Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH SIKLUS KEMOTERAPI TERHADAP
PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
TAHUN 2017-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Yohana Raynier Bhoki
NIM : 158114153
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH SIKLUS KEMOTERAPI TERHADAP
PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
TAHUN 2017-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Yohana Raynier Bhoki
NIM : 158114153
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang menyertai perjalanku
Bapak, Mama, Kakak dan Adik ku tercinta yang selalu mendukung,
Seluruh keluarga besarku dan sahabat-sahabatku tercinta
Serta Almamaterku, Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkatnya penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Jumlah Siklus Kemoterapi Terhadap Peningkatan Tekanan
Darah Pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Tahun
2018” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm) di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk rahmat dan berkat-Nya, sehingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini.
3. Ibu Dr. Christine Patramutri, Apt selaku Kepala Program Studi Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian
ini.
4. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing dan memberi saran dari awal
hingga terselesaikannya penelitian ini.
5. Ibu Dita Maria Virginia yang telah memberikan saran dan dukungan
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt sebagai dosen penguji untuk masukan dan
saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Fenty, M.Kes.,Sp.PK sebagai dosen penguji untuk masukan dan
saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu kepada penulis selama proses perkuliahan.
9. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Duta Wacana Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
10. Pihak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan izin,
memberikan waktu dan tempat sehingga peneliti dapat melakukan
penelitian ini.
11. Bapak Korenlius B. Dewa dan mama Martina Y. Ngozo yang selalu
mendukung dan senantiasa memberikan semangat dalam doa dan
tindakan serta selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Kakak Fany Dewa, adik Nadia Kabe dan Oswan Dhongu yang selalu
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
13. Novi Mahenu yang sudah banyak membantu, bersama-sama merasakan
susah dan senang dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat penulis Fany Ngabur, Diana Elaman, Yeyen Anugera yang
selalu memberikan motivasi dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Teman-teman seperjuangan (Skripsweet) dalam melakukan penelitian
serta penyusunan skripsi Novi, Sinta, Gio, Tia, Bening dan Lisa yang
selalu berjuang bersama dan memberikan dukungan serta saran.
16. Sahabat penulis Chaty, Dheta, Kelen dan Wiwik yang secara tidak
langsung memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
17. Teman-teman FSMD 2015 dan semua angkatan 2015 yang telah
bersama-sama berjuang di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan penulisan
tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan naskah skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun naskah penelitian ini
sehingga menjadi lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 05 September 2019
Penulis
(Yohana Raynier Bhoki)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH............................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................... vi
PRAKATA.......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN..................................................................................... 3
Desain dan Subjek Penelitian....................................................................... 3
Lokasi dan Sampel Penelitian....................................................................... 3
Pengumpulan Data........................................................................................ 3
Penilaian Tekanan Darah.............................................................................. 4
Penentuan Jumlah Siklus.............................................................................. 5
Analisis Statistik............................................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................ 6
KESIMPULAN.................................................................................................... 12
SARAN ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
LAMPIRAN........................................................................................................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian................................................................ 6
Tabel 2. Proporsi Tekanan Darah............................................................................ 8
Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah ...................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Subjek Penelitian di Rumah Sakit Bethesda tahun 2017-2018 ........... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Etichal Clearance............................................................................ 16
Lampiran 2. Surat Ijin Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta................................ 17
Lampiran 3. Sertifikat CE&BU........................................................................... 18
Lampiran 4. Formulir Identitas Responden Penelitian........................................ 19
Lampiran 5. Definisi Operasional........................................................................ 20
Lampiran 6. Hasil Uji Wilcoxon........................................................................... 21
Lampiran 7. Analisis Satatistik............................................................................ 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan terjadinya
pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat merusak
jaringan disekitarnya dan dapat juga menyebar ke tempat lain yang disebut proses
metastasis. Kanker payudara atau disebut juga karsinoma mamae merupakan
keganasan yang terjadi pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus
maupun lobulusnya. Jenis kanker tertinggi yang umumnya terjadi pada perempuan
di dunia adalah kanker payudara dengan 1.670.000 kasus baru dan 522.000 kasus
kematian pada tahun 2012. Prevalensi kanker payudara di Indonesia yaitu sebesar
0,5 dari 1000 perempuan.
Banyak agen kemoterapi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap
munculnya penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi. Peningkatan tekanan
darah yang terjadi pada pasien kanker tidak hanya dipengaruhi oleh jenis agen
kemoterapi tetapi juga jumlah siklus kemoterapi. Faktor resiko terjadinya
peningkatan tekanan darah adalah jumlah siklus kemoterapi yang lebih banyak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah siklus
kemoterapi terhadap peningkatan tekanan darah pada pasien kanker payudara di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian
observasional analitik dengan rancangan cohort retrospective dengan
menggunakan data rekam medis pasien. Besar sampel dalam penelitian ini adalah
70 subjek dan diambil secara non-random purposive sampling.
Hasil analisis menunjukan tidak terdapat perbedaan rata-rata antara tekanan
darah saat jumlah siklus kemoterapi < 3 siklus dan jumlah siklus ≥ 3 siklus
kemoterapi dengan nilai p = 0,48 untuk tekanan darah sistolik dan nilai p = 0,64
untuk tekanan darah diastolik.
Kata Kunci : kanker, kanker payudara, siklus kemoterapi, agen kemoterapi, tekanan
darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Cancer is a non-communicable disease that is characterized by the
occurrence of abnormal cell growth and uncontrolled so that it can damage the
surrounding tissue and can also spread to other places called the metastatic
process. Breast cancer or also called mammary carcinoma is a malignancy that
occurs in breast tissue that can originate from the ductal epithelium or lobule.
The highest type of cancer that commonly occurs in women in the world is
breast cancer with 1,670,000 new cases and 522,000 cases of death in 2012.
Prevalence of breast cancer in Indonesia is equal to 0.5 out of 1000 women.
Many chemotherapy agents can cause side effects on the emergence of
cardiovascular disease including hypertension. The increase in blood pressure
that occurs in cancer patients is not only influenced by the type of chemotherapy
agent but also the number of chemotherapy cycles. A risk factor for an increase
in blood pressure is the greater number of chemotherapy cycles.
The purpose of this study was to determine the relationship of the
number of chemotherapy cycles to increased blood pressure in breast cancer
patients at Bethesda Hospital Yogyakarta. This type of research is an
observational analytic study with a retrospective cohort design using patient
medical record data. The sample size in this study was 70 subjects and taken by
non-random purposive sampling.
The results of the analysis showed that there was no difference between
the average blood pressure when the number of chemotherapy cycles <3 cycles
and the number of cycles ≥ 3 cycles of chemotherapy with a p value = 0.48 for
systolic blood pressure and p value = 0.64 for diastolic blood pressure.
Keywords: cancer, breast cancer, chemotherapy cycle, chemotherapy agent,
blood pressure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan terjadinya
pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat merusak
jaringan disekitarnya dan dapat juga menyebar ke tempat lain yang disebut proses
metastasis. Sel kanker membentuk suatu massa jaringan dari jaringan ganas yang
kemudian dapat menyebar ke jaringan di dekatnya dan keseluruh tubuh (Mutiah,
2015).
Kanker payudara atau disebut juga karsinoma mamae merupakan keganasan
yang terjadi pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun
lobulusnya (Depkes, 2017). Penyebaran sel-sel kanker melalui aliran darah atau
pembuluh getah bening ke bagian-bagian lain dari tubuh serta menggantikan
jaringan yang normal. Sel kanker tersebut diam didalam kelenjar payudara. Ketika
sel yang mengkode jalur yang digunakan untuk melindungi sel normal seperti jalur
P13K/AKT dan RAS bermutasi, sel-sel menjadi tidak mampu membunuh diri
ketika tidak diperlukan yang kemudian mengarah pada perkembangan kanker.
Kejadian kanker payudara terus mengalami peningkatan dan merupakan masalah
kesehatan yang cukup serius di dunia termasuk di Indonesia (Pane dkk, 2014).
Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit
kardiovaskular. Jenis kanker tertinggi yang umumnya terjadi pada perempuan di
dunia adalah kanker payudara dengan 1.670.000 kasus baru dan 522.000 kasus
kematian pada tahun 2012 (Globocan/IARC 2012). Berdasarkan data WHO tahun
2013 insiden kanker pada tahun 2012 sebanyak 8,2 juta. Prevalensi kanker di
Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk. Sedangkan prevalensi kanker payudara
di Indonesia yaitu sebesar 0,5 dari 1000 perempuan (Wahidin et al, 2015).
Pengobatan yang dapat diberikan kepada penderita kanker payudara adalah
kemoterapi, radioterapi, pembedahan, dan terapi hormonal (Mutiah, 2015).
Kemoterapi merupakan terapi yang diberikan kepada pasien kanker payudara
dengan menggunakan obat untuk membunuh sel-sel kanker. Adapun jenis
kemoterapi yang sering digunakan untuk pasien kanker payudara adalah kemoterapi
neoadjuvant, kemoterapi adjuvant, dan kemoterapi paliatif (Yudissanta, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Banyak agen kemoterapi konvensional serta beberapa penghambat sinyal
antikanker dan obat antiangiogenik yang dapat menimbulkan efek samping
terhadap munculnya penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi (Suter and Ewer,
2018; Gonzales et al, 2012). Insidensi hipertensi pada pasien kanker sangat
dipengaruhi oleh jenis kemoterapi yang digunakan. Sehingga penting dilakukan
kontrol terhadap tekanan darah pada pasien yang menjalani kemoterapi (Cameron
et al, 2016; Aad et al, 2015; Suter & Ewer, 2018). Beberapa agen kemoterapi yang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien kanker payudara yaitu
bevacisumab, trastuzumab, tamoxifen, antrasiklin (Lewandowski & Szmit, 2016;
Gampenrieder et al., 2014; Seicean et al, 2018; Younis, 2014).
Hipertensi adalah keadaaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal. Kategori tekanan darah optimal yaitu tekanan darah
sistolik <120 mmHg dan tekanan darah diastolik <80 mmHg, sedangkan kategori
tekanan darah normal adalah 120-129/80-84 mmHg. Hipertensi didefinisikan
sebagai nilai SBP ≥ 140 mmHg dan nilai BP diastolik ≥ 90 mmHg (Esh et al. 2018).
Peningkatan tekanan darah merupakan efek samping umum yang sering terjadi
pada pasien yang menjalani kemoterapi (Aad et al. 2015; Jain et al. 2007).
Perubahan tekanan darah pada pasien kanker payudara tidak hanya
dipengaruhi oleh jenis agen kemoterapi yang digunakan. Jumlah siklus kemoterapi
juga dapat mempengaruhi tekanan darah pada pasien kanker payudara. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh (Kotwinski et al. 2016) menunjukan bahwa jumlah
siklus antrasiklin yang lebih banyak dapat menyebabkan perubahan tekanan darah
pada pasien kanker payudara. Peningkatan tekanan darah yang terjadi pada pasien
kanker tidak hanya dipengaruhi oleh jenis agen kemoterapi yang digunakan selama
kemoterapi tetapi juga jumlah siklus kemoterapi. Faktor resiko terjadinya
peningkatan tekanan darah adalah jumlah siklus kemoterapi yang lebih banyak (P
= 0,002) (Feliu et al. 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jumlah siklus
kemoterapi terhadap peningkatan tekanan darah pada pasien kanker payudara di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta tahun 2017-2018. Penelitian ini memiliki
urgensi dilakukan mengingat prevalensi kanker payudara semakin tinggi namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belum terdapat data mengenai hubungan antara jumlah siklus kemoterapi terhadap
peningkatan tekanan darah pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta. Selain itu juga diharapkan dapat meminimalkan resiko terjadinya
perubahan tekanan darah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
METODE
Desain dan Subyek Penelitian
Jenis penelititan ini adalah penelitian observasional analitik dengan
rancangan cohort retrospective. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
karena tidak ada perlakuan ataupun intervensi pada subyek penelitian. Dalam
penelitian observasional analitik, peneliti mencari hubungan antar variabel dengan
menganalisis data yang telah dikumpulkan (Jasaputra dan Slamet, 2008).
Pendekatan cohort retrospective dikarenakan pada penelitian ini dilakukan dengan
cara melihat efek setelah subjek penelitian melakukan kemoterapi yaitu outcome
peningkatan tekanan darah pada pasien yang menjalani kemoterapi pada siklus ≥ 3
siklus dan < 3 siklus kemoterapi.
Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2018 - Maret 2019 di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta. Subjek penelitian merupakan pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subjek yang
digunakan berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi
penelitian meliputi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta tahun 2017-2018. Kriteria eksklusi penelitian meliputi
data rekam medis pasien yang tidak lengkap. Jumlah subyek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 70 pasien kanker payudara.
Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.
Pemilihan dengan cara ini merupakan bagian dari Non Probability Sample.
Data yang diambil meliputi data nomor rekam medis pasien, nama pasien,
umur pasien/tanggal lahir pasien, stage kanker, siklus kemoterapi, tekanan darah
setelah pasien melakukan kemoterapi serta agen kemoterapi yang digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pasien. Identitas subjek pada sampel penelitian dirahasiakan dengan mengganti
nama pasien dengan inisial, tidak mencantumkan nomor telepon dan alamat pasien.
Penelitian ini mendapatkan 93 subjek dan hanya terdapat 70 subjek yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti.
Gambar 1. Bagan Subjek Penelitian Pasien Kemoterapi Kanker Payudara di
Rumah Sakit Bethesda tahun 2017-2018
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini telah mendapat izin dari
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta
Wacana Yogyakarta dengan nomor 855/C.16/FK/2018 untuk memperoleh Etichal
Clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian dan hasil penelitian
dapat dipublikasikan.
Penilaian Tekanan Darah
Berdasarkan ESH tahun 2018 kategori tekanan darah optimal yaitu tekanan
darah sistolik <120 mmHg dan tekanan darah diastolik <80 mmHg, kategori
tekanan darah normal adalah 120-129/80-84 mmHg, untuk kategori tinggi normal
yaitu 130-139/85-89 mmHg, kategori hipertensi grade 1 yaitu 140-159/90-99
mmHg, kategori hipertensi grade 2 yaitu 160-179/100-109 mmHg dan kategori
hipertensi grade 3 yaitu tekanan darah sistolik ≥ 180 dan tekanan darah distolik
93 pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi di
Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta tahun 2017-2018
70 Subjek Penelitian
Kriteria Eksklusi : 23 Pasien
23 data rekam medis pasien
yang tidak lengkap : data
tekanan darah tidak lengkap
dan memiliki riwayat hipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
≥110 mmHg. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kelompok yang mengalami
peningkatan tekanan darah yaitu ≥130/85 mmHg.
Penentuan Jumlah Siklus
Penentuan jumlah siklus yaitu dengan mengelompokan siklus kemoterapi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok subjek yang menjalani < 3 siklus
kemoterapi dan kelompok subjek yang menjalani ≥ 3 siklus kemoterapi.
Berdasarkan dua kelompok tersebut dilakukan pencatatan tekanan darah.
Perubahan tekanan darah pada pasien kanker juga tidak hanya dipengaruhi oleh
agen kemoterapi yang digunakan. Siklus kemoterapi juga dapat mempengaruhi
tekanan darah pada pasien kanker payudara (Kotwinski et al. 2016). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Feliu et al (2015) jumlah siklus kemoterapi yang
lebih banyak memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami peningkatan tekanan
darah dibandingkan dengan pasien kanker yang hanya menjalani satu atau dua
siklus kemoterapi.
Analisis Statistik
Pengolahan data dilakukan di Pusat Kajian CE&BU dengan menggunakan
program IBM SPSS 22. Penelitian ini menggunakan analisis data kategorik-
numerik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov
digunakan karena jumlah subjek penelitian > 30 subjek. Data yang sudah terkumpul
diolah dengan menggunakan program software dengan taraf kepercayaan 95% (α =
0,05). Hasil uji normalitas menunjukan nilai p < 0,05 maka data tidak terdistribusi
normal sedangkan apabila nilai p > 0,05 artinya data terdistribusi normal (Dahlan,
2017).
Data tekanan darah sistolik dan diastolik kemudian dianalisis menggunakan
uji komparasi numerik berpasangan untuk membandingkan perbedaan rata-rata
tekanan darah subjek penelitian saat jumlah siklus kemoterapi < 3 dan rata-rata
tekanan darah subjek penelitian saat jumlah siklus kemoterapi ≥ 3 siklus. Uji
komparasi numerik berpasangan yang digunakan adalah uji Wilcoxon karena data
tidak terdistribusi normal. Pengaruh jumlah siklus kemoterapi terhadap
peningkatan tekanan darah dapat dilihat dari nilai p hasil analisis uji Wilcoxon.
Rata-rata tekanan darah subjek penelitian saat jumlah siklus kemoterapi < 3 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
rata-rata tekanan darah subjek penelitian saat jumlah siklus kemoterapi ≥ 3
dianggap memiliki perbedaan bermakna secara statistik apabila nilai p < 0,05.
Analisis karateristik subjek penelitian meliputi umur, stage kanker dan agen
kemoterapi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan siklus kemoterapi
terhadap peningkatan tekanan darah pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta tahun 2017-2018.
Tabel I Karakteristik Subjek Penelitian Pasien Kemoterapi Kanker Payudara di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Tahun 2017-2018
Variabel Jumlah
(n= 70)
Presentase
(%)
Umur 20 – 30
31 - 40
41- 50
51 - 60
> 60
1
9
17
33
9
1,43
25,60
24,29
47,14
12,86
Stage Kanker Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
0
2
45
23
0
2,86
64,29
32,86
Agen Kemoterapi Taxan/Platinum
Taxan
Taxan/Antrasiklin
Antrasiklin
50
4
10
6
71,43
5,71
14,29
8,57
Pada tabel I menunjukan distribusi karateristik subjek penelitian yaitu
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta tahun 2017-2018. Total subjek yang diperoleh adalah 70 subjek yang
telah memenuhi kriteria dalam penelitian ini.
Berdasarkan karateristik umur terdapat 1 (1,43%) pasien yang berumur 20-
30 tahun, 9 (25,60%) pasien yang berumur 31–40 tahun, 17 (24,29%) pasien yang
berumur 41-50 tahun, 33 (47,14%) pasien yang berumur 51–60 tahun dan 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
(12,86%) pasien yang berumur > 60 tahun. Sebelum usia 49 tahun risiko yang
diperkirakan terkena kanker payudara adalah 1/53. Usia 50-59 tahun naik menjadi
1/43 resiko terkena kanker payudara dan usia 60-69 tahun naik lagi menjadi 1/23
resiko terkena kanker payudara. Secara signifikan, untuk wanita berusia > 70
memiliki risiko yang tertinggi dengan kemungkinan 1/15 terkena kanker payudara
(Mcguire et al. 2015). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 kelompok
umur 25-54 tahun merupakan kelompok umur dengan resiko terjadi kanker cukup
tinggi (Wahidin et al. 2015). Kejadian kanker payudara dan angka kematian
umumnya meningkat seiring bertambahnya usia (American Cancer Society, 2017)
Subjek penelitian yang berada pada stage II sebanyak 2 (2,86%) orang,
stage III sebanyak 45 (64,29%) orang dan subjek penelitian yang berada pada stage
IV sebanyak 23 (32,86%) orang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pane, dkk (2014) yang menyatakan bahwa kurangnya kesadaran wanita untuk
melakukan pemeriksaan dini terhadap payudara menyebabkan tidak sedikit pasien
yang datang memeriksakan diri sudah berada pada stadium III atau IV. Selain itu,
menurut Stopeck et al (2012) yang dikutip oleh (Bahar and Anwar, 2015)
menyatakan bahwa kanker payudara pada stadium awal sering terlambat
terdiagnosis karena kanker payudara pada stadium awal bersifat asimtomatis dan
terkadang terdeteksi sebagai masa yang tidak terasa nyeri.
Berdasarkan karateristik obat kemoterapi, pasien paling banyak
menggunakan kombinasi paclitaxel dengan karboplatin yaitu sebanyak 50
(71,43%) orang. Penggunaan terapi taxan (paclitaxel) sebanyak 4 (5,71%) orang,
penggunaan terapi kombinasi taxan dengan antrasiklin (doxorubicin) sebanyak 10
(14,29%) orang dan penggunaan terapi antrasiklin sebanyak 6 (8,57%) orang.
Terapi kombinasi paclitaxel dengan karboplatin merupakan kombinasi agen
kemoterapi yang paling efektif untuk terapi kanker payudara (Jiang et al, 2017).
Kombinasi terapi paclitaxel dengan karboplatin merupakan terapi standar yang
paling sering diberikan kepada pasien kanker payudara dengan risiko toksisitas
yang lebih rendah dibandingkan dengan agen kemoterapi lainnya (Perez, 2004).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Wakharde et al. 2018) penggunaan
kombinasi terapi paclitaxel dengan antrasiklin (doxorubicin) efektif digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
untuk melawan kanker payudara. Menurut Nabholtz et al (2003) yang dikutip oleh
(Abdulmuthalib dkk, 2005) agen kemoterapi golongan taxan (paclitaxel dan
docetaxel) yang dikombinasikan dengan antrasiklin merupakan terapi lini pertama
untuk kanker payudara metastasik, dimana kombinasi terapi taxan dengan
antrasiklin memberikan tingkat perbaikan yang besar ( P < 0,01).
Tabel II. Perbedaan Proporsi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Subjek
Penelitian Sisklus Kemoterapi < 3 Siklus Kemoterapi dan Jumlah Siklus
Kemoterapi ≥ 3 Siklus Kemoterapi
Jumlah Siklus Kemoterapi
< 3 Siklus ≥ 3 Siklus
(n %) (n %)
Tekanan Darah
Sistolik
≥ 130 5 (7,14) 4 (5,71)
< 130 65 (92,86) 66 (94,28)
Total 70 (100) 70 (100)
Tekanan Darah
Diastolik
≥ 85
< 85
Total
3 (4,29)
67 (95,71)
70 (100)
5 (7,14)
65 (92,86)
70 (100)
Tabel II menunjukan perbedaan proporsi tekanan darah subjek penelitian.
Masing-masing subjek penelitian memiliki dua kelompok data profil tekanan darah
yaitu pada jumlah siklus kemoterapi ≥ 3 siklus dan siklus kemoterapi < 3 siklus.
Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada setiap kelompok data kemudian
dikelompokan menjadi tekanan darah sistolik < 130 mmHg dan tekanan darah
sistolik ≥ 130 mmHg. Sedangkan untuk tekanan darah diastolik dikelompokan
menjadi tekanan darah diastolik ≥ 85 mmHg dan tekanan darah diastolik < 85
mmHg.
Berdasarkan tabel II dapat dilihat dari total 70 subjek penelitian hasil yang
diperoleh yakni untuk nilai tekanan darah sistolik terdapat 5 (7,14%) subjek yang
mengalami peningkatan tekanan darah (≥ 130 mmHg) pada siklus < 3 siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kemoterapi. Sedangkan pada siklus ≥ 3 terdapat 4 (5,71%) subjek yang mengalami
peningkatan tekanan darah (≥ 130 mmHg). Nilai tekanan darah diastolik terdapat 3
(4,29%) subjek yang mengalami peningkatan tekanan darah pada siklus < 3 serta
terdapat 5 (7,14%) subjek yang mengalami peningkatan tekanan darah pada siklus
≥ 3 siklus kemoterapi.
Tabel III. Rata-Rata Tekanan Darah Siklus Kemoterapi < 3 dan Siklus Kemoterapi
≥ 3
Jumlah Siklus Median Uji Wilcoxon
p-value
Tekanan Darah Sistolik < 3 siklus
kemoterapi
≥ 3 siklus
Kemoterapi
120,00
117,00
0,13*
Tekanan Darah Diastolik < 3 siklus
kemoterapi
≥ 3 siklus
Kemoterapi
77,00
75,00
0,64*
Keterangan :
*Tidak terdapat perbedaan bermakna (P > 0,05)
Tabel III menunjukan perbandingan jumlah sikus kemoterapi < 3 siklus dan
jumlah siklus ≥ 3 siklus kemoterapi tehadap peningkatan tekanan darah. Hasil
analisis statistik menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p-
value > 0,05) antara tekanan darah saat jumlah siklus kemoterapi < 3 siklus dengan
jumlah siklus kemoterapi ≥ 3 siklus kemoterapi. Sehingga dari hasil yang diperoleh
dapat dilihat bahwa tidak ada pengaruh antara jumlah siklus < 3 siklus dan jumlah
siklus ≥ 3 siklus kemoterapi terhadap peningkatan tekanan darah pada pasien
kanker payudara di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Hasil yang diperoleh sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Strumberg yang dikutip oleh (Cameron et
al. 2016) yang menyatakan tidak terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik pada
pasien yang melakukan beberapa siklus kemoterapi.
Hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Feliu et al
(2013) yang menyatakan bahwa kejadian peningkatan tekanan darah yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pada pasien kanker tidak hanya dipengaruhi oleh agen kemoterapi yang digunakan,
melainkan juga jumlah siklus kemoterapi. Jumlah siklus kemoterapi yang lebih
banyak akan lebih beresiko mengalami peningkatan tekanan darah dibandingkan
dengan pasien yang hanya menjalani satu atau dua siklus kemoterapi. Hipertensi
yang diinduksi oleh obat kanker merupakan suatu keadaan yang sering terjadi dan
obat kemoterapi dapat memperburuk keadaan hipertensi yang sudah diderita pasien
kanker atau dapat menyebabkan perkembangan hipertensi (Suter and Ewer, 2013;
Gonzales et al, 2012; Yeo et al. 2017). Berdasarkan review yang dilakukan oleh
(Milan et al. 2014) yang mengikutsertakan 4 studi menunjukan terjadinya
peningkatan tekanan darah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dari
129/75 mmHg menjadi 145/82 mmHg dengan nilai p untuk masing-masing tekanan
darah sistolik dan diastolik adalah p <0,0001. Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh Cameron et al (2016) menyatakan bahwa peningkatan tekanan darah pada
pasien yang menjalani kemoterapi dengan bevacisumab dapat dikaitkan dengan
resiko terjadinya penurunan nitric oxide (NO) yang berperan sebagai agen
vasodilator dan peningkatan endotelin yang berperan sebagai agen vasokontriksi.
Bevacisumab merupakan antibodi monoklonal yang menargetkan VEGF.
Terapi yang digunakan oleh subjek penelitian yaitu taxan, antrasiklin dan
karboplatin. Aktivitas antitumor taxan terutama dihasilkan dari ikatan obat dengan
subunit beta daru tubulin yang menyebabkan stabilisasi dari polimerisasi tubulin.
Stabilisasi ini menyebabkan tertahanya siklus sel pada fase G2/M yang kemudian
menyebabkan terhambatnya mitosis. Terapi dengan antrasiklin menyebabkan
terjadinya interkalasi DNA dan merusak DNA melalui inhibisi enzim
topoisomerase II yang menyebabkan terhentinya proses replikasi dari sel-sel
kanker. Sedangkan karboplatin merupakan analog cisplatin yang bekerja pada
siklus sel fase nonspesifik.
Perbedaan hasil yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian sebelumnya
dapat disebebkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah pasien
kanker. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah pada pasien kanker
yaitu aktivitas fisik, stress dan kecemasan (Pratiwi dkk, 2017). Aktivitas fisik yang
teratur dapat membantu pasien kanker dalam meningkatkan kualitas hidup serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dapat meningkatkan fungsi kardiorespirasi seperti peningkatan penyerapan oksigen
dan penurunan tekanan darah (Kim et al. 2013;Campo et al., 2016). Faktor lainnya
yaitu perasaan cemas pasien. Kecemasan pada pasien kanker payudara dapat
memberikan pengaruh terhadap peningkatan tekanan darah pasien (Mohamed and
Baqutayan, 2012). Menurut Montano et al (2008) yang dikutip oleh Zainuddin,
dkk (2018) stimulus terhadap stress/cemas melibatkan pengaktifan saraf simpatis
dan pengeluaran berbagai macam hormon dan peptida termasuk hipotalamus.
Aktivitas hipotalamus bermula dengan pengeluaran corticotropin-releasing
hormone (CRH) dari inti paraventikular menuju ke aliran darah portal yang
merangsang pengeluaran adrenocorticotropin hormone (ACTH). Kemudian ACTH
akan menghasilkan glukokotikoid terutama kortisol dengan menstimulasi pituitari
arterior. Pada keadaan stress/cemas kortisol akan meningkat dan merangsang
respon saraf simpatis seperti peningkatan tekanan darah. Selain itu, faktor yang
mungkin menyebabkan tejadinya perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah
jenis agen kemoterapi yang digunakan yang memiliki mekanisme yang berbeda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cameron et al (2016), penggunaan
agen kemoterapi anti VEGF dapat menyebabkan terjadinya disfungsi endotelia
yang berperan dalam proses kontraksi dan relaksasi otot polos vaskular dengan
mengeluarkan beberapa agen vasoaktif seperti prostasiklin dan NO sebagai agen
vasodilatasi. Agen anti VEGF akan mengikat VEGF serta menghambat pengikatan
VEGF pada reseptor permukaan sel sehingga tidak terjadinya proses angiogenesis
yang dapat menyebabkan penurunan jumlah NO. Penurunan jumlah NO sebagai
agen vasodilatasi akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Hal ini
yang menyebabkan terdapat perbedaan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya
yang menggunakan agen kemoterapi anti VEGF seperti bevacisumab, sedangkan
dalam penelitian ini pasien mendapatkan agen kemoterapi yang memiliki
mekanisme merusak DNA kanker seperti taxan, antrasiklin dan karboplatin.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data tekanan darah di setiap siklus
kemoterapi ada yang tidak lengkap karena pasien dapat melanjutkan kemoterapi di
Rumah Sakit lain. Selain itu data mengenai jenis kanker payudara pada pasien yang
menjalani kemoterapi tidak diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
KESIMPULAN
Tidak terdapat perbedaan bermakna nilai rata-rata antara jumlah siklus
kemoterapi ≥ 3 siklus dan jumlah siklus kemoterapi < 3 siklus terhadap tekanan
darah pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta tahun
2017-2018.
SARAN
Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperoleh data tekanan
darah secara lengkap pada setiap siklus kemoterapi sehingga hasil yang diperoleh
dapat lebih baik serta dilengkapi dengan jenis kanker payudara yang diderita oleh
pasien. Selain itu, kejadian peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti usia, aktivitas fisik, asupan makanan, pola hidup serta stres,
sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan faktor-
faktor tersebut yang dapat berpengaruh pada tekanan darah pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR PUSTAKA
Aad, A.S. et al. 2015.Hypertension Induced by Chemotherapeutic and
Immunosuppresive Agents : A New Challenge. Critical Reviews in
Oncology/Hematology/93(1):28–35.
Abdulmuthalib, dkk.,2005. First-Line Chemotherapy of Advanced or Metastatic
Breast Cancer ( MBC ) with Docetaxel and Doxorubicin in Indonesia : Results
from A Phase II Trial. Vol : 20–25.
American Cancer Society., 2017. Breast Cancer. American Cancer Society.
Bahar, Y and Anwar, I ., 2015. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan.Vol 13 (3).
Cameron, A.C. et al ., 2016. Vascular Complications of Cancer
Chemotherapy.Canadian Journal of Cardiology 32(7): 852–62.
http://dx.doi.org/10.1016/j.cjca.2015.12.023.
Campo, R. A. et al., 2016. Blood Pressure, Salivary Cortisol and Inflammatory
Cytokine Outcomes in Senior Female Cancer Survivors Enrolled in a Tai Chi
Chin Randomized Controlled Trial. Journal Cancer Surviv. Vol. 9(1): 115–
25.
Esh, Hypertension et al. 2018. 2018 ESC / ESH Guidelines for the Management of
Arterial Hypertension The Task Force for the Management of Arterial
Hypertension of the European Society of Cardiology ( ESC ) and the European
Society Of.
Feliu, J. et al., 2015. Correlation of Hypertension and Proteinuria with Outcome in
Elderly Bevacizumab- Treated Patients with Metastatic Colorectal Cancer.
Vol : 1–12.
Gampenrieder, S. P. et al., 2014. Hypertension as a Predictive Marker for
Bevacizumab in Metastatic Breast Cancer : Results from a Retrospective
Matched-Pair Analysis.Vol 234: 227–33.
Jain. M, and Raymond. R.T., 2007. Chemotherapy Agents and Hypertension : A
Focus on Angiogenesis Blockade Corresponding Author.
Kim, Jeongseon, Wook. J. C, and Seung. H. J., 2013. The Effects of Physical
Activity on Breast Cancer Survivors after Diagnosis.Vol 18(3).
Kotwinski, P. et al., 2016. “Body Surface Area and Baseline Blood Pressure Predict
Subclinical Anthracycline Cardiotoxicity in Women Treated for Early Breast
Cancer.” : 1–17.
Lewandowski, T. and Szmit, S., 2016. Bevacizumab — Cardiovascular Side Effects
in Daily Practice. Vol : 136–43.
Mcguire, Andrew, James, A. L. B, Carmel, M, and Ray, M., 2015. Effects of Age
on the Detection and Management of Breast Cancer. Vol : 908–29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Milan, A. et al., 2014. Arterial Hypertension and Cancer. Vol. 2277: 2269–77.
Mohamed, S and Saleh, B., 2012. Review Article The Effect of Anxiety on Breast
Cancer Patients. Vol 34(2).
Mutiah, R., 2015. Evidence Based Kurkumin dari Tanaman Kunyit Sebagai Terapi
Kanker Payudara pada Pengobatan Modern. 1(1): 28–41.
Ong, S.L.H, Yi, Z, and Judith, A. W., 2009. Mechanisms of Dexamethasone-
Induced Hypertension. Vol : 61–74.
Pane, M. S. R, Lita, S. A, and Eddy, S., 2014. Description of Knowledge Attitude
And Act Girls Teenager on Breast Selft Examination (BSE) at Budi Murni 1
Chatolic Senior High School Medan in 2014.
Perez, E. A., 2004. Oncologist Carboplatin in Combination Therapy for Metastatic
Breast Cancer. P: 518–27.
Pratiwi, S. R, Efri, W, and Tetti, S., 2017. Gambaran Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani
Kemoterapi. Hal : 167–74.
Seicean, S. et al. Cardioprotective Effect of Beta-Adrenoceptor Blockade in Breast
Cancer Patients Undergoing Chemotherapy : A Follow-Up Study of Heart
Failure.”
Suter, T. M, and Michael, S. E., 2018. Clinical Update Cancer Drugs and the Heart :
Importance and Management. (May): 1102–11.
Wahidin, M.H, Sabrida, E. S. T, and Andirana & Wiradinata., 2015. Situasi
Penyakit Kanker. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Wakharde, A. A, Awad. A. H, Bhagat, A and Karuppayil, S. M., 2018. Synergistic
Activation of Doxorubicin against Cancer : A Review. Vol. 1(2): 1–6.
Yeo, W. et al., 2017. Profiles of Lipids , Blood Pressure and Weight Changes among
Premenopausal Chinese Breast Cancer Patients after Adjuvant Chemotherapy.
Vol : 1–11.
Younis, M., 2014. Chemotherapy and Radiotherapy , a Cause of Hypertension and
Weight Loss in Cancer Patients. Vol : 10–13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 1. Etichal Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 2. Surat Izin Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Sertifikat CEBU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Formulir Identitas Responden Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 5. Definisi Operasional
Variabel Definisi opersaional Skala
Jenis kelamin Pasien kanker payudara
perempuan yang menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit
Bethesda, Yogyakarta
Nominal
Peningkatan tekanan darah Peningkatan tekanan darah
dengan tekanan darah
sistolik ≥ 130-139 mmHg
dan tekanan darah diastolik
≥ 85-95 mmHg.
Nominal
Siklus kemoterapi Siklus kemoterapi yang
dikonfirmasi dari data
rekam medik dikelompokan
menjadi siklus kemoterapi >
3 dan siklus kemoterapi ≤ 3.
Nominal
Kanker payudara Berdasarkan diagnosis
dokter termasuk dalam
kanker payudara stadium II
dan stadium III.
Nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 6. Hasil Uji Wilcoxon
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsa
sistol 2 -
sistol 1
diastol 2 -
diastol 1
Z -1.524b -.474b
Asymp. Sig. (2-
tailed) .127 .636
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Tidak ada perbedaan rerata sistol 1 dengan sistol 2 juga diatol 1 dengan diastol 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 7. Analisis Statistik
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
delta_sistol .263 70 .000 .838 70 .000
delta_diastol .142 70 .001 .938 70 .002
a. Lilliefors Significance Correction
Distribusi tidak normal p < 0.05 menggunakan analisis non Parameter
T-TEST PAIRS=sistol1 diastol1 WITH sistol2 diastol2 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 sistol 1 116.77 70 8.336 .996
sistol 2 115.67 70 9.163 1.095
Pair 2 diastol 1 74.76 70 7.210 .862
diastol 2 74.39 70 7.276 .870
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 sistol 1 & sistol 2 70 .795 .000
Pair 2 diastol 1 & diastol 2 70 .346 .003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BIOGRAFI PENULIS
Penulis naskah skripsi yang berjudul “Hubungan Antara
Jumlah Siklus Kemoterapi Terhadap Peningkatan
Tekanan Darah pada Pasien Kanker Payudara di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta” bernama lengkap Yohana
Raynier Bhoki, lahir di Bajawa, 29 Desember 1996,
merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari
pasangan Cornelius Benyamin Dewa dan Martina
Yasinta Ngozo. Penulis menempuh pendidikan formal di
SDK Waturoka (2002-2008), SMPS Kartini Mataloko
(2009-2012), dan SMAK Setia Bhakti Ruteng (2012-2015). Penulis melanjutkan
Pendidikan Sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
pada tahun 2015. Selama masa perkuliahan, penulis juga mengikuti kegiatan
kemahasiswaan seperti kegiatan volunteer kegiatan Festival Sanata Dharma (2015),
kegiatan Aksi Osteoporosis sebagai divisi PDD (2016), kegiatan UKF Volly,
kegiatan Pelepasan Wisuda sebagai divisi PDD (2016), Kegiatan Donor Darah
(2017), kegiatan Job Fair sebagai Laison Officer (2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI