Upload
julhendri-caniago
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Head Injury
Citation preview
Head Injury
Fazillah
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 2015
Pembimbing :dr. Furqan Hasan Sp.B
Identitas PasienNama : Muhdi Usia : 56 TahunAlamat : Asam peutikAgama : IslamPekerjaan : PetaniSuku : AcehPendidikan : SMAStatus : MenikahMasuk RS : 23/02/2016
ANAMNESIS
• Keluhan Utama:Nyeri daerah selangkangan
• Keluhan Tambahan: Bengkak pada selangkangan
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit TerdahuluDisangkal
Riwayat Kebiasaan PasienDisangkal
Pemeriksaan Fisik
Berat badan : 62 kgTinggi badan : 167 cmKeadaan umum : baik.
menahan sakitKesadaran : Compos MentisTekanan darah : 130/80 mmHgNadi : 78 x/menitRespiratory rate : 22 x/menitSuhu : 36,8 0C
KEPALA DAN WAJAH
• Kepala : Normochepali• Wajah: • Rambut : Hitam dan sedikit beruban, tidak
mudah dicabut• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor 3mm/3mm• Telinga : Membran timpani intak, sekret -/-,
serumen -/-• Hidung : Septum nasi di tengah, sekret -/-• Mulut : Mukosa oral berwarna merah muda
Pemeriksaan Fisik
LEHERTrakea di tengah, KGB tidak teraba
THORAX• Paru-Paru (DBN)• Jantung (DBN)
Pemeriksaan Fisik
• ABDOMENI : Bentuk abdomen datar, DBNP : hepar dan lien tidak terabaP : TimpaniA : Bising Usus (+) DBN
Pemeriksaan Fisik
• PUNGGUNG & PINGGANGI : Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, maupun kifosis,
simetris dalam keadaan statis dan dinamisP : Stem fremitus sama di kanan dan kiriP : Nyeri ketok CVA -/-A : Suara vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
• EKSTREMITASAkral hangat , refleks fisiologis + +,
refleks patologis -/- + +
• GENITALIADbn
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata
Inspeksi• Tampak benjolan pada selangkangan sebelah kanan • Lokasi : Regio inguinal dextra
Palpasi• Benjolan terasa sakit• Benjolan teraba lunak, nyeri tekan (+)
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Nilai Nilai Normal
Hemoglobin 14,2 gr/dl 12-16 gr/dl
Hematokrit 40,3 % 40-54%
Leukosit 7.900 /µL 4000-10000 /µL
Trombosit 233.000 /µL 150.000 – 400.000 /µL
Fibrinogen 263 180- 450
Prothrombin time 14,5 11- 18
KGDS 126 < 200
Diagnosa Kerja
• Trauma Kapitis gcs 15 + hematom a.r parietal (D)
Tatalaksana UGD
• IVFD RL 20 gtt/i• Cefotaxim 1gr/ 12 jam• Ranitidin 1ampl/12 jam• Ketorolak 1ampl/ 12 jam
HEAD INJURY
• Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.
Tipe trauma kepala
Trauma kepala terbuka
• Trauma kepala ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater. Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak
• Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna, foramen jugularis dan tuba eustachius. Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru dibelakang telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (liquor keluar dari telinga). Perdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak.
• Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen, karena terjadi sangat dasar. Tanda-tanda klinik yang dapat membantu mendiagnosa adalah :– Battle sign ( warna biru/ekhimosis dibelakang telinga di
atas os mastoid )– Hemotipanum ( perdarahan di daerah gendang telinga )– Periorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa trauma
langsung )– Rhinorrhoe ( liquor keluar dari hidung )– Otorrhoe ( liquor keluar dari telinga)
Komplikasi
• Komplikasi pada trauma kepala terbuka adalah infeksi, meningitis dan perdarahan / serosanguinis.
Trauma kepala tertutup
• Komusio serebri ( Gegar otak ) Merupakan bentuk trauma kapitis ringan, dimana terjadi
pingsan (kurang dari 10 menit ). Gejala lain mungkin termasuk pusing, noda-noda didepan mata dan linglung
Kontusio serebri (Memar otak )• Merupakan perdarahan kecil / ptechie pada jaringan otak
akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya
• Berdasarkan atas lokasi benturan, lesi dibedakan atas koup kontusio dimana lesi terjadi pada sisi benturan, dan tempat benturan. Pada kepala yang relatif diam biasanya terjadi lesi koup, sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak akan terjadi kontra koup.
• Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang makin menurun, disertai oleh anisokoria pada mata ke sisi dan mungkin terjadi hemiparese kontralateral. SEdangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas tidak memberikan gejala khas selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari.
Perdarahan Epidural
Perdarahan sub dural• Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid, yang
biasanya meliputi perdarahan vena. Perdarahan subdural dibedakan atas akut, subakut, dan kronis
• Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak besar dan cedera batang otak. Tanda-tanda akan gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan kantuk, dan kebingungan, respon yang lambat, dan gelisah. Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.
• Perdarahan subdural subakut, biasanya berkembang 7 sampai 10 hari setelah cedera dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat. Tekanan serebral yang terus-menerus menyuebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam
• Perdarahan subdural kronik, terjadi karena luka ringan. Mulanya perdarahan kecil memasuki ruang subdural. Beberapa minggu kemudian menumpuk di sekitar membran vaskuler dan pelan-pelan meluas. Gejala mungkin tidak terjadi dalam beberapa mingggu atau bulan. Keadaan ini pada proses yang lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan motorik.
Perdarahan Intraserebral • Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak. Perdarahan
mungkin menyertai contra coup phenomenon. Kebanvalan dihubungkan dengan kontusio dan terjadi dalam area frontal dan tem poral. Akibat adanya substansi darah dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak. Gejala neurologik tergantung dari ukuran dan lokasi perdarahan.
Pemeriksaan diagnostik
• X-Ray tengkorak • CT-Scan• Angiografi
Penatalaksanaan medis pada trauma kepala • Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema
serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.• Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat). Untuk
mengurangi vasodilatasi.• Pemberian analgetika.• Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu
manitol 20% atau glukosa 40% atau gliserol 10%.• Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin)
atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidazole
• Makanan atau cairan. Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan apa-apa, hanya cairan infus dextrosa 5%, aminofusin, aminofel (18 jam pertama dari terjadinya kecelakaan), 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak.
• Pembedahan.
• Pada trauma berat, hari-hari pertama (2-3 hari), tidak terlalu banyak cairan. Dekstrosa 5% 8 jam pertama, ringer dekstrose 8 jam kedua dan dekstrosa 5% 8 jam ketiga. Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah, makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-3000 TKTP). Pemberian protein tergantung nilai urea N.