Upload
rachmi-mirna-putrianti
View
8
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
interenship
Citation preview
LAPORAN KASUS DOKTER INTERNSHIPHIPERTIROID
Oleh:dr. Rachmi Mirna Putrianti
Pembimbing:dr. Prima
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALANRSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU2014-2015
LEMBAR PENGESAHANHIPERTIROIDDiajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip Indonesia 2015
Penyusun :
Rachmi Mirna Putrianti, dr
Telah Disetujui Oleh,
Pembimbing,
dr. Prima
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
HIPERTIROID Pada hari senin tanggal 16 September 2015 Telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama Peserta :dr. Rachmi Mirna PutriantiDengan Judul / Topik :HipertiroidNama Pendamping :dr. PrimaNama Wahana :RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu Bangkalan
NoNama Peserta PresentasiNo.Tanda Tangan
1.dr. Rachmi Mirna Putrianti1.
2.dr. Mega 2.
3.dr. Alif3.
4.dr. Soleh4.
5.dr. Fries Dianella5.
Berita acara ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
( )
PORTOFOLIO HIPERTIROID dr. Rachmi Mirna Putrianti
PORTOFOLIO 1No. ID dan Nama Peserta : dr. Rachmi Mirna Putrianti
No. ID dan Nama Wahana : BANGKALAN
Topik : Hipertiroid
Tanggal Kasus : 4 September 2015
Nama Pasien : Ny.Tinuk/46 tahunNo. RM : 87524
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Prima
Tempat presentasi : Ruang Pertemuan Komite Medik
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Tujuan
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi & diskusi E-mail Pos
Data Pasien Nama : Ny. TinukNo. Registrasi : 87524
Nama Klinik :Telp.Terdaftar sejak
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Keluhan utama : benjolan pada leher makin membesarPasien mengeluh memiliki benjolan di leher yang makin lama makin membesar sejak 2 tahun terakhir.pasien mengaku tidak merasa berdebar debar, namun pasien mengaku mudah merasa lelah, tangannya gemetar, gelisah , sering merasa kepanasan sulit berkosentrasi dan mudah marah.Pasien mudah merasa lapar hingga dapat makan 5-6x/hari, namum berat badan tidak meningkat bahkan cenderung turun. Frekuensi BAB meningkat (3-4 x sehari) tanpa disertai perubahan jumlah maupun konsistensi fesesnya. Pasien tidak merasa ada perubahan pada fungsi berkemihnya.Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Sebelumnya pasien tidak mempunyai riwayat penyakit berat yang perlu perawatan rumah sakit seperti penyakit jantung, tidak sedang dalam pengobatan dan tidak ada riwayat alergi. Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.Pasien tidak merokok maupun minum alkohol atau jamu jamuan
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :Keadaan sakit : SedangKesadaran: 456Suhu badan: 37C (aksiler)Nadi: 82x/ menit teratur, cepat, kuat angkat (A. Radialis)Tekanan darah: 110/70 Respiratory Rate: 18x/ menit, teraturLeher : Benjolan tidak simetris saat palpasi kurang lebih 5x3 cm firm pada lobus kanan thyroid. Diagnosis: Hipertiroid
2. Riwayat Pengobatan : -
3. Riwayat Kesehatan : -
4. Riwayat keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien pekerjaan sehari hari adalah ibu rumah tangga
6. Lain2 :
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Hipertiroid2. Terapi Hipertiroid3. Edukasi pada keluarga pasien tentang Hipertiroid4. Motivasi keluarga pasien dengan penyakit Hipertiroid
SUBYEKTIF :Keluhan utama : benjolan pada leher makin membesarPasien mengeluh memiliki benjolan di leher yang makin lama makin membesar sejak 2 tahun terakhir.pasien mengaku tidak merasa berdebar debar, namun pasien mengaku mudah merasa lelah, tangannya gemetar, gelisah , sering merasa kepanasan sulit berkosentrasi dan mudah marah.Pasien mudah merasa lapar hingga dapat makan 5-6x/hari, namum berat badan tidak meningkat bahkan cenderung turun. Frekuensi BAB meningkat (3-4 x sehari) tanpa disertai perubahan jumlah maupun konsistensi fesesnya. Pasien tidak merasa ada perubahan pada fungsi berkemihnya.Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Sebelumnya pasien tidak mempunyai riwayat penyakit berat yang perlu perawatan rumah sakit seperti penyakit jantung, tidak sedang dalam pengobatan dan tidak ada riwayat alergi. Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.Pasien tidak merokok maupun minum alkohol atau jamu jamuan
Riwayat Penyakit Dahulu : -Riwayat Penyakit Keluarga: -
OBYEKTIFPEMERIKSAAN FISIK Vital SignKeadaan sakit : sedang Kesadaran: 456Suhu badan: 37C (aksiler)Nadi: 82x/ menit teratur, cepat, kuat angkat (A. Radialis)Tekanan darah: 110/70Respiratory Rate: 18x/ menit, teratur
Kulit: Tonus normal Turgor normal
Kepala/LeherUmum:Ekspresi: baik Leher:Umum : Benjolan tidak simetris saat palpasi kurang lebih 5x3 cm firm pada lobus kanan thyroid.Trachea : sulit dievaluasiVena jugularis : sulit dievaluasi
ThoraxUmumBentuk: NormalKulit: Jejas (-), hematom (-), excoriasi (-), laserasi (-)ParuInspeksiBentuk : simetris, , jejas (-), hematom (-), excoriasi (-), laserasi (-)Pergerakan : simetrisRetraksi sela iga : normal
PalpasiPergerakan : simetrisFremitus raba : simetris, krepitasi (-)Nyeri : tidak didapat
PerkusiSuara ketok: sonor di semua bagian lobus kanan & kiri paruNyeri ketok: tidak didapat
AuskultasiSuara nafas: vesikuler di seluruh bagian lobus kanan & kiri paruSuara tambahan: tidak didapat (wheezing (-), ronkhi (-/- )
JantungInspeksiIktus cordis : tidak tampak
PalpasiIktus : teraba, di ICS V MCL sinistra (Apex)Thrill : tidak didapat
PerkusiBatas kanan: ICS III-IV Parasternal line dextraBatas kiri : ICS V, 1 cm lateral MCL sinistra
AuskultasiS1, S2 : tunggal , regulerSuara Tambahan: tidak didapat (murmur (-), gallop (-) )
AbdomenInspeksiBentuk : normalKulit : Mengkilat(-), Jejas (-), laserasi (-), excoriasi (-), hematom (-), bleeding (-)
AuskultasiBising usus: positif normal
PalpasiDinding abdomen: Turgor normalTonus normalNyeri tekan (-) H/R/L : Dalam Batas Normal
PerkusiSuara timpanikShiftting Dulness: (-)Undulasi : (-)
ExtrimitasAtasUmum: - Akral: hangat, keringExtermitas atas:Sendi : Tidak ada kelainan Kulit: dbnKuku : Nail Injury (-)Jari : Tidak ada kelainan
BawahSendi : Tidak ada kelainanKulit: CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium :
HASILNilai Normal
T43.2 0,93-1,71
TSH0.0220.4-4
ASESSMENTHipertiroid
PLANDiagnosis :Foto polos kepala AP/LateralFoto polos servikal lateralUSG tiroidEKGPengobatan :Non farmakologis:Hindari makanan mengandung kedelai, tempe, kecapKol, kubis, brokoli Farmakologis: PTU 3 x 100 mg Propanolol 3x10 mg
Pendidikan : a. Memberikan informasi tentang penyakit pasien kepada pasien, prognosa dan tatalaksananya
Konsultasi : Konsultasi dengan dokter spesialis bedah umum( bila di perlukan), untuk mendapatkan tindakan lanjutan bila tiroidnya sudah tenang.Rujukan : -
Kontrol :Klinis Monitoring keluhan, mual, palpitasi, keringat dingin, diarhea, exoptalmusVital sign GCS, tensi darah, nadi, RR, temp.Pemeriksaan laboratorium TSH , T4, T3
Rangkuman Hasil Pembelajaran PortofolioSubjektif Benjolan pada leher
ObjektifDari pemeriksaan fisik, laboratorium ,mendukung Hipertiroid Nodul pada tiroid TSH , T4
AssessmentPathofisiologi Hipertiroid
Pada penyakit graves, limfosit T didensitisasi terhadap antigen dalam kelenjar tiroid dan merangsang limfosit B untuk mensintesa antibodi terhadap antigen-antigen ini. Satu dari antibodi ditunjukan terhadap tempat reseptor TSH pada membran sel tiroid dan mempunyai kemampuan untuk merangsang sel tiroid dalam peningkatan pertumbuhan dan fungsi. Adanya antibodi dalam darah berkorelasi positif dengan penyakit aktif dan kekambuhan penyakit. Ada predisposisi genetik yang mendasari, namun tidak jelas apa yang mencetus episode akut ini. Beberapa faktor yang mendorong respon imun pada penyakit graves ialah7,8 :1. Kehamilan.2. Kelebihan iodida, khusus di daerah defisiensi iodida. Dimana kekurangan iodida dapat menutupi penyakit Graves laten pada saat pemeriksaan. 3. Infeksi bakterial atau viral. Diduga stres dapat mencetus suatu episode penyakit Graves, tapi tidak ada bukti yang mendukung.
Gambar 3. Patogenesis hipertiroid
PlanDiagnosis Keluahan dan Pemeriksaan fisik (mengetahui perburukan tirotoksikosis) Foto Servical AP/L (melihat diameter pembesaran throid, apakah mendesak trakhea, menyebabkan obstruksi jalan nafas) USG tiroid ( mengenal jenis gangguan tiroid ) EKG (untuk mengevaluasi komplikasi hipertiroid )
TerapiNon farmakologis:Hindari makanan mengandung kedelai, tempe, kecapKol, kubis, brokoli Farmakologis: PTU 3 x 100 mg Propanolol 3x10 mg
Konsultasi : Konsultasi dengan dokter spesialis bedah umum( bila di perlukan), untuk mendapatkan tindakan lanjutan bila tiroidnya sudah tenang.Rujukan : -
Kontrol :Klinis Monitoring keluhan, mual, palpitasi, keringat dingin, diarhea, exoptalmusVital sign GCS, tensi darah, nadi, RR, temp.Pemeriksaan laboratorium TSH , T4, T3
Edukasi : Menjelaskan diagnosis, prognosis dan terapi serta penyakit yang dialami pasien kepada pasien dan keluarga pasien .
Bangkalan, 16 September 2015 PesertaPembimbing
(dr. Rachmi Mirna Putrianti) (dr. Prima)