144
i HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN Kasus Pada CV. JOGJA HARPEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Fransiska Indah Fitri Kurniawati NIM :011334119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN … · aku menjadi aku yang sekarang ini. P enulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik

  • Upload
    hakien

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA

DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN Kasus Pada CV. JOGJA HARPEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Fransiska Indah Fitri Kurniawati

NIM :011334119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

MOTTO dan PERSEMBAHAN

“ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat: ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Marilah pada ku, smua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”(Mat 7:7-8, 11:28). “ Hidup adalah suatu perjuangan, beranilah mencobanya. Jangan memperkenankan diri sendiri dikecewakan oleh kegagalan sepanjang anda telah melakukan yang terbaik”(Bunda Teresa). “ Kegagalan masa lalu merupakan pedoman bagi kesuksesan di masa datang”(Anonim). “ Kepuasan terletak pada usaha bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakikki”(Mahatma Gandhi).

PERSEMBAHAN; • Yesus Kristus penolong sejatiku • Ayahanda(alm) dan Ibunda tercinta • Kakak-kakakku : mbak Lusi dan mas Alex

tersayang • My love Wawan • Adikku tersayang Cindi • Sahabat-sahabatku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan di dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Desember 2006

Penulis

Fransiska Indah Fitri Kurniawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

ABSTRAK

HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIESI PENGELOLAAN MODAL KERJA

DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN Studi kasus pada CV. Jogja Harpen

Fransiska Indah Fitri Kurniawati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) pengelolaan modal kerja sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja sudah efisien; (3) ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan; (4) ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan.

Penelitian ini dilakukan di CV. Jogja Harpen yang beralamatkan di Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman pada bulan April 2006.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja, untuk menjawab permasalahan kedua adalah analisis perputaran modal kerja dan analisis trend, untuk menjawab permasalahan yang ketiga dan keempat adalah analisis Product Moment dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pengelolaan modal kerja perusahaan periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja perusahaan periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efisien; (3) ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan (t hitung = 2,39 > t tabel = 2,35); (4) ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan (t hitung = 9,00 > t tabel = 2,35).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN EFECTIVENESS AND EFFICIENCY OF THE CAPITAL MANAGEMENT AND COMPANY’S RENTABILITY

A Case Study at “CV. Jogja Harpen”

Fransiska Indah Fitri Kurniawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2006

The purpose of this research were to know whether or not : (1) the capital management was already effective; (2) the capital management was already efficient; (3) there was any correlation between affectiveness of the capital management and company’s rentability; (4) there was any correlation between efficiency of the capital management and company’s rentability.

This research was conducted at “CV. Jogja Harpen”, Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman in April 2006. The methods used to collect data were interviews, documentation and observation. The data processing used to answer the first problem was resource analysis and work capital using, the second problem was capital rotation and trend analysis, the third and fourth problems was correlation analysis Product Moment with significant level 5%.

Based on the research the results were as follows : (1) the capital management in 2001 – 2005 was effective; (2) the capital management in 2001 – 2005 was efficient; (3) there was a correlation between affectiveness of the capital management and company’s rentability (t count = 2.39 > t table = 2.35); (4) there was a correlation between efficiency of the capital management and company’s rentability (t count = 9,00 > t table = 2,35).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL

KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari, banyak pihak yang telah memberikan perhatian,

bantuan, ide, dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu, perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adi Susilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak L Saptono, S. Pd., M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan saran, bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo., S.E., M. Si., selaku dosen pembimbing II

yang telah banyak memberikan saran, binbingan, dan pengarahan selama

penulisan skripsi.

6. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku dosen tamu dan penguji,

terimakasih atas partisipasinya dalam penulisan skripsi.

7. Para karyawan CV. Jogja Harpen yang telah membantu penulis dalam

mengumpulkan data-data guna penyusunan skripsi ini.

8. Ibunda Christina Suparmi “terima kasih atas doa, cinta, support, perhatian

serta perjuangan yang tak kenal lelah sehingga ananda berhasil

menyelesaikan studi. Ananda akan berusaha untuk mewujudkan harapan

ibunda”.

9. Bapak Matheus Pariman (Alm) “terima kasih untuk semua yang telah

diberikan untuk ananda, terima kasih bapak selalu sabar menghadapi aku

maaf aku baru lulus dan belum bisa buat bapak bahagia dan bangga sama

aku”.

10. Kakak-kakakku (mbak Lusi dan mas Alex) terima kasih untuk

persaudaraan dan cintanya serta dorongan dan bantuannya yang telah

diberikan selama ini.

11. Cindi “cemplux’s” terima kasih telah membuat rumahku ceria. Semoga

menjadi anak yang cerdas dan nurut. Mbak sayang cindi.

12. My lovely Wawan “kita masing-masing adalah pribadi yang berbeda tapi

kita harus berjalan dalam perbedaan itu dan menjadi sama”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

13. Untuk teman-teman PAK C’01 (Koco, Sunu, si Jo, Thomas, Ria, Fita, Wiwid,

Totok, dan lain- lain) juga untuk mbak Nana, Lina, dan Lia terima kasih untuk

persahabatannya.

14. Semua teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang pernah

masuk dalam duniaku, terimakasih karena telah membantuku berproses hingga

aku menjadi aku yang sekarang ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa

mendatang. Di tengah keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap

kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 5 Desember 2006

Penulis

Fransiska Indah Fitri Kurniawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………… v

ABSTRAK ……………………………………………………………… vi

ABSTRACT ……………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………… viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1

B. Batasan Masalah ……………………………………… 5

C. Rumusan Masalah ……………………………………… 5

D. Tujuan Penelitian ……………………………………… 6

E. Manfaat Penelitian ……………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………… 7

A. Modal Kerja ……………………………………………… 7

B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 21

C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja ……………… 22

D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ……………………… 23

E. Alat untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

F. Analisa Trend ……………………………………… 26

G. Rentabilitas ……………………………………………… 27

H. Kerangka Berpikir ……………………………………… 28

I. Hipotesis ……………………………………………… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………… 31

A. Jenis Penelitian ……………………………………… 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………… 31

C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………… 31

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 32

E. Teknik Analisis Data ……………………………… 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………… 41

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……………… 41

B. Organisasi Perusahaan ……………………………… 42

C. Personalia Perusahaan ……………………………… 44

D. Keuangan ……………………………………………… 45

E. Produksi dan Pemasaran ……………………………… 45

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………… 47

A. Deskripsi Data ……………………………………… 47

B. Analisis Data ……………………………………… 51

1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja……… 51

2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ……………… 68

3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja

dengan Rentabilitas ……………………………… 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

4. Hubungan Antara Efisiendi Pengelolaan Modal Kerja

dengan Rentabilitas ……………………………… 102

C. Pembahasan ……………………………………………… 106

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ……… 128

A. Kesimpulan ……………………………………………… 128

B. Keterbatasan Penelitian ……………………………… 129

C. Saran ……………………………………………… 130

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 131

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Segala bentuk kegiatan akan ada artinya jika mempunyai arah, tujuan

atau sasaran. Dalam fungsi-fungsi operasional perusahaan, masing-masing

bagian mempunyai tujuan yang spesifik. Namun secara umum, tujuan tersebut

harus mengacu kepada sasaran perusahaan. Tujuan umum perusahaan tersebut

antara lain adalah optimalisasi produksi, optimalisasi penjualan dan

maksimalisasi keuntungan. Selain mengupayakan tujuan-tujuan tersebut,

perusahaan juga menginginkan adanya kontinuitas dan perkembangan yang

baik dalam usahanya.

Dalam rangka merealisasi semua tujuannya itu, usaha perusahaan

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor extern maupun intern. Faktor

extern misalnya dengan persaingan yang semakin tajam di tengah-tengah era

perkembangan perekonomian dan dunia usaha yang semakin modern dewasa

ini. Mengenai faktor intern, salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah

masalah yang berkaitan dengan pembelanjaan. Hal ini karena pembelanjaan

merupakan salah satu fungsi perusahaan yang memegang peranan penting di

samping fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi produksi, pemasaran, maupun

personalia.

Fungsi pembelanjaan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi

lainnya sebab jika terjadi kegagalan dalam memperoleh laba atau modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

misalnya, hal ini akan menghambat pembelian bahan mentah yang selanjutnya

dapat menghambat proses produksi, sampai pada pemasaran dari produksinya.

dalam proses penarikan tenaga kerja terampil dan kegiatan sales promotion.

Kurangnya dana juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan.

Jadi secara singkat masalah pembelanjaan erat kaitannya dengan masalah-

masalah pembelian, produksi, penjualan, personalia dan masalah-masalah lain

yang berhubungan dengan fungsi perusahaan.

Setiap jenis usaha membutuhka n modal untuk membiayai operasinya

agar kontinuitas perusahaan dapat dijaga. Ada bagian modal yang harus

tersedia untuk digunakan sebagai penggerak usaha yaitu untuk membelanjai

operasinya sehari-hari. Bagian modal ini disebut modal kerja. Penggunaan

modal kerja antara lain dapat berbentuk memberi uang muka pembelian bahan

mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya. Dana yang

dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat segera kembali menjadi uang

uang tunai lagi dalam jangka relatif pendek melalui penjualan hasil produksi

dan selanjutnya akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasinya

kembali. Jadi modal kerja merupakan dana yang tertanam dalam aktiva lancar.

Adalah tugas manajemen untuk menentukan modal kerja yang cukup

sesuai dengan kebutuhan, sehingga perusahaan dapat bekerja secara ekonomis

dan tidak mengalami kesulitan atau krisis keuangan. Modal kerja yang cukup

adalah modal kerja yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dari yang

dibutuhkan. Modal kerja yang terlalu besar terutama dalam bentuk kas dan

surat-surat berharga, misalnya adanya dana yang menganggur, pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

yang rendah, investasi pada proyek yang tidak perlu, atau fasilitas pabrik dan

perlengkapannya yang tidak perlu. Kondisi tersebut menunjukkan dana tidak

digunakan secara produktif yang berdampak pada operasi perusahaan yang

tidak efisien. Sedangkan jumlah modal kerja yang terlalu kecil akan

menimbulkan kesulitan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya

dan kegiatan operasional perusahaan bisa terhambat. Keadaan seperti itupun

kurang efisien dan kurang menguntungkan perusahaan. Untuk itu dibutuhkan

adanya pengaturan kebutuhan modal kerja yang ideal, sehingga efisiensi

penggunaan modal kerja dapat direalisasi.

Pada perusahaan yang sedang mengalami perkembangan, tentunya

membutuhkan modal kerja yang semakin besar untuk membiayai operasinya

yang semakin meningkat. Sejalan dengan meningkatnya jumlah kebutuhan

modal kerja faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan

perusahaan menggunakan dana. Kemampuan perusahaan menggunakan dana

tercermin dari perputaran modal kerjanya, yaitu perputaran kas, piutang, dan

persediaan. Tinggi atau rendahnya perputaran modal kerja selanjutnya akan

berdampak pada hasil penjualan.

Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan dalam perusahaan

tersebut, maka manajemen perlu mengelola modal kerjanya dengan baik.

Salah satu bentuk penilaian terhadap pengelolaan modal kerja adalah dengan

melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pengelolaan modal kerja.

PT JOGJA HARPEN merupakan perusahaan yang sedang berkembang,

hal ini dapat dilihat dari jumlah produksinya yang semakin meningkat per

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

tahun. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang maka perlu

memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja yang

ada dalam perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi

kegiatan produksi perusahaan yang berdampak pada perolehan laba

perusahaan. Laba yang besar belum menjamin keberhasilan perusahaan dalam

mengelola modal kerja, tetapi ditunjukkan dalam kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba. Cara perusahaan menghasilkan laba dapat

menunjukkan tingkat efektivitas pengelolaan modal kerja yaitu kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal kerja sehingga tidak terjadi kekurangan

modal kerja yang mengganggu kegiatan perusahaan. Selain itu dalam

mengelola modal kerja harus efisien yaitu modal kerja yang tersedia

digunakan secara penuh tidak ada yang menganggur dan tidak terjadi

pemborosan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien dan efektif apabila

rentabilitas perusahaan tiap tahun mengalami peningkatan. Tingkat efisiensi

yang tinggi dapat dicapai apabila organisasi memusatkan aktivitas pada

bidang yang memiliki keunggulan (Ambar Kusuma Astuti,2001: 78). Apabila

rentabilitas perusahaan setiap tahun mengalami fluktuasi maka akan timbul

masalah yaitu apakah efisiensi dan keefektifan pengelolaan modal kerja dalam

perusahaan semakin efisien dan efektif atau semakin tidak efisien dan tidak

efektif, serta bagaimana hal ini dapat tejadi. Rentabilitas PT JOGJA HARPEN

setiap tahun selalu berfluktuasi sehingga menimbulkan masalah apakah PT

JOGJA HARPEN semakin efisien dan efektif atau tidak. Masalah ini penting

untuk dipecahkan oleh perusahaan agar efisiensi dan keefektifan pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

modal kerja pada waktu yang akan datang dapat lebih ditingkatkan sehingga

perusahaan dapat bekerja lebih baik dan pengelolaan modal kerja perusahaan

dapat semakin efisien.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini mengambil judul

"Analisis Hubungan Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja

dengan Rentabilitas Perusahaan” dan merupakan studi kasus pada PT

JOGJA HARPEN.

B. Batasan Masalah

Mengingat betapa banyak pengertian mengenai modal kerja penulis

membatasi permasalahan pada pengelolaan modal kerja bersih. Yang

dimaksud dengan modal kerja bersih adalah kelebihan aktiva lancar di atas

hutang lancar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dalam penelitian

ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun

2001 sampai 2005 sudah efektif?

2. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun

2001 sampai 2005 semakin efisien?

3. Apakah ada hubungan positif antara efektivitas pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas ekonomi perusahaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

4. Apakah ada hubungan positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas ekonomi perusahaan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasar rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui ketepatan pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA

HARPEN dari tahun 2001 sampai 2005.

2. Untuk mengetahui efisiensi pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA

HARPEN.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara keefektifan pengelolaan

modal kerja dengan rentabilitas ekomomi perusahaan.

4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara efisiensi pengelolaan

modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengevaluasi efisiensi

penggunaan modal kerja perusahaan.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan ilmiah.

3. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja

Masalah modal kerja erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-

hari. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk

beroperasi seekonomis mungkin dan terhindar dari kesulitan keuangan.

Mengenai pengertian modal kerja, berikut ini terdapat beberapa pendapat

yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

a. Weston dan Brigham (1993: 410)

Modal kerja adalah investasi perusahaaan pada aktiva jangka pendek (kas dan sekuritas) yang mudah dipasarkan (persediaan dan piutang usaha).

b. Alex Nitisemito (1993: 7)

Modal kerja adalah aktiva -aktiva jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari pada suatu perusahaan.

c. Bambang Riyanto

1) Konsep Kuantitatif

Yaitu konsep yang mendasarkan pada kuantitas dari dana yang

tertanam dalam unsur -unsur aktiva lancar dimana aktiva ini

merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula

atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan dapat

bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dalam konsep ini menganggap

bahwa modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar atau disebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

modal kerja bruto (gross working capital).

2) Konsep Kualitatif

Bila konsep kuantitatif modal kerja hanya dikaitkan dengan besarnya

jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini pengertian

modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar

atau hutang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka

sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi

kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian

aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karenanya maka

modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar

yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan

kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Modal kerja dalam

pengertian ini sering disebut modal kerja netto (net working capital).

3) Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan

pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan

adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Namun

demikian tidak semua pendapatan atau dana laba tersebut diterima

pada suatu periode akuntansi, tetapi mungkin baru akan

menghasilkan pendapatan pada periode -periode mendatang. Dalam

hubungan ini dapat dikemukakan penggolongan modal kerja menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

fungsi bekerjanya, yaitu:

a) Modal Kerja (working capital), yaitu dana yang digunakan untuk

menghasilkan current income sesuai dengan tujuan utama

perusahaan. Misalnya: kas, inventory, depresiasi.

b) Modal kerja potensiil (potential working capital), yaitu dana

yang digunakan untuk menghasilkan current income tetapi tidak

sesuai dengan maksud utama perusahaan tersebut. Modal ini

dapat mudah diuangkan, yang selanjutnya dapat diinvestasikan

kembali. Misalnya: dana yang ditanamkan dalam surat-surat

berharga atau efek dan keuntungan lainnya.

c) Bukan modal kerja (non working capital), yaitu dana yang tidak

menghasilkan current income, atau kalau menghasilkan current

income adalah tidak sesuai dengan maksud utama didirikannya

perusahaan. Misalnya: tanah, bangunan, mesin.

2. Fungsi Modal Kerja

Dari beberapa definisi modal kerja di atas, maka dapat diketahui

arti moda kerja pada dasarnya merupakan kekayaan atau aktiva yang

diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari agar

perusahaan dapat terus berjalan secara kontinu. Aktiva yang telah

dikeluarkan tersebut diharapkan dapat masuk kembali ke perusahaan dalam

jangka pendek melalui hasil penjualan barang produksinya, yang

selanjutnya akan dikeluarkan lagi untuk membiayai perusahaan berikutnya.

Demikian kekayaaan tersebut akan berputar terus setiap periodenya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

sepanjang hidup perusahaan.

Tersedianya modal kerja yang terlalu besar menunjukkan adanya

dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi

perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan

telah disia -siakan. Sedang tersedianya modal kerja yang terlalu kecil dapat

menimbulkan kemacetan pada perusahaan karena kurangnya dana untuk

pembelian bahan baku, pembayaran tenaga kerja, dan lain-lain. Oleh

karena itu, modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup, agar

memungkinkan perusahaan beroperasi secara ekonomi atau efisien dan

tidak mengalami kesulitan keuangan. Misalnya dapat menutup kerugian-

kerugian dan dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa

membahayakan keadaan keuangan perusahaan.

Modal kerja yang tersedia dalam jumlah yang cukup juga

memberikan manfaat lain sebagai berikut (Munawir, 1998: 116):

a. Melindungi perusahaan dari akibat buruk atau krisis modal kerja karena turunnya nilai aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

c. Memungkinkan dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.

d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk dapat melayani para konsumennya.

e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para pe langgannya.

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

3. Jenis-jenis Modal Kerja

W.B. Taylor menggolongkan modal kerja sebagai berikut (Bambang

Riyanto, 2001: 61):

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk

dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancara usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam : 1) Modal kerja primer (Primary working capital)

Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahaanya.

2) Modal kerja normal (Normal Working Capital) Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal atau dalam artian dinamis. Misal suatu perusahaan selama empat atau lima bulan rata-rata perbulannya mempunyai produksi 1000 unit maka dapat dikatakan luas produksi normalnya adalah 1000 unit. Kemudian bila ternyata selama empat atau lima bulan berikutnya luas produksi rata -rata perbulannya 2000 unit, maka luas produksi normalnya pun berubah menjadi 2000 unit.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan: 1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktasi musim.

2) Modal Kerja Siklis ( Cyclical Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi

konjungur. 3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Modal Kerja

Modal kerja yang cukup memang sangat penting suatu perusahaan,

tetapi untuk menentukan berapa modal kerja yang dianggap cukup bagi

suatu perusahaan bukankah merupakan hal yang mudah, karena modal

kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi

oleh beberapa faktor sebagai berikut (Munawir, 1983: 117):

a. Sifat/ type perusahaan

Modal kerja yang dibutuhkan jenis perusahaan jasa akan relati

lebih rendah dari jenis perusahaan industri. Hal ini karena perusahaan

jasa biasanya tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas,

piutang, maupun persediaan. Sedang pada perusahaan industri harus

mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar

perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya sehari-

hari. Sedang di antara perusahaan industri, maka perusahaan yang

memprodusir barang akan membutuhkan modal kerja yang lebih besar

dari perusahaan perdagangan/ eceran, karena harus mengadakan

investasi yang relatif besar dalam bahan baku, barang dalam proses,

dan persediaan barang jadi.

b. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang

yang akan dijual serta harta per -satuan dari barang tersebut.

Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau

untuk memperoleh barang tersebut, maka makin besar juga modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

kerja yang dibutuhkan.

c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan

Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian

menguntungkan, makin sedikit uang yang harus diinvestasikan dalam

persediaan bahan ataupun barang dagangan dan sebaliknya.

d. Syarat penjualan

Semakin lunak kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan

kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah

modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang. Untuk

memperkecil resiko adanya piutang yang tak tertagih, sebaiknya

diberikan potongan tunai pada para pembeli, karena dengan demikian

pembeli akan tertarik untuk segera membayar hutangnya apa periode

diskonto tersebut.

e. Tingkat perputaran persediaan

Yaitu menunjukkan berapa kali persediaan tersebut akan diganti

dalam arti dibeli atau dijual kembali. Makin tinggi tingkat perputaran

persediaan, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang

harus diinvestasikan dalam persediaan) makin rendah.

Jadi pada pokoknya besar kecilnya modal kerja tergantung pada

dua faktor yaitu (Bambang Riyanto,2001:64):

a. Periode perputaran/ periode berikutnya modal kerja. Yaitu meliputi

jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan, lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

proses produksi, lama penyimpanan barang jadi di gudang, dan jangka

waktu penerimaan piutang.

b. Pengeluaran kas rata -rata setiap harinya. Merupakan jumlah

pengeluaran kas setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan

mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya

lainnya.

Meskipun jumlah pengeluaran setiap harinya tetap, tetapi periode

perputarannya makin lama, sehingga jumlah modal kerja yang dibutuhkan

akan makin besar. Demikian juga meskipun periode perputarannya tetap,

tetapi jumlah pengeluarannya tetap, tetapi jumlah pengeluaran kas tiap

harinya makin besar, maka kebutuhan modal kerjanya pun makin besar.

5. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Apabila perusahaan hanya menjalankan usaha satu kali saja maka

kebutuhan modal kerjanya cukup sebesar modal kerja yang dikeluarkan

selama satu periode perputaran saja, tetapi tidak demikian pada umumnya

perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan biasanya untuk seterusnya di

mana setiap hari terdapat aktivitas usaha, sehingga jumlah modal kerja

yang dibutuhkan minimal sebesar modal pengeluaran setiap harinya

dikalikan dengan periode perputarannya.

Perhitungan kebutuhan modal kerja tersebut dirumuskan sebagai

berikut (Bambang Riyanto, 2001:65):

Kebutuhan modal kerja

= Pengeluaran kas/hari

x Periode terikatnya modal kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:40)

perhitungan kebutuhan modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kebutuhan = Periode Perputaran x Rata-rata Pengeluaran Modal Kerja Modal Kerja Kas per Periode

6. Unsur-Unsur Modal Kerja

Modal kerja merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi

suatu perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat

memenuhi kebutuhan untuk kegiatan sehari-harinya dan kewajiban

lainnya. Adapun yang termasuk unsur modal kerja adalah aktiva lancar

(current assets) dan hutang lancar (current liabilities). Maka yang perlu

diketahui adalah komponen-komponen yang ada pada current assets dan

current liabilities itu sendiri.

Current assets itu meliputi (Nur Fatah, 1992 : 1):

a. Persediaan (Inventories Stocks)

Persediaan ini meliputi:

- Bahan baku (row material)

- Barang dalam proses (work in process)

- Barang jadi (finished goods)

b. Piutang dagang (Debitors or Account Receivable)

Merupakan piutang jangka pendek perusahaan, biasanya berasal dari

penjualan kredit.

c. Porsekot (Prepayment of Expenses Paid Advanced)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Merupakan biaya yang telah dibayar sebelum barang atau pelayanan

diterima.

d. Investasi Jangka Pendek (Short-Term Investment)

Merupakan surplus kas yang ditanamkan pada waktu jangka pendek

yang lain.

e. Kas (Cost and Bank Balances)

Rekening ini meliputi uang tunai yang ada pada bank-bank dalam

bentuk deposito ataupun current account.

Sedangkan yang merupakan kewajiban angka pendek yang harus

dipenuhi perusahaan dalam jangka waktu kira-kira dari satu tahun, meliputi:

a. Hutang Dagang (Trade Creditors)

Merupakan sumber pembelanjaan jangka pendek, biasanya tidak lebih

dari dua bulan.

b. Biaya Yang Harus Dibayar (Accrued Expenses)

Merupakan hutang terhadap pelayanan atau servis yang diperoleh,

misalnya hutang sewa, gaji, bunga dan sebagainya.

c. Pinjaman Bank (Bank Loans)

Merupakan pinjaman pada Bank yang berjangka waktu pendek,

misalnya tiga atau enam bulan dan sebagainya.

d. Hutang divident (Proposed Divident)

Divident akhir biasanya belum dibagi sampai rapat umum tahunan

(Annual General Meeting).

e. Hutang Jangka Pendek (Short-Term Loans)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Merupakan hutang yang diperoleh dari pihak luar dalam jangka pendek.

f. Hutang Pajak (Tax Payment Due)

Merupakan tanggungan pajak yang harus dibayar dalam jangka waktu

satu tahun.

Pada umumnya komponen modal kerja suatu perusahaan

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Suwartoyo, 1998:30):

a. Sifat dari perusahaan itu sendiri. b. Faktor-faktor ekonomi seperti kegiatan industri nasional secara

keseluruhan. c. Pengaruh pemerintah terhadap pengendalian kredit. d. Tingkat bunga bank dan jumlah uang yang beredar. e. Tersedianya bahan mentah. f. Kebijaksanaan yang ada dalam perusahaan itu sendiri.

7. Perputaran Modal Kerja

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan terus hidup dan dalam

keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dana

diinvestasikan ke kas, piutang dan persediaan yang tercermin dalam

komponen-komponen modal kerja sebagai aktiva lancar, sampai dimana

dana tersebut kembali dalam bentuk uang tunai.

Periode perputaran modal kerja tergantung dari perputaran masing-

masing komponen atau unsur-unsur modal kerja tersebut. Makin pendek

periode perputarannya, atau makin cepat perputarannya, maka makin tinggi

tingkat perputarannya (turn over rate nya).

Periode perputaran barang dagangan adalah lebih pendek

dibanding dengan perputaran barang yang mengalami proses produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Perputaran barang dagangan dapat digambarkan sebagai berikut (Bambang

Riyanto, 2001: 62):

a. Penjualan dengan kredit:

Kas1 → Barang → Piutang → Kas2

↑ ↑ ↑

Pembelian Penjualan Penerimaan uang

b. Penjualan dengan tunai:

Kas1 → Barang → Kas2

↑ ↑

Pembelian Penjualan/Penerimaan uang

Sedang skema perputaran barang yang mengalami proses produksi

adalah sebagai berikut:

Upah Buruh

Kas 1 Barang Jadi → Piutang → Kas 2

Material Penjualan Penerimaan Uang

Proses Produksi

8. Sumber Dana Untuk Modal Kerja

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari

(Munawir, 1998 : 121):

a. Hasil Operasi Perusahaan Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan

perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

operasi perusahaan yaitu dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan

Biaya -biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdiri dari biaya tunai, yang memerlukan pengeluaran uang atau menimbulkan hutang yang juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja, seperti upah, gaji, premi asuransi. Di samping itu ada juga biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya akan menggunakan modal kerja, seperti depresiasi, amortisasi, dan diskonto obligasi maupun aktiva intangibel lainnya. Meskipun biaya-biaya yang ternasuk kelompok kedua ini dalam menentukan net income, tetapi biaya-biaya tersebut harus dikeluarkan dalam menghitung jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan. Proses pembebanan depresiasi dan amortisasi terhadap penghasilan perusahaan merupakan perubahan dari aktiva tetap dan aktiva intangible menjadi modal kerja.

b. Keuntungan dari penjualan sura t-surat berharga (investasi jangka pendek) Penjualan surat berharga yang dimiliki perusahaan akan

memberikan keuntungan, yang akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja dari bentuk surat berharga menjadi uang kas.

Keuangan yang diperole h dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu sumber bertambahnya modal kerja. Sebaliknya bila terjadi kerugian dalam penjualan tersebut maka modal kerja menjadi berkurang. Sedang bila surat-surat berharga tersebut dijual dengan harga jual yang sama dengan harga perolehannya (tidak laba atau tidak rugi), maka besarnya modal kerja tidak akan berubah.

c. Penjualan aktiva tidak lancar Sumber lain penambahan modal kerja adalah hasil penjualan aktiva

tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Bila hasil penjualan tersebut tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, maka akan terjadi adanya modal kerja yang berlebihan.

d. Penjualan saham atau obligasi Yaitu dengan melakukan emisi saham baru atau meminta kepada

para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, atau dengan mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Tapi penjualan obligasi yang terlalu besar dari kebutuhan modal kerja dalam keadaan yang berlebihan.

Di samping sumber-sumber tersebut di atas, sumber lain yang

dapat diperoleh perusahaan untuk menambah aktiva lancarnya (walau tidak

mengakibatkan modal kerja bertambah) misalnya dari pinjaman/kredit dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

bank dan pinjaman-pinjaman jangka pendek lainnya serta hutang dagang

yang diperoleh dari para supplier. Di sini bertambahnya aktiva lancar

dibarengi dengan bertambahnya hutang lancar sehingga modal kerja (dalam

arti net working capital) tidak berubah.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila

(Munawir,1998:123):

a. Adanya kenaikan sektor modal baik dari laba ataupun pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.

b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.

c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan

bertambah yang diimbangi dengan perubahan dalam pos tidak lancar (non

current account).

B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan

laporan keuangan yang menunjukkan kenaikkan dan penurunan modal kerja

dari tahun ke tahun serta menunjukkan penyebab terjadinya kenaikan atau

penurunan modal kerja.

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:49) laporan modal

kerja akan menunjukkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

1. Perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja yaitu perubahan masing-masing pos aktiva lancar atau hutang lancar dan perubahannya secara keseluruhan dalam periode tertentu.

2. Sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja dan dari mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan modal kerja tersebut.

Tujuan perusahaan menyusun laporan perubahan modal kerja adalah

untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama

periode yang bersangkutan. Laporan ini sangat berguna bagi manajemen untuk

mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber

modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Adapun

langkah-langkah dalam menyusun analisis sumber dan penggunaan modal

kerja adalah (Syafarudin Alwi, 1993:229):

1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca. 2. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang dapat

memperbesar dan memperkecil modal kerja. 3. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur dalam laporan rugi laba,

terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek memperbesar dan memperkecil data.

4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja

Peran modal kerja sangat penting dalam perusahaan oleh karena itu

modal kerja harus dikelola secara efektif. Perusahaan yang tidak memiliki

modal kerja yang cukup akan kesulitan memperluas usahanya. Selain itu

perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jika tidak tepat waktu dan akan

menghadapi masalah likuiditas. Investasi modal kerja merupakan proses terus

menerus setelah beroperasi yang dipengaruhi oleh (Agus Sartono, 1990: 149):

1. Tingkat investasi aktiva lancar perusahaan oleh karena itu 2. Proporsi utang jangka pendek yang digunakan 3. Tingkat investasi pada setiap jenis aktiva lancar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

4 Sumber tenaga yang spesifik

Kebutuhan dana meliputi invesatasi aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva lancar dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu aktiva lancar permanen

dan aktiva lancar berfluktuasi. Fluktuasi yang terjadi dipengaruhi oleh siklus

permintaan.

Bagi perusahaan sangat penting menganalisis kebutuhan aktiva lancar

yang permanen dan berfluktuasi. Yang permanen sebesar modal kerja

minimum yang harus tersedia selama satu tahun. Terdapat tiga alternatif

pemenuhan kebutuhan dana yang berkaitan dengan aktiva lancar yaitu(Nur

Fatah,1992:164):

1. Kebijakan Konservatif Peningkatan penjualan biasanya akan diikuti oleh penambahan

current assets. Meningkatnya current assets diperlukan adanya penambahan modal. Modal dapt diperoleh dari modal sendiri dan dari hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

2. Kebijakan Moderat Kebijakan modal kerja moderat dalam memenuhi kebutuhan dana

untuk current assets temporer seluruhnya dipenuhi dengan sumber jangka pendek. Sumber dana jangka panjang digunakan untuk memenuhi fixed assets dan current assets permanen.

3. Kebijakan Agresif Kebijakan ini menggunakan sumber dana jangka panjang untuk

membiayai kebutuhanfixed assets dan sebagian sebagian current asets permanen. Sebagian current assets permanen dan current assets temporer dipenuhi dari sumber dana jangka pendek.

Efektivitas pengelolaan modal kerja dapat diketahui dengan

menggunakan Kebijakan Konservatif. Hal ini dimaksudkan untuk

memperkecil resiko meskipun akan memperkacil keuntungan yang diharapkan

tersedia untuk pemegang saham karena biaya utang jangka panjang lebih besar

dari biaya utang jangka pendek. Biaya utang jangka panjang lebih besar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

resiko jangka pendek.

D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja dalam perusahaan harus diusahakan seefisien

mungkin sehingga kelebihan dana yang ada dapat dialokasikan ke pos-pos lain

yang lebih menguntungkan. Lebih jauh hal ini tentunya dapat menghindarkan

perusahaan dari pemborosan modal kerja/inefisiensi modal kerja yang dapat

mengurangi keuntungan yang diraih perusahaan karena tetap mengeluarkan

dana yang tidak menguntungkan tersebut.

Pada umumnya tiap akhir tahun (satu periode akuntansi), perusahaan

menyusun laporan keuangan, dengan maksud dapat memberikan informasi

keuangan dan kegiatan-kegiatannya kepada yang berkepentingan dengan

perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan

keputusan-keputusan ekonomi. Bagi para pihak luar seperti kreditur, laporan

keuangan bermanfaat untuk mengetahui sampai sejauh mana perusahaan

memanfaatkan modal yang ditanamkan. Bagi para pemilik atau pemegang

saham, laporan keuangan dapat memberikan informasi sampai seberapa besar

perusahaan dapat memberikan keuntungan yang diharapkan.

Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca dan

perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal. Untuk menganalisa

laporan keuangan tersebut yaitu dengan digunakan ratio keuangan. Analisa

dilakukan dengan menghubungkan berbagai eleman yang ada dalam laporan

keuangan. Selanjutnya dilakukan interpretasi hasil analisa untun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

menggambarkan keadaan atau kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pada

umumnya ratio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi ratio likuid itas,

leverage, aktivitas, dan probabilitas

E. Alat Untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Alat-alat analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi

penggunaan modal kerja adalah rasio aktivitas, yaitu rasio yang digunakan

untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

mengelola sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas yang digunakan adalah:

1. Analisa Cash Turn Over

Cash turn over memberikan informasi tentang kemampuan dana

yang tertanam dalam keseluruhan kas perputaran dalam satu periode

tertentu (Syafaruddin Alwi, 1993:39).

Penjualan Bersih Analisa Cash Turn Over = Kas Rata-rata

2. Analisa Receivable Turn Over

Receivable turn over memberikan informasi tentang kemampuan

dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Semakin

tinggi perputaran piutang perusahaan berarti modal kerja yang tertanam

dalam piutang rendah dan dapat dikatakan penggunaan modal kerja

semakin efisien (Syafaruddin Alwi, 1993:39).

Penjualan Kredit Receivable Turn Over = x 1 Kali Piutang Rata -rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

3. Inventory Turn Over

Inventory turn over ini mengukur hubungan persediaan serta

volume penjualan. Rasio ini meliputi rasio perputaran persediaan bahan

baku, rasio perputaran barang dalam proses dan rasio perputaran

persediaan barang jadi. Semakin tinggi perputaran persediaan berarti

semakin kecil investasi perusahaan yang tertanam dalam persediaan, maka

berarti penggunaan modal kerja semakin efisien (Syafaruddin Alwi,

1993:39).

a. Perputaran Persediaan Bahan Baku

Biaya Pemakaian Bahan Baku = X 1 Kali Putaran Persediaan Bahan Baku Rata -Rata

b. Perputaran Barang Dalam Proses

Harga Pokok Produksi = X 1 Kali Putaran Persediaan Barang Dalam Proses Rata -Rata

c. Perputaran Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Penjualan = X 1 Kali Putaran Persediaan Barang Jadi Rata-Rata

4. Perputaran Modal Kerja

Yaitu memberikan informasi tentang kemampuan dana yang

tertanam dalam aktiva lancar yang berputar dalam satu periode tertentu

atau kemampuan modal kerja bruto untuk menghasilkan revenue

(Syafaruddin Alwi, 1993:39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Penjualan

Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja Rata -Rata

Modal Kerja Rata Rata = Modal Kerja Awal + Modal Kerja Akhir

2

F. Analisa Trend

Trend adalah perkembangan jika penjualan dalam runtut waktu yang

dapat digambarkan dalam garis lurus. Kekuatan dasar yang mempengaruhi

trend dari seri perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi dan

perubahan produktivitas.

Analisa trend merupakan salah satu teknik analisa laporan keuangan

termasuk metode analisis horisontal. Ada beberapa cara perhitungan yang

digunakan dalam trend antara lain metode least square. Metode ini dipakai

untuk menentukan nilai a dan b dengan melakukan perhitungan dengan cara

(Agus Ahyari, 1998:159):

a = nY∑ b =

2XXY

∑∑

Persamaan trendnya adalah :

Y = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Ket:

Y: tingkat perputaran X: waktu a: nilai trend periode dasar b: trend kecenderungan n: jumlah tahun data

G. Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

dengan modal yang dimilikinya selama waktu tertentu. Berdasarkan laba yang

diperbandingkan, rentabilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Bambang

Riyanto, 2001: 36):

1. Rentabilitas Ekonomi

Merupakan perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri

dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya

rentabilitas dapat diketahui dengan mengalikan profit margin dengan

turnover of operating assets.

Rentabilitas Ekonomi = Profit Margin x Turnover of Operating Assets

Atau Laba Usaha Rentabilitas Ekonomi = x 100 % Aktiva Usaha

2. Rentabilitas Modal Sendiri

Merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi

pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan

laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modalnya

sendiri.

Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak Rentabilitas Modal Sendiri = x 100% Modal Sendiri

H. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas Ekonomi

Modal kerja digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Oleh

karena itu modal kerja harus dikelola secara efektif. Efektivitas

pengelolaan modal kerja penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan pengelolaan modal kerja yang efektif kemungkinan laba dan

pendapatan perusahaan akan meningkat (Bambang Riyanto, 2001:37).

Efektivitas pengelolaan modal kerja ini akan mempengaruhi tingkat

rentabilitas ekonomi perusahaan. Rentabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dengan seluruh modal yang ada untuk menghasilkan laba

(Bambang Riyanto, 2001: 36). Apabila semakin efektif pengelolaan

modal kerja maka rentabilitas ekonomi perusahaanpun akan semakin

tinggi. Jadi ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan

modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.

2. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas Ekonomi

Efisiensi merupakan rasio keluaran terhadap masukan. Efisiensi

pengelolaan modal kerja dapat ditunjukkan dari kemampuan modal kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

dalam menghasilkan keuntungan. Modal kerja dikatakan efisien apabila

modal kerja yang tersedia digunakan secara penuh yang berarti tidak

terjadi pemborosan modal kerja. Efisiensi pengelolaan modal kerja

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan rentabilitas ekonomi

perusahaan (Bambang Riyanto, 2001:37). Rasio rentabilitas ekonomi

mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dan menunjukkan

efisiensi perusahaan. Efisiensi dapat diketahui dengan membandingkan

laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba

tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitas ekonomi (Bambang

Riyanto, 2001: 37). Tingkat rentabilitas ekonomi yang tinggi merupakan

pencerminan efisiensi yang tinggi pula. Apabila rentabilitas ekonomi

meningkat maka efisiensi pengelolaan modal kerja juga semakin

meningkat. Jadi ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan

modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

I. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sementara. Hipotesis

dari penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan modal ekrja

dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.

2. Ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan berapa studi kasus. Studi kasus

adalah penelitian tentang subjek tertentu, maka kesimpulan yang ditarik hanya

berlaku pada subjek yang diteliti. Data -data yang diperoleh dalam penelitian

akan diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kesimpulan ini hanya berlaku untuk

perusahaan yang bersangkutan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Pene litian mengambil tempat pada CV. Jogja Harpen yang beralamatkan

di Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2006.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang ditunjuk, sebagai pemberi

informasi yang mendukung penelitian ini. Adapun subjek penelitian

tersebut adalah:

a. Kepala Bagian Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

b. Kepala Bagian Administrasi dan Umum

c. Staf-staf lain yang ditunjuk perusahaan

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan selama 5 periode

terakhir.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data -data mengenai gambaran

umum perusahaan dan kegiatan khususnya dalam bidang keuangan dengan

cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan.

2. Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada

objek penelitian. Data yang diperoleh dengan metode ini antara lain adalah

mengenai proses produksi.

3. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara meneliti dan mempelajari arsip-arsip

serta catatan perusahaan yang berhubunga n dengan masalah yang diteliti.

Data yang diperoleh dengan metode ini adalah data mengenai laporan

keuangan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

E. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab masalah pertama digunakan analisis sumber dan

penggunaan modal kerja. Langkah-langkah dalam analisis adalah sebagai

berikut:

a. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca yaitu

selama periode 2000 sampai dengan 2004.

b. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang

dapat memperbesar dan memperkecil laba.

c. Mengelompokkan unsur -unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba

ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek

memperbesar dan memperkecil laba.

d. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

Apabila terjadi kelebihan antara sumber dana jangka panjang

dengan penggunaan dana jangka panjang maka dapat digunakan untuk

membiayai kebutuhan jangka pendek dan apabila kebutuhan jangka

pendek telah terpenuhi maka dapat dikatakan pengelolaan modal kerja

perusahaan sudah tepat.

3. Untuk menjawab masalah kedua mengenai pengelolaan modal kerja

semakin efisien atau tidak, akan diketahui dengan cara menghitung

perputaran modal kerja dan perputaran elemen-elemennya. Adapun

langkah-langkah dalam perhitungan efisiensi penggunaan modal kerja

adalah

a. Menghitung perputaran kas selama 5 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b. Menghitung perputaran persediaan selama 5 tahun

c. Menghitung perputaran piutang selama 5 tahun

d. Menghitung modal kerja selama 5 tahun

e. Menghitung kembali hasil perhitungan perputaran kas, persediaan,

piutang dan modal kerja dengan menggunakan analisis trend.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui titik efisiensi penggunaan

modal kerja. Persaman yang digunakan dalam perhitungan tersebut

yaitu :

Y = a + bX

Dimana :

a = n

Y∑

b = ∑∑

2X

XY

Keterangan:

Y : tingkat perputaran X : waktu a : nilai trend periode dasar b : slope/trend kecenderungan n : jumlah tahun data

Penggunaan modal kerja dikatakan semakin efisien bila hasil

perhitungan nilai b positif (+) tetapi sebaliknya bila hasil perhitungan nilai

b negatif (-) maka penggunaan modal kerja dikatakan semakin tidak

efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

4. Untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu apakah ada hubungan antara

keefektifan pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun

selama lima periode akuntansi, dengan rumus :

Laba bersih (sebelum pajak) Rentabilitas modal sendiri = Jumlah Aktiva Usaha

b. Untuk mengetahui hubungan antara keefektifan pengelolaan modal

kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan

langkah-langkah sebagia berikut :

1) Analisis korelasi product moment

Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi

dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat

lernahnya hubungan antara keefektifan pengelolaan modal kerja

dan rentabilitas. Untuk perhitungan keefektifan korelasi (r)

berdasarkan sekumpulan data (X,Y) berukuran n dapat

menggunakan rumus (Sugiyono, 2004: 182):

r = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−2222 )(}{)({

))((

YYnXXn

YXXYn

r = koefisien korelasi n = jumlah data X = keefektifan pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Interpretasi koefis ien korelasi (Sugiyono, 2004: 183) Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,

denga n kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersama-

sama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka

kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai Y.

2) Uji signifikansi

Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau

tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan formulasi Hipotesis

H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara

keefektifan penggunaan modal kerja dengan

rentabilitas.

Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara keefektifan

penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.

b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan

n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak.

H0 diterima jika: - t ( )2;1 21 −− nα < t < t ( )2;1 2

1 −− nα

H0 ditolak jika: t > t ( )2;1 21 −− nα atau t < - t ( )2;1 2

1 −− nα

d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung

(Sugiyono, 2004: 184):

t = 21

2

r

nr

dengan; t = t hasil perhitungan r = koefisien korelasi n = jumlah data

e) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel,

kemudian mengambil keputusan, apakah H0 diterima atau

ditolak.

H0 diterima jika : - t ( )2;1 21 −− nα < t < ( )2;1 2

1 −− nα

H0 ditolak jika : t > ( )2;1 21 −− nα atau t < - ( )2;1 2

1 −− nα

5. Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu apakah ada hubungan

antara efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas, langkah-

Iangkalnya adalah sebagai berikut:

a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahan setiap tahun

selarna lima periode akuntansi, dengan rumus:

Laba Bersih Setelah Pajak

Rentabilitas = Modal Sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Analisis korelasi product moment

Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi

dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat

lernahnya hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas. Untuk perhitungan koefisien korelasi (r)

berdasarkan sekumpulan data (X,Y) berukuran n dapat

menggunakan rumus (Sugiyono., 2004: 182):

r = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−2222 )(}{)({

))((

YYnXXn

YXXYn

r = koefisien korelasi n = jumlah data X = efisiensi pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas Interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2004: 183)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,

dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersama-

sama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka

kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penunman nilai Y.

2) Uji signifikansi

Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau

tidak signifikan dari korelasi r. Uji signif ikansi dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan formulasi Hipotesis

H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi

penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.

Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara efisiensi

penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.

b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan

n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial.

c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak.

H0 diterima jika: - t ( )2;1 21 −− nα < t < t ( )2;1 2

1 −− nα

H0 ditolak jika: t > t ( )2;1 21 −− nα atau t < - t ( )2;1 2

1 −− nα

Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung (Sugiyono,

2004: 184):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

t = 21

2

r

nr

dengan; t = t hasil perhitungan r = koefis ien korelasi n = jumlah data

d) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel,

kemudian mengambil keputusan, apakah H0 diterima atau

ditolak.

H0 diterima jika : t hitung < ttabel

H0 ditolak jika : : t hitung > ttabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV. Jogja Harpen adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang pembahanan kayu dan handycraft. CV. Jogja Harpen berdiri pada

tahun 1998 dan yang memprakarsai berdirinya perusahaan ini adalah Bapak

Rudi Setyawan. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang trading

handycraft tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan maka pada tahun

2000 perusahaan berubah menjadi pembahanan kayu dan mengerjakan sendiri

berbagai macam handycraft.

Adapun hal-hal yang mendorong dan menjadi tujuan didirikannya CV.

Jogja Harpen adalah sebagai berikut :

1. Membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran serta

meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di wilayah sekitar

perusahaan itu sendiri.

2. Membantu pemerintah dalam menggalakkan program industri kecil dan

menengah.

3. Memperoleh keuntungan.

Berawal dari tujuan perusahaan tersebut di atas dari tahun ke tahun

CV. Jogja Harpen mengalami perkembangan yang cukup berarti.

Perkembangan perusahaan ini dapat dilihat dari jumlah permintaan yang terus

meningkat per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

B. Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan alat yang memuat tugas,

wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam suatu organisasi,

dalam hal ini adalah perusahaan. Dengan adanya pembagian tugas, wewenang

dan tanggung jawab, maka pimpinan perusahaan dapat dengan mudah

mengkoordinir masing-masing bagian.

Struktur Organisasi CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

Karyawan

Kepala Bagian

Manj. Personalia & Logistik

Karyawan

Kepala Bagian

Manj. Keuangan

Karyawan

Kepala Bagian

Manj. Purchasing

Karyawan

Kepala Bagian

Manj. Produksi

DEWAN DIREKSI

Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian

organisasi pada CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut :

1. Direktur

1.Mengawasi Dewan Dir eksi dalam menjalankan tugasnya

2. Mene ntukan kebijaksanaan perusahaan.

2. Dewan Direksi

Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk guna mendapa tkan

langkah kerja yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Membuat rancangan kelangsungan produksi pada masa yang akan datang.

Menerima laporan dari manajer dan kepala bagian masing-masing

departemen.

Bekerja sama dengan direktur untuk mengambil langkah-langkah dalam

mengatasi masala h yang ada pada perusahaan.

Manajer Personalia dan Logistik

Mempekerjakan karyawan sesuai dengan kemampuannya.

Menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan memelihara hubungan

kerja yang harmonis diantara kartawan.

Memberikan bimbingan kepada karyawan agar memperoleh kemajuan dan

mutu pekerjaannya.

Manajer Keuangan

Menyelenggarakan administrasi keuangan.

Membuat konsep kalkulasi harga pokok.

Membuat laporan keuangan.

Membuat anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.

Manajer Purchasing

Menjalankan transaksi pembelian bahan baku dan alat-alat produksi.

Membuat laporan dan catatan transaksi pembelian.

Menjalankan transaksi penjualan hasil produksi.

Membuat laporan dan catatan transaksi penjualan.

Manajer Produksi

Menyelenggarakan proses produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Menyediakan bahan baku.

Menyimpan hasil produksi.

Kepala Bagian

Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk kepada karyawan.

Membuat rencana dan menyusun persiapan produksi.

Karyawan

Melakukan proses produksi.

Melakukan pengepakan dan penyimpanan.

Personalia Perusahaan

Sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka karyawan yang dimiliki CV.

Jogja Harpen bertambah pula jumlahnya. Pada awalnya CV. Jogja

Harpen hanya memiliki 4 orang karyawan sekarang telah menjadi

75 orang karyawan.

Dalam memberikan upah kepada karyawannya, CV. Jogja Harpen

menggunakan sistem upah bulanan yang dibayarkan setiap tanggal 1. Dan bila

terjadi lembur maka upah tetap akan ditambah dengan upah lembur.

CV. Jogja Harpen dalam mencari dan memperoleh tenaga kerja

dilakukan dengan proses seleksi. Proses seleksi dilaksanakan untuk mencari

karyawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh perusahaan. Sedangkan usaha yang dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan mutu karyawan adalah mengadakan training untuk karyawan

baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Keuangan

Pada awal berdirinya modal kerja CV. Jogja Harpen diperoleh dari setoran

pemilik perusahaan. Setelah itu modal juga diperoleh dari pinjaman

dari bank. Dan dari tahun ke tahun permodalan perusahaan makin

berkembang dan makin besar.

Produksi dan Pemasaran

Dalam melaksanakan proses produksi CV. Jogja Harpen membutuhkan bahan

baku yang berupa kayu mentah. Bahan baku diperoleh dari daerah

Wonosobo, Purworejo dan Jawa Timur. Dalam produksi bahan

baku yang berupa kayu mentah harus melalui beberapa fase yaitu :

Grade kayu mentah

Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut panjang, lebar dan tebal untuk

mengetahui ukuran kayu yang efisien untuk diproses sesuai dengan

kebutuhan. Pada tahap ini juga akan diketahui jumlah batang volume

kayu yang dibutuhkan.

Planner

Pada tahap ini kayu dihaluskan sebelum memasuki tahap selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3. Ribsaw

Pada tahap ini kayu dipotong yang kemudian dinamakan SUS. SUS

adalah kayu yang setiap sisi ukurannya sama

4. Grade SUS

Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut jenis, panjang, lebar dan tebal.

Setelah melalui tahap-tahap tersebut di atas, kemudian kayu diproses

menjadi handycraft

Setelah selesai diproduksi maka hasil produksi segera dipasarkan.

Pemasaran dari hasil produksi CV. Jogja Harpen adalah dipajang di show

room-show room yang telah bekerja sama dengan CV. Jogja Harpen. Selain

itu hasil produksi juga dijual kepada pihak-pihak yang telah memesan terlebih

dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data-data yang

akan dipergunakan untuk menganalisis hubungan antara efektivitas dan

efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan. Data-data

tersebut meliputi laporan neraca periode 2000 sampai dengan 2005, laporan

laba rugi periode 2001 sampai dengan 2005, laporan harga pokok produksi

periode 2001 sampai dengan 2005. Data -data tersebut berturut -turut dapat

dilihat pada keterangan di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

1. Laporan Neraca

Tabel 5.1 CV Jogja Harpen Laporan Neraca

per 31 Desember 2000 – 2005

Rekening 2000 2001 2002 2003 2004 2005

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 49.501.000 58.501.300 50.524.200 289.322.400 111.795.500 250.511.500

Deposito 100.925.500 121.410.900 178.052.600 144.282.400 255.153.500 80.220.500

Piutang

Dagang

171.765.300 169.222.100 195.659.000 167.677.400 295.138.400 436.958.000

Persd Bahan

Baku

38.277.400 27.091.000 62.889.900 66.674.900 152.983.100 123.793.400

Persd Barang

Dalam Proses

28.315.100 42.652.400 94.902.900 47.413.700 125.798.600 189.998.700

Persd Barang

Jadi

231.817.000 299.878.000 317.796.100 301.368.200 351.513.000 384.317.000

Biaya

Dibayar di

Muka

2.575.100 5.557.400 15.678.200 13.903.900 2.220.100 16.379.500

Jumlah Aktiva

Lancar

623.176.400 723.826.100 915.502.900 1.130.642.900 1.294.602.200 1.582.178.600

Aktiva Tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Harga

Perolehan

Bangunan

672.384.600 722.938.700 787.474.500 896.395.400 1.232.186.100 1.454.291.700

Akum

Penyst

Bangunan

(330.192.100)

(372.665.200)

(420.400.400)

(400.741.500)

(598.559.500)

(752.540.100)

Jumlah Aktiva

Tetap

342.192.500 350.273.500 367.074.100 396.653.900 633.626.600 701.751.600

TOTAL

AKTIVA

965.368.900 1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200

PASSIVA

Hutang Lancar

Hutang

Dagang

153.592.200 122.260.900 189.490.400 48.333.900 17.438.900 95.350.800

Hutang Lain-

lain

82.124.700 75.377.000 79.950.600 68.234.400 108.371.100 137.454.100

Jumlah Hutang

Lancar

235.716.900 197.637.900 269.441.000 116.568.300 125.810.000 232.804.900

Modal

Modal Sendiri 729.652.000 876.461.700 1.013.136.000 1.410.728.500 1.802.418.800 1.951.125.300

TOTAL

PASSIVA

965.368.900 1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

2. Laporan Rugi - Laba

Tabel 5.2 CV Jogja Harpen

Laporan Rugi – Laba Periode yang Berakhir 31 Desember 2001 – 2005

Rekening 2001 2002 2003 2004 2005

Penjualan

469.904.400

531.688.500 1.206.805.800 1.966.911.200 2.061.685.800

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang Jadi 1

Januari

231.817.000

299. 878.000 317.796.100 301.368.200 351.513.000

Harga Pokok Produk

340.874.900

363.036.700 534.911.800 783.045.300 789.367.100

BTUD

572.691.900

662.914.700 852.707.900 1.084.413.500 1.140.880.100

Persediaan Brg Jadi 31

Desember

(299.878.000)

(317.796.100)

(301.368.200)

( 351.513.000

)

(

384.317.000 )

Harga Pokok Penjualan

(272.813.900)

(345.118.600)

(551.339.700)

( 732.900.500

)

756.563.100

Laba Kotor Penjualan

197.090.500

186.569.900

655.466.100)

1.234.010.700 1.305.122.700

Biaya Operasional

Biaya Pemasaran

32.314.300

72.669.800

167.917.100 379.143.800 530.592.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Biaya Administrasi

15.855.600

27.252.800

23.370.700 33.026.200 45.204.900

Biaya Umum

19.034.700

30.983.800

44.496.200 58.448.200 69.602.900

Total Biaya Operasional

(67.204.600)

(130.906.400)

(235.784.000)

(

470.618.200 )

(

645.399.800 )

Biaya Non Operasional

(69.919.400)

(

82.461.100)

(

42.034.200)

(

57.552.100 )

(

121.710.000 )

Laba Bersih

59.966.500

23.202.400

377.647.900

705.840.400

538.012.900

3. Laporan Harga Pokok Produksi

Tabel 5.3 CV Jogja Harpen

Laporan Harga Pokok Produksi Periode yang Berakhir 31 Desember 2005

Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005

Persediaan Bahan Baku Awal

38.277.400

27.091.000

62.889.900

66.674.900 152.983.100

Pembelian Bahan Baku

127.707.800

191.397.000

245.491.200

487.962.600 2.067.815.000

Bahan Baku Tersedia

Digunakan

165.985.200

218.488.000

308.381.100

554.637.500 2.220.798.100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Persediaan Bahan Baku Akhir

(27.091.000)

(62.889.900) (66.674.900) ( 152.983.100) ( 123.793.400)

Biaya Pemakaian Bahan Baku

138.894.200

155.598.100

241.706.200

401.654.400 2.097.004.700

Biaya Tenaga Kerja Langsung

69.769.800

82.189.900

87.678.400

116.078.100 2.573.034.000

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Pemeliharaan Aktiva

Tetap

3.918.500

1.843.800

2.720.800

12.632.400 13.632.400

Biaya Penyusutan

43.518.200

45.492.200

49.630.700

122.080.000 152.080.000

Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung

18.063.100

47.437.400

37.870.900

97.510.900 127.102.900

Biaya Lain-lain

81.048.400

82.725.800

67.815.600

111.474.400 1.281.472.100

Jumlah BOP

146.548.200

177.499.200

158.038.000

343.697.700 1.574.287.400

Jumlah Biaya Produksi

355.212.200

414.287.200

487.422.600

861.430.200 6.244.326.100

Barang Dalam Proses Awal

28.315.100

42.652.400

94.902.900

47.413.700 125.798.600

Jumlah Barang Dalam Proses

setahun

383.527.300

457.939.600

582.325.500

908.843.900 6.370.124.700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Barang Dalam Proses Akhir (

42.652.400)

(

94.902.900)

(

47.413.700)

( 125.798.600) ( 189.998.700)

Harga Pokok Produksi

340.874.900

363.036.700

534.911.800

783.045.300 6.180.126.000

B . Analisis Data

1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk menjawab rumusan masalah pertama dilakukan analisis

sumber dan penggunaan modal kerja. Adapun langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

a. Tahun 2001

1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan

Tabel 5.4 CV. Jogja Harpen

Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2000, 2001

31 Desember Perubahan Rekening

2000 2001 Debet Kredit AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 49.501.000 58.014.300 8.513.300

Deposito 100.925.500 121.410.900 20.485.400

Piutang Dagang 171.765.300 169.222.100 2.543.200

Persd. bahan baku 38.277.400 27.091.000 11.186.400

Persd. barang dalam 28.315.100 42.652.400 14.337.300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

proses

Persd. barang jadi 231.817.000 299.878.000 68.061.000

Biaya dibayar di muka 2.575.100 5.557.400 2.982.300

Jumlah Aktiva Lancar 623.176.400 723.826.100

Aktiva Tetap

Harga Perolehan

Bangunan

675.384.600 722.938.700 50.554.100

Akum penyst Bangunan (330.192.10

0)

(372.665.200

)

42.473.100

Jumlah Aktiva tetap 342.192.500 350.273.500

TOTAL AKTIVA 965.368.900 1.074.099.60

0

PASSIVA

Hutang lancar

Hutang Dagang 153.592.200 122.260.900 31.331.300

Hutang lain-lain 82.124.700 75.377.000 6.747.700

Jumlah hutang Lancar 235.716.900 197.637.900

Modal Sendiri 729.652.000 876.461.700 146.809.70

0

Total Passiva 965.368.900 1.074.099.60

0

JUMLAH 203.012.40

0

203.012.40

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja

Tabel 5.5 CV. Jogja Harpen

Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2000/2001

31 Desember Perubahan Rekening

2000 2001 Debet Kredit Aktiva Lancar

Kas 49.501.000 58.014.300 8.513.300

Deposito 100.925.500 121.410.900 20.485.400

Piutang Dagang 171.765.300 169.222.100 2.543.200

Persd. bahan baku 38.277.400 27.091.000 11.186.400

Persd. barang dalam

proses

28.315.100 42.652.400 14.337.300

Persd. barang jadi 231.817.000 299.878.000 68.061.000

Biaya dibayar di muka 2.575.100 5.557.400 2.982.300

Hutang lancar

Hutang Dagang 153.592.200 122.260.900 31.331.300

Hutang lain-lain 82.124.700 75.377.000 6.747.700

152.458.30

0

13.729.600 138.728.70

0

Kenaikan Modal Kerja

152.458.30

0

152.458.30

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

CV. Jogja Harpen

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2001

Sumber Modal Kerja

- Penyusutan aktiva tetap 42.473.100

- Penambahan modal kerja 146.809.700 __________ + Jumlah sumber modal kerja

189.282.800

Penggunaan Modal kerja

- Penambahan bangunan 50.554.100

Jumlah penggunaan modal kerja 50.554.100 - Kenaikan modal kerja 138.728.700

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat

bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 138.728.700,00.

Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar

Rp 50.554.100,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan

tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan

modal kerja sebesar Rp 189.282.800,00. Dengan demikian kenaikan

modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal

kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah

efektif.

b. Tahun 2002

1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan

Tabel 5.6 CV. Jogja Harpen

Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2001, 2002

31 Desember Perubahan Rekening

2001 2002 Debet Kredit AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 58.014.300 50.524.200 7.490.100

Deposito 121.410.900 178.052.600 56.641.700

Piutang Dagang 169.222.100 195.659.000 26.436.900

Persd. bahan baku 27.091.000 62.889.900 35.798.900

Persd. barang dalam

proses

42.652.400 94.902.900 52.250.500

Persd. barang jadi 299.878.000 317.796.100 17.918.100

Biaya dibayar di muka 5.557.400 15.678.200 10.120.800

Jumlah Aktiva Lancar 723.826.100 915.502.900

Aktiva Tetap

Harga Perolehan

Bangunan

722.938.700 787.474.500 64.535.800

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Akum Penyst Bangunan (372.665.200) (420.400.400

)

47.735.200

Jumlah Aktiva Tetap 350.273.500 367.074.100

TOTAL AKTIVA 1.074.099.600 1.282.577.00

0

PASSIVA

Hutang Lancar

Hutang Dagang 122.260.900 189.490.400 67.229.500

Hutang lain-lain 75.377.000 79.950.600 4.573.600

Jumlah hutang Lancar 197.637.900 269.441.000

Modal Sendiri 876.461.700 1.013.136.00

0

136.674.300

TOTAL PASSIVA 1.074.099.600 1.282.577.00

0

JUMLAH 263.702.700 263.702.700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja

Tabel 5.7 CV. Jogja Harpen

Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2001/2002

31 Desember Perubahan Rekening

2001 2002 Debet Kredit Aktiva Lancar

Kas 58.014.300 50.524.200 7.490.100

Deposito 121.410.900 178.052.600 56.641.700

Piutang Dagang 169.222.100 195.659.000 26.436.900

Persd. bahan baku 27.091.000 62.889.900 35.798.900

Persd. barang dalam

proses

42.652.400 94.902.900 52.250.500

Persd. barang jadi 299.878.000 317.796.100 17.918.100

Biaya dibayar di muka 5.557.400 15.678.200 10.120.800

Hutang lancar

Hutang Dagang 122.260.900 189.490.400 67.229.500

Hutang lain-lain 75.377.000 79.950.600 4.573.600

199.166.90

0

79.293.200 119.873.70

0

Kenaikan Modal Kerja

199.166.900

199.166.900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

CV. Jogja Harpen

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2002

Sumber Modal Kerja

- Penyusutan aktiva tetap 47.735.200

- Penambahan modal kerja 136.674.300 __________ + Jumlah sumber modal kerja 184.409.500

Penggunaan Modal kerja

- Penambahan bangunan 64.535.800

Jumlah penggunaan modal kerja 64.535.800

__________ - Kenaikan modal kerja 119.873.700

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat

bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 119.873.700,00.

Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar

Rp 64.535.800,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan

tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan

modal kerja sebesar Rp 184.409.500,00. Dengan demikian kenaikan

modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal

kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk

membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah

efektif.

c. Tahun 2003

1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan

Tabel 5.8 CV. Jogja Harpen

Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2002, 2003

31 Desember Perubahan Rekening

2002 2003 Debet Kredit AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 50.524.200 289.322.400 238.798.200

Deposito 178.052.600 244.282.400 66.229.800

Piutang Dagang 195.659.000 167.677.400 27.981.600

Persd. bahan baku 62.889.900 66.674.900 3.785.000

Persd. barang dalam

proses

94.902.900 47.413.700 47.489.200

Persd. barang jadi 317.796.100 301.368.200 16.427.900

Biaya dibayar di muka 15.678.200 13.903.900 1.774.300

Jumlah Aktiva Lancar 915.502.900 1.130.642.90

0

Aktiva Tetap

Harga Perolehan

Bangunan

787.474.500 896.395.400 108.920.900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Akum penyst Bangunan (420.400.400) (499.741.500

)

79.341.100

Jumlah Aktiva tetap 367.074.100 396.653.900

TOTAL AKTIVA 1.282.577.000 1.527.296.80

0

PASSIVA

Hutang lancar

Hutang Dagang 189.490.400 48.333.900 141.156.500

Hutang lain-lain 79.950.600 68.234.400 11.716.200

Jumlah hutang Lancar 269.441.000 116.568.300

Modal Sendiri 1.013.136.000 1.410.728.50

0

TOTAL PASSIVA 1.282.577.000 1.527.296.80

0

JUMLAH 570.606.600 570.606.600

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

1) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja

Tabel 5.9 CV. Jogja Harpen

Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2002/2003

31 Desember Perubahan Rekening

2002 2003 Debet Kredit Aktiva Lancar

Kas 50.524.200 289.322.400 238.798.20

0

Deposito 178.052.600 244.282.400 66.229.800

Piutang Dagang 195.659.000 167.677.400 27.981.600

Persd. bahan baku 62.889.900 66.674.900 3.785.000

Persd. barang dalam

proses

94.902.900 47.413.700 47.489.200

Persd. barang jadi 317.796.100 301.368.200 16.427.900

Biaya dibayar di muka 15.678.200 13.903.900 1.774.300

Hutang lancar

Hutang Dagang 189.490.400 48.333.900 141.156.50

0

Hutang lain-lain 79.950.600 68.234.400 11.716.200

461.685.70

0

93.673.000 368.012.70

0

Kenaikan Modal Kerja

461.685.70

0

461.685.70

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

2) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

CV. Jogja Harpen

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2003

Sumber Modal Kerja

- Penyusutan aktiva tetap 79.341.100

- Penambahan modal kerja 397.592.500 __________ + Jumlah sumber modal kerja

476.933.600

Penggunaan Modal kerja

- Penambahan bangunan 108.920.900

Jumlah penggunaan modal ker ja 108.920.900 __________ - Kenaikan modal kerja 368.012.700

3) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat

bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 368.012.700,00.

Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar

Rp 108.920.900,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan

tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan

modal kerja sebesar Rp 476.933.600,00. Dengan demikian kenaikan

modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal

kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2003 sudah

efektif.

d. Tahun 2004

1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan

Tabel 5.10 CV. Jogja Harpen

Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2003, 2004

31 Desember Perubahan Rekening

2003 2004 Debet Kredit AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 289.322.400 111.795.500 177.526.900

Deposito 244.282.400 255.153.500 10.871.100

Piutang Dagang 167.677.400 295.138.400 127.461.000

Persd. bahan baku 66.674.900 152.983.100 86.308.200

Persd. barang dalam

proses

47.413.700 125.798.600 78.384.900

Persd. barang jadi 301.368.200 351.513.000 50.144.800

Biaya dibayar di muka 13.903.900 2.220.100 11.683.800

Jumlah Aktiva Lancar 1.130.642.900 1.294.602.20

0

Aktiva Tetap

Harga Perolehan 896.395.400 1.232.186.10 335.790.700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Bangunan 0

Akum Penyst Bangunan (499.741.500) (598.559.500

)

98.818.000

Jumlah Aktiva Tetap 396.653.900 633.626.600

TOTAL AKTIVA 1.527.296.800 1.928.228.80

0

PASSIVA

Hutang Lancar

Hutang Dagang 48.333.900 17.438.900 30.895.000

Hutang lain-lain 68.234.400 108.371.100 40.136.700

Jumlah hutang Lancar 116.568.300 125.810.000

Modal Sendiri 1.410.728.500 1.802.418.80

0

391.690.300

TOTAL PASSIVA 1.527.296.800 1.928.228.80

0

JUMLAH 719.855.700 719.855.700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja

Tabel 5.11 CV. Jogja Harpen

Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2003/2004

31 Desember Perubahan Rekening

2003 2004 Debet Kredit Aktiva Lancar

Kas 289.322.400 111.795.500 177.526.90

0

Deposito 244.282.400 255.153.500 10.871.100

Piutang Dagang 167.677.400 295.138.400 127.461.00

0

Persd. bahan baku 66.674.900 152.983.100 86.308.200

Persd. barang dalam

proses

47.413.700 125.798.600 78.384.900

Persd. barang jadi 301.368.200 351.513.000 50.144.800

Biaya dibayar di muka 13.903.900 2.220.100 11.683.800

Hutang lancar

Hutang Dagang 48.333.900 17.438.900 30.895.000

Hutang lain-lain 68.234.400 108.371.100 40.136.700

384.065.00

0

229.347.400

154.717.600

Kenaikan Modal Kerja

384.065.00

0

384.065.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

CV. Jogja Harpen

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2004

Sumber Modal Kerja

- Penyusutan aktiva tetap 98.818.000

- Penambahan modal kerja 391.690.300 __________ + Jumlah sumber modal kerja

490.508.300

Penggunaan Modal kerja

- Penambahan bangunan 335.790.700

Jumlah penggunaan modal kerja 335.790.700 __________ - Kenaikan modal kerja 154.717.600

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat

bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 154.717.600,00.

Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar

Rp 335.790.700,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan

tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan

modal kerja sebesar Rp 490.508.300,00. Dengan demikian

kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber

modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2004 sudah

efektif.

e. Tahun 2005

1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan

Tabel 5.12 CV. Jogja Harpen

Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2004, 2005

31 Desember Perubahan Rekening

2004 2005 Debet Kredit AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 111.795.500 250.511.500 138.716.000

Deposito 255.153.500 80.220.500 174.933.000

Piutang Dagang 295.138.400 436.958.000 141.819.600

Persd. bahan baku 152.983.100 123.793.400 29.189.700

Persd. barang dalam

proses

125.798.600 123.793.400 64.200.100

Persd. barang jadi 351.513.000 189.998.700 32.804.000

Biaya dibayar di muka 2.220.100 384.317.000 14.159.400

Jumlah Aktiva Lancar 1.294.602.200 1.582.178.60

0

Aktiva Tetap

Harga Perolehan 1.232.186.100 1.454.291.70 222.105.600

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Bangunan 0

Akum penyst Bangunan (598.559.500) (752.540.100

)

153.980.600

Jumlah Aktiva tetap 633.626.600 701.751.600

TOTAL AKTIVA 1.928.228.800 2.183.930.20

0

PASSIVA

Hutang lancar

Hutang Dagang 17.438.900 95.350.800 77.911.900

Hutang lain-lain 108.371.100 137.454.100 29.911.900

Jumlah hutang Lancar 125.810.000 232.804.900

Modal Sendiri 1.802.418.800 1.951.125.30

0

148.706.500

TOTAL PASSIVA 1.928.228.800 2.183.930.20

0

JUMLAH 613.804.700 613.804.700

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja

Tabel 5.13 CV. Jogja Harpen

Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2000/2001

31 Desember Perubahan Rekening

2000 2001 Debet Kredit Aktiva Lancar

Kas 111.795.500 250.511.500 138.716.00

0

Deposito 255.153.500 80.220.500 174.933.00

0

Piutang Dagang 295.138.400 436.958.000 141.819.60

0

Persd. bahan baku 152.983.100 123.793.400 29.189.700

Persd. barang dalam

proses

125.798.600 123.793.400 64.200.100

Persd. barang jadi 351.513.000 189.998.700 32.804.000

Biaya dibayar di muka 2.220.100 384.317.000 14.159.400

Hutang lancar

Hutang Dagang 17.438.900 95.350.800 77.911.900

Hutang lain-lain 108.371.100 137.454.100 29.911.900

391.699.10

0

311.117.600

80.581.500

Kenaikan Modal Kerja

391.699.10 391.699.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

0 0

3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

CV. Jogja Harpen

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2005

Sumber Modal Kerja

- Penyusutan aktiva tetap 153.980.600

- Penambahan modal kerja 148.706.500 __________ + Jumlah sumber modal kerja

302.687.100

Penggunaan Modal kerja

- Penambahan bangunan 222.105.600

Jumlah penggunaan modal kerja 222.105.600

__________ - Kenaikan modal kerja

80.581.500

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat

bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 80.581.500,00.

Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar

Rp 222.105.600,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan

tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan

modal kerja sebesar Rp 302.687.100,00. Dengan demikian kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal

kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk

membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2005 sudah

efektif.

2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja

Efisiensi pengelolaan modal kerja pada suatu perusahaan dapat

diketahui dengan cara menghitung perputaran kas, piutang, persediaan dan

modal kerja. Tingkat efisiensi pengelolaan modal kerja dianalisis dengan

menggunakan metode least square. Apabila hasil perhitungan diperoleh

nilai b positif, maka berarti pengelolaan modal kerja semakin efisien,

sebaliknya apabila dari hasil perhitungan diperoleh nilai b negatif, maka

berarti pengelolaan modal kerja semakin tidak efisien

a. Perputaran Kas

Perputaran kas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar

modal kerja yang tertanam dalam kas berputar pada periode tertentu,

Dalam menghitung perputaran kas dipergunakan cara sebagai berikut :

Untuk menghitung kas rata-rata dipergunakan rumus :

2nakhir tahu Kas tahun awal Kas

rata-rata Kas+=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Sedang untuk menghitung perputaran kas dipergunakan rumus :

putaran kali 1 x rata-rata Kas

bersihpenjualan Kas Perputaran =

Perputaran kas di CV. Jogja Harpen pada periode 2001 sampai

dengan 2005 adalah sebagai berikut :

1) Periode 2001

Kas rata-rata = 2

58.014.300 49.501.000 +

= 53.757.650

Perputaran Kas = 650.757.53

0469.904.40

= 8,74 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada

periode 2001 adalah 8,74 kali putaran. Artinya, pada periode 2001

secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 42 hari.

2) Periode 2002

Kas rata-rata = 2

50.524.200 58.014.300 +

= 54.269.250

Perputaran Kas = 250.269.54

0531.688.50

= 9,79 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada

periode 2002 adalah 9,79 kali putaran. Artinya, pada periode 2002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 37 hari.

3) Periode 2003

Kas rata-rata = 2

0289.322.40 50.524.200 +

= 169.923.300

Perputaran Kas = 300.923.1698001.206.805.

= 7,10 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada

periode 2003 adalah 7,10 kali putaran. Artinya, pada periode 2003

secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 51 hari.

4) Periode 2004

Kas rata-rata = 2

0111.795.50 0289.322.40 +

= 200.558.950

Perputaran Kas = 950.558.2002001.966.911.

= 9,81 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada

periode 2004 adalah 9,81 kali putaran. Artinya, pada periode 2004

secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 37 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

5) Periode 2005

Kas rata-rata = 2

0250.511.50 0111.795.50 +

= 181.153.500

Perputaran Kas = 500.153.1818002.061.685.

= 11,38 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada

periode 2005 adalah 11,38 kali putaran. Artinya, pada periode

2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 32 hari.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.14 Perhitungan Tingkat Perputaran Kas

Periode Penjualan Bersih Kas Rata-rata Perputaran Kas

2001

2002

2003

2004

2005

469.904.400

531.688.500

1.206.805.800

1.966.911.200

2.061.685.800

53.757.650

54.269.250

169.923.300

200.558.950

181.153.500

8,74 Kali putaran

9,79 Kali putaran

7,10 Kali putaran

9,81 Kali putaran

11,38 Kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran kas secara keseluruhan dari periode 2001

sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend

metode least square dengan rumus : Y = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 5.15 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Kas

Periode Tingkat Perputaran

Kas (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

8,74

9,79

7,10

9,81

11,38

-2

-1

0

1

2

17,48

-9,79

0

9,81

22,76

4

1

0

1

4

Jumlah 46,82 0 5,30 10

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

36,95

46,82 ==

∑∑= 2X

XY b

53,01030,5 ==

Persamaan : Y = 9,36 + 0,53 X

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan kas semakin efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

b. Perputaran Piutang

Perputaran piutang dimaksudkan untuk mengetahui besar dana

yang tertanam dalam piutang yang berputar pada periode tertentu.

Dalam menghitung perputaran piutang dipergunakan cara sebagai

berikut :

Untuk menghitung perputaran piutang rata-rata dipergunakan rumus :

Piutang rata -rata = 2

nakhir tahu piutang tahun awal piutang +

Sedangkan untuk menghitung perputaran piutang dipergunakan rumus :

Perputaran piutang = putaran kali 1 x rata-rata piutang

kreditpenjualan

Perputaran piutang di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai

dengan 2005 adalah sebagai berikut :

1) Periode 2001

171.765.300 + 169.222.100 Piutang rata-rata = 2 = 170.493.700

469.904.400 Perputaran Piutang = 170.765.300 = 2,76 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang

pada periode 2001 adalah 2,76 kali putaran. Artinya, pada periode

2001 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 132 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

2) Periode 2002

169.222.100 + 195.659.000 Piutang rata-rata = 2 = 182.440.550

531.688.500 Perputaran Piutang = 182.440.550 = 2,91 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang

pada periode 2002 adalah 2,91 kali putaran. Artinya, pada periode

2002 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 125 hari.

3) Periode 2003

195.659.000 + 167.677.400 Piutang rata-rata = 2 = 181.668.200

1.206.805.800 Perputaran Piutang = 181.668.200 = 6,64 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang

pada periode 2003 adalah 6,64 kali putaran. Artinya, pada periode

2003 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 55 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

4) Periode 2004

167.677.400 + 295.138.4 00 Piutang rata-rata = 2 = 231.407.900

1.966.911.200 Perputaran Piutang = 231.407.900 = 8,50 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang

pada periode 2004 adalah 8,50 kali putaran. Artinya, pada periode

2004 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 43 hari.

5) Periode 2005

295.138.400 + 436.958.000 Piutang rata-rata = 2 = 366.048.200

2.061.685.800 Perputaran Piutang = 366.048.200 = 5,63 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang

pada periode 2005 adalah 5,63 kali putaran. Artinya, pada periode

2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi

menjadi kas adalah 65 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai

berikut:

Tabel 5.16 Perhitungan Tingkat Perputaran Piutang

Periode Penjualan Kredit Piutang Rata -

rata

Perputaran

Piutang

2001

2002

2003

2004

2005

469.904.400

531.688.500

1.206.805.800

1.966.911.200

2.061.685.800

170.493.700

182.440.550

181.668.200

231.407.900

366.048.200

2,76 Kali putaran

2,91 Kali putaran

6,64 Kali putaran

8,50 Kali putaran

5,63 Kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran piutang secara keseluruhan dari periode

2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend

metode least square dengan rumus : Y = a + bX.

Tabel 5.17 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Piutang

Periode Tingkat Perputaran

Piutang (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

2,76

2,91

6,64

8,50

5,63

-2

-1

0

1

2

-5,52

-2,91

0

8,50

11,26

4

1

0

1

4

Jumlah 26,44 0 11,33 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

26,44 = 5

= 5,288

∑∑= 2X

XY b

11,33 = 10

= 1,133

Persamaan : Y = 5,288 + 1,133 X

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan piutang semakin efisien.

c. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan dimaksudkan untuk mengukur hubungan

persediaan dengan volume penjualan. Dalam menghitung perputaran

persediaan dipergunakan cara sebagai berikut :

Untuk menghitung perputaran persediaan rata-rata dipergunakan

rumus :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Persediaan rata -rata = 2

nakhir tahu Persediaan tahun awal Persediaan +

Sedangkan untuk menghitung perputaran persediaan dipergunakan

rumus :

putaran kali 1 x rata-rata jadi barang Persediaan

PenjualanPokok Harga jadi barang persediaan Perputaran

putaran kali 1x rata-rata BDP Persediaan

produksipokok Harga BDP persediaan Perputaran

putaran kali 1 x rata-ratabaku bhn persediaan

bakubhn pemakaian biaya baku bhn persediaan Perputaran

=

=

=

Perputaran persediaan di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai

dengan 2005 adalah sebagai berikut :

1) Perputaran persediaan bahan baku

a) Periode 2001

Persediaan bahan baku rata-rata = 2

27.091.000 38.277.400 +

= 32.684.200

Perputaran persediaan bahan baku = 200.684.32

0138.894.20

= 4,25 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan bahan baku pada periode 2001 adalah 4,25 kali

putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 86 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

b) Periode 2002

Persediaan bahan baku rata-rata = 2

62.889.900 27.091.000 +

= 44.990.450

Perputaran persediaan bahan baku = 450.990.44

0155.598.10

= 3,46 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan bahan baku pada periode 2002 adalah 3,46 kali

putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 105 hari.

c) Periode 2003

Persediaan bahan baku rata-rata = 2

66.674.900 62.889.900 +

= 64.782.400

Perputaran persediaan bahan baku = 400.782.64

0241.706.20

= 3,73 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan bahan baku pada periode 2003 adalah 3,73 kali

putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 98 hari.

d) Periode 2004

Persediaan bahan baku rata-rata = 2

0152.983.10 66.674.900 +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

= 109.829.000

Perputaran persediaan bahan baku = 000.829.109

0401.654.40

= 3,66 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan bahan baku pada periode 2004 adalah 3,66 kali

putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 100 hari.

e) Periode 2005

Persediaan bahan baku rata-rata = 2

0123.793.40 0152.983.10 +

= 138.388.250

Perputaran persediaan bahan baku = 250.388.1387002.097.004.

= 15,15 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan bahan baku pada periode 2005 adalah 15,15 kali

putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 24

hari.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Tabel 5.18 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Bahan Baku

Periode Biaya pemakaian baha baku

Persd. bahan baku rata-rata

Perputaran persd. bahan baku

2001

2002

2003

2004

2005

138.894.200

155.598.100

241.706.200

401.654.400

4.097.004.700

32.684.200

44.990.450

64.782.400

109.829.000

138.388.250

4,25 kali putaran

3,46 kali putaran

3,73 kali putaran

3,66 kali putaran

15,15 kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran persediaan bahan baku secara

keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui

dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y =

a + bX

Tabel 5.19 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran

Persediaan Bahan Baku

Periode Tingkat Perputaran

Bahan Baku (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

4,25

3,46

3,73

3,66

15,15

-2

-1

0

1

2

-8,50

-3,46

0

3,66

30,30

4

1

0

1

4

30,25 0 22,00 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

= 525,30

= 6,05

∑∑= 2X

XY b

= 10

00,22

= 2,2

Persamaan : Y = 6,05 + 2,2 X

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan persediaan bahan baku semakin efisien.

2) Perputaran Persediaan Barang Dalam Proses

a) Periode 2001

Persediaan barang dalam proses rata-rata

= 2

400.652.42100.315.28 +

= 35.483.750

Perputaran persediaan barang dalam proses

= 750.483.35900.874.340

= 9,61 kali putaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang dalam pr oses pada periode 2001 adalah 9,61

kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 38 hari.

b) Periode 2002

Persediaan barang dalam proses rata-rata

= 2

900.902.94400.652.42 +

= 68.777.650

Perputaran persediaan barang dalam proses

= 650.777.68700.036.363

= 5,28 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang dalam proses pada periode 2002 adalah 5,28

kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 69 hari.

c) Periode 2003

Persediaan barang dalam proses rata-rata

= 2

700.413.47900.902.94 +

= 71.158.300

Perputaran persediaan barang dalam proses

= 300.158.71800.911.534

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

= 7,52 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang dalam proses pada periode 2003 adalah 7,52

kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 48 hari.

d) Periode 2004

Persediaan barang dalam proses rata-rata

= 2

600.798.125700.413.47 +

= 86.606.150

Perputaran persediaan barang dalam proses

= 150.606.86300.045.783

= 9,04 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang dalam proses pada periode 2004 adalah 9,04

kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 40 hari.

e) Periode 2005

Persediaan barang dalam proses rata-rata

= 2

700.998.189600.798.125 +

= 157.898.650

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Perputaran persediaan barang dalam proses

= 650.898.157000.126.180.6

= 39,14 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang dalam proses pada periode 2005 adalah 39,14

kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu

yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 9 hari.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.20 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan BDP

Periode Harga Pokok Produksi

Persediaan BDP rata-rata

Perputaran BDP

2001

2002

2003

2004

2005

340.874.900

363.036.700

534.911.800

783.045.300

6.180.126.000

35.483.750

66.777.650

71.158.300

86.606.150

157.898.650

9,61 kali putaran

5,28 kali putaran

7,52 kali putaran

9,04 kali putaran

39,14 kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran persediaan BDP secara keseluruhan dari

periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan

menggunakan trend metode least square dengan rumus Y = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Tabel 5.21 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan BDP

Periode Tingkat perputaran BDP (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

9,61

5,28

7,52

9,04

39,14

-2

-1

0

1

2

-19,22

-5,28

0

9,04

78,28

4

1

0

1

4

Jumlah 70,59 0 62,82 10

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

= 559,70

= 14,18

∑∑= 2X

XY b

= 10

82,62

= 6,282

Persamaan : Y = 14,18 + 6,282 X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan persediaan BDP semakin efisien.

3) Perputaran Persediaan Barang Jadi

a) Periode 2001

Persediaan barang jadi rata-rata = 2

000.878.299000.817.231 +

= 265.847.500

Perputaran barang jadi = 500.847.265900.813.272

= 1,03 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang jadi pada periode 2001 adalah 1,03 kali

putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari.

b) Periode 2002

Persediaan barang jadi rata-rata = 2

100.796.317000.878.299 +

= 308.837.050

Perputaran barang jadi = 050.837.308600.118.345

= 1,12 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang jadi pada periode 2002 adalah 1,12 kali

putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 325 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

c) Periode 2003

Persediaan barang jadi rata-rata = 2

200.368.301100.796.317 +

= 309.582.150

Perputaran barang jadi = 0309.582.15

700.339.551

= 1,78 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang jadi pada periode 2003 adalah 1,78 kali

putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 205 hari.

d) Periode 2004

Persediaan barang jadi rata-rata = 2

000.513.351200.368.301 +

= 326.440.600

Perputaran barang jadi = 0326.440.60

500.900.732

= 2,25 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang jadi pada periode 2004 adalah 2,25 kali

putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 162 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

e) Periode 2005

Persediaan barang jadi rata-rata = 2

000.317.384000.513.351 +

= 367.915.000

Perputaran barang jadi = 0367.915.00

100.563.756

= 2,06 kali putaran

Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran

persediaan barang jadi pada periode 2005 adalah 2,06 kali

putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu yang

dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 177 hari.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.22 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi

Periode Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang jadi rata -rata

Perputaran Barang jadi

2001

2002

2003

2004

2005

272.813.900

345.118.600

551.339.700

732.900.500

756.563.100

265.847.500

308.837.050

309.582.150

326.440.600

367.915.000

1,03 kali putaran

1,12 kali putaran

1,78 kali putaran

2,25 kali putaran

2,06 kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara

keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui

dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

= a + bX

Tabel 5.23 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan Barang

Jadi

Periode Tingkat perputaran Barang Jadi (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

1,03

1,12

1,78

2,25

2,06

-2

-1

0

1

2

-2,06

-1,12

0

2,25

4,12

4

1

0

1

4

8,24 0 3,19 10

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

= 524,8

= 1,648

∑∑= 2X

XY b

= 1019,3

= 0,319

Persamaan : Y = 1,648 + 0,319 X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan persediaan barang jadi semakin efisien.

d. Perputaran Modal Kerja

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal kerja adalah

kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar.

Tabel 5.24 Komposisi Modal Kerja

Periode Aktiva Lancar Hutang Lancar Modal Kerja Bersih

2000

2001

2002

2003

2004

2005

623.176.400

723.826.100

915.502.900

1.130.642.900

1.294.602.200

1.582.178.600

235.716.900

197.637.900

269.441.000

116.568.300

125.810.000

232.804.900

387.459.500

526.188.200

646.061.900

1.014.074.600

1.168.792.200

1.349.373.700

Perputaran modal kerja dimaksudkan untuk menunjukkan

banyaknya penjualan yang diperoleh dengan modal kerja yang dimiliki

perusahaan. Dalam menghitung perputaran modal kerja dipergunakan

cara sebagai berikut :

Untuk menghitung modal kerja rata-rata dipergunakan rumus :

Modal kerja rata -rata = 2

akhir th kerja Modal th awal kerja Modal +

Sedangkan untuk menghitung perputaran modal kerja dipergunakan

rumus :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Perputaran modal kerja = rata-rata kerja Modal

bersihPenjualan

Perputaran modal kerja di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai

dengan 2005 adalah sebagai berikut:

1) Periode 2001

387.459.500 + 526.118.200 Modal kerja rata-rata = 2 = 456.788.850 469.904.400 Perputaran modal kerja = 456.788.850 =1,03 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal

kerja pada periode 2001 adalah 1,03 kali putaran. Artinya, pada

periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk

kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari.

2) Periode 2002

526.118.200 + 646.061.900 Modal kerja rata-rata = 2 = 586.090.050 531.688.500 Perputaran modal kerja = 586.090.050 =0,91 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

kerja pada periode 2002 adalah 0,91 kali putaran. Artinya, pada

periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk

kembali lagi menjadi kas adalah 401 hari.

3) Periode 2003

646.061.900 + 1.014.074.600 Modal kerja rata-rata = 2 = 830.068.250 1.206.805.800 Perputaran modal kerja = 830.068.250 =1,45 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal

kerja pada periode 2003 adalah 1,45 kali putaran. Artinya, pada

periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk

kembali lagi menjadi kas adalah 251 hari.

4) Periode 2004

1.014.074.600 + 1.168.792.200 Modal kerja rata-rata = 2 = 1.091.433.400 1.966.911.200 Perputaran modal kerja = 1.091.433.400 =1,80 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

kerja pada periode 2004 adalah 1,80 kali putaran. Artinya, pada

periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk

kembali lagi menjadi kas adalah 202 hari.

5) Periode 2005

1.168.792. 200 + 1.349.373.700 Modal kerja rata-rata = 2 = 1.259.082.950 2.061.685.800 Perputaran modal kerja = 1.259.082.950 =1,64 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal

kerja pada periode 2005 adalah 1,64 kali putaran. Artinya, pada

periode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk

kembali lagi menjadi kas adalah 222 hari.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.25 Perhitungan Tingkat Perputaran Modal Kerja

Periode Penjualan Bersih

Modal Kerja Bersih Rata-

rata

Perputaran Modal Kerja

2001

2002

2003

2004

469.904.400

531.688.500

1.206.805.800

1.966.911.200

456.788.850

586.090.050

830.068.250

1.091.433.400

1,03 kali putaran

0,91 kali putaran

1,45 kali putaran

1,80 kali putaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

2005 2.061.685.800 1.259.082.950 1,64 kali putaran

Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara

keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui

dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y

= a + bX

Tabel 5.26 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Modal Kerja

Periode Tingkat perputaran Modal Kerja (Y)

X XY X2

2001

2002

2003

2004

2005

1,03

0,91

1,45

1,80

1,64

-2

-1

0

1

2

-2,06

-0,91

0

1,80

3,28

4

1

0

1

4

6,83 0 2,11 10

Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX

n

Y a ∑=

6,83 = 5 = 1,366

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

∑∑= 2X

XY b

2,11 = 10 = 0,211

Persamaan : Y = 1,366 + 0,211 X

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti

penggunaan modal kerja semakin efisien.

3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas

Untuk menjawab permasalah ketiga yaitu, apakah ada hubungan

antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung Tingkat Rentabilitas

Rentabilitas = UsahaAktivaJumlah

Bersih Laba

Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas:

Tabel 5.27 Perhitungan Rentabilitas

Periode Laba Bersih Jml Aktiva Usaha Rentabilitas

2001

2002

2003

2004

59.966.500

23.202.400

377.647.900

705.840.400

1.074.099.600

1.282.577.000

1.527.296.800

1.928.228.800

0,056 (5,6%)

0,018 (1,8%)

0,247 (24,7%)

0,366 (36,6%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

2005 538.012.900 2.183.930.200 0,246 (24,6%)

b. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas pengelolaan modal

kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Analisis Korelasi Product Moment

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kor elasi dan

arah hubungan antara variabel X dan variabel Y. Rumus untuk

perhitungan korelasi adalah :

( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYnXXn

YXXYnr

dengan :

r = koefisien korelasi n = jumlah data X = efektivitas pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas

Tabel 5.28 Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efektivitas

Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas

Periode Current Ratio (X)

Rentabilitas XY X2 Y2

2001

2002

2003

2004

2005

3,66

3,40

9,70

10,29

6,80

0,056

0,018

0,247

0,366

0,246

0,20496

0,0612

2,39590

3,76614

1,6728

13,3956

11,56

94,09

105,8841

46,24

0,003136

0,000324

0,061009

0,133956

0,060516

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Jumlah 33,85 0,933 8,101 271,1697 0,258941

Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi :

n = 5

ΣX = 33,85

(ΣX)2 = 1145,8225

ΣY = 0,933

(ΣY)2 = 0,870489

ΣXY = 8,101

ΣX2 = 271,1697

ΣY2 = 0,258941

r = { }{ }870489,0)258941,0)(5(8225,1145)1697,271)(5(

)933,0)(85,33()101,8)(5(

−−

= )870489,0294705,1)(8225,11458485,1355(

58205,31505,40

−−

= )424216,0)(026,210(

92295,8

= 09698962,89

92295,8

r = 0,945

Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara

efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas sebesar

0,945. Kategori nilai koefisien tersebut adalah positif dan sangat

kuat. Artinya, semakin efektif penggunaan modal kerja semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

tinggi tingkat rentabilitasnya.

2) Uji Signifikansi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak

signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menentukan formulasi hipotesis

Ho : P = 0, tidak ada hubungan yang signifikan antara

efektivitas pengelolaan modal kerja dengan

rentabilitas.

Ha : P ≠ 0, ada hubungan yang signifikan antara efektivitas

pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.

b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan

3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak

t 0,975 = 3,18.

c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak

Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3)

Ha ditolak jika : t > 3,18 (0,975 : 3) atau t < -3,18 (0,975:3)

d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung

2r-1

2-nrt =

dengan :

t = t hasil perhitungan

r = koefisien korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

n = jumlah data

t = 2945,01

25945,0

= 893025,01

25945,0−

= 1069751

3945,0

t = 5,00

e) Nilai t hitung = 5,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara efketivitas pengelolaan modal kerja dengan

rentabilitas.

4. Hubungan Antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas

Untuk menjawab permasalahan keempat, yaitu apakah ada

hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung tingkat rentabilitas

Rentabilitas = UsahaAktivaJumlah

Bersih Laba

Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Tabel 5.29 Perhitungan Rentabilitas

Periode Laba Bersih Jml Aktiva Usaha Rentabilitas

2001

2002

2003

2004

2005

59.966.500

23.202.400

377.647.900

705.840.400

538.012.900

1.074.099.600

1.282.577.000

1.527.296.800

1.928.228.800

2.183.930.200

0,056 (5,6%)

0,018 (1,8%)

0,247 (24,7%)

0,366 (36,6%)

0,246 (24,6%)

b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja

dengan rentabilitas dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Analisis korelasi product moment

Tabel 5.30 Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efisiensi Pengelolaan

Modal Kerja dengan Rentabilitas

Periode Perputaran Modal kerja (X)

Rentabilitas XY X2 Y2

2001

2002

2003

2004

2005

1,03

0,91

1,45

1,80

1,64

0,056

0,018

0,247

0,366

0,246

0,05768

0,01638

0,35815

0,65880

0,40344

1,0609

0,8281

2,1025

3,2400

2,6896

0,003136

0,000324

0,061009

0,133956

0,060516

Jumlah 6,83 0,933 1,49445 9,9211 0,258941

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi :

n = 5

ΣX = 6,83

(ΣX)2 = 46,6489

ΣY = 0,933

(ΣY)2 = 0,870489

ΣXY = 1,49445

ΣX2 = 9,9211

ΣY2 = 0,258941

r = { }{ }870489,0)258941,0)(5()6489,46()9211,9)(5(

)933,0)(83,6()49445,1)(5(

−−

= )870489,0294705,1)(6489,466055,49(

37239,647225,7

−−

= )424216,0)(9566,2(

09986,1

= 254237026,1

09986,1

r = 0,982

2) Uji Signifikansi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak

signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

a) Menentukan formulasi hipotesis

Ho : P = 0, tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi

pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.

Ha : P ≠ 0, ada hubungan yang signifikan antara efisiensi

pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.

b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan

3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak t 0,975 =

3,18.

c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak

Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3)

Ha ditolak jika : t > 3,18 (0,975 : 3) atau t < -3,18 (0,975:3)

d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung

2r-1

2-nrt =

dengan :

t = t hasil perhitungan r = koefisien korelasi n = jumlah data

t = 2982,01

25982,0

= 2982,01

3982,0

= 035676,0

3982,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

= 9,00

e) Nilai t hitung = 9,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan

rentabilitas.

C. Pembahasan

1. Analisis Sumber dan Pengelolaan Modal Kerja

Laporan perubahan modal kerja menunjukkan kenaikan atau

penurunan modal kerja dari suatu periode. Setiap transaksi yang

menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber modal kerja, sedang

setiap transaksi yang menyebabkan turunnya modal kerja disebut

penggunaan modal kerja.

Dari hasil analisis akan dapat diketahui bahwa pengelolaan modal

kerja pada CV. Jogja Harpen selama 5 periode sudah efektif. Berikut

uraian yang lebih rinci. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan

modal kerja pada periode 2001, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan

modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena

seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan

sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat

sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 138.728.700 yang

dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal ker ja jangka pendek. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini,

perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan

sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current

accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode

2001 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 42.473.100,00 dan

penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja yang

digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00.

Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan ter jadinya perubahan modal kerja pada periode 2001

adalah :

a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi

b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik

c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru.

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada

periode 2002, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV

Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja

jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

jangka panjang sebesar Rp 119.873.700,00 yang dipergunakan untuk

membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan

teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan

membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana

jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts

yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2002

adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 47.735.200,00 dan

penambahan modal sendiri sebesar Rp 136.674.300,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 64.535.800,00. Modal kerja yang

digunakan selama periode 2002 berjumlah Rp 64.535.800,00.

Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2002

adalah :

a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi

b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik

c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru.

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada

periode 2003, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV

Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja

jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja

jangka panjang sebesar Rp 368.012.700,00 yang dipergunakan untuk

membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan

teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan

membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana

jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts

yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2003

adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 79.341.100,00 dan

penambahan modal sendiri sebe sar Rp 397.592.500,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 108.920.900,00. Modal kerja yang

digunakan selama periode 2003 berjumlah Rp 108.920.900,00.

Sebab-sebab perubahan modal ker ja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2003

adalah :

a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi.

b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.

c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru.

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

periode 2004, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV

Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja

jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja

jangka panjang sebesar Rp 154.717.600,00 yang dipergunakan untuk

membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan

teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan

membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana

jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts

yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2004

adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 98.818.000,00 dan

penambahan modal sendiri sebesar Rp 391.690.300,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 335.790.700,00. Modal kerja yang

digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 335.790.700,00.

Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2004

adalah :

a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi.

b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru.

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada

periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV

Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja

penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja ya ng

digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00.

Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2001

adalah :

d. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi

e. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik

f. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru.

Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada

periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV

Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja

jangka panjang sebesar Rp 80.581.500,00 yang dipergunakan untuk

membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan

teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan

membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana

jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts

yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2005

adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 153.980.600,00 dan

penambahan modal sendiri sebesar Rp 148.706.500,00. Sedangkan

perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja

adalah penambahan gedung sebesar Rp 222.105.600,00. Modal kerja yang

digunakan selama periode 2005 berjumlah Rp 222.105.600,00.

Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan

menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor

yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2005

adalah :

a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi

depresiasi.

b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.

c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung

baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

2. Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja

Dari hasil perhitungan perputaran kas, piutang, persediaan dan

modal kerja dapat diketahui bahwa penggunaan modal kerja perusahaan

sudah semakin efisien. Tingkat efisiensi penggunaan modal kerja

dianalisis dengan menggunakan trend metode least square. Berikut

disajikan secara berturut-turut perputaran kas, piutang persediaan dan

modal kerja.

a. Perputaran kas

Pada 2001 perputaran kas perusahaan adalah 8,74 kali. Periode

2002 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar 1,05 kali

dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 9,79 kali, ini berarti

perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini

disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar

dibandingkan kenaikan kas rata-rata.

Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2003 mengalami

penurunan sebesar 2,69 kali dibandingkan periode 2002 sehingga

menjadi 7,10 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan

efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan kas rata-

rata yang lebih besar dibandingkan kenaikan penjualan bersih.

. Periode 2004 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar

2,71 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 9,81 kali, ini

berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini

disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

dibandingkan kenaikan kas rata-rata.

Periode 2005 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar

1,57 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 11,38 kali, ini

berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini

disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar

dibandingkan kenaikan kas rata-rata.

Penggunaan kas pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001

sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan

persamaan trend Y = 9,36 + 0,53X, yang berarti perputaran kas ada

kecenderungan meningkat sebesar 0,53 setiap tahunnya. Penggunaan

kas yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa dana yang

tertanam dalam kas semakin kecil untuk menghasilkan penjualan bersih

dalam jumlah yang sama atau lebih besar.

b. Perputaran Piutang

Pada periode 2001 perputaran piutang perusahaan adalah

sebanyak 2,76 kali. Periode 2002 perputaran piutang mengalami

kenaikan sebesar 0,15 kali dibandingkan periode 2001 sehingga

menjadi 2,91 kali. Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan

penjualan kredit yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-

rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Periode 2003 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar

3,73 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 6,64 kali.

Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit

yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.

Periode 2004 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar

1,86 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 8,50 kali.

Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit

yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.

Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2005 mengalami

penurunan sebesar 2,87 kali dibandingkan periode 2004 sehingga

menjadi 5,63 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan

efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan

kredit yang lebih rendah dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.

Penggunaan piutang pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001

sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan

persamaan trend Y = 5,288 + 1,133X yang berarti perputaran piutang

ada kecenderungan meningkat sebesar 1,133 setiap tahunnya.

Penggunaan piutang yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa

dana yang tertanam dalam piutang semakin kecil untuk menghasilkan

penjualan kredit dalam jumlah yang sama atau lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

c. Perputaran Persediaan

1) Bahan baku

Pada periode 2001 perputaran persediaan bahan baku adalah

sebanyak 4,25 kali. Pada periode 2002 perputaran bahan baku

mengalami penurunan sebesar 0,79 kali dibandingkan periode

2001 sehingga menjadi 3,46 ka li. Penurunan ini disebabkan

adanya penurunan pemakaian bahan baku yang lebih besar dari

penurunan persediaan bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini

berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam menggunakan

persediaan bahan baku.

Pada periode 2003 perputaran bahan baku mengalami

peningkatan sebesar 0,27 kali dibandingkan periode 2002 sehingga

menjadi 3,73. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan

pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan baku rata-

rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin efisien dalam

menggunakan persediaan bahan baku.

Pada periode 2004 perputaran bahan baku mengalami

penurunan sebesar 0,83 kali dibandingkan periode 2003 sehingga

menjadi 3,66 kali. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan

pemakaian bahan baku yang lebih besar dari penurunan persediaan

bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan

semakin tidak efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Pada periode 2005 perputaran bahan baku mengalami

peningkatan sebesar 11,49 kali dibandingkan periode 2004

sehingga menjadi 15,15. Kenaikan ini disebabkan adanya

kenaikan pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan

baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin

efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku.

Penggunaan persedia an bahan baku pada CV. Jogja Harpen

dari periode 2001 sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini

ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 6,05 + 2,20X, yang

berarti perputaran persediaan bahan baku ada kecenderungan

meningkat sebesar 2,20 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan

bahan baku yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa

biaya penyimpanan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan

sebanding dengan produksi.

2) Barang dalam Proses

Pada periode 2001 perputaran barang dalam proses adalah

sebanyak 9,61 ka li. Pada periode 2002 perputaran barang dalam

proses mengalami penurunan sebesar 4,33 kali dibandingkan

periode 2001 sehingga menjadi 5,28 kali. Penurunan ini

disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih

rendah dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata-rata.

Dalam keadaan ini perusahaan semakin tidak efisien dalam

mengelola persediaan barang dalam proses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Periode 2003 perputaran barang dalam proses mengalami

peningkatan sebesar 2,24 kali dibandingkan periode 2002 sehingga

menjadi 7,52 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga

pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang

dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin

efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses.

Periode 2004 perputaran barang dalam proses mengalami

peningkatan sebesar 1,52 kali dibandingkan periode 2003 sehingga

menjadi 9,04 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga

pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang

dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin

efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses.

Periode 2005 perputaran barang dalam proses mengalami

peningkatan sebesar 30,10 kali dibandingkan periode 2004

sehingga menjadi 39,14 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya

kenaikan harga pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan

persediaan barang dalam proses rata -rata. Dalam keadaan ini

perusahaan semakin efisien dalam mengelola persediaan bahrang

dalam proses.

Penggunaan persediaan barang dalam proses pada CV. Jogja

Harpen dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini

ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 14,118 + 6,282X, yang

berarti perputaran persediaan barang dalam proses ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

kecenderungan meningkat sebesar 6,282 setiap tahunnya.

Penggunaan persediaan barang dalam proses semakin efisien

tersebut menunjukkan bahwa produksi perusahaan semakin

meningkat, sedangkan bahan baku yang siap diolah dan diproses

menjadi barang jadi mengalami penurunan sehingga

mengakibatkan biaya penyimpanan yang semakin kecil.

3) Barang jadi

Pada periode 2001 perputaran barang jadi adalah sebanyak

1,03 kali. Pada periode 2002 perputaran barang jadi mengalami

kenaikan 0,09 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi

1,12 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok

penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi

rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien

dalam mengelola barang jadi.

Pada periode 2003 perputaran barang jadi mengalami

kenaikan 0,66 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi

1,78 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok

penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi

rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien

dalam mengelola barang jadi.

Pada periode 2004 perputaran barang jadi mengalami

kenaikan 0,47 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi

2,25 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi

rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien

dalam mengelola barang jadi.

Pada periode 2005 perputaran barang jadi mengalami

penurunan 0,19 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi

2,06 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok

penjualan yang lebih kecil dari kenaikan persediaan barang

jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin tidak

efisien dalam mengelola barang jadi.

Penggunaan persediaan barang jadi pada CV. Jogja Harpen

dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini

ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 1,648 + 0,319X yang

berarti persediaan barang jadi ada kecenderungan meningkat

sebesar 0,319 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan barang jadi

yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa hampir semua

produksi perusahaan laku dijual atau kenaikan barang jadi tidak

membutuhkan biaya penyimpanan yang besar karena dapat segera

dijual.

d. Perputaran Modal Kerja

Pada tahun 2001 perputaran modal kerja adalah sebanyak 1,03

kali. Periode 2002 perputaran modal kerja mengalami penurunan

sebesar 0,12 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 0,91

kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti

perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja.

Periode 2003 perputaran modal kerja mengalami kenaikan

sebesar 0,54 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 1,45

kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang

lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini

berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja.

Periode 2004 perputaran modal kerja mengalami kenaikan

sebesar 0,35 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 1,80

kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang

lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini

berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja.

Periode 2005 perputaran modal kerja mengalami penurunan

sebesar 0,16 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 1,64

kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih

rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti

perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

3. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas

Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,891 dan

thitung = 2,39 > t tabel = 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada

hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas

adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin efektif pengelolaan modal

kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan.

Pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen pada tahun 2001 sampai

tahun 2005 sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan

modal kerja jangka panjang dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka

panjang dan sumber modal kerja jangka pendek dapat dipenuhi dengan

sumber modal kerja jangka pendek dan aktiva lancar. Untuk membuktikan

apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengelolaan

modal kerja dengan rentabilitas maka dilakukan uji signifikansi. Dari hasil

perhitungan diperoleh t = 5,00 dan berdasarkan tabel nilai t (0,975 : 3) = 3,18.

Dengan demikian nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Kesimpulan

yang dapat ditarik adalah menerima Ha yang berarti bahwa ada hubungan

yang signigikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan

rentabilitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Efektivitas pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang

kuat dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efektif

pengelolaan modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam

memperoleh laba. Semakin efektif pengelolaan modal kerja

memungkinkan pencapaian laba semakin tinggi. Tinggi rendahnya laba

secara langsung mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni

sejalan dengan pendapat Bambang Riyanto (2001:37) yang menyatakan

bahwa pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi rentabilitas

perusahaan.

4. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan

Rentabilitas

Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,982 dan

thitung = 9,00 > t tabel = 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada

hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.

Kategori hubungan adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin

efisien pengelolaan modal kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan.

Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari tahun 2001 sampai

tahun 2005 sudah efisien. Dikatakan efisien karena tingkat perputaran kas,

persediaan, piutang, dan modal kerja dari tahun ke tahun semakin

meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Efisiensi pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang kuat

dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efisien pengelolaan

modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam memperoleh

laba. Semakin efisien pengelolaan modal kerja memungkinkan pencapaian

laba semakin tinggi. Tinggi rendahnya laba secara langsung

mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni sejalan dengan

pendapat Bambang Riyanto (2001:37) yang menyatakan bahwa

pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi rent abilitas perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari analisis sumber dan penggunaan modal kerja diperoleh hasil-

hasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001

sampai dengan 2005 sudah efektif. Hal ini terlihat dengan adanya

sumber modal kerja jangka panjang dari tahun 2001 sampai dengan

2005 masing-masing sebesar Rp 138.728.700,00, Rp 119.873.700,00,

Rp 368.012.700,00, Rp 154.717.600,00, dan Rp 80.581.500,00 yang

dapat digunakan untuk membiayai modal kerja jangka pendek.

2. Dari hasil analisis efisiensi pengelolaan modal kerja diperoleh hasil-

hasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001

sampai periode 2005 sudah efisien. Hal ini ditunjukkan dengan adanya

kecenderungan semakin meningkatnya nilai perputaran kas, perputaran

piutang, perputaran bahan baku, perputaran persediaan barang dalam

proses, perputaran barang jadi dan perputaran modal kerja yang

ditunjukkan dengan persamaan trend masing-masing sebesar Y = 9,36

+ 0,53 X, Y = 5,288 + 1,133 X, Y = 6,050 + 2,200 X, Y = 7,29 – 0,548

X, Y = 1,648 + 0,319 dan Y = 1,366 + 0,211 X, yang berarti bahwa

trend mempunyai kemiringan yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

3. Hubungan efektivitasi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas

adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung =

5,00 > t tabel = 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja

semakin tinggi rentabilitasnya.

4. Hubungan efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas

adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung =

9,00 > t tabel = 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja

semakin tinggi rentabilitasnya.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Tidak diperolehnya informasi tambahan yang lengkap dari laporan

keuangan sebagai bahan penyusunan laporan sumber dan penggunaan

modal kerja. Akibatnya interpretasi yang disusun dimungkinkan belum

dapat mencerminkan jawaban yang sebenarnya terjadi dalam kurun

waktu tersebut.

2. Penulis tidak dapat melacak data mengenai pembentukan rekening laba

ditahan, sehingga dalam perhitungan analisis sumber dan penggunaan

modal kerja diasumsikan penambahan modal kerja adalah penambahan

modal sendiri.

3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil selama

dilakukannya penelitian, sehingga tidak menutup kemungkinan

keadaan perusahaan berubah untuk masa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis akan

memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi

pengelolaan modal kerja. Adapun saran-saran yamg diberikan penulis adalah

sebagai berikut:

1. Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001

sampai dengan 2005 memang sudah semakin efektif dan efisien,

akan tetapi perusahaan perlu memperhatikan tingkat perputaran

modal kerja dan unsur -unsur yang membentuk modal kerja

tersebut. Unsur -unsur yang membentuk modal kerja antara lain

adalah perputaran piutang dagang. Perputaran piutang dagang di

CV. Jogja Harpen masih rendah. Perputaran piutang dapat

ditingkatkan dengan memperketat syarat penjualan kredit yang

akan mengakibatkan jangka waktu pengembalian piutang akan

lebih cepat.

2. Untuk meningkatkan efisiensi perusahaan maka perusahaan perlu

memperhatikan tingkat perputaran persediaan barang dalam proses

sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan barang dalam

proses. Persediaan barang dalam proses di CV. Jogja Harpen masih

rendah. Perputaran persediaan barang dalam proses dapat

ditingkatkan dengan cara meningkatkan ke giatan produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus (1988), Anggaran Permahaan, Pendekatan Kuantitatif, Yogyakarta: BPFE.

Alwi, Syafaruddin (1993), Alat - Alat Analisa dalam Pembelanjaan, Yogyakarta:

Andi Offset. Fatah, Nur (1992), Manajemen Keuangan Seri 2, Manajemen Modal Kerja dan

Manajemen Modal Tetap, Jakarta: CV. Asona Gitosudarmo, Indryo, Basri (2002), Manajemen Keuangan, Yogyakarta:

BPFE. Munawir (1983), Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.

Nitisemito, Alex (1983), Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Ghalia

Indonesia. Riyanto, Bambang (2001), Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Enam,

Yogyakarta: BPFE. Sabardi, Agus (1994), Manajemen Keuangan Jilid 1, Yogyakarta: AMP YKPN.

Sartono, Agus, (1990), Manajemen Keuangan Teori dan Akuntansi. Yogyakarta : BPFE

Sarwoko, Halim, Abdul (1989), Manajemen Keuangan, Manajemen dan Analisis

Aktiva, Yogyakarta: BPFE. Sugiyono (1997), Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV. ALFABETA.

Suwartojo, B (1987), Modal Kerja, Jakarta: Balai Aksara.

Weston, Brigham (1993), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI