Upload
others
View
5
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN
WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Febrianita Setyanti
NIM: 149114139
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN MOTTO
Dan saat kamu menginginkan sesuatu
Seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya
(Paulo Coelho, The Alchemist)
When the sharpest words wanna cut me down
I'm gonna send a flood, gonna drown them out
This is brave, this is bruised
This is who I'm meant to be, this is me
(Justin Paul/Benj Pasek, This Is Me)
Janganlah sekali-kali kau membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan
orang lain.
Menganggap orang lain lebih bahagia atau kenapa hidup kita itu nestapa.
Kita tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan perjuangkan untuk
mencapai kehidupan mereka sekarang.
Karena itu bersyukurlah dengan kehidupan yang sekarang
(Tere Liye, Rembulan Tenggelam di Wajahmu)
Lakukan yang terbaik
(Bapak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang telah turut membantu
saya dalam bentuk doa, semangat, motivasi dan apapun:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu setia mendampingi, membimbing,
dan memberikan jalan keluar ketika saya mengalami kesulitan dalam penyusunan
skripsi ini.
Bapak, Ibu, Kakak yang selalu setia mendengarkan keluh kesah saya ketika
mengerjakan skripsi dan memberikan semangat, dukungan, dan penghiburan serta
selalu sabar menunggu hingga karya ini selesai dibuat.
Keluarga besar, sahabat, teman-teman, dan saudara-saudara yang selalu
mendukung dan menyemangati saya sehingga karya ini dapat terselesaikan
dengan lancar.
Dosen Pembimbing, Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si. yang tak pernah Lelah
selalu mengarahkan, membimbing, memberikan waktu, dan memotivasi saya
sampai penelitian ini terselesaikan dengan lancar.
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sebagai tempat saya belajar dan
mendapatkan berbagai pengalaman hidup yang sangat berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Agustus 2018
Peneliti,
Febrianita Setyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN WORK
ENGAGEMENT PADA KARYAWAN
Febrianita Setyanti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological capital
dengan work engagement pada karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang positif antara psychological capital dengan work
engagement pada karyawan. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif
korelasional dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek
dalam penelitian ini adalah 151 karyawan tetap yang telah bekerja lebih dari satu tahun.
Penelitian ini menggunakan skala Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) dan
skala Utrecht Work Engagement (UWES-9). Skala psychological capital memiliki 12 item
dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,900 dan skala work engagement memiliki 9 item
denga koefisien reliabilitas sebesar 0,920. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji korelasi Spearman’s rho dikarenakan sebaran data pada kedua
variabel bersifat tidak normal. Penelitian ini menghasilkan nilai korelasi r = 0,445 dan nilai
signifikansi p = 0,00 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara psychological capital dengan work engagement pada
karyawan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi psychological capital, maka work
engagement pada karyawan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
psychological capital, maka work engagement pada karyawan menjadi semakin rendah.
Kata kunci: psychological capital, work engagement, karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE CORRELATIONS BETWEEN PSYCHOLOGICAL CAPITAL WITH
WORK ENGAGEMENT OF EMPLOYEE
Febrianita Setyanti
ABSTRACT
This research was conducted to find out the correlation between psychological capital and
work engagement of employee. The hypothesis in this research was that there was a positive
correlation between psychological capital with work engagement of employee who have
worked more than one year. This research was quantitative-correlational study that used
purposive sampling as a technique to determine the sample. The subject in this research
was 151 employee who have worked more than one year. The instruments of this research
were Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) and Utrecht Work Engagement
(UWES-9). The psychological capital scale has 12 items with 0,900 reliability coefficient
and the scale of work engagement which has 9 items has 0,920 reliability coefficient. The
data analysis technique which is used in this research was Spearman’s rho correlation test
because the distribution of both two variables data was not normal. This research yielded
r = 0,445 correlation value and p = 0,00 < 0,05 significance value. The result of this
research showed that there was a positive and significant correlation between
psychological capital with work engagement. It means that the higher the psychological
capital, the higher the work engagement of employee. On the other hand, the lower the
psychological capital, the lower the work engagement of employee.
Key words: psychological capital, work engagement, employee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :
Nama : Febrianita Setyanti
Nomor Mahasiswa : 149114139
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN WORK
ENGAGEMENT PADA KARYAWAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 20 Agustus 2018
Yang menyatakan,
(Febrianita Setyanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan memberikan bimbingan serta pendampingan
selama proses penulisan skripsi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa banyak pihak lain yang memberikan
kontribusi dalam membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai peneliti dari awal proses
penulisan hingga skripsi ini terselesaikan dan selalu menunjukkan jalan keluar
terbaik untuk peneliti.
2. Bapak Setyo Pribadi dan Ibu Rita Haryanti orangtuaku tercinta yang selalu
memberikan doa, kasih sayang, dukungan, fasilitas, dan arahan dalam hidup
pada peneliti. You are my everything.
3. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
4. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph. D. selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu memberikan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan
memberikan semangat kepada peneliti untuk bisa mengerjakan dan
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih atas peran Bapak sebagai
pembimbing yang selalu memotivasi peneliti untuk selalu semangat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
mengerjakan skripsi.
6. Bapak Dr. Yohannes Babtista Cahya Widiyanto, M. Si. dan Ibu Maria Laksmi
Anantasari, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan bimbingan dalam hal akademik kemahasiswaan.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang telah mengajar, mendidik,dan memberi ilmu pengetahuan selama peneliti
menempuh studi.
8. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma: Mas Gandung,
Pak Sidiq, Ibu Nanik, dan Mas Muji atas keramahannya, dukungan, dan
bantuannya dalam administasi kemahasiswaan serta selalu memberikan
semangat kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi.
9. Seluruh staff perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
selama ini telah memberikan pelayanan yang baik kepada peneliti.
10. Seluruh subjek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaganya untuk membantu peneliti dalam pengisian skala penelitian, bantuan
yang kalian berikan sangat berarti bagi peneliti.
11. Kepada Mr. Luthans dan Mr. Schaufeli yang telah mengijinkan peneliti
menggunakan skalanya untuk kepentingan skripsi dan memberikan informasi
tambahan terkait teori-teori yang dipakai dalam skripsi.
12. Kepada kakakku tercinta Prita Patricia yang selalu membantu, memberikan
dukungan, setia menemani dan meluangkan waktunya untuk mendengarkan
semua keluh kesah yang peneliti alami selama mengerjakan skripsi ini. Terima
kasih yaa oncomku reward-nya ampuh ngasih semangat buat ngerjain skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
13. Kepada keluarga besarku tercinta, terima kasih atas dukungan, bantuan, dan
doa yang telah diberikan.
14. Cewek-cewek power rangerku ‘Bolongers Lituhayu’ (Garnis, Lyta, Monik,
Arin, dan Mirna) yang memberikan banyak canda tawa, sering menghibur
peneliti, berbagi pelajaran hidup, perhatian, bantuan, dan informasi-informasi
ter-up to date di dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan. Terima kasih
telah membagi kebolongannya kepada peneliti. I’m so lucky to have you all…
15. Cewek-cewek kece-ku (Sischa, Lisa, Christine, Maharani) yang telah
membantu, memberikan dukungan, mendengarkan keluh kesah peneliti selama
kurang lebih 10 tahun ini. Makasih yaa girls..
16. Teman-teman Psikologi 2014 kelas D dengan nama grup chat saat ini ‘John
Cena’ (Arin, Anggung, Arif, Maria, Cakra, Carys, Dewa, Chris, Dwina, Ayu,
Ella, Fendy, Fiyo, Garnis, Intan, Jennifer, Bram, Leo, Yudis, Angel, Lyta,
Mega, Mirna, Monik, Nadzar, Nungky, Sandri, Ana, Joste, Sekar, Poppy, Arya,
Theo, Vanny, Ayek, Onel), yang telah menemani peneliti selama kurang lebih
4 tahun ini. Terima kasih atas bantuan, canda tawa, pengalaman, menjadi
tempat bertukar informasi, pertemanan yang keren dan solid. Suatu
kebahagiaan bisa menjadi bagian dari kelas D. love you all…
17. Teman-teman Student Staff Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma (Sekre Squad 17/18: Angel, Ruth, Kak Sisca, dan Kak Winda), dan
karyawan di Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Ibu
Nanik, Pak Sidiq, dan Mas Gandung) yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan bantuan sehingga peneliti menjadi semangat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
mengerjakan skripsi. Terima kasih juga atas kesempatan dan pengalaman yang
diberikan kepada peneliti untuk bisa belajar bekerjasama dan mengetahui
bagaimana gambaran dunia kerja yang akan peneliti hadapi.
18. Teman-teman bimbingan Pak Eddy yang selalu memberikan semangat,
motivasi dan dukungan, serta selalu berbagi informasi dan pengetahuan dalam
proses pembuatan skripsi ini. Semangat buat kalian, kalian pasti bisa!!
19. Pada playlist musik favorit peneliti yang selalu menemani peneliti dalam
mengerjakan skripsi dan memotivasi peneliti dengan lirik-lirik lagunya.
20. Seluruh pihak lainnya yang belum peneliti sebutkan satu persatu yang juga
telah membantu, mendukung, dan memberikan semangat bagi peneliti untuk
bisa menyelesaikan skripsi ini. Tuhan memberkati kalian semua.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
sehingga peneliti sangat mengharapkan dan terbuka untuk menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk membantu menyempurnakan skripsi ini dan demi
perkembangan penelitian berikutnya. Peneliti berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, peneliti mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih.
Yogyakarta, 20 Agustus 2018
Peneliti,
Febrianita Setyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 7
A. Work Engagement ......................................................................................... 7
1. Definisi Work Engagement ......................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Dimensi Work Engagement ........................................................................ 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Work Engagement ............................. 10
B. Psychological Capital (PsyCap) .................................................................. 13
1. Definisi Psychological Capital (PsyCap) .................................................. 13
2. Dimensi Psychological Capital ................................................................. 16
3. Dampak Psychological Capital ................................................................. 18
C. Dinamika Antara Psychological Capital dengan Work Engagement .......... 18
D. Kerangka Penelitian ..................................................................................... 20
E. Hipotesis ...................................................................................................... 20
BAB III ................................................................................................................. 21
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 21
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 21
C. Definisi Operasional .................................................................................... 22
D. Subjek penelitian ......................................................................................... 23
E. Metode dan Alat Pengambilan Data ............................................................ 24
F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 27
F. Metode Analisis Data .................................................................................. 31
BAB IV ................................................................................................................. 34
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 34
B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 36
D. Hasil Penelitian ............................................................................................ 40
1. Uji Asumsi ................................................................................................. 40
2. Uji Hipotesis .............................................................................................. 42
E. Pembahasan ................................................................................................. 44
BAB V ................................................................................................................... 47
A. Kesimpulan .................................................................................................. 47
B. Saran ............................................................................................................ 47
1. Bagi Penelitian Berikutnya ........................................................................ 47
2. Bagi Subjek ............................................................................................... 48
1. Bagi Perusahaan atau Organisasi .............................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sebaran Item Skala Psychological Capital Sebelum Uji Coba ............ 26
Tabel 3.2 Sebaran Item Skala Work Engagements Sebelum Uji Coba ................. 27
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Subjek ........................................................... 35
Tabel 4.2 Deskripsi Usia Subjek ........................................................................... 35
Tabel 4.3 Deskripsi Daerah Tempat Kerja Subjek................................................ 35
Tabel 4.4 Data Empirik Skala Psychological Capital .......................................... 37
Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris PsyCap ................... 37
Tabel 4.6 Tingkat Psychological Capital Keseluruhan ........................................ 38
Tabel 4.7 Data Empirik Skala Work Engagement ................................................ 39
Tabel 4.8 Hasil Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Work Engagement .. 39
Tabel 4.9 Tingkat Work Engagement Keseluruhan .............................................. 39
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 40
Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 42
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Spearman’s rho Correlations .............................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Skala Penelitian .......................................................................... 56
LAMPIRAN B Hasil Uji Reliabilitas Skala Psychological Capital ..................... 66
LAMPIRAN C Hasil Uji Reliabilitas Skala Work Engagement .......................... 68
LAMPIRAN D Hasil Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris ............................. 70
LAMPIRAN E Hasil Uji Normalitas ................................................................... 72
LAMPIRAN F Hasil Uji Linearitas ..................................................................... 74
LAMPIRAN G Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 76
LAMPIRAN H Izin dari Peneliti Skala Psychological Capital ........................... 78
LAMPIRAN I Izin dari Peneliti Skala Work Engagement .................................. 82
LAMPIRAN J Surat Keterangan Penerjemahan Skala Psychological Capital .... 85
LAMPIRAN K Surat Keterangan Penerjemahan Skala Work Engagement ........ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan dan pencapaian tujuan di dalam sebuah perusahaan akan
selalu berkaitan dengan sumber daya manusianya. Menurut Bakker, Schaufeli,
Leiter & Taris (2008), perusahaan mengharapkan karyawan mereka untuk
proaktif, menunjukkan inisiatif, dan memiliki komitmen yang tinggi dalam
bekerja. Dengan demikian, perusahaan membutuhkan karyawan yang penuh
semangat bekerja, dedikasi, dan absorption dengan pekerjaan mereka atau
dengan kata lain karyawan memiliki engagement terhadap pekerjaannya (Bakker
& Schaufeli, 2008). Menurut Attridge (2009) karyawan dengan engagement
yang tinggi adalah karyawan yang terlibat aktif, memiliki komitmen, antusias
dalam bekerja, dan memiliki gairah terhadap pekerjaannya.
Pada tahun 2014 lembaga pelatihan berbasis performance “Dale
Carnegie” melakukan survei tentang engagement pada karyawan di Indonesia.
Survei dilakukan pada 1500 responden di berbagai perusahaan di Indonesia.
Hasilnya menyatakan bahwa hanya 29% karyawan di Indonesia yang sangat
terikat (fully engaged). Sebaliknya, 52% karyawan yang tidak terlalu terikat
(partially engaged) dan 19% lainnya tidak terikat (actively disengaged) (Dale
Carnegie, 2016). Sedangkan di tahun 2016, lembaga konsultasi bisnis
internasional “Gallup” juga melakukan survei tentang keterikatan karyawan di
Indonesia. Hasil yang didapat adalah sebanyak 13% karyawan yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
fully engaged, 76% partially engaged, dan 11% karyawan memiliki actively
disengaged (PortalHR, 2016). Berdasarkan hasil kedua survei dapat dilihat
bahwa karyawan yang memiliki fully engaged mengalami penurunan sebanyak
16%, sedangkan pada karyawan yang memiliki partially engaged mengalami
peningkatan sebanyak 24%.
Karyawan yang memiliki engagement dianggap penting karena dapat
meningkatkan produktivitas karyawan, profitabilitas, mempertahankan
karyawan, kepuasan konsumen, serta keberhasilan untuk organisasi
(Kusmalinda, Putri, Setyoningrum, Arrahman, & Antonio, 2014). Attridge
(2009) juga menyatakan bahwa apabila karyawan yang memiliki engagement
tinggi, maka perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan seperti
memperbaiki budaya organisasi, menaikkan loyalitas karyawan dan konsumen,
tingginya penjualan dan keuntungan. Selain itu, work engagement juga berasal
dari konsep psikologi positif dan memiliki dampak positif pada kepuasan kerja
karyawan (Yeh, dalam Costantini, Paola, Ceschi, Sartori, Meneghini, & Fabio,
2016).
Menurut Schaufeli & Bakker (2010) engagement memiliki dua istilah
yaitu “work engagement” dan “employee engagement” yang biasanya dapat
digunakan secara bergantian. Istilah work engagement mengacu pada hubungan
antara karyawan dengan pekerjaannya, sedangkan employee engagement
mengacu pada hubungan karyawan dengan organisasinya. Pengertian dari work
engagement menurut Schaufeli, Salanova, Gonzalez, & Bakker (2002) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
keadaan positif, memiliki motivasi, dan pandangan terhadap kondisi kerja yang
ditandai dengan adanya vigor, dedication, dan absorption.
Pada penelitian terdahulu menyatakan bahwa work engagement dapat
dipengaruhi oleh jenis kelamin karyawan. Menurut Banihani, Lewis & Syed
(2013) karyawan laki-laki lebih mudah mengalami engaged dibandingkan
dengan karyawan perempuan. Faktor lain yang mempengaruhi work engagement
adalah usia karyawan (Kim & Kang, 2016). Selain itu, menurut Bakker &
Demerouti (2007) terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi work
engagement seperti job resources dan personal resources (misalnya efikasi diri,
self-esteem, dan optimisme). Personal resources adalah evaluasi diri yang
positif terkait dengan ketahanan dan mengacu pada kesadaran individu terhadap
kemampuan individu untuk mengontrol dan memberikan dampak sukses pada
lingkungan mereka (Hobfoll, Johnson, Ennis, & Jackson, 2003). Costantini,
Paola, Ceschi, Sartori, Meneghini, & Fabio (2016) menyatakan bahwa
psychological capital adalah salah satu personal resources yang mampu
meningkatkan work engagement.
Pengertian dari psychological capital menurut Luthans, Youssef, &
Avolio (2007) adalah tahap perkembangan positif seseorang yang ditandai
dengan: (1) memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi tugas-tugas dan
berusaha untuk berhasil dalam menyelesaikannya tugas yang menantang (self-
efficacy); (2) membuat atribusi yang positif tentang kesuksesan saat ini dan masa
depan (optimism); (3) memiliki kegigihan dalam mencapai tujuan dan memiliki
banyak cara untuk mencapai tujuan (hope); (4) ketika memiliki masalah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
halangan, individu dapat bertahan dan bangkit kembali untuk mencapai
kesuksesan (resiliency).
Berdasarkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi work engagement,
peneliti memfokuskan pembahasan mengenai hubungan antara psychological
capital dengan work engagement. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
hasil penelitian antara Indrianti & Hadi (2012) dan Nugroho, Mujiasih, &
Prihatsani (2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Indrianti & Hadi (2012),
menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara psychological capital dengan work
engagement pada perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Nugroho, Mujiasih,
& Prihatsani (2013) menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara
psychological capital dan work engagement pada karyawan PT. Bank Mega
regional area Semarang.
Penelitian yang dilakukan oleh Indrianti & Hadi (2012) menggunakan
skala psychological capital dan work engagement yang dibuat sendiri oleh
peneliti. Sedangkan pada penelitian Nugroho, Mujiasih, & Prihatsani (2013)
melakukan modifikasi skala Psychological Capital Questionnaire (PCQ) dan
skala The Utrecht Work Engagement Scale (UWES). Model skala yang
digunakan pada kedua penelitian tersebut adalah model skala Likert yang terdiri
atas empat kategori jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai
(TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Selain itu, analisis data yang dilakukan oleh
Indrianti & Hadi (2012) dan Nugroho, Mujiasih, & Prihatsani (2013)
menggunakan teknik uji korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Jika melihat hubungan psychological capital dan work engagement yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini akan meneliti tentang
hubungan antara psychological capital dan work engagement pada karyawan
terutama pada karyawan di Indonesia. Karyawan menjadi bagian penting dalam
mencapai tujuan perusahaan dan akan lebih baik lagi apabila karyawan dapat
memberikan performa kerja yang baik sehingga, penting untuk melihat tingkat
psychological capital pada karyawan untuk mengetahui seberapa besar mereka
engaged dengan pekerjaannya. Ketertarikan peneliti untuk meneliti hubungan
antara psychological capital dan work engagement pada karyawan juga
dikarenakan adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Indrianti & Hadi (2012) dan Nugroho, Mujiasih, & Prihatsani (2013). Selain itu,
penelitian ini menggunakan subjek dari berbagai perusahaan. Hal ini
dikarenakan pada penelitian sebelumnya, subjek yang digunakan merupakan
karyawan yang berasal dari satu perusahaan saja sehingga menyebabkan adanya
social desirability karena adanya kecenderungan untuk memenuhi harapan-
harapan sosial dalam mengisi skala atau adanya norma-norma tertentu yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian (Nugroho, Mujiasih, & Prihatsani, 2013)
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara
Psychological Capital dengan Work Engagement pada karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji teori yang
menghubungkan psychological capital dengan work engagement pada
karyawan.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
Psikologi Industri dan Organisasi dalam pemahaman mengenai
psychological capital dan work engagement. Selain itu, untuk mengetahui
hubungan antara psychological capital dengan work engagement pada pada
karyawan.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam
mengelola sumber daya manusia, berkaitan dengan upaya meningkatkan
psychological capital dan work engagement dalam diri karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Work Engagement
1. Definisi Work Engagement
Khan (1990) merupakan orang pertama yang membahas mengenai
konsep engagement (dalam Schaufeli & Bakker, 2010). Pada penelitiannya,
Kahn memperkenalkan konsep personal engagement dan personal
disengagement. Personal engagement merupakan keikutsertaan karyawan
terhadap pekerjaannya yang diekspresikan oleh karyawan secara fisik,
kognitif, dan emosional selama bekerja. Sedangkan personal
disengagement didefinisikan sebagai lepasnya keterlibatan kerja dari diri
karyawan sehingga menyebabkan penarikan diri dan membela diri secara
fisik, kognitif, atau emosional selama bekerja (Kahn, 1990). Engagement
memiliki istilah lain yaitu, employee engagement, dan work engagement.
Menurut Schaufeli & Bakker (2010) mendefinisikan istilah work
engagement sebagai hubungan antara karyawan dengan pekerjaannya,
sedangkan istilah employee engagement lebih terkait pada hubungan antara
karyawan dengan organisasinya.
Schaufeli et al. (2002) menjelaskan bahwa work engagement adalah
keadaan positif, pemenuhan, dan pandangan terhadap kondisi kerja yang
dikarakteristikkan dengan adanya: (1) semangat (vigor) yang ditandai
dengan tingkat energi yang tinggi dan ketahanan mental saat bekerja, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kemauan untuk memberikan usahanya dalam pekerjaan, dan tidak mudah
lelah, serta tekun bahkan saat menghadapi kesulitan; (2) dedikasi
(dedication) ditandai dengan adanya perasaan antusiasme, bangga, merasa
terinspirasi, dan mau menerima tantangan; (3) absorpsi (absorption)
ditandai dengan konsentrasi penuh dan sangat menyukai pekerjaannya,
hingga merasa waktu dengan cepatnya berlalu dan sulit untuk memisahkan
diri dengan pekerjaannya.
Inceoglu & Warr (2012) juga menyatakan bahwa karyawan yang
engaged memiliki perasaan yang positif di setiap situasi. Selain kepuasan,
karyawan juga termotivasi untuk mengeluarkan tenaganya dalam bekerja.
Selain itu, Maslach & Leiter (1997, dalam Banihani, Lewis & Syed, 2013)
juga menyatakan bahwa engagement ditandai dengan adanya energi,
keterlibatan, dan efikasi yang berlawanan dengan burnout. Selain itu,
Bakker & Schaufeli (1999, dalam Demerouti et. al, 2001) menyatakan
bahwa work engagement lebih mengacu pada keadaan motivasi dan afektif
yang lebih tetap dan meresap yang tidak terfokus pada objek, peristiwa,
individu, atau perilaku tertentu.
Berdasarkan uraian teori-teori, maka dapat disimpulkan bahwa work
engagement merupakan kondisi keterikatan karyawan dengan pekerjaannya
yang dilandasi dengan pikiran yang positif sehingga mereka mampu
mengekspresikan dirinya baik secara fisik, kognitif, maupun afektif dalam
melakukan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Dimensi Work Engagement
Pada penelitiannya, Schaufeli et al. (2002) menyatakan bahwa
dimensi yang terdapat dalam work engagement merupakan konstruk
multidimensional. Meski termasuk kedalam konstruk multidimensional,
Sonnentag (2003, dalam Schaufeli & Bakker, 2010) menyatakan bahwa work
engagement merupakan sebuah konstruk kesatuan yang dibentuk oleh tiga
dimensi yang berbeda namun terkait erat satu sama lainnya, sehingga dalam
penggunaan skala UWES skor yang digunakan sebagai ukuran dalam work
engagement adalah skor gabungan dari dimensi work engagement. Selain itu
Schaufeli et al. (2006, dalam Schaufeli & Bakker, 2010) juga
merekomendasikan agar menggunakan skor total pada UWES sebagai
indikator dari work engagement. Schaufeli et al. (2002) menjelaskan
mengenai tiga dimensi yang terdapat dalam work engagement, yaitu:
a. Semangat (vigor)
Pada dimensi semangat (vigor) ditandai dengan tingkat energi dan
resiliensi mental yang tinggi saat bekerja, kemauan untuk memberikan
usahanya dalam pekerjaan, dan tidak mudah lelah, serta tekun bahkan saat
menghadapi kesulitan. Karyawan dengan skor vigor yang tinggi pada
umumnya memiliki energi, semangat, dan stamina yang tinggi saat
bekerja. Sedangkan untuk karyawan dengan skor yang rendah memiliki
energi, semangat, dan stamina yang rendah ketika sedang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Dedikasi (dedication)
Dimensi ini ditandai dengan adanya perasaan terlibat yang sangat
kuat pada diri karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu,
karyawan juga merasakan keberartian (significance), antusiasime
(enthusiasm), inspirasi (inspiration), kebanggaan (pride), dan tantangan
(challenge). Karyawan yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini
memiliki kebermaknaan dengan pekerjaannya, menginspirasi, dan
menantang, serta merasa antusias dan bangga akan pekerjaannya.
Sedangkan pada karyawan dengan skor yang rendah akan sebaliknya.
c. Absorpsi (absorption)
Absorpsi (absorption) ditandai dengan konsentrasi yang penuh dan
serius ketika bekerja. Selain itu, dalam bekerja waktu terasa cepat berlalu
dan sulit untuk memisahkan diri dengan pekerjaannya. Karyawan yang
memiliki skor tinggi pada dimensi ini merasa senang dan sulit untuk
melepaskan diri dari pekerjaannya hingga merasa waktu berlalu dengan
cepat. Sementara bagi karyawan yang memiliki skor rendah merasa tidak
tertarik dengan pekerjaannya dan tidak mengalami kesulitan untuk
melepaskan diri dari pekerjaannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Work Engagement
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
work engagement dari berbagai penelitian terdahulu, diantaranya sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. JD-R (Job Demands-Resources)
JD-R merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi work engagement. Menurut Bakker & Demerouti (2007)
JD-R merupakan sebuah konsep dimana pekerjaan memberikan tekanan
pada karyawan sehingga terjadi ketidakseimbangan antara tuntutan pada
karyawan dengan sumber daya disekitarnya. Model JD-R bersifat
motivasional dimana job resources memiliki potensi berupa motivasi
sehingga mengarah pada tingginya work engagement walaupun job
demands juga sedang tinggi (Bakker & Demerouti, 2007). JD-R terdiri
atas dua aspek yang mampu mempengaruhi dinamika psikologis
karyawan, yaitu:
1) Job Demands
Job demands merujuk pada aspek fisik, psikologis, sosial, dan
organisasi dari pekerjaan yang membutuhkan usaha untuk
mencapainya dan akan berdampak pada aspek fisik atau psikologis
individu (Bakker & Demerouti, 2007).
2) Job Resources
Job resources merujuk pada aspek fisik, sosial, atau organisasi
dari pekerjaan yang memungkin karyawan untuk: (1) mengurangi
tuntutan pekerjaan dalam kaitannya dengan pengorbanan psikologis
(psychological cost) yang diberikan karyawan; (2) berpengaruh
dalam mencapai tujuan kerja; atau (3) merangsang pertumbuhan,
pembelajaran, dan pengembangan (Bakker & Demerouti, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Personal Resources
Personal resources adalah evaluasi diri positif yang
dihubungkan dengan resiliensi (Bakker & Demerouti, 2008). Menurut
Hobfoll et al. (2003) personal resources merupakan kesadaran pada
karyawan terhadap kemampuannya dalam mengontrol dan memberikan
keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karyawan yang fully engaged dalam pekerjaannya
percaya bahwa mereka mampu memenuhi tuntutan dalam pekerjaannya,
cenderung optimis, dan mereka juga dapat memenuhi kebutuhannya
dengan berpartisipasi dan mengambil peran dalam organisasinya
(Xanthopoulou, Bakker, Demerouti & Schaufeli, 2007).
c. Jenis Kelamin
Menurut Banihani, Lewis & Syed (2013) jenis kelamin dapat
mempengaruhi kemudahan karyawan untuk mengalami engaged dengan
pekerjaannya. Selain itu dikatakan bahwa karyawan pria lebih mudah
mengalami engaged daripada karyawan perempuan. Hal ini disebabkan
karena organisasi memberikan lebih banyak nilai pada karakteristik pria
dan percaya bahwa karakteristik tersebut harus ditiru oleh semua
karyawan. Sehingga karyawan perempuan merasa kurang dihargai dan
bermanfaat dalam organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Usia
Menurut Kim & Wang (2016) menyatakan bahwa usia dapat
mempengaruhi work engagement karyawan. Hasil penelitiannya,
menunjukkan bahwa karyawan karyawan yang lebih tua usianya lebih
engaged daripada karyawan di usia muda. Usia memiliki hubungan
positif yang signifikan dengan regulasi emosi dan identitas karir yang
mana keduanya berkontribusi pada peningkatan sumber daya.
Singkatnya, karyawan yang lebih tua usianya lebih engaged karena
mereka miliki lebih banyak sumber daya untuk mengelola tuntutan yang
mereka hadapi di tempat kerja.
B. Psychological Capital (PsyCap)
1. Definisi Psychological Capital (PsyCap)
Menurut Luthans (2005, dalam Zhao & Hou, 2009) psychological
capital Psychological capital muncul akibat adanya kebutuhan para praktisi
dalam organisasi dimana pendekatan negatif dianggap terlalu membuat para
pekerja hanya mencoba untuk memenuhi kebutuhan pribadinya saja dan
hanya dapat menyelesaikan permasalahan jangka pendek. Pendekatan
negatif yang dimaksud yaitu keadaan emosional tenaga kerja, stress,
burnout, konflik, dan disengagement (Luthans & Youssef, 2007). Karena
adanya kekurangan dari pendekatan negatif, maka muncul pendekatan
positif yang dikembangkan oleh Seligman yang lebih berfokus untuk
membantu orang yang sehat menjadi lebih bahagia, produktif, dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya (dalam Luthans, Youssef, &
Avolio, 2007). Penelitian psikologi positif kemudian memunculkan Positive
Organizational Behavior (POB) di tingkat individu dan Positive
Organizational Scholarship di tingkat organisasi (dalam Luthans, Youssef,
& Avolio, 2007).
Pada positive organizational behavior terdapat beberapa kriteria
yang harus dipenuhi dan salah satunya adalah konstruk tersebut harus
berupa state-like. Psychological capital sendiri dianggap sebagai bagian
dari positive organizational behavior karena memiliki karakteristik state-
like seperti yang terdapat pada POB dan psychological capital dapat
menggambarkan secara lebih baik dalam memahami dan mengembangkan
sumber daya manusia sebagai asset dari perusahaan (Luthans, Youssef, &
Avolio, 2007).
Menurut Luthans (2005, dalam Zhao & Hou, 2009) psychological
capital memiliki empat aspek yaitu: (1) didasarkan pada paradigma
psikologi positif yang menekankan pada kepositifan dan human advantages;
(2) dibentuk dari keadaan psikologis untuk mematuhi perilaku organisasi
yang positif; (3) melebihi human capital (apa yang anda ketahui, seperti
pengetahuan, keterampilan, perspektif, dan kemampuan), social capital
(yang anda kenal, seperti, kepercayaan, hubungan, jaringan kerja, dan
teman-teman), dan menyangkut siapa diri anda (misalnya, kepercayaan diri,
harapan, optimisme, dan ketahanan), dan (4) meningkatkan kinerja dan
kompetitif melalui investasi dan pengembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pada tahun 2007, Luthans, Youssef, & Avolio membuat
pembaharuan dalam teori psychological capital. Mereka berpikir bahwa
psychological capital merupakan tahap perkembangan positif seseorang
yang ditandai dengan: (1) memiliki kepercayaan diri dan keyakinan (self-
efficacy) untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang dan memberikan
usaha yang cukup untuk sukses dalam tugas-tugas tersebut; (2) membuat
atribusi yang positif (optimism) tentang kesuksesan di masa kini dan masa
depan; (3) tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan dan bila perlu
mengalihkan cara untuk mencapai tujuan dan keberhasilan (hope); (4)
ketika dihadapkan pada permasalahan dan halangan dapat bertahan dan
kembali (resiliency) bahkan lebih, untuk mencapai kesuksesan.
Menurut Zhao & Hou (2009) psychological capital merupakan
sublimasi, integrasi sumber daya dan keadaan psikologis individu yang
positif yang meliputi empat dimensi yaitu: (1) self-efficacy; (2) optimism;
(3) hope; (4) resiliency.
Berdasarkan beberapa definisi dari psychological capital maka
peneliti menyimpulkan bahwa psychological capital merupakan suatu
perkembangan positif pada diri individu yang meliputi self-efficacy,
optimism, hope, resiliency dan dapat mengoptimalkan potensi di dalam diri
sehingga membantu kinerja organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Dimensi Psychological Capital
Psychological capial memiliki empat dimensi yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Luthans et al. (2007) menyatakan bahwa
dalam psychological capital, keempat dimensi saling mempengaruhi
sehingga tidak memadai apabila hanya menganalisis satu atau beberapa
dimensi psychological capital. Keempat dimensi tersebut adalah self-
efficacy, hope, optimism, dan resiliency.
a. Self-efficacy
Pada dimensi self-efficacy ditandai dengan adanya keyakinan
atau kepercayaan diri dari seseorang mengenai kemampuannya dalam
mengarahkan motivasi, sumber-sumber kognisi, dan melakukan
sejumlah tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam
melaksanakan tugas dalam konteks tertentu (Luthans, Youssef, &
Avolio, 2007).
b. Optimism
Optimisme dalam dimensi psychological capital menyebabkan
orang tersebut menjadi realistis dan fleksibel. Hal tersebut dikarenakan
optimisme dalam psychological capital tidak hanya perasaan positif saja
tetapi merupakan suatu pembelajaran yang kuat dalam hal displin diri,
analisa kesalahan masa lalu, dan perencanaan pencegahan terjadinya hal
buruk (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007). Selain itu, individu dengan
optimisme yang tinggi dalam akan mampu merasakan implikasi secara
kognitif dan emosional ketika mendapatkan kesuksesan. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tersebut juga mampu menentukan nasibnya sendiri meskipun
mendapatkan tekanan dari orang lain dan memberikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak terkait dalam tercapainya kesuksesan dirinya
(Luthans, Youssef, & Avolio, 2007).
c. Hope
Hope pada dimensi psychological capital memiliki istilah
pathway yang merupakan suatu perencanaan untuk mencapai tujuan.
Sedangkan istilah hope yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari hanya memiliki istilah agency atau willpower saja (Luthans,
Youssef, & Avolio, 2007). Karyawan yang memiliki hope yang tinggi
akan memiliki karakteristik pemikir yang independen, memiliki locus of
control internal, memiliki kontrol penuh untuk mengatur energi yang ia
gunakan dalam mencapai tujuannya, dan selalu mencari cara lain atau
pilihan lain ketika menghadapi kesulitan (Luthans, Youssef, & Avolio,
2007).
d. Resiliency
Resilisensi pada dimensi psychological capital ditandai ketika
karyawan sedang memiliki masalah dan kesulitan, maka mereka dapat
mempertahankan dan dapat dengan cepat bouncing back bahkan dapat
melampaui untuk mencapai kesuksesan (Luthans, Youssef, & Avolio,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Dampak Psychological Capital
Avey, Wernsing & Luthans (2008) menyatakan bahwa
psychological capital berhubungan dengan emosi positif. Sedangkan emosi
positif tersebut berkaitan dengan sikap dan perilaku karyawan yang akan
berdampak pada perubahan organisasi yang positif. Oleh sebab itu,
psychological capital dapat membantu individu untuk berfungi secara
efektif untuk mengejar aspirasi dan juga saat individu mengalami
kegagalan, atau kekecewaan (Chan, 2017).
Karyawan dengan tingkat psychological capital yang tinggi
cenderung memiliki lebih banyak emosi positif dan dapat menjadi lebih
engaged dengan pekerjaannya (Avey, Wernsing, & Luthans, 2008). Oleh
sebab itu, karyawan dengan tingkat psychological capital yang tinggi
diharapkan dapat meningkatkan work engagement dan kinerja pekerjaan
dari waktu ke waktu (Alessandri et al., 2016).
C. Dinamika HubunganAntara Psychological Capital dengan Work
Engagement
Psychological Capital (PsyCap) merupakan tahap perkembangan positif
pada diri individu yang ditandai dengan adanya: (1) memiliki kepercayaan diri
(self-efficacy) untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang dan memberikan
usaha yang cukup untuk sukses dalam tugas-tugas tersebut; (2) membuat atribusi
yang positif (optimism) tentang kesuksesan di masa kini dan masa depan; (3)
tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan dan bila perlu mengalihkan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk mencapai tujuan dan keberhasilan; (4) ketika dihadapkan pada
permasalahan dan halangan dapat bertahan dan kembali (resiliency) bahkan
lebih, untuk mencapai kesuksesan (Luthans & Youssef, 2007). Budiharjo (2014)
menyatakan bahwa perusahaan atau organisasi yang memiliki karyawan dengan
psychological capital yang kuat akan membuat karyawan berkomitmen kuat
dengan pekerjaannya. Karyawan akan bersemangat dan senang dengan
pekerjaannya, bahkan mereka tidak memikirkan waktu kerja dan rewards yang
diterima. Menurut Luthans, Youssef, & Avolio (2007) individu dengan PsyCap
yang tinggi dapat beradaptasi dan fleksibel dalam memutuskan sesuatu untuk
memenuhi tuntutan pekerjaannya. Psychological capital juga membantu
karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan yang lebih tinggi
di dalam pekerjaannya.
Dalam work engagement, psychological capital dianggap sebagai
personal resouces yang dapat meningkatkan work engagement (Costantini et al.
2016). Hal tersebut disebabkan karena karyawan akan terlibat aktif dalam
pekerjaannya dan percaya bahwa mereka mampu untuk memenuhi tuntutan
kerja, serta optimis, berpartisipasi dan berperan aktif dalam organisasinya
(Xanthopoulou et al. 2007). Work engagement adalah suatu keadaan positif,
memiliki motivasi, dan pandangan terhadap kondisi kerja yang dicirikan dengan
adanya semangat, dedikasi, dan absorpsi (Schaufeli et al. 2002). Sehingga
semakin tinggi karyawan memiliki psychological capital maka akan diikuti
dengan semakin tingginya work engagement dalam diri karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Kerangka Penelitian
Berikut adalah bagan yang menjelaskan kerangka penelitian hubungan
antara psychological capital dan work engagement:
Bagan 2.1 Hubungan Antarvariabel
E. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara
psychological capital dan work engagement. Ketika karyawan memiliki
psychological capital yang tinggi maka karyawan akan semakin engaged.
Sebaliknya, ketika karyawan memiliki psychological capital yang rendah maka
karyawan akan semakin disengaged.
Psychological capital tinggi
Kondisi perkembangan positif.
Mengoptimalkan potensi di dalamdiri
Kepercayaan diri, optimis dan resiliensi yang tinggi, serta
memiliki perencanaan untukmencapai tujuan.
Work engagement tinggi
Psychological capital rendah
Kondisi perkembangan rendah.
Tidak mengoptimalkan potensi di dalam diri
Kepercayaan diri, optimis dan resiliensi yang rendah, serta kurang
memiliki perencanaan untukmencapai tujuan.
Work engagement rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji
teori secara objektif dengan cara memeriksa atau meneliti hubungan antar
variabel. Variabel-variabel tersebut harus dapat diukur sehingga menghasilkan
data numerik yang dapat dianalisis secara statistic (Creswell, dalam Supratiknya,
2014) Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional yang bertujan
untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel atau lebih variabel lain
yang didasarkan pada koefisien korelasi (Azwar, 2016). Menurut Creswell
(dalam Supratiknya, 2014) menyatakan bahwa dalam penelitian korelasional
juga menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel-
variabel yang diukur dengan instrumen-instrumen penelitian. Dalam penelitian
ini, peneliti akan meneliti korelasi antara psychological capital dan work
engagement.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel independent merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lainnya. Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain (Suparno, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam penelitian ini akan diteliti dua variabel, yaitu:
1. Variabel independent : Psychological Capital (PsyCap)
2. Variabel dependen : Work Engagement
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini akan dikemukakan definisi operasional sebagai
batasan mengenai psychological capital dan work engagement. Menurut Azwar
(2014) definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik dari variabel yang dapat diamati. Berikut
merupakan penjelasan dari variabel-variabel pada penelitian ini:
1. Psychological Capital
Psychological capital merupakan perkembangan pada diri karyawan
yang positif yang meliputi self-efficacy, optimism, hope, resiliency, serta
dapat mengoptimalkan potensi di dalam diri sehingga membantu kinerja
organisasi. Psychological capital akan diukur menggunakan Skala
Psychological Capital Questionare (PCQ) yang dibuat oleh Luthans,
Youssef, & Avolio (2007). Pada Psychological Capital Questionare
terdapat 12 item yang terdiri dari empat karakteristik yaitu self-efficacy,
optimism, hope, dan resiliency. Setiap dimensinya diwakili oleh tiga item
untuk self-efficacy, empat item untuk hope, tiga item untuk resiliency, dua
item untuk mewakili karakteristik optimism, dan kemudian diadaptasi
menjadi PCQ. Semakin tinggi skor setiap dimensi psychological capital
menunjukkan semakin tinggi tingkat psychological capital. Sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
semakin rendah skor setiap dimensi menunjukkan semakin rendah tingkat
psychological capital.
2. Work Engagement
Work Engagement adalah kondisi keterikatan karyawan dengan
pekerjaannya yang berlandaskan pikiran yang positif sehingga karyawan
mampu mengekspresikan dirinya baik secara fisik, kognitif, maupun afektif
dalam melakukan pekerjaan. Work Engagement akan diukur dengan
menggunakan Skala Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) yang
dibuat oleh Schaufeli, dkk (2017). Pada UWES-9 terdapat sembilan item
yang terdiri dari tiga dimensi yaitu vigor, dedication, dan absorption
(Schaufeli, dkk, 2006). Semakin tinggi skor total pada skala work
engagement menunjukkan semakin tinggi tingkat work engagement.
Sebaliknya, semakin rendah total skor menunjukkan semakin rendah tingkat
work engagement.
D. Subjek penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada karyawan tetap
yang telah bekerja selama lebih dari 1 tahun di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kurniawati (2014)
menyatakan bahwa terdapat korelasi antara masa kerja dengan keterikatan kerja
sehingga semakin lama karyawan bekerja dalam sebuah perusahaan semakin
tinggi pula karyawan tersebut memiliki keterikatan kerja dan begitu sebaliknya.
Oleh sebab itu, penelitian ini memilih karyawan tetap yang telah bekerja selama
lebih dari 1 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga
layak dijadikan sampel (Sugiyono, 2008). Peneliti akan memberikan skala
kepada karyawan tetap yang telah bekerja selama lebih dari 1 tahun di wilayah
DKI Jakarta.
E. Metode dan Alat Pengambilan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan penyebaran
skala. Penyebaran skala merupakan metode yang berbentuk laporan diri sendiri
yang berisi daftar kumpulan pernyataan yang harus dijawab oleh individu
sebagai subjek penelitian (Azwar, 2012). Pada penelitian ini akan menggunakan
skala yang terdiri dari Skala Psychological Capital dan Skala Work Engagement.
Item-item pada kedua skala ditulis dalam bentuk item favorable. Pengertian dari
item favorable adalah pertanyaan-pertanyaan yang bila disetujui maka akan
menunjukkan sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian.
(Anderson, dalam Supratiknya, 2014).
1. Skala Psychological Capital
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data psychological
capital dalam penelitian ini adalah skala adaptasi dari Luthans, Youssef, &
Avolio (2007), yaitu skala Psychological Capital Questionnaire 12 (PCQ-
12). Skala ini disusun berdasarkan empat dimensi, yaitu self-efficacy, hope,
optimism, dan resiliency. Sebelum mengadaptasi skala, peneliti sudah
memperoleh izin dari pihak atau peneliti-peneliti yang berkaitan langsung
dengan skala (terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Peneliti mengadaptasi skala PCQ-12 dengan menterjemahkan skala
tersebut dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Kemudian mencari ahli
bahasa dan mendiskusikannya dengan dosen pembimbing untuk
mengkoreksi terjemahan peneliti. Proses penerjemahan ini dilakukan agar
alat ukur lebih mudah dimengerti tanpa mengubah makna dari alat ukur
sebenarnya. Metode yang digunakan dalam proses penerjemahan skala
adalah metode back-translation. Back-translation merupakan suatu metode
dengan melibatkan pengambilan protokol dari sebuah penelitian dalam
bahasa tertentu. Protokol tersebut akan diterjemahkan ke dalam bahasa lain,
kemudian meminta orang lain untuk menerjemahkan kembali ke bahasa
aslinya untuk menekan kemunculan bias yang dapat terjadi (Matsumoto &
Juang, 2008).
Setelah mendapatkan izin dari pihak atau peneliti-peneliti yang
berkaitan langsung dengan skala, kemudian skala Psychological Capital
diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dengan melibatkan
Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma. Selanjutnya, skala
Psychological Capital diterjemahkan kembali dari Bahasa Indonesia ke
Bahasa Inggris dengan melibatkan Lembaga Bahasa Universitas Sanata
Dharma dan mendiskusikan kembali dengan dosen pembimbing dan dua
orang dosen sebagai expert judgement untuk mengoreksi terjemahan
tersebut. Ketika skala Psychological Capital sudah dinyatakan baik, maka
peneliti segera melakukan uji coba skala tersebut.
Skala PCQ merupakan jenis Skala Likert. Pada Skala Likert, subjek
diminta untuk menyatakan persetujuan-ketidaksetujuannya dalam sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kontinum yang terdiri atas enam jenis respon, yaitu “Sangat Setuju”,
“Setuju”, “Agak Setuju”, “Agak Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Sangat
Tidak Setuju”. Peneliti sengaja menghilangkan pilihan respon tengah untuk
menghindari kecenderungan subjek untuk mengisi kategori tengah atau
ragu-ragu (Supratiknya, 2014). Skala ini terdiri dari 12 pertanyaan
mengenai masing-masing aspek dalam variabel psychological capital. Item
pada instrument memiliki satu jenis yaitu favorable yang bersifat
mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri variabel yang diukur
(Supratiknya, 2014).
Tabel 3.1 Sebaran Item Skala Psychological Capital Sebelum Uji Coba
2. Skala Work Engagement
Pada skala work engagement, instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah dengan skala adaptasi dari Schaufeli, Bakker &
Salanova (2006). Skala yang digunakan adalah The Utrecht Work
Engagement Scale 9 (UWES-9). Sebelum melakukan adaptasi skala,
peneliti telah memperoleh izin dari pihak atau peneliti-peneliti yang
berkaitan langsung dengan skala (terlampir). Skala kemudian di
terjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dengan menggunakan
Variabel Dimensi Nomor Item
Favorable Jumlah Bobot
Psychological
Capital
Self-efficacy 1, 2, 3 3 25 %
Hope 4, 5, 6, 7 4 33 %
Resiliency 8, 9, 10 3 25 %
Optimism 11, 12 2 17 %
Total 12 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
metode back-translation. Penerjemahan dilakukan dengan melibatkan
Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma. Setelah di terjemahkan, skala
kemudian dikoreksi oleh dosen pembimbing dan dua orang dosen sebagai
expert judgement. Setelah skala dinyatakan baik, maka peneliti melakukan
uji coba skala pada subjek.
Skala ini terdiri dari 9 item mengenai masing-masing dimensi dalam
variabel work engagement, yaitu vigor, dedication, dan absorption. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pernyataan dengan
“Tidak Pernah”, “Hampir Tidak Pernah”, “Jarang”, “Kadang-kadang”,
“Sering”, “Sangat Sering”, dan “Selalu”. Semua item pada skala ini berjenis
favorable. Skala UWES-9 merupakan jenis skala rating yang dimulai dari 0
(tidak pernah) hingga 6 (selalu) (Schaufeli et al., 2006).
Tabel 3.2 Sebaran Item Skala Work Engagements Sebelum Uji Coba
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur merupakan taraf yang menunjukkan sejauh mana
bukti-bukti empiris maupun teoritis mendukung atau membenarkan cara
menafsirkan skor sesuai dengan tujuan penggunaan tes (Supratiknya, 2014).
Berdasarkan jenisnya, validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Variabel Dimensi Nomor Item
Favorable Jumlah Bobot
Work Engagement
Vigor 1, 2, 3 3 33 %
Dedication 4, 5, 6 3 33 %
Absorption 7, 8, 9 3 33 %
Total 9 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
validitas isi. Haynes, Richard, & Kubany (1995, dalam Supratiknya 2016)
mendefinisikan bahwa validitas isi merupakan taraf sejauh mana unsur-
unsur instrument alat ukur relevan dan mencerminkan konstruk sasaran
untuk tujuan pengukuran tertentu.
Pengujian validitas yang digunakan pada alat ukur penelitian ini
adalah validitas isi. Validitas isi dinilai berdasarkan penilaian tiga orang
dosen sebagai professional judgement untuk mengetahui kesesuaian item-
item dalam tes dengan dimensi-dimensi yang hendak diungkap. Selain itu,
validitas isi dalam skala psychological capital dan work engagement yang
merupakan skala adaptasi diterjemahkan oleh peneliti dan dibantu juga oleh
ahli bahasa, dan kemudian dikonsultasikan kepada tiga orang dosen. Skala
tersebut kemudian di uji coba dan dianalisis dengan analisis item untuk
menguji kejelasan dan keefektivan petunjuk serta rumusan item-itemnya
(Supratiknya, 2015).
2. Seleksi Item
Sebelum melakukan seleksi item, peneliti melakukan uji coba skala
dengan cara menyebarkan skala yang sudah divalidasi dan dengan
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21. Hal ini bertujuan
agar skala yang digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Setelah
melakukan validitas dan uji coba skala, peneliti melakukan seleksi item.
Proses ini bertujuan untuk memilih item-item yang akan digunakan untuk
membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya
diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Setelah melakukan uji coba
skala, peneliti melakukan diskriminasi item dengan cara menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
korelasi antara distribusi skor per item dengan distribusi skor skala untuk
memilih item yang baik.
Ketika melakukan seleksi item, peneliti melihat besarnya koefisien
korelasi item total yang berada dalam kisaran -1.00 sampai dengan +1.00
(Supratiknya, 2014). Hal ini ditujukan untuk melihat bahwa semakin baik
daya diskriminasi item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati
angka 1.00. jika skor semakin mendekati angka 0 atau memiliki tanda
negatif, maka item tersebut akan didiskriminasi (Azwar, 2009). Kriteria
pemilihan item berdasarkan pada korelasi item total dengan batasan rix ≥
0,40. Item-item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0, 20 memiliki
daya diskriminasi yang memuaskan, sedangkan item dengan rix atau ri(xi)
kurang dari 0,20 maka dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki
daya diskriminasi rendah sehingga harus digugurkan atau direvisi secara
total (Supratiknya, 2014).
Uji coba skala dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2018 hingga 22
Mei 2017 dengan responden sejumlah 50 orang. Hasil uji coba dianalisis
dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21. Hasil uji coba skala
adalah sebagai berikut:
a. Skala Psychological Capital
Hasil uji coba skala Psychological Capital dengan item yang
berjumlah 12 butir menunjukkan bahwa tidak didapatkan item yang
menunjukkan nilai rix < 0,30. Hal tersebut menunjukkan bahwa item-
item tersebut memiliki daya beda yang tinggi sehingga lolos seleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Skala Work Engagement
Pada hasil uji coba skala Work Engagement dengan item
sejumlah 8 butir menunjukkan bahwa semua item dinyatakan lolos
seleksi karena nilai koefisien korelasi item total di atas 0,30 ( rix > 0,30).
3. Realibilitas Alat Ukur
Supratiknya (2014) mengatakan bahwa salah satu syarat tes yang
baik adalah memiliki reliabilitas yang tinggi. Sebuah alat tes yang reliabel
dapat menunjukkan konsistensi hasil pengukuran ketika prosedur
pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi
individu atau kelompok (AERA, APA & NCME, 1999 dalam Supratiknya,
2014).
Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang
bertujuan melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam tes. Data
koefisien ini diperoleh dari satu kali pengadministrasian tes pada
sekelompok subjek. Data ini kemudian dianalisis dan dihitung
menggunakan koefisien Alpha Cronbach (α) untuk menghasilkan estimasi
konsistensi internal item skala (Supratiknya, 2014). Menurut Azwar (2009)
nilai reliabilitas yang dihasilkan berada pada rentang 0 sampai 1. Skor yang
semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa alat ukur semakin memiliki
reliabilitas yang baik. sebaliknya, skor yang semakin mendekati 0
menunjukkan bahwa alat ukur semakin kurang memiliki reliabilitas yang
baik. Skala reliabilitas yang baik memiliki skor reliabilitas ≥ 0,70. Apabila
skala reliabilitas memiliki skor > 0,70 maka skala tersebut kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
untuk digunakan sehingga interpretasi skor menjadi meragukan
(Supratiknya, 2014). Seluruh penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
a. Skala psychological capital
Reliabilitas pada skala psychological capital asli mencapai nilai
koefisien Alpha Cronbach untuk 12 item sebesar 0,930 (Norman,
Avolio & Luthans, 2010). Reliabilitas skala psychological capital pada
penelitian ini menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach untuk 12
item sebesar 0,900. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala
psychological capital tergolong reliabel.
b. Skala work engagement
Reliabilitas pada skala asli work engagement untuk 9 item
mencapai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,920 (Schaufeli, Bakker,
& Salanova, 2006). Pada penelitian ini, reliabilitas untuk skala work
engagement menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach untuk 9 item
sebesar 0,910 sehingga skala work engagement pada penelitian ini
tergolong reliabel.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Menurut Santoso (2010), uji normalitas adalah pengujian yang
dilakukan untuk mengecek data penelitian dari populasi dengan sebaran
normal atau tidak. Data yang diuji dapat dikatakan distribusi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
normal apabila memiliki nilai p > 0,05. Sebaliknya, jika data yang diuji
memiliki nilai p < 0,05, maka data yang diuji memiliki distribusi yang
tidak normal (Santoso, 2010). Uji normalitas yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dengan
menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan
antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak
(Santoso, 2010). Hal ini dapat dilihat dari penurunan atau peningkatan
kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan
atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Pada penelitian ini uji
linearitas dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS
Statictics 21. Santoso (2010) juga menjelaskan bahwa uji linearitas
digunakan untuk melihat kekuatan hubungan antara dua variabel dalam
sebuah penelitian. Hubungan antar variabel dapat dikatakan lemah atau
tidak linear jika nilai p > 0,05. Sedangkan hubungan variabel dapat
dikatakan linear atau kuat jika nilai p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan salah satu yang digunakan untuk menguji
‘parameter’ populasi berdasarkan statistik samplenya untuk dapat diterima
atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu (Supangat, 2007). Uji
hipotesis pada penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan antara
psychological capital dengan work engagement pada karyawan. Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dilakukannya uji hipotesis, uji asumsi linearitas harus terpenuhi terlebih
dahulu karena teknik korelasi didasarkan pada asumsi bahwa terdapat
hubungan yang linear antar variabel (Santoso, 2010). Pada penelitian ini uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
Masing-masing hipotesis pada penelitian ini diuji dengan
menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Akan tetapi, apabila hasil
dari uji normalitas menunjukkan sebaran data yang tidak normal maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
Spearman’s Rho Correlation (Nugroho, 2005). Koefisien korelasi memiliki
nilai antara -1 hingga +1. Apabila nilai r adalah +1 maka terdapat hubungan
yang searah antara kedua variabel. Sedangkan apabila nilai r adalah -1 maka
hubungan antara kedua variabel saling bertolak belakang (Nugroho, 2005).
Taraf untuk nilai signifikan (p) berkisar 0,05. Maka, H0 ditolak dan Ha
diterima apabila nilai p < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Sebaliknya, H0
diterima dan Ha ditolak apabila nilai p > 0,05, artinya tidak ada hubungan
yang signifikan antara variabel bebas dan variabel tergantung (Siregar,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Juni 2018 sampai 10 Juni 2018.
Peneliti melakukan pengambilan data dengan dua skala yang dibuat
menggunakan Google Forms dan dalam bentuk hardcopy. Skala disebarkan
dengan tiga cara, yaitu menyebarkan skala penelitian dalam bentuk hardcopy
kepada beberapa karyawan di beberapa perusahaan dan secara online dengan caa
memberikan link skala kepada subjek. Peneliti menyebarkan link skala melalui
beberapa media sosial, seperti LINE, Whatsapps, dan Instagram kepada
karyawan. cara ini dilakukan karena media sosial memiliki jangkauan yang lebih
luas dalam memperoleh subjek. Dari proses tersebut, peneliti mendapatkan
subjek sebanyak 151 orang.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan yang telah bekerja selama
minimal 1 tahun. Jumlah total subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah
151 orang. data demografi subjek yang terlibat dalam penelitian ini dapat
dideskripsi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Subjek
Jenis Kelamin Jumlah Persentasi
Laki-laki 69 45,7 %
Perempuan 82 54,3 %
Total 151 100 %
Tabel 4.2 Deskripsi Usia Subjek
Usia Jumlah Persentasi
15 – 24 tahun 51 33,8 %
25 – 44 tahun 93 61,6 %
45 – 65 tahun 7 4,6 %
Total 151 100 %
Tabel 4.3 Deskripsi Daerah Tempat Kerja Subjek
Daerah Tempat
Kerja Jumlah Persentasi
Jakarta Barat 21 13,9 %
Jakarta Pusat 66 43,7 %
Jakarta Selatan 20 13,2 %
Jakarta Timur 19 12,6 %
Jakarta Utara 25 16,6 %
Total 151 100 %
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini adalah
berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 69 orang (45,7 %) dan perempuan
dengan jumlah 82 orang (54,3 %). Usia dari subjek termuda adalah 19 tahun dan
yang tertua adalah 60 tahun. berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih untuk
membagi kategori usia subjek sesuai dengan kategorisasi tahap perkembangan
karir yang dinyatakan oleh Dessler (2008), yaitu tahap eksplolasi (15 – 24 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dimana seseorang berusaha menggali alternatif kemampuan secara serius dan
membandingkan alternatif yang ada, tahap pemantapan (25 – 44 tahun)
merupakan tahap dimana seseorang telah memasuki inti kehidupan bekerja pada
umumnya, tahap pemeliharaan (45 – 65 tahun) dimana seseorang telah
menciptakan suatu tempat dalam dunia kerja dan semua upaya umumnya
diarahkan untuk mengamankan tempat tersebut. Berdasarkan tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa subjek yang menjadi partisipan dalam penelitian ini lebih
banyak yang terdapat dalam tahap pemantapan dibandingkan dengan
kategorisasi lainnya yaitu sebanyak 93 orang (61,6 %).
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya
psychological capital dan work engagement. Deskripsi data dilakukan dengan
cara mencari mean empiris dan mean teoritis. Mean teoritis adalah hasil
perhitungan manual berdasarkan skor terendah dan skor tertinggi yang dapat
diraih dalam sebuah skala. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Mean Teoritis = (Skor terendah × jumlah item ) +(Skor tertinggi × jumlah item)
2
Mean empiris merupakan rata-rata dari skor yang dimiliki oleh subjek
penelitian. Mean empiris yang lebih tinggi daripada mean teoritis menunjukkan
bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat psychological capital dan
work engagement yang cenderung tinggi. Sebaliknya, jika mean empiris yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
lebih rendah daripada mean teoritis menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian
ini memiliki tingkat psychological capital dan work engagement yang rendah.
Selain itu, deskripsi data pada penelitian ini juga menggunakan uji One-Sample
Test yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan
antara mean teoritis dan mean empiris. Skor empiris dan uji One-Sample Test
didapatkan dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
Berdasarkan skala penelitian yang digunakan, maka didapatkan hasil
perhitungan mean teoritis psychological capital sebagai berikut:
Mean Teoritis = (1 ×12 ) +(6 ×12)
2 =
60
2 = 30
Tabel 4.4 Data Empirik Skala Psychological Capital
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Psychological_Capital 151 55.54 7.693 .626
Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Psychological Capital
One-Sample Test
Test Value = 30
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Psychological_Capital 40.800 150 .000 25.543 24.31 26.78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.6 Tingkat Psychological Capital Keseluruhan
Tingkat Skor Jumlah Persentase
Rendah ≤ 23 1 0,7 %
Sedang 24 - 38 4 2,6 %
Tinggi ≥ 39 146 96,7 %
Total 151 100 %
Pada tabel hasil uji beda mean One-Sample Test skala psychological
capital (Tabel 4.5) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan
mean empiris dari skala psychological capital. Mean teoritis pada skala
psychological capital sebesar 30 dan mean empiris sebesar 55,54 (SD = 7,693).
Hasil ini menunjukkan bahwa mean empiris secara signifikan lebih tinggi
daripada mean teoritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian ini memiliki nilai psychological capital yang cenderung tinggi. Selain
itu bila dilihat berdasarkan kategori tinggi rendahnya psychological capital
(tabel 4.6) dapat dibuktikan bahwa sebagian besar partisipan penelitian memiliki
tingkat psychological capital yang berada pada tingkat tinggi dengan jumlah 146
orang (96,7 %).
Berdasarkan skala penelitian yang digunakan, maka didapatkan hasil
perhitungan mean teoritis dan mean empiris work engagement sebagai berikut:
Mean Teoritis = (0×9 ) +(6×9)
2 =
54
2 = 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.7 Data Empirik Skala Work Engagement
One-Sample Statistics
N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Work_Engagement 151 37.91 8.101 .659
Tabel 4.8 Hasil Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Work Engagement
One-Sample Test
Test Value = 27
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Work_Engagement 16.544 150 .000 10.907 9.60 12.21
Tabel 4.9 Tingkat Work Engagement Keseluruhan
Tingkat Skor Jumlah Persentase
Rendah ≤ 20 2 1,3 %
Sedang 21 - 33 46 30,5 %
Tinggi ≥ 34 103 68,2 %
Total 151 100 %
Pada tabel hasil uji beda mean One-Sample Test skala work engagement
(Tabel 4.8) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan
mean empiris dari skala work engagement. Mean teoritis pada skala work
engagement sebesar 27 dan mean empiris sebesar 37,91 (SD = 8, 101). Hasil ini
menunjukkan bahwa mean empiris lebih tinggi daripada mean teoritis, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengindikasikan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki work engagement
yang tinggi. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dalam kategori berdasarkan
tinggi rendahnya work engagement dalam diri subjek (tabel 4.9). Berdasarkan
hasil pengkategorian juga diketahui bahwa sebanyak 103 subjek (68,2 %)
memiliki tingkat work engagement yang tinggi.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk melihat apakah data penelitian
memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi
tertentu. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji linearitas dengan menggunakan
test for linearity dengan bantuan program IBM SPSS Statictics 21.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk memastikan
bahwa data dalam penelitian berasal dari populasi yang memiliki
distribusi normal (Santoso, 2010). Hasil uji normalitas menggunakan
Lilliefors Significance Correction pada Kolmogorov-Smirnov melalui
program IBM SPSS Statictics 21 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Psychological_Capital .111 151 .000
Work_Engagement .071 151 .063
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan hasil bahwa data
dari penelitian skala psychological capital (p = 0,000) memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data
penelitian pada skala psychological capital memiliki distribusi yang
tidak normal. Pada data penelitian skala work engagement (p = 0,063)
memiliki nilai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa data penelitian pada skala work engagement
memiliki distribusi yang normal. Dengan demikian, uji hipotesis pada
penelitian ini akan menggunakan teknik korelasi non-parametrik
Spearman’s rho.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
variabel yang ingin dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak, sehingga
peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti
secara linear oleh peningkatan atau penurunan di variabel lainnya
(Santoso, 2010). Suatu hubungan variabel dapat dikatakan linear jika
memiliki nilai p < 0,05. Akan tetapi, jika nilai p > 0,05, maka hubungan
antar variabel tersebut dapat dikatakan tidak linear. Hasil uji linearitas
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas
F Sig.
Work_Engagement *
Psychological_Capital
Between
Groups
(Combined) 3.976 .000
Linearity 58.994 .000
Deviation from
Linearity 2.309 .001
Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa data penelitian
memiliki pola hubungan yang linear (lurus) karena nilai signifikansi
kurang dari 0,05 (p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa psychological
capital memiliki hubungan yang linear dengan work engagement,
sehingga pengolahan data dapat dilanjutkan pada uji hipotesis.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi, diketahui bahwa skala psychological
capital tidak terdistribusi secara normal sedangkan pada skala work
engagement dapat terdistribusi secara normal. Berdasarkan hal tersebut,
maka pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho dengan taraf signifikansi
sebesar 0,05 dan dengan menggunakan program IBM SPSS Statictics 21.
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Spearman’s rho Correlations
Correlations
Psychological_
Capital
Work_Eng
agement
Spearman's
rho
Psychological_Capital
Correlation
Coefficient
1.000 .445**
Sig. (1-tailed) . .000
N 151 151
Work_Engagement
Correlation
Coefficient
.445** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 151 151
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan teknik korelasi Spearman’s
rho, diketahui bahwa psychological capital dan work engagement memiliki
koefisien korelasi sebesar 0,445 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p
< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara psychological capital dan work engagement secara
keseluruhan. Jadi, semakin tinggi psychological capital, maka work
engagement karyawan akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
psychological capital, maka work engagement pada karyawan akan semakin
rendah. Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
antara psychological capital dan work engagement pada karyawan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa psychological capital dan work engagement
memiliki hubungan yang positif dan signifikan (r = 0,445; p = 0,000). Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi psychological
capital, maka work engagement pada karyawan menjadi semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah psychological capital, maka work engagement pada
karyawan menjadi semakin rendah. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang telah
diajukan peneliti yaitu, psychological capital dan work engagement pada
karyawan memiliki hubungan yang positif dan signifikan.
Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang
menemukan hubungan antara psychological capital dan work engagement
(Nugroho, Mujiasih & Prihatsanti, 2013). Penelitian terdahulu juga menyatakan
bahwa psychological capital merupakan salah satu variabel anteseden dari work
engagement yang sama-sama bersumber dari positive organizational behavior
(Youssef & Luthans, 2007; Luthans & Avolio, 2009; Avey, Luthans, Smith &
Palmer, 2010, dalam Costantini, Paola, Ceschi, Sartori, Meneghini, & Fabio,
2016). Tingkat psychological capital dapat dipahami sebagai motivasi untuk
membantu karyawan mengatur work engagement dalam diri karyawan
(Alessandri et al., 2016).
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif, work engagement pada 151
subjek penelitian memiliki mean teoritis sebesar 27 dan mean empiris sebesar
37,91 (SD = 8,101). Hasil ini menyatakan bahwa subjek memiliki work
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
engagement yang tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil pengkategorian, variabel
work engagement pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat 68,2 %
subjek termasuk kedalam kategori tinggi dan 1,3 % subjek termasuk ke dalam
kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan sudah
memiliki perilaku work engagement. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa
subjek sudah memiliki rasa semangat, dedikasi, dan penghayatan saat bekerja.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Schaufeli & Bakker
(2008) yang menyatakan bahwa adanya work engagement pada karyawan
terlihat pada karyawan yang penuh dengan kepositifan dalam menjalani kondisi
apapun. Karyawan yang memiliki work engagement akan terlibat aktif, memiliki
komitmen dan antusias dalam bekerja, serta memiliki gairah terhadap
pekerjaannya (Attridge, 2009).
Sedangkan pada variabel psychological capital, berdasarkan hasil
perhitungan deskriptif ditemukan bahwa mean teoritis pada variabel
psychological capital sebesar 30 dan mean empiris sebesar 55,54 (SD = 7,693).
Hasil ini dapat disimpulkan bahwa subjek memiliki psychological capital yang
tinggi. Pada hasil pengkategorian subjek juga menunjukkan bahwa terdapat 96,7
memiliki tingkat psychological capital yang tinggi, sedangkan terdapat 0,7 %
subjek memiliki tingkat psychological capital yang rendah. Psychological
capital merupakan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh karyawan untuk
menciptakan lingkungan perilaku organisasi yang positif dalam organisasi.
Sesuai dengan konsep JD-R, psychological capital dapat menjadi pendorong
agar karyawan memiliki work engagement dalam dirinya (Demeuroti & Bakker,
2011). Selain itu, dengan adanya psychological capital dalam diri karyawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
maka karyawan akan menjadi lebih fokus pada pekerjaannya serta memberikan
hasil pekerjaan yang lebih maksimal, dapat meningkatkan work engagement,
dan integritas karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Integritas dan dedikasi
pada seorang karyawan terjadi ketika mereka terlibat dalam tugas mereka,
memiliki antusiasme dan inspiratif dalam bekerja, merasa bangga dengan tugas
yang dipercayakan dan dapat menghadapi tantangan dengan baik, serta merasa
bahwa mereka sangat penting (Baco, Nor & Malek, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian, maka karyawan yang memiliki
psychological capital juga akan memiliki work engagement dalam dirinya. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan deskriptif pada kedua variabel
yang mana mean empiris lebih besar daripada mean teoritis, dan hasil uji korelasi
yang menyatakan bahwa kedua variabel berkorelasi positif dan signifikan.
Meningkatnya psychological capital tidak hanya meningkatkan kemampuan
karyawan untuk mengatasi tuntutan pekerjaan secara lebih efisien, tetapi juga
akan meningkatkan work engagement.
Pada hasil uji asumsi yang dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa
distribusi data pada variabel psychological capital dalam penelitian ini tidak
normal. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hasil dari penelitian ini kurang
dapat digeneralisasikan. Distribusi data yang tidak normal dapat disebabkan
karena keterbatasan jumlah subjek yang didapat. Oleh sebab itu, penelitian ini
menggunakan uji korelasi non-parametrik Spearman’s Rho. Meskipun data pada
variabel psychological capital tidak terdistribusi dengan normal, namun hasil
pada uji linearitas penelitian ini bersifat linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 151 karyawan, dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
psychological capital dan work engagement pada karyawan (r = 0,445; p =
0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi psychological capital
seorang karyawan, maka semakin tinggi pula work engagement di dalam dirinya.
Sebaliknya, semakin rendah psychological capital seorang karyawan, maka
semakin rendah pula work engagement di dalam dirinya.
B. Saran
1. Bagi Penelitian Berikutnya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
a. Uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam
penelitian selanjutnya menggunakan metode selain dari metode yang
sudah dipergunakan dalam penelitian ini sehingga alat ukur yang
digunakan lebih valid dan reliabel.
b. Pada pengambilan data dalam penelitian ini tidak diawasi langsung oleh
peneliti. Pada penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan
proses pengambilan data mulai dari pendistribusian hingga pengisian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
skala penelitian secara langsung agar dapat menjelaskan proses
pengisian skala serta meminimalisir bias respon dari subjek.
2. Bagi Subjek
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan
beberapa saran bagi subjek terkait dengan variabel penelitian, yaitu:
a. Karyawan dapat melatih diri untuk membuat target pekerjaan pribadi
yang sekiranya mudah untuk diselesaikan oleh karyawan, misalnya
membuat target untuk dapat menyelesaikan tugas pekerjaan sebelum
deadline yang diberikan oleh atasan. Hal ini membuat karyawan terlatih
untuk membuat perencanaan target di masa depan dan menjadi optimis
dalam mencapainya. Apabila target tercapai, maka karyawan akan
menjadi semakin bersemangat dalam bekerja.
1. Bagi Perusahaan atau Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan
beberapa saran bagi perusahaan atau organisasi terkait dengan variabel
penelitian, yaitu:
a. Perusahaan atau organisasi dapat meningkatkan psychological capital
dan work engagement dalam diri karyawan dengan cara memberikan
pelatihan baik yang bersifat hardskill maupun softskill. Pelatihan
tersebut akan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
dan keahlian.
b. Perusahaan atau organisasi melakukan program pengelolaan sumber
daya manusia yang terintegrasi seperti penyusunan rencana
pengembangan karir, penyusunan rencana rekrutmen, pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
karyawan berdasarkan kompetensi. Program ini dapat dilakukan untuk
meningkatkan sumber daya kerja bagi karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Alessandri, G., Consiglio, C., Luthans, F., & Borgogni, L. (2016). Testing a
Dynamic Model of The Impact of Psychological Capital on Work
Engagement and Job Performance. Career Development International,
Vol.23 Issue:1, pp.33-47.
Arif, S. I. (2016). Psikologi Positif: Pendekatan Saintifik Menuju Kebahagiaan. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Attridge, M. (2009). Measuring and managing employee work engagement: a
review of the research and business literature. Journal of Workplace
Behavior Health, 24, 383-398.
Avey, J. B., Wernsing, T. S., & Luthans, F. (2008). Can Positive Employees Help
Positive Organizational Change? Impact of Psychological Capital and
Emotions on Relevant Attitudes and Behaviors. Journal of Applied
Behavioral Science, 44:1, pp. 48-70.
Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M. (2009). Psychological capital: A positive
resource for combating employee stress and turnover. Human Resource
Management, 48: 677-693.
Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baco, S. B., Nor, M. A. M., & Malek, M. D. A. (2014). Modal Psikologi
(Psychological Capital), Stress Kerja dan Komitmen Kerja (Work
Engagement): Satu Penelitian Awal. ISBN: 978-967-0582-32-0.
Bakker, A. B. & Demerouti, E. (2007). The Job Demands-Resources Model: State
of The Art. Journal of Managerial Psychology, Vol. 22, No. 3, pp. 309-328.
Bakker, A. B. (2011). An Evidence-Based Model of Work Engagement. Current
Directions in Psychological Science, Vol. 20, No. 4, pp. 265-269.
Bakker, A. B., & Schaufeli, W. B. (2008). Positive Organizational Behavior:
Engaged Employees in Flourishing Organizations. Journal of Ogrnizational
Behavior, Vol. 29, pp. 147-54
Bakker, A. B., Schaufeli, W. B., Leiter, M. P., & Taris, T. W. (2008). Work
engagement: An emerging concept in occupational health psychology.
Journal of Work and Stress, Vol. 22, No. 3, 187-200.
Banihani, M., Lewis, P., & Syed, J. (2013). Is work engagemend gendered?. Gender
in management: an international journal, 28(7), 400-423.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Budiharjo, A. (2014, Maret 3). Mengembangkan Modal Psikologi. Kontan.co.id,
Kolom IBL. Dipungut 5 Desember 2017, dari
http://kolom.kontan.co.id/news/202/mengembangkan-modal-psikologi
Chan, D. (2017, September 30). Build psychological capital now for strong society.
The Straits Time, Kolom Opinion. Dipungut 2 September 2018, dari
https://www.straitstimes.com/opinion/build-psychological-capital-now-
for-strong-society
Costantini, A., Paola, F. D., Ceschi, A., Sartori, R., Meneghini, A. M., & Fabio, A.
D. (2016). Work Engagement and Psychological Capital in the Italian Public
Administration: A New Resource – Based Intervention Programme. SA
Dalal, R.S., Brummel, B.J., Baysinger, M., & LeBreton, J.M. (2012). The relative
importance of employee engagement, other job attitudes, and trait affect as
predictors of job performance. Journal of Applied Social Psychology, 42(1),
E295-E325. doi:10.1111/j.1559-1816.2012.01017.
Dalecarnegie. (2016). Employee Engagement in Indonesia (with 2016 update).
dalecarnegie.id engaged employee infographic. Dipungut pada 29 Juli 2017,
dari https://www.dalecarnegie.id/knowledge-center/thought-leadership-
employee-engagement/engaged-employee-infographic/employee-
engagement-in-indonesia-with-2016-update/
Demerouti, E., & Bakker, A. B. (2011). The Job Demands-Resources Model:
Challenges for Future Research. Journal of Industrial Psychology. 37(2),
Art. 974, 9.
Demerouti, E., Bakker, A. B., Jonge, J. D., Janssen, P. P. M., & Schaufeli, W. B.
(2001). Burnout and engagement at work as a function of demands and
control. Journal of Work Environ Health, 27 (4): 279-286.
Djumena, E. (2015, Februari 16). Stres, karyawan, dan perusahaan. Kompas.com
Inspirasi. Dipungut 15 Agustus 2018, dari
https://ekonomi.kompas.com/read/2015/02/16/070700526/Stres.Karyawan.
dan.Perusahaan
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian: Theories of Personality. Salemba
Humanika: Jakarta.
Hallberg, U., & Schaufeli, W.B. (2006). “Same same” but different?: Can work
engagement be discriminated from job involvement and organizational
commitment?. European Psychologist, 11, 119-127.
Hobfoll, S. E., Johnson, R. J., Ennis, N., & Jackson, A. P. (2003). Resource loss,
Resource Gain, and Emotional Outcomes Among Inner City Women.
Journal of Personality and Social Psychology, 84, 632-643
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Inceoglu, I. & Warr, P. (2011). Personality and Job Engagement. Journal of
Personnel Psychology, 10,pp. 177-181. https://doi.org/10.1027/1866-
5888/a000045
Indrianti, R., & Hadi, C. (2012). Hubungan Antara Modal Psikologis Dengan
Keterikatan Kerja Pada Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Vol. 1 No. 03
Jatmiko, B. P. (2015, November 27). Ini 10 perusahaan Idaman di Indonesia.
Kompas.com Inspirasi. Dipungut 3 November, 2017, dari
http://ekonomi.kompas.com/read/2015/11/27/153622626/Ini.10.Perusahaa
n.Idaman.di.Indonesia
Jehani, L. (2007). Hak-hak Pekerja Bila di PHK. Tangerang: VisiMedia. Journal
of Industrial Psychology/SA Tydskrif vir Bedryfsielkunde, 43(0), a1413.
https://doi.org/ 10.4102/sajip.v43i0.1413
Jobstreet.com. (2014, September 26). 62% karyawan di Jakarta terusik oleh
pekerjaannya. Jobstreet.com Artikel Utama. Dipungut 12 Agustus 2018,
dari https://www.jobstreet.co.id/career-resources/62-karyawan-di-jakarta-
terusik-oleh-pekerjaannya/#.W3LFrpN9g2w
Julianti, A., & Dewayani, K. (2015). Pengaruh psychological capital terhadap
komitmen organisasi dan perilaku kewargaorganisasian pada karyawan.
Jurnal psikologi, 8(2).
Kahn, W. A. (1990). Psychological Conditions of Personal Engagement and
Disengagement at Work. Academy of Management Journal, Vol. 33, No. 4,
692-724.
Kim, N., & Kang, S. W. (2016). Older and More Engaged: The Mediating Role of
Age-linked Resources on Work Engagement. Human Resource
Management. DOI:10.1002/hrm.21802
Kim, W., Kim, J., Woo, H., Park., J., Jo, J., Park, H. S., & Lim, Y. S. (2017). The
relationship between work engagement and organizational commitment:
proposing research agendas through a review of empirical literature. Human
Resource Development Review, 1-27.
Kurniawati, D. I. (2014). Masa Kerja dengan Job Engagement Pada Karyawan.
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol.02, No. 02. ISSN: 2301-8267.
Kusmalinda, T., Putri, P. M., Setyoningrum, H., Arrahman, F., & Antonio, W.
(2014, Oktober 15). Pengaruh Employee Engagement Terhadap
Produktivitas Perusahaan. Kompasiana.com. Dipungut 1 November 2017,
dari https://www.kompasiana.com/kusmallindatriasih.com/pengaruh-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
employee-engagement-terhadap-produktivitas-perusahaan-
54f95f2ea33311f4018b4cc2
Kusuma, T. C., & Prasetya, A. (2017). Penerapan Strategi Employer Branding dan
Employee Value Proposition untuk Menciptakan Employee Engagement.
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 50 No. 5.
Luthans, F., & Youssef, C. M. (2007). Emerging Positive Organizational Behavior.
Journal of Management, Vol 33, No. 3, 321-349.
Luthans, F., Avey, J.B., Clapp-smith, R., & Li, W. (2008). More evidence on the
value of Chinese workers’ psychological capital. The International Journal
of Human Resource Management, 19, 818-827.
Luthans, F., Norman, S. M., Avolio, B. J., & Avey, J. B. (2008). The Mediating
Role of Psychological Capital in the Supportive Organizational Climate-
Employee Performance Relationship. Journal of Organizational Behavior
29, pp 219-238
Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological Capital:
Developing the Human Competitive Edge. New York: Oxford University
Press.
Matsumoto, D., & Juang, L. (2008). Culture and Psychology (4 ed.). Canada:
Nelson Education.
Norman, S. M., Avolio, B., & Luthans, F. (2010). The Impact of Positivity and
Transparency on Trust in Leaders and Their Perceived Effectiveness. The
Leadership Quarterly 21:3, pp 350-364. doi 10.1016/j.leaqua.2010.03.002
Nugroho, A. B. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. CV Andi Offset: Yogyakarta.
Nugroho, D. A. S., Mujiasih, E., & Prihatsanti, U. (2013). Hubungan Antara
Psychological Capital Dengan Work Engagement Pada Karyawan PT. Bank
Mega Regional Area Semarang. Jurnal Psikologi Undip, Vol. 12 No. 2
Portalhr. (2016, Mei 03). Gawat! Pekerja di Indonesia 80% Not Engaged, Lantas
Apa Solusinya?. Portalhr.com survei. Dipungut pada 29 Juli 2017 dari,
https://portalhr.com/survei/gawat-pekerja-di-indonesia-80-not-engaged-
lantas-apa-solusinya/
Purwanto & Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava
Media.
Rabenu, E., Yaniv, E., & Elizur, D. (2016). The relationship between psychological
capital, coping with stress, well-being, and performance. Curr Psychol. DOI
10.1007/s12144-016-9477-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Schaufeli, B. W., Bakker, A. B., & Salanova, M. (2006). The measurement of work
engagement with a short questionnaire. Educational and Psychological
Measurement, 66(4), 701-716.
Schaufeli, W. B. & Bakker, A. B. (2010). The conceptualization and measurement
of work engagement. In A.B. Bakker & M.P. Leiter (Eds.), Work
engagement A handbook of essential theory and research (pp. 10-24). New
York Psycho.
Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2010). Defining and measuring work
engagement: Bringing clarity to the concept. In A. B. Bakker & M. P. Leiter
(Eds.), Work engagement: A handbook of essential theory and research (pp.
10–24). New York, NY: Psychology Press.
Schaufeli, W. B., Salanova, M., González-Romá, V. & Bakker, A. B. (2002). The
measurement of engagement and burnout: A two sample confirmatory
factor analytic approach. Journal of Happiness Studies, 3, 71-92.
Schaufeli, W.B., Taris, T.W., & Bakker, A. (2006). Dr. Jekyll and Mr. Hyde: On
the differences between work engagement and workaholism (pp. 193-217).
In R. Burke (Ed), Research companion to working time and work addiction.
Northhampton, UK:Edward Elgar.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Supangat, A. (2007). Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan
Nonparametrik. Prenada Media Group: Jakarta.
Suparno, P. SJ. (2011). Pengantar Statistika Untuk Pendidikan & Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Xanthopoulou, D., Bakker, A.B., Demerouti, E., & Schaufeli, W.B. (2007). The
role of personal resources in the Job Demands-Resources Model.
International Journal of Stress Management, 14, 121-141.
Yusuf, O. (2013, November 28). Melihat Kerennya Kantor Google Indonesia.
Kompas.com Tekno. Dipungut 1 November, 2017, dari
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/28/1018222/Melihat.Kerennya.Kan
tor.Google.Indonesia
Zhao, Z., & Hou. J. (2009). The Study on Psychological Capital Development of
Intrapreneurial Team. Internatonal Journal of Psychological Studies, Vol.
1, No. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
LAMPIRAN A Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Skala Penelitian
Sebagai bagian dalam Penyusunan Skripsi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Febrianita Setyanti
149114139
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudari/i yang ikut berpartisipasi
dalam penelitian ini.
Dengan hormat,
Dengan ini saya:
Nama : Febrianita Setyanti
Kontak : 085773326616 ([email protected])
Institusi : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, maka peneliti
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudari/i membantu serta berpartisipasi untuk
memberikan tanggapan pada pernyataan-pernyataan yang telah peneliti susun
dalam skala penelitian ini.
Saat merespon pernyataan-pernyataan tersebut, saudara/i diharapkan dapat
mengisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan dan kondisi saudara/i dalam
kehidupan sehari-hari. Pada skala ini, tidak ada penilaian benar atau salah. Data
yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Saudari/i sangat terjaga kerahasiannya. Pada saat
mengisi skala ini, mohon untuk selalu memperhatikan petunjuk pengerjaan dan
instruksi yang diberikan, karena hasil dari pengisian skala ini akan digunakan untuk
kepentingan akademik.
Peneliti mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudari/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hormat Peneliti,
Febrianita Setyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya bersedia mengisi skala
ini dengan sukarela, demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua respon yang saya berikan dalam skala ini, benar-benar mewakili apa
yang saya alami dalam kehidupan sehari-hari dan bukan atas pandangan
masyarakat pada umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat
digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Jakarta, .................................. 2018
Menyetujui,
...............................................
(Tanda Tangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
IDENTITAS
Nama/Inisial :___________________________________
Jenis Kelamin :___________________________________
Usia :___________________________________
Daerah tempat kerja :___________________________________
Lama bekerja :___________________________________
Jabatan dalam pekerjaan :___________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Petunjuk Pengisian
Pada bagian ini terdapat penyataan yang menggambarkan perilaku Anda ketika
bekerja. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti, dan nyatakan apakah Anda setuju
atau tidak setuju dengan cara memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang
sesuai dengan pendapat Anda.
Contoh Pengerjaan:
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya tidak datang terlambat ke
kantor [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
Artinya :
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak datang terlambat ke kantor sehingga Anda
setuju dengan pernyataan.
Cara mengganti jawaban :
Bila Anda ingin mengganti jawaban, coret tanda silang (x) di jawaban awal dengan
2 garis horizontal sejajar (=). Seperti contoh di bawah ini :
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya tidak datang terlambat ke
kantor [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
Artinya :
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak datang terlambat ke kantor. Hal ini tidak
sesuai dengan keadaan diri Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Bagian
1
STS : Jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS : Jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
ATS : Jika Anda Agak Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
AS : Jika Anda Agak Setuju dengan pernyataan tersebut.
S : Jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.
SS : Jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan ! Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1.
Saya mampu bertindak sebagai wakil
unit kerja saya dalam rapat
manajemen
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
2. Saya mampu memberikan kontribusi
dalam rapat strategi perusahaan [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
3.
Saya mampu menyampaikan
informasi kepada rekan-rekan kerja
saya
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
4.
Jika saya menghadapi masalah dalam
pekerjaan, saya memiliki berbagai
alternatif untuk menyelesaikannya
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
5. Saat ini saya melihat diri saya
merasa sukses dalam bekerja [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
6. Saya memikirkan berbagai cara
untuk mencapai target kerja saya [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
7. Pada saat ini, saya merasa sudah
mencapai target kerja pribadi [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
8.
Saya bisa bertahan atau bekerja
sendirian ditempat kerja jika
diperlukan
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
9. Saya mampu mengatasi tekanan
dalam pekerjaan dengan mudah [STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
10.
Saya mampu melewati masa-masa
sulit dalam pekerjaan karena saya
pernah mengalami kesulitan
sebelumnya
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
11.
Saya selalu melihat hikmah dari hal-
hal yang berkaitan dengan pekerjaan
saya
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
12.
Saya optimis tentang apa yang akan
terjadi pada saya di masa depan
terkait dengan pekerjaan
[STS] [TS] [ATS] [AS] [S] [SS]
Silahkan periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang
terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Bagian
2
0 : Jika Anda Tidak Pernah merasakan pernyataan tersebut.
1 : Jika Anda Hampir Tidak Pernah merasakan pernyataan tersebut.
2 : Jika Anda Jarang merasakan pernyataan tersebut.
3 : Jika Anda Kadang-kadang merasakan pernyataan tersebut.
4 : Jika Anda Sering merasakan pernyataan tersebut.
5 : Jika Anda Sangat Sering merasakan pernyataan tersebut.
6 : Jika Anda Selalu merasakan pernyataan tersebut.
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan ! Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya memiliki energi dalam bekerja [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
2. Saya merasa kuat dan bertenaga
dalam bekerja [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
3. Ketika bangun pagi, saya merasa
ingin bekerja [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
4. Saya antusias dengan pekerjaan saya [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
5. Pekerjaan saya menginspirasi saya [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
6. Saya bangga dengan pekerjaan yang
saya lakukan [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
7. Saya merasa senang ketika bekerja
secara intens [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
8. Saya bisa lupa waktu bila sedang
bekerja [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
9. Saya terlalu gembira ketika bekerja [0] [1] [2] [3] [4] [5] [6]
Silahkan periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang
terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih atas kontribusi Anda dalam membantu
peneliti menyelesaikan penyusunan skripsi. Peneliti percaya bahwa saat kita
membantu orang lain, maka bantuin juga akan datang saat kita membutuhkannya.
Sekali lagi, peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuin Anda.
NB:
Jika Anda berkenan atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai
penelitian ini, Anda dapat menuliskan kontak Anda (no. HP, WA, Line, atau e-
mail), sehingga peneliti dapat menghubungi Anda. Dalam hal ini peneliti juga tetap
menjaga kerahasiaan kontak Anda.
Kontak yang dapat dihubungi (tidak wajib diisi)
____________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN B Hasil Uji Reliabilitas Skala
Psychological Capital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Reliabilitas Skala Psychological Capital
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.900 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 49.28 64.696 .548 .896
Item_2 49.22 64.747 .627 .891
Item_3 48.62 67.873 .681 .890
Item_4 48.82 66.355 .640 .891
Item_5 49.86 65.021 .561 .895
Item_6 48.68 66.385 .736 .887
Item_7 50.32 66.753 .434 .903
Item_8 49.54 64.539 .538 .897
Item_9 49.44 62.088 .770 .883
Item_10 49.00 65.755 .710 .888
Item_11 48.72 67.553 .694 .890
Item_12 48.98 65.857 .748 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN C Hasil Uji Reliabilitas Skala Work
Engagement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Reliabilitas Skala Work Engagement
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.910 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 31.88 56.557 .774 .894
Item_2 31.86 55.592 .780 .894
Item_3 32.52 53.642 .792 .892
Item_4 32.30 55.235 .840 .890
Item_5 32.46 56.172 .678 .901
Item_6 31.86 56.041 .674 .901
Item_7 32.32 55.651 .730 .897
Item_8 32.60 61.796 .424 .918
Item_9 32.76 61.329 .544 .909
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN D Hasil Uji t Mean Teoritis dan
Mean Empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris
a. Psychological Capital
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Psychological_Capital 151 55.54 7.693 .626
One-Sample Test
Test Value = 30
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Psychological_Capital 40.800 150 .000 25.543 24.31 26.78
b. Work Engagement
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Work_Engagement 151 37.91 8.101 .659
One-Sample Test
Test Value = 27
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Work_Engagement 16.544 150 .000 10.907 9.60 12.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN E Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil Uji Normalitas
a. Psychological Capital
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Psychological_Capital .111 151 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Work Engagement
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Work_Engagement .071 151 .063
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN F Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Work_En
gagement
*
Psycholo
gical_Cap
ital
Between
Groups
(Combined) 5298.214 34 155.830 3.976 .000
Linearity 2312.186 1 2312.186 58.994 .000
Deviation
from
Linearity
2986.028 33 90.486 2.309 .001
Within Groups 4546.488 116 39.194
Total 9844.702 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN G Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Psychological
_Capital
Work_En
gagement
Spearman's
rho
Psychological_Capital
Correlation
Coefficient
1.000 .445**
Sig. (1-tailed) . .000
N 151 151
Work_Engagement
Correlation
Coefficient
.445** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 151 151
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN H Izin dari Peneliti Skala
Psychological Capital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Asking permission to use Psychological Capital scale
Febrianita Setyanti <[email protected]> Tue, Jan 23, 2018 at 8:54
PM To: [email protected]
Dear Mr Luthans,
My name is Febrianita Setyanti. I am undergraduate student in Sanata Dharma
University, Indonesia. My major is Psychology. This is my last semester, and
now I am going to write out thesis. The topic is "Psychological Capital", which
is inspired by your book, "Psychological Capital: Developing the Human
Competitive Edge" (2007).
I found that your research was very detailed, and its really helped me to learn
about Psychological Capital, which is connected with my thesis topic. The tittle
of my thesis is "The Correlation Between Psychological Capital and Work
Engagement Employees of Jakarta".
Now I am going to ask your permission to adapt and use your book,
"Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge" (2007), as
my thesis literature. I also want to use your measurement scale for my research
(not to gain any profit or sell it). Please kindly inform me whether you will give
your permission to use your measurement scale or not. If you don't mind, I
would like to ask you about the latest update of your "Psychological Capital"
research, because I think that your research was so interested and it might be
applicable in Indonesia.
Thank you for your attention, and have a good day.
Best Regards,
Febrianita Setyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Fred Luthans <[email protected]> Tue, Jan 23, 2018 at 11:20 PM
To: Febrianita Setyanti <[email protected]>
For PCQ you need to go through permission process at www.mindgarden. com
( 12 and 24 item versions, free for research). I have attached information on
newer book and latest review article. Make sure you always give proper credit.
Good luck on your thesis. Professor Luthans
From: Febrianita Setyanti [mailto:[email protected]]
Sent: Tuesday, January 23, 2018 7:55 AM
To: Fred Luthans <[email protected]>
Subject: Asking permission to use Psychological Capital scale
[Quoted text hidden]
2 attachments
Luthans.Youssef.Avolio Flyer (2).pdf
638K
Annual Reviews PsyCap an Evidence-Based Approach.pdf
377K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
febrianita setyanti
Abstract of Research Project Permission to use the PCQ is for the following research project: Project title: The Correlation Between Psychological Capital and Work Engagement Employees of Jakarta Research focus: The purpose of this research is to find whether there is a correlation between psychological capital and work engagement employees of Jakarta. Key hypotheses: There has a positive correlation between psychological capital and work engagement. Sample characteristics: Employees in Jakarta Research method: Proportional sampling technique and tools for data collection used for this research are questionnaires, in form psychological capital scale and work engagement scale. Organizational characteristics: Regular employees and entrepreneur in Jakarta, who has worked for at least a year. Organization domain: Other (write below) Other domain: Regular employees and entrepreneur Country/Countries: Jakarta I will be conducting this study in English: No Language: Indonesian You requested permission to reproduce the number of copies of the PCQ stated below. The copyright holder has agreed to grant a license to reproduce this number of copies of the PCQ within one year of the date listed on the cover page of this document. Exact number of reproductions being requested for this research project: 100 You agreed to all the conditions of use outlined in this document by electronically signing the Research Permission for the Psychological Capital Questionnaire form. Electronic signature: Febrianita Setyanti Date of signature: 24 January 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN I Izin dari Peneliti Skala
Work Engagement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Van: murdhaningsihsri [mailto:[email protected]] Verzonden: maandag 22 januari 2018 12:52 Aan: Schaufeli, W.B. (Wilmar) Onderwerp: Asking Permission To Use Engagement Scale
Dear Mr Schaufeli,
My name is Febrianita Setyanti, and my friend is Sri Murdhaningsih Rahayu. We
are undergraduate student in Sanata Dharma University, Indonesia. Our major is
Psychology. This is our last semester, and now we are going to write out thesis.
The topic is "Work Engagement", which is inspired by your journal, "An Ultra-
Short Measure for Work Engagement" (2017).
We found that your research was very detailed, and its really helped us to learn
about Work Engagement, which is connected with our thesis's topic. The tittle of
our thesis are "The Correlation Between Psychological Capital and Work
Engagement Employees of Jakarta" and "The Influence of Job Demands Towards
Work Engagement in Police Department of Kupang".
Now we are going to ask your permission to adapt and use your journal, "An
Ultra-Short Measure for Work Engagement" (2017), as our thesis's literature. We
also want to use your measurement scale for our research (not to gain any profit or
sell it). Please kindly inform us whether you will give your permission to use your
measurement scale or not. If you don't mind, we would like to ask you about the
latest update of your "Work Engagement" research, because we think that your
research was so interested and it might be applicable in Indonesia.
Thank you for your attention, and have a good day.
Best Regards,
Febrianita Setyanti & Sri Murdhaningsih Rahayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
-------- Original message --------
From: "Schaufeli, W.B. (Wilmar)" <[email protected]>
Date: 1/22/18 11:30 PM (GMT+07:00)
To: murdhaningsihsri <[email protected]>
Subject: RE: Asking Permission To Use Engagement Scale
Dear Febrianita & Sri,
Thank you very much for your interest in my work.
You may use the UWES free of charge, but only for non-commercial, academic
research. In case of commercial use we should draft a contract.
Please visit my website (address below) from which the UWES can be
downloaded, as well as all my publications on the subject, including the recent
publication on the UWES-3 (klick on <in press> under <publications>.
Good luck with your research.
With kind regards,
Wilmar Schaufeli
Wilmar B. Schaufeli, PhD | Social and Organizational Psychology | P.O. Box 80.140 | 3508 TC Utrecht, The Netherlands |Tel: (31) 30-253 9093 |Mobile: (31) 6514 75784 | Fax: (31) 30-253 7842 | Site: www.wilmarschaufeli.nl | citations |
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN J Surat Keterangan Penerjemahan
Skala Psychological Capital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Surat Keterangan Penerjemahan Skala Psychological Capital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN K Surat Keterangan Penerjemahan
Skala Work Engagement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Surat Keterangan Penerjemahan Skala Work Engagement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI