Upload
buihanh
View
219
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Tes &Pengobatan HIVdr. Eldaa Prisca Refianti Sutanto
LectureSeries,5April2019
TESHIVD ia tu r da l am PMK 74/2014 ten tang Pedoman Pe l aksanaanKonse l i ng dan Te s H IV
D i l a kukan me la l u i 2 pendeka tan :
1 . Ko n s e l i n g d a n Te s H I V a t a sI n i s i a t i f P embe r i L a y a n a nKe s e h a t a n ( K T I P )
2 . Ko n s e l i n g d a n Te s H I V S u ka r e l a ( K T S )
Serologi RapidTest
Tes Enzym Immunoassay
Tes WesternBlot
Virologi HIVDNAkualitatif
HIVRNAkualitatif
PMK74tahun 2014/Pedoman Konseling dan Tes HIV
Jenis TesHIVdi Indonesia
Apayangdiperiksa saat tesHIV?
Darah
Antibodi HIVA1(sensitifitasminimal99%)
Antibodi HIVA2(spesifisitasminimal98%)
Antibodi HIV3(Spesifisitas minimal99%)
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
Siapa saja yangperlumelakukan tesHIV?
Populasi Kunci (Pekerjaseks,Penasun,LSL,Waria)dan diulang
minimalsetiap 6bulansekali
Pasangan orangyanghidup dengan
HIV
Ibu hamil diwilayahepidemi meluas dan
epidemi terkonsentrasiPasien TB
Semua orangyangberkunjung ke fasyankesdidaerah epidemi HIV
meluasPasien IMS Orangdengan
HepatitisB/CWarga BinaanPemasyarakatan
Lelaki Beresiko Tinggi(LBT)
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
Seperti ApaGejalanya?
Keadaan Umum
Kehilangan berat badan >10%dari berat badan dasar
Demam (terus menerus atau intermiten,temperatur oral>37,5oC)yanglebih dari satu bulan
Diare (terus menerus atau intermiten)yanglebih dari satu bulan
Limfadenopati Meluas
Infeksi
Infeksi Jamur Kandidiasis Oral
DermatitisSeboroik
Kandidiasis Vaginaberulang
Infeksi Virus Herpeszoster(berulang atau melibatkan lebih dari satu dermatom)
Herpesgenital(berulang)
Moluskum kontagiosum
Kondiloma
Pedoman nasional pengobatan ART,2011
Kulit
PPE(PruriticPapular Eruption)*dan kulit kering yangluas*merupakan dugaan kuat infeksi HIV.Beberapakelainan seperti kutil genital(genitalwarts),folikulitis dan psoriasissering terjadi pada ODHAtapi tidak selaluterkait dengan HIV
Gangguan Pernapasan Batuk lebih dari satu bulan
Sesak Napas
Tuberkulosis
Pneumoniaberulang
Sinusitiskronik atau berulang
Gejala neurologis Nyeri kepala yangsemakin parah (terus menerus dan tidak jelas penyebabnya)
Kejang demam
Menurunnya fungsi kognitif
Pedoman nasional pengobatan ART,2011
Kenapaharusmelakukan tes?
Deteksi Terapi Kualitas hidupyangbaik
Dimana sayabisamelakukan tes?
KonselingdanTesHIV
PMK74tahun 2014/Pedoman Konseling dan Tes HIV
TerapiAntiretroviralD i a t u r d a l a m P M K 8 7 / 2 0 1 4
P r i n s i p : m e n g g u n a k a n 3 j e n i s o b a t y a n g k e t i g a n y ah a r u s t e r s e r a p d a n b e r a d ad a l a m d o s i s t e r a p e u t i kd a l a m d a r a h , d i k e n a ld e n g a n h i g h l y a c t i v e a n t i r e t r o v i r a l t h e r a p y I( H A A R T )
”Memulai terapi antiretroviral padaorangpositif HIV,tanpamemandang jumlahCD4”
HIVTreatment,WHO(2016)
Alur tatalaksana terapi ARV
Penentuan stadiumklinis
Persiapan memulaipemberian ARV
Mulai Terapi ARV
Pemantauan ARV
•Gejala Klinis• Klasifikasi Immunodefisiensi (CD4)pemeriksaan tiap 6bulan
• Skrining TB,Hep B,Hep C,IMSdantatalaksana
•CD4(tiap 6bulan)• Efek Samping• Sindrom Pulih Imun•Kegagalam terapi
StadiumKlinis
StadiumI
StadiumII
StadiumIII
StadiumIV
Klasifikasi Imunodefisiensi (CD4)
Klasifikasi WHOtentang imunodefisiensi HIVmenggunakan CD4
ImunodefisiensiJumlah CD4menurut usia
≤ 11bln (%) 12– 35bln (%) 36-59bln (%) ≤5 tahun – dewasa(sel/mm3)
Tidak Ada >35 >30 >25 > 500Ringan 30- 35 25- 30 20 - 25 350- 499Sedang 25- 30 20- 25 15- 20 200- 349Berat <25 <20 <15 <200atau <15%
jumlah CD4 menurun lebih dahulu dibandingkan kondisi klinis
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
Antiretroviral di Indonesia
Generik PatenKDT
Panduan ARVLini PertamaUntuk orangdengan HIVyangbelum pernah mendapatkan ARVsebelumnya (naïveARV)
a. Jangan memulai TDFjika creatine clearancetest(CCT)hitung <50ml/menit,atau pada kasus DMlama,HTtidak terkontrol dan gagal ginjal
b. Jangan memulai AZTjika Hb <10g/dL sebelum terapic. Kombinasi 3dosis tetap (KDT)yangtersedia:TDF+3TC+EFV
Lini Pertama untuk Dewasa (usia 5tahun ke atas)Panduan Pilihan TDFa +3TC(atau FTC)+EFVdalam bentuk KDTcPanduan Alternatif AZTb +3TC+EFV(atau NVP)
TDFa +3TC(atau FTC)+NVP
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
PanduanARV Lini PertamaUntukorangdenganHIV yangbelumpernahmendapatkanARV sebelumnya (naïveARV)
Lini Pertama untuk Anak <5tahunZidovudin (AZT) Lamivudin (3TC) Nevirapin (NVP)Stavudin (d4T) Efavirenz (EFV)Tenofovir (TDF)
a. Zidovudin (AZT) merupakan pilihan utama. Namun bila Hb anak < 7,5 g/dl maka dipertimbangkan pemberianStavudin(d4T).
b. Dengan adanya risiko efek samping pada penggunaan d4T jangka panjang, maka dipertimbangkanmengubah d4T ke AZT (bila Hb anak > 10 gr/dl) setelah pemakaian 6 – 12 bulan. Bila terdapat efek anemia berulang maka dapat kembali ke d4T.
c. Tenofovir saat ini dapat digunakan pada anak usia di atas 2 tahun. Selain itu perlu dipertimbangkan efeksamping osteoporosis pada tulang anak yang sedang bertumbuh karena penggunaan ARV diharapkan tidakmengganggu pertumbuhan tinggi badan.
d. EFV dapat digunakan pada anak ≥ 3 tahun atau BB ≥ 10 kg, jangan diberikan pada anak dengan gangguanpsikiatrik berat. EFV adalah pilihan pada anak dengan TB. Jika berat badan anak memungkinkan, sebaiknya gunakan KDT.
Pemantauan setelah pemberianARV
Evaluasi terapi ARV:dokter,perawat,dankonselor
Pemantauan klinis (dokter)minimal6bulan pertama setelah inisiasi ART
Selanjutnya dapat dilakukan 3bulan sekaliatau lebih sering
Rekomendasi:Cek CD4tiap 6bulan
Kondisi Khusus:• Pengguna TDFcek
fungsi ginjal tiap 6bulan
• Pengguna AZTcekHb (hemoglobin)3bln pertama
• Fungsi hati tiap 6bulan
• HIVRNAcek saat 6bulan setelah inisiasiARV,lalu dilanjutkantiap 12bln
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
Efek sampingAntiretroviral
Waktu Gejala Klinis
Beberapa minggupertama Mual,muntah,diareà terapi simtomatik
4minggu sampai 6bln Anemia
6-18bulan Gangguan fungsi hati (nyeri perut bagian kanan),gangguanpankreas,nyeri sendi,peningkatan kadar kolesterol
Setelah 1tahun Gangguan fungsi ginjal
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
Deteksi Kegagalan Terapi
• Muncul infeksi oportunistik baru atau berulang(TB,Hep C/B,IMS)Gagal Klinis
• CD4turun ke nilai awal,atau lebih rendah,atau• CD4tetap <100sel/mm3 setelah 1thnARV,atau• CD4turun >50%dari jumlah CD4tertinggi
Gagal Imunologis
• Patuh ARV,Viralloaddiatas 1000kopi/mLberdasarkan 2xpemeriksaan dgn jarak 3-6bulanGagal Virologis
PMK87/2014Pedoman pengobatan ARTdiIndonesia
“Apabila dinyatakan gagal dalampengobatanARVdengan Linipertama, pengobatandisubtitusi dengan regimen lain atau
menggunakanpengobatanARV Lini ke – 2 dan tiga”
PMK87/2014;Pedoman ARVdiIndonesiatahun 2011
Jangan pernah takut untuk mengetahui status HIV mu
Deteksi Dini
Penanganan Dini
Terus berlari meraih mimpi..