140
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA, PRESTASI BELAJAR DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN KESIAPAN KERJA Studi Kasus Pada SMK Kristen 2 Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: Andreas Winasis Widyatmoko 011334038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA PE NDIDIKAN SISTEM GANDA ...pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja. Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA,

    PRESTASI BELAJAR DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA

    DENGAN KESIAPAN KERJA

    Studi Kasus Pada SMK Kristen 2 Klaten

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Akuntansi

    Disusun Oleh:

    Andreas Winasis Widyatmoko

    011334038

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2007

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO

    “Jika kamu meminta sesuatu

    kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku

    akan melakukannya”

    (Yoh. 14:14)

    Skripsi ini kupersembahkan

    bagi yang membutuhkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 04 Desember 2007

    AndreasWinasis Widyatmoko

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA,PRESTASI BELAJAR DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA

    DENGAN KESIAPAN KERJA

    Studi Kasus Pada SMK Kristen 2 Klaten

    Andreas Winasis WidyatmokoUniversitas Sanata Dharma

    Yogyakarta2007

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antarapelaksanaan pendidikan sistem ganda terhadap kesiapan kerja; (2) hubunganantara prestasi belajar terhadap kesiapan kerja; (3) hubungan antara penyesuaiandiri siswa terhadap kesiapan kerja; dan (4) hubungan antara pelaksanaanpendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengankesiapan kerja.

    Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten pada bulan Juni 2007.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK jurusan akuntansi.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 jurusan akuntansi SMKKristen 2 Klaten yang berjumlah 97 siswa. Teknik analisa data menggunakankorelasi product moment dan regresi ganda.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antarapelaksanaan pendidikan sistem ganda dan kesiapan kerja (r = 0,039 ; p = 0,703),(2) ada hubungan antara prestasi belajar dan kesiapan kerja (r = 0,274 ; p = 0,007),(3) tidak ada hubungan antara penyesuaian diri siswa dan kesiapan kerja (r =0,068 ; p = 0,510), dan (4) ada hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistemganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja (R =0,310 ; p = 0,024 ).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    THE CORRELATION BETWEEN THE IMPLEMENTATIONOF DOUBLE SYSTEM, STUDENT`S LEARNING

    ACHIEVEMENTS, STUDENT’S ADAPTATION ANDSTUDENT`S WORKING READINESS

    A Case Study at 2 Christian Vocational Senior High Schoolin Klaten Regency

    Andreas Winasis WidyatmokoSanata Dharma University

    Yogyakarta2007

    The aims of this research are to know the correlation between (1) theimplementation of double system and student’s working readiness; (2) student’slearning achievement and student’s working readiness; (3) student’s adaptationand student’s working readiness; and (4) the implementation of double system ,student’s learning achievements, student’s adaptation and student’s workingreadiness.

    This research done at 2 Christian Vocational Senior High School in KlatenRegency in June 2007. The techniques of data collection were questionnaire, anddocumentation. The population of this research were all students of accountingdepartment of Vocational Senior High School. The samples are 97 students of thesecond year of accounting department of 2 Christian Vocational Senior HighSchool in Klaten Regency. The techniques of data analysis were Product MomentCorrelation and Double Regression.

    The result of this research shows that (1) there isn’t any correlationbetween the implementation of double system and student’s working readiness (r= 0.039 > ρ = 0.703); (2) there is correlation between student’s learning achievement and student’s working readiness (r = 0.274 > ρ =0.007); (3) there isn’t any correlation between student’s adaptation and student’s working readiness(r = 0.068 > ρ = 0.510); and (4) there is correlation between the implementation ofdouble system, student’s learning achievements, student’s adaptation andstudent’s working readiness (R = 0.310 ; ρ = 0.024).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan kasih-Nya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini

    diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

    Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang

    merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat

    banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka

    pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih

    kepada :

    1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    3. Bapak Drs. F.X Muhadi M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik

    dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

    4. Bapak Drs. Sutomo Wardoyo selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 2

    Klaten yang telah memberikan ijin untuk dapat melakukan penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5. Bapak Parmanto, S.Pd selaku guru Sekolah SMK Kristen 2 Klaten yang

    telah membantu dalam melakukan penelitian.

    6. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan

    pengalaman kepada penulis selama kuliah.

    7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala

    keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

    8. Bapak S. Sukisno dan Mama B. Marjati yang tercinta, yang tidak pernah

    lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun

    materiel, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu

    menyertai bapak dan ibu tercinta.

    9. Bapak R. Supadno dan Ibu Sukarsiwi yang tercinta, yang tidak pernah

    lelah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik moril serta

    semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai bapak dan

    ibu tercinta.

    10. Florentina Eka Ratnaningsih, S. Farm., Apt. Terima kasih atas semua yang

    kau berikan. Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kasih sayang

    dan cinta kasihmu yang menjadikan aku tambah dewasa. Aku selalu

    sayang dan cinta kepadamu. Berkat Tuhan selalu menyertai Naning.

    11. Arum Woro Winangsih, S.Pd, yang tidak pernah lelah menemani aku

    selama ini.

    12. V. Kuliana Deta Dewi, S.Pd, terima kasih atas doa, dukungan dan nasehat,

    serta persahabatan yang indah darimu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13. Mas Yunatan Aribawa, Mas Bernardus Riwi, Mbak Okta, Adikku

    Cornelius Adiastu dan Bona Ventura, Mas A. Widi “Lecek” untuk

    persahabatan, sayang, semangat, dan doanya.

    14. Buat Mbak Dhanik “ pincoek” dan Gendis maaf atas gangguannya dan

    terima kasih atas sarannya. Buat simbah Samto atas dukungan dan doa

    yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

    15. SangkurianG Crew : Beni “bendot”, Yudha “gudhel”, Eka “colly” Beda

    Diar, Adi “Sardjoe”, Sigit “wewek”, Joko “suthur”, Detha “miyabi”,

    Taryono “kentir”, Heru “Compos”, Alan “jembling”, Dwi “duwek”, Edi

    “bingung”, Wawan “A”, Cipi “Celeng”, Remond “G”, Singgih dan Satya,

    “menjalin persatuan dan AM serta bersaudara dalam hidup dan mati”

    16. Buat teman-teman WAGU, terima kasih atas semangatnya.

    17. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2001.

    18. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

    penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

    Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini

    masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan

    sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

    semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

    Yogyakarta, 04 Desember 2007

    Penulis

    Andreas Winasis Widyatmoko

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v

    ABSTRAK ..................................................................................................... vi

    ABSTRACT .................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

    DAFTAR ISI................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

    B. Batasan Masalah ....................................................................... 4

    C. Rumusan Masalah .................................................................... 4

    D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7

    A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7

    1. Kesiapan Kerja .................................................................. 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Prestasi belajar ................................................................... 9

    3. Penyesuaian Diri Siswa ..................................................... 10

    4. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ............................. 14

    B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 23

    C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 26

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 27

    A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27

    C. Subyek dan Obyek Penelitian.................................................... 27

    D. Populasi .................................................................................... 28

    E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 28

    F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32

    G. Teknik Analisis Data ................................................................ 32

    BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ................................................. 41

    A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 41

    B. Visi dan Misi ............................................................................. 45

    C. Organisasi .................................................................................. 47

    D. Sumber Daya Manusia .............................................................. 47

    E. Siswa SMK Kristen 2 Klaten .................................................... 49

    F. Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah .................................... 49

    G. Kurikulum ................................................................................. 50

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 52

    A. Diskripsi Data ........................................................................... 52

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ............................... 52

    2. Prestasi Belajar .................................................................... 53

    3. Penyesuaian Diri Siswa ....................................................... 54

    4. Kesiapan Mental Kerja......................................................... 55

    B. Pengujian Prasyaratan Penelitian .............................................. 55

    1. Uji Normalitas ..................................................................... 55

    2. Uji Linearitas ....................................................................... 56

    C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 58

    D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 62

    BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN

    DAN SARAN................................................................................. 72

    A. Kesimpulan ............................................................................... 72

    B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 73

    C. Saran .......................................................................................... 73

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

    LAMPIRAN ...................................................................................................

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Kategori Kecenderungan Variabel................................................. 28

    Tabel 3.2 Kisi - kisi Indikator Penelitian ...................................................... 30

    Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas ....................................... 33

    Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji reliabilitas Instrumen Penelitian................. 35

    Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan ............................................................ 47

    Tabel 4.2 Daftar Siswa SMK Kristen 2 Klaten.............................................. 49

    Tabel 5.1 Interpretasi Penilaian Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ..... 52

    Tabel 5.2 Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa ................................. 53

    Tabel 5.3 Interpretasi Penilaian Penyesuaian Diri Siswa............................... 54

    Tabel 5.4 Pedoman Interpretasi Penilaian Kesiapan Mental Kerja................ 55

    Tabel 5.5 Rangkuman Hasil Uji Linieritas..................................................... 57

    Tabel 5.6 Hasil korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat ............... 58

    Tabel 5.7 Rangkuman pengujian korelasi ...................................................... 59

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 78

    Lampiran 2 Data Induk Penelitian................................................................. 82

    Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 90

    Lampiran 4 Distribusi Frekuensi ................................................................... 93

    Lampiran 5 Rata-rata dan deviasi Standar ................................................... 97

    Lampiran 6 Interpretasi Terhadap Variable-variabel Penelitian ................... 104

    Lampiran 7 Normalitas dan Linearitas ......................................................... 108

    Lampiran 8 Analisis Korelasi dan Regresi ................................................... 109

    Lampiran 9 Daftar Tabel F dan r ................................................................... 111

    Lampiran 10 Surat-surat .................................................................................. 114

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan industri saat ini perlu diantisipasi dengan mempersiapkan

    sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang berkualitas

    merupakan modal dasar dan sekaligus sebagai kunci keberhasilan

    pembangunan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

    mutu SDM melalui sektor pendidikan.

    Secara umum sektor pendidikan dapat diklasifikasikan ke dalam sektor

    formal dan sektor non formal. Pada sektor formal, penyelenggaraan

    pendidikan dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah dasar (SD) sampai

    perguruan tinggi (PT). Tiap-tiap jenjang pendidikan yang berbeda-beda

    memiliki tujuan dan misi yang berbeda. Pada jenjang pendidikan menengah,

    sekolah menengah kejuruan (SMK) dimaksudkan untuk mempersiapkan

    tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai. Untuk itu SMK

    menyelenggarakan program life skill, yang menekankan perilaku personal

    disiplin, tanggung jawab, serta kerja sama dan toleransi serta perpaduan secara

    dinamis dan serasi antara pendidikan di sekolah dengan pelatihan di lapangan

    kerja. Meskipun demikian dalam praktiknya lulusan SMK tidak selalu dapat

    diterima dunia usaha. Hal ini nampak dari data terakhir di dinas tenaga kerja

    dan transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah pengangguran di

    Yogyakarta ada sekitar 151.570 orang. Dari jumlah itu, di dominasi oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • lulusan SMK dan sederajat berjumlah 62,11 persen. Banyaknya jumlah

    pengangguran dari lulusan SMK disebabkan sebagian besar siswa tidak siap

    untuk bekerja (Gatot Haripriowirjanto, Kompas 15 Juni 2004).

    Untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai banyak usaha dilakukan

    pemerintah dan pihak sekolah. Salah satunya adalah dengan

    menyelenggarakan pendidikan sistem ganda (PSG). PSG adalah proses

    pembelajaran siswa yang terjadi di 2 tempat yaitu di SMK dan dunia

    usaha/dunia industri (DU/DI) yang menjadi institusi pasangannya. Dengan

    program pendidikan sistem ganda ini diharapkan siswa tidak hanya dituntut

    handal di bidangnya, tetapi juga cukup fleksibel, memiliki kemampuan

    menghitung, mampu berkomunikasi secara baik, bertanggung jawab dan bisa

    bekerja dalam sebuah kelompok. Di samping itu siswa juga memperoleh

    banyak pengalaman di dunia kerja, di mana aspek kedisiplinan, kejujuran,

    kemampuan mengatasi masalah yang muncul mutlak diperlukan dalam dunia

    kerja. Jadi, PSG merupakan sarana bagi siswa untuk mempersiapkan mental

    memasuki dunia kerja.

    Di samping PSG, prestasi belajar juga berperan dalam mempersiapkan

    siswa memasuki dunia kerja. Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari

    proses belajar yang telah dilakukan. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa

    ditunjukkan oleh seberapa besar siswa mampu menyerap informasi yang

    terkait dengan bidang ilmunya. Kemampuan siswa dalam menyerap

    pengetahuan dari pelajaran yang diajarkan di sekolah semakin baik maka

    prestasi belajar siswa juga semakin baik. Dengan prestasi belajar yang baik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • akan meningkatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang baik akan

    menjadikan siswa lebih berani untuk menerima tanggung jawab. Semakin

    tinggi kepercayaan diri dan keberanian siswa maka siswa akan lebih siap

    secara mental untuk bekerja.

    Kesiapan mental kerja siswa ditentukan juga oleh penyesuaian diri

    siswa. Menurut Vembriarto (1984:17), penyesuaian diri merupakan segala

    reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya. Dengan

    adanya reaksi yang berupa kerja sama dengan orang lain, bersikap

    menyenangkan terhadap partisipasi sosial, merasa puas terhadap peran yang

    dimainkan, menjadikan siswa lebih mudah menyesuaikan diri. Penyesuaian

    diri perlu dilakukan karena dalam dunia kerja siswa dituntut untuk dapat

    mengenal situasi dan kondisi lingkungan kerja, mengenal peluang dan

    ancaman, mampu menjawab setiap tugas dan kewajiban, mempunyai

    keinginan untuk berkembang. Oleh karena itu, siswa harus dapat

    menyesuaikan dirinya dengan baik untuk menjawab setiap perubahan yang

    terjadi dalam dunia kerja. Dengan demikian semakin baik siswa dalam

    menyesuaikan diri semakin baik pula siswa dalam menghadapi berbagai

    macam tuntutan tugas, tanggung jawab, serta kewajiban dalam setiap jabatan

    atau peran yang akan diembannya dalam dunia kerja.

    Ketiga faktor di atas diduga dapat mempengaruhi kesiapan mental kerja

    siswa, khususnya siswa kelas dua SMK Kristen 2 Klaten. Berdasar latar

    belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

    “HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA, PRESTASI

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BELAJAR, DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN KESIAPAN

    KERJA”.

    B. Batasan Masalah

    Kesiapan adalah mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya

    dalam kesadaran akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

    Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk jasmani dan mental. Pada penelitian

    ini peneliti memfokuskan perhatian pada kemampuan dalam bentuk mental.

    Dari fokus penelitian yaitu kesiapan mental kerja peneliti hanya mengambil

    tiga faktor yang mempengaruhi kesiapan mental kerja yaitu faktor pendidikan

    sistem ganda, prestasi belajar dan penyesuaian diri siswa. Alasan penulis

    memilih faktor tersebut karena diduga memiliki hubungan dengan kesiapan

    mental kerja. Sedangkan faktor pendidikan sistem ganda yang dimaksud

    dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda.

    C. Rumusan Masalah

    1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan

    pendidikan sistem ganda dengan kesiapan kerja?

    2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan

    kesiapan kerja?

    3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa

    dengan kesiapan kerja?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan sistem

    ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja?

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan pendidikan

    sistem ganda dengan kesiapan kerja.

    2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan

    kesiapan kerja.

    3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyesuaian diri siswa

    dengan kesiapan kerja.

    4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan sistem

    ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk

    menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori yang

    diperoleh dibangku kuliah.

    2. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini dapat menambah referensi bacaan ilmiah dan bahan studi

    yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk penelitian selanjutnya.

    3. Bagi Sekolah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan pada sekolah untuk

    menentukan kebijakan dalam kaitanya dengan kesiapan kerja.

    4. Bagi Pemerintah

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

    membuat kebijakan untuk SDM.

    BAB II

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritis

    1. Kesiapan Kerja

    Pengertian kerja menurut kamus pendidikan pengajaran adalah

    perbuatan yang dilakukan (Saliman dan Sudarsono, 1993:119)

    Menurut WS. Wingkel (1983:153) kesiapan adalah mencakup

    kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam kesadaran akan memulai

    suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam

    bentuk jasmani dan mental. Hal ini berarti kesiapan dapat dipandang

    sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan seseorang untuk

    melakukan kegiatan tertentu. Kesiapan menunjukkan perilaku yang sudah

    dimiliki seseorang sebelum mencapai perilaku yang diinginkan. Dengan

    kata lain kesiapan menunjukkan keadaan pengetahuan dan ketrampilan

    yang dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan keadaan berikutnya yang

    akan dicapai seseorang.

    Menurut Sukirin (1975:3) kesiapan dipengaruhi oleh tiga faktor yang

    dapat diuraikan sebagai berikut:

    a. Tingkat kemasakan (matturation) adalah suatu saat dalam proses

    perkembangan dimana suatu fungsi dan mental telah mencapai

    perkembangan yang sempurna. Tingkat kemasakan ini banyak

    berhubungan dengan usia dan fisik seseorang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • b. Pengalaman-pengalaman yang diperlukan yaitu pengalaman tertentu

    yang diperoleh anak yang ada sangkut pautnya dengan keadaan

    lingkungan, kesempatan-kesempatan tertentu yang tersedia dan

    pengaruh yang disengaja seperti pendidikan dan pengajaran yang

    terorganisasi serta pengaruh faktor penentu kesiapan maka

    terbentuknya kesiapan terhadap sesuatu dapat direncanakan dengan

    pengalaman apa saja yang diberikan kepada siswa.

    c. Keadaan mental dan emosi yang serasi adalah suatu keadaan yang

    meliputi sikap kritis, memiliki pertimbangan logis dan obyektif,

    bersifat dewasa dan emosinya terkendali.

    Dari aspek mental atau afektif, dalam pidatonya Sukirin (1975: 4)

    mengemukakan beberapa ciri yang menandai seseorang memiliki kesiapan

    kerja yaitu : kondisi seseorang yang menunjukkan keadaan telah memiliki

    kesiapan kerja yaitu keadaan yang meliputi sikap kritis, memiliki

    pertimbangan yang logis dan obyektif, memiliki kemampuan dan kemauan

    untuk mengadakan kerja sama dengan orang lain, memiliki keberanian

    untuk menerima tanggungjawab secara individu, mudah beradaptasi, serta

    berambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

    Kesiapan kerja seorang individu ditinjau dari aspek mental menurut Sri

    Pangestu (1990:16) memiliki beberapa ciri yaitu:

    a. Pertimbangan logis dan obyektif.

    b. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan

    orang lain serta mampu mengendalikan emosi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Mempunyai sikap kritis.

    d. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggungjawab secara

    individu.

    e. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti

    perkembangan bidang keahlian yang ditekuninya.

    Dari beberapa uraian tersebut maka yang dimaksud dengan kesiapan

    kerja adalah suatu kondisi keadaan mental dan emosi dalam individu calon

    tenaga kerja.

    2. Prestasi Belajar

    Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

    seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

    berkat pengalaman dan latihan. Menurut W.S. Winkel (1983:15), belajar

    pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam

    interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan

    perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan,

    nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat

    berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang

    masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya berupa

    penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.

    Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang

    yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka

    menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu

    tes (W.S. Winkel, 1983:161).

    Uraian di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkah

    laku seseorang dari hasil aktualisasi diri yang dilakukan secara sadar dan

    nyata disertai dengan tingkatan yang menggunakan pikiran dan otot untuk

    dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru, dan hasilnya dapat

    diukur dengan menggunakan alat yaitu tes, dan dapat memberikan

    informasi tentang apa yang telah dikuasai oleh anak tersebut dalam bentuk

    angka maupun huruf.

    3. Penyesuaian Diri Siswa

    Konsep penyesuaian diri ini berasal dari ilmu biologi dan merupakan

    konsep dasar dalam teori evolusi Darwin. Dalam biologi, istilah

    penyesuaian diri yang digunakan adalah adaptasi. Menurut teori tersebut

    hanya organisme yang paling berhasil menyesuaikan diri terhadap

    lingkungan fisiknya sajalah yang dapat berhasil hidup.

    Menurut Vembriarto (1984:17) penyesuaian diri merupakan segala

    reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya. Proses

    penyesuaian diri dapat diartikan baik dalam arti penyesuaian diri terhadap

    lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

    Vembriarto (1984:17) juga berpendapat bahwa dalam proses

    penyesuaian diri terdapat tuntutan-tuntutan.

    Tuntutan-tuntutan itu adalah :

    a. Tuntutan Internal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Adalah tuntutan yang berupa dorongan/kebutuhan yang timbul dari

    dalam, baik yang bersifat fisik maupun sosial.

    Misalnya : Kebutuhan makan, minum, penghargaan sosial,

    persahabatan.

    b. Tuntutan Eksternal

    Adalah tuntutan yang berasal dari luar diri individu baik bersifat fisik

    maupun sosial.

    Misalnya : Keadaan iklim, lingkungan alam, individu lain,

    masyarakat.

    Vembriarto (1984:18) berpendapat mengenai empat kriteria penilaian

    berhasil atau tidaknya penyesuaian diri, yaitu:

    a. Kepuasan Psikis

    Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan kepuasan psikis,

    sedangkan yang gagal akan menimbulkan rasa tidak puas yang

    menjelma dalam bentuk perasaan kecewa, gelisah, lesu, depresi, dan

    sebagainya.

    b. Efisiensi Kerja

    Penyesuaian diri yang berhasil akan tampak dalam kerja atau kegiatan

    yang efisien, sedangkan yang gagal akan tampak dalam kerja atau

    kegiatan yang tidak efisien.

    c. Gejala-gejala Fisik

    Penyesuaian diri yang gagal akan tampak dalam gejala-gejala fisik

    seperti pusing kepala, sakit perut, dan sebagainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • d. Penerimaan Sosial

    Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan reaksi setuju dari

    masyarakat, sedangkan yang gagal akan mendapatkan reaksi tidak

    setuju dari masyarakat.

    Vembriarto (1984:18) menyebutkan dua tipe penyesuaian diri, yaitu

    sebagai berikut:

    a. Dalam rangka penyesuaian diri itu individu mengubah atau menahan

    impuls-impuls dalam dirinya atau lebih dikenal dengan sebutan

    akomodasi.

    b. Dalam rangka penyesuaian diri itu individu mengubah tuntutan atau

    kondisi-kondisi lingkungannya atau lebih dikenal dengan sebutan

    asimilasi.

    Suatu aspek dalam penyesuaian diri itu disebut dengan proses sosial.

    Proses sosial menurut Vembriarto (1984:19) adalah proses belajar yang

    bersifat khusus. Vembriarto (1984:21) berpendapat bahwa ada beberapa

    faktor yang mempengaruhi proses sosial, yaitu:

    a. Sifat Dasar.

    Yaitu merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh

    seseorang dari ayah dan ibunya.

    b. Lingkungan Prenatal.

    Yaitu lingkungan dalam kandungan ibu.

    c. Perbedaan perorangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Yaitu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses sosial

    yang meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik, fisiologik, personal dan

    sosial.

    d. Lingkungan.

    Yaitu kondisi-kondisi di sekitar individu yang mempengaruhi proses

    sosialnya. Lingkungan ini dapat dikategorikan menjadi:

    1) Lingkungan alam, yaitu keadaan tanah, iklim, flora dan fauna

    disekitar individu.

    2) Kebudayaan, yaitu cara hidup masyarakat tempat individu itu

    hidup, baik aspek material maupun aspek non material.

    3) Manusia lain dan masyarakat disekitar individu.

    e. Motivasi.

    Yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan

    individu untuk berbuat.

    Menurut Hurlock (1988: 287) ada beberapa kriteria penyesuaian sosial

    antara lain :

    a. Penampilan nyata.

    Bila perilaku sosial anak, seperti yang dinilai berdasarkan standar

    kelompoknya, memenuhi harapan kelompok, dia akan menjadi

    anggota yang diterima kelompok.

    b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok.

    Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai

    kelompok, baik kelompok teman sebaya maupun kelompok orang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • dewasa secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat

    menyesuaikan diri dengan baik.

    c. Sikap sosial.

    Anak harus menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang

    lain, terhadap partisipasi sosial, dan terhadap perannya dalam

    kelompok sosial, bila ingin dinilai sebagai orang yang dapat

    menyesuaikan diri dengan baik secara sosial.

    d. Kepuasan pribadi.

    Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, anak harus

    merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang

    dimainkannya dalam situasi sosial, baik sebagai pemimpin maupun

    sebagai anggota.

    4. Pendidikan Sistem Ganda

    a. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda

    Memahami pendidikan sistem ganda (PSG), perlu pemahaman

    terhadap hakekat dari sekolah menengah kejuruan (SMK), karena

    antara PSG dengan SMK mempunyai hubungan yang erat, yaitu

    pelaksanaan PSG diselenggarakan di pendidikan kejuruan. Pendidikan

    kejuruan tingkat menengah membekali siswa dengan sikap profesional

    sebagai tenaga kerja tingkat menengah, di samping kemampuan

    normatif dan adaptif. Dengan demikian, bentuk program-program

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • pendidikan SMK disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan di lapangan

    kerja.

    Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Nomor 080/U/1993, Bab III, Program Pendidikan SMK

    dikelompokkan menjadi enam kelompok yaitu : (1) kelompok

    pertanian dan kehutanan, (2) kelompok teknologi dan industri, (3)

    kelompok bisnis dan manajemen, (4) kelompok kesejahteraan

    masyarakat, (5) kelompok pariwisata, dan (6) kelompok seni dan

    kerajinan.

    SMK bisnis dan manajemen termasuk program yang muncul

    karena adanya kebutuhan atau tumbuhnya berbagai lapangan kerja di

    masyarakat. Di sini nampak adanya jalinan antara lembaga pendidikan

    kejuruan dengan lembaga industri yang saling memerlukan. Dunia

    industri memerlukan tenaga yang terampil dan berkualitas dari

    lembaga pendidikan, sehingga perlu adanya kerja sama yang saling

    menguntungkan. Keterkaitan dan keterpaduan dalam proses belajar

    yang melibatkan keduanya dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda.

    Pengertian Pendidikan Sistem Ganda menurut Depdikbud adalah

    suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang

    memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di

    sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

    kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu

    tingkat keahlian profesional tertentu (Depdikbud. 1995: 7).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Menurut Wardiman Djojonegoro (2000: 10) pendidikan sistem

    ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan, yang

    mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan (teori) di

    sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.

    b. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

    PSG merupakan subsistem dari pendidikan kejuruan maka semua

    kegiatan PSG hendaknya mengacu pada prinsip dasar pendidikan

    kejuruan. Untuk itu semua komponen yang terlibat dalam PSG harus

    saling bekerja sama dan saling mendukung. Komponen dalam

    pelaksanaan PSG yaitu pihak sekolah dan pihak dunia usaha/industri

    yang menjadi pasangannya.

    Adapun kegiatan yang perlu dilakukan agar pelaksanaan PSG

    berjalan dengan baik dan sistematis yaitu:

    1) Menyusun program kerja yang jelas tentang rencana pendidikan

    sistem ganda, sebagai pegangan bagi SMK bersangkutan

    sekaligus sebagai bahan kajian serta pertimbangan pihak dunia

    usaha yang akan diajak bekerjasama.

    2) Memantapkan ikatan antara SMK dengan dunia usaha

    pasangannya, sehingga menjamin kelangsungan penyelenggaraan

    PSG.

    3) Menyusun program pengajaran bersama dengan dunia usaha

    pasangannya berdasar kurikulum yang berlaku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4) Menyiapkan tenaga yang akan terlibat dalam PSG khususnya

    tenaga pengajar, pelatih/instruktur dunia kerja dan tenaga tehnis

    lainya.

    5) Melaksanakan pendidikan dengan sistem ganda sesuai dengan

    program yang telah dibuat.

    6) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan PSG.

    7) Melaporkan proses dan hasil pelaksanaan PSG (Depdikbud,

    1997: 6).

    Tujuan pelaksanaan PSG di Indonesia (Depdikbud, 1991:7)

    adalah sebagai berikut:

    1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional

    yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan

    /ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan

    kerja.

    2) Memperkokoh “Link and Match” antara SMK dengan dunia

    kerja.

    3) Meningkatkan efisiensi program pendidikan dan pelatihan

    ketenagakerjaan yang berkualitas.

    4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman

    kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

    c. Karakteristik Pendidikan Sistem Ganda

    Karakteristik pendidikan sistem ganda menurut konsep sistem

    ganda pada sekolah menengah kejuruan tahun 1991 menguraikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • karakteristik pendidikan sistem ganda yaitu: Standar Pendidikan dan

    Pelatihan, Pengujian dan Sertifikasi, kerjasama dengan Dunia Usaha

    dan Industri, Peraturan Pendukung, Nilai Tambah, Insentif, dan

    Kelembagaan.

    Pendidikan Sistem Ganda sebagai bagian integral pengembangan

    sumber daya manusia bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk

    dapat bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan ini mengandung arti

    bahwa tamatan PSG harus memiliki kemampuan/kompetensi yang

    dipersyaratkan oleh industri, sehingga segala sesuatu yang

    berhubungan dengan perencanaan penyelenggaraan dan penilaian

    pendidikan dan pelatihan harus mengacu pada pencapaian standar

    kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan profesi, oleh karena itu

    standar profesi harus memuat ukuran kemampuan dan

    menggambarkan kewenangan.

    Untuk mencapai kewenangan dan penguasaan standar

    kemampuan tamatan yang telah ditetapkan diperlukan suatu proses

    pendidikan dan pelatihan yang terstandar dengan ukuran isi, waktu dan

    metode. Khusus untuk program PSG di SMK isi atau materi program

    pendidikan dan pelatihan tidak lepas dari pertimbangan isi atau materi

    kurikulum yang berlaku secara utuh, yaitu atas tiga komponen besar

    program pendidikan sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1) Komponen Pendidikan Umum (Normatif) menyangkut

    pembentukan watak dan kepribadian sebagian warga bangsa

    Indonesia.

    2) Komponen Pendidikan Dasar (Adaptif) menyangkut pembekalan

    kemampuan mengembangkan diri untuk secara berkelanjutan.

    3) Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, menyangkut

    pembentukan kemampuan keahlian tertentu untuk bekal kerja.

    Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan dapat dibagi

    menjadi:

    a) Teori Kejuruan untuk membekali pengetahuan tentang teori

    kejuruan bidang keahlian yang bersangkutan.

    b) Praktek Dasar Kejuruan yaitu berupa latihan dasar untuk

    menguasai dasar-dasar tehnik bekerja secara baik dan benar

    sesuai persyaratan keahlian profesi.

    c) Praktek Keahlian Produktif yaitu berupa kegiatan langsung

    secara terprogram dalam situasi sebenarnya, untuk mencapai

    tingkat keahlian dan sikap kerja profesional. (Depdikbud,

    1991 :10-11).

    Dalam pelaksanaan PSG, kesepakatan waktu pelaksanaan sangat

    penting sekali, sehingga penyelenggaraannya disesuaikan dengan

    tuntutan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguasai/mencapai

    standar profesi yang telah ditetapkan dan disepakati oleh kedua belah

    pihak, baik pihak sekolah maupun institusi pasangannya. Model/pola

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • penyelenggaraannya menurut Depdikbud (1997: 10) dapat berbentuk

    days release, blocks release, hours release atau kombinasi ketiganya.

    Dalam bentuk days release disepakati bersama dari enam hari belajar

    dalam satu minggu, berapa hari di institusi pasangan dan berapa hari di

    sekolah. Model blocks release disepakati bersama bulan/catur wulan

    mana di institusi pasangan dan bulan/catur wulan mana di sekolah.

    Sedangkan model hours release disepakati jam-jam belajar yang harus

    dilepas dari sekolah dan diganti menjadi jam-jam bekerja di institusi

    pasangan.

    Menurut Depdikbud (1991) adanya pengujian terhadap siswa

    perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai

    kemampuan sesuai dengan profesi yang telah ditetapkan. Bagi siswa

    yang telah menguasai kemampuan yang dipersyaratkan dinyatakan

    lulus dan dibekali dengan sertifikat oleh tim penguji, yang terdiri dari

    unsur SMK, Industri/Perusahaan pasangan, Asosiasi Profesi dan

    Organisasi Pekerja.

    Pendidikan Sistem Ganda hanya dapat diselenggarakan apabila

    ada kesediaan dan kemauan industri/perusahaan untuk menjadi

    pasangan SMK, oleh karena itu dituntut kemauan dan kemampuan

    SMK untuk berinisiatif kerjasama dengan dunia usaha/industri.

    Dengan dilaksanakannya PSG di SMK akan memberikan nilai

    tambah/keuntungan bagi pihak-pihak yang bekerjasama antara lain:

    1) Nilai Tambah Bagi Industri/Perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • a) Perusahaan dapat mengenal persis kualitas peserta didik yang

    belajar dan bekerja. Kalau perusahaan menilai orang tersebut

    dapat menjadi aset dapat direkrut di perusahaan tersebut.

    b) Pada umumnya peserta didik telah ikut dalam proses

    produktif aktif, sehingga pada batas-batas tertentu selama

    masa pendidikan, peserta didik adalah tenaga kerja yang

    dapat memberi keuntungan.

    c) Selama proses pendidikan melalui kerja di industri peserta

    didik lebih mudah diatur dalam disiplin karena itu sikap

    peserta didik dapat dibentuk sesuai ciri perusahaan tersebut.

    d) Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk

    mencari ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah demi

    kepentingan khusus perusahaan.

    e) Memberi kepuasaan bagi dunia usaha/industri karena diakui

    serta menentukan hari depan bangsa melalui PSG.

    2) Nilai Tambah Bagi Sekolah

    a) Tujuan pendidikan untuk memberikan keahlian profesional

    bagi peserta didik lebih terjamin.

    b) Tanggungan biaya pendidikan menjadi lebih ringan.

    c) Terdapat kesesuaian yang lebih pas, antar program

    pendidikan dan kebutuhan.

    d) Memberikan kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan

    karena tamatan lebih terjamin memperoleh bekal yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • bermakna untuk kepentingan tamatan, maupun untuk dunia

    kerja dan bangsa.

    3) Nilai Tambah Bagi Peserta Didik

    a) Hasil belajar peserta didik akan lebih banyak, karena setelah

    tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai

    bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal

    untuk pengembangan diri secara berkelanjutan.

    b) Lead time untuk mencapai keahlian profesional menjadi

    singkat. Setelah tamat sekolah dengan sistem ganda tidak

    memerlukan waktu latihan lanjutan untuk mencapai keahlian

    siap pakai.

    c) Keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dengan sistem

    ganda dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan

    yang selanjutnya dapat mendorong mereka untuk

    meningkatkan keahlian profesional pada tingkat yang lebih

    tinggi (Made Wena, 34-36).

    Karena PSG melibatkan berbagai pihak maka diharapkan adanya

    kerjasama yang erat dengan prinsip saling membantu, saling mengisi

    untuk kepentingan bersama. Dan untuk menjamin efektifitas

    pelaksanaan PSG perlu adanya rangsangan/insentif bagi dunia usaha

    agar lebih antusias dalam melaksanakan kerjasama, yang dimantapkan

    dengan peraturan tertentu yang dapat mengatur mekanisme kerja

    organisasi kelembagaan tingkat sekolah, tingkat propinsi dan tingkat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • nasional dalam satu sistem terpadu, sehingga dapat memperjelas hak

    dan kewajiban masing-masing pihak, dan dapat menjamin

    keberkelangsungan pelaksanaannya.

    Sebagai seorang pembimbing baik di sekolah dan instruktur di

    industri merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan

    PSG. Karena dari pembimbing dan instruktur siswa dapat memperoleh

    informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam

    pelaksanaan PSG, pembimbing dan instruktur bertugas untuk

    mempersiapkan, memotivasi, mengarahkan, melatih, menilai dan

    membimbing dalam melaksanakan kegiatan praktik dasar dan kejuruan

    serta praktik keahlian pada kemampuan produksi.

    Untuk dapat mengemban tugas tersebut pihak industri harus

    selektif dalam menunjuk instruktur, sehingga didapat instruktur yang

    memenuhi syarat. Seorang instruktur hendaknya mempunyai struktur

    pekerjaan setingkat supervisor yang memiliki pengalaman kerja dan

    memiliki kemampuan pedagogis dalam memimpin bawahannya.

    B. Kerangka Berpikir

    1. Hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan kesiapan

    mental kerja.

    Pendidikan sistem ganda adalah suatu program yang memadukan

    secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program

    penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • dunia kerja. Dengan adanya perpaduan program pendidikan di sekolah dan

    program penguasaan keahlian diharapkan siswa dapat mengenal secara

    memadai mengenai kultur dunia industri.

    Sekolah yang telah melaksanakan pendidikan sistem ganda

    mengharuskan siswa melaksanakan kegiatan yaitu bekerja langsung di

    dunia kerja. Dengan adanya kegiatan tersebut siswa akan memperoleh

    pengalaman di dunia kerja, di mana aspek kedisiplinan, kejujuran,

    mengatasi masalah yang muncul dan kerja sama mutlak diperlukan dalam

    dunia kerja. Dengan demikian jika pelaksanaan sistem ganda dilaksanakan

    dengan baik diduga akan meningkatkan kesiapan mental kerja siswa untuk

    terjun dalam dunia kerja.

    2. Hubungan antara prestasi belajar dengan kesiapan mental kerja.

    Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar yang

    telah dilakukan. Prestasi belajar siswa menunjukkan kemampuan siswa

    dalam menyerap informasi yang terkait dengan bidang ilmunya. Prestasi

    belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran

    yang tercermin dalam rata-rata nilai rapornya. Tinggi rendahnya prestasi

    belajar siswa ditunjukkan oleh seberapa besar siswa mampu menyerap

    informasi yang terkait dengan bidang ilmunya. Kemampuan siswa dalam

    menyerap pengetahuan dari pelajaran yang diajarkan di sekolah semakin

    baik maka prestasi belajar siswa juga semakin baik.

    Dengan prestasi belajar yang baik akan meningkatkan kepercayaan

    diri, keberanian dan kesiapan siswa dari segi ilmu pengetahuan. Semakin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • baik kepercayaan diri dan keberanian untuk menerima tanggung jawab

    diduga kesiapan mental bekerja siswa juga semakin baik.

    3. Hubungan antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.

    Menurut Vembriarto (1984:17), penyesuaian diri merupakan segala

    reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya.

    Reaksi-reaksi itu adalah kerja sama dengan orang lain, sikap

    menyenangkan terhadap partisipasi sosial, puas terhadap peran yang

    dimainkan. Reaksi-reaksi yang sesuai dengan dunia kerja menjadikan

    siswa lebih mudah menyesuaikan diri. Penyesuaian diri perlu dilakukan

    karena dalam dunia kerja siswa dituntut untuk dapat mengenal situasi dan

    kondisi lingkungan kerja, mengenal peluang dan ancaman, mampu

    menjawab setiap tugas dan kewajiban, mempunyai keinginan untuk

    berkembang. Oleh karena itu, siswa harus mampu menyesuaikan dirinya

    dengan baik untuk menjawab setiap perubahan yang terjadi dalam dunia

    kerja. Dengan demikian semakin baik siswa dalam menyesuaikan diri

    diduga semakin baik pula siswa dalam menghadapi berbagai macam

    tuntutan tugas, tanggung jawab, serta kewajiban dalam setiap jabatan atau

    peran yang akan diembannya atau dengan kata lain lebih siap kerja.

    4. Hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda, faktor prestasi

    belajar dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.

    Kesiapan mental kerja siswa yang baik akan menumbuhkan

    keinginan untuk maju, keberanian untuk menerima tanggung jawab secara

    individual, sikap kritis, memiliki pertimbangan yang logis dan obyektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Siswa yang di sekolah melaksanakan PSG, memiliki prestasi yang baik,

    dan dapat menyesuaikan diri dengan baik maka siswa tersebut cenderung

    lebih siap mental dibanding siswa yang berasal dari sekolah yang tidak

    melaksanakan PSG, siswa yang kurang berprestasi dan kurang mampu

    menyesuaikan diri. Hal ini disebabkan siswa yang berasal dari sekolah

    yang melaksanaan program PSG mendapat pengalaman di dunia kerja, di

    mana aspek kedisiplinan, kejujuran, mengatasi masalah yang muncul dan

    kerja sama merupakan syarat mutlak dalam dunia kerja. Siswa yang

    didukung dengan prestasi belajar dan penyesuaian diri yang baik akan

    meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan beradaptasi dalam dunia

    kerja. Dengan demikian siswa yang di sekolah melaksanakan PSG,

    memiliki prestasi yang baik, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik

    diduga ada hubungan dengan kesiapan mental kerja.

    C. Hipotesis Penelitian

    1. Ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan

    kesiapan mental kerja.

    2. Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan kesiapan mental

    kerja.

    3. Ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan

    mental kerja.

    4. Ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda,

    prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis penelitian

    Jenis penelitian ini berupa studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan

    dengan mengambil suatu tempat yang telah ditentukan sebagai tempat

    penelitian, maka kesimpulan yang ditarik hanya terbatas pada subyek yang

    diteliti.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2007.

    C. Subyek dan obyek penelitian

    1. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian,

    dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas 2 jurusan

    akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

    2. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi

    belajar, penyesuaian diri siswa dan kesiapan mental kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • D. Populasi

    Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang

    sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena

    adanya karakteristik yang berlainan (Suharsimi Arikunto, 1989:102).

    Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah siswa-siswi kelas 2

    jurusan akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

    E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

    1. Variabel Penelitian

    Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang

    mendahului atau mempengaruhi variabel terikat, dalam penelitian ini

    adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar dan

    penyesuaian diri siswa. Sedangkan variabel terikat (dependent variabel)

    adalah variabel yang merupakan akibat atau tergantung pada variabel yang

    mendahului, yaitu kesiapan mental kerja.

    2. Kategori kecenderungan variabel

    Kategori kecenderungan terhadap variabel bebas dan variabel

    terikat dinilai dengan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II (Ign. Masidjo,

    1991:46). Penilaian menggunakan PAP tipe II adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1Kategori kecenderungan variabel

    Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel81%-100% Sangat baik66%-80% baik56%-65% Cukup46%-55% Kurang

    Dibawah 46% Gagal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Pengukuran Variabel

    a) Prestasi belajar siswa

    Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan

    memahami materi pelajaran yang ditunjukan dengan nilai yang

    berhasil dicapai siswa. Dalam Penelitian ini prestasi belajar siswa

    diukur dari nilai rata-rata raport semester yang lalu.

    b) Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

    Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang

    memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di

    sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

    kegiatan bekerja langsung di dunia kerja. Pengukuran variabel

    pelaksanaan pendidikan sistem ganda menggunakan skala likert yaitu:

    1) Selalu diberi skor 4

    2) Sering diberi skor 3

    3) Jarang diberi skor 2

    4) Tidak pernah diberi skor 1

    c) Penyesuaian diri siswa

    Penyesuaian diri/adaptasi merupakan segala reaksi baik reaksi positif

    atau negatif yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada diri

    siswa. Untuk mengukur variabel penyesuaian diri ini digunakan skala

    likert sebagai berikut:

    1) Selalu diberi skor 4

    2) Sering diberi skor 3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3) Jarang diberi skor 2

    4) Tidak pernah diberi skor 1

    d) Kesiapan mental kerja

    Kesiapan mental kerja adalah suatu keadaan mental dan emosi dalam

    individu calon tenaga kerja baik pengetahuan atau ketrampilan. Untuk

    mengukur variabel kesiapan mental kerja ini digunakan skala likert

    sebagai berikut:

    1) Selalu diberi skor 4

    2) Sering diberi skor 3

    3) Jarang diberi skor 2

    4) Tidak pernah diberi skor 1

    Tabel 3.2Kisi - kisi Indikator Penelitian

    Variabel Penelitian Dimensi Indikator NoItem

    1. Prestasi Belajar

    2. PelaksanaanPendidikanSistem Ganda

    Nilai Raport

    a. Teori kejuruan untukmembekali pengetahuantentang teori kejuruanbidang keahlian yangbersangkutan.

    b. Praktek dasar kejuruanyaitu berupa latihan dasaruntuk menguasai dasar-dasar teknik bekerja secarabaik dan benar sesuaipersyaratan keahlianprofesi.

    c. Praktek keahlian produktifyaitu berupa kegiatanlangsung secara terprogramdalam situasi sebenarnya,untuk mencapai tingkatkeahlian dan sikap kerjaprofesional.

    1) Menganalisa dokumensumber asli pembukuan.

    2) Membukukan hasilanalisis dokumenkedalam jurnal yangsesuai.

    3) Membukukan kerekening yang sesuai.

    4) Membukukan hasilanalisis dokumensumber ke rekeningpembantu yang sesuai.

    5) Membuat ayat jurnalpenyesuaian pada akhirtahun buku.

    6) Menutup rekening bukubesar dan menyusunanneraca saldo setelahpenutupan

    7) Membuat laporankeuangan

    6

    7

    8

    9

    10

    11-12

    13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Penyesuaian DiriSiswa

    4. Kesiapanmental kerja

    a. Penampilan nyata

    b. Penyesuaian diri terhadapkelompok

    c. Sikap sosial

    d. Kepuasan Pribadi

    a. Mempunyai pertimbanganlogis dan obyektif

    b. Bersikap kritis

    c. Mempunyai keberanianuntuk menerima tanggungjawab secara individual

    d. Berambisi untuk maju

    1) Penampilan tubuhsecara fisik

    2) Perilaku sosial terhadapkelompok

    1) Mampu menyesuaikandiri dengan temansebaya

    2) Mampu menyesuaikandiri dengan kelompokorang dewasa

    1) Sikap yangmenyenangkanterhadap orang lain

    2) Sikap yangmenyenangkanterhadap partisipasisosial

    3) Sikap menyenangkanterhadap perannyadalam kelompok sosial

    1) Merasa puas terhadapkontak sosial

    2) Merasa puas terhadapperan yang dimainkandalam situasi sosial

    1) Mengedepankan caraberfikir baik dan benarsebelum memulai suatukegiatan, tindakan,perbuatan tertentu

    2) Mengenal kelebihan dankekurangan dalam diri

    1) Mengenal situasi,kondisi linkungan kerja

    2) Mengenal peluang danancaman

    1) Tahu akan tugas dankewajiban

    2) Kompeten dalambidang/peran yangdijalankan

    3) Menjawab setiap tugasdan kewajiban yangdiemban

    1) Mempunyai keinginanuntuk berkembang

    2) Mengambil tiapkesempatan yang ada

    1-17

    18-30

    31-36

    37-45

    1-4

    5-10

    11-18

    19-20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Kuesioner/angket

    Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan

    sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi

    dengan keadaan yang sebenarnya, melalui cara ini dimaksudkan untuk

    memperoleh data pelaksanaan pendidikan sistem ganda, penyesuian diri

    siswa, kesiapan mental kerja dalam praktek kerja.

    2. Dokumentasi

    Metode ini digunakan untuk pengumpulan data siswa yang bersifat

    historis seperti prestasi belajar siswa, yang diyakini kebenarannya.

    F. Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi

    product moment dari Karl Pearson. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari

    yang seharusnya maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

    linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.

    1. Pengujian Kuesioner

    a. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen dapat

    digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudjana

    1996:38).

    2222 yynyxn

    yxxynrxy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Keterangan:rxy = Koefisien korelasi

    x = Skor itemy = Skor total semua itemn = Jumlah item pertanyaan

    Dalam pengujian koefisien korelasi ini digunakan taraf signifikansi

    5%. Jika r hitung > r tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur

    apa yang diinginkan (valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu

    butir instrumen adalah tidak valid atau sahih.

    Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada SMK

    Kristen 2 KLATEN dengan jumlah responden 97 orang. Dari hasil uji

    coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 95 (97-2), dengan harga

    kritik product moment tabel (rtabel) sebesar 0,137 dengan taraf signifikansi

    5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba validitas sebagai berikut

    (lampiran 3):

    Tabel 3.3

    Rangkuman hasil pengukuran validitas

    X1 X3 YNo

    Item r hitungr

    tabel ket r hitungr

    tabel ket r hitungr

    tabel ket1 0.402596 0,137 Valid 0.490127 0,137 Valid 0.533454 0,137 Valid2 0.477897 0,137 Valid 0.498283 0,137 Valid 0.327924 0,137 Valid3 0.331124 0,137 Valid 0.351775 0,137 Valid 0.482354 0,137 Valid4 0.539702 0,137 Valid 0.308388 0,137 Valid 0.249898 0,137 Valid5 0.349553 0,137 Valid 0.443863 0,137 Valid 0.231605 0,137 Valid6 0.684397 0,137 Valid 0.584431 0,137 Valid 0.626688 0,137 Valid7 0.762923 0,137 Valid 0.345329 0,137 Valid 0.255647 0,137 Valid8 0.754268 0,137 Valid 0.348324 0,137 Valid 0.330698 0,137 Valid9 0.709153 0,137 Valid 0.36094 0,137 Valid 0.542169 0,137 Valid

    10 0.696512 0,137 Valid 0.604233 0,137 Valid 0.495696 0,137 Valid11 0.732504 0,137 Valid 0.469302 0,137 Valid 0.324148 0,137 Valid12 0.715339 0,137 Valid 0.538386 0,137 Valid 0.626599 0,137 Valid13 0.713871 0,137 Valid 0.544501 0,137 Valid 0.340419 0,137 Valid14 0.262376 0,137 Valid 0.50649 0,137 Valid 0.459664 0,137 Valid15 0.169629 0,137 Valid 0.437351 0,137 Valid 0.393399 0,137 Valid16 0.394155 0,137 Valid 0.580105 0,137 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17 0.435338 0,137 Valid 0.616624 0,137 Valid18 0.40901 0,137 Valid 0.441872 0,137 Valid19 0.388616 0,137 Valid 0.274979 0,137 Valid20 0.342232 0,137 Valid 0.528614 0,137 Valid21 0.412572 0,137 Valid22 0.475947 0,137 Valid23 0.576839 0,137 Valid24 0.486209 0,137 Valid25 0.516776 0,137 Valid26 0.375946 0,137 Valid27 0.560689 0,137 Valid28 0.477757 0,137 Valid29 0.437769 0,137 Valid30 0.515845 0,137 Valid31 0.476923 0,137 Valid32 0.463992 0,137 Valid33 0.461518 0,137 Valid34 0.508905 0,137 Valid35 0.345376 0,137 Valid36 0.444709 0,137 Valid37 0.46937 0,137 Valid38 0.439107 0,137 Valid39 0.516786 0,137 Valid40 0.357373 0,137 Valid41 0.562041 0,137 Valid42 0.46697 0,137 Valid43 0.524298 0,137 Valid44 0.441829 0,137 Valid45 0.659313 0,137 Valid

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas kuesioner adalah sejauh mana suatu alat pengukuran

    bisa dipercaya atau diandalkan. Cara untuk mengetahui reliabilitas

    instrumen adalah dengan menggunakan rumus Alpha (Suharsimi

    Arikunto, 1998:154) sebagai berikut:

    2

    2

    11 11 t

    b

    k

    kr

    Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumen.k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

    2t = Jumlah varians total.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2b = Jumlah varians butir

    Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

    Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows

    versi 12. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien r tabel pada N = 97

    adalah sebesar 0,137 dan dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh

    hasil sebagai berikut (lampiran 3):

    Tabel 3.4

    Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Status

    Pelaksanaan pendidikan sistem ganda 0,890 0,137 Andal

    Penyesuaian Diri Siswa 0,929 0,137 Andal

    Kesiapan Mental Kerja 0,830 0,137 Andal

    Dengan demikian berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas

    tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut

    dianggap sudah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur pengumpulan

    data.

    2. Deskripsi data

    Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil

    observasi yang sudah didapat dari penelitian di lapangan yang meliputi

    responden, variabel pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar,

    penyesuaian diri siswa dan kesiapan mental kerja. Untuk keperluan

    deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.

    3. Pengujian Prasyarat Analisis

    a. Pengujian Normalitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui pengujian

    syarat korelasi sederhana. Untuk menguji normalitas setiap data

    variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian

    normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 12.0. Jika nilai

    masing-masing variabel di bawah α = 0,05 maka distribusi data

    variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel

    mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

    penelitian berditribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov

    sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):

    XSXFD n 0max

    Keterangan:D = Deviasi maksimumF0(X) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukanSn = Distribusi frekuensi kumulatif observasi

    Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing -

    masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai

    berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dari α = 0,05 berarti sebaran

    data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari α =0,05 berarti

    sebaran data tidak normal.

    b. Pengujian Linieritas

    Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing -

    masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

    variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan

    garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F, adapun rumus yang

    digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    2

    e

    TC

    S

    SF

    Dimana:

    22

    K

    TCJKSTC

    Kn

    EJKS e

    2

    Keterangan:F : Nilai F untuk garis RegresiS2TC : Varians tuna cocokSe

    2 : Varians kekeliruanJK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocokJK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan

    4. Pengujian Hipotesis Penelitian

    a. Rumusan Hipotesis

    1) Rumusan Hipotesis I

    Ho = Tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda

    dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.

    Ha = Ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda

    dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.

    2) Rumusan Hipotesis II

    Ho = Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan

    kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.

    Ha = Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan kesiapan

    mental kerja dalam praktek kerja industri.

    3) Rumusan Hipotesis III

    Ho = Tidak ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa

    dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Ha = Ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan

    kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.

    4) Rumusan hipotesis IV

    Ho = Tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda,

    prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan

    mental kerja dalam praktek kerja industri.

    Ha = Ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda,

    prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan

    mental kerja dalam praktek kerja industri.

    b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan

    Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang

    positif dan signifikan antara pelaksanaan sistem ganda (X1) dengan

    kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri (Y) dan menguji

    hipotesis kedua, yaitu terdapat hubungan yang positf dan signifikan

    antara prestasi belajar (X2) dengan kesiapan mental kerja dalam

    praktek kerja industri (Y), dan menguji hipotesis ketiga yaitu terdapat

    hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa

    (X3) dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri (Y)

    penulis menggunakan product moment.

    Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan

    hipotesis ke-1, ke-2, ke-3 (Suharsimi Arikunto, 1998:20).

    2222 yynyxn

    yxxynr

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Keterangan:r = Koefisien korelasi

    X = Variabel bebasY = Variabel terikatn = Jumlah item pertanyaan

    Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari 1 melalui 0 hingga

    -1.

    Bila r = 0 berarti tidak ada hubungan

    Bila r = 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna

    dan positif.

    Bila r = -1 berarti hubungannya sempurna dan negatif.

    Untuk menguji hipotesis ke-4 apakah ada hubungan antara

    pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, penyesuaian

    diri siswa dengan kesiapan mental kerja digunakan analisis sebagai

    berikut:

    1) Menentukan persamaan regresi ganda melalui persamaan sebagai

    berikut:

    Y = a0+a1X1+a2X2+a3X3

    Keterangan :a0, a1, a2, a3 : koefisien berdasarkan hasil pengamatanX1 : status sosial ekonomi orang tuaX2 : faktor lingkungan belajarX3 : prestasi belajar (Sudjana 1990:347)

    2) Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor

    X1,X2, dan X3 dengan rumus:

    2

    332211

    123y

    yxayxayxaRxy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Keterangan:Rxy : koefisien korelasi antara variabel y dengan x1, x1, x3a1 : koefisien variabel bebas x1a2 : koefisien variabel bebas x2a3 : koefisien variabel bebas x3

    yx1 : jumlah produk antara x1 dan y yx2 : jumlah produk antara x2 dan y yx3 : jumlah produk antara x3 dan y 2y : jumlah kuadrat kriterium y

    3) Selanjutnya untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut

    signifikan atau tidak maka digunakan uji f dengan rumus sebagai

    berikut (Suharsimi Arikunto, 1998:579):

    1/1/

    2

    2

    knR

    kRF

    Keterangan :k = banyaknya variable bebasn = banyaknya sampelR2= jumlah kuadrat koefisien korelasi ganda

    Nilai F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai

    F kritis pada tingkat signifikan alpha 5%. Jika nilai F hitung lebih

    besar dari nilai F kritis berarti hipotesis alternatif diterima atau

    hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil

    dari nilai F kritis berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol

    diterima.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV

    GAMBARAN UMUM SEKOLAH

    A. Gambaran Umum Sekolah

    1. Sejarah Sekolah

    SMK Kristen 2 Klaten berdiri tanggal 1 Januari 1968 dengan surat

    persetujuan pendirian dari Kanwil Depdikbud propinsi Jawa Tengah No.

    Purjursus/UP/SWT 030/69 tanggal 18 Agustus 1969.

    SMK Kristen 2 Klaten berdiri dibawah Yayasan Pendidikan Kristen

    Klaten. Awal mulai berdiri SMK Kristen bertempat di Jalan Pemuda

    Selatan No. 151, menyewa sebuah rumah milik Ibu Broto Condromo

    dengan kepala sekolah Bapak Harsono, BA. Tahun 1978 membeli tanah

    dan membangun 9 kelas dengan kepala sekolah Bapak Dwijoharseno, BA.

    Pada bulan Juli 1979 sekolah pindah ke bangunan baru yang

    beralamat di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo 42 Desa Plosoarum Klaten

    dan dikepalai oleh Bapak Drs. Sutomo Wardoyo hingga sekarang.

    Sebagaimana SMK pada umumnya SMK Kristen 2 Klaten

    mempunyai masa studi tiga tahun. Kepala sekolah yang pernah menjabat

    di SMK Kristen 2 dari tahun 1968-2007 adalah:

    a. Bapak Harsono, BA

    b. Bapak Dwidjoharseno, BA

    c. Bapak Mulyadi, BA

    d. Bapak Sukandar, BA

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • e. Bapak Drs. Sutomo Wardoyo

    Setelah sekian lama berdiri dan melalui masa-masa yang kadang-

    kadang mengalami sulit mencari murid, akhirnya sekarang sampai

    status disamakan.

    2. Data Sekolah

    Nama Sekolah : SMK Kristen 2 Klaten

    No. Identitas Sekolah : 340050

    No. Statistik Sekolah : 342033203005

    Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 42

    Desa/Kalurahan : Sekarsuli

    Kecamatan : Klaten Utara

    Kabupaten/Kota : Klaten

    Propinsi : Jawa Tengah

    Kode Pos : 57432

    Telp. : (0272) 322233

    Fax : (0272) 322233

    E-mail : smkkristen2 [email protected]

    Status Sekolah : Swasta

    Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Kristen Klaten

    Pendirian/Kelembagaan : PUJURSUS/UPE Swt/030/69

    Tanggal pendirian : 2 Januari 1968

    Luas Tanah : 4655 m2

    Luas Bangunan Sekolah : 1661 m2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • No. Sertifikat tanah : B.8953472 dan 3607784

    Jenjang Akreditasi : Disamakan

    Waktu Sekolah : pagi

    Bentuk bangunan SMK Kristen 2 Klaten beraturan dan ada sebagian

    gedung yang bertingkat. Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan

    berlantai tegel. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela

    sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat

    taman di depan semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan

    dan kenyamanan lingkungan.

    SMK Kristen 2 Klaten terbagi 2 yaitu sisi timur dan barat dikelilingi pagar

    permanen terbuat dari batu bata, untuk sisi timur dengan rincian sebagai

    berikut:

    a. Timur : tembok setinggi 2 m

    b. Utara : tembok setinggi 2 m

    c. Barat : batu bata setinggi 1 m dengan 1 buah pintu gerbang dari

    besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang

    menghubungkan antar kedua lokasi yang dipisahkan oleh sebuah jalan

    kampung.

    d. Selatan: tembok setinggi 2 m

    Untuk sisi barat dengan rincian sebagai berikut:

    a. Timur : batu bata setinggi 1 m dengan 1 buah pintu gerbang dari

    besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • menghubungkan antar kedua lokasi yang dipisahkan oleh sebuah jalan

    kampung.

    b. Utara : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.

    c. Barat : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.

    Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang

    menghubungkan halaman parkir tamu dan guru dengan halaman

    dalam sebanyak 1 pintu

    Halamannya tergolong sempit namun sungguh indah, yang terbagi

    menjadi:

    a. bagian utara : pot bunga permanen yang berisi berbagai macam

    tanaman hias

    b. bagian selatan : pot bunga permanen yang berisi berbagai macam

    tanaman hias yang lebih kecil dibanding sisi utara.

    Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMK Kristen 2 Klaten antara

    lain:

    a. Ruang Kepala Sekolah : 5 x 6 m

    b. Ruang Guru : 7 x 12 m

    c. Ruang Tata Usaha : 3 (@ 3 x 3 m)

    d. Ruang BK : 3 x 3 m

    e. Ruang Tamu : 3 x 3 m

    f. UKS : 3 x 2 m

    g. Ruang Komite Sekolah : 3 x 3 m

    h. Ruang OSIS : 3 x 4 m

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i. Ruang Multimedia : 8 x 8 m

    j. Aula : 14 x 16 m

    k. Gudang : 2 x 3 m

    l. Kantin : 7 x 8 m

    m. Halaman Sekolah : 2200 m2

    n. Perpustakaan : 56 m2

    o. Ruang Komp. : 7 x 8 m

    p. Laboratorium : 7 x 8 m

    q. Lab. Bahasa : 4 x 5 m

    r. Lab. Kesenian : 3 x 2 m

    s. Ruang Olah Raga : 2000 m2

    t. Toilet Siswa Laki-laki : 2 x 1,5 m

    u. Toilet Siswa Perempuan : 2 x 1,5 m

    v. Toilet Kepsek : 2 x 2 m

    p. Toilet Guru/Karyawan : 2 x 2 m

    B. Visi dan misi

    1. Visi

    Terwujudnya Lembaga Diklat Kejuruan yang tamatannya berstandart

    profesional dan beriman

    2. Misi

    Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • a. Mengembangkan sistem pendidikan menengah kejuruan yang

    permeable dan fleksible.

    b. Mewujudkan pelayanan yang maksimal dalam upaya memberdayakan

    sekolah.

    c. Mengembangkan sistem Pendidikan yang terintegrasi antar jalur

    pendidikan sekolah yang berwawasan mutu dan keunggulan, sesuai

    tuntutan kebutuhan pasar kerja.

    d. Memberdayakan iklim belajar berwawasan global yang berakar pada

    norma dan nilai budaya bangsa Indonesia.

    3. Tujuan Pendidikan SMK Kristen 2 Klaten

    a. Menyiapkan siswa untuk kerja serta mengembangkan sikap yang

    profesional

    b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi

    dan mampu mengembangkan dirinya didalam era globalisasi

    c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

    dunia usaha/dunia industri pada saat ini maupun dimasa yang akan

    datang

    d. Menyiapkan tamatan yang peduli terhadap dirinya sendiri, keluarga

    maupun lingkungan

    e. Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang normatif, adiftif,

    produktif dan inovatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • C. Organisasi

    PENGURUSYPKK

    DINAS P & KKABUPATEN KLATEN

    MAJELIS SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

    KEPALATATAUSAHA

    WAKASEKKURIKULUM

    WAKASEKHUMAS / DUDI

    WAKASEKKESISWAAN

    WAKASEKPRASARANA

    KAPOLRIPOKJA PSG PEMBINA OSIS PERENCANAAN

    PERPUS BKK BP / BK

    WALI KELAS

    SISWA

    KET:

    = GARIS KONSULTASI

    = GARIS KOMANDO

    D. Sumber Daya Manusia

    SMK Kristen 2 Klaten terdiri dari 12 guru tetap yayasan, 16 guru tidak

    tetap, 13 guru negeri dan tenaga non guru terdiri dari 12 pegawai tetap

    yayasan serta 7 pegawai tidak tetap. Adapun kesemuanya itu adalah:

    Tabel 4.1Daftar Guru dan Karyawan

    No Nama NIP/NIK/G Mata Pelajaran1. Drs. Sutomo Wardoyo 130922485/Iva BP/BK

    Kepala Sekolah2. Drs. Untung 130267703/Iva PKn dan Sejarah3. Sumarsih,B.Sc 130934041/IIId Matematika4. Dra. Sekti Bujayanti 131672515/Iva Komp. AK5. Warsini, BA 130922505/IIIc Komp. PJ6. Riwi Handayani, BA 131674190/IIIa Komp. PJ7. Teguh Sugiharto, BA 131913432/IIIa B. Indonesia8. Subardiyoto, SPd - Bahasa Inggris9. Dra. Endang Daryati - Komp. PJ10. Dra. Trimuryani - Komp. AK

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11. Agnes Trihartati, SPd - Komp. AP12. Woro Ari Cendani, SPd - BP/BK13. Kristian Sapto N, SPd - BP/BK14. Drs. Sabar 289/IIIb B. Indonesia15. Anton Maryoso, BA 229/IIIb B. Indonesia16. Drs. Supadi 331/IIIa Komp. AK17. Sarniati, BA 323/IIIa Komp. PJ18. Sumirah, BTh 283/IIIb PAK19. Dra. Kristiana K -/IIIa Komp. AP20. Indiyah Jawi H, S. Pd 349/Iid PKn dan Sejarah21. Dra. Nugraheni P -/Iid B. Inggris22. Drs. Robin Elmo P - Matematika23. Ika Mustikawati, SS -/Iid B. Inggris24. Sri Marsini, S. Pd -/Iid B. Inggris25. Sugiyarto, S. Pd - PKn dan Sejarah26. Suyanto, BBA - KWU27. Drs. Sudiyarto - Komp. AK28. Dra. Rini Widyastuti - Komp. AP29. Drs. Sutanto - Penjaskes30. Joko Umbaran, S.Pd - Komp. AP31. Parmanto, S.Pd - Komp. AK32. Rina Dwi Sulistyowati, S.Pd - Komp. AP33. Drs. Kris Sumarwanto - Komp. PJ34. Nugrahawati CS, S.PAK - PAK35. Heni Susilohady, S.Pd - Matematika36. Dra. Sri Purwanti - Penjaskes37. M Ratna Kris, S.Pd - Komp. AP38. Petrus Dwi H, ST - Komp. AK39. LM Yongki TW, S.Pd - Penjaskes40. Mardanung PC, SE - Komp. AK41. Yahya Sudikan - B. Jawa42. Sukisno 217/IIIa Ka. TU43. Marjanto -/IIIa Pelayanan SPP44. Sri Haryanti - Bendahara45. Surat Tri Warsi - Perpustakaan46. Riyanto - Pelayanan SPP47. Musinah - Pertokoan48. Setyaningsih N - TU49. Saminah - Pelayanan SPP50. Slamet Riyanto - TU51. Endang Wulandari - Toolman52. Hesti Sudarwati - TU53. Gunawan - Satpam54. Suratin - Pesuruh55. Rismadi - Pesuruh56. Matno - Pesuruh57. Samakun - Pesuruh58. Sukiman - Pesuruh59. Noyodikromo - Penjaga Malam60. Sutrisno - Penjaga Malam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • E. Siswa SMK Kristen 2 Klaten

    SMK Kristen 2 Klaten memiliki 842 siswa yang terdiri dari 3 kelas

    untuk setiap angkatannya, yaitu kelas 1 AP1, AP2, AK1, AK2, AK3, PJ1, PJ2,

    PJ3, kelas 2 PK1, PK2, KU1, KU2, KU3, PJ1, PJ2, PJ3, kelas 3 SK1, SK2,

    AK1, AK2, AK3, AK4, PJ1, PJ2, PJ3 dengan rincian jumlah siswa sebagai

    berikut:

    Tabel 4.2Daftar Siswa SMK Kristen 2 Klaten

    Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 15 281 296

    2 15 261 276

    3 13 257 270

    842

    F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah

    Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat

    besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMK Kristen 2

    Klaten telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang

    memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan

    pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas vital untuk menunjang proses

    pendidikan tersebut antara lain:

    1. Perpustakaan

    Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk

    menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

    menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

    perpustakaan SMK Kristen 2 Klaten yang selalu memperbanyak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar

    senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping

    meningkatkan budaya membaca.

    2. Laboratorium dan ruang praktik

    SMK Kristen 2 Klaten memiliki 7 unit tempat praktik dan

    laboratorium yaitu ruang bahan praktik, ruang alat-alat praktik, ruang

    toolman, ruang unit produksi, lab. Bahasa, ruang kesenian, ruang olah

    raga.

    3. Bimbingan dan Konseling

    Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling

    adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

    perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar

    mengajar dapat berjalan dengan efektif.

    4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

    UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan

    pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat

    berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan

    Palang Merah Remaja (PMR).

    G. Kurikulum

    Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah

    bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • SMK dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan

    mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.

    SMK Kristen 2 Klaten menggunakan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum

    2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum KTSP

    diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006 lebih

    menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta peran aktif

    siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih mengarahkan

    lulusan SMK untuk dapat secara langsung diserap oleh dunia kerja.

    Selain kegiatan intrakurikuler, SMK Kristen 2 Klaten memiliki beragam

    kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan pilihan oleh siswa. Kegiatan

    ekstrakurikuler yang ada di SMK Kristen 2 Klaten diantaranya adalah palang

    merah remaja (PMR), pecinta alam (PASKRISA), pramuka, english speaking

    club (ESC), persatuan siswa kristiani, atletik, musik (grup band). Dengan

    bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat mengasah

    kemampuan siswa dalam berorganisasi dan bekerja di dalam tim.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini disajikan deskrisi data, analisis data dan pembahasan hasil

    penelitian. Analisis ini meliputi deskripsi data, uji prasyaratan analisis data (uji

    normalitas, uji linieritas), dan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini analisis

    data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Pacakage

    For Social Sciences)

    A. Deskripsi Data

    Pada bagian ini disajikan deskripsi data tentang variabel pelaksanaan

    pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dan kesiapan

    mental kerja.

    1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda

    Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar

    = 60 dan skor terendah sebesar = 24. Penilaian atas data variabel

    pelaksanaan pendidikan sistem ganda didasarkan pada pedoman penilaian

    acuan patokan (PAP) II. Adapun deskripsi variabel pelaksanaan

    pendidikan sistem ganda adalah sebagai berikut (lampiran 6):

    Tabel 5.1Interpretasi Penilaian Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda

    Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Penilaian

    51 – 60 31 32 Baik Sekali

    45 – 50 35 36 Baik40 – 44 15 15 Cukup

    33 – 39 10 10 Kurang

    < 33 6 6 Gagal∑ 97 100

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 5.1 menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan sistem ganda

    terkategorikan baik sekali sebanyak 31 orang atau 32%, terkategorikan

    baik sebanyak 35 orang atau 36%, terkategorikan cukup sebanyak 15

    orang atau 15%, terkategorikan kurang sebanyak 10 orang atau 10%, dan

    terkategorikan gagal sebanyak 6 orang atau 6%. Dapat disimpulkan bahwa

    pelaksanaan pendidikan sistem ganda siswa SMK Kristen 2 Klaten dalam

    kategori baik. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan mean = 45,82,

    median = 46 modus = 46,36, dan standar deviasi = 8,30 (lampiran 4).

    2. Prestasi Belajar

    Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar

    = 83 dan skor terendah sebesar = 58. Penilaian atas data variabel prestasi

    belajar didasarkan pada pedoman penilaian acuan patokan (PAP) II.

    Adapun deskripsi variabel prestasi belajar adalah sebagai berikut (lampiran

    6):

    Tabel 5.2Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa

    Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Penilaian81 – 100 2 2 Baik Sekali66 – 80 82 85 Baik56 – 65 13 13 Cukup46 – 55 0 0 Kurang

    < 46 0 0 Gagal∑ 97 100

    Tabel 5.2 menunjukkan bahwa prestasi belajar terkategorikan baik

    sekali sebanyak 2 orang atau 2%, terkategorikan baik sebanyak 82 orang

    atau 85%, terkategorikan cukup sebanyak 13 orang atau 13%,

    terkategorikan kurang sebanyak 0 orang atau 0%, dan terkategorikan gagal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • sebanyak 0 orang atau 0%. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

    siswa SMK Kristen 2 Klaten dalam kategori baik. Hal ini didukung dengan

    hasil perhitungan mean. = 70,61, median = 69,09, modus = 69,85, dan

    standar deviasi = 4,822 (lampiran 4).

    3. Penyesuaian diri siswa

    Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar= 177 dan skor terendah sebesar = 66. Penilaian atas data variabelpenyesuaian diri siswa didasarkan pada pe