Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN KUALITAS METODE PEMBELAJARAN TEORI
DENGAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR
PRAKTEK KEBIDANAN DI STIKES ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK
2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
EVA FAUZIAH
201110104193
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
’AISYIYAH YOGYAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN KUALITAS METODE PEMBELAJARAN TEORI
DENGAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR
PRAKTEK KEBIDANAN DI STIKES ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK
2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
EVA FAUZIAH
NIM: 201110104193
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk Mendapat
Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi DIV Bidan Pendidik
STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Oleh:
Pembimbing : Sulistyaningsih, SKM.,M.H.Kes
Tanggal : Agustus 2012
Tanda tangan :
HUBUNGAN KUALITAS METODE PEMBELAJARAN TEORI
DENGAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK
KEBIDANAN DI STIKES ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2011/2012
Eva Fauziah, Sulistyaningsih
STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ABSTRAK
DIII midwifery education curriculum developed through a process of
fundamental understanding of health and competence of midwives. One of the
courses that meet the qualifications of professional midwives is Basic Skill Of
Midwifery Practice. Basic Skill Of Midwifery Practice course exam result is a
requirement to proceed to the next semester. A good quality of education will
affect the good of human resources as well. The research was carried out of using
analytical correlation with retrospective time approach. The population in this
study is DIII all midwifery student semester II in STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
The sampling technique was proporsional random sampling with sample 144
respondent. Processing data using the Spearman Rho. Quality of teaching methods
the theory in STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta is quite good (56,3%) and the
respondent is not good learning Basic Skill Of Midwifery Practice (50%).
Spearman rho test result obtained ρ= 0,166 so it can be concluded that quality
learning method affect to the result of learning Basic Skill Of Midwifery Practice
theory in STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Key words : Quality, Learning Method, Result Of Learning, Basic
Skill Of Midwifery Practice
Intisari: Kurikulum Pendidikan DIII Kebidanan disusun melalui proses
pemahaman dasar kesehatan dan kompetensi bidan. Salah satu mata kuliah yang
memenuhi kualifikasi bidan professional adalah KDPK. Hasil ujian mata kuliah
KDPK merupakan syarat untuk melanjutkan ke semester berikutnya. Mutu
pendidikan yang baik, akan berpengaruh pada sumber daya manusia yang baik
pula. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan
retrospektif. Subjek penelitian adalah semua mahasiswa D III Kebidanan semester
II di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Data yang digunakan adalah data primer
dengan menggunakan kuesioner tertutup. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proporsional random sampling dengan sampel sebanyak 144
responden. Analisis data menggunakan uji Spearman Rho (ρ). Kualitas metode
pembelajaran teori di STIKES ‘Aisyiyah adalah cukup baik sebanyak (56,3%) dan
hasil belajar KDPK responden sebanyak (61,1%) adalah tidak baik. Terdapat
hubungan yang signifikan antara kualitas metode pembelajaran teori dengan hasil
belajar KDPK di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (ρ= 0,195).
Kata Kunci : Kualitas, Metode Pembelajaran, Hasil Belajar, KDPK
1
PENDAHULUAN
Bidan sebagai sumber daya manusia kesehatan mempunyai peran yang
besar terhadap ketercapaian tujuan pembangunan kesehatan, yaitu dengan
memberikan pelayanan asuhan kebidanan kepada masyarakat. Baik atau buruknya
pelayanan yang diberikan oleh seorang bidan akan berdampak pada status
kesehatan pasien atau kliennya, yaitu ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi yang
dilahirkan (Hidayat, 2009).
Bidan sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan reproduksi, berperan
langsung dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB). Untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi,
maka mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan perlu ditingkatkan melalui
pengembangan kualitas institusi pendidikan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas institusi pendidikan yaitu melalui peningkatan kinerja
dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar (Hidayat, 2009).
Pendidikan D-III Kebidanan merupakan program pendidikan yang
bertujuan menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan sebagai tenaga
profesional. Semester I D-III Kebidanan terdiri dari 7 mata kuliah dengan 21 sks.
Hasil ujian mata kuliah semester I merupakan syarat untuk melanjutkan semester
berikutnya, salah satunya adalah Ketrampilan Dasar Praktek Kebidanan (KDPK).
Pembelajaran ini memberikan kemampuan melaksanakan keterampilan dasar
pratek kebidanan terhadap ibu, bayi, dan anak balita. Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan (KDPK) diberikan sejak Semester I, dalam prakteknya mahasiswa
dituntun oleh dosen kemudian berlatih mandiri secara kelompok, dan setelah
praktek selesai diharapkan mahasiswa dapat melakukan belajar praktek mandiri
sehingga ketika sudah lulus dari bangku perkuliahan, bisa menjadi figur seorang
bidan yang profesional, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menunjang
di bidang kesehatan (Maay cit Solihah, 2010). Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar yang dicapai
mahasiswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri sendiri
(mahasiswa) dan faktor dari luar (dosen, sarana dan prasarana serta lingkungan).
Faktor dari diri mahasiswa (motivasi belajar, minat, perhatian, sikap kebiasaan
belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis. Kedua faktor tersebut besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Motivasi belajar yang kuat akan
memberikan kontribusi terhadap hasil belajar dari mata kuliah KDPK.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini
adalah masalah pendidikan yang berhubungan dengan kualitas mutu pendidikan
pada setiap jenjang pendidikan. Kualitas mutu pendidikan berpengaruh pada
setiap lapisan masyarakat maupun dunia kerja. Mutu pendidikan yang baik, akan
berpengaruh pada sumber daya manusia yang baik pula, dan pembangunan bangsa
pun akan meningkat karena kinerja sumber daya manusia dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan kualitas mutu
pendidikan. Salah satu upaya perbaikan kualitas mutu pendidikan adalah dengan
optimalisasi penyelenggaraan kurikulum, karena kurikulum merupakan salah satu
komponen pendidikan yang menentukan kualitas pendidikan. Salah satu bentuk
optimalisasi penyelenggaraan kurikulum adalah pemilihan metode pembelajaran
2
yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa dalam berbagai jenjang
pendidikan baik jenjang dasar, lanjutan, maupun menengah.
Kurikulum Pendidikan Diploma III Kebidanan disusun melalui proses
pemahaman dasar kesehatan reproduksi, analisa, asuhan, dan pelayanan
kebidanan, penetapan peran, fungsi dan kompetensi bidan. Berdasarkan
kompetensi tersebut ditentukan mata kuliah yang diperlukan dalam memenuhi
kualifikasi bidan professional, salah satunya adalah mata kuliah keterampilan
dasar praktik kebidanan (KDPK) (Permenkes 369 Standar Pelayanan Bidan,
2007).
Metode mengajar dengan hasil belajar sangatlah mempunyai hubungan
yang erat, dengan kata lain jika metode pembelajaran yang digunakan oleh si
pendidik itu asal-asalan tentunya akan mengakibatkan pada hasil pendidikan yang
asal-asalan juga, namun sebaliknya jika pendidik menggunakan metode
pembelajaran yang baik dalam mendidik tentunya akan menghasilkan buah yang
baik.
Dalam konsep ajaran Islam secara jelas telah ditunjukkan oleh Allah SWT,
dalam firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 31-32:
Dan dia mengatakan kepada Adam (nama-nama) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman. “Sebutkanlah kepada-
Ku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” Mereka
menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang telah engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau Yang Maha
Mengetahui Lagi Maha Bijaksana.
Dalam ayat tersebut, terkandung aspek-aspek didaktik atau strategi
pembelajaran yang telah diajarkan oleh Allah SWT, terhadap Nabi Adam, as.
Artinya bahwa pengetahuan itu tidak akan ada apabila tidak melalui sentuhan dari
luar yaitu Nabi Adam diberi petunjuk dengan pengenalan nama benda yang
sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah SWT. Dengan kata lain bahwa dalam sistem
tersebut, terlihat adanya metode demonstrasi, tanya jawab dan ceramah yang
melibatkan para malaikat.
Berdasarkan studi pendahuluan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta pada
tanggal 24 Februari 2012, hasil wawancara dengan koordinator KDPK didapatkan
data bahwa mata kuliah KDPK dibagi menjadi 2 yaitu KDPK 1 dan KDPK 2.
KDPK 1 pada semester I terdiri dari 5 SKS yaitu 3 Praktik dan 2 Teori sedangkan
KDPK 2 pada semester II terdiri dari 3 SKS. Materi kuliah KDPK diberikan
dalam bentuk modul dan hand out, setiap mahasiswa akan diberi soft filenya.
Dosen pengajar sudah tergabung dalam sebuah tim yang terdiri dari 12 dosen (4
dosen mengampu teori dan praktikum, 3 dosen mengampu teori dan 5 dosen
mengampu praktikum). Metode pembelajaran menggunakan metode ceramah.
Sarana dan prasana menggunakan audio visual (melihat video) dan laboratorium.
Mahasiswa semester 1 tahun 2011/2012 sebanyak 225 orang. Mahasiswa yang
mengikuti remidi tahun 2012 yaitu sebanyak 205 mahasiswa (91,1%) sedangkan
3
yang tidak mengikuti sebanyak 20 mahasiswa (8,9%), yang terdiri dari 106
mahasiswa (51,7%) mengikuti remidi KDPK, 96 mahasiswa (46,8%) mengikuti
remidi Askeb 1 (kehamilan) dan 3 mahasiswa (1,5%) mengikuti remidi Askeb 2
(persalinan). Komponen nilai KDPK terdiri dari nilai praktikum (bobot 30%),
teori (bobot 20%), tugas (bobot 20%) dan osca (bobot 5%). Nilai rata-rata
praktikum yaitu 79,18, nilai tugas yaitu 79,64 dan nilai osca yaitu 71,9 sedangkan
nilai teori yaitu 47,6. Nilai rata-rata teori lebih rendah dibandingkan nilai lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya kualitas metode pembelajaran
teori Mata Kuliah KDPK di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan diketahuinya
hasil belajar KDPK mahasiswa semester 1 di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan
pendekatan retrospektif ialah penelitian dimana pengambilan data variabel akibat
(dependent) dilakukan terlebih dahulu, kemudian baru diukur varibel sebab yang
telah terjadi pada waktu yang lalu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswa D III Kebidanan semester II di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu
sebanyak 225 mahasiswa.. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah proporsional random sampling dengan sampel sebanyak 144 orang.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi: Variabel bebas; Variabel
kualitas metode pembelajaran teori KDPK, variabel terikat; hasil belajar teori
KDPK. Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
data sekunder. Data primer disini adalah data yang didapat dari responden melalui
kuesioner kualitas metode pembelajaran dengan hasil belajar teori KDPK, dan data
sekundernya adalah data yang diperoleh dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta berupa
jumlah mahasiswa semester 2 dan nilai teori KDPK. Instrumen atau alat ukur yang
digunakan dalam penelitian adalah kuesioner.Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus pearson product moment sedangkan uji reliabilitas
menggunakan rumus Alfa Cronbach. Pengolahan data penelitian ini menggunakan
langkah-langkah yaitu Editing, Scoring, Entry dan Tabulating. Analisis statistik
menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat untuk mendapatkan
gambaran distribusi frekuensi responden serta untuk mendiskripsikan masing-masing
variabel dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisa bivariat menggunakan
uji Spearman Rho (ρ).
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di STIKES ’Aisyiyah
bulan Juni 2012
Karakteristik Responden f (n=144) %
Remidi KDPK:
Mengikuti
Tidak mengikuti
61
83
42,4
57,6
Metode Pembelajaran yang disukai:
Praktikum
Tutorial
Diskusi/kelompok
Ceramah
113
18
9
4
78,5
12,5
6,3
2,8
Mata kuliah yang disukai:
KDPK
Asuhan Kebidanan
KBKR
B.Inggris
26
99
15
4
18
68,7
10,5
2,8
Alasan menyukai:
Dosen
Materi
Dosen dan materi
25
107
12
17,4
74,3
8,3
Keinginan kuliah DIII:
Sendiri
Orang lain
138
6
95,8
4,2
Dukungan keluarga:
Mendukung
Tidak mendukung
144
0
100
0
Tempat tinggal:
Bersama Orang tua
Asrama
Kos
39
26
79
27,1
18
54,9
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 1 sebagian responden tidak mengikuti remidi KDPK
sebanyak (57,6%). Responden sebanyak (78,5%) lebih menyukai metode
pembelajaran praktikum dan responden sebanyak (68,7%) menyukai mata kuliah
Askeb sedangkan responden yang menyukai mata kuliah KDPK sebanyak (18%),
responden yang memilih karena alasan materi sebanyak (74,3%). Responden yang
memilih kuliah DIII Kebidanan karena keinginan sendiri sebanyak (95,8%).
Sebanyak (100%) responden yang kuliah DIII Kebidanan di STIKES ‘Aisyiyah
mendapatkan dukungan dari keluarganya. Beberapa responden memilih tinggal di
kos-kosan sebanyak (54,9%) sedangkan responden yang memilih untuk tinggal di
asrama sebanyak (18%).
5
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Dosen Teori KDPK di STIKES
’Aisyiyah bulan Juni 2012
Karakteristik Responden f (n=9) %
Tingkat Pendidikan:
S1
S2
3
6
33,3
66,7
Lama Kerja:
<10 Tahun
≥10 Tahun
5
4
55,5
44,5
Usia:
30-<35 Tahun
>35
1
8
11,1
88,9
Pekerti:
Mengikuti
Tidak Mengikuti
4
5
44,5
55,5
Dosen :
Dosen tetap
Dosen tidak tetap
5
4
55,5
44,5
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
Tingkat pendidikan dosen pengampu teori KDPK sebagian besar adalah
lulusan S2 sebanyak (66,7%) dan yang tidak memiliki pekerti sebanyak (55,5%).
Lama bekerja dosen sebanyak (55,5%) adalah < 10 tahun sedangkan dosen yang
sudah bekerja selama ≥ 10 tahun sebanyak (44,5%). Dimana sebagian dosen
berumur >35 tahun yaitu sebanyak (88,9%). Dosen pengampu mata kuliah KDPK
adalah sebanyak 9 dosen yang terdiri dari dosen tetap sebanyak (55,5%) dan
dosen tidak tetap sebanyak (44,5%).
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kualitas Metode Pembelajaran Teori
Berdasarkan Indikator Bulan Juni 2012
Pernyataan
A. Kesiapan Mengajar
Skor Rata-Rata
(Skala 1-4)
1. Diawal perkuliahan dosen menjelaskan rencana materi
perkuliahannya
2,8
2. Dosen menjelaskan aturan main selama perkuliahannya
berlangsung
2,7
3. Sebelum memulai perkuliahannya dosen mengecek
kesiapan sisiwinya terlebih dahulu
2,7
4. Memulai perkuliahan KDPK selalu tepat waktu 2,7
5. Dosen selalu mengecek perlengkapan yang akan
digunakan untuk menyampaikan materi KDPK dikelas
2,8
6. Mengakhiri perkualihan KDPK selalu tepat waktu 2,9
Rata-rata
2,8
6
Pernyataan Skor Rata-rata
(Skala 1-4)
B. Variasi Mengajar
7. Penyampaian materi KDPK di dalam kelas tidak
membosankan
3,8
8. Dosen selalu memasukkan nilai-nilai islam selama proses
pembelajaran
3,8
9. Cara mengajar dosen dalam menyampaikan materi KDPK
dikelas sesuai dengan harapan mahasiswi
3,8
Rata-rata 3,8
C. Penguasaan Materi
10. Dosen memiliki pengetahuan yang up to date berkaitan
dengan materi yang akan diberikannya
3,2
11. Materi disampaikan dengan jelas dan sesuai dengan
hirarki belajar
3,2
12. Mengaitkan materi KDPK dengan realitas kehidupan dan
pengetahuan lain yang relevan
3,1
13. Sinkronisasi antara materi yang diberikan dosen yang satu
dengan dosen KDPK yang lainnya
3,0
14. Dosen menguasai materi KDPK yang disampaikan di
dalam kelas
3,1
15. Jawaban yang diberikan dosen memuaskan, pada saat
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi
KDPK yang ditanyakan oleh mahasiswi
3,1
Rata-rata 3,1
D. Strategi Pembelajaran
16. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2,6
17. Penyajian kuliah dapat membangkitkan motivasi belajar
siswi di dalam kelas
2,6
18. Mampu menggugah cara berfikir mahasiswi 2,5
19. Dosen dapat mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi
di dalam kelas
2,6
20. Dosen wajib menegur, apabila ada siswi yang ribut
sendiri pada saat dosen sedang menyampaikan materi
2,5
Rata-rata 2,6
E. Pemanfaatan Media Pembelajaran
21. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan fasilitas yang tersedia
2,9
22. Dosen dapat menghandel fasilitas yang sedang digunakan
untuk menyampaikan materi apabila tiba-tiba tidak dapat
dipergunakan sehingga proses belajar mengajar harus
dihentikan
3,0
7
Pernyataan Skor Rata-rata
( Skor 1- 4 )
Rata-rata 2,9
F. Penilaian Hasil Belajar
23. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan belajar 2,7
24. Setelah selesai menyampaikan materi, dosen meminta
mahasiswinya untuk mengulang kembali materi yang
telah disampaikan
2,8
25. Dosen memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang telah disampaikannya
2,7
26. Dosen selalu merangkum materi bersama siswa setelah
proses pembelajaran selesai
2,7
27. Cara penilaian KDPK disampaikan secara transparan 2,8
Rata-rata 2,7
Rata-rata Keseluruhan 3,0
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai
kualitas metode pembelajaran tertinggi adalah indikator tentang variasi mengajar
yaitu 3,8 yang terdiri dari 3 pertanyaan (7.Penyampaian materi KDPK di dalam
kelas tidak membosankan; 8.Dosen selalu memasukkan nilai-nilai islam selama
proses pembelajaran; dan 9.Cara mengajar dosen dalam menyampaikan materi
KDPK dikelas sesuai dengan harapan mahasiswi), sedangkan rata-rata terendah
adalah indikator tentang strategi pembelajaran yang terdiri dari 5 pertanyaan
(16.Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran;
17.Penyajian kuliah dapat membangkitkan motivasi belajar siswi di dalam kelas;
18.Mampu menggugah cara berfikir mahasiswi; dan 19.Dosen dapat mendorong
mahasiswa untuk berpartisipasi di dalam kelas; dan 20.Dosen wajib menegur,
apabila ada siswi yang ribut sendiri pada saat dosen sedang menyampaikan
materi).
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran menurut
Romiszowski dalam Roestiyah adalah metode pembelajaran yang akan digunakan,
tujuan pembelajaran, karakteristik pembelajar, aspek kepraktisannya (biaya dan
waktu) dan faktor pemakainya, sedangkan faktor dominan yang dapat
meningkatkan mutu sekolah yaitu : kepemimpinan kepala sekolah, siswa, guru,
kurikulum dan jaringan kerjasama.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kualitas Metode Pembelajaran Teori KDPK
Bulan Juni 2012
Kualitas Metode
Pembelajaran Teori
f %
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
54
81
9
37,5
56,3
6,2
Total 144 100
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
8
Berdasarkan hasil uji univariat tabel 4 sebanyak (56,3%) responden
berpendapat bahwa kualitas metode pembelajaran teori di STIKES ‘Aisyiyah
adalah cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran teori dikelas
sudah cukup baik.
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Teori KDPK di STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta Hasil Belajar KDPK Nilai Kelas f % Mean Med Min SD
Sangat Baik (≥80)
Baik (70-79)
Cukup Baik (55-69)
Tidak Baik (41-54)
Sangat Tidak Baik (< 41)
55-68,8
41,3-53,8
28,7-40,5
0
0
25
72
47
0
0
17,4
50
32,6
46,2 45,6 28,7 8,2
Total 144 100
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
Hasil penelitian tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
hasil belajar KDPK cukup baik adalah sebanyak (17,4%) sedangkan responden
yang memiliki hasil belajar tidak baik adalah sebanyak (50%). Berdasarkan
karakteristik responden sebanyak (57,6%) responden tidak mengikuti remidi
KDPK, sebanyak (78,5%) responden lebih menyukai metode pembelajaran
praktikum daripada ceramah, sebanyak (68,7%) responden menyukai mata kuliah
Askeb dibandingkan dengan KDPK dengan alasan menyukai materi Askeb
sebanyak (74,3%) responden. Keinginan kuliah di DIII Kebidanan sebanyak
(95,8%) adalah atas keinginan sendiri dan (54,9%) tinggal di kos.
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta apresepsi dan
abilitas, sehingga dengan pendapat tersebut dapat dikatakan hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran (Hamalik, 2007).
Belajar sangatlah penting bagi setiap individu karena dengan belajar kita akan
memperoleh pengetahuan. Dalam ajaran islam belajar juga sangat dianjurkan
bahkan dengan ilmu pengetahuan maka derajat kita akan dinaikkan. Firman Allah
dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yaitu :
Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Muryani (2010)
dengan judul hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar dengan
kompetensi KDPK Mahasiswa Tingkat I Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara
Salatiga, dimana didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara motivasi
belajar dan prestasi belajar dengan kompetensi KDPK dengan nilai koefisiensi
regresi 0.137 dan 1.648.
9
Tabel 6 Analisis Bivariat Hubungan Kualitas Metode Pembelajaran Teori
Dengan Hasil Belajar KDPK bulan Juni 2012
Hasil Belajar
KDPK
Kualitas Metode Pembelajaran Teori
Total
p
valu
e
ρ Baik
Cukup Baik Kurang
Baik
f % f % f % f %
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
7
25
22
4,86
17,36
15,27
14
44
23
9,27
30,55
15,97
4
3
2
2,77
2,08
1,38
25
72
47
17,36
49,99
32,63
0,04 0,166
Total 54 100 81 100 9 100 144 100
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 6 masih ada responden yang memiliki hasil belajar tidak
baik tetapi memilih kualitas metode pembelajaran teori baik adalah sebanyak
(17,36%). Hal ini dikarenakan ada beberapa responden yang mengikuti kuliah
DIII Kebidanan bukan karena keinginan sendiri yaitu sebanyak (4,2%). Menurut
Sudjana, hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari diri mahasiswa (motivasi
belajar, minat, perhatian, sikap kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan
psikis).
Hasil penelitian tabel 6 menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa
ada hubungan yang signifikan antara kualitas metode pembelajaran teori dengan
hasil belajar KDPK, dimana didapatkan nilai p 0,04<0,05 dan memiliki keeratan
rendah ρ 0,166 dengan hubungan korelasi negatif yang artinya semakin baik
kualitas metode pembelajaran teori maka semakin tidak baik hasil belajar KDPK
responden.
Mendukung pendapat Hamalik (2007), bahwa proses belajar mengajar
memerlukan perencanaan yang seksama yaitu mengkoordinasikan unsur-unsur
tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu
mengajar serta penilaian evaluasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Sanjaya, bahwa metode mengajar
dengan hasil belajar sangatlah mempunyai hubungan yang erat, dengan kata lain
jika metode pembelajaran yang digunakan oleh si pendidik itu asal-asalan
tentunya akan mengakibatkan pada hasil pendidikan yang asal-asalan juga, namun
sebaliknya jika pendidik menggunakan metode pembelajaran yang baik dalam
mendidik tentunya akan menghasilkan buah yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Kualitas metode pembelajaran teori di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah
cukup baik sebanyak 81 siswa (56,3%) sedangkan kurang baik 9 siswa (6,2 %).
Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran teori dikelas sudah cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai
kualitas metode pembelajaran tertinggi adalah indikator tentang variasi mengajar
yaitu 3,8 sedangkan rata-rata terendah adalah indikator tentang strategi
pembelajaran yaitu 2,5. Hasil belajar KDPK mahasiswa semester 1 di STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta adalah tidak baik (41-54) dengan nilai kelas (41,3-53,8)
sebanyak 72 siswa (50%) sedangkan sangat tidak baik (<41) dengan nilai kelas
10
(28,7-40,5) sebanyak 47 siswa (32,6%). Terdapat hubungan antara kualitas
metode pembelajaran teori dengan hasil belajar KDPK di STIKES ‘Aisyiyah
Yogyakarta (ρ=0,166, p=0,01<0,05).
Saran
1. Bagi Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan straregi
pembelajaran yang lebih baik dan tepat dalam hal pemberian materinya
sehingga mahasiswa dapat memahami dengan jelas dan senang selama belajar.
2. Bagi Bidan Pendidik
Diharapkan dapat menguasai materi yang akan disampaikan dan dapat
menggunakan metode pembelajaran yang kreatif sehingga dapat menarik
perhatian siswa dan dapat menguasai suasana kelas yang pada akhirnya dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat lebih memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar mandiri
bersama mahasiswa lainnya terutama mahasiswa yang lulusan IPS sehingga
mereka tidak terlalu mengalami kesulitan terhadap mata kuliah yang
berhubungan dengan ilmu alam dan biologi khususnya mata kuliah KDPK.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian perlu dilanjutkan dengan menggunakan desain kohort,
sehingga lebih dapat menegakkan bahwa kualitas metode pembelajaran benar-
benar mempengaruhi hasil belajar teori KDPK.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS).
Yogyakarta: Mitre Cendikia Press.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media Group.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.