21
HIPERLIPIDEMIA Hiperlipidemia (hld) atau disebut juga sebagai hiperlipoproteinemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah yaitu gejala dimana jika kelebihan kolesterol di dalam darah melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein berkapasitas rendah (LDL) melebihi 3,64 mmol/L, kelebihan trgliserida melebihi 1,7 mmol/L atau suatu keadaan yang kadar lipoprotein darahnya meningkat, merupakan faktor resiko penyebab atherosclerosis, yang pada akhirnya angina pectoris dan infark myocard. Peningkatan kadar lipoprotein dalam darah dapat berupa : Kadar LDL dan kolesterol total (hiperkolesterolemia) Kadar trigiserida atau minyak (hipertrigliseridemi) 1. Jenis-jenis Hiperlipidemia Hiperlipidemia Primer Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang

Hiperlipidemia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hiperlipidemia

HIPERLIPIDEMIA

Hiperlipidemia (hld) atau disebut juga sebagai hiperlipoproteinemia adalah

suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak (kolesterol,

trigliserida maupun keduanya) dalam darah yaitu gejala dimana jika kelebihan

kolesterol di dalam darah melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein berkapasitas rendah

(LDL) melebihi 3,64 mmol/L, kelebihan trgliserida melebihi 1,7 mmol/L atau

suatu keadaan yang kadar lipoprotein darahnya meningkat, merupakan faktor

resiko penyebab atherosclerosis, yang pada akhirnya angina pectoris dan infark

myocard.

Peningkatan kadar lipoprotein dalam darah dapat berupa :

Kadar LDL dan kolesterol total (hiperkolesterolemia)

Kadar trigiserida atau minyak (hipertrigliseridemi)

1. Jenis-jenis Hiperlipidemia

Hiperlipidemia Primer

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini

ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada

umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak

adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).

Hiperlipidemia Sekunder

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu

penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar

& penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Ada

juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti :

Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).

Hiperlipidemia Herediter

Hiperlipidemia Herediter (Hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolesterol

dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia

herediter mempengaruhi sistem tubuh dalam fungsi metabolisme dan

membuang lemak. Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing

memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda :

Page 2: Hiperlipidemia

a. Hiperlipoproteinemia tipe I

Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit

keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh

penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak

dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari

nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat

pertumbuhan lemak berwarna kuning-merah muda (xantoma eruptif).

Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi.

Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa

menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal. Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh

maupun lemak tak jenuh ganda).

b. Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit

keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian

dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi.

Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan

kulit . 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung

pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami

serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki

resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini

akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki

2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol

total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit

arteri koroner pada masa kanak-kanak.

Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti

merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan

mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah

lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta

melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada

makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan

obat penurun lemak.

Page 3: Hiperlipidemia

c. Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang

menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada

penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal.

Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun

kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami

obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia

pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi

aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya

kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari

VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan

kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian dan

pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan

lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar

lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga

memperlambat terjadinya aterosklerosis.

d. Hiperlipoproteinemia tipe IV

Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa

anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida.

Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita

seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.

Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan

diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak darah.

e. Hiperlipoproteinemia tipe V

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh

tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida

sebagaimana mestinya.

Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :

- Penyalahgunaan alkohol

- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

- Gagal ginjal

Page 4: Hiperlipidemia

- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa

awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di

kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes

ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami

kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang

seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal.

Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam

makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak.

2. Klasifikasi Klinis Hiperlipidemia (dalam hubungannya dengan Penyakit

Jantung Koroner)

Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah.

Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.

Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat

dalam darah.

3. Penyebab hiperlipidemia

Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)

Penyebab sekunder, seperti:

a. Usia

Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan

bertambahnya usia.

b. Jenis kelamin

Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi

setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.

c. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia

d. Obesitas / kegemukan

e. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega,

margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.

f. Kurang melakukan olah raga

Page 5: Hiperlipidemia

g. Penggunaan alkohol

h. Merokok

i. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

j. Gagal ginjal

k. Kelenjar tiroid yang kurang aktif

l. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti

estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total

bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan

lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang

berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah

memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya

menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar

kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan

secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya

lipoprotein dari aliran darah.

4. Gejala Hiperlipidemia

Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-

kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu

penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di

dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih)

bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis

(misalnya nyeri perut yang hebat).

Sebagian besar hiperlipidemia atau dislipidemia tidak memberikan gejala

dan tanda klinis, namun terdapat gejala yang nyata yang disebut xanthelasma atau

xantaoma yaitu penumpukan jaringan lemak dibawah kulit yang sering dijumpai

antara lain dilipatan kelopak mata, arcus corneae. Bila tidak terkontrol lama

kelamaan akan menumpuk, menjadi aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Trigliserid tinggi dapat menyebabkan pankreatitis akut.

Page 6: Hiperlipidemia

Hiperlipidemia atau dislipidemia dapat di diagnosis dengan memeriksa

kadar serum lemak dalam darah. Pemeriksaan rutin yang dilakukan adalah kadar

profil lipid yaitu koslesterol total, trigliserid, kolesterol LDL, kolesterol HDL.

Sebelum pemeriksaan diharapkan pasien sudah melakukan puasa kurang lebih 10

jam sebelum pemeriksaan agar hasilnya tepat dan konsisten. Pemeriksaan

sebaiknya dilakukan pada semua pasien berusia ³ 20 tahun, setiap 5 tahun sekali.

5. Faktor Resiko Hiperlipidemia

Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,

gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah

resiko terkena penyakit jantung.

Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.

Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan

meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol

baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar

trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau

stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap

abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya

aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat

tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkanpankreatitis (gangguan

pada organ pankreas).

6. Pengobatan Hiperlidemia

Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar

kolesterol tinggi adalah :

a. Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan,

karena kadar HDL menurun pada kegemukan.

b. Berhenti merokok, sebab rokok dapat menurunkan kadar HDL.

c. Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya. Diet

rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL.

Page 7: Hiperlipidemia

d. Menambah porsi olah raga. Olah raga bisa membantu mengurangi kadar

LDL-kolesterol dan menambah kadar HDL-kolesterol.

e. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan).

Obat-obatan kimia yang digunakan untuk menurunkan kadar lemak dalam

darah :

a. Penyerap asam empedu

Contoh: colestyramine, colestipol.

Cara kerja:

1. mengikat asam empedu di usus.

2. meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

Efek samping :

Gangguan pencernaan (mual, muntah, sembelit), urtikaria, dermatitis,

nyeri otot dan sendi, arthritis, sakit kepala, pusing, gelisah, vertigo,

mengantuk, penurunan nafsu makan, lemas, nafas pendek.

b. Penghambat sintesa lipoprotein

Contoh: niasin

Cara kerja:

1. Menurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL.

Efek samping:

Gatal dan kemerahan pada kulit terutama daerah wajah dan

tengkuk, gangguan fungsi hati, gangguan saluran pencernaan (muntah,

diare, tukak lambung), pandangan kabur, hiperusisemia, hiperglikemia

c. Penghambat HMG Koenzim-A reduktase (golongan statin)

Contoh: fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin.

Cara kerja:

1. Menghambat pembentukan kolesterol di hati

2. Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah

Efek samping :

Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, ‘rash’ (kemerahan), nyeri

otot.

d. Derivat asam fibrat

Contoh: klofibrat, fenofibrat, gemfibrosil.

Page 8: Hiperlipidemia

Cara kerja:

1. belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak.

Efek samping :

Gangguan saluran pencernaan (mual, mencret, perut kembung, dll),

ruam kulit, kebotakan, impotensi, lekopenia, anemia, berat badan

bertambah, gangguan irama jantung, radang otot.

Pantangan makanan Hiperlipidemia

Tentu banyak sekali makanan yang menjadi pantangan bagi penderita

Hiperlipidemia, sebab Hiperlipidemia sendiri adalah penyakit yang awal

timbulnya karena pola makan yang tidak benar, walaupun seperti itu juga tidak

berarti penderita Hiperlipidemia sama sekali tidak boleh makan. Yang penting

di perhatikan adalah pola makan yang harus di atur dengan mengikuti diet.

Obat-obat yang digunakan untuk Menurunkan Kadar Lemak Darah

Jenis obat Contoh Cara kerjaPenyerap asam empedu

Kolestiramin Kolestipol

Mengikat asam empedu di usus

Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah

Penghambat sintesa lipoprotein

Niasin Mengurangi kecepatan pembentukan VLDL (VLDL merupakan prekursos dari LDL)

Penghambat koenzim A reduktase

Adrenalin, fluvastatin

Lovastatin Pravastatin Simvastatin Atorvastatin Rosuvastatin Pitavastatin Ezetimibe

Menghambat pembentukan kolesterol

Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah

Derivat asam fibrat Belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak

7. Diagnosis

Page 9: Hiperlipidemia

Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk

mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita

berpuasa dulu minimal selama 12 jam.

Kadar Lemak Darah

Pemeriksaan Laboratorium Kisaran yg Ideal (mg/dL darah)

Kolesterol total 120-200

Kilomikron Negatif (setelah berpuasa selama 12

jam)

VLDL 1-30

LDL 60-160

HDL 35-65

Perbandingan LDL dengan HDL < 3,5

Trigliserida 10-160

Seorang pasien dinyatakan hiperlipidemia apabila kadar lemak dalam darah

menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari yang tertulis di atas.

8. Pencegahan

Gaya hidup aktif seperti :

Berlari perlahan (20 menit), berenang (16 menit), berjalan cepat (30

menit), bersepeda (20 menit), menggunakan tangga, berolahraga mengikuti

video atau berdansa (20 menit).

Kebiasaan makan baik :

Kandungan protein rendah harus mengambil bagian seperempat porsi

makan misalnya ikan, kambing, ayam, bistik tanpa lemak. Karbohidrat

kompleks seprti nasi atau bakmi seperempat porsi dan setengah porsi

sisanya haruslah sayur-sayuran seperti bayam, kol, brokoli, daun bawang,

buncis atau sayuran yang berbentuk daun-daunan yang berwarna hijau atau

kuning.

9. Patofisiologi Hiperlipidemia

Page 10: Hiperlipidemia

Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi

menjadi LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida dari hati, kolesterol di

angkut oleh lipoprotein yang bernama LDL( Low Density Lipoprotein) untuk

dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan

lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang memlliki

komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan

menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel

makrofag, kemudian membawanya ke hati. VLDL (Very Low Density

Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan

diubah di pembuluh darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk

Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol

tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).

Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut

HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya

akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan)

empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan

mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B

(Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat

menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.

Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam

operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah

dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL

Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit

dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah

prediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan

perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma.

Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat

terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena

ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara

Page 11: Hiperlipidemia

genetikal, tetapi dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor

lainnya (Anonim, 2008).

Klasifikasi kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida

Jenis Kolesterol NilaiKolesterol total

Diinginkan

Cukup tinggi

Tinggi

< 200 mg/dL

200-239 mg/dL

≥ 240 mg/dLKolesterol LDL

Optimal

Jauh atau diatas optimal

Cukup tinggi

Tinggi

Sangat tinggi

<100 mg/dL

100-129

130-159

160-189

≥190Kolesterol HDL

Rendah

Tinggi

<40 mg/dL

≥60 mg/dLTrigliserida

Normal

Cukup tinggi

Tinggi

Sangat tinggi

<150 mg/dL

150-199 mg/dL

200-499 mg/dL

≥500 mg/dL

Seperti yang telah disebutkan diatas lipid memiliki banyak manfaat bagi

tubuh. Namun, apabila terjadi keadaan hiperlipidemia, akan menyebabkan

kelainan metabolisme lipid. Kelainan metabolisme lipid pada keadaan

hiperlipidemia dapat terjadi pada tapak–tapak produksi atau penggunaan

Page 12: Hiperlipidemia

lipoprotein yang menyebabkan keadaan hipolipoproteinemia atau

hiperlipoproteinemia.

10 . Kompilkasi Hiperlipidemia

a. Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah, karena tekanan

darah tinggi disebabkan oleh menumpuknya zat lemak sehingga menyumbat

jalan aliran darah sehingga jantung harus memompa darah dengan cepat,

orang yang divonis penyakit ini biasanya disesuaikan oleh usia, namun

secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan

darahnya lebih tinggi dari pada 140 mm/hg sistolik atau 90 mmHg diastolik

(140/90).

b. Penyakit Jantung Kororner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana arteri koronasia

mengalami lesi stenosis. Penyebab stenosis ini terutama disebabkan oleh

timbulnya plak natherosclerosis dalam pembuluh darah tersebut (99%).

Atherosclerosis menyebabkan dinding arteri kaku dan lumen menyempit

disebabkan oleh lemak berlebihan, lemak menyempitkan arteri tersebut,

mengakibatkan aliran darah dan suplai oksigen berkurang mungkin saja bila

stenosis ringan waktu istirahat suplay oksigen masih cukup, tetapi saat

mengadakan aktifitas, dimana diperlukan oksigen lebih banyak, suplay

oksigen tidak cukup, penyakit jantung koroner lebih sering tidak memberi

gejala selama bertahun-tahun (latent), sering penderita ditemukan secara

tidak sengaja yaitu pada pemeriksaan untuk penyakit lain atau ditemukan

pada waktu skrening, gejala yang umum dari penyakit jantung dimulai dari :

Rasa tidak enak di dada, nyeri dada

Berdebar, merasa detak jantung tidak beraturan

Sesak nafas pada waktu kegiatan fisik, berbaring, sesak malam hari

Bengkak kaki, perut

Nyeri kepala atau tengkuk kalau disertai tekanan darah tinggi

Rasa mudah lelah, mudah pingsang, dan

Mati mendadak, merupakan bentuk fatal dari serangan jantung

Page 13: Hiperlipidemia

c. Obesitas

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh.

Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar

dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu.

Perkiraan banyaknya lemak pada tubuh manusia umumnya diduga melalui

penggunaan gerakan teknik secara non-invasisive yaitu pengukuran lipatan

kulit, desitometri, pencacahan kalium tubuh secara menyeluruh,

pengenceran dengan bahan air yang mengandung tritium dan yang terbaru

dengan menggunakan kondoktifitas listrik tubuh total. Obesitas tidak

mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan gambaran berbagai

keadaan dengan latar belakang etiologi atau sejarah kejadian yang berbeda.

Page 14: Hiperlipidemia

DAFTAR PUSTAKA

Mulachella.2011. Hiperlipidemia & Pengobatannya. Diakses di

http://www.faikshare.com/2011/02/hiperlipidemia-pengobatannya.html pada

tanggal 29 April 2012.

Team dokter sehat.2011. Hiperlipidemia (hld) atau kegemukan. Diakses di

http://doktersehat.com/hiperlipidemia-hld-atau-kegemukan/ pada tanggal 29 April

2012

Rizal.2012. Hiperlipidemia. Diakses di

http://www.obatsakit.web.id/hiperlipidemia.html pada tanggal 29 April 2012

Media informasi obat dan penyakit. Diakses di

http://medicastrore.com/penyakit/61/Hiperlidemia.html pada tanggal 29 Mei 2012

http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/10/05/246/hiperlipidemia

diakses pada tanggal 29 April 2012