, baik, cukup, kurang memuaskan dan

sebagainya.

2). Teknik Penilaian.

Teknik yang sering digunakan dalam evaluasi ada dua

kategori yaitu:

a) Teknik menggunakan tes, suatu cara yang diberikan

kepada seseorang yang akan dinilai supaya memberikan

respon, dari respon itu guru dapat memberikan

penilaian. Teknik tes ini terdiri dari: tes uraian, tes

objektif, tes lisan, tes perbuatan, laporan, karangan dan

tes diagostik.

b). Teknik tidak menggunakan tes atau non tes, teknik ini

terdiri dari : observasi, skala sikap, wawancara dan

sosiometrik.

37

f. Tahapan Evaluasi Hasil Belajar.

Tahapan evaluasi hasil belajar disekolah meliputi langkah sebagai

berikut :

1). Tahap perencanaan evaluasi.

Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang langkah

direncanakan secara baik pula, hal yang harus

dipertimbangkan dalam penyusunan tes hasil antara lain:

obyek yang akan dievaluasi, bentuk apa yang sesuai dengan

materi tersebut, berapa lama waktu yang diperlukan.

2). Pelaksanaan evaluasi.

Tahapan pelaksanaan evaluasi ini harus dilakukan secara

baik, situasi dapat diciptakan sehingga hasilnya valid,

merupakan perolehan terlepas dari unsur yang merusak nilai

itu.

3). Analisis evaluasi.

Tahapan analisis ini, suatu tahap menganalisa hasil evaluasi

untuk berbagai keperluan baik untuk umpan balik ataupun untuk

mengetahui kemajuan belajar siswa.

4). Pelaporan hasil evaluasi.

Setelah melalui tahapan sebelumnya maka diadakan prlaporan

baik kepada instansi atasan ataupun kepada orang tua murid.

38

g.. Obyek evaluasi.

Menurut Tyler, obyek evaluasi itu terdiri dari beragam aspek

kepribadian yaitu:

1).Aspek befikir, termasuk diantaranya : inteligensi, ingatan, cara

menginterpretasi data, pemikiran logis dan sebagainya.

2).Aspek perasaan social, termasuk diantaranya: cara bergaul, cara

pemecahan nilai social dan sebagainya.

3).Aspek keyakinan social dan kewarganegaraan menyangkut

pandangan hidup terhadap masalah social, politik dan ekonomi.

4). Apresiasi seni dan budaya.

5). Minat, bakat dan hobbi.

6). Perkembangan social dan personal.

B. Kajian sholat lima waktu.

Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan amal yang

pertama kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila

sholatnya baik maka amal yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak

maka amal yang yang lain jadi tercemar. Sholat dicanangkan oleh

Allah SWT untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang

tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup

sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir

39

dan batin, menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi

dengan Khaliknya,

Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat

lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah,

beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak

lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara

rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi

sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.

1. Peningkatan kebiasaan sholat lima waktu.

Yang dimaksud kebiasaan disini ,adalah nilai yang sudah

menjadi sikap pribadi seseorang, yang dapat dikerjakan

tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan

akhlak. Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi

akhlak bagi siswa yang mengamalkannya.

2. Motivasi multi aspek.

Yang kami maksudkan motivasi multi aspek. Terdiri dari kata

motivasi, multi dan aspek. Yang dimaksud mativasi adalah

unsur yang mendorong seseorang untuk menggerakkan

mengerjakan sesuatu, multi aspek artinya beragam bentuk.

Multi yang saya maksud disini antara lain: motivasi melalui

kajian sholat, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat,

meleui video penciptaan alam semesta.

40

3. Metode yang digunakan.

Metode yang digunakan adalah memberian motivasi melalui

memperdalam kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya,

melalui kajian diri pribadi siswa, melalui video penciptaan Alam

semesta. Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa

berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk mensyukuri

nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu.

41

BAB.III.

PROSEDUR PENELITIAN

A. Mengadakan survey awal.

Survey awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan

tentang kebiasaan sholat siswa kelas X, kelas XI dan kelas

XII. Saya mendapat data hanya + 15 % dari kelas itu yang

sholat sudah rotin lima kali sehari dan semalam. Oleh sebab

itu saya terdorong untuk mengetahui apakah yang

menyebabkan hal itu terjadi bagaimana jalan keluarnya.

B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi.

1. Pada siklus pertama memotivasi siswa dengan kajian

makna sholat supaya siswa lebih paham makna sholat

secara keseluruhan. Sehingga dia dapat menyayangi

sholat dan membiasakannya.

Setelah itu memberikan format isian keadaan sholatnya

selama tujuh hari, setelah tujuh hari format yang diisi

siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali

untuk dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui

hasilnya.

2. Pada siklus pertama diambil sebagai acuan siklus

kedua siapa berubah menjadi lebih baik atau

42

sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua ini

sudah diadakan pendekatan yang intensif kepada siswa

yang berubah menjadi malas, disamping itu memotivasi

dengan kajian nikmat yang diberikan Allah baik bersifat

pribadi ataupun bersifat umum. Setelah itu siswa diberi

format isian untuk diisi sesuai sholat yang mereka

laksanakan dalam tujuh hari berikutnya. setelah format

itu diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil

kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk

menyetahui hasilnya.

3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan

namun masih ada siswa yang cendrung turun maka

pada siklus ketiga saya analisa beberapa pribadi yang

cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan

memanggil serta mengoreksi informasi dan melalui

informasi diadakan motivasi yang sesuai dengan siswa

yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa

dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk

dianalisa dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.

mengengvaluasi kegiatan

43

BAB.IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Rekapitulasi. Siklus I

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWADiteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan September 2007 Siklus I

No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Keterangan1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 6 6 7 7 7 94.29 3 Dede Nursapni 7 6 6 5 4 80.00 4 Dita ulandari 4 4 6 7 7 80.00 5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 7 5 6 6 7 88.57 8 Fenny Greace A 4 6 7 6 4 77.14 9 Iis Febriyani Utami 6 7 7 6 3 82.86

10 Insi Aulia Kh 4 4 6 4 4 62.86 11 Irma Nuarti 7 4 7 5 7 85.71 12 Kurnia Eka Abdillah 6 7 7 7 7 97.14 13 Lila Fitriani 5 4 4 7 7 77.14 14 Luthfiah Ilma 4 5 7 7 7 85.71 15 Melisa Puspitasari 6 7 7 7 4 88.57 16 Mia Satriana 3 1 5 6 7 62.86 17 Nurfitri Apriliandina 4 3 7 4 1 54.29 18 Nury Indriyani 7 2 7 4 5 71.43 19 Resti Fauziyah 5 5 5 5 3 65.71 20 Rika Umami 3 5 7 7 5 77.14 21 Rizka Yuliana 6 5 7 7 7 91.43 22 Septiyani 6 3 7 1 7 68.57 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 7 7 7 7 7 100.00 27 Susanti Oktaviani 4 6 6 6 5 77.14

  Persentase 80.95 76.19 93.65 86.24 83.07 84.02 Diketehaui Oleh Jakarta 1 Oktober 2007

Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti

Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail

44

B. Rekapitulasi Siklus II

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Diteliti dari tanggal 23 s/d tanggal 29 bulan Oktober 2007 Siklus IINo Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 4 7 7 7 7 91.43 3 Dede Nursapni 5 5 7 6 5 80.00 4 Dita Suci Wulandari 3 5 6 7 6 77.14 5 Etik Handayani 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 6 6 5 4 2 65.71 8 Fenny Greace A 4 7 6 7 5 82.86 9 Iis Febriyani Utami 5 7 7 5 0 68.57

10 Insi Aulia Kh 7 7 7 7 7 100.00 11 Irma Nuarti 4 5 6 0 6 60.00 12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00 13 Lila Fitriani 6 7 7 7 5 91.43 14 Luthfiah Ilma 3 4 5 4 6 62.86 15 Melisa Puspitasari 4 7 7 7 6 88.57 16 Mia Satriana 7 7 7 7 7 100.00 17 Nurfitri Apriliandina 5 6 7 5 5 80.00 18 Nury Indriyani 4 2 7 3 5 60.00 19 Resti Fauziyah 7 7 7 7 7 100.00 20 Rika Umami 4 5 7 7 3 74.29 21 Rizka Yuliana 3 5 6 5 4 65.71 22 Septiyani 6 6 7 6 6 88.57 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 6 6 7 7 5 88.57 27 Susanti Oktaviani 5 7 7 7 6 91.43 Persentase 77.78 88.36 95.77 86.77 80.42 85.82

Diketehaui Oleh Jakarta 30 Oktober 2007

Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti

Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail

C. Rekapitulasi Siklus III

45

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Diteliti dari tanggal 2 s/d tanggal 8 bulan November 2007 Siklus III

No Nama Siswa Zhuhur Ashar Magrib Isya Shubuh Persentase1 Andriyansyah 7 7 7 7 7 100.00 2 Ariyana 5 3 7 5 5 71.43 3 Dede Nursapni 6 6 7 7 5 88.57 4 Dita ulandari 5 5 6 7 6 82.86 5 Etik Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 6 Faazin H Af 7 7 7 7 7 100.00 7 Feni Hernita 4 7 4 0 4 54.29 8 Fenny Greace A 6 6 7 6 6 88.57 9 Iis Febriyani Utami 7 7 7 7 6 97.14

10 Insi Aulia Kh 6 6 7 7 5 88.57 11 Irma Nuarti 7 6 7 5 7 91.43 12 Kurnia Eka Abdillah 7 7 7 7 7 100.00 13 Lila Fitriani 6 6 7 7 7 94.29 14 Luthfiah Ilma 5 5 7 7 6 85.71 15 Melisa Puspitasari 7 7 7 7 7 100.00 16 Mia Satriana 4 4 4 4 4 57.14 17 Nurfitri Apriliandina 7 7 7 7 7 100.00 18 Nury Indriyani 6 0 7 1 7 60.00 19 Resti Fauziyah 6 7 7 7 6 94.29 20 Rika Umami 4 6 7 6 2 71.43 21 Rizka Yuliana 6 7 7 5 5 85.71 22 Septiyani 6 6 7 4 7 85.71 23 Shinta Ramadhani 7 7 7 7 7 100.00 24 Sri Damayanti 7 7 7 7 7 100.00 25 Sri Mistari 7 7 7 7 7 100.00 26 Sri Suyati 5 6 7 5 6 82.86 27 Susanti Oktaviani 5 6 7 6 6 85.71   Persentease 85.71 85.71 96.30 84.13 86.24 87.62

Diketehaui Oleh Jakarta 10 Nopember 2007

Kepala SMKN 3 Jakarta Peneliti

Drs. Dedi Dwitagama MM. Msi Drs. Bustamam Ismail

D. ANALISIS DATA YANG DIPEROLEH DARI TIGA SIKLUS.

46

Pada langkah pertama kami memberikan motivasi kepada siswa

kelas II Ak 1 untuk mendalami arti sholat dan kandunganya, bagaiman

manfaatnya bila kita merotinkan sholat, sekaligus merupakan tanda

syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang berlimpah

kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat,.

Dan diberikan pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu

sesuai dengan sholat yang mereka kerjakan ,

1. Siklus pertama.

Siklus pertama kami laksanakan dari tanggal 23 sampai 29

september 2007. Dari data itu diperoleh data sholat Zuhur

yang dilaksanakan =80,95%, sholat ashar =76,19%, Sholat

Magrib=93,65 , sholat Isya=86,24 , sholat shubuh=83,07

Kumulatif=84,02.

Sik 1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh

Sik 1

2. Siklus kedua.

47

Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum

maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa

yang masih jauh dari yang diharapkan tentang kebiasaan

sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih mengenal

sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya,

melalui kajian diri pribadi siswa, mendorong yang masih

sangat jarang sholat untuk lebih memahami dan manfaat

syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal

23 Oktober 2007 sampai 29 Oktober 2007, dengan

membagikan formulir isian, saya memperoleh data sebagai

berikut yang melaksanakan sholat zuhur=77,78 , sholat

ashar=88,36 , sholat Magrib=95,77 , sholat Isya =86,77 ,

sholat shubuh =80,42 , kumulatif=85,42 .

SIK 2

0

20

40

60

80

100

120

zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh

SIK 2

3. Siklus ketiga.

48

Siklus ketiga kami laksanakan dari tanggal 2 sampai tanggal

8 Oktober 2007. Siklus ini berdasar data siklus kedua yang

belum memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan

kepada siswa yang masih malas untuk sholat, supaya rajin

sholat, dan memotivasi melalui video penciptaan Alam

semesta.

Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan semua

potensi mereka yang diamanahkan Allah kepada mereka,

kami memperoleh data sebagai berikut: Yang melaksanakan

sholat Zuhur=85,71 , sholat ashar=85,71 , sholat

Magrib=96,30, sholat Isya=84,13 , sholat shubuh=86,24 ,

kumulatif=87,62.

Sik 3

7880

8284

8688

9092

9496

98

zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh

Sik 3

4. Analisa Kemajuan kemajuan pada siswa.

49

Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca pelaksanaan sholat

Zuhur berbanding sebagai berikut Siklus I 80.95 %, siklus II

turun 77.78 % dan siklus III meningkat menjadi 85.71%.

cendrong naik.

Pelaksanaan Sholat Ashar berbanding sebagai berikut

Siklus 76.19%, Siklus II naik menjadi 88.36% dan siklus III

turun sedikit menjadi 85.71%. cendrong naik.

Pelaksanaan sholat Magrib berbanding sebagai berikut

siklus I 93.65%, Siklus II naik menjadi 95.77% dan siklus III

naik menjadi 96.3% cendrong naik.

Pelaksanaan sholat isya berbanding sebagai berikut siklus I

86.24% , Siklus II naik menjadi 86.77 dan siklus III turun

84.13% cendrong turun.

Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai berikut

siklus I 83.07%, Siklus II turun 80.42% dan siklus III naik

menjadi 86.24% cendrong naik. Dari lima sholat hanya satu

yang cendrong turun yaitu sholat Isya sedangkan empat

sholat yang lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari

grafik dibawah ini.

50

0

20

40

60

80

100

120

Zuhur Ashar Magrib Isya Shubuh

Sik ISik IISik III

5. Apabila dilihat presentase keseluruhan.

Secara keseluruhan dapat lihat dari tabel pada siklus

pertama 84.02 %, pada siklus II naik menjadi 85.82 dan

pada siklus III naik menjadi 87.82. dari data ini dapat lihat

ada kecendrongan makin naik. Lebih lanjut dapat dilihat dari

grafik.

Siklus ISiklus II

Siklus III

Kum %82

83

84

85

86

87

88

Kum %

Kum %

51

6. Bila dikelompokkan antara A. antara 89.99%- 100%, B.

antara 69.99-89.99, C. antara 50.00 – 69.99 dan D

<.50.00. A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2 dan

D bobotnya 1.

a. Pada siklus I A terdapat = 10 orang, B terdapat =12

orang , C terdapat = 5 orang,

b. Siklus II A terdapat 13 orang, B terdapat 8 orang , C

terdapat 6 orang.

c. Siklus III A terdapat 13 orang, B terdapat 11 orang C terdapat

3 orang.

  Sik I Sik II Sik III

A-4 10 40 13 52 13 52

B-3 12 36 8 24 11 33

C-2 5 10 6 12 3 6

KUM 86 88 91

Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin

sempurna sholatnya. Lebih lanjut lihat grafik.

A BC

KUM

Sik I

Sik IISik III

0102030405060708090

100

Sik ISik IISik III

52

8. Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya

Siklus ISiklus II

Siklus III

Kum83

84

85

86

87

88

89

90

91

Kum

Kum

53

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI

2. Buku Paket Agama Islam SMK

3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B.

Suryosubroto

4. Etika Keguruan oleh Drs. R. Hermawan S

5. Fikih Kifayatul Akhyar

6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D

7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed

8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H

9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR

10.Mukhtarul Hadist Nabawiyah

11.Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh

12.Motivate your self! Oleh Ridwan Muhammad Yusuf

13.Pengantar Psikologi Dirgagunarsa

14.Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno

Surakhmat

15.Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim

Purwanto

16.Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs

17.Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs

18.Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs

19.Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs

20.Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc

54

LAMPIRAN -LAMPIRAN :

1. Surat Tugas dari Ketua Proyek Kepada

Peserta Peneliti

2. Buku Konsultasi dari Pembimbing

kepada peserta Peneliti

3. Undangan penanda tanganan kontrak

4. Data Pribadi Anggota Peneliti

5. Surat pernyataan siswa yang diteliti

6. Format instrument penelitian

55

DATA PENELITI

1. Nama(lengkap dengan gelar akademi) : Drs. H Bustamam Ismail

2. NIP/NRK : 131454949/133049

3. Pangkat/Golongan : Pembina/IV.a

4. Jenis Kelamin : laki-laki

5. Tempat / tanggal lahir : Talu/ 15 Desember 1955

6. Pendidikan terakhir : Sarjana Pendidikan Agama( S1)

7. Sekolah tempat tugas

1) Nama : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3

Jakarta.

2) Alamat Sekolah : Jalan Garuda No. 63.

3) Kecamatan : Kemayoran

4) Kabupaten/Kota : Jakarta Pusat

5) Provinsi : DKI Jakarta

6) No. Telpon.Sekolah : (021) 4209629 Fax.(021)4209629

7) Alamat e-mail : [email protected]

8) Web-site : http://smkn3jakarta.net

9) Nomor Statistik Sekolah : 341016006016

10. e-mail : [email protected]

11. web-site : http://hbis.wordpress.com/

12. Mata Pelajaran : Agama Islam

11. Tugas Tambahan : Wakil Kepala Sekolah

56

SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini :

Nama ………………………………………………

Kelas/Bid. Keahlian ………………………………………………

Nama Orang Tua ………………………………………………

Alamat ………………………………………

………………………………………………

Telp/HP :

………………………………………………

Sebagai peserta peningkatan kemajuan pengamalan agama Islam Siswa

SMK Negeri 3 Jakarta, dalam upaya mewujudkan tujuan Pendidikan,

dalam rangka mempersiapkan pembinaan ibadah dan moral siswa dan

kecerdasan emosional, terampil dan siap kerja serta mampu

mengembangkan sikap professional (PP 29/1994 pasal 3 ayat 12 maka

dengan ini saya menyatakan :

1. Menyadari pentingnya sholat wajib lima waktu

2. Menyatakan siap untuk membantu pelaksanaan penelitian dengan

ikhlas , dan sepenuh hati untuk meningkatan ibadah saya ,

kesungguhan kepada yang yang maha kuasa Allah SWT. Dan siap

untuk mengisi format isian yang disediakan

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan saya tanda tangani dengan

sebenarnya, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain, serta diiringi

penuh rasa tanggung jawab.

Mengetahui, Dibuat di Jakarta

Orang tua/wali siswa, Tanggal :

……………...

Yang Menyatakan

………………………. ………………………

57

58