Upload
dangminh
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHOLAT WAJIB
(Studi Kasus SMP Negri 1 Jiput)
SKRIPSI
Diajukan Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Institut Agama Islam Negri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
OPIN NOPIYANTI NIM: 122111306
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 1438 H/2016 M
2
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dan diajukan pada Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam
Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten ini sepenuhnya asli merupakan hasil
karya tulis ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi skripsi ini
merupakan hasil perbuatan plagiat atau mencontek karya tulis orang lain, saya
bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima
ataupun sanksi akademik lain sesuai dengan peratutan yang berlaku.
Serang, 11 Agustus 2016
Opin Nopiyanti
NIM : 122111306
3
ABSTRAK
OPIN NOPIYANTI, NIM 122111306, Judul kripsi : Hubungan Antara
Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan
Kemampuan Praktek Sholat Wajib (tudi di SMPN 1 Jiput).
Kedisiplinan adalah suatu sikap yang menunjukan kepada kepatuhan atau
ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku dan disekolah norma tersebut adalah
aturan, tata tertib, sehingga peserta didik diharuskan mentaati tata tertib tersebut.
Kepatuhan tersebut sangat dibutuhkan oleh peserta didik terutama dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kepatuhan atau kedisiplinan sangat
bermanfaat dalam membentuk kepribadian seseorang, namun apakah kedisiplinan
siswa di SMPN 1 Jiput berhubungan dengan kemampuan praktek sholat wajib atau
tidak.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bertujuan melakukan
penelitian dengan rumusan masalahnya sebagai berikut: (1) Bagaimana kedisiplinan
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Jiput ? (2)
Bagaimana Kemampuan praktek sholat wajib siswa yang ada di SMPN 1 Jiput ? (3)
Bagaimana hubungan antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan kemampuan praktek sholat wajib siswa di SMPN 1Jiput ?.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Jiput pada siswa-siswi Kls VII dengan jumlah
populasi sebanyak 205 siswa, sampel yang diambil 50% sebanyak 102 responden
Tujuan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SMPN 1 Jiput. Untuk
mengetahui kemampuan praktek sholat wajib siswa yang ada di SMPN 1 Jiput.
Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan kemampuan praktek sholat wajib. Penelitian ini
menggunakan metode desktiptif, dengan teknik pengumpulan data, angket,
observasi dan studi kepustakaan. Sedangkan analisa datanya menggunakan korelasi
product moment dan koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil analisa korelasi dengan menggunakan product moment (rxy)
diperoleh hasil r = 0,56. Hal ini menunjukan bahwa antara kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran PAI (variabel X) dengan kemampuan praktek sholat wajib (variabel Y)
terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Adapun kontribusi antara kedisiplinan
siswa dalam pembelajaran PAI (variabel X) dengan kemampuan praktek sholat wajib
(variabel Y) diketahui 31,36 %. Sedangkan sisanya sebesar 68,64% berhubungan
dengan faktor lain yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.
4
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN
Nomor : Nota Dinas
Lamp : Skripsi
Hal : Ujian Skripsi
a.n. Opin Nopiyanti
NIM : 122111306
Kepada Yth
Bapak Dekan Fak. Tarbiyah dan
Keguruan IAIN “SMH” Banten
Di –
Serang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi Saudari Opin Nopiyanti,
NIM : 122111306, yang berjudul : Hubungan Antara Kedisiplinan Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Kemampuan Praktek Sholat
Wajib (studi di SMPN 1 Jiput), telah memenuhi syarat untuk melengkapi ujian
munaqasyah pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten. Maka kami ajukan skripsi ini dengan
harapan dapat segera dimunaqasyahkan.
Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Serang, 11 Agustus 2016
Pembimbing I,
Prof.Dr. H. Encep Syarifudin, M.Pd
NIP. 19650404 199303 1002
Pembimbing II,
Dr. H. Rumbang Sirojudin, M.A
NIP. 09610705 199203 1 003
5
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
KEMAMPUAN PRAKTEK SHOLAT WAJIB
(Studi di SMPN 1 Jiput Pandeglang).
Oleh :
Opin Nopiyanti
NIM : 122111306
Menyetujui,
Pembimbing I
Prof.Dr. H. Encep Syarifudin, M.Pd NIP. 19650404 199303 1002
Pembimbing II
Dr. H. Rumbang Sirojudin, M.A
NIP. 09610705 199203 1003
Mengetahui
Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dr. H. Subhan, M.Ed
NIP: 19680910 200003 1 001
Ketua
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Drs. H. Hafid Rustiawan, M. Ag
NIP: 19610325 199303 1 002
6
PENGESAHAN
Skripsi a.n. Opin Nopiyanti , NIM: 122111306 yang berjudul Hubungan
Antara Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dengan Kemampuan Praktek Sholat Wajib (studi di SMPN 1 Jiput). Telah di
ujukan dalam siding munaqasyah Institut Agama Islam Negri Sultan maulana
Hasanudin Banten, Pada tanggal 26 Oktober 2016. Skripsi tersebut telah disahkan dan
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
pada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Institut Agama Islam Negri Sultan maulana
Hasanuddin banten.
Serang, 26 Oktober 2016
Sidang Munaqasyah,
Ketua Merangkap Anggota,
Dr. H.M.A Djazimi, M.pd
NIP: 19430410 198203 1 004
Sekretaris Merangkap Anggota,
Imroatun, S.pd. M.Ag
NIP:19780614 201101 2006
Anggota
Penguji I
Drs. H. Hafid Rustiawan, M. Ag
NIP: 19610325 199303 1 002
Penguji II
Yahdinil Firda Nadhirh, S.Ag, M.Si
NIP:19771018 200112 2 001
Pembimbing I
Prof.Dr. H. Encep Syarifudin, M.Pd
NIP. 19650404 199303 1002
Pembimbing II
Dr. H. Rumbang Sirojudin, M.A
NIP. 09610705 199203 1 003
7
PERSEMBAHAN
Setiap rangkaian kata dalam skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang
tua ku bapa Didi Sumadi dan Ibu Rosiyah, karena selama penyusunan skripsi ini
bapa dan ibu sangat mendukungku baik secara moril dan material ku ucapkan
terimakasih banyak kepada bpa dan ibuku tercinta.
Ucapan terimakassih ku ucapkan kepada Dosen pembimbing yang sudah mau
membimbing ku dalam pembuatan skripsi ini tanpan bimbingan dari kedua
pembimbing saya mungkin skripsi ini tisak akan selesai.
Ucapan terimakasih juga ku ucapkan kepada , kakak ku Lina Rahmatul
Fadillah, dan adik-adik ku tersayang Uul Chudrotul Imamah dan Ridho Bahrul
Nasta’in yang sudah mendo’akanku sehingga aku bisa menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan lancar dan tepat waktu.
Dan taklupa ucapan terimakasih ku ucapkan kepada seluruh keluarga
besarku, teman-temanku dan Calon Suamiku Agus Hidayat S.Kom yang sudah
mendukungku secara moril dengan dukungan yang sangat tinggi yang membuatku
bersemangat untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, Jazakumullah !
8
MOTO
Artinya: “ketika Tuhannya berfirman kepadanya:
"Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh
kepada Tuhan semesta alam".(QS. Al-Baqarah:131)
9
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Pandeglang 09 Desember 1994. Tempatnya di Kp.
Kadudadap, Desa, Jiput, Kecamatan Jiput. Oraang Tua penulis Bapak Didi Sumadi
dan Ibu Rosiyah yang memberi nama penulis “ Opin Nopiyanti”.
Pendidikan Formal Yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut : SDN Jiput
3 Kp. Kadudadap Lulus Tahun 2006, Mts Nurul Arifin Kp. Kadutomo lulus tahun
2009, MA Nurul Arifin Kp. Kadutomo Lulus tahun 2012. Dan pada tahun 2012
penulis masuk perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten (IAIN SMH BANTEN), pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Agama Islam.
10
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن اهلل بسمSyukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah dan usaha yang sungguh-sungguh penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul : Hubungan Antara Kedisiplinan Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Kemampuan Praktek Sholat
Wajib (Studi di SMPN 1 Jiput)
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
“Sultan Maulana Hasanuddin” Banten yang telah mengelola dan mengembangkan
IAIN “ SMH “ Banten lebih maju.
2. Dr. H. Subhan, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut
Agama Islam Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten yang telah
memberikan persetujuan kepada penulis untuk menyusun skripsi.
3. Drs. H. Hafid Rustiawan, M. Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten
yang telah memberikan persetujuan kepada penulis untuk menyusun skripsi.
11
4. Bapak Prof. Dr. H. Encep Syarifudin, M.Pd., sebagai Pembimbing I dan Bapak
Dr. H. Rumbang Sirojudin, M.A., sebagai pembimbing II yang telah membimbing
penulis dengan sepenuh hati, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberikan bekal pengetahuan yang begitu
berharga selama penulis kuliah di IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten.
6. Seluruh Civitas Akademika, IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten yang
telah membantu pelayanan administrasi selama perkuliahan dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Dedi Suryadi, S.Pd., Kepala Sekolah SMPN 1 Jiput beserta staf yang telah
memberikan Izin penelitian dan bantuan informasi bagi penulis.
8. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang positif
atas segala kekurangan, kekeliruan dan kesalahan dalam pembuatan skripsi ini.
Harapan penulis semoga seluruh bantuan dan motivasi yang disumbangkan
kepada penulis menjadi amal shaleh serta mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Amin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Serang, 11 Agustus 2016
Penulis
12
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN……………..…………………… ..... i
ABSTRAK …………..…………………..……………….. ............................. ii
SURAT PENGANTAR PEMBIMBING ........................................................ iii
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN SIDANG MUNAQOSAH ................................................... v
RIWAYAT HIDUP ……………..………………………………….. ............. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………....................................... vii
HALAMAN MOTTO…………………………………………... ................... viii
KATA PENGANTAR ……………………………………… ......................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………… ............................. 1
B. Identifikasi dan pembatasan masalah ..................................................... 3
C. Rumusan Masalah………………………………………….. ................ 4
D. Tujuan penelitian ………………………………………….. ................ 5
E. Manfaat Penelitian …………………………….... ................................ 5
F. Sistematika Pembahasan ………………………………….. ................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kedisiplinan Siswa ………………………………. ......................... 8
1. Pengertian kedisiplinan ………………..……….. ..................... 10
13
2. Faktor-faktor Disiplin.………………… ……………............... 15
3. Tujuan disiplin ………………………………….. .................... 16
4. Indikator disiplin ………….……………………………… ...... 17
B. kemampuan praktek Sholat : ............................................................ 17
1. Pengertian kemampuan ………………………… ..................... 17
2. kaifiyat Sholat ……………..…………………………... .......... 18
3. Indikator kemampuan praktek sholat …………..….……..… ... 22
C. Hubungan Kedisiplinan Dengan Kemampuan Praktek ....................... 23
D. Hipotesis Penelitian………………….....…………………....……… 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………...………. ................... 26
B. Metode Penelitian ................................ …………...……….................. 26
C. Populasi dan Sampel............................................. ................................. 27
D. Variabel Penelitian................................................................................. 28
E. Instrumen penelitian ……………………...................………..... .......... 28
F. Teknik Pengumpulan Data …………………...................………..... .... 29
G. Teknik dan Analisis Data ………………………..….......……. ............ 31
BAB. IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Uji Data Kedisiplinan Siswa …………………..……. ......................... 42
B. Uji Data kemampuan praktek sholat ………………………. ................ 50
C. Uji Normalitas
D. Analisis Uji Kedisiplinan Siswa dengan kemampuan praktek sholat… 58
14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………..…………..………….... ................. 66
B. Saran-saran …………………..………………..………….... .......... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket ............................................................. 37
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X ...................................................... 44
Tabel 4.2 Standar Deviasi Variabel X ............................................................. 47
Tabel 4.3 Uji Normalitas Variabel X .............................................................. 47
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Y ...................................................... 52
Tabel 4.5 Standar Deviasi Variabel Y ............................................................. 55
Tabel 4.6 Uji Normalitas Variabel Y .............................................................. 56
Tabel 4.7 Analisis Variabel X dan Y .............................................................. 58
Tabel 4.8 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi……………
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan bukan untuk melarang kebebasan atau mengadakan penekanan
kepada peserta didik, melainkan memberikan kebebasan dalam batas kemampuannya
untuk dia kelola, dan mengajarkan kepada peserta didik untuk bisa menggelola
hidupnya dengan baik, dan mengajarkan dia agar bisa menghargai waktu.
Tanpa kedisiplinan, tanpa mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dia lakukan maka seorang peserta didik tidak akan bertahan dalam
kehidupannya khususnya dalam dunia pendidikan di sekolah, karena dengan
kedisiplin yang dia lakukan di sekolah maka dia akan terhidar dari berbagai
permasalahan, karena dengan kedisiplinannya maka peserta didik akan melaksanakan
segala kewajibannya sebagai peserta didik, mulai dari mentaati peraturan sekolah dan
peraturan yang ada di kelas.
Kedisiplinan bagi peserta didik juga membantu dirinya untuk menyadari apa
yang diharapkan dan yang tidak diharapkan oleh dirinya dan dapat membantunya
untuk mencapai apa yang dirinya harapkan tersebut. Disiplin peserta didik terjadi
apabila pengaruh yang diberikan oleh seseorang/ Guru yang bisa memberikan rasa
aman atau memberikan pengertian mengenai betapa pentingnya kedisiplinan itu maka
kedisiplinan itu akan tumbuh dari dirinya secara bertahap yang akan menimbulkan
17
rasa keikhlasan untuk menjalani semua kewajibannya sebagai peserta didik tanpa ada
paksaan dari orang lain ataupun peraturan yang ada.
Berbagai peraturan yang ada di sekolah menghendaki peserta didik untuk
mentaatinya. Semua peraturan kedisiplinan akan menjadi kebiasaan yang baik bila
dalam melaksanakan berbagai peraturan terwujud kondisi yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang dan berbuat sesuatu sesuai
dengan kemampuannya, bahkan kedisiplinan itu akan berkembang menjadi disiplin
diri bila peraturan itu dipegang secara konsisten oleh peserta didik.
kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti pelajaran agama yang ada di
sekolah yang terdapat pada mata pelajaran pendidikan agama Islam sangat berkaitan
sekali terhadap kemampuan praktek ibadah sholat pada peserta didik, karena dalam
cakupan disiplin disini bukan hanya peserta didik ini disiplin dalam hal kehadirannya
saja, akan tetapi dilihat juga dari keseriusan dan keaktifan siswa pada saat mengikuti
mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kemampuan praktek
sangat diperlukan karena dengan kemampuan peserta didik dalam mempraktekan
guru bisa menilai apakah peserta didik sudah memahami apa yang sudah di pelajari di
dalam kelas.
Maka dari itu antara kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran dengan
kemampuan praktek peserta didik itu sangat berhubungan sekali, karena hasil atau
nilai siswa itu tidak hanya dilihat dari kemampuan yang dia miliki, akan tetapi dilihat
dari kesehariannya dalam mengikuti pelajaran, khusunya dalam pembelajaran
18
Pendidikan Agama Islam, dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara teori
dengan praktek itu sangat komplek sekali jadi harus ada keseimbangan antara
pengetahuan kedisiplinan dan kemampuan praktek siswa.
Di lokasi penelitian, kedisiplinan peserta didik sudah baik, tetapi kemampuan
prakteknya masih kurang, oleh sebab itu penulis melakukan penelitian dengan judul
“ Hubungan Antara Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Dengan Kemampuan Praktek Sholat Wajib” yang akan melakukan penelitian
di SMPN 1 Jiput.
B. Identifikkasi Masalah
Jika mengacu pada latar belakang diatas dapat diindetifikasi beberapa masalah
yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa diantaranya:
1. Tingkat kedisiplinan peserta didik rendah.
2. Tidak menta‟ati tata tertib sekolah.
3. Terlambat datang ke sekolah.
4. Tidak mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru.
5. Tidak serius ketika proses pembelajaran di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas
permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor
19
mana saja yang termasuk kedalam lingkup permasalahan, dan faktor mana yang
tidak.1
Agar tidak menimbulkan banyak persepsi, maka pembahasan yang menjadi
pokok masalah adalah apakah kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran Agama
Islam terdapat hubungan dengan kemampuan praktek sholat wajib siswa ? karena
banyak sekali faktor yang mempengaruhi siswa tidak melaksanakan kewajibannya
sebagai umat Islam salah satunya yaitu ketidak tahuan siswa dalam teori pendidikan
agama Islam dan pemahaman siswa dalam ajaran-ajarn agama Islam serta
kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN
Jiput 1. Karena anak yang akan diteliti adalah siswa-siswi yang ada di SMPN JIput 1,
dan hubungannya terhadap pelaksanaan sholat wajib siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan pokok,
yaitu :
1. Bagaimana kedisiplinan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMPN 1 Jiput ?
2. Bagaimana kemampuan praktek sholat wajib siswa yang ada di SMPN 1 Jiput
?
3. Bagaimana hubungan antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan kemampuan praktek sholat wajib siswa di
SMPN 1Jiput
1 Jujun S Sumantri, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Pt Penebar Swadaya 2010), h,311
20
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitiannya
adalah:
1. Untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam pembelajaran agama Islam yang
ada di SMPN 1Jiput .
2. Untuk mengetahui kemampuan praktek sholat wajib siswa yang ada di SMPN
1 Jiput .
3. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran
Agama Islam Dengan kemampuan Praktek Sholat Wajib.
F. Manfaat penelitian
Dalam buku penelitian dan statistik pendidikan dikatakan bahwa selain tujuan,
kegunaan penelitian juga perlu mendapatkan penegasan, kalau tujuan menekankan
sasaran yang ingin dicapai, kegunaan menegaskan manfaat atau sumbangan yang
diberikan dari hasil penelitian, kegiatan penelitian bukan sekedar mendapat
kesimpulan-kesimpulan, akan tetapi mendapatkan kesimpulan yang baik dipakai dan
berguna dari berbagai pihak. 2
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
2 Ine I. Amirman yousda dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistic Pendidikan, (Bandung:
Bumi Aksara, 1992),h, 35
21
Karya tulis ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa dan taat dalam melaksanakan sholat wajib. Sehingga siswa
tetap semangat dalam melaksanakan holat wajib.
2. Bagi penulis
Karya tulis ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan
juga memiliki banyak pengalaman.
3. Bagi sekolah
Untuk meningkatkan nilai kedisiplinan, serta pelaksanaan nilai-nilai
keagamaan di SMPN 1 Jiput .
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah proses pembahasan dalam penulisan skripsi maka
penulis membagi ke dalam 5 (lima) bab, dalam tiap bab akan diuraikan sub babnya
dengan rincian sebagai berikut :
Bab kesatu, pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Bab kedua, kajian teoritik tentang kedisiplinan siswa dan pelaksanaan sholat
wajib meliputi : Kedisiplinan Siswa, Pengertian kedisiplinan , Faktor-faktor Disiplin,
Tujuan disiplin, Pengertian Disiplin Diri, Pengertian kedisiplinan siswa, Indikator
disiplin, kemampuan praktek Sholat : Pengertian kemampuan, kaifiyat Sholat,
Indikator kemampuan praktek sholat dan hipotesis penelitian.
22
Bab ketiga, metodologi penelitian meliputi : tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, dan analisis data.
Bab keempat, deskripsi hasil penelitian meliputi : pelaksanaan keisiplinan
siswa dalam mengikuti pelajaran agama Islam di SMPN 1 JIput , praktek sholat
wajib siswa di SMPN 1 Jiput , dan hubungan kedisiplinan siswa mengikuti pelajaran
Agama Islam terhadap Praktek Sholat Wajib siswa.
Bab kelima, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
23
BAB II
LANDASAN TEORITIS KEDISIPLINAN SISWA
DENGAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHOLAT WAJIB
A. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin, menurut kamus besar bahasa indonesia
“disiplin mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain
sebagainya.3
E Mulyasa mengartikan disiplin adalah mentaati segala peraturan yang telah
ditetapkan.4
Ali Imron mengatakan disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu
berada dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu
pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung atau tidak langsung.5
Displin merujuk pada instruksi sistematis yang diberikan kepada murid yang
sering dijumpai dengan kata al-tilmidz yang berasal dari bahasa arab yang memiliki
arti pelajar. Kata ini diunakan untuk menunjuk kepada peserta didik yang belajar di
madrasah atau sekolah. Istilah yang berhubungan erat dengan peserta didik yaitu
almuta‟lim yang berarti orang yang mencari ilmu pengetahuan.
3 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), H. 747
4 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (bandung : Pt Remaja Sodarkaya, 2013, H. 170
5 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), H
173
8
24
Bagi umat Islam, Al-Qur‟an juga merupakan kumpulan dari perintah-
perintah dan larangan-larangan (peraturan). Peraturan ini harus ditaati bagi
umat-Nya. Dalam Qur‟an surat Asy-Syuura ayat 47
Artinya: “Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu
hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. kamu tidak memperoleh tempat
berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).”
(QS. As-yuura:47)6
Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim agar patuh dan tunduk terhadap
Tuhannya yang tertulis dalam Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 131
Artinya: “ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!"
Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".(QS. Al-
Baqarah:131)7
Banyak sekali kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an yang mengisyaratkan agar
umat manusia taat, patuh dan tunduk (disiplin) pada peraturan yang ditetapkan oleh
Tuhannya. Begitu juga terhadap waktu yang mengisyaratkan adanya kewajiban untuk
disiplin. seperti halnya dalam Qur‟an Surat An-Nisa‟ ayat 103
6 kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yayasan penyelenggara, penerjemah
ataupenafsir Al-Qur’an, jakarta: 1 Maret 1971) 7 kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yayasan penyelenggara, penerjemah
ataupenafsir Al-Qur’an, jakarta: 1 Maret 1971)
25
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian
apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman”.(QS.An-Nisa’:103)8
2. Faktor-Faktor Kedisiplinan
Kedisiplinan bukan merupakan sesuatu yang terjadi secara otomatis atau
spontan pada diri seseorang melainkan sikap tersebut terbentuk atas dasar beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut yakni:
a. Faktor Intern
Yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, faktor-
faktor tersebut meliputi:
1) Faktor Pembawaan
Menurut aliran nativisme bahwa nasib anak itu sebagian besar
berpusat pada pembawaannya sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya
sedikit saja. Baik buruknya perkembangan Sepenuhnya bergantung pada
pembawaannya. Pendapat itu menunjukkan bahwa salah satu faktor yang
menyebabkan orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan
warisan dari keturunannya. 9
8 kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yayasan penyelenggara, penerjemah
ataupenafsir Al-Qur’an, jakarta: 1 Maret 1971) 9 Muhammad Kasiran, Ilmu Jiwa Perkembangan, (Usaha Nasional, Surabaya, 1983). hal. 27
26
2) Faktor Kesadaran
Kesadaran adalah hati yang telah terbuka atas pikiran yang
telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan.10
Disiplin akan lebih mudah ditegakkan bilamana timbul dari
kesadaran setiap insan, untuk selalu mau bertindak taat, patuh,
tertib, teratur bukan karena ada tekanan atau paksaan dari luar.
Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan jika seseorang memiliki
kesadaran atau pikirannya telah terbuka untuk melaksanakan disiplin
maka ia pun akan melakukan.
3) Faktor Minat dan motivasi
Minat merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang, minat yang
dimiliki oleh siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar, tidak
usah dipertanyakan kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari
sesuatu tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik
dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya, kalau seseorang dengan
penuh minat , maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.
Sedangkan Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dia
harapkan. 11
10
Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Bumi Aksara, Jakarta, 1994), hal. 152. 11
Noehi Nasution, DKK, Psikologi Pendidikan, (Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam, jakarta 1997).hal 8-9
27
Dalam berdisiplin minat dan motivasi sangat berpengaruh
untuk meningkatkan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Jika
minat dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat
maka dengan sendirinya ia akan berprilaku disiplin tanpa menunggu
dorongan dari luar.
4) Faktor pengaruh pola pikir
Pola pikir yang telah ada terlebih dahulu sebelum tertuang dalam
perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau
keinginan. Jika orang mulai berpikir akan pentingnya disiplin maka ia
akan melakukannya.
b. Faktor Eksteren
1) Contoh atau keteladanan
Keteladanan merupakan salah satu teknik pendidikan yang efektif dan
sukses, karena teladan itu menyediakan isyarat-isyarat non verbal sebagai
contoh yang jelas untuk ditiru. Mengarang buku mengenai pendidikan
adalah mudah begitu juga menyusun suat metodologi pendidikan
namun hal itu masih tetap hanya akan merupakan tulisan di atas kertas,
selama tidak bisa terjemah menjadi kenyataan yang hidup.12
Dalam Al-Qur‟an Allah SWT Berfirman :
12
Muhammad Qutb, Istem Pendidikan Islam, (PT. Al-Ma‟arif. Bandung:1993 )hal.343
28
Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzab:21)13
Ayat tersebut sering diangkat sebagai bukti adanya metode
keteladanan dalam Al-Qur‟an. Metode ini dianggap penting karena aspek
agama yang terpenting yaitu akhlak yang termasuk dalam kawasan efektif
yang terwujud dalam bentuk tingkah laku. Berdasarkan uraian tersebut
menunjukkan bahwa teladan sangat berpengaruh dalam pembentukan tingkah
laku yang dicontohkan rasul.
2) Nasihat
Di dalam jiwa terdapat pembawaan untuk terpengaruh oleh kata-
kata yang didengar. Oleh karena itu teladan dirasa kurang cukup
untuk mempengaruhi seseorang agar berdisiplin.14
Menasihati berarti
memberi saran-saran percobaan untuk memecahkan suatu masalah
berdasarkan keahlian atau pandangan yang objektif. Pendapat tentang
apa yang harus dilakukan, bagaimana bertingkah laku).
Al-Qur‟an juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh
hati untuk mengarahkan mausia kepada ide yang dikehendaki.
13
kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Yayasan Penyelenggara, Penerjemah
atau Penafsir Al-Qur‟an, Jakarta: 1 Maret 1971) 14
Muhammad Qutb. Op.cit. hal.334
29
Sebagaimana dalam Al-Qur‟an surat Al-Isra‟ ayat 22 yang berbunyi :
Artinya: “Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)”. (QS. Al-
Isra’: 22).15
Ayat tersebut menasihatkan kepada manusia agar tidak menyekutukan
Allah SWT.
3) Faktor Latihan
Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran khusus atau
bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kejadian atau
masalah-masalah yang akan datang.
Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat
dilakukan sejak kecil sehingga lama-kelamaan akan terbiasa
melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada pada
seseorang selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan melalui
latihan.
4) Faktor Lingkungan
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan yaitu
lingkungan, demikian juga dalam disiplin. Lingkungan yang ada di
sekolah misalnya dalam kesehariannya siswa terbiasa melakukan kegiatan
15
kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Yayasan Penyelenggara, Penerjemah
ataupenafsir Al-Qur‟an, Jakarta: 1 Maret 1971)
30
yang tertibdan teratur karena lingkunganyang mendukung serta
memaksanya untuk berdisiplin.
5) Karena Pengaruh Kelompok
Pembawaan dan latihan memang sangat berpengaruh dalam
kedisiplinan, perubahan dari lahir yang ditunjang latihan bisa
dikembangkan jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang berdisiplin,
tapi pembawaan yang baik ditunjang dengan latihan yang baik
bisa jadi tidak baik jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang tidak baik
demikian juga sebaliknya.
Seperti dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat dalam buku “Ilmu Jiwa
Agama” bahwa para remaja sangat memperhatikan penerimaan
sosial dari teman-temannya, ingin diperhatikan dan mendapat tempat
dalam kelompok teman-temannya itulah yang mendorong remaja
meniru apa yang dibuat, dipakai dan dilakukan teman-temannya.16
Apa yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat menunjukkan
bahwa pengaruh kelompok lebih kuat disbanding yang lain karena
tidak dapat disangkal bahwa manusia sebagai makhluk social dan
bersosialisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari.
3. Tujuan Disiplin Siswa
Penanaman dan penerapan sikap disiplin pendidikan tidak di munculkan
sebagai suatu tindakan pengekangan atau pembatasan kebebasan siswa dalam
melakukan perbuatan sekehendaknya, akan tetapi hal itu tida lebih sebagai tindakan
pengarahan kepada sikap yang bertanggung jawab dan mempunyai cara hidup yang
16
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Bulan Bintang, Jakarta, 1970), hal: 88.
31
baik dan teratur. sehingga dia tidak merasakan bahwa disiplin merupakan bebantetapi
disiplin merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya menjalankan tugas sehari-hari.
Disiplin memang seharusnya perlu diterapkan disekolah untuk kebutuhan
belajar siswa. Hal ini perlu ditanamkan untuk mencegah Perbuatan yang membuat
siswa tidak mengalami kegagalan, melainkan keberhasilan. Disiplin yang selalu
terbayang adalah usaha untuk menyekat, mengontrol dan menahan. Sebenarnya tidak
hanya demikian, disisi lain juga untuk melatih, mendidik, mengatur hidup berhasil
dan lebih baik dalam keteratur.
Segala kegiatan atau aktivitas akan dapat terselesaikan dengan mudah, rapi dan
dalam koridor tanggung jawab secara utuh.
Soekarto Indra Fachrudin menegaskan bahwa tujuan dasar diadakan
disiplin adalah:
a. Membantu anak didik untuk menjadi matang pribadinya dan
mengembangkan diri dari sifat-sifat ketergantungan ketidak
bertanggung jawaban menjadi bertanggung jawab.
b. Membantu anak mengatasi dan mencegah timbulnya problem
disiplin dan menciptakan situasi yang favorebel bagi kegiatan
belajar mengajar di mana mereka mentaati peraturan yang
ditetapkan. 17
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah untuk membentuk
prilaku seseorang ke dalam pola yang disetujui oleh lingkungannya.
4. Indikator Kedisiplinan
a. Siswa patuh terhadap peraturan
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah
17
Soekarto Indra Fachrudin, Administrasi Pendidikan, (Tim Publikasi, FIB IKIP
Malang,1989, hal: 108.
32
c. Siswa mampu disiplin diri
d. Siswa disiplin terhadap tata tertib sekolah
e. Siswa dapat mempunyai rasa tanggung jawab
f. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
B. Kemampuan praktek Sholat
1. Pengertian kemampuan praktek
Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan atau mempraktekan sesuatu yang harus
ia lakukan.
Kemampuan juga bisa disebut dengan kompetensi. Kata kompetensi berasal
dari bahasa Inggris “competence” yang berarti ability, power,authority, skill,
knowledge, dan kecakapan, kemampuan serta wewenang. Jadi kata kompetensi dari
kata competent yang berarti memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya
sehingga ia mempunyai kewenangan atau atoritas untuk melakukan sesuatu dalam
batas ilmunya tersebut.
Kompetensi merupakan perpaduan dari tiga domain pendidikan yang meliputi
ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang terbentuk dalam pola berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar ini, kompetensi dapat berarti
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
33
menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.18
Kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu
keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau
praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui
tindakannya.
2. Kaifiat Sholat
1) Pengertian Sholat
Asal makna sholat/sembahyang menurut bahasa arab berarti Do‟a,
maka yang dimaksud disini yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa
perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir disudahi
dengan salam.19
Sholat/sembahyang merupakan salah satu rukun Islam yang
ke-2dari rukun Islam. Sholat /sembahyan adalah merupakan suatu Fardu yang
tak bisa digantikan oleh orang lain dan oleh harta (fidyah).20
a. Pengertian Sholat Wajib
Sholat wajib/fardu adalah sholat yang diwajibkan atas tiap-tiap orang-
orang yang dewasa dan berakal, ialah lima sembahyang yang dilakukan sehari
semalam. Mula-mula turun perintah sholat wajibyaitu pada malam Isra‟
setahun sebelum tahun hijriyah. 21
18
Suja‟I, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, (Semarang: Walisongo Press, 2008).hal. 14-15 19
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1976),h,64 20
Ibid. 133-148 21
Ibid, 64,
34
Sholat wajib lima waku difardukan atas tiap-tiap muslim yang baligh
lagi berakal, dan atas tiap-tiap muslimah „aqilah balighah yang tidak dalam
haid dan nifas. Tidak terlepas dari seorang mukallaf dari mengerjakan sholat,
sebelum masuk ke sakaratul maut. 22
2) Syarat-syarat Wajib Sholat Lima Waktu
1. Islam
2. Suci dari haid dan nifas
3. Berakal
4. Baligh
5. Telah sampai da‟wah
6. Melihat atau mendengar
7. Tidak tidur
3) Syarat-syarat sah sholat
1. suci dari hadats besar
2. suci badan, dan tempat daripada najis
3. menutup aurat
4. mengetahui waktu sholat
5. menghadap kiblat
4) Rukun Sholat
1. Qalbi
a. Niat
b. Menertibkan Rukun
2. Qauli
1) Takbiratul ikhram (membaca Allahu Akbar)
2) Membaca surat Al-Fatihah
3) Membaca Tasyahud Akhir
4) Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW
5) Memberi Salam
3. Fi‟li
1) Berdiri Bagi yang Mampu
2) Ruku serta Tuma‟ninah
3) I‟tidal serta Tuma‟ninah
4) Sujud dua kali serta Tuma‟ninah
5) Duduk di antara dua sujud, dan Tuma‟ninah
6) Duduk Akhir.23
22
Hasbi ash Shiddieqy, Hukum-hukum Fiqih Islam, (Yogyakarta: PT. Bulan Bintang, 1970),h,
50 23
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1976),h,74-92
35
5) Hukum Meninggalkan Sholat Wajib
Meninggalkan Sholat secara menyangkal dan menentang adalah kafir
dan keluar dari agama Islam dengan „ijma kaum muslimin. Adapun orang
yang meninggalkannya sedangkan ia masih beriman dan meyakini
keharusannya hanya ditinggalkankarena lali atau alpa, bukan karena satu
halangan yang diakui oleh Syara‟ maka hadits-hadits telah menegaskan
bahwa dia kafir dan wajib dibunuh.
Beberapa pendapat para ulama mengenai hukum meninggalkan Sholat.
Kebanyakan ulama, baik Shalaf maupun Khalaf, diantaranya Abu hanifah
dan Malik serta Syafi‟I, berpendapat bahwa ia tidak kafir, hanya fasik dan
disuruh bertaubat. Jika dia tidak mau bertaubat barulah ia dihukum di
bunuh. Sedangkan Abu Hanifah mengatakan: tidak dibunuh tetapi
dihukum ta‟zir dan dipenjarakan sampai ia mau sholat.
Seperti dalamFirman Allah SWT dalam Surah An-Nisa‟ ayat 116 yang
berbunyi :
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang
selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya”.(QS. An-Nisaa’:116)24
24
kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yayasan penyelenggara, penerjemah
ataupenafsir Al-Qur’an, jakarta: 1 Maret 1971)
36
6) Indikator Kemampuan Praktek Sholat
Untuk mengukur variabel Y maka penulis merumuskan Indikatornya
sebagai berikut:
a. Rukun Qauli, meliputi:
1. Siswa mampu membacakan takbiratul ikhram (membaca
Allahu Akbar)
2. Siswa mampu Membaca surat Al-Fatihah dengan baik dan
benar
3. Siswa mampu Membaca Tasyahud Akhir
4. Siswa mampu membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW
dengan baik dan benar.
5. Memberi Salam dengan benar
b. Rukun Fi‟li, meliputi:
1. Siswa mampu mempraktekan sholat
2. Siswa mampu mempraktekan gerakan Ruku dan Tuma‟ninah
dengan baik dan benar.
3. Siswa mampu mempraktekan gerakan i‟tidal dan Tuma‟ninah
dengan baik dan benar.
4. Siswa mampu mempraktekan gerakan sujud dua kali serta
Tuma‟ninah dengan baik dan benar.
5. Siswa mampu mempraktekan gerakan duduk di antara dua
sujud, dan Tuma‟ninah dengan baik dan benar.
6. siswa mampu mempraktekan gerakan Duduk Akhir
denganbaik dan benar.
C. Kerangka Pemikiran
Kedisiplinan siswa dalam belajar sangat penting sekali karena dalam
kediiplinan itu mencakup beberapa sifat dan tingkah laku seperti tidak terlambat,
aspirasi yang tinggi, aktif mengerjakan tugas-tugas, kesiapan belajar, sedangkan sifat
dan ciri-ciri yang dituntut dalam kegiatan belajar itu hanya terdapat pada individual
yang mempunyai disiplin tinggi sedangkan yang mempunyai disiplin rendah
ciri-ciri tersebut tidak ada sehingga akan menghambat dalam kegiatan belajarnya.
Karena semua itu akan mempunyai hubungan atau keterlibatan dengan kemampuan
37
praktek yang akan dilakukan oleh siswa, kemampuan siswa dalam mempraktekan
materi pelajaran yang sudah di pelajari itu akan memperlihatkan kempampuan atau
keberhasilam belajar siswa itu sendiri, dari hasil praktek itulah guru bisa mengetahui
dan membedakan antara siswa-siswi yang didiplin dengan siswa-siswi yang tidak
disiplin ketika pembelajaran.
Dengan disiplin, setiap pelajaran akan dilakukan secara efektif dan efisien.
Suatu kegiatan dikatakan efektif, bila kegiatan ini mempunyai dampak atau hubungan
dengan kemampuan siswa dalam mempraktekannya, sedangkan dikatakan efisien
jika hal maksimal dapat dicapai dengan usaha. Jika seseorang telah memiliki
kedisiplinan dan kebiasaan baik, maka setiap usaha yang dilakukan akan memberikan
hasil yang memuaskan.
Berdisiplin berarti berusaha untuk mentaati segala ketentuan yang ada
sehingga dalam kemampuan siswa dalam mempraktekan materi yang dipelajari
khususnya materi pendidikan Agama Islam yang membahas tentang Sholat maka
siswa akan mampu mempraktekan sholat itu dengan baik dan benar. jika ada ketaatan
terhadap ketentuan ketetapan tersebut. Sehingga dapat dikatakan, jika berdisiplin
terhadap ketentuan maka akan diperoleh hasil belajar yang maksimal. Belajar dengan
disiplin yang terarah menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan
kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya siswa mampu mempraktekan
dari hasil belajarnya itu. Dengan demikian keberhasilan siswa akan mudah
tercapai dengan baik dan memuaskan.
38
Disiplin adalah kunci sukses keberhasilan. Pada dasarnya kemampuan siswa
dalam mempraktekan Sholat itu sangat berhubungan sekali dengan kedisiplinan siswa
pada saat pembelajaran pendidikan agama Islam.
Sehingga dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplin dan
kemampuan praktek siswa masing-masing saling berhubungan, sehingga jika siswa
itu disiplin dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam dengan baik
maka itu akan berhubungan dengan kemampuannya dalam mempraktekan materi
yang telah di pelajari yaitu mengenai Sholat Wajib.
Dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI
memiliki hubungan terhadap kemampuan praktek sholat wajib siswa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada skema berikut ini :
39
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara dan
bersifat teoritis dalam permasalahan penelitian.25
Penelitian yang dilakukan
membahas dua variabel, yaitu kedisiplinan siswa (Variabel X) dan Kemampuan
praktek sholat wajib (Variabel Y) dengan hipotesis apabila kedisiplinan siswa dalam
mengikuti pelajaran agama Islam diterapkan maka akan terdapat hubungan dengan
kemampuan praktek sholat wajib siswa.
25
Hamid Darmadi, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Konsep Dasar
dan Implemetasinya, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 99
HUBUNGAN
(Variabel Y)
Kemampuan praktek
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
(Variabel X)
Kedisiplinan siswa
1. Patuh terhadap
peraturan
2. Ketaatan terhadap
kegiatan belajar di
sekolah
3. Disiplin terhadap
tata tertib di
sekolah
4. Mempunyai rasa
tanggung jawab
5. SISWA
40
Dengan demikian, hipotesis yang dilakukan dan diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Ha = rxy > 0 : Terdapat hunguan antara kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam dengan kemampuan praktek sholat
wajib
2. H0 = rxy < 0 : Tidak terdapat hunguban antara kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pelaksanaan sholat wajib.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di sekolah menengah
pertama SMPN 1 Jipit yang berlokasi di jalan raya Menes Sukarame, jiput,
Pandeglang Banten.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari
sampai dengan bulan Mei 2016.
B. Jenis Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode korelasi product moment. sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah kuantitatif. dalam pendekatan kuantitatif penulis lakukan melalui nilai
angket kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI (variabel x) dan
kemampuan praktek sholat wajib siswa (variabel y).
25
42
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto “populasi adalah keseluruhan dari
subjek”.26
Dalam bidang pendidikan kelompok yang menjadi populasi bisa
sekelompok manusia seperti guru, siswa dan individu lainnya atau bisa juga
bukan kelompok manusia seperti ruang kelas, sekolah, dan berbagai sarana
dan prasarana lainnya.27
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII SMPN 1 Jiput dengan jumlah siswa 205 siswa.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil dari
sumber data yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Hal ini sesuai
pula dengan pendapat Tukiran Taniredja bahwa:
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.28
Sejalan dengan pendapat diatas, Suharsimi Arikunto mengemukakan, sebagai
berikut:
“Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semuanya. Selanjutnya apabila subjeknya lebih besar, maka dapat
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h.11 27 Zainal, Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru, cet ke-5(Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2011) h.215 28
Tukiran Taniredja. Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar. (Bandung: Alfabeta, 2014)
hlm.34
43
diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau tergantung kepada kemapuan
penulis”.29
Bertitik tolak dari pendapat diatas, maka sampel penelitian mengambil
setengah dari populasi yaitu 50% dari jumlah siswa kelas VII SMP Negri 1
JIput yang berjumlah yaitu 102 orang menjadi sampel.
D. Instrumen Penelitian
1) Variabel X (Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran PAI)
a. Definisi Konsep
Kedisiplinan siswa adalah ketaatan, (kepatuhan) dari siswa kepada
aturan, tata tertib, yang ada di sekolah. Menegakan disiplin adalah
memberlakukan peraturan dan tata tertib sekolah dengan menanamkan etika
serta norma sekolah sehingga tercipta suasana belajar yang tertib aman
tenang dan menyenangkan. suasana beljar yang tertib akan menunjang
tercapainya produktivitas efisiensi belajar yang optimal.
b. Definisi Operasional
Kedisiplinan siswa adalah skor total yang berkenaan dengan: Sanggup
menjalankan tata tertib di sekolah, menjalankan kewajiban disekolah sebagai
siswa, menjalankan aturan sesuai dengan kemampuan, bersungguh-sungguh
menjalankan aturan dengan penuh rasa tanggung jawab, menjalankan aturan
tanpa ada paksaan dari orang lain, mengetahui batasan-batasan sikap jika
29
Arikunto, Prosedur Penelitian, op. cit.,hlm. 104
44
berada di sekolah dan berprilaku dan berpenampilan sesuai dengan tata
tertib/aturan di sekolah
c. Kisi-Kisi Instrumen
No
Aspek
Indikator
No Item Jum
lah + -
1. Kepatuhan a. Sanggup menjalankan
tata tertib di sekolah 1,2 - 2
b. Menjalankan kewajiban
disekolah sebagai siswa 3,4,5 6 4
c. Menjalankan aturan
sesuai dengan
kemampuan
7,8,9 10 4
2.
Ketaatan d. Bersungguh-sungguh
menjalankan aturan
dengan penuh rasa
tanggung jawab
11,1
2,13
14 4
e. Menjalankan aturan
tanpa ada paksaan dari
orang lain
15,1
6
17 3
3 Ketertiban f. mengetahui batasan-
batasan sikap jika
berada di sekolah
18 - 1
g. berprilaku dan
berpenampilan sesuai
dengan tata
tertib/aturan di sekolah
19 20 2
45
2) Variabel Y (Kemampuan Praktek Sholat)
a. Definis Konsep
Konsep Kemampuan praktek sholat adalah kecakapan atau potensi
siswa dalam menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir
atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan
sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya. Seseorang dikatakan mampu
apabila ia bisa melakukan atau mempraktekan sesuatu yang harus ia lakukan.
b. Definisi Operasional
Kemampuan praktek sholat adalah skor total yang berkenaan dengan
kemampuan Membacakan takbiratul ikhram (membaca Allahu Akbar),
membaca surat Al-Fatihah dengan baik dan benar, membaca tasyahud akhir,
membaca shalawat atas nabi muhammad saw dengan baik dan benar,
melafadzkan salam dengan benar, mempraktekan sholat, mempraktekan
gerakan ruku dan tuma‟ninah dengan baik dan benar, mempraktekan gerakan
i‟tidal dan tuma‟ninah dengan baik dan benar, mempraktekan gerakan sujud
dua kali serta tuma‟ninah dengan baik dan benar, mempraktekan gerakan
duduk di antara dua sujud, dan tuma‟ninah dengan baik dan benar dan
mempraktekan gerakan duduk akhir denganbaik dan benar.
46
c. Indikator kemampuan praktek sholat siswa
No Variabel Y Indikator
1 Rukun Qauli
1. Membacakan takbiratul ikhram
(membaca Allahu Akbar)
2. Membaca surat Al-Fatihah dengan baik
dan benar
3. Membaca Tasyahud Akhir
4. Membaca Shalawat atas Nabi
Muhammad SAW dengan baik dan
benar.
5. Melafadzkan salam dengan benar.
Rukun Fi‟li 1. Mempraktekan sholat
2. Mempraktekan gerakan Ruku dan
Tuma‟ninah dengan baik dan benar.
3. Mempraktekan gerakan i‟tidal dan
Tuma‟ninah dengan baik dan benar.
4. Mempraktekan gerakan sujud dua kali
serta Tuma‟ninah dengan baik dan
benar.
5. Mempraktekan gerakan duduk di antara
dua sujud, dan Tuma‟ninah dengan baik
dan benar.
6. Mempraktekan gerakan Duduk Akhir
denganbaik dan benar.
47
E. Tekhik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indera.30
Melalui teknik observasi ini, penulis dapat
mengetahui siswa dan siswi kelas VII yang ada Di SMP Negri 1 Jiput yang
akan dijadikan sampel dalam penelitian pada waktu studi pendahuluan.
2. Tes (praktek)
Penulis mengadakan tes praktek sholat wajib kepada peserta didik.
Untuk mendapatkan data-data yang akurat yang di butuhkan dalam pembuatan
skripsi.
3. Angket
Angket atau kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden. Penggunaan angket ini
dimaksudkan untuk mengangkat data pokok yaitu tentang. Kedisiplinan Siswa
Dalam Mengikuti Pelajaran Agama Islam Adapun penyebaran angket ini
ditujukan kepada responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Angket ini digunakan untuk memperoleh data-data dengan memberikan
atau menyebarkan data pertanyaan kepada sejumlah responden, dengan harapan
mereka akan memberikan respon atas pertanyaan tersebut dalam penelitian ini,
angket disebarkan kepada 102 responden yaitu para Siswa-Siswi kelas VII SMP
Negri 1 Jiput .
30
Darwyan Syah, Dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Haja Mandiri, 2006), h. 13
48
4. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data, sebagai langkah awal ialah dengan pembuatan dan
penyebaran angket yang kemudian hasilnya dapat dianalisis melalui data statistik.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan penyebaran angket.
a. Kuantifikasi Data
Data hasil penyebaran angket sebelum dianalisis terlebih dahulu
dikuantifikasikan dengan skala likert, yaitu:
a. Jawaban (a) diberi skor : 5
b. Jawaban (b) diberi skor : 4
c. Jawaban (c) diberi skor : 3
d. Jawaban (d) diberi skor : 2
e. Jawaban (e) diberi skor : 1
Untuk jawaban yang positif, sedangkan jawaban yang negative
berlaku sebaliknya.
b. Mengurutkan data hasil angket
1. Menentukan range dengan rumus :
+ 1
Keterangan :
R = Range atau rentang
H = Higbest Score (Skor tertinggi)
L = Lowest Score (Skor terkecil)
49
1 = Bilangan Konstan31
2. Menentukan banyak kelas dengan rumus :
Keterangan :
K = Banyak kelas
N = Banyaknya data
3,3 = Bilangan konstan32
3. Menentukan panjang kelas dengan rumus :
Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Range / rentang
K = Banyak kelas
4. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing variable
5. Membuat normalitas dari masing-masing variabel dengan cara :
a. Menghitung mean dengan rumus :
∑
Keterangan :
= Mean (jumlah yang akan dicari)
31
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
h. 52 32
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 47
50
∑ = Jumlah nilai yang ada
N = Jumlah data33
b. Menghitung median dengan rumus :
{
⁄
}
Keterangan :
Me = Median (jumlah yang akan dicari)
B = Batas bawah kelas median
P = Panjang kelas median
N = Jumlah data
Fkb = Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval
yang mengandung median
f = Banyaknya frekuensi kelas median34
c. Menghitung modus dengan rumus :
{
}
Keterangan :
Mo = Modus (jumlah yang akan dicari)
B = Batas bawah kelas modus
P = Panjang kelas modus
b1 = Frekuensi Modus-Frekuensi Sebelum Modus
33
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999) h.
226 34
Ridwan, Dasar-Dasar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 120
51
b2 = Frekuensi Modus-Frekuensi Sesudah Modus35
d. Menghitung Standar Deviasi dengan rumus :
√∑
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
∑ = Jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing
skor dengan deviasi scor yang telah dikuadratkan
N = Number Of Cases
e. Analisis tes normalitas, dengan rumus :
1. Menghitung Z Batas Kelas dengan rumus :
Keterangan :
BK = Batas Kelas
x = Nilai Rata-Rata
SD = Standar Deviasi 36
2. Menghitung Chi Kuadrat (X2) dengan rumus:
∑
35
Sudjana, Loc. Cit, h. 77 36
Ridwan, Op. Cit, h. 189
52
Keterangan :
X2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang di observasi
fh = Frekuensi yang di harapkan37
f. Menghitung derajat kebebasan ( dk ) dengan rumus :
Dk = k –1
g. Menghitung koefesien korelasi product moment, dengan rumus:
1. Analisis Regresi dengan rumus :
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑
2. Analisis Korelasi dengan Rumus :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
xyr = Angka Indeks korelasi “r” product moment/koefisien
korelasi antara Variabel X dan Y
N = Number of cases/Jumlah Subjek Penelitian
XY= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
37
Ibid, h. 197
53
X = Jumlah skor asli variabel X
Y = Jumlah skor asli variabel Y
38
h. Memberikan interprestasi terhadap skor koefisien criteria sebagai
berikut :
0,00-0,20 = Korelasi sangat rendah
0,20-0,40 = Korelasi rendah
0, 40-0,60 = Korelasi cukup
0,60-0,80 = Korelasi tinggi
0,80-1,00 = Korelasi sangat tinggi39
i. Menguji Hipotesis dengan rumus :
√
√
j. Untuk menguji adanya hubungan Variabel X
terhadap Variabel Y yaitu dengan menentukan
Koefisien Determinasi (KD) dengan rumus:
KD = 2r x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
2r = Nilai r berasal dari Hasil Perhitungan rxy
38
Suharsimi Arikunto, Loc. Cit,. h. 73 39
Ibid, h. 75
54
5. Instrumen Penelitian
a) Kisi-kisi Instrument Penelitian
Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Siswa (variable X)
No
Aspek
Indikator
No Item Jumlah
+ -
1. Kepatuhan h. Sanggup menjalankan
tata tertib di sekolah 1,2 - 2
i. Menjalankan
kewajiban disekolah
sebagai siswa
3,4,5 6 4
j. Menjalankan aturan
sesuai dengan
kemampuan
7,8,9 10 4
2.
Ketaatan k. Bersungguh-sungguh
menjalankan aturan
dengan penuh rasa
tanggung jawab
11,12,13 14 4
l. Menjalankan aturan
tanpa ada paksaan
dari orang lain
15,16 17 3
3 Ketertiban m. mengetahui batasan-
batasan sikap jika
berada di sekolah
18 - 1
n. berprilaku dan
berpenampilan sesuai
dengan tata
tertib/aturan di
sekolah
19 20 2
55
b) kisi-kisi Angket
Angket Kedisiplinan Siswa (Variabel X)
Untuk menilai sejauh mana kedisiplinan siswa disekolah dapat dilihat dari
kriteria disiplin siswa disekolah dalam angket berikut :
A. Petunjuk pengisian
1. Bacalah setiap daftar pernyataan dengan teliti
2. Semua jawaban tidak ada yang benar dan yang salah sehingga yang
diharapkan adalah jawaban yang sesungguhnya dari anda
3. Beri tanda contreng (√ ) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda
paling tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada
4. Ada lima sekala yang digunakan dalam tiap pernyataan yaitu
SL = selalu
SR = sering
J = jarang
JS = jarang sekali
TP = tidak pernah
56
Pernyataan SL SR J JS TP
1
Saya Memakai seragam
sekolah
2
Saya Memakai kelengkapan
seragam sekolah
3
Saya Mengikuti upacara
bendera
4
Saya Mengikuti Proses KBM
dngan baik
5
Saya Mematuhi peraturan
sekolah
6
Saya Membuat gaduh, dan
mengganggu proses KBM.
7
Saya Datang ke sekolah tepat
waktu ( tak pernah terlambat)
8
Saya Masuk ke kelas tepat
waktu
9
Saya Mengerjakan tugas dari
guru tepat waktu
10
Saya Datang terlambat ke
sekolah atau tidak tepat
waktu
11
Saya Melaksanakan tugas
piket dengan penuh tanggung
jawab
12
Saya Membuang sampah
pada tempatnya
13
Saya peduli terhadap
lingkungan sekolah
57
14
Saya Merusak fasilitas
sekolah, mencoret-coret
tembok dan mengotori
dilingkungan sekolah
15
Saya Meminta izin kepada
guru piket ketika ingin
meninggalkan sekolah
16
Saya Meminta izin kepada
guru mata pelajaran ketika
ingin meninggalkan pelajaran
17
Saya meninggalkan sekolah
tanpa izin
18
Saya Berbicara sopan pada
kepala sekolah, guru,
karyawan dan teman
19 Saya Berpaikaian rapih
20
Saya Berpakaian tidak
semestinya ( rok terlalu
pendek, panjang celana tidak
sesuai ketentuan. Celana/baju
seragam dicoret-
coret/disobek/tidak dijahit
58
1. Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Praktek Sholat (Variabel Y)
Daftar Penilaian Praktek Sholat Wajib
Nama :
kelas :
No Pertanyaan Rukun Qauli Skor
maksimal
Nilai Ket
1 Coba lafazkan Takbirotul ikhram 7
2 Bacakanlah surat al-fatihah 9
3 Lafadzkanlah tasyahud akhir 8
4 Bacakanlah sholawat nabi 9
5 Lafadzkanlah salam 7
Jumlah 40
59
No Pertanyaan Rukun Fi‟li Skor
Maksimal
Nilai ket
1 Berdiri 6
2 Praktekan Ruku dan tuma‟ninah 8
3 Praktekan I‟tidal dan tuma‟ninah 7
4 Praktekan Sujud dua kali dan
tuma‟ninah
8
5 Praktekan Duduk antara dua sujud 8
6 Praktekan Duduk akhir 8
7 Coba lafadzkan Shalawat Kepada
Nabi Muhammad SAW
7
8 Coba Bacakanlah Dzikir Ba‟da
sholat
8
Jumlah 60
keterangan :
1. Nilai 51-60 = D
2. Nilai 61-70 = C
3. Nilai 71-85 = B
4. Nilai 86-100 = A
60
BAB IV
DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN
A. Uji Data Tentang Kedisiplinan Siswa dalam pembelajaran PAI
Untuk mengetahui data tentang kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI
(Variabel X), penulis menyebar 20 item angket kepada 102 responden. Kemudian,
data hasil penyebaran angket tersebut dikuantifikasikan dengan skala likert, untuk
yang positif dengan jawaban 5=5, 4=4, 3=3, 2=2 dan 1=1, sedangkan untuk jawaban
negatif, berlaku sebaliknya.
1. Mengurutkan data dari nilai yang terendah sampai nilai tertinggi
Dari hasil perhitungan jawaban angket variabel X, maka diperoleh nilai yang
bervariasi, yang mana nilai tersebut penulis urutkan dari skor terendah sampai skor
tertinggi sebagai berikut:
60 60 60 61 61 64 67 69 72 73
73 73 74 74 74 75 75 76 76 77
77 78 78 79 79 79 79 79 80 80
81 81 81 81 81 82 82 83 83 83
84 84 85 85 85 85 86 86 87 87
88 88 88 88 89 89 89 89 89 89
89 89 89 90 90 90 90 90 90 91
91 91 91 92 92 92 92 92 92 92
92 92 92 93 94 94 94 94 95 95
95 95 96 96 96 96 96 96 97 98
98 98
44
61
Berdasarkan data di atas dapat di identifikasikan bahwa nilai terendah adalah
60 dan nilai tertinggi adalah 98, maka untuk melakukan analisis data penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Menentukan Range dengan rumus:
R = (H – L) + 1
= (98 – 60) + 1
= 38 + 1
= 39
3. Menentukan jumlah/ banyaknya kelas, dengan menggunakan rumus Herbert A.
Struges.
K = 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 102
= 1 + (3,3) (2, 0086)
= 7,62 (dibulatkan)
= 8
4. Menentukan Interval Kelas dengan rumus:
P =
=
= 4,875 (dibulatkan)
= 5
62
5. Menentukan Distribusi Frekuensi Variabel X
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel X
N0 Interval F X F.X
1. 60– 64 5 61,5 307,5
2. 65 – 69 2 64,5 133
3. 70– 74 7 67,5 500,5
4. 75– 79 13 70,5 968,5
5. 80– 84 14 73,5 1141
6. 85 – 89 11 76,5 951,5
7. 90– 94 25 79,5 2287,5
8. 95– 99 14 82,5 1323
∑ 102 - 7612,5
6. Membuat Grafik Histogram dan poligon Variabel X
Histogram
Poliygon
63
7. Menentukan ukuran gejala pusat/analisis tendensi sentral dengan cara:
a. Menghitung Mean dengan rumus:
N
FXiX
=
= 74,63
64
b. Menghitung Median dengan rumus:
f
FkbnpbMe 2
1
14
131555,79
14
3855,79
= 82,21
c. Menghitung Modus dengan rumus:
Mo =
b =
= 89,5 b1 = 13 – 7= 6
b2 = 13–14 = -1 p = 5
= 79,5 + 5
= 79,5 + 5
= 79,5 + 5 x 0,85
= 80,5 + 4,25
= 83,75
65
d. Deviasi
Tabel 4.2
Uji Normalitas Variabel X
Interval F X X2 F X F X
2
60– 64 5 61,5
3782,25 307,5 18911,25
65 – 69 2 64,5 4422,25 133 8844,5
70– 74 7 67,5 5112,25 500,5 35785,75
75– 79 13 70,5 5550,25 968,5 66603
80– 84 14 73,5 6642,25 1141 92991.5
85 – 89 11 76,5 7140,25 951,5 78542,75
90– 94 25 79,5 8372,25 2287,5 100467
95– 99 14 82,5 8930,25 1323 125023,5
∑ 102 628 49952 7612,5 527169,25
SD = √∑
∑
∑
∑
= √
– (
)²
= √ – (74,6323 )²
= √ – 5569,9802
= √
66
χ2 hitung = ∑
( Oi – Ei )2
Ei
= 20,04
8. Melakukan Uji Normalitas Variabel X, dengan cara :
a. Mencari harga Z, dengan rumus :
SD
XXZ
Tabel 4.3
Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Skor Variabel X
Kelas
Interval
Batas
Kelas Z hitung Z tabel
Luas
Z tabel Ei Oi
(Oi – Ei)2
Ei
59,5 -0,70 -0,2420
60 – 64 0,0844 8,6088 5 8.02
64,5 -0,45 -0,3264
65 – 69 0,0943 9,6186 2 9,41
69,5 -0,20 -0,4207
70 – 74 -0,0953 -9,7206 7 -9,00
74,5 0,04 0,5160
75– 79 -0,0981 -10,0062 13 -8,70
79,5 0, 29 0,6141
80– 84 -0,0913 -9,3126 14 7,80
84,5 0,54 0,7054
85 – 89 -0,0798 -8,1396 11 6,78
89,5 0,79 0,7852
90 – 94 -0,0656 -6,912 12 5,16
94,5 1,04 0,8508
95 – 99 14
54,87
67
9. Mencari Derajat Kebebasan
Dk = k – 3
= 8 – 3
= 5
10. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5 % dan dk 5
χ2 = (1 – α ) (dk)
= (1 – 0,05 ) (5)
= (0,95) (5)
= 11,07
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa χ2hitung = 54,87 dan
χ2tabel = 11,07, jadi χ2
hitung (54,87) < χ2tabel (11,07), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
B. Uji Data Tentang Kemampuan praktek Sholat Wajib Siswa (Variabel Y)
Untuk mengetahui data tentang Praktek Sholat Wajib Siswa (Variabel Y),
penulis menyebarkan 13 item pertanyaan kepada 102 responden. Kemudian, data
hasil pelaksanaan praktek tersebut dikuantifikasikan dengan skala likert, dengan
keterangan Nilai A= 86-100 B= 71-85 C=61-70 D=51-60, diperoleh mengenai
Praktek Sholat Wajib Siswa. Mengurutkan data dari nilai yang terendah sampai nilai
tertinggi.
68
Dari hasil perhitungan pelaksanaan praktek sholat siswa variabel Y, maka
diperoleh nilai yang bervariasi, yang mana nilai tersebut penulis urutkan dari skor
terendah sampai skor tertinggi sebagai berikut :
60 60 60 60 65 65 65 65 68 68
68 68 68 70 70 70 70 70 70 73
73 73 75 75 75 78 78 78 78 78
78 79 79 79 79 79 79 79 79 80
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
80 82 82 82 82 82 82 82 82 82
82 82 82 82 82 82 83 83 83 83
83 85 85 85 85 85 85 85 85 85
85 85 85 88 88 88 88 88 88 88
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
90 90
Berdasarkan data di atas dapat diidentifikasikan bahwa nilai terendah adalah
60 dan nilai tertinggi adalah 90, maka untuk melakukan analisis data penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
69
1. Menentukan Range dengan rumus :
R = ( H – L ) + 1
= (90 – 60) + 1
= 30 + 1
= 3
2. Menentukan jumlah/banyaknya kelas, dengan menggunakan rumus Herbert A.
Struges.
K = 1 + (3,3) log n
= 1 (3,3) log 102
= 1 + (3,3) (2,0086)
= 7,62 (dibulatkan)
= 8
3. Menentukan Interval Kelas dengan rumus :
P =
=
= 3,87 (dibulatkan)
= 4
70
4. Menentukan Distribusi Frekuensi Variabel Y
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Y
No Interval F X F.X
1. 60 – 63 4 61,5 246
2. 64 – 67 4 65,5 262
3. 68 – 71 11 69,5 764,5
4. 72 – 75 6 73,5 441
5. 76 – 79 14 77,5 1085
6. 80 –83 32 81,5 2608
7. 84– 87 12 85,5 1026
8. 88– 91 19 89,5 1719,5
∑ 102 - 8072
71
5. Membuat Grafik Histogram dan Poligon Variabel Y
Histogram
72
poliygon
6. Menentukan ukuran gejala pusat/ tendensi sentral, dengan cara :
a. Menghitung Mean, dengan rumus :
N
FYiX
=
= 79,91
73
b. Menghitung Median, dengan rumus :
f
FkbnpbMe 2
1
14
61545,75
14
4545,57
= 82,71
e. Menghitung Modus dengan rumus:
Mo =
b =
= 75,5 b1 = 6 – 11= –5
b2 = 6 –14 = – 8 p = 4
= 75,5+ 4 –
– –
= 75,5 + 3 –
–
= 75,5+ 4 x –5
= 75,5+ –20
= 95,5
74
f. Deviasi
1. Uji Normalitas
Tabel 4.2
Uji Normalitas Variabel X
Interval F X X2 F X F X
2
60 – 63 4 61,5 3782,25 246 15129
64 – 67 4 65,5 4290,25 262 17161
68 – 71 11 69,5 4830,25 764,5 53132,75
72 – 75 6 73,5 5402,25 441 32413,5
76 – 79 14 77,5 6006,25 1085 84087,5
80 –83 32 81,5 6642,25 2608 212552
84– 87 12 85,5 7310,25 1026 87720
88– 91 19 89,5 8010,25 1719,5 152194,75
∑ 102 604 46274 8072 654390,5
SD = √∑
∑
∑
∑
= √
– (
)²
= √ – (79,137254902 )²
= √ – 732,09727028
75
χ2 hitung = ∑ ( Oi – Ei )
2
Ei
= √
= 75,44
7. Melakukan Uji Normalitas Variabel Y, dengan cara :
SD
YYZ
Tabel 4.6
Daftar Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Skor Variabel Y
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z
hitung Z tabel
Luas
Z tabel Ei Oi
(Oi – Ei)2
Ei
59,5 -1,25 -0,4013
60– 63 0,0155 1,581 4 1,49
63,5 -1,21 -0, 4168
64 – 67 0,0236 2,4072 4 0,76
67,5 -0,15 -0,4404
68 – 71 0,0237 2,4174 11 2,13
71,5 -0,09 -0,4641
72 – 75 0,0199 2,0298 6 0,92
75,5 -0,04 -0,4840
76 – 79 -0,016 1,632 14 6,94
79,5 0,00 0,5000
80 –83 -0,0239 -2,4378 32 10,6
83,5 0,06 0,5339
84 – 87 -0,0199 -2,0298 12 3,88
87,5 0,11 0,5438
88 – 91 19
26,72
76
8. Mencari Derajat Kebebasan
Dk = k – 3
= 8 – 3
= 5
9. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% dan dk 5
χ2 = (1 – α ) (dk)
= (1 – 0,05) (5)
= (0,95) (5)
= 11,07
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa χ2hitung = 26,72 dan χ2
tabel =
11,07, jadi χ2hitung (26,72) < χ2
tabel (11,07), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
nilai berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Korelasi antara Hubungan Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan Kemampuan Praktek Sholat Wajib
Uji korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui Hubungan Kedisiplinan Siswa
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (variabel X) Kemampuan Praktek
Sholat Wajib (variabel Y), adapun langkah-langkah yang penulis tempuh ialah
sebagai berikut :
77
1. Menyusun Data Variabel X dan variabel Y
Tabel 4.7
Data variabel X dan Y
No X Y X2
Y2
XY
1 60 60 3600 3600 3600
2 60 60 3600 3600 3600
3 60 60 3600 3600 3600
4 61 60 3721 3600 3660
5 61 65 3721 4225 3965
6 64 65 4096 4225 4160
7 67 65 4489 4225 4355
8 69 65 4761 4225 4485
9 72 68 5184 4624 4896
10 73 68 5329 4624 4964
11 73 68 5329 4624 4964
12 73 68 5329 4624 4964
13 74 68 5476 4624 5032
14 74 70 5476 4900 5180
15 74 70 5476 4900 5180
16 75 70 5625 4900 5250
17 75 70 5625 4900 5250
18 76 70 5776 4900 5320
19 76 70 5776 4900 5320
20 77 73 5929 5329 5621
21 77 73 5929 5329 5621
22 78 73 6084 5329 5694
23 78 75 6084 5625 5850
24 79 75 6241 5625 5925
25 79 75 6241 5625 5925
26 79 78 6241 6084 6162
27 79 78 6241 6084 6162
28 79 78 6241 6084 6162
29 80 78 6400 6084 6240
30 80 78 6400 6084 6240
31 81 78 6561 6084 6318
78
32 81 79 6561 6241 6399
33 81 79 6561 6241 6399
34 81 79 6561 6241 6399
35 81 79 6561 6241 6399
36 82 79 6724 6241 6478
37 82 79 6724 6241 6478
38 83 79 6889 6241 6557
39 83 79 6889 6241 6557
40 83 80 6889 6400 6640
41 84 80 7056 6400 6720
42 84 80 7056 6400 6720
43 85 80 7225 6400 6800
44 85 80 7225 6400 6800
45 85 80 7225 6400 6800
46 85 80 7225 6400 6800
47 86 80 7396 6400 6880
48 86 80 7396 6400 6880
49 87 80 7569 6400 6960
50 87 80 7569 6400 6960
51 88 80 7744 6400 7040
52 88 82 7744 6724 7216
53 88 82 7744 6724 7216
54 88 82 7744 6724 7216
55 89 82 7921 6724 7298
56 89 82 7921 6724 7298
57 89 82 7921 6724 7298
58 89 82 7921 6724 7298
59 89 82 7921 6724 7298
60 89 82 7921 6724 7298
61 89 82 7921 6724 7298
62 89 82 7921 6724 7298
63 89 82 7921 6724 7298
64 90 82 8100 6724 7380
65 90 82 8100 6724 7380
66 90 82 8100 6724 7380
67 90 83 8100 6889 7470
68 90 83 8100 6889 7470
69 90 83 8100 6889 7470
70 91 83 8281 6889 7553
71 91 83 8281 6889 7553
72 91 85 8281 7225 7735
79
73 91 85 8281 7225 7735
74 92 85 8464 7225 7820
75 92 85 8464 7225 7820
76 92 85 8464 7225 7820
77 92 85 8464 7225 7820
78 92 85 8464 7225 7820
79 92 85 8464 7225 7820
80 92 85 8464 7225 7820
81 92 85 8464 7225 7820
82 92 85 8464 7225 7820
83 92 85 8464 7225 7820
84 93 88 8649 7744 8184
85 94 88 8836 7744 8272
86 94 88 8836 7744 8272
87 94 88 8836 7744 8272
88 94 88 8836 7744 8272
89 95 88 9025 7744 8360
90 95 88 9025 7744 8360
91 95 90 9025 8100 8550
92 95 90 9025 8100 8550
93 96 90 9216 8100 8640
94 96 90 9216 8100 8640
95 96 90 9216 8100 8640
96 96 90 9216 8100 8640
97 96 90 9216 8100 8640
98 96 90 9216 8100 8640
99 97 90 9409 8100 8730
100 98 90 9604 8100 8820
101 98 90 9604 8100 8820
102 98 90 9604 8100 8820
∑ 8648 8055 735121 648424 696429
Dari tabel di atas, diketahui :
∑ X = 8648
∑ Y = 8055
∑ X2 = 735121
∑ Y2 = 648424
80
(∑X2) (∑Y) – (∑X) (∑XY)
N ∑X2 – (∑X)
2
(735121) (8055) – (8648) (696429)
102 (735121) – (8648)2
5921399655 – 6023414421
74982342 – 74787904
–102014766
194438
N ∑XY – (∑X) (∑Y)
N ∑X2 – (∑X)
2
102 (696429) – (8648) (8055)
102 (735121) – (8648)2
71035758 – 69659640
74982342 – 74787904
137118
194438
∑ XY = 696429
2. Menghitung Persamaan Regresi dengan rumus :
a =
=
=
=
= –524, 66
b =
=
=
=
= 0, 70
Jadi persamaan regresinya adalah Y = (–524, 66) + 0,70 X, artinya setiap
perubahan dari satuan variabel X, maka akan terjadi perubahan pula sebesar 0,70
terhadap variabel Y pada konstanta –524, 66
81
N ∑XY – (∑X ) (∑Y)
√ N ∑ X2 – (∑X)
2
N ∑Y2 – (∑Y)
2
√ 102 (735121) – (8648)2 102 (648424) – (8055)
2
102 (696429) – (8648) (8055)
71035758 – 69659640
√ (74982342) – (74787904)
)
(66139248) – (64883025)
√ (194438) (1256223)
137118
137118
2442574
3. Menentukan Koefisien Korelasi dengan rumus Product Moment yaitu :
rxy =
=
=
=
=
= 0, 56
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa indeks koefisien korelasi sebesar
0, 56 Setelah di konsultasikan dengan tabel interpretasi ternyata angka “r” berada
antara (0,41 – 0,70), yang interpretasinya ialah.
82
r√ N - 2
Tabel 4.8
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment
Besar “r” Product Moment Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
sangat lemah atau sangat rendah
0,21 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
lemah atau rendah
0,41 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
sedang atau cukup
0,71 – 0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
kuat atau tinggi
0,91 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
sangat kuat atau sangat tinggi
4. Menentukan Uji Signifikansi Korelasi
Untuk menentukan uji signifikansi korelasi dapat ditempuh dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Menentukan t hitung dengan rumus :
83
0, 56√ 102 - 2
√ I - r2
√ I – 0,562
5,6
0,44
t =
=
=
= 12,72
b. Menentukan Derajat Kebebasan (Db)
Db = N – 2
= 102 – 2
= 100
c. Menentukan Distribusi t tabel dengan Taraf Signifikasi 5% dan db 99
ttabel = (1 – α) (db)
= (1 – 0,05) (100)
= (0,95) (100)
= 1,65
Oleh karena thitung = 12,72dan ttabel = 1,65 dimanaa thitung (12,72) > ttabel (1,65)
dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho)
ditolak. Kesimpulannya ialah : terdapat korelasi positif yang signifikan antara
variabel X dengan variabel Y.
84
5. Menentukan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y, dengan
menggunakan Coefisien Determinasi :
CD = r2 x 100 %
= 0, 562 x 100 %
= 0, 3136 x 100 %
= 31,36 %
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hubungan kedisiplinan
siswa dalam pembelajaran PAI (variabel X) dengan kemampuan praktek sholat wajib
siswa (variabel Y) adalah 31,36 % sedangkan sisanya sebesar 68,64 % dipengaruhi
oleh faktor lain.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan di kelas VII SMP
NEGRI 1 Jiput hubungan antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI dengan
kemampuan praktek sholat wajib siswa, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
1. Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran PAI (Variabel X) di kelas VII SMPN
1 Jiput Kab. Pandeglang tergolong kategori cukup baik, Artinya bahwa
tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran PAI sudah cukup baik
2. Berdasarkan hasil analisis bahwa kemampuan Praktek sholat wajib siswa di
kelas VII SMPN 1 Jiput Kab. Pandeglang (Variabel Y) termasuk dalam
katagori normal dan baik. Artinya siswa sudah mampu mempraktekan Sholat
dengan baik.
3. Berdasarkan hasil analisis bahwa Hubungan antara kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran PAI (variabel X) dengan kemampuan praktek sholat wajib siswa
(variabel Y) di SMP Negeri 1 Jiput diperoleh harga koefesien korelasi sebesar
0,56. yang berarti hubungan diantara keduanya bernilai sedang atau cukup.
69
86
A. Saran-saran
Setelah mengadakan penelitian di SMP NEGRI 1 Jiput tentang hubungan
antara kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI dengan kemampuan praktek sholat
wajib siswa, maka penulis akan menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Sebaiknya, siswa juga meningkatkan kedisiplinannya dalam pembelajaran
PAI karena hasil penelitian membuktikkan bahwa kedisiplinannya dalam
pembelajaran PAI memiliki peranan yang positif dengan kemampuan praktek sholat
wajib siswa.
2. Bagi Guru SMP NEGRI 1 Jiput
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinannya dalam pembelajaran
PAI memiliki peranan atau korelasi positif terhadap kemampuan praktek sholat wajib
siswa. maka sebaiknya tenaga pengajar untuk meningkatkan kedisiplinannya dalam
pembelajaran PAI maupun pada mata pelajaran lainnya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999
Arikunto,Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006
Daradjat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970
Darmadi Hamid, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Konsep
Dasar dan Implemetasinya, Bandung: Alfabeta, 2013
Fachrudin Indra Soekarto, Administrasi Pendidikan, Tim Publikasi, FIB IKIP
Malang,1989
Imron Ali, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara, 2011
Kasiran Muhammad, Ilmu Jiwa perkembangan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983
kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (yayasan penyelenggara,
penerjemah ataupenafsir Al-Qur’an, jakarta: 1 Maret 1971
Margono S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional, Bandung : Pt Remaja Sodarkaya, 2013.
Nasution Noehi,DKK, Psikologi Pendidikan, Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, jakarta 1997
Qutb Muhammad, istem Pendidikan Islam, PT. Al-Ma‟arif. Bandung:1993
Rasjid Sulaiman, Fiqih Islam, Jakarta: Attahiriyah, 1976
Sartono dan Umar, Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: CV. Pustaka
Setia. 1998,
Darwyan Syah, Dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Haja Mandiri, 2006
Shiddieqy ash Hasbi, Hukum-hukum Fiqih Islam, Yogyakarta: PT. Bulan Bintang,
1970
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012
88
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002),
Suja‟I, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, Semarang: Walisongo Press, 2008
Sumantri Jujun S, Filsafat Ilmu, Jakarta: Pt Penebar Swadaya 2010
Taniredja Tukiran. Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta,
2014
Widagdho Djoko, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta, 1994
Yousda ine i Amirman dan Arifin Zainal, Penelitian dan Statistic Pendidikan,
Bandung: Bumi Aksara, 1992