8
PENDAHULUANdi ar ti kan sebagai suatu proses yang melibatkan Tahap perkembangan remaja memili kir espon-respon mental dan perbuatan indi vidu khar akt eri stik yang uni k di ant ar anya mengalami dalam r angka memenuhi ber bagai kebutuhannya, perkembangan f isi k di sert ai per ubahan bent uk t ubuhser t a mengat asi ket egangan, f r ust asi dan konfli k yang dr ast is, dan di bar engi dengan per kembangandengan memper hat i kan norma-norma lingkungan ment al serta kogni tif yang ber kembang cukup pesat . t empat di a hidup. Remaj a dengan di nami ka khas Dar i sini lah r emaja di tunt ut unt uk beradaptasipert umbuhan dan t ugas perkembangannya tertunt ut t erhadap per ubahan t er sebut dan di but uhkannyauntuk menyesuai kan diri t er hadap ber bagai kondisi penyesuai an ment al, penanaman mor al secar adan pengal aman yang mereka alami dal am l i ngkup benar dan penyesuai an ter hadap minat -mi nat kehi dupan pondok pesant r en. Penelit ian mengenai diseki tarnya. Di sinilah stat us i ndi vidu remajapenyesuai an di ri di lingkungan pondok pesantr en menj adi t i dak jel as, ji ka remaj a ber per i l aku sepertisebelumnya telah di adakan oleh Muf i datul Munawaroh anak kecil akan mendapat t egur an dan j ika remaj apada t ahun 2009 dengan judul Hubungan ant ar a ber peril aku sepert i or ang dewasa dianggap kur angMot ivasi Bel aj ar dengan Penyesuaian Di r i Sant r i Baru pantas. Kewajiban unt uk tinggal di li ngkunganPondok Pesant r en Putr i Al I sl ahiyah Si ngosar i , hasil pondok pesantr en menunt ut santr i menyesuai kandar i peneli t i an t er sebut adal ah adanya hubungan di r i t er hadap segal a akt ifit as, budaya dan kebi asaanposit if ant ar a mot i vasi bel ajar dengan penyesuaian yang ada di li ngkungan pesant r en. Sebagai manadi r i sebesar 40%. penyesuai an dir i menurut Syamsu yusuf ( 2007) 34Jumal Psikoisl amika I Vol ume 10 Nomor 2 Tahun 2013 Abstrak - Peneliti an i ni ber t ujuan mengetahui hubungan t i ngkat dukungan sosial dar i orang t ua dengan t ingkat penyesuai an di ri santri Pondok Pesantr en Annur 2 Al Murt adlo Mal ang. Met ode peneli t ian adalah kor el asional kuanti t atif. Pengambilan sampel di per oleh secara purposive dan random sampli ng adalah 68 orang. Pengumpulan dat a menggunakan met ode kuesi oner dengan skal a Li ken. Skal a Penyesuaian di ri berjuml ah 35 ai t em dengan r eli abil i t as a = , 959, angket dukungan sosi al berj uml ah 30 ait em dengan reli abili tas a = ,949. Tekni k analisis menggunakan kor elasi Pr oduct Moment. Hasi l korel asi di ket ahui nilai r hi t adalah - 0.193 dan nilai r ubt e adalah 0, 115. Hubungan Korelasi dikatakan signifi kan apabila r hl t l ebi h besar dari pada rt l b,e. Peneli t i an i ni di t emukan bahwa r t able lebi h besar dari pada r wt , maka di simpul kan bahwa hasi l kor el asi t idak mempunyai hubungan. Maka hasi l peneli t ian ini adal ah t idak ada hubungan ant ar a dukungan sosi al dari orang tua dengan penyesuai an diri santr i r emaj a. Kata Kunci: Dukungan sosi al, Penyesuai an di ri PSIKOI SLAMIKA. Jur nal Psi kol ogi I slam (JPI ) copyri ght © 2013 Labor at ori um Penel i t ian, Kaj ian Psikologi I slam dan Penerbit an. Vol ume 10. Nomor 2, Tahun 2013 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA DENGAN PENYESUAI AN DI RI SANTRI PONDOK PESANTREN ANNUR 2 AL MURTADLO AAALANG Appr i l lia Mega Fakul tas Psi kol ogi Universit as I sl am Neger i ( UI N) Maulana Mali k I br ahi m Mal ang Jl. Gaj ayana 50 Mal ang Telp. 0341-558916

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

  • Upload
    others

  • View
    48

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

PENDAHULUANdiartikan sebagai suatu proses yang melibatkanTahap perkembangan remaja memilikirespon-respon mental dan perbuatan individu

kharakteristik yang unik diantaranya mengalamidalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya,perkembangan fisik disertai perubahan bentuk tubuhserta mengatasi ketegangan, frustasi dan konflikyang drastis, dan dibarengi dengan perkembangandengan memperhatikan norma-norma lingkunganmental serta kognitif yang berkembang cukup pesat.tempat dia hidup. Remaja dengan dinamika khasDari sinilah remaja dituntut untuk beradaptasipertumbuhan dan tugas perkembangannya tertuntutterhadap perubahan tersebut dan dibutuhkannyauntuk menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisipenyesuaian mental, penanaman moral secaradan pengalaman yang mereka alami dalam lingkupbenar dan penyesuaian terhadap minat-minatkehidupan pondok pesantren. Penelitian mengenaidisekitarnya. Disinilah status individu remajapenyesuaian diri di lingkungan pondok pesantrenmenjadi tidak jelas, jika remaja berperilaku sepertisebelumnya telah di adakan oleh Mufidatul Munawarohanak kecil akan mendapat teguran dan jika remajapada tahun 2009 dengan judul Hubungan antaraberperilaku seperti orang dewasa dianggap kurangMotivasi Belajar dengan Penyesuaian Diri Santri Barupantas. Kewajiban untuk tinggal di lingkunganPondok Pesantren PutriAl Islahiyah Singosari, hasilpondok pesantren menuntut santri menyesuaikandari penelitian tersebut adalah adanya hubungandiri terhadap segala aktifitas, budaya dan kebiasaanpositif antara motivasi belajar dengan penyesuaianyang ada di lingkungan pesantren. Sebagaimanadiri sebesar 40%.penyesuaian diri menurut Syamsu yusuf (2007)

34Jumal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 2013

Abstrak - Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat dukungan sosial dari orang tuadengan tingkat penyesuaian diri santri Pondok Pesantren Annur 2 Al Murtadlo Malang. Metodepenelitian adalah korelasional kuantitatif. Pengambilan sampel diperoleh secara purposive danrandom sampling adalah 68 orang. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner denganskala Liken. Skala Penyesuaian diri berjumlah 35 aitem dengan reliabilitas a = ,959, angketdukungan sosial berjumlah 30 aitem dengan reliabilitas a = ,949. Teknik analisis menggunakankorelasi Product Moment. Hasil korelasi diketahui nilai r hit adalah - 0.193 dan nilai r ubteadalah 0,115. Hubungan Korelasi dikatakan signifikan apabila rhlt lebih besardari pada rtlb,e.Penelitian ini ditemukan bahwa r table lebih besar dari pada r wt, maka disimpulkan bahwahasil korelasi tidak mempunyai hubungan. Maka hasil penelitian ini adalah tidak ada hubunganantara dukungan sosial dari orang tua dengan penyesuaian diri santri remaja.

Kata Kunci: Dukungan sosial, Penyesuaian diri

PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2013 Laboratorium Penelitian, KajianPsikologi Islam dan Penerbitan. Volume 10. Nomor 2, Tahun 2013

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIALDARI ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN

DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN ANNUR 2AL MURTADLO AAALANG

Apprillia MegaFakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim MalangJl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-558916

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

35Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 2013

telah disebutkan diatas. Atas dasar hal tersebutmaka peneliti mengadakan penelitian dengan judulHubungan Dukungan Sosial dari Orang tua denganPenyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Annur 2At Murtadlo Malang.

KERANGKA KERJA TEORITIKKuntjoro (2010) menyebutkan bahwa dukungan

sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterimaindividu dari orang-orang dalam kehidupannya yangberada dalam lingkungan sosial tertentu sehinggaindividu penerima merasa diperhatikan, dihargai dandicintai. Rock (2010) mengatakan bahwa dukungansosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial,ikatan- ikatan sosial tersebut menggambarkantingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal.Dukungan sosial yang diterima dapat membuatindividu merasa tenang, diperhatikan, dicintai,timbul rasa percaya diri dan kompeten. Jadi daripemaparan dari para ahli diatas maka persepsiindividu penerima bantuan menjadi faktor yangpenting dari dukungan sosial.

Sumber-sumber dukungan sosial menurutKahn & Antonoucci (2009) terbagi menjadi3 kategori, yaitu: pertama, sumber dukungansosial yang berasal dari individu yang selaluada sepanjang hidupnya, yang selalu bersamadan mendukungnya. Misalnya orang tua, keluargadekat, pasangan hidup atau teman-teman dekat.Kedua, sumber dukungan sosial yang berasaldari individu lain yang sedikit berperan dalamhidupnya dan cenderung berubah sesuai denganwaktu. Sumber ini meliputi teman kerja, tetangga,sanak keluarga dan sepergaulan. Ketiga, sumberdukungan sosial yang berasal dari individu lainyang sangat jarang memberi dukungan sosial danmemiliki peran yang sangat cepat berubah. Sumberdukungan yang dimaksud meliuputi supervisor,tenaga ahli atau profesional dan keluarga jauh.

Sumber utama dukungan sosial adalah orang-orang terdekat individu yang selalu hidup bersamadengan individu seperti orang tua, keluarga,pasangan hidup dan teman-teman dekat. Peletakdasar hubungan sosial anak adalah hubungan orangtua dengan anak, dimana orang tua memiliki peranpenting dalam keluarga sebagai orang dewasayang memberikan rasa aman, kasih sayang,

perlindungan, dan pendidikan. Santrock (2009)menjelaskan bahwa orang tua berperan sebagaitokoh penting dengan siapa anak menjalin hubungandan merupakan suatu system dukungan ketika anakmenjajaki suatu dunia sosial yang lebih luas dan

Masing-masing remaja dalam dinamika penyesuaiandiri memiliki kemampuan menyesuaikan diri yangberbeda. Hasil wawancara terhadap ustadz mengenaikeadaan santri menyebutkan, terdapat salah satusantri ketika santri memiliki permasalahan yangdirasa sulit, santri tersebut meninggalkan pondokpesantren untuk pulang kerumahnya tanpa izinpengurus. Perilaku tersebut merupakan dinamikapenyesuaian diri remaja yang perlu mendapatperhatian dari pihak yang berkaitan. Dari uraianpermasalahan remaja tersebut, dapat kita ketahuibahwa remaja dalam melakukan penyesuaian diriuntuk hidup di lingkungan pesantren membutuhkanbantuan dan dukungan secara emosi dan materiseperti dari orang tua, keluarga, kerabat, temandekat, masyarakat, ustadz dan orang-orang dekatlain di sekitar mereka. Menurut Diamtteo (2009)dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lainseperti teman, keluarga, tetangga, teman kerja danorang-orang lainnya merupakan definisi dukungansosial (sosial support). Orang tua memiliki kewajibanmemberi kasih sayang kepada anak, mengembangkankepribadian anak, menanamkan rasa tanggung jawabkepada anak, serta mengajarkan agama dan systemmoral pada anak-anaknya. Penelitian mengenaidukungan sosial orang tua pernah dilakukan olehIrmiwati dwi febrianti pada tahun 2009 denganjudul penelitian Hubungan antara Dukungan SosialOrang tua dengan Prokrastinasi Akademik dalamMenyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa FakultasPsikologi Universitas Diponegoro Semarang denganhasil penelitian bahwa dukungan sosial orang tuamemberi sumbangan efektif sebesar 13,9% terhadapProkrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsipada Mahasiswa Fakultas Psikologi UniversitasDiponegoro Semarang.

Remaja yang mengadakan penyesuaikan diripada kehidupan pondok pesantren tentunya masihmembutuhkan dukungan baik secara emosi danmateri dari orang tua selaku orang dewasa dalamkeluarga. Orang tua dalam memberikan dukungansosial dapat memberikan saran yang baik kepadasantri dalam menyesuaikan diri pada kehidupanpondok pesantren, orang tua diharap memenuhikebutuhan kehidupan remaja secara proposionalkepada remaja, orang tua memenuhi kebutuhanbelajar remaja, serta senantiasa memberikan

nasihat untuk remaja dan lain sebagainya. Mengingatpermasalahan penyesuaian diri remaja terhadapkehidupan selama di pondok pesantren yang pentinguntuk diperhatikan demi terciptanya suasana belajaryang lebih kondusif untuk remaja seperti yang

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 201336

d)Reliable alliance, individu mendapatkankepastian atau jaminan bahwa individu dapatmengharapkan oranglain untuk membantudalam semua keadaan.Bentuk ikatan yang dapatdiandalkan remaja kepada orangtua misalnya,remaja mampu terbuka kepada orangtua,remaja merasa lebih nyaman dengan berceritabaik suka maupun duka dengan orangtua, danorangtua mampu memberikan motivasi positifpada usaha remaja dalam penyesuaian dirinyaseperti menumbuhkan rasa percaya diri remajaketika remaja merasa dirinya kurang berharga,meningkatkan minat remaja ketika remajamerasa kurang berarti dan lain sebagainya.

e)Guidance, adanya hubungan sosial atau jugahubungan kerja yang memungkinkan individumendapatkan nasehat, saran dan pemberianinformasi yang diperlukan untuk memenuhikebutuhan dalam mengatasi permasalahanyang sedang dihadapi. Bentuk bimbingan ataunasihat yang dapat diberikan oleh orangtuakepada remaja adalah dengan memberika solusiatau saran yang bijaksana untuk remaja ketikaremaja bimbang terhadap permasalahannya,orangtua membantu remaja untuk membuatkeputusan yang bijak ketika diminta olehremaja, orangtua memberikan teguran positifyang mampu membangun perilaku positif remajaketika remaja berperilaku kurang sopan, danIain-lain.

f)Opportunity for nuturance, dengan adanyakesempatan untuk membantu, individu merasadirinya dibutuhkan dan penting bagi oranglain sehingga individu dapat merasa lebihberharga dan bernilai. Bentuk kesempatanremaja untuk membantu orangtua misalnyadengan orangtua memberikan kepercayaankepada remaja untuk memberikan solusikepada permasalahan orangtua, orangtuamampu terbuka dengan saling membicarakanpermasalahan yang terjadi yang kiranya remajamampu membantu orangtua, remaja mampumenjadi pendengar yang baik ketika orangtuaberkeluh kesah dan lain sebagainya.Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka

dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikatordukungan sosial dari aspek yang telah dijelaskanoleh Weis dalam "Sosial Provision Scale".

Penyesuaian Diri RemajaCalhoun dan Acocella (1995) mengatakan

bahwa penyesuaian dapat didefinisikan sebagai

kompleks. Maka dukungan sosial orang tua yaitusegala bentuk bantuan yang diberikan oleh orangtua, yang kemudian di persepsi oleh anak secarasubjektif dimana anak merasa puas dengan bantuanyang di berikan oleh orang tuanya.

Indikator Dukungan Sosial Orang TuaIrnawati (2009) menyebutkan bahwa menurut

Weis terdapat enam komponen atau aspek yangkemudian dikembangkan menjadi "Sosial ProvisionsScale" untuk mengukur ketersediaan dukungan sosialyang diperoleh dari hubungan individu dengan oranglain. Enam komponen atau aspek tersebut antaralain: Attachment, Sosial integration, Reasurance ofworth), Reliable alliance, Guidance, Opportunityfor nuturance.

a)Attachment, aspek dukungan kasih sayang yangdiberikan kepada individu memberikan adanyaperasaan kedekatan emosional, rasa aman,

tentram, damai bagi penerima. Bentuk kasihsayang orangtua terhadap remaja diantara :orangtua mampu menghibur ketika remajamengalami permasalahan, orangtua mampumemahami dan bersikap baik terhadap kondisiremaja, orangtua memberikan perhatianketika anak sedang sakit, dan orangtua mampumemahami perasaan remaja.

b)Sosial integration, merupakan perasaan menjadibagian dari kelompok, tempat berbagi minat,perhatian, serta melakukan kegiatan yangmenyenangkan bersama-sama. Bentuk integrasisosial hubungan antara orangtua dengan remajayang tinggal di pondok pesantren diantaranya:orangtua memberi kesempatan pada remajauntuk tetap memiliki peran dalam memutuskanpermasalahan dalam keluarga walaupun remajatinggal jauh dari keluarga, orangtua selalu siapuntuk membantu dan mencurahkan perhatiankepada anak, orangtua memiliki kesempatanuntuk berbagi suka dan duka dengan anak,dan orangtua mempercayakan pada remajauntuk membantu permasalahan yang sedangdialami oleh orangtua.

c)Reasurance of worth, Individu mendapatkanpengakuan atas kemampuan dan minatnyadari oranglain. Contohnya, orangtua memberipujian atas perilaku positif remaja, orangtua

mampu memberikan respon positif terhadappendapat remaja, orangtua mengapresiasiminat positif remaja, dan orangtua tetapmemberikan kepercayaan kepada remaja atasusaha yang akan dilakukan remaja.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

37Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 2013

Secara fisiologis remaja telah mengalamikematangan fungsi seksual, sehingga minatterhadap seks pun meningkat. Jadi, secarakhas penyesuaian diri remaja dalam konteksini adalah mereka ingin memahami kondisiseksual dirinya dan lawan jenisnya sertamampu bertindak untuk menyalurkan doronganseksualnya yang dapat dimengerti dan dibenarkan oleh norma sosial dan agama.

d)Penyesuaian diri remaja terhadap NormasosialAdanya norma, nilai-nilai moral, adat istiadat,hukum, dan situasi sosial yang ada, menyebabkanremaja memiliki tugas untuk beradaptasi denganmengembangkan perilaku sosial kearah yanglebih bertanggung jawab. Remaja menyadariadanya norma yang membedakan nilai baikdan buruk, di sisi lain remaja dan kelompokteman sebaya membuat nilai-nilai dan aturantersendiri di dalam kelompoknya. Apabila terdapatpertentangan antara nilai kelompok dengannilai sosial yang ada dalam masyarakat, remajacenderung untuk memilih norma kelompokyang menurutnya akan menjadi dukungansosial yang paling berpengaruh dalam prosespembentukan identitas sosial. Andi Mappiare(1882) menyebutkan keadaan pribadi, sosialdan moral remaja pada masa perkembanganyang demikian berada dalam periode yang kritisatau "critical period"atau periode kritis. Dalamkonteks ini, penyesuaian diri remaja terhadapnorma sosial mengarah pada dua dimensi,pertama, remaja ingin diakui keberadaannyadalam masyarakat luas, yang berarti remajahams mampu menginternalisasikan nilai-nilaiyang berlaku di masyarakat. Kedua, remaja inginbebas menciptakan aturan-aturan tersendiriyang lebih sesuai untuk kelompoknya, tetapimenuntut agar dapat dimengerti dan diterimaoleh masyarakat dewasa.

e)Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaanwaktu luangWaktu luang remaja merupakan kesempatanuntuk memenuhi dorongan bertindak bebas.Namun disisi lain, remaja dituntut untukmampu menggunakan waktu luangnya untukkegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi dirinyamaupun orang lain. Upaya penyesuaian diriremaja terhadap penggunaan waktu luangadalah melakukan penyesuaian antara dorongankebebasannya serta inisiatif dan kreativitasnyadengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

interaksi seseorang yang kontiniu dengan diri sendiri,dengan orang lain, dan dengan lingkungannya.Mustofa (2009) mendefinisikan penyesuaian diridalam ilmu jiwa adalah proses dinamika yangbertujuan untuk mengubah tingkah laku sepayaterjadi hubungan yang dinamis antara individu danlingkungannya. Menurut Fahmi (2003), penyesuaianadalah suatu proses dinamika terus menerus yanglebih disertai antara diri dan lingkungan.

Menurut Mohammad Ali (2006), penyesuaiandiri dapat diartikan sebagai suatu proses yangmencangkup respon-respon mental dan behavioralyang diperjuangkan individu agar dapat berasilmenghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,ketgangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkankualitas keselarasan antara tuntujan dari dalam diriindividu dengan tntutan dunia luar atau lingkungantempat individu berada. Dari beberapa teori dapatdisimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakankemampuann individu dalam proses pemenuhankebutuhan diri terhadap tuntuta internal diridan lingkungan di luar diri,untuk mendapatkankeselarasan hidup dan berperilaku.

Indikator Penyesuaian Diri RemajaBeberapa karakteristik penyesuaian diri pada

remaja menurut Ali (2006), yaitu:a)Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan

identitasnyaMasa remaja disebut pula masa peralihan,remaja beralih dari masa kanak-kanak kedewasa. Peran individu pada masa remaja,di tuntut untuk meninggalkan perilaku atausikap yang seperti anak-anak untuk bersikaplebih dewasa. Masa remaja juga merupakanmasa mencari identitas, dalam proses tersebutremaja lebih mengutamakan penyesuaiandirinya terhadap kelompok teman sebayadari pada individualitas, karena dari temansebayalah ia merasa mendapat pengakuanperan dan identitasnya.

b)Penyesuaian diri remaja terhadapPendidikanUmumnya remaja menyadari bahwa untukmeraih kesuksesan ia wajib belajar denganbaik. Penyesuaian diri remaja yang khasberjuang ingin meraih sukses dalam studi,tetapi dengan cara-cara yang menimbulkanperasaan bebas dan senang, terhindar daritekanan dan konflik, atau bahkan frustasi.

c)Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupanseks

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 201338

dewasa. Sehingga seringkali remaja menunjukkansikap dan perilaku yang gelisah, kebingungan,karena terjadi berbagai pertentangan kehidupanyang ia temui. Untuk itu, remaja masih memerlukanketeladanan, konsistensi, komunikasi dan perhatianyang tulus dari orang dewasa. Orang tua sebagaimanusia dewasa dalam keluarga menjadi sumberdukungan sosial yang penting bagi anak yang sedangmenginjak usia remaja.

Kehangatan dan keeratan hubungan sosial individudengan keluarga masih sangat dirasa oleh remajawalaupun ia bertempat tinggal jauh dari keluarga.Dukungan sosial orang tua merupakan persepsianak terhadap segala bantuan yang di berikan olehorang tua baik bantuan berupa emosional maupunmateriil. Dalam menafsirkan suatu kejadian atausituasi, persepsi setiap individu dapat berbeda,tergantung pada bagaimana individu tersebutmengamati dan menanggapinya. Berdasarkan apayang telah di uraikan diatas maka dapat di ketahuibahwa memungkinkan adanya hubungan dukungansosial orang tua dengan penyesuaian diri remaja yangtinggal di Pondok Pesantren Annur 2 Malang.

Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yangdiajukan dalam penelitian ini adalah ada hubunganyang positif antara dukungan sosial dari orangtua sebagai variabel X dengan penyesuaian santriremaja sebagai variable Y.

METODEBerdasarkan metodenya penelitian ini adalah

correlation studies yang bertujuan untuk mengetahuihubungan antar variabel yang diteliti, antaravariable pertama dan kedua terdapat sebab akibatatau dapat diperkirakan keadaan pertama menjadipenyebab keadaan kedua. Jadi penelitian ini adalahpenelitian kuantitatif deskriptif yang bersifatkorelasional yakni penelitian yang meneliti tentangada tidaknya hubungan antara variable-variabel yangditeliti. Penelitian dilakukan dengan menghimpundata, menyusun data secara sistematis, faktualdan cermat kemudian melakukan uji hipotesisuntuk mengetahui hubungan antar variabel. Dalampenelitian ini variable yang ingin diketahui adalah"hubungan antara dukungan sosial dari orang tuadengan penyesuaian diri remaja". Dalam penelitianini di tentukan dua jenis variable yakni variablebebas adalah variabel dukungan sosial dari orang

tua dan variable terikat adalah penyesuaian diriremaja.

Populasi dalam penelitian ini adalah santri PondokPesantren Annur 2 AL Murtadlo yang memenuhikriteria usia : masa remaia pertengahan 15-18

f)Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan

uangUntuk memenuhi dorongan sosialnya remajamembutuhkan bantuan financial, remaja belumsepenuhnya mandiri untuk masalah finansialmaka remaja dibantu orang tua untuk memenuhikebutuhan finansialnya sesuai dengan kemampuankeluarga. Kesempatan, kegiatan, hobi, minat,dan kebutuhan tuntutan sosial kelompok temansebaya terkadang menyebabkan melonjaknyakebutuhan financial remaja sehingga uangyang diterima dari orang tua dirasa kurangutuk memenuhi kebutuhan tersebut. Disinilahpenyesuaian diri remaja terhadap penggunaanuang, remaja sebaiknya mampu belajaruntuk proposional dalam penggunaan uangdan pemenuhan kebutuhan, sesuai dengankemampuan keluarga. Dengan begitu diharapkantidak terjadi adanya keguncangan, konflik ataufrustasi remaja.

g)Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan,konflik dan frustasiBanyak remaja merasakan sulitnya menyelesaikanpermasalahan-permasalahan yang terjadi dalamkehidupannya. Menurut Hurlock, terdapat duaalasan bagi kesulitan itu. Pertama, sepanjangmasa kanak-kanak, masalah anak-anak

sebagian diselesaikan oleh orang tua danguru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidakberpengalaman dalam mengatasi masalah.Kedua, karena para remaja merasa dirimandiri, sehingga mereka ingin mengatasimasalahnya sendiri, menolak bantuan orangtua dan guru-guru. Konflik sering kali di alamioleh para remaja, baik konflik batin maupunkonflik sosial remaja. Gangguan kecemasanpun juga pasti pernah dialami oleh setiapremaja, bahkan beberapa remaja mengalamifrustasi kaena permasalahan-permasalahanyang sedang ia alami. Disinilah para remajabelajar menyesuaikan diri terhadap keadaandan mencoba berbagai cara mengatasipermasalahan-permasalah tersebut.Hubungan Dukungan Sosial Orang tua dengan

Penyesuaian Diri Remaja Pondok Pesantren Annur2 Malang

Remaja yang tinggal di lingkungan pendidikanpesantren perlu menyesuaikan dirinya dengankarakteristik lingkungan pesantren. Tugas peritembanganpada remaja di fokuskan pada upaya menghilangkansikap dan perilaku yang kekanak-kanakan untukmencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

39Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 2013

yaitu berjumlah 68 santri memiliki tingkat penyesuaiandiri tinggi sehingga prosentase tingkat penyesuaiandiri tinggi yaitu 100 % . Tingkat penyesuaian dirisantri dalam kategori sedang berjumlah 0 respondendengan prosentase 0 % dan tingkat penyesuaian dirisantri dalam kategori rendah berjumlah 0 respondendengan prosentase 0%. Berdasarkan analisa data,santri yang belum satu tahun tinggal di PondokPesantren Annur 2 Al Murtadlo Malang telah mampumengadakan penyesuaian diri dengan baik, santrimemiliki kemampuan dalam proses memenuhikebutuhan-kebutuhannya baik kebutuhan yangmerupakan tuntutan dari internal diri maupun darilingkungan diluar dirinya.

Hubungan Dukungan Sosial dari Orang tua

dengan penyesuaian Diri Remaja PondokPesantren Annur 2 Al Murtadlo

Hasil korelasi diketahui nilai r Mt adalah -0.193, nilai rtable adalah 0,115. Hubungan Korelasidikatakan signifikan atau mempunyai hubunganapabila r hitung lebih besar dari pada r table.Dari tabel yang terpapar tersebut, maka dapatdiketahui bahwa tidak terdapat hubungan yangsignifikan antara Dukungan Sosial dari Orang tuadengan penyesuaian Diri. Jadi, Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima maka tidak ada hubungan antaradukungan sosial dari orang tua sebagai variabel Xdengan penyesuaian santri remaja sebagai variableY. Hasil korelasi tersebut menyatakan bahwa tidakada hubungan antara dukungan sosial dari orangtua sebagai variabel X dengan penyesuaian santriremaja sebagai variable Y. Pada penelitian ini hasilanalisis korelasi antara Dukungan Sosial dari Orangtua dengan penyesuaian Diri Remaja menyatakanbahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosialdari orang tua sebagai variabel X dengan penyesuaiansantri remaja sebagai variable Y, yang berarti bahwadukungan sosial dari orang tua tidak mempengaruhisantri remaja dalam melakukan proses penyesuaiandiri di pondok pesantren.

Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulanbahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosialdari orang tua dengan penyesuaian diri santri PondokPesantren Annur 2 Malang. Hal ini terdapat kesenjanganantara teori yang ada dengan hasil penelitian.Orang tua sebagai individu yang memiliki hubungandekat dengan remaja tidak memiliki hubungan yangsignifikan untuk membantu penyesuaian diri remajadi lingkungan pondok pesantren. Hal ini dapatdikarenakan keseharian santri yang tidak bersama

tahun. Untuk mengetahui tingkat penyesuaian diriremaja maka remaja yang diambil sebagai populasimerupakan santri bam yang terhitung maksimal1 tahun berada di Pondok Pesantren Annur 2 ALMurtadlo karena diperkirakan pada remaja yangmerupakan santri bam memiliki dinamika penyesuaiandiri dengan beberapa permasalahannya daripadasantri yang telah lebih lama menyesuaikan diri dipondok pesantren. Jumlah populasi yang memenuhikriteria sebagai berikut remaja usia antara 15sampai 18 tahun sejumlah 136 orang. Dari jumlahpopulasi tersebut kemudian menggunakan metoderandom sampling dengan cara undian. Didapat 68orang sebagai subyek penelitian.

Metode pengumpulan data pada penelitianini diperoleh dengan menggunakan metode skala.Menggunakan 2 skala, yaitu Skala dukungan orangtua dan skala penyesuaian diri yang sebelumnyatelah dilakukan uji validitas dan realibilitas terhadapskala tersebut. Selanjutnya data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan analisis deskriptifyang digunakan untuk menjelaskan tingkat dukungansosial orang tua dan tingkat penyesuaian diri santri.Kemudian menlakukan analisis korelasi penelitimenggunakan teknik analisis product moment untukmengetahui indeks korelasi antara dua variableyang dikorelasikan, nilai korelasi mengandungmakna ada tidaknya korelasi. Dalam melakukanperhitungan peneliti menggunakan bantuan programSPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0for windows.

HASILTingkat Dukungan Sosial dari orang tuaBerdasarkan hasil analisa dapat diketahui

bahwasanya tingkat dukungan sosial dari orang tuasantri Pondok Pesantren Annur 2 Al Murtadlo Malangberada dalam kategori tinggi berjumlah 67 respondendengan prosentase 98,5% dari jumlah responden68 santri, sedangkan tingkat dukungan sosial dariorang tua dalam kategori sedang jumlah responden1 santri dengan prosentase 1,5%, kemudian tidakada responden untuk tingkat dukungan sosial dariorang tua dalam kategori rendah maka prosentase0%. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua sebagianbesar santri Pondok Pesantren Annur 2 Al MurtadloMalang telah memberikan dukungan sosial denganbaik.

Tingkat Penyesuaian Diri Remaja PondokPesantren Annur 2 Al Murtadlo

Berdasarkan hasil analisa dapat diketahuibahwasanya seluruh santri yang menjadi responden

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

Jurnal Psikoislamika | Volume 10 Nomor 2 Tahun 201340

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.

Asmar. 1993. Kumpulan Do'a-Do'a Pilihan untukAnak-Anak. Surabaya: Penerbit Indah.

Azwar, Saifuddin. 2007.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka PelajarAzwar, Saifuddin. 2OO7.Reliabilitas dan Validitas.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Azwar, S. (2008). Sikap Manusia; Teori dan

Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buku Panduan Mata Kuliah Tes Inventory. Fak.Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana MalikIbrahim Malang.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi PenelitianKuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Abdullah bin. 2007. Kiat Mengatasi StreesAnak melalui Sikap Kasih Sayang Orang tua.Jakarta: Restu Agung.

Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan;Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan KonsepDiri dan Penyesuaian Diri pada Remaja.Bandung: Aditama.

All, Muhammad dan Anshory. 2006. Psikologi RemajaPerkembangan Peserta Didik. Jakarta: BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

KESIMPULANBerdasarkan pemaparan dan rumusan masalah

yang telah dijawab dalam penelitian ini, makadisebutkan beberapa kesimpulan:1.Tingkat dukungan sosial dari orang tua berada

dalam kategori tinggi berjumlah 67 respondendengan prosentase 98,5% dari jumlah responden68 santri, sedangkan tingkat dukungan sosialdari orang tua dalam kategori sedang jumlahresponden 1 santri dengan prosentase 1,5%,kemudian tidak ada responden untuk tingkatdukungan sosial dari orang tua dalam kategorirendah maka prosentase 0% .

2.Tingkat Penyesuaian diri berada dalam kategoritinggi berjumlah 68 responden dengan prosentase100%, tingkat Penyesuaian diri remaja dalamkategori sedang berjumlah 0 responden denganprosentase 0 % dan tingkat Penyesuaian diriremaja dalam kategori rendah berjumlah 0responden dengan prosentase 0%

3.Dari hasil korelasi diketahui nilai r hlt adalah- 0.193 sedangkan nilai r table adalah 0,115.Hubungan Korelasi dikatakan signifikan ataumempunyai hubungan apabila rhlt lebih besardari pada r^, Dalam penelitian ini ditemukanbahwa r table lebih besar dari pada r blt, makadapat disimpulkan bahwa hasil korelasi tidaksignifikan. Didukung dengan nilai probabiliitasyang diperoleh adalah 0,115 yang jumlahtersebut lebih besar dari 0,05. Dapat diketahuibahwa hipotesa kerja ditolak dan hipotesanihil diterima sehingga dalam penelitian inidisimpulkan bahwa tidak ada hubungan antaradukungan sosial dari orang tua sebagai variabelX dengan penyesuaian diri santri remaja sebagaivariable Y.

orang tua namun bersama teman sebaya dan ustadzsebagai pendamping. Karakteristik perkembanganremaja yang menginginkan otonomy terhadap dirinyajuga menjadi penyebab komunikasi antara orang tuadan remaja menjadi jarang terbangun. Hal tersebutterjadi pula pada remaja yang tinggal di pondokpesantren, remaja menginginkan otonomy sehinggakomunikasi antara orang tua dan remaja semakinjarang terbangun diluar kesempatan ketika orangtua menjenguk santri di pondok pesantren.

Remaja yang tinggal di pondok pesantrentetap merasakan integrasi sosial dengan orang tua,namun hal tersebut tidak signifikan untuk membantuproses penyesuaian diri santri di lingkungan pondokpesantren. Santri di pondok pesantren diterimabaik oleh pengurus dan pengasuh, santri memilikiteman sebaya yang saling membantu dalam prosespenyesuaian diri di lingkungan pondok pesantrenyang berarti remaja mendapat integrasi sosialdari pengurus , pengasuh dan teman sebayasehingga memudahkan santri membuka diri untukmengadakan penyesuaian diri terhadap lingkunganpondok pesantren. Dari hasil penelitian ini, remajamendapatkan aspek dukungan sosial tersebut dari

orang tua namun bantuan dari orang tua tidaksignifikan untuk membantu proses penyesuaian diriremaja di lingkungan pondok pesantren Annur 2 AlMurtadlo Malang. Sehingga interaksi dan hubunganyang terbangun antara santri dengan warga pondokpesantren menjadi sumber utama dukungan sosialremaja yang tinggal di pondok pesantren Annur 2Al Murtadlo yang mampu membantu santri untukmengadakan penyesuaian diri di lingkungan pondokpesantren.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DARI ORANG TUA …

Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 2 Tahun 2013

dalam Menyelesaikan Skripsi pada MahasiswaFakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi Fakultas Psikologi Universitas DiponegoroSemarang.

Isnani, K. .2009. Pengaruh Kematangan Pribaditerhadap Penyesuaian Dili Remaja Siswa SMA IslamAl Ma'arif. Skripsi Fakultas Psikologi UniversitasIslam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan.Bandung: Yrama Widya.

Lubabinin, F.2008. Pesantren Sebagai BengkelMoral, Optimalisasi Sumber Daya Pesantren untukMenanggulangi Kenakalan Remaja. Psikolslamika,Jurnal Psikologi Islam.

Mappiare, andi. 1882. Psikologi Remaja.Surabaya : Usaha Nasional.

Santrock, J. W. 2002. Life-Span Development;Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Sobur, alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung:CV Pustaka Setia.

Suri, M.S. 2009. Pengaruh Dukungan Sosialdari Keluarga terhadap Penyesuaian Diri di MasaPensiun pada Pegawai Negeri Sipil. Skripsi, FakultasPsikologi Universitas Sumatera Utara.

Tizar, R. 2010. Pengaruh Dukungan Sosialterhadap Hardiness Remaja di Panti Asuhan PutraMuhammadiyyah Kota Malang. Skripsi FakultasPsikologi Universitas Islam Negeri Maulana MalikIbrahim Malang.

Qpmar, Mujamil. 2002. ResantrendariTransformasiMetodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.

Group.

Citra, A.K.S. 2010 Hubungan anatara DukunganSosial dengan Psychological Well Being Siswa diSMA Diponegoro Tulungagung. Skripsi FakultasPsikologi Universitas Islam Negeri Maulana MalikIbrahim Malang.

Dagun.Save. 2003. Psikologi keluarga .Jakarta:Rineka Cipta.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Daradja, Zakiah. 1995. Remaja Harapan danTantangan.Jakarta : Ruhama.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1989.Al qur'an dan Terjemahannya. Surabaya: JayaSakti.

Fathoni, Abdul Halim. 2008. Hikmah MemetikBuah Kehidupan di Kebun Hikmah. Jogjakarta :Darul Hikmah.

Hafl Anshari. 1996. Kamus Psikologi. Surabaya: Usaha Nasional.

Hartinah, sitti. 2008. Perkembangan PesertaDidik. Bandung: Refika Aditama

Hasan, iqbal. 2004. Analisis Data PenelitianDengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasan, iqbal. 2002. Pokok-Pokok MateriMetodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta :GHlm.ia Indonesia.

Hurtock, Elizabeth. 2003. Psikologi PerkembanganSuatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Jakarta : Penerbit Erlangga

Imawati, D.F. 2009. Hubungan antara DukunganSosial Orang tua dengan Prokrastinasi Akademik