2
Posted by http://sucita.co.cc Page 1 of 2 HUBUNGAN BHUWANA AGUNG DENGAN BHUWANA ALIT Pura Ys Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Hubungan itu dapat diuraikan minimal sebagai berikut : 1. Bhuwana Agung dan bhuwana alit diciptakan oleh pencipta yang sama. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada masa Srsti dan akan kembali kepada-Nya pada masa pralaya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Bhagawad Gita Bab VII, sloka 6. 2. Bhuwana Agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya , tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama. Skema itu dalat digambarkan sebagai berikut : Brahman ( Nirguna Brahma ) melaksanakn Tapa Nirguna Brahma ( Sada Siwa ) Purusa Prakirti ( pradhana ) Bhuwana Agung Bhuwana Alit 1. Citta 1. Citta 2. Buddhi 2. Buddhi 3. Manah 3. Manah 4. Ahamkara 4. Ahamkara 5. Dasendriya 5. Dasendriya 6. Panca Tanmatra 6. Panca Tanmatra 7. Parama Anu 7. Parama Anu 8. Panca Maha Bhuta 8. Panca Maha Bhuta 9. Brahmanda 9. Benih (Sukla/Swanita) Sapta Loka Manusia Sapta Patala

Hubungan Bhuwana Agung Dengan Bhuwana Alit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Bhuwana Agung Dengan Bhuwana Alit

Posted by http://sucita.co.cc Page 1 of 2

HUBUNGAN BHUWANA AGUNG DENGAN BHUWANA ALIT Pura Ys

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Hubungan itu dapat diuraikan minimal sebagai berikut :

1. Bhuwana Agung dan bhuwana alit diciptakan oleh pencipta yang sama.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada masa Srsti dan akan kembali kepada-Nya pada masa pralaya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Bhagawad Gita Bab VII, sloka 6.

2. Bhuwana Agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama.

Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya , tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama.

Skema itu dalat digambarkan sebagai berikut :

Brahman ( Nirguna Brahma ) melaksanakn Tapa

Nirguna Brahma ( Sada Siwa )

Purusa Prakirti ( pradhana )

Bhuwana Agung Bhuwana Alit 1. Citta 1. Citta 2. Buddhi 2. Buddhi 3. Manah 3. Manah 4. Ahamkara 4. Ahamkara 5. Dasendriya 5. Dasendriya 6. Panca Tanmatra 6. Panca Tanmatra 7. Parama Anu 7. Parama Anu 8. Panca Maha Bhuta 8. Panca Maha Bhuta 9. Brahmanda 9. Benih (Sukla/Swanita) Sapta Loka Manusia Sapta Patala

Page 2: Hubungan Bhuwana Agung Dengan Bhuwana Alit

Posted by http://sucita.co.cc Page 2 of 2

3. Bhuwana agung dan bhuawana alit saling melengkapi.

Mahluk hidup diciptakan berada dan berkembang pada alam semesta. Alam dilengkapi untuk kehidupan dan perkembangan mahluk hidup dan mahluk hidup memiliki kemampuan untuk mengatur alam. Proses saling melengkapi ini telah diatur dengan hukum Tuhan ( Rta ).

Untuk alam ditata dan diatur dengan hukum alam, seperti rotasi bumi dan matahari, siklus perputaran air ( hidrologi ), siklus perputaran musim dan sebagainya.

Sedangkan manusia ditata dan diatur dengan hukum karma yang didalamnya dibekali ilmu pengetahuan dan ajaran agama.

Dengan demikian alam akan melengkapi kebutuhan manusia dan manusia akan melengkapi isi alam.

4. Bhuana agung dan bhuana alit saling mempengaruhi. Karena bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling mempengarui. Pribadi, budaya masyarakat serta kegiatan fisik manusia sangat dipengaruhi oleh alam. Alam memiliki unsur Triguna juga akan mempengaruhi semua pribadi dan aktivitas manusia. Alam memiliki musim maka manusia akan mengatur hidup dan fisiknya menyesuaikan dengan musim yang ada. Contoh sederhana manusia menciptakan kalender untuk pengaturan bercocok tanam bagi masyarakat agraris. Manusia menciptakan berbagai alat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Matahari serta planet-planet di semesta memiliki jenis guna yang berbeda-beda, perputaran planet-planet ini mempengaruhi posisi kedekatan dengan bumi. Masing-masing posisi ini akan memberikan pengaruh yang berbeda pada manusia di bumi. Sehingga di Bali kita mengenal pedewasan ( hari baik/buruk untuk aktivitas tertentu) yang bersumber pada pengaruh guna masing-masing posisi planet tersebut. Sebaliknya segala aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi kondisi alam. Kondisi sekarang dengan ulah sebagian manusia yang merusak alam dan membabat habis hutan menyebabkan rusaknya siklus perputaran air. Pembangunan yang tidak memperhitungkan tata lingkungan menyebabkan bencana alam banjir dan kebakaran. Penggunaan zat kimia yang merusak lapisan ozon dan polusi dari hasil pembakaran yang dilakukan manusia menciptakan rumah kaca sehingga terjadi pemanasan global.

Intinya bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh alam dan sebaliknya juga hasil aktivitas manusia tersebut akan mempengaruhi alam