45
PERBANDINGAN TINGKAT KEJADIAN KETOMBE PADA SISWI BERJILBAB DAN TIDAK BERJILBAB DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 (SKRIPSI) Oleh VIDIANKA REMBULAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

Presentasi Skripsi Vidianka Rembulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi

Citation preview

Slide 1

PERBANDINGAN TINGKAT KEJADIAN KETOMBE PADA SISWI BERJILBAB DAN TIDAK BERJILBAB DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014(SKRIPSI)OlehVIDIANKA REMBULAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG2014

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang31.2 Rumusan masalahApakah ada perbedaan kejadian ketombe pada siswi berjilbab dibandingkan siswi tidak berjilbab di SMA Negeri 9 Bandar Lampung?1.3 Tujuan PenelitianTujuan UmumMengetahui apakah ada perbedaan kejadian ketombe pada siswi berjilbab dibandingkan siswi tidak berjilbab di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Tujuan KhususMengetahui kejadian ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilbab

Mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan jilbab terhadap kejadian ketombe.1.4 Manfaat PenelitianBAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 KULIT(Djuanda, 2007)2.2 RAMBUT(Djuanda, 2007)2.3 PENYAKIT PADA KULIT KEPALAPenyakit pada kulit kepala yang berhubungan dengan skripsi ini adalah : DERMATITIS SEBBOROIKAdalah penyakit papuloskuamosa kronis yang sering ditemukan pada bagian tubuh yang memiliki konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan aktif. Seboroik yang berada di kulit kepala berbentuk skuama yang berminyak dengan warna kekuning-kuningan (Naldi, 2009)Ketombe merupakan gejala ringan dari dermatits sebboroik (Plewig, 2008)2.4 KETOMBE(NATURAKOS-BPOM RI,2009)(Djuanda, 2007)(Djuanda, 2007)(NATURAKOS-BPOM RI, 2009)2.5 JILBABJilbab dalam bahasa arab berarti pakaian terusan panjang yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka, tangan dan kaki yang pada umumnya digunakan oleh wanita muslimah.Sedangkan kerudung dalam bahasa arab disebut khimar. Kerudung merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher hingga dada. (Elqorni, 2005)(Sodiq, 2006)2.6 HUBUNGAN PENGGUNAAN JILBAB DENGAN KETOMBE2.7 Kerangka TeoriIklim dan cuacaPenggunaan jilbabMakanan Berlemak tinggiStressUsia Jenis KelaminHigine kulitObat-obatanHormon

GenetikDaya Tahan tubuh seseorangSuhu dan KelembabanKadar SebumP.Ovale meningkatIritasi mekanis dan kimiawiKEJADIAN KETOMBE2.8 Kerangka KonsepPENGGUNAAN JILBAB(VARIABEL INDEPENDEN)KEJADIAN KETOMBE(VARIABEL DEPENDEN)Meningkatkan HipotesisTerdapat perbedaan bermakna kejadian ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilbab di SMA Negeri 9 Bandar LampungBAB 3METODOLOGI PENELITIAN

Dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

= 235 siswi

Teknik pengambilan sampel : Proportional Random Sampling

Keterangan :na,b = Proporsi sampel tiap kelompoknx = Jumlah populasi kelompokN = Jumlah populasi totaln = Jumlah sampel yang diinginkan

Dari rumus tersebut, siswi berjilbab dengan jumlah populasi 324 orang dan siswi tidak berjilbab dengan jumlah populasi 243 orang, memiliki perhitungan penentuan proporsi jumlah sampel sebagai berikut :Siswi berjilbab

x 235 = 135 siswiSiswi tidak berjilbab

x 235 = 100 siswi

TOTAL : 235 siswiVariabel PenelitianDefinisi OperasionalDefinisi operasionalCara ukurAlat ukurHasil ukurSkala ukurPenggunaan jilbab adalah kebiasaan siswi memakai sejenis kain yang dapat menutupi kepala dan rambut ( Elqorni, 2005 )WawancaraKuesionerBerjilbab = 1Tidak = 0Skala NominalKetombe adalah pengelupasan sel kulit kepala yang sudah mati yang ditandai dengan serpihan kulit rambut berwarna putih abu-abu berjumlah banyak, kadang disertai rasa gatal, walaupun tidak ada atau hanya sedikit disertai tanda radang (Bramono , 2002).WawancaraKuesionerBerketombe = 1Jika nilai medianTidak = 0Jika < nilai medianDan observasi (+)Skala NominalMetode pengumpulan data

Data PrimerPenjelasan dan informed consentWawancaraPengisisan KuesionerObservasi2. Data SekunderAnalisis data

UnivariatBivariatChi-SquareKoefisien kontingencyKetombeP95% CONFIDENCE INTERVALKetombeTidak berketombeJilbabTidak BerjilbabBerjilbabTABEL DUMMYETIKA PENELITIANPenelitian ini diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan surat keterangan lolos kaji etik. BAB 4HASIL DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIANAnalisis univariatUsiaFrekuensiPersentasi158134,5167732,8177732,8Total235100,0Distribusi usia respondenPenggunaan jilbabFrekuensiPersentasiTidak berjilbab10042,6Berjilbab13557,4Total235100,0Kejadian ketombeFrekuensiPersentasiTidak berketombe17976,2Berketombe5623,8total235100,0Distribusi penggunaan jilbabDistribusi kejadian ketombeKetombeJilbabTotalX2p-valueCoeficient ContingencyyatidakYa38(28,2%)18(18%)563,5290,0710,071Tidak97(71,8%)82(82%)179Total135(100%)100(100%)Analisis bivariatPerbandingan kejadian ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilbab di SMA Negeri 9 Bandar LampungPEMBAHASANKEJADIAN KETOMBEKESELURUHANKEJADIAN KETOMBE PADA SISWI BERJILBAB MAUPUN YANG TIDAK BERJILBAB SAMA-SAMA TIDAK ADA PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN KARENA ANGKA KEJADIAN KETOMBE DARI KEDUA KELOMPOK TERSEBUT MEMILIKI JUMLAH YANG SEDIKITHASIL ANALISIS DATA P=0,071PENELITIAN TERDAHULU OLEH FATHONY 2012 DI SURAKARTATIDAK TERDAPAT PERBEDAAN BERMAKNA KEJADIAN KETOMBE PADA SISWI BERJILBAB DAN TIDAK BERJILBAB DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNGMENDUKUNGDAPAT DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR YANG TIDAK DIKETAHUI OLEH PENELITI:AKTIVITAS DALAM MENJAGA KEBERSIHAN RAMBUT DAN KULIT KEPALAMAKANAN SEHARI-HARI YANG DIKONSUMSI RESPONDENFAKTOR HORMONAL, GENETIK, SENSITIVITAS INDIVIDU YANG BERBEDABAB 5KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan penelitian mengenai perbandingan tingkat kejadian ketombe pada siswi berjilbab dan tidak berjilab di SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang dilakukan pada tanggal 01 November 2014 maka dapat diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kejadian ketombe terhadap siswi berjilbab dan siswi tidak berjilbab.Saran Bagi peneliti untuk memberikan edukasi kepada siswi mengenai ketombe dan cara penanggulangan ketombe.Bagi masyarakat khususnya siswi di SMA Negeri 9 Bandar Lampung disarankan untuk selalu menjaga kebersihan kulit kepala dan rambut baik yang berjilbab maupun tidak berjilbab.Bagi siswi yang berjilbab disarankan untuk memilih jenis kain jilbab dengan bahan yang menyerap keringat dan tidak terlalu tebal, yang berwarna cerah, serta gunakan jilbab jangan dalam keadaan basah untuk mengurangi kejadian ketombe.Bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar dan menggunakan pemeriksaan laboratorium dalam menunjang diagnosa klinis ketombe.

Daftar PustakaTERLAMPIRLampiranTERLAMPIRTERIMA KASIH