Upload
lamlien
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK
INTERPERSONAL PADA TENAGA KERJA INDONESIA
DI MALAYSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
139114071
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TIALAMAN PERSETUJUAN DOSEN
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK
INTERPERSONAL PADA TENAGA KERJA INDONESIA
DI MALAYSIA
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Clara Cyrthia Anandia Giri Wardhani
NM: 139114071
Telah disetujui oleh :
Pembimbing Tanggal : i _r j,\N 2010
**-€.'t-,---r YW !
Minta Istono, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
IIUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK
INTERPERSONAL PADA TENAGA KERJA TNDONESIA
DI MALAYSIA
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
NIM : 139114071
Telah dipertanggungiawabkan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 12 Januari 20i8
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap
Minta Istono, M.Si.
Monica Eviandaru M., M.App.Psych.
Pgsschedona Hervietla PDADS,, M,A
Tanda tangan
Penguji 1
Penguji 2
.KbYogyakarta,3l JAN20lB
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
$t=-^--"--1,
?.* E'n)
?,wr!,
lll
M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam
kesukaran. Amsal 17:17
Saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk
membantumu meraihnya. Paulo Coelho.
Ksatria cahaya membuat keputusan. Jiwanya bebas laksana awan-awan di langit
biru, namun dia berpegang teguh pada mimpinya. Paulo Coelho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala yang terkandung di dalam karya ini kupersembahkan kepada setiap jerih
payah, setiap malam-malam penuh kegelisahan, kepada setiap semangat yang
memacuku untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik, kepada setiap cerita,
tangis dan tawa yang mengiringi kata demi kata yang tertulis dalam karya ini.
Terima kasih telah bersedia berjuang sampai garis akhir.
Semua sudah terbayar lunas.
dan kepada semesta, atas izinnya untuk dapat berproses dalam karya ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam daftar pustaka sebagai mana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Januari 2018
Penulis,
Clara a Giri Wardhani
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK
INTERPERSONAL PADA TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA
Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik
interpersonal dan dukungan sosial pada Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di
Malaysia. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif
dan signifikan antara konflik interpersonal dan dukungan sosial pada TKI. Subjek
dalam penelitian ini berjumlah 105 tenaga kerja Indonesia dengan 92.4%
diantaranya adalah pekerja di sektor industri dan 91.4% berjenis kelamin
perempuan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala konflik
interpersonal dan skala dukungan sosial yang disusun oleh peneliti dan didasarkan
pada teori konflik interpersonal Barki and Hartwick (2001) dan teori dukungan
sosial Shakespeare-Finch & Obst (2011). Kedua skala ini telah divalidasi
menggunakan IVI dan expert judgment. Skala konflik interpersonal memiliki
koefisien reliabilitas sebesar α = 0.898 dan skala dukungan sosial dari organisasi
memiliki koefisien reliabiltas sebesar α = 0.820, dukungan supervisor α = 0.821
serta dukungan dari rekan kerja α = 0.668. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji korelasi Spearman’s rho. Teknik analisis non
parametrik ini digunakan karena sebaran data pada kedua variabel bersifat tidak
normal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial dari organisasi (r = -0.038, p = 0.349) dan
dukungan sosial dari supervisor (r = 0.011, p = 0.454) dengan konflik
interpersonal pada tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Pada uji hipotesis ke tiga
diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konflik
interpersonal dan dukungan sosial dari rekan kerja (r = 0.229, p = 0.009). Hal ini
berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diterima dari rekan kerja maka
semakin tinggi konflik interpersonal yang terjadi pada tenaga kerja Indonesia di
Malaysia.
Kata kunci : Konflik Interpersonal, Dukungan Sosial, Tenaga Kerja Indonesia di
Malaysia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND
INTERPERONAL CONFLICT IN INDONESIAN WORKER IN MALAYSIA
Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
ABSTRACT
This study aims to investigate the correlation between interpersonal
conflict and sosial support among Indonesian workers in Malaysia. Researcher
assumed that there was negative relationship between interpersonal conflict and
sosial support in Indonesian worker who worked in Malaysia. The subject in this
research are 105 Indonesian workers with 92.4% of them are industrial workers
and 91.4% are women. The data collection instruments were the Interpersonal
conflict scale and sosial support scale that were developed by the researcher
based on Barki and Hartwick (2001) interpersonal conflict theory and
Shakespeare-Finch & Obst (2011) sosial support theory. All of the scales had
been validated using IVI method and expert judgement. The alpha reliability
coefficient of interpersonal conflict scale was 0.898 and coefficient of sosial
support from organization scale was 0.820, sosial support from supervisor scale
was 0.821 and sosial support from co-worker was 0.668. Data analysis technique
used in this study was Rank Spearman’s Rho correlation test due to the abnormal
data distribution on both scales. The result showed that there was no significant
correlation between interpersonal conflict and sosial support from both
organization ( r = -0.038, p = 0.349) and supervisor ( r = 0.011, p = 0.454) in
Indonesian worker who worked in Malaysia. The result showed that there was a
positive correlation between interpersonal conflict and sosial support from co-
worker ( r = 0.229, p = 0.009). Thus the third hypothesis was not accepted. It
means that the higher the sosial support from co worker experienced by the
Indonesian workers in Malaysia, the interpersonal conflict will be higher. Vice
verza, when the sosial support from co worker is low, the interpersonal conflict
will be low.
Keywords : Interpersonal Conflict, Sosial Support, Indonesian Worker in
Malaysia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAII UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yanq bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
Nomor Mahasiswa : l391f 40-11
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul '
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONFLIK
INTERPERSONAL PADA'TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA
Dengan demikian saya memberikan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain' serta mengelolanya di
intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai Penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya'
Dibuat di YogYakarta
Pada tanggal, i 1 Januari 2018
1X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih dan
cinta-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proses penulisan skripsi dengan
judul “ Hubungan antara Dukungan Sosial dan Konflik Interpersonal pada Tenaga
Kerja Indonesia di Malaysia “ dengan baik dan lancar. Kelancaran dan kesuksesan
dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari campur tangan, bantuan,
dukungan dan peran dari banyak pihak yang membantu saya dalam menghadapi
setiap tantangan yang saya temui. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan rasa
terima kasih saya terdalam kepada :
1. Bapak Dr. Priyo Widiyanto, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Timotius Hernawan, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing saya dari semester awal, memberi masukan dan
semangat kepada saya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam
perkuliahan saya di Fakultas Psikologi.
4. Bapak Minta Istono, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima
kasih telah menuntun dan membimbing saya sejak mata kuliah Seminar
sampai saya mengambil skripsi. Terima kasih karena bapak selalu
berusaha untuk meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk
membimbing dan memberi masukan kepada saya serta senantiasa
memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan
tepat waktu. Terima kasih banyak pak.
5. Ibu Yanti dan Bapak Didik, kedua orang tua saya yang sangat saya cintai
dan kagumi. Terima kasih untuk doa, bantuan, kesabaran dan kasih yang
telah saya terima selama ini. Saya meminta maaf jika selama ini saya
belum mampu membalas semua kebaikan, kebahagiaan dan dedikasi yang
telah kalian berikan akan tetapi satu yang pasti bahwa saya sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
menyayangi kalian. Semoga Tuhan selalu melimpahi bapak dan ibu berkat
dan cinta kasih-Nya.
6. Margaretha Anindya Wijaya, my one and only sister. Terima kasih untuk
tawa, semangat dan perhatianmu selama ini, maafkan atas segala hal-hal
buruk yang telah ku lakukan kepadamu, ketahuilah bahwa aku
menyayangimu.
7. Tenaga Kerja Indonesia, kepada para pahlawan devisa negara. Terima
kasih atas kesediaannya untuk menjadi subjek dalam penelitian ini.
Semoga sukses selalu.
8. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima
kaksih untuk ilmu, waktu, nasihat dan penerimaan yang luar biasa kepada
saya selama saya menimba ilmu di Fakultas Psikologi. Terima kasih
karena telah membantu saya untuk lebih mengenal dan menerima diri saya
sendiri.
9. Seluruh staff dan karyawan Psikologi USD yang telah dengan ramah dan
profesional memberikan pelayanannya selama saya berkuliah di Fakultas
Psikologi USD ini.
10. Lia, Lev, Bebing, Vio, Anet, Gabby, Citra. Para cabe-cabeanku yang
mendes dan menthel, sungguh aku berterima kasih atas persahabatan ini,
atas cinta, perhatian, empati dan rasa saling memiliki yang kita miliki
selama ini. Terima kasih untuk tawa, tangis, cerita, pelukan yang selalu
menguatkanku. Dimanapun kita berada, sekarang atau yang akan datang,
ketahuilah bahwa aku mengasihi kalian
11. Theresia Wira, terima kasih kuhaturkan padamu untuk setiap menit yang
kita habiskan bersama, untuk setiap gelas kopi yang kita tandaskan di
Blanco, untuk setiap cerita yang kita bagikan di jalan menuju rumah.
Terima kasih sudah menjadi teman yang setia dalam proses skripsi ini.
12. Christian Agung Pratomi, terima kasih telah selalu ada dalam setiap cerita
dan malam malam menuju pagiku yang penuh kegelisahan. Terima kasih
untuk rhema-rhemanya, Amsal 17:17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. SS, Koko, Rani, Praba, Vivi, Yessica, Kasita, Kinot, Dewow. Orang-orang
yang selalu setia untuk diajak dolan, orang-orang yang secara signifikan
membantu saya selama ini. Terima kasih untuk semua semangat, canda
tawa, tangis dan semua pengalaman yang bahkan jika saya ketik akan
mengalahkan skripsi ini. Kalian sangat berarti. Aku mengasihi kalian
dengan sepenuh hatiku .
14. Teman-teman kelas A angkatan 2013. Semua penghuni kursi baris depan,
tengah, belakang, samping kanan dan kiri. Yesi, Sefa, Rista, Anti, Tata,
Hans, Lias, Dhani, Paskal, Mbakdia, Dea, Tia, Dita, Vita, Yaya, Doni,
Vena, Cindy, Sonya, Etha, Vero dan Keke. Terima kasih untuk canda
tawa, kebahagiaan, kekeluargaan, persahabatan dan keceriaan yang terlalu
indah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih untuk japok-
japok infinity yang telah kita lalui bersama.
15. Seluruh teman-teman dan sahabat saya di angkatan 2013. Terima kasih
pengalaman, cerita dan persahabatan yang telah kita buat dan alami selama
kurang lebih 4 tahun ini. Terima kasih.
16. Dhea, Carina, Ichong, Andre, Wisnu, Eno, Rilly, Cepot dan teman-teman
SMA yang selalu mendorongku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih.
17. Teman-teman yang telah bekerja bersama di BEMF PSDM Leo, Irene, dan
Novia, PF Workshop Debat Wira, Anggie, Sekar, dan Resti, segenap
panitia Psychotour 2015, EXPO AKSI Yogi, Kunthi, Tias dan Dhevan,
terima kasih sudah memberi warna dalam kehidupan perkuliahan ini.
18. Teman-teman Futsal Olimpiade Psikologi 4, terima kasih sudah
mengizinkanku untuk menjadi bagian dari sejarah futsal psikologi.
Teruslah bersinar !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. Konflik Interpersonal ..................................................................... 11
1. Definisi Konflik Interpersonal .................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Dimensi Konflik Interpersonal .................................................. 13
3. Sumber Konflik Interpersonal ................................................... 15
B. Dukungan Sosial ............................................................................. 18
1. Definisi Dukungan Sosial ......................................................... 18
2. Dimensi Dukungan Sosial ......................................................... 21
4. Tipe Dukungan Sosial ............................................................... 23
3. Dampak dari Dukungan Sosial ................................................. 26
C. Tenaga Kerja Indonesia .................................................................. 28
1. Tenaga Kerja Indonesia............................................................. 28
D. Dinamika Hubungan Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial.30
E. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 35
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 35
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 36
C. Definisi Operasional ....................................................................... 36
1. Konflik Interpersonal ................................................................ 36
2. Dukungan Sosial ....................................................................... 37
D. Subjek Penelitian ............................................................................ 37
E. Metode dan Alat Pengambilan Data ............................................... 38
1. Skala Konflik Interpersonal ...................................................... 39
2. Skala Dukungan Sosial ............................................................ 40
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................... 41
1. Validitas .................................................................................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Kesahihan Item.......................................................................... 43
3. Reliabilitas ................................................................................ 45
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 46
1. Uji Asumsi ................................................................................ 47
a. Uji Normalitas ............................................................... 47
b. Uji Linearitas ................................................................. 48
2. Uji Hipotesis ............................................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 50
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 50
B. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................ 51
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 52
D. Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empirik ................................... 53
E. Hasil Penelitian ............................................................................... 54
1. Uji Normalitas ........................................................................... 54
2. Uji Linearitas ............................................................................. 56
3. Uji Hipotesis ............................................................................. 57
F. Pembahasan .................................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 67
A. Kesimpulan .................................................................................... 67
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 67
C. Saran ............................................................................................... 68
1. Bagi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia ................................ 68
2. Bagi Pemerintah ........................................................................ 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3. Bagi Penelitian Selanjutnya ...................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71
LAMPIRAN .................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Aitem Skala Konflik Interpersonal Sebelum Uji
Coba………………………………………………………..
37
Tabel 3.2 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Organisasi
Sebelum Uji Coba………………………………………….
40
Tabel 3.3 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Supervisor
Sebelum Uji Coba…………………………………………. 40
Tabel 3.4 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja
Sebelum Uji Coba…………………………………………. 41
Tabel 3.5 Distribusi Aitem Skala Konflik Interpersonal Setelah Uji
Coba………………………………………………….......... 44
Tabel 3.6 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Organisasi
Setelah Uji Coba…………………………………………… 45
Tabel 3.7 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Supervisor
Setelah Uji Coba…………………………………………… 45
Tabel 3.8 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja
Setelah Uji Coba…………………………………………… 45
Tabel 4.1 Deskripsi Identitas Subjek Penelitian……………………… 52
Tabel 4.2 Deskripsi Data Variabel Konflik Interpersonal dan
Dukungan Sosial…………………………………………...
52
Tabel 4.3 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Variabel
Konflik Interpersonal………………………………………
53
Tabel 4.4 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Variabel
Dukungan Sosial…………………………………………...
53
Tabel 4.5 Uji Normalitas Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial……………………………………………………….
55
Tabel 4.6 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan
Dukungan Sosial Organisasi……………………………….
56
Tabel 4.7 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan
Dukungan Sosial Supervisor……………………………….
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.8 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan
Dukungan Sosial Rekan Kerja………………………..........
57
Tabel 4.9 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Organisasi …………..........................
58
Tabel 4.10 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Supervisor…………………………..
58
Tabel 4.11 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Rekan Kerja…………………………
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan dukungan sosial dari organisasi, supervisor dan
rekan kerja dengan konflik interpersonal…………………..
33
Gambar 4.1 Hasil Hubungan Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial……………………………………………………….
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian…………………………………………… 76
Lampiran 2. Reliabilitas Skala…………………………………………. 90
Lampiran 3. Skala Penelitian…………………………………………… 98
Lampiran 4. Deskripsi Subjek………………………………………….. 100
Lampiran 5. Uji Asumsi………………………………………………... 102
Lampiran 6. Uji Hipotesis……………………………………………… 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang di dalamnya terdapat
interaksi interpersonal antar anggota organisasi. Interaksi interpersonal
antara anggota organisasi ini merupakan hal yang sangat fundamental bagi
aktivitas-aktivitas di dalam organisasi tersebut. Interaksi interpersonal yang
terjadi di dalam organisasi meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik-
konflik, salah satunya adalah konflik interpersonal (Ilies, Johnson, Judge &
Keeney, 2010). Konflik interpersonal di tempat kerja adalah konflik yang
terjadi antara dua atau lebih individu yang saling bergantung yang timbul
sebagai reaksi dari emosi negatif karena adanya ketidak setujuan dan
gangguan pada pencapaian tujuan mereka (Aadmodt, 2007; Barki &
Hartwick, 2002).
Konflik interpersonal di tempat kerja ini juga terjadi pada tenaga kerja
Indonesia (TKI) di Malaysia. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan Suliyanti, salah satu kepala cabang Perusahaan Penyalur Tenaga
Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) diketahui bahwa konflik interpersonal
yang dialami oleh TKI umumnya berupa perselisihan paham antar rekan
kerja, atau adanya tekanan-tekanan dari atasan yang memicu terjadinya
konflik seperti adu mulut, perkelahian dan demo. Konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
interpersonal ini biasanya terjadi pada pekerja di sektor formal seperti
pekerja industri, konstruksi bangunan, perkebunan dan restaurant.
Pernyataan ini juga semakin diperkuat dengan wawancara yang
dilakukan dengan tenaga kerja Indonesia berinisial DSA yang menyatakan
bahwa dirinya kerap bertengkar dengan supervisornya di tempat kerja
karena adanya perbedaan pendapat dalam bekerja. Selain itu, tenaga kerja
Indonesia berinisial TAR mengatakan bahwa dirinya beberapa kali terlibat
pertengkaran dengan rekan satu asramanya karena mereka lebih senior dan
kerap memperlakukannya dengan tidak adil.
Berdasarkan berita yang bersumber dari detik.com diketahui bahwa
dua warga negara Indonesia didapati terlibat dalam perkelahian dengan satu
tenaga kerja dari Bangladesh di Malaysia (Ita, 2014). Selain itu juga terdapat
pemberitaan mengenai perkelahian masal yang terjadi antara tenaga kerja
Indonesia di Malaysia yang menyebabkan tiga WNI meninggal dunia
(Taufiqurrahman, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa konflik
interpersonal pada tenaga kerja Indonesia di Malaysia masih terjadi.
Detik.com (2004) dalam beritanya menyatakan bahwa Malaysia akan
mengambil langkah tegas terhadap tenaga kerja Indonesia yang terlibat
dalam perkelahian dan tindakan kriminal. TKI yang terlibat dalam
perkelahian dapat dideportasi atau dipenjara tanpa diadili.
Konflik yang terjadi pada tenaga kerja Indonesia ini bertentangan
dengan nilai budaya kolektif yang menyatakan bahwa individu dengan
budaya kolektif akan cenderung menjaga hubungan harmonis dan kerukunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
di dalam kelompok (Rudolph, Michel, Harari & Stout, 2014). Hal ini karena
individu dengan budaya kolektif mendapatkan identitas dan kepuasan
personal berdasarkan keanggotaan dalam kelompok serta lebih setia pada
tujuan kelompok dibanding tujuan pribadinya (Rudolph et al., 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Murayama, Ryan, Shimizu, Kurebayashi dan
Miura (2014) juga menyebutkan bahwa individu dengan budaya kolektivis
akan lebih memilih untuk menghindari konflik dan bahkan berusaha untuk
tidak mengemukakan konflik meskipun ia mengetahuinya karena
keinginannya untuk menjaga kerukunan antara anggota kelompok.
Disamping itu, menjadi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar
negeri berarti bahwa lingkungan sosial dan dukungan yang dimiliki oleh
TKI terbatas pada atasan dan rekan kerja yang juga bekerja di luar negeri.
Keberadaan lingkungan sosial yang berasal dari orang-orang dengan budaya
dan asal yang sama dapat membuat mereka merasa diterima, memiliki
ketertarikan yang sama dan meningkatkan sense of belonging terhadap
kelompok, sehingga dapat membantu mereka dalam beradaptasi dengan
lingkungan baru (Sonn & Bishop, 2002). Oleh karena kesamaan kondisi dan
perasaan senasib sepenanggungan yang dimiliki TKI dengan lingkungsn
sosialnya seharusnya membuat mereka saling menjaga dan mendukung satu
sama lain serta tidak menimbulkan gesekan-gesekan yang dapat mengancam
lingkungan sosial mereka seperti adanya konflik interpersonal. Hal ini
menjadi gap dalam penelitian ini karena tenaga kerja Indonesia yang
memiliki budaya kolektif seharusnya menjaga kerukunan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelompok dan menghindari terjadinya konflik. Selain itu, perasaan senasib
sepenanggungan juga seharusnya membuat mereka saling menjaga dan
mendukung satu sama lain. Meskipun begitu, pada kenyataannya konflik
intepersonal masih terjadi pada tenaga kerja Indonesia di Malaysia.
Konflik interpersonal di tempat kerja menurut Barki dan Hartwick
(2002) mempengaruhi organisasi hampir di setiap level dan proses dalam
organisasi serta memiliki dampak yang negatif dan berbahaya baik bagi
individu maupun organisasi. Konflik interpersonal di tempat kerja dapat
menyebabkan menurunnya performansi dan produktivitas kerja, depresi dan
burnout (Chung-Yan & Moeller, 2010; Zhang & Huo, 2014). Selain itu,
konflik interpersonal yang terjadi dalam lingkungan kerja juga berkorelasi
secara positif dengan interpersonal dan organizational workplace deviance
(Ul Haq, 2011).
Oleh karena dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik
interpersonal tersebut maka beberapa perusahaan di Malaysia di dalam
perjanjian kerja yang mereka berikan kepada TKI menyatakan bahwa tenaga
kerja tidak diperkenankan untuk membuat keributan atau kegaduhan di
dalam organisasi dengan sanksi pemutusan hubungan kerja. Hal ini tentu
saja merugikan perusahaan penyalur dan negara karena dapat menyebabkan
berkurangnya kuota job order dari perusahaan Malaysia ke Indonesia.
Padahal, tenaga kerja Indonesia merupakan salah satu penyumbang devisa
negara terbesar dengan nilai remitansi selama tahun 2015 adalah sebesar 119
triliun rupiah (Humas BNP2TKI, 2016). Hal ini membuktikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia memberi dampak yang
positif bagi perekonomian Indonesia dan akan berdampak buruk jika kuota
job order TKI berkurang karena dapat mengurangi pendapatan devisa
negara serta berkurangnya lapangan pekerjaan bagi warga negara Indonesia.
Elsayed-Elkhouly (1996) mengemukakan bahwa konflik interpersonal
dapat dipicu oleh perbedaan individual seperti perbedaan kepribadian,
budaya, nilai, persepsi dan perbedaan individual lainnya. Perbedaan
individual ini juga dialami oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Bekerja
di luar negeri bukanlah hal yang mudah bagi seseorang. TKI harus
menyesuaikan diri dengan budaya di negara baru dan juga berinteraksi
dengan individu yang mempunyai latar belakang budaya berbeda. Ditengah
penyesuaian diri tersebut tidak jarang individu mengalami konflik-konflik
interpersonal. Salah satu hal yang dibutuhkan untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya konflik intepersonal adalah adanya dukungan sosial dari orang
sekitarnya (Ilies et al., 2010). Dukungan sosial menurut Gottlieb (2000)
adalah suatu proses interaksi antara individu dan lingkungan sosialnya baik
secara aktual dan persepsi yang dapat membantu seseorang untuk mengatasi
sebuah situasi (coping), meningkatkan self esteem, rasa saling memiliki dan
kompetensi mereka.
Karasek (1979 dalam Ilies et al, 2010) menyatakan dalam Demand
Control Model bahwa beban kerja, konflik dan stressor lain di tempat kerja
dapat meningkatkan situasi stres seorang karyawan. Energi yang timbul dari
situasi stres terebut apabila tidak diatasi akan bermanifestasi secara internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
menghasilkan keadaan yang sulit dan tekanan bagi individu tersebut. Oleh
karena itu dukungan sosial sebagai salah satu bentuk mekanisme koping
yang menjanjikan (Carlson & Perrewe, 1999) dapat mengurangi efek negatif
beban kerja. Selain itu, dukungan sosial yang diperoleh dari organisasi dapat
memenuhi kebutuhan sosio emosional seseorang, sehingga dapat membantu
mengurangi stres di tempat kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan,
mengurangi intensitas dan durasi emosi negatif dan dapat menjadi penahan
dari terjadinya konflik interpersonal (Baran, Shanock & Miller, 2012 dalam
Abas, Oma, Halim & Hafidz, 2015; Ilies et al., 2010).
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dukungan sosial yang
berasal dari supervisor atau keluarga memiliki korelasi yang negatif dengan
konflik interpersonal (Turner, Cobb, Gratz & Chapman, 2016; Drummond,
O’Driscoll, Brough, Kalliath, Siu, Timms & Riley, 2017). Hal ini berarti
semakin besar dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah konflik
interpersonal yang terjadi. Dukungan sosial di tempat kerja dapat berasal
dari organisasi, supervisor dan rekan kerja. Keberadaan dukungan sosial
yang tinggi dari organisasi dapat memunculkan sikap dan perilaku yang
positif terhadap organisasi (Abas et al., 2015), sehingga hal ini dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya konflik interpersonal di tempat kerja.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hubungan dukungan
sosial dengan konflik interpersonal khususnya dalam konteks tenaga kerja
Indonesia yang memiliki budaya kolektivis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Konteks tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia ini
digunakan karena belum banyaknya penelitian mengenai dinamika
psikologis tenaga kerja Indonesia terutama dalam hal psikologi industri
organisasi. Peneliti juga merasa bahwa tenaga kerja Indonesia yang bekerja
di luar negeri akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk
mengalami konflik karena adanya perbedaan budaya dan nilai-nilai antara
satu pekerja dengan pekerja lainnya. Selain itu, tenaga kerja Indonesia juga
memiliki orang-orang disekitar mereka yang dapat menjadi sumber
dukungan sosial seperti rekan kerja, supervisor maupun organisasi. Hal ini
karena ketika tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia maka lingkungan
sosial yang dimiliki TKI hanya berasal baik dari organisasi, supervisor
maupun rekan kerja karena mereka tinggal di asrama perusahaan. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Rudolph et al., (2014) diketahui bahwa
imigran dengan budaya kolektivisme akan cenderung mencari bentuk
dukungan sosial di dalam organisasi. Hal ini karena individu dengan budaya
kolektivis memiliki asumsi budaya untuk tidak membebani orang lain
dengan masalah yang sedang mereka hadapi oleh karena itu mereka
cenderung mencari bentuk dukungan sosial yang terbuka seperti dukungan
organisasi
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena penelitian-penelitian
mengenai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, umumnya hanya
membahas mengenai regulasi pemerintah, hak-hak TKI dan belum
menyinggung mengenai aspek psikologis khususnya dalam kajian psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Industri Organisasi (e.g. Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja
Indonesia bermasalah asal Kalimantan Barat yang bekerja di Malaysia,
perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, analisis faktor faktor
yang mempengaruhi tenaga kerja wanita Indonesia untuk bekerja ke luar
negeri). Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan beberapa
kontribusi dalam literatur. Pertama, penelitian ini menggunakan subjek
tenaga kerja Indonesia yang mana kelompok subjek ini masih jarang untuk
diteliti meskipun fenomena yang ada di lapangan beragam. Selain itu,
penelitian ini juga membahas mengenai perilaku kerja TKI dalam sebuah
organisasi yang mana bahasan mengenai topik ini masih kurang dibahas
dalam penelitian-penelitian yang ada sebelumnya. Oleh karena itu,
penelitian ini dapat memperkaya literatur mengenai tenaga kerja Indonesia
dalam konteks psikologi organisasi.
Ketiga, penelitian ini dapat membantu pemerintah, khususnya untuk
mengembangkan materi pembekalan kepada TKI dalam kaitannya dengan
perilaku kerja di perusahaan di Malaysia. Penelitian ini juga berkontribusi
pada literatur mengenai konflik interpersonal dan dukungan sosial dengan
konteks yang berbeda terutama pada budaya timur yang kolektivis dan
merupakan penelitian yang mempelajari hubungan antara dukungan sosial
dengan konflik interpersonal dalam konteks tenaga kerja Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara dukungan
sosial dengan konflik interpersonal pada TKI di Malaysia ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan sosial
memiliki hubungan dengan konflik interpersonal.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai dukungan sosial dengan konflik interpersonal pada tenaga
kerja Indonesia di Malaysia dan dapat menjadi salah satu referensi bagi
akademisi dan penelitian selanjutnya yang memiliki topik yang sama.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah untuk
mengembangkan materi pembekalan akhir pemberangkatan (PAP)
khususnya dalam kaitan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
konflik interpersonal pada tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di
Malaysia.
Bagi subjek, penelitian ini adalah berguna untuk mengetahui
tingkat dukungan sosial dan konflik interpersonal yang mereka miliki di
Malaysia sehingga dapat membantu TKI memahami lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sosialnya. Penelitian ini juga dapat membantu tenaga kerja untuk
mengidentifikasi dampak dukungan sosial yang diterima dari
lingkungan. Selain itu, penelitian ini dapat membantu TKI untuk
berefleksi mengenai perilaku mereka sehingga dapat menyikapi perilaku
mereka dengan lebih bijaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konflik Interpersonal
1. Definisi Konflik interpersonal
Konflik interpersonal terbagi dalam dua kata yaitu konflik dan
hubungan interpersonal. Konflik menurut Baron (2005) merupakan
suatu proses dimana individu atau kelompok mempersepsikan bahwa
orang lain telah atau akan segera melakukan tindakan yang tidak
sejalan dengan kepentingan pribadi mereka. Elemen kunci dalam
konflik yaitu adanya kepentingan yang bertentangan antara individu
dan kelompok, kesadaran akan adanya kepentingan yang bertentangan
tersebut dan belief dari setiap pihak bahwa pihak yang lain akan
melakukan tindakan yang mengintervensi kepentingan-kepentingan
mereka serta adanya tindakan yang menghasilkan intervensi (Baron,
2005).
Hubungan interpersonal adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima
pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung. Komunikasi
interpersonal merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk verbal atau nonverbal (Pace, 1979 dalam Baron, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Aamodt (2007) mengatakan bahwa konflik interpersonal terjadi
antara dua individu. Dalam konteks organisasi, konflik interpersonal
umumnya terjadi antara dua rekan kerja, supervisor dengan
bawahannya, karyawan dengan pelanggan dan atau karyawan dengan
vendor. Konflik interpersonal mengacu pada bentrokan yang terkait
dengan masalah tugas (Jehn, 1995; Barki & Hartwick, 2004). Selain
itu, Hartwick dan Barki (2002) memandang konflik interpersonal
sebagai proses dinamis yang terjadi antara pihak-pihak yang saling
tergantung karena mereka mengalami reaksi dari emosi negatif untuk
mempersepsikan ketidak setujuan dan gangguan pada pencapaian
tujuan mereka.
Konflik interpersonal lebih mungkin terjadi pada individu-individu
yang memiliki beragam kepercayaan dan nilai-nilai (Barki &
Hartwick, 2004). Oleh karena itu, konflik interpersonal mengandung
tiga unsur penting, yaitu interaksi antara individu dengan individu
yang lain, saling ketergantungan antara individu-individu dan
ketidakcocokan berdasarkan persepsi atau nilai-nilai. Penelitian
menunjukkan bahwa konflik interpersonal di tempat kerja tercermin
dalam berbagai perilaku interpersonal mistreatment, misalnya perilaku
kasar dan berteriak. Selain itu, konflik interpersonal adalah salah satu
stresor yang paling sering terjadi di tempat kerja sehingga hal tersebut
dapat membangkitkan berbagai emosi negatif dan outcomes, termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kemarahan, kecemasan, ketidakpercayaan dan menyimpang (Bruk-Lee
& Spector, 2006; Schieman & Reid, 2008).
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
konflik interpersonal adalah pertentangan yang terjadi antara dua
individu atau lebih yang dalam konteks organisasi dapat terjadi antar
karyawan, karyawan dengan atasan, karyawan dengan pelanggan dan
karyawan dengan stage holder yang di dalamnya terdapat reaksi emosi
negatif dalam mempersepsikan ketidaksetujuan dan gangguan pada
pencapaian tujuan.
2. Dimensi Konflik interpersonal
Konflik interpersonal merupakan konflik yang terjadi antara dua
orang dan disebabkan oleh adanya perasaan negatif yang timbul dari
persepsi bahwa orang lain telah atau akan melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan mereka.
Putnam dan Poole (1987) dan Thomas (1992, dalam Barki &
Hartwick, 2001) menyatakan bahwa konflik interpersonal terdiri dari 4
dimensi yaitu :
a. Interdependence, konflik interpersonal umumnya terjadi ketika
pencapaian terhadap suatu tujuan bergantung dengan
keberadaan atau tindakan dari individu lain. Ketika tidak ada
kebergantungan dengan individu lain maka tindakan dari
individu lain tidak akan memberikan dampak pada pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tujuan sehingga tidak menimbulkan konflik terutama konflik
interpersonal.
b. Disagreement, konflik interpersonal terjadi ketika individu
memiliki perbedaan akan nilai-nilai, kebutuhan, kesukaan,
pendapat, tujuan dan objektifitas. Konflik akan terjadi ketika
ketidak setujuan ini bersifat penting dan relevan.
c. Interference, terjadi ketika satu atau lebih orang mengganggu
atau menentang pihak lain dalam mencapai tujuan, objektifitas
dan ketertarikannya.
d. Negative Emotion, emosi negatif menjadi salah satu bagian
penting dalam mengonseptualisasikan konflik (Amason,1996;
Jehn, 1995; Pinkley, 1990; Pondy, 1967; Thomas 1992a, 1992b
dalam Barki & Hartwick, 2001). Emosi negatif ini
merefleksikan perasaan seperi kecemburuan, kemarahan,
kecemasan dan frustasi yang dapat memicu terjadinya konflik
ketika terdapat juga disagreement yang besar atau ketika
individu tersebut diganggu dalam mencapai tujuan penting
mereka.
Selain itu, Barki dan Hartwick (2004) juga menyatakan bahwa
dimensi-dimensi dalam konflik interpersonal tersebut merupakan
cerminan manifestasi kognitif, perilaku dan afektif. Disagreement
merupakan manifestasi dari proses kognitif, interference merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
manifestasi dari proses perilaku dan emosi negatif sebagai manifestasi
dari proses afektif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Barki dan Hartwick
(2001) dirumuskan bahwa konflik interpersonal merefleksikan
disagreement, interference, dan emosi negatif. Ketiga dimensi ini
menurut Barki dan Hartwick (2001) memiliki varians umum yang
besar dan memiliki konsistensi reliabilitas internal yang tinggi untuk
konflik interpersonal. Disamping itu, tidak ditemukan dukungan yang
empiris bagi interdependence sebagai dimensi dari konflik
interpersonal meskipun interdependence secara obyektif diperlukan
sebagai pemicu terjadinya konflik interpersonal (Barki & Hartwick,
2001). Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini akan
menggunakan 3 dimensi utama dari konflik interpersonal yaitu
disagreement, interference, dan emosi negatif dengan juga
memperhatikan kemungkinan adanya kebergantungan subjek dengan
pihak lain.
3. Sumber Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal yang terjadi antara satu individu dengan
individu lain atau kelompok lain disebabkan oleh beberapa hal yang
menjadi sumber konflik itu sendiri. Sumber dari konflik interpersonal
ini dapat berasal dari dalam diri individu seperti sifat atau kepribadian
dan juga dari lingkungan di luar diri mereka. Ketiadaan dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sosial dari lingkungan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
konflik interpersonal. Hal ini karena mendapatkan dukungan dari
kelompok adalah salah satu strategi koping paling penting khususnya
untuk budaya kolektivis ketika mengalami krisis (Cortina, 2004)
sehingga tanpa dukungan sosial individu tidak memiliki sumber
psikologis dan material yang dibutuhkan untuk mengatasi konflik
(Cohen, 2004). Disamping itu, dalam beberapa penelitian diketahui
bahwa semakin rendah dukungan sosial yang dimiliki oleh individu
secara signifikan dapat meningkatkan konflik interpersonal (De Raeve,
Jansen, Van den Brandt, Vasse & Kant, 2008; Siu, Lu & Spector,
2013; Pinto, Barham & Del Prette, 2016; Fujiwara, Tsukishima,
Tsutsumi, Kawakami & Kishi, 2003)
Selain itu, menurut Robbin, Walton dan Dutton (dalam Wijono,
2010) terdapat enam sumber konflik antar pribadi/ kelompok yaitu :
a. Persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resource)
Muncul ketika ada persaingan terhadap sumber daya seperti dana
anggaran, ruangan, bahan baku dll. Semakin langkanya
sumberdaya yang diinginkan, maka semakin besar
kemungkinannya terjadi persaingan atau kompetisi yang semakin
tajam pula di antara pribadi/kelompok yang membutuhkan
sumberdaya tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Ketergantungan terhadap tugas (task interdependence)
Konflik muncul ketika seorang karyawan atau sekelompok
karyawan mempunyai tujuan dan prioritas yang berbeda satu sama
lain, sehingga mereka akan saling mengalami ketergantungan
tugas. Hal ini disebabkan oleh adanya arus komunikasi satu arah
atau timbal balik yang mencakup pembagian sumberdaya termasuk
juga tuntutan untuk melakukan koordinasi terhadap tugas tugas
yang perlu diprioritaskan kedua belah pihak. Ketika tugas-tugas
antar karyawan bergantung satu sama lain maka jika terjadi
hambatan mereka akan mengalami konflik yang cukup serius.
c. Kekaburan deskripsi tugas (jurisdictional ambiguity)
Ketika tugas yang dikerjakan oleh masing-masing anggota mulai
tumpang tindih, tidak jelas begitu juga tanggung jawab,
kewenangan, hak dan kewajiban masih kabur maka hal tersebut
dapat memicu terjadinya konflik di antara mereka.
d. Masalah status (status problem)
Adanya persepsi atas ketidakseimbangan atau ketidakadilan dalam
memberi reward, penugasan kerja, kondisi-kondisi kerja serta
status simbol dapat menimbulkan rasa frustasi yang jika dibiarkan
terus menerus dapat menyebabkan konflik karena masalah status
kepegawaian yang tidak jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Rintangan Komunikasi (communication barriers)
Komunikasi yang kurang memadai dapat menimbulkan
berkembanganya konflik semu (pseudo conflict) yang merintangi
persetujuan antara dua individu/kelompok yang posisinya saling
melengkapi. Sarana-sarana komunikasi yang kurang memadai
dapat menghambat upaya-upaya untuk mencapai koordinasi dua
kelompok yang memililki tugas yang saling bergantung satu sama
lain. Pikiran atau gagasan melalui bahasa verbal maupun non
verbal dapat menimbulkan miskonsepsi dan mengurangi rasa
percaya ketika tidak dapat diungkapkan dengan baik.
f. Sifat-sifat individu (individual traits)
Sifat-sifat yang dapat memicu timbulnya konflik adalah immature
atau kekanak-kanakan, kecerdasan emosi rendah, sulit
mengendalikan diri, tidak fleksibel, cenderung menutup diri, egois,
dan sulit mengendalikan diri.
B. Dukungan sosial
1. Definisi Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan hubungan atau interaksi sosial yang
menyediakan individu dengan bantuan aktual atau dengan perasaan
kasih sayang pada seseorang atau kelompok (Hobfoll & Stokes, 1988
dalam Goodwin, Cost & Adonu, 2004). Dukungan sosial dapat
diterima dari berbagai sumber. Dalam konteks organisasi, dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sosial dapat diperoleh dari supervisor dan rekan kerja (Kirrane &
Bukley, 2004; Kurtessis et al., 2015; Shanock & Eisenberger dalam
Rudolph et al., 2014). Selain kedua sumber tersebut, Skinner, Roche,
O’Connor. Pollard dan Todd (2005) menyatakan bahwa dukungan
sosial di tempat kerja juga dapat berasal dari organisasi itu sendiri
sebagai manajemen puncak. Dukungan sosial organisasi dalam teori
pertukaran sosial dipandang sebagai sebuah pertukaran keuntungan
nyata dan sumber sosial dari organisasi kepada karyawan dengan
usaha dan loyalitas yang diberikan oleh karyawan (Kurtesis,
Eisenberger, Ford, Buffardi, Stewart & Adis, 2015). Oleh karena itu,
keberadaan dukungan sosial dari organisasi menimbulkan efek
resiprokal seperti perasaan bertanggung jawab untuk membantu
organisasi dengan meningkatkan performansi kerja dengan ekspektasi
akan diperhatikan dan dihargai oleh organisasi (Kurtesis et al., 2015).
Dukungan yang diberikan oleh organisasi baik dari supervisor
maupun rekan kerja dapat memenuhi kebutuhan sosio emosional
karyawan dan membantu mengurangi stres di tempat kerja (Baran et
al., 2012 dalam Abas et al., 2015). Dengan adanya dukungan dari
rekan kerja atau supervisor maka karyawan akan merasa mendapat
dukungan atau arahan serta memunculkan perasaan bahwa dirinya
diterima di tempat kerja sehingga dapat menurunkan tingkat kelelahan
secara emosional (Akroyd et al., 2000 dalam Poulsen, Khan, Poulsen,
Khan & Poulsen, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai hubungan sosial yang
mengintegrasikan karyawan secara bersama-sama mengembangkan
kemampuan mereka untuk menjadi penahan terhadap stress (Karasek,
1979 dalam Ilies et al, 2010). Perceived supervisor support merujuk
pada persepsi karyawan pada tingkat dimana supervisor menghargai
kontribusi karyawan dan peduli mengenai kesejahteraan mereka
(Kottke & Sharafinski, 1988). Disamping itu, co-worker support
mengacu pada rekan kerja yang saling membantu satu sama lain dalam
tugas mereka ketika dibutuhkan dengan berbagi pengetahuan dan
keahlian serta memberikan dorongan dan dukungan (Zhou & George,
2001).
Menurut Carson dan Marrone (2007) dukungan sosial
dikonseptualisasikan sebagai upaya anggota tim untuk memberikan
kekuatan emosional dan psikologis satu sama lain. Anggota tim tidak
hanya mendukung anggota tim lainnya dengan mendorong kontribusi
individu dan mengakui prestasi tim (dukungan afektif) tetapi juga
dengan memberikan dukungan nyata seperti saran atau bantuan fisik
(task related support). Selain itu menurut Carlson dan Perrewe (1999)
dukungan sosial merupakan transaksi interpersonal yang melibatkan
perhatian emosional, bantuan instrumental, informasi, atau penilaian.
Dukungan sosial di tempat kerja dapat muncul dari rekan kerja dan
supervisor dan dapat membantu karyawan untuk mengatasi kesulitan
yang berhubungan dengan pekerjaan (Frye & Breaugh, 2004; Karatepe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
& Kilic, 2007 dalam Karatepe, 2009). Keberadaan dukungan sosial
menjadi sangat vital bagi karyawan karena dengan rekan kerja, pekerja
dapat mengekspresikan perasaan mereka yang sebenarnya dalam
kaitannya untuk mengatasi atau menghadapi masalah dan hal tersebut
dalam mengurangi tingkat stres dalam bekerja (Limpanitgul, Robert,
Gould-Williams & Weerawit, 2013).
Selain dari supervisor dan rekan kerja, dukungan sosial yang tinggi
dari organisasi akan memunculkan sikap dan perilaku yang positif dari
karyawan terhadap organisasi (Abas et al., 2015). Selain itu, persepsi
mengenai dukungan yang diberikan oleh organisasi terhadap karyawan
menurut norma resiprokal menciptakan perasaan kewajiban untuk
membalas budi dengan memberikan usaha yang lebih dalam
memenuhi tugas kerja mereka (Eisenberger, Shoss, Karagonlar,
Gonzalez-Morales, Wickhan & Buffard, 2014; Kurtesis et al., 2015).
Hal ini berarti bahwa dukungan sosial adalah hubungan sosial yang
melibatkan seluruh individu dalam organisasi baik supervisor, rekan
kerja maupun organisasi itu sendiri yang melibatkan dukungan
emosional, psikologis dan materiil yang dapat membantu seseorang
untuk mengatasi kesulitan (mekanisme koping).
2. Dimensi Dukungan Sosial
House (1981) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dukungan sosial
terdiri dari empat dimensi yaitu (a) emotional concern (b) instrumental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
aid (c) informational assistance dan (d) apraisal. Keempat dimensi
dukungan sosial yang dimiliki oleh House ini cukup banyak digunakan
dalam beberapa penelitian selama hampir tiga dekade. Seiring
berjalannya waktu, beberapa peneliti kemudian mengembangkan
beberapa tipe dukungan sosial berdasarkan keempat dimensi House.
Sarafino (2006) mendefinisikan dukungan sosial dalam empat fungsi
yaitu emotional/esteem support, tangible support, informational
support dan companionship support. Sedangkan Caltabiano, Byrne,
Martin, dan Sarafino (2002) menyatakan bahwa dukungan sosial
terdiri dari lima tipe yaitu emotional support, tangible/instrumental
support, informational support, esteem support dan network support.
Oleh karena beragamnya tipe dukungan sosial, Declercq,
Vanheule, Markey & Willemsen (2007 dalam Shakespeare-Finch &
Obst, 2011) mengidentifikasi dua dimensi utama dari dukungan sosial
yang secara konsisten paling menonjol dan dapat mencakup beberapa
tipe dukungan sosial. Kedua dimensi tersebut adalah emotional
support dan instrumental support.
a. Dukungan Emosional
Dimensi dukungan emosional mencakup aspek pengakuan sosial
yang terdiri atas apresiasi terhadap perilaku atau hasil dan aspek
dorongan sosial atau penguatan sosial yang terdiri atas rasa
percaya, simpati, menyemangati dan reassuring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Dukungan Instrumental
Dimensi dukungan instrumental ini mencakup information-related
task support yang terdiri atas pemberian informasi atau saran dan
behavioral task support yang terdiri atas pemberian bantuan
dengan memberikan waktu atau keahlian dalam tujuan untuk
membantu orang lain menyelesaikan tugas pekerjaannya
(Shakespeare-Finch dan Obst, 2011; Cohen, 2004).
3. Tipe Dukungan sosial
Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, diketahui bahwa
beberapa penelitian mengategorikan dukungan sosial dalam beberapa
kategori tipe dukungan sosial. Tipe dukungan sosial merupakan
penjabaran dari dimensi dukungan emosional dan instrumental yang
dapat digunakan sebagai indikator perilaku dukungan sosial.
House (1981) menyebutkan bahwa dukungan sosial memiliki
empat tipe yaitu :
a. Emotional Concern
Hal ini mencakup ekspresi emosi seperti menyayangi atau
mencintai.
b. Instrumental Aid
Instrumental aid mencakup dukungan sosial yang menyediakan
bantuan bagi orang lain.
c. Information Assistance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Information Assitance merujuk pada pemberian nasihat atau
informasi berdasarkan masalah yang sedang dialami.
d. Appraisal
Dukungan appraisal mencakup dukungan dengan mengikut
sertakan evaluasi diri dalam bantuan yang diberikan. Dukungan ini
bisa terbentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran)
untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan
perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang yang
sedang dalam keadaan stres.
Selain itu, Sarafino (2006) mengkategorikan dukungan sosial dalam
empat tipe yaitu :
a. Emosional atau esteem support
Dukungan emosional ini mencakup empati, kepedulian,
penerimaan positif, dan penguatan pada orang lain.
b. Instrumental atau tangible support
Dukungan instrumental ini mencakup pemberian bantuan secara
langsung yang dibutuhkan oleh orang lain.
c. Dukungan Informasi
Dukungan informasi ini mencakup pemberian nasihat, arahan dan
saran atau feedback mengenai apa yang orang lain telah atau
sedang lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Companion Support
Dukungan pendampingan ini mencakup kesediaan seseorang untuk
meluangkan waktu dengan orang lain sehingga dapat memberikan
perasaan bahwa ia diterima oleh orang lain atau kelompok yang
memiliki kesamaan kesukaan atau aktivitas sosial.
Caltabiano (2002) juga membagi dukungan sosial kedalam lima tipe
yaitu :
a. Dukungan informasi, yaitu memberikan penjelasan tentang situasi
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang
dihadapi individu. Dukungan ini, meliputi memberikan nasehat,
petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap.
b. Dukungan emosional, yang meliputi ekspresi empati misalnya
mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya
terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih
sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat si
penerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
c. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara
langsung, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan
fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberikan
makanan, permainan atau bantuan yang lain.
d. Esteem support, dukungan ini berhubungan dengan evaluasi diri,
kompetensi, nilai diri dan harga diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
e. Network support, merupakan dukungan yang diterima dari
lingkungan sosialnya.
4. Dampak dari Dukungan Sosial
Dukungan yang diberikan oleh organisasi baik dari supervisor
maupun rekan kerja dapat memenuhi kebutuhan sosio emosional
karyawan dan membantu mengurangi stres di tempat kerja (Baran,
Shanock dan Miller, 2012 dalam Abas et al., 2015). Selain itu,
dukungan sosial juga memiliki korelasi yang negatif dengan konflik
interpersonal karena dukungan sosial dapat menjadi penahan bagi
emosi negatif (Turner, 2016; De Raeve et al., 2008; Siu, Lu & Spector,
2013; Pinto, Barham & Del Prette, 2016; Fujiwara et al., 2003).
Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Coyne dan Lazarus
(1981 dalam Feldman, 1987) bahwa dukungan sosial yang diberikan
oleh orang lain memberikan pengetahuan bagi individu bahwa dirinya
adalah bagian dari sebuah mutual network of caring sehingga
menyebabkan individu tersebut mengalami penurunan level stres dan
lebih mampu untuk mengatasi stres yang ia alami. Selain itu,
keberadaan dukungan emosi dan sosial membantu individu dalam
menghadapi stres dan membuat individu tersebut merasa bahwa ia
penting dan bernilai bagi komunitas sosialnya (Lieberman, 1982;
Taylor, 1986 dalam Feldman, 1987).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menurut Cohen (2000) dukungan sosial dapat memberi
keuntungan yang positif bagi kesehatan dan dapat meningkatkan
kemampuan dalam menghadapi stressor. Dukungan sosial dari teman
atau keluarga dapat memodifikasi penilaian mengenai signifikansi
sebuah stressor, termasuk tingkatan mengenai bagaimana kita
memandang apakah stressor tersebut berbahaya atau mengancam.
Dengan mengetahui adanya dukungan sosial membuat sebuah situasi
nampak kurang membahayakan bagi individu yang mengalaminya.
Di samping dampak positif tersebut, beberapa penelitian
menemukan bahwa memperoleh bantuan atau dukungan dari orang
lain dapat menimbulkan reaksi negatif. Hal ini terutama ketika bantuan
tersebut mengandung ancaman terhadap manajemen diri, merusak self-
esteem dan kepercayaan diri, meningkatkan resiko self discrediting
dan menimbulkan perasaan tidak berdaya serta ketika bantuan yang
diterima tidak sesuai dengan kebutuhan penerimanya (Lu, 1997). Hal
ini karena dukungan sosial akan efektif dalam mengurangi efek dari
kejadian yang penuh tekanan hanya ketika bentuk dari bantuan yang
diberikan tersebut sesuai dengan kebutuhan saat itu (Cohen, 2004).
Fernandez (1995 dalam Kirane & Buckley, 2004) juga menemukan
bahwa dukungan sosial yang berasal dari rekan kerja sebenarnya
memperburuk tekanan (strain) dan memaksakan dukungan kepada
orang lain dapat menimbulkan reaksi yang negatif dibanding reaksi
positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Tenaga Kerja Indonesia
1. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Migrasi tenaga kerja Indonesia telah terjadi sejak lama, migrasi
tenaga kerja adalah tindakan berpindah ke negara lain untuk tujuan
bekerja. Migrasi tenaga kerja ini mulai meningkat tajam pada era
1960-1970 an hingga saat ini.
Keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia sendiri
tidak lepas dari adanya ketimpangan antara supply tenaga kerja
Indonesia sebesar 2.8 juta setiap tahun dengan kebutuhan tenaga kerja
yang hanya sebesar 1.5 juta setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
lapangan pekerjaan di Indonesia yang kurang menyebabkan tenaga
kerja mencari pekerjaan di luar negeri seperti Malaysia. Selain tidak
mencukupinya lapangan pekerjaan, banyaknya tenaga kerja yang lebih
memilih bekerja di Malaysia adalah karena adanya ketimpangan
jumlah pendapatan dari jenis pekerjaan yang sama antara Indonesia
dengan Malaysia (Nugroho, 2015). Misalnya pendapatan pekerja
industri di Jawa Tengah rata-rata adalah Rp. 1.367.000,- (Aditiasari,
2016) masih kalah tinggi dibanding UMR Malaysia yaitu 1000 RM
atau Rp. 3.300.000,-
Selain adanya ketimpangan antara pendapatan di Indonesia dan
Malaysia, penelitian yang dilakukan oleh Syarifuloh (2016)
menunjukkan bahwa usia, status pernikahan dan jumlah beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tanggungan keluarga juga berpengaruh pada minat seseorang untuk
bekerja ke luar negeri. Individu dengan usia yang lebih muda
cenderung lebih tertarik untuk bekerja di luar negeri. Selain itu,
individu yang sudah menikah dan memiliki jumlah tanggungan
keluarga yang sedikit juga diketahui memiliki ketertarikan yang lebih
besar untuk bekerja di luar negeri.
Negara yang umumnya menjadi tujuan utama tenaga kerja
Indonesia di luar negeri adalah negara-negara Timur Tengah seperti
Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Jordan dan Qatar serta negara-
negara Asia Timur seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea
Selatan dan Taiwan dengan Malaysia dan Arab Saudi sebagai negara
dengan jumlah tenaga kerja Indonesia terbanyak.
Lingkungan sosial menjadi aspek yang penting bagi tenaga kerja
Indonesia yang bekerja di luar negeri. Hal ini karena ketika seseorang
bekerja di luar negeri maka ia harus beradaptasi dengan lingkungan
baru, budaya baru dan bersosialisasi dengan orang-orang dari negara
lain. Penelitian yang dilakukan oleh Sonn dan Bishop (2002)
menyatakan bahwa keberadaan orang-orang dengan asal dan budaya
yang sama dapat membantu seseorang untuk lebih dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang baru karena adanya kesamaan nilai, persepsi
dan ketertarikan. Selain itu, lingkungan sosial yang dimiliki tenaga
kerja Indonesia di Malaysia juga dapat menyediakan dukungan sosial
baik secara emosional dan instrumental. Dukungan sosial ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menjadi mekanisme koping yang paling penting dalam menghadapi
situasi-situasi yang menekan di lingkungan baru (Cortina, 2004).
D. Dinamika Hubungan Dukungan Sosial dan Konflik Interpersonal
Dukungan sosial adalah sebuah interaksi sosial yang menyediakan
sumber daya psikologis dan materiil yang dapat membantu seseorang
meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres (Cohen, 2004).
Keberadaan dukungan sosial menurut Turner (2016) dapat menjadi sebuah
mekanisme koping sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya
konflik interpersonal. Dukungan sosial juga mampu membantu
mengurangi stres di tempat kerja karena dukungan sosial dapat memenuhi
kebutuhan sosio emosional seseorang sehingga individu tersebut tidak
mengalami kelelahan secara emosional (Akroyd, 2000). Selain itu,
menurut Cohen (2004), fungsi dukungan sosial yang dapat menjadi
penahan dari stress disebabkan oleh persepsi orang bahwa orang lain akan
menyediakan bantuan bagi mereka.
Persepsi bahwa orang lain akan menyediakan bantuan untuk
mengatasi kebutuhan atau tekanan yang mereka miliki kemudian
mengubah penilaian seseorang terhadap situasi tersebut dan menurunkan
kemungkinan terjadinya konflik interpersonal. Keyakinan bahwa ia akan
mendapatkan dukungan juga dapat mengurangi respon emosional dan
psikologis pada kejadian negatif yang ia alami seperti konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
interpersonal sehingga dapat menghilangkan respon perilaku yang
maladaptif.
Dalam konteks tenaga kerja Indonesia, dukungan sosial dari rekan
kerja atau lingkungan sosial menjadi salah satu mekanisme koping paling
penting dalam menghadapi tekanan-tekanan yang mereka hadapi (Cortina,
2004). Tekanan yang mereka hadapi salah satunya adalah konflik
interpersonal. Konflik interpersonal merupakan salah satu sumber stress
mengenai pekerjaan yang paling menonjol (Spector & bruk Lee, 2008).
Tenaga Kerja Indonesia memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk
mengalami konflik interpersonal karena menurut Barki dan Hartwick
(2004) konflik interpersonal lebih mungkin terjadi pada individu-individu
yang memiliki beragam kepercayaan dan nilai-nilai.
Berdasarkan demands control model (Karasek, 1979 dalam Ilies et
al, 2010) diketahui bahwa energi negatif yang dihasilkan dari konflik
apabila tidak diatasi maka akan bermanifestasi secara internal
menghasilkan keadaan yang sulit dan penuh tekanan bagi individu
tersebut. Konflik interpersonal sendiri menurut Barki dan Hartwick (2002)
merupakan sebuah proses yang terjadi antara individu yang saling
tergantung yang mengalami reaksi emosi negatif dalam mempersepsikan
ketidak setujuan dan gangguan pada pencapaian tujuan mereka. Konflik di
tempat kerja ini terjadi karena beberapa faktor yang berhubungan dengan
pekerjaan seperti kondisi pekerjaan, relasi kerja, tingginya job insecurity
dan tingginya tuntutan pekerjaan yang berpengaruh pada kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
psikologis (De Raeve et al., 2008). Penelitian yang dilakukan oleh De
Raeve et al., (2008) diketahui bahwa dukungan sosial di tempat kerja
secara signifikan dapat melindungi karyawan dari kemungkinan timbulnya
konflik interpersonal di tempat kerja. Semakin tinggi dukungan sosial
yang diberikan oleh rekan kerja secara signifikan melindungi dari
kemungkinan terjadinya konflik dengan rekan kerja. Di samping itu,
semakin tinggi dukungan sosial dari supervisor maka secara signifikan
juga melindungi dari konflik dengan supervisor. Hubungan antara konflik
interpersonal dan dukungan sosial ini juga didukung oleh beberapa
penelitian lain yang menyatakan bahwa keberadaan dukungan sosial
berhubungan secara negatif dengan konflik interpersonal (Siu, Lu &
Spector, 2013; Pinto, Barham & Del Prette, 2016; Fujiwara, Tsukishima,
Tsutsumi, Kawakami & Kishi, 2003).
Oleh karena itu, dengan penjabaran tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa dukungan sosial di lingkungan kerja yang bersumber
dari rekan kerja, supervisor maupun organisasi (Frye & Breaugh, 2004;
Karatepe, 2009; Eisenberger et al., 2014; Kurtesis et al., 2015; Skinner et
al., 2005) dapat menurunkan kemungkinan terjadinya konflik interpersonal
di tempat kerja. Hal ini karena dukungan sosial tersebut dapat membantu
seseorang untuk mengatasi emosi negatif dan tekanan-tekanan yang terjadi
di tempat kerja yang dapat menimbulkan konflik interpersonal.
Konflik interpersonal dan dukungan sosial ini dimunculkan
mengingat konteks dalam penelitian ini adalah tenaga kerja Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
yang bekerja di Malaysia sebagai tenaga formal. Tinggal dan bekerja di
luar negeri tentu memunculkan konflik-konflik yang terjadi sebagai proses
adaptasi. Hal ini tidak memungkiri terjadinya konflik interpersonal antar
rekan kerja atau supervisor dalam perusahaan mereka. Dengan adanya
dukungan sosial sebagai mekanisme koping maka emosi-emosi negatif
dari konflik tersebut dapat teratasi sehingga konflik tersebut tidak
berujung pada perilaku kerja yang maladaptif.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat digambarkan sebuah
skema hubungan antara dukungan sosial dengan konflik interpersonal di
tempat kerja :
Gambar 2.1 Hubungan dukungan sosial dari organisasi, supervisor dan
rekan kerja dengan konflik interpersonal
Membantu mengurangi stres di tempat kerja, memenuhi
kebutuhan sosio emosional, mengurangi respon emosional dan
psikologis sehingga tidak menimbulkan respon maladaptif.
Secara signifikan melindungi karyawan dari timbulnya konflik
interpersonal d tempat kerja.
Didapat dari rekan kerja, supervisor dan organisasi
Dukungan Sosial Tinggi
Konflik Interpersonal
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian mengenai keterkaitan variabel
dukungan sosial dengan konflik interpersonal maka diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Dukungan sosial dari organisasi memiliki hubungan yang negatif
dan signifikan dengan konflik interpersonal pada tenaga kerja
Indonesia di Malaysia.
2. Dukungan sosial dari supervisor memiliki hubungan yang negatif
dan signifikan dengan konflik interpersonal pada tenaga kerja
Indonesia di Malaysia.
3. Dukungan sosial dari rekan kerja memiliki hubungan yang negatif
dan signifikan dengan konflik interpersonal pada tenaga kerja
Indonesia di Malaysia.
Hal ini berarti semakin besar dukungan sosial dari organisasi,
supervisor dan rekan kerja yang dimiliki oleh TKI maka semakin
rendah konflik interpersonal yang dialami oleh TKI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
ilmiah karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono, 2013). Tujuan dari penelitian
kuantitatif adalah mengkaji teori secara objektif dengan cara menguji
hubungan antar variabel-variabel yang akan diteliti (Supratiknya, 2015). Hal
ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yang akan mengukur mengenai
hubungan antara variabel dukungan sosial dengan variabel konflik
interpersonal. Selain itu, metode kuantitatif digunakan karena peneliti ingin
mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat
diukur serta ingin menguji hipotesis penelitian (Sugiyono, 2013).
Berdasarkan bentuknya, penelitian ini termasuk dalam penelitian survei.
Penelitian survei mengkaji populasi sebuah data dengan menyeleksi serta
mengkaji sampel yang dipilih dari populasi tersebut, untuk menemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis (Kerlinger, 1986; Siregar, 2013). Arah minat
dari penelitian survei ini adalah untuk membuat taksiran yang akurat
mengenai karakteristik-karakteristik keseluruhan populasi. Berdasarkan hasil
penelitian yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dasar. Penelitian dasar adalah penelitian yang memiliki alasan intelektual
dalam rangka memperluas ilmu pengetahuan manusia dan tidak untuk
membuat atau menciptakan sesuatu (Sugiyono, 2013). Penelitian ini juga
termasuk penelitian korelasional atau hubungan yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Siregar, 2013).
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Terikat : Konflik Interpersonal
2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial
C. Definisi Operasional
1. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal didefinisikan sebagai pertentangan yang terjadi
antara dua individu atau lebih baik yang dalam konteks organisasi dapat
terjadi antar rekan kerja, supervisor dan organisasi yang terjadi di
dalamnya terdapat reaksi emosi negatif, ketidaksetujuan dan gangguan
pada pencapaian tujuan. Variabel konflik interpersonal diukur
menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi yang dikemukakan
oleh Barki dan Hartwick (2001) yaitu disagreement, interference dan
negative emotion. Semakin tinggi skor pada skala konflik interpersonal
maka menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi konflik interpersonal.
Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala konflik interpersonal maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menunjukkan semakin rendah frekuensi konflik interpersonal pada tenaga
kerja Indonesia di Malaysia.
4. Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah hubungan sosial dari organisasi, rekan kerja
dan supervisor yang memberikan kekuatan psikologis dan materiil dalam
bentuk dukungan secara emosional maupun instrumental. Variabel
dukungan sosial akan diukur menggunakan skala yang disusun
berdasarkan dimensi dukungan sosial dari Shakespeare-Finch dan Obst
(2011) yaitu dimensi dukungan emosional dan dimensi dukungan
instrumental. Semakin tinggi skor pada skala dukungan sosial
menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial yang dimiliki oleh TKI.
Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala konflik dukungan sosial
menunjukkan bahwa dukungan sosial yang dimiliki oleh TKI juga
semakin rendah.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor
formal di Malaysia Barat. Pemilihan tenaga kerja Indonesia sebagai subjek
penelitian karena fenomena yang diangkat dalam penelitian ini dilakukan oleh
tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Selain itu, tenaga kerja Indonesia tersebut
memiliki basis kelompok sosial yang berasal dari tenaga kerja Indonesia lain
yang sudah terlebih dahulu bekerja di Malaysia atau teman satu divisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada penelitian ini digunakan teknik purposive sampling yang termasuk
dalam salah satu bentuk sampling nonprobabilitas (Kerlinger, 1986). Teknik
purposive sampling adalah teknik penentuan subjek untuk dijadikan sampel
penelitian berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013). Ciri dari
bentuk sampling ini adalah adanya penilaian dan upaya cermat untuk
memperoleh sampel representatif dengan cara meliputi wilayah-wilayah atau
kelompok-kelompok yang diduga sebagai anggota sampelnya (Kerlinger,
1986).
E. Metode Dan Alat Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan metode survei menggunakan skala.
Skala adalah suatu instrumen pengukuran yang merupakan sekumpulan
simbol atau angka yang disusun dengan cara dan aturan tertentu sehingga
simbol atau angka tersebut dapat diberikan kepada individu (Kerlinger, 1986).
Keseluruhan skala dalam alat tes ini disusun dalam bentuk skala likert. Pada
skala likert, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidak
setujuan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah disusun untuk mengukur
atribut psikologis tertentu dalam sebuah kontinum yang terdiri dari beberapa
pilihan respon (Supratiknya, 2014). Skala likert memiliki dua bentuk
pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif (Siregar, 2013).
Respon subjek terhadap setiap pernyataan merupakan rating atau
penilaian yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan pengukuran
tentang sikap subjek terhadap objek psikologis atau mengenai taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kepemilikan subjek atas atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
kuesioner atau angket tertutup. Pada kuesioner tertutup pernyataan-pernyataan
yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda sehingga
responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Pada
penelitian ini, pilihan jawaban netral tidak disajikan oleh peneliti untuk
menghindari kemungkinan subjek memilih pilihan netral yang dapat
berdampak pada gugurnya item-item yang disajikan (Azwar, 2012)
1. Skala Konflik Interpersonal
Variabel konflik interpersonal diukur menggunakan skala yang
disusun berdasarkan konstruk konflik interpersonal Barki dan Hartwick
(2004) dengan 3 dimensi. Ketiga dimensi tersebut adalah dissagreement,
interference dan negative emotion. Dari definisi ketiga dimensi tersebut
kemudian peneliti melakukan eksplikasi konstruk menjadi indikator dan
dari indikator disusun 19 item favorabel untuk mengukur konflik
interpersonal di tempat kerja. Distribusi item pada skala konflik
interpersonal dapat dilihat di tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Distribusi Item Skala Konflik Interpersonal Sebelum Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Dissagreement 1, 2, 4, 5, 10, 11, 15,
19
8 Item
Interference 3, 6, 7, 12, 16 5 Item
Negative Emotion 8, 9, 13, 14, 17, 18 6 Item
Jumlah 19 Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada skala Konflik Interpersonal ini setiap item memiliki 4
alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subjek yaitu : Tidak Pernah
(TP), Sesekali atau Dua Kali (SD), Kadang-kadang (KK) dan Sering (S).
Dalam skala ini nilai tertinggi 4 diberikan untuk jawaban Sering (S), nilai
3 untuk jawaban Kadang-kadang (KK), nilai 2 untuk jawaban Sesekali
atau Dua Kali (SD) dan nilai 1 untuk jawaban Tidak Pernah (TP).
2. Skala Dukungan Sosial
Variabel dukungan sosial diukur menggunakan skala yang disusun
dari dimensi dukungan sosial Shakespeare-Finch dan Obst (2011). Skala
ini berisi 25 item favorabel dan 4 item unfavorabel yang mengukur
mengenai dimensi dukungan emosional dan instrumental. Skala ini
mengukur mengenai dukungan sosial yang diterima oleh tenaga kerja
Indonesia dari organisasi, supervisor dan rekan kerja. Distribusi item pada
skala dukungan sosial dapat dilihat di tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.2
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Organisasi Sebelum Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 1,2,3,4 4 Item
Instrumental Support 5, 6. 7, 8 (UF), 9, 10
(UF)
6 Item
Jumlah 10 Item
Tabel 3.3
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Supervisor Sebelum Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 11, 12, 13, 14, 15, 16 6 Item
Instrumental Support 17, 18, 19, 20 (UF),
21
5 Item
Jumlah 11 Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.4
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja Sebelum Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 22, 23, 24, 25 (UF) 4 Item
Instrumental Support 26, 27, 28, 29 4 Item
Jumlah 8 Item
Pada skala Dukungan Sosial ini setiap item memiliki 4 alternatif
jawaban yang dapat dipilih oleh subjek yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan
berbentuk favorable nilai tertinggi 4 diberikan untuk jawaban Sangat
Setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk jawaban Tidak
Setuju (TS) dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Pada
pernyataan berbentuk unfavorable nilai tertinggi 4 diberikan untuk
jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), nilai 3 untuk jawaban Tidak Setuju
(TS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S) dan nilai 1 untuk jawaban Sangat
Setuju (SS).
F. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Uji validitas menurut Supratiknya (2014) adalah upaya yang
dilakukan peneliti untuk mengetahui sejauh mana suatu tes sungguh-
sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya. Azwar
(2010) menyatakan bahwa alat ukur dikatakan memiliki validitas yang
tinggi apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukur dan akurat
dalam melakukan pengukuran pada variabel yang ingin diukur. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas isi. Validitas isi berkaitan
mengenai kemampuan suatu instrumen atau alat ukur mengukur konsep
yang harus diukur (Siregar, 2013). Dengan kata lain, validitas isi menguji
kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang akan diukurnya
(Supratiknya, 2014).
Validasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode expert
judgement dan indeks validitas isi item (IVI-I). Padas kala konflik
interpersonal, peneliti menggunakan validasi expert judgement dengan
dosen pembimbing sedangkan pada skala dukungan sosial, peneliti
menggunakan metode validitas IVI-I. IVI-I merupakan sebuah metode
yang digunakan untuk menilai skala baru atau skala revisi. Validitas isi
untuk setiap item dalam skala dapat diperoleh melalui perhitungan jumlah
nilai yang diperoleh pada setiap item dan kemudian dibagi sesuai dengan
jumlah panel ahli yang menilai. Suatu item dinyatakan dapat digunakan
apabila memiliki nilai IVI-I lebih besar dari 0.78 (IVI-I > 0.78). Jumlah
panel ahli yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah lima penilai, dua
penilai merupakan dosen dan tiga lainnya adalah mahasiswa. Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, diketahui bahwa 2 item dari 29 item dalam
skala dukungan sosial memiliki nilai IVI-I kurang dari 0.78 oleh karena itu
peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan item agar sesuai dengan
konstruk teori yang digunakan.
Setelah dilakukan validasi dari expert judgement dan IVI-I, peneliti
kemudian melakukan uji coba untuk melihat kualitas item. Dari hasil uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
coba kemudian peneliti menggugurkan beberapa item yang memiliki rix <
0.25. Item-item final setelah seleksi item kemudian di validasi kembali
oleh dosen pembimbing.
2. Kesahihan Item
Kedua skala yang telah divalidasi kemudian diuji cobakan pada
Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan industri di Malaysia.
Uji coba skala konflik interpersonal dilaksanakan pada tanggal 21
September 2017 sampai 29 September 2017 dengan jumlah 30 subjek.
Sedangkan pada skala dukungan sosial, peneliti menggunakan uji coba
terpakai atau tryout terpakai. Uji coba terpakai merupakan suatu teknik uji
validitas dan reliabilitas dengan cara pengambilan data hanya satu kali dan
hasil uji coba tersebut langsung digunakan untuk uji hipotesis (Hadi,
2004). Jumlah subjek dalam uji coba terpakai ini adalah 118 subjek.
Uji coba ini dilakukan untuk menguji kualitas item dalam mengukur
suatu variabel dengan memastikan bahwa setiap item dengan item yang
lainnya yang digunakan dalam penelitian ini memiliki korelasi yang kuat
sehingga skala yang terbentuk bersifat homogen dan memiliki daya
diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Uji kesahihan item ini dapat
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi item total (rix) dan diuji
menggunakan program SPSS for Windows versi 21.0 (Azwar, 2010;
Supratiknya, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Nilai koefisien korelasi item total bergerak dari -1 sampai +1. Nilai
koefisien korelasi item total yang digunakan untuk memastikan bahwa
item tersebut memenuhi syarat untuk dipertahankan adalah jika skor pada
kolom correlation if item deleted lebih besar dari 0.25 (Azwar, 2009). Item
yang memiliki skor lebih dari 0.25 menunjukkan bahwa item tersebut
memiliki daya dikriminasi yang baik. Apabila item memiliki skor dibawah
0.25 maka item tersebut dapat dikatakan kurang memenuhi syarat
sehingga perlu digugurkan atau dilakukan perbaikan item dan diuji
cobakan ulang.
Pada skala konflik interpersonal terdapat 19 item pernyataan. Dari
hasil uji korelasi item total diketahui bahwa terdapat 3 item dari skala
konflik interpersonal yang memiliki rix < 0.25 yaitu item 3, 13, dan 16
sehingga peneliti menggugurkan ke 3 item tersebut. Pada skala dukungan
sosial terdapat 29 item pernyataan, 24 item skala dukungan sosial
diketahui memiliki nilai rix > 0.25 sedangkan 4 item lainnya memiliki nilai
rix < 0.25 yaitu item nomor 10, 20, 24, dan 25 sehingga peneliti
menggugurkan ke 4 item tersebut. Berdasarkan seleksi item yang telah
dilakukan maka jumlah item final pada skala konflik interpersonal adalah
sejumlah 16 item dan pada skala dukungan sosial adalah sejumlah 25 item.
Tabel 3.5
Distribusi Item Skala Konflik Interpersonal Setelah Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item Bobot
Dissagreement 1, 2, 4, 5, 10, 11, 15,
19
8 Item 50%
Interference 6, 7, 12 3 Item 19%
Negative Emotion 8, 9, 14, 17, 18 5 Item 31%
Jumlah 16 Item 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.6
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Organisasi Setelah Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 1,2,3,4 4 Item
Instrumental Support 5, 6. 7, 8 (UF), 9 5 Item
Jumlah 9 Item
Tabel 3.7
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Supervisor Setelah Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 11, 12, 13, 14, 15, 16 6 Item
Instrumental Support 17, 18, 19, 21 4 Item
Jumlah 10 Item
Tabel 3.8
Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Rekan Kerja Setelah Uji Coba
Dimensi Sebaran Item Jumlah Item
Emotional Support 22, 23 2 Item
Instrumental Support 26, 27, 28, 29 4 Item
Jumlah 6 Item
3. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten sehingga ketika dilakukan replikasi terhadap
gejala dan alat ukur yang sama maka hasil pengukuran tetap konsisten
(Siregar, 2013). Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk
mengukur estimasi reliabilitas konsistensi internal adalah teknik Alpha
Cronbach. Koefisien reliabilitas berada pada rentang 0.0 sampai 1.0
(Supratiknya, 2014). Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika
koefisien reliabilitas α > 0.6 (Siregar, 2013). Hal ini berarti jika suatu
instrumen penelitian memiliki koefisien reliabilitas dibawah 0.6 maka
instrumen penelitian tersebut dapat dikatakan kurang memadai untuk
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Skala Konflik Interpersonal diuji menggunakan Alpha Cronbach dan
didapati nilai α = 0.898 yang berarti skala konflik interpersonal memadai
untuk digunakan. Skala Dukungan Sosial Organisasi diketahui memiliki
nilai reliabilitas α = 0.781, skala Dukungan Sosial Supervisor α = 0.811
dan skala Dukungan Sosial Rekan Kerja α = 0.589. Setelah dilakukan
seleksi item pada item-item yang memiliki rix < 0.25 maka didapati nilai
reliabilitas skala Dukungan Sosial Organisasi adalah sebesar α = 0.820,
skala Dukungan Sosial Supervisor α = 0.821, dan Skala Dukungan Sosial
Rekan Kerja α = 0.668 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala dukungan
sosial memadai untuk digunakan dalam penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah menggunakan
IBM SPSS versi 21.00 dengan teknik korelasi Product Moment Pearson.
Teknik ini digunakan karena penelitian ini ingin mengukur mengenai
kekuatan hubungan antara 2 variabel yaitu variabel konflik interpersonal
dan variabel dukungan sosial. Apabila data dalam penelitian ini memiliki
distribusi yang tidak normal maka penelitian ini akan menggunakan
metode analisis data non parametrik dengan Rank Spearman’s Rho
(Pallant, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Uji Asumsi
Sebuah model analisa sebelum digunakan sebaiknya memenuhi
beberapa asumsi atau yang biasa disebut asumsi klasik. Hal ini
dilakukan agar model tersebut memiliki kesalahan peramalan yang
seminimal mungkin. Uji asumsi yang akan dilakukan dalam penelitian
ini adalah :
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya persebaran data yang diperoleh dari hasil penelitian
(Siregar, 2013). Apabila data terdistribusi normal, maka data dapat
diuji menggunakan statistika parametrik (statistika inferensial),
akan tetapi jika distribusi data tidak normal maka perlu dilakukan
pengujian menggunakan statistika non parametrik. Uji normalitas
pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada
SPSS 21.0 for Windows. Data dikatakan terdistribusi normal
apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 atau (p) > 0.05
(Santoso, 2014). Apabila data tidak terdistribusi normal maka
dapat dilakukan transformasi data dengan melihat bentuk
histogram dari variabel yang akan ditransformasi. Jika setelah
transformasi data tetap tidak terdistribusi normal maka pengujian
data harus menggunakan uji statistik non parametrik (Pallant,
2001; Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan salah satu asumsi yang penting bagi
model regresi. Uji linearitas dilakukan untuk menyatakan bahwa
hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel
independen bersifat linear. Linear dapat diartikan bahwa kedua
variabel tersebut memiliki hubungan yang bersifat positif atau
negatif (Santoso, 2014).
Asumsi linearitas ini dapat diuji menggunakan grafik scatter
plot, asumsi terpenuhi jika ada indikasi arah hubungan positif atau
negatif. Akan tetapi, jika arah tidak jelas maka asumsi dikatakan
tidak terpenuhi (Santoso, 2014). Selain itu, asumsi linearitas juga
dapat diuji menggunakan Test for Linearity pada SPSS 21.0 for
Windows. Data dikatakan linear jika nilai sig. pada Linearity (p) <
0.05. Jika nilai sig. (p) > 0.05 maka dapat dikatakan data tidak
linear atau hubungan antara ke dua variabel lemah (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan
sosial berhubungan dengan konflik interpersonal pada tenaga kerja
Indonesia di Malaysia. Oleh karena itu, pengujian hipotesis untuk
penelitian ini akan dilakukan menggunakan metode Product Moment
Pearson apabila dalam uji normalitas distribusi data pada penelitian ini
normal. Sedangkan jika dalam uji normalitas diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
distribusi data tidak normal maka uji hipotesis akan menggunakan
metode Rank Spearman’s Rho (Pallant, 2001). Uji korelasi ini
digunakan untuk mengukur kekuatan dari hubungan antara 2
continuous variable. Jika nilai sig. (p) < 0.05 maka hipotesis nol
ditolak yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
ke dua variabel. Akan tetapi, jika sig. (p) > 0.05 maka hipotesis nol
diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antara dua variabel
(Santoso, 2010). Arah hubungan korelasi dilihat dari nilai koefisien
korelasi yang bergerak dari +1 sampai -1. Apabila korelasi bersifat
positif (+), hal ini mengindikasikan bahwa jika salah satu variabel
meningkat maka variabel lain juga meningkat. Apabila korelasi
bernilai negatif (-), maka ketika salah satu variabel meningkat, variabel
yang lain akan menurun (Pallant, 2001)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di Malaysia pada sektor pabrik industri elektronik, konstruksi
bangunan dan perkebunan. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 Oktober 2017
– 19 Oktober 2017 di Johor, Malaysia. Pengambilan data dilaksanakan di
beberapa tempat yaitu di pabrik VS Industri dan di beberapa perusahaan lain
di kota Johor. Total subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 105
orang, 80 diantaranya adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di pabrik VS
Industry.
Pengambilan data di kota Johor dilakukan dengan pertimbangan bahwa
penyebaran skala dengan sistem online kurang efektif. Disamping itu,
perusahaan penyalur tenaga kerja saat itu sedang melakukan kunjungan kerja
dengan tenaga kerja di Johor sehingga peneliti memutuskan untuk ikut serta
mengambil data. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
membagikan 100 skala kuesioner kepada tenaga kerja Indonesia di pabrik VS
Industry. Sebelumnya peneliti meminta izin terlebih dahulu secara informal
dengan pegawai HR di pabrik tersebut, setelah mendapat izin, peneliti
kemudian mendatangi asrama tempat tenaga kerja Indonesia tersebut tinggal
dan membagikan kuesioner di asrama. Dari 100 skala kuesioner yang
dibagikan, diketahui bahwa 80 skala kuesioner kembali pada peneliti. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mengambil data di pabrik VS Industry, peneliti juga membagikan kuesioner
kepada tenaga kerja Indonesia lain yang ditemui ketika makan malam di
daerah kota Johor.
Tenaga kerja Indonesia yang diberikan kuesioner pada saat makan
malam tersebut bekerja pada pabrik lain selain VS Industry dan beberapa
bekerja di sektor konstruksi bangunan serta perkebunan. Berdasarkan
penyebaran kuesioner, maka didapati jumlah koresponden sebanyak 118
subjek. Peneliti kemudian mengeliminir 13 skala kuesioner karena memiliki
kecenderungan oulier. Outlier adalah data yang dikerjakan secara asal-asalan
yang dapat menimbulkan eror pada pengukuran uji distribusi normal sehingga
perlu dieliminir (Santoso, 2010). Dengan demikian, jumlah total subjek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 105 subjek.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini merupakan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
Malaysia pada sektor pabrik industri elektronik, kosntruksi bangunan dan
perkebunan. Berdasarkan penyebaran skala yang sudah dilakukan maka
didapatkan deskripsi subjek penelitian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1 Deksripsi identitas subjek penelitian
Kriteria Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Perempuan 96 91.4 %
Laki-Laki 9 8.6 %
Rentang Usia 18 – 23 tahun 80 71.2 %
24 – 43 tahun 25 28.8 %
Sektor Pekerjaan Industri 97 92.4 %
Konstruksi 7 6.7 %
Perkebunan 1 1 %
Lama Bekerja 0-3 bulan 15 14.3 %
3-6 bulan 3 2.9 %
Lebih dari 6 bulan 24 22.9 %
Lebih dari 1 tahun 5 4.8 %
Lebih dari 2 tahun 48 45.7 %
Lebih dari 5 tahun 10 9.5 %
C. Dekripsi Data Penelitian
Berdasarkan skala penelitian didapatkan hasil perhitungan mean teoritik
konflik interpersonal dan dukungan sosial sebagai berikut :
Tabel 4.2 Deskripsi Data Variabel Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial
Variabel N SD Teoritis Empiris Mean
Teoritik
Mean
Empiris Min Max Min Max
Konflik
Interpersonal 105 5.554 16 64 16 37 40 21.26
Dukungan Sosial
Organisasi 105 2.649 9 36 22 35 22.5 29.34
Dukungan Sosial
Supervisor 105 3.187 10 40 22 37 25 31.50
Dukungan Sosial
Rekan Kerja 105 1.605 6 24 14 23 15 18.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
D. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris
Tabel 4.3 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Variabel Konflik
Interpersonal
One-Sample Test
Test Value = 40
df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
KONFLIKI
NTERPERS
ONAL
39.219 104 .000 21.257 20.18 22.33
Pada tabel 4.3 diketahui bahwa hasil uji data dari one sampe test pada
variabel konflik interpersonal memiliki nilai signifikasi sebesar 0.000. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
teoritik dan mean empiris pada variabel konflik interpersonal. Data
menunjukkan bahwa mean teoritis dari variabel konflik interpersonal adalah
40, sedangkan mean empirisnya adalah sebesar 21.26 dengan nilai signifikansi
0.000. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empiris lebih rendah
dibanding mean teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian memiliki konflik interpersonal yang tergolong rendah.
Tabel 4.4 Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Variabel Dukungan Sosial
One-Sample Test
Test Value = 22.5, 25, 15
df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
DUKUNGANORG 113.515 104 .000 29.343 28.83 29.86
DUKUNGANSUP 101.299 104 .000 31.505 30.89 32.12
DUKUNGANCWK 117.805 104 .000 18.457 18.15 18.77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pada tabel 4.4 diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel dukungan sosial
organisasi (29.34 > 22, p = 0.000) dengan nilai signifikansi 0.000. Hal ini
menunjukkan bahwa mean empiris pada variabel dukungan sosial organisasi
lebih besar dari mean teoritiknya sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek
dalam penelitian memiliki dukungan sosial dari organisasi yang tergolong
tinggi. Selain itu, dari tabel dapat diketahui juga bahwa subjek penelitian
memiliki dukungan sosial dari supervisor dan rekan kerja yang tergolong
tinggi. Hal ini tampak dari perbedaan mean teoritis dan empiris yang
signifikan dari variabel dukungan sosial dari supervisor (mean teoritik = 25,
mean empiris =31.5) dan variabel dukungan sosial dari rekan kerja (mean
teoritik = 15, mean empiris = 18.5).
E. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil
penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas ini
dilakukan untuk menentukan cara pengujian data, apabila data
terdistribusi normal maka dapat dilakukan uji statistika secara
parametrik. Akan tetapi jika tidak terdistribusi normal maka harus
dilakukan uji statistika non parametrik (Siregar, 2013). Uji normalitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Kolmogorov Smirnov
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Test SPSS 21.0 for Windows. Data dinyatakan terdistribusi normal jika
memiliki p > 0.05 (Santoso, 2014).
Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov diketahui
bahwa variabel konflik interpersonal maupun dukungan sosial
memiliki distribusi data yang tidak normal p = 0.000 (p < 0.05). Oleh
karena itu, peneliti kemudian melakukan eliminasi data yang
terindikasi sebagai outlier. Setelah melakukan eliminasi data outlier
maka peneliti kemudian melakukan uji normalitas ulang.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial
Skala Kolmogorov Smirnov
Keterangan Statistik Df Sig.
Konflik
Interpersonal
0.189 0.110 0.000 Data Tidak
Normal
Dukungan Sosial
dari Organisasi
0.122 0.105 0.001 Data Tidak
Normal
Dukungan Sosial
dari Supervisor
0.105 0.105 0.006 Data Tidak
Normal
Dukungan Sosial
dari Rekan Kerja
0.212 0.105 0.000 Data Tidak
Normal
Dari hasil uji normalitas, diketahui bahwa dukungan sosial dari
organisasi (p = 0.001), supervisor (p = 0.006) maupun rekan kerja (p =
0.000) ketiganya tidak terdistribusi normal (p < 0.05). Variabel konflik
interpersonal memiliki nilai p = 0.000 yang berarti distribusi data pada
variabel konflik interpersonal tidak normal. Setelah melihat data
histogram dari variabel konflik interpersonal yang berbentuk
substansial positive skewness maka peneliti mencoba untuk melakukan
trasformasi data. Peneliti melakukan tranformasi data dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
transformasi logarithm dan inverse (Pallant, 2001) namun setelah
dilakukan transformasi dan dilakukan uji normalitas ulang diketahui
bahwa data tetap tidak normal p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
uji asumsi normalitas tidak terpenuhi sehingga uji statistika yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistika non parametrik.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang
akan diukur mengikuti garis lurus/ linear (Santoso, 2010). Uji asumsi
linearitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan test for linearity
SPSS 21.0 for Windows. Uji asumsi linearitas terbukti apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p ≤ 0.05) (Santoso, 2010).
Tabel 4.6 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Organisasi
F Sig.
Konflik
Interpersonal
Dukungan Sosial
Organisasi
(Combined) 1.650 0.091
Linearity 0.185 0.668
Deviation From
Linearity
1.783 0.068
Tabel 4.7 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Supervisor
F Sig.
Konflik
Interpersonal
Dukungan Sosial
Supervisor
(Combined) 0.521 0.907
Linearity 0.253 0.616
Deviation From
Linearity
0.543 0.881
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.8 Uji Linearitas Variabel Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Rekan Kerja
F Sig.
Konflik
Interpersonal
Dukungan Sosial
Rekan Kerja
(Combined) 0.828 0.592
Linearity 3.931 0.050
Deviation From
Linearity
0.440 0.894
Hasil uji asumsi linearitas menunjukkan bahwa variabel konflik
interpersonal dan dukungan sosial organisasi memiliki nilai
signifikansi p = 0.668 (p > 0.05) yang berarti bahwa ke dua variabel
memiliki hubungan yang tidak linear. Selain itu, uji linearitas tersebut
juga menunjukkan bahwa variabel konflik interpersonal dan dukungan
sosial dari supervisor tidak memiliki hubungan yang linear p = 0.616
(p > 0.05). Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa variabel konflik
interpersonal memiliki hubungan yang linear dengan dukungan sosial
dari rekan kerja (p = 0.050). Hal ini karena meskipun nilai signifikansi
tepat 0.05 akan tetapi nilai deviation from linearity lebih dari 0.05
sehingga dapat dikatakan variabel ini memiliki hubungan yang linear.
Setelah melakukan uji linearitas tersebut, peneliti kemudian melakukan
uji korelasi menggunakan Rank Spearman’s Rho.
3. Uji Hipotesis
Meskipun kemungkinan besar tidak ada hubungan antara ke dua
variabel karena data tidak linear namun peneliti tetap melakukan uji
hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik
statistika non parametrik uji rank Spearman’s Rho Correlation pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
SPSS 21.0 for Windows. Uji korelasi rank Spearman’s dipilih karena
data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang tidak normal
sehingga tidak memungkinkan untuk diuji secara parametrik
menggunakan Product Moment Pearson (Santoso, 2010; Pallant,
2001). Jika nilai sig. (p) ≤ 0.05 maka hipotesis nol ditolak atau ada
hubungan yang signifikan antara dua variabel. Akan tetapi, jika nilai
sig. (p) > 0.05 maka hipotesis nol diterima atau tidak ada hubungan
yang signifikan antara dua variabel (Pallant, 2001). Arah hubungan
korelasi ditentukan oleh koefisien signifikansi yang bergerak dari +1
sampai -1.
Tabel 4.9 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Organisasi
Konflik
Interpersonal
Dukungan
Sosial Org
Spearma
n’s rho
Konflik
Interpersonal
Correlation
Coefficient
1.000 -0.038
Sig. (1-tailed) 0.349
Dukungan
Sosial Org
Correlation
Coefficient
-0.038 1.000
Sig. (1-tailed) 0.349
a. Listwise N = 110
Tabel 4.10 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Supervisor
Konflik
Interpersonal
Dukungan
Sosial Sup
Spearma
n’s rho
Konflik
Interpersonal
Correlation
Coefficient
1.000 0.011
Sig. (1-tailed) 0.454
Dukungan
Sosial
Correlation
Coefficient
0.011 1.000
Sig. (1-tailed) 0.454
a. Listwise N = 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.11 Uji Rank Spearman’s Rho Variabel Konflik Interpersonal
dan Dukungan Sosial Rekan Kerja
Konflik
Interpersonal
Dukungan
Sosial RK
Spearma
n’s rho
Konflik
Interpersonal
Correlation
Coefficient
1.000 0.229**
Sig. (1-tailed) 0.009
Dukungan
Sosial
Correlation
Coefficient
0.229** 1.000
Sig. (1-tailed) 0.009
a. Listwise N = 110
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi rank
Spearman’s rho diketahui bahwa dukungan sosial dari organisasi ( r =
-0.038, p = 0.349) dan dukungan sosial dari supervisor ( r = 0.011, p =
0.454) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan konflik
interpersonal..
Pada tabel 4.11 diketahui bahwa nilai sig. pada korelasi rank
Spearman’s adalah p = 0.009 (p ≤ 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara variabel konflik
interpersonal dengan variabel dukungan sosial dari rekan kerja. Hasil
dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel bersifat positif (r = 0.229, p = 0.009) yang berarti semakin
tinggi dukungan sosial dari rekan kerja maka semakin tinggi juga
konflik interpersonal yang dialami oleh subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik
interpersonal dan dukungan sosial pada tenaga kerja Indonesia di
Malaysia. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan Spearman’s Rank
Correlation diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
konflik interpersonal dengan dukungan sosial dari organisasi (r = -0.038, p
= 0.349) dan dukungan sosial dari supervisor (r = 0.011, p = 0.454)
Gambar 4.1 Hasil Hubungan Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial
Konteks tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor operator
industri yang tidak banyak membutuhkan interaksi antar anggota
organisasi diasumsikan mempengaruhi ketiadaan hubungan ini. Minimnya
interaksi antar anggota organisasi akan semakin menurunkan
kemungkinan terjadinya konflik interpersonal sehingga pengaruh
r = -0.038, p = 0.349
Konflik
Interpersonal
Dukungan Organisasi
Dukungan Supervisor
Dukungan Rekan Kerja
r = 0.011, p = 0.454
r = 0.229, p = 0.009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dukungan sosial terhadap situasi tersebut tidak terjadi. Sistem kerja
pekerja pabrik di sebuah perusahaan umumnya terbagi dalam beberapa
departemen seperti departemen operator produksi, kualitas kontrol dan
pengemasan. Para pekerja pabrik akan bekerja sesuai dengan departemen
mereka sehingga interaksi antar anggota departemen yang berbeda
menjadi minim.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh De Raeve et al.,
(2008) dengan subjek pekerja white collar dan blue collar diketahui
terdapat korelasi yang negatif antara konflik interpersonal dan dukungan
sosial. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Siu, Lu dan Spector
(2013) juga terbukti bahwa dukungan sosial pada pekerja di bidang
industri jasa secara signifikan berhubungan secara negatif dengan stressor
sosial seperti konflik interpersonal dan kebijaksanaan organisasi. Pada
konteks elderly caregiver dalam penelitian Pinto, Barham & Del Prette
(2016) juga menunjukkan bahwa kurangnya dukungan dari keluarga
majikan meningkatkan frekuensi terjadinya konflik. Dalam konteks
perawat, diketahui bahwa terdapat hubungan yang negatif antara konflik
interpersonal pada rekan kerja dengan dukungan sosial dari supervisor dan
rekan kerja, serta adanya korelasi negatif antara dukungan sosial dari
supervisor dan konflik interpersonal dengan supervisor (Fujiwara et al.,
2003).
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa jenis pekerjaan yang rentan dengan konflik seperti pekerja white
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
collar, pekerja di bidang industri jasa, perawat dan caregiver. Disamping
itu, terdapat juga jenis pekerjaan yang tidak rentan terhadap konflik seperti
subjek dalam penelitian ini yaitu pekerja operator produksi. Ketidak
rentanan subjek terhadap konflik ini terlihat dari hasil uji T yang
menunjukkan bahwa subjek memiliki konflik interpersonal yang rendah.
Oleh karena subjek dalam penelitian ini tidak rentan terhadap konflik
interpersonal, maka ada atau tidaknya dukungan sosial tidak berpengaruh
terhadap konflik interpersonal.
Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah temuan baru bahwa
meskipun pada beberapa penelitian variabel konflik interpersonal dan
dukungan sosial diketahui memiliki hubungan namun hubungan tersebut
belum tentu terbukti pada responden yang berbeda. Hal ini berarti bahwa
karakteristik responden dapat berpengaruh pada ada atau tidaknya
hubungan antar variabel penelitian.
Pada uji hipotesis ke tiga diketahui bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara dukungan sosial dari rekan kerja dan konflik
interpersonal (r = 0.229, p = 0.009). Hal ini berarti semakin tinggi
dukungan sosial dari rekan kerja maka semakin tinggi juga konflik
interpersonal yang mereka alami di tempat kerja. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hipotesis pada penelitian ini yang mengasumsikan
adanya hubungan negatif antara kedua variabel.
Fernandez (1995 dalam Kirrane & Buckely, 2004) menyatakan
bahwa dukungan sosial yang berasal dari rekan kerja dapat memperburuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tekanan yang dialami seseorang dan memaksakan dukungan kepada orang
lain dapat menimbulkan reaksi yang negatif (Lu, 1997). Konflik
interpersonal yang meningkat seiring dengan meningkatnya dukungan
sosial dari rekan kerja dapat disebabkan karena dukungan yang diterima
tersebut semakin memperburuk tekanan yang dialami sehingga
menimbulkan reaksi negatif. Selain itu, dukungan sosial akan menjadi
efektif ketika bentuk dari bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
dari kejadian yang sedang dialaminya (Cohen, 2004). Hal ini
menunjukkan bahwa penting bagi individu untuk mengetahui kebutuhan
bantuan seseorang sehingga bantuan yang diberikan tidak menimbulkan
reaksi negatif seperti konflik interpersonal.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa subjek memiliki dukungan
sosial organisasi, supervisor dan rekan kerja yang tergolong tinggi. Hal ini
dibuktikan dengan mean empiris dukungan sosial yang lebih tinggi
dibanding mean teoritis nya (Dukungan Organisasi 29.34 > 22.5,
Dukungan Supervisor 31.5 > 25, Dukungan Rekan Kerja 18.46 > 15)
dengan nilai signifikansi p = 0,000. Perbedaan yang signifikan antara
mean empiris dan teoritis dengan mean empiris lebih besar dibanding
mean teoritis menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki
dukungan sosial yang tinggi. Keberadaan dukungan sosial yang tinggi
berarti bahwa kebutuhan sosio emosional tenaga kerja Indonesia sebagai
subjek dalam penelitian ini terpenuhi sehingga dapat membantu mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dalam mengurangi stress karena pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraan mereka.
Masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara dengan budaya
kolektivis yang sangat kental (Goodwin & Giles, 2003) cenderung
menekankan pada afiliasi, orientasi interpersonal dan interdependence
sehingga mendapatkan dukungan sosial dari kelompok merupakan salah
satu koping yang sangat penting ketika mengalami krisis atau kejadian
yang menekan (Cortina, 2004). Selain itu, bagi individu dengan budaya
kolektivis salah satu hal mendasar untuk bertahan hidup adalah
keberadaan kelompok. Oleh karena itu, dukungan dari kelompok sangat
penting bagi masyarakat Indonesia karena mereka umumnya secara aktif
saling berbagi mengenai kehidupan mereka di dalam grup dan memiliki
lingkungan yang dekat, hangat dan supportive (Goodwin & Giles, 2003).
Disamping itu, menurut Goodwin dan Giles (2003), masyakat Indonesia
juga memiliki norma sosial yang kuat untuk saling tolong menolong satu
sama lain. Hal ini menjelaskan hasil penelitian ini yang menunjukkan
bahwa tenaga kerja Indonesia sebagai subjek penelitian memiliki
dukungan sosial yang tergolong tinggi.
Tingginya dukungan sosial sebagai sebuah bentuk transaksi
interpersonal yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia di Malaysia ini
menurut Cohen (2004) adalah sebuah keuntungan karena dapat melindungi
seseorang dari dampak stres yang merugikan. Selain itu, dukungan sosial
dari organisasi yang tinggi ini juga dapat meningkatkan performansi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
karyawan karena dukungan sosial ini menimbulkan perasaan akan
kewajiban untuk membalas budi terhadap organisasi dengan memberikan
usaha yang lebih dalam memenuhi tugas mereka (Eisenberger et al.,
2014).
Selain dukungan sosial yang tergolong tinggi, penelitian ini juga
menunjukkan bahwa subjek memiliki konflik interpersonal yang tergolong
rendah. Hal ini dilihat dari mean empiris subjek yang lebih rendah dari
mean teoritiknya (21.26 < 40) dengan nilai signifikansi p=0,000.
Perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan teoritis berarti subjek
dalam penelitian ini memiliki konflik interpersonal yang tergolong rendah.
Konflik interpersonal yang rendah ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Rudolph, Michel, Harari, dan Stout (2014) bahwa individu dengan
budaya kolektivis akan lebih menjaga kerukunan di dalam kelompoknya.
Keinginan untuk menjaga kerukunan dalam kelompok yang dimiliki
oleh individu dengan budaya kolektivis juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Murayama, et al., (2014). Murayama et al (2014)
menemukan bahwa orang Jepang yang termasuk dalam wilayah Asia
Timur merasa perlu untuk menjaga hubungan tetap baik meskipun
hubungan tersebut harus diakhiri, hal ini karena sulit bagi individu dengan
budaya kolektivis untuk meninggalkan atau keluar dari kelompoknya.
Selain itu, individu dengan budaya kolektivis mendapatkan identitas dan
kepuasan personalnya berdasarkan keanggotaan dalam kelompoknya dan
cenderung lebih setia pada tujuan kelompok dibanding tujuan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(Rudolph et al., 2014). Oleh karena itu, individu dengan budaya kolektivis
akan lebih memilih untuk menghindari konflik dan bahkan berusaha untuk
tidak mengemukakan konflik meskipun ia mengetahuinya karena
keinginannya untuk menjaga kerukunan antar anggota kelompok
(Murayama et al., 2014; Jo, Martinez & Ozer, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
dari organisasi (r = -0.038, p = 0.349) dan dukungan sosial dari supervisor (r =
0.011, p = 0.454) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan konflik
interpersonal pada tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Akan tetapi, dukungan
sosial dari rekan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan
konflik interpersonal (r = 0.229, p = 0.009) pada tenaga kerja Indonesia di
Malaysia. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diterima dari
rekan kerja maka semakin tinggi juga konflik interpersonal yang dimiliki oleh
subjek.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tenaga kerja
Indonesia yang bekerja di Malaysia memiliki dukungan sosial yang tergolong
tinggi (Dukungan Organisasi 29.34 > 22.5, Dukungan Supervisor 31.5 > 25,
Dukungan Rekan Kerja 18.46 > 15, p = 0,000) dan konflik interpersonal yang
tergolong rendah (21.4 < 40, p = 0,000).
B. Keterbatasan Penelitian
Subyek penelitian ini adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
Malaysia sehingga peneliti cukup kesulitan dalam mengambil data. Peneliti
awalnya menggunakan metode survey online akan tetapi karena keterbatasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
alat komunikasi dan pengalaman dalam mengisi survey online, maka tenaga
kerja Indonesia merasa kesulitan untuk mengisi sehingga peneliti memutuskan
untuk mengambil data secara langsung di Malaysia. Subjek dalam penelitian
ini juga masih didominasi oleh subjek perempuan yaitu 92,4 % sehingga
peneliti tidak dapat melakukan uji beda berdasarkan jenis kelamin subjek.
Selain itu, persebaran data dalam penelitian ini tidak normal sehingga hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisir.
Dalam penelitian ini, peneliti juga belum melakukan uji beda
berdasarkan usia dan jenis kelamin subjek karena data yang kurang
representatif. Meskipun begitu, pada beberapa penelitian diketahui bahwa
perbedaan usia dan jenis kelamin berpengaruh baik pada level konflik
interpersonal maupun dukungan sosial (Drummond et al., 2017; Wekhian,
2015).
C. Saran
1. Bagi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
dukungan sosial yang diterima dari rekan kerja maka semakin tinggi
juga konflik interpersonalnya. Oleh karena itu, tenaga kerja Indonesia
di Malaysia harus lebih berhati-hati dalam memberikan dukungan
sosial agar tidak menimbulkan konflik interpersonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini diharapkan
pemerintah dapat semakin mengembangkan materi pembekalan akhir
pemberangkatan (PAP) kepada tenaga kerja Indonesia yang akan
bekerja di Malaysia sehingga pada saat tenaga kerja Indonesia sudah
berada di Malaysia dapat lebih selektif dan berhati-hati dalam
menerima atau memberikan dukungan sosial dengan rekan kerjanya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya apabila ingin meneliti dengan konteks
atau subjek yang sama maka sangat disarankan untuk
mempertimbangkan secara matang mengenai metode pengambilan
data sehingga lebih mudah dalam pengambilan data. Selain itu, peneliti
juga sebaiknya mempertimbangkan persebaran kategori subjek seperti
kategori jenis kelamin sehingga tidak terlalu timpang.
Apabila peneliti selanjutnya ingin meneliti kembali hubungan
antara variabel dukungan sosial dan konflik interpersonal maka ada
baiknya jika peneliti juga meneliti apakah subjek yang akan diteliti
sedang mengalami keadaan yang penuh tekanan akibat konflik
interpersonal tersebut sehingga dampak dari efek penahan dukungan
sosial dapat muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Daftar Pustaka
Aadmodt, M. G. (2007). Industrial/Organizational Psychology, Sixth Edition.
USA :Wadsworth Cengage Learning.
Abas, C., Omar, F., Halim, F.H., & Hafidz, S.W.H. (2015). The Mediating Role
of Organizational-Based Self-Esteem in Perceived Organizational Support
and Counterproductive Work Behaviour Relationship. International Journal
of Business and Management, 10(9).
Aditiasari, D. (2016, November 14). Upah Buruh di 34 Provinsi Naik Mulai 1
Januari 2017, Ini Daftarnya. Retrieved from detikFinance:
https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3344610/upah-buruh-di-34-
provinsi-naik-mulai-1-januari-2017-ini-daftarnya
Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Barki, H., & Hartwick, J. (2001). Interpersonal Conflict and Its Management in
Information System Development. Management Information System
Quarterly, 25(2), 195-228.
Baron, R. A. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Bruk-Lee, V., & Spector, P. E. (2006). The Sosial Stressors-Counterproductive
Work Behaviors Link: Are Conflicts With Supervisors And Coworkers The
Same? Journal of Occupational Health Psychology, 11, 145-156.
Carlson, D.S., & Perrewé, P.L. (1999). The Role Of Sosial Support In The
Stressor-Strain Relationship: An Examination Of Work–Family Conflict.
Journal of Management, 25(4), 513.
Carson, J. B., Tesluk, P. E., & Marrone, J. A. (2007). Shared Leadership In Teams
: An Investigation Of Antecedents Condition And Performance. Academy of
Management Journal, 50(5), 1217-1234.
Cetin, M. O., & Hacifazlioglu, O. (2004). Conflict Management Styles: A
Comparative Study Of University Academics And High School Teachers.
Journal of American Academy of Business, 5(1/2), 325-332.
Chiu, S., Yeh, S., & Huang, T.C. (2012). Role Stressor And Employee Deviance :
The Moderating Effect Of Sosial Support. Personnel Review, 44 (2), 308-
324.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Chung-Yan, G. A., & Moelle, C. (2010). The Psychososial Costs Of Conflict
Management Styles. International Journal of Conflict Management, 21(4),
382-399.
Cohen, S. (2004). Sosial Relationship and Health. American Psychologist.
Cohen, S., & Hoberman, H. (1983). Positive Events And Sosial Supports As
Buffers Of Life Change Stress. Journal of Applied Sosial Psychology, 13,
99- 125.
Cohen, S., & Syme, L.S. (1985). Issues In The Study And Application Of Sosial
Support. Sosial Support And Health. San Fransisco : Academic Press.
De Raeve, L., Jansen, N.W.H., Brandt, P.A.V.D., Vasse, R.M., & Kant, I. (2008).
Risk Factors for Interpersonal Conflicts at Work. Scandinavian Journal of
Work, Environment & Health, 34(2), 96-106.
Drummond, S., O’Driscoll, M.P., Brough, P., Kalliath, T., Siu, O., Timms, C., &
Riley, D. (2017). The Relationship Of Sosial Support With Well Being
Outcomes Via Work Family Conflict : Moderating Effects Of Gender,
Dependants And Nationality. Human Relations, 70(5), 544-565.
Eisenberger, R., Shoss, M. K., Karagonlar, G., Gonzalez-Morales, M.G.,
Wickham, R. E., & Buffardi, L. C. (2014). The Supervisor POS-LMX-
Subordinate POS Chain : Moderation By Reciprocation Wariness And
Supervisor’s Organizational Embodiment. Journal of Organizational
Behavior, 35, 635-656
Elsayed-Elkhouly, S.M., & Buda, R. (1996). Organizational Conflict : A
Comparative Analysis Of Conflict Styles Across Cultures. The International
Journal of Conflict Management, 7(1), 71-81.
Feldman, R. S. (1987). Understanding Psychology. United States of America :
McGraw-Hill.
Fisher, A.T., Sonn, C.C., & Bishop, B.B. (2002). Sense of Community Research,
Application and Implication. New York: Kluwer.
Frye, N.K., & Breaugh, J.A. Family-Friendly Policies, Supervisor Support, Work-
Family Conflict, Family-Work Conflict, and Satisfaction : A Test of A
Conceptual Model. Journal of Business and Psychology, 19(2).
Fujiwara, K., Tsukishima, E., Tsutsumi, A., Kawakami, N., & Kishi, R. (2003).
Interpersonal Conflict, Sosial Support, and Burnout among Home Care
Workers in Japan. Journal of Occupational Health, 45, 313-320.
Goodwin, R., & Giles, S. (2003). Sosial Support Provision And Cultural Values
In Indonesia And Britain. Journal of Cross-Cultural Psychology, 34(10), 1-
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hadi, S. (2004). Metodologi Research 3. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Hartwick, J., & Barki, H. (2002). Conceptualizing the construct of Interpersonal
Conflict. Canada : École des Hautes Études Commerciales.
House, J. S. (1981). Work Stress and Sosial Support. Addison-Wesley : Reading,
Mass.
Humas BNP2TKI. (2016, Januari 7). BNP2TKI : Prediksi Remitansi TKI tahun
2015 Tercapai. Retrieved from bnp2tki.go.id:
http://www.bnp2tki.go.id/read/10950/BNP2TKI-:-Prediksi-Remitansi-TKI-
tahun-2015-Tercapai-
Ilies, R., Johnson, M. D., Judge, T. A., & Keeney, J. (2010). A Within-Individual
Study of Interpersonal Conflict as A Work Stressor :Dispositional and
Situasional Moderators. Journal of Organizational Behavior, 32, 44-64.
Ishtiaque, A., & Ullah, Md.S. (2013). The Influence Of Factors Of Migration On
The Migration Status Of Rural-Urban Migrants In Dhaka, Bangladesh.
Journal of Studies and Research in Human Geography, 7(2), 45-52.
Jehn, K.A. (1995). A Multimethod Examination Of The Benefits And Detriments
Of Intragroup Conflict. Administrative Science Quarterly, 40, 256-82.
Karatepe, O. M. & Olugbade, O. A. (2016). The Effekarscts Of Work Sosial
Support And Career Adaptability On Career Satisfaction And Turnover
Intentions. Journal of Management & Organization, 1-19.
Karatepe, O.M. (2009). The Effect Of Positive And Negative Work-Family
Interaction On Exhaustion: Does Work Sosial Support Make A Difference ?.
International Journal of Contemporary Hospitality Management, 22(6),
836-856.
Kerlinger, F.N. (1986). Asas-Asas Penelitian Behavioral : Edisi ketiga.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kim, H. S., Sherman, D. K., & Taylor, S. E. (2008). Culture And Sosial Support.
American Psychologist, 63(6), 518-526.
Kirrane, M., & Buckley, F. (2004). The Influence Of Support Relationship On
Work-Family Conflict : Differentiating Emotional From Instrumental
Support. Equal Opportunities International, 23, 78-96.
Kottke, J. L., & Sharafinski, C. E. (1988). Measuring Perceived Supervisory And
Organizational Support. Educational and Psychological Measurement, 48,
1075–1079.
Kurtesis, J. N., Eisenberger, R., Ford, M.T., Buffardi, L. C., Stewart, K. A., &
Adis, C. S. (2015). Perceived Organizational Support : A Meta-Analytic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Evaluation Of Organizational Support Theory. Journal of Management,
20(5), 1-31
Limpanitgul, T., Robert, M. J., Gould-Williams, J. & Weerawit, L. (2013). Effects
Of Co-Worker Support And Customer Cooperation On Service Employee
Attitudes & Behavior : Empirical Evidence From The Airline Industry.
Journal of Hospitality and Tourism Management, 20, 23-33.
Lu, L. (1997). Sosial Support, Reciprocity, And Well-Being. The Journal of
Sosial Psychology, 137(5), 618-628.
Muruyama, A., Ryan, C. S., Shimizu, H., Kurebayashi, K., & Miura, A. (2015).
Cultural Differences In Perception Of Intragroup Conflict And Prefered
Conflict-Management Behavior : A Scenario Experiment. Journal of Cross-
Cultural Psychology, 46(1), 88-100.
Nugroho, A. D. (2015, Maret 8). Kepala BNP2TKI Beberkan Alasan WNI Cari
Nafkah ke Luar Negeri. Retrieved from tribunnews.com:
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/03/08/kepala-bnp2tki-beberkan-
alasan-wni-cari-nafkah-ke-luar-negeri
Pallant, J. (2001). SPSS Survival Manual : A step by step guide to data analysis
using SPSS for Windows (Version 10). Buckingham : Open University Press
Pinto, F.N.F.R., Barham, E.J., & Del Prette, Z.A.P. (2016). Interpersonal
Conflicts Among Family Caregivers of the Elderly: The Importance of
Sosial Skills. Paldeta, 26(64), 161-170.
Poulsen, M. G., Khan, A., Poulsen, E. E., Khan, S. R. & Poulsen, A. A. (2016).
Work Engagement In Cancer Care: The Power Of Co-Worker And
Supervisor Support. European Journal of Oncology Nursing, 21, 134-138.
Rudolph, C.W., Michel J.S., Harari M.B., & Stout, T. J. (2014). Perceived Sosial
Support And Work Family Conflict : A Comparison Of Hispanic
Immigrants And Non-Immigrants. Cross Cultural Management, 21(3), 306-
325.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta: USD.
Santoso, S. (2014). Panduan Lengkap SPSS Versi 20 : Edisi Revisi. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo.
Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2011). Health Psychology: Biopsychososial
Interactions, Seventh Edition. Amerika Serikat : John Wiley & Sons, Inc.
Schieman, S., & Reid, S. (2008). Job Authority and Interpersonal Conflict in the
Workplace. Work Occupations, 35(3), 296-326.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Shakespeare-Finch, J., & Obst, P.L. (2011). The Development Of The 2-Way
Sosial Support Scale: A Measure Of Giving And Receiving Emotional And
Instrumental Support. Journal of Personality Assessment, 93(5), 483-490.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif SPSS. Jakarta : Kencana.
Siu, O., Lu, C., & Spector, P.E. (2013). Direct and Indirect Relationship Between
Sosial Stressor and Job Performance in Greater China: The Role of Strain
and Sosial Support. European Journal of Work and Organizational
Psychology, 22(5), 520-531.
Skinner, N. (2005). Workplace Support. In N. Skinner, A.M. Roche, J. O’Connor,
Y. Pollard, & C. Todd (Eds.), Workforce Development TIPS (Theory Into
Practice Strategies): A Resource Kit for the Alcohol and Other Drugs Field.
National Centre for Education and Training on Addiction (NCETA),
Flinders University, Adelaide, Australia.
Spector, P. E., Fox, S., Penney, L. M., Bruursema, K., Goh, A., & Kessler,S.
(2006). The Dimensionality Of Counterproductivity: Are All
Counterproductive Behaviors Created Equal? Journal of Vocational
Behavior, 68,446–460.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Penerbit
Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalam
Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Turner, B. J., Cobb, R. J., Gratz, K. L., Chapman, A. L. (2016). The Role Of
Interpersonal Conflict And Perceived Sosial Support In Nonsuicidal Self-
Injury In Daily Life. Journal of Abnormal Psychology, 125(4), 588-598.
Ul-Haq, I. (2011). The Impact of Interpersonal Conflict on Job Outcomes:
Mediating Role of Perception of Organizational Politics. Procedia - Sosial
and Behavioral Sciences, 25, 287 – 310.
Vangelisti, A. L. (2009). Challenges In Conceptualizing Sosial Support. Journal
of Sosial and Personal Relationships, 26(1), 39-51.
Wekhian, J. A. (2015). Conflict Management Styles In The Workplace : A Study
Of First Generation Arab Muslim Immigrants In The United States.
International Journal of Business and Management, 10(11).
Wijono, S. (2010). Psikologi Industri & Organisasi : Dalam Suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Zhang, L. & Huo, X. (2014) The Impact Of Interpersonal Conflict On
Construction Project Performance. International Journal of Conflict, 26(4),
479-498.
detikNews. (2004, Juni 10). Sering Berkelahi, Malaysia Ancam Penjara TKI
Tanpa Diadili. Retrieved from Detik News:
https://news.detik.com/berita/161861/sering-berkelahi-malaysia-ancam-
penjara-tki-tanpa-diadili
Ita. (2014, Februari 5). 2 WNI dan 1 Warga Bangladesh Berkelahi di Malaysia,
Polisi Tahan 77 Orang. Retrieved from Detik News:
https://news.detik.com/internasional/2488207/2-wni-dan-1-warga-
bangladesh-berkelahi-di-malaysia-polisi-tahan-77-orang
Taufiqurrahman. (2015, Maret 26). Tiga TKI Tewas dalam Perkelahian Massal di
Malaysia. Retrieved from Kompas.com:
http://regional.kompas.com/read/2015/03/26/19383071/Tiga.TKI.Tewas.dal
am.Perkelahian.Massal.di.Malaysia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 1
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh :
Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani
139114071
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lembar Penjelasan
Yogyakarta, 16 Oktober 2017
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Di tempat
Salam sejahtera bagi kita semua,
Dengan hormat saya, Clara Cynthia Anandia Giri Wardhani adalah
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian guna memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan saya.
Saya memohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi dan membantu saya dengan
mengisi skala penelitian ini.
Sebelum mengisi skala penelitian ini, Anda akan diminta untuk mengisi
beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, Anda
diharapkan mengisi skala penelitian ini dengan jujur, spontan, serta sesuai
dengan keadaan diri Anda saat ini. Anda tidak perlu ragu-ragu dalam
menjawab karena tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Selain itu,
berdasarkan Kode Etik Psikologi pasal 12 tentang Kerahasiaan Data dan Hasil
Pemeriksaan, jawaban yang Anda berikan akan dirahasiakan sehingga orang lain
tidak akan mengetahui identitas serta jawaban Anda. Saya sangat menghargai
apabila Anda bersedia mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya.
Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silahkan
memberikan tanda tangan atau paraf Anda di lembar pernyataan pada halaman
selanjutnya. Terimakasih atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pernyataan Kesediaan
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk terlibat dalam
penelitian ini dengan mengisi skala penelitian ini tanpa paksaan dari pihak
manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan, sesuai dengan apa yang saya alami,
rasakan, dan pikirkan sehingga bukan berdasarkan pandangan masyarakat secara
umum.
Yogyakarta, 16
Oktober 2017
(...........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Petunjuk Pengisian
Dalam pengisian skala ini, anda diminta untuk memberikan jawaban dari
pernyataan-pernyataan berikut dengan jujur, sesuai dengan kondisi Anda yang
sebenarnya, serta sesuai dengan penilaian, perasaan, ataupun pendapat Anda.
Anda diharapkan untuk membaca dan memahami masing-masing pernyataan
dengan baik. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan
tersebut sesuai dengan kondisi diri Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
TP : Tidak Pernah
J : Jarang
KK : Kadang-kadang
S : Sering
Contoh:
No Pernyataan TP J KK S
1. Rekan kerja menghardik saya karena ia tidak
setuju dengan usulan yang saya berikan mengenai
sistem bekerjanya.
√
Pada contoh di atas, terdapat pernyataan “Saya selalu membantu rekan
kerja saya karena rasa belas kasihan”. Apabila pernyataan tersebut sesuai dengan
kondisi Anda saat ini, maka Anda dapat memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang sudah tersedia.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan jawban lain,
silahkan memberikan tanda sama dengan (=) pada tanda centang (√) yang sudah
Anda tulis, lalu berikan tanda centang (√) pada jawaban baru yang lebih sesuai
dengan kondisi Anda saat ini.
Contoh:
No Pernyataan TP J KK S
1. Rekan kerja menghardik saya karena ia tidak
setuju dengan usulan yang saya berikan mengenai
sistem bekerjanya.
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda.
Terdapat dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam skala pengukuran
ini.
Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke
halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban
yang sesuai dengan diri Anda. Terimakasih dan selamat mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Identitas:
Nama
Samaran
:
Usia :
Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan) *coret yang tidak perlu
Sektor
Pekerjaan
: Industri / Konstruksi / Perkebunan / Hotel & Restauran /
……………..
*coret yang tidak perlu
Lama Bekerja :
Asal Daerah :
Skala A
Beri tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda!
No Pernyataan TP J KK S
1 Rekan kerja menghardik saya karena ia tidak
setuju dengan usulan yang saya berikan mengenai
sistem bekerjanya.
2 Saya berdebat dengan rekan kerja saya karena saya
tidak menyukai caranya dalam bekerja.
3 Saya merasa supervisor menekan saya dalam
bekerja sehingga saya tidak dapat bekerja dengan
baik.
4 Saya beradu mulut dengan supervisor saya karena
ia memberi saya target kerja yang berat sehingga
saya kesulitan dalam bekerja.
5 Saya merasa tidak terima dengan perlakuan
supervisor saya karena ia bersikap tidak adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dengan saya dan lebih mengutamakan rekan kerja
saya yang lain.
6 Saya merasa marah karena pendapat saya tidak
didengarkan oleh rekan kerja saya.
7 Saya terlibat adu argumen dengan rekan kerja
karena ia mencibir pendapat saya.
8 Saya bertengkar dengan supervisor saya di tempat
kerja karena ia cenderung hanya menilai baik
bawahan yang dekat dengannya.
9 Saya menyalahkan rekan kerja saya ketika saya
tidak dapat menyelesaikan target kerja karena ia
meminta bantuan saya dalam pekerjaannya.
No Pernyataan TP J KK S
10 Saya merasa frustasi karena rekan kerja saya tidak
menanggapi pendapat dan usulan saya.
11 Saya marah dengan supervisor saya karena saya
merasa frustasi meskipun saya sudah bekerja
dengan baik, supervisor tetap menilai saya buruk.
12 Saya berselisih paham dengan orang lain karena
saya merasa mendapati ia berbuat kesalahan di
tempat kerja.
13 Saya menegur rekan kerja saya karena tidak setuju
dengan sikapnya yang tidak sopan dengan rekan
kerja lainnya.
14 Saya beselisih paham dengan supervisor saya
karena ia menilai buruk kinerja saya meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
saya sudah bekerja dengan baik.
15 Saya merasa putus asa karena yang saya kerjakan
tidak dapat memuaskan supervisor saya, sehingga
saya mengabaikan perintahnya.
16 Saya merasa diabaikan oleh rekan kerja saya
ketika saya menyanggah pendapat mereka dalam
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Petunjuk Pengisian
(Skala B)
Dalam pengisian skala ini, anda diminta untuk memberikan jawaban dari
pernyataan-pernyataan berikut dengan jujur, sesuai dengan kondisi Anda yang
sebenarnya, serta sesuai dengan penilian, perasaan, ataupun pendapat Anda. Anda
diharapkan untuk membaca dan memahami masing-masing pernyataan dengan
baik. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut
sesuai dengan kondisi diri Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda centang
(√) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh:
No Pernyataan STS TS S SS
1. Perusahaan memberikan aturan, prosedur kerja
dan beban kerja yang adil pada setiap
departemen.
√
Pada contoh di atas, terdapat pernyataan “Saya selalu membantu rekan
kerja saya karena rasa belas kasihan”. Apabila pernyataan tersebut sesuai dengan
kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang sudah tersedia.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan jawban lain,
silahkan memberikan tanda sama dengan (=) pada tanda centang (√) yang sudah
Anda tulis, lalu berikan tanda centang (√) pada jawaban baru yang lebih sesuai
dengan kondisi Anda saat ini.
Contoh:
No Pernyataan STS TS S SS
1. Perusahaan memberikan aturan, prosedur kerja
dan beban kerja yang adil pada setiap
departemen.
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda.
Terdapat dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam skala ini.
Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke
halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban
yang sesuai dengan diri Anda. Terimakasih dan selamat mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Skala B
Beri tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda!
No Pernyataan STS TS S SS
1 Perusahaan memberikan aturan, prosedur kerja
dan beban kerja yang adil pada setiap
departemen.
2 Perusahaan memberikan apresiasi berupa
sertifikat penghargaan kepada pekerja yang
bekerja dengan baik.
3 Perusahaan memberikan kesempatan untuk
mendapatkan promosi menjadi supervisor.
4 Perusahaan memiliki supervisor yang
mendukung kinerja karyawan.
5 Perusahaan menyediakan dengan baik peralatan
dan sistem keamanan kerja bagi karyawan.
6 Saya merasa nyaman dan tidak kesulitan dengan
peralatan kerja yang saya gunakan.
7 Saya mudah memahami prosedur kerja yang
diberikan oleh perusahaan.
8 Perusahaan memberikan beban kerja yang
terlalu berat
9 Perusahaan secara berkala melakukan
pengecekan peralatan kerja yang saya gunakan.
10 Saya sering kali kesulitan memperoleh peralatan
kerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
11 Supervisor memperlakukan saya berbeda
dengan rekan kerja saya yang lain.
12 Supervisor memuji dan menghargai perkerjaan
yang saya lakukan.
13 Supervisor peduli terhadap masalah yang saya
hadapi.
14 Supervisor memberikan masukan supaya saya
dapat bekerja dengan lebih baik.
15 Supervisor memberikan penghargaan dan
apresiasi kepada pekerja yang memiliki kinerja
yang baik.
No Pernyataan STS TS S SS
16 Ketika saya mengalami masalah di tempat kerja,
supervisor memberi saya kesempatan untuk
mengambil keputusan dan menyelesaikannya.
17 Supervisor memberikan target kerja yang tidak
terlalu tinggi.
18 Supervisor membantu saya dalam memahami
peran dan prosedur kerja saya.
19 Supervisor membantu saya untuk mengambil
persediaan atau peralatan kerja yang saya
butuhkan dalam pekerjaan saya.
20 Supervisor memberi kritikan negatif mengenai
kinerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
21 Supervisor memastikan setiap pekerja
memenuhi target kerja yang diberikan serta
bersedia membantu ketika dibutuhkan.
22 Rekan kerja saya memberikan saya pujian ketika
saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya
dengan baik.
23 Rekan kerja saya peduli terhadap masalah-
masalah yang saya hadapi.
24 Saya dapat menceritakan masalah pribadi saya
dengan rekan kerja saya.
25 Rekan kerja saya meremehkan pekerjaan saya.
26 Saya dapat mengandalkan rekan kerja saya
ketika saya membutuhkan bantuan.
27 Ketika saya mengalami masalah, rekan kerja
saya memberikan masukan dan nasehat yang
membantu saya dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
28 Rekan kerja saya membantu saya dalam
menyelesaikan pekerjaan saya.
29 Saya berbagi cerita dengan rekan kerja saya
mengenai pekerjaan dan tanggung jawab saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 2
Reliabilitas Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
A. Reliabilitas Skala Konflik Interpersonal
Reliabilitas Konflik Interpersonal saat TryOut
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
dis1 21.47 17.223 .285 .830
dis2 21.37 15.413 .739 .806
dis3 21.60 18.041 .112 .835
dis4 21.60 17.421 .357 .827
dis5 21.50 14.741 .531 .819
dis6 21.30 16.631 .380 .825
dis7 21.17 16.213 .410 .825
dis8 21.53 16.533 .567 .817
int9 21.43 14.185 .613 .813
int10 21.60 16.800 .612 .818
int11 21.63 17.551 .381 .827
int12 21.53 16.602 .543 .818
int13 21.53 17.292 .240 .832
neg14 21.53 16.809 .473 .821
neg15 21.50 16.534 .521 .819
neg16 21.67 18.230 .103 .833
neg17 21.57 16.806 .529 .820
neg18 21.57 17.289 .262 .831
neg19 21.50 16.810 .347 .827
Reliabilitas setelah item digugurkan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.839 16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.831 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
dis1 18.17 15.523 .302 .837
dis2 18.07 13.857 .741 .813
dis4 18.30 15.734 .373 .834
dis5 18.20 13.131 .548 .827
dis6 18.00 14.897 .412 .832
dis7 17.87 14.740 .379 .835
dis8 18.23 14.875 .586 .824
int9 18.13 12.533 .644 .819
int10 18.30 15.252 .582 .827
int11 18.33 15.885 .386 .835
int12 18.23 15.082 .511 .828
neg14 18.23 15.151 .487 .829
neg15 18.20 14.855 .545 .826
neg17 18.27 15.168 .536 .827
neg18 18.27 15.789 .219 .842
neg19 18.20 15.338 .305 .838
Reliabiltas Skala Konflik Interpersonal saat ambil data
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.898 .895 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
cd1 21.08 46.899 .574 .478 .891
cd2 21.03 45.495 .665 .561 .887
cd3 21.17 45.202 .698 .613 .886
cd4 21.36 48.402 .545 .585 .892
cd5 21.01 46.812 .565 .492 .891
cd6 20.67 46.992 .494 .355 .895
cd7 21.22 46.344 .644 .569 .888
ci8 21.08 45.719 .684 .588 .887
ci9 21.34 47.764 .615 .676 .890
ci10 21.35 50.006 .381 .358 .897
ci11 21.19 46.170 .635 .581 .889
cn12 21.17 45.715 .679 .633 .887
cn13 21.02 46.222 .577 .442 .891
cn14 21.35 50.417 .329 .243 .898
cn15 21.26 48.520 .486 .460 .894
cn16 21.36 49.992 .374 .388 .897
B. Reliabilitas Dukungan Sosial
Reliabilitas Dukungan Sosial Organisasi sebelum Eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.781 .780 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a 28.99 7.291 .648 .548 .733
b 28.84 7.504 .573 .507 .745
c 28.97 7.940 .472 .328 .760
d 28.92 7.924 .498 .344 .756
e 28.77 7.853 .550 .432 .749
f 28.96 8.400 .482 .331 .760
g 28.97 7.879 .648 .533 .740
h 29.02 8.718 .332 .290 .776
i 29.05 8.305 .398 .179 .769
j 29.19 9.731 -.056 .150 .820
Reliabilitas Dukungan Organisasi setelah eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.820 .820 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a 26.00 7.111 .681 .545 .780
b 25.85 7.310 .610 .499 .790
c 25.98 7.880 .462 .328 .810
d 25.92 7.883 .482 .312 .807
e 25.78 7.712 .570 .424 .796
f 25.97 8.375 .454 .285 .810
g 25.97 7.751 .665 .532 .787
h 26.03 8.538 .367 .260 .818
i 26.06 8.193 .406 .179 .815
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Reliabilitas Dukungan Supervisor sebelum eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.811 .815 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A11 31.18 10.848 .472 .307 .796
A12 31.24 10.542 .627 .509 .779
A13 31.24 11.174 .541 .516 .789
A14 31.03 10.785 .626 .451 .780
A15 30.91 10.837 .532 .371 .789
A16 31.19 11.435 .571 .509 .789
A17 31.48 11.654 .408 .274 .801
A18 31.15 11.788 .379 .341 .804
A19 31.26 11.683 .363 .237 .806
A20 31.43 11.974 .236 .143 .821
A21 31.11 11.244 .514 .348 .792
Reliabilitas Dukungan Supervisor setelah eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.821 .823 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A11 28.29 9.660 .448 .288 .813
A12 28.35 9.203 .652 .503 .787
A13 28.35 9.887 .539 .513 .801
A14 28.14 9.509 .628 .451 .791
A15 28.02 9.521 .543 .371 .800
A16 28.30 10.108 .579 .505 .799
A17 28.59 10.397 .387 .246 .816
A18 28.26 10.418 .392 .340 .815
A19 28.37 10.253 .393 .226 .816
A21 28.22 9.968 .507 .342 .804
Reliabilitas Dukungan Rekan Kerja sebelum eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.589 .632 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B22 21.44 3.257 .420 .361 .511
B23 21.44 3.582 .337 .241 .543
B24 21.74 3.819 .156 .117 .598
B25 21.31 3.940 .042 .167 .646
B26 21.66 3.405 .340 .290 .540
B27 21.40 3.541 .272 .189 .563
B28 21.43 3.393 .567 .562 .487
B29 21.44 3.838 .406 .488 .543
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Skala Dukungan Rekan Kerja setelah eliminasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.668 .696 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B22 15.38 2.221 .456 .353 .604
B23 15.38 2.614 .295 .191 .660
B26 15.60 2.344 .373 .260 .638
B27 15.34 2.482 .287 .186 .671
B28 15.37 2.338 .627 .559 .558
B29 15.38 2.717 .479 .442 .620
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3
Deksripsi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
A. Deskripsi Subjek Penelitian
JENISKELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-Laki 9 8.6 8.6 8.6
Perempuan 96 91.4 91.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
LAMA BEKERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0-3 bulan 15 14.3 14.3 14.3
3-6 bulan 3 2.9 2.9 17.1
lebih dari 1 tahun 5 4.8 4.8 21.9
lebih dari 2 tahun 48 45.7 45.7 67.6
lebih dari 5 tahun 10 9.5 9.5 77.1
lebih dari 6 bulan 24 22.9 22.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
SEKTOR PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Konstruksi 7 6.7 6.7 6.7
Pabrik Industri 97 92.4 92.4 99.0
Perkebunan 1 1.0 1.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 4
Uji Beda Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
A. Uji Beda Mean Teoritik dan Empiris Konflik Interpersonal dan
Dukungan Sosial
One Sampe T-Test
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KONFLIKINTER
PERSONAL
39.219 104 .000 21.257 20.18 22.33
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
DUKUNGANOR
G
113.515 104 .000 29.343 28.83 29.86
DUKUNGANSU
P
101.299 104 .000 31.505 30.89 32.12
DUKUNGANCO
WRK
117.805 104 .000 18.457 18.15 18.77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 5
Uji Asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
A. Uji Normalitas
Dukungan Sosial
B. Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DUKUNGANORG .122 105 .001 .958 105 .002
DUKUNGANSUP .105 105 .006 .963 105 .005
DUKUNGANCOWRK .212 105 .000 .931 105 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Konflik Interpersonal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KONFLIKINTERPERS
ONAL
.190 105 .000 .847 105 .000
C. Uji Linearitas
Linearitas Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial Organisasi
D. ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
KONFLIKINTER
PERSONAL *
DUKUNGANOR
G
Between
Groups
(Combined) 568.207 12 47.351 1.650 .091
Linearity 5.312 1 5.312 .185 .668
Deviation
from
Linearity
562.895 11 51.172 1.783 .068
Within Groups 2639.850 92 28.694
Total 3208.057 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Linearitas Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial Supervisor
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
KONFLIKINTER
PERSONAL *
DUKUNGANSU
P
Between
Groups
(Combined) 222.033 13 17.079 .521 .907
Linearity 8.299 1 8.299 .253 .616
Deviation
from
Linearity
213.733 12 17.811 .543 .881
Within Groups 2986.024 91 32.813
Total 3208.057 104
Linearitas Konflik Interpersonal dan Dukungan Sosial Rekan Kerja
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
KONFLIKINTER
PERSONAL *
DUKUNGANCO
WRK
Between
Groups
(Combined) 233.323 9 25.925 .828 .592
Linearity 123.106 1 123.106 3.931 .050
Deviation
from
Linearity
110.217 8 13.777 .440 .894
Within Groups 2974.735 95 31.313
Total 3208.057 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 6
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
A. Uji Korelasi Rank Spearman’s Rho Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Organisasi
Correlations
KONFLIKINTER
PERSONAL
DUKUNGANORG
Spearman's
rho
KONFLIKINTERP
ERSONAL
Correlation Coefficient 1.000 -.038
Sig. (1-tailed) . .349
N 105 105
DUKUNGANORG
Correlation Coefficient -.038 1.000
Sig. (1-tailed) .349 .
N 105 105
B. Uji Korelasi Rank Spearman’s Rho Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Supervisor
Correlations
KONFLIKINTER
PERSONAL
DUKUNGANSUP
Spearman's
rho
KONFLIKINTER
PERSONAL
Correlation Coefficient 1.000 .011
Sig. (1-tailed) . .454
N 105 105
DUKUNGANSUP
Correlation Coefficient .011 1.000
Sig. (1-tailed) .454 .
N 105 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Uji Korelasi Rank Spearman’s Rho Konflik Interpersonal dan Dukungan
Sosial Rekan Kerja
Correlations
KONFLIKINTER
PERSONAL
DUKUNGANCOW
RK
Spearman's
rho
KONFLIKINTER
PERSONAL
Correlation Coefficient 1.000 .229**
Sig. (1-tailed) . .009
N 105 105
DUKUNGANCO
WRK
Correlation Coefficient .229** 1.000
Sig. (1-tailed) .009 .
N 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI