3
BIMBINGAN TEKNIS MEDIA TERCETAK Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, 19 Desember 2013 Disusun oleh: Andri Wahyudi, S.St.Pi. dan Iir Gunari, S.St.Pi. Dismapaikan pada Bimbingan Teknis Pembuatan Media Penyuluhan Perikanan dalam rangka FINAL GEMPITA Di Gedung RRI Jakarta, 19 Desember 2013 Leaflet, Folder, Brosur dan Bulletin dapat digunakan untuk membuat media informasi penyuluhan perikanan secara tercetak. Pendampingan teknologi tidak cukup hanya dilakukan penyuluh perikanan melalui kunjungan, pertemuan kelompok pembudidaya dengan penyampaian materi secara lisan, tetapi juga diperlukan adanya dukungan materi teknologi tercetak yang akan berguna sebagai dokumentasi bagi pembudidaya / pelaku utama perikanan. Beberapa unsur kegiatan yang dapat dilakukan oleh penyuluh perikanan dalam menyampaikan materi informasi perikanan meliputi pembuatan materi informasi perikanan yang dikemas dalam bentuk media informasi penyuluhan perikanan berupa leaflet/liptan, folder, peta singkap, poster kartu kilat dan brosur serta tuntutan kemampuan penyuluh perikanan untuk menulis karya tulis ilmiah melalu media massa. Penyampaian informasi penyuluhan perikanan yang dikemas dalam media cetak majalah, bulletin dan surat kabar informasi yang dikabarkan harus dikemas dalam bentuk tulisan feature pengetahuan atau feature perjalanan yang merupakan bentuk tulisan penyuluhan perikanan dan biasa dikenal sebagai penulisan ilmiah popular. Dengan penyuluhan perikanan mau dan mampu membuat materi informasi perikanan yang dikemas dalam bentuk media informasi penyuluhan perikanan secara mandiri artinya penyuluh perikanan ikut membantu memecahkan permasalahan kurangnya dukungan media informasi perikanan secara tercetak, beberapa acuan atau pengertian dibawah ini dapat dijadikan pedoman pembuatan media informasi penyuluhan perikanan secara tercetak : (1) LEAFLET / LIPTAN adalah jenis salah satu media informasi penyuluhan perikanan dalam bentuk lembaran informasi perikanan yang disajikan dalam selembar kertas berisikan uraian materi informasi perikanan, penampilan lembar leaflet/liptan tanpa ada pelipatan kertas. Pada bagian muka lembar leaflet berisikan judul tulisan dan uraian tulisan pembuka materi informasi yang akan disampaiakan dan pada bagian lembar belakang leaflet berisikan muatan isi materi lanjutan dari lembar depan leaflet. Isi materi informasi perikanan yang disampaikan melalui leaflet/liptan harus singkat jelas dan padat berupa pokok pokok uraian yang penting saja dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Untuk menarik minat sasaran pembaca leaflet/liptan sangat dianjurkan pembuatannya dilengkapi dengan pemberian gambar sederhana dan terfokus yang akan memperjelas materi tulisan. Leaflet/liptan dapat disampaikan kepada pembudidaya / pelaku utama perikanan saat kegiatan penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, dan sebagainya.

hmm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ex

Citation preview

Page 1: hmm

BIMBINGAN TEKNIS MEDIA TERCETAK Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jakarta, 19 Desember 2013

Disusun oleh:

Andri Wahyudi, S.St.Pi. dan Iir Gunari, S.St.Pi.

Dismapaikan pada Bimbingan Teknis Pembuatan Media Penyuluhan Perikanan

dalam rangka FINAL GEMPITA Di Gedung RRI Jakarta, 19 Desember 2013

Leaflet, Folder, Brosur dan Bulletin dapat digunakan untuk membuat media informasi penyuluhan perikanan

secara tercetak. Pendampingan teknologi tidak cukup hanya dilakukan penyuluh perikanan melalui

kunjungan, pertemuan kelompok pembudidaya dengan penyampaian materi secara lisan, tetapi juga

diperlukan adanya dukungan materi teknologi tercetak yang akan berguna sebagai dokumentasi bagi

pembudidaya / pelaku utama perikanan. Beberapa unsur kegiatan yang dapat dilakukan oleh penyuluh

perikanan dalam menyampaikan materi informasi perikanan meliputi pembuatan materi informasi perikanan

yang dikemas dalam bentuk media informasi penyuluhan perikanan berupa leaflet/liptan, folder, peta

singkap, poster kartu kilat dan brosur serta tuntutan kemampuan penyuluh perikanan untuk menulis karya

tulis ilmiah melalu media massa.

Penyampaian informasi penyuluhan perikanan yang dikemas dalam media cetak majalah, bulletin

dan surat kabar informasi yang dikabarkan harus dikemas dalam bentuk tulisan feature pengetahuan atau

feature perjalanan yang merupakan bentuk tulisan penyuluhan perikanan dan biasa dikenal sebagai penulisan

ilmiah popular. Dengan penyuluhan perikanan mau dan mampu membuat materi informasi perikanan yang

dikemas dalam bentuk media informasi penyuluhan perikanan secara mandiri artinya penyuluh perikanan

ikut membantu memecahkan permasalahan kurangnya dukungan media informasi perikanan secara tercetak,

beberapa acuan atau pengertian dibawah ini dapat dijadikan pedoman pembuatan media informasi

penyuluhan perikanan secara tercetak :

(1) LEAFLET / LIPTAN adalah jenis salah satu media informasi penyuluhan perikanan dalam

bentuk lembaran informasi perikanan yang disajikan dalam selembar kertas berisikan uraian

materi informasi perikanan, penampilan lembar leaflet/liptan tanpa ada pelipatan kertas. Pada

bagian muka lembar leaflet berisikan judul tulisan dan uraian tulisan pembuka materi informasi

yang akan disampaiakan dan pada bagian lembar belakang leaflet berisikan muatan isi materi

lanjutan dari lembar depan leaflet. Isi materi informasi perikanan yang disampaikan melalui

leaflet/liptan harus singkat jelas dan padat berupa pokok – pokok uraian yang penting saja dengan

menggunakan kalimat yang sederhana. Untuk menarik minat sasaran pembaca leaflet/liptan

sangat dianjurkan pembuatannya dilengkapi dengan pemberian gambar sederhana dan terfokus

yang akan memperjelas materi tulisan. Leaflet/liptan dapat disampaikan kepada pembudidaya /

pelaku utama perikanan saat kegiatan penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, dan sebagainya.

Page 2: hmm

(2) FOLDER adalah media informasi penyuluh perikanan yang disajikan secara lembaran informasi

perikanan dengan bentuk lembaran kertas yang dilipat – lipat secara teratur mulai dari dua lipatan

kertas sampai pada belasan lipatan kertas tergantung dari lebar kertas yang digunakan. Umumnya

folder yang digunakan untuk penyuluhan perikanan terdiri dari 3 lipatan kertas, dengan penyajian

uraian materi yang berkesinambungan dari masing – masing lipatan kertas. Materi informasi

perikanan yang disampaikan melalui folder harus berupa tulisan yang berisikan uraian singkat

sistematis tentang suatu masalah, penulisan folder pada prinsipnya tidak berbeda dengan

penulisan leaflet/liptan yang agak berbeda adalah cara penyajian pokok-pokok pembahasan yang

pada folder disajikan lebih mendetail dan sistematis dibandingkan leaflet/ liptan dengan

penyajian disesuaikan dengan kebutuhan. Penyajian ilustrasi gambar pada folder sangat

dianjurkan dengan gambar yang sederhana dan di berikan warna. Penyampaian folder kepada

sasaran dapat dilakukan pada saat kegiatan penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, dan dapat juga

digunakan sebagai bahan diskusi kelompok pada saat kegiatan pertemuan kelompok.

(3) BROSUR adalah salah satu media informasi penyuluhan perikanan yang disampaikan dalam

bentuk kemasan buku tipis dengan jumlah lembaran maximal 60 halaman, berisikan uraian

singkat padat dan merupakan pedoman praktis yang dapat menjadi acuan petunjuk untuk

melaksanakan suatu kegiatan. Tulisan pada brosur harus sistematis dan berisikan uraian yang

tuntas, jelas, singkat dan padat. Penyajian brosur yang menarik harus dilengkapi dengan foto dan

gambar. Brosur selain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi pembaca brosur juga dapat

digunakan sebagai sumber bacaan pada kegiatan penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, dan

pertemuan kelompok perikanan.

(4) GAMBAR LIPAT adalah gambar berangkai dari suatu bahasan materi pembelajaran, yang

setiap gambarnya ditempel pada karton yang berukuran lebih kurang 25 x 25 cm dan

dirangkaikan satu sama lain sehingga membentuk satu seri gambar lipat untuk diproyeksikan

dengan opaque projector. Jumlah gambar tergantung dari keperluan visual yang dibutuhkan untuk

satu bahasan materi pembelajaran. Gambar yang digunakan dapat berasal dari pemotretan (foto),

menggunting dari majalah, surat kabar, digambar, ditulis secara langsung.

(5) PETA SINGKAP (FLIP CHART) adalah lembaran-lembaran kertas berisi gambar atau tulisan

yang disusun secara berurutan, bagian atasnya disatukan sehingga mudah disingkap.

Tujuan : Menjelaskan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan bidang

perikanan secara sistematis.

Sasaran : Sekelompok pembudidaya, pengolah, nelayan (pelaku utama perikanan)

Page 3: hmm

Keunggulan: Dapat menjelaskan kepada sasaran tanpa membelakangi, bisa membangun cerita

melalui gambar, bisa menampilkan proses/kegiatan secara terpisah-pisah, mudah digunakan

tanpa bantuan peralatan lain.

Kelemahan: Efektifitas penyajian tergantung dari kemampuan penyaji berimprovisasi

penjelasan-penjelasan yang ada dibelakang gambar, biaya relatif mahal dibanding media cetak

lainnya seperti folder, leaflet, tidak dapat diguakan untuk belajar mandiri.

(6) POSTER Lembaran kertas yang berisi pesan penyuluhan dalam bentuk gambar dan tulisan.

Tujuan : untuk menyampaikan informasi tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan perikanan,

agar tumbuh perhatian dan minat pada sasaran.

Sasaran : Para pelaku utama perikanan.

Keunggulan : Citra visualnya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan langsung, mampu

menjangkau sasaran lebih banyak, dapat ditempel di tempat yang strategis dimana saja, mudah

dan cepat dimengerti.

Kelemahan : Untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam, memerlukan media lain, tidak

dapat menjamin tumbuhnya satu pengertian yang sama diantara sasaran, mudah rusak, robek,

dan hilang.

Materi : Berisi satu pesan, berupa pemberitahuan, ajakan, peringatan.

Isi pesan : Gambar lebih besar daripada tulisan, gambar terlihat jelas dari jarak 5 meter,

menggunakan susunan kata yang menarik dan sederhana agar mudah dimengerti, pesan utama

tidak lebih dari 7 kata.

Penggunaan : Ditempelkan pada tempat strategi yang mudah dilihat dan dilalui sasaran.