33
MAKALAH TELAAH KURIKULUM FISIKA FISIKA MODERN Oleh: NUR CHOLIS (093184013) HERMAN ALDILA (093184016) QUEEN ERLIA UTOMO (093184017) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011

Herman Aldila Group Tkf -Benda Hitam

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH TELAAH KURIKULUM FISIKA FISIKA MODERN

Oleh: NUR CHOLIS HERMAN ALDILA QUEEN ERLIA UTOMO (093184013) (093184016) (093184017)

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011

Radiasi Benda HitamStandar Kompetensi :3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern.

Kompetensi Dasar :3.1 menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakekat dan sifat sifat radiasibenda hitam serta penerapannya.

Indikator:Produk1. Menjelaskankan gejala-gejala radiasi termal benda hitam kehidupan sehari-hari. 2. Mengaplikasikan konsep radiasi termal benda hitam dalam kehidupan sehari-hari. 3. Membedakan konsep radiasi termal benda hitam dan radiasi elektromagnetik lainnya . 4. Mengenalkan hukum Stefan-Boltzman, hukum radiasi Planck, dan hukum Pergeseran Wien melalui contoh dalam kehidupan seharihari. 5. Menjelaskan kaitan antara panjang gelombang dengan kenaikan suhu radiasi. 6. Menunjukkan penerapan efek radiasi dalam kehidupan seharihari. Proses

1. Mengidentifikasi variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel respon sesuai prosedur percobaan2. Menganalisis data dan menyimpulkan hasil percobaan efek

foto listrik sederhana sesuai prosedur percobaan. Psikomotor 1 Merangkai alat dan bahan untuk percobaan efek fotolistrik sederhana sesuai prosedur percobaan.2 Melakukan pengamatan terhadap pengaruh tegangan chif

dengan tegangan pada LDR. Afektif1. Karakter: Jujur, dan bertanggung jawab 2. Keterampilan

Sosial:

Bekerjasama,menyampaikan

pendapat, menanggapi pendapat orang lain.

MATERI

A. FENOMENA

Pernahkah kalian memakai pakaian hitam di siang hari yang panas? Jika pernah bagaimana rasanya? Pasti sangat panas bukan, mengapa? Ini karena warna hitam menyerap semua cahaya atau sinar yang jatuh mengenainya sehingga benda tersebut akan menjadi panas. Inilah yang disebut radiasi benda hitam. Untuk mengetahuinya ikuti pembahasan berikut ini? Hal ini terjadi karena permukaan benda yang berwarna hitam akan menyerap kalor lebih cepat dibandingkan dengan permukaan benda yang berwarna cerah. Sehingga kita akan merasa lebih gerah jika menggunakan baju berwarna gelap pada siang hari yang terik.

B. PETA KONSEP

C. URAIAN MATERI1) Pengantar Radiasi Termal Benda Hitam

Radiasi termal merupakan pancaran cahaya pada benda yang dipanaskan. Radiasi termal pada permukaan benda dapat terjadi pada suhu berapa pun. Benda hitam merupakan benda yang mampu menyerap seluruh radiasi. Benda hitam sendiri adalah benda yang ideal. Namun pada kenyataannya benda hitam itu tidak ada. Benda hitam memancarkan radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang bergantung pada suhu

benda hitam itu sendiri. Radiasi pada benda hitam dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Setiap radiasi yang masuk ke rongga akan terperangkap oleh pemantulan bolak balik . Hal ini menyebabkan terjadinya penyerapan sekuruh radiasi oleh dinding rongga. Lubang rongga dapat diasumsikan sebagai pendekatan benda hitam. Jika rongga hitam dipanaskan maka spectrum yang akan dipancarkan lubang merupakan spectrum kontinu dan tidak bergantung pada bahan pembuat rongga. Besarnya energi radiasi per satuan waktu per satuan kuas permukaan disebut Intensitas Radiasi. Intensitas radiasi oleh benda hitam bergantung pada suhu benda. Dan biasanya intensitas radiasi disimbolkan dengan I. berdasarkan hukum Stefan Boltzmann, intensitas radiasi dinyatakan dengan persamaan : I = e T4 Keterangan : I : intensitas radiasi (watt/m2) e : koefisien emisivitas : konstanta Stefan boltzmann = 5,67 x 10-8(watt/m2.k4) T:

(1)

suhu mutlak benda (K)

2) Pergeseran Wien Dalam kehidupan sehari hari kita sering mengamati adanya perubahan warna pada benda yang dipanaskan. Perubahan warna itu

menunjukkan bahwa intensitas maksimum pancaran radiasi termal akan terjadi pada panjang gelombang yang berbeda. Wilhelm Wien, seorang fisikawan Jerman yang menemukan hubungan empiris antara panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum dengan suhu mutlak (T). Hubungan ini dikenal sebagai pergeseran wien. Dan diperoleh perumusan sebagai berikut : max.T = C Dengan : = suhu mutlak benda hitam (K) T = tetapan pergeseran wien = 2,9x10-3mK Dengan memperhatikan grafikintensitas terhadap panjang

gelombang suatu benda hitam sempurna untuk tiga jenis suhu. Untuk suhu tertentu, ada satu harga panjang gelombang yang intensitasnya paling besar. Panjang gelombang ini dinamakan sebagai panjaang gelombang maksimum. Jika suhu naik, nilai panjang gelombang maksimum ini mengecil.

Total energi kalor radiasi yang dipancarkan sebanding dengan luas dibawah grafik.tampak bahwa total energi kalor radiasi meningkat dengan cepat dengan meningkatnya suhu ( energi kalor sebanding dengan T4) .

3) Teori Klasik Dan Teori Planck a. Teori Klasik Secara teoritis, Rayleigh dan Jeans telah menjelaskan hubungan antara intensitas dan radiasi benda hitam dengan panjang gelombang. Hubungan ini dijelaskan dengan menggunakan fisika klasik yaitu teori ekipartisi energi. Namun, hasil yang diperoleh berbeda dengan hasil yang diperoleh melalui eksperimen.

Gambar diatas memperlihatkan grafik yang diperoleh dari hasil eksperimen dengan grafik yang diperoleh secara teoritis. Dari grafik tersebut terlihat bahwa untuk panjang gelombang yang panjang, hasil eksperimen sesuai dengan hasil secara teoritis. Akan tetapi, untuk panjang gelombang yang lebih kecil terjadi perbedaan yang sangat besar. Dengan demikian, teori fisika klasik tidak dapat menjelaskan energi radiasi benda hitam dengan baik. b. Teori Planck Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi

benda hitam. Planck mulai mempelajari sifat dasar dari getaran molekul molekul pada dinding rongga benda hitam.dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut : Getaran getaran molekul yang memancarkan

radiasi hanya dapat memiliki satuan satuan diskrit dari energi En yang diberikan oleh : En = n h f Dimana : n = bilangan kuantum (1,2,3,...) f = frekuensi getaran molekul Energi dari molekul molekul dikatan terkuantisasi dan energi yang diperkenankan disebut tingkat energi. Disini h disebut tetapan Planck dan nilai h inilah yang diterima sampai saat ini adalah : h = 6,626 . 10-34 Js Molekul molekul memancarkan atau menyerap

... (1)

energi dalam satuan diskrit dari energi cahaya disebut kuanta (atau sekaarang disebut foton). Molekul molekul melakukan itu dengan melompat dari satu tingkat energi ke tingkat

energi lainnya. Jika bilangan kuantum n berubah dengan satuan, persamaan (1) menunjukkan bahwa jumlah energi yang dipancarkan atau diserap oleh molekul molekul sama dengan hf. Jadi, energi sebuah foton karena beda energi antara dua tingkat energi yang berdekatan, diberikan oleh persamaan : E= h f Molekul akan memancarkan atau menyerap energi hanya ketika molekul mengubah tingkat energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satu tingkat energi tertentu, maka tidak ada energi yang diserap atau dipancarkan molekul.

Gambar dibawah ini menunjukkan tingkat tingkat energi terkuantisasi dan transisi (perpindahan) yang diusulkan oleh Planck.

Titik utama dalam teori planck adalah anggapan radikalnya tentang keadaan energi terkuantisasi. Pengembangan inilah yang yang menandai lahinya teori kuantum. Karena itu, teori fisika sebelum tahun 1900 disebut dengan teori fisika klasik sedangkan teori fisika sesudah tahun 1900 (diawali oleh teori Planck) disebut teori fisika modern. 4) Efek Fotolistrik Efek fotolistrik adalah keluarnya elektron elektron ketika suatu permukaan dikenai radiasi elektromagnetik (misalnya : cahaya, sinar inframerah, dan sinar ultra violet). Efek fotolistrik pertama kali diamati secara kebetulan oleh Hertz pada tahun 1887. Ia memperlihatkan bahwa suatu percikan akan melompat dengan cepat antara dua bola bermuatan listrik justru ketika permukaan permukaan bola disinari oleh cahaya yang datang dari percikan lainnya. Disini cahaya yang menyinari permukaan bola mempermudah lepasnya partikel partikel yang sekarang kita kenal sebagai elektron.

Ketika cahaya monokromatik dengan panjang gelombang tertentu jatuh pada pelat C, maka akan ada arus yang terdeteksi oleh galvanometer. Artinya, ada arus yang mengalir melalui celah antara C dan A. Namun, ketika alat tersebut diletakkan dalam ruang gelap yaitu galvanometer menunjukkan angka nol yang berarti tidak ada arus yang mengalir. Sekarang kita akan mengkaji lebih jauh mengenai efek fotolistrik dari sudut pandang teori gelombang dan teori partikel einstein ( teori foton ). Dua sifat penting dalam gelombang cahaya adalah intensitaas cahaya dan frekuensi ( panjang gelombang ). Ternyata peristiwa efek fotolistrik tidak dapat diterangkan dengan teori gelombang mengenai cahaya, karena alasan berikut ini : 1. Teori gelombang menyarankan bahwa energi kinetik dari elektron foto harus semakin besar jika intensitas (jumlah foton) cahaya diperbesar. Ternyata besar energi kinetik maksimum elektron foto tidak tergantung dari intensitas cahaya.2. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada

setiap frekuensi cahaya asalkan intensitasnya cukup kuat. Ternyata untuk frekuensi frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang tidak terjadi efek fotolistrik walaupun intensitasnya besar.3. Menurut teori gelombang, agar elektron berhasil keluar dari

permukaan logam dibutuhkan waktu yang cukup lama. Kenyataanya, elektron elektron dibebaskan dari permukaan

logam hampir tanpa selang waktu, yaitu kurang dari 10-9s setelah penyinaran. 4. teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetik maksimum elektron foto bertambah jika frekuensi cahaya diperbesar. Pada tahun 1905, Albert Einstein (1879 - 1955) berhasil menjelaskan tentang gejala fotolistrik yang tidak dapat dijelaskan dengan teori cahaya sebagai gelombang. Dengan menggunakan hipotesa Planck, menurut Einstein, cahaya merambat dalam bentuk paket paket energi yang disebut foton. Foton ini berperilaku seperti partikel dan setiap foton mengandung energi sebesar E = hf. Bila cahaya diserap oleh bahan maka seluruh paket energinya diserahkan pada salah satu elektron yang ada pada permukaan keping. Jika energi hf cukup besar, maka sebagian dari energinya yaitu W0 digunakan untuk melepaskan elektron dari ikatannya, sisanya menjadi energi kinetik elektron. Pernyataan ini dapat hf = Ekmaks + W0 dengan : hf W0 = energi foton = fungsi kerja ( energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron dari pemukaan logam ) Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan teori foton sebagai berikut: 1. Energi kinetik maksimum tidak bergantung pada intensitas cahaya. Bertambahnya intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya jumlah elektron yang terlepas. 2. Energi kinetik maksimum bertambah dengan bertambahnya frekuensi cahaya. Ekmaks = energi kinetik elektron maksimum dirumuskan sebagai berikut :

3.

Jika frekuensi f lebih kecil dari frekuensi f0 maka tidak ada elektron yang terlepas dari logam berapa pun intensitas cahayanya.

4.

Elektron

dikeluarkan

hampir

bersamaan

dengan

datangnya cahaya sesuai dengan teori partikel cahaya yaitu energi datang dalam paket paket kecil dan terjadi interaksi satu satu antara foton dan elektron.

5) Momentum Foton dan Efek Compton Momentum Foton Einstein menyatakan kesetaraan antara massa dan energi dengan E = mc2. Dalam efek fotolistrik kita melihat bahwa cahaya yang dijatuhkan pada keping logam di perlakukan sebagai paket paket energi tiap foton sebesar E = hf. Maka dapat kita jabarkan sebagai berikut : mc2 = hf hf /c= mc Dari persamaan diatas kita dapat memperoleh persamaan momentum relativistik sebuah foton, yaitu : P = mc P = hf /c Karena = c/f maka persamaan 1 dapat kita tulis sebagai berikut : P = h/ Dimana : P = momentum sebuah foton ( kg m / s) h = tetapan Planck c = cepat rambat cahaya = 3.108 m/s f = frekuensi (Hz) = panjang gelombang cahaya ( m )

Efek Compton Pada tahun 1923, Arthur Holly Compton (1892 1962) mempelajari gejala tumbukan antara foton dan electron. Compton melakukan eksperimen dengan menggunakan sinar X dan bahan grafit yang terdiri dari karbon murni. Dari grafit yang disinari dengan sinar X itu dihamburkan dua macam sinar sebagai berikut : Sinar yang panjang gelombangnya sama dengan panjang gelombang sinar X yang datang keatas grafit.

Sinar yang dihamburkan itu panjang gelombangnya lebih besar daripada panjang gelombangnya lebih besar daripada panjang gelombang sinar X yang masuk. Jadi efek compton adalah gejala dimana sinar X

yang menumbuk elektron dihamburkan dengan panjang gelombang yang lebih besar. Compton memperoleh suatu kesimpulan bahwa paket paket energi gelombang elektromagnetik itu dapat berfungsi sebagai partikel dengan momentum sebesar : Pfoton = hf/c Pfoton = h/ Dengan : Pfoton = momentum hf = energi foton = panjang gelombang c = kecepatan cahaya Dengan demikian, tidak disanksikan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar (dualisme) sebagai gelombang dan sebagai partikel. Diagram percobaan tumbukan foton dengan elektron dapat pada gambar 1.8. Elektron mula-mula dalam keadaan diam dan dimisalkan tidak terikat pada atom. Sinar-

X yang menumbuk elektron mempunyai panjang gelombang dan energi hf. Setelah tumbukan, sinar-X yang dihamburkan mempunyai panjang gelombang , energi foton hf dan dihamburkan dengan sudut . Setelah tumbukan antara foton dengan elektron, foton kehilangan energi sebesar (hf-hf) dalam hal ini f ). Jika penyimpangan arah foton setelah tumbukan adalah terhadap arahnya semula, maka diperoleh selisih panjang gelombang (> ) yang besarnya: = = h/m0c (1-cos) Dengan : 0 = panjang gelombang foton sebelum tumbukan (m) = panjang gelombang foton sesudah tumbukan (m) h = tetapan planck (6,626 x 10-34) = beda panjang gelombang foton sesudah dan sebelum tumbukan (m) C = cepat rambat cahaya dalam vakum (3 x 108 m/s) = sudut penyimpangan foton terhadap arah semula 6) Teori Louis De Broglie Pada tahun 1924, Louis De Broglie mengemukakan pendapatnyasebagai berikut: a. Alam sangat bersifat simetri di dalam banyak hal b. Jagat raya yang kita amati seluruhnya dibuat cahaya dan materic. Jika cahaya mempunyai sifat dualism, yaitu gelombang dan partikel, maka

materipun memiliki sifat dualisme

Hasil dari percobaan Compton menyimpulkan bahwa foton berperilaku sebagai partikel dengan momentum: P= De Broglie mengusulkan agar persamaan diatas berlaku umum sehingga bias dipakai untuk partikel suatu materi atau foton. Jika momentum suatu partikel bermassa m dan kecepatan v adalah P = mv, maka panjang gelombang De Broglienya adalah:

Dengan: adalah panjang gelombang De Broglie (m) m adalah massa diam partikel (kg) v adalah laju partikel (m/s) Pada tahun 1927 setelah De Broglie mengemukakan teorinya, CJ.Davisson dan LH.Germer melakukan percobaan dengan menggunakan electron di dalam sebuah tabung hampa. Electron-elektron itu dipercepat dengan medan listrik yang ujung-ujungnya mempunyai beda potensial 54 V. Bila muatan electron besarnya e, massa m, dan kecepatan electron v, maka energy kinetic electron adalah: Ek = m = eV

Maka panjang gelombang elektronnya adalah = Dengan: adalah panjang gelombang De Broglie (m) h adalah konstanta Planck 6,6 x m adalah massa electron 9,1 x e adalah muatan electron 1,6 x Js kg C

V adalah tegangan pemercepat (Volt)

Kesimpulan1. Proses perpindahan kalor suatu benda yang terjadi berdasarkan suhu benda tersebut dan tanpa bantuan suatu zat perantara disebut radiasi termal 2. Radiasi termal mencakup daerah dengan panjang gelombang 0,1 m sampai 100m yang meliputi cahaya ultraviolet, cahaya tampak, dan cahaya inframerah 3. Menurut Max Planck, perambatan radiasi termal berlangsung dalam bentuk kuantum kuantum yang diskrit dan setiap kuantum memiliki energy yang besarnya bergantung pada frekuensi4. Spectrum radiasi dapat dibedakan atas dua macam yaitu spectrum emisi dan

spectrum absorpsi. Spectrum emisi terbagi atas spectrum kontinudan spectrum garis. Spectrum kontinu terdiri atas tujuh warna yang berbeda dan antara warnatidak terdapat garis pemisah yang jelas. Spectrum absorpsi merupakan spectrum yang terbentuk akibat adanya penyerapan panjang gelombang tertentu 5. Benda hitam merupakan sebuah benda yang menyerap secara sempurna setiap radiasi yang jatuh pada permukaannya. Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam bergantung pada pangkat empat suhunya. Benda hitam yang suhunya lebih besar dari nol mutlak akan memancarkan beberapa panjang gelombang. Benda hitam yang lebih panas akan memancarkan jumlah energy radiasi yang lebih banyak pada semua panjang gelombang daripada benda hitam yang lebih dingin 6. Menurut Wien, hasil kali antara max dengan suhu mutlak merupakan bilangan konstan dan hokum pergeseran Wien ini dapat ditulis max.T = konstan

7. Apabila radiasi mengenai suatu permukaan bahan, sebagian energy tersebut sebagian akan dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi akan diteruskan (transmisi) 8. Fenomena terpancarnya electron dari permukaan suatu logam ketika dikenai cahaya dengan frekuensi yang sesuai disebut sebagai efek fotolistrik. Electron yang terpancar selama proses ini terjadi disebut foto elekton 9. Energy kinetic fotoelektron tidak bergantung pada intensitas radiasi yang masuk tetapi bergantung pada frekuensi radiasi. Intensitas radiasi berpengaruh terhadap arus atau jumlah fotoelektron yang terbentuk 10.Efek Compton adalah fenomena yang dialami sebuah foton saat menumbuk sebuah electron yang diam sehingga panjang gelombang foton tersebut akan meningkat setelah tumbukan 11.Louis de Broglie mengusulkan bahwa materi juga memiliki sifat gelombang bersifat sebagai partikel.

LABORATORIUM MINI

B. PENILAIAN

Nama Siswa:__________________________Kelompok:__________Hari/Tanggal: ____________

LEMBAR EVALUASI

C.

SOAL URAIAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan benda hitam! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan radiasi termal dan kemukakan daerah panjang gelombang radiasi termal tersebut! 3. Apa yang membedakan antara radiasi termal dengan radiasi elektromagnetik lainnya! 4. Jelaskan perbedaan antara pendekatan yang dilakukan oleh Rayleigh-Jeans dan Max Planck terkait dengan bentuk spectrum radiasi! 5. Jelaskan pengertian hukum pergeseran Wien dan hukum Stefan-Boltzman!6. Lampu pijar dapat dianggap berbentuk bola. Jari-jari lampu

pijar pertama 3 kali jari-jari lampu pijar kedua. Suhu lampu pijar pertama 67oC dan suhu lampu pijar kedua 407oC. Tentukan perbandingan daya radiasi lampu pertama terhadap lampu kedua!7. Sebuah plat baja tipis berukuran ( 6 x 10 )Cm dipanaskan

sampai suhu 400oC. Apabila plat baja diasumsikan sebagai benda hitam, hitunglah daya pancar kalor radiasi plat tersebut!8. Sebuah benda hitam bersuhu 77oC. Hitunglah panjang

gelombang maksimum benda tersebut!

9. Sebuah filament dengan luas 40o

dengan emisivitas 0,8 bersuhu 427 C. Hitunglah daya pancar radiasi termal tersebut! alumunium berdiameter 1,5 m. Daya pancaran radiasi yang diterima alat ini adalah 300 . Jika absorptivitas alumunium terhadap radiasi matahari adalah 0,3 dan emisivitas total permukaan alumunium adalah 0,04, perkirakan suhu kesimbangan alat penyidik saat beroperasi!

10. Sebuah alat penyelidik ruang angkasa terbuat dari

11. Tentukan energy minimum yang harus diterima oleh sebuah

electron logam alkali ( dalam J dan eV ) agar dapat keluar dari permukaan logam tersebut bila frekuensi ambang logam tersebut 4,2 x Hz!12. Sebuah permukaan logam disinari cahaya yang panjang

gelombangnya 6 x Cm. Jika potensial henti logam sebesar 0,6 V. Tentukan besar fungsi kerja logam tersebut!13. Sinar-X yang panjang gelombangnya 20 pm dihamburkan

oleh suatu taget logam. Tentukan panjang gelombang sinarX yang dihamburkan dengan sudut hambur 45o dan tentukan pula panjang gelombang maksimum sinar-X yang terhambur! 14. Jelaskan mengapa hamparan es dan salju dapat berfungsi sebagai benda hitam bagi radiasi termal! 15. Jelaskan pengertian efek rumah kaca berkaitan dengan radiasi matahari!

SOAL PILIHAN GANDA

1. Faktor yang pengaruhnya dominan terhadap besarnya pancaran radiasi kalor adalah... a. Suhu b. Sifat permukaan pemancar

c. Komposisi bahan d. Suhu dan sifat permukaan e. Suhu dan komposisi bahan 2. Dualisme gelombang partikel mengandung pengertian... a. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik b. Cahaya adalah partikel yang bergerak c. Gelombang dapat berperilaku sebagai partikel dan gelombang d. Semua jawaban benar e. Semua jawaban salah 3. Benda hitam adalah benda yang memiliki sifat a. Menyerap seluruh radiasi yang datang b. Menyerap radiasi dengan fraksi yang lebih besar c. Merefleksikan sebagian radiasi yang datang d. Mentransmisikan sebagian radiasi yang datang e. Semua jawaban salah 4. Besarnya pancaran radiasi benda hitam ditentukan oleh a. Suhu permukaan b. Warna permukaan c. Komposisi permukaan d. Suhu dan warna permukaan e. Suhu dan komposisi permukaan 5. Apabila cahaya matahari dilewatkan pada sebuah prisma maka akan terbentuk

a. Spectrum garis b. Spectrum absorbsi c. Spectrum kontinu d. Spectrum dengan garis pemisah yang jelas e. Spectrum garis dan spectrum kontinu 6. Karakteristik spectrum garis antara lain a. Warna-warna dipisahkan oleh garis pemisah dengan jelas b. Warna-warna spectrum bergantung pada jenis gas c. Setiap unsur memiliki karakteristik garis tertentu d. Setiap garis menggambarkan panjang gelombang tertentu e. Semua jawaban benar 7. Pancaran radiasi termal ditentukan oleh a. Komposisi permukaan pemancar b. Suhu permukaan pemancar c. Warna permukaan pemancar d. Bentuk permukaan pemancar e. Orientasi permukaan pemancar 8. Radiasi biasanya dibedakan berdasakan a. Panjang gelombang b. Bentuk gelombang c. Spectrum gelombang d. Amplitudo gelombang

e. Periode gelombang 9. Sebuah kubus baja dengan sisi 2 Cm dipanaskan sampai suhu

427oC. Apabila emisivitas kubus baja tersebut adalah 0,8 maka daya pancar radiasi termal baja tersebut adalaha. 24,2 W b. 25,3 W c. 26,1 W d. 28,1 W e. 36,1 W 10.Suatu benda hitam pada suhu 27oC memancarkan energi

sebesar E J/s. Benda hitam tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 327oC. Energi yang dipancarkan menjadia. 2E b. 4E c. 6E d. 12E e. 16E 11.Agar energy kinetic benda bernilai 25% energy diamnya dan c adalah kelajuan cahaya dalam ruang hampa, benda harus bergerak dengan kelajuan a. c/4 b. c/2 c. 3c/5 d. 3c/4 e. 4c/5

12.Energi yang diradiasikan per detik oleh benda hitam pada suhu T1 besarnya 16 kali energi yang diradiasikan perdetik pada suhu T0, maka T1 a. 2T0 b. 2,5T0 c. 3T0 d. 4T0 e. 5T0 13.Jika konstanta Planck 6,6 x Js maka besarnya momentum m adalah

dari electron yang panjang gelombangnya 2 x a. 13,2 x b. 8,6 x c. 4,6 x d. 3,3 x e. 2,2 x Ns Ns Ns Ns Ns

14.Permukaan suatu lempeng logam tertentu disinari dengan cahaya monokromatik. Percobaan ini diulang dengan panjang gelombang cahaya yang berbeda. Ternyata, tidak ada electron yang keluar jika lempeng disinari dengan panjang gelombang diatas 500 nm. Dengan menggunakan panjang gelombang tertentu dibutuhkan tegangan 3,1 V untuk , ternyata arus

menghentikan

fotolistrikyang terpancar dari lempeng. Panjang gelombang tersebut dalam nm adalah a. 223 b. 273 c. 332

d. 384 e. 442 15.Permukaan logam tertentu mempunyai fungsi kerja W Joule. Bila konstanta Planck h Js maka energy maksimum fotoelektron yang dihasilkan oleh cahaya berfrekuensi a. W + h b. c. W - h d. e. h -W Hz dalam Joule adalah

LEMBAR PENILAIAN KINERJA SISWA

No

Aspek yang Diamati

Skor 1 2 3 4

Total Skor

1

Aspek Afektif

Kehadiran siswa Partisipasi dalam kegiatan Presentasi Hasil Diskusi

2

Aspek Psikomotorik

Persiapan alat Kegiatan Percobaan

3

Aspek Kognitif Penulisan laporan:

Hasil Pengamatan Analisis Kesimpulan

Keterangan : Nilai A = 100 85 Nilai C = 69 50 Nilai B = 84 70 Nilai D = kurang dari 50

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

Afektif1. Kehadiran Siswa

(1) Datang terlambat lebih dari 20 menit (2) Datang terlambat 10 - 20 menit (3) Datang terlambat kurang dari 10 menit (4) Datang tepat waktu2. Partisipasi kerja dalam kelompok

(1) Tidak dapat bekerja sama dalam kelompok, Keduanya pasif (2) Berada dalam kelompok namun kurang berinteraksi, salah satu Aktif-Pasif (3) Berada dala kelompok keduanya aktif-aktif namun belum mencapai tujuan (4) Berada dalam kelompok keduanya aktif-aktif dan dapat mencapai tujuan.3. Presentasi Hasil Diskusi

(1) Tidak dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. (Pasif) (2) Mempresentasikan hasil kerja kelompok namun salah (3) Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan benar namun langkah kurang jelas. (4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan benar & langkah secara tepat.

Psikomotor1. Persiapan alat (1) Tidak membawa alat dan bahan percobaan sama sekali (2) Membawa beberapa alat dan bahan percobaan

(3) Membawa bahan percobaan (4) Membawa alat dan bahan percobaan secara lengkap 2. Kegiatan Percobaan (1) Tidak melakukan percobaan (2) Melakukan tidak sesuai prosedur (3) Melakukan sesuai prosedur tapi tidak secara sistematis (4) Melakukan sesuai prosedur dan sistematis

Kognitif1. (1) (2) (3) (4) 2. Hasil Pengamatan Tidak menulis data pengamatan Data pengamatan ditulis tidak sesuai pengamatan pada Data pengamatan ditulis sesuai pengamatan pada Data pengamatan ditulis jelas dan sesuai pengamatan Analisis (1) Tidak menganalisis data percobaan. (2) Analisis data dilakukan dengan cermat tetapi tidak

percobaan yang telah dilakukan percobaan yang telah dilakukan tetapi tidak jelas pada percobaan yang telah dilakukan

menggunakan

semua data dalam melengkapi analisisnya

sehingga kesimpulannya belum tepat (3) Analisis data dilakukan dengan cermat dan menggunakan semua data dalam melengkapi analisis tetapi kurang tepat menyimpulkan masalah. (4) Analisis data dilakukan dengan cermat dan menggunakan semua data dalam melengkapi analisis hubungan antara muatan pada balon dan kertas 3. (1) (2) (3) Panjang dan tidak jelas Singkat tapi tidak sesuai dengan analisis Kesimpulan

Panjang dan tidak sesuai dengan analisis

(4)

Singkat, jelas dan sesuai dengan analisis

DAFTAR PUSTAKA

Umar,Efrizon. 2006. Fisika dan kecakapan hidup kelas XII Semester 2. Jakarta: Ganeca Exact. Tim Penyusun. 2006. Buku pintar belajar fisika kelas XII Semester 2. Jakarta: Sagufindo kinarya Ruwanto,Bambang. 2007. Fisika 3 kelas XII. Jakarta: Yudhistira