27
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS PADA TANAMAN MAWAR (ROS) MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agribisnis Tanaman Hortikultura Disusun Oleh: Kelompok 8 Runengsih 150610110009 Ludfi Humala Lubis 150610110057 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Horti Tugas 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hkhlhl

Citation preview

Page 1: Horti Tugas 2

RUANG LINGKUP AGRIBISNIS

PADA TANAMAN MAWAR (ROS)

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Agribisnis Tanaman Hortikultura

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Runengsih 150610110009

Ludfi Humala Lubis 150610110057

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2014

Page 2: Horti Tugas 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kitapanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita

nikmat sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas ini dibuat untuk memenuhi

tugas Agribisnis Tanaman Hortikultura. Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/Ibu

dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini dapat menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan kami. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman

danpihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas ini masih

banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat kami harapkan demi hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.

Penulis berharap semoga penyusunan tugas ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di masa depan.

Jatinangor, April 2014

Penyusun

i

Page 3: Horti Tugas 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Klasifikasi Mawar.......................................................................................................2

2.2 Syarat Tumbuh Mawar 3

2.3 Manfaat Bunga Mawar 3

2.4 Cara Budidaya Mawar 4

2.5 Wilayah Pemasaran Mawar11

2.6 Lembaga Penunjanga (Kebijakan Pemerintah) 12

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii

Page 4: Horti Tugas 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan

tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh dibelahan

bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang

berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun

jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20

meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua

berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau

5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan

menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat

ke tanah. Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang

hanya memiliki 4 helai daun mahkota.

Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa

spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak. Pada beberapa

spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya

dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana ruang lingkup agribisnis mawar dari mulai input sampai dengan

kebijakannya?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditujukan untuk melengkapi nilai tugas Agribisnis Tanaman

Hortikultura serta agar mahasiswa lebih mengetahui ruang lingkup agribisnis mawar dari

mulai input sampai dengan kebijakannya.

1

Page 5: Horti Tugas 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifasi Tanaman Mawar :

Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar

yang dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan simbol atau lambang kehidupan

religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa

Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas didaerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis)

dan panas (tropis).

Jenis mawar yang diusahakan di Cihideung, Parongpong ini adalah :

Spray : Kecil-kecil

Maribu: Berwarna merah

Sutin : Berwarna belang

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosanales

Famili : Rosaceae

Genus : Rosa

2

Page 6: Horti Tugas 2

Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Mawar :

Iklim

Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-3000 mm/tahun.

Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Didaerah cukup sinar matahari, mawar

akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Didaerah beriklim

dingin/sub-tropis maupun didaerah panas/tropis. Dimana suhu udaranya sejuk 18-26°C

dan kelembaban 70-80 %.

Media Tanam

Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur,

gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik. Pada tanah latosol, andosol

yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik. Derajat keasaman tanah

yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur

Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.

Ketinggian Tempat

Ketinggian untuk tanaman mawar adalah 560-800 mdpl, suhu udara minimum 16-18°C

dan maksimum 28–30°C. Ketinggian 1100 mdpl, suhu udara minimum 14-16°C,

maksimum 24–27°C. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6°C dan

maksimum 19,5-22,6°C.

2.3 Manfaat Bunga Mawar Dari Segi Ekonomi :

Ditinjau dari segi kegunaan/manfaatnya, Mawar mempunyai nilai ekonomi tersendiri.

Pada umumnya Mawar dimanfaat untuk :

1. Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).

2. Tanaman hias dalam pot pengindah dan penyemarak ruang tamu ataupun koridor.

3. Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan atau tradisi ritual.

4. Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum atau obat-obatan (pada skala penelitian

di Puslitbangtri).

Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Salah satu negara

produsen bunga-bungaan terbesar di dunia adalah Belanda. Diantara 10 jenis bunga potong

Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas dan paling besar dalam peraihan

(perolehan) devisa negara tersebut.

3

Page 7: Horti Tugas 2

Peningkatan permintaan bunga potong dan tanaman hias terjadi di Indonesia, karena

ekspor komoditas ini mengalami peningkatan demikian juga permintaan dalam negeri.

Berarti prospek pengembangan budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah.

Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur dan tanaman pot.

Mengingat kepentingan nilai ekonomi dan meningkatnya permintaan bunga potong

atupun tanaman hias di dalam dan luar negeri, maka pengembangan budidaya mawar perlu

diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.

Permintaan bunga mawar di pasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat,

terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dengan omzet dan

peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun. Permintaan bunga mawar ±20.000

kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai

daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang

lokasinya strategis dekat dengan kota-kota besar. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan

tanaman pot di Indonesia dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah,

Jawa Timur dan Jakarta. Meskipun sudah ada yang membudidayakan bunga Mawar ini,

peluang agribisnis Mawar ini masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan.

2.4 Budidaya Bunga Mawar (Rose)

2.4.1 Pembibitan

Mawar (Rosa hybrida L.) biasa diperbanyak secara vegetatif, sedangkan secara

generatif hanya ditujukan untuk pemuliaan. Perbanyakan mawar bunga potong umumnya

diperbanyak secara okulasi, okulasi mata tunas atau okulasi mata berkayu. Okulasi mata

tunas dilakukan pada saat kulit batang bawah mudah dikelupas. Pada saat tersebut sel-sel

tanaman dan sel-sel kambium tersebut sedang dalam keadaan aktif. Pelaksanaan dari teknik

okulasi mata berkayu hampir sama dengan okulasi mata tunas, hanya pada okulasi mata

berkayu tidak harus menunggu batang bawah mudah dikelupas. Dengan cara ini okulasi dapat

dilakukan pada setek batang bawah yang belum berakar ataupun yang sudah berakar. Namun

demikian okulasi mata tunas dilakukan setelah batang bawah berumur lebih dari satu bulan.

a) Teknik Pembibitan/Perbanyakan Secara Okulasi Mata Berkayu :

1. Persiapan Media

- Siapkan media untuk penanaman batang bawah

- Masukkan media ke dalam polybag ukuran 10 – 12 cm

4

Page 8: Horti Tugas 2

2. Persiapan Batang Bawah

- Ambil batang mawar pagar yang cukup tua, buang daun-daunnya.

- Potong bagian pucuk (± 1/3 panjang batang), lalu buang.

- Sisanya disetek (dipotong-potong) dengan panjang 15 cm.

3. Persiapan Batang Atas/Entres

- Siapkan tangkai bunga mawar saat bunga sedang mekar dari varietas yang

diinginkan.

- Buang semua daun dan bunganya.

4. Pelaksanaan Okulasi Mata Berkayu

- Siapkan setek/batang bawah

- Buang duri di sekitar batang yang akan diokulasi lalu bersihkan

- Buatkan keratan untuk batas okulasi bawah.

- Buatkan irisan ke arah bawah dengan mengikutkan sedikit jaringan kayu, arahkan

pisau hingga irisan berakhir pada keratan yang telah dibuat. Ukuran irisan kira-kira

lebar 4-5 mm, panjang 1,5-2 cm dan tebal 1-2 mm.

- Ambil mata tunas dan entres. Buat irisan berupa kepingan dengan mata tunas

terletak ditengah-tengah. Ukuran irisan sama dengan irisan pada batang bawah.

- Tempelkan kepingan mata tunas berkayu ke celah yang telah dibuat pada batang

bawah.

- Ikat dengan menggunakan parafilm atau tali rafia

- Simpan bibit di bawah naungan

5. Penanaman

Bibit dapat ditanam sekitar 50 HST (hari setelah tanam) atau 2 bulan setelah

dilakukan okulasi mata berkayu.

b) Teknik Pembibitan/Perbanyakan Secara Stenting yaitu:

1) Sebagian batang bawah dapat digunakan mawar pagar (R. multiflora) atau Multic,

terdiri dari 1-2 ruas dengan panjang + 5 cm.

2) Batang atas terdiri dari yang dipotong + 1 cm di atas mata tunas.

3) Batang atas dan batang bawah dikerat dengan pisau/cutter, sehingga membentuk sudut

30 derajat.

4) Batang atas dan batang bawah disambungkan satu sama lain dengan penjepit untuk

menjemur pakaian atau parafilm.

5

Page 9: Horti Tugas 2

5) Media tanam yang dipakai yaitu arang sekam atau campuran arang sekam dan

kompos daun bambu (1:1).

6) Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm

7) Selanjutnya tanaman ditempatkan dalam rumah plastik atau rumah kaca yang

cahayanya dikurangi dengan pemasangan paranet 55%.

8) Periode pengkabutan diatur setiap 8 menit kabut keluar selama 10 detik.

2.4.2 Penyiapan Lahan & Penanaman

Pasir, pupuk kandang dan tanah kebun dibutuhkan untuk media tanam dengan

perbandingan 1:2:1. Pupuk kandang diberikan pada awal tanam. Pemberian pupuk dasar

super fosfat sebanyak 0.25 kg/m2 diberikan 1-2 minggu sebelum tanam. Bila tanah terlalu

asam dapat ditambahkan kapur pertanian sebanyak 2.5 kg/10 m2 dan bila tanah terlalu basa

dapat ditambahkan belerang ¼ kg/10 m2. Pupuk kandang diberikan sebanyak 75 ton/ha.

Tambahan pupuk NPK 50 kg/ha/bl. Pemberian unsur mikro Fe, Mg dan S dapat diberikan

melalui spray satu bulan sekali. Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia

basamid atau vapam dengan dosis yang dianjurkan.

Persiapan dimulai dengan pembuatan lubang-lubang tanam berdiameter sekitar 15 cm

dengan kedalaman 30 cm. Jarak tanam tergantung varietas. Jarak tanam jenis Hybrid tea dan

floribunda 100 cm x 60 cm, sedang jenis Polyantha 40 cm x 60 cm. Beberapa varietas baru

bunga mawar potong ditanam dengan jarak 31 cm x 31 cm atau 38 cm, atau 20 cm x 40 cm

tergantung jenis mawar yang ditanam.

Pemasangan pelindung berupa shading net 50% dilakukan untuk menghindari

transpirasi yang tinggi dari tunas-tunas muda. Pelindung ini dapat dibuka setelah tanaman

berumur empat minggu. Untuk tanaman merambat dapat dibuat tiang penyangga pergola.

Sebelum ditanam, bibit disterilisasi dahulu dalam larutan fungisida, misalnya Benlate

(0.5 g/l) selama satu-dua menit. Penanaman dilakukan dengan menempatkan bibit di tengah

lubang dan diusahakan agar akar-akarnya menyebar ke semua arah serta tidak ada yang patah

atau tertekuk. Setelah penanaman selesai saluran irigasi yang berupa sprinkler atau drip dapat

dipasang dan bibit yang baru ditanam ini disiram sampai cukup basah.

2.4.3 Pemeliharaan Mawar

Pembentukan Tanaman Muda.

6

Page 10: Horti Tugas 2

Pembentukan tanaman mawar dilakukan dengan pemotongan/ pinching. Hal ini

dimaksudkan untuk memelihara tanaman agar tetap muda, sehingga selalu menghasilkan

tunas-tunas baru yang produktif berbunga. Dari tunas-tunas baru yang muncul lima minggu

setelah tanam akan muncul bakal bunga yang kecil dan harus dipotong (di’pinching’).

Soft pinch

Dilakukan pada tunas yang masih muda, bertujuan untuk memaksimumkan

pertumbuhan vegetatif. Bakal batang baru dengan warna kemerah-merahan akan tumbuh

keluar dari cabang bibit atau dari cabang tunas pertama. Tunas ini dibiarkan tumbuh panjang

sampai dewasa dan setelah bakal bunganya berwarna maka harus segera dibuang (pinching

yang dilakukan pada tunas yang sudah tua ini dikenal dengan istilah hard pinch).

Perundukan tanaman (bending)

Dilakukan apabila cabang bibit sudah tua. Tempat pelekukan tunas/batang yang harus

dibending sekitar 5-10 cm dari pangkal batang. Untuk membantu perundukan agar tunas

tidak kembali tegak maka tunas tersebut dapat dijepit dengan sepotong belahan bambu yang

ditancapkan ke tanah. Dari tunas yang dibending ini kadang-kadang tumbuh tunas kecil baru

dan bila dari tunas kecil ini keluar bunga maka bunga ini harus dibuang dan daun dipotong

sebanyak dua daun sejati (lima daun) agar tanaman mempunyai banyak daun. Tunas baru

yang merupakan tunas produksi yang akan muncul setelah beberapa minggu melakukan

perundukan. Pada waktu panen, tunas ini dipotong dengan menyisakan 3-4t daun sejati. Dari

tunas yang telah dipanen setelah sekitar 10 hari pada umumnya akan muncul dua-tiga tunas

baru dan akan berbunga setelah sekitar 6-7 minggu. Dari tunas produksi ini selanjutnya

dipanen dengan menyisakan dua daun sejati.

Pemangkasan.

Tujuan pemangkasan untuk memelihara bentuk tanaman agar memperoleh batang yang

kokoh, mendorong pembungaan, peremajaan tanaman, menghasilkan tunas-tunas baru yang

produktivitasnya tinggi, dan menjaga tanaman agar tetap sehat dan berumur panjang. Waktu

pemangkasan yang paling baik adalah beberapa saat setelah musim hujan berakhir, oleh

karena saat itu umumnya tanaman dalam keadaan subur dengan pembentukan cabang dan

ranting tidak teratur. Pemangkasan dilakukan sekali dalam setahun. Macam-macam

pemangkasan :

a. Pemangkasan ringan (30%) dengan memangkas sedikit pucuk-pucuk dari semak

mawar, sehingga menghasilkan kuntum bunga banyak tapi kecil-kecil.

7

Page 11: Horti Tugas 2

b. Pemangkasan sedang (50%) dilakukan dengan memangkas cabang-cabang atau

pucuk, tetapi tidak terlalu panjang. Biasanya dilakukan pada jenis-jenis Floribunda dan

Polyantha.

c. Pemangkasan berat dilakukan pada batang yang sudah tua dan tanaman terkena

penyakit yang sudah parah yang dilakukan dengan memangkas seluruh cabang sampai

ketinggian 60 cm atau meninggalkan dua-tiga mata tiap-tiap batang.

d. Pemangkasan biasa dilakukan dengan menyisakan satu-dua daun lima (yaitu daun

yang mempunyai lima helai daun individu) dari percabangan, dikenal dengan istilah

normal cut.

e. Pemangkasan dalam dilakukan dengan memotong batang dibawah percabangan

dikenal dengan istilah under cut. Cara panen ini dilakukan pada tahun kedua dengan

tujuan agar percabangan tanaman tumbuh rendah kembali.

f. Pemangkasan sendi dilakukan dengan memotong tangkai bunga tepat di atas

percabangan yang akan dipanen, dikenal dengan istilah knuckle cut. Cara ini dilakukan

bila budidaya mawar sudah memasuki tahun ketiga agar tanaman tinggi kembali.

Pemupukan

Pemberian pupuk untuk tanaman mawar tergantung dari hasil analisis tanah yang akan

ditanam, sehingga setiap kebun/ growers mempunyai aturan pemupukan yang berbeda-beda.

Menurut penelitian BALITHI (Balai Penelitian Tanaman Hias) Cipanas, tanaman mawar

perlu dipupuk NPK sebanyak 5 gram per tanaman pada umur satu-dua minggu setelah tanam.

Pemupukan selanjutnya dapat diberikan satu bulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman.

Pupuk NPK yang dianjurkan per hektar dalam satu tahun adalah 1350 kg urea, 2100 kg TSP

dan 800 kg KCl. Pupuk tersebut disebar dalam larikan (parit) kecil yang dibuat di antara

tanaman, kemudian ditutupi tanah kembali dan segera disiram air hingga cukup basah.

Pengendalian hama dan penyakit.

Hama yang banyak terdapat pada tanaman mawar antara lain adalah :

Tungau (Tetranicus urticae), yaitu gejala dan serangan hama ini ialah timbulnya

bintik-bintik nekrosa pada daun dalam jumlah yang banyak. Ada semacam jaring laba-

laba yang halus terutama pada bagian bawah daun bila serangan sudah parah. Hama ini

akan mudah timbul bila temperatur di dalam rumah naungan tanaman tinggi, dengan

kelembaban udara yang rendah.

8

Page 12: Horti Tugas 2

Kutu daun. Kutu daun (‘Aphids’) banyak menyerang tanaman bila kondisi panas dan

kering. Hama ini akan menghisap cairan tanaman pada ujung daun dan kuncup tanaman

muda serta kuntum bunga yang masih muda, yang akan mengakibatkan ujung-ujung

tanaman menjadi ‘salah bentuk’ ketika dewasa. Kutu ini sering meninggalkan sekresi

yang mengundang embun jelaga.

Thrips. Hama ini menyukai kondisi rumah naungan tanaman yang panas dan kering

seperti pada tungau. Hama ini akan menyerap cairan tanaman terutama pada mahkota

bunga, dan sulit dikendalikan karena bersembunyi didalam kuncup bunga pada siang

hari.

Kumbang. Hama kumbang menyerang tanaman mawar dengan cara memakan daun,

tangkai, serta kuntum bunga sehingga menimbulkan lubang-lubang pada bagian bunga

yang dimakan.

Embun tepung (‘Powdery mildew’). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan

Spaeroteca pannosa yang menyerang daun, batang, serta bunga tanaman mawar, tampak

seperti ada tepung yang berwarna putih pada bagian tanaman. Penyakit ini timbul bila

pada malam hari temperatur siang turun sampai 150C atau lebih rendah dengan

kelembaban yang tinggi 90%-99%, sedangkan pada siang hari temperatur tinggi dengan

kelembaban yang rendah.

Black spot. Tumbuhnya bercak-bercak hitam terutama pada daun mawar, diikuti dengan

menguningnya daun dan kemudian gugurnya daun merupakan akibat serangan ‘black

spot’ yang disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae dan Mansanina rosae.

Busuk bunga. Penyebab penyakit busuk bunga adalah cendawan Botrytis cinerea.

Kuntum bunga yang akan dan telah mekar tampak membusuk dan berwarna coklat

merupakan gejala serangan penyakit ini.

2.4.4 Panen dan Pasca Panen Mawar.

Tanaman mawar dapat dipanen setelah 4-5 bulan tergantung dari varietas dan tingkat

pertumbuhannya. Tanaman ini bila dipelihara secara benar akan dapat tumbuh dan diambil

hasilnya sampai umur 6 tahun.

Panen

Bunga mawar dapat dipanen bila seluruh kelopak bunga (sepal) telah membuka dan satu

atau dua mahkota (petal) telah membuka. Pemanenan awal ini dilakukan apabila bunga

9

Page 13: Horti Tugas 2

mawar akan disimpan untuk waktu yang cukup lama, tetapi mekarnya bunga akan kurang

sempurna, sedangkan panen pada tingkat yang lebih mekar, vase life yang diperoleh lebih

pendek.

Saat panen yang tepat adalah pada pagi hari atau sore setelah pukul 16.00 tergantung

suhu udara dan tingkat kematangan bunga panen, dilakukan dengan cara under cut, knuckle

cut dan normal cut dengan menyisakan satu atau dua daun sejati. Tanaman yang telah dipanen

akan bertunas lagi dan bunganya dapat dipanen kembali setelah 40 sampai 50 hari.

Dari 1 m2 tanaman rata-rata dapat dipanen 120-160 tangkai per tahun. Tangkai

dipotong dan langsung dimasukkan dalam air bersih. Agar ketahanan bunga lebih lama,

bunga disimpan dulu pada ruang pendingin. Agar bunga mawar tahan lama dalam vas

sebaiknya diberikan larutan pengawet yang mengandung garam 8-hydroxyquinoline 200 Ppm

dan gula 2% Tempelkan kepingan mata tunas ke celah yang telah dibuat pada batang bawah.

Pasca Panen

Bunga yang telah dipanen dikumpulkan, lalu pangkal tangkainya direndam dalam

ember yang berisi air yang mengandung larutan silver thio sulfat dan segera dimasukkan ke

dalam ‘cold storage’ sebelum disortir. Bunga disortir dan dipisahkan menurut varietas dan

panjang tangkainya. Grading kualitas mawar umumnya dibedakan berdasarkan panjang

tangkai dengan beberapa kriteria menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).

Bunga-bunga yang telah digrading, daun serta durinya dibuang sekitar 20 cm dari

pangkal tangkai kemudian diikat dan dibungkus masing-masing 10-20 tangkai. Bunga yang

telah dibungkus ini pangkal tangkainya kembali direndam ke dalam bak yang berisi air

kemudian dikirim ke tempat penjualan atau disimpan kembali dalam ‘cold storage’.

Apabila bunga mawar akan dikirimkan keluar kota, bunga mawar dapat dikirim dalam

keadaan kering, yaitu dimasukkan dalam box karton. Bunga-bunga yang dikirim dalam box

karton, setibanya ditempat tujuan harus segera direndam dalam air yang bersih, tetapi

sebelumnya batangnya dipotong sekitar 5 cm dari bagian bawah pangkal batang.

Standarisasi Bunga Mawar :

Kualitas bunga potong mawar dikelompokkan ke dalam 4 kelas yaitu AA, A, B dan C.

AA : Sempurna, bunga dipanen pada stadia menguncup dan berwarna ditandai mekar 2

lembar, ukuran seragam, bebas hama dan penyakit tidak terjadi kerusakan mekanis, tidak

mengandung residu serta kotoran dan duri sudah dibersihkan.

A : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 5%

10

Page 14: Horti Tugas 2

B : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 10%

C : Selain AA, A dan B.

2.5 Wilayah Pemasaran Mawar di Cihideung, Parongpong

Hasil tanaman hias khususnya bunga mawar di Cihideung Parongpong biasanya

dipasarkan langsung ke Jawa, Tangerang, Jakarta dan Bali tanpa melalui koperasi atau

kelompok tani. Penjualan langsung dilakukan tanpa melalui bandar atau tengkulak, petani

langsung mengantar pesanan ke tempat tujuan.

Bahkan sebagian besar kontraktor pertamanan akan memilih langsung memborong

tanaman dari petaninya dalam jumlah besar, karena harganya bisa cukup miring. Sama halnya

seperti dekorator ruang pernikahan, tempat ini menjadi klien penting untuk menyewa dan

membeli taman instan.

Selain sebagai penghasil dan penjual wilayah Cihideung juga dijadikan obyek wisata

pada masa-masa libur. Sehingga kawasan ini tumbuh dan berkembang sangat pesat.

Semenjak warga desa ini mulai membudidayakan tanaman hias dan bunga potong, nama desa

ini menjadi harum.

Pangsa pasar tanaman hias di Cihideung ini sangat menjanjikan, karena hasil produksi

bunga atau tanaman hiasnya terutama mawar banyak yang mencari mulai dari untuk

kebutuhan rumah tangga, gedung, kafe, hotel, dan untuk dekorasi pesta. Untuk pasar bunga

potong, kerap kali membeludak di masa-masa hari raya, Natal dan tahun baru.

Tanaman hias ini juga sebagai bahan pasokan showroom tanaman hias di Kota

Bandung. Bandung memiliki kawasan jual tanaman hias di Taman Cibeunying (dekat Cilaki-

Cisangkuy). Di Tegallega, Sarijadi, Ujungberung, Jalan Soekarno Hatta-Buahbatu,

Kiaracondong, Kopo, dan banyak lagi. Sementara untuk pasar bunga potong, beberapa

tempat seperti di Jalan Wastukencana, Astanaanyar, Jalan Pandu dan pasar kembang tikungan

Jalan Palasari Bandung, sudah banyak dikenal.

11

Page 15: Horti Tugas 2

2.6 Lembaga Penunjang

1) Gapoktan

Kelompok tani maupun gapoktan diwilayah ini kurang begitu aktif, dimana

keberadaannya itu hanya ada dan digunakan jika ada kegiatan penyuluhan dan

pemberian bantuan dari pemerintah. Selain itu juga dalam hal memasarkan produk,

petani biasanya melakukannya sendiri-sendiri tanpa melibatkan kelompok tani

ataupun gapoktan. Sehingga peran kelompok tani ataupun gapoktan di Cihideung

khususnya untuk petani tanaman hortikultura (bunga) kurang berekmbang atau tidak

berfungsi secara optimal.

2) Koperasi & Perbankan

Dalam pembiayaan atau permodalan, para petani biasanya lebih senang

memanfaatkan akses terhadap koperasi dibandingkan dengan perbankan. Hal ini

karena para petani tidak mau repot sementara yang ditawarkan oleh pihak koperasi

cukup mudah dibanding dari pihak bank. Biasanya koperasi diwilayah Cihideung

dipegang oleh orang-orang besar yang memiliki modal besar.

3) Lembaga Penyuluhan

Setiap satu atau dua bulan sekali diwilayah Cihideung ini para petani hortikultura

biasanya mengadakan pertemuan atau semacam rapat dengan para penyuluh ataupun

dinas-dinas yang terkait dengan pertanian hortikultura untuk membahas mengenai

tehnik budidaya, benih-benih unggul, maupun mengenai info pasar tanaman hias.

12

Page 16: Horti Tugas 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi, karena tingkat

permintaannya terus meningkat bahkan bungan hias khususnya mawar ini berpeluang untuk

meningkatkan perolehan atau devisa negara. Maka pengembangan budidaya mawar perlu

diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.

Permintaan bunga mawar dipasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat,

terutama dikota-kota besar. Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini

memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan diberbagai daerah (wilayah) di

Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang lokasinya strategis dekat

dengan kota-kota besar. Sentra penanaman bunga potong, tabur dan tanaman pot di Indonesia

dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta.

Pangsa pasar tanaman hias khususnya mawar ini sangat menjanjikan, karena hasil

produksi bunga atau tanaman hiasnya terutama mawar banyak yang mencari mulai dari untuk

kebutuhan rumah tangga, gedung, kafe, hotel, dan untuk dekorasi pesta.

3.2 Saran

Pemerintah maupun dinas-dinas yang terkait dengan pertanian khususnya hortikultura

lebih memperhatikan lagi. Sehingga perannya sebagai lembaga penunjang tidak hanya

sekedar nama, tetapi juga punya nilai guna untuk para petani. Karena Indonesia itu punya

sumberdaya alam yang melimpah dan kondisi lingkungannya pun sangat mendukung,

sehingga cocok untuk membudidayakan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura

khususnya tanaman hiasa (bunga mawar) mempunyai peluang dan potensi yang cukup besar

yang bernilai ekonomi tinggi bahkan permintaannya juga tidak hanya didalam tetapi juga

diluar negeri. Jadi peran serta pemerintah dalam membina dan memfasilitasi para petani itu

sangat penting.

13

Page 17: Horti Tugas 2

DAFTAR PUSTAKA

Darliah. 2011. Perbanyakan Mawar Secara Stenting (Setek Dan Grafting).

http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/perbanyakan-mawar-

secara-stenting-setek-dan-grafting.html (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).

Darliah. 2012. Teknik Perbanyakan Mawar Dengan Cara Okulasi Mata Berkayu (Chip

Budding). http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/teknik-

perbanyakan-mawar-dengan-cara-okulasi-mata-berkayu-chip-budding.html (Diakses

pada tanggal 30 Maret 2014).

Farensa. 2012. Teknik Budidaya Tanaman. http://bangtani.blogspot.com/2012/08/budidaya-

mawar-sang-legenda.html (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).

Tangan Petani. 2012. Budidaya Bunga Mawar (Rose).

http://tanganpetani.blogspot.com/2012/10/budidaya-bunga-mawar-rose.html

http://bangtani.blogspot.com/2012/08/budidaya-mawar-sang-legenda.html (Diakses

pada tanggal 30 Maret 2014).

14