31
1. 2. Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi, jelaskan dan uraikan dengan gambar ! Secara etimologi hidrologi berasal dari kata hidro yang berarti air dan lugos yang berarti ilmu. Sehingga kata hidrologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang menjelaskan tentang gerakan dan kehadiran air dialam kita. Didalamnya pula tercakup pula air laut yang memiliki peran dalam mengaktifkan kehidupan diplanet kita. Dengan kata lain yang dimaksud dengan siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara yang kemudian jatuh dipermukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain dan akhirnya mengalir kelaut lagi. Namun secara siklus peristiwa tersebut t idak sesederhana seperti yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi antara lain : 1. Daur tersebut dapat merupakan daur yang pendek yaitu hujan yang jatuh di laut, danau atau sungai yang segera kembali mengalir ke laut. 2. Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Pada musim kemarau

HIDRO-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HIDRO-1.DOC

Citation preview

1

1. Apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi, jelaskan dan uraikan dengan gambar !Secara etimologi hidrologi berasal dari kata hidro yang berarti air dan lugos yang berarti ilmu. Sehingga kata hidrologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang menjelaskan tentang gerakan dan kehadiran air dialam kita. Didalamnya pula tercakup pula air laut yang memiliki peran dalam mengaktifkan kehidupan diplanet kita.

Dengan kata lain yang dimaksud dengan siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara yang kemudian jatuh dipermukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain dan akhirnya mengalir kelaut lagi.

Namun secara siklus peristiwa tersebut t idak sesederhana seperti yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi antara lain :

1. Daur tersebut dapat merupakan daur yang pendek yaitu hujan yang jatuh di laut, danau atau sungai yang segera kembali mengalir ke laut.

2. Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Pada musim kemarau kelihatannya daur berhenti, sedangkan pada musim hujan berjalan kembali.

3. Intensitas dan frekuensi daur tergantung pada keadan geografi dan iklim yang mana hal ini di akibatkan adanya posisi matahari yang berubah-ubah letaknya terhadap median bumi sepanjang tahun (walaupun sebenarnya yang berubah adalah posisi planet bumi terhadap letak matahari).

4. Berbagai bagian dalam daur dapat menjadi sangat komplek sehingga kita hanya dapat mengamati bagian ahirnya saja dari suatu hujan yang jatuh dipermukaan tanah dan kemudian mengalir kepermukaan laut.

Secara praktis siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar. Siklus Hidrologi

Penjelasan gambar :

Air laut menguap karena radiasi matahari, dan awan yang terjadi oleh uap air bergerak diatas daratan akibat adanya dorongan dari angin. Presipitasi karena adanya tabrakan oleh butir-butir akibat dorongan angin dapat berbentuk hujan atau salju yang jatuh ke tanah berbentuk limpasan yang mengalir kembali kelaut.

Air yang merembes ke dalam tanah atau infiltrasi memberi hidup kepada tumbuh-tumbuhan dan beberapa diantaranya naik lewat akar dan batangnya, sehingga terjadi transpirasi yaitu evaprotranspirasi (penguapan) melalui tumbuh-tumbuhan melalui bagian bawah daun (stomata).

Air yang bertahan dipermukaan tanah (surface detantion) sebagian diuapkan dan sebagian besar mengalir masuk ke sungai-sungai kecil dan mengalir sebagai limpasan (surface run off) ke dalam palung sungai.

Permukaan sungai dan danau juga mengalami penguapan (evaporasi) sehingga masih ada air yang dipindahkan menjadi uap. Akhirnya sisi air yang tidak di infiltrasikan atau diuapkan akan kembali ke laut lewat palung-palung sungai. Air jauh lebih lambat bergeraknya, baik yang bergerak masuk kedalam palung sungai atau merembes kedalam pantai dan masuk kelaut. Dengan demikian seluruh siklus telah dijalani dan akan terus berputar lagi.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam siklus hidrologi :

1. Presipitasi

2. Evaporasi+Transpirasi= Evapotranspirasi

3. Infiltrasi

4. Limpasan permukaan (surface run off) dan limpasan air tanah (sub surface run off).

3. Apa yang dimaksud dengan hujan titik (Point Rainfall) dan hujan daerah serta bagaimana cara mendapatkannya? jelaskan dengan gambar !

Pengertian :

1) Hujan titik (Point Rainfall).

Hujan titik adalah curah hujan yang diukur pada suatu titik stasiun dengan menggunakan alat ukur.

2) Hujan Daerah.

Hujan daerah adalah besarnya curah hujan yang diukur dari beberapa titik atau stasiun disuatu daerah dengan cara-cara tertentu.

Cara Memperoleh Data

1) Hujan Titik (Point Rainfall)

Untuk mendapatkan besar curah hujan titik dilakukan pengukuran dengan dua macam yaitu dengan penakar hujan dan pencatat hujan.

A. Penakar Hujan

Penakar hujan biasa :

Terdiri atas corong dan penampung yang diletakkan pada ketinggian tertentu , masing-masing negara mempunyai standar untuk menentukan luas permukaan corong A. Beberapa negara mempumyai standar 2 dm2 atau 4 dm2. Di Amerika dipakai corong dengan diameter 8 inch. Air hujan yang terkumpul di dalam penempung diukur dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya, Volume air hujan yang terkumpul selama 24 jam adalah V liter, maka tinggi hujan d dapat diukur dengan menggunakan rumus : d = V/A

Gambar :

corong

penampung

h

kran

gelas ukur

dimana :

D = Tinggi air

V = Volume air

A = Luas permukaan corong

Penakar hujan rata tanah

Dari keterangan penakar hujan biasa diperoleh kenyataan bahwa makin kecil h makin kecil pula turbulensi angin terhadap penangkapan curah hujan alat penakar hujan rata tanah dibuat dengan tujuan penangkapan dapat maksimum. Di sekitar alat penakar hujan ini diberi grill dan brush. Grill adalah semacam sarang yang terbuat dari logam yang berfungsi sebagai pencegah tumbuhnya rumput atau tanaman pengganggu, sedangkan brush yang terbuat dari lapisan lunak dari pasir atau sintel yang berfungsi untuk mencegah cipratan airagar tidak masuk kedalam penakar. Grill dan Brush ini mutlak diperlukan pada penakar hujan jenis ini.

Gambar. Penakar Hujan Rata Tanah

Penakar hujan Inggris

Penakar hujan ini merupakan kombinasi antara penekar hujan rata tanah dengan penakar hujan biasa. Daerah penangkapan lebih baik dibandingkan dengan penakar hujan biasa karena pengaruh turbulensi air dapat dihilangkan.

Gambar Penakar Hujan Inggris

Interim Reference Precipitation Gauge

Penakar ini dilengkapi dengan perisai Nipher yang terbuat dari logam yang digantung mengelilingi penakar. Penakar tersebut mempunyai tinggi h = 1,00 m dan mempunyai luas A = 128 cm2 Penakar ini direncanakan oleh WMO (World Meteorogical Organization).

B. Pencatat Hujan

Pencatat hujan terdiri dari dua jenis yaitu :

a) Pencatat jungkit.

b) Pencatat pelampung.

2) Curah Hujan Daerah

Cara tinggi rata-rata

Tinggi rata-rata hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata hitung (Arithmatic Mean). Pengukur hujan dipos penakar-penakar hujan didalam areal tersebut dan rumus yang digunakan adalah :

drat = ( d1 + d2 + d3 + dn ) / ndimana :

drat = Tinggi hujan rata-rata

d1, d2 = Tinggi curah hujan pada pos 1,2,, n

n = Jumlah pos penakar

Cara Poligon Theisen

Cara ini berdasarkan rat-rat timbang, masing-masing penakar memiliki daerah pengaruh yang dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung diantara dua pos penakar

Misalnya A1 adalah luas daerah pengaruh pada pos penakar daerah 1, A2 adalah luas daerah pengaruh pos penakar daerah 2 dan seterusnya. Jumlah A1 + A2 + A3 + + An = A. Merupakan jumlah luas seluruh areal yang dicari curah hujan rat-ratanya. Maka tinggi curah hujan areal tersebut adalah :

Drat = A1. d1 + A2. D2 + A3.d3 + . + An . dn

A1 + A2 + A3 + . + An

dimana :

A = Luas daerah

dav = Tinggi hujan rata-rata areal

d1, dn = Tinggi curah hujan dipos 1 sampai pos ke n

Cara Isohyet

Dengan cara ini kita harus menggambarkan dulu kontur tinggi hujan yang sama (isohyet) seperti ini terlihat pada gambar dibawah ini :

Kemudian luas bagian diantara isohyet-isohyetyang berdekatan diukur dan nilai rata-ratanya dihitung sebagai nilai rata-rata timbang nilai kontur sebagai berikut :

d0 + d1 . d1+ d2 . d2 + d3 . dn-1 + dn .

2 2 2 2

A1 + A2 + A3 + . + An

Dimana :

A = Luas areal

drat = Tinggi curah hujan rata-rata

d0, dn = Curah hujan pada isohyet 0,1,2,,n

Ini adalah cara yang paling teliti untuk mendapatkan tujuan areal rata-rata tetapi memerlukan jaringan pos penakar yang relatif lebih padat yang memungkinkan untuk membuat isohyet. Pada waktu nenggambar isohyet sebaiknya juga memperhatikan pengaruh bukit atau gunung terhadap distribusi hujan (hujan arografik).

2.Jelaskan dan uraikan pengertian beserta keterangan berupa gambar yang diperlukan mengenai :

1. Infiltrasi dan perkolasi2. Evaporasi dan Evapotranspirasi

3. Aliran dasar (Base flow)

4. Lengkung massa dan Lengkung pengosongan

5. Hidrograf

6. Hidrograf satuan sintetik

7. Hycthograph

Penyelesaian :

1. Infiltrasi dan Perkolasi

Infiltrasi

Infiltrasi adalah pergerakan air dari atas meresap kedalam permukaan tanah. Daya infiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah.besaran infiltrasi adalah mm/jam.

Proses Limpasan

Daya infiltrasi menentukan besarnya air yang dpat diserap oleh tanah.sekali air meresap kedalam tanah ia tidak dapat diuapkan kembali dan mengalir sebagai air tanah.makin besar daya infiltrasi maka perbedaan intensitas curah hujan dengan gaya infiltrasi menjadi kecil.akibat limpasan permukaan kecil maka debit puncak juga makin kecil.

Pengisian lengas tanah (soil moisture) dan air tanah

Pengisian lengas tanah dan air tanah sangat penting untuk pertanian. Akar tanaman menembus daerah jenuh dan menyerap air yang diperlukan untuk evapotraspirasi dari daerah yanh tidak jenuh.pengisian lengas tanah adalah selisih antara infiltrasi dan percolasi (jika ada).pada permukaan air tanah yang dangkal dalam lapisan tanah yang berbutir tidak begitu kassar pengisian kembali lengas tanah dapat pula diperoleh dari kenaikan kapiler air tanah.

Perkolasi

Perkolasi adalah gerakan air ke bawah daerah tidak jenuh ( antara daerah permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah ) ke dalam daerah jenuh ( daerah dibawah permukaan air tanah ). Perkolasi merupakan lawan dari rembesan atau yang berarti keluarnya air kepermukaan tanah melalui pori-pori tanah.

Daya perkolasi atau Fp = laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam daerah tidak jenuh yaitu daerah antara permukaan tanah dan permukaan air tanah. Perkolasi tidak mungkin terjadi sebelum daerah tidak jenuh mencapai daya medan. Istilah daya perkolasi kurang mempunyai arti penting pada kondisi alam karena adanya stagnasi dalam kondisi akibat adanya lapisan-lapisan semi kedap air yang menyebabkan tambahan tampungan sementara di daerah tidak jenuh. Setelah beberapa waktu kemudian air yang telah diinfiltrasi setelah dikurangi sejumlah air untuk mengisi rongga-rongga tanah akan mengalami perkolasi. Dimana daya perkolasi kecil akan timbul muka air tanah yang berbentuk oleh adanya lapisan semi kedap air. Tetapi dalam recharge buatan perkolasi mempunyai arti yang penting karena alas an teknis dibutuhkan proses infiltrasi yang terus menerus.

2. Evaporasi dan Evapotranspirasi

Evapotraspirasi merupakan faktor penting dalam study tetang pengembangan sumber daya keairan. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai. Besarnya kapasitas pompa untuk irigasi penggunaan konsumtif untuk tanaman dan lain-lain. Didaerah yang beriklim sedang kehilangan air akibat evaporasi bebas bias mencapai 60 cm/tahun dan kira-kira 45 cm lewat evaporasi dalam tanah.daerah yang beriklim kering (gurun) angka tersebut mencapai 200cm/tahun sehingga faktor evaporsi harus diperhitungkan mengingat faktor ini sangat berpengaruh terhadap debit air.

Selain kehilangan air dari lengas tanah kita juga haruas memperhitungkan kehilangan air akibat tumbuh-tumbuhan. Adanya kehilangan air akibat tumbuhan disebabkan karena proses respirasi pada tumbuhan itu sendiri. Karena proses terjadinya evaporasi dan traspirasi bersamaan maka peristyiwa tersebut disebut dengan Evapotraspirasi.Evaporasi adalah peristiwa hilangnya air dari lengas tanah akibat proses alam yang berlangsung.

Evapotraspirasi adalah peristiwa hilangnya air secara bersamaan dari tanah dan tumbuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi :

1. Radiasi Matahari

Evaporasi merupakan konversi air kedalam uap air. Proses ini berjalan terus tanpa henti, disiang hari dan tidak menutup kemungkinan pada malam hari. Perubahan dari air menjadi gas memerlekan energi laten untuk evaporasi.

2. Angin

Jika air menguap ke atmosfr maka batas antara permukaan tanah mejadi jenuh oleh uap air sehingga proses penguapan berhenti. Agar prosers tersebut dapat berjalan terrus maka lapisan tersebut harus diganti dengan udara kering.proses pergantian ini kan dapat berlangsung jika ada angin. Jadi proses evaporasi akan terus berlangsung jika ada angin yang berhembus.

3. Kelembaban (Humaditas) Relatif

Jika kelembaman relatif ini naik kemampuan untuk menyerap uap air akanberkurang sehingga proses evaporasi menjadi men8urun.

4. Suhu (Temperatur)

Dengan suhu yang tinggi maka proses penguapan akan lebih besar sehiungga besaran evaporasi menjadi besar pula.

3. Aliran Dasar ( Base Flow )

Salah satu sumber air atau datangnya air yang memenuhi suatu sungai adalah air hujan, baik yang secara langsung yaitu air hujan yang turun langsung masuk kedalam aliran sungai maupun secara tidak langsung melalui proses hidrologi yang berupa siklus seperti yang diuraikan pada jawaban soal pertama.

Namun hujan tidak selamanya atau tidak selalu membasahi bumi ada kalanya atau sebaliknya, hujan sama sekali tidak turun. Akan tetapi pada kondisi yang seperti ini sungai masih tetap berisi air walaupun minimum. Kalau terjadi situasinya seperti ini maka suplai atau pemasukan air sungai berasal dari air tanah.

Jadi yang dimaksud aliran dasar adalah aliran sungai yang terjadi selama waktu tidak ada curah hujan dan debit sungai di dapat dari aliran air lewat aquifer.

Sungai sebentar-sebentar adalah sungai yang dapat berfungsi sebagai sungai berpengaruh menurut musim dan cenderung menjadi kering dalam musim kemarau.

Sungai abadi adalah sungai yang alirannya kecil diberi tambahan oleh aliran dasar pada waktu musim kering dimana sebagian besar adalah sungai tidak berpengaruh.

Simpanan tunggal merupakan bagian dari lintasan alam dalam suatu keadaan banjir yang mneingkat yang diserap oleh lapisan tembus air dari suatu aliran air diatas permukaan freatik normal. Hal ini diilustrasikan pada gambar diatas. Arah panah yang menunjukkan masuknya air tanah ke sungai akan berbalik selama periode banjir sementara elevasi permukaan sungai terletak diatas permukaan freatik.

4. Lengkung Massa dan Lengkung Pengosongan

Lengkung Massa

Debit sungai berubah-ubah menurut waktu. Angka sekian meter kubik perdetik menunjukkan debit sesaat pada suatu pos pengukuran debit. Hidrograf adalah penyajian secara grafis variasi debit menurut waktu. Dari hidrograf tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar volume air yang melewati pos pengukuran debit dalam satuan waktu tertentu. Lengkung Massa adalah penyajian grafis suatu aliran kumulatif atau volume air dari t=0 atau sampai t=t sebagai fungsi waktu.

Lengkung Massa yang paling sederhana didapat dari suatu debit konstan Qo selama selang waktu T. Volume air yang terkumpul selama waktu tersebut adalh sama dengan Qo x T (m3).

Lengkung Pengosongan (Deplection Curve)

Lengkung Pengosongan adalah hidrograf sungai yang terjadi selama waktu tidak hujan, dimana debitnya didapat dari aliran air lewat aquifer. Lengkung Pengosongan ini digunakan untuk memperkirakan aliran dasar. Jika diketahui debit pada t=0 maka dapat diperkirakan debit pada saat t = 10,20,30, hari pada saat tidak hujan. Lengkung Pengosongan juga digunakan dalam analisa hidrograf banjir untuk menentukan beberapa bagian dari limpasan total yang berasal dari limpasan air tanah. Akhirnya lengkung pengosongan merupakan suatu penghubung antara limpasan permukaan dan air tanah memberikan informasi terhadap pengisian dan karakteristik aquifer.

Lengkung pengosongan merupakan keluar air tanah. Proses ini diuraikan dengan teori aliran air tanah tidak lunak. Model yang tidak sederhana untuk menghitung aliran air dibentuk oleh aquifer bebas dengan lebar L yang berbatasan dengan air bebas dikedua sisinya dengan elevasi konstan.

jika ada pengisian permukaan air tanah yang semula tinggi lambat laun akan menurun.

Bentuk hidrograf aliran dasar ini mendekati bentuk kurva eksonensial dan jumlahnya pada setiap waktu digambarkan hampir mendekati persamaan :

Qt = Q0 x e-(t

Dimana :

Qo = Debit pada permulaan periode

Qt = Debit pada waktu akhir t.

( = koefisien aquifer

e = Dasar logaritma asli

Kontribusi Aliran Dasar Pada Debit Aliran

Karena aliran dasar menunjukkan debit aquifer perubahan-perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dan terdapat kelambatan antara sebab dan akibat yang dengan mudah dapat berkembang berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Hal ini tergantung pada transmibilitas aquifer yang berbatasan dengan aliran dan pada iklim.

Perbedaan yang nyata haruslah dibuat antara sungai berpengaruh dan sungai tidak berpengaruh. Sungai berpengaruh adalah sungai dimana aliran dasarnya negatif artinya sungai tersebut memberikan airnya menjadi air tanah dan bukan menerima air dari tanah, contohnya saluran irigasi. Sungai tidak berpengaruh adalah sungai yang mendapat air dari tanah dan berfungsi suatu saluran buangan untuk aquifer-aquifer perbatasan.

5. Hidrograf

Hidrograf yang berasal dari kata hidro yang berarti air dan graf yang berarti kurva atau grafik.Sehingga hidrograf dapat berarti sebagai diagram yang menggambarkan variasi debit atau permukaan air menurut waktu. Kurva ini memberikan gambaran mengenai beberapa kondisis yang ada di daerah itu secara bersama-sama. Jadi kalau karakteristik daerah berubah-ubah maka bentuk hidrografnya berubah.

Biasanya air dapat mencapai suatu sungai melalui tiga jalan antara lain :

1) Curah Hujan di Saluran

Curah hujan ini adalah curah hujan yang jatuh langsung pada sungai utama dan anak sungai yang umumnya termasuk dalam limpasan permukaan dan tidak dipisahkan dari komponen hidrograf.

2) Limpasan permukaan

Limpasan permukaan ini merupakan air yang menginfiltrasikan kedalam tanah mencapai permukaan tanah yaitu curah hujan yang dikurangi sebagian dari besarnya infilltrasi, besarnya air yang tertahan dan genangan.

3) Aliran Air Tanah

Aliran air tanah merupakan air yang menginfiltrasikan ke dalam tanah mencapai permukaan tanah dan bergerak menuju ke sungai dalam beberapa hari atau lebih.

Ketiga jenis limpasan itu merupakan sumber air di sungai dan disebut komponen dari hidrograf. Variasi menurut waktu dari ketiga komponen ini sesudah terjadi curah hujan.

Sedangkan ilmu yang digunakan untuk mempelajari pengukuran arus air di sungai atau saluran-saluran yang kemudian dituangkan dalam bentuk diagram disebut hidrometri.

6. Hidrograf Satuan SintetikUntuk membuat hidrograf banjir pada sungai-sungai yang tidak ada atau sedikit sekali dilakukan observasi hidrograf banjirnya mak perlu dicari karakteristik atau parameter daerah pengaliran tersebut lebih dahulu misalnya waktu untuk mencapai puncak hidrograf, lebih dasar, luas kemiringan, panjang alur terpanjang, koefisien limpasan dan sebagainya. Dalam hal ini negara-negara lain dimana parameter-parameternya harus disesuaikan terlebih dahulu dalam karakteristik daerah pengaliran yang ditinjau.

Beberapa Hidrograf Satuan Sintetik adalah sebagai berikut :

a) Hidrograf satuan sintetik SNYDER

b) Hidrograf satuan sintetik NAKAYASU

Keterangan :

a) Hidrograf satuan sintetik SNYDER

Dalam permulaan tahun 1938, F.F. SNYDER dari AS telah mengembangkan rumus empiris dengan koefisien-koefisien empiris yang menghubungkan unsure-unsur hidrograf satuan dengan karakteristik daerah pengaliran. Hidrograf satuan tersebut ditentukan secara cukup baik dengan tinggi d = 1 cm, dan ketiga unsur lainnyayaitu Qp (m3/det), t0 serta t1 dalam jam. Unsur-unsur hidrograf tersebut dihubungkan dengan :

A = Luas daerah pengaliran (km2)

L = Panjang aliran utama (km)

Lc = Jarak antara titik berat daerah pengaliran dengan pelepasan diukur sepanjang aliran utama.

Dengan unsur-unsur tersebut diatas SNYDER membuat rumusan sebagai berikut :

Koefisien-koefisien Ct dan Cp harus ditentukan secara empiris karena berubah-ubah antara daerah yang satu dengan yang lain. Besarnya

Ct = 0,75 sampai dengan 3,00. Sedangkan besarnya Cp = 0,9 sampai dengan 1,4.

b). Hidrograf satuan sintetik NAKAYASUNAKAYASU dari jepang telah menyelidiki hidrograf satuan pada beberapa sungai di jepang ia membuat rumus hidrograf satuan sebagai berkut :

C . A . R0

3,6 . (0,3 TP + T0,3)

Dimana :

QP: Debit puncak banjir (m3/dt)

R0: Hujan satuan (mm)

Tp: Tenggang waktu daripermulaan

hujan sampai puncak (jam)

T0,3:Waktu yang diperlukan oleh penurunan debit dari debit puncak sampai 30 % dari debit puncak (jam).

Bagian lengkung naik untuk hidrograf satuan mempunyai persamaan :

2,4

Qd = Qp .

Dimana :

Qd: Limpasan sebelum mencapai debit puncak (m3/dt)

T: Waktu (jam)

Bagian lengkung turun mempunyai persamaan :

Qd > 0,3 . QP : Qdf = Qp . 0,3 (t-Tr)/0,30,3 Qp > Qd > 0,32. Qp : Qd 2 = Qp . 0,3 Y

Dimana Y adalah :

Y = ((t-Tp) + 0,5 . T0,3)/(1,5.T0,3)

0,32 . Qp > (Qd-Qp) : Qd 3 = Qp . 0,3 xDimana X

adalah :

X = ((t-Tp) + 0,5 . T0,3)/(0,2.T0,3)

Tenggang waktu TRR = tg + 0,81 Tt

Dimana untuk :

L < 15 Km, maka tg = 0,21 L0,7L > 15 Km, maka tg = 0,4 + 0,058 L

Dimana :

L = Panjang alur sungai (Km)

Tg = Waktu konsentrasi (jam)

Tt = 0,5 Tg Tg (jam)

Dan :

Untuk daerah pengaliran biasa = 2

Untuk bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian yang menurun yang cepat = 1,5

Untuk bagian hidrograf naik cepat dan menurun

yang lambat = 3

Hidrograf satuan sintetik NAKAYASU ini banyak di pakai dalam perencanaan bendungan bendungan dan perbaikan sungai di proyek Brantas ( JATIM ) antara lain untuk menentukan debit perencanaan bendungan-bendungan Lahor, Wlingi, Kesamben, Sengguruh, Wonorejo dan perbaikan kali brantas bagian tengah.

DAFTAR PUSTAKASosrodarsono, Suyono Ir. ,1987 , HIDROLOGI UNTUK PENGAIRAN, Jakarta,PT Pradnya Paramita.Sumarto, CD 1998, HIDROLOGI TEKNIK, Jakarta, Erlangga.

Tri Wicaksono Yanuar, 2002, Laporan Tugas Besar Hidrologi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya.Awan

Gambar. Penakar Hujan Biasa

2m

Grill

Brush

Corong

Penampung

Brush

Grill

Perisai

nipel

Penampung

h

corong

Gambar. Interin reference precipitation gauge

46 mm

A1

23 mm

A1

78 mm

A1

55 mm

35 mm

A1

10 mm

67 mm

A1

Tembok

h = 0,4m

Matahari

Angin

Evaporasi

dari daratan

Evaporasi

dari danau

Evaporasi

dari laut

Hujan

Infiltrasi

Perkolasi

Transpirasi

Limpasan

Permukaan

Awan

Permukaan air tanah

Aliran air tanah

presipitasi

t

Tb

tp

Qp

Q

t = 0

Q0

t1

t2

t

Garis singgung

( r

Tg ( = 0

Tg ( = 0

( m

i = tg ( r

i max = tg ( m

Elevasi muka banjir

Aliran masuk yang bertambah selama periode banjir

A1

A1

A1

A1 +

A1 +

A1 + .+

A1

drat

=

Qp =

T

TP