113
HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNAAN YOUTUBE CHANNEL, (SURVEI TERHADAP FANBASE GITASFREUNDE OFFICIAL) TENTANG KEHIDUPAN MINORITAS MUSLIM DI JERMAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh Suci Robiatus Sholehah NIM 1113051000136 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M  

HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PENGGUNAAN YOUTUBE CHANNEL,

(SURVEI TERHADAP FANBASE GITASFREUNDE OFFICIAL)

TENTANG KEHIDUPAN MINORITAS MUSLIM DI JERMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

Suci Robiatus Sholehah

NIM 1113051000136

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2018 M

 

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

 

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

 

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

 

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

i

ABSTRAK

Suci Robiatus Sholehah

Hubungan Antara Motif dengan Tingkat Kepuasan Penggunaan Youtube

Channel, (Survei terhadap Fanbase Gitasfreunde)

tentang KehidupanMinoritas Muslim di Jerman

Beragamnya channel YouTube membuat audiens memiliki banyak pilihan

alternatif dalam memenuhi kebutuhannya. Di satu sisi, banyak channel di

YouTube memberikan informasi yang sesat, hoax, dan hate speach. Di sisi lain,

YouTube Channel seperti Gita diharapkan dapat mengurangi akun-akun negatif

tersebut. Gita Savitri Devi merupakan YouTuber Indonesia yang tinggal di

Jerman. Pengalamannya hidup sebagai minoritas muslim di Jerman dibagikan

dalam YouTube Channelnya.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan tulisan ini adalah untuk menjawab

pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana hubungan

antara motif dengan kepuasan audience gitasfreunde official terhadap YouTube

Channel Gitasav? Kemudian minornya, apa gratification sought (GS) atau motif

dan gratification obtained (GO) atau kepuasan yang didapat pada dimensi

informasi, identitas pribadi, interaksi dan integrasi sosial, dan hiburan tentang

kehidupan minoritas muslim di Jerman? Kedua, seperti apa tingkat kepuasan

yang didapat oleh gitasfreunde? Ketiga, seperti apa jenis audience YouTube

Channel Gitasav?

Penelitian ini menggunakan teori uses and gratification(Blumer, Katz dan

Gurevitch) dengan konsep-konsep motif informasi, motif identitas pribadi, motif

interaksi dan integrasi sosial, dan motif hiburan yang dicari penonton dari

YouTube Channel Gitasav. Penelitian ini menggunakan dua konsep utama yaitu

Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Asumsi dasar teori

ini menganggap bahwa khalayak aktif dan selektif dalam memilih media.

Penelitian ini menganalisis tentang kehidupan minoritas muslim di Jerman.

Penulis melakukan survei pada fanbase Gitasfreunde YouTube Channel Gitasav.

Data diperoleh dari pemberian online kuesioner pada fanbase Gitasav di grup Line

App. Pemberian kuesioner didistribusikan sejumlah total sampel yaitu 80. Data

kuesioner yang terkumpul diolah dalam bentuk statistik deskriptif menggunakan

Software Microsoft Excel dan SPSS.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa koefisien

korelasi 0,632 artinya, terdapat hubungan yang kuat antara motif dan kepuasan

dalam menonton YouTube Channel Gitasav. Kemudian, YouTube Channel

Gitasav dapat memenuhi kepuasan khalayak pada motif informasi dan motif

identitas pribadi, namun belum memenuhi motif integrasi dan interaksi sosial dan

hiburan.Sedangkan tingkat kepuasan yang diperoleh adalah sedang dengan

presentase 67,5%. Motif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

yang ditandai dengan nilai T hitung 7.025 > T tabel 1.994dan probabilitas Sig

0.00< 0,05.

Kata kunci:Motif, Kepuasan, YouTube Chanel, Gitasav, Gratification Sought,

Gratification Obtained

 

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

ii

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya untuk-Mu Maha Kuasa Pemilik

alam semesta Maha Berkehendak atas segala kehidupan di muka bumi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjunganku pembawa

berkah rahmatan lil alamin nabi besar Muhamad SAW, beserta keluarga dan

sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak terkait, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Karena berkat arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi yang diberikan,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna mendapatkan gelar Strata

Satu (S1) di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi (FIDIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda

tercinta Baihaqi dan Ibunda terkasih Hamsyahatas doa, kasih sayang, semangat,

motivasi dan pengorbanan mereka dalam memberikan dukungan moril maupun

materiil kepada penulis.

Selain itu, banyak pihak lain yang membantu penulis baik dari pikiran,

tenaga, dan waktu. Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang

tulus kepada:

 

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

iii

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Terima kasih juga kepada Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D selaku

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Suhaimi, M.Si selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

dan Fita Fathurokhmah M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Fita Fathurokhmah M.Si sebagai pembimbing penulis yang telah

memberikan waktu dan pikirannya dalam mengarahkan dan meberi

masukan kepada penulis, dengan sangat detail selama proses masa

bimbingan.

4. Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, M.A. sebagai dosen mata kuliah Sistem

Komunikasi Internasional yang telah membawa pengalamannya ke dalam

kelas sehingga memotivasi saya untuk melanjutkan belajar ke jenjang

berikutnya di Luar Negeri suatu hari nanti.

5. Miss Arnis Silvia sebagai dosen mata kuliah Bahasa Inggris yang telah

membuat perkuliahan setiap minggunya penuh dengan tantangan dan

membuat metode belajar yang seru. Pembawaan diri Miss Arnis yang

tenang, ramah, baik, namun juga disiplin waktu akan selalu saya ingat dan

terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari.

6. Seluruh Dosen saya yang telah memberi ilmunya kepada saya selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

iv

7. Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu penulis dalam urusan administrasi.

8. Keluarga saya, kakak dan keponakan saya, yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan menghibur dan tak lelah mengingatkan penulis

agar segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Gita Savitri Devi sebagai pemilik akun YouTube Chanel Gitasav sekaligus

nara sumber yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti

dalam proses wawancara dan Gitasfreunde Official yang telah meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner dengan jujur.

10. Partner Kuliah saya, Egha Fridha Agatha yang selalu bersedia

mendengarkan dan memberikan masukan maupun ide kepada penulis dari

awal hingga akhir penulisan skripsi. Terima kasih telah menemani selama

masa perkuliahan, semoga tidak bosan ber-partner dengan saya.

11. Sahabat-sahabat saya, Maria Qiftya dan Maisah yang tak pernah berhenti

mendukung dan memeberikan semangat kepada penulis dan bersedia

mendengarkan keluh kesah penulis selama proses penyusunan skripsi.

12. Seluruh teman-teman KPI C 2013, LSO Klise Fotografi, dan KKN

Adiktif. Terima kasih karena kalian telah memberikan pengalaman dan

banyak kenangan semasa perkuliahan saya di UIN Jakarta.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya

ucapkan terima kasih.

Ciputat, Juni 2018

Suci Robiatus Sholehah

 

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ……………………… ......................................................... 8

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .............................................................. 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 10

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................................. 11

F. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL ........................ 14

A. Landasan Teori

Uses and Gratification Blumler, Herbert dan Katz ............................................ 14

B. Kerangka Konseptual

1. New Media.................................................................................................... 17

2. Media Sosial ................................................................................................. 19

3. Motif ............................................................................................................. 20

4. Kepuasan ...................................................................................................... 21

5. Audience ....................................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 23

A. Paradigma Penelitian ........................................................................................... 23

B. Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 24

C. Metode Penelitian................................................................................................ 24

D. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 28

F. Variabel Penelitian .............................................................................................. 28

G. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 29

H. Definisi Operasional............................................................................................ 29

I. Uji Instrumen ...................................................................................................... 35

 

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

vi

J. Teknik Analisis Data……………. ...................................................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................................... 45

A. Profil Gita Savitiri Devi ...................................................................................... 45

B. Masyarakat Muslim di Jerman ............................................................................ 46

C. Ruang Lingkup Youtube ...................................................................................... 47

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS ............................................................................ 56

A. Hubungan Antara Motif dengan Tingkat Kepuasan Audience Gitasfreunde

Official terhadap YouTube Channel Gitasav ...................................................... 59

B. Analisis Gratification Sounght (GS) atau Motif dan Gratification Obtained

(GO) atau Kepuasan ............................................................................................ 60

C. Tingkat Kepuasan Audience Gitasav .................................................................. 82

D. Jenis Audience Gitasav ........................................................................................ 82

BAB VI PENUTUP ....................................................................................................... 84

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 84

B. Saran .................................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 .......................................................................................................................... 29

Tabel 3.2 .......................................................................................................................... 33

Tabel 3.3 .......................................................................................................................... 36

Tabel 5.1 .......................................................................................................................... 56

Tabel 5.2 .......................................................................................................................... 60

Tabel 5.3 .......................................................................................................................... 62

Tabel 5.4 .......................................................................................................................... 68

Tabel 5.5 .......................................................................................................................... 71

Tabel 5.6 ......................................................................................................................... 73

Tabel 5.7 ......................................................................................................................... 75

Tabel 5.8 ......................................................................................................................... 78

Tabel 5.9 ......................................................................................................................... 80

 

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi mengantarkan Indonesia mengenal media internet.

Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar, pertambahan

penduduk juga ternyata diikuti dengan bertambahnya pengguna

internet.1Worldstats mencatat per 31 Maret 2017, penduduk Indonesia meningkat

menjadi 263,510,146 jiwa dengan pengguna internet mencapai 132,700,000. Di

Asia, pengguna internet Indonesia menempati peringkat ke tiga setelah China dan

India.2

“Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

keseharian kehidupan manusia. Karakternya yang dapat dikatakan

tidak terbatas dan dapat menjangkau seluruh dunia menjadi salah

satu keunggulannya untuk menciptakan kebebasan berpendapat dan

bermedia. Dengan bertambahnya jumlah penggunaan internet di

Dunia, salah satunya juga dipicu dengan kemudahan aksesnya,

seperti yang ditawarkan industri telepon seluler dalam kurun waktu

beberapa tahun terakhir.”3

Internet identik dengan media baru (new media). Istilah tersebut telah

digunakan sejak 1960-an. Teknologi media baru membuat informasi bisa

didapatkan dengan mudah dan cepat karena semuanya telah diproses secara digital

yang dapat membawa aktivitas komunikasi massa.4Teknologi new media telah

menyediakan platform baru bagi tampilan media konvensional. “Berbagai

1 Hermin Indah Wahyu, Kebijakan Media Baru di Indonesia, (Yogyakarta: Ugm Press,

2013), h. 68. 2http://www.internetworldstats.com/stats3.htm, diakses pada hari selasa tanggal 13 juni

2017, pukul 21:28. 3Hermin Indah Wahyu, Kebijakan Media Baru di Indonesia, h. 144.

4McQuail, Denis,Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 42-43.

 

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

2

terobosan dikembangkan di bidang media massa konvensional, baik untuk

kepentingan ekonomi, politik, maupun sosial budaya.”5

Media sosial melalui internet mengalami perkembangan pesat. Media sosial

ini berkontribusi terhadap akuntabilitas pemerintah, aktivitas HAM, pembangunan

civil society, dan praktik kewarganegaraan.6 Jenis-jenis media sosial diantaranya

Facebook, Twitter, Path, Instagram, Blog, YouTube. Jenis-jenis media tersebut

mempunyai keunggulan masing-masing, salah satunya YouTube, YouTube dikenal

sebagai platform yang menawarkan berbagai macam konten video buatan

pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik.

YouTube juga menjadi sarana penggunanya untuk menyebarluaskan hasil

karya mereka dalam bentuk video serta meberikan banyak pilihan video kepada

penggunanya dalam mengakses video sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan

mereka. Hal tersebut membuat YouTube populer karena dapat menyediakan

beragam video informasi, hiburan, hobi, fashion, gaya hidup dan lain-lain.

Keunggulan YouTube membuat platform tersebut populer di Indonesia. Menurut

data dari website katadata.com pada tahun 2017, menunjukkan bahwa media

sosial yang paling aktif digunakan di Indonesia adalah YouTube, sebesar

49%.Sedangkan media sosial paling aktif kedua adalah Facebook, sebesar 48%.

Lalu ke tiga adalah Instagram mencapai 39%.7Maraknya penggunaan platform

YouTube dikalangan generasi Y atau generasi millenial menjadikan

5Hermin Indah Wahyu, Kebijakan Media Baru di Indonesia, h. 96.

6Hermin Indah Wahyu, Kebijakan Media Baru di Indonesia,h. 71.

7https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/09/13/inilah-media-sosial-dengan-

pengguna-aktif-terbesar-di-indonesia, diakses pada tanggal 5 Juli 2018, pukul 9:40 WIB.

 

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

3

YouTubesebagai platform paling populer ke tiga setelah google.co.id dan

google.com di Indonesia versi alexa.com.8

Berdasarkan data dari artikel yang dimuat Tempo.co, per Januari 2017

durasi pengakses YouTubedi Indonesia meningkat 155 persen dibanding tahun

lalu. Namun Keusgen, Managing Director Google Indonesia tidak menyebutkan

presentasi dengan angka pasti.9

Durasi pengakses YouTube tersebut meningkat karena banyak pilihan dari

para YouTuber lokal yang membuat konten kreatif sehingga membuat betah para

penontonnya. Ada Film Maker Muslim yang membuat film pendek tentang

keutamaan solat subuh berjamaah, kemudian ada Cameo Project yang membuat

konten positif tentang sosial, politik, dan isu-isu sensitif dengan cara yang kreatif

dan menyenangkan. Lalu ada Ria Ricis sebagai YouTuber paling populer di

Indonesia karena kontennya digemari anak-anak yang membahas seputar Squishy.

Kanal YouTube di atas merupakan sisi potif dari YouTube, namun beberapa

yang lainnya membuat YouTube menjadi platform yang tidak baik atau negatif

untuk remaja. Pada tahun 2016, fenomena Video Blog (Vlog) sangat populer di

kalangan remaja, seperti akun milik Awkarin dan Anya Geraldine yang membuat

konten hanya berisi tentang kegiatan sehari-hari si pembuat Vlog, seperti jalan-

jalan dengan teman, nongkrong dari cafe satu ke cafe lainnya, dan seringkali

mengeluarkan kata-kata kasar, serta meperlihatkan gaya pacaran yang tidak sesuai

dengan budaya Indonesia. Video-video tersebut membuat resah karena sebagian

besar pengguna YouTube adalah remaja.

8http://www.alexa.com/topsites/countries/IDdiakses pada tanggal 7 mei 2017, pukul 20:58

WIB. 9 https://tekno.tempo.co/read/854397/google-ingin-pengguna-di-indonesia-betah-menonton-

youtube

 

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

4

Akan tetapi bersamaan dengan kontroversi YouTube Channel Awkarin dan

Anya Geraldine, nama Gitasav muncul dan dapat membawa akun YouTube-nya di

kenal oleh para pengguna YouTubekhususnya remaja. Berawal dari keresahan

Gita melihat fenomena tersebut membuat Ia tergerak untuk memberikan tontonan

yang baik dan bermanfaat untuk remaja.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT yang tercantum dalam Al Quran,

betapa suatu pesan perlu dirangkai sedemikian rupa agar dapat meberikan manfaat

kepada para penerima pesan.

Q. S. Al-A’la 87:9

فَذكَِّرْٰ إ ن ن َّفَعَتٰ ٱلذِّكْرَىٰ

Artinya: oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu

bermanfaat.

Tafsir Al-Mishbah: ”terkadang hanya kalimat singkat yang

diucapkan sepintas lalu atau sikap sederhana yang diperagakan,

tetapi berdampak sangat besar bagi yang mendengar atau melihatnya

bila “Hatinya sedang terbuka.”10

Tafsir surat Al-A’la ayat sembilan juga sesuai dengan teori resepsi aktif

yang mengatakan bahwa komunikasi itu intinya adalah pemaknaan bukan dari

media di mana peralatan teknologi yang membentuk sebuah pesan, namun makna

yang ditangkap pada diri manusia.11

Artinya, pesan yang kita sampaikan hanya

akan diterima jika penerima pesannya menangkap maknanya dari hati. Kemudian,

pesan yang disampaikan hendaknya pesan yang bermanfaat untuk penerimanya.

10

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002) h. 11

Bakti, Andi Faisal, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, (Jakarta: INIS, 2004), h. 47.

 

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

5

Beragamnya kanal YouTube membuat khalayak menjadi selektif dan aktif

dalam memilih konten YouTube. Setiap individu memiliki motif yang berbeda-

beda ketika memilih dan menggunakan media, tetapi tentu saja motif tersebut

tidak terlepas dari kebutuhan manusia. Hal ini akan membuat setiap individu

memiliki pendapat yang berbeda saat memilih dan menggunakan media

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kepuasaan mereka.

Menurut Sadirman, motif merupakandorongan yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin

dipenuhi oleh manusia.12

Ada banyak motif yang mendorong seseorang

menggunakan media.

”Menurut Blumler, Katz dan Gurevitch mengatakan bahwa

pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan

menggunakan media. Artinya, audiens (pengguna media) adalah

pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan berusaha untuk

mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi

kebutuhannya.”13

Rubin berpendapat bahwa aktivitas audiens, pilihan yang disengaja oleh

para pengguna isi media untuk memenuhi kebutuhan mereka, hal tersebut

merupakan konsep inti dari pendekatan kegunaan dan kepuasan. Pendekatan ini

berusaha menentukan fungsi apa saja yang dijalankan oleh komunikasi massa

terhadap audiensnya.

Kajian tentang audience juga dibahas oleh James G. Webster yang

menyatakan bahwa terdapat tiga jenis media audience sejak awal abad ke-20;

audience as outcome, audience as mass, dan audience as agent. Pertama,

audience as outcome melihat media mempunyai kekuatan yang besar dalam

12

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Grafindo Persada,

2007), h.73. 13

Santoso, Edi & Setiansah, Mite, Teori Komunikasi,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.

109.

 

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

6

memengaruhi individu. Kedua, audience as mass untuk melihat rating televisi dan

survei opini publik. Ketiga, audience as agent, model inimelihat masyarakat

bebas memilih media apa yang ingin mereka konsumsi. Audience bebas memilih

konten yang sesuai dengan kebutuhan dan hasratnya.14

Dikutip dari beritasatu.com pengguna internet di Indonesia pada Maret

2015 menyatakan bahwa 49% penggunanya berusia 18-25 tahun. Dilihat dari data

tersebut pengguna internet di Indonesia merupakan usia remaja dalam kelompok

digital navies, yakni generasi yang lahir setelah tahun 1980 atau generasi yang

lahir di-era digital. Dalam portal online tersebut juga disebutkan kategori remaja

awal sampai akhir seperti berikut:15

1. Masa remaja awal, yaitu antara umur 12–15 tahun

2. Masa remaja madya, yaitu antara umur 15–18 tahun

3. Masa remaja akhir, yaitu antara umur 19–22 tahun

Berdasarkan kategori usia di atas, peneliti akan melakukan sample pada

anggota Gitasfreunde Official yang merupakan komunitas virtual di grup Line

App. Komunitas virtual adalah kumpulan pengguna yang memiliki kesamaan dan

terbentuk melalui ruang siber serta relasi yang terjadi di antara mereka termediasi

secara elektronik.16

Anggota dari grup tersebut tergolong dari masa remaja awal

(12-15 tahun) hingga masa remaja akhir (19-22 tahun).

14

Sullivan, John L, Media Audiences: Effects, Users, Institutions, Power, (London: Sage

Public, Inc., 2013), h. 6-7. 15

http://www.beritasatu.com/iptek/261297-mayoritas-netizen-di-indonesia-berusia-1825-

tahun.html, diakses pada hari selasa 13 juni 2017, pukul 22:19 WIB. 16

Nasrullah, Rulli, Media Social, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 109.

 

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

7

Maka berdasarkan uraian tersebut, di dalam penelitian ini, penulis tertarik

untuk meneliti kanal YouTube Gita Savitri, Gita dikenal sebagai Vlogger

Indonesia yang kuliah di Jerman. Gita membuat konten positif dan menginspirasi

para penonton tentang kehidupan minoritas muslim dan mahasiswa Indonesia di

Jerman.

Dilihat dari segi konten, vlog Gita banyak ditonton karena menyajikan

konten tentang sistem pendidikan, isu politik, agama, budaya dan kehidupan

secara umum di Jerman, serta bagaimana menjadi seorang muslim di Jerman.

Tidak hanya itu, beberapa konten videonya juga membagikan tentang hijab

review,make up routine, serta cover lagu. Sehingga para penontonnya punya

banyak pilihan dalam memilih konten yang ingin mereka tonton.

 

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

8

Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada para penonton

YouTube di Indonesia khususnya remaja yang ingin melanjutkan kuliah di Jerman,

serta memberikan tontonan yang layak kepada remaja Indonesia agar tidak

terpengaruh pada konten-konten YouTube yang kurang informatif dan sesekali

mengeluarkan kata kasar, Gita ingin kontennya bersih dari kata kasar dan bisa

memberikan impact positif.

Kanal YouTube Gita Savitri telah mengunggah video sebanyak 164 video

sejak tahun 2009 hingga Juni 2018 dengan jumlah subscriber sebanyak 421,964

dan telah dilihat 43,705,568.17

Gita juga merupakan salah satu Youtuber Indonesia

yang dipilih oleh YouTube Space London dalam program YouTube Creators for

Change bersama 28 channel terpilih dari seluruh dunia.

Berdasarkan fenomena yang ada dan melihat latar belakang masalah

tersebut, peneliti akan menjelaskan tentang hubungan antara motivasi penonton

dalam menonton YouTube Gita Savitri Devidengan tingkat kepuasaan yang

terpenuhi oleh mereka. maka penulis sangat tertarik untuk mengambil judul

penelitian: “HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT

KEPUASAN PENGGUNAAN YOUTUBE CHANNEL, (SURVEI

TERHADAP FANBASE GITASFREUNDE OFFICIAL)TENTANG

KEHIDUPAN MINORITAS MUSLIM DI JERMAN”.

B. Identifikasi Masalah

1. Khalayak selalu mencari kebutuhannya dalam menggunakan media untuk

memenuhi kepuasannya. Oleh karena itu, kegunaan dan kepuasan menjadi

17

https://www.youtube.com/user/92sav/about, diakses pada hari rabu tanggal 27 Juni 2018,

pukul 11:08 WIB.

 

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

9

salah satu hal yang penting untuk media dalam mengembangkan

kontennya.

2. Pada awal berdirinya YouTube diblokir oleh beberapa negara seperti Arab

Saudi, Iran, Brazil, dan sejumlah negara lainnya karena beberapa alasan

seperti; YouTube dianggap sebagai situs untuk dewasa, amoral, dan

beredar video-video yang menggiring opini publik tidak percaya dengan

pemerintah.

3. Banyak konten YouTube yang mengandung hoax, sesat dan tidak edukatif

yang tidak terkontrol karena banyaknya video di YouTube yang melimpah.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Batasan masalah ini hanya melihat motif dan kepuasan menonton

YouTube ChannelGita Savitripada Gitasfreunde Officialtentang

kehidupan muslim di Jerman dan isu politik, agama, dan budaya yang

terjadi di Jerman.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana hubungan antara motif dengan kepuasan audience

gitasfreunde official terhadap YouTube Channel Gitasav?

b. Apa Gratification Sought (GS) atau motif dan Gratification

Obtained (GO) atau kepuasan yang didapat audience pada dimensi

informasi, identitas pribadi, interaksi dan integrasi sosial, dan

hiburan tentang kehidupan minoritas muslim di Jerman?

c. Seperti apa tingkat kepuasan yang didapat oleh gitasfreunde?

 

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

10

d. Seperti apa jenis apakah audience YouTube Channel Gitasav?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dapat menjawab sesuai dengan rumusan

masalah yakni:

a. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara motif dan kepuasan

audience YouTube Channel Gitasav

b. Untuk mengetahui motif dan kepuasan yang diperoleh audience

dari dimensi informasi, identitas pribadi, interaksi dan integrasi

sosial, dan hiburan tentang kehidupan minoritas muslim di Jerman.

c. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang didapat fanbase

gitasfreunde

d. Untuk mengetahui jenis audience Gitasav

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan dokumentasi ilmiah dan dapat memberikan

kontribusi keilmuan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dalam

penemuan kaidah ataupun untuk mengetahui motif dan kepuasan

kepada khalayak terhadap konten YouTube.

b. Manfaat Praktis

 

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

11

Hasil dari penelitian ini dapat memberi informasi, menambawah

wawasan dan masukan yang bernilai positif bagi mahasiswa,

masyarakat, dan pihak-pihak lain dalam hal komunikasi.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Peneliti mengacu kepada penelitian sebelumnya yang menggunakan metode

analisis Uses and Gratification yang banyak ditemukan oleh peneliti menjadi

contoh dan pegangan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Adapun penelitian

sebelumnya diantaranya:

1. Jurnal Motif Subscriber Menonton Channel YouTube Raditya Dika.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif tertinggi adalah pada

indikator hiburan dan relaksasi. Sedangkan yang terendah ada pada

indikator persahabatan.18

2. Skripsi Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menonton VLOG (studi

korelasi antara Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menonton Video

Blog pada situs YouTube dikalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi S1

reguler angkatan 2013 dan 2014 FISIP UNS). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hubungan yang paling kuat adalah motif

pengalihan, sedangkan hubungan yang terlemah adalah motif identitas

personal.19

3. Skripsi Pengaruh Motif Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada Program Khazanah Trans 7. Hasil

18

Adinda Mellyaningsih, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Surabaya, 2016. 19

Ira Pratiwi, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta, 2017.

 

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

12

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motif dan

kepuasan yang signifikan pada program Khazanah Trans 7. Dalam

penelitian ini, motif identitas pribadi dan motif informasi yang

berpengaruh terhadap kepuasan program Khazanah Trans 7.20

4. Skripsi Hubungan Antara motif dan Kepuasan Mahasiswa Jurnalistik

UIN Jakarta terhadap Breaking News Detik.com. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat breaking news detik.com dapat memenuhi

kepuasan khalayak pada motif identitas pribadi dan hiburan.21

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan susunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika

penulisan yang akan dibagi menjadi enam bab yang terdiri dari beberapa sub bab.

Pada bab pertama berisikan latar belakang masalah yang terdapat dalam

skripsi ini, kemudian batasan dan rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat

penelitian ini untuk Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Selain itu,

penelitian ini juga tertulis tinjauan kajian terdahulu dan sistematika penulisan

yangs sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

kedua, penulis menguraikan teori-teori yang relevan digunakan sebagai

dasar pemikiran dan dapat memberikan arah dalam melakukan penelitian serta

definisi konseptual yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis membahas tentang

20

Umi Arifiyani, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 21

Gani Wulandari Martani, Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2016.

 

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

13

motif dan kepuasan khalayak dalam menggunakan media tertentu, teori uses and

gratification Blumler, Katz dan Gurevitch.

Selanjutnya, dalam bab tiga penulis membahas beberapa sub bab, di

antaranya: paradigma dan pendekatan penelitian yang penulis gunakan, kemudian

metode penelitian kuantitatif, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel,

variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, serta teknik analisis data.

Kemudian gambaran umum pada bab empat dibahas tentang profil Gita

Savitri Devi, lalu dibahas bagaimana kehidupan minoritas muslim di Jerman dan

ruang lingkup platform YouTube. Selanjutnya di bab lima penulis menguraikan

hasil data kuesioner dan penyajian data sesuai dengan hasil survei pada fanbase

gitasfreunde. Akhirnya, pada bagian terakhir bab ke enam, penulis memberikan

kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran untuk kepentingan penelitian

selanjutnya.

 

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

14

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Teori Uses and Gratification Blumler, Katz dan Gurevitch

Teori Uses and Gratification pertama kali diperkenalkan oleh Herbert

Blumler, Elihu Katz dan Michael Gurevitch pada tahun 1974 dalam bukunya The

Uses on Mass Communications: Current Perspective on Gratification Research.

Blumler, Katz dan Gurevitch mengatakan bahwa Teori Uses and Gratification

milik mereka mengatakan bahwa “penggunaan media memainkan peran aktif

untuk memilih dan menggunakan media”.1 Artinya, pengguna media dengan aktif

memilih media sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Teori uses and gratifications disebut-sebut sebagai salah satu teori paling

populer dalam studi komunikasi massa.2 Teori ini mengajukan gagasan bahwa

perbedaan individu menyebabkan audiens mencari, menggunakan, dan

memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan

berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu audiens.3

Teori kegunaan dan gratifikasi memberikan sebuah kerangka untuk

memahami kapan dan bagaimana konsumen media individu menjadi lebih atau

kurang aktif dan konsekuensi dari keterlibatan yang meningkat atau menurun.

Banyak asumsi kegunaan dan gratifikasi secara jelas dinyatakan oleh para

1Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 191-192.

2Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Theories of Human Communication, (Eight

Edition, Thomson Wadsworth, 2005), h. 286. 3Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 508.

 

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

15

pencetus pendekatan ini (Katz, Blumler, & Gurevitch). Mereka menyatakan

bahwa terdapat lima asumsi dasar teori kegunaan dan gratifikasi:

1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.

2. Inisiatif dalam menguhubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan

media tertentu terdapat pada anggota khalayak.

3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan

kebutuhan.

4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media

mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah

gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para

peneliti.

5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.4

Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications sebagai salah satu

landasannya karena penelitian ini meneliti efek media massa dari sudut pandang

khalayak. Elemen yang diteliti dalam penelitian ini adalah elemen “pola terpaan

media yang berlainan” dan “akibat-akibat lain (yang seringkali tidak diharapkan)

dari penggunaan media” seperti halnya pembentukan atau perubahan sikap, yang

seringkali bukan merupakan tujuan utama seseorang dalam mengonsumsi media.5

Dalam literatur tentang manfaat dan gratifikasi ada beberapa cara

mengklasifikasikan kebutuhan dan gratifikasi audien. Sebagian mengatakan soal

gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai (Scharmm, Lyle, dan Parker). Peneliti

lain menyebutkan sebagai informatif-mendidik dan khayali-pelarian – hiburan.

4West, Richard dan Turner, Lynn, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 104. 5Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 381.

 

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

16

McQuail, Blumler, dan brown berdasarkan penelitian mereka di Inggris,

mengusulkan kategori-kategori berikut:

1. Pengalihan – pelarian dari rutinitas dan masalah; pelepasan emosi

2. Hubungan personal – manfaat sosial informasi dalam percakapan;

pengganti media untuk mengganti perkawanan.

3. Identitas pribadi atau psikologi individu – penguatan nilai atau penambah

keyakinan; pemahaman – diri; ekplorasi realitas; dan sebagainya.

4. Pengawasan – informasi mengenai hal-hal yang mungkin memengaruhi

seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan

sesuatu6.

Katz, Gurevitch, dan Haas memandang media massa sebagai suatu alat yang

digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan (atau memutuskan

hubungan) dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan

yang diambil “(sebagian besar spekulatif) dari literatur tentang fungsi-fungsi

sosial dan psikologis media massa” kemudian menggolongkannya ke dalam lima

kategori:

1. Kebutuhan kognitif – memperoleh informasi, pengetahuan, dan

pemahaman.

2. Kebutuhan afektif – emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis.

3. Kebutuhan integratif personal – memperkuat kredibilitas, rasa percaya

diri, stabilitas, dan sebagainya.

6Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa.( Jakarta: Kencana, 2005), h. 356.

 

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

17

4. Kebutuhan integratif sosial – mempererat hubungan dengan keluarga,

teman, dan sebagainya.

5. Kebutuhan pelepasan ketegangan – pelarian dan pengalihan.7

Mengutip dari buku Rakhmat Jalaludin “Model ini digambarkan sebagai a

dramatic break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari

model jarum hipodermik.” Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media

pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media.

Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi

kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratifications, dalam asumsi ini

tersirat pengertian bahwa komunikasi massa diarahkan oleh motif, kepentingan,

dan selektifitas.8

Pendekatan uses and gratifications memberikan alternatif untuk

memandang pada hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi

media menurut fungsinya. Pendekatan uses and gratifications sering memasukkan

unsur motif untuk memuaskan kebutuhan dan alternatif-alternatif fungsional

untuk memenuhi kebutuhan.9

B. New Media

Teknologi memiliki peran penting dalam perubahan penyampaian pesan.

Dalam buku Rulli Nasrullah menyatakan “bahwa ada pergeseran ketersediaan

media yang dahulu terbatas kini menuju media yang melimpah.” Teknologi

7Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi, h. 357

8Rakhmat, Jalaludin, Metode Penilitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2001), h. 65.

9Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 290.

 

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

18

tersebut membuat biaya produksi jadi semakin murah dan bisa membuat media

secara masal.10

Proses penyampaian pesan pun kini berubah. Jika dahulu media

merupakan pusat informasi dan bersifat satu arah, kini media menjadi lebih

interaktif.11

Istilah „media baru‟ (new media) telah digunakan sejak tahun 1960-an dan

telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin

berkembang dan beragam.

“Editor dari buku Handbook of New Media menunjuk pada kesulitan

untuk menyebutkan apa saja yang termasuk „media baru‟. Mereka

memilih untuk mendefinisikannya dengan cara yang berbeda,

menghubungkan antara teknologi informasi dan komunikasi (ICT)

dengan konteks sosial yang berhubungan yang menyatukan tiga

elemen: alat dan artefak tekonologi; aktivitas, praktik, dan

penggunaan; dan tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk

disekeliling alat dan praktik tersebut.”12

Kemudian menurut Rasmussen dalam buku McQuail berpendapat bahwa

media baru memliki efek berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan

masyarakat modern. Peran terbesarnya adalah media baru dapat menjembatani

jurang lebar antara dunia publik dan privat.13

“Menurut John Vivian, keberadaan media baru seperti internet bisa

melampaui pola-pola penyebaran pesan media tradisional; sifat

internet yang bisa berinteraksi, mengaburkan batas geografis,

kapasitas interaksi, dan bisa dilakukan secara real time. Nicholas

Gane dan David Beer memaparkan karakteristik media baru dengan

term network, interactivity, information, interface, archive, dan

simulation. Salah satu karakter dari apa yang disebut sebagai media

lama atau baru adalah term broadcast yang mewakili konteks media

lama sementara interactivity mewakili media baru.”14

10

Nasrullah, Rulli, Teori dan Riset Cybermedia, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 2. 11

Nasrullah, Rulli, Teori dan Riset Cybermedia,h. 2. 12

McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Salemba Humanika, 2012. h.42-43. 13

McQuail, Teori Komunikasi Massa, h. 154. 14

Nasrullah, Rulli, Cyber Media, (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013), h. 17.

 

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

19

Ini bermakna bahwa pada media baru khalayak tidak sekadar ditempatkan

sebagai objek yang menjadi sasaran dari pesan. Khalayak dan perubahan

teknologi media serta pemaknaan terhadap medium telah memperbarui peran

khalayak untuk menjadi lebih interaktif terhadap pesan.

C. Media Sosial

“Kehadiran situs jejaring sosial (social networking site) atau sering disebut

dengan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Skype merupakan media yang

digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau bahkan

pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi komunikasi

dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber.”15

“Menurut Van Dijk, media sosial adalah platform media yang

memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka

dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu media sosial

dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan

hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.”16

Berdasarkan pengertian tersebut, media sosial merupakan alat komunikasi

baru yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan pengguna lainnya

secara virtual tanpa batasan ruang dan waktu.

Hadirnya media sosial juga berdampak pada penyebaran informasi yang

sangat cepat, dengan media sosial siapa saja bisa menyebarkan informasi dengan

mudah dan cepat. Hal ini membuat informasi menjadi melimpah dan tidak

terkontrol dengan baik. Sehingga banyak ditemukan berita-berita bohong dan

tidak sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik.

15

Nasrullah, Rulli, Teori dan Riset Cybermedia, h. 36. 16

Nasrullah, Rulli, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 201), h. 9.

 

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

20

D. Motif

Motif merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subjektif motif merupakan dasar bagi

seseorang untuk bergerak, berperilaku dan bertindak untuk mencapai tujuan atau

kepuasannya.17

“Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respons atau

suatu himpunan respons dengan keadaan dorongan tertentu. Apabila

dorongan dasar itu bersifat bawaan, maka motif itu hasil proses

belajar”. Ada beberapa definisi tentang motif:18

1. Gerungan:

Motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua

penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia

yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

2. Lindzey, Hall, dan Thompson:

Motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.

3. Atkinson:

Motif sebagai sesuatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk

menuju ke tujuan tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi

ataupun kekuasaan.

Dari definisi di atas disimpulkan bahwa motif merupakan dorongan yang

ada dalam diri manusia untuk bergerak melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

17

Rakhmat, Jalaludin, Metode Penilitian Komunikasi, h. 23. 18

Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 177.

 

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

21

E. Kepuasan

Menurut Kotler, kepuasan adalah seberapa besar tingkatan produk dapat

sesuai dengan harapan pembeli19

. Jika dalam media, kepuasan khalayak media

adalah sejauh mana media bisa memenuhi kebutuhan khalayak sesuai dengan

harapan khalayak.

Dalam teori uses & gratifications konsep mengukur kepuasan ini disebut

GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Gratification Sought

adalah motif yang mendorong seseorang mengonsumsi media. Sedangkan

gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang

setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu. Dengan kata lain “menurut

Palmgreen, gratification sought dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai

apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media”.20

F. Audience

Pandangan terhadap khalayak komunikasi massa telah berubah dalam

beberapa waktu pada abad ini. Audience (khalayak) dianggap terdiri dari individu

yang terisolasi, dan sangat rentan dipersuasi oleh pesan komunikasi massa.

Dengan konsep khalayak ini, komunikasi massa mungkin dianggap memiliki

banyak kekuatan.

Anggota khalayak juga ditemukan terlibat dalam eksposur selektif, persepsi

selektif, dan retensi selektif. Artinya, anggota khalayak memilih dan menafsirkan

informasi dari media masa berdasarkan kepentingan,sikap mereka sendiri dan

sebagainya.

19 Kotler, Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001) h. 9.

20Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 210-211.

 

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

22

Penelitian ini menunjukan bahwa anggota audiens sering mengunjungi

berbagai media massa untuk mencari kegunaan dan kepuasan tertentu dan bahwa

efek komunikasi massa bisa sangat berbeda tergantung pada tujuannya.21

”Dalam teori komunikasi massa atau kajian media, secara sederhana

kata “khalayak” adalah orang atau sekelompok orang sebagai

penerima pesan. Dalam tradisi ilmu komunikasi, terutama

komunikasi massa, kata khalayak atau audiences cenderung

dilekatkan kepada individu yang dengan kesadarannya memilih

pesan termasuk medianya, menjadi target produksi pesan, konsumen

media, sampai pada pembaca atau readers. Penyebutan khalayak itu

pada dasarnya memiliki kesamaan konsep, yakni individu atau

kelompok baru disebut sebagai khalayak jika disandingkan dengan

media.”

Karakteristik khalayak dihubungkan dengan media yang diaksesnya. (1)

khalayak memiliki kesadaran atau alasan memilih media (2) khalayak bersifat

heterogen (3) khalayak cenderung tersebar di beberapa wilayah sasaran.

Posisi khalayak dan bagaimana hubungannya dengan media semakin

berkembang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perkembangan internet.

Perkembangan media baru dan hadirnya media siber merupakan satu pijakan

untuk melihat hubungan baru antara media dengan khalayak.22

21

Pasqua, Thomas M, Mass Media in The Information Age, (New Jersey: Prentice Hall),

1990, h. 307. 22

Nasrullah, Rulli, Cyber Media, h. 72.

 

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan landasan pemikiran postivisme. Dikutip dari

buku Dani Vardiansyah, paradigma positivesme menegaskan bahwa suatu ilmu

harus sesuai dengan fakta yang terukur dan teramati.1 Artinya, penelitian yang

dilakukan harus berdasarkan data-data yang sudah diuji dan terukur

keabsahannya.

”Menurut Gunter pendekatan positivisme ini didasarkan pada abad

ke-19 dari pemikiran Auguste Comte yang kemudian dikembangkan

oleh Emile Durkheim. Dalam positivis, objek (populasi dan atau

sampel) dari penelitian dilihat apa adanya dan peneliti menggunakan

pengukuran numerik untuk memahami realitas sosial. Tujuan utama

adalah untuk membuktikan atau menyangkal hipotesis dan akhirnya

untuk menetapkan simpulan yang cenderung menggeneralisasi-

kan.”2

Teknik yang digunakan dalam penelitian dengan paradigma ini adalah

melihat gejala yang tampak atau dapat diukur dan diklasifikasikan. Tujuan utama

dari ilmu sosial positivistik adalah untuk menjelaskan hubungan kausal antara

fenomena yang dapat diamati, baik itu sebab akibat, perbandingan, maupun

melihat pengaruh dari variabel-variabel.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

1 Vardiansyah, Dani, Filsafat Ilmu Komunikasi,(Jakarta: PT Indeks, 2005),h. 57.

2Nasrullah, Rulli, Cyber Media, (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013), h. 194-195.

 

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

24

menggunakan analasis statistik dan data penelitian berupa angka-angka.

“Pendekatan ini sebagai metode ilmiah yang empiris, obyektif, terukur, rasional,

dan sistematis.”3

Prinsip penelitian kuantitatif, memercayai adanya “realitas tunggal”, yang

digeneralisasikan. Hal ini disebabkan, kita menghendaki sampel dari populasi.

Sampel mewakili populasi yang akan diukur, karena itu kita generalisasikan.

Sampel dihitung berdasarkan validitas-validitas mewakili populasi. Hal ini yang

membuat asumsi dari kuantitatif, “realitas tunggal”, seolah-olah mewakili

populasi yang kita sebutkan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ilmiah adalah untuk menghasilkan data yang objektif,

dan tidak bias sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh.4

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. “Penelitian survei adalah

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”5 Untuk menjawab

pertanyaan dan hipotesis penelitian, penulis mengikuti suatu prosedur atau

langkah-langkah dalam pelaksaan survei. Tahap-tahap penelitian survei terbagi

menjadi tiga bagian:

1. Perencanaan penelitian

a. Membuat dan mengembangkan hipotesis

b. Menetapkan jenis survei

3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2014),

h.7. 4Morissan, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: Kencana, 2014) h.

5Effendi, Sofian dan Tukiran, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 13.

 

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

25

c. Menulis pertanyaan

d. Membuat kuesioner

e. Tentukan kategori jawaban

f. Merancang layout

2. Pengumpulan data

a. Pre test instrumen

b. Olah data

3. Analisis data

a. Menetapkan target populasi

b. Membuat kerangka sampel

c. Menentukan jumlah sampel

Setiap langkah tersebut bersifat saling tergantung satu sama lainnya untuk

dapat menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.6

Penelitian dapat memiliki lebih dari satu tujuan, terdapat tiga tujuan yang

paling umum dan paling berguna dalam penelitian, yaitu: eksploratif, deskriptif,

dan eksplanatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan situasi atau peristiwa.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu kondisi sosial tertentu.

D. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian yang menggunkana metode survei, pengambilan

sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat berikut ini:

6Morissan, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: Kencana, 2014) h. 8.

 

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

26

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi

yang diteliti.

2. Dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan menentukan

penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.

3. Sederhana, mudah dilaksanakan.

4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-

rendahnya.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.7

Dalam bidang komunikasi, populasi tersebut sangat tergantung kepada

bentuk komunikasi dan teori komunikasi yang digunakan. Misalnya, apabila

bentuk komunikasi yang digunakan memakai teori komunikasi massa, maka

populasi yang bisa jadi sasaran adalah khalayak media massa.8 Populasi dalam

penelitian ini adalah Gitasfreunde Official yang aktif menonton YouTube

Channel Gita Savitri Devi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 341 orang.

Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi,

sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau

karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau

karakteristik tersebut pada elemen populasi9. Pengambilan sampel pada penelitian

7 Anshori, Muslich & Iswati, Sri, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya:

Airlangga University Press, 2009), h. 92. 8Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi,( Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.

336. 9Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah, (Jakarta:

Kencana Pernada Media, 2011), h. 148.

 

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

27

ini menggunakan rumus Slovin dengan standar deviasi 10% dengan tingkat

kepercayaan 90%, yaitu sebagai berikut:

2)(1 eN

Nn

n = Jumlah sample

N = Jumlah populasi

e = Standar deviasi

n = 341

1+341 (0,1)²

n = 341

4.41

n = 77.32 dibulatkan menjadi 80

Penarikan sample dari populasi ini dilakukan secara Aksidental Sampling.

Aksidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data. Kebetulan di sini adalah siapa saja yang pernah menonton YouTube Channel

Gita Savitri Devi.10

10

Anshori, Muslich & Iswati, Sri, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 105

 

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

28

E. Teknik Pengumpulan Data

Riset kuantitatif memiliki beberapa metode pengumpulan data seperti survei

yang mencakup survei melalui telepon, survei surat, dan survei internet. Pada

metode ini, pertanyaan yang diajukan bersifat tetap (statis), atau sudah terstandar.

Semua responden menerima pertanyaan yang sama, dan tidak ada kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan susulan.

Penelitian ini menggunakan metode online survey dalam pengumpulan data.

Penggunaan online survey telah meningkat secara drastis beberapa tahun

belakangan ini, karena jumlah pengguna smartphone dan format survei melalui

smartphone meningkat di seluruh dunia memungkinkan menjangkau khalayak

yang lebih luas melalui internet. Ada banyak keuntungan dalam menggunakan

online survey. Online survey murah untuk dikelola karena tidak memerlukan

penggunaan kertas dan ramah lingkungan. Hal ini memungkinkan untuk

mengumpulkan data dengan sangat cepat. Tindak lanjut dengan non responden

bisa dilakukan dengan mudah melalui e-mail.11

F. Variabel Penelitian

Variabel dependen merupakan variabel yang diteliti yang memiliki nilai

yang diduga berasal dari pengaruh variabel independen. Pada penelitian ini motif

merupakan variabel independen sedangkan kepuasan merupakan variabel

dependen12

. Dalam hal ini, kepuasaan penonton YouTube Channel Gitasav

tergantung pada hal lain yaitu motif yang dicari dalam penggunaan media.

11

Andres, Lisley. Designing & Doing Survey Reasearch. (London: Sage, 2012) h. 50. 12

Morissan, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: Kencana, 2014) h. 73.

 

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

29

Variabel Independen (variabel bebas): motif

Variabel Dependen (variabel terikat): kepuasaan

G. Hipotesis Penelitian

Ho: Tidak ada hubungan antara motif menonton YouTube Channel Gitasav

terhadap tingkat kepuasan Gitasfreunde Official.

Ha: Terdapat hubungan antara motif menonton YouTube Channel Gitasav

terhadap tingkat kepuasan Gitasfreunde Official.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan dengan tepat bagaimana suatu konsep

akan diukur, dan bagaimana pekerjaan penelitian harus dilakukan. Adapun konsep

yang perlu diukur dalam penelitian ini adalah konsep Gratification Sought (GS)

dan Gratification Obtained (GO) dijadikan tolak ukur untuk mengetahui

perbandingan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dan kepuasan yang

didapatkan (GO). Indikator yang digunakan untuk mengukur gratification sought

sama halnya dengan indikator dengan gratification obtained. Indikator-indikator

tabel di bawah ini penulis ambil dari beberapa video Gitasav dalam YouTube

Channel-nya.

1. Grattification Sought (GS)

Tabel 3.1

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Motif 1. Motif 1. Ingin mengetahui biaya Skala

 

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

30

Informasi kuliah di Jerman

2. Ingin mengetahui harga

sewa tempat tinggal di

Jerman

3. Ingin mengetahui biaya

telfon dan internet di

Jerman

4. Ingin mengetahui

makanan halal di Jerman

5. Ingin mengetahui sistem

transportasi di Jerman

6. Ingin mengetahui

realitas pendidikan di

Jerman

Likert

2. Motif

Identitas

Personal

1. Ingin mengetahui

pengalaman Gita

memakasi hijab di

negara sekuler

2. Ingin mengetahui

bagaimana orang Jerman

menghargai muslim

yang berhijab

3. Ingin mencari role model

4. Ingin mengetahui

 

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

31

pengalaman menjadi

minoritas

5. Ingin belajar agama

lebih dalam seperti

minoritas muslim di

Jerman

6. Ingin antisipasi dalam

menghadapi rasis atau

bullying

7. Ingin mengetahui

bagaimana puasa di

Jerman

8. Ingin mengetahui etos

kerja dan disiplin waktu

di Jerman

9. Ingin menumbuhkan

semangat beragama

dalam diri

3. Motif

Integrasi dan

Interaksi

Sosial

1. Ingin melihat toleransi

Jerman terhadap para

refugee dan Auslander

2. Ingin mengetahui

toleransi yang diberikan

pemerintah Jerman

 

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

32

dalam perizinan cuti

hari-hari besar Islam

3. Ingin belajar berinteraksi

dengan orang yang

berbeda agama, ras, dan

budaya

4. Ingin mengetahui cara

orang Jerman

menghormati minoritas

ketika beribadah

5. Ingin menemukan bahan

percakapan dari topik

toleransi di Jerman

4. Motif

Hiburan

1. Ingin melihat apartemen

Gita di Jerman

2. Ingin mengetahui

kegiatan Gita di Jerman

3. Ingin mengetahui tempat

wisat di Jerman

4. Ingin mengetahui review

hijab yang Gita dipakai

5. Ingin menemukan opini

tentang topik terhangat

 

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

33

2. Gratification Obtained (GO)

Tabel 3. 2

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Kepuasaan

1. Motif

Informasi

1. Dapat mengetahui biaya

kuliah di Jerman

2. Dapat mengetahui harga

sewa tempat tinggal di

Jerman

3. Dapat mengetahui biaya

telfon dan internet di

Jerman

4. Dapat mengetahui

makanan halal di Jerman

5. Dapat mengetahui

sistem transportasi di

Jerman

6. Dapat mengetahui

realitas pendidikan di

Jerman

Skala

Likert

2. Motif

Identitas

Personal

1. Dapat mengetahui

pengalaman Gita

memakasi hijab di

negara sekuler

2. Dapatmengetahui cara

 

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

34

orang Jerman

menghargai muslim yang

berhijab

3. Menemukan role model

4. Mengetahui pengalaman

menjadi minoritas

5. Dapat belajar agama

lebih dalam seperti

minoritas muslim di

Jerman

6. Dapat antisipasi dalam

menghadapi rasis atau

bullying

7. Mengetahui bagaimana

puasa di Jerman

8. Mengetahui etos kerja

dan disiplin waktu di

Jerman

9. Menumbuhkan semangat

beragama dalam diri

3. Motif

Integrasi dan

Interaksi

Sosial

1. Dapat melihat toleransi

Jerman terhadap para

refugee dan Auslander

2. Mengetahui toleransi

 

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

35

yang diberikan

pemerintah Jerman

dalam perizinan cuti

hari-hari besar Islam

3. Dapat belajar

berinteraksi dengan

orang yang berbeda

agama, ras, dan budaya

4. Mengetahui cara orang

Jerman menghormati

minoritas ketika

beribadah

5. Menemukan bahan

percakapan dari topik

toleransi di Jerman

4. Motif

Hiburan

1. Dapat melihat apartemen

Gita di Jerman

2. Mengetahui kegiatan Gita

di Jerman

3. Mengetahui tempat wisat

di Jerman

4. Mengetahui review hijab

yang Gita dipakai

5. Menemukan opini

 

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

36

tentang topik terhangat

I. Uji Instrumen

Pada penelitian kuantitatif, penelitian akan menggunakan instrumen

untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala

likert untuk mengukur suatu variabel. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial13

. Untuk mengukurnya, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan

empat alternatif jawaban. Adapun skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 3 Skor Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Cukup Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

13

Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 452.

 

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

37

1. Uji Validitas Data

Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas berkaitan dengan

ketepatan penggunaan indikator untuk menjelaskan arti konsep yang ingin

diteliti. Validitas merupakan sesuatu yang ideal, artinya kita tidak mungkin

dapat mencapai validitas absolut karena adanya kesenjangan antara konsep

(yang bersifat abstrak) dengan indikator (yang merupakan pengamatan

konkret).14

Uji kualitas terhadap instrumen yang dipakai untuk mengukur

variabel penelitian dilakukan sebelum menganalisis pokok masalah. Menurut

Arikunto, ada beberapa langkah pengujian validitas yaitu:

a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

b. Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden.

c. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan

dan nilai total dengan memakai rumus product moment menggunakan

bantuan Ms. Excel atau SPSS.15

Pada Tahap ini penulis melakukan uji validitas kepada 30

responden bayangan yaitu responden yang tidak termasuk ke dalam sampel

penelitian tetapi responden memiliki kriteria sebagai penonton aktif YouTube

Channel Gitasav. Setelah melakukan uji validitas, dapat diketahui pernyataan

dalam kuesioner yang telah layak dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian

14

Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2005), h. 98-99 15

Rachmat Kriyantoro, Teknik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h. 149

 

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

38

ini. Pada awalnya ada 72 butir pernyataan, kemudia diujikan kepada 30

responden bayangan dan hasilnya terdapat 13 butir yang tidak valid atau

drop.

2. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur

yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan

kata lain, reliabililitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur suatu gejala yang sama.16

Ukuran yang terkandung dalam instrumen survei harus dirancang

dengan cara yang jelas dan tidak beraturan untuk memastikan bahwa

responden akan menjawab item dengan cara yang sama jika dia diminta untuk

mengulangi latihan tersebut. Reliabilitas juga berarti sejauh mana suatu

penelitian dapat direplikasi dengan sampel serupa dan dalam kondisi serupa

untuk menghasilkan hasil yang serupa.17

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur

reliabilitas suatu instrumen penelitian, tergantung dari skala yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini

dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian

reliabel atau tidak. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel

dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.18

16

Effendi, Sofian dan Tukiran, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 141. 17

Andres, Lisley. Designing & Doing Survey Reasearch. (London: Sage, 2012) h. 123. 18

Siregar, Sofiyan. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Kencana,2017). h. 57.

 

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

39

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang sering digunakan dalam penelitian disebut analisis

data statistik. Statistik dapat didefinisikan sebagai, metode matematis untuk

mengumpulkan, mengelola, meringkaskan, dan menganalisis data.19

Tahapan-

tahapan dalam analisis data adalah;

1. Entri data ke dalam komputer

2. Cek kembali semua data

3. Melakukan analisis statitstik pada data

Statistik dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode statitistik

deskriptif untuk menjelaskan data seperti mencari nilai rata-rata, variabilitas, dan

korelasi. Statistik deskriptif berfungsi mereduksi data agar lebih mudah

diinterpretasikan.

Metode statistik ini memungkinkan penulis untuk mengumpulkan data

secara random dan mengolahnya melalui beberapa aturan tertentu. Dalam hal ini

penulis menggunakan dua metode agar data yang diperoleh dapat lebih mudah

dikelola yaitu; distribusi data dan statistik ringkas.

1. Distribusi data

Pengetahuan mengenai pola atau bentuk distribusi data dapat membantu

penulis memahami apa yang dikatakan data. Agar data dapat lebih mudah

dikelola, maka data tersebut harus diatur dalam suatu distribusi frekuensi.

19

Morissan,Metode Penelitian Survey, (Jakarta: Kencana, 2014) h. 234.

 

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

40

Distribusi frekuensi adalah suatu tabel nilai yang disusun berdasarkan derajat

kepentingannya dan frekuensi kejadiannya.

2. Statistik korelasi

Korelasi sederhana merupakan pengukuran hubungan antara dua

variabel. Statistik digunakan untuk menentukan suatu derjat terhadap yang

mana satu variabel berubah dengan adanya perubahan variabel lainnya. Ahli

statistik Robert Koenker mengembangkan ukuran umum korelasi sebagai

berikut:20

0.80 – 1.00 korelasi tinggi, adanya saling ketergantungan

0.60 – 0.79 korelasi sedang/moderat

0.40 – 0.59 cukup

0.20 – 0.39 sedikit, korelasi yang lemah

0.00 – 0.19 sangat sedikit, tidak berarti

Salah satu prosedur statistik yang lain banyak digunakan untuk

mengukur derajat hubungan antara dua variabel dinamakan dengan Pearson

product-moment correlation (PPMC) atau yang sering disimbolkan dengan

huruf r.

Rumus Pearson product moment:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ ]

20

Morissan, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: Kencana, 2014) h. 376-379.

 

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

41

3. Koefisiensi Korelasi

Koefisiensi korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah

dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Untuk kekuatan

hubungan, nilai koefisiansi korelasi berada di antara -1 dan 1, sedangkan

untuk arah yang dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan (-).

Misalnya:

a. Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, artinya terjadi

hubungan bertolak belakang antara variabel X dan Variabel Y, bila

variabel X naik, maka variabel Y turun.

b. Apabila r = 1 artinya korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan

searah variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y

naik.

4. Koefisiensi Determinasi

Koefisiensi Determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau

digunakan untuk mengetahui atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah

variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat).

Rumus:

KD = (r)2 x 100%

5. Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas

(independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Tujuan penerapan

metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai

 

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

42

variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas

(independent).

Kaidah pengujian:

Jika: F hitung ≤ F tabel’ maka Ho diterima.

Jika: F hitung>F tabel’ maka Ho ditolak.

Hasil Uji regresi linier sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.648 11.454 1.890 .062

motif .766 .106 .632 7.205 .000

a. Dependent Variable: kepuasan

Diketahui nilai constant (a) sebesar 21.268, sedangkan nilai Motif

(b/koefiesien regresi) sebesar 0,766. sehingga persamaan resresinya dapat

ditulis:

Y= a+bX

Y= -21.648 + 0,766

Konstanta sebesar 21.648, mengandung arti bahwa nilai konsisten

kepuasan sebesar 21.648.

Koefisien regresi X sebesar 0,766 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1% nilai Motif, maka nilai kepuasan bertambah sebesar 0,766.

koefisiensi regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa

arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.

 

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

43

Berdasarkan nilai signifikansi dari tabel Coefficients diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Motif (X) berpengaruh pada variabel Kepuasan (Y).

Berdasarkan nilai t diketahui bahwa nilai Thitung 7.025> Ttabel1.994,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motif (X) berpengaruh pada

variabel Kepuasan (Y).

6. Uji Kolmogorov Smirnov

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji ‘goodness of fit’

antardistribusi sampel dan distribusi lainnya. Uji ini membandingkan

serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai

dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya, uji ini dilakukan

untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data.

Kaidah pengujian:

Jika Dhitung< Dtabel’ maka Ho diterima.

Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 11.94443724

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .143

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.282

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

 

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

44

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 11.94443724

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .143

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.282

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,075 >

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

 

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Gita Savitri Devi

Gita Savitri Devi atau dikenal juga sebagai Gitasav lahir di Jakarta

pada tanggal 28 Juli 1992. Gita adalah seorang lulusan Kimia Murni di

Freie Universität Berlin. Sejak tahun 2010 Gita menetap dan menempuh

pendidikan S1 dan S2 di Jerman hingga saat ini Ia masih tinggal di

Jerman1. Pada tahun 2016, namanya terkenal di Media Sosial karena Video

Blog (vlog) yang Ia unggah di Platform YouTube tentang perjalanannya

dalam menempuh pendidikan di Jerman. Selain membuat konten di

YouTube, Gita juga aktif menulis di Blogspot sejak tahun 2009.

Ketekunanannya dalam membuat konten YouTube membuat YouTube

Channel Gitasav menarik perhatian para millenials, sehingga akun

YouTube yang Ia buat sejak tahun 2009 kini sudah mencapai 421,964

pengikut. Hal tersebut membuat akun YouTube Gitasav mendapat

penghargaan Silver Button dari pihak YouTube. Silver Button hanya

diberikan kepada akun YouTube yang telah mencapai 100.000 subscriber.

Tahun 2017 merupakan tahun emas bagi Gitasav karena, Gita

mendapat banyak kesempatan, beberapa diantaranya adalah Gita dipilih

oleh YouTube Space London untuk mewakili Indonesia dalam program

YouTube Creators for Change, menulis buku “Rentang Kisah” yang

diterbitkan oleh Gagas Media, terpilih menjadi The New Face of Hijup(e-

commerce busana muslim nomor satu di Indonesia), menjadi Host di Net

1 Gita Savitri Devi, Rentang Kisah, (Jakarta: Gagas Media, 2017), h.

 

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

46

Tv dalam program Halal Living, merilis single pertamanya berjudul

“seandainya” bersama Paulus Partohap, dan beberapa project lainnya.

B. Masyarakat Muslim di Jerman

Selain konten tentang bagaimana cara kuliah di Jerman, Gita juga

membagikan bagaimana hidup sebagai seorang muslim di Jerman.

Menurut Gita dalam bukunya yang berjudul Rentang Kisah hidup di

negara yang sekuler itu biasa-biasa saja. Walaupun muslim masih menjadi

minoritas tetapi mereka tidak diperlakukan sebagaimana yang sering

media beritakan, seperti rasis atau diskriminatif. Kenyataannya perlakuan

tidak enak hanya segelintir, kebanyakan masyarakat Jerman baik-baik saja

dengan muslim yang berkerudung ataupun para muslim yang sedang

melaksanakan ibadah seperti solat dan puasa.

Gitasav membuat sudut pandang baru mengenai muslim di Jerman.

Informasi yang Gita berikan menambah pengetahuan penontontonnya

tentang masyarakat muslim di Jerman. Contoh kongkretnya adalah

masyarakat Jerman tidak memprotes dengan banyaknya restoran atau toko

halal yang ada di Jerman, bahkan mereka ikut belanja dan makan di

sana.Fasilitas tempat ibadah masjid dan musola tidak sebanyak di

Indonesia, biasanya mereka salat di sudut halaman atau gedung.2

Perbedaan kehidupan berislam Jerman-Indonesia juga dijelaskan oleh

Gita dalam tulisannya di Blogspot yang berjudul Being Muslim in A Non

Muslim Country dan beberapa video yang telah Ia unggah di YouTube

Channel-nya. Menurut Gita, selama Ia tinggal di Jerman dan menjadi

2 Gita Savitri Devi, Rentang kisah, (Jakarta: Gagas Media, 2017) h. 170-172.

 

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

47

minoritas, Ia tidak pernah mendapatkan perlakuan spesial atau pun yang

tidak mengenakan. Orang Jerman menghargai perempuan muslim yang

memakai kerudung3. Hal ini selaras dengan data yang diberikan oleh

dw.co. Menurut data dari dw.co populasi Muslim diproyeksikan naik

menjadi menjadi 7,4 persen pada tahun 2050, dari 4,9 persen tahun 2016.

Di Jerman, populasi Muslim akan mencapai hampir 9 persen tahun 2050,

dari 6 persen saat ini.4

Frank Gesemann dalam tulisannya yang berjudul "Die Integration

junger Muslime in Deutschland. Interkultureller Dialog-Islam und

Gesellschaft" menjelaskan, sebagian besar Muslim di Jerman berasal dari

Turki (63,2 persen), diikuti oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil,

seperti dari Pakistan, negara-negara bekas Yugoslavia, negara-negara

Arab, Iran, dan Afghanistan.5

C. Ruang Lingkup YouTube

1. Sejarah YouTube

YouTube memulai sejarahnya pada bulan Mei tahun 2005 di sebuah

garasi milik ketiga pendiri YouTube. Garasi merupakan tempat mereka

mengawali kesuksesan seperti halnya Apple, eBay dan Microsoft. YouTube

merupakan perusahaan layanan jasa bagi orang-orang yang ingin melihat

dan berbagi video melalui internet. Segmentasi pengguna YouTube adalah

anak muda, pelajar, mahasiswa, para pehobi atau pembuat film sehingga

3 Blogspot Gitasav.

4 https://www.dw.com/id/survei-populasi-muslim-di-eropa-akan-meningkat/a-

41598756, diakses 18 Juli 2018, pada pukul 15:06 5http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/17/10/13/oxrata313-

populasi-muslim-jerman-diprediksi-terus-meningkat, diakses 26 Maret 2018, pada pukul 14:09.

 

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

48

strategi yang digunakan YouTube pertama kali untuk menarik para

pengguna internet masuk ke situsnya adalah dengan menawarkan undian

iPod Nano setiap harinya.6

Satu tahun setelah YouTube lauching ke publik, YouTube mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat. Pada musim panas 2006, YouTube

menempati posisi website terpopuler kelima dibanding website mySpace

yang telah berdiri pada bulan Agustus 2003. Hal ini terlihat dari hasil

survei Nielsens.7

“Menurut survei pada 16 Juli 2006, setiap hari 100 juta video klip

dilihat di YouTube ditambah 65.000 video baru yang di-upload setiap

24 jam. Situs YouTube rata-rata diakses oleh hampir 20 juta

pengunjung per bulan. Menurut Nielsen/NetRatings. Pengunjung

YouTube sekitar 44% adalah wanita dan 56% adalah pria.

Berdasarkan usia, pengunjung dominan berusia 12 hingga 17 tahun.

Keunggulan YouTube dalam pasar video online sangat besar.

YouTube memimpin pasar video online di Inggris hingga 64%.”8

Kesuksesan YouTube menarik Google untuk membeli saham

perusahaan ini. Kemudian pada 9 Oktober 2006, diumumkan bahwa saham

perusahaan ini telah dibeli oleh Google senilai 15.67 triliun rupiah. “Pada

saat itu, akuisisi untuk mendapatkan YouTube merupakan akuisisi terbesar

kedua Google sepanjang sejarah berdirinya perusahaan itu”.9

Kinerja YouTube menjadikannya “Something of the Year”. The Wall

Street Journal dan New York Times bahkan secara serius meninjau

penempatan materi isi YouTube dan efeknya terhadap perusahaan

komunikasi pada 2006. Di Indonesia wabah YouTube sangat dominan.

6 Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, (Jakarta: Mizan, 2008). h. 1-3.

7 Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 4.

8 Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 5.

9 Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 5.

 

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

49

Selain diulas dalam beberapa media, YouTube pun banyak dibahas di jalur

online. Fenomena YouTube membuat warnet-warnet di Indonesia

menginstal program-program untuk mendukung akses ke YouTube.10

2. Pendiri YouTube

Tiga sosok yang mendirikan YouTube adalah Steve Chen, Chad

Hurley, dan Jawed Karim yang kemudian dikenal sebagai pencipta situs

ini. Ketiga bertemu saat masih jadi karyawan PayPal. Pertemuan ketiganya

terjadi ketika mereka frustasi saat berusaha mengirim e-mail yang berisi

klip video11

.

a) Chad Hurley

Chad Meredith Hurley, tetapi ia biasa dipanggil Chad Hurley. Chad

lahir pada tahun 1977 dan tumbuh di Pennsylvania Selatan, tepatnya di

Birdsboro. Sebelum mendirikan YouTube, Chad adalah karyawan PayPal.

Chad adalah seorang lulusan desain grafis dan percetakan dari Indiana

University of Pennsylvania. Selama kuliah ia menghabiskan waktunya

untuk online untuk mempelajari desain web, bermain games, dan

bereksperimen dengan animasi12

.

Chad adalah putra dari pasangan Donald dan JoAnn, ayahnya adalah

seorang konsultan keuangan dan ibunya adalah seorang guru. Ia juga

memiliki seorang kaka perempuan bernama Heather dan seorang adik laki-

laki bernama Brent. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang selalu ingin

10

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 10. 11

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h.19. 12

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 20.

 

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

50

tampil seperti seorang seniman. Chad memiliki kecenderungan dalam

bidang seni. Ia juga menyukai bisnis dan teknologi. Kemudian pada tahun

2000 Chad bertemu istrinya Kathy di suatu pesta. Kathy Clark adalah putri

James Clark, yang merupakan enterpreuner legendaris Sillicon Valley.13

b) Steve Chen

Steve Chen lahir pada agustus 1978 di Taiwan. Ia tinggal di Taipei

sampai usia delapan tahun. Keluarganya kemudian berimigrasi ke Amerika

Serikat. Ia juga merupakan mantan karyawan PayPal sebelum akhirnya

keluar dan mendirikan bisnisnya sendiri yaitu YouTube. Steve memiliki

latar belakang pendidikan yang bagus sehingga PayPal ingin sekali

memperkejakan Steve pada saat itu. Steve kuliah di University of Illinois

di Urbana Champaign yang memiliki program komputer unggulan dan

Illinois Mathematics and Science Academy (IMSA). Steve adalah seorang

pengambil resiko, satu setengah semester lebih awal Ia meninggalkan

University of Illinois untuk bekerja di Paypal. “Steve bekerja di PayPal

karena beberapa alumni U. Of I. Juga bekerja di sana, termasuk satu di

antara pendiri PayPal, Max Levchin, yang ingin sekali mempekerjakan

Steve karena kemampuan dan latar belakang sekolahnya.”14

c) Jawed Karim

Jawed Karim lahir di Merseburg, Jerman Timur, 1979. Ayah Karim

adalah seorang periset berkebangsaan Bangladesh dan ibunya adalah

13

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story,h. 21-26. 14

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 27-28.

 

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

51

seorang asisten peneliti biokimia University of Minnesota. Karim dan

keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1992.15

Karim kuliah di University of Illinois di Urbana Champaign. Ia

meninggalkan kampusnya sebelum lulus untuk bekerja di PayPal.

“Namun, ia tidak meninggalkan kuliahnya dan berhasil meraih gelar

diploma di jurusan Ilmu Komputer pada 2004.” Kemuidan Jawed Karim

melanjutkan S-1 nya di Stanford University jurusan Ilmu Komputer

setelah Ia ikut mendirikan YouTube dengan Chad Hurley dan Steve

Chen.16

3. Tampilan YouTube

Halaman utama YouTube sangat sederhana dan mudah dijelajahi.

Halaman utama meperlihatkan video-video yang saat itu sedang dilihat

oleh user lain, serta daftar video yang tengah dipromosikan dan menjadi

favorit pengunjung YouTube. Halaman utama YouTube juga menyediakan

empat link penting, yaitu: videos, categories, channels, dan community.

Masing-masing link mengarahkan pencarian video-video dengan cara yang

berbeda.17

1. Videos, pengunjung dapat mencari video berdasarkan statistiknya,

antara lain upload video terbaru, video yang paling banyak dilihat,

video dengan rating tertinggi, dan video yang dipilih pengunjung

sebagai favoritnya.

15

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 37. 16

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 37. 17

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story, h. 76-77.

 

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

52

2. Categories, mengelompokkan video ke dalam berbagai kategori

subjek, antara lain auto untuk kendaraan atau entertainment untuk

hiburan. Pihak yang menentukan kategori yang tepat untuk suatu

video bukan YouTube melainkan para uploader ketika mereka

meng-upload video tersebut.

3. Channels, memilah-milah video berdasarkan tipe anggota yang

meng-upload video. Ada empat tipe uploader, yaitu comedians,

directors, gurus, musicians, nonprofits, partners, dan sponsors.

Pemilihan video-video dengan cara ini tidak berdasarkan group

atau subjek.

4. Communities, mengelompokkan video-video ke dalam dua bagian:

groups dan contents. Groups dikelola oleh anggota YouTube; setiap

group memiliki tema atau subjek khusus. Sementara, contents

adalah kompetisi dan permainan yang disponsori oleh anggota

YouTube; setiap contest memiliki hadiah dan peraturan yang

berlainan.

D. Tipe-Tipe Account YouTube

Account di sini dapat diartikan sebagai identitas yang kita masukkan

saat mendaftar sebagai anggota. Tipe-tipe Account yang disediakan

YouTube meliputi:18

1. YouTuber, adalah account dasar YouTube. Sederhananya YouTuber

adalah orang yang konsisten mengunggah konten video di

18

Yudhi Heriwibowo, YouTube A Success Story. h. 78-80.

 

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

53

YouTube. YouTuber juga dapat komentar, like atau dislike dan

berlangganan video YouTuber lain.

2. Director, diperbolehkan mengutak-atik tampilan channel anggota

mereka dengan menampilkan informasi dan logo pemain yang

tampil dan logo-logo dari video-video mereka ditampilkan di

bawah kategori channel director pada halaman channel YouTube

yang utama.

3. Comedian, account ini untuk orang-orang yang meng-upload

video-video lucu.

4. Musicians, account ini untuk anggota yang ingin mempromosikan

bakat musik mereka.

5. Guru, account ini untuk para agensi profesional dalam membuat

strategi yang efektif dan konten kreatif untuk para kliennya.

Biasanya akun guru berkolaborasi dengan para kreator untuk

mengkampanyekan iklan mereka.

 

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

54

6. Nonprofit, adalah account untuk organisasi nirlaba yang ingin

mempromosikan kegiatan mereka. Account nonprofit ini dapat

membantu terhubung kepada para pendukung, relawan, dan

donatur.

7. Partners, adalah akun YouTube yang mendaftar sebagai partner

dapat menghasilkan uang dari iklan yang ditayangkan divideonya

atau dari para subscriber yang menonton mereka. Namun ada syarat

untuk menjadi partner YouTube yaitu saat channel tersebut telah

mencapai 4.000 jam dalam 12 bulan dan 1.000 subscriber.

 

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

55

8. Sponsors, para sponsor biasanya membayar YouTube untuk

mendapatkan ruang iklannya di halaman utama YouTube agar dapat

dilihat oleh para pengguna YouTube saat pertama kali mereka

membuka YouTube.

 

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

56

BAB V

TEMUAN DAN ANALISIS

Penelitian ini menganalisis tentang kehidupan minoritas muslim di Jerman.

Penulis melakukan survei penggunaan dan kepuasan audience tentang konten

media pada fanbase Gitasfreunde YouTube Channel Gitasav. Data diperoleh dari

pemberian online kuesioner pada fanbase Gitasav di grup Line App. Pemberian

kuesioner didistribusikan sejumlah total sampel yaitu 80. Penulis menganalisis

terkait apa motif dari fanbase Gitasfreunde tertarik menonton YouTube Channel

Gitasav. Selanjutnya, apakah penonton tersebut menemukan kepuasan atau tidak.

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori uses and gratification

Blumler, Katz, dan Gurevitch dengan konsep-konsep motif informasi, motif

identitas pribadi, motif interaksi dan integrasi sosial, dan motif hiburan yang

dicari penonton dari YouTube Channel Gitasav. Ada lima asumsi dasar dari

kerangka uses and gratification yang diberikan oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan

Michael Gurevitchyaitu:1

1. Asumsi dasar pertama, khalayak adalah adalah pengguna aktif dalam

penggunaan media.

Tabel 5.1

Curahan Waktu

Total

(16 – 25

Menit) ( > 30 Menit)

Frekuensi

Menonton

Dalam seminggu

Rendah ( 1-5

kali)

8 26 34

Sedang (6 –

10 kali)

3 11 14

11

Baran J. Stanley dan Davis K. Dennis, Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan

Masa Depan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 300-301.

 

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

57

Tinggi ( >

15 kali)

2 30 32

Total 13 67 80

Berdasarkan data yang diperoleh, khalayakfanbase gitasfreunde membuka

platform YouTube sebanyak 15 kali dalam seminggu dengan durasi menonton

lebih dari 30 menit. Hasil tersebut menyatakan bahwa khalayak gitasfreunde

adalah pengguna aktif media. Fanbase Gitasfreunde termasuk pengguna aktif

media dalam kategori light viewers, ketika seseorang menonton 0 sampai 1,5 jam

perhari. Berdasarkan data, responden menonton YouTube lebih dari 30 menit.

2. Asumsi dasar kedua, inisiatif dalam menghubungkan kebutuhan akan

kepuasan terhadap pilihan media tertentu tergantung pada anggota

khalayak. Dalam hal ini, khalayak tidak dapat dipaksa untuk menonton

media apa yang harus mereka tonton akan tetapi audience-lah yang aktif

untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan

kebutuhannya.

Dari 80 responden ada 48 orang atau 60% Fanbase Gitasfreunde yang

sering mengakses YouTube Channel Gitasav sebanyak 1-5 kali untuk

 

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

58

memenuhi kebutuhannya, lalu ada 11 orang atau 13,8 % yang sering

mengakses YouTube Channel Gitasav sebanyak 6-10 kali, kemudian 2

orang atau 2.5% yang sering mengakses YouTube Channel Gitasav

sebanyak 11-15 kali, dan terakhir 20 orang atau 25% yang sering

mengakses YouTube Channel Gitasav lebih dari 15 kali.

3. Asumsi dasar ketiga, media berkompetisi dengan sumber kebutuhan yang

lain. Dalam hal ini, YouTube berkompetisi dengan platform video lainnya

untuk meningkatkan perhatian khalayak. YouTube merupakan media baru

yang menyediakan kebutuhan penonton untuk mencapai kepuasannya

pada penggunaan media. Fitur YouTube dalam menonton video offline dari

video yang sudah khalayak unduh merupakan salah satu daya tarik

YouTube agar tidak ditinggal audience-nya. Sehingga audience bisa

menonton tayangan ulang tanpa menggunakan data internet.

4. Asumsi dasar keempat, khalayak sadar akan penggunaan media, minat dan

motif. Maksud dari asumsi tersebut adalah, pilihan media berkembang

dengan berlangsungnya penyebaran teknologi, seperti DVD, televisi kabel

dan satelit, serta internet. Contohnya dalam menonton YouTube,

penawaran beragam pilihan YouTube Channel membuat khalayak semakin

sadar dan tidak begitu saja memilih YouTube Channel yang akan khalayak

gunakan. Audience akan menimbang kelebihan yang satu dengan lainnya,

karena audience perlu menggunakan data internet yang banyak dalam

sekali akses YouTube.

5. Asumsi dasar kelima, keputusan pada nilai mengenai bagaimana khalayak

menghubungkan dengan media atau isi tertentu. Maksud Katz, Blumler,

 

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

59

dan Gurevitch adalah bahwa orang dapat menggunakan konten yang sama

dengan cara yang berbeda. Menonton YouTube Channel Gitasav tentang

kehidupan minoritas muslim di Jerman dapat mendorong perilaku positif

seseorang dan membuat sadar mayoritas muslim di Indonesia agar dapat

menghargai kaum minoritas di lingkungan mereka.

Kemudian pengolahan uji instrumen pada penelitian ini menggunakan IBM

SPSS Statistics dan Ms. Excel, hasil uji validitas dan reliabilitas dinyatakan valid

dan reliabel. Hasil uji validitas menyatakan bahwa nilai uji validitas instrumen

variabel motif dan kepuasan rata-rata lebih besar dari nilai r tabel senilai 0,361.

Hasil uji reliabilitas diketahui nilai koefisien reliabilitas cronbach alpha lebih

besar dari 0,6. Artinya, instrumen dapat dijadikan sebagai alat ukur pengumpulan

data (terlampir).

Berikut adalah hasil temuan dan analisis motif dan kepuasan audience

YouTube Channel Gitasav tentang kehidupan minoritas di Jerman:

A. Hubungan Antara Motif dengan Tingkat Kepuasan Audience

Gitasfreunde Official terhadap YouTube Channel Gitasav

Penelitian ini mencari hubungan antar variabel motif dan kepuasan dengan

menggunakan uji Pearsons, yang diketahui bahwa variabel motif dan kepuasan

memperoleh angka sebesar 0,632 dari jumlah sample sebanyak 80. Artinya,

terdapat hubungan yang signifikan antara motif penonton dan kepuasan yang

didapatkan. Tingkat korelasi antara motif dan kepuasan adalah kuat berdasarkan

kategori Pearsons tentang kekuatan hubungan antar variabel, yang ditunjukkan

 

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

60

dengan nilai korelasi mendekati +12 dengan Sig.(2-tailed) sama dengan 0,000 <

0,05 (terlampir).

B. Analisis Gratification Sought (GS) atau Motif dan Gratification

Obtained (GO) atau Kepuasan

1. Analisis Gratification Sought (GS) atau Motif

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu motif dan

kepuasan

Tabel 5.2 Respon terhadap Motif Informasi

No Pernyataan Skor Rank

1 Ingin mengetahui biaya kuliah di Jerman 360 4

2 Ingin mengetahui harga sewa tempat tinggal di

Jerman 357 5

3 Ingin mengetahui biaya telfon dan internet di

Jerman 321 6

4 Ingin mengetahui makanan halal di Jerman 361 3

5 Ingin mengetahui sistem transportasi di Jerman 368 2

6 Ingin mengetahui relaitas pendidikan di Jerman 369 1

Mean 356

Berdasarkan hasil survei, motif audience YouTube Channel Gitasav

dilihat dari dimensi motif informasi adalah mereka ingin mengetahui realitas

pendidikan di Jerman dengan skor paling tinggi yaitu 369, kemudian skor

2Tanda positif menunjukkan bahwa korelasi antara motif dan kepuasan adalah hubungan

yang berbanding lurus, artinya semakin besar motif yang diharapkan maka semakin tinggi pada

kepuasan yang diperoleh. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motif dengan kepuasan

adalah kuat, signifikan, dan searah.

 

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

61

tertinggi kedua 350ingin mengetahui sistem transportasi di Jerman yang ramah

lingkungan, kemudian motif yang paling dicari ke tiga adalah ingin mengetahui

makanan halal di Jerman dengan total skor 361, selanjutnya diperingkat empat

motif khalayak menonton YouTube Channel Gitasav adalah ingin mengetahui

biaya kuliah di Jerman dengan skor 360, dan motif terendah adalah ingin

mengetahui biaya telfon dan internet di Jerman dengan perolehan skor sebesar

321.

Sesuai dengan hasil survei, motif yang paling dicari penonton adalah

realitas pendidikan atau kuliah di Jerman, dalam wawancara Gitasav

menyatakan bahwa “realitas pendidikan di Jerman tidak semudah yang orang

pikirkan”. Gita menjelaskan untuk mahasiswa asing yang ingin belajar di

Jerman, mereka harus mempunyai sertifikat bahasa Jerman yang dibutuhkan

untuk mendaftar Studienkolleg (ujian universitas)selama dua semester, jika

lebih dari dua tahun maka akan dideportasi dan kesempatan untuk

mendapatkan visa pelajar sangat sedikit. Kesulitan bahasa menjadi faktor

utama, karena pengantar utamanya adalah bahasa Jerman3.

Kemudian motif informasi yang paling dicari kedua adalah sistem

transportasi di Jerman. Dalam video blog-nya (vlog) Gita menjelaskan bahwa

di Jerman, orang-orang lebih suka jalan kaki, trotoar bebas dari pedang kaki

lima, bus di Jerman juga sangat ramah disabilitas karena pintu masuknya sudah

hidrolik, pijakan start-nya sesuai tinggi jalan sehingga orang buta dan kursi

roda bisa masuk dengan nyaman. Selain bus, di Berlin juga ada kereta bawah

3 Video blog Gitasav “tentang Jerman”

 

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

62

tanah, dan trem. Sistem transportasi yang nyaman, efektif dan efisien membuat

masyarakat Jerman lebih memilih menggunakan transportasi umum.

Motif informasi ketiga adalah ingin mengetahui makanan halal di

Jerman. Sebagai minoritas muslim di negara sekuler, para muslim harus pandai

memilih dan memilah makanan halal apa saja yang ada di Jerman atau

informasi mengenai toko-toko yang menjual makanan halal. Hal ini penting

diketahui karena penonton YouTube Channel Gitasav berasal dari Indonesia

yang mayoritas menganut ajaran Islam, penonton ingin mengetahui bagaimana

Gita dan para muslim lainnya mencari makanan halal selama tinggal di Jerman.

Selanjutnya motif keempat adalah ingin mengetahui biaya kuliah di

Jerman. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kuesioner, mayoritas

fanbase gitasfreunde adalah mahasiswa dan pelajar. Informasi yang diberikan

pada YouTube Channel Gitasav sangat membantu audience yang ingin

melanjutkan studi di Jerman.

Kemudian motif terakhir adalah ingin mengetahui biaya telefon dan

internet. Saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari penggunaan internet dan

telefon dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu,

informasi tentang biaya internet juga masuk ke dalam kebutuhan yang ingin

dicari penonton.

Tabel 5.3 Respon terhadap Motif Identitas Pribadi

No Pernyataan Skor Rank

1 Ingin mengetahui pengalaman Gita memakasi

hijab di negara sekuler 337 4

 

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

63

2 Ingin mengetahui bagaimana orang Jerman

menghargai muslim yang berhijab 341 1

3 Ingin mencari role model dalam berhijrah 327 7

4 Ingin mengetahui pengalaman menjadi minoritas 326 8

5 Ingin belajar agama lebih dalam seperti

minoritas muslim di Jerman 324 9

6 Ingin antisipasi dalam menghadapi rasis atau

bullying 334 6

7 Ingin mengetahui bagaimana puasa di Jerman 337 5

8 Ingin mengetahui etos kerja dan disiplin waktu

di Jerman 340 2

9 Ingin menumbuhkan semangat beragama dalam

diri 339 3

Mean 333,8888889

Selanjutnya pada Gratification Sought (GS) / motif identitas pribadi

dengan skor tertinggi 341 adalah ingin tahu bagaimana orang Jerman

menghargai muslim yang berhijab, skor tertinggi kedua 340 ingin mengetahui

etos kerja dan disiplin di Jerman, kemudianperingkat ketiga dengan skor 339

adalah ingin menumbuhkan semangat beragama seperti Gita,peringkat keempat

skor 337 ingin tahu pengalaman Gita memakai hijab di negara sekuler,

kemudian peringkat kelima skor 337 ingin tahu bagaimana puasa di Jerman,

selanjutnya peringkat keenam skor 334ingin antisipasi dalam menghadapi rasis

dan bullying sebagai kaum minoritas, kemudian skor 327 peringkat ketujuh

adalah ingin mencari role model dalam berhijrah dan dua peringkat terakhir

delapan dan sembilan dengan skor 326 dan 324 adalah ingin mengetahui

pengalaman menjadi minoritas dan ingin belajar agama lebih dalam seperti

minoritas muslim di Jerman.

Motif identitas pribadi menurut McQuail yaitu untuk menemukan

penunjang nilai-nilai pribadi, meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri,

 

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

64

mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dari media. Artinya, audience

Gitasav mengharapkan konten-konten yang bisa menambah pemahaman nilai-

nilai untuk pribadi. Pengalaman Gita menjadi minoritas memberi pelajaran

kepada penonton agar tetap menghargai golongan minoritas di sekitar

lingkungan mereka dan menjadi pembelajaran untuk selalu menghargai

perbedaan.

Sesuai tabel di atas, motif yang paling dicari adalah penonton ingin

mengetahui bagaimana orang Jerman menghargai muslim yang berhijab.

Dalam vlognya Gita mengatakan bahwa orang Jerman juga tidak masalah

dengan muslim yang berhijab, mereka menghargai agama apapun.

Kemudian skor motif identitas pribadi kedua adalah inginmengetahui

etos kerja dan disiplin di Jerman. Tidak dipungkiri bahwa ada gap culture yang

sangat terasa antara Jerman dan Indonesia, contoh dalam masalah sosial dan

etos kerja. Gita mengatakan bahwa:

“Indonesia is all about social. Masalahmu adalah masalah orang juga.

Urusanmu adalah urusan orang juga. Dalam hal tersebut, Jerman sangat

individualis dan menghargai privasi orang”4.

Dalam wawancara dengan Gita, ia mengatakan bahwa:

”Orang Jerman sangat menghargai waktu. Maka dari itu, pergerakan

mereka pun efisien. Sementara banyak dari orang Indonesia kurang bisa

mencari short cut supaya pekerjaan lebih mudah dan cepat terselesaikan. Orang

Indonesia pun lebih minder dan tidak inisiatif, hanya menunggu komando atau

menunggu orang lain saja yang mengerjakan. Begitu yang aku lihat”5.

4 Wawancara dengan Gita Savitri Devi, 26 Mei 2018 melalui e-mail.

5 Wawancara dengan Gita Savitri Devi, 26 Mei 2018 melalui e-mail.

 

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

65

Dari data di atas diketahui bahwa penonton mempunyai motif untuk

mengambil nilai-nilai yang patut dicontoh dari etos kerja dan disiplin waktu

orang Jerman.

Kemudian motif identitas pribadi dengan skor tertinggi ketiga adalah

ingin menumbuhkan semangat beragama. Maksudnya adalah walaupun Gita

hidup di negara sekuler, namun ia justru tidak terbawa arus pergaulan budaya

barat, tinggal di tengah-tengah mayoritas membuat Ia lebih semangat dalam

mempertahankan identitasnya sebagai muslim dan semangat dalam mengikuti

kajian-kajian tentang agama Islam. Penulis menganalisa bahwa karena alasan

tersebut, penonton mencari motif yang sesuai dengan kebutuhannya dalam

menumbuhkan semangat beragama seperti Gita.

Motif identitas pribadi keempat adalah ingin mengetahui pengalaman

Gita memakai hijab di negara sekuler. Berdasarkan pengalaman Gita, memakai

hijab di negara sekuler tidak menyulitkan dan tidak eye catching karena di

Jerman banyak orang Turki juga yang memakai kerudung. Memakai kerudung

di Jerman justru lebih dihargai karena orang Jerman lebih mementingkan

prestasi dari pada atribut atau identitas kita dari mana. Oleh karena itu,

YouTube Channel Gitasav memberi penonton penunjang nilai-nilai pribadi

seperti yang dikatakan McQuail.

Kemudian motif identitas pribadi kelima adalah penonton ingin

mengetahui bagaimana puasa di Jerman. Bagi mayoritas muslim di Indonesia

suasana puasa sangat terasa sekali, mulai dari televisi yang menyiarkan

program-program ramadhan, seru-nya mencari ta’jil, sholat tarawih berjamaah

 

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

66

di Masjid, ngabuburit dengan beragam aktifitas, anak-anak kecil yang

berkeliling membangunkan sahur, serta masih banyak lagi. Berpuasa di

Indonesia sudah biasa bagi para audience Gitasav, berbeda dengan suasana

puasa di Jerman, Gita menjelaskan bahwa puasa di Jerman waktunya lebih

lama sekitar 18-19 jam, suasanya tidak berubah layaknya hari-hari biasa dan

dikeliling orang-orang yang tidak berpuasa. Namun puasa di Jerman membuat

puasa lebih fokus pada ibadah, karena tidak ada ajakan buka bersama yang

biasanya malah akan membuat orang-orang sibuk dengan jadwal buka bersama

dengan berbagai perkumpulan pertemanan. Penulis menganalisa karena motif

ini lah audience menonton YouTube Channel Gitasav, audience ingin

mengetahui realita, suka dan duka puasa di Jerman.

Selanjutnya motif identitas pribadi keenam ingin antisipasi dalam

menghadapi rasis dan bullying sebagai kaum minoritas. Kasus rasis dan

bullying sering muncul di dalam kelompok minoritas, karena jumlahnya yang

sedikit membuat mayoritas masih bertindak diskriminatif. Jika di Jerman

kelompok minoritas adalah masyarakat muslim. Di Indonesia, juga banyak

yang menganut agama selain yang diakui negara, agama nenek moyang atau

keyakinan tradisional masih banyak ditemui di berbagai daerah Indonesia.

Tidak diakuinya agama dari kelompok minoritas ini membuat mereka kesulitan

dalam melakukan administrasi untuk menikah, sekolah, dll. Kemudian rasisme

di Indonesia juga kerap berulang pada etnis Tionghoa. Oleh karena itu, Gita

sebagai konten kreator di YouTube secara khusus membuat video tentang

pengalamannya hidup sebagai minoritas di Jerman dengan tujuan agara

kelompok minoritas tidak lagi di pandang sebelah mata dan kelompok

 

Page 78: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

67

mayoritas dapat saling menghargai. Motif identitas pribadi juga menuntun

penonton untuk berantisipasi jika kelak mereka dihadapkan dengan situasi dan

kondisi yang sama (menjadi minoritas).

Selanjutnya motif identitas pribadi ketujuh adalah ingin mencari role

model dalam berhijrah. Pergeseran dalam mencari role model juga sudah

berubah, jika dahulu role model anak adalah orang tua mereka, maka generasi

Y atau generasi millenial sekarang adalah artis atau influencer. Dalam mencari

motif identitas pribadi, audience YouTube Channel Gitasav mengharapkan Gita

sebagai role model untuk menunjang diri mereka dalam berhijah. Gita

diketahui baru memulai memakai hijab ketika dirinya kuliah di Jerman,

beberapa videonya juga kerap mengangkat tentang bagaimana ber-Islam dan

menjadi muslim di Jerman. Hal tersebut membuat Gita banyak digemari dan

menjadi sosok inspiratif anak muda Indonesia khususnya perempuan, sesuai

hasil data yang menunjukkan bahwa responden perempuan lebih banyak

sebesar 83,3 %, sedangkan responden laki-laki sebanyak 16,3% dari 80

responden. (lihat lampiran).

Terakhir adalah dua motif terendah dari motif identitas pribadi adalah

ingin mengetahui pengalaman menjadi minoritas dan ingin belajar agama lebih

dalam seperti minoritas muslim di Jerman. Gita mengungkapkan bahwa

minoritas di Jerman diperlakukan dengan baik bahkan ketika terjadi serangan

bom misalnya orang Jerman tidak langsung menyudutkan.

“Sebagai persepsi pribadi mungkin iya. Tapi pihak berwenang di Jerman

selalu menghimbau untuk tidak berspekulasi sampai official statement keluar

acap kali terjadi aksi terorisme”.

 

Page 79: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

68

Dalam wawancara dengan Gita, Ia menyatakan bahwa hidup sebagai

minoritas tidak sesulit seperti yang orang bayangkan, Gita bilang “itu semua

tergantung dengan diri kita masing-masing, jika kita bisa membawa diri, jika

kita kuat dan tidak manja, semua tidak akan sulit”.

Tabel 5.4 Respon terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

No Pernyataan Skor Rank

1 Ingin melihat toleransi Jerman terhadap para

refugee dan Ausländer (orang asing) 336 3

2

Ingin mengetahui toleransi yang diberikan

pemerintah Jerman dalam perizinan cuti hari-hari

besar Islam 330 4

3 Ingin belajar berinteraksi dengan orang yang

berbeda agama, ras, dan budaya 367 1

4 Ingin mengetahui cara orang Jerman

menghormati minoritas ketika beribadah 317 5

5 Ingin menemukan bahan percakapan dari topik

toleransi di Jerman 337 2

Mean 337,4

Pada Gratification Sought (GS) motif integrasi dan interaksi sosial skor

tertinggi adalah 367 audience ingin belajar berinteraksi dengan orang yang

berbeda agama, ras, dan budaya, kemudian motif tertinggi kedua adalah 337

audience ingin menemukan bahan percakapan dari topik toleransi di Jerman,

selanjutnya peringkat ketiga motif integrasi dan interaksi sosial adalah ingin

melihat toleransi Jerman terhadap para refugee dan Auslander dengan

perolehan skor 336, peringkat keempat dari motif integrasi dan interaksi sosial

adalah ingin mengetahui toleransi yang diberikan pemerintah Jerman dalam

perizinan cuti hari-hari besar Islam dengan skor 330, dan motif kelima dengan

skor 317 adalah ingin mengetahui cara orang Jerman menghormati minoritas

ketika beribadah.

 

Page 80: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

69

Motifintegrasi dan interaksi sosial tertinggi yang dicari penonton adalah

ingin belajar berinteraksi dengan orang yang berbeda agama, ras, dan

budaya.Faktanya berintegrasi dan berinteraksi di Jerman tidak sesulit yang di

bayangkan, menurut Gita:

“Itu semua tergantung dengan diri kita masing-masing. Jika kita bisa

membawa diri, jika kita kuat dan tidak manja, semua tidak akan sulit. Caranya

adalah dengan menjadi decent person saja, bergaul seperti biasa dan tidak

menutup diri”6.

Berinteraksi dan berintegrasi dengan orang-orang yang berbeda dengan

kita membuat pikiran lebih terbuka karena dari mereka kita bisa mendapatkan

ilmu baru, dari sana juga kita bisa dapat bertukar informasi tentang budaya

masing-masing. Bertemu banyak orang membuat kita jadi lebih percaya diri

atas eksistensi kita di lingkungan sosial.

Belajar dari seorang Gitasav yang mampu membawa diri dalam

berinteraksi dan berintegrasi dengan masyarakat Jerman atau dengan teman-

teman kampus Gita yang berasal dari berbagai negara membuat audience ingin

mengetahui lebih lanjut bagaimana Gita berinteraksi dan berintegrasi dengan

sosialnya tanpa melepas identitas dirinya sebagai muslim.

Motif integrasi dan interaksi sosial kedua adalah audience ingin

menemukan bahan percakapan dari topik toleransi di Jerman. Hal ini

dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam sebuah diskusi serta mendapatkan teman

karena suka dengan topik yang sedang dibicarakan

Motifintegrasi dan interaksi sosial ketiga adalah ingin melihat toleransi

Jerman terhadap para refugeedan Ausländer (orang asing).Di dalam artikel

6Wawancara dengan Gita Savitri Devi, 26 Mei 2018 melalui e-mail.

 

Page 81: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

70

tirto.id Gita merasa Jerman masih jadi tempat yang tidak masalah untuk

ditinggali terkait masalah toleransinya. Pada umumnya Jerman sangat

menghormati dan berkalu ramah pada orang asing.

“Kalau untuk kultur dan lingkungan di Jerman oke aja, sih. Mereka

orangnya juga sangat respectful terhadap Ausländer (orang asing). Mereka juga

respek dengan prinsip kita. Misalkan aku enggak minum bir, mereka enggak

memaksa aku untuk lantas ikutan minum,7”.

Selanjutnya motif integrasi dan interaksi sosial peringkat keempat adalah

ingin mengetahui toleransi yang diberikan pemerintah Jerman dalam perizinan

cuti hari-hari besar Islam.Merujuk dari berita daring Deutsche Welle (DW)

Hamburg menjadi negara bagian Jerman pertama yang menandatangani

kesepakatan dengan komunitas Muslim. Hari besar Islam kini diakui dan

model pendidikan agama Islam mulai dikembangkan8.Kaum Muslim dan Alevi

(komunitas muslim) di Hamburg diizinkan cuti tanpa gaji untuk tiga hari besar

agama setiap tahun, seperti halnya umat Kristen. Pada hari-hari raya tersebut,

murid sekolah juga dapat dibebaskan dari kegiatan belajar-mengajar.

Sama halnya, dengan penjelasan Gita dalam vlog-nya, muslim di Berlin,

Hamburg, dan Bremen legal untuk meminta cuti untuk Idul Adha, Idul Fitri,

atau hari raya besar lainnya. Walaupun Islam merupakan minoritas paling

besar di Jerman, namun tidak semua negara bagian mengakui minoritas muslim

di Jerman.

7https://tirto.id/puasa-gitasav-di-jerman-buka-jam-10-malam-imsak-jam-3-pagi-cp4K, di

akses pada tanggal 3 Juni 2018 pukul 20:00 wib. 8https://www.dw.com/id/hari-besar-islam-kini-diakui-di-hamburg/a-16379987, di akses pada

tanggal 30 Juni 2018 pukul 10:55 wib.

 

Page 82: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

71

Skor terendah motifintegrasi dan interaksi sosial adalah Ingin mengetahui

cara orang Jerman menghormati minoritas ketika beribadah. Dalam

pelaksanaannya, minoritas muslim yang ingin beribadah ketika sedang di

kampus atau di tempat kerja harus mencari pojok-pojok gedung agar tidak

mengganggu atau pun diganggu oleh orang-orang. Mereka tidak akan

mengganggu ibadah kita jika kita juga tidak mengganggu mereka. Hal tersebut

merupakan cara Jerman mengormati agama-agama minoritas.

Di Indonesia sangat mudah untuk kita menemukan tempat ibadah mulai

dari sekolah, kampus, tempat belanja, bahkan di pinggir jalan sedangkan, di

Jerman fasilitas musolah atau tempat ibadah tidak disediakan oleh pihak

kampus atau gedung-gedung tempat minoritas muslim bekerja. Namun

pemerintah Jerman juga tidak menghalangi ketika komunitas muslim ingin

membangun sebuah Masjid.

Tabel 5.5 Respon terhadap Motif Hiburan

No Pernyataan Skor Rank

1 Ingin melihat apartemen Gita di Jerman 324 4

2 Ingin melihat kegiatan Gita di Jerman 322 5

3 Ingin mencari opini tentang topik terhangat 325 3

4 Ingin mendapatkan review hijab yang Gita pakai 350 2

5 Ingin melihat tempat wisata di Jerman 365 1

Mean 337,2

Motif hiburan dengan skor tertinggi adalah 365 audience ingin melihat

tempat wisata di Jerman, motif tertinggi kedua dengan skor 350 adalah

audience ingin memendapatkan review hijab yang Gita pakai, motif ketiga

dengan skor 325 adalah audience ingin mencari opini tentang topik terhangat,

 

Page 83: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

72

motif keempat dengan skor 324 adalah audience ingin melihat apartemen Gita

di Jerman, dan motif kelima adalah audience ingin melihat kegiatan Gita di

Jerman dengan skor 322.

Motif hiburan pertama, selain ingin mengetahui informasi kuliah dan

bagaimana hidup di Jerman. Audience juga mencari hiburan dalam YouTube

Channel Gitasav, salah satunya untuk mengetahui wisata apa saja kah yang

bagus untuk dikunjungi, audience mencari hiburan dengan melihat Jerman dari

satu tempat ke tempat lainnya dari video Gita.

Motif hiburan kedua, Mayoritas penonton Gitasav adalah perempuan hal

ini membuat audience tertarik menonton YouTube Channel Gitasav karena

ingin melihat review hijab yang Gita pakai.

Motif hiburan ketiga, audience ingin mencari opini yang sama terhadap

isu-isu yang sedang hangat dibicarakan. Audience akan merasa senang jika

opini yang mereka cari sesuai dengan apa yang mereka pikirkan danaudience

setuju dengan opini-opini Gita di dalam YouTube Channel-nya.

Motif hiburan keempat, audience ingin melihat apartemen Gita di

jerman. Hal ini cukup memberi gambaran bagi calon mahasiswa yang ingin

studi di Jerman untuk menambah referensi dalam memilih apartemen.

Motif hiburan kelima, audience ingin melihat kegiatan Gita di Jerman.

Pada tahap ini audience sudah merasa Gita sebagai teman hanya dengan

mengikuti kegiatan Gita di Jerman melalui sebuah perangkat komputer atau

gawai.

 

Page 84: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

73

2. Analisis Gratification Obtained (Kepuasan)

Tabel 5.6 Respon terhadap Kepuasan Informasi

No Pernyataan Skor Rank

1 Mengetahui biaya kuliah di Jerman 363 4

2 Mengetahui harga sewa tempat tinggal di Jerman 359 6

3 Mengetahui biaya telfon dan internet di Jerman 360 5

4 Mengetahui makanan halal di Jerman 364 3

5 Mengetahui sistem transportasi di Jerman 368 1

6 Mengetahui relaitas pendidikan di Jerman 365 2

Mean 363,1666667

Pada Gratification Obtained (GO) informasi, kepuasan dengan skor

tertinggi sebesar 368 dengan pernyataan “saya mengetahui sistem transportasi

di Jerman” kemudian kepuasan informasi kedua dengan skor 365 adalah

“mengetahui realitas pendidikan di Jerman”, selanjutnya peringkat ketiga

dengan skor 364 adalah “mengetahui makanan halal di Jerman”, peringkat

keempat dengan skor 363 adalah “mengetahui biaya kuliah di Jerman” dan

skor terendah 359 “saya mengetahui biaya telfon dan internet”.

Dilihat dari hasil kepuasannya, audience mendapatkan informasi yang ia

cari tentang sistem transportasi di Jerman melalui YouTube Channel Gitasav.

Penulis menganalisa informasi tentang sistem transportasi di Jerman menjadi

hal yang paling dicari karena melihat sistem transportasi di Indonesia yang

masih tertinggal dari negara maju. Macet masih menjadi masalah utama di

Indonesia terutama di kota-kota besar. Melihat perbandingan masyarakat

Jerman atau negara-negara maju dengan masyarakat Indonesia dalam

menggunakan transportasi sangat berbeda sekali. Di negara maju, umumnya

masyarakat lebih suka jalan kaki dan menggunakan transportasi umum,

sedangkan di Indonesia masyarakat lebih suka membawa kendaraan pribadi

 

Page 85: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

74

seperti motor atau mobil. Transportasi di Jerman juga sangat tepat waktu sesuai

dengan jadwal.

Kepuasan informasi kedua, audience mendapatkan informasi yang ia

butuhkan setelah menonton YouTube Channel Gitasav. New Media telah

membuat penggunaan media menjadi sangat mudah dalam mendapatkan

informasi. Jika dulu mencari informasi tentang pendidikan hanya bisa diakses

oleh agen-agen luar negeri, hari ini new media dapat memberikan informasi

yang sangat berlimpah. YouTube adalah salah satu platform new media yang

dapat memberikan informasi dengan beragam pilihan.

Kepuasan informasi ketiga, audience dapat mengetahui makanan halal di

Jerman. Setelah menonton Channel Gitasav audience jadi tahu bahwa

menemukan makanan halal di Jerman tidak sesulit yamg dibayangkan.

Kepuasan informasi keempat, audience dapat mengetahui biaya kuliah di

Jerman. Setelah menonton channel Gitasav, audience mendapatkan banyak

informasi tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk kuliah di Jerman.

Kepuasan informasi kelima, Setelah menonton Channel Gitasav

audiencememperoleh kepuasan yang dicari terkait biaya telfon dan internet.

Dari hasil analisis kesenjangan atau GAP antara GS dan GO, diperoleh

nilai -7 dari mean GS – GO. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesenjangan

antara GS dan GO memperoleh kepuasan dengan selisih -7. Artinya, dimensi

informasi dapat memenuhi kebutuhan yang responden harapkan.

Hal ini sesuai dengan fungsi media yaitu to get information dan sesuai

dengan tujuan Gita dalam membuat konten tentang Jerman, harapannya agar

 

Page 86: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

75

audience mendapatkan informasi tentang bagaimana hidup di Jerman

mengedukasi audiencedengan konten-konten yang positif.

Tabel 5.7 Respon terhadap Motif Identitas Pribadi

No Pernyataan Skor Rank

1 Mengetahui pengalaman Gita memakasi hijab di

negara sekuler 341 4

2 Mengetahui bagaimana orang Jerman menghargai

muslim yang berhijab 356 2

3 Menemukan role model dalam berhijrah 326 9

4 Mengetahui pengalaman menjadi minoritas 343 3

5 Dapat belajar agama lebih dalam seperti minoritas

muslim di Jerman 334 8

6 Dapat antisipasi dalam menghadapi rasis atau

bullying 335 7

7 Dapat mengetahui bagaimana puasa di Jerman 339 6

8 Dapat mengetahui etos kerja dan disiplin waktu di

Jerman 340 5

9 Dapat menumbuhkan semangat beragama dalam diri 364 1

Mean 342

Pada Gratification Obtained (GO) Identitas Pribadi, kepuasan dengan

skor tertinggi sebesar 364 dengan pernyataan “dapat menumbuhkan semangat

beragama dalam diri”, kemudian skor tertinggi kedua adalah 356 “Mengetahui

bagaimana orang Jerman menghargai muslim yang berhijab” skor tertinggi

ketiga adalah 343 “Mengetahui pengalaman menjadi minoritas”, selanjutnya

skor 341 peringkat keempat adalah “Mengetahui pengalaman Gita memakai

hijab di negara sekuler”, peringkat kelima dari kepuasan informasi adalah

”Dapat mengetahui etos kerja dan disiplin waktu di Jerman” dengan skor 340,

peringkat keenam dengan skor 339 “dapat mengetahui bagaimana puasa

Jerman”, selanjutnya pada peringkat ketujuh kepuasan informasi dengan skor

335 “dapat mengantisipasi dalam menghadapi rasis dan bullying” dan dua skor

 

Page 87: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

76

terendah peringkat kedelapan dan sembilan adalah “Dapat belajar agama lebih

dalam seperti minoritas muslim di Jerman” dan “saya menemukan role model

dalam berhijrah” dengan skor 339 dan 326.

Pada kepuasan identitas diri yang pertama, audience memperoleh

semangat beragama seperti yang Gita rasakan di Jerman. Kepuasan diri dalam

menggunakan media, salah satunya untuk memenuhi pengalaman yang estetis

dan dan emosional. Melihat muslim minoritas di Jerman, Gita mengakui bahwa

menunjukkan identitas diri sebagai muslim di negara sekuler membuatnya

lebih dihargai. Hal tersebut menjaga Ia dari makanan dan minuman halal,

pergaulan, serta dirinya dapat menjadi agent of muslim.

“Beragama di negara sekuler itu bisa mempertebal iman. Berislam

bukan karena Ibu-Bapak, tapi karena memang mau berkomitmen

terhadap agama tersebut”9.

Maka dari itu, banyak audience yang ingin menumbuhkan semangat

beragama dalam diri mereka. Semangat beragama yang dimaksud adalah

mempelajari lagi ilmu agama Islam, membaca literatur Islam, serta

menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Channel Gitasav

membantu audience dalam mencari motif identitas pribadi.

Kepuasan kedua identitas pribadi, mengetahui bagaimana orang Jerman

menghargai muslim yang berhijab. Setelah menonton Channel Gitasav

audiencemendapat pengetahuan baru, bahwa orang Jerman mengahargai

muslim yang berhijab.

9Wawancara dengan Gita Savitri Devi, 26 Mei 2018 melalui e-mail.

 

Page 88: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

77

Kepuasan ketiga identitas pribadi, Setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui bahwa pengalaman menjadi minoritas tidak sulit tapi juga

tidak mudah. Maksudnya adalah para muslim diberi kebebasan dalam

beribadah namun untuk mencari ruang ibadah di tempat umum masih sulit.

Kepuasan keempat identitas pribadi, Setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui bahwa pengalaman Gita memakai hijab di negara sekuler

baik-baik saja.Namun bukan berarti perlakuan rasialisme tidak Gita dapatkan, di

dalam videonya Gita dan seorang temannya bernama Mega yang juga mahasiswa

di Jerman berbagi pengalamannya tentang rasisme. Sebagai wanita berhijab,

Mega sempat mendapatkan pandangan aneh, ia juga sempat tidak diterima bekerja

di salah satu restoran siap saji.

Kepuasan kelima identitas pribadi, setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui etos kerja dan disiplin di Jerman yang sangat menghargai

waktu, disiplin, dan cekatan.

Kepuasan keenam identitas pribadi, setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui bagaimana suka duka puasa di Jerman.

Kepuasan ketujuh identitas pribadi, setelah menonton Channel Gitasav

audiencedapat mengantisipasi rasis dan bullying.

Kepuasan kedelapan identitas pribadi, Setelah menonton Channel

Gitasav audiencedapat belajar agama lebih dalam seperti minoritas muslim di

Jerman.

 

Page 89: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

78

Kepuasan kesembilan identitas pribadi, setelah menonton Channel

Gitasav audiencemenemukan role model dalam berhijrah.

Dari hasil analisis kesenjangan atau GAP antara GS dan GO, diperoleh

nilai -10,6 dari mean GS – GO. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesenjangan

antara GS dan GO memperoleh kepuasan dengan selisih -2,3. Artinya, dimensi

identitas pribadi dapat memenuhi kebutuhan yang responden harapkan.

Tabel 5.8 Respon terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

No Pernyataan Skor Rank

1 Dapat melihat toleransi Jerman terhadap para

refugee dan Auslander 318 4

2 Mengetahui toleransi yang diberikan pemerintah

Jerman dalam perizinan cuti hari-hari besar Islam 296 5

3 Dapat belajar berinteraksi dengan orang yang

berbeda agama, ras, dan budaya 335 1

4 Mengetahui cara orang Jerman menghormati

minoritas ketika beribadah 321 2

5 Menemukan bahan percakapan dari topik toleransi

di Jerman 318 3

Mean 317,6

Pada Gratification Obtained (GO) Integrasi dan Interaksi Sosial,

kepuasan dengan skor tertinggi sebesar 335 dengan pernyataan “Dapat belajar

berinteraksi dengan orang yang berbeda agama, ras, dan budaya”, skor

tertinggi kedua sebesar 321 “Mengetahui cara orang Jerman menghormati

minoritas ketika beribadah”, peringkat ketiga dengan skor 318 “Menemukan

bahan percakapan dari topik toleransi di Jerman”, selanjutnya peringkat

keempat dengan skor 318 adalah “Dapat melihat toleransi Jerman terhadap

para refugeedan Auslander” dan skor terendah 296 dengan pernyataan

 

Page 90: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

79

“mengetahui toleransi yang diberikan pemerintah Jerman dalam perizinan cuti

hari-hari besar Islam”.

Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial pertama, audience dapat belajar

berinteraksi dengan orang yang berbeda agama, ras, dan budaya. Pelajaran

yang di dapat dari videonya Gita adalah, kita harus sering-sering bertemu

dengan orang dari beragam latar belakang, hal tersebut dapat membuat

membuat hubungan kita dengan sesama manusia saling menghargai dan

menjunjung tinggi toleransi.

Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial kedua, Setelah menonton

Channel Gitasav audience mengetahui cara orang Jerman menghormati

minoritas ketika beribadah dengan tidak menggangu satu sama lain.

Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial ketiga, Setelah menonton

Channel Gitasav audience menemukan bahan percakapan dari topik toleransi

di Jerman. Interaksi tersebut dapat meneguhkan hubungan pertemanan ataupun

keluarga.

Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial keempat, Dapat melihat toleransi

Jerman terhadap para refugeedan Auslander. Jerman merupakan salah satu

negara yang menyatakan siap untuk menampung para imigran. Tahun ini saja,

Jerman memperkirakan akan penampung 800 ribu pengungsi, utamanya yang

berasal dari Suriah. Pengamat internasional dari Centre for Strategic and

International Studies (CSIS), Dr. CPF Luhulima menilai alasan utama

penerimaan Jerman terhadap imigran adalah karena para imigran berpotensi

 

Page 91: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

80

memperkuat sektor tenaga kerja Jerman, yang tentunya akan berujung pada

penguatan ekonomi.10

Dari data tersebut, penulis asumsikan sikap toleransi yang dibangun

Jerman kepada para pendatang tidak hanya menguntungkan Jerman namun

juga rasa empati yang tinggi terhadap Negara konflik seperti Suriah. Dilihat

dari kepuasannya. udience puasdengantopik yang diangkat Gita

tentangrefugedan Auslander.

Kemudian pada skor terendah, audience dapat mengetahui pemerintah

Jerman dalam toleransi hari besar Islam. Walaupun muslim adalah agama

minoritas namun pemerintah Jerman membolehkan para muslim mengambil

cuti kerja dalam perayaan hari-hari besar Islam seperti lebaran idul fitri dan

idul adha, meski belum dijadikan sebagai hari libur nasional.

Dari hasil analisis kesenjangan atau GAP antara GS dan GO, diperoleh

nilai 19,8 dari mean GS – GO. Artinya, dimensi Integrasi dan interaksi sosial

tidak dapat memenuhi kebutuhan yang responden harapkan. Karena, kebutuhan

yang dicari lebih besar dari kebutuhan yang ingin dicapai.

Tabel 5.9 Respon terhadap Motif Hiburan

No Pernyataan Skor Rank

1 Mengetahui apartemen Gita di Jerman 308 3

2 Mengetahui kegiatan Gita di Jerman 321 2

3 Mengetahui tempat wisata di Jerman 328 1

4 Mendapatkan review hijab yang Gita pakai 299 5

5 Menemukan opini tentang topik terhangat 299 4

Mean 311

10

https://m.cnnindonesia.com/internasional/20150910145740-134-77901/ada-apa-di-balik-

kedermawanan-jerman-kepada-imigrandiaksespadatanggal 7 juni 2018, pukul 15:25 wib.

 

Page 92: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

81

Pada Gratification Obtained (GO) hiburan, kepuasan hiburan dengan

skor tertinggi sebesar 328 dengan pernyataan “Mengetahui tempat wisata di

Jerman”, skor tertinggi kedua sebesar 321 adalah “Mengetahui kegiatan Gita

di Jerman”, peringkat ketiga adalah “Mengetahui apartemen Gita di Jerman”

dengan skor 308, peringkat keempat dengan skor 299 adalah “Menemukan

opini tentang topik terhangat” dan peringkat terakhir adalah “Mendapatkan

review hijab yang Gita pakai” dengan perolehan skor 299.

YouTube Channel Gitasav tidak selalu membahas isu yang berat,

Channel Gitasav juga menawarkan hiburan kepada audience-nya dengan

video-video ringan yang bisa dinikmati ketika bosan atau sekedar mengisi

waktu senggang.

Kepuasan hiburan yang pertama, setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui tempat wisata di Jerman yang seru jika suatu saat

audience akan berlibur ke Jerman.

Kepuasan hiburan yang kedua, Setelah menonton Channel Gitasav

audience mengetahui kegiatan Gita di Jerman.

Kepuasan hiburan ketiga, setelah menonton Channel Gitasav

audiencemengetahui apartemen Gita di Jerman beserta penjelasannya untuk

memilih apartemen dari yang murah sampai yang mahal.

Kepuasan hiburan keempat, setelah menonton Channel Gitasav

audiencemenemukan opini tentang topik terhangat.Audience puas dengan opini

yang Gita utarakan karena merasa satu pemikiran dengan yang audience

pikirkan.

 

Page 93: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

82

Kepuasan hiburan kelima, setelah menonton Channel Gitasav audience

mendapatkan reviewhijab yang Gita pakai.

Dari hasil analisis kesenjangan atau GAP antara GS dan GO, diperoleh

nilai 26,2. Artinya, dimensi hiburan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang

responden harapkan. Karena, gratification sought lebih besar dari gratification

obtained.

C. Tingkat Kepuasan Audience Gitasav

Sedangkan hasil olah data tentang tingkat kepuasan responden terhadap

YouTube Channel Gitasav menunjukkan bahwa tingkat kepuasan fanbase

gitasfreunde terhadap Channel Gitasav adalah sedang, berdasarkan jawaban

kuesioner yang diajukan dengan presentase 67,5% atau 54 orang dari total sampel

80 (terlampir).

D. Jenis Audience Gitasav

James G. Webster membagi jenis audience ke dalam tiga bagian, audience

as out come, audience as a mass, dan audience as agent. Gagasan Webster

tentang audience as agent adalah audience dikonsepsikan sebagai agen bebas

yang memilih media apa yang ingin mereka konsumsi, membuat makna sendiri,

dan umumnya menggunakan media yang sesuai dengan diri mereka sendiri.

Dalam model ini, audience bebas memilih media dan konten yang sesuai

kebutuhan dan kepuasan diri mereka.11

Gagasan Webster di atas menunjukkan bahwa jenis audience YouTube

Channel Gitasav adalah Audience as agent bukan pada audience as out come atau

11

Sullivan, J.L, Media Audience: Users, effects, intiution, power, (London: Sage Public Inc,

2013), h.

 

Page 94: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

83

audience as a mass. Dari 80 sampel 48 responden atau 60% yang menyatakan

bahwa responden ingin mendapatkan informasi tentang kehidupan minoritas

muslim di Jerman. Artinya, audience membutuhkan informasi tentang bagaimana

minoritas muslim di Jerman mencari makanan halal, kemudian apakah minoritas

muslim di Jerman diberi kebebebasan dalam beribadah, memakai hijab, living

cost, dan lain sebagainya.

Hal ini sesuai dengan pendekatan uses and gratification yang menyatakan

bahwa masing-masing pengguna media membawa kebutuhan mereka ke

pengalaman media mereka. Pada penelitian ini, audience mencari kebutuhan

informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan tentang

kehidupan minoritas muslim di Jerman dari YouTube Channel Gitasav dalam

segmen “Tentang Jerman”.

 

Page 95: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

84

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat

disimpulkan bahwa gratification sought / motif yang paling dicari oleh responden

fanbase gitasfreunde adalah motif informasi dan motif identitas pribadi dengan

skor pernyataan paling tinggi dalam kepuasan informasi yaitu “saya dapat

mengetahui realitas pendidikan Jerman” sedangkan pada kepuasan identitas pridai

skor tertinggi terdapat pada “ingin mengetahui bagaimana cara orang Jerman

menghargai muslim yang berhijab”. Begitu juga dengan hasil gratification

obtained / kepuasan yang diperoleh responden ada pada dimensi informasi dan

identitas pribadi. Hasil penelitian ditemukan bahwa 60% responden Gitasav

menonton Youtube 1-5 kali dalam seminggu dengan curahan waktu > 30 menit,

dan diketahui bahwa mayoritas fanbase gitasfreunde adalah perempuan dengan

presentase 83, 3% dari 80 responden dengan rata-rata usia 19 – 21 tahun dan

berstatus mahasiswa sebesar 77, 5%.

Kemudian dari hasil penelitian, jenis audience Gitasav termasuk dalam jenis

audience as agent, karena audience aktif dan selektif dalam memilih media atau

konten yang sesuai dengan kebutuhan audience dalam memenuhi kepuasan

audience menggunakan media. Hal ini sesuai dengan pendekatan uses and

gratification.

Selanjutnya hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang

signifikan antara motif dan kepuasan sebesar 0,632. Hasil korelasi tersebut

 

Page 96: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

85

menunjukkan bahwa motif dan kepuasan memiliki hubungan yang kuat,

signifikan, dan searah. Sedangkan tingkat kepuasan responden terhadap YouTube

Channel Gitasav adalah sedang dengan presentase 67,6 %.

B. Saran

Peneliti menyarankan kepada YouTube Channel Gitasav agar dapat

memberikan informasi yang lebih menarik seputar masyarakat muslim di Jerman

kepada khalayak, begitu pula dengan informasi yang belum banyak diketahui

khalayak tentang negara Jerman. Youtube Channel Gitasav diharapkan tetap

konsisten dalam membuat konten yang positif, edukatif, kritis, dan bermanfaat

bagi khalayak khususnya remaja. Channel Gitasav diharapkan dapat

mempertahankan eksistensinya dan lebih banyak membuat konten secara berkala.

Kemudian peneliti menyarankan untuk penelitan selanjutnya, baiknya dilakukan

dengan sampel yang lebih besar lagi.

 

Page 97: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Bakti, Andi Faisal. Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program. Jakarta: INIS,

2004.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2011.

Dennis, Baran J. Stanley dan Davis K. Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan

Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Devi, Gita Savitri. Rentang Kisah. Jakarta: Gagas Media, 2017.

Foss, Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Theories of Human Communication. Thomson

Wadsworth, 2005.

Heriwibowo, Yudhi. YouTube A Success Story. Jakarta: Mizan, 2008.

Hermin Indah Wahyu:, H. Kebijakan Media Baru di Indonesia. Yogyakarta: Ugm Press,

2013.

Iswati, Anshori Muslich dan Sri. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya:

Airlangga University Press, 2009.

Jannah, Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2005.

Kriyantono, Rachmat, , ( ), 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:: Kencana,

2014.

Lisley, Andres. Designing & Doing Survey Reasearch. London: Sage, 2012.

Lynn, Richard West dan Turner. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Ma’arif, Bambang S. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Morissan. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana, 2014.

—. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana, 2013.

Nasrullah, Rulli. Cyber Media. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013.

—. Media Social. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015.

 

Page 98: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

—. Teori dan Riset Cybermedia. Jakarta: Kencana, t.thn.

Ningsih, Amelyya. “Motif Subscriber Menonton YouTube Channel Raditya Dika.”

Jurnal E-Komunikasi, 2016: 6.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah. Jakarta:

Kencana Pernada Media, 2011.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Pasqua, Thomas M. Mass Media in The Information Age. New Jersey: Prentice Hall,

1990.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penilitian Komunikasi. Bandun: PT Remaja Rosdakarya,

2001.

Santoso, Edi & Setiansah, Mite. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007.

Shihab, M Quraish. Tafsif Al- Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an. Jakarta:

Lentera Hati, 2002.

Siregar, Sofiyan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2017.

Sofian, Tukiran Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2014.

Sullivan, John L. Media Audiences: effects, users, institutions, power. London: Sage

Public, Inc., 2013.

Tankard, Werner J. Severin dan James W. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2005.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Indeks, 2005.

Referensi lain:

Blogspot Gitasav/A cup of tea

Video Blog Gita Savitri Devi

Wawancara dengan Gita Savitri Devi, 26 Mei 2018 melalui e-mail

 

Page 99: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam

digest/17/10/13/oxrata313-populasi-muslim-jerman-diprediksi-terus-

meningkat, diakses 26 Maret 2018, pada pukul 14:09.

http://tekno.kompas.com/read/2015/10/20/17315317/Indonesia.Penonton.YouTub

e.Terbesar.se-Asia.Pasifik

http://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses pada tanggal 7 mei 2017,

pukul 20:58 WIB

http://www.beritasatu.com/iptek/261297-mayoritas-netizen-di-indonesia-berusia-

1825-tahun.html, diakses pada hari selasa 13 juni 2017, pukul 22:19 WIB.

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm, diakses pada hari selasa tanggal 13

juni 2017, pukul 21:28.

https://tekno.kompas.com/ini-daerah-di-indonesia-yang-paling-rajin-internetan, di

akses pada 29-05-2018, 16:20 wib.

https://tirto.id/puasa-gitasav-di-jerman-buka-jam-10-malam-imsak-jam-3-pagi-

cp4K, di akses pada tangga l 3 Juni 2018 pukul 20:00 wib.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/youtube-dalam-angka-angka, di akses

pada 29-05-2018, 16:00 wib.

https://www.youtube.com/user/92sav/about, diakses pada hari kamis tanggal

7September 2017, pukul 13:50

 

Page 100: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

Lampiran

Tabel Kesenjangan (GAP) antara GS dan GO

Dimensi Mean GS Mean

GO GAP Keterangan

Motif Informasi 334,5 306 28,5 GS > GO

Motif Identitas Pribadi 344,4 333,8 10,6 GS > GO

Motif Integrasi dan Interaksi

Sosial 337,4

317,6 19,8 GS > GO

Motif Hiburan 361 363,3 -2,3 GS < GO

Correlations

motif kepuasan

Motif Pearson

Correlation

1 ,632**

Sig. (2-tailed) ,000

N 80 80

Kepuasan Pearson

Correlation

,632**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

Standar Deviasi

Data ini untuk menunjukkan tingkat kepuasan audience terhadap YouTube

Channel Gitasav.

Tinggi = Total skor > Mean + SD

X > 199. 015

Rendah = Total skor < Mean – SD

X < 88. 015

Sedang = Rendah < total skor < tinggi

 

Page 101: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

88. 185 < X < 119. 015

Tingkat Kepuasan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tinggi 13 16,3 16,3 16,3

Sedang 54 67,5 67,5 83,8

Rendah 13 16,3 16,3 100,0

Total 80 100,0 100,0

Tabel : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motif dan Kepuasan

No Variabel Koefisien Reliabilitas

1 Motif 0,915

2 Kepuasan 0,949

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 11.94443724

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .143

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.282

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

 

Page 102: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 11.94443724

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .143

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.282

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

a. Test distribution is Normal.

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

21.648 11.454 1.890 .062

.766 .106 .632 7.205 .000

a. Dependent Variable: kepuasan

 

Page 103: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

Transkip Wawancara

Dear Suci,

maaf atas keterlambatan responnya, ya. Aku lagi banyak travel dan kerjaan nih. A

bit hard to find time to check on emails.

Di bawah adalah pertanyaan yang sudah aku jawab, ya.

1. Apakah tujuan utama ka Gita membuat segmen “Tentang

Jerman”?

Untuk membagikan informasi mengenai apapun tentang Jerman

kepada penonton yang kemungkinan besar belum banyak tahu

mengenai negara ini.

2. Apakah tujuan tersebut sudah tercapai?

Kurang lebih.

3. Apakah respon video “Tentang Jerman” menarik viewers lebih

banyak dibanding video lainnya?

Tergantung tema dari Tentang Jerman saat itu.

4. Topik apa lagi yang ingin ka Gita angkat dalam segmen

“Tentang Jerman” ? kenapa topik itu penting untuk diangkat?

Mengenai rasismus dan diskriminasi. Dari pengamatan aku, banyak

muslim di Indonesia yang memiliki persepsi bahwa muslim dan Islam

dibenci oleh negara barat. Nyatanya kenyataan tersebut sangat kecil

jika dibandingkan dengan orang-orang barat yang menghargai Islam

dan pengikutnya. Aku ingin meluruskan hal tersebut dan sedikit

banyak mengganti mental muslim di Indonesia.

5. Siapakah target audience YouTube Channel Gitasav?

Anak muda 18-30 tahun.

6. Apa harapan ka Gita terhadap subscriber atau fanbase yang setia

menonton YouTube Channel Gitasav?

Mendapatkan pelajaran ataupun informasi positif setelah menonton

video aku manapun.

7. Faktanya susah tidak kak hidup sebagai minoritas? Bagaimana

cara kak Gita berintegrasi dengan orang-orang diluar minoritas?

Tidak. Itu semua tergantung dengan diri kita masing-masing. Jika kita

bisa membawa diri, jika kita kuat dan tidak manja, semua tidak akan

sulit. Caranya adalah dengan menjadi decent person saja, bergaul

seperti biasa dan tidak menutup diri.

 

Page 104: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

8. Dalam segi pendidikan, bagaimana realitas pendidikan di

Jerman?

Tidak semudah yang orang pikirkan.

9. Bagaimana toleransi di Jerman terhadap minoritas muslim?

Cukup baik, karena di Jerman ada banyak muslim yang tinggal.

10. Adakah gap culture yang paling terasa antara Jerman dan

Indonesia?

Sudah pasti. Indonesia is all about social. Masalahmu adalah masalah

orang juga. Urusanmu adalah urusan orang juga. Dalam hal tersebut,

Jerman sangat individualis dan menghargai privasi orang.

11. Sebagai seorang muslim, apa sih plus minus hidup di negara

sekuler?

Minusnya adalah tempat ibadah yang tidak terlalu aksesibel dan tidak

bisa mendengar adzan. Makan pun harus pilih-pilih. Tapi di situ lah

keuntungannya. Beragama di negara sekuler itu bisa mempertebal

iman. Berislam bukan karena Ibu-Bapak, tapi karena memang mau

berkomitmen terhadap agama tersebut.

12. Apakah minoritas muslim di Jerman sering disudutkan terkait

dengan terorisme?

Sebagai persepsi pribadi mungkin iya. Tapi pihak berwenang di

Jerman selalu menghimbau untuk tidak berspekulasi sampai official

statement keluar acap kali terjadi aksi terorisme.

13. Bagaimana perbedaan etos kerja orang Jerman dengan orang

Indonesia?

Orang Jerman sangat menghargai waktu. Maka dari itu, pergerakan

mereka pun efisien. Sementara banyak dari orang Indonesia kurang

bisa mencari short cut supaya pekerjaan lebih mudah dan cepat

terselesaikan. Orang Indonesia pun lebih minder dan tidak inisiatif,

hanya menunggu komando atau menunggu orang lain saja yang

mengerjakan. Begitu yang aku lihat.

14. Apakah ada perarturan khusus yang dibuat pemerintah Jerman

terhadap minoritas muslim?

Ya, tidak boleh adzan memakai pengeras suara.

15. Apa saja fasilitas yang diberikan pemerintah Jerman untuk

minoritas muslim?

Kebebasan membuat masjid dan beribadah tentunya.

 

Page 105: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

16. Menurut ka Gita, apakah fasilitas yang diberikan pemerintah

Jerman untuk minoritas muslim sudah sesuai dengan harapan para

muslim di Jerman?

Ya. Menjadi muslim di Jerman dituntut untuk tidak manja. Jika di

bulan Ramadan restoran-restoran tidak ditutup tirai, tidak ada satu dari

kita yang protes atau bahkan mengacak-acak restoran tersebut. Kita

juga tidak protes jika di banyak tempat umum tidak ada musholla.

Selama kita tidak disulitkan beribadah, everything is fine.

17. Bagaimana sudut pandang orang Jerman terhadap Islam?

Just another religion. Nothing special.

Warm regards/Mit freundlichen Grüßen,

Gita Savitri Devi Chemistry student, Freie Universität Berlin

E-mail: [email protected] Linkedin: https://de.linkedin.com/in/gita-savitri-devi-06240791

 

Page 106: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

Kuesioner Motif dan Kepuasan Penonton YouTube Channel Gitasav

Assalamualaikum wr. wb

Dalam rangka perolehan data untuk skripsi dengan judul “Hubungan Antara Motif

dengan Tingkat Kepuasan Penggunaan YouTube Channel Gitasav, Survei

terhadap Fanbase Gitasfreunde Tentang Kehidupan Muslim di Jerman”. Saya

memohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam peneltian saya

dengan mengisi daftar pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya. Peneliti

menjamin kerahasiaan identitas responden. Atas kesediaan saudara/i saya ucapkan

terima kasih. Wassalamualaikumwr. Wb

Suci Robiatus Sholehah/1113051000136

KPI, FIDIKOM UIN Jakarta

A. Data Responden (pilihlah jawaban yang sesesuai dengan identitas

anda)

Petunjuk: berilah tanda (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan

anda.

Nama :

Domisili:

Umur : a. 12-15 b.16-18

c.19-21 d.22-25

Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan

Pekerjaan saat ini:

a. Pelajar

b. Mahasiswa

c. Karyawan Swasta

d. Wirausaha

e. Tidak Bekerja

B. Media Use

Pilihlah jawaban yang sesuai dengan identitas anda

Petuntuk: Berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan

anda.

1. Apakah anda pernah menonton YouTube Channel Gitasav?

a. Ya

 

Page 107: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

b. Tidak

2. Seberapa sering Anda menonton YouTube dalam seminggu?

a. 1-5 kali

b. 6-10 kali

c. 11-15 kali

d. > 15 kali

3. Berapa waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menonton YouTube?

a. 10 – 15 menit

b. 15 – 25 menit

c. > 30 menit

4. Seberapa sering Anda menonton YouTube Channel Gitasav?

a. Kurang dari 5 kali

b. 5-10 kali

c. 10-15 kali

d. Lebih dari 15 kali

Saya ingin

C. Gratification Sought

Pertanyaan di bawah ini adalah hal-hal yang Anda harapkan bisa

Anda dapatkan dari YouTube Channel Gitasav

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang paling sesuai

dengan Anda.

Keterangan pilihan Jawaban :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

CS = Cukup Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Indikator Tabel Motif Informasi

Sub Indikator : Hidup di Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

 

Page 108: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

1 Ingin mengetahui biaya

kuliah di Jerman

2

Ingin mengetahui harga

sewa tempat tinggal di

Jerman

3

Ingin mengetahui biaya

telfon dan internet di Jerman

4 Ingin mengetahui makanan

halal di Jerman

5 Ingin mengetahui sistem

transportasi di Jerman

6 Ingin mengetahui relaitas

pendidikan di Jerman

Indikator Tabel Motif Identitas Pribadi

Sub Indikator : Berhijab dan Menjadi Minoritas Muslim di Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

1 Ingin mengetahui pengalaman

Gita memakasi hijab di negara

sekuler

2 Ingin mengetahui bagaimana

orang Jerman menghargai

muslim yang berhijab

3 Ingin mencari role model dalam

berhijrah

4 Ingin mengetahui pengalaman

menjadi minoritas

5 Ingin belajar agama lebih dalam

seperti minoritas muslim di

Jerman

 

Page 109: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

6 Ingin antisipasi dalam

menghadapi rasis atau bullying

7 Ingin mengetahui bagaimana

puasa di Jerman

8 Ingin mengetahui etos kerja dan

disiplin waktu di Jerman

9 Ingin menumbuhkan semangat

beragama dalam diri

No Pernyataan

1 Ingin melihat toleransi Jerman

terhadap para refugee

2 Ingin mengetahui toleransi yang

diberikan pemerintah Jerman

dalam perizinan cuti hari-hari

besar Islam

3 Ingin belajar berinteraksi dengan

orang yang berbeda agama, ras,

dan budaya

4 Ingin mengetahui cara orang

Jerman menghormati minoritas

ketika beribadah

5 Ingin menemukan bahan

percakapan dari topik toleransi

di Jerman

Indikator Tabel Motif Hiburan

Sub Indikator : Tentang Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

 

Page 110: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

1 Ingin melihat apartemen Gita

di Jerman

2 Ingin melihat kegiatan Gita di

Jerman

3 Ingin mencari opini tentang

topik terhangat

4 Ingin mendapatkan review

hijab yang Gita pakai

5 Ingin melihat tempat wisata

di Jerman

Indikator Tabel Kepuasan Informasi

Sub Indikator : Hidup di Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

1 Mengetahui biaya kuliah di

Jerman

2

Mengetahui harga sewa

tempat tinggal di Jerman

3 Mengetahui biaya telfon dan

internet di Jerman

4 Mengetahui makanan halal di

Jerman

5 Mengetahui sistem

transportasi di Jerman

6 Mengetahui relaitas

pendidikan di Jerman

Indikator Tabel Kepuasan Identitas Pribadi

Sub Indikator : Berhijab dan Menjadi Minoritas Muslim di Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

 

Page 111: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

1

Mengetahui pengalaman Gita

memakasi hijab di negara

sekuler

2 Mengetahui bagaimana orang

Jerman menghargai muslim

yang berhijab

3 Menemukan role model dalam

berhijrah

4 Mengetahui pengalaman

menjadi minoritas

5 Dapat belajar agama lebih dalam

seperti minoritas muslim di

Jerman

6 Ingin antisipasi dalam

menghadapi rasis atau bullying

7 Ingin mengetahui bagaimana

puasa di Jerman

8 Ingin mengetahui etos kerja dan

disiplin waktu di Jerman

9 Ingin menumbuhkan semangat

beragama dalam diri

Indikator Tabel Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial

Sub Indikator : Toleransi Beragama

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

1 Dapat melihat toleransi Jerman

terhadap para refugee dan

Auslander

2 Mengetahui toleransi yang

diberikan pemerintah Jerman

dalam perizinan cuti hari-hari

besar Islam

 

Page 112: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …

3 Dapat belajar berinteraksi

dengan orang yang berbeda

agama, ras, dan budaya

4 Mengetahui cara orang Jerman

menghormati minoritas ketika

beribadah

5 Menemukan bahan percakapan

dari topik toleransi di Jerman

Indikator Tabel Kepuasan Hiburan

Sub Indikator : Tentang Jerman

No Pernyataan SS S CS TS STS Skor Rank

1 Mengetahui apartemen Gita

di Jerman

2 Mengetahui kegiatan Gita di

Jerman

3 Menemukan opini tentang

topik terhangat

4 mendapatkan review hijab

yang Gita pakai

5 Ingin melihat tempat wisata

di Jerman

 

Page 113: HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN …