2
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2017), Kuta, Bali, INDONESIA, 14 15 Desember 2017 MICROSCOPIC STRUCTURE OF YLEBCO SUPERCONDUCTORS WITH Ag DOPANT Ida Bagus Alit Paramarta 1) , I Wayan Supardi 2) 1, 2 Department of Physics, Faculty of Mathemetics and Natural Science [email protected] P300 METODOLOGI PENELITIAN Metode sintesis yang digunakan adalah metode kimia basah, dengan langkah-langkah seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram alir proses sintesis superkonduktor YLEBCO KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan : bahwa Semakin besar penambahan unsur Eu dan La, dan semakin panjang waktu sintering yang diberikan, maka Fraksi volume superkonduktor YELBCO-123 terdoping Ag semakin besar (dari 68 sampai 79%), nilai intensitas puncak semakin tinggi. Pada penelitian ini telah berhasil mensintesis superkonduktor YELBCO terdoping Ag dengan ukuran partikel dalam skala nanometer (dari 78 sampai 95 nm). DAFTAR PUSTAKA UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada pihak pemberi dana HUPS UNUD. PENDAHULUAN Superkonduktor suhu tinggi (La 2 BaCuO 4 ) pada tahun 1986 oleh Berdnorz dan Muller dengan suhu kritis 30 K. Sejak saat itu penelitian bahan superkonduktor mulai bangkit setelah hampir 60 tahun mengalami kevakuman. Pada tahun 1987, Wu dan kawan-kawan mengganti ion La +3 dengan ion Y +3 , hasilnya ternyata mampu meningkatkan suhu kritis dari 30 K menjadi 90 K. Superkonduktor berbasis Yttrium tersebut dikenal dengan Y-123 atau YBCO dengan stoikiometri senyawa YBa 2 Cu 3 O 7-. Penelitian bahan superkonduktor tersebut semakin gencar dilakukan mengingat aplikasi yang luar biasa dari bahan tersebut yang dapat diterapkan untuk kesejahteraan manusia, seperti transportasi (magnetic levitation), energi (Superconducting Magnetic Energy Storage Systems) [P. Tixador, 2010] dan daya (trasmission cable system) [L. Rostila, 2006]. Superkonduktor YBCO sangat berpeluang dalam aplikasi karena mempunyai suhu kritis tinggi (90 K), tahan terhadap pengaruh lingkungan dan proses sintesisnya sangat mudah dan sederhana. Permasalahan peneliti sampai saat ini adalah bagaimana meningkatkan suhu kritis, rapat arus kritis dan medan magnetik kritis bahan tersebut. Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis nanokristal superkonduktor sistem YLEBCO dengan doping unsur Ag untuk meningkatkan rapat arus kritis dan medan magnetik kritis bahan. Proses sintesis dilakukan dengan menggunakan metode kimia basah dengan menambahkan asam nitrat (HNO 3 ) [WG Suharta, 2013]. . HASIL PENELITIAN Hasil karakterisasi X-ray diffraction (XRD) memperlihatkan fasa yang didominasi oleh fase superkonduktor YLEBCO. Penimbangan Bahan (Y 2 O 3 , BaCO 3 , La 2 O 3 , Eu 2 O 3 , CuO) Karakterisasi XRD, FTIR, SEM Pencampuran dan pengadukan dengan HNO 3 Pemanasan pada 100 o C selama 1 jam Kalsinasi pada 600 o C selama 3 jam Sintering pada 850 o C selama 3 jam Gambar 2. Hasil karakterisasi TEM Gambar 2. Spektrum XRD sampel Bi 2 Sr 2 (Gd 1-x Ca 1+x )Cu 3.05 O z dengan x : 0.1 dan 0.3 pada suhu sintering 850 o C selama 2 jam Gambar 3. Hasil karakterisasi FTIR P. Tixador (2010), Development of superconducting power devices in Europe, Physica C 470 : 971-979. L. Rostila, J. Lehtonen, M. Masti, N. Lallouet, J.M. Saugrain, A. Allais, K. Schippl,, G. B. F. Schmidt, G. Marot, A. Ravex, A. Usoskin, F. Gomory, B. Klincˇok, J., et al. (2006), Design of a 30 m long 1 kA 10 kV YBCO cable, Supercond. Sci. Technol. 19 : 418. W.G. Suharta, H. Mugirahardjo, S. Pratapa, D. Darminto, S. Suasmoro (2013), X-ray and high-resolution neutron diffraction studies on Nd x Y 1-x Ba 2 Cu 3 O 7-δ superconductors, Journal Superconductivity and Novel Magnetism, 26, 11, 3209-3214. Sampelr5r a(Å) b(Å) c(Å) YLEBCO(0.05) 3.830462 (1) 3.890780 (0) 11.656456 (0) YLEBCO(0.10) 3.833925 (0) 3.891197(1) 11.666716 (5) YLEBCO(0.15) 3.836218 (2) 3.893372 (5) 11.682035 (9) 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 %T cm -1 Hasil karakterisasi TEM diperlihatkan pada Gambar 2. Hasil perhitungan dengan Menggunakan persamaan Scherrer diperoleh ukuran partikel 78-95 nm. Kehadiran puncak serapan yang muncul pada hasil FTIR adalah pada kisaran bilangan gelombang 3739.97, 3533.59, 2987.74, 2873.94, 2281.79, 1797.66, 1743.66, 1705.07, 1514.12, 1238.30, 1082.07, 952.84, 542.00, 505.35 dan 443.63 cm -1 . Bilangan-bilangan gelombang tersebut berkaitan dengan serapan bending vibration CO 3 2- , vibration M-O dan streching C-H. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Intensity (a.u) 2 Tabel 1. Nilai parameter kisi sebagai hasil refinement spektrum XRD

IDA BAGUS ALIT PARAMARTA - erepo.unud.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDA BAGUS ALIT PARAMARTA - erepo.unud.ac.id

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2017), Kuta, Bali, INDONESIA, 14 – 15 Desember 2017

MICROSCOPIC STRUCTURE OF YLEBCO SUPERCONDUCTORS

WITH Ag DOPANT

Ida Bagus Alit Paramarta 1) , I Wayan Supardi2)

1, 2 Department of Physics, Faculty of Mathemetics and Natural Science

[email protected]

P300

METODOLOGI PENELITIANMetode sintesis yang digunakan adalah metode kimia basah, dengan

langkah-langkah seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir proses sintesis superkonduktor YLEBCOKESIMPULANDari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan : bahwa

Semakin besar penambahan unsur Eu dan La, dan semakin panjang

waktu sintering yang diberikan, maka Fraksi volume superkonduktor

YELBCO-123 terdoping Ag semakin besar (dari 68 sampai 79%), nilai

intensitas puncak semakin tinggi. Pada penelitian ini telah berhasil

mensintesis superkonduktor YELBCO terdoping Ag dengan ukuran

partikel dalam skala nanometer (dari 78 sampai 95 nm).

DAFTAR PUSTAKA

UCAPAN TERIMAKASIHPenulis menghaturkan banyak terimakasih kepada pihak pemberi

dana HUPS UNUD.

PENDAHULUANSuperkonduktor suhu tinggi (La2BaCuO4) pada tahun 1986 oleh

Berdnorz dan Muller dengan suhu kritis 30 K. Sejak saat itu penelitian

bahan superkonduktor mulai bangkit setelah hampir 60 tahun mengalami

kevakuman. Pada tahun 1987, Wu dan kawan-kawan mengganti ion La+3

dengan ion Y+3, hasilnya ternyata mampu meningkatkan suhu kritis dari 30

K menjadi 90 K. Superkonduktor berbasis Yttrium tersebut dikenal dengan

Y-123 atau YBCO dengan stoikiometri senyawa YBa2Cu3O7-∂.

Penelitian bahan superkonduktor tersebut semakin gencar dilakukan

mengingat aplikasi yang luar biasa dari bahan tersebut yang dapat

diterapkan untuk kesejahteraan manusia, seperti transportasi (magnetic

levitation), energi (Superconducting Magnetic Energy Storage Systems) [P.

Tixador, 2010] dan daya (trasmission cable system) [L. Rostila, 2006].

Superkonduktor YBCO sangat berpeluang dalam aplikasi karena

mempunyai suhu kritis tinggi (90 K), tahan terhadap pengaruh lingkungan

dan proses sintesisnya sangat mudah dan sederhana. Permasalahan

peneliti sampai saat ini adalah bagaimana meningkatkan suhu kritis, rapat

arus kritis dan medan magnetik kritis bahan tersebut.

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis nanokristal

superkonduktor sistem YLEBCO dengan doping unsur Ag untuk

meningkatkan rapat arus kritis dan medan magnetik kritis bahan. Proses

sintesis dilakukan dengan menggunakan metode kimia basah dengan

menambahkan asam nitrat (HNO3) [WG Suharta, 2013]. .

HASIL PENELITIAN

Hasil karakterisasi X-ray diffraction (XRD) memperlihatkan fasa yang

didominasi oleh fase superkonduktor YLEBCO.

Penimbangan Bahan

(Y2O3, BaCO3, La2O3, Eu2O3, CuO)

Karakterisasi

XRD, FTIR, SEM

Pencampuran dan

pengadukan dengan HNO3

Pemanasan pada 100oC

selama 1 jam

Kalsinasi pada

600oC selama 3 jam

Sintering pada 850oC

selama 3 jam

Gambar 2. Hasil karakterisasi TEM

Gambar 2. Spektrum XRD sampel Bi2Sr2(Gd1-xCa1+x)Cu3.05Oz dengan x : 0.1

dan 0.3 pada suhu sintering 850oC selama 2 jam

Gambar 3. Hasil karakterisasi FTIR

P. Tixador (2010), Development of superconducting power devices in Europe,

Physica C 470 : 971-979.

L. Rostila, J. Lehtonen, M. Masti, N. Lallouet, J.M. Saugrain, A. Allais, K.

Schippl,, G. B. F. Schmidt, G. Marot, A. Ravex, A. Usoskin, F. Gomory, B.

Klincˇok, J., et al. (2006), Design of a 30 m long 1 kA 10 kV YBCO cable,

Supercond. Sci. Technol. 19 : 418.

W.G. Suharta, H. Mugirahardjo, S. Pratapa, D. Darminto, S. Suasmoro

(2013), X-ray and high-resolution neutron diffraction studies on NdxY1-xBa2Cu3

O7-δ superconductors, Journal Superconductivity and Novel Magnetism, 26,

11, 3209-3214.

Sampelr5r a(Å) b(Å) c(Å)

YLEBCO(0.05) 3.830462 (1) 3.890780 (0) 11.656456 (0)

YLEBCO(0.10) 3.833925 (0) 3.891197(1) 11.666716 (5)

YLEBCO(0.15) 3.836218 (2) 3.893372 (5) 11.682035 (9)

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

%T

cm-1

Hasil karakterisasi TEM diperlihatkan pada Gambar 2. Hasil

perhitungan dengan Menggunakan persamaan Scherrer diperoleh

ukuran partikel 78-95 nm.

Kehadiran puncak serapan yang muncul pada hasil FTIR adalah pada

kisaran bilangan gelombang 3739.97, 3533.59, 2987.74, 2873.94,

2281.79, 1797.66, 1743.66, 1705.07, 1514.12, 1238.30, 1082.07,

952.84, 542.00, 505.35 dan 443.63 cm-1. Bilangan-bilangan

gelombang tersebut berkaitan dengan serapan bending vibration CO32-

, vibration M-O dan streching C-H.

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Inte

nsity (

a.u

)

2

Tabel 1. Nilai parameter kisi sebagai hasil refinement spektrum XRD

Page 2: IDA BAGUS ALIT PARAMARTA - erepo.unud.ac.id

IDA BAGUS ALIT PARAMARTA