Upload
vodung
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP GURU DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Studi Kasus : Pada Guru-Guru SMK YPKK 1 Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Ari Wibowo
NIM: 031334054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Jangan takut ! Hidup bersama Tuhan merupakan suatu petualangan yang mengagumkan (Paus Yohanes Paulus II) ”Masa depan harus dipikirkan, direncanakan, dan dipersiapkan sebaik-
baiknya tetapi jangan sekali-kali khawatir akan hari esok.” (Dele Carnegie)
”Kita berasal dari Tuhan, kita bergantung pada Tuhan, Tuhan mempunyai rencana bagi hidup, tubuh, jiwa dan masa depan kita.”
(Paus Yohanes Paulus II) Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
pembimbingku yang terus bekerja dalam hidupku.
Kepada Bapak Ibuku tercinta yang dengan tulus
dan doa restunya aku bisa menjadi seperti ini.
Kakak-kakakku yang terkasih yang telah
mendukung dan mendoakanku.
Dwi yang telah menyayangi dan mendoakanku.
Seluruh keluarga besarku terimakasih untuk
semuanya.
Teman-temanku semua dan sahabatku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ari Wibowo
Nomor Mahasiswa : 031334054
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP GURU DALAM ROSES BELAJAR MENGAJAR
Studi Kasus : Pada Guru-Guru SMK YPKK 1 Sleman, Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Maret 2008
Yang menyatakan,
(Ari Wibowo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “HUBUNGAN
ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP
GURU DALAM PROSES BELAJAR”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan berupa
dorongan, motivasi, bimbingan, sarana, materi. Oleh karena dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan ini, antara lain :
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama SJ., M.Sc. Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. T. Sarkim., M.Ed., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar membimbing serta memberi masukan dan dorongan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi.
6. Ibu Corenelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempuranaan skripsi ini.
7. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji skripsi
yang telah memberikan arahan dan masukan demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
8. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
9. Bapak Drs., Joko Purwanto selaku kepala sekolah SMK YPKK 1 yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
10. Ibu Sunarti, S.Pd., yang telah membantu kelancaran dalam pengumpulan data
untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Segenap Bapak/Ibu guru SMK YPKK I Sleman yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dalam penelitian, serta seluruh
karyawan yang telah bersedia membantu dalam mengumpulan informasi yang
dibutuhkan penulis.
12. Bapak Y. Broto Purwanto, S.Pd yang telah membantu untuk penyelesaian
skripsi ini.
13. Kedua orang tuaku (FX. Sugeng dan Th. Sunarti Yuni) yang telah memberikan
semangat, perhatian, doa yang diberikan kepadaku sampai saat ini akhirnya
aku lulus.
14. Kakak-kakakku (Bang Komar, Mbak Lis, Mbak Novi), adik-adikku (Linda,
Nanda, Siska, Sari) terimakasih untuk doa, dan kasih sayang.
15. Dwi yang telah memberi semangat, kasih sayang, nasehat kepadaku dan
doanya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
16. Keluarga besar di Bangka, Demangan, Solo dan Jakarta yang telah banyak
berdoa dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini terimakasih untuk
semuanya.
17. Teman-teman seperjuangan di PAK B ’03 Agus ”Pakdhe”, Anes “Om”,
Encep, Wawan “Wanted”, Santi, Siska, Nining, Tiara “Bibir”, Yeni “Yenol”,
Mety, Yiska, Septi, Wulan, Lala, Ana, Dewi, Hana, Koko, aku belajar banyak
dari kalian, terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, dan kapan kita
kumpul lagi ni.
18. Mas Pyank, Mbak Vero, Hugo, Mas Nawan, Angga, Nonok, Mas Gogon, Ko
Santoso, Mbak Wina, Mbak Krisni, Komunitas Tunggorono 6, Weli, Ahen,
Didik, Mbak Erni, rekan-rekan Selasa Kliwonan terimakasih untuk dukungan
dan doanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
19. Motor Supra X ku AB 5990 SU yang banyak membantuku kemana-mana,
terimakasih untuk jasa mu, aku akan selalu menjagamu.
20. Semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang
tidak bisa aku sebutkan satu persatu terimakasih untuk semuannya ya.
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kemajuan yang akan datang.
Yogyakarta, 11 Maret 2008
Penulis
Ari Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN SIKAP GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Studi Kasus pada Guru-Guru SMK YPKK 1 Sleman, Yogyakarta
Ari Wibowo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar; (2) hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Penelitian dilaksanakan di SMK YPKK 1 Sleman pada bulan November 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru SMK YPKK yaitu 42 guru. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Untuk mengetahui masing-masing hubungan antara konsep diri dan kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar digunakan teknik korelasi parsial. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar dengan
21. xxyr hitung = 0,349; (2) ada hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar dengan
12. xxyr hitung = 0,310.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONCEPT, JOB SATISFACTION AND TEACHERS’ ATTITUDE IN TEACHING
LEARNING PROCESS A Case Study at Teachers’ SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta
Ari Wibowo
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
This research aims to know whether: (1) the relationship between self concept and teachers’ attitude in teaching learning process; (2) the relationship between job satisfaction and teachers’ attitude in teaching learning process.
This research was conducted in “SMK YPKK 1”, Sleman, in November 2007. The population of this research were 42 teachers’. The techniques for collective the data were interviews, questionnaire, and documentation. To know each relationship between self concept, job satisfaction and teachers’ attitude in teaching learning process partial correlation technique was used.
The results of this research show that: (1) there is a relationship between self concept and teachers’ attitude in teaching learning process (
21. xxyr count = 0,349); (2) there is a relationship between job satisfaction and teachers’ attitude in teaching learning process (
12. xxyr count = 0,310).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri .......................................................................................... 6
1. Terbentuknya Konsep Diri ............................................................. 9
2. Struktur Konsep Diri ...................................................................... 10
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri .... 11
B. Kepuasan Kerja .................................................................................... 14
1. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja ....................................................... 17
C. Sikap Guru ........................................................................................... 19
1. SikapIdeal Guru ............................................................................. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Aspek Sikap ................................................................................... 23
3. Faktor-Faktor Pembentukan Sikap ................................................. 24
D. Proses Belajar Mengajar ...................................................................... 27
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 32
F. Kerangka Berpikir ................................................................................ 33
1. Hubungan antara Konsep Diri dengan Sikap Guru dalam
Proses Belajar Mengajar ................................................................ 33
2. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru dalam Proses
Belajar Mengajar ............................................................................ 33
G. Model Penelitian .................................................................................. 34
H. Hipotesis ............................................................................................... 34
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 36
1. Tempat Penelitian .......................................................................... 36
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 36
C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 36
1. Subyek Penelitian ........................................................................... 36
2. Obyek Penelitian ............................................................................ 36
D. Populasi ................................................................................................ 37
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 37
1. Variabel Bebas ............................................................................... 37
2. Variabel Terikat ............................................................................. 38
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 40
1. Kuesioner ....................................................................................... 40
2. Dokumentasi .................................................................................. 41
3. Observasi ........................................................................................ 41
4. Wawancara ..................................................................................... 41
G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 41
1. Pengujian Validitas ........................................................................ 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Pengujian Reliabilitas .................................................................... 46
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 48
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................. 48
2. Pengujian Hipotesis Penelitian ....................................................... 49
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Mengenal Sekolah ................................................................................ 53
1. Sejarah SMK YPKK 1 Sleman ...................................................... 53
2. Visi dan Misi SMK YPKK 1 Sleman ............................................ 53
B. Tujuan Pendidikan di SMK .................................................................. 54
C. Organisasi Sekolah SMK YPKK 1 Sleman ......................................... 55
D. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 55
E. Siswa .................................................................................................... 57
F. Kondisi Fisik dan Lingkungan ............................................................. 58
G. Fasilitas atau peralatan sekolah ............................................................ 58
H. Hubungan SMK dengan Institusi Lain ................................................. 59
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 60
1. Konsep Diri .................................................................................... 60
2. Kepuasan Kerja .............................................................................. 61
3. Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar .................................. 62
B. Analisis Data ........................................................................................ 63
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................. 63
2. Pengujian Hipotesis Penelitian ....................................................... 65
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 69
1. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Sikap Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar ............................................................................ 69
2. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru Dalam
Proses Belajar Mengajar ................................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 73
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 73
C. Saran ..................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengaruh Konsep Diri dan Kepuasaan Kerja Terhadap Sikap
Guru Dalam Proses Belajar Mengajar ........................................ 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instrumen Konsep Diri, Kepuasan Kerja dan Sikap Guru Dalam
Proses Belajar Mengajar ................................................................ 39
Tabel 3.2 Tabel Validitas Konsep Diri........................................................... 43
Tabel 3.3 Tabel Validitas Kepuasan kerja ..................................................... 44
Tabel 3.4 Tabel Validitas Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar ......... 45
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ........................................................................ 47
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 47
Tabel 3.7 Indeks dan Interprestasi Korelasi ................................................... 52
Tabel 4.1 Daftar Nama Guru SMK YPKK 1 ................................................. 56
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Konsep Diri .................................................. 61
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja............................................. 62
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar . 63
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Konsep Diri, Kepuasan
Kerja, dan Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar ................. 64
Tabel 5.5 Tabel Linieritas .............................................................................. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Kuesioner .............................................................................. 79
Lampiran II. Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 84
Lampiran III. Data Induk Penelitian ........................................................... 90
Lampiran IV. Daftar Distribusi Frekuensi ................................................... 94
Lampiran V. Pengujian Normalitas Dan Linieritas .................................... 98
Lampiran VI. Perhitungan Korelasi Partial ................................................. 99
Lampiran VII. Perhitungan Persentase Kuesioner ........................................ 102
Lampiran VIII. Tabel Statistik ...................................................................... 103
Lampiran IX. Surat Ijin Penelitian ............................................................... 106
Lampiran X. Surat Keterangan ................................................................... 108
Lampiran XI. Struktur Organisasi Sekolah .................................................. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran dunia pendidikan baik informal maupun formal sangatlah
berpengaruh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam
hal ini adalah peserta didik atau siswa. Pendidikan yang bermutu tentu saja
akan menghasilkan output yang baik dan berkualitas. Dalam rangka
meningkatkan kualitas output, guru merupakan faktor yang paling penting.
Menurut Bafadal (kompas, 23 maret 2007) pembelajaran di sekolah mustahil
terlaksana tanpa pengembangan profesionalisme guru. Ibarat penyakit
terpuruknya kualitas guru ini sudah seperti penyakit kronis, bahkan sudah
dalam tahap sekarat. Oleh karena itu, setiap usaha peningkatan mutu
pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik
dalam segi jumlah maupun mutunya. Usaha-usaha itu meliputi peningkatan
sarana dan prasarana, peningkatan kemampuan guru melalui penataran-
penataran, pendidikan lanjutan, diskusi kelompok, studi banding serta secara
kolektif guru ditawarkan pembuatan pendalaman materi pelajaran,
pengembangan bahan ajar, penelitian tindakan kelas, pengembangan model uji
kompetensi dan proses sertifikasi bagi pendidik, serta penulisan karya ilmiah
(kompas, 7 maret 2007).
Dalam kenyataannya masih terdengar keluhan-keluhan dari lapangan
yang menunjukan bahwa masih ada guru yang belum mengajar secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Misalnya, ada guru yang mengajar tanpa membuat persiapan dan kurang
memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam proses
belajar mengajar serta dalam penyampaian materi terlalu cepat sehingga
membuat siswa kesulitan untuk menerima materi tersebut. Guru yang seperti
ini belum mempunyai dorongan yang kuat dari dalam diri guru itu sendiri
untuk merasakan atau mengecap kepuasan profesinya melalui bidang studi
yang diampunya, penerapan metode yang benar dalam proses belajar dan
kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik sesuai dengan ketentuan yang
ada.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru memiliki sikap yang
berbeda-beda dihadapan para anak didiknya. Sikap guru yang diperlihatkan
kepada para anak didiknya merupakan pancaran kepribadian individu seorang
guru yang sebenarnya. Sikap yang dimiliki guru dalam proses belajar
mengajar tersebut dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki guru serta
tingkat kepuasan yang dicapai oleh guru tersebut.
Sikap senantiasa mengikutsertakan segi evaluasi yang berasal dari
komponen karakteristik afeksi. Komponen afeksi mengandung sistem
penilaian emosional yang dapat bersikap positif atau negatif atau dapat
menimbulkan perasaan senang maupun tidak senang. Guru merupakan
pelaksana utama dalam kegiatan proses belajar mengajar, maka sikap positif
maupun negatif terhadap pekerjaannya akan sangat berpengaruh terhadap
tercapainya suatu tujuan pengajaran. Selain itu, sikap seorang guru terhadap
dirinya sendiri sangatlah dipengaruhi oleh bagaimana cara orang disekitarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memberlakukannya ketika dia masih anak-anak, ketika ia belum mampu
menyaring benar tidaknya perkataan orang lain terhadap dirinya.
Seorang guru pasti memiliki konsep diri yang tegas dan jelas dalam
hidupnya, konsep diri yang seperti ini akan mendukungnya dalam bersikap
ketika harus menghadapi siswanya maupun ketika akan menyampaikan materi
pelajaran dengan pemilihan metode pengajaran yang tepat. Guru yang
memiliki konsep diri yang baik akan memiliki sikap yang baik pula terhadap
siswa maupun teman sejawatnya dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya,
guru yang memiliki konsep diri yang tidak baik maka sikap yang ditunjukan
juga akan tidak baik sehingga akan mengurangi rasa hormat dan simpati dari
para siswanya. Oleh karena itu, konsep diri akan membatasi bagaimana
seseorang menilai tentang dirinya sendiri, apa yang mungkin dapat dilakukan
dimasa depan dan bagaimana seseorang tersebut menilai penampilannya
sendiri, sehingga ia akan bersikap sesuai dengan karakteristik.
Selain konsep diri yang baik, kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi
sikap yang ditunjukan kepada para siswa maupun pada teman-teman
sejawatnya sehingga menjadi lebih baik dan positif. Kepuasan kerja juga
sangat menentukan kepribadian seseorang, karena mempunyai kaitan yang
erat dengan kebutuhan individual guru. Kepuasan kerja guru akan timbul
apabila guru tersebut merasakan bahwa pengalaman-pengalaman yang
diperolehnya dalam bekerja dapat memenuhi kebutuhannya sebagai individu
seperti sandang, pangan dan papan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat
sejauh mana konsep diri dan kepuasan kerja memiliki hubungan dengan sikap
guru dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Hubungan Antara Konsep Diri dan Kepuasaan Kerja Dengan Sikap
Guru Dalam Proses Belajar Mengajar”.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya akan meneliti konsep diri, kepuasan kerja
dan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah ada hubungan positif antara konsep diri dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar?
2. Apakah ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh bukti :
1. Ada atau tidaknya hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Ada atau tidaknya hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan akademik (teoritik)
Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan dan sebagai
pembanding bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang lebih
mendalam tentang pengembangan topik ini.
2. Kegunaan praktis-empiris
a. Mahasiswa.
1) Sebagai calon guru, peneliti semakin mengetahui dan memahami
bahwa peranan penting konsep diri dan kepuasan kerja dengan
sikap guru dalam proses belajar mengajar.
2) Melatih dan mengaplikasikan antara pengetahuan teoritik dengan
kenyataan.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan untuk mengevaluasi diri dan sebagai masukan serta
pedoman untuk melihat sejauh mana konsep diri serta kepuasaan kerja
serta menentukan sikap dalam proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri
Kunci keberhasilan hidup kita adalah konsep diri yang positif. Konsep
diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan
hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu
operating system yang menjalankan suatu komputer. Terlepas dari sebaik
apapun perangkat keras komputer dan program yang di-install, apabila sistem
operasinya tidak baik dan banyak kesalahan maka komputer tidak dapat
bekerja dengan maksimal. Hal yang sama berlaku bagi manusia. Ada berbagai
macam definisi mengenai konsep diri yang telah dikemukakan oleh beberapa
ahli bahkan dari beberapa definisi tersebut telah dicantumkan di dalam
berbagai buku. Beberapa ahli telah mendefenisikan konsep diri secara
berbeda-beda meskipun pada dasarnya konsep yang ingin disampaikan sama.
Ada berbagai definisi tentang konsep diri, diantaranya, konsep diri
adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang
mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-
install akan masuk dipikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh
sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin
baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil
(www.kompas.com).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Demikian pula sebaliknya. Konsep diri dapat juga didefinisikan secara
umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap
dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini
dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-
apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan
kehilangan daya tarik terhadap hidup (www.e-psikologi.com). Orang dengan
konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan
dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai
kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif,
akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak
yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau
menyalahkan orang lain.
Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih
optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu,
juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan di pandang
sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai penemuan dan
pelajaran berharga untuk melangkah ke depan (www.e-psikologi.com). Orang
dengan konsep diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan orang
lain, spontan dan orisinil, bebas mengemukakan pendapat dan melihat hal-hal
yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan
datang serta tidak takut untuk bergaul dengan siapa saja karena dia dapat
membawa dirinya dan merasa diterima di dalam lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Konsep diri ideal juga dapat diartikan adalah seseorang mengenai
penampilan dan kepribadian yang didambakan (Hurlock, 1999:237). Menurut
Burns (Susanto, 2001:7) mengatakan bahwa konsep diri merupakan
pengertian, harapan dan penilaian seseorang mengenai bagaimaana dirinya
yang dicita-citakan dan dirinya dalam realita yang sesungguhnya secara fisik
maupun psikologis. Pada saat seseorang mempunyai satu rangkaian pengertian
tentang dirinya ia juga mempunyai satu rangkaian pandangan lain yaitu
kemungkinan menjadi apa dimasa yang akan datang.
Menurut Traver (Ananda, http://www.geocities.com/jipsumbar) bahwa
konsep diri memiliki energi yang berpengaruh terhadap perilaku guru,
menghasilkan kegiatan pembelajaran yang penuh semangat, dan adanya rasa
percaya bahwa pembelajaran tersebut sangat bermanfaat.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsep
diri guru muncul dari dalam guru itu sendiri dan merupakan bagian dari sikap
guru itu sendiri. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak
percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal
yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri,
merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan
masih banyak perilaku inferior lainnya sehingga orang tidak berani melakukan
sesuatu yang terbaik dan menilai dirinya tidak mempunyai kemampuan yang
lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Terbentuknya Konsep Diri
Konsep diri tumbuh dan berkembang melalui proses internalisasi
pengalaman psikologis. Pengalaman tersebut tumbuh atas dasar eksplorasi
individu terhadap lingkungannya dan merupakan hasil refleksinya sendiri
terhadap reaksi dan perlakuan orang lain yang sangat berpengaruh atas
dirinya. Jadi konsep diri merupakan hasil pengalaman belajar, bukan
pembawaan sejak lahir tetapi berkembang secara bertahap sebagai hasil
pemahaman tentang dirinya dan orang lain yang diperoleh dari
pengalaman-pengalaman (Burns, 1993:186).
Konsep diri terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu
orang lain. Artinya konsep diri terbentuk dari pengalaman seseorang
dalam membangun relasi dengan orang lain. Dalam berinteraksi, seseorang
akan menerima tanggapan. Tanggapan yang diberikan tersebut akan
dijadikan sebagai cermin bagi seseorang untuk menilai dan memandang
dirinya sendiri.
Selanjutnya Roger (Burns, 1993:47) mengemukakan bahwa
gambaran diri yang sudah tertanam dengan baik di masa kecil akan
berkembang dan mengambil cara khusus untuk mengungkapnya. Salah
satu alasan mengapa rasa hormat dan penghargaan terhadap diri seseorang
sangat penting adalah ketika orang melepaskan sikap kekanak-kanakannya
dan memperluaskan pandangannya dimasa dewasa, dia tetap
mempertahankan jati dirinya yang sudah terbentuk dan memilih tujuan-
tujuan serta melakukan tugas yang dirasa tepat untuk dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Struktur Konsep Diri
Secara hierakis, konsep diri terdiri dari beberapa tingkat. Tingkat
pertama adalah konsep diri global. Konsep diri global merupakan
gambaran atau kenyakinan seseorang dalam memahami dirinya sendiri
secara menyeluruh. Selanjutnya dibawahnya, pada tingkat kedua adalah
konsep diri mayor merupakan gambaran serta keyakinan seseorang dalam
memahami aspek sosial, fisik dan akademis dirinya. Tingkat ketiga adalah
konsep diri spesifik merupakan cara individu memahami dirinya sendiri
terhadap setiap jenis kegiatan dalam aspek akademis sosial maupun fisik.
Menurut James (pudjijogyanti, 1985:5) konsep diri global
merupakan suatu arus kesadaran dari seluruh keunikan individu. Dalam
arus kesadaran itu ada “The I” yaitu aku subyek dan “The Me” yaitu aku
obyek. Kedua “aku” ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dibedakan
atau dipisahkan satu sama lain. Aku obyek ada karena proses menjadi tahu
dan proses ini bisa terjadi karena manusia mampu merefleksi dirinya
sendiri.
Dalam konsep diri global, apa yang dinilai oleh individu tentang
dirinya sendiri dapat dibagi, sebagai berikut.
a. Konsep diri yang disadari, yaitu pandangan individu akan kemampuan
dan perannya.
b. Konsep diri sosial atau konsep diri menurut orang lain yaitu,
pandangan individu tentang bagaimana orang lain memandang atau
menilai dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Konsep diri ideal yaitu harapan seseorang akan dirinya sendiri atau
cita-cita yang akan dicapai.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri.
Fitt (Kusumatuti, 2000:18) mengemukakan lima faktor yang dapat
mempengaruhi terbentuknya perkembangan konsep diri. Faktor-faktor
tersebut antara lain:
a. Diri fisik (psysical self);
Dilihat dari segi fisik, kesehatan, penampilan luar dan gerakan
motoriknya, bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri. Perasaan
yang dimiliki oleh seseorang mengenai diri fisik serupa dengan
perasaan yang ia pegang mengenai dirinya sendiri secara umum.
Penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang baik dari diri
sendiri maupun orang lain sangat mempengaruhi pembentukan
perkembangan konsep diri ke arah positif. Sebaliknya pandangan atau
penilaian seseorang yang bersifat negatif terhadap diri seseorang akan
mengarahkan pada perkembangan konsep diri yang negatif.
Hal ini sependapat Burns (1993:197) yang mengatakan bahwa
penilaian yang positif terhadap keadaan fisik seseorang, baik dari
dirinya sendiri maupun dari orang lain sangat membantu
perkembangan konsep diri ke arah yang positif. Penilaian yang positif
ini akan menumbuhkan rasa puas terhadap diri sebagai individu
mampu menerima dirinya sendiri dan meningkatkan harga dirinya.
Sebaliknya pandangan yang negatif terhadap diri fisik seseorang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menyebabkan individu sulit untuk menerima dirinya, rendah diri atau
minder dan kurang percaya diri.
b. Diri pribadi (personal selft)
Di dalam individu masing-masing orang memilik kemampuan
untuk menilai dirinya sendiri dan bagaimana ia melihat dirinya diri
pribadinya sendiri. Seseorang yang dapat memandang dirinya sendiri
secara positif tentu akan lebih mudah untuk menerima keberadaan
dirinya yaitu kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, serta tidak
mempunyai rasa malu dan takut untuk mengungkapkan diri pribadinya
kepada setiap orang, dan sebaliknya apabila seseorang memandang
rendah diri pribadinya sendiri tentu akan mengalami kendala untuk
menerima keadaan dirinya sendiri dan orang lain serta akan memiliki
rasa takut untuk mengungkapkan diri pribadinya kepada orang lain.
c. Diri keluarga (family self)
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang menanggapi
perilaku individu baik orang tua, saudara kandung, atau orang lain
yang tinggal dalam satu atap dengan individu (Burns, 1993:256).
Selanjutnya, Stoot (Burns, 1993:257) mengemukakan bahwa pola
membesarkan anak berasal dari keluarga di mana terdapat penerimaan,
rasa saling percaya, dan kecocokan antara anak dan orang tua, diberi
kebebasan untuk berkembang, diberi batasan yang tegas mengenai
perilakunya, diajarkan untuk mandiri, dan lebih berpandang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengenai diri mereka sendiri. Hal ini tentu saja akan membawa konsep
diri seseorang yang positif.
d. Diri etika moral (moral ethical self)
Individu yang memiliki etika moral matang akan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bila tidak memenuhi
harapan sosial ia tidak akan merasa bersalah terhadap perilakunya,
mampu memilih dan mampu menentukan perilaku yang di inginkan.
Sebaliknya, individu yang tidak memiliki etika moral yang matang
akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar moral yang
telah ditetapkan oleh masyarakat dan penerimaan dirinya rendah.
e. Lingkungan sosial (social self)
Perkembangan konsep diri juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi konsep diri ke arah
positif atau negatif dipengaruhi oleh adanya perbedaan perilaku orang
tua dari status sosial ekonomi yang tinggi dan menengah akan
menekankan kemandirian, memberi tingkat aspirasi yang tinggi,
mendukung dan memberi perhatian serta kasih sayang kepada mereka.
Hal ini akan mempengaruhi konsep diri pada lingkungan sosial yang
positif. Sebaliknya, bila orang tua dari status sosial ekonomi rendah
menekankan pada memberikan hukuman, aspirasi rendah dan
memberikan sedikit rasa kasih sayang serta perhatian kepada mereka
tentu saja akan mengarah pada lingkungan sosial yang negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berzonsky (Yulianti, 1997:21) mengemukakan bahwa konsep
diri memiliki beberapa faktor sebagai berikut:
1). faktor fisik, merupakan penilaian seseorang terhadap segala
sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, benda-benda
yang menjadi miliknya dan sebagainya;
2). faktor psikis, merupakan pikiran sikap dan perasaan yang ia miliki
terhadap dirinya sendiri;
3). faktor sosial, adalah bagaimana peranan sosial yang dimainkan
seseorang dan penilaian seseorang terhadap peran tersebut;
4). faktor moral, merupakan nilai dan prinsip yang memberi arti serta
arah bagi kehidupan seseorang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri tersebut secara garis besar
mencakup faktor penilaian individu terhadap diri sendiri dari sudut
pandangnya sendiri dan berdasarkan pandangan orang lain di
sekitarnya.
B. Kepuasan Kerja
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, di
mana setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang beraneka ragam
sesuai dengan sistem yang berlaku dalam dirinya. Semakin besar aspek-aspek
yang ada dalam pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan individu
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kebutuhan seseorang memang beraneka ragam, tetapi ada kebutuhan
utama yang harus diinginkan oleh seseorang untuk dipenuhi tetapi ada juga
kebutuhan utama yang harus diutamakan dalam pemenuhannya, misalnya saja
ada balas jasa yang adil, pekerjaan aman secara ekonomis, rekan kerja yang
dapat bekerja sama, serta lingkungan kerja yang harmonis
Dibawah ini adalah pendapat beberapa ahli tentang kepuasan kerja.
1. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut
penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan
situasi kerja termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi
fisik dan kondisi psikologis (As,ad, 1978:62).
2. Menurut Handoko (1985:143) kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
3. Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosional karyawan di mana
terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa
yang memang diinginkan oleh karyawan bersangkutan (Martoyo,
2000:142).
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja menyangkut sikap karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi yang terkait
seperti kondisi kerja, hubungan dengan atasan atau rekan kerja, serta harapan-
harapan pekerja terhadap pekerjaannya saat ini dan di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Ada beberapa teori-teori yang terkenal dalam hal ini adalah equity
theory dan two factor theory (Siagian, 1995: 164). Intisari dari teori-teori
tersebut adalah teori keadilan dan teori dua faktor.
1. Teori keadilan (Equity theory)
Teori keadilan menjelaskan bahwa orang atau karyawan merasa puas atau
tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas
situasi atau keadaan yang ada. Perasaan adil atau tidak adil atas situasi
yang diperoleh karyawan dengan cara membandingkan dirinya dengan
orang lain yang sekelas atau sederajat.
2. Teori dua faktor (Two factor theory)
Teori dua faktor yang dikembangkan oleh Herzberg yang dikutip oleh
Siagian (1995:164) pada prinsipnya membedakan faktor-faktor penyebab
kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Pemenuhan terhadap faktor
ketidakpuasan kerja tidak akan menyebabkan kepuasan kerja tetapi hanya
akan mengurangi ketidakpuasan kerja. Kesimpulan dari teori ini adalah
memberikan gambaran bahwa kepuasan akan hasil pekerjaan seseorang itu
dipengaruhi oleh faktor pemuas. Faktor pemuas tersebut adalah prestasi,
pengakuan, memperoleh kemajuan, telah mengerjakan sesuatu hal yang
cukup penting dan tanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Harold E. Burt (As’ad, 1995:112) mengemukakan pendapatnya
tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah:
a. faktor hubungan antar karyawan, antara lain hubungan langsung antara
atasan dengan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja, hubungan
sosial antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi
kerja;
b. faktor individual yaitu berhubungan dengan sikap, umur, jenis
kelamin;
c. faktor-faktor luar yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keadaan
keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan.
Menurut Tiffin dan Cormick yang dikutip oleh (As’ad, 1995:362)
yang mempelajari hasil penelitian kemudian mengelompokkan faktor-
faktor kepuasan kerja sebagai berikut.
a. Ketenagakerjaan, yaitu keadaan yang dirasakan aman adalah
merupakan faktor-faktor yang penting dalam mempengaruhi perasaan
nyaman karyawan.
b. Kompensasi-kompensasi, yaitu penerimaan fasilitas yang bukan
berupa uang.
c. Keuntungan-keuntungan finansial, meliputi: gaji, tunjangan, dan lain-
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Kesempatan untuk maju. Seseorang akan merasa puas apabila dirinya
sudah pernah merasakan maju di depan tempat ia bekerja,
e. Kejelasan tentang status atau kedudukan tiap karyawan. Setiap
karyawan ingin mengetahui status yang ada di tempat kerja sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman karyawan satu dengan yang lainnya.
De Santis dan Durst (Emilisa, 2001:232) menjelaskan beberapa faktor
pembentuk kepuasan kerja sebagai berikut.
a. Upah finansial dan nonfinansial
Finansial reward dan promotion opportunities merupakan variabel
yang secara nyata berhubungan dengan kepuasan kerja. Selain itu
fringe benefits seperti waktu libur merupakan mekanisme lain untuk
memberi kompensasi berdasarkan jasa yang telah diberikan.
b. Karakteristik pekerjaan
Karyawan yang melakukan tugasnya dengan memiliki sifat-sifat dalam
skill variety, job significance, autonomy dan feedback akan
menggunakan pengalaman mereka untuk mencapai kepuasan kerja
lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak menanggapi hal
tersebut di atas.
c. Karakteristik lingkungan kerja
Lingkungan kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Hal-
hal lain yang dapat meningkatkan kepuasan kerja adalah office
surroundings dan atmosphere relationship. Faktor penting yang tidak
dapat diabaikan adalah supervition relationship.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Karakteristik personal
Variabel yang terakhir adalah karakteristik pribadi dari seseorang. Para
peneliti mempelajari beberapa atribut seperti sex, age, role and
educations yang diperoleh dalam hubungannya dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dirangkum menjadi
faktor-faktor kepuasan kerja sebagai berikut (As’ad, 1995:113).
a. Faktor finansial (jaminan kerja), merupakan faktor yang berhubungan
dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, meliputi: sistem dan
besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang
diberikan, promosi, dan penghargaan prestasi kerja.
b. Faktor fisik, merupakan fakta yang berhubungan dengan kondisi kerja,
keadaan ruangan, suhu, penerangan, kondisi kesehatan, dan lainnya.
c. Faktor sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasan atau
pimpinan maupun dengan bawahan yang berbeda jenis pekerjaannya
dalam satu lingkungan kerja.
d. Faktor psikologis, merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan yang meliputi: minat, ketentraman dalam bekerja, sikap
terhadap kerja dan bakat.
C. Sikap Guru
Bagaimana guru memandang dan menyikapi profesinya, akan sangat
menentukan keberhasilannya dalam mengelola proses pembelajaran karena
pandangan tentang apa yang dialami akan menentukan bagaimana yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menjalani tersebut bersikap, berperilaku dalam proses pembelajarannya itu.
Dengan kata lain pandangan seorang guru belum tentu cukup untuk melihat
atau menunjukan secara langsung keberhasilan kerjanya, tetapi dengan adanya
sikap yang dilandasi oleh pandangan itulah yang bisa dikaitkan dengan
keberhasilan proses pembelajaran.
Untuk dapat mengupayakan agar sikap dan perilaku guru dapat seperti
yang diharapkan, terlebih dahulu kita perlu memahami apa arti sikap itu
sendiri. Menurut Young (Ananda, 2001) dalam
http://www.geocities.com/jipsumbar, “As primary motives (attitudes) arouse
behavior; they sustain or terminate an activity and progress, they regulate and
organize behavior ... and they lead to the acquisition of motives, stable
dispositions to act.”
Pernyataan tersebut menggambarkan bagaimana sikap dapat
membangkitkan, mengatur dan mengorganisasikan perilaku individu terhadap
sekumpulan objek. Walaupun hubungan antara sikap dan prilaku tidak secara
mudah dapat diidentifikasi, namun fungsi sikap dapat masuk dan menentukan
perilaku manusia.
Menurut Peak (Ananda, 2001) dalam
http://www.geocities.com/jipsumbar sikap memiliki "the effect emphasizing
objects ... with the result that their probability of activation and of choice
and selection is increased.”
Dengan kata lain, sikap dapat mengatur apakah seseorang dapat
menerima atau menolak terhadap rangsangan suatu objek, misalnya perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
suka dan tidak suka, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Kesimpulannya, sikap terhadap suatu objek dapat mempengaruhi pilihan
seseorang terhadap objek tersebut, dan oleh karena itu dapat menentukan arah
yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan.
1. Sikap Ideal Guru
Di kelas khususnya dan di sekolah umumnya, seorang guru
mempunyai peran yang multi atau ganda. Dengan julukan tugas guru
sebagai pendidik dan pengajar maka secara rinci mereka mempunyai
beberapa fungsi (Arikunto, 1990:268) sebagai hal-hal dibawah ini.
a. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran.
Kelas merupakan suatu organisasi yang seharusnya dikelola dengan
baik oleh seorang guru, dan mengacu pada fungsi-fungsi administrasi
yang ada serta sudah lama berlaku yaitu: perencanan,
pengkoordinasian, pengkomunikasikan dan penilaian. Seorang guru
mau tidak mau harus melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan
organisasi, yaitu tujuan sekolah yang merupakan jabaran dari tujuan
pendidikan nasional. Oleh sebab itu seorang guru harus merancang
kegiatannya dengan baik dan rinci, mulai dari merumuskan indikator,
memilih metode atau sarana pencapaian, memilih pendekatan serta
memilih alat untuk mengevaluasi pekerjaannya.
b. Guru sebagai motivator.
Siswa adalah manusia yang ditempeli oleh sifat “memilih yang serba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
enak” daripada harus susah-susah. Jika guru tidak dapat memberikan
motivasi yang memancing kemauan siswa untuk aktif maka guru itu
sendiri yang akan merasakan kesulitan dalam proses pembelajaran
karena dapat ditebak bahwa siswa akan pasif tanpa inisiatif. Seseorang
guru harus bisa membawa suasana kelas agar tetap aktif. Misalnya saja
dengan memberikan tugas sehingga menimbulkan pertanyaan dari
siswa itu sendiri. Motivasi juga dapat diberikan oleh guru dengan
memberikan materi yang baru serta metode yang baru.
c. Guru sebagai moderator.
Pada saat ini guru bukan hanya sebagai penyampai materi kepada
siswa melainkan harus bisa menjadi moderator, yaitu sebagai pengatur
lalu-lintas pembicaraan antar siswa, sehingga apabila terjadi alur
pembicaraan yang tidak dapat diselesaikan oleh semua para siswa,
maka seorang gurulah yang wajib “mendamaikan perselisihan” dan
mencari jalan keluarnya sehingga terdapat satu titik terangnya ataupun
jalan keluarnya. Selain itu seorang guru juga harus bisa menyimpulkan
hasil pembahasan materi pelajaran.
d. Guru sebagai fasilitator
Dalam hal ini seorang guru harus bisa memberikan kemudahan dan
sarana kepada para siswa agar dapat aktif untuk belajar menurut
kemampuannya. Wujud dari pemberian fasilitas antara lain:
menyediakan alat-alat pelajaran ke mana harus memberikan bahan
bacaan atau sumber pelajaran (baik benda maupun orang) sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dapat mempermudah siswa dalam berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
e. Guru sebagai evaluator
Setiap kegiatan selalu diikuti oleh evaluasi jika orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan menginginkan terjadinya peningkatan
kegiatannya itu pada masa yang akan datang. Seorang guru juga
dituntut untuk memberikan penilaian terhadap hasil belajar baik dalam
proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran.
2. Aspek Sikap
Menurut Azmar (1998:17-20) mengatakan bahwa struktur sikap
terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu, sebagai berikut.
a. Komponen kognitif
Aspek kognitif dari suatu sikap terdiri dari kepercayaan atau keyakinan
seseorang mengenai suatu obyek. Kepercayaan tersebut datang dari
apa yang dilihat atau diketahui yang meliputi penilaian
menguntungkan, dapat diterima atau tidak dapat diterima dengan baik
atau buruk dan sebagainya.
b. Komponen afektif
Komponen afektif lebih menunjukan perasaan yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu reaksi emosional dalam hubungannya dengan obyek.
c. Komponen konatif perilaku
Komponen konaktif perilaku menunjukan bagaimana perilaku dan
kecenderungan perilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dengan obyek sikap yang harus dihadapinya. Pengertian
kecenderungan berperilaku menunjukan bahwa komponen ini meliputi
bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja,
akan tetapi meliputi pula bentuk-bentuk perilaku yang berupa
pernyataan yang diucapkan oleh seseorang.
3. Faktor-Faktor Pembentukan Sikap.
Kualitas kegiatan guru tersebut selain ditentukan oleh hal-hal yang
ada dalam dirinya juga ditentukan oleh hal-hal yang ada di luar diri
mereka. Menurut Arikunto, (1990:259) faktor-faktor yang berkenaan
dengan kualitas belajar siswa yang bersumber dari dalam diri antara lain:
keadaan fisik dan psikis, sedangkan yang berasal dari luar dirinya
bersumber dari guru dan lingkungannya. Demikian juga faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap dan perilaku guru dapat dianologikan dengan faktor-
faktor yang ada pada siswa. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: (a) hal-hal yang ada di dalam dirinya, dan (b) hal-hal
yang ada di luar dirinya (Arikunto, 1990:259-268).
a. Hal-hal yang ada di dalam diri guru.
1). Keadaan dan kondisi tubuh, baik yang dapat di lihat secara nyata
dari luar maupun yang tidak (seperti penyakit dalam), seseorang
akan terpengaruh dari apa yang ada dalam dirinya tersebut. Jika
seorang guru merasakan bahwa dirinya normal, tidak cacat di mata
siswa maka sikap dan perilakunya akan mantap. Apa yang
dilakukannya mantap, artinya segala sesuatu tidak serba canggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2). Keadaan psikis guru yang kurang baik akan berpengaruh terhadap
sikap dan perilakunya di dalam menghadapi siswa. Apabila
seorang guru penggugup, kurang sabar, kurang teliti, pendedam,
tidak adil, tidak jujur dan lain-lain, tentu saja akan mengganggu
arus komunikasi belajar mengajar dengan siswa. Apabila hal ini
terjadi tentu akan mengakibatkan kualitas pembelajaran tidak akan
dapat seperti yang diharapkan.
b. Hal-hal yang ada di luar diri guru
Lingkungan yang ada di luar diri sangatlah luas. Hal ini tentu akan
berpengaruh dalam penentuan sikap dan perilaku guru. Namun
demikian dapat diidentifikasikan hal-hal yang sekiranya memang
dekat sekali dengan guru serta mempunyai pengaruh terhadap sikap
dan perilaku guru, khususnya dalam rangka menciptakan proses
pembelajaran. Ada beberapa hal yang diperkirakan sebagai faktor-
faktor yang ada di luar diri guru.
1). Subjek Didik
Subjek didik merupakan satu di antara beberapa faktor di luar diri
guru yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku guru di kelas,
di lingkungan sekolah, bahkan mungkin di rumahnya ketika di
datangi oleh siswanya. Guru adalah manusia biasa yang tidak dapat
lepas (sama sekali) dari berbagai perasaan simpati, empati dan
antipati kepada orang lain. Bagaimana seorang guru bersikap dan
berperilaku kepada siswanya ditentukan oleh keadaan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sendiri, guru, dan interaksi antara keduanya.
2). Pimpinan Sekolah
Pimpinan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil-
wakilnya, secara langsung maupun tidak, merupakan “motor
penggerak” bagi guru untuk bersikap dan berperilaku. Jika
pimpinan sekolah bersikap baik kepada guru, memberikan
dorongan dan motivasi untuk hal-hal yang berkenaan dengan
pelaksanaan tugas mengajar dan tugas-tugas lain di sekolah, maka
guru yang bersangkutan akan melaksanakan tugas-tugasnya
dengan mantap dan bergairah.
3). Teman Sejawat Guru
Teman sejawat guru merupakan lingkungan yang menyebabkan
guru merasakan hidup dalam satu fungsi yang keberadaannya akan
memantapkan hal-hal yang dilakukannya. Kesetiakawanan antar
guru yang membentuk “iklim organisasi” sekolah, selain dapat
memberikan peluang bagi para guru untuk saling pinjam-
meminjam, bantu-membantu alat-alat pelajaran atau buku-buku,
juga mempunyai dampak positif yaitu memberikan dorongan dan
motivasi kerja.
4). Pegawai Tata Usaha
Untuk memenuhi kebutuhan pengajaran guru mungkin
berhubungan dengan pegawai tata usaha untuk minta atau
meminjam alat-alat pelajaran, buku pegangan. Selain itu guru juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sering berhubungan dengan tata usaha untuk memenuhi kebutuhan
pribadinya untuk mengambil gaji, mengurus surat keterangan, dan
sebagainya,
5). Orang tua Siswa
Orang tua siswa merupakan sumber lain sebagai salah satu faktor
yang ikut menentukan sikap dan perilaku guru khususnya dalam
berhubungan dengan sikap di sekolah. Kebanyakan guru sering
memperlakukan siswanya dengan tidak sewajarnya hal ini
disebabkan karena hubungan guru dengan orang tua siswa yang
kurang serasi atau kurang harmonis. Sikap seperti bisa bersifat
sementara maupun menetap tergantung dari bagaimana hubungan
antara ke-dua pihak yang bersangkutan.
6). Situasi Lingkungan.
Situasi lingkungan akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Apabila situasi lingkungan tidak mendukung seperti letak
geografis, kebersihan, keamanan, keeratan dan keserasian dengan
masyarakat sekitar, akan mempunyai pengaruh langsung bagi
pandangan guru terhadap lingkungan tersebut.
D. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar
mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
belajar mengajar terlihat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan
antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Untuk lebih memahami
pengertian proses belajar mengajar, ada baiknya diuraikan dahulu istilah yang
ada pada judul penelitian ini sebagai berikut.
1. Pengertian Proses
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang
berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah
atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan (Muhibbin,
1997:109). Menurut Chaplin (Muhibbin, 1997), proses adalah “Any
change in any object or organism, parcticularly a behavioral or pscycho
logical change” (Proses adalah suatu perubahan khususnya yang
menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan).
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-
langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan timbul hingga
tercapainya hasil-hasil tertentu (Muhibbin, 1997:109). Proses dalam
pengertiannya di sini merupakan suatu interaksi dari semua unsur yang
terdapat dalam belajar-mengajar yang saling berhubungan satu sama
lainnya. Dalam setiap kali guru mengajar yang pertama kali dilakukan
adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang ingin
dicapai.
Langkah selanjutnya kita membuat indikator, menentukan materi
pelajaran yang sesuai dengan indikator tersebut. Selanjutnya kita
menentukan metode mengajar dan alat atau media pengajaran yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
digunakan untuk memperjelas dan mempermudah penyampaian materi
pelajaran. Langkah terakhir adalah menentukan alat evaluasi yang berguna
untuk mengukur hasil pencapaian tujuan yang nantinya akan berguna
sebagai timbal balik bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas mengajar maupun siswanya. Berdasarkan penjelasan di atas
bahwa belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
2. Belajar
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru
berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1983:21). Sejalan dengan
pendapat ini menurut Hilgard dan Bower (Purwanto, 1990:84), belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya: kelelahan, pengaruh obat,
dan sebagainya).
Dalam pengertian umum belajar adalah mengumpulkan sejumlah
pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih
tahu banyak yang biasanya dikenal dengan guru. Pengetahuan tersebut di
kumpulkan dari sedikit demi sedikit kemudian lama-lama menjadi banyak.
Orang yang mempunyai banyak pengetahuannya diidentifikasikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
orang banyak belajar. Sementara orang yang sedikit pengetahuannya
sering di identifikasikan sebagai orang yang sedikit belajar dan orang yang
tidak dan dipandang sebagai orang yang tidak belajar (Imron, 1996:2-3).
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat kuat dan fundamental dalam setiap penyelenggaran
jenis dan jenjang pendidikannya.
3. Mengajar
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung
jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya suatu pendidikan yang
terdapat pada siswa sangatlah terpengaruh pada pertanggung jawaban guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar. Mengajar
merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang
cukup berat.
Menurut Usman (1997:6) mengajar merupakan suatu perbuatan atau
pekerjaan yang bersifat unik, tetapi sederhana. Dikatakan sederhana
karena hal itu berkenaan dengan manusia yang belajar, yakni siswa, dan
yang mengajar, yakni guru, dan berkaitan erat dengan manusia di dalam
masyarakat yang semuanya menunjukan keunikan. Dikatakan sederhana
karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam kehidupan
sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja.
Sejalan dengan pendapat diatas menurut Burton (Usman, 1997:6)
mengatakan bahwa teaching is the guidance of learning activities.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pemahaman akan pengertian dan pandangan akan banyak mempengaruhi
peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya, aktivitas guru
dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam mengajar sangat bergantung
pula pada pemahaman guru terhadap mengajar.
Proses belajar mengajar yang dialami peserta didik akan menghasilkan
perubahan baik dibidang pengetahuan, ketrampilan maupun sikap untuk
memperbaiki dan mengoptimalkan proses belajar mengajar maka perlu
diperhatikan beberapa aspek-aspek meliputi efektivitas pengajaran, interaksi
antara subyek pendidikan dan perlengkapan (alat dan sumber belajar).
1. Interaksi antara subyek pendidikan.
Interaksi peserta didik dan pendidik berkenaan dengan komunikasi
atau hubungan timbal balik dua arah antara pendidik dengan peserta didik
dengan pendidik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini
dapat dilihat dalam tanya jawab maupun diskusi di dalam kelas, serta
bantuan didik yang membutuhkan bantuan dan diskusi antar peserta didik.
2. Perlengkapan (alat dan sumber belajar).
Perlengkapan sangatlah penting guna menunjang proses belajar.
Oleh karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari
kelengkapan yang dapat dipakai atau digunakan oleh para peserta didik
dalam belajar maupun peserta didik dalam mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Efektivitas Pengajaran.
Dalam hal ini efektivitas suatu pengajaran lebih kepada jalan maupun
upaya teknis atau strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara
tepat dan cepat (Sudjana, 1990:35)
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya juga pernah meneliti tentang variabel konsep diri
karyawan dan sikap karyawan terhadap pemutusan hubungan kerja dan hasil
yang diperoleh bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri
karyawan dan sikap karyawan terhadap pemutusan hubungan kerja. Pada
umumnya, penelitian yang menggunakan cara pemecahan masalah yang sama
akan menunjukan hasil penelitian yang sama pula.
Seperti yang diungkapkan oleh Ernawati (2000:86) dengan judul
Hubungan Konsep Diri Karyawan dan Sikap Karyawan Terhadap Pemutusan
Hubungan Kerja menyebutkan bahwa variabel konsep diri dan sikap karyawan
terhadap pemutusan hubungan kerja menunjukan kesearahan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel konsep diri, sikap dapat dipresentasikan dalam
beberapa variabel dan ketika dilakukan penelitian masing-masing variabel itu
menunjukan ada atau tidak adanya hubungan atau pengaruh dengan variabel
satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Sikap Guru dalam Proses
Belajar Mengajar.
Konsep diri merupakan cara pandang seseorang mengenai dirinya,
begitu pula pada diri seorang guru, yaitu bagaimana guru memandang
dirinya sendiri sehingga menimbulkan suatu sikap. Sikap merupakan
sesuatu hal yang dapat mengatur apakah seseorang dapat menerima atau
menolak terhadap rangsangan suatu objek. Apabila seorang guru
memandang apa yang ada pada dirinya sendiri secara positif maka ia akan
memiliki sikap yang positif pula yang ditunjukkan kepada orang lain.
Sikap yang positif ini akan mempunyai dampak pada semangat dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengajar di sekolah dan bagaimana ia
berhubungan dengan teman-teman sejawatnya. Guru yang memiliki sikap
negatif akan berdampak pada kegiatan belajar mengajar seperti tidak
membuat persiapan, tidak bersedia menggunakan metode atau media yang
diperlukan, kurang memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
siswa dalam proses belajar mengajar dan hubungan dengan teman
sejawatnya kurang lancar.
2. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Sikap Guru dalam Proses
Belajar Mengajar.
Kepuasan kerja menyangkut sikap seseorang terhadap pekerjaan dan
kondisi yang terkait. Sikap merupakan sesuatu hal yang dapat mengatur
apakah seseorang dapat menerima atau menolak terhadap rangsangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
suatu objek. Seorang guru yang telah merasa puas terhadap hasil kerjanya
selama ini tentu akan mempunyai sikap yang baik pula dalam melakukan
pekerjaannya, baik secara sendiri maupun dengan teman sejawatnya.
Kepuasan kerja yang didapatkannya menunjukkan sikap yang sangat
positif dalam proses belajar mengajar dan akan lebih bertanggung jawab
dalam bekerja sama serta akan mempunyai perasaan yang bahagia dalam
melakukan tugasnya sebagai seorang guru. Selanjutnya perasaan bahagia
dan positif ini akan berkembang menjadi sikap yang positif dalam proses
belajar mengajar.
G. Model Penelitian
Gambar 2.1 Hubungan Antara Konsep Diri dan Kepuasaan Kerja Dengan
Sikap Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Variabel Bebas Variabel Terikat
Kepuasan Kerja
Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar Konsep Diri
H. Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan
hipotesis alternatif sebagai berikut.
1. Ada hubungan positif antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus,
merupakan penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas
maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti
(Sevilla, 1993:73).
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK 1 Sleman Jalan Sayangan 5
Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September-November 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh guru-guru SMK YPKK 1 Sleman.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah konsep diri, kepuasan karyawan dan sikap
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMK YPKK 1 Sleman yang
berjumlah 42 guru.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
a. Konsep diri
Konsep diri yaitu pandangan atau perasaan seseorang tentang
dirinya sendiri sehingga ia dapat membedakan dirinya sendiri dengan
orang lain. Adapun indikatornya:
1). Aspek yang bersifat fisik, maksudnya adalah segala sesuatu yang
ada dalam diri seseorang atau yang dimilikinya dan dapat dilihat
orang lain. Aspek ini meliputi kesehatan, penampilan diri, serta
suara yang dimiliknya.
2). Aspek yang bersifat emosi, maksudnya adalah segala sesuatu yang
menjadi dasar yang dimiliki sejak ia lahir serta perasaan yang
dimiliki. Aspek ini meliputi sifat-sifat yang dimiliki guru.
3). Aspek sosial, maksudnya adalah suatu aspek yang berpengaruh
dengan orang lain atau adanya interaksi dengan orang di
sekitarnya. Aspek ini meliputi rasa hormat kepada teman dan
atasannya, kedekatan dengan teman sejawatnya dan kerjasama
dengan teman-teman sejenis.
4). Aspek intelektual, maksudnya adalah aspek yang berhubungan
dengan tingkat intelegensi guru, pikiran, pengetahuan, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas dengan baik dan
benar.
b. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan yang dilihat dari cara
pandang seseorang tentang pekerjaannya. Adapun indikatornya adalah,
1) Faktor keuangan, meliputi sistem gaji/upah dan jaminan
kesejahteraan yang diterima oleh guru.
2) Faktor fisik lingkungan kerja, yaitu faktor yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dan
digunakan oleh guru maupun siswa.
3) Faktor Sosial lingkungan bekerja, merupakan faktor yang
berhubungan dengan sosialisasi guru di sekolah, baik dengan
atasan, rekan kerja maupun dengan siswa serta iklim organisasi di
sekolah.
4) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan yang meliputi ketenangan kerja.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap guru dalam proses
belajar mengajar. Sikap guru dalam proses belajar mengajar adalah
kecenderungan untuk merespon secara positif maupun negatif terhadap
dirinya sendiri, profesinya sebagai guru dan terhadap siswanya di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dalam proses belajar mengajar. Adapun indikatornya adalah sebagai
berikut.
a. Sikap terhadap diri dalam proses belajar mengajar maksudnya adalah
bagaimana sikap guru terhadap dirinya sendiri yang meliputi guru
tampak menyukai dirinya, merasakan keberhasilan diri dan merasa
mempunyai manfaat bagi orang lain serta memiliki perhatian kepada
banyak hal.
b. Sikap terhadap profesi, pekerjaannya, dan kawan sejawatnya,
maksudnya adalah bagaimana guru merasakan bahwa yang dilakukan
mempunyai manfaat bagi siswa, menikmati pekerjaannya, merasakan
bahwa yang dilakukan merupakan hal yang terbaik dan telah
mengerahkan seluruh kemampuannya.
c. Sikap terhadap siswa dalam proses belajar mengajar, maksudnya
adalah guru menyadari setiap siswa merupakan individu yang berbeda,
guru mengenali keistimewaan setiap siswanya, guru bersedia
menolong siswanya tanpa pilih kasih, dan guru mengenal kondisi di
mana siswa berada.
Tabel 3.1
Instrumen Konsep Diri, Kepuasan Kerja dan Sikap Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar No Variabel Indikator No. Butir Jumlah1. Konsep Diri 1. Aspek yang bersifat
fisik. 2. Aspek yang bersifat
emosi. 3. Aspek yang bersifat
sosial. 4. Aspek Intelektual.
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11 12,13, 14, 15, 16 17,18,19,20
5 6 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Kepuasan Kerja 1. Faktor Finansial. 2. Faktor fisik lingkungan
kerja. 3. Faktor sosial
lingkungan kerja. 4. Faktor Psikologis.
1, 2, 3, 4, 5 15, 16 6, 7, 8, 9, 11,13,14,17 10,12
5 2 8 2
3. Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar
1. Sikap terhadap diri dalam PBM.
2. Sikap terhadap profesi, pekerjaannya, dan rekan kerjanya.
3. Sikap terhadap siswa dalam PBM.
1, 2, 3 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
3 4 8
Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif
dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4;
setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak setuju (STS) = 1.
Sedangkan untuk pernyataan negatif: sangat setuju (SS) = 1; setuju (S) = 2;
tidak setuju (TS) = 3; sangat tidak setuju (STS) = 4.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan empat metode
pengumpulan data.
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan
untuk mengumpulkan data tentang konsep diri, sikap guru, dan kepuasan
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan
mengutip dari catatan-catatan yang berhubungan dengan sekolah.
Mengenai keadaan sekolah, misalnya saja peraturan-peraturan, buku-buku,
dokumen untuk menulis gambaran umum sekolah.
3. Observasi
Observasi adalah mengamati secara langsung keadaan dan kegiatan yang
dilakukan dengan permasalahannya. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat
secara langsung keadaan sekolah, kegiatan sekolah, dan untuk
mendapatkan data mengenai keadaan guru dan siswanya.
4. Wawancara
Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara mengajukan
pertanyaan lisan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh data
mengenai sejarah sekolah, lokasi sekolah dan data sekolah lainnya.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan yang hendak diungkapkan. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu
daftar pertanyaan mendefinisikan suatu variabel. Untuk menguji validitas
setiap butir kuesioner dalam penelitian ini, digunakan korelasi product
moment (Suharsimi, 1996:425) dengan formula sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
rxy = ( )( )
( ) }{{ ( ) }2222 ∑∑ ∑∑∑ ∑∑
−−
−
YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy : Korelasi skor item dengan skor total N : Jumlah subyek X : Skor item Y : Skor total
Setelah koefisien korelasi didapat, maka perlu dilakukan uji
signifikansi 5 %. Korelasi antara jumlah skor item dengan jumlah skor
total tiap variabel bebas dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Sebaliknya jika
rhitung < rtabel maka butir soal yang disajikan tidak valid.
Lokasi pengujian validitas kuesioner ini dilakukan di SMK Sanjaya
Pakem dengan sampel 20 guru dan SMK Hamong Putra dengan sampel 20
guru.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka tingkat validitas
kuesioner telah diuji dan untuk proses perhitungan peneliti menggunakan
bantuan program komputer yaitu SPSS pada taraf signifikansi 5 % dan
jumlah N: 40 dengan dk = n – 2 (dk = 40 – 2 = 38) sehingga di dapat rtabel
sebesar 0,320.
a. Konsep Diri
Butir pertanyaan dari variabel konsep diri yang berjumlah 20 butir
diperoleh 19 butir valid dan ada 1 yang tidak valid. Butir Instrumen
yang tidak valid untuk variabel konsep diri adalah nomor 15. Nilai r
hitung untuk item nomor 15 tersebut adalah 0,275. Instrumen yang
tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil
selengkapnya ada pada lampiran.
TABEL 3.2
Tabel Validitas Konsep Diri
Butir
Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
KD 1 0,595 0,320 Valid
KD 2 0,416 0,320 Valid
KD 3 0,526 0,320 Valid
KD 4 0,540 0,320 Valid
KD 5 0,403 0,320 Valid
KD 6 0,481 0,320 Valid
KD 7 0,546 0,320 Valid
KD 8 0,416 0,320 Valid
KD 9 0,496 0,320 Valid
KD 10 0,567 0,320 Valid
KD 11 0,331 0,320 Valid
KD 12 0,420 0,320 Valid
KD 13 0,399 0,320 Valid
KD 14 0,349 0,320 Valid
KD 16 0,584 0,320 Valid
KD 17 0,620 0,320 Valid
KD 18 0,452 0,320 Valid
KD 19 0,381 0,320 Valid
KD 20 0,462 0,320 Valid
b. Kepuasan Kerja
Butir pertanyaan dari variabel kepuasan kerja yang berjumlah 17 butir
diperoleh 16 butir valid dan ada 1 yang tidak valid. Butir Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang tidak valid untuk variabel kepuasan kerja adalah nomor 17. Nilai
r hitung untuk item nomor 17 tersebut adalah 0,221. Instrumen yang
tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini
disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil
selengkapnya ada pada lampiran.
TABEL 3.3
Tabel Validitas Kepuasan Kerja
Butir
Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
KK 1 0,438 0,320 Valid
KK 2 0,657 0,320 Valid
KK 3 0,465 0,320 Valid
KK 4 0,646 0,320 Valid
KK 5 0,655 0,320 Valid
KK 6 0,385 0,320 Valid
KK 7 0,671 0,320 Valid
KK 8 0,732 0,320 Valid
KK 9 0,434 0,320 Valid
KK 10 0,649 0,320 Valid
KK 11 0,555 0,320 Valid
KK 12 0,460 0,320 Valid
KK 13 0,503 0,320 Valid
KK 14 0,428 0,320 Valid
KK 15 0,554 0,320 Valid
KK 16 0,322 0,320 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Butir pertanyaan dari variabel sikap guru dalam proses belajar
mengajar yang berjumlah 14 butir diperoleh 14 butir valid dan ada 1
yang tidak valid. Butir Instrumen yang tidak valid untuk variabel sikap
guru dalam proses belajar mengajar adalah nomor 3. Nilai r hitung
untuk item nomor 3 tersebut adalah 0,282. Instrumen yang tidak valid
ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan
hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil selengkapnya ada
pada lampiran 3.
TABEL 3.4
Tabel Validitas Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Butir
Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
SG 1 0,416 0,320 Valid
SG 2 0,430 0,320 Valid
SG 4 0,518 0,320 Valid
SG 5 0,348 0,320 Valid
SG 6 0,702 0,320 Valid
SG 7 0,435 0,320 Valid
SG 8 0,521 0,320 Valid
SG 9 0,539 0,320 Valid
SG 10 0,521 0,320 Valid
SG 11 0,373 0,320 Valid
SG 12 0,387 0,320 Valid
SG 13 0,416 0,320 Valid
SG14 0,583 0,320 Valid
SG 15 0,527 0,320 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu (Suharsimi, 1996:168). Menurut Suharsimi (1996:190-
191), untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini
digunakan teknik koefisien alpha, dengan formula:
⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧−
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
−= ∑
2
2
11 b
btt k
krσσ
Keterangan: rtt : Reliabilitas K : Banyaknya butir pertanyaan ∑ 2
bσ : Jumlah varians butir 2bσ : Varians total
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Jika koefisien alpha > rtabel dengan taraf signifikan 5 %, maka
instrumen penelitian tersebut reliabel. Sebaliknya alpha < rtabel dengan
taraf signifikan 5 %, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel.
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil
perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi (Hadi, 2004:303) dalam
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas
Indeks Korelasi Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program komputer
SPSS pada taraf signifikansi 5 %. Adapun sampel yang digunakan
berukuran n = 40. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil rhitung = 0,858
untuk variabel konsep diri, rhitung = 0,876 untuk variabel kepuasan kerja ,
rhitung = 0,842 untuk variabel sikap guru. Dalam penelitian ini, semua
variabel mempunyai r hitung yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat
dikatakan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau
reliabel.
Tabel. 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel r hitung Indeks Korelasi Keterangan
Konsep Diri
Kepuasan Kerja
Sikap Guru
0,858
0,876
0,842
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam
kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat instrumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen konsep diri kepuasan kerja
dan sikap guru, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Pengujian data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut maka menggunakan rumus Kolmogorov-
Smirnov (Santoso, 2005:389) sebagai berikut.
D=Fo(X)-Sn(X)
Keterangan :
D = Devisi/Penyimpangan Fo(X) = Distribusi kumulatif teoritis Sn = Distribusi frekuensi yang di observasi Bila Probabilitas ( ρ ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil
dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal,
begitu terjadi sebaliknya.
b. Pengujian Liniearitas
Pengujian liniearitas data digunakan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas mempunyai hubungan liniear atau tidak dengan
variabel terikatnya. Untuk pengujian liniearitas ini digunakan rumus
persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F (Sudjana,
1996:355) dengan rumus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Freg = )1( −− KnJK
JK
res
reg
Keterangan:
Freg : Harga bilangan F untuk garis regresi JKreg : Rerata kuadrat garis regresi JKres : Rata-rata kuadrat tersidu N-K-I : Derajat Kebebasan Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hitung < F Tabel dengan taraf
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk)=n-k-1, maka kedua
variabel dinyatakan mempunyai hubungan liniear.
Sebaliknya apabila F Tabel > daripada F hitung pada taraf signifikansi
5% dengan dk=n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan tidak
mempunyai hubungan linier.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Untuk menjawab permasalahan no 1 digunakan teknik analisis korelasi
parsial (Sugiyono, 2005:221)..
21. xxyr = 21
2121
22
2 11
.
yxxx
xxyxyx
rr
rrr
−×−
−
Keterangan:
21. xxyr : koefisien korelasi partial antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
1yxr : koefisien korelasi antara konsep diri dengan sikap guru
2yxr : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dan sikap guru
21xxr : Koefisien korelasi antara konsep diri dan kepuasan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil
perhitungan (rxy) menggunakan statistik uji t dengan rumus:
thitung = p
p
r
nr21
3
−
−
keterangan:
rp : Koefisien korelasi antara konsep diri dengan sikap guru n : Jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji
terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan
antara konsep diri guru dan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
Jika didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho
gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang
positif dan signifikan hubungan antara konsep diri guru dan sikap guru
dalam PBM.
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel
interpretasi korelasi (Sugiyono, 2005:216)
b. Untuk menjawab permasalahan no 2 digunakan teknik analisis korelasi
parsial (Sugiyono, 2005:221). .
12. xxyr = 11
2112
22
2 11
.
yxxx
xxyxyx
rr
rrr
−×−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan: 12. xxyr : koefisien korelasi partial antara kepuasan kerja dengan
sikap guru dalam proses belajar mengajar. 2yxr : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan sikap
guru 1yxr : koefisien korelasi antara konsep diri dan sikap guru
21xxr : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dan konsep diri untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil
perhitungan (rxy) menggunakan statistik uji t dengan rumus:
t hitung = p
p
r
nr21
3
−
−
keterangan:
rp : Koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan sikap guru n : Jumlah anggota sampel
Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada
taraf signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang
diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada
hubungan antara kepuasan kerja guru dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar. Jika didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak
terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara
kepuasan kerja guru dengan sikap guru dalam PBM.
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel
interpretasi korelasi (Sugiyono, 2005:216)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.7
Indeks dan Interpretasi Korelasi
r Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 199 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Mengenal Sekolah
1. Sejarah SMK YPKK I Sleman
Pendidikan adalah salah satu cara meningkatkan kemampuan dari
manusia. Oleh karenanya pada tahun 1980 munculah ide dari beberapa
orang yang bergerak dalam bidang pendidikan (Fa. Prayoga, Drs. Salim,
Fx. Soetarno, Soetopo) untuk menyelenggarakan sebuah lembaga
pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Pada bulan juni mulailah
dilaksanakan aktivitas publikasi, penyebaran brosur/informasi siswa dan
pendaftaran siswa baru, yang ada pada waktu itu secara teknis ditangani
oleh Alm. Suripto dengan koordinasi Fx. Soetarno dan Soetopo, sedangkan
Salim dan Prayogo mengelola urusan dengan Kanwil Depdiknas Propinsi
DIY.
Sebuah lembaga Pendidikan haruslah ditopang adanya sebuah
Yayasan, maka dengan Akta Notaris dari R. Daliso Rudianto, SH dengan
nomor : 75 tanggal 25 Agustus 1980, berdirilah Yayasan, yaitu Yayasan
Pendidikan Kejuruan Dan Ketrampilan (YPKK).
2. Visi dan Misi SMK YPKK I Sleman
a. Visi
Menghasilkan tamatan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat daerah, nasional dan internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Misi
1). Melaksanakan proses diklat secara efektif dengan didasari
perkembangan teknologi dan menejemen sekolah yang baik.
2). Mengembangkan akhlak yang berlandaskan iman dan taqwa.
3). Menumbuhkan jiwa kewiraswastaan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
4). Peningkatan unit produksi dan kerjasama dengan dunia industri/
usaha serta mengembangkan riset dan tegnologi.
B. Tujuan Pendidikan di SMK
SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari
pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional bertujuan sebagai
berikut.
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat
mengembangkan sikap profesional dalam bidang bisnis dan manajemen.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.
3. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang
mandiri (bekerja untuk dirinya sendiri) dan mengisi kebutuhan dunia kerja
bidang bisnis dan manajemen.
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif
dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Organisasi Sekolah SMK YPKK I Sleman
Struktur organisasi sekolah SMK YPKK I Sleman dapat dilihat secara rinci
pada bagian lampiran XI.
D. Sumber Daya Manusia
SMK YPKK I Sleman mempunyai tenaga guru sebanyak 42 orang, 5
orang sebagai guru tetap yayasan, 14 orang sebagai guru tetap negeri
dipekerjakan, 20 orang sebagai guru tidak tetap, 1 orang sebagai guru
Departemen Agama, 2 orang sebagai guru bantu serta karyawan berjumlah
11 orang, dengan 2 orang sebagai karyawan tetap yayasan dan 9 orang
sebagai pegawai tidak tetap.
Adapun tugas masing-masing sebagai berikut.
1. Kepala sekolah
Untuk membantu kepala sekolah menjalankan tugas-tugasnya,
maka kepala sekolah mengangkat tiga orang wakilnya:
Urusan Pengajaran dan Oprasional Pendidikan : L.Supiyanto, B.Sc
Urusan Unit Produksi, Kerjasama Industri, Koperasi dan Sarana Pra
Sarana : Sunarti, S.Pd
Urusan Kesiswaan, Disiplin, Lingkungan Hidup dan Pelaksanaan 7
(tujuh) K: Drs. Heri Kunarto
2. Para Guru
3. Tenaga administrasi, perpustakaan, keamanan dan kebersihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.1
Daftar nama Guru SMK YPKK 1
No Nama Bidang Diklat
1 Drs. Joko Purwanto Kepala Sekolah
2 Drs. Tumidi Kewirausahaan
3 Drs. D. Daryadi C4, D22, D15
4 L. Supiyanto, B.Sc Matematika
5 Drs. Agus Suharmanto C4, D14
6 Drs. Tukidjan HS D1, D2
7 Dra. Sri Puji Astuti A2, kewirausahaan, ekonomi
8 Drs. Sukamto Penjaskes
9 Drs. Heri Kunarto A3, Bahasa Indonesia
10 Dra. Yuri Kertanti B1, C1, C4
11 Dra. Siti Rumini C4, D11, D13
12 Drs. Dalduri KKPI
13 Dra. Dwi Murti BK
14 Sunarti, S.Pd D5, C4, D15
15 Sudarmaji, B.A PKN/PKNS
16 MM Murwani, S.Pd Bahasa Inggris
17 Agus Purwanto Bahasa Inggris
18 Y. Supratmi, S.Pd Bahasa Inggris
19 Sri Hartani, S.Pd C1, D15
20 Wahono, BA Agama Islam
21 Dra. Siti Aminah Agama Islam
22 Dra. V. Satya Rini Matematika
23 Herman Wijaya, S.Pd A1
24 Sugiyanto Penjaskes/IPA
25 Sakiman, BA D3, D4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
26 Dra. Ch. Sumaryani D9, D15, C4
27 Drs. Hadjar Murdjanto D7, Ekonomi/IPS
28 Dra. Suwarni C1, D15
29 Dra. Uswantun. Kh. IPS
30 Dra. Zitta Susilowati Bahasa Indonesi/PKN
31 Gargarina Sardiana Agama Kristen
32 Sambas M Dewanto GU I, GU II, KKPI
33 Drs Suwando Pendidikan Jasmani
34 Drs Pudjiyanto Bahasa Indonesia
35 B. Retno Dewi Agama Katolik
36 Dra. Peni Akhadiyati Mengetik, D6
37 Kabul Wijana, BA Bahasa Daerah
38 Wahyu Cahyo Saputra Server, Survei Data
39 Catur Nugroho Wgp, Anm, Konf.dasar
40 Sigit Widiastata, S.Pd Matematika
41 MM Suwartilah, BA Seni Budaya
42 Hera Ernawati Fisika, Jr, IPA
E. Siswa
Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh karena itu harus dapat
menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup, takwa, jujur,
bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai.Untuk itu perlu peraturan
tata tertib siswa Adapun jumlah siswa yang menempuh pendidikan di SMK
YPKK I Sleman pada tahun ajaran 2007/2008 terdiri dari 17 kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
F. Kondisi Fisik dan Lingkungan
1. Letak SMK YPKK I Gamping
Lokasi SMK YPKK I Sleman yang berada di jalan Sayangan 5
Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman ini jauh dari keramaian
kota dan berada 100 meter dari jalan raya.
2. Luas area sekolah
Luas sekolah 3862 m2. Kondisi bangunan tergolong permanen,
semua bangunan bertembok dan berlantai ubin. Sirkulasi udara sangat
baik dan terdapat banyak jendela sehingga cahaya cukup mendukung
proses belajar mengajar dan mempunyai ruangan terdiri dari 16 kelas yang
berukuran kurang lebih 7 x 8 meter dan dapat menampung 45 siswa.
3. Halaman sekolah dan pekarangan
SMK YPKK I Sleman mempunyai dua halaman, halaman yang
pertama berada di tengah-tengah bangunan sekolah. Halaman yang ke dua
berada di bagian samping lebih luas berfungsi sebagai tempat untuk
kegiatan upacara, olahraga sebagian lagi untuk tempat parkir.
G. Fasilitas atau Peralatan Sekolah
Fasilitas belajar yang ada di SMK YPKK I Sleman antara lain::
1. Papan tulis
2. Meja belajar
3. Kalender pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4. Jadwal pelajaran
5. Laboratorium Internet
6. Laboratorium Multimedia atau Bahasa
H. Hubungan SMK Dengan Institusi Lain
Berdasarkan data SMK YPKK I Sleman, SMK ini banyak membina
hubungan-hubungan dengan dunia usaha/dunia industri untuk menempatkan
siswa-siswanya untuk melaksanakan praktik industri.
Tempat praktek industri tersebut antara lain:
1. Biro Umum Univ. Gajah
Mada
2. KPN Mekar
3. Koperasi Sembada
4. PKPN Sleman
5. KPWS Sayegan
6. KPN Bahagia
7. KPN Dwi Siswa
8. KPN KGKD
9. Kantor Pos Besar 1
Yogyakarta
10. Super Ekonomi
11. Bag. Keuangan Pemda
Sleman
12. Kanwil 1 BAKN
13. Kantor Sentral Pengolah Pos
14. Ka.Cab. Penggadaian se-DIY
15. DPU Kodia Yogyakarta
16. DPU Kab. Sleman
17. Deptrans Kab. Sleman
18. Toko Ramai Dept. Store
19. Biro Keuangan Prop. DIY
20. Mirota Kampus
21. Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
November 2007. Subjek penelitian ini adalah Bapak/Ibu guru SMK YPKK I
Sleman. Dari kuesioner sebanyak 42, yang diisi secara lengkap semua butir
pertanyaannya oleh responden adalah sebanyak 40 kuesioner dan 2 kuesioner
dinyatakan gagal. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner
adalah sebesar 95,23%.
1. Konsep Diri
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
Bapak dan Ibu guru di SMK YPKK I Sleman dengan butir kuesioner yang
sahih untuk variabel konsep diri berjumlah 19 item diketahui bahwa skor
yang tertinggi adalah 63 dan skor yang terendah adalah 49. Selisih (range)
antara skor tertinggi dan terendah adalah 63–49 = 14. Perhitungan mean,
median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean =
53,98 median = 53,50 dan modus = 53 (lihat Lampiran IV).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel konsep diri berdasarkan
Pedoman Acuan Patokan Tipe II menurut Masidjo (1995:157) yang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Konsep Diri
Interval Konsep Diri Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
65 – 76 0 0 Sangat Tinggi 57 – 64 8 20 % Tinggi 51 – 56 27 67,5 % Sedang 45 – 50 5 12,5 % Rendah
< 45 0 0 Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa paling banyak guru
mengkategorikan konsep diri kedalam kategori sedang sebanyak 27 guru
atau 67,5 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsep diri berada pada
rentang 51–56 yang termasuk dalam kategori sedang.
2. Kepuasan Kerja
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
Bapak/ Ibu guru di SMK YPKK I Sleman dengan butir kuesioner yang
sahih untuk variabel kepuasan kerja berjumlah 16 item diketahui bahwa
skor yang tertinggi adalah 58 dan skor yang terendah adalah 36. Selisih
(range) antara skor tertinggi dan terendah adalah 58–36 = 22. Perhitungan
mean, median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean
= 42,50 median = 42,00 dan modus = 42 (lihat Lampiran IV).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel kepuasan kerja
berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II menurut Masidjo (1995:157)
yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja
Interval Kepuasan Kerja Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
55 – 64 2 5 % Sangat Tinggi 48 – 55 5 12,5 % Tinggi 43 – 47 12 30 % Sedang 38 – 42 18 45 % Rendah
< 38 4 10 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 % Tabel 5.2 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa paling
banyak guru mengkategorikan kepuasan kerja kedalam kategori rendah
sebanyak 18 guru atau 45 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan
kerja berada pada rentang 38–42 yang termasuk dalam kategori rendah.
Hal ini disebabkan guru merasa kesejahteraan mereka belum erhatian
yang diberikan oleh sekolah belum dapat
3. Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
Bapak/ Ibu guru di SMK YPKK I Sleman dengan butir kuesioner yang
sahih untuk variabel sikap guru dalam proses belajar mengajar berjumlah
14 item diketahui bahwa skor yang tertinggi adalah 53 dan skor yang
terendah adalah 38. Selisih (range) antara skor tertinggi dan terendah
adalah 53–38 = 15. Perhitungan mean, median dan modus dengan program
SPSS. Hasil perhitungan mean = 43,93 median = 43,00 dan modus = 42
(lihat Lampiran IV).
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel sikap guru dalam proses
belajar mengajar berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Masidjo (1995:157) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut.
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Sikap Guru dalam Proses Belajar
Mengajar
Interval Sikap Guru Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
48 – 56 7 17,5 % Sangat Tinggi 42 – 47 26 65 % Tinggi 38 – 41 7 17,5 % Sedang 33 – 37 0 0 % Rendah
< 33 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa paling banyak
guru mengkategorikan sikap guru dalam proses belajar mengajar kedalam
kategori tinggi sebanyak 26 guru atau 65 %. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sikap guru dalam proses belajar mengajar berada pada rentang 42–
47 yang termasuk dalam kategori tinggi.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi variabel konsep diri, kepuasan kerja dan sikap guru
dalam proses belajar mengajar. Berikut ini disajikan hasil pengujian
normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.4
Hasil Pengujian Normalitas Variabel Konsep Diri, Kepuasan
Kerja, dan Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Konsep diriKepuasan
kerja Sikap guru
N 40 40 40Normal Parameters(a,b) Mean 53,98 43,50 43,93 Std. Deviation 3,408 4,867 3,668Most Extreme Differences
Absolute ,147 ,146 ,192
Positive ,147 ,146 ,192 Negative -,072 -,079 -,125Kolmogorov-Smirnov Z ,930 ,924 1,213Asymp. Sig. (2-tailed) ,352 ,361 ,105
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.4 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic
significance (asymp.sig.) untuk distribusi data variabel konsep diri
sebesar 0,352; pada variabel kepuasan kerja sebesar 0,361; pada
variabel sikap guru dalam proses belajar mengajar sebesar 0,105; yang
berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan distribusi data konsep diri dan kepuasan kerja dengan
sikap guru dalam proses belajar mengajar adalah normal
b. Pengujian Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
linier antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.5
Tabel Linieritas
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
konsep diri
Between Groups
(Combined) 240,362 11 21,851 2,878 ,012
Linear Term
Weighted 65,872 1 65,872 8,675 ,006
Deviation 174,490 10 17,449 2,298 ,041 Within Groups 212,613 28 7,593 Total 452,975 39 Kepuasan kerja
Between Groups (Combined) 229,837 11 20,894 ,843 ,601
Linear Term
Weighted 111,138 1 111,138 4,483 ,043
Deviation 118,700 10 11,870 ,479 ,890 Within Groups 694,163 28 24,792 Total 924,000 39
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel konsep
diri (X1) dengan sikap guru (Υ ) pada taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan (db) pembilang 11 dan derajat kebebasan penyebut 28
adalah tidak linier (Fhitung = 2,298 > Ftabel =2,15) dan hubungan antara
variabel kepuasan kerja (X2) dengan sikap guru ( iΥ ) pada taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) pembilang 11 dan derajat
kebebasan penyebut 28 adalah linier (Fhitung = 0,479 < Ftabel =2,15).
Oleh karena perhitungan data di atas tidak linear maka
pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan metode korelasi partial.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan rumus korelasi parsial
(Sugiyono, 2005:221).
a. Hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1) Rumusan Hipotesis 1
Ho = Tidak ada hubungan antara konsep diri dengan sikap
guru dalam proses belajar mengajar.
Ha = Ada hubungan antara konsep diri dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar.
2) Pengujian Hipotesis 1
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
di atas adalah teknik analisis data korelasi partial yang telah
dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis pertama ini
dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf
signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
harga koefisien korelasi (r) partial sebesar 0,349 dan harga
signifikant value sebesar 0.029 (perhitungan lihat lampiran VI).
Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga t hasil
perhitungan (thitung) dengan harga t pada tabel distribusi t (ttabel)
dengan dk = n–3 (dk = 40 – 3 = 37) sehingga diperoleh harga ttabel
sebesar 1,687 (lihat lampiran VI). H0 ditolak jika thitung > ttabel.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa harga thitung > harga ttabel
atau 2,266 > 1,687. Oleh karena itulah, H0 ditolak. Hal ini berarti
ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar.
Langkah selanjutnya adalah menentukan besar/kecilnya
hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
belajar mengajar yang dikontrol oleh kepuasan kerja.
Besar/kecilnya hubungan antara konsep diri dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dalam tabel indeks dan
interpretasi korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui
bahwa nilai koefisien korelasi partial (r) = 0,349. Hal ini berarti
derajat hubungan antara variabel konsep diri dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar termasuk dalam kategori rendah
(lihat tabel 3.7 hal 52).
b. Hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar.
1) Rumusan Hipotesis 2
Ho = Tidak ada hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap
guru dalam proses belajar mengajar.
Ha = Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru
dalam proses belajar mengajar.
2) Pengujian Hipotesis 2
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
di atas adalah teknik analisis data korelasi Partial yang telah
dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis kedua ini dikerjakan
dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi
5%. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga
koefisien korelasi (r) partial sebesar 0,310 dan harga signifikant
value sebesar 0.055 (perhitungan lihat lampiran VI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga t hasil
perhitungan (thitung) dengan harga t pada tabel distribusi t (ttabel)
dengan dk = n–3 (dk = 40 – 3 = 37) sehingga diperoleh harga ttabel
sebesar 1,687 (lihat lampiran VI). H0 ditolak jika thitung > ttabel.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa harga thitung > harga ttabel
atau 1,983 > 1,687. Oleh karena itulah, H0 ditolak. Hal ini berarti
ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan sikap
guru dalam proses belajar mengajar yang dikontrol oleh konsep
diri.
Langkah selanjutnya adalah menentukan besar/kecilnya
hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar yang dikontrol oleh konsep diri. Besar/kecilnya
hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar dapat dilihat dalam tabel indeks dan interpretasi
korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi partial (r) = 0,310. Hal ini berarti derajat
hubungan antara variabel kepuasan kerja dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar termasuk dalam kategori rendah (lihat
tabel 3.7 hal 52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara Konsep Diri dengan Sikap Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar.
Berdasarkan data hasil pengujian yang pertama menunjukkan ada
hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar
mengajar. Tanda positif pada koefisien korelasi (r) partial menunjukkan
bahwa ada hubungan yang positif. Berdasarkan tabel indeks dan
interpretasi korelasi, hubungan antara konsep diri dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar mempunyai hubungan yang rendah, maka
sangatlah baik apabila konsep diri yang dimiliki oleh para guru
ditingkatkan lagi. Peningkatan terhadap konsep diri dapat terjadi apabila
masing-masing guru lebih memperhatikan keadaan jasmani atau aspek
fisik, aspek sosial yang berhubungan dengan lingkungan tempat guru itu
bekerja, aspek intelektual serta aspek emosi. Pada aspek kesehatan,
sebagian besar memiliki konsep diri bahwa mereka berada pada kondisi
sehat, baik jasmani maupun rohani. Oleh karena itu konsep diri yang
berkaitan dengan kesehatan dapat dinyatakan baik. Hanya 7,5 % (lihat
lampiran VII) guru yang merasa memiliki kesehatan yang kurang baik.
Pada penampilan diri dan suara yang dimiliki oleh guru, sebagian
besar guru berpendapat dirinya memiliki penampilan yang menarik dan
memiliki intonasi suara yang baik. Pada konsep diri yang menyangkut
sifat-sifat periang, cemas, dan suka berterus terang, optimis, bertanggung
jawab, para guru memiliki sifat yang baik. Hanya 17,5 % (lihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
lampiranVII) guru yang memiliki sifat yang menutup diri. Mengenai rasa
hormat, kedekatan dengan rekan kerja, dan mudah bekerja sama sebagian
besar guru memiliki konsep bahwa mereka dekat dengan rekan kerja dan
juga merasa hormat kepadanya serta mudah bekerja sama dengan rekan
kerja dengan baik.
Semakin baik atau positif konsep diri seorang guru dalam proses
belajar mengajar bisa dilihat dari bagaimana cara pandang seorang guru
terhadap pribadinya sendiri yang akan berhubungan dengan sikap yang
dilihat orang lain, baik atau buruk sikap tersebut tergantung pemahaman
guru tersebut terhadap pribadi yang dimiliki. Dalam hal ini bisa dilihat
bahwa bapak/ibu guru SMK YPKK 1 Sleman memandang dirinya dengan
positif, mengenal pribadinya sendiri dengan baik dan mengakibatkan sikap
yang ditunjukan dalam proses belajar mengajar juga positif atau baik,
dengan kata lain bahwa konsep diri memiliki hubungan yang positif
dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
Hasil temuan ini sejalan dengan pendapat dan temuan Ernawati
(2000:86) yang menegaskan bahwa konsep diri mempunyai hubungan
yang positif terhadap sikap karyawan dan hasil yang diperoleh bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara konsep diri karyawan dan sikap
karyawan terhadap pemutusan hubungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua menunjukkan ada
hubungan antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses belajar
mengajar. Tanda positif pada koefisien korelasi (r) partial menunjukkan
bahwa ada hubungan yang positif. Variabel kepuasan kerja merupakan
faktor yang sangat penting dalam pembentukan sikap guru dalam proses
belajar mengajar. Hal ini terbukti adanya perhitungan yang menunjukkan
adanya hubungan positif antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam
proses belajar mengajar. Mengenai kepuasan terhadap gaji serta tunjangan
yang diterima sebesar 38,5 % (lihat lampiran VII) guru masih merasa
belum puas atas tunjangan yang telah diterima.
Mengenai hubungan dengan rekan kerja, atasan, dan siswa,
bapak/ibu guru merasa sudah cukup untuk dijaga dan diperhatikan serta
merasa nyaman dalam bekerja sebagai seorang guru. Kondisi lingkungan
juga dapat mendukung proses belajar mengajar serta dapat menimbulkan
kepuasan kerja yang beda dari biasanya. Oleh karena itu semakin tinggi
kepuasan kerja yang diperoleh seorang guru maka akan semakin positif
sikap guru dalam proses belajar mengajar. Maka sangat baik apabila
kepuasan kerja bapak/ibu guru lebih diperhatikan lagi. Apabila guru
merasa puas dengan hasil kerjanya maka guru akan merasa lebih tenang
dalam bekerja, disiplin, berkonsentrasi dalam bekerja dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Kepuasan kerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
perlu diperhatikan adalah dalam hal gaji, kondisi lingkungan, sosialnya
dan psikologis guru. Dengan diperhatikannya hal di atas maka guru akan
bekerja lebih semangat lagi dan akan berakibat pada sikap guru dalam
proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan perhitungan dan analisis data yang diperoleh peneliti bahwa
konsep diri berhubungan positif dengan sikap guru dalam proses belajar
mengajar. Hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0,349. Dengan thitung
sebesar 2,266 yang nilainya lebih besar dari rtabel yaitu 1,687.
2. Berdasarkan perhitungan dan analisis data diperoleh bahwa kepuasan kerja
berhubungan positif dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Hal
ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0,310. Dengan thitung sebesar 1,983 yang
nilainya lebih besar dari rtabel yaitu 1,687.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengakui masih banyak
mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang
mempengaruhi peneliti antara lain.
1. Penelitian ini bersifat studi kasus yaitu penelitian yang mendalam
mengenai sesuatu kasus pada suatu unit tertentu sehingga hanya berlaku
pada kasus itu sendiri dan tidak bisa digeneralisasikan diluar kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
tersebut, dalam hal ini penelitian ini hanya berlaku di SMK YPKK 1
Sleman.
2. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada variabel konsep diri, dan
kepuasan kerja, padahal ada banyak faktor yang mempengaruhi sikap guru
dalam proses belajar mengajar seperti, pengalaman kerja, ketrampilan
mengajar dan motivasi.
3. Peneliti tidak melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.
Apabila responden dalam menjawab kuesioner yang disebar peneliti tidak
jujur dan tidak sesuai dengan kenyataan, maka hasil penelitian ini tentu
tidak berlaku secara mutlak.
4. Kuesioner penelitian ini masih berisi kalimat positif, sehingga masih perlu
ditambah dengan pernyataan dalam kalimat-kalimat negatif untuk lebih
mewakili variabel yang akan diteliti.
C. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan sesudah mengadakan analisis data dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sejalan dengan temuan diatas, bagi pihak sekolah atau yayasan yang
memiliki konsep diri dalam kategori rendah, sebaiknya memberikan
dorongan kepada guru untuk berprestasi dan mengeluarkan ide-ide yang
lebih baik. Karena guru yang memiliki konsep diri baik akan merasa
mampu dalam menyelesaikan setiap tugas. Selain itu, yayasan juga perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memperhatikan kesejahteraan bapak/ibu guru serta kenyamanan dalam
bekerja.
2. Bagi Bapak/Ibu guru, sebaiknya perlu meningkatkan konsep diri yang
berkaitan dengan kesehatan, kemampuan mengenali perasaan diri sendiri
dan orang lain, kemampuan menstabilkan emosi untuk bisa bertanggung
jawab, kemampuan untuk bersosialisasi serta meningkatkan aspek yang
bersifat intelektual. Bapak/ibu guru juga perlu mempertahankan kepuasan
kerja yang positif dengan mengikuti seminar dan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan organisasi disekolah maupun diluar sekolah. Jika konsep diri dan
kepuasan kerja guru dapat berkembang baik maka guru akan mampu untuk
berprestasi serta sikap guru akan menjadi lebih baik.
3. Bagi peneliti lainnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor yang diduga
mempunyai hubungan yang kuat terhadap sikap guru dalam proses belajar
mengajar yang belum sempat diteliti oleh peneliti, misalnya ketrampilan
mengajar, pengalaman kerja, dan motivasi guru serta melakukan penelitian
pada guru-guru SLTP atau lainnya selain SMK sehingga hasil penelitian
ini akan lebih memberikan sumbangan yang lebih lengkap dan baik kepada
pihak guru dan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Nandang, K. (2001). Motivasi, Sikap Terhadap Mengajar Dan Konsep Diri Mahasiswa FKIP Universitas Lampung Tahun 2001. [Online]. Tersedia: http://www.geocities.com/jipsumbar [21 Februari 2007].
As’ad, Mochammad., 1995. Psikologi Industri Seri Ilmu Sumber Daya Manusi.
Edisi IV. Yogyakarta: Liberty Azmar, Saifudin. 1998. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Balai Pustaka. Burns, R.B., 1993, Konsep Diri, Teori Pengukuran Dan Perkembangan Perilaku
(terjemahan), Jakarta: Arcanm Emilisa, Netania. 2001. Hubungan Antara Job Satisfication Dengan
Organizational Commitment Pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan Yang Dikelola Oleh Perusahaan Asuransi Di Jakarta. Jurnal Media Riset Bisnis Dan Manajemen. 229-244.
Ernawati, Margarita, S. 2000. Hubungan Konsep Diri Karyawan dan Sikap
Karyawan Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja. Skripsi. Yogyakarta: FKIP Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Jilid III. Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Hamalik, Oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Handoko, Hani. 1985. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi
1. Cetakan 1. Yogyakarta: Liberty Imron, Ali. 1996. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya Kliping. 2007. Arah perkembangan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Centre For
Strategic And International Studies. Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Jogjakarta: Kanisius Pudjijogyanti, Clara. 1985. Konsep Diri Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Unika Atma Jaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pambudy, Mardiana, N. (2006, 7 Agustus). “Memahami Konsep Diri”. Kompas [Online]. Tersedia:Http: //www.kompas.com/kompas-cetak/0608/07/swara/2861844.htm [21 Februari 2007]
Rini F., Jacinta. 2002. Konsep Diri. [Online]. Tersedia: http://www.e-
psikologi.com/dewasa/160502.htm [06 maret 2007]. Sevilla G., Consuelo. 1993. Pengantar Metode penelitian. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia. Sinurat, R.H.Dj., 2004. Konsep Diri dan Pengembangannya. Makalah (tidak
diterbitkan). Universitas Sanata Dharma. Singgih, Santoso. 2000. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: Elex Media Komputindo. Sondang P., Siagian. 1995. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: Bina
Aksara. Sudjana. 1996. Metodologi Penelitian. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alphabet. Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alphabet. Suharsimi, Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta:
PT. Rineka Cipta Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: PT. Rineka Cipta Susanto, Anita. 2001. Hubungan Antara Konsep Diri Dan Prestasi Belajar Siswa
Kleas II SMU Negeri 1 Sukadana Lampung Timur. Skripsi. Yogyakarta: FKIP Prodi Pendidikan Dunia Usaha Universitas Sanata Dharma.
Susilo, Martoyo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu pendekatan Baru. Jakarta:
Gramedia. Usman, Mohammad. Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Yulianti, I.S. 1997. Tingkat Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas II SMU BOPKRI 1 Yogyakarta Dan Implikasinya Pada Program bimbingan. Skripsi. Yogyakarta: FKIP Prodi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
A. Identitas Diri
1. Nama : ……………………………………………...
2. Guru Bidang Studi : ……………………………………………...
3. Jenis Kelamin : ……………………………………………...
4. Umur : ……………………………………………...
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai, dengan
memberikan tanda (V) pada kolom yang telah disediakan.
2. Alternatif jawaban yang dapat Bapak/Ibu pilih adalah:
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak Setuju (TS)
d. Sangat Tidak Setuju (STS)
C. Konsep Diri
No. Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya memiliki kesehatan yang baik 2 Saya dalam kondisi sehat mental 3 Saya memiliki penampilan yang menarik dan pantas
sebagai guru
4 Intonasi suara saya jelas 5 Suara yang pelan akan membuat siswa lebih
berkonsentrasi belajar di kelas
6 Saya adalah orang yang pesimis 7 Saya mempunyai sifat periang 8 Saya adalah orang yang suka berterus terang dalam
segala hal
9 Saya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan yang saya miliki
10 Saya adalah orang yang mudah marah 11 Saya adalah orang yang mudah terpengaruh 12 Saya merasa sangat dekat dengan rekan kerja 13 Saya mudah bekerjasama dengan rekan sejawat 14 Rekan-rekan di sekolah sangat enak untuk diajak bekerja
sama dalam berbagai hal
15 Saya menyukai bekerja sendiri daripada bekerjasama dengan rekan sejawat
16 Saya memiliki semangat kerja yang tinggi dalam bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
17 Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada saya
18 Saya memiliki prestasi kerja yang rendah 19 Saya berpandangan bahwa ketegasan dalam bertindak
harus dilakukan
20 Saya berpikir logis dalam menyelesaikan setiap masalah
D. Kepuasan Kerja
No. Pernyataan SS S TS STS1 Saya merasa puas dengan besarnya gaji yang diterima 2 Saya merasa puas atas perhatian pihak sekolah terhadap
kesejahteraan guru
3 Saya merasa puas terhadap tunjangan yang diberikan yayasan setiap bulan
4 Saya tidak merasa kesulitan menyesuaikan latar belakang pendidikan dengan sistem penggajian maupun kepangkatan
5 Saya senantiasa menerima gaji tepat waktu 6 Pimpinan sekolah sangat terbuka dan familiar, sehingga
saya tidak merasa malu dan sungkan membicarakan masalah yang berkaitan dengan sekolah maupun keluarga
7 Rekan-rekan sangat menghargai dan tidak meremehkan pekerjaan yang saya lakukan.
8 Untuk kelancaran PBM, pimpinan menerima masukan yang diusulkan/disarankan oleh guru-guru
9 Komunikasi yang terbina antara saya dan rekan guru telah terjalin
10 Ada penghargaan yang diberikan pimpinan terhadap prestasi saya
11 Terjalinnya hubungan akrab dengan siswa dalam PBM membuat saya betah mengajar di kelas
12 Peraturan yang kaku dan ketat yang diterapkan di sekolah ini tidak memberi keleluasaan bagi saya untuk mengembangkan PBM.
13 Menjadi guru merupakan keinginan dan harapan orang tua dan bukan sesuatu yang dicita-citakan sejak masih kecil
14 Saya merasa tenang bekerja di sekolah ini, karena terhindar dari persaingan yang tidak sehat
15 Kondisi gedung sekolah sangat menunjang kelancaran PBM
16 Kurangnya perlengkapan pelajaran yang disediakan sekolah
17 Siswa menghargai saya sebagai guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
E. Sikap Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya memperhatikan penampilan sebelum
mengajar di kelas
2 Saya merasa bahwa dengan mengajar telah membantu orang lain dari buta huruf menjadi melek huruf
3 Selain mengajar, saya memiliki perhatian terhadap berbagai macam hal diluar tugas sebagai guru (misalnya menyukai berbagai macam seni)
4 Dengan mengajar, saya telah membagi pengetahuan/ilmu yang dimiliki kepada siswa di sekolah
5 Menjadi guru adalah cita-cita saya sejak kecil
6 Saya merasa bahwa menjadi seorang guru merupakan pilihan yang telah dipikirkan sebelumnya dan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
7 Saya bersikap terbuka terhadap saran atau masukan yang diberikan oleh rekan sejawat
8 Saya tidak segan bertanya kepada rekan sejawat tentang sesuatu hal yang tidak/belum dimengerti
9 Dalam berbagai kesempatan mengajar, saya berusaha untuk memahami perbedaan individu siswa, terutama perbedaan kemampuan dan sikap
10 Saya mengetahui keistimewaan yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga berpandangan setiap siswa adalah individu yang memiliki kelebihan yang berbeda
11 Saya melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa-siswa yang berperilaku negatif di sekolah
12 Saya bersedia membantu kesulitan belajar siswa baik di dalam maupun di luar kelas
13 Saya memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham atau mengerti tentang materi pelajaran yang dijelaskan
14 Saya melakukan pendekatan secara pribadi kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan mendapatkan prestasi terendah dikelas, misalnya dengan berkunjung ke rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
siswa/berdialog dengan orang tua siswa 15 Dalam PBM, saya menggunakan metode
pengajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Data ValiditasVariabel Konsep Diri
No Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 6 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 7 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 11 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 13 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 14 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 15 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 16 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 17 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 19 3 3 4 3 2 4 2 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 20 4 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 2 4 4 2 2 4 3 3 2 21 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 22 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 23 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 24 3 4 4 4 3 1 3 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 25 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 27 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 28 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 29 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 30 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 31 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 32 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 34 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 35 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 36 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 38 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 39 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 40 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Data Validitas Variabel Kepuasan Kerja
No Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 6 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 4 7 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 8 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 9 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 10 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 13 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 14 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 15 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 16 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 1 2 4 2 3 4 17 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 19 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 20 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 21 3 3 1 1 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 2 3 4 22 2 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 1 2 3 2 4 4 24 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 26 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 27 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 3 28 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 29 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 30 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 32 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 2 3 4 34 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 35 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 36 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 4 37 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 38 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 39 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 40 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Data validitasVariabel Sikap Guru dalam PBM No Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 33 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 46 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 38 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 49 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3
10 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 411 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 312 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 313 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 314 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 415 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 316 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 317 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 318 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 319 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 320 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 421 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 322 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 323 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 424 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 325 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 326 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 327 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 428 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 429 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 330 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 431 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 432 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 3 3 2 333 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 2 434 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 335 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 436 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 337 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 338 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 339 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 440 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Reliability Konsep Diri Case Processing Summary
N % Cases Valid 40 100,0 Excluded
(a) 0 ,0
Total 40 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,858 19 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted KD1 57,70 31,138 ,595 ,847 KD2 57,55 31,997 ,416 ,853 KD3 57,83 31,840 ,526 ,850 KD4 57,85 31,156 ,540 ,848 KD5 58,05 31,228 ,403 ,854 KD6 58,45 28,305 ,481 ,856 KD7 57,80 31,292 ,546 ,848 KD8 58,33 30,276 ,416 ,855 KD9 57,83 31,328 ,496 ,850 KD10 57,83 30,917 ,567 ,847 KD11 58,05 31,741 ,331 ,857 KD12 57,88 31,651 ,420 ,853 KD13 57,70 31,908 ,399 ,854 KD14 57,80 32,369 ,349 ,855 KD16 57,83 31,174 ,584 ,847 KD17 57,63 30,907 ,620 ,846 KD18 57,80 32,113 ,452 ,852 KD19 57,73 32,307 ,381 ,854 KD20 57,75 31,628 ,462 ,851
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 61,08 34,635 5,885 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Reliability Kepuasan Kerja Case Processing Summary
N % Cases Valid 40 100,0 Excluded
(a) 0 ,0
Total 40 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,876 16 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted kk1 45,47 32,974 ,438 ,872 kk2 45,65 32,079 ,657 ,863 kk3 45,65 31,208 ,465 ,875 kk4 45,47 30,871 ,646 ,862 kk5 45,05 31,895 ,655 ,863 kk6 45,28 34,461 ,385 ,874 kk7 45,12 33,087 ,671 ,865 kk8 45,20 33,087 ,732 ,864 kk9 45,03 34,179 ,434 ,872 kk10 45,40 31,887 ,649 ,863 kk11 45,10 33,631 ,555 ,868 kk12 46,08 31,917 ,460 ,873 kk13 46,08 31,969 ,503 ,870 kk14 45,30 34,318 ,428 ,872 kk15 45,60 31,836 ,554 ,867 kk16 45,28 34,820 ,322 ,876
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 48,45 36,972 6,080 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Reliability Sikap Guru Case Processing Summary
N % Cases Valid 40 100,0 Excluded
(a) 0 ,0
Total 40 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,842 14 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted sg1 44,08 17,046 ,416 ,836 sg2 43,90 16,605 ,430 ,835 sg4 43,93 16,481 ,518 ,830 sg5 43,93 17,148 ,348 ,840 sg6 44,10 15,221 ,702 ,816 sg7 44,03 16,897 ,435 ,835 sg8 44,08 16,174 ,521 ,829 sg9 43,95 15,946 ,539 ,828 sg10 44,08 16,174 ,521 ,829 sg11 44,20 16,523 ,373 ,840 sg12 43,93 16,994 ,387 ,838 sg13 43,68 17,046 ,416 ,836 sg14 44,05 15,638 ,583 ,825 sg15 43,98 16,487 ,527 ,829
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 47,38 18,856 4,342 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Data Variabel Konsep Diri
No Item Pertanyaan Total
(x1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 51 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 61 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 55 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 5 3 4 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 56 6 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 53 7 3 4 4 4 2 2 4 3 3 1 2 3 4 3 3 4 1 3 3 56 8 2 3 4 3 3 1 3 3 4 1 2 3 3 4 3 3 1 3 3 52 9 3 4 4 4 1 1 4 4 4 2 1 3 3 3 3 4 2 4 4 58
10 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 55 11 4 4 4 4 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 3 4 1 4 3 51 12 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 54 13 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 63 14 3 4 3 4 2 2 2 3 3 1 1 3 3 2 4 4 2 3 3 52 15 3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 2 4 3 60 16 4 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 57 17 4 4 4 4 2 2 1 4 4 1 3 3 4 3 4 3 2 4 3 59 18 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 53 19 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 54 20 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 54 21 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 50 22 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 53 23 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 4 3 4 1 4 4 1 4 3 57 24 3 4 4 4 2 1 4 3 4 1 2 3 4 3 4 4 1 4 3 58 25 4 3 3 4 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 3 54 26 4 3 4 4 1 1 3 2 3 2 1 2 3 4 4 3 1 2 2 49 27 4 4 3 3 2 1 3 3 3 1 1 3 3 4 3 3 1 3 3 51 28 4 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 51 29 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 53 30 4 4 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 53 31 3 4 4 4 2 1 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 1 3 3 54 32 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 50 33 4 4 3 3 1 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 55 34 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 51 35 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 49 36 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 51 37 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 4 55 38 4 4 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 49 39 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 53 40 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Data Variabel Kepuasan Kerja
No Item Pertanyaan Total
(x2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 42 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 39 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 42 4 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41 5 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 39 6 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 41 7 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 43 8 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 45 9 1 2 1 2 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 41 10 1 2 2 2 3 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 38 11 1 1 1 2 3 2 4 3 3 2 4 1 4 4 4 3 42 12 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 36 13 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 53 14 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 40 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 47 16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 48 17 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 18 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 36 19 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 41 20 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 42 21 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 56 22 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 42 23 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 37 24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 58 25 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 44 26 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 50 27 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 43 28 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 39 29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 46 30 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 44 31 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 4 42 32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45 33 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 46 34 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 42 35 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43 36 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 44 37 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 42 38 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 39 39 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 48 40 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Data Variabel Sikap Guru dalam PBM
No Item Pertanyaan Total
(Y1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 39 5 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 41 6 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42 7 3 3 4 1 1 3 3 3 2 3 3 4 2 4 39 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 44 9 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 48
10 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 38 11 4 1 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 45 12 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 45 13 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 53 14 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 43 15 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 42 16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 48 17 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 45 18 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 42 19 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 40 20 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 43 21 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 45 22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 42 23 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 52 24 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 48 25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 26 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 52 27 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43 28 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41 29 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 42 30 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 44 31 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 42 32 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 43 33 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46 34 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 36 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 44 37 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 38 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 44 39 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 44 40 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Data Deskripsi Responden
No Res X1 X2 Y 1 51 42 40 2 61 39 53 3 55 42 42 4 54 41 39 5 56 39 41 6 53 41 42 7 56 43 39 8 52 45 44 9 58 41 48 10 55 38 38 11 51 42 45 12 54 36 45 13 63 53 53 14 52 40 43 15 60 47 42 16 57 48 48 17 59 49 45 18 53 36 42 19 54 41 40 20 54 42 43 21 50 56 45 22 53 42 42 23 57 37 52 24 58 58 48 25 54 44 43 26 49 50 52 27 51 43 43 28 51 39 41 29 53 46 42 30 53 44 44 31 54 42 42 32 50 45 43 33 55 46 46 34 51 42 42 35 49 43 42 36 51 44 44 37 55 42 42 38 49 39 44 39 53 48 44 40 53 45 43
Jumlah 2157 1740 1756
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DISTRIBUSI FREKUENSI
A. DISTRIBUSI FREKUENSI
Perhitungan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 12.0 for windows. Berikut
ini disajikan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk tabel sebagai berikut. Konsep Diri
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 49 3 7,5 7,5 7,5 50 2 5,0 5,0 12,5 51 6 15,0 15,0 27,5 52 2 5,0 5,0 32,5 53 7 17,5 17,5 50,0 54 6 15,0 15,0 65,0 55 4 10,0 10,0 75,0 56 2 5,0 5,0 80,0 57 2 5,0 5,0 85,0 58 2 5,0 5,0 90,0 60 1 2,5 2,5 92,5 61 2 5,0 5,0 97,5 63 1 2,5 2,5 100,0 Total 40 100,0 100,0
Kepuasan Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 36 2 5,0 5,0 5,0 37 1 2,5 2,5 7,5 38 1 2,5 2,5 10,0 39 4 10,0 10,0 20,0 40 1 2,5 2,5 22,5 41 4 10,0 10,0 32,5 42 8 20,0 20,0 52,5 43 3 7,5 7,5 60,0 44 3 7,5 7,5 67,5 45 3 7,5 7,5 75,0 46 2 5,0 5,0 80,0 47 1 2,5 2,5 82,5 48 2 5,0 5,0 87,5 49 1 2,5 2,5 90,0 50 1 2,5 2,5 92,5 53 1 2,5 2,5 95,0 56 1 2,5 2,5 97,5 58 1 2,5 2,5 100,0 Total 40 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
sikapguru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 38 1 2,5 2,5 2,5 39 2 5,0 5,0 7,5 40 2 5,0 5,0 12,5 41 2 5,0 5,0 17,5 42 9 22,5 22,5 40,0 43 7 17,5 17,5 57,5 44 5 12,5 12,5 70,0 45 4 10,0 10,0 80,0 46 1 2,5 2,5 82,5 48 3 7,5 7,5 90,0 52 2 5,0 5,0 95,0 53 2 5,0 5,0 100,0 Total 40 100,0 100,0
B. PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, DAN MODUS
Perhitungan mean, median dan modus dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 12.0 for windows.
Berikut ini disajikan hasil perhitungan mean, median dan modus dalam
bentuk tabel sebagai berikut. Tabel perhitungan mean, median dan modus
Statistics
Konsep diri Kepuasan
kerja Sikap guru N Valid 40 40 40 Missing 0 0 0 Mean 53,98 43,50 43,93 Median 53,50 42,00 43,00 Mode 53 42 42 Std. Deviation 3,408 4,867 3,668 Variance 11,615 23,692 13,456 Range 14 22 15 Minimum 49 36 38 Maximum 63 58 53 Sum 2159 1740 1757
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
C. PEDOMAN ACUAN PATOKAN TIPE II
1. Konsep Diri
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 19 = 76
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 19 = 19
Rumus:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
1). 19 + 81 % (76 – 19) 3). 19 + 56 % (76 – 19)
= 19 + 46,2 = 19 + 32
= 65,2 dibulatkan menjadi 65 = 51
2). 19 + 66 % (76 – 19) 4). 19 + 46 % (76 – 19)
= 19 + 38 = 19 + 26,2
= 57 = 45,2 dibulatkan menjadi 45
Interval Konsep Diri Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
65 – 76 0 0 % Sangat Tinggi 57 – 64 8 20 % Tinggi 51 – 56 27 67,5 % Sedang 45 – 50 5 12,5 % Rendah
< 45 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
2. Kepuasan Kerja
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 16 = 64
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 16 = 16
Rumus:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
1). 16 + 81 % (64 – 16) 3). 16 + 56 % (64 – 16)
= 16 + 39 = 16 + 27
= 55 = 43
2). 16 + 66 % (64 – 16) 4). 16 + 46 % (64 – 16)
= 16 + 32 = 16 + 22,1
= 48 = 38,1 dibulatkan menjadi 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Interval Kepuasan Kerja Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
55 – 64 2 5 % Sangat Tinggi 48 – 55 5 12,5 % Tinggi 43 – 47 12 30 % Sedang 38 – 42 18 45 % Rendah
< 38 4 10 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
3. Sikap Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 14 = 56
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 14 = 14
Rumus:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
1). 14 + 81 % (56 – 14) 3). 14+ 56 % (56 – 14)
= 14 + 34 = 14+ 24
= 48 = 38
2). 14 + 66 % (56 – 14) 4). 14 + 46 % (56 – 14)
= 14 + 28 = 14+ 19,3
= 42 = 33,3 dibulatkan menjadi 33
Interval Sikap Guru Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
48 – 56 7 17,5 % Sangat Tinggi 42 – 47 26 65 % Tinggi 38 – 41 7 17,5 % Sedang 33 – 37 0 0 % Rendah
< 33 0 0 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Normalitas
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsepdiri kepuasank
erja sikapguru N 40 40 40Normal Parameters(a,b) Mean 53,98 43,50 43,93 Std. Deviation 3,408 4,867 3,668Most Extreme Differences
Absolute ,147 ,146 ,192
Positive ,147 ,146 ,192 Negative -,072 -,079 -,125Kolmogorov-Smirnov Z ,930 ,924 1,213Asymp. Sig. (2-tailed) ,352 ,361 ,105
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Linearitas
Oneway
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
konsep diri
Between Groups
(Combined) 240,362 11 21,851 2,878 ,012
Linear Term
Weighted 65,872 1 65,872 8,675 ,006
Deviation 174,490 10 17,449 2,298 ,041 Within Groups 212,613 28 7,593 Total 452,975 39 Kepuasan kerja
Between Groups (Combined) 229,837 11 20,894 ,843 ,601
Linear Term
Weighted 111,138 1 111,138 4,483 ,043
Deviation 118,700 10 11,870 ,479 ,890 Within Groups 694,163 28 24,792 Total 924,000 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Uji Partial Corr Correlations
Control Variables Konsep Diri Sikap GuruKepuasan kerja Konsep Diri Correlation 1,000 ,349 Significance (2-tailed) . ,029 df 0 37 Sikap Guru Correlation ,349 1,000 Significance (2-tailed) ,029 . df 37 0
Dan setelah nilai r diketahui, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
koefisien korelasi partial untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak.
Untuk pengujian hipotesis digunakan t test dengan tingkat signifikansi 5 %,
harga t dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang telah
dikemukakan pada bagian metodologi penelitian.
thitung = p
p
r
nr21
3
−
−
t = 266,2)349,0(1340349,02=
−
−
Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji terdapat
hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara konsep diri
guru dan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan jika
didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho gagal ditolak
berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan
hubungan antara konsep diri guru dan sikap guru dalam PBM.
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima karena thitung adalah 2,266 lebih besar dari ttabel yaitu 1,687. berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
ada hubungan positif antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar dengan kepuasan kerja dikontrol.
Uji Partial Corr Correlations
Control Variables Kepuasan Kerja
Sikap Guru
konsepdiri Kepuasan Kerja Correlation 1,000 ,310 Significance (2-tailed) . ,055 df 0 37 Sikap Guru Correlation ,310 1,000 Significance (2-tailed) ,055 . df 37 0
Dan setelah nilai r diketahui, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
koefisien korelasi partial untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak.
Untuk pengujian hipotesis digunakan t test dengan tingkat signifikansi 5 %,
harga t dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang telah
dikemukakan pada bagian metodologi penelitian.
thitung = p
p
r
nr21
3
−
−
t = 983,1)310,0(1340310,02=
−
−
Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji terdapat
hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara kepuasan
kerja dan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan jika
didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho gagal
ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan
signifikan hubungan antara kepuasan kerja guru dan sikap guru dalam PBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima karena thitung adalah 1,983 lebih besar dari ttabel yaitu 1,687. berarti
ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses
belajar mengajar dengan konsep diri dikontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Perhitungan Persentase Kuesioner Dari data kuesioner yang dikumpulkan, diperoleh bahwa ada beberapa guru yang
memiliki kesehatan yang kurang baik, dan mempunyai sifat cenderung menutup
diri serta guru masih merasa belum puas atas tunjangan yang telah diterima.
Berikut ini disajikan perhitungan dalam bentuk persentase.
Pernyataan Jumlah Presentase 1. Guru yang memiliki kesehatan
kurang baik 403 7,5 %
2. Guru yang memiliki sifat menutup diri. 40
14 17,5%
3. Guru yang merasa tidak puas terhadap gaji, tunjangan, Perhatian yang diberikan sekolah.
20077 38,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Distribusi t
1 tail 0.005 0.01 0.025 0.05 2 tail 0.01 0.02 0.05 0.1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
63.658 9.925 5.841 4.604 4.032 3.707 3.499 3.355 3.250 3.169 3.106 3.055 3.012 2.977 2.947 2.921 2.898 2.878 2.861 2.845 2.831 2.819 2.807 2.797 2.787 2.779 2.771 2.763 2.756 2.750 2.744 2.736 2.733 2.728 2.724 2.719 2.715 2.712 2.706 2.704 2.701 2.698 2.695 2.692 2.690 2.687 2.685 2.682 2.680 2.675
31.821 8.985 4.541 3.747 3.305 3.143 2.998 2.898 2.821 2.764 2.718 2.681 2.650 2.624 2.602 2.583 2.567 2.552 2.539 2.528 2.518 2.508 2.500 2.492 2.485 2.479 2.473 2.467 2.462 2.457 2.453 2.449 2.445 2.441 2.438 2.434 2.431 2.429 2.426 2.423 2.421 2.418 2.416 2.414 2.412 2.410 2.408 2.407 2.405 2.403
12.706 4.303 3.182 2.778 2.571 2.447 2.365 2.308 2.262 2.228 2.201 2.179 2.160 2.145 2.131 2.120 2.110 2.101 2.093 2.086 2.080 2.074 2.069 2.064 2.060 2.056 2.052 2.048 2.045 2.042 2.040 2.037 2.035 2.032 2.030 2.028 2.026 2.024 2.023 2.021 2.020 2.018 2.017 2.015 2.014 2.013 2.012 2.011 2.010 2.009
6.314 2.920 2.353 2.132 2.015 1.943 1.895 1.880 1.833 1.812 1.795 1.782 1.771 1.761 1.753 1.746 1.740 1.734 1.729 1.725 1.721 1.717 1.714 1.711 1.708 1.706 1.703 1.701 1.699 1.697 1.696 1.694 1.692 1.691 1.690 1.688 1.687 1.686 1.685 1.684 1.683 1.682
1.681. 1.680 1.679 1.679 1.678 1.677 1.677 1.676
Sumber: Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Iqbal Hasan, 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Nilai-Nilai r Product Moment
N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0.997 0.950 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388
0.999 0.990 0.959 0.917 0.874 0.834 0.798 0.765 0.735 0.708 0.684 0.661 0.641 0.623 0.606 0.590 0.575 0.561 0.549 0.537 0.526 0.515 0.505 0.496
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.349 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.320 0.316 0.312 0.308 0.304 0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.487 0.478 0.470 0.463 0.456 0.449 0.442 0.436 0.430 0.424 0.418 0.413 0.408 0.403 0.398 0.393 0.389 0.384 0.380 0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
0.266 0.254 0.244 0.235 0.227 0.220 0.213 0.207 0.202 0.195 0.176 0.159 0.148 0.138 0.113 0.098 0.088 0.080 0.074 0.070 0.065 0.062
0.345 0.330 0.317 0.306 0.296 0.286 0.278 0.270 0.263 0.256 0.230 0.210 0.194 0.181 0.148 0.128 0.115 0.105 0.097 0.091 0.086 0.081
Sumber: Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Iqbal Hasan, 2004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI