24
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan yang tidak lepas dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Menurut Kotler dalam (Roisah & Riana, 2016) menyatakan bahwa, “Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal tersebut termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan, pengoprasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya”. Menurut Tjiptono dalam (Kuspriyono, 2016) “Kualitas produk adalah kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang)”. Menurut Kotler dalam (Melyani, 2016) mengatakan “Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atas sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kualitas Produk

2.1.1 Definisi Kualitas Produk

Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan yang tidak lepas dari produk

atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk merupakan pemahaman

bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak

dimiliki oleh produk pesaing.

Menurut Kotler dalam (Roisah & Riana, 2016) menyatakan bahwa, “Kualitas

produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal

tersebut termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan,

pengoprasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya”.

Menurut Tjiptono dalam (Kuspriyono, 2016) “Kualitas produk adalah

kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas

mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan; kualitas merupakan

kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat

ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang)”.

Menurut Kotler dalam (Melyani, 2016) mengatakan “Kualitas produk

merupakan keseluruhan ciri atas sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada

kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

8

berusaha membuat produk yang berkualitas yang ditampilkan baik dari ciri-ciri luar

(design) produk maupun inti (core) produk itu sendiri”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kualitas suatu produk

merupakan kadar atau tingkat baik buruknya sesuatu yang terdiri dari semua faktor

yang melekat pada barang atau jasa, sehingga produk tersebut memiliki kemampuan

untuk dipergunakan sebagaimana mana yang diinginkan oleh konsumen.

2.1.2 Tujuan Kualitas Produk

Menurut Kotler dalam (Aisah, 2015) adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai

berikut :

1. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah

ditetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

3. Mengusahan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin

2.1.3 Unsur-Unsur Kualitas Produk

Menurut (Wijaya, 2018) “Pengukuran secara langsung sifat-sifat kualitas

yang dihendaki tidaklah mudah sehingga diterapkan sifat-sifat kualitas lain, yang

disebut kualitas pengganti. Sifat pengganti juga harus mencerminkan tuntutan-

tuntutan konsumen”. Unsur-unsur kualitas produk yang diterapkan sebagai sifat

pengganti adalah sebagai berikut :

1. Harga yang wajar, sebuah produk belum tentu secara mutlak memiliki kualitas

yang baik. Yang terpenting adalah produk tersebut memenuhi tuntutan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

9

konsumen. Karena selain sifat fisik, konsumen juga harus mencari harga yang

wajar, maka produsen perlu memperhatikan harga. Jadi, kesesuaian harga

dengan kualitas bersifat linier.

2. Ekonomis, konsumen mencari sifat ekonom seperti kebutuhan energi yang

sekecil mungkin, kerusakan sedikit mungkin, pemeliharaan dan biaya

pengamanan sekecil mugkin, namun penggunaannya luas.

3. Awet, pemakai mengharapkan agar produk terbuat dari bahan yang awet dan

tahan terhadap perubahan yang drastis sepanjang waktu.

4. Aman, sebuah produk diharapkan aman untuk digunakan dan tidak

membahayakan kehidupan. Beberapa produk telah menimbulkan masalah.

5. Mudah digunakan, umumnya produk dirancang bagi rata-rata konsumen pada

umumnya, yang penggunaanya tanpa memerlukan latihan khusus terlebih

dahulu. Konsumen berharap dapat menggunakan produk itu segera, terus

menerus, dan tanpa kesulitan.

6. Mudah dibuat, hal ini berkaitan dengan biaya produksi. Produksi harus dibuat

dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah disimpan, dan proses

produksinya tidak membutuhkan proses dan keterampilan khusus tertentu.

7. Mudah dibuang/ didaur ulang, pada lingkungan sekarang yang pada populasinya,

produk yang sudah habis kegunaannya diharapkan bisa dibuang begitu saja

dengan mudah. Barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang terbukti

mengganggu dan terkadang merugikan. Sifat produk mudah dibuang bukan

berarti dibuang disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempatnya tanpa

membutuhkan biaya tambahan. Produk yang sudah habis manfaatnya ini dapat

didaur ulang untuk menghindari pencemaran lingkungan dan tetap menjaga

kelestarian sumber daya alam.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

10

2.1.4 Dimensi Kualitas Produk

Menurut Garvin dalam (Laksana, 2019) menemukan 8 dimensi kualitas

produk yang terdiri dari :

1. Performance ( performansi) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu

dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika

ingin membeli suatu produk, yaitu meliputi Faster (lebih cepat) berkaitan

dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau

bagaimana untuk memperoleh produk ini, dan aspek Cheaper (lebih murah)

berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau ongkos dari

suatu produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.

2. Feature ( keistimewaan tambahan) merupakan aspek kedua dari performasi yang

menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

3. Reliability (kehandalan) berkaitan dengan tingkat probabilitas atau periode

waktu tertentu, dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik yang

mereflesikan kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam

penggunaan produk ini.

4. Conformance (konformasi) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan,

konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan

karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta sering

didefinisikan sebagai konformasi terhadap kebutuhan (Comformance to

Requierements).

5. Durability (daya tahan) merupakan ukuran masa pakai suatu produk

karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan produk itu.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

11

6. Service Ability (kemampuan pelayanan) merupakan karakteristik yang berkaitan

dengan kecepatan, keramahan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi

dalam perbaikan.

7. Aesthetics (estetika) merupakan karakterisistik yang bersifat subyektif sehingga

berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan referensi atau pilihan individual.

Dengan demikian estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan

perasaan pribadi dan mencakup karkteristik tertentu.

8. Perceived Quality (kualitas yang dirasakan) bersifat subyektif berkaitan dengan

perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.

2.2 Keputusan Pembelian

2.2.1 Definisi Keputusan Pembelian

keputusan pembelian adalah proses dimana seseorang mengambil keputusan

untuk membeli atau tidaknya suatu produk dan jasa perusahaan dengan segala

pertimbangan yang telah dilakukan.

Menurut Kotler & Armstrong dalam (Kuspriyono, 2016) “Keputusan

pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana

konsumen benar-benar membeli. Konsumen bebas memilih produk yang diinginkan

sesuai dengan kebutuhannya, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya,

banyak pembelian, kapan membeli, dan mengapa harus membeli”.

Menurut Assauri dalam (Al rasyid & Tri Indah, 2015) “Keputusan pembelian

merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup

penentuan apa yang akan dibeli atau tidak, melakukan pembelian dan keputusan itu

diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

12

Menurut Sutisna dalam (Al rasyid & Tri Indah, 2015) “Keputusan pembelian

merupakan pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan

keinginan yang oleh Assael disebut need arausal”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah

tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk.

pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan

salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang

nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat

menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

2.2.2 Proses Keputusan Pembelian

Menurut Sangadji & Sopiah dalam (Sudaryono, 2016) mengatakan bahwa

keputusan membeli atau mengonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan

diawali dengan langkah-langkah berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan akan kebutuhan akan muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

2. Waktu

Berlalunya waktu akan menyebabkan teraktifkannya kebutuhan fisiologi

seseorang. Waktu juga akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang

diinginkan oleh konsumen.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

13

3. Perubahan Situasi

Perubahan situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Konsumen yang masih lajang

mungkin akan menghabiskan sebagian besar pengeluarannya untuk hiburan. Jika

sudah menikah konsumen tersebut akan mengenali banyak kebutuhan lainnya.

4. Kepemilikan Produk

Kepemilikan sebuah produk sering kali mengaktifkan kebutuhan lain. Seorang

konsumen yang membeli mobil baru akan menyadari perlunya produk lain. Dia

membutuhkan sampo mobil, lap kanebo, peralatan untuk membersihkan mobil,

bahkan juga orang lain yang bisa membantunya mencuci mobil.

5. Konsumsi Produk

Jika persediaan buah-buahan dikulkas habis, konsumen akan terpicu untuk

membeli lagi buah-buahan untuk kebutuhan konsumsinya. Habisnya persediaan

makanan dirumah seringkali mendorong konsumen untuk menyadari

kebutuhannya dan segera membelinya.

6. Perbedaan Individu

Konsumen membeli mobil baru karena mobil lama sering mogok. Kebutuhan

mobil baru timbul karena konsumen merasakan keadaan yang sesungguhnya

(actual state), yaitu bahwa mobil lamanya tidak berfungsi dengan baik. Namun,

ada juga konsumen yang berbeda. Kebutuhan mobil baru muncul karena mobil

lama tidak berfungsi dengan baik, namun karena konsumen ingin selalu trendi,

ingin memiliki mobil model terbaru, walaupun mobil lamanya baru berusia satu

tahun dan masih berfungsi dengan baik.

7. Pengaruh pemasaran

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

14

Produk baru muncul hampir setiap hari dan diiklankan atau dikomunikasikan

melalui berbagai media oleh pembuatnya. Program pemasaran tersebut akan

mempengaruhi konsumen untuk menyadari kebutuhannya.

8. Pencarian informasi

Pencarian informasi mulai dikakukan ketika kondumen memandang bahwa

suatu kebutuhan busa dipenugi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu

produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimoan didalam ingatannya

(pencarian internal) dan mencari dari luar (pencarian eksternal). Konsumen kan

mencari informasi tentang berbagai jenis barang yang dibutuhkan, banyaknya

merek yang ada, harga, tempat pembelian, dan cara pembayaran yang sesuai.

9. Pencarian Internal

Langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah mengingat kembali semua

informasi yang ada di dalam ingatan (memory). Informasi yang dicari meliputi

berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau

memenuhi kebutuhan.

10. Pencarian Eksternal

Konsumen mungkin akan berhenti pada tahap pencarian internal jika apa yang

dicari telah dipenuhi. Namun jika tidak, konsumen akan lanjut ketahap pencarian

eksternal. Konsumen mungkin juga mengkombinasikan pencarian internal dan

eksternal agar informasi mengenai produk dan merek yang diperolehnya menjadi

sempurna dan meyakinkan.

2.2.3 Dimensi Keputusan Pembelian

Menurut Abdullah & Tantri dalam (Sudaryono, 2016) mengatakan bahwa,

konsumen sebelum mengambil keputusan pembelian biasanya melalui lima tahapan:

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

15

dan perilaku setelah pembelian. Adalah jelas bahwa proses pembelian dimulai jauh

sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi lama setelah pembelian.

Lima tahapan tersebut secara lengkap diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata

dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimulasi

internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu

suatu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi stimulasi yang paling sering

menimbulkan minat pada suatu kategori produk tertentu. Pemasar kemudian

dapat mengembangkan strategi berbagai strategi pemasaran yang memicu minat

konsumen.

2. Pencarian Informasi

Seorang yang tergerak oleh stimulasi akan berusaha untuk lebih banyak mencari

informasi. Seberapa banyak pencarian yang dilakukan seseorang tergantung

kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang telah dimiliki, kemudahan dalam

memperoleh informasi tambahan, dan kepuasan yang dia peroleh dari pencarian.

Menurut (Kotler & Armstrong, 2001)Kotler & Armstrong dalam (Sudaryono,

2016) sumber-sumber informasi terdiri dari empat kelompok:

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

b. Sumber komersial :iklan, tenaga penjual, pedagang, perantara, dan

pengemasan.

c. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, dan pengguna produk.

d. Sumber publik : media masaa, organisasi, dan rating konsumen.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

16

3. Evaluasi Alternatif

Para pembeli berupaya untuk mengurangi perasaan tidak pasti. Mereka mungkin

akan membaca berbagai iklan. Pencarian informasi dapat bersifat internal

maupun eksternal. Pencarian internal merupakan aktivitas kognitig yang

berkaitan dengan upaya mengeluarkan informasi yang tersimpan didalam

ingatan, sedangkan pencarian eksternal adalah pengumpulan informasi dari

sumber-sumber diluar ingatan, yang mungkin memerlukan waktu, upaya dan

uang. Evaluasi ini dimulai sewaktu informasi yang diperoleh telah menjelaskan

atau mengidentifikasi sejumlah pemecahan potensial bagi problem yang

dihadapi konsumen.

4. Keputusan Pembelian

Seorang calon pembeli harus mengambil keputusan pembelian. Keputusan

tersebut mugkin dapat berupa tidak memilih salah satu alternatif yang tersedia.

5. Perilaku Pascapembelian

Dengan asumsi bahwa pengambilan keputusan juga sekaligus merupakan

pemakai maka persoalan kepuasan pembelian atau ketidakpuasan pembelian

tetap akan ada. Sikap puas atau tidak puas hanya terjadi setelah produk yang

dibeli dikonsumsi.

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia

membeli barang dan jasa perusahaan (disamping barang lain) pada saat mereka

membutuhkan. Menurut (Swastha, 2017) Faktor yang mempengaruhi keputusan

membeli adalah berbeda-beda untuk masing-masing pembeli, disamping produk

yang dibeli dan saat pembeliannya berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah:

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

17

1. Kebudayaan

Menurut Stanton dalam (Swastha, 2017) "kebudayaan adalah simbul dan fakta

yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke

generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat

yang ada”. Simbul tersebut dapat bersidat tidak kentara (seperti : sikap,

pendapat, kepercayaan, nilai, bahasa, agama) atau dapat pula bersifat kentara

(seperti : alat-alat, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya). Jadi, dalam

kenyataan memang banyak perilaku manusia yang ditentukan oleh kebudayaan,

dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan

kemajuan/perkembangan jaman dari masyarakat tertentu.

2. Klas Sosial

Faktor sosial-kebudayaan lain yang dapat mempengaruhi pandangan dan tingkah

laku pembeli adalah klas sosial. Pada pokoknya, masyarakat kita ini dapat

dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu :

a. Golongan Atas

Yang termasuk dalam khas golongan ini antara lain : pengusaha-pengusaha

kaya, pejabat-pejabat tinggi.

b. Golongan Menengah

Yang termasuk dalam klas golongan ini anatra lain : karyawan instansi

pemerintahan, pengusaha menengah.

c. Golongan Rendah

Yang termasuk dalam klas golongan ini antara lain : buruh-buruh pabrik,

pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. Pembagian masyarakat ke

dalam tiga golongan diatas bersifat relatif karena sulit untuk dikuantitatifkan

secara pasti. Dasar yang dipakai dalam penggolongan ini adalah tingkat

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

18

pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam

kenyataannya, masing-masing klas mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-

sendiri. Oleh karena itu menejemen tidak dapat selalu menganggap bahwa

klas bawah atau klas atas lebih bahagia atau lebih superior dari pada klas

menengah dan klas rendah.

3. Kelompok Referensi Kecil

Kelompok referensi kecil ini juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam

pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah

laku. Oleh karena itu, konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik

tingkah laku fisik maupun mentalnya. Termasuk kelompok referensi kecil antara

lain : serikat buruh, tim atletik, perkumpuln agama, lingkungan tetangga, dan

sebagainya.

4. Keluarga

Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk

membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang

berbeda. Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya :

a. Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.

b. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.

c. Siapa yang melakukan pembelian.

d. Siapa pemakai produknya.

Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh yang yang berbeda, atau dapat pula

dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang anggota keluarga

dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan ia

dapat berbuat sebagai pembelinya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

19

5. Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku.

Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya dimasa lalu atau dapat

pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman.

Penafsiran dan pengalaman proses belajar konsumen merupakan kunci untuk

mengetahui perilaku pembeliannya.

6. Kepribadian

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pla sifat individu yang dapat

menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Sebenarnta, pengaruh sifat

kepribadian konsumen terhadap pandangan dan perilaku pembelianya adalah

sangat umum; dan usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadian

dengan berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya tidak berhasil.

Namun para ahli tetap percaya bahwa kepribadian itu juga mempengaruhi

perilaku pembelian seseorang. Adapun variabel yang dapat mencerminkan

kepribadian seseorang adalah:

a. Aktivitas

b. Minat

c. Opini

Dengan variabel-variabel tersebut kita dapat mempengaruhi kepribadian

seseorang; dan untuk mengetahuinya dapat diadakan riset motivasi.

7. Sikap dan Kepercayaan

Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan

dan perilaku pembelian konsumen. Sikap itu sendiri mempengaruhi

kepercayaan, dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

20

8. Konsep Diri

Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah konsep diri.

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan

pada saat yang sama ia mempunyai gambarang tentang diri orang lain. Beberapa

psikholog membedakan konsep diri ini kedalam : (a) Konsep diri sesunguhnya,

dan (b) Konsep diri yang ideal (cara yang dicita-citakan untuk melihat dirinya

sendiri).

9. Pengamatan

Pengamatan adalah suatu proses dengan mana pembeli menyadari dan

menginterpretasikan aspek lingkungan. Seseorang akan mempunyai suatu

pandangan terhadap sebuah produk bilamana ia mengetahui bahwa produk

tersebut ditawarkan. Sumber informasinya dapat berasal dari salesman, teman,

iklan, dan sebagainya. Dalam kenyataannya, perbedaan pandangan tersebut akan

menciptakan tingkah laku pembelian yang berbeda pula.

2.2.5 Struktur Keputusan Pembelian

Menurut (Swastha, 2017) “Keputusan untuk membeli yang diambil oleh

pembeli itu sebenernya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap

keputusannya membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen yaitu” :

1. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannnya kepada orang-orang yang berminat membeli radio

serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

21

2. Keputusan tentang bentu produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu.

Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya.

Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui

kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan

daya tarik menarik.

3. Keputusan tentang merk

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli.

Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan

harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.

4. Keputusan tentang penjualnya

Konsumen harus mengambil keputusan dimana radio tersebut akan dibeli,

apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko

lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

5. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari

satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk

sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

6. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli

radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembeliannya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

22

Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan

pemasarannya.

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran

produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut

akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembelinya. Dalam

hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara

pembayarannya. Dalam suatu pembelian barang, keputusan yang harus diambil

tidak selalu berurutan seperti yang dimuka, pada situasi pembelian seperti

penyelesaian masalah ekstensif, keputusan yang diambil dapat bermula dari

keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu merumuskan

perbedaan-perbedaan diantara bentuk-bentuk dan merk produk. Ia juga dapat

mengambil keputusan tentang saat dan kuantitas secara lebih awal. Yang

penting, penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan

untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya.

2.3 Konsep Dasar Operasional dan Perhitungan

2.3.1 Kisi-kisi Operasional Variabel

Konsep dasar operasional berisi dimensi-dimensi, dalam dimensi tersebut

diuraikan indikator-indikator yang dapat dijadikan pernyataan-pernyataan kuisioner

dalam penelitian tugas akhir. Dimensi-dimensi tersebut diambil berdasarkan

pendapat para ahli yang ada didalam buku-buku untuk dijadiakn pedoman sesuai

dengan materi dan bahan yang bersangkutan dengan variabel kualitas produk dan

keputusan pembelian.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

23

Berikut ini adalah tabel yang berisi konsep dasar operasional variabel kualitas

produk (X) dari variabel keputusan pembelian (Y) yang dijadikan sebagai pernyataan

kuisioner, adalah :

Tabel II. 1

Konsep Dasar Operasional Variabel Kualitas Produk (X)

Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator Nomor

Butir

Kualitas

produk (X)

Performance/ performansi Memenuhi kebutuhan 1

Features/keistimewaan

tambahan

Produk membuat konsumen

menjadi lebih fashionable dan

modelnya trendy

2,3

Reliability/kehandalan Menggunakan jasa pelayanan

yang tepat waktu

4

Durability/daya tahan Produk berkualitas bagus 5,6

Serviceability/ kemampuan

pelayanan

Pelayanan yang memuaskan

konsumen

7,8,9

Aesthetics/estetika Produk memiliki berbagai jenis

model yang berkualitas

10

Perceived Quality/ kualitas

yang dirasakan

Produk memuaskan konsumen 11,12

Sumber : Garvin dalam (Laksana, 2019) & (Lestari, 2016)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

24

Tabel II. 2

Konsep Dasar Operasional Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Sumber : Abdullah & Tantri dalam (Sudaryono, 2016) & (Lestari, 2016)

2.3.2 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian mencakup cara untuk menentukan uji validitas dan

uji realibilitas. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan aplikasi SPSS

versi 16 untuk menguji validitas dan realibilitas.

1. Uji Validitas

Menurut Priyatno dalam (Widiyanti & Fitriani, 2017) “uji validitas item

digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur

objeknya”. Item dikatakan valid jika ada kolerasi dengan skor total. Pengujian

validitas item dalam SPSS menggunakan dua metode analisis, yaitu korelasi pearson

atau corrected item total correlation. Teknik uji validitas item dengan korelasi person

dilakukan dengan cara mengkorelasi skor item dengan skor total item, kemudian

pengujian signifikasi dilakukan dengan kriteria r tabel pada tingkat signifikansi 0,05

Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator Nomor

Butir

Keputusan

Pembelian

(Y)

Pengenalan Kebutuhan

Memenuhi kebutuhan dalam

berpenampilan

1,2

Pencarian Informasi

Mencari informasi produk dari

berbagai sumber

3,4,5

Evaluasi Alternatif

Mengevaluasi dengan produk

lain

6,7

Keputusan Pembelian Memutuskan membeli karena

produk berkualitas bagus dan

memiliki berbagai jenis model

8,9,10

Perilaku Pascapembelian

Konsumen puas dengan produk

Mayoutfit

11,12

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

25

dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel, maka item dapat dinyatakan

valid (demikian pula sebaliknya).

2. Uji Realibilitas

Menurut (Sugiyono, 2016) “Uji Reabilitas digunakan untuk mengetahui

konsisten alat ukur pada kuisioner. Metode yang sering digunakan dalam penelitian

untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) adalah Cronboach Alpa.

Uji realibilitas merupakan kelanjutan dari item yang valid saja. Untuk menentukan

apakah instrumen relibel atau tidak, gunakan batasan 0,6”.

Tabel II.3

Skala Alpha Cronboach

Nilai Alpha Cronboach’s Keterangan

0,00 – 0,20 kurang relibel

0,21 – 0,40 Agak relibel

0,41 – 0,60 Cukup relibel

0,61 – 0,80 Relibel

0,81 – 1,00 Sangat relibel

Sumber : Sujianto dalam (Widiyanti & Fitriani, 2017)

2.3.3 Konsep Dasar Perhitungan

Konsep dasar perhitungan yang digunakan oleh peneliti adalah perhitungan

dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16 serta

perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2010. Untuk menentukan nilai pada tabel

penolong, analisis data dilakukan untuk dapat menjelaskan tentang masalah yang

diselidiki dalam tugas akhir ini yaitu masalah kualitas produk sebagai variabel bebas

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

26

atau Independent (X) dan keputusan pembelian sebagai variabel terkait Dependent

(Y) serta pengaruh variabel X terhadap variabel Y melalui analisis berikut :

1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Menurut (Abdurahman, Maman & Ali, 2017) Populasi (population atau

universe) merupakan keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang

memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau

menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Dengan demikian, populasi

tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi apa saja yang menjadi perhatian kita.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen MayOutfit Depok.

Sedangkan Sampel menurut (Abdurahman, Maman & Ali, 2017) adalah

bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga

dapat mewakili populasinya. Kerja statistik melalui sampel dimungkinkan dengan

alasan: keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Banyaknya anggota suatu sampel

disebut ukuran sampel, sedangkan suatu nilai yang menggambarkan ciri atau

karakteristik dari sampel disebut statistik.

Menrut (Sugiyono, 2016) Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan

sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan. Cara menentukan teknik pengambilan

sampel tugas akhir ini ialah teknik convinience sampling (sampling kemudahan).

Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 konsumen pada

MayOutfir Depok.

2. Convinience Sampling

Menurut (Abdurahman, Maman & Ali, 2017) pada convinience sampling

(sampling kemudahan), sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

27

saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan

karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel. Dengan kata lain

sampel diambil/terpilih karena ada di tempat dan waktu yang tepat. Tanpa kriteria,

peneliti bebas memilih siapa saja yang ditemuinya untuk dijadikan sampel.

3. Skala Likert

Menurut (Sugiyono, 2016) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang selanjutnya disebut sevagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”. Berikut contoh tabel skala likert.

Tabel II.4

Tabel Skala Likert

Skor atau Bobot Alternatif Jawaban Kode

5 Sangat setuju SS

4 Setuju S

3 Ragu-ragu RR

2 Tidak setuju TS

1 Sangat tidak setuju STS

Sumber : (Sugiyono, 2016)

4. Uji Koefisien Korelasi

Menurut (Siregar, 2014) “Koefesien korelasi adalah bilangan yang

menyatakan kekuatan hubungan anatar dua variabel atau lebih atau juga menentukan

arah dari kedua variabel”.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

28

Rumus untuk mencari Uji Koefesien Korelasi adalah :

r = (∑ ) (∑ ∑ )

√ ∑ (∑ ) ) √( ∑ (∑ ) )

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

n = Total responden

∑ = Total jumlah dari variabel x

∑ = Total jumlah dari variabel y

∑ = Kuadrat dari total jumlah dari variabel x

∑ = Kuadrat dari total jumlah variabel y

∑ = Hasil perkalian dari total jumlah variabel x dan y

Tabel II. 5

Pedoman Untuk Mengukur Hubungan Kedua Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : (Siregar, 2014)

5. Uji Koefisien Determinasi

Menurut (Siregar, 2014) adalah angka yang menyatakan atau digunakan

untuk mengetahui konstribusi atau sumbangan yang diberikan sebuah variabel atau

lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat).

Rumus untuk mencari Koefisien Determinasi :

KD = 𝑟 𝑥 100%

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

29

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Relasi

6. Regresi Linear Sederhana

Menurut (Siregar, 2014) adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam

memprediksi permintaan dimasa akan datang berdasarkan masa lalu atau untuk

mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap variabel tak bebas

(dependent).

Dimana :

Y = Variabel Terikat

X = Variabel Bebas

a dan b = Konstanta

Untuk mencari nilai konstanta a dan b dapat menggunakan rumus berikut ini :

a = (∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )

∑ (∑ )

b = ∑ (∑ )(∑ )

∑ (∑ )

Keterangan :

a = Harga Y ketika harga X =0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun

penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent.

Y = Subjek dalam variabel; dependent yang di prediksi.

X = Subjek pada variabel independent yang mempunya nilai tertentu.

Y = a + bX

====[===

Type equation here

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi ... · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk 2.1.1 Definisi Kualitas Produk Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan

30