Upload
mnc-prime
View
26
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Power Point
Citation preview
KELOMPOK 4
M. Lutfi. Gunawan: 20
CAHYO: 21
M. KHOLIK: 19
HUBUNGAN DASAR NEGARA
DENGAN
Pengertian Dasar NegaraDalam Ensiklopedi Indonesia, kata “dasar” (filsafat) berarti asal yang pertama. Bila
dihubungkan dengan negara (dasar negara), kata “dasar” berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang
kehidupan. Bagi bangsa Indonesia, dasar negara yang dianut adalah Pancasila. Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum sebagaimana
tertuang di dalam TAP.MPRS No. XX/MPRS/1966,jo.TAP.MPR No.V/MPR/1973,jo.TAP.MPR No.IX/MPR/1978. Penegasan kembali Pancasila sebagai
dasar Negara tercantum dalam TAP.MPR No.XVIII/MPR/1998.
Pengertian KonstitusiKonstitusi atau Undang-Undang Dasar ? Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa
menerjemahkan kata Inggris constitution (konstitusi) dengan Undang-Undang Dasar. Kesulitan pemakaian istilah “Undang-Undang Dasar” adalah bahwa kita langsung
membayangkan suatu naskah tertulis, karena semua Undang-Undang dasar adalah suatu naskah tertulis. Padahal istilah “constitution” lebih luas, yaitu keseluruhan peraturan- baik
yang tertulis maupun tidak tertulis- yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Undang-Undang Dasar adalah konstitusi yang tertulis, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis. Para
penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang sama; dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan“Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian hukum dasar negara itu.
Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak
tertulis”. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi.
Nilai konstitusi
Dimaksud nilai adalah : sesuatu yang dianggap baik untk dilaksanakan. Dilihat dari sejauh
mana tanggapan masyarakat terhadap konstitusi yang dibuat oleh Negara maka ada 3nilai yang
bisa dikemukakan di sini yaitu :
1. Normatif : Bila pelaksanaan konstitusi ini memperoleh dukungan rakyat dan
Dilaksanakan secara sempurna
2. Nominal: Bila pelaksanaan konstitusi ini dalam batas tertentu berlaku walau Tidak
sempurna .
3. Semantik : Bila konstitusi ini berlaku hanya formalitas Dipergunakan untuk
kepentingan Penguasa.
Rancangan Rumusan Dasar
Negara
NASKAH PERUMUSAN UUD 1945
KDN 3
KDN 1&2
1 Juni 1945: Soekarno
31 Mei 1945: Soepomo
29 Mei 1945: Muh Yamin
PANITIA 9: 22 Juni 1945 (20:00)
MENAMPUNG USUL
RAPAT GABUNGAN: 22 Juni 1945 (10:00)
PANITIA 8: 1 JUNI 1945
SIDANG 1: 29 Mei – 1Juni 1945
7 September 1944 :Janji Politik
SIDANG BPUPKI
28 Mei 1945 :Lantik BPUPKI
29 April 1945 : Bentuk BPUPKI
KDN 4
29 Agustus 1945 Kemerdekaan
Menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan
kemerdekaan indonesia
SIDANG 2 : 10-16 Juni 1945
PANCASILA
PIAGAM JAKARTA KDN 5RPHD
11 Juni 1945:
10 Juni 1945: Panitia 8 Lapor
PANITIA PERANCANG
HUKUM DASAR
Panitia Kecil PHD
16 Juli 1945: RHD
15 Juli 1945: RHD
14 Juli 1945: RPHD DITERIMA
a.) Mr.Muhammad Yamin. → 29 Mei 1945~Usulan rumusan dasar negara secara lisan:1. Peri kebangsaan2. Peri kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri kerakyatan5. Kesejahteraan rakyat~Usulan rumusan dasar negara secara tertulis :1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan Persatuan Indonesia3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. b.) Prof.Dr.Mr.R.Soepomo. → 31 Mei 1945Usulan konsep dasar negara Indonesia :1.Paham negara persatuan2. Hubungan negara dan agama3. Sistem badan permusyawaratan4. Sosialisme negara5. Hubungan antarbangsa c.) Ir. Soekarno. → 1 Juni 1945Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka adalah Pancasila.Rumusan dasar negara Indonesia :1) Kebangsaan Indonesia2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan3) Mufakat atau demokrasi 4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaanRumusan Dasar Negara menurut Jakarta Charter (22 Juni 1945) :1). Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.2). Kemanusiaan yang adil dan beradab.3). Persatuan Indonesia.4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 Sistematika UUD 45 terdiri dari:a. Pembukaanb. Batang Tubuhc. Penjelasan
• Sifatnya singkat (kalimat tiap pasalnya tidak panjang)dan luwes (mengikuti jaman)• Batang Tubuh Bisa dirubah asal syarat terpenuhi :
diusulkan ≥ 2/3 anggota MPRputusan disetujui ≥2/3 anggota yang hadir
• Kenyataan Batang Tubuh UUD 45, sekarang sudah diamandeman 4xAmandemen I (14-21 Okt 1999)Amandemen II ( 7-8 Agust 2000)Amandemen III (1-9 Nov 2001)Amandemen IV (1-11 Agust 2002)
Kedudukan dan Hub Pembukaan UUD 45 Dgn Batang Tubuh UUD 45
• Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding BT, alasannya
Dalam Pembukaan terdapat :
1. dasar negara (Pancasila)
2. Fungsi dan tujuan bangsa Indonesia
3. Bentuk negara Indonesia (republik)
• Pembukaan tidak bisa diubah, mengubah sama saja membubarkan negara, sedangkan Batang Tubuh bisa
diubah(diamandeman)
• Dalam sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 45 memenuhi kedudukan sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental, alasan:
1. dibuat oleh pendiri negara (PPKI)
2. pernyataan lahirnya sebagai bangsa yang mandiri
3. memuat asas rohani (Pancasila), asas politik negara (republik berkedaulatan rakyat), dan tujuan negara (jadi negara adil
makmur)
4. memuat ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD.
Hubungan Dasar negara Dengan Konstitusi
Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk
melaksanakan
dasar negara.
Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya
dirumuskan dalam
pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi)
Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45
tercantum dasar
negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan
dasar negara .
UUD 45
•Sistematika UUD 45 terdiri dari
a. Pembukaan
b. Batang Tubuh
c. Penjelasan
• Sifatnya singkat (kalimat tiap pasalnya tidak panjang)dan luwes (mengikuti jaman)
• Batang Tubuh Bisa dirubah asal syarat terpenuhi :
diusulkan ≥ 2/3 anggota MPR
putusan disetujui ≥2/3 anggota yang hadir
• Kenyataan Batang Tubuh UUD 45, skr sudah diamandeman 4x
Amandemen I (14-21 Okt 1999)
Amandemen II ( 7-8 Agust 2000)
Amandemen III (1-9 Nov 2001)
Amandemen IV (1-11 Agust 2002)
Kedudukan dan Hub Pembukaan UUD 45 Dgn Batang Tubuh UUD 45
• Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding BT, alasannya
Dalam Pembukaan terdapat :
1. dasar negara (Pancasila)
2. Fungsi dan tujuan bangsa Indonesia
3. Bentuk negara Indonesia (republik)
• Pembukaan tidak bisa diubah, mengubah sama saja membubarkan negara, sedangkan BT
bisa diubah(diamandeman)
• Dalam sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 45 memenuhi kedudukan sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental, alasan:
1. dibuat oleh pendiri negara (PPKI)
2. pernyataan lahirnya sebagai bangsa yang mandiri
3. memuat asas rohani (Pancasila), asas politik negara (republik berkedaulatan
rakyat), dan tujuan negara (jadi negara adil makmur)
4. memuat ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD.
Pasal-pasal dalam UUD 1945 adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada dalam
Pembukaan UUD 1945.
Contoh :
Sila pertama, dijabarkan di pasal 29 UUD 1945, pasal 28 (UUD 1945 amandemen)
Sila kedua, dijabarkan di pasal-pasal yang memuat mengenai hak asasi manusia.
Sila ketiga, dijabarkan di pasal 18, pasal 35, pasal 36 UUD 1945
Sila keempat dijabarkan pada pasal 2 s.d 24 UUD 1945.
Sila kelima dijabarkan pada pasal 33 dan 34 UUD 1945
TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP KONSTITUSI DAN DASAR
NEGARA
Sebagai warga negara, kita, seluruh rakyat Indonesia bertanggung jawab untuk membangun
kesadaran hidup berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan melalui hal-hal sbb :
Memahami Pancasila dan UUD 1945
Berperan serta aktif dalam menegakkan dasar negara dan konstitusi
Mengembangkan pola hidup taat pada aturan yang berlaku
SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA
Substansi Konstitusi
Konstitusi dapat dibedakan antara konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis.
Suatu konstitusi disebut tertulis bila merupakan satu naskah, sedangkan konstitusi tidak tertulis
tidak merupakan satu naskah dan banyak di pengaruhi oleh tradisi dan konvensi. Contoh
Negara Inggris yang konstitusi hanya merupakan kumpulan-dokumen dokumen.
Konstitusi atau hukum dasar, dapat pula dibedakan antara hukum dasar tertulis ,
yaitu undang undang dasar dan hukum dasar tidak tertulis, yaitu konvensi. Salah satu konvensi
di indonesia adalah pelaksanaan pidato kenegaraan presiden menjelang peringatan proklamasi
17 agustus 1945.
SIFAT DAN FUNGSI KONSTITUSI NEGARA
Sifat pokok konstitusi negara adalah Flexible (luas) dan rigid (kaku). Konstitusi dikatakan flrksibel, apabila
pembuat konstitusi menetapkan cara merubahnya tidak berat, mempertimbangkan perkembangan masyarakat
mudah mengikuti perkembangan masyarakat sehingga nmudah mengikuti perkembangan zaman ( Contoh
Inggris dan Selandi Baru ). Konstitusi bersifat rigid apabila pembuat konstitusi menetapkan cara perubahan
yang sulit dengan maksud agar tidak mudah di ubah hukum dasarnya ( contoh Amerika, Kanada, Jerman dan
Indonesia).
Fungsi pokok konstitusi dan undang-undang dasar adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewwnang-wnang. Menyurut Carl J.
Friendrich, Konstitusionalisme merupakan gagasan dimana pemerintah dipasang sebagai suatu kumpulan
kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat.
Setiap UUD memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
A. Organisasi negara C. Prosedur Mengubah UUD
B. Hak Asasi Manusia UUD D. Larangan untuk mengubah sifat tertentu
dari Kedudukan konstitusi UUD
KEDUDUKAN KONSTITUSI (Undang-Undang Dasar)
Meskipun Undang-Undang Dasar bukan merupakan salah satu berdirinya suatu negara beserta dengan penyelenggaraanya
yang baik, tetapi dalam perkembangan zaman moderen dewasa ini, Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Sebab dengan
adanya Undang-Undang Dasar baik penguasa Negara maupun masyarakat dapat mengetahui aturan atau ketentuan pokok
atau dasar-dasar mengenai ketatanegaraanya.