Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Status

8/10/2019 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Status

1/37

HUBUNGANANTARATINGKAT PENDIDIKANIBU

DENGANSTATUSGIZIBALITADIKABUPATENKARAWANG

Dimaz Prabu Ginanjar Setiadi

09711252


2/37

LATARBELAKANG

Status Gizi

Buruk

Prevalensi

Nasional

2010

4.9% Gizi Buruk

>50% kematian

bayi dan anak(WHO)

Dampak

Negatif

13.0% Gizi Kurang

Tingkat

Pendidikan

Ibu

Faktor Tidak Langsung

IQ Rendah

Sistem KekebalanTubuh Menurun


3/37

RUMUSANMASALAH

Adakah hubungan antara tingkat pendidikan ibu

dengan status gizi balita?


4/37

TUJUANPENELITIAN

mengetahui apakah terdapat hubungan antara

tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di

wilayah kabupaten karawang


5/37

KEASLIANPENELITIAN

Judul :Hubungan Tingkat Pengetahuan IbuTentang Gizi Dengan Status gizi Balita DiKelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo,Kabupaten Purworejo

Hasil : Adanya hubungan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan gizi ibu denganstatus gizi balita.

Kurniawati,

2011

Judul : Factors associated with physicalgrowth of children during the first two years oflife in rural and urban areas of Vietnam

Hasil : Anak-anak yang bertempat tinggal diperkotaan tumbuh lebih cepat daripada didaerah pedesaan.

Nguyen etal, 2013


6/37

Judul: Effect of Mothers Education onChilds Nutritional Status in the Slums of

Nairobi

Hasil : dari hasil penelitian didapatkan

40% anak mengalami stunteddengantingkat pendidikan ibu yang rendah

Abuyaet al,

2012

Keaslian penelitian


7/37

MANFAATPENELITIAN

Bagi peneliti :

Menambah pengetahuan dan wawasan baru serta

diharapkan agar semmakin terpacu untuk melakukan

penelitian ilmiah lainnya dikemudian hari.

Bagi Sarana Pelayanan Kesehatan Masyarakat : memberi gambaran tentang hubungan tingkat

pendidikan dengan status gizi


8/37

MANFAATPENELITIAN

Bagi Pendidikan :

Penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi

untuk penelitian lebih lanjut mengenai tingkat

pendidikan ibu serta hubungannya dengan status gizi

balita.

Bagi Masyarakat :

Bagi masyarakat dan terutama para ibu, hasil penelitian

ini diharapkan dapat menambah informasi tentang

hubungan tingkat pendidikan ibu dengan status gizi

balita.


9/37

TINJAUANPUSTAKA

Menurut Almatsier (2009) gizi adalah sebuah ikatan

kimia yang diperlukan untuk menghasilkan energi,

membangun dan memelihara jaringan, serta

mengatur proses-proses kehidupan


10/37

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tidak

Langsung

Langsung

-Infeksi

- Asupan makanan tidak

adekuat

-Sosial Ekonomi

-Budaya

-Pola Asuh-Tingkat Pendidikan Ibu

-Ketersedaan Air Bersih

-Pelayanan Kesehatan

Tinjauan pustaka


11/37

Penilaian

Status Gizi

Tidak

Langsung

Langsung

-Antropometri

-Klinis

-Biokimia

-Biofisik

-Survey konsumsi makanan

-Statik vital

-Faktor ekologi

Tinjauan pustaka


12/37

Tinjauan pustaka


13/37

Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) danSekolah Menengah Pertama (SMP

Tingkat Pendidikan Dasar

Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan MadrasahAliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain sederajat

Tingkat Pendidikan Menengah

pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dandoktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

Tingkat Pendidikan Tinggi

Tinjauan pustaka


14/37

KERANGKAKONSEP


15/37

METODEPENELITIAN

rancangan analitik observasional denganmenggunakan studi cross-sectional.

Rancangan Penelitian

Kabupaten Karawang dengan populasibalita yang mengikuti kegiatan diposyandu

Populasi


16/37

POPULASIDANSAMPEL

Balita (0 5 tahun)

Balita mengikuti kegiatan posyandu

Bersedia diikutsertakan dalam penelitian

Ibu tidak bekerja/ibu rumah tangga

Kriteria inklusi

Sosial ekonomi

Budaya

Pola asuh

Hidrosephalus,VSD, ASD, anomali GI

Diare kronik, pnemonia

Tuberkulosis (TB)

HIV, AIDS, campak, malaria, penyakit

Kriteria eksklusi


17/37

POPULASIDANSAMPEL

Rumus besar sampel


18/37

VARIABELPENELITIAN

Bebas Pendidikan Ibu

Terikat Status Gizi Balita


19/37

VARIABELPENELITIAN

penganggu

Sosial ekonomi

Budaya

Pola asuh

Hidrosephalus,VSD, ASD, anomali GI Diare kronik, pnemonia

Tuberkulosis (TB)

HIV, AIDS, campak, malaria, penyakit


20/37

Tingkat Pendidikan Ibu

tingkat pendidikan formal ibu-ibu di wilayah Kabupaten

Karawang,

pengambilan data dengan cara pengisian koesioner,

skala pengukuran nominal.

Adapun penggolongan tingkat pendidikan sebagai

berikut

Rendah (SD, MI dan SMP)

Menengah dan Tinggi (SMA, SMK, MA , MAK dan perguruan

tinggi)

DEFINISIOPERASIONAL


21/37

Status Gizi

adalah refleksi kecukupan gizi yang diukur dari metode

pegukuran status gizi dengan menggunakan data

antropometri tinggi badan dan berat badan dimasukan

dalam rumus Z-Skor menggunakan indikator antopometri BB/TB

Pengukuran berat badan balita menggunakan dacin dan

pengukuran tinggi menggunakan microtoise

DEFINISIOPERASIONAL


22/37

Status gizi

Skala pengukuran nominal

Dengan hasil pengukuran yang akan

dikategorikan sebagai berikut: Tidak normal (< -2 SD)

Normal ( -2 SD sampai dengan 2 SD)

Metode pengambilan data

Menggunakan data primer

DEFINISIOPERASIONAL


23/37

Formulir wawancara

Pengukur panjang badan dan tinggi badan

(microtose)

Dacin dan timbangan injak

INSTRUMENPENELITIAN


24/37

METODEPENGUMPULANDATA

Data diambil dari hasil pengukuranlangsung (data primer)

Metode Pengumpulan Data

Rencana analisis data yang diperolehdari penelitian ini adalah denganmenggunakan program StatisticalProduct and Statistical Solutions forwindows (SPSS).

Analisis Data


25/37

ETIKAPENELITIAN

Memberikan informasi tentang mekanisme atau

proses penelitian sebagai calon responden

sehingga responden mampu memahami dan

diharapkan dapat berpartisipasi dalam penelitian

ini.

Peneliti akan menjaga kerahasiaan responden.

Data hanya akan dibuka apabila dibutuhkan untuk

menunjang validitas penelitian.

Peneliti akan memohon izin terlebih dahulu kepadainstansi-instansi yang terkait dengan penelitian.


26/37

HASILDANPEMBAHASAN


27/37

ANALISISUNIVARIATARIAT

-15 balita status gizi tidak normal

-12 balita pada kelompok Pendidikan Ibu Rendah

-3 balita pada kelompok Pendidikan Ibu Menengah/Tinggi

-74 balita status gizi normal

-33 balita pada kelompok Pendidikan Ibu Rendah (44.6%)

-41 balita pada kelompok Pendidikan Ibu


28/37


-44 ibu dengan Tingkat Pendidikan Menengah/Tinggi

-45 ibu dengan Tingkat Pendidikan Rendah


29/37





30/37





31/37

ANALISISBIVARIAT

-Setelah dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Squaredidapatkan :-p = 0.012 (< 0.05) artinya secara statistik terdapat hubungan yang

bermakna antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi

Balita.

-Rasio Prevalens 4.44 dengan nilai 95% CI 1.3 19.1, artinya

secara statistik Tingkat Pendidikan Ibu Rendah memiliki 4.44 kali

lebih berisiko menyebabkan Status Gizi Tidak Normal pada Balita


32/37

PEMBAHASAN

metode Nairobi Urban Health andDemographic Surveillance System(NUHDSS) dengan sampel 5156 balitaumur 0-42 bulan

menunjukan adanya hubungan yang

bermakna antara hubungan tingkatpendidikan ibu dengan balita Stunting

Abuya et al.(2012)

Effect of Mothers

Education on Childs

Nutritional Status in

the Slums of Nairobi

p = 0.001

ibu dengan tingkat pendidikan tinggicenderung menurunkan resiko balitamemiliki status gizi tidak normal sebesar4.4-5% dan tingkat pendidikan tinggi padaayah menurunkan 4.6%.

Semba et al.(2008)

Effect of ParentalForrmal Education onRisk of Child Stunting

in Indonesia andBangladesh: a Cross-

Sectional Study.


33/37

PEMBAHASAN

Tingkat pendidikan ibu merupakan factorresiko kejadian status gizi buruk pada balita(OR=16,333; CI95%=5,14 51,87).

Novitasari (2012)Faktor-Faktor

Resiko KejadianGizi Buruk Pada

Balita yang Dirawatdi RSUD Dr.

Kariadi Semarang


34/37

KETERBATASANPENELITIAN

subyek penelitian yang diambil hanya terbatas

pada posyandu-posyandu wilayah kerja

Puskesmas Nagasari Karawang

jumlah sampel minimum sudah terpenuhi namun

akan lebih baik jika sampel lebih banyak lagi

pada penelitian ini hanya melihat tingkat pendidikan

ibu dan tidak melihat factor ekonomi masing-

masing keluarga


35/37

KESIMPULAN

tingkat pendidikan ibu meningkatkan risiko

terjadinya status gizi tidak normal pada balita (p =

0.012, 95% CI = 1.3-1.9, RP = 4.44).


36/37

SARAN

Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar lebihmemperluas cakupan penelitiannya sehingga dapatlebih bermanfaat dalam bidang ilmu pengetahuan dibidang kedokteran dan kesehatan.

Diharapkan kepada peneliti berikutnya dapat

melanjutkan penelitian ini untuk menganalisis lebihlanjut mengenai hubungan antara tingkat pendidikan ibudengan status gizi balita tidak hanya terbataspengukuran status gizi antropometri BB//TB saja

Bagi Puskesmas Nagasari Karawang diharapkandengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan

dalam upaya menurunkan atau mencegah kejadianstatus gizi tidak normal pada balita dengan caramemberika penyuluhan-penyuluhan tentang asupanyang dibutuhkan balita sesuai dengan umurnya masing-masing.


37/37

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Documents

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Status