Upload
yohanes-marulitua
View
230
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tentang penjelasan beberapa penyakit
Citation preview
ANEMIA DEFISIENSI BESi
TANDA DAN GEJALAo Cepat lelaho Napas pendeko Pucato Penurunan konsentrasi dan produtivitas (kerja, sekolah, dll.)o Nafsu makan rendaho Pusing
ANAMNESISo Makanan ( vegetarian, kondisi ekososial)o Pica (akibat dari kurang besi)o Perdarahan (menstruasi abnormal, sal. cerna, )o Hamil o Post Gastrektomi
PEMERIKSAAN FISIKo Inspeksi: wajah pucat, ulkus sudut mulut, koilonikiao Palpasi: splenomegali, hepatomegalio Tekanan darah rendaho Hipotensi ortostatik
PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab : Profil Besi, Darah Lengkapo Endoskopi (curiga perdarahan interna)o Cek feses (kecacingan pada anak)
DIAGNOSIS BANDINGo Thalasemia (cek secara mikroskopik)o Anemia inflamasi kronis (feritin )o SIndrom Mielodisplastiko Keracunan timbal (Tanda: LEAD)
Lead lines di gingiva dan metafisis tulang panjang Ensepalopati dan Eritrosit Stipling Abdominal Kolik dan Anemia Drop wrist and foot
o Anemia Sedroblastik ( TIBC normal, serum besi dan feritin )
DIAGNOSISo Besi Serum (N:50–150 μg/dL)o TIBC (N: 300–360 μg/dL)o MCV, MCH, MCHC o Mikrosit dan Hipokromo Feritin Serum(Pria: 12-300 ng/mL, Wanita: 12-150 ng/mL ) (Bila
meningkat curiga infeksi atau malignansi)
FARMAKOLOGIo Injeksi: Iron Dextran (SERIOUS ADVERSE EFFECT), Ferric Gluconate,
Iron Sucrose, 15mg/kg (max 750mg) 1x seminggu. Diberikan 30 menit sebelum makan
o Transfusi sel darah merah (Hb <7)o Oral :
Dalam 2 bulan harus normal, lalu lanjutkan selama 6 bulan. Bila dalam 2 bulan masih tidak normal kemungkinan terjadi perdarahan, infeksi, keganasan, malabsorbsi besi, atau kesalahan penggunaan obat.
NON-FARMAKOLOGI DAN EDUKASIo Batasi aktivitas hingga Hb normalo Daging merah, Jus jeruk dan Makanan tambahan dengan fortifikasi
besio Minum sediaan besi 30 menit sebelum makan
PENCEGAHANo Profilaksis besi (hamil, menorrhagia, vegetarian, infant, remaja,
pendonor)
LIMFADENITIS
Disebabkan oleh :1. Multiplikasi sel limfosit, plasma, monosit atau histiosit2. Infiltrasi sel ganas maupun neutrophil3. Abses
TANDA DAN GEJALAo Pembesaran nodus limfe regional maupun generalo Bisa nyeri, bisa tidako Konsistensi lunak
ANAMNESISo Riwayat sakit tenggorokan, telinga, impetigo, konjungtivitis atau
korizao Riwayat demam
PEMERIKSAAN FISIKo Palpasi: lunak, fluktuan, nampak eritema di sekitar nodul
Saat di palpasi, tentukan lokasi, jumlah, ukuran, konsistensi, dan kelunakan.
PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab
Darah lengkap: Sel Darah Putih : infeksi (Darah lengkap merupakan informasi yang sangat penting untuk membantu diagnosis leukemia, EBV, limfoma, infeksi, atau imun sitopenia)
Pewarnaan gram dari aspirasi Tes fungsi liver: Transaminase : Mononukleosis Infeksiosa
(EBV)o Imejing
USG : Deteksi apakah limfadenopati jinak atau ganas CXR : limfadenopati di rongga toraks (untuk investigasi lebih
lanjut, seperti TB, histoplasmosis, sarcoidosis, limfoma, keganasan)
DIAGNOSIS BANDINGo Malignansi : keras, terfiksasio Tuberkulosis Ekstraparu
Demam, turun BB, lemas, malaise Nodul keras, non-eritema Nekrosis kaseosa pada nodus
o β-Thalassaemia (Abdominal Lymphadenopathy: + NYERI PERUT)o Hodgkin & Non-Hodgkin Limfoma (besar, keras, mobile)
DIAGNOSISo Dari anamnesis, pemfis dan laboratorium.
o FNA : sekaligus untuk screening keganasan
FARMAKOLOGIo Parasetamol 500 mg (2x1) selama 2 hario Antibiotik
S. aureus (Obat 10 hari) Amoksisilin/Clavulanat 500 mg (3x1) TMP-STZ 1 DS Tablet (2x1)
Streptokokus Grup A (Obat 10 hari) Penisilin V 500 mg (2x1) Eritromisin 200 mg (2x1) Amoksisilin 500 mg (3x1) Cefadroxil 500 mg (2x1)
NON-FARMAKOLOGIo Aspirasi dan Biopsi (parsial atau eksisi)
EDUKASI DAN PENCEGAHANo Bila etiologi infeksi, tingkatkan daya tahan tubuh dan segera
bersihkan luka agar terhindar dari infeksi
DEMAM DENGUE (DHF)
TANDA DEN GEJALAo TIba-tiba: Demam (awalnya <40 oC kemudian seperti pelana kuda),
Myalgiao Lanjutan: lemas, sakit kepala berat, menggigil, fotofobia, hiperestesia,
nyeri perut atau dada, anoreksia, gangguan gastrointestinalo Peteki (terlihat di Aksila), gusi berdarah, mimisan, hematuria,
menorrhagiao Dengue Shock Syndrome (penurunan status mental, hipotermia)
ANAMNESISo Riwayat berkunjung ke daerah atau negara yang endemis (tropis dan
subtropis)o Riwayat orang dekat yang mengalami hal serupa
PEMERIKSAAN FISIKo Denyuto Pulse Pressureo Tekanan daraho Hepatomegalio Capillary refill timeo Warna kulito Suhu
PEMERIKSAAN PENUNJANGo Tes torniket (pertengahan sistol dan diastol, selama 5 menit)
0-10 : 1+ 10-20 : 2+
20-50 : 3+ >50 : 4+
o Darah Lengkap Hemokonsentrasi Platelet <100 /μL
DIAGNOSIS BANDINGo Demam Kuningo Ebolao Hepatitis viralo Malaria
o Tifuso Chikungunyao ITP
DIAGNOSIS
o Tekanan darah menurun
o Bradikardi atau Takikardi
o Torniket +o Tanda peteki, ekimosis
atau purpura serta perdarahan pada mukosa
o Hiponatremia
o Leukopeniao Platelet <100 /μLo Hematokrit meningkat
20 %o Gagal permeabilitas
vaskular (edema, efusi)o PT, aPTT memanjango Guaiac stool testo Output urine menurun
FARMAKOLOGIo Resusitasi cairan kristaloid (contoh: RL. Berikan bolus bila keadaan
berat). Bila gagal, cek hematokrit lalu beri koloid (starch, dextran 40 atau albumin). Dextran bisa memicu hipersensitivitas. Bila masih belum ada perbaikan, curigai perdarahan interna, wajib diberi transfusi (platelet dan FFP).
o Analgesik (Parasetamol) diberikan saat demam saja Dewasa : 500 mg (2x1) Anak
<12 tahun: 10-15 mg/kg yang dibagi menjadi 4 dosis (4x1)
>12 tahun: 40-60 mg/kg yang dibagi menjadi 4 dosis dan tidak melebihi 3,75 g.hari
Dosis toksis potensial <6 tahun: 200 mg/kgo JANGAN BERIKAN ASPIRIN, NSAID DAN STEROID MEMICU
PERDARAHAN
KAPAN KELUAR DARI RUMAH SAKIT ?o Demam berhenti 24
jam tanpa pemberian antipiretik
o Urin output normalo Hematokrit normal
o Platelet count > 50,000/μL
o Tidak ada distres napaso Nafsu makan kembali
normal
EDUKASIo Cegah gigitan nyamuk (pakai obat2 nyamuk, lindungi diri)o Setelah sembuh, banyak minum dan makan buah yang banyak
mengandung air
LEPTOSPIROSIS TANPA KOMPLIKASI
TANDA DEN GEJALAo Fase 1 (Leptospiremia) asimtomatik selama 1 mingguo Fase 2 (Pembentukan Imun)
Influenza-like syndrome Demam Menggigil Sakit Kepala Mual/Muntah Myalgia Nyeri Otot betis, punggung dan abdomen Nyeri Dada dan Batuk
o Severe Leptospirosis (Weil Syndrome) Jaundice Disfungsi ginjal Bleeding Diathesis (perdarahan akibat hiperkoagulabilitas) Hepatomegaly atau Splenomegaly Acute Tubular Necrosis (akibat hipovolemia)
ANAMNESISo Tanyakan riwayat minum air tidak bersiho Riwayat terkena banjiro Hewan peliharaano Terciprat air kotor/selokan/banjir ke mata
PEMERIKSAAN FISIKoo Jaundiceo Conjunctiva Suffusion
o Rash
o Hepatomegali dan Splenomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANGo Lab
ESR: biasa meningkat Leukocyte Count
Anicteric leptospirosis: 3.000 – 26.000 /μL (Left Shift) Weil’s Syndrome: leukositosis
o Chest X-Ray Patchy Alveolar akibat perdarahan (paling sering di lobus
bawah perifer)
DIAGNOSIS BANDINGo Dengueo Malariao Demam Enterik
o Hepatitis Viralo Infeksi Hantaviruso RIketsia
DIAGNOSISo Microscopic Agglutination Testo Kultur Darah dan CSF di medium McCullough-Johnson-Harris (EMJH)
atau Fletcher’s Medium atau Korthof’s Medium
FARMAKOLOGIDiberikan selama 1 minggu:
qid : 1x1bid : 2x1tid : 3x1q_h : contoh, 2 tab q4h 2 tablet tiap 4 jam
EDUKASIo Kontrol hewan peliharaan, cegah tikus masuk rumaho Hindari kontak dengan banjir
REAKSI ANAFILAKTIK
TANDA DEN GEJALAo Pasien mengalami gangguan pada kulit, sistem pernapasan,
kardiovaskular, neurologi dan gastrointestinal. Biasanya setelah mengkonsumsi sesuatu, terkena sesuatu, atau terhirup sesuatu.
ANAMNESISo Tanya riwayat konsumsi makanan, obat, minuman, kosmetik,
pekerjaan, penyakit keturunan, dll.
PEMERIKSAAN FISIKo CVS:
Takikardi Hipotensi Disritmia
Jantungo DMS:
Urtika Angioedema Konjungtivitis Hipersalivasi Angiodema
o RTS: Stridor Takipnea Batuk Mengi Ronki Rhinitis
o GIS: Mual/Muntah
o Neurologi: Penurunan
Status Menta
PEMERIKSAAN PENUNJANGo 5-hydroxyindoleacetic acid: untuk memastikan tidak ada Sindrom
Karsinoid.o Intradermal skin test: makanan, obat, gigitan serangga, dll.
DIAGNOSIS BANDINGo SIndrom Karsinoid: kulit memerah, lesi kulit pada wajah, diare, sulit
bernapas, takikardi
DIAGNOSISo Kriteria:
Onset akut Adanya tanda 2 atau lebih deri pemeriksaan fisik di atas Hipotensi
Anak : sistol rendah Dewasa : sistol <90 mmHg
FARMAKOLOGI
o Tatalaksana Awal Jauhkan antigen Posisi Tredelenburg ABC
Airway: jaw thrust, chin lift, intubasi bila perlu Breath: oksigen Circulation: pulse oxymetri, ambil darah, pasang
torniket bila sumber reaksi di ekstremitas, injeksi local epinefrin(1:1000) sebanyak 0,1-0,2 ml
o Penilaian Spesifik Epinefrin
IM 1:1000o Dewasa: 0,3-0,5 tiap 5 menit sampai anafilaktik
hilango Anak : 0,01 ml/kg tiap 5 menit sampai
anafilaktik hilang IV 1:10.000 (bisa larutkan 0,1 ml ampul 1:1000 ke
dalam 10 ml Normal Saline)o 10 ml (1:10.000) tiap 10 menit
Antihistamin Diphenhydramine (IV/Oral)
o Dewasa: 50 mg, maks 400 mg/24 jamo Anak : 1mg/kg maks 300 mg/24 jam
Ranitidine (IV/Oral)o Dewasa: 50 mg IV atau 150 mg Oralo Anak : 1mg/kg IV atau Oral
Β-Agonis Aerosol (Diberikan secara kontinu) Albuterol
o Dewasa dan Anak : 2,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secara kontinu
Levalbuterolo Dewasa: 0,625-1,25 mg dilarutkan dalam
3 ml Normal Saline, berikan secara kontinuo Anak : 0,31-0,625 mg dilarutkan dalam
3 ml Normal Saline, berikan secara kontinu Ipratropium
o Dewasa: 0,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secepatnya
o Anak : 2,5 mg dilarutkan dalam 3 ml Normal Saline, berikan secepatnya
o Situasi Tertentu Hipotensi Resisten
Glucagon IV 1-5 mg lebih dari 5 menit, dilanjutkan oleh 5-15 µg/menit secara kontinu (sampai terjadi perubahan tekanan darah)
Pasien pengguna beta bloker Glucagon IV 1-5 mg lebih dari 5 menit, dilanjutkan oleh
5-15 µg/menit secara kontinu (sampai terjadi perubahan tekanan darah)
Transkutan pacing untuk bradikardia Atropine untuk bradikardia
o Dewasa: 0,3-0,5 mg IV/Subkutan. Maks 3 mgo Anak : 0,02 mg/kg IV/Subkutan. Maks 2 mg
Isoproterenol: 0,05-0,2 µg/kg/menit (larutkan Isoproterenol 1-2 mg dalam 500 ml D5W, infus dengan kecepatan 0,5-2 ml/menit)
Bronkospasme Resisten Aminophylline: 5,6 mg/kg IV lebih dari 20 menit, diikuti
0,1-1,1 mg/kg/jam secara kontinu
Hipertensi Krisis akibat alfa bloker Nitroprusside: 1,3-10 µg/kg/menit (6 µg/kg/menit
untuk neonates) diberikan kontinu Phentolamine: 5-20 mg IV
Disritmik Lidocaine: 1-2 mg/kg IV, dilanjutkan 2 mg/menit secara
kontinu
EDUKASIo Hindari penyebab reaksi anafilaktiko Sediakan alat resusitasi di rumaho Kalau berulang segera ke dokter kurang dari 30 menito Pakai obat secara teratur (bila ada)