Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA,
PRESTASI BELAJAR DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA
DENGAN KESIAPAN KERJA
Studi Kasus Pada SMK Kristen 2 Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Andreas Winasis Widyatmoko
011334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jika kamu meminta sesuatu
kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku
akan melakukannya”
(Yoh. 14:14)
Skripsi ini kupersembahkan
bagi yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Desember 2007
AndreasWinasis Widyatmoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA,PRESTASI BELAJAR DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA
DENGAN KESIAPAN KERJA
Studi Kasus Pada SMK Kristen 2 Klaten
Andreas Winasis WidyatmokoUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antarapelaksanaan pendidikan sistem ganda terhadap kesiapan kerja; (2) hubunganantara prestasi belajar terhadap kesiapan kerja; (3) hubungan antara penyesuaiandiri siswa terhadap kesiapan kerja; dan (4) hubungan antara pelaksanaanpendidikan sistem ganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengankesiapan kerja.
Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten pada bulan Juni 2007.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK jurusan akuntansi.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 jurusan akuntansi SMKKristen 2 Klaten yang berjumlah 97 siswa. Teknik analisa data menggunakankorelasi product moment dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antarapelaksanaan pendidikan sistem ganda dan kesiapan kerja (r = 0,039 ; p = 0,703),(2) ada hubungan antara prestasi belajar dan kesiapan kerja (r = 0,274 ; p = 0,007),(3) tidak ada hubungan antara penyesuaian diri siswa dan kesiapan kerja (r =0,068 ; p = 0,510), dan (4) ada hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistemganda, prestasi belajar, dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja (R =0,310 ; p = 0,024 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN THE IMPLEMENTATIONOF DOUBLE SYSTEM, STUDENT`S LEARNING
ACHIEVEMENTS, STUDENT’S ADAPTATION ANDSTUDENT`S WORKING READINESS
A Case Study at 2 Christian Vocational Senior High Schoolin Klaten Regency
Andreas Winasis WidyatmokoSanata Dharma University
Yogyakarta2007
The aims of this research are to know the correlation between (1) theimplementation of double system and student’s working readiness; (2) student’slearning achievement and student’s working readiness; (3) student’s adaptationand student’s working readiness; and (4) the implementation of double system ,student’s learning achievements, student’s adaptation and student’s workingreadiness.
This research done at 2 Christian Vocational Senior High School in KlatenRegency in June 2007. The techniques of data collection were questionnaire, anddocumentation. The population of this research were all students of accountingdepartment of Vocational Senior High School. The samples are 97 students of thesecond year of accounting department of 2 Christian Vocational Senior HighSchool in Klaten Regency. The techniques of data analysis were Product MomentCorrelation and Double Regression.
The result of this research shows that (1) there isn’t any correlationbetween the implementation of double system and student’s working readiness (r= 0.039 > ρ = 0.703); (2) there is correlation between student’s learning achievement and student’s working readiness (r = 0.274 > ρ =0.007); (3) there isn’t any correlation between student’s adaptation and student’s working readiness(r = 0.068 > ρ = 0.510); and (4) there is correlation between the implementation ofdouble system, student’s learning achievements, student’s adaptation andstudent’s working readiness (R = 0.310 ; ρ = 0.024).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan kasih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat
banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. F.X Muhadi M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Sutomo Wardoyo selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 2
Klaten yang telah memberikan ijin untuk dapat melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Parmanto, S.Pd selaku guru Sekolah SMK Kristen 2 Klaten yang
telah membantu dalam melakukan penelitian.
6. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan
pengalaman kepada penulis selama kuliah.
7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
8. Bapak S. Sukisno dan Mama B. Marjati yang tercinta, yang tidak pernah
lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun
materiel, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu
menyertai bapak dan ibu tercinta.
9. Bapak R. Supadno dan Ibu Sukarsiwi yang tercinta, yang tidak pernah
lelah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik moril serta
semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai bapak dan
ibu tercinta.
10. Florentina Eka Ratnaningsih, S. Farm., Apt. Terima kasih atas semua yang
kau berikan. Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kasih sayang
dan cinta kasihmu yang menjadikan aku tambah dewasa. Aku selalu
sayang dan cinta kepadamu. Berkat Tuhan selalu menyertai Naning.
11. Arum Woro Winangsih, S.Pd, yang tidak pernah lelah menemani aku
selama ini.
12. V. Kuliana Deta Dewi, S.Pd, terima kasih atas doa, dukungan dan nasehat,
serta persahabatan yang indah darimu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Mas Yunatan Aribawa, Mas Bernardus Riwi, Mbak Okta, Adikku
Cornelius Adiastu dan Bona Ventura, Mas A. Widi “Lecek” untuk
persahabatan, sayang, semangat, dan doanya.
14. Buat Mbak Dhanik “ pincoek” dan Gendis maaf atas gangguannya dan
terima kasih atas sarannya. Buat simbah Samto atas dukungan dan doa
yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
15. SangkurianG Crew : Beni “bendot”, Yudha “gudhel”, Eka “colly” Beda
Diar, Adi “Sardjoe”, Sigit “wewek”, Joko “suthur”, Detha “miyabi”,
Taryono “kentir”, Heru “Compos”, Alan “jembling”, Dwi “duwek”, Edi
“bingung”, Wawan “A”, Cipi “Celeng”, Remond “G”, Singgih dan Satya,
“menjalin persatuan dan AM serta bersaudara dalam hidup dan mati”
16. Buat teman-teman WAGU, terima kasih atas semangatnya.
17. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2001.
18. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan
sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 04 Desember 2007
Penulis
Andreas Winasis Widyatmoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Batasan Masalah ....................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7
1. Kesiapan Kerja .................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prestasi belajar ................................................................... 9
3. Penyesuaian Diri Siswa ..................................................... 10
4. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ............................. 14
B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 23
C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27
C. Subyek dan Obyek Penelitian.................................................... 27
D. Populasi .................................................................................... 28
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 28
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 32
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ................................................. 41
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 41
B. Visi dan Misi ............................................................................. 45
C. Organisasi .................................................................................. 47
D. Sumber Daya Manusia .............................................................. 47
E. Siswa SMK Kristen 2 Klaten .................................................... 49
F. Sarana Prasarana dan Fasilitas Sekolah .................................... 49
G. Kurikulum ................................................................................. 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 52
A. Diskripsi Data ........................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ............................... 52
2. Prestasi Belajar .................................................................... 53
3. Penyesuaian Diri Siswa ....................................................... 54
4. Kesiapan Mental Kerja......................................................... 55
B. Pengujian Prasyaratan Penelitian .............................................. 55
1. Uji Normalitas ..................................................................... 55
2. Uji Linearitas ....................................................................... 56
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 58
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 62
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN
DAN SARAN................................................................................. 72
A. Kesimpulan ............................................................................... 72
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 73
C. Saran .......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN ...................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kategori Kecenderungan Variabel................................................. 28
Tabel 3.2 Kisi - kisi Indikator Penelitian ...................................................... 30
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas ....................................... 33
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji reliabilitas Instrumen Penelitian................. 35
Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan ............................................................ 47
Tabel 4.2 Daftar Siswa SMK Kristen 2 Klaten.............................................. 49
Tabel 5.1 Interpretasi Penilaian Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ..... 52
Tabel 5.2 Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa ................................. 53
Tabel 5.3 Interpretasi Penilaian Penyesuaian Diri Siswa............................... 54
Tabel 5.4 Pedoman Interpretasi Penilaian Kesiapan Mental Kerja................ 55
Tabel 5.5 Rangkuman Hasil Uji Linieritas..................................................... 57
Tabel 5.6 Hasil korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat ............... 58
Tabel 5.7 Rangkuman pengujian korelasi ...................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 78
Lampiran 2 Data Induk Penelitian................................................................. 82
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 90
Lampiran 4 Distribusi Frekuensi ................................................................... 93
Lampiran 5 Rata-rata dan deviasi Standar ................................................... 97
Lampiran 6 Interpretasi Terhadap Variable-variabel Penelitian ................... 104
Lampiran 7 Normalitas dan Linearitas ......................................................... 108
Lampiran 8 Analisis Korelasi dan Regresi ................................................... 109
Lampiran 9 Daftar Tabel F dan r ................................................................... 111
Lampiran 10 Surat-surat .................................................................................. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri saat ini perlu diantisipasi dengan mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang berkualitas
merupakan modal dasar dan sekaligus sebagai kunci keberhasilan
pembangunan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
mutu SDM melalui sektor pendidikan.
Secara umum sektor pendidikan dapat diklasifikasikan ke dalam sektor
formal dan sektor non formal. Pada sektor formal, penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah dasar (SD) sampai
perguruan tinggi (PT). Tiap-tiap jenjang pendidikan yang berbeda-beda
memiliki tujuan dan misi yang berbeda. Pada jenjang pendidikan menengah,
sekolah menengah kejuruan (SMK) dimaksudkan untuk mempersiapkan
tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai. Untuk itu SMK
menyelenggarakan program life skill, yang menekankan perilaku personal
disiplin, tanggung jawab, serta kerja sama dan toleransi serta perpaduan secara
dinamis dan serasi antara pendidikan di sekolah dengan pelatihan di lapangan
kerja. Meskipun demikian dalam praktiknya lulusan SMK tidak selalu dapat
diterima dunia usaha. Hal ini nampak dari data terakhir di dinas tenaga kerja
dan transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah pengangguran di
Yogyakarta ada sekitar 151.570 orang. Dari jumlah itu, di dominasi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lulusan SMK dan sederajat berjumlah 62,11 persen. Banyaknya jumlah
pengangguran dari lulusan SMK disebabkan sebagian besar siswa tidak siap
untuk bekerja (Gatot Haripriowirjanto, Kompas 15 Juni 2004).
Untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai banyak usaha dilakukan
pemerintah dan pihak sekolah. Salah satunya adalah dengan
menyelenggarakan pendidikan sistem ganda (PSG). PSG adalah proses
pembelajaran siswa yang terjadi di 2 tempat yaitu di SMK dan dunia
usaha/dunia industri (DU/DI) yang menjadi institusi pasangannya. Dengan
program pendidikan sistem ganda ini diharapkan siswa tidak hanya dituntut
handal di bidangnya, tetapi juga cukup fleksibel, memiliki kemampuan
menghitung, mampu berkomunikasi secara baik, bertanggung jawab dan bisa
bekerja dalam sebuah kelompok. Di samping itu siswa juga memperoleh
banyak pengalaman di dunia kerja, di mana aspek kedisiplinan, kejujuran,
kemampuan mengatasi masalah yang muncul mutlak diperlukan dalam dunia
kerja. Jadi, PSG merupakan sarana bagi siswa untuk mempersiapkan mental
memasuki dunia kerja.
Di samping PSG, prestasi belajar juga berperan dalam mempersiapkan
siswa memasuki dunia kerja. Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari
proses belajar yang telah dilakukan. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa
ditunjukkan oleh seberapa besar siswa mampu menyerap informasi yang
terkait dengan bidang ilmunya. Kemampuan siswa dalam menyerap
pengetahuan dari pelajaran yang diajarkan di sekolah semakin baik maka
prestasi belajar siswa juga semakin baik. Dengan prestasi belajar yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan meningkatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang baik akan
menjadikan siswa lebih berani untuk menerima tanggung jawab. Semakin
tinggi kepercayaan diri dan keberanian siswa maka siswa akan lebih siap
secara mental untuk bekerja.
Kesiapan mental kerja siswa ditentukan juga oleh penyesuaian diri
siswa. Menurut Vembriarto (1984:17), penyesuaian diri merupakan segala
reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya. Dengan
adanya reaksi yang berupa kerja sama dengan orang lain, bersikap
menyenangkan terhadap partisipasi sosial, merasa puas terhadap peran yang
dimainkan, menjadikan siswa lebih mudah menyesuaikan diri. Penyesuaian
diri perlu dilakukan karena dalam dunia kerja siswa dituntut untuk dapat
mengenal situasi dan kondisi lingkungan kerja, mengenal peluang dan
ancaman, mampu menjawab setiap tugas dan kewajiban, mempunyai
keinginan untuk berkembang. Oleh karena itu, siswa harus dapat
menyesuaikan dirinya dengan baik untuk menjawab setiap perubahan yang
terjadi dalam dunia kerja. Dengan demikian semakin baik siswa dalam
menyesuaikan diri semakin baik pula siswa dalam menghadapi berbagai
macam tuntutan tugas, tanggung jawab, serta kewajiban dalam setiap jabatan
atau peran yang akan diembannya dalam dunia kerja.
Ketiga faktor di atas diduga dapat mempengaruhi kesiapan mental kerja
siswa, khususnya siswa kelas dua SMK Kristen 2 Klaten. Berdasar latar
belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA, PRESTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BELAJAR, DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN KESIAPAN
KERJA”.
B. Batasan Masalah
Kesiapan adalah mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya
dalam kesadaran akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk jasmani dan mental. Pada penelitian
ini peneliti memfokuskan perhatian pada kemampuan dalam bentuk mental.
Dari fokus penelitian yaitu kesiapan mental kerja peneliti hanya mengambil
tiga faktor yang mempengaruhi kesiapan mental kerja yaitu faktor pendidikan
sistem ganda, prestasi belajar dan penyesuaian diri siswa. Alasan penulis
memilih faktor tersebut karena diduga memiliki hubungan dengan kesiapan
mental kerja. Sedangkan faktor pendidikan sistem ganda yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan
pendidikan sistem ganda dengan kesiapan kerja?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan
kesiapan kerja?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa
dengan kesiapan kerja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan sistem
ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan pendidikan
sistem ganda dengan kesiapan kerja.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan
kesiapan kerja.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara penyesuaian diri siswa
dengan kesiapan kerja.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan sistem
ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan kerja
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori yang
diperoleh dibangku kuliah.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah referensi bacaan ilmiah dan bahan studi
yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan pada sekolah untuk
menentukan kebijakan dalam kaitanya dengan kesiapan kerja.
4. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
membuat kebijakan untuk SDM.
BAB II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Kesiapan Kerja
Pengertian kerja menurut kamus pendidikan pengajaran adalah
perbuatan yang dilakukan (Saliman dan Sudarsono, 1993:119)
Menurut WS. Wingkel (1983:153) kesiapan adalah mencakup
kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam kesadaran akan memulai
suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam
bentuk jasmani dan mental. Hal ini berarti kesiapan dapat dipandang
sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan seseorang untuk
melakukan kegiatan tertentu. Kesiapan menunjukkan perilaku yang sudah
dimiliki seseorang sebelum mencapai perilaku yang diinginkan. Dengan
kata lain kesiapan menunjukkan keadaan pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan keadaan berikutnya yang
akan dicapai seseorang.
Menurut Sukirin (1975:3) kesiapan dipengaruhi oleh tiga faktor yang
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tingkat kemasakan (matturation) adalah suatu saat dalam proses
perkembangan dimana suatu fungsi dan mental telah mencapai
perkembangan yang sempurna. Tingkat kemasakan ini banyak
berhubungan dengan usia dan fisik seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengalaman-pengalaman yang diperlukan yaitu pengalaman tertentu
yang diperoleh anak yang ada sangkut pautnya dengan keadaan
lingkungan, kesempatan-kesempatan tertentu yang tersedia dan
pengaruh yang disengaja seperti pendidikan dan pengajaran yang
terorganisasi serta pengaruh faktor penentu kesiapan maka
terbentuknya kesiapan terhadap sesuatu dapat direncanakan dengan
pengalaman apa saja yang diberikan kepada siswa.
c. Keadaan mental dan emosi yang serasi adalah suatu keadaan yang
meliputi sikap kritis, memiliki pertimbangan logis dan obyektif,
bersifat dewasa dan emosinya terkendali.
Dari aspek mental atau afektif, dalam pidatonya Sukirin (1975: 4)
mengemukakan beberapa ciri yang menandai seseorang memiliki kesiapan
kerja yaitu : kondisi seseorang yang menunjukkan keadaan telah memiliki
kesiapan kerja yaitu keadaan yang meliputi sikap kritis, memiliki
pertimbangan yang logis dan obyektif, memiliki kemampuan dan kemauan
untuk mengadakan kerja sama dengan orang lain, memiliki keberanian
untuk menerima tanggungjawab secara individu, mudah beradaptasi, serta
berambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.
Kesiapan kerja seorang individu ditinjau dari aspek mental menurut Sri
Pangestu (1990:16) memiliki beberapa ciri yaitu:
a. Pertimbangan logis dan obyektif.
b. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan
orang lain serta mampu mengendalikan emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Mempunyai sikap kritis.
d. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggungjawab secara
individu.
e. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti
perkembangan bidang keahlian yang ditekuninya.
Dari beberapa uraian tersebut maka yang dimaksud dengan kesiapan
kerja adalah suatu kondisi keadaan mental dan emosi dalam individu calon
tenaga kerja.
2. Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru
berkat pengalaman dan latihan. Menurut W.S. Winkel (1983:15), belajar
pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan,
nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat
berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang
masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya berupa
penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.
Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang
yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka
menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu
tes (W.S. Winkel, 1983:161).
Uraian di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkah
laku seseorang dari hasil aktualisasi diri yang dilakukan secara sadar dan
nyata disertai dengan tingkatan yang menggunakan pikiran dan otot untuk
dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru, dan hasilnya dapat
diukur dengan menggunakan alat yaitu tes, dan dapat memberikan
informasi tentang apa yang telah dikuasai oleh anak tersebut dalam bentuk
angka maupun huruf.
3. Penyesuaian Diri Siswa
Konsep penyesuaian diri ini berasal dari ilmu biologi dan merupakan
konsep dasar dalam teori evolusi Darwin. Dalam biologi, istilah
penyesuaian diri yang digunakan adalah adaptasi. Menurut teori tersebut
hanya organisme yang paling berhasil menyesuaikan diri terhadap
lingkungan fisiknya sajalah yang dapat berhasil hidup.
Menurut Vembriarto (1984:17) penyesuaian diri merupakan segala
reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya. Proses
penyesuaian diri dapat diartikan baik dalam arti penyesuaian diri terhadap
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Vembriarto (1984:17) juga berpendapat bahwa dalam proses
penyesuaian diri terdapat tuntutan-tuntutan.
Tuntutan-tuntutan itu adalah :
a. Tuntutan Internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adalah tuntutan yang berupa dorongan/kebutuhan yang timbul dari
dalam, baik yang bersifat fisik maupun sosial.
Misalnya : Kebutuhan makan, minum, penghargaan sosial,
persahabatan.
b. Tuntutan Eksternal
Adalah tuntutan yang berasal dari luar diri individu baik bersifat fisik
maupun sosial.
Misalnya : Keadaan iklim, lingkungan alam, individu lain,
masyarakat.
Vembriarto (1984:18) berpendapat mengenai empat kriteria penilaian
berhasil atau tidaknya penyesuaian diri, yaitu:
a. Kepuasan Psikis
Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan kepuasan psikis,
sedangkan yang gagal akan menimbulkan rasa tidak puas yang
menjelma dalam bentuk perasaan kecewa, gelisah, lesu, depresi, dan
sebagainya.
b. Efisiensi Kerja
Penyesuaian diri yang berhasil akan tampak dalam kerja atau kegiatan
yang efisien, sedangkan yang gagal akan tampak dalam kerja atau
kegiatan yang tidak efisien.
c. Gejala-gejala Fisik
Penyesuaian diri yang gagal akan tampak dalam gejala-gejala fisik
seperti pusing kepala, sakit perut, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Penerimaan Sosial
Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan reaksi setuju dari
masyarakat, sedangkan yang gagal akan mendapatkan reaksi tidak
setuju dari masyarakat.
Vembriarto (1984:18) menyebutkan dua tipe penyesuaian diri, yaitu
sebagai berikut:
a. Dalam rangka penyesuaian diri itu individu mengubah atau menahan
impuls-impuls dalam dirinya atau lebih dikenal dengan sebutan
akomodasi.
b. Dalam rangka penyesuaian diri itu individu mengubah tuntutan atau
kondisi-kondisi lingkungannya atau lebih dikenal dengan sebutan
asimilasi.
Suatu aspek dalam penyesuaian diri itu disebut dengan proses sosial.
Proses sosial menurut Vembriarto (1984:19) adalah proses belajar yang
bersifat khusus. Vembriarto (1984:21) berpendapat bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi proses sosial, yaitu:
a. Sifat Dasar.
Yaitu merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh
seseorang dari ayah dan ibunya.
b. Lingkungan Prenatal.
Yaitu lingkungan dalam kandungan ibu.
c. Perbedaan perorangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yaitu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses sosial
yang meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik, fisiologik, personal dan
sosial.
d. Lingkungan.
Yaitu kondisi-kondisi di sekitar individu yang mempengaruhi proses
sosialnya. Lingkungan ini dapat dikategorikan menjadi:
1) Lingkungan alam, yaitu keadaan tanah, iklim, flora dan fauna
disekitar individu.
2) Kebudayaan, yaitu cara hidup masyarakat tempat individu itu
hidup, baik aspek material maupun aspek non material.
3) Manusia lain dan masyarakat disekitar individu.
e. Motivasi.
Yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan
individu untuk berbuat.
Menurut Hurlock (1988: 287) ada beberapa kriteria penyesuaian sosial
antara lain :
a. Penampilan nyata.
Bila perilaku sosial anak, seperti yang dinilai berdasarkan standar
kelompoknya, memenuhi harapan kelompok, dia akan menjadi
anggota yang diterima kelompok.
b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok.
Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai
kelompok, baik kelompok teman sebaya maupun kelompok orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dewasa secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik.
c. Sikap sosial.
Anak harus menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang
lain, terhadap partisipasi sosial, dan terhadap perannya dalam
kelompok sosial, bila ingin dinilai sebagai orang yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik secara sosial.
d. Kepuasan pribadi.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, anak harus
merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang
dimainkannya dalam situasi sosial, baik sebagai pemimpin maupun
sebagai anggota.
4. Pendidikan Sistem Ganda
a. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda
Memahami pendidikan sistem ganda (PSG), perlu pemahaman
terhadap hakekat dari sekolah menengah kejuruan (SMK), karena
antara PSG dengan SMK mempunyai hubungan yang erat, yaitu
pelaksanaan PSG diselenggarakan di pendidikan kejuruan. Pendidikan
kejuruan tingkat menengah membekali siswa dengan sikap profesional
sebagai tenaga kerja tingkat menengah, di samping kemampuan
normatif dan adaptif. Dengan demikian, bentuk program-program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan SMK disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan di lapangan
kerja.
Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 080/U/1993, Bab III, Program Pendidikan SMK
dikelompokkan menjadi enam kelompok yaitu : (1) kelompok
pertanian dan kehutanan, (2) kelompok teknologi dan industri, (3)
kelompok bisnis dan manajemen, (4) kelompok kesejahteraan
masyarakat, (5) kelompok pariwisata, dan (6) kelompok seni dan
kerajinan.
SMK bisnis dan manajemen termasuk program yang muncul
karena adanya kebutuhan atau tumbuhnya berbagai lapangan kerja di
masyarakat. Di sini nampak adanya jalinan antara lembaga pendidikan
kejuruan dengan lembaga industri yang saling memerlukan. Dunia
industri memerlukan tenaga yang terampil dan berkualitas dari
lembaga pendidikan, sehingga perlu adanya kerja sama yang saling
menguntungkan. Keterkaitan dan keterpaduan dalam proses belajar
yang melibatkan keduanya dikenal dengan Pendidikan Sistem Ganda.
Pengertian Pendidikan Sistem Ganda menurut Depdikbud adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu (Depdikbud. 1995: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Wardiman Djojonegoro (2000: 10) pendidikan sistem
ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan, yang
mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan (teori) di
sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.
b. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
PSG merupakan subsistem dari pendidikan kejuruan maka semua
kegiatan PSG hendaknya mengacu pada prinsip dasar pendidikan
kejuruan. Untuk itu semua komponen yang terlibat dalam PSG harus
saling bekerja sama dan saling mendukung. Komponen dalam
pelaksanaan PSG yaitu pihak sekolah dan pihak dunia usaha/industri
yang menjadi pasangannya.
Adapun kegiatan yang perlu dilakukan agar pelaksanaan PSG
berjalan dengan baik dan sistematis yaitu:
1) Menyusun program kerja yang jelas tentang rencana pendidikan
sistem ganda, sebagai pegangan bagi SMK bersangkutan
sekaligus sebagai bahan kajian serta pertimbangan pihak dunia
usaha yang akan diajak bekerjasama.
2) Memantapkan ikatan antara SMK dengan dunia usaha
pasangannya, sehingga menjamin kelangsungan penyelenggaraan
PSG.
3) Menyusun program pengajaran bersama dengan dunia usaha
pasangannya berdasar kurikulum yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Menyiapkan tenaga yang akan terlibat dalam PSG khususnya
tenaga pengajar, pelatih/instruktur dunia kerja dan tenaga tehnis
lainya.
5) Melaksanakan pendidikan dengan sistem ganda sesuai dengan
program yang telah dibuat.
6) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan PSG.
7) Melaporkan proses dan hasil pelaksanaan PSG (Depdikbud,
1997: 6).
Tujuan pelaksanaan PSG di Indonesia (Depdikbud, 1991:7)
adalah sebagai berikut:
1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan
/ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
2) Memperkokoh “Link and Match” antara SMK dengan dunia
kerja.
3) Meningkatkan efisiensi program pendidikan dan pelatihan
ketenagakerjaan yang berkualitas.
4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
c. Karakteristik Pendidikan Sistem Ganda
Karakteristik pendidikan sistem ganda menurut konsep sistem
ganda pada sekolah menengah kejuruan tahun 1991 menguraikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakteristik pendidikan sistem ganda yaitu: Standar Pendidikan dan
Pelatihan, Pengujian dan Sertifikasi, kerjasama dengan Dunia Usaha
dan Industri, Peraturan Pendukung, Nilai Tambah, Insentif, dan
Kelembagaan.
Pendidikan Sistem Ganda sebagai bagian integral pengembangan
sumber daya manusia bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan ini mengandung arti
bahwa tamatan PSG harus memiliki kemampuan/kompetensi yang
dipersyaratkan oleh industri, sehingga segala sesuatu yang
berhubungan dengan perencanaan penyelenggaraan dan penilaian
pendidikan dan pelatihan harus mengacu pada pencapaian standar
kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan profesi, oleh karena itu
standar profesi harus memuat ukuran kemampuan dan
menggambarkan kewenangan.
Untuk mencapai kewenangan dan penguasaan standar
kemampuan tamatan yang telah ditetapkan diperlukan suatu proses
pendidikan dan pelatihan yang terstandar dengan ukuran isi, waktu dan
metode. Khusus untuk program PSG di SMK isi atau materi program
pendidikan dan pelatihan tidak lepas dari pertimbangan isi atau materi
kurikulum yang berlaku secara utuh, yaitu atas tiga komponen besar
program pendidikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Komponen Pendidikan Umum (Normatif) menyangkut
pembentukan watak dan kepribadian sebagian warga bangsa
Indonesia.
2) Komponen Pendidikan Dasar (Adaptif) menyangkut pembekalan
kemampuan mengembangkan diri untuk secara berkelanjutan.
3) Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, menyangkut
pembentukan kemampuan keahlian tertentu untuk bekal kerja.
Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan dapat dibagi
menjadi:
a) Teori Kejuruan untuk membekali pengetahuan tentang teori
kejuruan bidang keahlian yang bersangkutan.
b) Praktek Dasar Kejuruan yaitu berupa latihan dasar untuk
menguasai dasar-dasar tehnik bekerja secara baik dan benar
sesuai persyaratan keahlian profesi.
c) Praktek Keahlian Produktif yaitu berupa kegiatan langsung
secara terprogram dalam situasi sebenarnya, untuk mencapai
tingkat keahlian dan sikap kerja profesional. (Depdikbud,
1991 :10-11).
Dalam pelaksanaan PSG, kesepakatan waktu pelaksanaan sangat
penting sekali, sehingga penyelenggaraannya disesuaikan dengan
tuntutan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguasai/mencapai
standar profesi yang telah ditetapkan dan disepakati oleh kedua belah
pihak, baik pihak sekolah maupun institusi pasangannya. Model/pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyelenggaraannya menurut Depdikbud (1997: 10) dapat berbentuk
days release, blocks release, hours release atau kombinasi ketiganya.
Dalam bentuk days release disepakati bersama dari enam hari belajar
dalam satu minggu, berapa hari di institusi pasangan dan berapa hari di
sekolah. Model blocks release disepakati bersama bulan/catur wulan
mana di institusi pasangan dan bulan/catur wulan mana di sekolah.
Sedangkan model hours release disepakati jam-jam belajar yang harus
dilepas dari sekolah dan diganti menjadi jam-jam bekerja di institusi
pasangan.
Menurut Depdikbud (1991) adanya pengujian terhadap siswa
perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai
kemampuan sesuai dengan profesi yang telah ditetapkan. Bagi siswa
yang telah menguasai kemampuan yang dipersyaratkan dinyatakan
lulus dan dibekali dengan sertifikat oleh tim penguji, yang terdiri dari
unsur SMK, Industri/Perusahaan pasangan, Asosiasi Profesi dan
Organisasi Pekerja.
Pendidikan Sistem Ganda hanya dapat diselenggarakan apabila
ada kesediaan dan kemauan industri/perusahaan untuk menjadi
pasangan SMK, oleh karena itu dituntut kemauan dan kemampuan
SMK untuk berinisiatif kerjasama dengan dunia usaha/industri.
Dengan dilaksanakannya PSG di SMK akan memberikan nilai
tambah/keuntungan bagi pihak-pihak yang bekerjasama antara lain:
1) Nilai Tambah Bagi Industri/Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Perusahaan dapat mengenal persis kualitas peserta didik yang
belajar dan bekerja. Kalau perusahaan menilai orang tersebut
dapat menjadi aset dapat direkrut di perusahaan tersebut.
b) Pada umumnya peserta didik telah ikut dalam proses
produktif aktif, sehingga pada batas-batas tertentu selama
masa pendidikan, peserta didik adalah tenaga kerja yang
dapat memberi keuntungan.
c) Selama proses pendidikan melalui kerja di industri peserta
didik lebih mudah diatur dalam disiplin karena itu sikap
peserta didik dapat dibentuk sesuai ciri perusahaan tersebut.
d) Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk
mencari ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah demi
kepentingan khusus perusahaan.
e) Memberi kepuasaan bagi dunia usaha/industri karena diakui
serta menentukan hari depan bangsa melalui PSG.
2) Nilai Tambah Bagi Sekolah
a) Tujuan pendidikan untuk memberikan keahlian profesional
bagi peserta didik lebih terjamin.
b) Tanggungan biaya pendidikan menjadi lebih ringan.
c) Terdapat kesesuaian yang lebih pas, antar program
pendidikan dan kebutuhan.
d) Memberikan kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan
karena tamatan lebih terjamin memperoleh bekal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermakna untuk kepentingan tamatan, maupun untuk dunia
kerja dan bangsa.
3) Nilai Tambah Bagi Peserta Didik
a) Hasil belajar peserta didik akan lebih banyak, karena setelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai
bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal
untuk pengembangan diri secara berkelanjutan.
b) Lead time untuk mencapai keahlian profesional menjadi
singkat. Setelah tamat sekolah dengan sistem ganda tidak
memerlukan waktu latihan lanjutan untuk mencapai keahlian
siap pakai.
c) Keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dengan sistem
ganda dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan
yang selanjutnya dapat mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesional pada tingkat yang lebih
tinggi (Made Wena, 34-36).
Karena PSG melibatkan berbagai pihak maka diharapkan adanya
kerjasama yang erat dengan prinsip saling membantu, saling mengisi
untuk kepentingan bersama. Dan untuk menjamin efektifitas
pelaksanaan PSG perlu adanya rangsangan/insentif bagi dunia usaha
agar lebih antusias dalam melaksanakan kerjasama, yang dimantapkan
dengan peraturan tertentu yang dapat mengatur mekanisme kerja
organisasi kelembagaan tingkat sekolah, tingkat propinsi dan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nasional dalam satu sistem terpadu, sehingga dapat memperjelas hak
dan kewajiban masing-masing pihak, dan dapat menjamin
keberkelangsungan pelaksanaannya.
Sebagai seorang pembimbing baik di sekolah dan instruktur di
industri merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
PSG. Karena dari pembimbing dan instruktur siswa dapat memperoleh
informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaan PSG, pembimbing dan instruktur bertugas untuk
mempersiapkan, memotivasi, mengarahkan, melatih, menilai dan
membimbing dalam melaksanakan kegiatan praktik dasar dan kejuruan
serta praktik keahlian pada kemampuan produksi.
Untuk dapat mengemban tugas tersebut pihak industri harus
selektif dalam menunjuk instruktur, sehingga didapat instruktur yang
memenuhi syarat. Seorang instruktur hendaknya mempunyai struktur
pekerjaan setingkat supervisor yang memiliki pengalaman kerja dan
memiliki kemampuan pedagogis dalam memimpin bawahannya.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan kesiapan
mental kerja.
Pendidikan sistem ganda adalah suatu program yang memadukan
secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dunia kerja. Dengan adanya perpaduan program pendidikan di sekolah dan
program penguasaan keahlian diharapkan siswa dapat mengenal secara
memadai mengenai kultur dunia industri.
Sekolah yang telah melaksanakan pendidikan sistem ganda
mengharuskan siswa melaksanakan kegiatan yaitu bekerja langsung di
dunia kerja. Dengan adanya kegiatan tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman di dunia kerja, di mana aspek kedisiplinan, kejujuran,
mengatasi masalah yang muncul dan kerja sama mutlak diperlukan dalam
dunia kerja. Dengan demikian jika pelaksanaan sistem ganda dilaksanakan
dengan baik diduga akan meningkatkan kesiapan mental kerja siswa untuk
terjun dalam dunia kerja.
2. Hubungan antara prestasi belajar dengan kesiapan mental kerja.
Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar yang
telah dilakukan. Prestasi belajar siswa menunjukkan kemampuan siswa
dalam menyerap informasi yang terkait dengan bidang ilmunya. Prestasi
belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran
yang tercermin dalam rata-rata nilai rapornya. Tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa ditunjukkan oleh seberapa besar siswa mampu menyerap
informasi yang terkait dengan bidang ilmunya. Kemampuan siswa dalam
menyerap pengetahuan dari pelajaran yang diajarkan di sekolah semakin
baik maka prestasi belajar siswa juga semakin baik.
Dengan prestasi belajar yang baik akan meningkatkan kepercayaan
diri, keberanian dan kesiapan siswa dari segi ilmu pengetahuan. Semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik kepercayaan diri dan keberanian untuk menerima tanggung jawab
diduga kesiapan mental bekerja siswa juga semakin baik.
3. Hubungan antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
Menurut Vembriarto (1984:17), penyesuaian diri merupakan segala
reaksi yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada dirinya.
Reaksi-reaksi itu adalah kerja sama dengan orang lain, sikap
menyenangkan terhadap partisipasi sosial, puas terhadap peran yang
dimainkan. Reaksi-reaksi yang sesuai dengan dunia kerja menjadikan
siswa lebih mudah menyesuaikan diri. Penyesuaian diri perlu dilakukan
karena dalam dunia kerja siswa dituntut untuk dapat mengenal situasi dan
kondisi lingkungan kerja, mengenal peluang dan ancaman, mampu
menjawab setiap tugas dan kewajiban, mempunyai keinginan untuk
berkembang. Oleh karena itu, siswa harus mampu menyesuaikan dirinya
dengan baik untuk menjawab setiap perubahan yang terjadi dalam dunia
kerja. Dengan demikian semakin baik siswa dalam menyesuaikan diri
diduga semakin baik pula siswa dalam menghadapi berbagai macam
tuntutan tugas, tanggung jawab, serta kewajiban dalam setiap jabatan atau
peran yang akan diembannya atau dengan kata lain lebih siap kerja.
4. Hubungan antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda, faktor prestasi
belajar dan penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
Kesiapan mental kerja siswa yang baik akan menumbuhkan
keinginan untuk maju, keberanian untuk menerima tanggung jawab secara
individual, sikap kritis, memiliki pertimbangan yang logis dan obyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa yang di sekolah melaksanakan PSG, memiliki prestasi yang baik,
dan dapat menyesuaikan diri dengan baik maka siswa tersebut cenderung
lebih siap mental dibanding siswa yang berasal dari sekolah yang tidak
melaksanakan PSG, siswa yang kurang berprestasi dan kurang mampu
menyesuaikan diri. Hal ini disebabkan siswa yang berasal dari sekolah
yang melaksanaan program PSG mendapat pengalaman di dunia kerja, di
mana aspek kedisiplinan, kejujuran, mengatasi masalah yang muncul dan
kerja sama merupakan syarat mutlak dalam dunia kerja. Siswa yang
didukung dengan prestasi belajar dan penyesuaian diri yang baik akan
meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan beradaptasi dalam dunia
kerja. Dengan demikian siswa yang di sekolah melaksanakan PSG,
memiliki prestasi yang baik, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik
diduga ada hubungan dengan kesiapan mental kerja.
C. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda dengan
kesiapan mental kerja.
2. Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan kesiapan mental
kerja.
3. Ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan kesiapan
mental kerja.
4. Ada hubungan positif antara pelaksanaan pendidikan sistem ganda,
prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan mental kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini berupa studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengambil suatu tempat yang telah ditentukan sebagai tempat
penelitian, maka kesimpulan yang ditarik hanya terbatas pada subyek yang
diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2007.
C. Subyek dan obyek penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian,
dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas 2 jurusan
akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi
belajar, penyesuaian diri siswa dan kesiapan mental kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang
sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena
adanya karakteristik yang berlainan (Suharsimi Arikunto, 1989:102).
Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah siswa-siswi kelas 2
jurusan akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang
mendahului atau mempengaruhi variabel terikat, dalam penelitian ini
adalah pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar dan
penyesuaian diri siswa. Sedangkan variabel terikat (dependent variabel)
adalah variabel yang merupakan akibat atau tergantung pada variabel yang
mendahului, yaitu kesiapan mental kerja.
2. Kategori kecenderungan variabel
Kategori kecenderungan terhadap variabel bebas dan variabel
terikat dinilai dengan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II (Ign. Masidjo,
1991:46). Penilaian menggunakan PAP tipe II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1Kategori kecenderungan variabel
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel81%-100% Sangat baik66%-80% baik56%-65% Cukup46%-55% Kurang
Dibawah 46% Gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengukuran Variabel
a) Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan
memahami materi pelajaran yang ditunjukan dengan nilai yang
berhasil dicapai siswa. Dalam Penelitian ini prestasi belajar siswa
diukur dari nilai rata-rata raport semester yang lalu.
b) Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja. Pengukuran variabel
pelaksanaan pendidikan sistem ganda menggunakan skala likert yaitu:
1) Selalu diberi skor 4
2) Sering diberi skor 3
3) Jarang diberi skor 2
4) Tidak pernah diberi skor 1
c) Penyesuaian diri siswa
Penyesuaian diri/adaptasi merupakan segala reaksi baik reaksi positif
atau negatif yang timbul terhadap adanya tuntutan-tuntutan pada diri
siswa. Untuk mengukur variabel penyesuaian diri ini digunakan skala
likert sebagai berikut:
1) Selalu diberi skor 4
2) Sering diberi skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Jarang diberi skor 2
4) Tidak pernah diberi skor 1
d) Kesiapan mental kerja
Kesiapan mental kerja adalah suatu keadaan mental dan emosi dalam
individu calon tenaga kerja baik pengetahuan atau ketrampilan. Untuk
mengukur variabel kesiapan mental kerja ini digunakan skala likert
sebagai berikut:
1) Selalu diberi skor 4
2) Sering diberi skor 3
3) Jarang diberi skor 2
4) Tidak pernah diberi skor 1
Tabel 3.2Kisi - kisi Indikator Penelitian
Variabel Penelitian Dimensi Indikator NoItem
1. Prestasi Belajar
2. PelaksanaanPendidikanSistem Ganda
Nilai Raport
a. Teori kejuruan untukmembekali pengetahuantentang teori kejuruanbidang keahlian yangbersangkutan.
b. Praktek dasar kejuruanyaitu berupa latihan dasaruntuk menguasai dasar-dasar teknik bekerja secarabaik dan benar sesuaipersyaratan keahlianprofesi.
c. Praktek keahlian produktifyaitu berupa kegiatanlangsung secara terprogramdalam situasi sebenarnya,untuk mencapai tingkatkeahlian dan sikap kerjaprofesional.
1) Menganalisa dokumensumber asli pembukuan.
2) Membukukan hasilanalisis dokumenkedalam jurnal yangsesuai.
3) Membukukan kerekening yang sesuai.
4) Membukukan hasilanalisis dokumensumber ke rekeningpembantu yang sesuai.
5) Membuat ayat jurnalpenyesuaian pada akhirtahun buku.
6) Menutup rekening bukubesar dan menyusunanneraca saldo setelahpenutupan
7) Membuat laporankeuangan
6
7
8
9
10
11-12
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penyesuaian DiriSiswa
4. Kesiapanmental kerja
a. Penampilan nyata
b. Penyesuaian diri terhadapkelompok
c. Sikap sosial
d. Kepuasan Pribadi
a. Mempunyai pertimbanganlogis dan obyektif
b. Bersikap kritis
c. Mempunyai keberanianuntuk menerima tanggungjawab secara individual
d. Berambisi untuk maju
1) Penampilan tubuhsecara fisik
2) Perilaku sosial terhadapkelompok
1) Mampu menyesuaikandiri dengan temansebaya
2) Mampu menyesuaikandiri dengan kelompokorang dewasa
1) Sikap yangmenyenangkanterhadap orang lain
2) Sikap yangmenyenangkanterhadap partisipasisosial
3) Sikap menyenangkanterhadap perannyadalam kelompok sosial
1) Merasa puas terhadapkontak sosial
2) Merasa puas terhadapperan yang dimainkandalam situasi sosial
1) Mengedepankan caraberfikir baik dan benarsebelum memulai suatukegiatan, tindakan,perbuatan tertentu
2) Mengenal kelebihan dankekurangan dalam diri
1) Mengenal situasi,kondisi linkungan kerja
2) Mengenal peluang danancaman
1) Tahu akan tugas dankewajiban
2) Kompeten dalambidang/peran yangdijalankan
3) Menjawab setiap tugasdan kewajiban yangdiemban
1) Mempunyai keinginanuntuk berkembang
2) Mengambil tiapkesempatan yang ada
1-17
18-30
31-36
37-45
1-4
5-10
11-18
19-20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner/angket
Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi
dengan keadaan yang sebenarnya, melalui cara ini dimaksudkan untuk
memperoleh data pelaksanaan pendidikan sistem ganda, penyesuian diri
siswa, kesiapan mental kerja dalam praktek kerja.
2. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk pengumpulan data siswa yang bersifat
historis seperti prestasi belajar siswa, yang diyakini kebenarannya.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi
product moment dari Karl Pearson. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari
yang seharusnya maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.
1. Pengujian Kuesioner
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sudjana
1996:38).
2222 yynyxn
yxxynrxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:rxy = Koefisien korelasi
x = Skor itemy = Skor total semua itemn = Jumlah item pertanyaan
Dalam pengujian koefisien korelasi ini digunakan taraf signifikansi
5%. Jika r hitung > r tabel, maka suatu butir instrumen mampu mengukur
apa yang diinginkan (valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu
butir instrumen adalah tidak valid atau sahih.
Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada SMK
Kristen 2 KLATEN dengan jumlah responden 97 orang. Dari hasil uji
coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 95 (97-2), dengan harga
kritik product moment tabel (rtabel) sebesar 0,137 dengan taraf signifikansi
5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba validitas sebagai berikut
(lampiran 3):
Tabel 3.3
Rangkuman hasil pengukuran validitas
X1 X3 YNo
Item r hitungr
tabel ket r hitungr
tabel ket r hitungr
tabel ket1 0.402596 0,137 Valid 0.490127 0,137 Valid 0.533454 0,137 Valid2 0.477897 0,137 Valid 0.498283 0,137 Valid 0.327924 0,137 Valid3 0.331124 0,137 Valid 0.351775 0,137 Valid 0.482354 0,137 Valid4 0.539702 0,137 Valid 0.308388 0,137 Valid 0.249898 0,137 Valid5 0.349553 0,137 Valid 0.443863 0,137 Valid 0.231605 0,137 Valid6 0.684397 0,137 Valid 0.584431 0,137 Valid 0.626688 0,137 Valid7 0.762923 0,137 Valid 0.345329 0,137 Valid 0.255647 0,137 Valid8 0.754268 0,137 Valid 0.348324 0,137 Valid 0.330698 0,137 Valid9 0.709153 0,137 Valid 0.36094 0,137 Valid 0.542169 0,137 Valid
10 0.696512 0,137 Valid 0.604233 0,137 Valid 0.495696 0,137 Valid11 0.732504 0,137 Valid 0.469302 0,137 Valid 0.324148 0,137 Valid12 0.715339 0,137 Valid 0.538386 0,137 Valid 0.626599 0,137 Valid13 0.713871 0,137 Valid 0.544501 0,137 Valid 0.340419 0,137 Valid14 0.262376 0,137 Valid 0.50649 0,137 Valid 0.459664 0,137 Valid15 0.169629 0,137 Valid 0.437351 0,137 Valid 0.393399 0,137 Valid16 0.394155 0,137 Valid 0.580105 0,137 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 0.435338 0,137 Valid 0.616624 0,137 Valid18 0.40901 0,137 Valid 0.441872 0,137 Valid19 0.388616 0,137 Valid 0.274979 0,137 Valid20 0.342232 0,137 Valid 0.528614 0,137 Valid21 0.412572 0,137 Valid22 0.475947 0,137 Valid23 0.576839 0,137 Valid24 0.486209 0,137 Valid25 0.516776 0,137 Valid26 0.375946 0,137 Valid27 0.560689 0,137 Valid28 0.477757 0,137 Valid29 0.437769 0,137 Valid30 0.515845 0,137 Valid31 0.476923 0,137 Valid32 0.463992 0,137 Valid33 0.461518 0,137 Valid34 0.508905 0,137 Valid35 0.345376 0,137 Valid36 0.444709 0,137 Valid37 0.46937 0,137 Valid38 0.439107 0,137 Valid39 0.516786 0,137 Valid40 0.357373 0,137 Valid41 0.562041 0,137 Valid42 0.46697 0,137 Valid43 0.524298 0,137 Valid44 0.441829 0,137 Valid45 0.659313 0,137 Valid
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas kuesioner adalah sejauh mana suatu alat pengukuran
bisa dipercaya atau diandalkan. Cara untuk mengetahui reliabilitas
instrumen adalah dengan menggunakan rumus Alpha (Suharsimi
Arikunto, 1998:154) sebagai berikut:
2
2
11 11 t
b
k
kr
Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumen.k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
2t = Jumlah varians total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2b = Jumlah varians butir
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows
versi 12. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien r tabel pada N = 97
adalah sebesar 0,137 dan dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh
hasil sebagai berikut (lampiran 3):
Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Status
Pelaksanaan pendidikan sistem ganda 0,890 0,137 Andal
Penyesuaian Diri Siswa 0,929 0,137 Andal
Kesiapan Mental Kerja 0,830 0,137 Andal
Dengan demikian berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut
dianggap sudah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur pengumpulan
data.
2. Deskripsi data
Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil
observasi yang sudah didapat dari penelitian di lapangan yang meliputi
responden, variabel pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar,
penyesuaian diri siswa dan kesiapan mental kerja. Untuk keperluan
deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.
3. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui pengujian
syarat korelasi sederhana. Untuk menguji normalitas setiap data
variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian
normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 12.0. Jika nilai
masing-masing variabel di bawah α = 0,05 maka distribusi data
variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel
mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
penelitian berditribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):
XSXFD n 0max
Keterangan:D = Deviasi maksimumF0(X) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukanSn = Distribusi frekuensi kumulatif observasi
Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing -
masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dari α = 0,05 berarti sebaran
data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari α =0,05 berarti
sebaran data tidak normal.
b. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing -
masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan
garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F, adapun rumus yang
digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
e
TC
S
SF
Dimana:
22
K
TCJKSTC
Kn
EJKS e
2
Keterangan:F : Nilai F untuk garis RegresiS2TC : Varians tuna cocokSe
2 : Varians kekeliruanJK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocokJK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan
4. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Rumusan Hipotesis
1) Rumusan Hipotesis I
Ho = Tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda
dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.
Ha = Ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda
dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.
2) Rumusan Hipotesis II
Ho = Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan
kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.
Ha = Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan kesiapan
mental kerja dalam praktek kerja industri.
3) Rumusan Hipotesis III
Ho = Tidak ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa
dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ha = Ada hubungan positif antara penyesuaian diri siswa dengan
kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri.
4) Rumusan hipotesis IV
Ho = Tidak ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda,
prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan
mental kerja dalam praktek kerja industri.
Ha = Ada hubungan positif antara pelaksanaan sistem ganda,
prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dengan kesiapan
mental kerja dalam praktek kerja industri.
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara pelaksanaan sistem ganda (X1) dengan
kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri (Y) dan menguji
hipotesis kedua, yaitu terdapat hubungan yang positf dan signifikan
antara prestasi belajar (X2) dengan kesiapan mental kerja dalam
praktek kerja industri (Y), dan menguji hipotesis ketiga yaitu terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara penyesuaian diri siswa
(X3) dengan kesiapan mental kerja dalam praktek kerja industri (Y)
penulis menggunakan product moment.
Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan
hipotesis ke-1, ke-2, ke-3 (Suharsimi Arikunto, 1998:20).
2222 yynyxn
yxxynr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:r = Koefisien korelasi
X = Variabel bebasY = Variabel terikatn = Jumlah item pertanyaan
Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari 1 melalui 0 hingga
-1.
Bila r = 0 berarti tidak ada hubungan
Bila r = 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna
dan positif.
Bila r = -1 berarti hubungannya sempurna dan negatif.
Untuk menguji hipotesis ke-4 apakah ada hubungan antara
pelaksanaan pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, penyesuaian
diri siswa dengan kesiapan mental kerja digunakan analisis sebagai
berikut:
1) Menentukan persamaan regresi ganda melalui persamaan sebagai
berikut:
Y = a0+a1X1+a2X2+a3X3
Keterangan :a0, a1, a2, a3 : koefisien berdasarkan hasil pengamatanX1 : status sosial ekonomi orang tuaX2 : faktor lingkungan belajarX3 : prestasi belajar (Sudjana 1990:347)
2) Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor
X1,X2, dan X3 dengan rumus:
2
332211
123y
yxayxayxaRxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:Rxy : koefisien korelasi antara variabel y dengan x1, x1, x3a1 : koefisien variabel bebas x1a2 : koefisien variabel bebas x2a3 : koefisien variabel bebas x3
yx1 : jumlah produk antara x1 dan y yx2 : jumlah produk antara x2 dan y yx3 : jumlah produk antara x3 dan y 2y : jumlah kuadrat kriterium y
3) Selanjutnya untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut
signifikan atau tidak maka digunakan uji f dengan rumus sebagai
berikut (Suharsimi Arikunto, 1998:579):
1/1/
2
2
knR
kRF
Keterangan :k = banyaknya variable bebasn = banyaknya sampelR2= jumlah kuadrat koefisien korelasi ganda
Nilai F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai
F kritis pada tingkat signifikan alpha 5%. Jika nilai F hitung lebih
besar dari nilai F kritis berarti hipotesis alternatif diterima atau
hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil
dari nilai F kritis berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah
SMK Kristen 2 Klaten berdiri tanggal 1 Januari 1968 dengan surat
persetujuan pendirian dari Kanwil Depdikbud propinsi Jawa Tengah No.
Purjursus/UP/SWT 030/69 tanggal 18 Agustus 1969.
SMK Kristen 2 Klaten berdiri dibawah Yayasan Pendidikan Kristen
Klaten. Awal mulai berdiri SMK Kristen bertempat di Jalan Pemuda
Selatan No. 151, menyewa sebuah rumah milik Ibu Broto Condromo
dengan kepala sekolah Bapak Harsono, BA. Tahun 1978 membeli tanah
dan membangun 9 kelas dengan kepala sekolah Bapak Dwijoharseno, BA.
Pada bulan Juli 1979 sekolah pindah ke bangunan baru yang
beralamat di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo 42 Desa Plosoarum Klaten
dan dikepalai oleh Bapak Drs. Sutomo Wardoyo hingga sekarang.
Sebagaimana SMK pada umumnya SMK Kristen 2 Klaten
mempunyai masa studi tiga tahun. Kepala sekolah yang pernah menjabat
di SMK Kristen 2 dari tahun 1968-2007 adalah:
a. Bapak Harsono, BA
b. Bapak Dwidjoharseno, BA
c. Bapak Mulyadi, BA
d. Bapak Sukandar, BA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Bapak Drs. Sutomo Wardoyo
Setelah sekian lama berdiri dan melalui masa-masa yang kadang-
kadang mengalami sulit mencari murid, akhirnya sekarang sampai
status disamakan.
2. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMK Kristen 2 Klaten
No. Identitas Sekolah : 340050
No. Statistik Sekolah : 342033203005
Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 42
Desa/Kalurahan : Sekarsuli
Kecamatan : Klaten Utara
Kabupaten/Kota : Klaten
Propinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 57432
Telp. : (0272) 322233
Fax : (0272) 322233
E-mail : smkkristen2 [email protected]
Status Sekolah : Swasta
Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Kristen Klaten
Pendirian/Kelembagaan : PUJURSUS/UPE Swt/030/69
Tanggal pendirian : 2 Januari 1968
Luas Tanah : 4655 m2
Luas Bangunan Sekolah : 1661 m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Sertifikat tanah : B.8953472 dan 3607784
Jenjang Akreditasi : Disamakan
Waktu Sekolah : pagi
Bentuk bangunan SMK Kristen 2 Klaten beraturan dan ada sebagian
gedung yang bertingkat. Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan
berlantai tegel. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela
sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar-mengajar. Terdapat
taman di depan semua kelas sehingga menambah kesejukan, keindahan
dan kenyamanan lingkungan.
SMK Kristen 2 Klaten terbagi 2 yaitu sisi timur dan barat dikelilingi pagar
permanen terbuat dari batu bata, untuk sisi timur dengan rincian sebagai
berikut:
a. Timur : tembok setinggi 2 m
b. Utara : tembok setinggi 2 m
c. Barat : batu bata setinggi 1 m dengan 1 buah pintu gerbang dari
besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang
menghubungkan antar kedua lokasi yang dipisahkan oleh sebuah jalan
kampung.
d. Selatan: tembok setinggi 2 m
Untuk sisi barat dengan rincian sebagai berikut:
a. Timur : batu bata setinggi 1 m dengan 1 buah pintu gerbang dari
besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghubungkan antar kedua lokasi yang dipisahkan oleh sebuah jalan
kampung.
b. Utara : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.
c. Barat : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.
Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu besi yang
menghubungkan halaman parkir tamu dan guru dengan halaman
dalam sebanyak 1 pintu
Halamannya tergolong sempit namun sungguh indah, yang terbagi
menjadi:
a. bagian utara : pot bunga permanen yang berisi berbagai macam
tanaman hias
b. bagian selatan : pot bunga permanen yang berisi berbagai macam
tanaman hias yang lebih kecil dibanding sisi utara.
Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMK Kristen 2 Klaten antara
lain:
a. Ruang Kepala Sekolah : 5 x 6 m
b. Ruang Guru : 7 x 12 m
c. Ruang Tata Usaha : 3 (@ 3 x 3 m)
d. Ruang BK : 3 x 3 m
e. Ruang Tamu : 3 x 3 m
f. UKS : 3 x 2 m
g. Ruang Komite Sekolah : 3 x 3 m
h. Ruang OSIS : 3 x 4 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Ruang Multimedia : 8 x 8 m
j. Aula : 14 x 16 m
k. Gudang : 2 x 3 m
l. Kantin : 7 x 8 m
m. Halaman Sekolah : 2200 m2
n. Perpustakaan : 56 m2
o. Ruang Komp. : 7 x 8 m
p. Laboratorium : 7 x 8 m
q. Lab. Bahasa : 4 x 5 m
r. Lab. Kesenian : 3 x 2 m
s. Ruang Olah Raga : 2000 m2
t. Toilet Siswa Laki-laki : 2 x 1,5 m
u. Toilet Siswa Perempuan : 2 x 1,5 m
v. Toilet Kepsek : 2 x 2 m
p. Toilet Guru/Karyawan : 2 x 2 m
B. Visi dan misi
1. Visi
Terwujudnya Lembaga Diklat Kejuruan yang tamatannya berstandart
profesional dan beriman
2. Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Mengembangkan sistem pendidikan menengah kejuruan yang
permeable dan fleksible.
b. Mewujudkan pelayanan yang maksimal dalam upaya memberdayakan
sekolah.
c. Mengembangkan sistem Pendidikan yang terintegrasi antar jalur
pendidikan sekolah yang berwawasan mutu dan keunggulan, sesuai
tuntutan kebutuhan pasar kerja.
d. Memberdayakan iklim belajar berwawasan global yang berakar pada
norma dan nilai budaya bangsa Indonesia.
3. Tujuan Pendidikan SMK Kristen 2 Klaten
a. Menyiapkan siswa untuk kerja serta mengembangkan sikap yang
profesional
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi
dan mampu mengembangkan dirinya didalam era globalisasi
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha/dunia industri pada saat ini maupun dimasa yang akan
datang
d. Menyiapkan tamatan yang peduli terhadap dirinya sendiri, keluarga
maupun lingkungan
e. Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang normatif, adiftif,
produktif dan inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Organisasi
PENGURUSYPKK
DINAS P & KKABUPATEN KLATEN
MAJELIS SEKOLAH KEPALA SEKOLAH
KEPALATATAUSAHA
WAKASEKKURIKULUM
WAKASEKHUMAS / DUDI
WAKASEKKESISWAAN
WAKASEKPRASARANA
KAPOLRIPOKJA PSG PEMBINA OSIS PERENCANAAN
PERPUS BKK BP / BK
WALI KELAS
SISWA
KET:
= GARIS KONSULTASI
= GARIS KOMANDO
D. Sumber Daya Manusia
SMK Kristen 2 Klaten terdiri dari 12 guru tetap yayasan, 16 guru tidak
tetap, 13 guru negeri dan tenaga non guru terdiri dari 12 pegawai tetap
yayasan serta 7 pegawai tidak tetap. Adapun kesemuanya itu adalah:
Tabel 4.1Daftar Guru dan Karyawan
No Nama NIP/NIK/G Mata Pelajaran1. Drs. Sutomo Wardoyo 130922485/Iva BP/BK
Kepala Sekolah2. Drs. Untung 130267703/Iva PKn dan Sejarah3. Sumarsih,B.Sc 130934041/IIId Matematika4. Dra. Sekti Bujayanti 131672515/Iva Komp. AK5. Warsini, BA 130922505/IIIc Komp. PJ6. Riwi Handayani, BA 131674190/IIIa Komp. PJ7. Teguh Sugiharto, BA 131913432/IIIa B. Indonesia8. Subardiyoto, SPd - Bahasa Inggris9. Dra. Endang Daryati - Komp. PJ10. Dra. Trimuryani - Komp. AK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Agnes Trihartati, SPd - Komp. AP12. Woro Ari Cendani, SPd - BP/BK13. Kristian Sapto N, SPd - BP/BK14. Drs. Sabar 289/IIIb B. Indonesia15. Anton Maryoso, BA 229/IIIb B. Indonesia16. Drs. Supadi 331/IIIa Komp. AK17. Sarniati, BA 323/IIIa Komp. PJ18. Sumirah, BTh 283/IIIb PAK19. Dra. Kristiana K -/IIIa Komp. AP20. Indiyah Jawi H, S. Pd 349/Iid PKn dan Sejarah21. Dra. Nugraheni P -/Iid B. Inggris22. Drs. Robin Elmo P - Matematika23. Ika Mustikawati, SS -/Iid B. Inggris24. Sri Marsini, S. Pd -/Iid B. Inggris25. Sugiyarto, S. Pd - PKn dan Sejarah26. Suyanto, BBA - KWU27. Drs. Sudiyarto - Komp. AK28. Dra. Rini Widyastuti - Komp. AP29. Drs. Sutanto - Penjaskes30. Joko Umbaran, S.Pd - Komp. AP31. Parmanto, S.Pd - Komp. AK32. Rina Dwi Sulistyowati, S.Pd - Komp. AP33. Drs. Kris Sumarwanto - Komp. PJ34. Nugrahawati CS, S.PAK - PAK35. Heni Susilohady, S.Pd - Matematika36. Dra. Sri Purwanti - Penjaskes37. M Ratna Kris, S.Pd - Komp. AP38. Petrus Dwi H, ST - Komp. AK39. LM Yongki TW, S.Pd - Penjaskes40. Mardanung PC, SE - Komp. AK41. Yahya Sudikan - B. Jawa42. Sukisno 217/IIIa Ka. TU43. Marjanto -/IIIa Pelayanan SPP44. Sri Haryanti - Bendahara45. Surat Tri Warsi - Perpustakaan46. Riyanto - Pelayanan SPP47. Musinah - Pertokoan48. Setyaningsih N - TU49. Saminah - Pelayanan SPP50. Slamet Riyanto - TU51. Endang Wulandari - Toolman52. Hesti Sudarwati - TU53. Gunawan - Satpam54. Suratin - Pesuruh55. Rismadi - Pesuruh56. Matno - Pesuruh57. Samakun - Pesuruh58. Sukiman - Pesuruh59. Noyodikromo - Penjaga Malam60. Sutrisno - Penjaga Malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Siswa SMK Kristen 2 Klaten
SMK Kristen 2 Klaten memiliki 842 siswa yang terdiri dari 3 kelas
untuk setiap angkatannya, yaitu kelas 1 AP1, AP2, AK1, AK2, AK3, PJ1, PJ2,
PJ3, kelas 2 PK1, PK2, KU1, KU2, KU3, PJ1, PJ2, PJ3, kelas 3 SK1, SK2,
AK1, AK2, AK3, AK4, PJ1, PJ2, PJ3 dengan rincian jumlah siswa sebagai
berikut:
Tabel 4.2Daftar Siswa SMK Kristen 2 Klaten
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 15 281 296
2 15 261 276
3 13 257 270
842
F. Sarana dan Prasarana dan Fasilitas Sekolah
Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat
besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMK Kristen 2
Klaten telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan
pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas vital untuk menunjang proses
pendidikan tersebut antara lain:
1. Perpustakaan
Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk
menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk
menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan
perpustakaan SMK Kristen 2 Klaten yang selalu memperbanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar
senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping
meningkatkan budaya membaca.
2. Laboratorium dan ruang praktik
SMK Kristen 2 Klaten memiliki 7 unit tempat praktik dan
laboratorium yaitu ruang bahan praktik, ruang alat-alat praktik, ruang
toolman, ruang unit produksi, lab. Bahasa, ruang kesenian, ruang olah
raga.
3. Bimbingan dan Konseling
Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling
adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga
perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif.
4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan
pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat
berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan
Palang Merah Remaja (PMR).
G. Kurikulum
Berganti-gantinya kurikulum pendidikan di Indonesia adalah sebuah
bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMK dirancang secara dinamis dan lebih fleksibel untuk mengantisipasi dan
mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.
SMK Kristen 2 Klaten menggunakan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum
2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan kurikulum KTSP
diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006 lebih
menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta peran aktif
siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih mengarahkan
lulusan SMK untuk dapat secara langsung diserap oleh dunia kerja.
Selain kegiatan intrakurikuler, SMK Kristen 2 Klaten memiliki beragam
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan pilihan oleh siswa. Kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMK Kristen 2 Klaten diantaranya adalah palang
merah remaja (PMR), pecinta alam (PASKRISA), pramuka, english speaking
club (ESC), persatuan siswa kristiani, atletik, musik (grup band). Dengan
bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat mengasah
kemampuan siswa dalam berorganisasi dan bekerja di dalam tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan deskrisi data, analisis data dan pembahasan hasil
penelitian. Analisis ini meliputi deskripsi data, uji prasyaratan analisis data (uji
normalitas, uji linieritas), dan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini analisis
data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Pacakage
For Social Sciences)
A. Deskripsi Data
Pada bagian ini disajikan deskripsi data tentang variabel pelaksanaan
pendidikan sistem ganda, prestasi belajar, penyesuaian diri siswa dan kesiapan
mental kerja.
1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar
= 60 dan skor terendah sebesar = 24. Penilaian atas data variabel
pelaksanaan pendidikan sistem ganda didasarkan pada pedoman penilaian
acuan patokan (PAP) II. Adapun deskripsi variabel pelaksanaan
pendidikan sistem ganda adalah sebagai berikut (lampiran 6):
Tabel 5.1Interpretasi Penilaian Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda
Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Penilaian
51 – 60 31 32 Baik Sekali
45 – 50 35 36 Baik40 – 44 15 15 Cukup
33 – 39 10 10 Kurang
< 33 6 6 Gagal∑ 97 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan sistem ganda
terkategorikan baik sekali sebanyak 31 orang atau 32%, terkategorikan
baik sebanyak 35 orang atau 36%, terkategorikan cukup sebanyak 15
orang atau 15%, terkategorikan kurang sebanyak 10 orang atau 10%, dan
terkategorikan gagal sebanyak 6 orang atau 6%. Dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pendidikan sistem ganda siswa SMK Kristen 2 Klaten dalam
kategori baik. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan mean = 45,82,
median = 46 modus = 46,36, dan standar deviasi = 8,30 (lampiran 4).
2. Prestasi Belajar
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar
= 83 dan skor terendah sebesar = 58. Penilaian atas data variabel prestasi
belajar didasarkan pada pedoman penilaian acuan patokan (PAP) II.
Adapun deskripsi variabel prestasi belajar adalah sebagai berikut (lampiran
6):
Tabel 5.2Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Skor Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Penilaian81 – 100 2 2 Baik Sekali66 – 80 82 85 Baik56 – 65 13 13 Cukup46 – 55 0 0 Kurang
< 46 0 0 Gagal∑ 97 100
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa prestasi belajar terkategorikan baik
sekali sebanyak 2 orang atau 2%, terkategorikan baik sebanyak 82 orang
atau 85%, terkategorikan cukup sebanyak 13 orang atau 13%,
terkategorikan kurang sebanyak 0 orang atau 0%, dan terkategorikan gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 0 orang atau 0%. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
siswa SMK Kristen 2 Klaten dalam kategori baik. Hal ini didukung dengan
hasil perhitungan mean. = 70,61, median = 69,09, modus = 69,85, dan
standar deviasi = 4,822 (lampiran 4).
3. Penyesuaian diri siswa
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa skor data tertinggi sebesar= 177 dan skor terendah sebesar = 66. Penilaian atas data variabelpenyesuaian diri siswa didasarkan pada pe