Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN EMPLOYABILITY
PADA SISWA-SISWI SMK NEGERI 1 GODEAN
SKIRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Fiyogananto Primatmojo
149114187
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Man Jadda Waa Jadda” – “Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan
mendapatkannya”
“Kesuksesan ditentukan oleh 3 hal: Nasib, Rejeki, dan Doa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT yang telah mempercayai saya untuk menyelesaikan karya ini, dengan
diiringi oleh kelancaraan, kemudahan, dan rahmatNya yang telah diberikan
kepada saya.
Keluarga yang saya cintai dan saya hormati, yakni Sugiyanto, Siti Fatimah,
Kamaninto Yogas, dan Jovan Tri Wibowo yang telah memberikan doa serta
dukungan.
Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. yang selalu meluangkan waktu untuk
mengarahkan serta memberikan bimbingan untuk menyelesaikan karya ini
sehingga bisa cepat selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN EMPLOYABILITY
PADA SISWA-SISWI SMK NEGERI 1 GODEAN
Fiyogananto Primatmojo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan
employability pada siswa-siswi SMK. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dan employability pada siswa-siswi SMK.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK yang belum mengikuti Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang berjumlah 150 subjek. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
skala dukungan sosial dan skala employability. Skala dukungan sosial terdiri dari 24 item dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0.899 dan skala employability terdiri dari 39 item dengan koefisien
reliabilitas sebesar 0.919. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman’s Rho dikarenakan sebaran data pada salah satu skala dalam penelitian ini bersifat tidak
normal (skala dukungan sosial). Kemudian, penelitian ini menghasilkan nilai koefisien korelasi
sebesar r = 0.567 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dan employability
pada siswa-siswi SMK. Hal tersebut menandakan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima oleh siswa-siswi SMK, maka semakin tinggi pula employability yang dimiliki oleh siswa-
siswi SMK. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh siswa-siswi SMK,
maka semakin rendah pula employability yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK.
Kata kunci: dukungan sosial, employability, siswa-siswi SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE CORELLATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND
EMPLOYABILITY ON VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS OF
SMK NEGERI 1 GODEAN
Fiyogananto Primatmojo
ABSTRACT
This research was intended to find out the correlation between social support and
employability on vocational high school students. The hypothesis in this research stated that there
was a positive and significant correlation between social support and employability on vocational
high school students. The subjects of this research were 150 vocational high school students who
adhered practical work yet. There were two instruments in this research namely social support
research and employability scale. The social support scale had 24 items with 0.899 of reliability
coefficient and the scale of employability had 39 items with 0.919 of reliability coefficient. The
data analysis technique in this research used Spearman’s rho correlation test. The researcher
used Spearman’s rho correlation test because the distribution of social support scale was not
normal. This research produced r = 0.567 correlation value and 0.000 or p < 0.05 significance
value. The result showed that there was a positive and significant correlation between social
support and employability on vocational high school students. It meant that the higher social
support which was received by vocational high school students, the higher employability they had.
Vice versa. The lower social support was received by vocational high school students, the lower
employability they had.
Keywords: social support, employability, vocational high school students.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karuniaNya, penulis mampu menyelesaikan karya ini dengan baik. Kemudian,
penulis sadar bahwa dalam proses penulisan karya ini tidak terlepas dari bantuan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena hal tersebut, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Ibu Monica Eviandaru M., M. App. Psych., Ph. D selaku Ketua Program
Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Tjipto Susana selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan masukan dan saran berkaitan dengan mata kuliah selama
penulis menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma.
4. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, Msi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
tidak henti-hentinya untuk meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk
memberikan masukan serta arahan bagi penulis dalam proses penulisan karya
ini. Terima kasih penulis ucapkan karena telah memberikan segala hal yang
tidak hanya berkaitan dengan penulisan skripsi tetapi juga nila-nilai
kehidupan.
5. Bapak Sugiyanto dan Ibu Siti Fatimah selaku orangtua penulis yang tidak
hentinya memberikan dukungan, serta memberikan alarm untuk segera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
menyelesaikan pendidikan. Hingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan
pendidikan yang dimaksud. Semoga ke depannya, selalu bisa memberikan
dukungan kepada penulis.
6. Kepada Kamaninto Yogas dan Jovan Triwibowo selaku old and young
brothers whom I have. Terima kasih atas semangat dan saran yang diberikan
sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi.
7. Bapak Timotius Maria Raditya Hernawa M.Psi. dan Mbak Lettu Reni
Nurhayati M.Psi. yang telah membantu penulis dalam hal validasi skala serta
yang berulang kali direpotkan untuk memberikan masukan serta saran
berkaitan skala. Sekali lagi, terima kasih pak dan mbak.
8. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Psikologi yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan untuk membentuk penulis menjadi calon professional
helper yang bermanfaat bagi orang lain.
9. Bapak Fajar Setiawan, selaku pembimbing skripsi di SMK N 1 Godean.
Terima kasih penulis ucapkan karena berkat waktu dan saran yang sangat
membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi.
10. Seluruh siswa-siswi SMK yang telah terlibat dalam proses penelitian. Penulis
mengucapkan terima kasih karena telah bersedia mengisi skala penelitian.
11. Kepada Bapak Ambardi dan Ibu Marsini yang telah memberikan masukan
dan dorongan sehingga penulis segera menyelesaikan penulisan skripsi.
Terima kasih om dan tante.
12. Dyah Ayu Sekar Ambarini yang telah memberikan waktu, tenaga, perhatian,
dan kasih sayangnya untuk terus mendukung penulis agar segera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
menyelesaikan penulisan skripsi. Semoga kamu juga cepet menyusul yaahh,
terima kasih yaaaaaaa, tanpamu aku hanyalah apa atuh.
13. Kepada Mas Randy, Mbak Febi, Mas Ray, Ko Edwin, dan Mas Niko yang
selalu memberikan masukan yang sangat teoritis dan juga sangat berguna
dalam proses penulisan skripsi. Tidak ada kata lain, selain terima kasih untuk
kalian. Kalian Master.
14. Fendy, Angel, Intan, dan Vanny. Kalian lah yang menjadi teman pertama
dalam menjalani pendidikan di Psikologi, dan kalianlah yang paling bersedih
ketika hampir jadi pilot wkwkwkwk, akhirnya Psikologi juga wkwk. Terima
kasih yaaaawww
15. Onel, Dewa, Fendy, Gantih. Kalian yang paling sering ngece tapi kalian juga
yang paling sering memberikan bantuan dan saran bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi. Terima kasih dan good luck buat kalian.
16. Kepada Marwan, Garnis, Febri, Angel, Intan yang telah membantu penulis
dalam proses penulisan skripsi, terlebih selama penulisan bab 3, 4, dan 5.
Terima kasih kawan-kawan.
17. Teman-teman “Sehat 2017” terima kasih masukan dan semangat yang kalian
berikan yaaaa teruntuk Mas Niko, Mbak Febi, Lia, dan Shasa.
18. Rekan-rekan angkatan 2014 serta rekan-rekan kelas D, semangat untuk
kalian, sukses selalu.
19. Rekan-rekan bimbingan Pak Eddy, terima kasih masukannya ketika kelas
seminar, semangat yakkk!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HUBUNGAN ANTARA ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ......................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis .......................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 10
A. Employability ................................................................................................ 10
B. Dukungan Sosial ........................................................................................... 22
C. Sekolah Menengah Kejuruan ........................................................................ 28
D. Dinamika Hubungan antara Dukungan Sosial dan Employability ............... 32
E. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 37
F. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 39
B. Variabel Penelitian........................................................................................ 40
C. Definisi Operasional ..................................................................................... 40
1. Employability ........................................................................................... 40
2. Dukungan Sosial ...................................................................................... 41
D. Subjek Penelitian .......................................................................................... 42
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................................ 42
1. Employability ........................................................................................... 44
2. Dukungan Sosial ...................................................................................... 44
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................................. 45
1. Validitas Alat Ukur .................................................................................. 45
2. Seleksi Item .............................................................................................. 47
3. Reliabilitas Alat Ukur .............................................................................. 52
G. Metode Analisis Data ................................................................................... 54
1. Uji Asumsi Data Penelitian ...................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Uji Hipotesis ............................................................................................ 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 57
A. Pelaksanaan Penelitian.................................................................................. 57
B. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... 57
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 59
D. Hasil Penelitian ............................................................................................. 65
1. Uji Asumsi ............................................................................................... 65
2. Uji Hipotesis ............................................................................................ 69
E. Analisis Tambahan ....................................................................................... 71
F. Pembahasan .................................................................................................. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 83
A. Kesimpulan ................................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................................. 84
1. Bagi Siswa-Siswi SMK............................................................................ 84
2. Bagi Orangtua dan Sekolah ..................................................................... 85
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 87
LAMPIRAN ........................................................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penilaian skala Likert ............................................................................... 43
Tabel 2. Blueprint skala employability sebelum tryout .......................................... 44
Tabel 3. Blueprint skala dukungan sosial sebelum tryout...................................... 45
Tabel 4. Sebaran Item employability setelah tryout ............................................... 48
Tabel 5. Sebaran Item Employability sesudah dilakukan penguguran manual ...... 50
Tabel 6. Sebaran Item dukungan sosial setelah tryout ........................................... 51
Tabel 7. Sebaran Item dukungan sosial sesudah dilakukan penguguran manual .. 52
Tabel 8. Deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin ............................................ 58
Tabel 9. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia .......................................... 58
Tabel 10. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelas ............... ………………58
Tabel 11. Deskripsi data empiris skala employability ........................................... 60
Tabel 12. Hasil uji beda antara mean empiris dan mean teoritis skala
employability .......................................................................................................... 61
Tabel 13. Deskripsi Kategorisasi Skala Employability .......................................... 62
Tabel 14. Deskripsi data keseluruhan skala employability .................................... 62
Tabel 15. Deskripsi data empiris skala dukungan sosial ....................................... 63
Tabel 16. Hasil uji beda antara mean empiris dan mean teoritis skala dukungan
sosial ....................................................................................................................... 64
Tabel 17. Deskripsi kategorisasi skala dukungan sosial ........................................ 64
Tabel 18. Deskripsi data keseluruhan skala dukungan sosial ................................ 65
Tabel 19. Hasil uji normalitas employability ......................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 20. Hasil uji normalitas dukungan sosial ..................................................... 66
Tabel 21. Hasil uji linearitas antara dukungan sosial dan employability ............... 68
Tabel 22. Hasil uji hipotesis Spearman’s Rho Correlations .................................. 70
Tabel 23. Tabel deskripsi tingkat korelasi dan kekuatan hubungan ...................... 70
Tabel 24. Deskripsi data empiris career identity ................................................... 72
Tabel 25. Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis career identity.............. 72
Tabel 26. Deskripsi data empiris personal adaptability ........................................ 73
Tabel 27. Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis personal adaptability ... 73
Tabel 28. Deskripsi data empiris social and human capital .................................. 74
Tabel 29. Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis social and human capital
................................................................................................................................ 75
Tabel 30. Hasil uji korelasi dukungan sosial dengan dimensi-dimensi
employability .......................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Penelitian .................................................................................. 95
Lampiran 2 Reliabilitas dan Korelasi Item Total Skala Employability................ 110
Lampiran 3 Reliabilitas dan Korelasi Item Total Skala Dukungan Sosial........... 114
Lampiran 4 Analisis Tambahan ........................................................................... 117
Lampiran 5 IVI-I dan IVI-R Skala Penelitian ...................................................... 120
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menempati peringkat keempat dalam hal jumlah penduduk
terbanyak yaitu sebesar 253,60 juta jiwa (detikFinance, 2014). Hanif Dhakiri,
selaku Menteri Ketenagakerjaan mengatakan bahwa meskipun Indonesia
menduduki peringkat keempat dalam hal jumlah penduduk, Indonesia
memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang besar dan maju dengan syarat
mampu mengelola sumber daya dengan efektif dan efisien (Faqih, 2016).
Hal ini dibuktikan dari survei yang dilakukan oleh Institute of
Management Development (IMD) dengan penelitian yang berjudul IMD
World Talent Report 2015 (Ngasuko, 2015). Hasilnya menunjukkan bahwa
dalam hal mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan terampil,
Indonesia turun sebanyak 16 peringkat. Di mana, pada tahun 2014 berada
diperingkat 25, kemudian pada tahun 2015 Indonesia duduk diperingkat 41.
Terdapat tiga faktor yang menjadi pertimbangan yaitu pengembangan dan
investasi, daya tarik suatu negara, dan kesiapan sumber daya manusia.
Namun, faktor utama penurunan peringkat yang dialami Indonesia adalah
faktor kesiapan sumber daya manusia atau kesiapan tenaga kerja (Ngasuko,
2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kurangnya kesiapan dari sumber daya manusia di Indonesia akan
meningkatkan jumlah angka pengangguran di Indonesia (Sholiya, 2015).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2016 tentang
keadaan tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang menganggur sebanyak 7,03
juta orang. Berdasarkan data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), TPT
tertinggi ditempati oleh tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
presentase 11,11%. Pengangguran terbuka adalah individu yang belum sama
sekali bekerja dan belum mencari pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan
(Herin & Sawitri, 2017).
Subandi, selaku Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang
Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan menambahkan bahwa
berdasarkan kajian Bank Dunia, rata-rata kemampuan soft skills atau
employability yang dimiliki anak SMK berada di bawah anak SMA (Chandra,
2017). Nilsson (2010) menambahkan bahwa dalam proses pencarian kerja,
perusahan membedakan employability yang dimiliki oleh kandidat untuk
membedakan individu yang memiliki latar belakang pendidikan setara.
Dengan kata lain, banyaknya tamatan SMK yang menganggur disebabkan
oleh rendahnya employability yang dimiliki oleh tamatan SMK (Chandra,
2017). Permasalahan employability juga ditemukan dalam penelitian.
Penelitian Iyer & Dave (2015) menunjukkan bahwa di berbagai negara, baik
berkembang maupun maju, mengalami kekurangan employability dari para
pekerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan institusi pendidikan
yang mempersiapkan siswa-siswi menjadi tenaga kerja yang terampil dan
produktif dalam kerja (Herin & Sawitri, 2017). Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah pasal 1 ayat 3,
pendidikan menengah kejuruan merupakan suatu jenjang pendidikan untuk
mengembangkan kemampuan siswa-siswi dalam melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
1990 tentang pendidikan menengah pasal 3 ayat 2 menyatakan bahwa
pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswi
mengembangkan sikap profesional untuk menghadapi dunia kerja. Meskipun
siswa-siswi SMK dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan
produktif ketika menghadapi dunia kerja, tetapi masih terdapat lulusan SMK
yang menjadi pengangguran terbuka.
Suatu lembaga pendidikan merupakan dasar pembentuk employability
individu (Iyer & Dave, 2015). Harvey, 2003 (dalam Pitan, 2016) menyatakan
bahwa lembaga pendidikan membantu siswa-siswi untuk mempersiapkan
memasuki masa transisi dari bangku pendidikan menuju ke dunia kerja, serta
lembaga pendidikan mampu meningkatkan employability siswa-siswi.
Namun faktanya, Wachyu Winarsih, selaku Kasubdit Statistik
Ketenagakerjaan BPS mengatakan bahwa tingkat pengangguran yang dimiliki
oleh lulusan SMK meningkat dikarenakan banyak siswa-siswi SMK kurang
mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat (Ariyanti, 2016). Padahal
ketika siswa-siswi SMK mampu mengimplementasikan ilmunya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bentuk pembelajaran yang efektif akan mempengaruhi tingkat employability
yang dimiliki (Sunardi, Purnomo, & Sutadji, 2016). Ketika employability
seseorang meningkat, hal tersebut akan meningkatkan kesempatan individu
untuk mendapatkan pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Employability dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki
individu untuk mampu mendapatkan dan menjalankan secara utuh suatu
pekerjaan (Hillage & Pollard, 1998). Secara mendalam, Hillage & Pollard
(1998) menjelaskan juga bahwa employability sebagai kemampuan individu
untuk bergerak sesuai kemampuan diri untuk mewujudkan potensi dalam
dunia kerja. Employability juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu
untuk mendapatkan pekerjaan dan berguna untuk mengembangkan karir
dikemudian hari (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Secara komperhensif,
Fugate, Kinicki, & Ashforth (2004) menjelaskan bahwa employability adalah
sebuah konstruk yang membentuk suatu karakteristik individu agar individu
secara kognitif, perilaku, dan afeksi menjadi adaptif dan meningkat kondisi
individu dalam dunia kerja. Kemudian, ketika employability individu
meningkat, maka kesempatan individu untuk mendapatkan suatu pekerjaan
juga meningkat (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Permasalahan employability terjadi di SMK Negeri 1 Godean.
Berdasarkan data penelurusan siswa-siswi tamatan tahun 2016/2017 per
Oktober 2017, siswa-siswi yang sudah diterima kerja sebanyak 146 orang
dengan presentase sebesar 47%, 45 orang atau 14% melanjutkan ke tingkat
perguruan tinggi, dan sebesar 39% atau sebanyak 122 orang masih mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pekerjaan atau belum mendapatkan pekerjaan. Pihak sekolah menargetkan
tiga bulan setelah lulus, diharapkan 60% siswa-siswi SMK bisa mendapatkan
pekerjaan. Namun pada kenyataannya, tamatan siswa-siswi SMK yang sudah
bekerja tidak sampai 60%. Tentunya hal ini merupakan masalah yang terjadi
di SMK Negeri 1 Godean.
Salah satu faktor yang mempengaruhi employability adalah dukungan
yang berasal dari individu lain (McQuaid dan Lindsay, 2005). Insa, Gonzales,
& Inesta (2016) menyatakan bahwa employability yang dimiliki individu juga
dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterima. Namun faktanya,
berdasarkan penelitian Lindsay, McCracken, & McQuaid (2003) individu
yang belum bekerja cenderung kurang menerima dukungan sosial, sehingga
individu tersebut memerlukan dukungan sosial yang lebih dibandingkan
individu lain. Apabila individu kurang memiliki dukungan sosial, individu
tersebut cenderung kurang mampu mempersiapkan masa depannya terutama
karir dan pekerjaan (Worthington & Juntunen (1997 dalam Han & Rojewski,
2015)), serta individu juga sulit dalam menentukan dan menyesuaikan karir
yang dimiliki (Murphy, Blustein, Bohling, & Platt, 2011; Wall, Covell, &
Macintyre, 1999). Padahal, ketika individu menerima dukungan yang berasal
dari lingkungannya dapat mencegah pengangguran (Lindsay, McCraken &
McQuaid, 2003).
Dukungan sosial diartikan sebagai sesuatu yang diberikan oleh suatu
kelompok atau perseorangan di sekitar individu berupa bantuan, penghargaan,
dan perasaan nyaman kepada seorang individu (Sarafino, 2008). Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang menerima dukungan sosial akan merasa bernilai dan dicintai oleh
lingkungan serta ketika menghadapi suatu kesulitan akan dibantu (Sarafino,
2008). Johnson & Johnson (1991 dalam Saputri & Indrawati, 2011)
menjelaskan dukungan sosial merupakan keberadaan orang lain yang berarti
dan mampu diandalkan untuk memberikan penerimaan, perhatian, semangat,
dan bantuan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan individu.
Pasangan, keluarga, guru, sekolah, teman atau rekan, rekan kerja &
atasan, dan komunitas serta organisasi merupakan berbagai macam sumber
dari dukungan sosial (Kirrane & Buckley, 2004; Kurtesis, Eisenberger, Ford,
Buffardi, Stewart, & Adis, 2015; Sarafino, 2008; Shanock & Eisenberger
(2006 dalam Rudolph, Michael, Harari, & Stout, 2014); Wang & Fu, 2015).
Rodin & Salovey (1989 dalam Smet, 1994) menyatakan sumber dukungan
sosial yang paling penting berasal dari keluarga. Dukungan sosial yang
diberikan oleh lingkungan yang ada di sekitar individu akan efektif ketika
dukungan yang diberikan tersebut sesuai dan secara jumlah dapat diterima
(Slebarska, Moser, & Luca, 2009).
Berdasarkan faktor yang dijelaskan oleh McQuaid dan Lindsay (2005),
salah satu faktor yang mempengaruhi employability seseorang adalah terdapat
dukungan dari orang lain yang berada di sekitar individu. Hal tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Siswanto (2015)
yang menemukan bahwa siswa-siswi SMK yang mendapatkan dukungan
sosial yang baik dari keluarga cenderung menjadikan individu lebih percaya
diri dalam menentukan jenis pekerjaannya. De Vos, De Hauw, der Heijden, &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Beatrice (2011) juga menyatakan bahwa individu yang menerima dukungan
yang baik dari individu lain akan meningkatkan employability yang dimiliki.
Fugate, Kinicki, & Ashforth (2004) menyatakan bahwa bagaimana
individu menentukan karir yang dimiliki merupakan kunci dari employability
yang dimiliki individu. Turan, Celik, & Turan (2014) menjelaskan bahwa
selama periode penentuan karir, dukungan sosial berperan penting bagi siswa-
siswi SMK. Dengan demikian, alangkah baiknya individu menerima
dukungan sosial dalam masa krusial seperti penentuan karir (Ebenehi, Rashid,
& Bakar, 2016). Hal tersebut dikarenakan, tidak semua siswa-siswi SMK
mampu menentukan karir secara mandiri, melainkan membutuhkan dukungan
sosial (Flum & Bluestein (2000 dalam Turan, Celik, & Turan, 2014)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh Fajar S, selaku
tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Godean, setidaknya terdapat dua hal yang
melatarbelakangi mengapa peneliti melakukan penelitian di SMK tersebut.
Pertama dikarenakan belum terdapat penelitian yang dilakukan di SMK
tersebut terutama berkaitan tentang tamatan atau lulusan. Kedua, jika
dibandingkan dengan SMK lain di kota, SMK Negeri 1 Godean cenderung
masih di daerah pedesaan, sehingga masalah yang dihadapi cenderung lebih
kompleks dibandingkan SMK di kota. Permasalahan yang dimaksud seperti
ekonomi dan geografis yang mempengaruhi individu dalam pencarian kerja
(Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Hal tersebut menyebabkan peneliti ingin melihat apakah ada hubungan
antara dukungan sosial dan employability pada siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Godean.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, peneliti merumuskan suatu masalah yaitu apakah ada
hubungan antara dukungan sosial dan employability pada siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Godean?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial
dan employability pada siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Godean.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan kepustakaan
berupa wawasan dan pengetahuan dalam bidang Psikologi Industri dan
Organisasi dan Psikologi Pendidikan mengenai dukungan sosial dan
employability pada siswa-siswi SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa-siswi SMK
Secara praktis mampu menjadi suatu evaluasi bagi siswa-siswi SMK
berkaitan dengan employability yang dimiliki dan nantinya berguna
untuk mendapatkan pekerjaan dan mengembangkan karir
dikemudian hari.
b. Bagi Sekolah
Secara praktis mampu memberikan evaluasi bagi pihak sekolah
tentang dukungan sosial yang diberikan memiliki hubungan dengan
tingkat employability yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Employability
1. Definisi Employability
Employability menjadi suatu konsep yang menarik di zaman
melinium baru (Clarke, 2008). Penekanan terhadap konsep employability
semakin meningkat dikarenakan employability dipandang sebagai dasar
yang berhubungan dengan suatu kondisi pekerja seperti perubahan
struktur organisasi dan perkembangan pola karir suatu pekerja (Clarke,
2008). Meskipun demikian, employability merupakan suatu konsep yang
sudah lama muncul yakni di awal abad ke-20 di Inggris (De Grip, Van
Loo, & Sanders, 2004).
Employability pertama kali dikemukakan oleh Beveridge (1909
dalam De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004), Beveridge mendefinisikan
employability sebagai konsep yang digunakan untuk membedakan
individu yang mampu dan kurang mampu dalam bekerja. Perkembangan
konsep employability dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh situasi
ekonomi dan pasar tenaga kerja (De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004).
Meskipun demikian, Versloot, Glaude, & Thijssen (1998 dalam Thijssen,
Heijden, & Rocco, 2008) menyatakan bahwa pada sekitar tahun 1955
konsep employability baru benar-benar digunakan. Hingga pada akhir
tahun 1990, konsep employability dipelajari secara empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(Thijssen, Heijden, & Rocco, 2008). Beberapa disiplin ilmu seperti ilmu
bisnis dan manajemen, human resource management, human resource
development, psikologi, ilmu pendidikan, dan teori yang berkaitan
dengan karir merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang konsep
employability (Thijssen, Heijden, & Rocco, 2008).
Seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa ahli yang
memberikan definisi tentang employability. Employability dapat dilihat
sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mampu
bergerak dalam pasar tenaga kerja sehingga individu mampu mencari,
mendapatkan, dan mampu bertahan dalam suatu pekerjaan (De Grip, Van
Loo, & Sanders, 2004; Hillage & Pollard, 1998). Fugate, Kinicki, &
Ashforth (2004) menjelaskan bahwa employability merupakan suatu
konstruk yang mendorong individu secara kognitif, perilaku, dan afeksi
menjadi lebih adaptif, sehingga mampu meningkatkan kondisi individu
dalam dunia kerja. Employability yang dimiliki oleh individu juga
membantu individu untuk memiliki pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan karakteristik lain guna mampu dinilai dan dihargai
calon atas mereka (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Senada dengan Fugate, Kinicki & Ashforth (2004), Pool dan
Sewell (2007) menyatakan bahwa employability merupakan pengetahuan,
pemahaman, kemampuan dan atribut yang dimiliki individu untuk
memilih dan mengamankan pekerjaan dan membuat individu merasa
puas dan sukses. Kemudian, Yorke (2004) menjelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
employability merupakan suatu kemampuan, pemahaman, dan atribut
personal yang membuat para calon pekerja mampu berkembang dalam
memperoleh pekerjaan serta sukses dengan pekerjaan yang telah
ditentukan. Askov & Gordon (1999 dalam Rasul, Rauf, & Mansor, 2013)
menambahkan bahwa employability dapat menjadi bukti untuk individu
mampu bertahan dalam suatu pekerjaan. Lebih mendalam Fugate,
Kinicki, & Ashforth (2004) menyatakan bahwa employability juga
mampu untuk mengatur dan mengelola kognisi, perilaku dan afeksi yang
dimiliki individu untuk mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa employability merupakan suatu kemampuan, pengetahuan,
pemahaman, serta atribut personal yang dimiliki oleh individu untuk
mencari, mendapatkan, dan bertahan dalam suatu pekerjaan melalui
pengelolaan kognisi, perilaku, dan afeksi, sehingga individu mampu
untuk berkembang dan bergerak secara adaptif dalam pasar tenaga kerja,
serta mampu dihargai oleh calon atasannya nanti.
2. Dimensi Employability
Terdapat tiga dimensi yang dikemukan oleh Fugute, Kinicki, dan
Ashforth (2004) yaitu career identity, personal adaptability, dan social
and human capital. Fugute, Kinicki, dan Ashforth (2004) menjelaskan
bahwa kontsruk yang terdapat pada employability merupakan konstruk
yang berpusat pada diri individu berupa kepribadian dan karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(person-centered). Oleh sebab itu, dimensi dari konstruk employability
bersifat personal. Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) menambahkan
bahwa setiap dimensi dari employability memiliki nilai masing-masing
yang berbeda satu dimensi dengan dimensi yang lain tetapi ketika ketiga
dimensi tersebut digabungkan akan membentuk konsep yang bernama
employability. Ketiga dimensi yang dikemukakan oleh Fugate, Kinicki,
dan Ashforth (2004) membantu individu untuk mengidentifikasi dan
menyadari kesempatan karir yang berada di dalam maupun di luar suatu
organisasi. McArdle, Waters, Briscoe, & Hall (2007) menyatakan bahwa
dimensi yang dikembangkan oleh Fugate, Kinicki, & Ashforth (2004)
dapat digunakan dalam konteks pencarian kerja sebagai landasan
penelitian lain.
a. Career Identity
Dalam konteks karir, career identity dapat diartikan sebagai
tujuan, harapan dan ketakutan, serta berkaitan dengan sifat-sifat
individu seperti nilai-nilai individu, kepercayaan individu dan norma
yang dimiliki individu (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Plunkett (2001 dalam Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004)
menyatakan bahwa career identity berkaitan dengan pemaknaan
individu tentang masa lalu dan masa kini yang akan menentukan
tujuan individu ke depan berkaitan dengan karir individu dengan
kata lain berkaitan dengan pengalaman naratif individu. Lysova,
Richardson, Khapova, & Jansen (2015) percaya bahwa career
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
identity yang dimiliki individu akan mempengaruhi perkembangan
karir serta mempengaruhi bagaimana individu berperilaku di tempat
kerja.
Perbedaan individu satu dengan yang lain berkaitan dengan
sifat, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan akan membedakan
individu untuk melihat kesempatan karir (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Career identity menjadi pedoman bagi individu,
sehingga career identity memberikan komponen motivasi pada
komponen employability (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Locke, Shaw, Saari & Latham (1981 dalam Fugate, Kinicki,
dan Ashforth, 2004) menyatakan bahwa career identity memberikan
sebuah skema kognitif kepada individu mengarahkan, mengatur, dan
menopang perilaku individu. Ashforth (2001 dalam Fugate, Kinicki,
dan Ashforth, 2004) menjelaskan bahwa career identity juga akan
menuntun perilaku individu sesuai yang diinginkan.
b. Personal Adaptability
Individu yang mampu beradaptasi adalah individu yang
berkeinginan dan mampu mengubah watak dan perilaku yang
dimiliki untuk menghadapi tuntutan situasi yang ada (Fugate,
Kinicki, dan Ashforth, 2004). Chan (2000 dalam Fugate, Kinicki,
dan Ashforth, 2004) menyatakan bahwa setiap individu memiliki
kemampuan beradaptasi yang berbeda-beda dalam menghadapi
perubahan situasi kerja. Menurut Fugate, Kinicki, dan Ashforth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(2004) terdapat lima komponen dari personal adaptability yang
mampu meningkatkan employability individu serta mampu
mempengaruhi individu dalam mengidentifikasi kesempatan dalam
bekerja.
1) Optimism
Stokes (1996) menyatakan bahwa individu yang optimis
memiliki kepercayaan bahwa perubahan yang dimiliki
merupakan suatu tantangan yang berharga. Individu yang
optimis yang tinggi cenderung memiliki pemikiran yang positif
akan segala hal serta lebih menyukai perubahaan dalam
lingkungan kerja (Wanberg dan Banas, 2000)
Kemudian, individu yang optimis memiliki harapan yang
positif terhadap masa depan yang dimiliki serta merasa percaya
diri dalam menghadapi tantangan (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Secara langsung, sifat optimis yang dimiliki
individu akan membantu untuk menentukan karir dan
meningkatkan employability (Fugate, Kinicki, dan Ashforth,
2004).
2) Propensity to Learn
Individu yang memiliki tingkat employability yang tinggi
sering mempelajari secara mendalam tentang ancaman serta
kesempatan dalam lingkungan kerja (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Individu yang memiliki tingkat employability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang tinggi juga mempelajari secara mendalam tentang situasi
lingkungan sekitar seperti pekerjaan yang tersedia serta
pengalaman dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan
tersebut (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Kecenderungan untuk belajar adalah salah satu cara untuk
menghadapi tantangan serta perubahan dalam dunia kerja
(Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Sebab itu, kepribadian,
perilaku, dan motivasi yang berkaitan dengan pembelajaran
sangat berkontribusi dalam personal adaptability dan
employability (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
3) Openness
Keterbukaan terhadap perubahaan dan pengalaman baru
membuat individu untuk terus belajar serta mengidentifikasi dan
menyadari kesempatan karir yang dimiliki (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Digman (1990 dalam Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004) mengatakan bahwa individu yang terbuka
cenderung menjadi fleksibel ketika berhadapan dengan
tantangan dalam situasi yang tidak pasti.
Keterbukaan terhadap perubahan ditandai dengan adanya
kenyamanan ketika menghadapi situasi yang tidak pasti serta
meningkatkan keahlian dalam berbagai macam pekerjaan
(Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). McCartt & Rohrbaugh
(1995 dalam Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004) menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bahwa individu yang terbuka menyikapi perubahan sebagai
tantangan dibandingkan dengan ancaman serta menerima
modernisasi seperti, teknologi. Kemudian, individu yang terbuka
terhadap pengalaman dan perubahan merupakan individu yang
mampu beradaptasi dan bekerja secara baik (Fugate, Kinicki,
dan Ashforth, 2004).
4) Internal Locus of Control
Wanberg dan Banas, 2000 (dalam Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004) individu yang memiliki internal locus of control
lebih mudah beradaptasi. Kemudian individu yang memiliki
internal locus of control mampu mempengaruhi kejadian yang
ada di sekitarnya (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Oleh
karena itu, individu yang memiliki internal locus of control
dalam suatu pekerjaan cenderung mudah beradaptasi dan
memiliki kemampuan kerja yang baik, hal tersebut dikarenakan
memiliki kecenderungan proaktif dan selalu memiliki rencana
dalam situasi yang tidak menentu (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Individu yang memiliki internal locus of
control cenderung menyukai perubahan dalam kondisi kerja
(Wanberg & Banas, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5) Generalized Self-Efficacy
Ashford dan Taylor (1990 dalam Fugate, Kinicki, dan Ashforth,
2004) berpendapat bahwa individu yang memiliki self-effiacacy
lebih mudah untuk menyesuaikan diri secara efektif. Kapasitas
individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta
menghadapi lingkungan yang tidak pasti juga dipengaruhi oleh
generalized self-efficacy (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Kemudian, generalized self-efficacy juga mempengaruhi
persepsi dan perilaku sehingga hal tersebut menyebabkan
kemampuan beradaptasi individu meningkat, serta terlepas dari
jenis pekerjaan yang dimiliki individu (Fugate, Kinicki, dan
Ashforth, 2004). Sehingga, generalized self-efficacy penting
bagi individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
tidak pasti serta memfasilitasi individu untuk menyadari
kesempatan karir (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
c. Social and Human Capital
Kemampuan individu untuk mengidentifikasi dan menyadari
kesempatan karir yang dimiliki sebagaian besar dipengaruhi oleh
capital (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Social capital dan
human capital menyatu menjadi identitas karir yang dimiliki oleh
individu, sehingga social capital dan human capital melekat pada
konstruk employability (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Social capital juga berkaitan dengan kemauan atau niat baik
individu dalam suatu jaringan sosial (Fugate, Kinicki, dan Ashforth,
2004). Putnam (1993 dalam Narayan & Cassidy, 2001) menjelaskan
bahwa social capital menjadikan individu mampu untuk melakukan
tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Social capital yang dimiliki oleh individu ditentukan oleh
besar jaringan dan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh individu
(Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Besar jaringan akan
menentukan besar informasi dan pengaruh yang dimiliki individu
untuk memahami kesempatan kerja (Fugate, Kinicki, dan Ashforth,
2004). Sedangkan kekuatan jaringan menandakan seberapa besar
hubungan timbal balik dan solidaritas yang dimiliki individu dengan
individu lain (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Oleh karena itu,
kesempatan individu dalam menyadari kesempatan karir akan
berkembang ketika individu mampu mengembangkan jaringan yang
besar dan kuat (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Sejalan dengan social capital, kemampuan individu untuk
menyadari kesempatan dalam lapangan kerja dipengaruhi oleh
human capital individu (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Faktor pengalaman dan pendidikan yang dimiliki individu
merupakan faktor terpenting dalam kemajuan karir seseorang
(Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Faktor pendidikan dapat
diasosiaikan dengan tingkat pendidikan dan sertifikasi sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pekerjaan (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004). Lebih lanjut, Lubit
(2001) menyatakan bahwa pengalaman berkaitan keahlian atau
pekerjaan serta pengetahuan yang didapat oleh individu.
3. Faktor yang Mempengaruhi Employability
Terdapat tiga kumpulan faktor mempengaruhi employability yang
dimiliki individu yaitu individual factors, personal circumstances, dan
external factors (McQuaid & Lindsay, 2005).
a. Individual Factors
Faktor seperti umur, jenis kelamin, dan etnis akan
mempengaruhi kemampuan dan memotivasi individu dalam
melakukan suatu pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Kemudian
terdapat faktor kesehatan seperti kesehatan secara fisik dan mental,
riwayat kesehatan, dan kemampuan fisik untuk melakukan suatu
pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005).
Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh
individu juga akan mempengaruhi employability (Hillage & Pollard,
1998). Kemudian, ketika individu memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi akan mempengaruhi employability individu tersebut (Judhi,
Pa’Wan, Othman, & Moksin, 2010). Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh individu, maka semakin tinggi pula
employability yang dimiliki (Judhi, Pa’Wan, Othman, & Moksin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2010). Praktik kerja lapangan (PKL) juga mampu mempengaruhi
employability individu (Putriatama, Patmanthara, Sugandi, 2016).
b. Personal Circumstances
Personal circumstances juga mempengaruhi employability
yang dimiliki individu (Hillage & Pollard, 1998; McQuaid &
Lindsay, 2005). Personal circumstance erat kaitannya dengan faktor
sosial-ekonomi individu (McQuaid & Lindsay, 2005). Personal
circumstances akan mempengaruhi kemampuan individu untuk
mengambil sebuah kesempatan dalam pekerjaan (McQuaid &
Lindsay, 2005). Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas luas
akan mempengaruhi sikap dan aspirasi individu untuk mencari
pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Lebih lanjut, McQuaid &
Lindsay (2005) menambahkan bahwa budaya kerja dan status
berumah tangga yang dimiliki individu akan mempengaruhi individu
dalam bertindak dan beraspirasi, serta akhirnya mempengaruhi
employability yang dimiliki.
c. External Factors
External factors melingkupi faktor tuntutan dari pasar tenaga
kerja seperti tingkat persaingan untuk mendapatkan kerja (McQuaid
& Lindsay, 2005). McQuaid dan Lindsay (2005) menjelaskan bahwa
lokasi juga mampu mempengaruhi employability yang dimiliki oleh
individu. Lebih lanjut, kestabilan ekonomi berskala nasional juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempengaruhi employability yang dimiliki oleh individu (McQuaid
& Lindsay, 2005).
B. Dukungan Sosial
1. Pengertian Dukungan Sosial
Pada awal tahun 1970, dukungan sosial mulai dipelajari secara
teoritis (House, Umberson, & Landis, 1988). Pada tahun 1972 sampai
1976, hanya terdapat dua artikel yang membahas tentang dukungan
sosial. Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 1986 jumlah artikel
yang membahas dukungan sosial meningkat menjadi 86 artikel (House &
Khan, 1985; House, Umberson, & Landis, 1988). Pada masa
perkembangannya, dukungan sosial yang dipelajari oleh peneliti
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan juga kesejahteraan individu
(Adams, King, & King, 1996).
Banyaknya peneliti yang memberikan definisi dukungan sosial, hal
tersebut menyebabkan terjadinya kurangnya konsistensi dan banyaknya
kontradiksi antara peneliti satu dengan yang lain. Meskipun demikian,
para peneliti menerima validasi secara empiris mengenai jenis dan
sumber dari dukungan sosial. Jenis dari dukungan sosial yang mampu
diterima secara umum yaitu emotional support dan instrumental support
(Adams, King, & King, 1996; King, Mattimore, King, & Adams, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sears, Freedman, dan Peplau (1991 dalam Rohman, Prihartanti, &
Rosyid, 1997) menjelaskan bahwa ketika individu memiliki perilaku
yang positif disertai dengan kehadiran orang lain disebut dukungan
sosial. Schwarzer & Leppin (1990 dalam Smet, 1994) menjelaskan
bahwa terdapat dua bentuk dukungan sosial, yaitu dukungan yang
dirasakan atau diterima oleh individu (received support) dan dukungan
yang diberikan kepada orang lain (perceived support). Dalam penelitian
ini, peneliti mengacu pada dukungan yang dirasakan atau diterima oleh
individu dari individu lain (received support)
Sarafino (2008) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah sesuatu
berupa perasaan nyaman, peduli, penghargaan, dan bantuan yang
diberikan oleh orang lain ataupun suatu kelompok kepada individu.
Lebih mendalam, individu yang memiliki dukungan sosial percaya
bahwa mereka diperhatikan, dihargai, dan dicintai oleh keluarga dan
organisasi atau komunitas yang dimiliki, serta akan dibantu ketika
mengalami kesulitan (Cobb (1976 dalam Sarafino, 1990); Sarafino,
2008). House & Khan (1985) juga menyatakan bahwa dukungan sosial
merupakan bentuk hubungan yang melibatkan bantuan dari individu lain
seperti bantuan instrumental, informasi, dan sejenisnya.
Selaras dengan pengertian tersebut, Gottlieb (1983 dalam Smet,
1994) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan pemberian
informasi baik verbal maupun non-verbal dan bantuan nyata berupa
tindakan nyata yang diberikan oleh individu lain dan mempunyai manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bagi individu tersebut. Lebih lanjut, Gottlieb menjelaskan bahwa ketika
individu merasa menerima suatu efek positif dan bantuan, hal tersebut
merupakan ungkapan dari dukungan sosial yang diterima. Shakespeare-
Finch & Obst (2011) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan
dukungan yang berikan yang mampu mempengaruhi kesehatan individu
secara fisik dan psikologis, baik dalam level individu maupun lingkungan
sosial.
Johnson & Johnson (1991 dalam Saputri & Indrawati, 2011)
menjelaskan bahwa dukungan sosial merupakan bantuan, semangat,
penerimaan dan perhatian, yang diberikan oleh individu lain yang berada
di sekitar individu yang berarti dan mampu diandalkan, yang membuat
kesejahteraan individu meningkat. Kemudian, individu yang menerima
dukungan sosial cenderung memiliki produktivitas, pencapaian,
penyesuaian diri, dan identitas diri yang lebih baik (Johnson & Johnson
(1991 dalam Adicondro & Purnamasari, 2011); Johnson & Johnson,
2014), serta individu lebih sehat dan mampu selama menghadapi masa-
masa yang sulit (Shakespeare-Finch & Obst, 2011).
Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti,
keluarga, guru, sekolah, teman atau rekan, rekan kerja & atasan,
pasangan dan komunitas serta organisasi (Kirrane & Buckley, 2004;
Kurtesis, Eisenberger, Ford, Buffardi, Stewart, & Adis, 2015; Sarafino,
2008; Shanock & Eisenberger (2006 dalam Rudolph, Michael, Harari, &
Stout, 2014); Wang & Fu, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan pemaparan tersebut, dukungan sosial dapat diartikan
sebagai keberadaan orang lain (keluarga, orangtua, teman, guru, dan
sekolah) yang berarti, mampu dihandalkan, dan memberikan bantuan
berupa perasaan nyaman, peduli, penghargaan, semangat, bantuan
informasi (verbal dan non-verbal), dan bantuan nyata berupa tindakan
nyata yang membuat individu merasa bernilai & dicintai, sehingga
individu memiliki produktivitas, pencapaian, penyesuaian diri, dan
identitas diri yang lebih baik.
2. Dimensi Dukungan Sosial
House (1981 dalam Shakespeare-Finch & Obst, 2011) membagi
dimensi dukungan sosial menjadi empat dimensi yaitu (a) emotional
concern (b) instrumental aid (c) information assistance dan (d)
appraisal. Konsep yang dijelaskan oleh House, sudah menjadi pedoman
bagi penelitian lain yang berkaitan dengan dukungan sosial selama 3
dekade yang lalu (Shakespeare-Finch & Obst, 2011). Hingga saat ini,
banyak berkembang tipe dukungan sosial yang diadopsi dari dimensi
yang dikemukakan oleh House. Sarafino (2008) mengemukakan bahwa
terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu (a) emotional or esteem
support (b) tangible or instrumental Support (c) informational support
dan (d) companionship support. Kemudian Caltabiano, Byrne, Martin, &
Sarafino (2002 dalam Shakespeare-Finch & Obst, 2011) mengemukakan
bahwa terdapat lima tipe dari dukungan sosial yaitu emotional support,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tangiable/instrumental support, informational support, esteem support,
dan network support.
Declercq, Vanheule, Markey, & Willemsen (2007 dalam
Shakespeare-Finch & Obst, 2011) menjelaskan bahwa dikarenakan
banyaknya tipe dukungan sosial yang beragam, maka ditentukan dua
dimensi dari dukungan sosial yang secara konsisten menonjol dan
mencakup semua tipe dari dukungan sosial. Dua dimensi dukungan sosial
tersebut yaitu emotional support dan instrumental support.
a. Emotional Support
Dimensi dari dukungan sosial mencakup dari pengakuan sosial dari
orang lain yaitu penghargaan atau sebuah pujian terhadap suatu
perilaku atau hasil dan mencakup tentang dorongan atau penguatan
sosial seperti rasa peduli, rasa percaya, empati, menyemangati,
meyakinkan, dan perasaan nyaman yang diberikan oleh orang lain.
b. Instrumental Support
Dimensi dukungan instrumental terdiri dari pemberian informasi dan
saran yang berkaitan dengan penyelesaikan masalah atau tugas
individu dan pemberian bantuan nyata berupa pemberian tenaga,
waktu, dan keterampilan atau keahlian yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah atau tugas individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Sumber Dukungan Sosial
Terdapat beberapa sumber dukungan dari dukungan sosial. Sarafino
(2008) menjelaskan bahwa dukungan sosial dapat berasal dari pasangan,
keluarga, teman, dokter, dan komunitas serta organisasi. Lebih lanjut,
sumber-sumber dukungan sosial dalam organisasi dapat berasal dari
rekan kerja dan supervisor (Kirrane & Buckley, 2004; Kurtesis,
Eisenberger, Ford, Buffardi, Stewart, & Adis, 2015; Shanock &
Eisenberger (dalam Rudolph, Michael, Harari, & Stout, 2014)).
Kemudian, guru dan sekolah juga dapat menjadi sumber dari dukungan
sosial (Wang & Fu, 2015).
4. Manfaat Dukungan Sosial
Terdapat beberapa manfaat dari adanya dukungan sosial (Johnson
& Johnson (1991 dalam Adicondro & Purnamasari, 2011); Johnson &
Johnson, 2014), antara lain:
a. Dukungan sosial mampu meningkatkan produktivitas dan
pencapaian individu
b. Dukungan sosial mampu meningkatkan penyesuaian diri individu
dalam lingkungannya karena memiliki rasa dimiliki yang tinggi dan
mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis
c. Dukungan sosial mampu memperjelas identitas diri individu
d. Dukungan sosial mampu meningkatkan harga diri individu ketika
menghadapi peristiwa stres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. Dukungan sosial mampu meningkatkan kondisi fisik dan kondisi
psikologis individu ketika menghadapi tekanan serta mampu
mengelola peristiwa stres dan tertekan secara baik
C. Sekolah Menengah Kejuruan
1. Definisi Sekolah Menengah Kejuruan
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 14 menyatakan bahwa jenjang pendidikan
formal di Indonesia meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. Kemudian dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 18 ayat 3 menyatakan
bahwa salah satu bentuk pendidikan menegah adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang
pendidikan menegah pasal 3 ayat 2, pendidikan menengah kejuruan
adalah suatu bentuk pendidikan menengah yang membantu siswa-siswi
untuk menyiapkan memasuki lapangan pekerjaan serta mampu
mengembangkan sikap profesional. Kemudian, menurut Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 1 ayat 21 menyatakan
bahwa SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan hasil belajar dari SMP,
MTs, serta bentuk lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan uraian tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan suatu bentuk pendidikan menengah sebagai lanjutan hasil
belajar dari SMP dan Mts yang bertujuan untuk menyiapkan para siswa-
siswi untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mampu mengembangkan
sikap profesional.
2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam kurikulum SMK Dikmenjur, 2008 (dalam Sirsa, Dantes, &
Sunu, 2014) menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
berusaha menciptakan siswa-siswi untuk mampu:
a. Mengembangkan sikap profesional serta mampu memasuki dunia
kerja
b. Mengembangkan karir, berkompetensi secara maksimal, dan mampu
memilih karir secara optimal
c. Menjadi tenaga tingkat menengah yang mampu mengisi kebutuhan
dunia industri maupun usaha saat ini serta masa yang akan datang
d. Menjadi tenaga kerja yang adaptif, kreatif, dan produktif
3. Tujuan SMKN 1 Godean
a. Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak
mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai
program keahlian pilihannya selama 3 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu
beradaptasi di lingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu
menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat
c. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan
diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan
internasional
d. Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak
mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai
program keahlian pilihannya selama 3 tahun
e. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu
beradaptasi di lingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu
menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat
f. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan
diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan
internasional
4. Kurikulum SMK Negeri 1 Godean
Struktur kurikulum yang dijalankan di SMK Negeri 1 Godean pada tahun
ajaran 2017-2018 untuk kelas X, XI, dan XII adalah struktur kurikulum
2006 (KTSP), kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 yang sudah direvisi.
Dengan kata lain, kelas X melaksanakan kurikulum 2006 (KTSP), kelas
XI melaksanakan kurikulum 2013, dan kelas XII melaksanakan
kurikulum 2013 yang sudah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Jurusan atau Keahlian
Terdapat 4 jurusan atau keahlian yang diajarkan di SMKN 1 Godean.
a. Otomatis dan Tata Kelola Perkantoran
Mampu menyiapkan siswa-siswi untuk memiliki kemampuan
menjadi staf IT, operator komputer, sekretaris front officer, telepon,
telex, faximile, resepsionis, even organizer, arsiparis humas dan
keprotokolan.
b. Akutansi dan Keuangan Lembaga
Mampu mempersiapkan siswa-siswi memiliki kemampuan dalam
mencatat transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi,
mengerjakan akuntansi keuangan dalam berbagai bentuk badan
usaha, baik secara manual maupun dengan komputasi, mencatat
transaksi, dan menyusun laporan harga pokok produksi dalam
perusahaan industri.
c. Bisnis Daring dan Pemasaran
Menyiapkan peserta didik memiliki keterampilan serta pengetahuan
pada bidang bisnis dalam jejaring dan pemasaran.
d. Multimedia
Mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam
pembuatan dan pengelolaan web design, penyuntingan video &
pembuatan video klip, pembuatan animasi & bekerja di bidang
periklanan, dan pembuatan CD Interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Dinamika Hubungan antara Dukungan Sosial dan Employability Pada
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
Lindsay, McCracken, & McQuaid (2003) menjelaskan bahwa dukungan
yang berasal dari lingkungan yang dimiliki oleh individu dapat mengurangi
terjadinya pengangguran. Lingkungan yang dimiliki oleh individu adalah
seperti keluarga, teman, dan komunitas (McQuaid dan Lindsay, 2005).
Sarafino (2008) menyebutkan bahwa dukungan yang berasal dari keluarga,
teman dan komunitas yang dimiliki oleh individu disebut dukungan sosial.
Selanjutnya, Cobb, 1976 (dalam Turan, Celik, & Turan, 2014) menambahkan
bahwa dukungan sosial juga berasal dari keluarga, teman sebaya, kolega, dan
para profesional. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa
bernilai, dicintai, dihargai, dan diperhatikan oleh lingkungan serta ketika
menghadapi suatu kesulitan akan dibantu (Cobb (1976 dalam Sarafino, 1990);
Sarafino, 2008). Kemudian, dukungan sosial yang dimiliki individu mampu
memengaruhi employability yang dimiliki oleh individu (Insa, Gonzales, &
Inesta, 2016). Ketika employability individu meningkat, maka akan
memperbesar kesempatan individu untuk mendapatkan pekerjaan (Fugate,
Kinicki, & Ashforth, 2004). Murphy, Blustein, Bohling, & Platt (2010)
menjelaskan bahwa dukungan sosial membantu siswa-siswi SMK untuk
melakukan transisi dari sekolah menuju dunia kerja.
Untuk melihat hubungan yang lebih mendalam antara dukungan sosial
dan employability, maka dapat dilihat dalam kombinasi ketiga dimensi dalam
employability yaitu, career identity, personal adaptability, dan social and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
human capital (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Career identity merujuk
pada gambaran yang dimiliki oleh individu seperti tujuan, harapan, keyakinan,
sifat-sifat, nilai-nilai, dan kepercayaan, yang digunakan untuk mendefinisikan
diri dalam konteks dunia kerja (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Lent,
Brown, Nota, & Soresi (2003 dalam Nota, Ferrari, Solberg, Soresi, 2007)
menyatakan bahwa dukungan sosial secara tidak langsung berhubungan
dengan pemilihan karir. Namun di sisi lain, dukungan sosial berperan penting
bagi siswa-siswi SMK selama periode pemilihan karir yang dialami (Turan,
Celik, & Turan, 2014).
Individu yang menerima dukungan sosial lebih percaya diri dan
memiliki tujuan pasti dalam menentukan karir yang diinginkan (Duffy, 2010;
Ebenehi, Rashid, & Bakar, 2016). Lebih mendalam, Nota, Ferrari, Solberg, &
Soresi (2007) menyatakan bahwa dukungan sosial yang tinggi berasal dari
keluarga akan membangun harapan individu untuk mengembangkan
keyakinan dan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan karir. Dengan kata lain, individu tidak menjadi ragu terhadap karir
yang akan dihadapinya (Nota, Ferrari, Solberg, dan Soresi, 2007). Dengan
demikian, dalam situasi yang krusial seperti penentuan karir, alangkah baiknya
jika individu menerima dukungan sosial (Ebenehi, Rashid, & Bakar, 2016).
Dukungan sosial yang berasal dari orangtua mampu membuat individu
lebih berkomitmen dan percaya diri dalam pemilihan karir yang akan dijalani,
serta mampu mengevaluasi dalam menentukan karir (Stringer dan Kerpelman,
2010). Lebih lanjut, Keller dan Whiston (2008 dalam Perry, Liu, & Pabian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2010) menjelaskan bahwa orangtua dapat memberikan dukungan untuk
membantu menentukan karir anaknya seperti memberikan penguatan,
membicarakan karir secara lebih spesifik, dan mencari informasi di internet.
Kemudian, individu juga mampu mempersiapkan karir yang lebih baik ketika
menerima dukungan sosial yang berasal dari guru dan orangtua (Perry, Liu, &
Pabian, 2010)
Sebaliknya, individu yang memiliki tingkat dukungan sosial yang
rendah cenderung ragu, kurang percaya diri dan sulit untuk menentukan tujuan
pasti dalam karir. Kemudian, Wall, Covell, & Macintyre (1999) menjelaskan
bahwa individu yang kekurangan dukungan sosial cenderung kurang memiliki
kemampuan untuk menentukan kesempatan karir. Bahkan individu yang
memiliki tingkat dukungan sosial yang rendah, cenderung memiliki tingkat
penyesuaian yang sulit berkaitan dengan karir dan pekerjaan (Murphy,
Blustein, Bohling, & Platt, 2011).
Selanjutnya, personal adaptability berkaitan dengan kemampuan
beradaptasi yang dimiliki individu untuk menghadapi situasi seperti perubahan
dan tantangan dalam kesempatan karir dan pekerjaan (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004; Han & Rojewski, 2015). Duffy (2010) menjelaskan bahwa
individu yang memiliki dukungan sosial cenderung lebih mampu beradaptasi
khususnya ketika memasuki dunia kerja. Di samping itu, individu yang
memiliki dukungan sosial yang tinggi mampu untuk mempersiapkan masa
transisi menuju ke dunia kerja & membangun karir yang dimiliki, kemudian
mampu menghadapi tantangan yang ada di masa mendatang, serta selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memiliki pemikiran positif terhadap masa depan yang dimiliki seperti
pekerjaan dan karir (Santilli, Marcionetti, Rochat, Rossier, & Nota, 2016).
Dukungan yang berasal dari keluarga, guru, sekolah, teman, mampu
membantu individu untuk beradaptasi menghadapi dunia kerja dan karir
(Wang & Fu, 2015). Lebih mendalam, Lent, Hackett, & Brown (1999 dalam
Han & Rojewski, 2015) menyatakan bahwa ketika individu menerima
dukungan sosial yang tinggi cenderung memiliki kemampuan beradaptasi
yang tinggi terhadap karir sehingga membuat individu mampu mengambil
keputusan karir yang konkrit atau realistis.
Di sisi lain, Worthington & Juntunen (1997 dalam Han & Rojewski,
2015) menjelaskan bahwa individu yang kurang memiliki dukungan sosial
pada saat akan memasuki dunia kerja cenderung kurang mampu
mempersiapakan untuk masa depannya terutama pekerjaan dan karir.
Akibatnya, individu cenderung kurang mampu beradaptasi ketika memasuki
dunia kerja, sehingga kurang mampu menghadapi tantangan yang berkaitan
dengan karir dan pekerjaan dan mempengaruhi keputusan karir berupa
pengambilan keputusan karir yang cenderung kurang kongkrit dan realistis.
Selanjutnya social capital berkaitan dengan niatan baik dari individu
untuk memperbesar dan memperkuat jaringan yang dimiliki sehingga individu
lebih mampu untuk menyadari kesempatan kerja (Fugate, Kinicki,& Ashforth,
2004). Duffy (2010) menjelaskan bahwa individu yang memiliki dukungan
sosial yang tinggi cenderung memiliki keinginan untuk mencari tahu tentang
dunia kerja secara lebih. Hal tersebut mendorong individu untuk lebih aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dalam mencari informasi berkaitan dengan karir & pekerjaan dan berkeinginan
lebih untuk membangun relasi yang bersifat formal serta informal dalam
organisasi. Sebaliknya, individu yang memiliki dukungan sosial yang rendah
cenderung kurang memiliki keinginan untuk mencari tahu atau
mengeksplorasi tentang dunia kerja secara lebih dan kurang berkeinginan
membangun relasi yang bersifat formal dan informal.
E. H. McWhirter et al (1998 dalam Kenny, Blustein, Chaves,
Grossman, & Gallagher, 2003) menjelaskan bahwa individu yang memiliki
dukungan sosial yang berasal dari guru dan orangtua, lebih memiliki rencana
dan harapan dalam menjalankan pendidikan vokasional. Hal tersebut
mendorong human capital yang dimiliki individu, terkhusus dalam tingkat
pendidikan dan akhirnya meningkat employability (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004). Sebaliknya, individu yang kurang memiliki dukungan sosial
cenderung kurang memiliki rencana dan harapan dalam hal pendidikan, serta
individu juga cenderung kesulitan melihat kesempatan untuk
mengembangkan pendidikan yang dimiliki (Wall, Covell, & Macintyre,
1999).
Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan sosial dan employability. Individu yang menerima
dukungan sosial yang tinggi cenderung memiliki tingkat employability yang
tinggi. Hal tersebut terlihat dari career identity yang jelas, memiliki
kemampuan personal adaptability yang baik, dan memiliki human and sosial
capital yang besar dan kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. Kerangka Berpikir
Dukungan Sosial
a. Memiliki kepercayaan diri
rendah dalam penentuan karir
b. Memiliki keraguan yang tinggi
dalam menentukan karir
c. Memiliki tingkat kemampuan
peyesuaian diri yang rendah
dalam karir
d. Sulit dalam menghadapi
tantangan yang berkaitan
dengan karir dan pekerjaan
e. Memutuskan karir yang kurang
konkrit dan realistis
f. Keinginan yang rendah dalam
mencari informasi berkaitan
dengan dunia kerja dan kurang
mampu membina relasi formal
dan informal
g. Kurang memiliki harapan dan
rencana dalam hal pendidikan
h. Kesulitan dalam
mengembangkan pendidikan
yang dimiliki
Employability tinggi
Dukungan sosial
rendah
Dukungan sosial
tinggi
a. Memiliki percaya diri dan
komitmen lebih dalam
menentukan karir, serta mampu
mengevaluasi terhadap karir
yang akan dipilih
b. Memiliki harapan dalam
mengembangkan keyakinan dan
kemampuan dalam memutuskan
karir
c. Memiliki tujuan pasti dan tidak
ragu dalam memilih karir
d. Mampu beradaptasi ketika
memasuki dunia kerja
e. Mampu memutuskan karir
secara realistik dan konkrit
f. Mampu menghadapi tantangan
yang ada serta selalu berpikir
positif terhadap karir dan
pekerjaan
g. Mencari informasi berkaitan
dengan dunia kerja dan mampu
membina relasi formal dan
informal
h. Memiliki harapan dan rencana
dalam hal pendidikan
Career identity sudah terbentuk,
personal adaptability tinggi, dan
social and human capital
mencukupi
Career identity belum terbentuk,
personal adaptability rendah, dan
social and human capital kurang
mencukupi
Employability rendah
Individu merasa lebih dihargai,
diperhatikan, dan dicintai oleh
lingkungan
Individu merasa kurang dihargai,
diperhatikan, dan dicintai oleh
lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
dukungan sosial dengan employability pada siswa-siswi SMK Negeri 1
Godean
2. Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan
sosial dengan employability pada siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean.
Jika Ho ditolak dan Ha diterima, maka dukungan sosial memiliki
hubungan yang positif dengan employability pada siswa-siswi SMK Negeri 1
Godean. Artinya, ketika siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean menerima
dukungan sosial yang cenderung tinggi, maka siswa-siswi SMK Negeri 1
Godean memiliki tingkat employability yang tinggi pula. Begitu pula
sebaliknya, ketika siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean menerima dukungan
sosial yang cenderung rendah, maka siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean
memiliki tingkat employability yang cenderung rendah pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan
kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang menitikberatkan pada
analisis data berupa numerikal/angka yang diperoleh dengan perhitungan
statistika (Azwar, 2016). Secara garis besar, pendekatan kuantitatif dapat
dilakukan pada penelitian yang bertujuan untuk pengujian suatu hipotesis
(Azwar, 2016).
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian
korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain,
yang didasarkan pada koefisien korelasi (Azwar, 2016). Dengan
menggunakan penelitian korelasi, peneliti mampu menggali informasi
mengenai taraf hubungan yang terjadi pada beberapa variabel, bukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya efek dari suatu variabel terhadap variabel yang
lain (Azwar, 2016). Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada
hubungan antara variabel dukungan sosial dan variabel employability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu karakteristik atau atribut dari seorang individu atau
organisasi yang dapat dihitung atau diobservasi, serta bervariasi di antara
individu ataupun organisasi (Creswell, 2014). Terdapat dua jenis variabel,
yaitu variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel tergantung merupakan
variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau
pengaruh dari variabel lain (Azwar, 2016). Kemudian, variabel bebas
merupakan variabel yang memberikan efek atau pengaruh pada variabel lain
(Azwar, 2016). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Variabel Tergantung : Employability
b. Variabel Bebas : Dukungan Sosial
C. Definisi Operasional
1. Employability
Employability merupakan suatu kemampuan, pengetahuan,
pemahaman, serta atribut personal yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK
untuk mencari, mendapatkan, dan bertahan dalam suatu pekerjaan
melalui pengelolaan kognisi, perilaku, dan afeksi, sehingga siswa-siswi
SMK mampu untuk berkembang dan bergerak secara adaptif dalam pasar
tenaga kerja, serta mampu dihargai oleh calon atasan mereka nantinya.
Employability tersusun dari 3 dimensi, yaitu career identity, personal
adaptability, dan social & human capital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Employability yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK diukur dengan
menggunakan skala employability yang dibuat sendiri oleh peneliti. Jika
siswa-siswi SMK memiliki skor yang tinggi pada skala employability,
maka employability yang dimiliki siswa-siswi SMK juga tinggi. Begitu
pula sebaliknya. Jika siswa-siswi SMK memiliki skor yang rendah pada
skala employability, maka employability yang dimiliki oleh siswa-siswi
SMK juga rendah.
2. Dukungan sosial
Dukungan sosial diartikan sebagai keberadaan orang lain
(keluarga, orangtua, teman, guru, dan sekolah) yang berarti, mampu
dihandalkan dan memberikan bantuan berupa perasaan nyaman, peduli,
penghargaan, semangat, dan bantuan informasi (verbal dan non-verbal),
serta bantuan nyata berupa tindakan nyata yang membuat siswa-siswi
SMK merasa bernilai dan dicintai, sehingga siswa-siswi SMK memiliki
produktivitas, pencapaian, penyesuaian diri, dan identitas diri yang lebih
baik. Terdapat dua dimensi dukungan sosial yaitu emotional support, dan
instrumental support.
Dukungan sosial yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK diukur
dengan menggunakan skala dukungan sosial yang dibuat sendiri oleh
peneliti. Jika siswa-siswi SMK memiliki skor yang tinggi pada skala
dukungan sosial, maka dukungan sosial yang dimiliki siswa-siswi SMK
juga tinggi. Begitu pula sebaliknya. Jika siswa-siswi SMK memiliki skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang rendah pada skala dukungan sosial, maka dukungan sosial yang
dimiliki siswa-siswi SMK juga rendah.
D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah siswa-siswi SMK
yang belum mengikuti praktik kerja lapangan atau PKL. Hal ini dikarenakan
praktik kerja lapangan atau PKL mampu meningkatkan rasa percaya diri
siswa-siswi SMK dan mengembangkan sikap profesional siswa-siswi SMK
dalam menghadapi dunia kerja (Syahroni, 2014), sehingga mampu
mempengaruhi tingkat employability yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK
(Putriatama, Patmanthara, Sugandi, 2016).
Pengambilan teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan metode penetapan
subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian dan didasarkan pada kriteria-
kriteria tertentu (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan
dalam pemilihan subjek adalah siswa-siswi SMK yang belum mengikuti
Praktik Kerja Lapangan atau PKL.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara
menyebarkan skala penelitian kepada subjek yang sebelumnya sudah
ditentukan. Terdapat dua skala dalam penelitian yang disebarkan yaitu skala
employability dan skala dukungan sosial. Kemudian, kedua skala tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dibuat dengan menggunakan model skala Likert. Skala Likert adalah suatu
model skala yang digunakan untuk melihat dan mengukur sikap subjek
terhadap atribut psikologis tertentu atau tentang kepemilikan subjek terhadap
suatu atribut psikologis (Supratiknya, 2014).
Skala Likert dalam penelitian ini terdiri dari empat respon jawaban pada
satu pernyataan. Respon jawaban tersebut ialah Sangat Tidak Sesuai (STS),
Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Peneliti menggunakan
empat respon jawaban dan tidak menggunakan alternatif jawaban netral
untuk menghindari kesempatan menjawab netral yang diberikan oleh subjek
(Supratiknya, 2014). Skala Likert memiliki dua kategori isi pernyataan yaitu
pernyataan yang bila disetujui menunjukkan sikap positif terhadap objek atau
atribut yang menjadi perhatian (favorable) dan pernyataan yang bila disetujui
menunjukkan sikap negatif terhadap objek atau atribut yang menjadi
perhatian (unfavorable) (Supratiknya, 2014). Berikut tabel sistem pemberian
skor dalam penelitan ini:
Tabel 1.
Penilaian skala Likert
Respon Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sesuai (S) 3 2
Sangat Sesuai (SS) 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Skala Employability
Terdapat 60 item dalam skala employability yang digunakan dalam
penelitian ini. Skala employability disusun berdasarkan konstruk yang
dikemukakan oleh Fugate, Kinicki, & Ashforth (2004). Employability
terdiri dari 3 dimensi yaitu career identity, personal adaptability, dan
social and human capital. Berikut ini blue print dari skala employability.
Tabel 2.
Blueprint skala employability sebelum tryout
No. Dimensi
Employability
Favorable Unfavorable Jumlah
Item
%
1. Career Identity 10 10 20 33,3
2. Personal
Adaptability
10 10 20 33,3
3. Social & Human
Capital
10 10 20 33,3
Total 30 30 60 100
2. Skala Dukungan Sosial
Terdapat 40 item pernyataan dalam skala dukungan sosial yang
digunakan dalam penelitian ini. Terdapat dua dimensi dari dukungan
sosial yang dikemukakan oleh Declercq, Vanheule, Markey, &
Willemsen (2007 dalam Shakespeare-Finch & Obst, 2011) yaitu
emotional support dan instrumental support. Berikut ini blue print dari
skala dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.
Blueprint skala dukungan sosial sebelum tryout
No. Dimensi
Dukungan Sosial
Favorable Unfavorable Jumlah
Item
%
1.
2.
Instrumental
support
Emotional
support
10
10
10
10
20
20
50
50
TOTAL 20 20 40 100
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Alat ukur
Validitas merupakan suatu kualitas yang dimiliki oleh suatu tes, di
mana skala atau tes yang dimaksud benar-benar mengukur atribut
psikologi yang ingin diukur (Supratiknya, 2014). Lebih mendalam,
Supratiknya (2014) menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu taraf
yang menunjukkan sejauh mana bukti-bukti empiris maupun teoritis
untuk menafsirkan skor tes sesuai tujuan penggunaan tes.
Terdapat tiga jenis dari validitas yaitu content validity atau validitas
isi, criterion-related validity atau validitas terkait dengan criteria, dan
construct validity atau validitas konstruk (Supratiknya, 2014). Dalam
penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan validitas isi karena
peneliti ingin mengetahui sejauh mana relevansi antara isi tes dan
konstruk yang akan diukur (Supratiknya, 2014).
Dalam penelitian ini, validasi dalam penelitian ini menggunakan
metode indeks validitas isi (IVI) dengan menghitung IVI-I dan IVI-S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Indeks validitas isi masing-masing item (IVI-I) dan indeks validitas isi
skala (IVI-S) merupakan metode yang digunakan peneliti dengan
meminta penilaian kepada tiga expert judgment yaitu dosen pembimbing,
dosen lain, dan praktisi untuk menilai masing-masing item tes dan
keseluruhan item dalam skala dalam hal relevansi dengan konstruk yang
akan diukur (Supratiknya, 2016). Skala memiliki tingkat validitas yang
baik apabila memiliki nilai IVI-I minimum sebesar 0.78 dan IVI-S
minimum sebesar 0.90 (Supratiknya, 2016).
a. Skala Employability
Berdasarkan hasil perhitungan untuk mengetahui validitas isi dari
skala employability dengan menggunakan metode IVI, didapatkan
bahwa skala employability memiliki indeks validitas isi masing-
masing item (IVI-I) sebesar 1 dan juga memiliki indeks validitas
skala sebesar 1. Hal tersebut menandakan bahwa masing-masing
item dalam skala employability dinyatakan valid dan layak
digunakan karena memiliki indeks validitas isi masing-masing item
(IVI-I) lebih dari 0.78 dan indeks validitas skala (IVI-S) lebih dari
0.90.
b. Skala Dukungan Sosial
Hasil pengujian validitas isi pada skala dukungan sosial, didapatkan
indeks validitas isi masing-masing item (IVI-I) sebesar 1 dan
memiliki indeks validitas skala sebesar 1. Dengan demikian, skala
dukungan sosial dalam penelitian ini dinyatakan valid dan layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
digunakan karena memiliki indeks validitas isi masing-masing item
(IVI-I) lebih dari 0.78 dan indeks validitas skala (IVI-S) lebih dari
0.90.
2. Seleksi Item
Azwar (2007) menyatakan bahwa seleksi item dapat dilakukan
dengan menguji karakteristik masing-masing item dalam sebuah skala
sehingga memenuhi syarat menjadi untuk menjadi alat ukur. Seleksi item
dapat dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi item-total (rix)
secara komputasi (Azwar, 2007). Item yang baik apabila memiliki
koefisien korelasi item-total (rix) ≥ 0,3 (Azwar, 2011; Supratiknya, 2014).
Item yang memiliki dari koefisien korelasi item-total (rix) ≥ 0,3
menunjukkan bahwa item tersebut memiliki daya diskriminasi yang
memuaskan (Azwar, 2011). Supratiknya (2014) menjelaskan bahwa daya
diskriminasi adalah bagaimana keefektifan dari sebuah item yang mampu
membedakan individu yang menempati posisi tinggi dan posisi rendah
dalam hal atribut psikologis yang sedang diukur. Kemudian, item yang
memiliki koefisien korelasi item-total (rix) kurang dari 0.3 perlu direvisi
baik sebagian maupun secara total, bahkan jika perlu item tersebut
digugurkan (Supratiknya, 2014).
Tryout dilaksanakan pada tanggal Rabu, 25 April 2018. Subjek
dalam pelaksanaan tryout adalah 73 siswa-siswi SMK yang belum
mengikuti PKL atau Praktik Kerja Lapangan dan terdiri dari siswa-siswi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kelas sebelas. Berikut ini adalah hasil seleksi item dari dua skala yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dukungan sosial dan employability.
a. Skala Employability
Berdasarkan hasil tryout yang telah dilaksanakan, peneliti
menemukan bahwa terdapat 43 item dari 60 item yang telah diujikan,
berkualitas baik. Kisaran korelasi item-total sebelum seleksi item
adalah rix= -0.171 hingga rix= 0.684. Setelah dilaksanakan seleksi
item, kisaran koefisien korelasi item-total menjadi rix= 0.318 hingga
rix= 0.691.
Tabel 4.
Sebaran item skala employability sesudah tryout
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
Career Identity 5*, 11 **, 13,
16, 29, 30, 32,
39, 42**, 58
2, 4**, 12, 17,
23, 33**, 40*,
43*, 48, 59
16
Personal
Adaptability
3**, 10**, 19,
25, 37**, 45,
50, 56**, 57,
60
6**, 9**, 18,
24, 31**, 36,
46, 51, 53, 55
13
Social &
Human Capital
1, 7, 8, 15,
20**, 27, 34,
35, 47*, 52**
14, 21, 22,
26**, 28**,
38**, 41,
44**, 49, 54
14
Total 43
Tabel 4 mengilustrasikan sebaran item dari skala employability
ketika sudah dilaksanakan tryout. Dapat diperhatikan bahwa terdapat
angka yang diberi tanda dua bintang (**), hal tersebut menandakan
bahwa nomor item tersebut gugur karena memiliki nilai rix < 0.3. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tersebut menyebabkan terjadi ketidakseimbangan antara dimensi
dalam skala employability, sehingga peneliti memutuskan untuk
menyamakan jumlah item pada masing-masing dimensi. Hal tersebut
dikarenakan jika tidak terdapat alasan untuk membuatnya berbeda-
beda maka lebih baik dibuat sama banyak, dan lebih baik jumlah
item dalam suatu dimensi dibuat seimbang (Azwar, 2011;
Widhiarso, 2011).
Kemudian, peneliti menyeimbangkan masing-masing dimensi
menjadi 13 item. Hal tersebut didasari pada nilai rix terbaik pada
masing-masing dimensi sehingga bobot item pada masing-masing
dimensi menjadi seimbang yakni 13 item. Dapat dilihat juga pada
tabel 4, terdapat bintang satu (*). Hal tersebut menandakan bahwa
item tersebut telah digugurkan secara manual untuk
menyeimbangkan item pada masing-masing dimensi. Tabel 5
menggambarkan hasil skala dari employability, setelah dilakukan
pengguguran manual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.
Sebaran item skala employability sesudah dilakukan penguguran
manual
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Presenta
se
Career
Identity
13, 16, 29,
30, 32, 39,
58
2, 12, 17, 23,
48, 59
13 33,3 %
Personal
Adaptability
19, 25, 45,
50, 57, 60
18, 24, 36,
46, 51, 53,
55
13 33,3 %
Social &
Human
Capital
1, 7, 8, 15,
27, 34, 35
14, 21, 22,
41, 49, 54
13 33,3 %
Total 20 19 39 100 %
b. Skala Dukungan Sosial
Berdasarkan hasil tryout yang telah dilakukan, peneliti
menemukan bahwa terdapat 27 item dari 40 item yang memiliki nilai
rix di atas 0.30. Kemudian, rentang korelasi item total pada skala
dukungan sosial adalah rix = 0.083 hingga rix = 0.674. Kemudian,
setelah dilakukan seleksi item, rentang korelasi item total menjadi
rix= 0.303 hingga rix= 0.669.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 6.
Sebaran item skala dukungan sosial setelah tryout
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
Emotional
support
1**, 5**, 8**,
23**, 24, 26,
28**, 29, 30,
36
3, 4, 6**, 7**,
9, 20, 21**,
25, 27, 39
12
Instrumental
support
12**, 14**,
15, 16, 17*,
18, 31, 32, 34,
35
2, 10, 11, 13*,
19, 22**,
33**, 37**,
38*, 40
15
Total 27
Pada table 6 menggambarkan sebaran item dari skala
dukungan sosial setelah dilakukannya proses tryout. Terdapat tanda
bintang dua (**) pada beberapa nomor item. Hal tersebut
menandakan bahwa item tersebut gugur karena memiliki nilai rix <
0,3. Kemudian, dikarenakan terjadi ketidakseimbangan di antara
itam pada masing-masing dimensi dukungan sosial, maka peneliti
memutuskan untuk mensetarakan jumlah item pada masing-masing
dimensi. Hal tersebut dikarenakan ada baiknya jika jumlah item
dalam suatu dimensi dibuat seimbang dan jika tidak terdapat alasan
untuk membuatnya berbeda-beda maka lebih baik dibuat sama
banyak item di masing-masing dimensi (Azwar, 2011; Widhiarso,
2011).
Peneliti memutuskan untuk mensetarakan item dari masing-
masing dimensi menjadi 12 item. Penyetaran dilakukan berdasarkan
pada nilai rix terbaik pada masing-masing dimensi sehingga bobot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pada masing-masing dimensi menjadi 12 item. Kemudian, pada tabel
6 dapat dilihat bahwa terdapat tanda berupa tanda bintang satu (*).
Hal tersebut menandakan bahwa item tersebut telah dieliminasi
secara manual untuk mensetarakan item pada masing-masing
dimensi. Tabel 7 mengilustrasikan hasil dari skala dukungan sosial
setelah dilakukan penguguran manual.
Tabel 7.
Sebaran item skala dukungan sosial sesudah dilakukan penguguran
manual
Dimensi Favorable Unfavorabl
e
Jumlah Presenta
se
Emotional
Support
24, 26, 29,
30, 36
3, 4, 9, 20,
25, 27, 39
12 50 %
Instrumental
Support
15, 16, 18,
31, 32, 34,
35
2, 10, 11,
19, 40
12 50 %
Total 12 12 24 100 %
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran kembali
terhadap gejala dan menggunakan alat pengukuran yang sama (Siregar,
2013). Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur
dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011). Azwar (2011) menyatakan
bahwa dalam aplikasinya, reliabilitas dapat dilihat dari koefisien
reliabilitas yang dimiliki, dan koefisien reliabilitas berada dalam rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
0 sampai 1.00. Semakin mendekati angka 1.00, maka semakin tinggi
koefisien reliabilitas yang dimiliki. Dalam penelitian ini, perhitungan
reliabilitas alat ukur menggunakan koefisien alpha cronbach melalui
Program IBM SPSS Statistic 22. Suatu alat ukur dapat dikatakan sangat
memuaskan apabila memiliki nilai koefisien reliabilitas ≥ 0.70
(Supratiknya, 2014).
a. Skala Employability
Koefisien alpha cronbach pada skala employability sebelum seleksi
item atau setelah dilaksanakannya tryout adalah 0,905. Kemudian
setelah dilakukan seleksi item terhadap item yang memiliki nilai
korelasi item-total < 0.30, maka koefisien alpha cronbach yang
didapat sebesar 0.919. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala
employability memiliki tingkat reliabilitas yang baik dan memadai
untuk digunakan dalam penelitian.
b. Skala Dukungan Sosial
Koefisien alpha cronbach pada skala dukungan sosial sebelum
dilakukan seleksi item sebesar 0.892. Kemudian setelah dilakukan
seleksi item terhadap item yang memiliki nilai korelasi item-total
dibawah 0.30, maka koefisien alpha cronbach yang didapat sebesar
0.899. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa skala
dukungan sosial memiliki tingkat reliabilitas yang baik serta baik
jika digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Data Penelitian
Uji asumsi bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dimiliki
berdistribusi secara normal atau tidak, dan menguji kelineraitasan data
(Siregar, 2013).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
penelitian yang diambil dari suatu populasi berdistribusi normal atau
tidak (Noor, 2011; Santoso, 2010; Siregar, 2013). Dalam penelitian
ini, teknik uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov dengan
bantuan program IBM SPSS 22 Statistic dengan sampel besar. Nazir
(2005) menyatakan bahwa sampel besar dalam rangka uji
kolmogorov smirnov adalah yang memiliki sampel lebih dari 30
subjek. Uji normalitas juga berfungsi untuk prasyarat analisis
parametrik (Priyatno, 2012).
Jika nilai signifikansi dari uji normalitas diperoleh lebih dari
0.05, maka data persebaran yang dimiliki normal. Sebaliknya jika
nilai signifikansi dari uji normalitas diperoleh kurang dari 0.05,
maka data persebaran yang dimiliki tidak normal (Noor, 2011;
Santoso, 2010). Kemudian jika data tidak berdistribusi normal, maka
saat uji analisis menggunakan analisis non-parametrik (Santoso,
2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Uji Linearitas
Siregar (2013) menjelaskan bahwa uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah terhadap hubungan yang linier antara variabel
bebas dan variabel tergantung. Kemudian, Santoso (2010)
menjelaskan bahwa uji linearitas juga bertujuan untuk melihat
hubungan antarvariabel dalam penelitian, mengikuti garis lurus atau
tidak. Di sisi lain, jika data yang didapatkan tidak linear maka akan
ada kecenderungan underestimasi kekuatan hubungan antara dua
variabel (Santoso, 2010). Uji linearitas menggunakan program IBM
SPSS 22 Statistic. Data dapat dikatakan linear apabila nilai
signifikasi < 0,05 (Priyatno, 2012).
2. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini ingin menguji apakah dukungan sosial
berhubungan dengan employability pada siswa-siswi SMK N 1 Godean.
Untuk mengetahui gambaran tentang derajat hubungan antara dua
variabel di atas, maka dapat menghitung koefisien korelasi (Santoso,
2010). Priyatno (2012) menyatakan bahwa jika nilai koefisien korelasi
mendekati 1 atau -1 maka menandakan bahwa hubungan semakin kuat,
sebaliknya jika koefisien korelasi mendekati 0 maka hubungan antara dua
variabel semakin lemah. Kemudian, jika nilai signifikansi < 0.05 maka
terdapat hubungan yang signifikan. Sebaliknya, jika nilai signifikansi >
0.05 maka tidak ada hubungan yang signifikan (Priyatno, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Jika nilai signifikansi (p) < 0.05 maka hipotesis nol ditolak atau
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dua variabel.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi (p) > 0.05 maka hipotesis nol diterima
atau tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dua
variabel.
Apabila data dalam penelitian ini berdistribusi normal maka
perhitungan koefisien korelasi menggunakan korelasi Product Moment
Pearson. Sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka uji
hipotesis menggunakan Spearman Rho Correlation. Uji korelasi dengan
menggunakan korelasi Spearman dapat digunakan sebagai pengganti dari
analisis parametrik yaitu uji korelasi Pearson jika data penelitian tidak
berdistribusi normal (Priyatno, 2012). Uji hipotesis dibantu dengan
menggunakan Program IBM SPSS 22 Statistic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal Selasa, 8 Mei 2018 hingga Rabu, 9 Mei
2018. Pembagian skala penelitian dilakukan dengan cara menitipkan skala
penelitian kepada guru pembimbing yang ada di SMK yang bersangkutan.
Peneliti menitipkan skala penelitian kepada guru pembimbing pada tanggal 8
Mei 2018. Kemudian satu hari berikutnya yaitu 9 Mei 2018, peneliti
mengambil kembali skala penelitian yang sudah terisi. Jumlah skala yang
dibagikan sebanyak 150. Kemudian, ketika diambil kembali jumlah skala
terisi secara keseluruhan berjumlah 150.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek yang berpartisipasi adalah subjek yang
belum mengikuti program Praktik Kerja Lapangan atau PKL, dengan jumlah
subjek partisipan sebanyak 150 subjek. Seluruh subjek penelitian terdiri dari
perempuan dan laki-laki, berikut tabel penjelasan berdasarkan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 8.
Deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin
JENIS KELAMIN JUMLAH PRESENTASE
LAKI-LAKI 9 6%
PEREMPUAN 141 94%
TOTAL 150 100%
Kemudian, 150 siswa-siswi tersebut berusia antara 15-18 tahun. Berikut
tabel deskripsi subjek berdasarkan usia.
Tabel 9.
Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia
USIA JUMLAH PRESENTASE
15 Tahun 18 Subjek 12%
16 Tahun 74 Subjek 49.3%
17 Tahun 53 Subjek 35.3%
18 Tahun 5 Subjek 3.3%
TOTAL 150 Subjek 100%
Selanjutnya, siswa-siswi dalam penelitian ini juga terdiri dari tingkatan
kelas yang berbeda. Berikut tabel deskripsi subjek berdasarkan kelas.
Tabel 10.
Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelas
KELAS JUMLAH PRESENTASE
X 75 Subjek 50%
XI 75 Subjek 50%
TOTAL 150 Subjek 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran subjek
dalam merespon skala penelitian. Deskripsi data penelitian bertujuan untuk
menghitung mean empiris, mean teoritis, skor tertinggi, skor terendah, dan
standar deviasi berdasarkan analisis menggunakan Program Statistic IBM
SPSS 22. Nantinya, peneliti dapat mengetahui tinggi atau rendahnya dari
variabel penelitian yaitu employability dan dukungan sosial. Kemudian,
dilakukan pula uji one-sample test untuk melihat apakah terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi.
Mean teoritis dapat dilihat dari perhitungan manual berdasarkan skor
terendah dan skor tertinggi yang diraih dalam suatu skala. Hal tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Mean teoritis =
Mean empiris merupakan rata-rata skor yang didapat dari respon subjek
dalam penelitian. Mean empiris dapat dilihat dari analisis menggunakan
analisis statistic IBM SPSS 22. Ketika mean empiris lebih tinggi dari mean
teoritis, hal tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat
employability dan dukungan sosial yang tinggi. Sebaliknya, jika mean empiris
lebih rendah dari mean teoritis, hal tersebut menandakan bahwa subjek
memiliki tingkat employability dan dukungan sosial yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Skala Employability
Diketahui bahwa nilai mean teoritis pada skala employability
sebesar 97.5. Angka tersebut dapat diketahui melalui perhitungan di
bawah ini.
Mean teoritis =
Kemudian untuk melihat mean empiris, peneliti melihat dari hasil
analisis statistic IBM SPSS 22. Berikut ini tabel hasil analisis
menggunakan statistic IBM SPSS 22.
Tabel 11.
Deskripsi data empiris skala employability
Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa mean empiris dari skala
employability adalah sebesar 116.97 (SD = 9.895). Dari perhitungan
manual sebelumnya, didapatkan bahwa mean teoritis dari skala
employability adalah sebesar 97.5. Kemudian, didapati bahwa mean
empiris lebih besar daripada mean teoritis (116.97 > 97.5), maka subjek
dalam penelitian ini memiliki tingkat employability yang tinggi.
Kemudian untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau
tidak di antara mean empiris dan mean teoritis pada skala employability,
maka peneliti perlu melihat nilai signifikansi melalui uji one sample test.
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Employability 150 116.97 9.895 .808
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berikut ini adalah tabel uji one sample test menggunakan statistic IBM
SPSS 22.
Tabel 12.
Hasil uji beda antara mean empiris dan mean teoritis skala
employability
One-Sample Test
Test Value = 97.5
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Emplo
yability 24.104 149 .000 19.473 17.88 21.07
Pada tabel hasil uji beda mean one sample test skala employability
(tabel 12) diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
empiris dan mean teoritis pada skala employability (0.000 < 0.05).
Kemudian peneliti juga membuat kategorisasi pada skala employability.
Hal ini bertujuan untuk mengkategorisasikan subjek ke dalam tiga
kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi (Azwar, 2011). Berikut ini tabel
kategorisasi dalam skala employability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 13.
Deskripsi kategorisasi skala employability
KATEGORISASI SKOR JUMLAH PRESENTASE
Rendah ≤ 74 0 0%
Sedang 75 – 122 110 73%
Tinggi ≥ 123 40 27%
TOTAL 150 100%
Berdasarkan tabel kategorisasi (tabel 13), dilihat bahwa subjek
dalam penelitian ini tidak ada yang memiliki skor rendah atau sebanyak
0%. Hal tersebut mendukung pernyataan di atas sebelumnya, bahwa
mean empiris lebih besar dari mean teoritis dalam penelitian ini (116.75
> 97.5), sehingga subjek dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat
employability yang tinggi. Berikut di bawah ini data keseluruhan dari
variabel employability.
Tabel 14.
Deskripsi data keseluruhan skala employability
Variabel N SD Teoritis Empiris Mean
Teoritik
Mean
Empiris Min Max Min Max
Employa
bility
150 9.895 39 156 94 150 97.5 116.97
2. Skala Dukungan sosial
Nilai mean teoritis pada skala dukungan sosial sebesar 60. Hal
tersebut diketahui melalui perhitungan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Mean teoritis =
Mean empiris pada skala dukungan sosial dapat dilihat dari hasil
analisis statistic IBM SPSS 22. Berikut ini hasil analisis dalam bentuk
tabel.
Tabel 15.
Deskripsi data empiris skala dukungan sosial
Diketahui bahwa mean empiris pada skala dukungan sosial sebesar
72.53 (SD = 7.706) (Tabel 15). Berdasarkan perhitungan manual pada
mean teoritis adalah sebesar 60. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean
empiris lebih besar dari mean teoritis (72.53 > 60), sehingga dapat
dikatakan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki dukungan sosial
yang tinggi. Selanjutnya, untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan
antara mean empiris dan mean teoritis, maka peneliti melihat nilai
signifikansi melalui uji one sample test melalui Program statistic IBM
SPSS 22. Berikut nilai signifikansi uji beda antara mean empiris dan
mean teoritis.
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Dukungan_Sosial 150 72.53 7.706 .629
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 16.
Hasil uji beda antara mean empiris dan mean teoritis skala dukungan
sosial
P
a
d
a
Tabel 16 menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari hasil uji one sample
test pada skala dukungan sosial adalah sebesar 0.000. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
empiris dan mean teoritis pada skala dukungan sosial (0.000 < 0.05).
Kemudian, peneliti membuat kategorisasi yang bertujuan untuk
mengkategorisasikan subjek ke dalam jenjang-jenjang yaitu rendah,
sedang, dan tinggi (Azwar, 2011). Di bawah ini, tabel kategorisasi skala
dukungan sosial.
Tabel 17.
Deskripsi kategorisasi skala dukungan sosial
KATEGORISASI SKOR JUMLAH PRESENTASE
Rendah ≤ 46 0 0%
Sedang 47 – 75 104 69%
Tinggi ≥ 76 46 31%
TOTAL 150 100%
One-Sample Test
Test Value = 60
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Dukungan_
Sosial 19.920 149 .000 12.533 11.29 13.78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa subjek dalam penelitian ini tidak
ada subjek yang memiliki nilai kategori rendah atau sebesar 0%. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa
mean empiris lebih besar dari mean teoritis dalam skala dukungan sosial
(72.53 > 60), sehingga subjek dalam penelitian ini cenderung memiliki
dukungan sosial yang tinggi. Kemudian, di bawah ini data keseluruhan
dari variabel dukungan sosial.
Tabel 18.
Deskripsi data keseluruhan skala dukungan sosial
Variabel N SD Teoritis Empiris Mean
Teoritik
Mean
Empiris Min Max Min Max
Dukunga
n Sosial
150 7.706 24 96 49 91 60 72.53
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian ini memenuhi syarat seperti berdistribusi normal atau tidak
serta melihat kelinearitasan data, sehingga dapat diputuskan untuk
dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi tertentu. Dalam
penelitian ini, uji asumsi akan dilakukan dalam dua tahap yaitu menguji
normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kelinearitasan data menggunakan Test of Linearity. Kedua pengujian
tersebut dapat dianalisis melalui program statistic IBM SPSS 22.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak (Noor, 2011; Santoso,
2010; Siregar, 2013). Berikut hasil uji normalitas pada kedua
variabel yakni employability dan dukungan sosial melalui program
statistic IBM SPSS 22.
Tabel 19.
Hasil uji normalitas employability
T
Tabel 20.
Hasil uji normalitas dukungan sosial
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Dukungan_
Sosial .117 150 .000 .970 150 .002
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada skala employability
diperoleh hasil nilai signifikansi uji normalitas sebesar 0.200 (tabel
19). Hal tersebut menandakan bahwa nilai signifikansi uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Employability .065 150 .200* .978 150 .018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pada skala employability lebih dari 0.05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa data penelitian dalam skala employability memiliki distribusi
data yang normal. Kemudian, berdasarkan hasil uji normalitas pada
skala penelitian dukungan sosial (tabel 20), didapati bahwa nilai
signifikansi uji normalitas pada skala dukungan sosial sebesar 0.000.
Hal tersebut menandakan bahwa nilai signifikansi uji normalitas
pada skala dukungan sosial kurang dari 0.05, sehingga dapat
dikatakan bahwa data penelitian dalam skala dukungan sosial
memiliki distribusi data yang tidak normal. Dengan demikian, uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis non-
parametrik menggunakan Spearman’s Rho.
b. Uji Linearitas
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel sejajar
dengan garis atau lurus dalam suatu penelitian dapat diuji dengan
menggunakan uji linearitas (Santoso, 2010). Kemudian, hubungan
antara dua variabel dapat dikatakan linear apabila memiliki nilai
signifikansi < 0.05. Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0.05, maka
hubungan antara dua variabel tersebut tidak linear. Berikut hasil uji
linearitas pada kedua variabel yakni dukungan sosial dan
employability melalui program statistic IBM SPSS 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 21.
Hasil uji linearitas antara dukungan sosial dan employability
Berdasarkan hasil uji linearitas (tabel 21), bahwa nilai
signifikansi dari uji linearitas data dalam penelitian ini sebesar 0.000.
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi data penelitian
ini kurang dari 0.05, sehingga data dalam penelitian ini memiliki
pola hubungan yang linier atau lurus. Dengan kata lain, dukungan
sosial memiliki hubungan yang linear atau lurus dengan
employability, sehingga dapat dilakukan uji hipotesis dalam
penelitian ini.
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Emplo
yability
*
Dukun
gan_S
osial
Between
Groups
(Combined)
6426.270 34 189.008 2.663 .000
Linearity 3855.078 1 3855.078 54.319 .000
Deviation
from
Linearity
2571.192 33 77.915 1.098 .349
Within Groups 8161.624 115 70.971
Total 14587.893 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan uji
linearitas pada data dalam penelitian ini, diketahui bahwa skala
employability berdistribusi secara normal datanya tetapi pada skala
dukungan sosial, data yang dimiliki tidak berdistribusi secara normal.
Oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis non-parametrik yaitu korelasi Spearman’s Rho. Kemudian, jika
nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan,
sebaliknya jika nilai signifikansi > 0.05 maka tidak terdapat hubungan
yang signifikan. Berikut ini hasil pengujian hipotesis menggunakan
program statistic IBM SPSS 22.
Jika diketahui nilai signifikansi sebesar (p) < 0.05, maka
dinyatakan hipotesis nol ditolak atau terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara dukungan sosial dan employability. Sebaliknya, jika
didapati nilai signifikansi sebesar (p) > 0.05, maka hipotesis nol diterima
atau tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan
sosial dan employability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 22.
Hasil uji hipotesis Spearman’s Rho Correlations
Correlations
Dukungan_Sosial Employability
Spearman's
rho
Dukungan_Sosial Correlation
Coefficient 1.000 .567
**
Sig. (1-tailed) . .000
N 150 150
Employability Correlation
Coefficient .567
** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Kemudian, untuk melihat kekuatan hubungan yang terjadi pada
kedua variabel, peneliti menambahkan kriteria tingkat korelasi dan
kekuatan hubungan yang dikemukakan oleh Siregar (2013), sebagai
berikut:
Tabel 23.
Tabel deskripsi tingkat korelasi dan kekuatan hubungan
No. Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
1. 0.00 – 0.199 Korelasi Sangat Lemah
2. 0.20 – 0.399 Korelasi Lemah
3. 0.40 – 0.599 Korelasi Cukup
4. 0.60 – 0.799 Korelasi Kuat
5. 0.80 – 0.100 Korelasi Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis teknik non-
parametrik yaitu analisis korelasi Spearman’s Rho, dihasilkan bahwa
nilai koefisien korelasi (r) antara skala dukungan sosial dan employability
sebesar 0.567. Hal tersebut menandakan bahwa kekuatan hubungan yang
cukup kuat antara employability dan dukungan sosial. Kemudian,
didapati pula nilai signifikansi yaitu sebesar 0.000, sehingga nilai
signifikansi kurang dari 0.05 (p < 0.05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat, positif, dan signifikan antara
dukungan sosial dan employability. Dengan demikian, semakin tinggi
dukungan sosial yang diterima oleh siswa-siswi SMK maka semakin
tinggi pula employability yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK.
Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh siswa-
siswi SMK maka akan rendah pula employability yang dimiliki oleh
siswa-siswi SMK. Dengan kata lain, hipotesis nol yang diajukan ditolak
yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan
sosial dan employability pada siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean.
E. Analisis Tambahan
Analisis tambahan dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat
diskripsi data berupa menghitung mean empiris dan mean teoritis dalam
dimensi employability yaitu career identity (CI), personal adaptability (PA),
dan social and human capital (SHC), sehingga dapat diketahui tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
rendah tingkat yang dimiliki siswa-siswi SMK terhadap dimensi-dimensi dari
employability.
Diketahui bahwa nilai mean teoritis pada dimensi career identity
sebesar 32.5. Berikut ini perhitungan mean teoritis.
Mean teoritis =
Kemudian untuk mengetahui mean empiris dapat diketahui melalui
analisis statistic IBM SPSS 22.
Tabel 24.
Deskripsi data empiris dimensi career identity
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
CI 150 38.66 4.327 .353
Tabel 25.
Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis career identity
One-Sample Test
Test Value = 32.5
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
CI 17.436 149 .000 6.160 5.46 6.86
Diketahui bahwa mean empiris sebesar 38.66 (SD = 4.327). Hal
tersebut menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar dari mean teoritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
(38.66 > 32.5) dan berdasarkan hasil uji beda menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis (0.000),
sehingga dalam penelitian ini siswa-siswi SMK memiliki tingkat career
identity yang tinggi.
Selanjutnya, diketahui bahwa mean teoritis pada dimensi personal
adaptability sebesar 32.5. Berikut perhitungan mean teoritis.
Mean teoritis =
Untuk mengetahui mean empiris, maka dilakukan analisis
menggunakan analisis statistic IBM SPSS 22.
Tebel 26.
Deskripsi data empiris personal adaptability
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PA 150 37.25 3.402 .278
Tabel 27.
Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis personal adaptability
One-Sample Test
Test Value = 32.5
t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
PA 17.113 149 .000 4.753 4.20 5.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa mean empiris
personal adaptability sebesar 37.25 (SD = 3.402). Hal tersebut menunjukkan
bahwa mean empiris lebih tinggi dibandingkan mean teroritis (37.25 > 32.5)
dan berdasarkan hasil uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan (0.000) antara mean empiris dan mean teoritis, sehingga siswa-
siswi SMK dalam penelitian ini memiliki personal adaptability yang tinggi.
Didapatkan mean teoritis pada dimensi social and human capital
sebesar 32.5. Berikut di bawah ini, perhitungan mean teoritis.
Mean teoritis =
Kemudian, untuk mencari mean empiris social and human capital,
dapat dilakukan melalui analisis statistic IBM SPSS 22.
Tabel 28.
Deskripsi data empiris social and human capital
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SCH 150 41.06 3.468 .283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 29.
Hasil uji beda mean empiris dan mean teoritis social and human capital
One-Sample Test
Test Value = 32.5
t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
SCH 30.226 149 .000 8.560 8.00 9.12
Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa mean empiris sebesar 41.06
(SD = 3.468). Hal tersebut menunjukan bahwa mean empiris lebih besar dari
mean teoritik (41.06 > 32.5) dan berdasarkan hasil uji beda menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean
teoritis pada dimensi social and human capital (0.000), sehingga siswa-siswi
SMK dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat social and human
capital yang tinggi.
Kemudian, analisis tambahan dalam penelitian juga dilakukan untuk
melihat lebih dalam hubungan antara dukungan sosial dan employability.
Dalam hal ini, peneliti melakukan uji korelasi menggunakan analisis non-
parametrik yaitu Spearman’s Rho antara dukungan sosial (DS) dengan
dimensi-dimensi dari employability yaitu career identity (CI), personal
adaptability (PA), dan social and human capital (SHC). Berikut hasil uji
korelasi dukungan sosial dengan dimensi-dimensi employability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 30.
Hasil uji korelasi dukungan sosial dengan dimensi-dimensi employability
Correlations
DS CI PA SCH
Spearman's rho DS Correlation Coefficient 1.000 .531** .363
** .533
**
Sig. (1-tailed) . .000 .000 .000
N 150 150 150 150
CI Correlation Coefficient .531** 1.000 .653
** .667
**
Sig. (1-tailed) .000 . .000 .000
N 150 150 150 150
PA Correlation Coefficient .363** .653
** 1.000 .594
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 . .000
N 150 150 150 150
SCH Correlation Coefficient .533** .667
** .594
** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .
N 150 150 150 150
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan antara dukungan
sosial dengan dimensi career identity menunjukkan koefisien korelasi sebesar
r = 0.531 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan cukup
kuat antara dukungan sosial dan dimensi career identity. Hal tersebut
mengartikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh siswa-
siswi SMK maka semakin tinggi pula career identity yang dimiliki.
Hasil uji korelasi yang dilakukan antara dukungan sosial dan dimensi
personal adaptability menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar r =
0.363 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
cenderung lemah antara dukungan sosial dan dimensi personal adaptability.
Hal tersebut menandakan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima oleh siswa-siswi SMK, maka siswa-siswi SMK cenderung memiliki
personal adaptability yang tinggi.
Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan antara dukungan
sosial dan social and human capital menghasilkan koefisien korelasi sebesar
r = 0.533 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hasil analisis di atas
mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan
cukup kuat antara dukungan sosial dan social and human capital, sehingga
semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh siswa-siswi SMK, maka
semakin tinggi juga social and human capital yang dimiliki siswa-siswi
SMK.
F. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial
dan employability pada siswa-siswi SMK Negeri 1 Godean. Uji korelasi
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dukungan sosial dan
employability dengan menggunakan analisis Spearman’s Rho. Hasil uji
korelasi antara dukungan sosial dan employability terlihat bahwa koefisien
korelasi (r) sebesar 0.567 dan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal
tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan
cukup kuat antara dukungan sosial dan employability. Dengan kata lain,
hipotesis nol yang telah diajukan ditolak. Ketika individu menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dukungan sosial yang tinggi, maka individu tersebut juga memiliki
employability yang tinggi (De Vos, De Hauw, Van der Heijden, 2011). Lebih
mendalam, ketika individu menerima dukungan sosial yang berasal dari
keluarga maka individu cenderung percaya diri dalam mencari pekerjaan serta
karir sehingga employability yang dimiliki individu juga akan meningkat
(Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004; Lestari dan Siswanto, 2015).
Uji korelasi juga dilakukan peneliti untuk melihat hubungan yang lebih
mendalam antara variabel dukungan sosial dan dimensi-dimensi
employability. Dimensi-dimensi dari variabel employability terdiri dari career
identity, personal adaptability, dan social & human capital.
Uji korelasi antara dukungan sosial dan dimensi career identity
didapatkan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.531 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Dari hasil analisis tersebut, dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan cukup kuat
antara dukungan sosial dan dimensi career identity. Turan, Celik, & Turan
(2014) menyatakan bahwa selama periode pemilihan karir, dukungan sosial
berperan penting bagi siswa-siswi SMK. Kemudian, individu akan lebih
percaya diri dan memiliki tujuan pasti dalam menentukan karir ketika
individu menerima dukungan sosial (Duffy, 2010; Ebenehi, Rashid, & Bakar,
2016). Sebaliknya, individu yang kurang menerima dukungan sosial
cenderung kurang memiliki kemampuan untuk menentukan kesempatan karir
dan sulit dalam hal penyesuaian karir (Murphy, Blustein, Bohling, & Platt,
2010; Wall, Covell, & Macintyre, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil uji korelasi antara dukungan sosial dan dimensi personal
adaptability menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0.363 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif, signifikan, tetapi cenderung lemah antara
dukungan sosial dan dimensi personal adaptability. Hal tersebut menandakan
bahwa individu yang menerima dukungan sosial seperti dari keluarga, guru,
sekolah, dan teman cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi
ketika memasuki masa transisi menuju dunia kerja dan membuat individu
selalu memiliki pemikiran positif terhadap karir dan pekerjaannya sehingga
membuat individu dapat mengambil keputusan yang konkrit dan realistis
dalam hal karir (Duffy, 2010; Lent, Hackett, & Brown (1999 dalam Han &
Rojewski, 2015); Santilli, Marcionetti, Rochat, Rossier, & Nota, 2016; Wang
& Fu, 2015)
Ditemukan koefisien korelasi (r) sebesar 0.533 dan nilai signifikansi
sebesar 0.000 (p < 0.05) pada hasil uji korelasi antara dukungan sosial dan
dimensi social and human capital. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan, positif, dan cukup kuat antara dukungan sosial dan
dimensi social & human capital. Duffy (2010) menyatakan bahwa individu
cenderung lebih ingin mengeksplorasi untuk mencari tahu tentang dunia
kerja, ketika individu menerima dukungan sosial yang tinggi. Hal tersebut
membuat individu aktif untuk mencari informasi berkaitan dengan karir &
pekerjaan, serta membuat individu berkeinginan untuk memperbesar dan
memperkuat relasi yang bersifat informal dan formal. Individu juga lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
memiliki harapan dan rencana yang matang dalam menjalankan pendidikan
vokasi yang dimiliki (E. H. McWhirter et al, 1998 (dalam Kenny, Blustein,
Chaves, Grossman, Gallagher, 2003).
Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
distribusi data dalam penelitian ini tidak normal atau tidak berdistribusi
normal. Meskipun demikian, hasil uji linearitas menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel dukungan sosial dan employability serta hubungan
antara variabel dukungan sosial dan dimensi dari employability seluruhnya
bersifat linear. Hal ini menunjukkan bahwa semua hubungan di atas layak
untuk diuji korelasi, meskipun menggunakan uji korelasi menggunakan
teknik analisis non-parametrik yaitu Spearman’s Rho Correlation. Hal
tersebut dikarenakan data dalam penelitian ini berdistribusi secara tidak
normal.
Peneliti juga melakukan perhitungan deskripsi data penelitian, variabel
employability memiliki mean empiris sebesar 116.97 dan mean teoritis
sebesar 97.5. Berdasarkan hasil perhitungan kedua mean di atas, maka siswa-
siswi SMK memiliki employability yang tinggi (116.97 > 97.5). Hal tersebut
juga dibuktikan dalam kategori employability, bahwa siswa-siswi SMK tidak
ada yang memiliki skor dalam kategori rendah atau 0%. Artinya, siswa-siswi
SMK mampu bergerak adaptif dalam pasar tenaga kerja sehingga siswa-siswi
SMK mampu mencari, mendapatkan, dan bertahan dalam suatu pekerjaan,
serta mampu dihargai oleh calon atasan nantinya, karena memiliki tingkat
employability yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Perhitungan deskripsi data penelitian pada variabel dukungan sosial
menunjukkan bahwa mean empiris sebesar 72.53 dan mean teoritis sebesar
60. Berdasarkan hasil tersebut, maka siswa-siswi SMK memiliki dukungan
sosial yang tinggi (72.53 > 60). Hal tersebut didukung dalam kategori pada
variabel dukungan sosial, bahwa siswa-siswi SMK tidak ada yang memiliki
skor dalam kategori rendah atau 0%, sehingga siswa-siswi SMK cenderung
memiliki produktivitas dan pencapian, penyesuaian diri, dan identitas diri
yang jelas (Johnson & Johnson (1991 dalam Adicondro & Purnamasari,
2011); Johnson & Johnson, 2014).
Peneliti ingin melihat tinggi atau rendahnya employability yang dimiliki
siswa-siswi SMK, sehingga peneliti memutuskan untuk menghitung deskripsi
data penelitian pada masing-masing dimensi employability. Berdasarkan
perhitungan deksripsi data penelitian pada dimensi career identity, diketahui
bahwa siswa-siswi SMK memiliki tingkat career identity yang tinggi (38.66
> 32.5). Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswi SMK memiliki harapan,
tujuan, dan identitas yang jelas dan pasti terhadap karir ataupun pekerjaan
dikemudian hari, serta tidak merasa ragu dengan kemampuan yang dimiliki
untuk menentukan karir (Fugate, Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Siswa-siswi SMK juga memiliki tingkat personal adaptability yang
tinggi. Berdasarkan perhitungan dan analisis deskripsi data penelitian pada
dimensi personal adaptability, diketahui bahwa siswa-siswi SMK memiliki
tingkat personal adaptability yang tinggi (37.25 > 32.5). Hal tersebut
mengindikasikan bahwa siswa-siswi SMK selalu berpikir positif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
perubahan yang ada termasuk ketika akan menghadapi dunia kerja, sehingga
siswa-siswi SMK cenderung memiliki tingkat keterbukaan dan penyesuaian
diri yang baik, serta selalu ingin mempelajari keadaan lingkungan sekitar
ketika akan memasuki masa transisi dari sekolah menuju dunia kerja (Fugate,
Kinicki, dan Ashforth, 2004).
Berdasarkan analisis dan perhitungan dari deskripsi data penelitian pada
dimensi social and human capital, diketahui bahwa siswa-siswi SMK
memiliki tingkat social and human capital yang tinggi (41.06 > 32.5). Dari
hal tersebut menandakan bahwa siswa-siswi SMK berusaha memperbesar dan
memperkuat relasi yang bersifat formal dan informal, sehingga siswa-siswi
SMK mampu mencapai tujuan yang diinginkan dan cenderung memiliki
pengetahuan dalam hal pendidikan dan pengalaman yang tinggi (Fugate,
Kinicki, dan Ashforth, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang
sebelumnya diajukan. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan data
penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan
diterima. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif, signifikan, dan cukup kuat antara dukungan sosial dan employability
(r = 0.567; p = 0.000). Dengan kata lain, semakin tinggi dukungan sosial
(mean empiris = 72.53; SD = 7.706) yang diterima oleh siswa-siswi SMK,
maka semakin tinggi pula employability (mean empiris = 116.97; SD = 9.895)
yang dimiliki siswa-siswi SMK.
Peneliti ingin mengetahui lebih mendalam antara hubungan dukungan
sosial dan employability, maka peneliti melakukan analisis tambahan
mengenai hubungan antara dukungan sosial dan dimensi employability yaitu
career identity, personal adaptability, dan social and human capital.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan, positif, dan
cukup kuat antara dukungan sosial dan career identity (r = 0.531; p = 0.000).
Dengan kata lain, semakin tinggi dukungan sosial (mean empiris = 72.53; SD
= 7.706) yang dimiliki siswa-siswi SMK, maka semakin tinggi pula career
identity (mean empiris = 38.66; SD = 4.327) yang dimiliki oleh siswa-siswi
SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Terdapat hubungan yang positif, signifikan, tetapi cenderung lemah
antara dukungan sosial dan personal adaptability (r = 0.363; p = 0.000).
Artinya, semakin tinggi dukungan sosial (mean empiris = 72.53; SD = 7.706)
yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK, maka cenderung semakin tinggi pula
personal adaptability (mean empiris = 37.25; SD = 3.402) yang dimiliki oleh
siswa-siswi SMK. Terakhir, terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan
cukup kuat antara dukungan sosial dan social and human capital (r = 0.533;
p = 0.000). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial
(mean empiris = 72.53; SD = 7.706) yang diterima oleh siswa-siswi SMK,
maka semakin tinggi social and human capital (mean empiris = 41.06; SD =
3.468) yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK.
B. Saran
Setelah dilaksanakan proses penelitian ini, terdapat beberapa saran yang
dapat peneliti berikan. Berikut ini beberapa saran yang dapat diberikan
peneliti:
1. Bagi Siswa-siswi SMK
Siswa-siswi SMK dalam penelitian ini cenderung memiliki tingkat
employability yang tinggi, maka diharapkan siswa-siswi SMK tetap dapat
mempertahankan tingkat employability yang dimiliki agar mampu
bersaing dalam dunia kerja setelah selesai menempuh pendidikan
kejuruan. Kemudian, akan lebih baik jika siswa-siswi SMK
meningkatkan kemampuan pada dimensi personal adaptability. Personal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
adaptability merujuk pada kemampuan mereka untuk selalu tebuka
terhadap perubahan dan lebih optimis dalam menghadapi perubahan yang
terjadi. Meskipun personal adaptability mereka cenderung tinggi tetapi
dibandingkan dengan dimensi lain, personal adaptability mereka
cenderung rendah maka peneliti menyarankan hal tersebut.
2. Bagi Orangtua dan Sekolah
Alangkah lebih baik, jika orangtua dan sekolah saling bekerja sama
untuk mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan yang
diberikan kepada siswa-siswi SMK.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Terdapat beberapa saran bagi peneliti selanjutnya:
a. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel yang lebih
representatif, sehingga diharapkan hasil penelitian memungkinkan
untuk digeneralisasikan. Berdasarkan pengambilan sampel oleh
Slovin (dalam Noor, 2011) maka sampel yang representatif sebesar
242.
b. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya perlu untuk melakukan
penyeimbangan item pada skala dukungan sosial yang didasarkan
pada sumber-sumber dukungan sosial. Harapannya adalah dapat
dilakukan analisis lebih dalam untuk dapat mengetahui sumber-
sumber dukungan sosial yang paling mempengaruhi employability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
c. Dikarenakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu sekolah,
alangkah lebih baik penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih jauh
hubungan antara dukungan sosial dan employability pada sekolah
yang berstatus swasta dan berada di perkotaan. Hal tersebut
dikarenakan sekolah yang digunakan dalam penelitian ini berstatus
negeri dan cenderung masih berada di pedesaan, sehingga
harapannya hasil yang ditemukan lebih dapat digeneralisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Adams, G. A., King, L. A., & King, D. W. (1996). Relationships of job and
family involvement, family social support, and work-family conflict with
job and life satisfaction. Journal of Applied Psychology, 81(4), 411-420.
Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2012). Efikasi diri, dukungan sosial keluarga
dan self regulated learning pada siswa-siswi kelas VIII. Jurnal Humanitas,
8(1), 17-27.
Ariyanti, F. (2016). Pengangguran Lulusan SMK dan Universitas Naik, Ini
penyebabnya, diakses pada 16 Februari 2018 dari
http://bisnis.liputan6.com/read/2499479/penganggur-lulusan-smk-dan-
universitas-naik-ini-penyebabnya
Azwar, Saifuddin. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Azwar, Saifuddin. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Azwar, Saifuddin. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Badan Pusat Statistik. (2016), Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2016, diakses
pada tanggal 5 September 2017 dari
https://www.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20161107121150.pdf
Chandra, A. A. (2017). Banyak Lulusan SMK Jadi Pengangguran, Ini
Penyebabnya, diakses pada 5 September 2017 dari
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3508298/banyak-lulusan-
smk-jadi-pengangguran-ini-penyebabnya
Clarke, M. (2008). Understanding and managing employability in changing career
contexts. Journal of European Industial Traning, 32(4), 258-284.
Creswell, Jhon W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed
methods approaches (Fourth Editions). London: Sage Publication, Inc.
DetikFinance. (2014). Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4
Besar, diakses pada 5 September 2017 dari https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/2517461/negara-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-
masuk-4-besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
De Grip, A., Van Loo, J. B., & Sanders, J. (2004). The industry employability
index: taking account of supply and demand characteristic. Research Center
for Education and The Labour Market (ROA), 143(3), 212-233.
De Vos, A., De Hauw, S., Van der Heijden, B. I. J. M. (2011). Competency
development and career success: The mediating role of employability.
Journal of Vocational Behavior, 79(2), 438-447.
Duffy, R., D. (2010). Sense of control and career adaptability among
undergraduate students. Journal of Career Assessment, 18(4), 420-430.
Ebenehim, A. S., Rashid, A. M., & Bakar, A. R. (2016). Predictors of career
adaptability skill among higher education students in Nigeria. International
Journal for Research in Vocational Education and Traning, 3(3), 212-229.
Fajar Setiawan. (Februari). Masalah Tamatan SMK Negeri 1 Godean, Komunikasi
Pribadi.
Faqih, F. (2016). Permasalahan Ketenagakerjaan Saat Ini adalah Pengangguran,
diakses pada 5 September 2017 dari
https://www.merdeka.com/khas/permasalahan-ketenagakerjaan-saat-ini-
adalah-pengangguran-wawancara-hanif-dhakiri.html
Fugate, M., Kinicki, A., & Ashforth, B. (2004). Employability: A psychosocial
construct, its dimensions, and applications. Journal of Vocational Behavior,
65, 14-38.
Han, H., & Rojewski, J. W. (2015). Gender-specific models of work-bound
Korean adolescents’ social supports and career adaptability on subsequent
job satisfaction. Journal of Career Development, 42(2), 149-164.
Herin, M., & Sawitri, D. R. (2017). Dukungan Orangtua dan Kematangan Karir
Pada Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga. Jurnal Empati, 6(1), 301-
306.
Hillage, J., & Pollard, E. (1998). Employability: Developing A Framework For
Policy Analysis. Research Brief (85).
House, S., & Khan R. L. (1985). Measures and concepts of social support. New
York: Academic Press.
House, S. J., Umberson, D., & Landis, K. R. (1988). Structures and processes of
social support. Annual Review of Sociology, 14, 293-318.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Insa, L. I., Gonzales, J. J., & Inesta, A. I. (2016). Discussing employability:
current perspectives and key elements from a bioecological model.
Employee Relations 2, 38(6), 961-974.
Iyer, V. M., & Dave, K. (2015). Industry’s role in employability. Industrial and
Commercial Traning, 47(3), 151-158.
Johnson, D., & Johnson, F. (2014). Joining Together Group Theory and Group
Skills. Eleventh Edition. England and Associated Companies. Perason
Education Limited.
Judhi, N., Pa’Wan, F., Othman. N. A., & Moksin, H. (2010). Factors influencing
internal and external employability of employees. Business and Economics
Journal, Volume 2010: BEJ-11, 1-10.
Kenny, M. E., Blustein, D. L., Chaves, A., Grossman, J. M., & Gallagher, L. A.
(2003). The role of perceived barriers and relational support in the
educational and vocational lives of urban high school students. Journal of
Counseling Psychology, 50(2), 142-155.
King, L. A., Mattimore, L. K., King, D. W., & Adams, G. A. (1995). Family
support inventory for workers: A new measure of perceived social support
from family members. Journal of Organizational Behavior, 16, 235-258.
Kirrane, M., & Buckley, F. (2004). The influence of support relationships on
work-family conflict: differentiating emotional from instrumental support.
Equal Opportunities International, 23 (1/2), 78-96.
Kurtesis, J. N., Eisenberger, R., Ford, M. T., Buffardi, L. C., Stewart, K. A., &
Adis, C. S. (2015). Percieved organizational support: A meta-analytic
evaluation of organizational support theory. Journal of Management, 20 (5),
1-31.
Lestari, I., & Siswanto, B., T. (2015). Pengaruh Pengalaman Prakerin, Hasil
Belajar Produktif dan Dukungan Sosial terhadap Kesiapan Kerja Siswa-
siswi SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol.4, No.1 (183-194).
Lindsay, C., McCracken, M., & McQuaid, R. W. (2003). Unemployment duration
and employability in remote rural labour markets. Journal of Rural Studies,
19, 189-200.
Lubit, Roy. (2001). Tacit knowledge and knowledge management: The keys to
sustainable competitive advantage. Organizational Dynamics, 29(3), 164–
178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lysova, E. I., Richardson, J., Khapova, S. N., & Jansen, P. G. (2015). Change-
supportive employee behavior: A career identity explanation. Career
Development International, 20 (1). 38-62.
McArdle, S., Waters, L., Briscoe, J. P., & Hall, D. T. (2007). Employability
during unemployment: Adaptability, career identity, and human and social
capital. Journal of Vocational Behavior, 71, 247-264.
McQuaid, R., W., & Lindsay. C. (2005). The Concept of Employability. Urban
Studies, 42 (2). 179-219.
Murphy, K. A., Blustein, D. L., Bohlig, A. J., & Platt, M. G. (2010). The college-
to-career transition: An exploration of emerging adulthood. Journal of
Counseling & Development, 88, 174–181.
Narayan, D., & Cassidy, M. F. (2001). A dimensional approach to measuring
social capital: Development and validation of a social capital inventory.
Current Sociology, 49 (2). 59-102.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia.
Ngasuko, T. A. (2015). Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN, diakses pada 5 September 2017 dari
https://www.kemenkeu.go.id/en/node/48120
Nilsson, S. (2010). Enhacing individual employability: The perspective of
engineering graduates. Education and Traning, (52) 6/7, 540-551.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media Group.
Nota, L., Ferrari, L., Solberg, V. S., & Soresi, S. (2007). Career search self-
efficacy, family support, and career indecision with Italian youth. Journal of
Career Assessment, (15)2, 181-193.
Perry, J. C., Liu, X., & Pabian, Y. (2010). School engagement as a mediator of
academic performance among urban youth: The role of career preparation,
parental career support, and teacher support. The Counseling Psychologist,
(38)2, 269-295.
Pitan, O. S. (2016). Employability development opportunities (EDOs) as measure
of students’ enhanced employability. Higher Education, Skills and Work-
Based Learning, (6)3, 1-28.
Pool, L. D., & Sewell, P. (2007). The key to employability: developing a practical
model of graduate employability. Educational + Traning, 49(4), 27-289.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Putriatama, E., Patmanthara, S., & Sugandi, R., M. (2016). Kontribusi
Pengalaman Prakerin, Wawasan Dunia Kerja dan Kompetensi Kejuruan
Melalui Employability skill serta Dampaknya terhadap Kesiapan Kerja
Lulusan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konputer dan Jaringan Di
Probolinggo. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan.
Volume 1, Nomor 8, 1544-1554.
Rasul, M. S., Rauf, R. A., & Mansor, A. N. (2013). Employability skills indicator
as perceived by manufacturing employers. Asian Social Science, Vol.9,
No.8, 42-46.
Republik Indonesia. 1990. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah. Lembaran Negara RI Tahun 1990, No. 1 & 2.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 10. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang
Guru. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No. 4. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rohman, T. N., Prihartanti, N., & Rosyid, H. F. (1997). Hubungan antara
Dukungan Sosial dengan Burnout Pada Perawat Putri di Rumah Sakit
Swasta. Psikologika, (2), 51-59.
Rudolph, C. W., Michael J. S., Harari M. B., & Stout, T. J. (2014). Percieved
social support and work family conflict: A comparison of Hispanic
immigrants and non-immigrants. Cross Cultural Management, 21(3), 306-
325.
Santilli, S., Marcioneti, J., Rochat, S., Rossier, J., & Nota, L. (2016). Career
adaptability, hope, optimism, and life satisfaction in italian and swiss
adolescents. Journal of Career Development, 1(15), 1-15.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Saputri, M. A., & Indrawati, E. S. (2011). Hubungan antara Dukungan Sosial
dengan Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal Di Panti Wreda Wening
Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 65-72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sarafino, E., P. (1990). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions.
America: John Wiley & Sons, INC.
Sarafino, E., P. (2008). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions.
America: John Wiley & Sons, INC.
Shakespeare-Finch, J., & Obst, P. L. (2011). The development of the 2-way social
support scale: A measure of giving and receiving emotional and
instrumental support. Journal of Personatily Assessment, 93 (5), 483-490.
Sholiya, A. (2015). Peningkatan Sumber Daya Manusia sebagai Tantangan
Indonesia Menghadapi MEA, diakses pada tanggal 7 Oktober 2018 dari
https://ideasforaec.wordpress.com/2015/10/17/peningkatan-sumber-daya-
manusia-sebagai-tantangan-indonesia-menghadapi-mea/.
Siregar, Syofian. (2013). Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Sirsa, I. M., Dantes, N., & Sunu, I. G. (2014). Kontribusi Ekspetasi Karir,
Motivasi Kerja, dan Pengalaman Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja
Siswa-siswi Kelas XII SMK Negeri 2 Seririt. E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 5, 1-10.
Slebarska, K., Moser, K., & Luca, G. G. (2009). Unemployment, Social Support,
Individual Resources, and Job Search Behavior. Journal of Employment
Counseling, Vol. 46, (159-170).
Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.
SMK Negeri 1 Godean. (2017). Data Penelurusan Siswa Tamatan Tahun
2016/2017.
Stringer, K. J., & Kerpelman, J. L. (2010). Career identity development in college
students: Decision making, parental support, and work experience. Identity:
An International Journal of Theory and Research, 10(3), 181-200.
Stokes, L. (1996). Managing your I.S. career: Coping with change at the top.
Information Systems Management, 13(1), 76-78.
Sunardi, Purnomo, & Sutadji, E. (2016). Pengembangan Employability Skills
Siswa-Siswi SMK Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik. Jurnal
Pendidikan, 1(7), 1391-1398.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Syahroni, F. (2014). Persepsi siswa terhadap manfaat pelaksanaan praktek kerja
industry di SMK N 1 Lembah Gumanti. Jurnal Administrasi Pendidikan,
2(1), 275-281.
Thijssen, J. G., Heijden, B. I., & Rocco, T. S. (2008). Toward the employability-
link model: current employment transition to future employment
perspectives. Human Resource Development Review, 7(2), 165-183.
Turan, E., Celik, E., & Turan, M. E. (2014). Perceived social support as predictors
of adolescents’ career exploration. Australian Journal of Career
Development, 23(3), 119-124.
Wall, J., Covell, K., & Macintyre, P. D. (1999). Implications of social supports for
adolescents’ education and career aspiration. Canadian Journal of
Behavioural Science, 31(2), 63-71.
Wanberg, C. R., & Banas, J. T. (2000). Predictors and outcomes of openness to
changes in a reorganizing workplace. Journal of Applied Psychology, 85,
132–142.
Wang, Zhongming. & Fu, Ying. (2015). Social support, social comparison, and
career adaptability: A moderated mediation model. Social Behavior and
Personality, 43(4), 649-660.
Widhiarso, W. (2011). Tahap Penyusunan Skala yang Sering Diabaikan: Jumlah
Butir di dalam Skala dan Proporsi Jumlah Butir dalam Komponen, diakses
pada 20 September 2018 dari http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/tahap-
penyusunan-skala-yang-sering-diabaikan-jumlah-butir-di-dalam-skala-dan-
proporsi-jumlah-butir-dalam-komponen/.
Yorke, M. (2004). Employability in the undergraduate curriculum: Some student
perspectives. European Journal of Education, 39 (4), 409-427.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 1:
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SKALA PENELITIAN
Di susun oleh:
Fiyogananto Primatmojo
149114187
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Yth. Siswa-Siswi SMK
Selamat Pagi/Siang
Assamualaikum Wr. Wb, salam sejahtera untuk kita semua. Perkenalkan
saya, Fiyogananto Primatmojo sedang melakukan sebuah penelitian untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Berhubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya
memohon bantuan dan kesedian Rekan-Rekan sekalian untuk mengisi skala
penelitian yang saya miliki. Skala penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran diri Rekan-Rekan dalam kehidupan sehari-hari.
Skala penelitian ini memiliki beberapa pernyataan yang terdiri dari empat
pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Rekan-Rekan diminta untuk memilih salah satu
jawaban yang tersedia yang benar-benar mewakili diri Rekan-Rekan dalam
pernyataan yang telah disediakan. Tidak terdapat jawaban yang benar maupun
salah dalam pernyataan ini sehingga dipersilahkan untuk menjawab dengan jujur
dan sesuai dengan keadaan Rekan-Rekan.
Saya menjamin dengan betul kerahasiaan identitas dan jawaban yang
Rekan-Rekan berikan dalam skala penelitian ini. Di akhir kesempatan, saya
mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas bantuan dan kesediaan Rekan-
Rekan untuk mengisi skala penelitian ini.
Hormat saya,
Fiyogananto Primatmojo
149114187/Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan secara
sukarela dan tanpa paksaan pihak manapun dalam mengisi skala penelitian ini
untuk dapat terlaksananya penelitian ini.
Nama :
Kelas :
Jurusan :
Saya bersedia menjawab pernyataan ini sesuai dengan kondisi saya saat ini
dan bukan berdasarkan jawaban masyarakat pada umumnya. Saya juga bersedia
dan mengijinkan jawaban yang saya berikan digunakan sebagai data dalam
penelitian ini.
Menyetujui,
(………………………………..)
Nama Terang dan Tanda Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
IDENTITAS DIRI
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *Lingkari yang perlu
Kelas : X / XI / XII *Lingkari yang perlu
Jurusan :
Rencana Setelah Lulus : KERJA / KULIAH / LAINNYA
(.........................……………..)*Lingkari yang
perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PETUNJUK PENGERJAAN
Selanjutnya, terdapat dua sesi pernyataan yang terdiri dari beberapa
pernyataan yang berjumlah 39 pernyataan dan 24 pernyataan yang
menggambarkan mengenai diri Anda. Mulailah dengan membaca dan
memahami setiap pernyataan yang tersedia secara seksama. Kemudian, berikan
tanda CENTANG (√) atau CORET (X) pada jawaban pernyatan yang
menggambarkan diri Anda. Terdapat empat kemungkinan jawaban yang dapat
Anda pilih :
SS : Bila keadaan Anda SANGAT SESUAI dengan pernyataan yang tersedia
S : Bila keadaan Anda SESUAI dengan pernyataan yang tersedia
TS : Bila Keadaan Anda TIDAK SESUAI dengan pernyatan yang tersedia
STS : Bila keadaan Anda SANGAT TIDAK SESUAI dengan pernyataan yang
tersedia
Dalam pengisian beberapa pernyataan ini tidak terdapat jawaban yang
BENAR maupun SALAH. Jawaban hanya diisi dengan kesesuaian dengan
gambaran atau situasi yang Anda hadapi. Hasil dari skala penelitian ini tidak akan
mempengaruhi nilai dalam mata pelajaran di sekolah Anda.
Apabila Anda telah selesai dalam mengisi semua pernyataan yang tersedia,
Anda diharapkan MEMERIKSA dan MEMASTIKAN kembali bahwa tidak ada
jawaban yang SALAH ataupun TERLEWATKAN.
Contoh cara pengisian:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya senang bergaul dengan orang baru √
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silahkan anda memberikan tanda sama
dengan (=) pada jawaban sebelumnya, kemudian memberikan tanda centang (√)
pada jawaban yang Anda rasa mewakili keadaan Anda.
Contoh cara penggantian jawaban:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya senang bergaul dengan orang baru √
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
A. Sesi Pernyataan Pertama
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya merasa bahwa latar
belakang pendidikan SMK
yang saya akan miliki
membantu saya untuk
mendapatkan pekerjaan
2. Saya kesulitan dalam
menentukan apa yang saya
akan lakukan setelah lulus
SMK
3. Saya merasa ketika
melakukan suatu hal
berkaitan dengan tugas akan
menambah pengalaman saya
dalam mencapai karir
4. Saya merasa percaya diri
untuk bekerja dengan lulusan
yang lebih tinggi dari SMK
5. Kesuksesan saya kurang
ditentukan oleh ketekunan
yang saya miliki
6. Saya mampu menentukan apa
yang saya akan lakukan
setelah lulus SMK
7. Pengalaman saya dalam
bekerja membuat saya ragu
bersaing dalam dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
8. Saya berusaha memperkuat
relasi pertemanan yang saya
miliki untuk memperbesar
kesempatan dalam
memperoleh pekerjaan
9. Pengetahuan saya berguna
untuk menentuan pekerjaan
saya di masa mendatang
10. Sulit bagi saya untuk
menentukan tujuan pasti
tentang pekerjaan saya di
masa mendatang
11. Saya kesulitan untuk masuk
lingkungan pekerjaan yang
tidak biasa bagi saya
12. Saya yakin bahwa
kemampuan yang saya miliki
mampu mempengaruhi orang
lain dalam bekerja
13. Saya merasa ketika
melakukan suatu hal
berkaitan dengan tugas tidak
akan menambahkan
pengalaman saya dalam
mencapai karir
14. Saya merasa bahwa latar
belakang pendidikan SMK
yang saya akan miliki kurang
membantu saya untuk
mendapatkan pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
15. Saya pesimis mampu bekerja
di tempat yang saya inginkan
16. Saya menyerah pada masalah
yang saya hadapi
17. Saya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru
18. Pengalaman saya dalam
bekerja memberikan manfaat
pada perkembangan karir
saya
19. Saya memiliki tujuan pasti
tentang pekerjaan saya di
masa mendatang
20. Segala hal yang telah saya
lakukan saat ini akan
membantu saya untuk
menentukan karir saya ke
depan
21. Saya yakin bahwa saya
mampu bekerja di tempat
yang saya inginkan
22. Saya siap bersaing dalam
dunia kerja karena memiliki
pengalaman dalam bekerja
yang baik
23. Saya siap bersaing dalam
dunia kerja karena saya
memiliki relasi sosial yang
kuat dan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
24. Saya pesimis menghadapi
tantangan pekerjaan yang
baru saya temui
25. Rasa percaya diri saya
membantu saya untuk
menentukan karir yang saya
inginkan
26. Saya menyerah untuk
memperkuat relasi
pertemanan yang saya miliki
karena tidak mempengaruhi
kesempatan saya dalam
memperoleh pekerjaan
27. Saya mampu menghadapi
tantangan pekerjaan
meskipun saya belum pernah
menghadapinya
28. Saya tidak yakin bahwa
kemampuan yang saya miliki
mampu mempengaruhi orang
lain dalam bekerja
29. Saya cenderung pasif mencari
informasi yang berkaitan
dengan karir saya ke depan
30. Relasi pertemanan yang saya
miliki akan menyulitkan saya
untuk bekerja di tempat yang
saya inginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
31. Saya memiliki cara tertentu
dalam menyelesaikan
masalah, termasuk masalah
yang kompleks sekalipun
32. Perubahaan dalam situasi
kerja merupakan beban bagi
saya
33. Saya ragu untuk
menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru
34. Saya menyerah memperluas
relasi pertemanan karena
tidak berpengaruh pada
kesempatan memperoleh
pekerjan
35. Saya jarang mencari
informasi pekerjaan tentang
pengalaman dan keterampilan
yang dibutuhkan
36. Saya mampu bekerja dalam
tekanan
37. Saya aktif mencari informasi
yang berkaitan dengan karir
saya ke depan
38. Saya ragu untuk mewujudkan
karir yang saya inginkan
39. Saya aktif mencari informasi
pekerjaan tentang
pengalaman dan keterampilan
yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
~ Lanjutkan pengerjaan ke Sesi Pernyatan Kedua ~
B. Sesi Pernyataan Kedua
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Orangtua saya jarang
meluangkan waktu untuk
mendiskusikan masa
depan saya
2. Saya merasa khawatir
setelah berkonsultasi
dengan guru berkaitan
dengan masa depan saya
3. Masa depan yang saya
miliki terkadang membuat
orangtua saya resah
4. Orangtua saya
mengabaikan saya ketika
sedang bersedih
5. Sekolah kurang
memberikan informasi
untuk saya menentukan
masa depan saya
6. Ketika menghadapi
masalah, keluarga
memberikan masukan
yang menjatuhkan saya
7. Orangtua saya sering
meluangkan waktu untuk
mendiskusikan masa
depan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
8. Teman saya senang
mengajarkan saya ketika
saya kurang memahami
suatu materi pelajaran
9. Ketika menghadapi
masalah, keluarga
cenderung memberikan
masukan-masukan yang
membangun
10. Saya sering membuat
keputusan sendiri karena
keluarga jarang
memberikan saran yang
saya butuhkan
11. Saya kesulitan
menceritakan
permasalahan yang saya
hadapi dengan keluarga
12. Teman saya selalu
bertanya tentang keadaan
saya
13. Orangtua saya tidak peka
terhadap masalah yang
saya hadapi
14. Saya merasa tenang
setelah berkonsultasi
dengan guru berkaitan
dengan masa depan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
15. Teman saya menjauhi
saya ketika saya
menceritakan
permasalahan yang saya
alami
16. Orangtua saya peduli
kepada saya ketika sedang
bersedih
17. Orangtua saya memahami
masalah yang saya hadapi
18. Orangtua saya
memberikan masukan
bagi saya berkaitan
dengan masa depan saya
19. Guru saya mengajarkan
saya keterampilan baru
untuk meningkatkan
pemahaman saya
20. Guru saya memberikan
informasi tentang tugas
yang harus saya kerjakan
21. Sekolah memberikan
informasi yang cukup
untuk saya menentukan
masa depan saya
22. Ketika saya bersedih,
teman saya langsung
menghibur saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
23. Ketika saya bersedih,
teman saya cenderung
acuh
24. Orangtua saya cenderung
kurang memberikan
masukan bagi saya
berkaitan dengan masa
depan saya
~ Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat ~
~ Terima Kasih ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 2: Reliabilitas dan Korelasi Item Total Skala
Employability
A. Hasil reliabilitas dan korelasi item total skala employability setelah uji
coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.905 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 168.82 165.621 .471 .902
Item2 169.38 166.323 .336 .904
Item3 169.08 168.993 .272 .904
Item4 169.52 172.003 .020 .907
Item5 168.63 167.459 .362 .903
Item6 169.53 169.780 .191 .905
Item7 168.84 166.389 .358 .903
Item8 168.97 165.416 .516 .902
Item9 169.44 168.611 .275 .904
Item10 168.97 170.055 .237 .904
Item11 169.32 172.385 .000 .907
Item12 169.18 166.704 .372 .903
Item13 169.22 165.090 .553 .901
Item14 169.16 166.945 .446 .903
Item15 168.77 167.820 .430 .903
Item16 168.68 167.469 .421 .903
Item17 169.47 166.586 .350 .903
Item18 169.47 165.975 .349 .903
Item19 169.16 168.306 .338 .903
Item20 168.88 169.526 .288 .904
Item21 169.01 166.764 .405 .903
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Item22 169.12 166.248 .364 .903
Item23 169.27 164.202 .436 .902
Item24 168.70 165.436 .561 .902
Item25 169.08 167.382 .395 .903
Item26 169.19 174.546 -.136 .908
Item27 168.86 166.731 .495 .902
Item28 169.29 169.430 .163 .906
Item29 169.21 163.193 .589 .901
Item30 168.99 168.486 .438 .903
Item31 169.88 167.721 .278 .904
Item32 169.00 165.861 .458 .902
Item33 169.33 170.196 .140 .906
Item34 169.30 163.852 .600 .901
Item35 169.18 165.426 .477 .902
Item36 169.26 165.084 .431 .902
Item37 169.15 169.546 .245 .904
Item38 169.82 168.260 .234 .905
Item39 168.85 167.658 .437 .903
Item40 169.19 167.740 .330 .904
Item41 168.90 165.782 .512 .902
Item42 168.53 170.725 .133 .905
Item43 168.92 168.910 .322 .904
Item44 169.01 169.764 .274 .904
Item45 169.08 165.632 .478 .902
Item46 169.25 165.994 .528 .902
Item47 168.92 169.465 .328 .904
Item48 169.10 168.032 .337 .903
Item49 169.05 166.719 .381 .903
Item50 168.93 168.815 .342 .903
Item51 169.37 166.681 .340 .903
Item52 169.25 174.911 -.171 .908
Item53 169.33 164.307 .534 .901
Item54 168.96 166.290 .441 .902
Item55 169.08 164.576 .486 .902
Item56 169.63 170.597 .130 .905
Item57 169.90 164.782 .452 .902
Item58 169.16 162.584 .684 .900
Item59 169.08 163.771 .610 .901
Item60 169.16 164.639 .516 .902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
B. Hasil reliabilitas dan korelasi item total skala employability setelah
seleksi item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 43
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 122.41 127.273 .425 .918
Item2 122.97 126.944 .358 .919
Item5 122.22 128.618 .335 .919
Item7 122.42 127.664 .336 .919
Item8 122.56 126.722 .498 .917
Item12 122.77 127.570 .377 .918
Item13 122.81 125.852 .586 .916
Item14 122.75 127.827 .449 .918
Item15 122.36 128.455 .448 .918
Item16 122.27 128.174 .434 .918
Item17 123.05 127.441 .356 .919
Item18 123.05 127.330 .327 .919
Item19 122.75 129.244 .319 .919
Item21 122.60 127.687 .405 .918
Item22 122.71 126.763 .395 .918
Item23 122.86 125.703 .418 .918
Item24 122.29 126.458 .568 .916
Item25 122.67 128.168 .401 .918
Item27 122.45 127.751 .487 .917
Item29 122.79 124.638 .584 .916
Item30 122.58 128.859 .480 .918
Item32 122.59 126.551 .486 .917
Item34 122.89 124.738 .634 .916
Item35 122.77 126.264 .497 .917
Item36 122.85 126.602 .403 .918
Item39 122.44 128.389 .446 .918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Item40 122.78 128.451 .337 .919
Item41 122.49 126.726 .522 .917
Item43 122.51 129.615 .318 .919
Item45 122.67 126.779 .471 .917
Item46 122.84 126.973 .533 .917
Item47 122.51 130.087 .326 .919
Item48 122.68 128.274 .382 .918
Item49 122.64 127.344 .404 .918
Item50 122.52 129.420 .349 .918
Item51 122.96 127.734 .331 .919
Item53 122.92 125.576 .531 .917
Item54 122.55 127.112 .454 .917
Item55 122.67 125.807 .484 .917
Item57 123.49 126.753 .396 .918
Item58 122.75 123.966 .691 .915
Item59 122.67 124.807 .632 .916
Item60 122.75 125.438 .546 .916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 3: Reliabilitas dan Korelasi Item Total Skala
Dukungan Sosial
A. Hasil reliabilitas dan korelasi item total skala dukungan sosial setelah uji
coba
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 117.19 99.379 .083 .894
Item2 117.10 93.505 .534 .887
Item3 117.27 96.924 .331 .891
Item4 117.32 95.135 .370 .890
Item5 116.84 96.778 .297 .891
Item6 117.30 97.325 .274 .892
Item7 117.16 97.167 .283 .891
Item8 117.18 95.732 .295 .892
Item9 116.95 92.997 .587 .887
Item10 117.42 95.081 .354 .891
Item11 116.93 93.954 .462 .889
Item12 116.96 97.707 .296 .891
Item13 117.44 96.111 .351 .891
Item14 116.95 97.108 .276 .892
Item15 117.11 93.766 .568 .887
Item16 117.03 96.249 .422 .890
Item17 117.01 95.819 .386 .890
Item18 117.00 93.806 .567 .887
Item19 117.38 92.740 .548 .887
Item20 117.63 92.347 .522 .888
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.892 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Item21 117.48 98.697 .130 .894
Item22 117.32 98.080 .223 .892
Item23 116.99 96.347 .275 .892
Item24 117.32 95.969 .401 .890
Item25 117.25 92.022 .581 .886
Item26 117.56 95.611 .367 .890
Item27 116.93 96.898 .378 .890
Item28 117.23 96.764 .283 .892
Item29 117.04 94.484 .503 .888
Item30 117.12 93.776 .579 .887
Item31 116.99 94.236 .575 .887
Item32 117.23 94.848 .528 .888
Item33 117.27 98.646 .124 .894
Item34 117.14 98.064 .339 .891
Item35 117.37 97.292 .324 .891
Item36 117.12 95.443 .537 .888
Item37 117.67 96.890 .251 .892
Item38 117.12 96.193 .371 .890
Item39 117.07 95.981 .400 .890
Item40 117.10 91.588 .674 .885
B. Hasil reliabilitas dan korelasi item total skala dukungan sosial setelah
seleksi item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.899 27
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item2 78.14 61.120 .521 .894
Item3 78.32 63.385 .382 .897
Item4 78.36 62.455 .354 .898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Item9 77.99 60.541 .592 .893
Item10 78.47 61.447 .429 .897
Item11 77.97 61.138 .483 .895
Item13 78.48 63.364 .322 .898
Item15 78.15 61.241 .566 .894
Item16 78.07 63.592 .373 .897
Item17 78.05 63.441 .321 .898
Item18 78.04 60.818 .618 .893
Item19 78.42 59.553 .630 .892
Item20 78.67 59.585 .564 .893
Item24 78.36 63.621 .325 .898
Item25 78.29 59.263 .633 .892
Item26 78.60 62.659 .370 .898
Item27 77.97 64.138 .324 .898
Item29 78.08 61.049 .590 .893
Item30 78.16 60.695 .643 .892
Item31 78.03 61.138 .634 .892
Item32 78.27 61.924 .551 .894
Item34 78.18 64.648 .354 .898
Item35 78.41 63.857 .355 .898
Item36 78.16 63.028 .474 .896
Item38 78.16 63.750 .303 .899
Item39 78.11 63.627 .325 .898
Item40 78.14 59.509 .669 .891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 4: Analisis Tambahan
A. Hasil uji normalitas pada dimensi career identity
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
CI .064 150 .200* .986 150 .122
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
B. Hasil uji linearitas antara dukungan sosial dan dimensi career identity
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
CI *
DS
Between
Groups
(Combined) 1313.476 34 38.632 3.010 .000
Linearity 741.438 1 741.438 57.761 .000
Deviation from
Linearity 572.039 33 17.335 1.350 .125
Within Groups 1476.184 115 12.836
Total 2789.660 149
C. Hasil uji normalitas pada dimensi personal adaptability
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PA .097 150 .001 .978 150 .016
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
D. Hasil uji linearitas antara dukungan sosial dan dimensi personal
adaptability
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PA *
DS
Between
Groups
(Combined) 555.533 34 16.339 1.608 .033
Linearity 185.977 1 185.977 18.298 .000
Deviation from
Linearity 369.555 33 11.199 1.102 .344
Within Groups 1168.840 115 10.164
Total 1724.373 149
E. Hasil uji normalitas pada dimensi social and human capital
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SCH .154 150 .000 .946 150 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
F. Hasil uji linearitas antara dukungan sosial dan dimensi social and human
Capital
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
SCH
* DS
Between
Groups
(Combined) 737.185 34 21.682 2.363 .000
Linearity 450.397 1 450.397 49.083 .000
Deviation from
Linearity 286.788 33 8.691 .947 .556
Within Groups 1055.275 115 9.176
Total 1792.460 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 5: IVI –I & IVI – R Skala Penelitian
A. IVI – I & IVI – R skala employability
Skala Employability (IVI –I & IVI-R)
Item Pak
Eddy
Pak
Tius
Mbak
Reni
Jumlah
Persetujuan
IVI - I Keterangan
Favor
able
1 1 1 1 3 1 dipakai
2 1 1 1 3 1 dipakai
3 1 1 1 3 1 dipakai
4 1 1 1 3 1 dipakai
5 1 1 1 3 1 dipakai
6 1 1 1 3 1 dipakai
7 1 1 1 3 1 dipakai
8 1 1 1 3 1 dipakai
9 1 1 1 3 1 dipakai
10 1 1 1 3 1 dipakai
11 1 1 1 3 1 dipakai
12 1 1 1 3 1 dipakai
13 1 1 1 3 1 dipakai
14 1 1 1 3 1 dipakai
15 1 1 1 3 1 dipakai
16 1 1 1 3 1 dipakai
17 1 1 1 3 1 dipakai
18 1 1 1 3 1 dipakai
19 1 1 1 3 1 dipakai
20 1 1 1 3 1 dipakai
21 1 1 1 3 1 dipakai
22 1 1 1 3 1 dipakai
23 1 1 1 3 1 dipakai
24 1 1 1 3 1 dipakai
25 1 1 1 3 1 dipakai
26 1 1 1 3 1 dipakai
27 1 1 1 3 1 dipakai
28 1 1 1 3 1 dipakai
29 1 1 1 3 1 dipakai
30 1 1 1 3 1 dipakai
Unfav
orable
31 1 1 1 3 1 dipakai
32 1 1 1 3 1 dipakai
33 1 1 1 3 1 dipakai
34 1 1 1 3 1 dipakai
35 1 1 1 3 1 dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
36 1 1 1 3 1 dipakai
37 1 1 1 3 1 dipakai
38 1 1 1 3 1 dipakai
39 1 1 1 3 1 dipakai
40 1 1 1 3 1 dipakai
41 1 1 1 3 1 dipakai
42 1 1 1 3 1 dipakai
43 1 1 1 3 1 dipakai
44 1 1 1 3 1 dipakai
45 1 1 1 3 1 dipakai
46 1 1 1 3 1 dipakai
47 1 1 1 3 1 dipakai
48 1 1 1 3 1 dipakai
49 1 1 1 3 1 dipakai
50 1 1 1 3 1 dipakai
51 1 1 1 3 1 dipakai
52 1 1 1 3 1 dipakai
53 1 1 1 3 1 dipakai
54 1 1 1 3 1 dipakai
55 1 1 1 3 1 dipakai
56 1 1 1 3 1 dipakai
57 1 1 1 3 1 dipakai
58 1 1 1 3 1 dipakai
59 1 1 1 3 1 dipakai
60 1 1 1 3 1 dipakai
IVI-S 1
B. IVI – I & IVI – R skala dukungan sosial
Skala Dukungan Sosial (IVI-I dan IVI-R)
Item Pak
Eddy
Pak
Tius
Mbak
Reni
Jumlah
Persetujuan
IVI-I Keterangan
Favor
able
1 1 1 1 3 1 dipakai
2 1 1 1 3 1 dipakai
3 1 1 1 3 1 dipakai
4 1 1 1 3 1 dipakai
5 1 1 1 3 1 dipakai
6 1 1 1 3 1 dipakai
7 1 1 1 3 1 dipakai
8 1 1 1 3 1 dipakai
9 1 1 1 3 1 dipakai
10 1 1 1 3 1 dipakai
11 1 1 1 3 1 dipakai
12 1 1 1 3 1 dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
13 1 1 1 3 1 dipakai
14 1 1 1 3 1 dipakai
15 1 1 1 3 1 dipakai
16 1 1 1 3 1 dipakai
17 1 1 1 3 1 dipakai
18 1 1 1 3 1 dipakai
19 1 1 1 3 1 dipakai
20 1 1 1 3 1 dipakai
Unfav
orable
21 1 1 1 3 1 dipakai
22 1 1 1 3 1 dipakai
23 1 1 1 3 1 dipakai
24 1 1 1 3 1 dipakai
25 1 1 1 3 1 dipakai
26 1 1 1 3 1 dipakai
27 1 1 1 3 1 dipakai
28 1 1 1 3 1 dipakai
29 1 1 1 3 1 dipakai
30 1 1 1 3 1 dipakai
31 1 1 1 3 1 dipakai
32 1 1 1 3 1 dipakai
33 1 1 1 3 1 dipakai
34 1 1 1 3 1 dipakai
35 1 1 1 3 1 dipakai
36 1 1 1 3 1 dipakai
37 1 1 1 3 1 dipakai
38 1 1 1 3 1 dipakai
39 1 1 1 3 1 dipakai
40 1 1 1 3 1 dipakai
IVI-S 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 6: Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI