35
HIFEMA PADA TRAUMA TUMPUL KUSMUNI DALI, dr., M.Kes

Hifema Pada Trauma Tumpul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hifema pada Trauma Tumpul

Citation preview

Page 1: Hifema Pada Trauma Tumpul

HIFEMA PADA TRAUMA TUMPUL

KUSMUNI DALI, dr., M.Kes

Page 2: Hifema Pada Trauma Tumpul

TRAUMA TUMPUL

Tingkatan dari trauma mata ini tergantung dari besar, berat, energi kinetik dari obyek.

Page 3: Hifema Pada Trauma Tumpul

MEKANISME

Gelombang tekanan akibat dari trauma tumpul menyebabkan:

1. Tekanan yang sangat tinggi dan jelas dalam waktu yang singkat didalam bola mata.

2. Perubahan yang menyolok dari bola mata3. Tekanan dalam bola mata akan menyebar

antara cairan vitreous yang kental dan jaringan sclera yang tidak elastis

Page 4: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…..

4. Akibatnya terjadi peregangan dan robeknya jaringan pada tempat dimana ada perbedaan elastisitas, misal : daerah limbus, sudut iridokorneal, ligamentum zinnii, corpus ciliare.

Page 5: Hifema Pada Trauma Tumpul

Respon Jaringan Terhadap Trauma Tumpul1. Vasoconstriksi dari pembuluh darah

perifer,sehingga terjadi iskemia dan nekrosis lokal.

2. Diikuti dengan vasodilatasi, hiperpermeabilitas, aliran darah yang menurun,

3. Dinding pembuluh darah robek maka cairan jaringan dan isi sel akan menyebar menuju jaringan sekitarnya sehingga terjadi udema dan perdarahan

Page 6: Hifema Pada Trauma Tumpul

Respon Khusus Jaringan Terhadap Trauma Tumpul

Palpebra Konjungtiva Kornea Bilik mata depan Iris Pupil Lensa Segmen posterior

Page 7: Hifema Pada Trauma Tumpul

PALPEBRA

Laserasi dan Hematom.

Pada pemeriksaan

didapatkan luka memar,

udema, dan ekskoriasi.

Pengobatan

pembersihan luka dan kompres dingin.

Page 8: Hifema Pada Trauma Tumpul

KONJUNGTIVA

Perdarahan dibawah konjungtiva :

~ Tampak bercak merah berbatas jelas.

~ Biasanya tanpa terapi dapat sembuh sendiri, tetapi untuk mempercepat dapat dibantu dengan vasoconstriksi

Page 9: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan….Edema

~ Bila masif dan terletak sentral dapat menganggu visus.

~ Kondisi ini dapat diatasi dengan jalan reposisi konjungtiva atau menusuk konjungtiva sehingga terjadi jalan untuk mengurangi edema tersebut.

~ Dapat juga dibantu dengan cairan salin yang hipertonik untuk mempercepat penyerapan.

Page 10: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…. Laserasi ~ Bila laserasi sedikit dapat diberi antibiotika

untuk membatasi kerusakan. Daya regenerasi epitel konjungtiva yang tinggi sehingga akan tumbuh dalam beberapa hari.

~ Bila terjadi laserasi dan jaringan nekrotik maka inflamasi akan lebih menonjol daripada traumanya.

~ Dalam hal ini daerah nekrosis harus dieksisi.

Page 11: Hifema Pada Trauma Tumpul

KORNEA Erosi kornea

~ Bila penderita mengeluh nyeri, fotofobi, epifora, blefarospasme, perlu kita lakukan pemeriksaan pengecatan fluoresin

~ Bila ( + ) berarti sebagian kornea tampak hijau ada suatu lesi atau erosi kornea.

~ Terapi : bebat mata dan diharapkan 1 – 2 hari terjadi penyembuhan.

~ Bila erosi luas maka perlu tambahan antibiotika.

Page 12: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan… Edema kornea

~ Dapat berupa edema yang datar atau edema yang melipat dan menekuk ke dalam masuk ke membran bowman dan descemet.

~ Terapi : Pemberian antibiotika dan bebat mata, kadang-kadang diperlukan lensa kontak untuk melindungi kornea pada fase penyembuhan.

Page 13: Hifema Pada Trauma Tumpul

BILIK MATA DEPAN

Hifema

adalah perdarahan

dalam bilik mata

depan yang berasal

dari iris dan corpus

ciliare.

Page 14: Hifema Pada Trauma Tumpul

IRIS Iridodialisis ~ Iris lepas dari insersi yang

kadang diikuti dengan hifema.~ Pupil miosis.~ Anamnesa : Penderita merasa melihat dobel

pada satu mata (diplopia unilateral).~ Pemeriksaan : Tampak sebagian iris lepas~ Terapi : Pasive, tetapi bila ada keluhan

operatif.

Page 15: Hifema Pada Trauma Tumpul

PUPIL

Midriasis

akibat dari parase saraf optikus atau karena ruptur otot spincter

Page 16: Hifema Pada Trauma Tumpul

LENSA

Penyebab utama kerusakan lensa adalah kerusakan seluler dan laserasi jaringan.

Page 17: Hifema Pada Trauma Tumpul

MEKANISMEGelombang tekanan menekan humor aquos

Iris tertekan kearah vitreus

Lensa tertekan kembali kearah humor aquos dan diafragma

iris.

Tambahan tekanan pada kapsul dan epitel lensa

Terjadi kerusakan jaringan intraseluler fiber dari lensa, nekrosis kapsul dan dislokasi sebagian material lensa

Kekeruhan lensa

Page 18: Hifema Pada Trauma Tumpul

SUBLUKSASI ATAU DISLOKASI LENSA~ Dapat kedua arah yaitu menuju bilik mata

depan dan posterior menuju badan kaca.

~ Keluhan berupa penglihatan menurun dan melihat dobel pada satu mata.

~ Pada pemeriksaan terlihat iris tremulans dan bilik mata depan yang dalam.

Page 19: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…

Pengobatan :

=> Aktif dengan operasi pada dislokasi anterior. Hal ini untuk mencegah

terjadinya kerusakan endotel kornea dan glaukoma sekunder.

=> Pasive secara konservatif pada dislokasi posterior.

Page 20: Hifema Pada Trauma Tumpul

SEGMEN POSTERIOR

Kita menduga adanya kerusakan segmen posterior bila penglihatan menurun tanpa kerusakan anterior.

1. Perdarahan badan kaca

~ darah berasal dari corpus ciliare.

~ keluhan berupa visus yang kabur.

~ pemeriksaan dengan oftalmoskop nampak kekeruhan badan kaca.

~ pengobatan hanya konservatif

Page 21: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…..

2. Udema makula

terjadi karena timbunan cairan subretina di makula

3. Robekan retina

Keluhan kabur,benda tampak bergelombang.

Pemeriksaan tampak ablasi retina yang terlihat dengan oftalmoskop

4. Keluhan nervus optikus.

Page 22: Hifema Pada Trauma Tumpul

HIFEMA PADA TRAUMA TUMPUL

BATASAN

perdarahan dalam bilik mata depan yang berasal dari pecahnya pembuluh darah pada iris atau badan siliare akibat rudapaksa tumpul.

Page 23: Hifema Pada Trauma Tumpul

PATOFISIOLOGIRudapaksa tumpul dengan kecepatan tinggi pada bola mata akan menimbulkan tekanan yang sangat tinggi didalam bola mata. Tekanan ini menyebar kearah posterior, badan kaca dan sclera (equatorial zone ). Hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan letak diafragma lensa iris keposterior, pecahnya pembuluh darah arteri diiris, badan ciliare dan pembuluh darah dikoroid. Selanjutnya, perdarahan ini masuk kedalam bilik mata depan.

Page 24: Hifema Pada Trauma Tumpul

GEJALA KLINIS

Penderita akan mengeluh : o nyeri o epifora o blefarospasme o Penglihatan kaburo Adanya riwayat trauma tumpul

Page 25: Hifema Pada Trauma Tumpul

TANDA KLINIS

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :o Penurunan visus.o Tekanan intra okuli normal / meningkat /

menurun.o Pupil normal / nidriasis / lonjong.o Hiperemi perikornea o Hifema (+) → tentukan volumenyao Kadang abrasi kornea ( fl test + / - )o Kadang terlihat iridoplegi dan iridodialisis.

Page 26: Hifema Pada Trauma Tumpul

TINGKATAN HIFEMA

Hifema dibedakan berdasarkan jumlah darah yang terdapat di BMD :

Tingkat I : < ¼ bagian BMD Tingkat 2 : ¼ s/d ½ bagian BMD Tingkat 3 : ½ s/d ¾ bagian BMD Tingkat 4 : menutupi seluruh BMD

Page 27: Hifema Pada Trauma Tumpul
Page 28: Hifema Pada Trauma Tumpul

PEMERIKSAAN

dilakukan tes fluoresin untuk mengetahui adanya abrasi kornea atau tidak. Jika pemeriksaan sulit dilakukan karena adanya blefarospasme, penderita diberi anestesi lokal terlebih dahulu. Dilakukan pula pemeriksaan pada segmen anterior dengan lampu senter dan loupe atau slit lamp biomikroskop.

Page 29: Hifema Pada Trauma Tumpul

PENYULIT

Glaukoma sekunder Uveitis Hifema sekunder Hemosiderosis

Page 30: Hifema Pada Trauma Tumpul

PENATALAKSANAAN~ Bisa dilakukan dengan konservatif / operatif.

~ Penderita yang jelas memperlihatkan hifema yang mengisi lebih dari 5% kamera anterior diharuskan tirah baring dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan + 30derajat. Mata diistrahatkan dengan bebat mata dan pada penderita anak-anak dapat diberikan obat penenang. Antibiotika tetes mata, kortikusteroid tetes mata dan siklopegik diberikan pada mata yang sakit selama 5 hari.

Page 31: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…

Mata diperiksa secara berkala untuk mencari adanya perdarahan sekunder, glaukoma, atau hemosiderosis. Asam amino kaproat oral 100mg/kgBB/4jam dengan dosis maksimum 30gr/hari dapat diberikan pula selama 5 hari untuk menstabilkan pembentukan bekuan darah sehingga resiko perdarahan ulang lebih kecil. Jika terjadi glaukoma, penatalaksanaan mencakup pemberian timolol 0,25% atau 0,5% 2x sehari, asetasolamid 250mg oral 4x sehari, dan obat hiperosmotik (manitol, gliserol, atau sorbitol)

Page 32: Hifema Pada Trauma Tumpul

Lanjutan…

Tindakan operasi parasintesis dilakukan jika ada tanda-tanda kenaikan tekanan intraokuler, hifema yang tetap dan tidak berkurang lebih dari 5 hari, dan jika terjadi hemosiderosis pada endotel kornea.

Page 33: Hifema Pada Trauma Tumpul

TEKNIK PARASENTESIS Parasentesis merupakan tindakan pembedahan

dengan mengeluarkan nanah dari bilik mata depan.

Tekniknya sebagai berikut:dibuat insisi kornea 2 mm dari limbus ke arah kornea yang sejajar dengan permukaan ini. Biasanya jika dilakukan penekanan pada bibir luka, koagulum keluar dari bilik mata depan. Jika darah tidak keluar seluruhnya, bilik mata depan dibilsa dengan garam fisiologik. Biasanya luka insisi kornea pada parasentesis tidak perlu dijahit.

Page 34: Hifema Pada Trauma Tumpul

PROGNOSA

70 % kasus dalam 5-6 hari hifema akan hilang sempurna karena terjadi penyerapan. Tapi, ptisis bulbi dan kebutuhan dapat terjadi juga jika hemosiderosis yang terjadi didiamkan.

Page 35: Hifema Pada Trauma Tumpul

TERIMA KASIH