Upload
dwievadmadja
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Hiwalah Dan Sharf
1/2
Hiwalah
KataHiwalah berasal dari kata tahwil yang berarti intiqal (pemindahan) atau dari
kata haaul(perubahan). Orang Arab biasa mengatakan haala anil ahdi, yaitu berlepas diri dari
tanggung jawab. Sedang menurutfuqaha, para pakar fiqih, hiwalah adalah pemindahan
kewajiban melunasi hutang kepada orang lain.Hiwalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang berutang kepada orang lain yang
wajib menanggungnya. alam hal ini terjadi perpindahan tanggungan atau hak dari satu orang
kepada orang lain. alam istilah ulama, hiwalah adalah pemindahan beban hutang
dari muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggungan muhal alaih (orang yang berkewajiban
membayar hutang).
Rukun Dan Syarat-Syarat Dalam Hiwalah
alam hal ini, rukun akad hiwalah adalah!
". muhil, yakni orang yang berhutang dan sekaligus berpiutang#. muhal , yakni orang berpiutang kepada muhil.
$. Muhal alaih, yakni orang yang berhutang kepada muhil dan wajib membayar hutang
kepada muhal
%. muhal bih 1, yakni hutang muhil kepada muhal, dan juga&. muhal bih 2 sebagai hutang muhal alaih kepada muhil'. sighat (ijabqabul)
Berakhirnya Hiwalah
Apabila kontrak hiwalah telah terjadi, maka tanggungan muhil menjadi gugur.
ika muhalalaihbangkrut (pailit) atau meninggal dunia, maka menurut pendapat umhur
*lama, muhal tidak boleh lagi kembali menagih hutang itu kepada muhil. +enurut mam +aliki,
jika muhil -menipu muhal, di mana ia menghiwalahkan kepada orang yang tidak memiliki apa
apa (fakir), maka muhalboleh kembali lagi menagih hutang kepada muhil
7/24/2019 Hiwalah Dan Sharf
2/2
Pengertian Al-Sharf
Sharf menurut bahasa adalah penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual
beli. Sharf adalah transaksi jual beli suatu /aluta dengan /aluta lainnya. 0ransaksi jual beli atau
pertukaran mata uang dapat dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis atau yang tidak
sejenis. alam istilahfiqh al-muamalahprinsip ini biasa disebut dengan bayal-sharf(jual beli
mata uang). alam mekanisme perbankan syari1ah,sharfberarti jual beli suatu /aluta dengan
/aluta lainnya.
+enurut Heri Sudarsono, Sharf adalah perjanjian jualbeli suatu /aluta dengan /aluta
lainnya. 2eli mata uang asing (/alas) dala dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis,
misalnya rupiah dengan rupiah maupun yang tidak sejenis, misalnya rupiah dengan dolar atau
sebaliknya.
+enurut ulama Fiqh, Sharf adalah sebagai memperjualbelikan uang dengan uang yang
sejenis maupun tidak sejenis.
Sharf hukumnya mubah bila syaratsyaratnya terpenuhi. Sharf bisa dibagi menjadi #
bentuk!
". +empertukarkan mata uang sejenis, seperti ! menukar uang rupiah dengan pe3ahan rupiah
yang lebih ke3i. Syart yang harus dipenuhi ada #!
a. umlahnya harus sama
b. Serahterima harus dilakukan tunai
#. +empertukarkan mata yang yang berlainan jenis, seperti menukar mata uang rupuah denganmata yang real. 4anya disyaratkan serah terima berlangsung sebelum berpisah dari majlis
akan dan tidak disyaratkan jumlahnya sama. +aka dibolehkan jumlah keduanya berbeda
sesuai dengan kurs pasar dihari itu atau keduanya sepakat dengan kurs sendiri.
Al-SharfYang DiPerbolehkan dan Yang DiLarang
Akti/itas perdagangan /aluta asing, harus sesuai dengan normanorma syari1ah, antara lain
harus terbebas dari unsur riba, maisir, gharar. Karena itu perdagangan /alas harus
memperhatikan batasan sebagai berikut !
". 5ertukaran tersebut harus dilakukan se3ara tunai (spot), artinya masingmasing pihak
harus menerima6menyerahkan masingmasing mata uang pada saat yang bersamaan.#. +otif pertukaran adalah untuk kegiatan bisnis sektor riil, yaitu transaksi barang dan jasa,
buka dalam jual beli rangka spekulasi.$. 4arus dihindari bersyarat. +isalnya, si A setuju membelinya kembali pada tanggal
tertentu dimasa mendatang.
%. 0ransaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak uang diyakini mampu menyediakan
/aluta asing yang dipertukarkan.&. 0idak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau dengan kata lain, tidak
dibenarkan jual beli tanpa hal kepemilikan.
'. 5enukaran harta atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang
dilakukan antara kedua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama
suka.7. 8ukun dan syarat jual beli harus sempurna jika tidak maka dianggap batal.
8. Serahterima dilakukan se3ara langsung dan tunai.