Upload
ngodung
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN MOTIVASI DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY POKOK BAHASAN
LAYANG-LAYANG KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Ardiana Dhian Utami
NIM : 121414088
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN MOTIVASI DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY POKOK BAHASAN
LAYANG-LAYANG KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Ardiana Dhian Utami
NIM : 121414088
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
~Amsal 23:18
Karena Masa Depan sungguh ada, dan
Harapanmu tidak akan hilang.
~Ibrani 13:6
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata:
“Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?“
Dengan penuh syukur, karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus,
Bunda Maria,
Bapak Suwardi dan Ibu Quirina,
Imelda Fani, adikku tersayang,
Simbah kakung dan simbah putri yang berbahagia di surga,
Seluruh keluarga dan sahabat-sahabatku,
Almamater kebanggaanku, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Penulis
Ardiana Dhian Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Ardiana Dhian Utami
NIM : 121414088
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Hubungan Motivasi dan Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pokok Bahasan
Layang-layang di Kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran
2015/2016”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang menyatakan
Ardiana Dhian Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Ardiana Dhian Utami. 2016. Hubungan Motivasi dan Sikap Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray Pokok Bahasan Layang-layang Kelas VII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di kelas VII A Pangudi Luhur
Moyudan (2) motivasi belajar siswa (3) sikap belajar siswa (4) hasil belajar siswa
(5) hubungan antara motivasi terhadap hasil belajar siswa (6) hubungan antara sikap
belajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016.
Instrumen penelitian untuk variabel motivasi belajar dan sikap belajar
adalah kuesioner dan untuk variabel hasil belajar adalah tes hasil belajar. Validitas
ini diperoleh dengan melakukan uji pakar, yaitu dosen pembimbing dan guru mata
pelajaran. Validitas butir diperoleh dengan ujicoba. Apabila hasil butir tidak valid
maka dilakukan revisi. Reliabilitas instrumen motivasi berdasarkan fakta r=0,715
dan berdasarkan opini r=0,798, reliabilitas instrumen sikap berdasarkan fakta
r=0,793 dan berdasarkan opini r=0,812, dan reliabilitas instrumen tes hasil belajar
r=0,571.
Berdasarkan analisis diperoleh bahwa (1) model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray terlaksana dengan baik dengan presentase sebesar 94,11%
(2) motivasi belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan termasuk
kategori sedang (3) sikap belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan
termasuk kategori sedang (4) hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan termasuk kategori rendah (5) ada hubungan antara motivasi dan hasil
belajar sebesar 24,26% (6) ada hubungan antara sikap dan hasil belajar sebesar
28,26%.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray, Motivasi
Belajar, Sikap Belajar, Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Ardiana Dhian Utami. 2016. A Correlation Between Motivation and Learning
Attitude Toward Students’ Study Records in The Implementation of Cooperative
Learning Model Two Stay Two Stray Kite Subject of Grade VII A Pangudi Luhur
Moyudan Junior High School 2015/2016. Thesis. Department of Mathematics
and Natural Sciences, The Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to know (1) the implementation of cooperative learning
model Two Stay Two Stray in class VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan (2)
students’ learning motivation (3) students’ learning attitude (4) students’ study
records (5) a correlation between motivation towards the students’ study records
(6) a correlation between learning attitude towards the students’ study records.
This research uses descriptive qualitative and quantitative methods. The subjects
of this research are the students of VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan academic
year of 2015/2016.
The instrument that was used for the variables of learning motivation and
atttude is quesioners, and for the variables of the students’ study records is a test.
The validity of this research was assessed by the experts who are the advisor and
the mathematic teacher. The validity was done by the trials. If an item is invalid,
the research will be revised. The results present the realibility of motivation
instrument according to the facts r=0,715 and according to the opinions r=0,798,
the realibility of attitude instrument according to the facts r=0,793 and according
to the opinions r=0,812, and the reability of students’ study records r=0,571.
According to the analysis, it presents that (1) the learning model Two Stay
Two Stray was done properly with the percentage for about 94,11% (2) students’
motivation in class VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan is in medium category (3)
the learning attitude of students of class VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan is in
medium category (4) study records of students of class VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan is in low category (5) there is a correlation between motivation and the
students’ study records for about 24,26% (6) there is a correlation between
learning attitude and the students’ study records for about 28,26%.
Keywords: The Cooperative Learning Model Two Stay Two Stray, The Learning
Motivation, The Learning Attitude, The Students’ Study Record.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Motivasi dan Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pokok Bahasan
Layang-layang di Kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran
2015/2016” dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas
Sanata Dharma.
Skripsi ini dapat tersusun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak R. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Drs. Th. Sugiarto P., M.T. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada
penulis dengan sabar. Terimakasih atas segala motivasi, saran dan kritik selama
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Yohanes Junianto selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur
Moyudan yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
7. Ibu Theresia Sri Rahayu, S. Pd selaku guru mata pelajaran matematika SMP
Pangudi Luhur Moyudan yang telah membimbing dan membantu penulis
selama proses pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Guru-guru SMP Pangudi Luhur Moyudan atas bimbingan dan semangat dalam
penyusunan skripsi.
9. Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Moyudan khususnya kelas VII A yang telah
bersedia menjadi subyek penelitian dan subyek wawancara.
10. Segenap Dosen Pendidikan Matematika dan seluruh staff sekretariat Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas segala pelayanan dan
bantuan yang diberikan.
11. Bapak Suwardi, Ibu Quirina, adekku Imelda, simbah kakung dan simbah putri
yang sudah berbahagia di surga serta seluruh keluarga besar penulis.
Terimakasih atas doa, cinta, perhatian, kasih, dukungan dan dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman seperjuangan di SMP Pangudi Luhur Moyudan: Nungki, Jefri, Putri,
Dita dan Agus serta seluruh teman-teman Pendidikan Matematika kelas A, B
dan C. Terimakasih bantuan dan dorongan semangat hingga kita dapat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Terimakasih untuk para “Hamba Tuhan” teman seperjuangan, tempat mengadu
keluh dan kesah, tempat berbagi cerita skripsi, semangat dan dorongan
sehingga kita dapat menyelesaikan skripsi.
14. Sahabat-sahabatku: Intan, Erlin, Dita, Titik, Ika, Yuyun, Ajeng, Anin, Ucik,
Siska, Nana, Mega, Wahyu, Rika. Terimakasih semangat, motivasi, dorongan
dan doanya. Terimakasih juga untuk Anton, Dika, Akbar, Candra, Niko untuk
kebersamaannya dan dukungannya.
15. Terimakasih seluruh teman-teman Banana Kost: Mela, Yuli, Yogo, Kiki, Tata,
Ipin. Terimakasih doa, semangat, tempat berkeluh kesah, dukungan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Terimakasih juga untuk rekan-rekan PPL SMA N 2 Ngaglik dan KKN 48 Turi,
Watugajah atas kebersamaan, kekeluargaan, semangat dan doanya selama ini.
17. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan mendukung dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
F. Definisi Istilah ........................................................................................ 9
G. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar ..................................................................................................... 13
1. Pengertian Belajar .............................................................................. 13
2. Ciri-ciri Belajar .................................................................................. 14
3. Prinsip-prinsip Belajar ....................................................................... 15
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................................... 16
B. Mengajar ................................................................................................. 18
1. Pengertian Mengajar .......................................................................... 18
2. Mengajar Matematika ........................................................................ 19
C. Pembelajaran........................................................................................... 21
1. Pengertian Pembelajaran .................................................................... 21
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran ............................................................. 22
3. Pembelajaran Matematika .................................................................. 23
D. Hasil Belajar ........................................................................................... 24
1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 24
2. Ranah Hasil Belajar ........................................................................... 24
3. Indikator Hasil Belajar ....................................................................... 28
4. Penilaian Hasil Belajar ....................................................................... 28
E. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 30
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................................. 30
2. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 31
3. Model-model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 33
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray .......................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Motivasi ..................................................................................................... 37
1. Pengertian Motivasi ........................................................................... 37
2. Jenis Motivasi .................................................................................... 40
3. Prinsip-prinsip Motivasi..................................................................... 41
4. Peranan Motivasi ............................................................................... 41
G. Sikap ........................................................................................................... 42
1. Pengertian Sikap ................................................................................ 42
2. Tingkatan Ranah Afektif.................................................................... 44
H. Layang-layang ............................................................................................ 47
1. Pengertian Layang-layang ................................................................. 47
2. Unsur-unsur Layang-layang ............................................................... 47
3. Sifat-sifat Layang-layang ................................................................... 48
4. Keliling Layang-layang ..................................................................... 49
5. Luas Layang-layang .......................................................................... 49
I. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 50
J. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 54
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 54
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 55
D. Objek Penelitian...................................................................................... 55
E. Variabel Penelitian.................................................................................. 56
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Instrumen Pengumpulan Data................................................................. 57
H. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 62
I. Uji Coba Instrumen................................................................................. 64
1. Validitas Butir Soal ............................................................................ 65
2. Reliabilitas Butir Soal ........................................................................ 70
J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 71
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Kelayakan Analisis ................................................................................. 78
B. Deskripsi Data ........................................................................................ 78
1. Keterlaksanaan RPP dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray ........................................................................... 79
2. Kuis .................................................................................................... 80
3. Motivasi Belajar ................................................................................. 81
4. Sikap Belajar ...................................................................................... 85
5. Hasil Belajar....................................................................................... 88
C. Korelasi ................................................................................................... 91
1. Diagram Terserak Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar ................ 91
2. Diagram Terserak Sikap Belajar dengan Hasil Belajar ..................... 92
3. Normalitas .......................................................................................... 93
4. Koefisien Korelasi ............................................................................. 95
5. Regresi Linear .................................................................................... 95
D. Pembahasan ............................................................................................ 98
E. Pendalaman Analisis ............................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
F. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 112
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 114
B. Saran ....................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 117
LAMPIRAN ..................................................................................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Insrumen Motivasi Belajar Berdasarkan Fakta .............. 58
Tabel 3.2 Kisi-kisi Insrumen Motivasi Belajar Berdasarkan Opini .............. 59
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Sikap Belajar Berdasarkan Fakta .................. 60
Tabel 3.4 Kisi-kisi Insrumen Sikap Belajar Berdasarkan Opini ................... 60
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar .................................................. 61
Tabel 3.6 Interpretasi Validitas Instrumen .................................................... 63
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Instrumen ................................................ 64
Tabel 3.8 Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan Fakta ............ 65
Tabel 3.9 Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan Opini ............ 66
Tabel 3.10 Validitas Kuesioner Sikap Belajar Berdasarkan Fakta ................. 67
Tabel 3.11 Validitas Kuesioner Sikap Belajar Berdasarkan Opini ................. 69
Tabel 3.12 Validitas Tes Hasil Belajar ............................................................ 70
Tabel 3.13 Reliabilitas Butir Soal ................................................................... 70
Tabel 3.14 Kriteria Motivasi Belajar ............................................................... 72
Tabel 3.15 Kriteria Sikap Belajar .................................................................... 73
Tabel 3.16 Kriteria Hasil Belajar Siswa .......................................................... 74
Tabel 4.1 Tabel Keterlaksanaan RPP ............................................................ 79
Tabel 4.2 Data Skor Kuis Kelompok ............................................................ 80
Tabel 4.3 Data Mentah Motivasi Belajar (n=34) .......................................... 81
Tabel 4.4 Kategori Motivasi Belajar ............................................................. 83
Tabel 4.5 Data Mentah Sikap Belajar (n=34) ............................................... 85
Tabel 4.6 Kategori Sikap Belajar .................................................................. 86
Tabel 4.7 Data Mentah Tes Hasil Belajar (n=34) ......................................... 88
Tabel 4.8 Kategori Hasil Belajar ................................................................... 90
Tabel 4.9 Kategori Motivasi, Sikap dan Hasil Belajar Siswa ....................... 100
Tabel 4.10 Daftar Kategori Siswa ................................................................... 100
Tabel 4.11 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 102
Tabel 4.12 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.13 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 108
Tabel 4.14 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 53
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Motivasi Belajar ....................................... 84
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Sikap Belajar ............................................ 87
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil Belajar ............................................. 90
Gambar 4.4 Diagram Terserak Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar ....... 91
Gambar 4.5 Diagram Terserak Sikap Belajar dengan Hasil Belajar ............ 92
Gambar 4.6 Regresi Linear Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar ............ 96
Gambar 4.7 Regresi Linear Sikap Belajar dengan Hasil Belajar ................. 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 121
2. Silabus .................................................................................................. 136
3. Uji Pakar Instrumen Motivasi Belajar .................................................. 142
4. Uji Pakar Instrumen Sikap Belajar ....................................................... 147
5. Uji Pakar Instrumen Tes Hasil Belajar ................................................. 152
LAMPIRAN B
1. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar .... 160
2. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sikap Belajar ......... 164
3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar ... 168
4. Instrumen Motivasi Belajar Setelah Revisi .......................................... 170
5. Instrumen Sikap Belajar Setelah Revisi ............................................... 174
LAMPIRAN C
1. Perhitungan Uji Normalitas Data Motivasi Belajar ............................. 179
2. Perhitungan Uji Normalitas Data Sikap Belajar .................................. 180
3. Perhitungan Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar ............................ 181
4. Perhitungan Uji Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar .......................... 182
5. Perhitungan Uji Korelasi Sikap dan Hasil Belajar ............................... 183
LAMPIRAN D
1. Contoh Kuesioner Motivasi Belajar ..................................................... 184
2. Contoh Kuesioner Sikap Belajar .......................................................... 188
3. Contoh Tes Hasil Belajar ..................................................................... 192
4. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ........................................... 196
LAMPIRAN E
1. Dokumentasi ......................................................................................... 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kegiatan penting yang berlangsung di sekolah.
Belajar adalah suatu proses memperoleh ilmu maupun pengalaman baru yang
digunakan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki manusia.
Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Pengalaman ini dapat berasal dari diri sendiri maupun
pengalaman yang disampaikan oleh orang lain. Baik buruknya pengalaman
juga berpengaruh terhadap perubahan perilaku yang dialami. Perubahan
perilaku ini mencakup tiga aspek, yaitu perubahan kebiasaan, sikap dan
pengetahuan. Perubahan melalui proses pembelajaran ini diharapkan dapat
membawa seseorang dapat mengembangkan dirinya secara lebih optimal.
Di sekolah, belajar dan mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Mengajar dilukiskan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa (Hudoyo,
1980). Apabila terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa, apa yang
diharapkan guru dari sebuah proses pembelajaran akan mampu terlaksana
dengan baik begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, guru memegang posisi
kunci dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru menyampaikan
pengetahuan agar anak didik mengetahui tentang pengetahuan yang
disampaikan oleh guru (Sardiman, 2007:47). Dalam penyampaian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diperlukan strategi, model, dan metode yang tepat agar apa yang akan
disampaikan guru kepada siswa dapat tersalurkan secara tepat sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam proses pembelajaran dapat
dilihat dan diukur dari hasil belajar. Dalam pembelajaran matematika, hasil
belajar ini dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari dan memahami materi pelajaran matematika. Semakin baik hasil
belajar siswa dalam pelajaran, berarti proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru terlaksana dengan baik pula. Sebaliknya, apabila hasil belajar kurang baik
atau menurun, ini berarti proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik.
Diperlukan penentuan dan pemilihan strategi, model maupun metode yang
tepat dan sesuai dengan siswa agar siswa mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Selain itu, perubahan sikap dan tingkah laku juga
salah satu aspek yang mendukung tingkat keberhasilan suatu proses
pembelajaran. Sikap yang tadinya kurang baik berubah menjadi sikap dan
perilaku yang lebih baik juga menunjukkan bahwa seseorang telah belajar.
Ada dua garis besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal mencakup kondisi jasmani, kesehatan,
bakat, intelegensi, minat, motivasi dan kesiapan. Faktor eksternal meliputi
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2010).
Motivasi dan sikap belajar berpengaruh besar dalam belajar dan juga hasil
belajar. Motivasi dan sikap belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
akan terlihat apabila guru mengamati perilaku siswa di kelas. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki motivasi dan sikap belajar yang baik dalam pembelajaran matematika
akan terlihat antusias dalam pelajaran sedangkan siswa yang kurang memiliki
motivasi dan sikap belajar yang kurang baik akan terlihat malas-malasan dan
kurang berkonsentrasi dalam belajar. Untuk membangkitkan motivasi dan
sikap belajar siswa, guru dapat menjelaskan hal-hal yang menarik atau
mengubah strategi pembelajarannya menjadi lebih menyenangkan sehingga
siswa merasa tertarik dengan proses pembelajaran matematika tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran matematika di kelas VII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan, guru sudah melaksanakannya dengan cukup
baik. Guru menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru juga bersifat membimbing dan
mengarahkan siswa dalam menemukan jawabannya. Ini merupakan hal yang
cukup baik untuk siswa dalam mengembangkan pemikirannya terhadap suatu
hal untuk menemukan jawabannya. Guru menjelaskan dan menuliskan materi
pelajaran di papan tulis dengan baik dan terlihat hingga baris belakang. Suara
guru pun terdengar jelas hingga baris belakang kelas. Selain itu, media yang
digunakan adalah papan tulis, buku paket, jangka, penggaris dan beberapa alat
peraga. Hal ini bermaksud untuk mempermudah penjelasan materi yang
memang berkaitan dengan geometri.
Ketika pelajaran berlangsung, tidak lupa guru juga memberikan motivasi
agar siswanya belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh agar nantinya
siswa berhasil dalam belajar. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan
guru, siswa kelas VII A pada tahun ajaran 2015/2016 ini memang hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
belajarnya sedikit rendah. Dimulai dari nilai masuk SMP yaitu nilai UN hingga
nilai-nilai UTS yang rata-ratanya rendah. Hanya beberapa siswa saja yang
nilainya cukup baik. Selain itu, perilaku siswa di kelas juga kurang maksimal
dalam belajar sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil observasi siswa di kelas.
Menurut hasil observasi terhadap aktivitas siswa ketika pembelajaran
matematika di kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, pada awal
pembelajaran antusias siswa lumayan baik. Namun pada tengah pelajaran
antusiasnya mulai meredup. Siswa terlihat kurang berkonsentrasi, lesu dan
mulai membuat kegaduhan. Beberapa siswa mulai cuek dan mengobrol dengan
teman lainnya dan mengusili temannya. Guru menegur dan kelas mulai diam
kembali, namun apabila guru sibuk menjelaskan materi, tindakan tersebut
terulang kembali. Ketika guru bertanya terkait materi, hanya beberapa siswa
tertentu yang menjawab pertanyaan dan kadang jawabannya pun di luar
jawaban yang seharusnya. Ada pula siswa yang diam, entah siswa tersebut
sudah paham dengan materi yang sedang di bahas atau diam karena tidak tahu.
Selain itu ada juga siswa yang mengerjakan pekerjaan mata pelajaran lain
ketika pembelajaran matematika dan tidak mencatat materi yang disampaikan
lalu guru mengambil pekerjaan tersebut. Siswa tersebut meminta dengan
bersuara keras kepada guru agar pekerjaannya di kembalikan. Ketika guru yang
memberikan latihan soal untuk didiskusikan, siswa mulai berdiskusi dengan
baik. Beberapa siswa saling berdiskusi dengan teman semeja maupun teman
yang berada di belakangnya. Tak jarang siswa berdiskusi dengan teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berada jauh dari tempat duduknya. Namun siswa lainnya ada juga yang hanya
diam dan mengerjakan sendiri latihan soal yang diberikan. Beberapa hal di atas
merujuk kepada kurangnya motivasi dan sikap belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika.
Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti berkeinginan untuk mengadakan
penelitian penerapan pembelajaran kooperatif yaitu suatu strategi
pembelajaran yang menerapkan kerja sama dalam suatu kelompok. Salah satu
pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan untuk mengatasi hal-hal
tersebut adalah tipe Two Stay Two Stray. Diharapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat membantu siswa dalam proses belajar
dan meningkatkan motivasi dan sikap belajar serta hasil belajar siswa
khususnya pada materi layang-layang. Model pembelajaran Two Stay Two
Stray ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan
informasi dan mengajarkannya kepada kelompok lain yang dikemas melalui
permainan dengan teknik bertamu dan kedatangan tamu. Teknik ini
memunculkan suatu kegiatan dan interaksi yang mengharuskan anak
beraktivitas seperti layaknya seseorang yang bertamu dan kedatangan tamu
sehingga diharapkan melalui permainan semacam ini anak akan lebih
termotivasi dalam belajar. Selain itu, model pembelajaran ini juga berorientasi
pada kemampuan berbicara atau bertanya siswa dan diharapkan siswa lebih
berani mengungkapkan pendapatnya. Dengan demikian, peneliti merumuskan
judul penelitian yaitu “Hubungan Motivasi Dan Sikap Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Two Stay Pokok Bahasan Layang-layang Kelas VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Sebagian besar siswa kurang aktif dalam menyampaikan pendapat saat
pembelajaran.
2. Partisipasi siswa kurang dominan dalam pembelajaran.
3. Kurangnya perhatian dan konsentrasi belajar pada siswa.
4. Siswa terlihat lesu dan mengantuk.
5. Siswa memilih diam atau memilih berbincang dengan teman ketika tidak
paham terhadap materi pelajaran.
6. Siswa cuek terhadap pembelajaran matematika dan memilih mengerjakan
tugas mata pelajaran lain.
7. Siswa asyik dengan kegiatannya yang lain ketika pelajaran.
8. Siswa melakukan kegaduhan dengan mengobrol dengan teman lainnya.
9. Selain mengobrol, siswa juga mengusili teman lainnya.
10. Hasil belajar siswa yang cenderung kurang memuaskan.
Beberapa hal menunjukkan bahwa motivasi dan sikap belajar siswa kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, masalah-masalah yang sudah diidentifikasi di atas
akan dibatasi pada kurangnya perhatian dan konsentrasi siswa, partisipasi
siswa yang masih kurang dominan, kurang aktifnya siswa dalam
menyampaikan pendapat. Hal-hal tersebut merujuk kepada motivasi dan sikap
belajar siswa yang kurang serta hasil belajar siswa yang cenderung kurang
memuaskan. Oleh karena itu, pembatasan masalah pada penelitian ini
difokuskan terhadap motivasi, sikap belajar dan hasil belajar siswa kelas VII
SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan
layang-layang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016?
3. Bagaimana sikap belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Bagaimana hasil belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016?
5. Adakah hubungan antara motivasi terhadap hasil belajar siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok
bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun
Ajaran 2015/2016?
6. Adakah hubungan antara sikap belajar terhadap hasil belajar siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok
bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun
Ajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang
kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok
bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun
Ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap belajar siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok
bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun
Ajaran 2015/2016.
4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pokok
bahasan layang-layang kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun
Ajaran 2015/2016.
5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016.
6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap belajar
terhadap hasil belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) pokok bahasan layang-layang kelas VII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah-istilah
yang terdapat dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan istilah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. (Slameto, 2010:2)
2. Mengajar
Mengajar adalah suatu aktivitas menyampaikan pengetahuan dan
kebudayaan kepada siswa didik atau murid sehingga menciptakan kondisi
belajar untuk membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-
hari. (Hamalik, 2001:44)
3. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar agar terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. (Susanto,
2013:19)
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. (Susanto, 2013:5)
5. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. (KBBI,
2011:930)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
6. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan
cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu kecenderungan
siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal belajar, perwujudan
perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-
kecenderungan baru yang telah berubah terhadap suatu obyek, tata nilai
peristiwa dan sebagainya. (Muhibbin Syah, 2008:123)
7. Pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
Pembelajaran model Two Stay Two Stray adalah model pembelajaran
dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok
lain dengan sistem kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain
dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari
kelompok lain untuk saling berbagi informasi lalu kembali lagi ke kelompok
asal. (Ngalimun, 2014:170)
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan memiliki manfaat bagi
beberapa pihak. Manfaat tersebut diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman, wawasan, latihan
penelitian dan bekal bagi peneliti sebagai calon guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas.
2. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dan wawasan sehingga
proses belajar mengajar serta hasil kegiatan belajar mengajar dapat lebih
optimal.
3. Bagi Fakultas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi menambah khasanah pengetahuan
bagi mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang paling penting
dan pokok. Proses belajar yang dialami siswa mempengaruhi berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. Slameto (2010:2) mendefinisikan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku. Menurut teorinya, Gagne dalam Slameto (2010:13)
mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
Belajar juga merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.
Sementara menurut E. R. Hilgard dalam Susanto (2013:3) belajar
adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan
kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku
dan diperoleh melalui latihan, pembiasaan dan pengalaman. Perilaku juga
penting sebagai indikator, tetapi yang lebih penting adalah berpikir.
Sukmadinata (2009:170) mengatakan bahwa belajar adalah proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pengorganisasian pengetahuan baru dengan struktur yang telah ada setelah
pengetahuan baru tersebut diinterpretasikan oleh struktur yang ada tersebut.
Dengan demikian, belajar merupakan proses penting yang terjadi di dalam
kehidupan semua orang. Karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti
belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan
oleh para pendidik (Muhibbin Syah, 2008:63).
2. Ciri-ciri Belajar
Belajar merujuk kepada perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut
Djamarah (2011:15) antara lain:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis dan akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses
belajar selanjutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen dan akan semakin berkembang apabila terus dikembangkan.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Proses belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari dan telah ditetapkan.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku, seperti dalam sikap,
keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar merujuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan
guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang
dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar
menurut Mustaqim (2008:69) antara lain sebagai berikut:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan.
c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas
belajar itu sendiri.
e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami.
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2010:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor
kelelahan.
1) Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses
belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Cacat
tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna mengenai
tubuh dan mempengaruhi belajar.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan. Intelegensi adalah kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru,
menggunakan konsep-konsep abstrak, mengetahui dan mempelajari
relasi dengan cepat dan efektif. Perhatian menurut Gazali adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu kumpulan obyek. Minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
adalah kemampuan untuk belajar. Motif adalah daya penggerak untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
yang berhubungan dengan jasmani/badan dan kelelahan rohani yang
berhubungan dengan psikis/pikiran.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri atas faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku dan pengalaman berpikir sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ada dua faktor
yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
B. Mengajar
1. Pengertian Mengajar
Di samping belajar, mengajar juga merupakan aktivitas pokok di sekolah.
Menurut Hamalik (2001:44) pengertian mengajar yaitu:
a. Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau
murid di sekolah.
b. Mengajar ialah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui
lembaga pendidikan sekolah.
c. Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga
menciptakan kondisi belajar bagi siswa.
d. Mengajar adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.
e. Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
f. Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Mengajar dilukiskan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa
dimana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru. Hal tersebut
hendaknya relevan dengan tujuan dari pelajaran yang diberikan dan
disesuaikan dengan struktur kognitif siswa. Mengajar adalah untuk melihat
bagaimana proses belajar berjalan. Mengajar juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk mencari, bertanya, menalar dan bahkan menebak dan
mendebat (Hudoyo, 1980:18). Selain itu, dalam Sardiman (2007:48)
mengatakan bahwa mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang
kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa sehingga
membantu perkembangan anak secara optimal.
2. Mengajar Matematika
Dalam proses pembelajaran matematika apabila terjadinya proses
pembelajaran itu baik, diharapkan hasilnya akan baik pula. Karena itu,
penguasaan bahan matematika yang diajarkan adalah syarat esensial
pengajar matematika. Pengajar sebaiknya juga harus memahami teori
belajar dan berpedoman bagaimana mengajar matematika sehingga belajar
matematika menjadi bermakna bagi peserta didik.
Doman dalam Hudojo (1988:95) menyatakan bahwa apabila fakta-
fakta matematika diberikan kepada anak-anak balita sesuai dengan
kemampuannya, mereka akan dapat menemukan sendiri aturan-aturan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ada di dalamnya. Doman juga menegakkan asumsi bahwa merupakan kodrat
otak manusia, makin muda usia makin mudah belajar matematika asalkan
penyajiannya sesuai dengan kodrat anak manusia. Menurut Hudojo
matematika bukanlah suatu bidang studi yang sulit dipelajari asalkan
strategi penyampaiannya cocok dengan kemampuan yang mempelajarinya.
Dalam memilih materi matematika yang akan diajarkan, Hudojo
(1988:97) menggunakan kriteria validitas, signifikasi dan kesiapan serta
kegunaan. Validitas berarti materi yang dipilih harus mendukung
tercapainya tujuan. Signifikasi berarti konsep-konsep disusun berhubungan
sedemikian hingga berurutan secara hierarkis dan merupakan kesatuan yang
utuh. Kesiapan berarti materi yang dipilih harus dapat dipelajari peserta
didik. Kegunaan berarti materi yang dipelajari peserta didik harus
bermanfaat bagi kehidupan dan profesi yang akan dipilih peserta didik.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar
adalah suatu bentuk aktivitas di sekolah dimana seorang pengajar yaitu guru
menyampaikan pengetahuan maupun wawasan yang dimilikinya kepada
peserta didik. Dalam mengajar matematika penguasaan bahan matematika,
teori belajar dan pedoman bagaimana mengajar matematika diperlukan agar
belajar matematika menjadi bermakna bagi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
C. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan
mempengaruhi cara guru itu mengajar. Secara umum, pembelajaran
merupakan proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil
interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pembelajaran tersebut merupakan pengaruh yang relatif
permanen pada perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir yang
terjadi melalui pengalaman (Santrock, 2014:246).
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 dalam
Susanto (2013:19) pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan
pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sugiyono dan
Hariyanto dalam Irham dan Novan Ardy (2014:131) juga menekankan
bahwa pembelajaran merupakan sebuah kegiatan guru mengajar siswa
menuju proses pendewasaan diri yang artinya mengajar tidak hanya dalam
bentuk penyampaian materi tetapi juga penyampaian dan penanaman nilai-
nilai dari materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Beberapa prinsip menurut Surya (2004:8) yang menjadi landasan pengertian
pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini
mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran ialah adanya
perubahan perilaku dalam diri individu. Artinya seseorang yang telah
mengalami pembelajaran akan berubah perilakunya tetapi tidak semua
perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran.
b. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara
keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku
sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi semua aspek perilaku dan
bukan hanya satu atau dua aspek saja, seperti aspek-aspek perilaku
kognitif, konaktif, afektif atau motorik.
c. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna
bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang
berkesinambungan. Di dalam aktivitas itu terjadi adanya tahapan-
tahapan aktivitas yang sistematis, terarah dan saling berkaitan.
d. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan
ada sesuatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini mengandung makna
bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya kebutuhan yang
harus dipuaskan dan adanya tujuan yang ingin dicapai.
e. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tertentu. Dalam proses pembelajaran hendaknya tercipta suatu situasi
kehidupan yang menyenangkan sehingga memberikan pengalaman yang
berarti.
3. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Guru menempati posisi
kunci dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan
untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan secara optimal, serta guru harus
mampu menempatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel sebagai
informan, transformator, organizer, serta evaluator bagi terwujudnya
kegiatan belajar siswa yang dinamis dan inovatif.
Dalam proses pembelajaran matematika, guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran matematika bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa,
melainkan suatu proses kegiatan yaitu terjadi interaksi antara guru, siswa
dan lingkungannya. Seseorang belajar matematika apabila pada diri
seseorang tersebut terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan
perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika, misalnya dari
tidak tahu sesuatu menjadi tahu konsep matematika dan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari
(Susanto. 2013:185).
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik pada
suatu lingkungan belajar untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan
melalui suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran.
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau
pikiran sedangkan belajar adalah perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa
itu. Perubahan itu terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.
Menurut Susanto (2013:5) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap.
Sudjana (2010:22) mengutarakan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Howard Kingsley membagi tiga hasil belajar, yakni
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
cita. Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal,
keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motoris.
2. Ranah Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi
hasil belajar dari Benyamin Bloom (Sudjana, 2010:22-23), yang secara garis
besar dibagi menjadi tiga ranah, antara lain:
a. Ranah Kognitif
Pada ranah kognitif ini, berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah sedangkan empat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Berikut penjelasan mengenai
enam aspek ranah kognitif :
1) Pengetahuan (C1)
Istilah pengerahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata
knowledge dalam taksonomi Bloom. Meskipun merupakan tingkatan
yang paling rendah,namun tipe ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil
belajar selanjutnya.
2) Pemahaman (C2)
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarkanya, memberi contoh yang
lain dari yang sudah dicontohkan.
3) Aplikasi (C3)
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret. Abstraksi
tersebut berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
4) Analisis (C4)
Analisis adalah usaha memilah suatu integrasi menjadi unsur atau
bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunanya.
5) Sintesis (C5)
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasarkan pengetahuan
hafalan, berpikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis
dapat dipandang sebagai berpikir konvergen.
6) Evaluasi (C6)
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,
metode, materii, dan lainnya.
b. Ranah Afektif
Menurut Sudjana (2010:30) ada beberapa jenis kategori dalam ranah
afektif sebagai hasil belajar, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1) Reciving / attending
Yaitu semacam kepekaan dalam menerima stimulus dari luar yang
datang kepada siswa dalam bentuk masalah. Tipe ini termasuk
kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus.
2) Responding
Yakni reaksi yang diberikan oleh sesorang terhadap stimulus yang
datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,
kepuasaan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya.
3) Valuing
Valuing atau penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau
pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai
tersebut.
4) Organisasi
Yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi
termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan
prioritas nilai yang dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi
ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5) Karakteristik Nilai
Yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang,
yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
c. Ranah Psikomotorik
Pada ramah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar mengenai
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Enam aspek ranah psikomotorik
meliputi gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.
3. Indikator Hasil Belajar
Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Namun demikian, menurut Djamarah dan Zain (2010:105) indikator yang
banyak dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan adalah daya serap.
4. Penilaian Hasil Belajar
Untuk mengukur atau mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat
dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang
lingkupnya, tes prestasi belajar digolongkan sebagai berikut (Djamarah dan
Zain, 2010:106) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu
dalam waktu tertentu.
b. Tes subsumatif
Meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam
waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya
serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes
ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu
atau dua tahun pelajaran. Tujuannya untuk menetapkan tingkat atau taraf
keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes
ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau ukuran
mutu sekolah.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar diartikan sebagai kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh
siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 3
ranah hasil belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik
yang mempunyai aspek masing-masing. Hasil belajar dapat diukur melalui tes
prestasi belajar yaitu tes formatif, tes subsumatif dan tes sumatif.
E. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Dalam Huda (2012:29), Artz dan Newman mendefinisikan
pembelajaran kooperatif sebagai kelompok kecil pembelajar/siswa yang
bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan
sebuah tugas atau mencapai satu tujuan bersama.
Parker juga mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai
suasana pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi
mencapai tujuan bersama. Dalam konteks pengajaran, pembelajaran
kooperatif sering diartikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari siswa-siswi yang dituntut untuk bekerja sama dan saling
meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain. Intinya,
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa dengan kelompok-kelompok kecil siswa untuk saling bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik yang mendukung
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan
(Lie, 2010:29). Oleh karena itu efektivitas kelompok-kelompok siswa
tersebut sangat berpengaruh. Guru diharapkan mampu membentuk
kelompok-kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya
dapat bekerja sama untuk memaksimalkan pembelajaran. Konsekuensi
positif dari pembelajaran kooperatif adalah siswa diberi kebebasan untuk
terlibat secara aktif dalam kelompok. Siswa harus menjadi partisipan aktif
dan melalui kelompoknya, dapat membangun komunitas pembelajaran yang
saling membantu antar satu sama lain. Siswa yang bekerja sama di dalam
kelompok kooperatif juga mengasah keterampilan sosial mereka, menerima
siswa dengan kesulitan belajar, dan membangun persahabatan dan sikap
positif terhadap orang lain yang memiliki prestasi, etnisitas dan gender
berbeda. (Vaughn & Bos dalam Eggen & Kauchak, 2012: 153).
2. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif
Roger dan David Johnson dalam Lie (2010:31) mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong
royong harus diterapkan, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap
anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
perlu menyusun sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok
harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai
tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola
penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap
siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.
Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam
penyusunan tugasnya.
c. Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang
menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai
perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-
masing
d. Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki para pembelajar dibekali dengan berbagai
keterampilan komunikasi. Keberhasilan suatu kelompok bergantung
pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan
kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Format evaluasi
bergantung pada tingkat pendidikan siswa.
3. Model-model Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif walaupun
prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah (Rusman.
2014:213-225) antara lain :
a. STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya
di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin model STAD merupakan
variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Dalam
STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang
heterogen. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di
kelompok memastikan semua anggota kelompok bisa menguasai
pelajaran. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang
materi dan tidak boleh saling membantu.
Nilai-nilai hasil kuis siswa dibandingkan dengan nilai rata-rata
mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya. Nilai-nilai itu diberi hadiah
berdasarkan seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai. Nilai-
nilai lalu dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang
dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapat sertifikat atau hadiah-
hadiah lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Jigsaw
Model ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dan
teman-temannya di Universitas Texas. Pada model ini, guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat orang
sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa
dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap
subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua atau
tiga orang.
Siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya
dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; (b)
merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada
anggota kelompoknya semula. Lalu, siswa kembali ke kelompok masing-
masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi
penting subtopik kepada temannya.
c. GI (Grop Investigation)
Strategi belajar kooperatif GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan
dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum,
perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik
kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan
beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari
keseluruhan unit materi yang akan diajarkan dan kemudian membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
laporan kelompok. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan
laporannya kepada seluruh kelas.
d. TGT (Teams Games Tournament)
TGT adalah pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa yang
heterogen. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok
masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS, tugas
yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompok.
Apabila ada anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang
diberikan, anggota kelompok yang lain bertanggung jawab memberikan
jawaban sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.
Dalam TGT, siswa memainkan permainan dengan anggota-
anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-
masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Permainan ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada
kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa mengambil sebuah kartu yang
diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan
angka.
e. Two Stay Two Stray (TSTS)
Pada pembelajaran ini, siswa bekerjasama seperti biasa dengan
kelompok yang beranggotakan empat anak. Lalu guru memberikan tugas
pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta
bertamu ke kelompok lainnya. Dua orang yang tinggal dalam kelompok
bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok semula dan melaporkan apa
yang mereka temukan dari kelompok lain. Setiap kelompok lalu
membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. (Huda,
2012:141).
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Dalam Lie (2010:61), teknik mengajar Two Stay Two Stray atau Dua
Tinggal Dua Tamu dikembangkan oleh Spencer Kagan. Model
pembelajaran kooperatif ini memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Banyak
kegiatan mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa
bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lain.
Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja,
manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya. Dalam Huda
(2012:140) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray adalah sebagai berikut :
a. Siswa bekerja sama dengan kelompok heterogen beranggotakan 4 anak
yang sudah ditentukan oleh guru.
b. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk didiskusikan dan
dikerjakan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok yang berperan
sebagai tamu diminta meninggalkan kelompoknya dan 2 anggota dari
masing-masing kelompok tersebut bertamu ke kelompok lain.
d. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas mensharing
informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.
e. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan
melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.
f. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan
mereka semua dan dapat dilakukan evaluasi berupa kuis. Hasil kuis dapat
digunakan sebagai pedoman penghargaan kelompok.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama dan
belajar bersama. Terdapat berbagai macam model pembelajaran kooperatif,
salah satunya adalah Two Stay Two Stray.
F. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Dalam bukunya, Rohmah (2012:239) mengatakan bahwa motif
manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak yang
berasal dari dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif diartikan sebagai daya
upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
“motif”, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Sedangkan
menurut Oemar Hamalik dalam Djamarah (2011:148), motivasi adalah
suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif, dan reaksi untuk mencapai tujuan. Karena seseorang
mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia
lakukan untuk mencapainya.
Dalam proses belajar, motivasi atau motif sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar dapat tercapai (Rohmah, 2012:241). Dengan kata lain motivasi
belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan
kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman. Selain itu, menurut Suprijono (2013:163) motivasi belajar
adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku.
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Salah satu teori yang terkenal kegunaannya dalam menerangkan
motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow dalam Slameto
(2010:171). Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini
dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori, yaitu :
a. Kebutuhan fisiologis
Ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi kebutuhan
akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting untuk
mempertahankan hidup.
b. Kebutuhan rasa aman
Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan yang dapat
diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman, akan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c. Kebutuhan rasa cinta/kasih sayang
Ini merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain.
d. Kebutuhan penghargaan atau diakui
Ini merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi,
dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan
kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat dan lain sebagainya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri
sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
f. Kebutuhan mengetahui dan mengerti
Ini merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya,
untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapatkan keterangan-
keterangan dan untuk mengerti sesuatu.
g. Kebutuhan estetik
Pada tahun 1970, Maslow memperkenalkan kebutuhan yang tampaknya
sangat mempengaruhi tingkah laku beberapa individu, yaitu yang
disebutnya kebutuhan estetik. Kebutuhan ini dimanifestasikan sebagai
kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu
tindakan.
2. Jenis Motivasi
Motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Menurut Rohmah (2012:242), motivasi belajar bisa
timbul karena faktor intrinsik atau dari dalam diri manusia yang disebabkan
oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita.
Faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi belajar yakni berupa
adanya penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan
belajar yang menarik.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya maka
ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya. Motivasi intrinsik lebih kuat daripada motivasi
ekstrinsik. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan
terutama belajar sendiri. Motivasi intrinsik juga diperlukan agar anak didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mau belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai
membangkitkan minat anak didik dalam belajar dengan memanfaatkan
motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya (Djamarah, 2011:150-151).
3. Prinsip-prinsip Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Adapun
prinsip-prinsip motivasi dalam Djamarah (2011:152) antara lain :
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
4. Peranan Motivasi
Motivasi mempunyai beberapa peranan penting dalam belajar.
Menurut Iskandar dalam Rohmah (2012:243) peranan motivasi dalam
belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Peran motivasi dalam penguatan belajar, yaitu dalam hal ini dihadapkan
pada suatu kasus yang memerlukan pemecahan masalah.
b. Motivasi dapat menentukan hal-hal apa yang berada di lingkungan anak
yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Untuk itu, guru perlu
memahami suasana lingkungan belajar siswa sebagai bahan penguat
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar, yaitu berkaitan dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar jika yang dipelajari
sedikitnya sudah bisa diketahui manfaatnya bagi anak.
d. Peran motivasi menentukan ketekunan belajar, yaitu seorang anak yang
telah termotivasi belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan
baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu
dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang sudah
ditentukan. Dalam teorinya, Maslow menjelaskan kebutuhan motivasi yaitu
kebutuhan dasar/fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang,
kebutuhan diakui dan aktualisasi diri.
G. Sikap
1. Pengertian Sikap
Menurut Bruno dalam Muhibbin Syah (2008:123) sikap (attitude)
adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Slameto (2010:188) juga
mengatakan bahwa sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap
menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan
apa yang dicari individu dalam kehidupan.
Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap objek
ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Sikap ini mendasari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya
berhubungan. Orang hanya dapat mempunyai sikap terhadap hal-hal yang
diketahuinya. Harus ada sekadar informasi pada seseorang untuk dapat
bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk
suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau
negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah
laku tertentu dan terjadilah sikap. Menurut Muhibbin Syah (2008:123) pada
prinsipnya, sikap dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa untuk
bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar
siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru
yang telah berubah terhadap suatu obyek, tata nilai peristiwa dan
sebagainya. Sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antara lain :
a. Melalui pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula melalui suatu
pengalaman yang dipengaruhi perasaan yang mendalam (pengalaman
traumatik).
b. Melalui imitasi. Peniruan dapat terjadi tanpa disengaja, dapat pula
dengan sengaja. Individu harus mempunyai minat dan rasa kagum
terhadap model. Diperlukan pemahaman dan kemampuan untuk
mengenal dan mengingat model yang hendak ditiru.
c. Melalui sugesti. Seseorang membentuk suatu sikap terhadap objek tanpa
suatu alasan dan pemikiran yang jelas tapi semata-mata karena pengaruh
yang datang dari seseorang atau sesuatu yang mempunyai wibawa dalam
pandangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
d. Melalui identifikasi. Seseorang meniru orang lain didasari suatu
keterikatan emosional sifatnya. Meniru dalam hal ini lebih banyak dalam
arti berusaha menyamai.
Menurut Jihad dan Haris (2013:102), secara umum obyek sikap yang perlu
dinilai dalam proses pembelajaran adalah :
a. Sikap terhadap materi pelajaran. Dengan sikap positif siswa terhadap
materi pelajaran, akan tumbuh dan berkembang minat belajar, lebih
mudah diberi motivasi dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
yang akan diajarkan
b. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik yang tidak memiliki sikap
positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang
diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif
terhadap guru akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran. Sikap terhadap proses pembelajaran
ini meliputi sikap peserta didik terhadap suasana pembelajaran, strategi
dan metode serta teknik yang digunakan guru dan juga media yang
digunakan dalam pembelajaran.
d. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran. Sikap yang dimaksud adalah sikap yang menunjukkan
nilai atau norma terhadap materi yang diajarkan dan pada penerapannya.
2. Tingkatan Ranah Afektif
Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi yang dikembangkan
Krathwohl, Bloom dan Masia (Supraktiknya, 2012:73) ada lima, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
receiving (attending), responding, valuing, organization, dan
characterization.
a. Tingkat Receiving
Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik berarti mau
menerima fenomena tertentu, yaitu mau menyadari, menunjukkan
kemauan untuk mendengarkan atau memberikan perhatian. Misalnya
mendengarkan guru atau teman dengan rasa hormat, mendengarkan dan
mengingat nama orang atau teman yang baru diperkenalkan.
b. Tingkat Responding
Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik dalam
kegiatan belajar. Pada peringkat ini, peserta didik berarti mau
memberikan respon terhadap fenomena tertentu. Hasil pembelajaran
pada tingkatan ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan
memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons.
c. Tingkat Valuing
Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap hingga
menunjukkan komitmen yang lebih kompleks. Kemampuan ini didasari
oleh internalisasi terhadap serangkaian nilai-nilai spesifik tertentu
Misalnya menunjukkan kemampuan memecahkan aneka masalah dan
mau mengusulkan suatu rencana perbaikan kehidupan bersama dan
mengikutinya dengan penuh komitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
d. Tingkat Organization
Pada tingkat organisasi, peserta didik berarti mau
mengorganisasikan nilai-nilai mengikuti aturan prioritas tertentu.
Mengorganisasikan nilai ke dalam skala prioritas dengan cara
membandingkan berbagai nilai yang berbeda, mengatasi konflik-konflik
yang terjadi antar nilai-nilai yanga berbeda dan akhirnya mampu
menciptakan suatu sistem nilai yang khas bagi dirinya.
e. Tingkat Characterization
Tingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai.
Pada peringkat ini peserta didik mau menunjukkan perilaku yang
dikendalikan oleh suatu nilai. Peserta didik memiliki suatu sistem nilai
yang dijadikan pedoman berperilaku, sehingga perilaku menjadi
konsisten, bisa diprediksikan, dan yang terpenting menjadi ciri atau
karakteristik pribadi yang bersangkutan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu
bentuk bagaimana individu bereaksi terhadap situasi, kondisi maupun
lingkungan di sekitarnya. Sikap dapat terbentuk salah satunya melalui
pengalaman yang berulang-ulang. Terdapat lima tingkatan dalam ranah afektif
yang dikemukakan Krathwohl yaitu: receiving (attending), responding,
valuing, organization, dan characterization.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
H. Layang-layang
1. Pengertian Bangun Layang-layang
Menurut Nuharini (2008: 269) untuk mempelajari bangun layang-layang,
lakukan kegiatan di bawah ini :
a. Buatlah ∆ ABD sama kaki dengan AB = AD
b. Buatlah ∆ CEF dengan CE = CF
dan panjang EF = BD
c. Impitkan alas kedua segitiga tersebut,
sehingga terbentuk bangun ABCD
Bangun ABCD disebut bangun layang-layang.
Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk
dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang
alasnya sama panjang dan berimpit.
2. Unsur-unsur Layang-layang
Dalam Marsigit (2009:229) unsur-unsur bangun
layang-layang adalah sebagai berikut :
a. PQ, PS, QR dan SR dinamakan sisi layang-layang
PQRS
b. PR dan QS dinamakan diagonal layang-layang PQRS
c. ∠PQR, ∠QRS, ∠RSP, ∠QPS dinamakan sudut layang-layang PQRS
A
D B E
C
F
A
D B
C
Q
R
P
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Sifat-sifat Layang-layang
a. Masing-masing sepasang sisinya sama panjang
Pada gambar di samping menunjukkan layang-
layang ABCD. Baliklah layang-layang ABCD
menurut garis BD, sehingga diperoleh AD ↔ CD
dan AB ↔ BC. Hal ini berarti AD = CD dan AB =
BC.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada setiap layang-layang,
masing-masing sepasang sisinya sama panjang.
b. Sepasang sudut yang berhadapan sama besar
Perhatikan sudut-sudut layang-layang ABCD pada gambar di atas. Pada
layang-layang ABCD tersebut, apabila dibalik menurut garis BD akan
diperoleh ∠DAB ↔ ∠DCB. Hal ini berarti bahwa ∠DAB = ∠DCB.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada setiap layang-layang,
terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar.
c. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri
Apabila layang-layang ABCD dilipat menurut garis BD
maka 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ akan menempati 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ akan menempati
𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , sedemikian sehingga AD = CD dan AB = BC.
Dengan kata lain, ∆ABD akan tepat berimpit dengan
∆BCD. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa BD
merupakan sumbu simetri. Perhatikan bahwa BD adalah
salah satu diagonal layang-layang ABCD.
A O
B
D
C
A O
B
D
C
x
y y
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu diagonal layang-
layang merupakan sumbu simetri.
d. Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi
dua bagian sama panjang dan kedua diagonal itu saling tegak lurus
Dengan melipat layang-layang ABCD menurut 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , maka
(i) A ↔ C, O ↔ O dan OA ↔ OC, sehingga OA = OC = 1
2 AC
(ii) ∠AOD ↔ ∠COD, sehingga ∠AOD = ∠COD = 1800
2 = 900
∠AOB ↔ ∠BOC, sehingga ∠AOB = ∠BOC = 1800
2 = 900
Berdasarkan (i) dan (ii) dapat dikatakan bahwa 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ tegak lurus 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ dan
OA = OC
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu diagonal layang-
layang membagi diagonal lainnya menjadi dua bagian sama panjang dan
kedua diagonal itu saling tegak lurus.
4. Keliling Layang-layang
Keliling layang-layang ABCD di samping adalah
K = AB + BC + CD + DA
= x + x + y + y
= 2x + 2y
= 2 (x + y)
5. Luas Layang-layang
Luas layang-layang ABCD di samping dibentuk dari dua segitiga
sama kaki ABC dan ADC.
A O
B
D
C
x
y y
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Luas layang-layang ABCD = luas ∆ ABC + luas ∆ ADC
= 1
2 x AC x OB +
1
2 x AC x OD
= 1
2 x AC x (OB + OD)
= 1
2 x AC x BD,
karena AC dan BD adalah diagonal maka L = 1
2 x d1 x d2
I. Penelitian Terdahulu
Sebelum peneliti melakukan penelitian mengenai motivasi dan sikap
belajar terhadap hasil belajar, sudah terdapat penelitian dari Linda Christina
Permatasari (2015) dengan judul “Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme
Dengan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Materi
Bilangan Bulat Di Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten” diketahui bahwa
hasil tes evaluasi belajar yang diperoleh peserta didik melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) mencapai
71,88% dengan kategori baik sekali, baik dan cukup sedangkan kategori
kurang dan kurang sekali sebanyak 28,12%. Rata-rata hasil analisis
keterlaksanaan pembelajaran kooperatif ini mencapai 83% sehingga
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) berjalan dengan baik.
Selain itu, terdapat penelitian relevan lainnya yang dilakukan oleh Maria
Anjelina Irawati Ule (2015) dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Sikap
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Dalam Pokok Bahasan Aljabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pada Siswa Kelas VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran
2015/2016” diperoleh pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa dengan koefisen korelasi sebesar 0,5255 dan diperoleh kontribusi sebesar
27,62%. Pengaruh antara sikap belajar terhadap hasil belajar siswa dengan
koefisien korelasi sebesar 0,4189 diperoleh kontribusi sebesar 82,45%
Terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Yohana Gilang
Pangestujati (2014) dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap
Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun
Ruang Yaitu Prisma dan Limas Untuk Siswa Kelas VIII F SMP Maria
Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014” yang memberikan hasil
kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 31,25% dengan
korelasi sebesar 0,5603. Sedangkan untuk kontribusi sikap belajar terhadap
hasil belajar sebesar 4,54% dengan korelasi sebesar 0,213.
J. Kerangka Berpikir
Pada proses pembelajaran matematika, hasil belajar merupakan puncak
dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika inilah yang menentukan sejauh mana pemahaman siswa terhadap
pembelajaran matematika. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, salah satunya adalah motivasi dan sikap belajar siswa. Siswa yang
mempunyai motivasi dan sikap belajar yang positif akan bersemangat dan akan
memberikan hasil yang baik pada pembelajaran matematika karena siswa
cenderung untuk belajar dan memahami matematika secara lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Begitu juga sebaliknya, siswa yang mempunyai motivasi dan sikap belajar
yang kurang akan terlihat lesu dan kurang bergairah dalam pembelajaran
matematika.
Guru memegang kunci penting dalam keberhasilan pembelajaran
matematika. Keberhasilan yang dicapai oleh guru dapat dilihat dan diukur dari
hasil belajar. Oleh karena itu, guru harus mampu mengelola siswa, baik dalam
sikap maupun pengetahuan siswa. Diperlukan strategi, model dan metode yang
tepat agar apa yang diharapkan guru dapat terwujud. Pemberian motivasi oleh
guru juga perlu dilakukan agar semangat siswa dalam belajar bertambah. Salah
satu cara untuk menambah motivasi dan sikap belajar siswa yang dapat
dilakukan guru adalah melalui model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran kooperatif ini menekankan pembelajaran melalui kelompok-
kelompok kecil. Siswa dibagi secara merata dan heterogen ke dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling bekerja sama melakukan tugas yang di berikan.
Melalui model pembelajaran kooperatif ini, siswa dapat lebih rileks belajar
bersama kelompok.
Model pembelajaran kooperatif yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah tipe Two Stay Two Stray. Tipe ini menekankan permainan bertamu.
Sebagian kelompok bertamu ke kelompok lain dan sebagian lainnya berperan
sebagai tuan rumah yang akan didatangi tamu dari kelompok lain.
Pembelajaran ini memungkinkan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran,
saling bekerja sama dalam kelompok, bertanggung jawab, saling membantu
memecahkan masalah dan saling mendorong prestas. Dengan demikian melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kegiatan ini diharapkan siswa termotivasi dan membentuk sikap untuk belajar
lebih giat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari uraian tersebut, apabila model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray berjalan dengan baik, maka dapat meningkatkan motivasi dan
sikap belajar siswa. Sejalan dengan hal tersebut, maka hasil belajar siswa juga
akan meningkat.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY
TWO STRAY
SIKAP BELAJAR
SISWA
MOTIVASI
BELAJAR
HASIL BELAJAR
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai situasi khusus
yang terjadi dengan deskripsi yang cukup mendalam, bersifat deskriptif
analitik dan kuantitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, untuk memahami dan
mempelajari situasi yang ada serta melakukan pengumpulan data berupa tes
dan wawancara sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin
diteliti.
Data yang diperoleh pada penelitian ini dalam bentuk data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif yang di kumpulkan berupa skor kuesioner
motivasi serta sikap belajar siswa dan skor hasil belajar kognitif siswa terhadap
sub pokok bahasan layang-layang. Data kualitatif yang dikumpulkan berupa
hasil wawancara terhadap beberapa siswa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan kelas VII A
semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian diawali dengan observasi
selama bulan Maret-April 2016 dan dilanjutkan pengambilan data pada bulan
Mei-Juni 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
SMP Pangudi Luhur Moyudan berdiri pada 1 Januari 1967 beralamat di
Mergan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Mula-mula bernama
SMP Santo Paulus Kaliduren yang bernaung pada Yayasan Pendidikan Santo
Paulus yang bertempat di Paroki Sedayu. Mulai tanggal 1 Januari 1968 SMP
St. Paulus Kaliduren diserahterimakan ke dalam asuhan Yayasan Pangudi
Luhur dengan nama SMP Pangudi Luhur Kaliduren dan menjadi filial SMP
Pangudi Luhur Sedayu. Pada 1 Juli 1983 SMP Pangudi Luhur Kaliduren lepas
dari filial SMP Pangudi Luhur Sedayu dengan nama SMP Pangudi Luhur
Kaliduren dan sekarang bernama SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Sekolah ini memiliki 6 kelas dengan jumlah siswa kelas sebanyak 222
anak. Masing-masing tingkatan mempunyai 2 kelas paralel, dengan rincian
jumlah siswa kelas VII sebanyak 71 anak, kelas VIII sebanyak 74 anak dan
kelas IX sebanyak 77 anak. Terdapat 12 orang guru di SMP Pangudi Luhur
Moyudan dengan guru matematika sebanyak 2 orang.
C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 anak
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.
D. Objek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi, sikap belajar dan hasil belajar
siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada sub pokok bahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
layang-layang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray.
E. Variabel Penelitian
Peneliti berperan sebagai pengajar, maka peneliti mengambil pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Two Stray. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah motivasi belajar dan sikap belajar.
Definisi operasional :
a. Motivasi adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes
motivasi yang telah di rancang khusus.
b. Sikap belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti dan
mengisi kuesioner sikap yang telah di rancang khusus.
2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Definisi
operasional hasil belajar siswa adalah skor yang diperoleh siswa setelah
mengikuti tes yang dirancang khusus untuk hasil belajar.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau dugaan sementara pada penelitian ini adalah :
1. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar.
2. Terdapat hubungan antara sikap belajar dan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
G. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data
berupa kuesioner dan tes hasil belajar. Instrumen kuesioner akan dibuat dalam
bentuk fakta dan opini.
1. Instrumen Pembelajaran (RPP)
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pokok bahasan layang-layang
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai guru dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
terdiri dari tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk masing-masing
pertemuan 80 menit. Instrumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terlampir.
2. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Lembar ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang di dalamnya berisi
mengenai langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di
kelas. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengamati peneliti
(berperan sebagai guru) dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray. Pengamatan ini dilakukan oleh 3 orang observer.
Observer mencatat hasil pengamatan dengan memberi tanda cek (√) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kolom “Ya” untuk kegiatan yang terlaksana dan kolom “Tidak” untuk
kegiatan yang tidak terlaksana. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan
terlampir.
3. Instrumen Motivasi Belajar
Instrumen motivasi belajar dalam penelitian ini berupa kuesioner yang
didasarkan pada hirarki kebutuhan menurut A. Maslow. Instrumen ini
memuat 20 pernyataan untuk fakta yang berisi empat tanggapan (selalu,
sering, jarang, tidak pernah) dan 20 pernyataan untuk opini yang berisi
empat tanggapan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar sebagai berikut :
a. Berdasarkan Fakta
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Berdasarkan Fakta
No Faktor Kebutuhan Indikator No.
Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1 Kebutuhan Dorongan
Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan dasar dalam proses
pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 9, 17 5, 13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa aman dalam proses
pembelajaran
matematika
2, 6, 10, 14,
18
6, 14, 18
2, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian
dengan orang lain
dalam proses pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
3, 7,
15, 19
11 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk dihargai, menjadi
lebih dan keinginan
mengungkapkan
pendapat dalam proses
4, 8, 12, 16,
20
4, 8, 12, 16
20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Berdasarkan Opini
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Berdasarkan Opini
4. Instrumen Sikap Belajar
Instrumen motivasi belajar dalam penelitian ini berupa kuesioner yang
didasarkan pada penilaian sikap siswa menurut Krathwohl. Instrumen ini
memuat 20 pernyataan untuk fakta yang berisi empat tanggapan (selalu,
sering, jarang, tidak pernah) dan 20 pernyataan untuk opini yang berisi
empat tanggapan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).
Kisi-kisi Instrumen Sikap Belajar sebagai berikut :
pembelajaran matematika
No Faktor Kebutuhan Indikator No. Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1
Kebutuhan
Dorongan Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan dasar
dalam proses pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 5, 17 9, 13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa
aman dalam proses pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14, 18
14, 18 2, 6, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian dengan orang lain
dalam proses
pembelajaran matematika
3, 7,
11, 15, 19
11, 15,
19
3, 7 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk
dihargai, menjadi
lebih dan keinginan mengungkapkan
pendapat dalam
proses pembelajaran
matematika
4, 8,
12, 16,
20
8, 16,
20
4, 12 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a. Berdasarkan Fakta
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Sikap Belajar Berdasarkan Fakta
b. Berdasarkan Opini
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Sikap Belajar Berdasarkan Opini
No. Sikap Indikator No. Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam menerima
pembelajaran matematika
1, 5,
9, 13,
17
1, 13,
17
9 5 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam merespon pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14,
18
2, 14 6 10, 18 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam mengevaluasi
diri atau
pengetahuan pada
pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
3, 11,
15
19 7 5
4 Karakter
Karakter siswa yang terbentuk
dalam
pembelajaran matematika
4, 8, 12,
16,
20
8, 12 4 16, 20 5
No. Sikap Indikator No.
Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam menerima
pembelajaran
matematika
1, 5,
9, 13, 17
1, 9, 13 5 17 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam merespon
pembelajaran
matematika
2, 6,
10,
14, 18
2, 10,
18
6, 14 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam
mengevaluasi diri atau
pengetahuan
pada
pembelajaran matematika
3, 7,
11,
15, 19
7, 11,
19
3 15 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5. Instrumen Hasil Belajar
Instrumen hasil belajar berupa tes hasil belajar yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Instrumen ini berisi 6 soal uraian dengan materi pengertian dan sifat layang-
layang serta keliling dan luas layang-layang. Kisi-kisi Instrumen Hasil
Belajar sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar
4 Karakter
Karakter siswa yang terbentuk
dalam
pembelajaran matematika
4, 8, 12,
16, 20
4, 12, 16, 20
8 5
No. Kompetensi Dasar Indikator No. Soal
Bentuk Soal
Tingkat
Kesulitan Soal
C1 C2 C3
1 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi
panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang,
belah ketupat dan
layang-layang.
6.2.1 Menjelaskan sifat-sifat
layang-layang
ditinjau dari diagonal, sisi
dan sudutnya.
1a
Uraian
√
1b √
2a √
2b √
4a √
2 6.3 Menghitung keliling dan luas
bangun segitiga
dan segi empat serta
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
6.3.1 Menghitung keliling
layang-layang
dan penerapannya
dalam
pemecahan
masalah
1d
Uraian
√
4b √
6.3.2 Menghitung
luas layang-
layang dan penerapannya
dalam
pemecahan
masalah
1c
Uraian
√
3 √
5 √
Total 10 3 5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
H. Validitas dan Reliabilitas
Untuk penentuan validitas dan reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Validitas
Validitas digunakan untuk menentukan sejauh mana instrumen dapat
mengukur sesuatu yang akan diukur dalam penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan validitas isi dan butir.
a. Validitas isi
Instrumen disebut valid jika instrumen mengukur apa yang hendak
diukur. Validitas isi dilakukan berdasarkan pendapat dan pertimbangan
para pakar. Dalam hal ini pakar yang dimaksud adalah dosen
pembimbing dan guru mata pelajaran matematika.
b. Validitas butir
Validitas butir diperoleh melalui uji coba instrumen. Validitas butir
menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson dengan melihat
korelasi antara skor yang didapat pada setiap butir soal (Haris dan Jihad,
2013:180) :
𝑟𝑋𝑌 =𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y yang dikorelasikan
N : jumlah peserta yang mengikuti test
𝑋 : skor tiap butir soal untuk setiap siswa
𝑌 : skor total setiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Σ𝑋𝑌 : jumlah perkalian X dengan Y
Selanjutnya, hasil perhitungan validitas instrumen diinterpretasikan sebagai
berikut oleh Ruseffendi dalam Haris dan Jihad (2013:180) :
Tabel 3.6 Interpretasi Validitas Instrumen
Kategori Rentang Hasil
Sangat tinggi 0,80 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 1,00
Tinggi 0,60 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,80
Sedang 0,40 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,60
Rendah 0,20 < 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,40
Sangat Rendah 𝑟𝑋𝑌 ≤ 0,20
Pada uji coba ini, butir soal dikatakan valid apabila 𝑟𝑋𝑌 memenuhi kategori
sedang, tinggi dan sangat tinggi.
2. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi suatu instrumen apabila
dilakukan pengujian berulang kali pada obyek yang sama. Untuk
menghitung reliabilitas digunakan rumus Cornbach Alpha (Haris dan Jihad,
2013:180) :
𝑟11 =𝑁
𝑁 − 1(1 −
Σ𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
)
dengan :
𝑠𝑖2 =
Σ𝑋2− (ΣX)2
𝑛
𝑛 dan 𝑠𝑡
2 = Σ𝑌2−
(Σ𝑌)2
𝑛
𝑛
Keterangan :
𝑟11 : koefisien reliabilitas suatu tes
N : banyaknya item
n : banyaknya siswa
X : jumlah skor tiap item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Y : skor total
𝑠𝑡2 : varians total skor
𝑠𝑖2 : varians skor tiap item
Selanjutnya, hasil perhitungan reliabilitas instrumen diinterpretasikan
sebagai berikut oleh Guilford dalam Haris dan Jihad (2013:181) :
Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas Instrumen
Kategori Rentang Hasil
Sangat tinggi 0,80 < 𝑟11≤ 1,00
Tinggi 0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80
Sedang 0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60
Rendah 0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40
Sangat Rendah 𝑟11≤ 0,20
Pada uji coba ini, butir soal dikatakan reliabel apabila 𝑟11 memenuhi
kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi.
I. Uji Coba Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan, instrumen terlebih dahulu di uji coba
untuk mengetahui valid atau tidak butir soal dan reliabel atau tidak instrumen
penelitian yang akan digunakan. Uji coba kuesioner motivasi dan sikap belajar
dilakukan di kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada hari Jumat, 13
Mei 2016. Sedangkan untuk uji coba tes hasil belajar dilakukan di kelas yang
sama pada hari Kamis, 19 Mei 2016.
Untuk uji coba instrumen, perhitungan validitas dan reliabilitas
instrumen terdapat pada lampiran. Butir soal yang tidak valid dan pernyataan
yang tidak valid baik kuesioner motivasi maupun kuesioner sikap, telah direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan disetujui oleh dosen pembimbing dan guru. Berikut adalah tabel hasil
validitas dan reliabilitasi instrumen penelitian :
1. Validitas Butir Soal
a. Kuesioner Motivasi
Tabel 3.8 Validitas Kuesioner Motivasi Fakta
No. Soal N ∑X ∑Y rxy Keterangan
1 35 140 2602 0,413 VALID
2 35 163 2602 0,261 TIDAK VALID
3 35 158 2602 0,693 VALID
4 35 158 2602 0,675 VALID
5 35 132 2602 0,109 TIDAK VALID
6 35 106 2602 0,571 VALID
7 35 145 2602 0,426 VALID
8 35 129 2602 0,628 VALID
9 35 104 2602 0,749 VALID
10 35 125 2602 0,508 VALID
11 35 141 2602 0,429 VALID
12 35 159 2602 0,504 VALID
13 35 95 2602 0,403 VALID
14 35 122 2602 0,193 TIDAK VALID
15 35 100 2602 0,500 VALID
16 35 129 2602 0,425 VALID
17 35 78 2602 0,511 VALID
18 35 132 2602 0,825 VALID
19 35 117 2602 0,318 TIDAK VALID
20 35 169 2602 0,691 VALID
Berdasarkan hasil validitas tersebut, terdapat 4 butir pernyataan
yang tidak valid, karena nilai 𝑟𝑋𝑌 masuk pada kategori sangat rendah dan
rendah. Sehingga dilakukan revisi pada keempat butir pernyataan
tersebut. Berikut ini adalah pernyataan yang tidak valid:
1) Saya merasa biasa saja saat belum mengerjakan PR atau tugas
matematika (Pernyataan nomor 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2) Saya belajar matematika hanya saat ada ulangan (Pernyataan nomor
5)
3) Saya memperhatikan penjelasan guru dengan serius (Pernyataan
nomor 14)
4) Saya mendapatkan pujian atau hadiah dari orang tua apabila nilai
matematika saya baik (Pernyataan nomor 19)
Keempat pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian direvisi. Hasil
revisi keempat pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Saya merasa tidak bersalah saat belum mengerjakan PR
2) Ulangan ataupun tidak, saya tetap belajar
3) Dengan serius, saya memperhatikan penjelasan guru
4) Saya mendapatkan pujian dari orang tua apabila nilai saya bagus
Tabel 3.9 Validitas Kuesioner Motivasi Opini
No. Soal N ∑X ∑Y rxy Keterangan
1 35 138 2569 0,597 VALID
2 35 113 2569 0,400 VALID
3 35 97 2569 0,460 VALID
4 35 142 2569 0,462 VALID
5 35 112 2569 0,527 VALID
6 35 118 2569 0,286 TIDAK VALID
7 35 127 2569 0,591 VALID
8 35 125 2569 0,651 VALID
9 35 120 2569 0,311 TIDAK VALID
10 35 125 2569 0,651 VALID
11 35 151 2569 0,668 VALID
12 35 153 2569 0,672 VALID
13 35 115 2569 0,593 VALID
14 35 129 2569 0,416 VALID
15 35 148 2569 0,669 VALID
16 35 127 2569 0,537 VALID
17 35 143 2569 0,595 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
18 35 129 2569 0,663 VALID
19 35 130 2569 0,463 VALID
20 35 127 2569 0,330 TIDAK VALID
Berdasarkan hasil validitas tersebut, terdapat 3 butir pernyataan
yang tidak valid, karena nilai 𝑟𝑋𝑌 masuk pada kategori sangat rendah dan
rendah. Sehingga dilakukan revisi pada ketiga butir pernyataan tersebut.
Berikut ini adalah pernyataan yang tidak valid:
1) Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang
sangat membosankan (Pernyataan nomor 6)
2) Jam istirahat di sekolah tidak cukup penting (Pernyataan nomor 9)
3) Mendapat nilai ulangan matematika yang bagus dengan usaha sendiri
merupakan suatu kebanggaan (Pernyataan nomor 20)
Ketiga pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian direvisi. Hasil
revisi ketiga pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Cara pengerjaan soal yang panjang membuat saya malas
2) Saya tidak mau mengalah dalam diskusi kelompok
3) Saya bangga mendapat nilai bagus tanpa mencontek
b. Kuesioner Sikap
Tabel 3.10 Validitas Kuesioner Sikap Fakta
No. Soal N ∑X ∑Y rxy Keterangan
1 35 114 2092 0,641 VALID
2 35 97 2092 0,749 VALID
3 35 90 2092 0,757 VALID
4 35 82 2092 -0,002 TIDAK VALID
5 35 95 2092 0,754 VALID
6 35 110 2092 0,555 VALID
7 35 132 2092 0,596 VALID
8 35 167 2092 0,660 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
9 35 77 2092 0,404 VALID
10 35 129 2092 0,658 VALID
11 35 86 2092 0,698 VALID
12 35 77 2092 0,331 TIDAK VALID
13 35 65 2092 0,751 VALID
14 35 123 2092 0,549 VALID
15 35 77 2092 0,566 VALID
16 35 115 2092 0,270 TIDAK VALID
17 35 133 2092 0,545 VALID
18 35 108 2092 0,752 VALID
19 35 95 2092 0,496 VALID
20 35 120 2092 0,419 VALID
Berdasarkan hasil validitas tersebut, terdapat 3 butir pernyataan
yang tidak valid, karena nilai 𝑟𝑋𝑌 masuk pada kategori sangat rendah dan
rendah. Sehingga dilakukan revisi pada ketiga butir pernyataan tersebut.
Berikut ini adalah pernyataan yang tidak valid:
1) Saya merasa biasa-biasa saja ketika mengikuti pembelajaran
matematika (Pernyataan nomor 4)
2) Saya berperan aktif dalam pembelajaran matematika seperti bertanya
dan mengajukan pendapat (Pernyataan nomor 12)
3) Saya diam saja ketika teman mengalami kesulitan dalam mengerjakan
latihan soal (Pernyataan nomor 16)
Ketiga pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian direvisi. Hasil
revisi ketiga pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Saya merasa tenang ketika mengikuti pelajaran matematika
2) Terhadap materi yang belum saya pahami, saya bertanya pada guru
3) Ketika teman bertanya tentang kesulitan belajar, saya berusaha
membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.11 Validitas Kuesioner Sikap Opini
No. Soal N ∑X ∑Y rxy Keterangan
1 35 111 2436 0,266 TIDAK VALID
2 35 165 2436 0,531 VALID
3 35 143 2436 0,744 VALID
4 35 138 2436 0,844 VALID
5 35 135 2436 0,619 VALID
6 35 106 2436 0,429 VALID
7 35 160 2436 0,620 VALID
8 35 120 2436 0,691 VALID
9 35 92 2436 0,670 VALID
10 35 115 2436 0,329 TIDAK VALID
11 35 127 2436 0,771 VALID
12 35 153 2436 0,802 VALID
13 35 63 2436 0,442 VALID
14 35 108 2436 0,420 VALID
15 35 92 2436 0,168 TIDAK VALID
16 35 123 2436 0,768 VALID
17 35 65 2436 0,576 VALID
18 35 125 2436 0,785 VALID
19 35 128 2436 0,544 VALID
20 35 167 2436 0,897 VALID
Berdasarkan hasil validitas tersebut, terdapat 4 butir pernyataan
yang tidak valid, karena nilai 𝑟𝑋𝑌 masuk pada kategori sangat rendah dan
rendah. Sehingga dilakukan revisi pada keempat butir pernyataan
tersebut. Berikut ini adalah pernyataan yang tidak valid:
1) Matematika penting untuk saya pelajari karena dipakai di bidang
lainnya (Pernyataan nomor 1)
2) Pelajaran yang diselingi permainan membuat pelajaran tidak sepaneng
(Pernyataan nomor 10)
3) Belajar kelompok tidak meningkatkan gairah dan semangat belajar
(Pernyataan nomor 15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Ketiga pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian direvisi. Hasil
revisi keempat pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengikuti les matematika penting untuk menambah pemahaman
siswa
2) Pelajaran yang diselingi permainan membuat suasana lebih santai
3) Belajar kelompok meningkatkan semangat belajar
c. Tes Hasil Belajar
Tabel 3.12 Validitas Tes Hasil Belajar
No. Soal N ∑X ∑Y rxy Keterangan
1a 35 135 1938 0,687 VALID
1b 35 111 1938 0,415 VALID
1c 35 124 1938 0,560 VALID
1d 35 122 1938 0,640 VALID
2a 35 228 1938 0,742 VALID
2b 35 189 1938 0,411 VALID
3 35 415 1938 0,854 VALID
4a 35 107 1938 0,522 VALID
4b 35 240 1938 0,436 VALID
5 35 267 1938 0,411 VALID
Berdasarkan hasil validitas tersebut, butir soal valid karena nilai rxy
masuk pada kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Sehingga butir soal
dapat dipergunakan sebagai soal tes hasil belajar.
2. Reliabilitas Butir Soal
Tabel 3.13 Reliabilitas Butir Soal
Kuesioner 𝑟11 Kriteria Keterangan
Motivasi (Fakta) 0,782 Tinggi Karena semua kuesioner masuk
pada kategori tinggi, maka
kuesioner motivasi dan kuesioner
sikap reliabel.
Motivasi (Opini) 0,831 Tinggi
Sikap (Fakta) 0,856 Tinggi
Sikap (Opini) 0,869 Tinggi
THB 0,612 Tinggi
Karena tes hasil belajar masuk
pada kategori tinggi, maka tes
hasil belajar reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil reliabilitas tersebut, nilai 𝑟11berada pada kriteria
sedang dan tinggi sehingga butir soal tersebut reliabel.
J. Teknik Analisis Data
1. Kelayakan Analisis
Kelayakan analisis pada penelitian ini dilihat dari banyaknya subyek
penelitian yang direncanakan sebelum penelitian dan banyaknya subyek
penelitian pada saat pengambilan data. Kelayakan analisis dapat dihitung
dengan kelayakan sebagai berikut :
Presentase = jumlah siswa yang hadir
jumlah siswa keseluruhan x 100%
Data yang diperoleh dianggap layak untuk dianalisis jika presentase
kelayakan lebih dari atau sama dengan (≥) 80%.
2. Analisis Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray
Analisis data keterlaksanan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray adalah sebagai berikut :
Keterlaksanan = skor keterlaksanaan yang diperoleh
skor keterlaksanaan seluruhnya x 100%
Dengan ketentuan skor tertinggi 1 dan terendah 0. Skor 1 diberikan apabila
tanda cek (√) diberikan pada kolom “Ya” sedangkan skor 0 diberikan
apabila tanda cek (√) diberikan pada kolom “Tidak”. Apabila dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray kegiatan yang
direncanakan dalam RPP dapat terlaksana lebih dari atau sama dengan (≥)
80%, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran tersebut terlaksana
dengan baik.
3. Analisis Data Motivasi Belajar
Motivasi belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar jawab kuesioner
motivasi belajar siswa yang telah diisi setiap siswa yang hadir dalam
pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Data yang didapat akan dicari rentang
skornya untuk menentukan kategori tingkat motivasi belajar siswa
berdasarkan skala Likert. Ketentuan skor kuesioner ditentukan menurut
rumusan Widoyoko (2009:238) sebagai berikut :
𝑋i̅ (Rerata ideal) = 1
2 (skor maksimum ideal+skor minimum ideal)
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal)
X = Skor empiris
Sehingga diperoleh lima kriteria motivasi yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.14 Kriteria menurut Widoyoko
Kriteria Rumus
Sangat Rendah X ≤ 𝑋i̅ - 1,8 x sbi
Rendah 𝑋i̅ -1,8 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ - 0,6 x sbi
Sedang 𝑋i̅ - 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ 0,6 x sbi
Tinggi 𝑋i̅ + 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ + 1,8 x sbi
Sangat Tinggi X > 𝑋i̅ + 1,8 x sbi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Analisis Data Sikap Belajar Siswa
Sikap belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar jawab kuesioner
sikap belajar siswa yang telah diisi setiap siswa yang hadir dalam
pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Data yang didapat akan dicari rentang
skornya untuk menentukan kategori tingkat motivasi belajar siswa
berdasarkan skala Likert. Ketentuan skor kuesioner ditentukan menurut
rumusan Widoyoko (2009:238) sebagai berikut :
𝑋i̅ (Rerata ideal) = 1
2 (skor maksimum ideal+skor minimum ideal)
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal)
X = Skor empiris
Sehingga diperoleh lima kriteria motivasi yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.15 Kriteria menurut Widoyoko
Kriteria Rumus
Sangat Rendah X ≤ 𝑋i̅ - 1,8 x sbi
Rendah 𝑋i̅ -1,8 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ - 0,6 x sbi
Sedang 𝑋i̅ - 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ 0,6 x sbi
Tinggi 𝑋i̅ + 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋i̅ + 1,8 x sbi
Sangat Tinggi X > 𝑋i̅ + 1,8 x sbi
5. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar jawab tes hasil
belajar siswa yang dijawab setiap siswa yang hadir dalam pelaksanaan
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Two Stay Two Stray. Data yang didapat berdasarkan lembar jawab tes akan
dianalisis dengan menggunakan rubrik penilaian. Data tersebut dicari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
rentang skornya untuk menentukan kategori tingkat hasil belajar siswa
berdasarkan skala Likert. Ketentuan skor tes hasil belajar siswa ditentukan
menurut rumusan Widoyoko (2009:238) sebagai berikut :
𝑋�̅� (Rerata ideal) = 1
2 (skor maksimum ideal+skor minimum ideal)
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (skor maksimum ideal-skor minimum ideal)
X = Skor empiris
Sehingga diperoleh lima kriteria motivasi yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.16 Kriteria menurut Widoyoko
Kriteria Rumus
Sangat Rendah X ≤ 𝑋�̅� - 1,8 x sbi
Rendah 𝑋�̅� -1,8 x sbi < X ≤ 𝑋�̅� - 0,6 x sbi
Sedang 𝑋�̅� - 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋�̅� + 0,6 x sbi
Tinggi 𝑋�̅� + 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋�̅� + 1,8 x sbi
Sangat Tinggi X > 𝑋�̅� + 1,8 x sbi
6. Koefisien Korelasi
Korelasi dalam penelitian ini ada dua, yaitu korelasi antara motivasi
belajar dengan hasil belajar dan korelasi antara sikap belajar dengan hasil
belajar. Perhitungan koefisiens korelasi dilakukan untuk melihat bagaimana
hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar maupun sikap belajar
dengan hasil belajar. Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan perhitungan
dengan tahap sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berdistribusi normal atau tidak pada taraf signifikasi 0,05.
Apabila data berdistribusi normal, maka selanjutnya dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
perhitungan uji korelasi Product-Moment Pearson. Namun jika data
tidak berdistribusi normal, maka dilakukan perhitungan uji korelasi
Spearman Rank.
b. Korelasi Product-Moment Pearson
Pengujian korelasi dengan menggunakan Product-Moment
Pearson ini digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar
dengan hasil belajar serta sikap belajar dengan hasil belajar jika kedua
data yang akan diuji berdistribusi normal (Arikunto, 2002:245).
𝑟𝑋𝑌 =𝑛Σ𝑋𝑌 − (Σ 𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑛Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{𝑛Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : koefisien korelasi antara variabel X dan Y yang dikorelasikan
n : jumlah peserta yang mengikuti test
𝑋 : skor tiap butir soal untuk setiap siswa
𝑌 : skor total setiap siswa
Σ𝑋𝑌 : jumlah perkalian X dengan Y
Karena yang akan digunakan adalah populasi, maka koefisien korelasi
yang digunakan adalah 𝜌.
c. Korelasi Spearman Rank
Pengujian korelasi dengan menggunakan Spearman Rank ini
digunakan untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar dengan
hasil belajar serta sikap belajar dengan hasil belajar jika kedua data yang
akan diuji tidak berdistribusi normal (Arikunto, 2002:247).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
𝑟 =6Σ𝑑𝑖
2
𝑛(𝑛2 − 1)
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 : koefisien korelasi antara variabel X dan Y yang dikorelasikan
𝑑𝑖 : beda antara rank
n : jumlah peserta yang mengikuti test
d. Regresi Linear
Regresi Linear ini digunakan untuk mengetahui grafik dari
hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar maupun sikap belajar
dengan hasil belajar pada sumbu positif. Untuk dapat menggambar
grafik, maka dilakukan perhitungan terlebih dahulu, sebagai berikut
(Walpole, 1992:342):
b = (𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝒚𝒊
𝒏𝒊 )− (∑ 𝒙𝒊
𝒏𝒊 )(∑ 𝒚𝒊
𝒏𝒊 )
(𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝟐)− 𝒏
𝒊 (∑ 𝒙𝒊𝒏𝒊 )
𝟐 , a = �̅� − 𝑏�̅�
Sehingga diperoleh y = 𝛼 + 𝛽x karena a dan b adalah estimate value untuk
𝛼 dan 𝛽.
Keterangan :
𝑦 : garis regresi untuk populasi
𝑥 : variabel independent
𝑎, 𝛼 : intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak
𝑏, 𝛽 : gradien
𝑥𝑖 : jumlah skor variabel bebas
𝑦𝑖 : jumlah skor variabel terikat
𝑛 : jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
�̅� : nilai rata-rata variabel bebas
�̅� : nilai rata-rata variabel terikat
7. Pendalaman Analisis
Pendalaman analisis ini bertujuan untuk menganalisis siswa yang
memiliki motivasi belajar dengan hasil belajar maupun sikap belajar dengan
hasil belajar tergolong diskonkordan atau tidak berkorelasi positif.
Pendalaman analisis dilakukan melalui proses wawancara yang dilakukan
oleh peneliti terhadap siswa yang tergolong dalam kelopok diskonkordan.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Kelayakan Analisis
Data pada penelitian ini diambil mulai hari Jumat, 13 Mei 2016 sampai
hari Selasa, 7 Juni 2016. Penelitian dilaksanakan di kelas VII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan yang beralamat di Mergan, Sumberagung, Moyudan, Sleman,
Yogyakarta. Rencananya, sebanyak 36 orang siswa yang akan menjadi
subyek penelitian, namun pada saat pengambilan data tes hasil belajar serta
kuesioner motivasi belajar dan sikap belajar, siswa yang dapat mengikuti
sebanyak 34 siswa sehingga presentase kehadiran siswa dapat dihitung
sebagai berikut:
Presentase kesertaan= 34
36 x 100%=94,44%
Presentase kehadiran siswa sebesar 94,44% ini melebihi batas
presentase kelayakan data yaitu sebesar 80% sehingga data layak untuk
dianalisis.
B. Deskripsi Data
Setelah dilaksanakan penelitian, peneliti mendapat beberapa data
mentah untuk dideskripsikan dan dianalisis sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
a. Data Mentah
Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dilakukan oleh tiga observer pada setiap proses pembelajaran
yang berlangsung di kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS). Perhitungan keterlaksanaan RPP dengan ketentuan skor 1 pada
kolom “YA” yang di beri tanda centang (√) dan skor 0 pada kolom
“TIDAK” yang di beri tanda centang (√). Kemudian skor pada setiap
pertemuan dijumlahkan. Skor yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Keterlaksanaan RPP
Observer
Skor Keterlaksanan Pertemuan Ke- Jumlah
I II
1 16 17 33
2 15 17 32
3 15 16 31
Jumlah 46 50 96
b. Analisis
Analisis keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diperoleh dengan menggunakan rumus dalam bab III, dengan
rincian sebagai berikut :
Jumlah skor keseluruhan : 102
Jumlah skor yang diperoleh : 96
Didapat presentase keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
keseluruhan sebesar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterlaksanaan= 96
102x100%=94,11%
Dengan perolehan presentase keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebesar 94,11%, dapat dikatakan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) di kelas VII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada pokok bahasan layang-layang
terlaksana dengan baik.
2. Kuis
a. Data Mentah
Pada setiap akhir proses pembelajaran yang berlangsung di kelas
VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan dilakukan evaluasi dan
penghargaan kelompok. Evaluasi yang dilakukan berupa kuis mandiri
dan nilai yang didapatkan diakumulasi sebagai nilai kelompok dan
dirata-rata untuk menentukan kelompok mana yang mendapatkan
penghargaan. Penentuan kelompok ini sesuai dengan nilai rata-rata
tertinggi dari semua kelompok. Skor kuis yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Data Skor Kuis Kelompok
Kelompok Siswa Nilai
Kelompok Siswa Nilai
Kuis 1 Kuis 2 Kuis 1 Kuis 2
A S16 100 60 F S23 25 50
S33 50 50 S6 80 55
S14 15 50 S15 40 50
S24 80 40 S20 55 50
Jumlah 245 200 Jumlah 200 205
Rata-rata 61,25 50 Rata-rata 50 51,25
B S8 80 60 G S10 80 70
S21 40 50 S32 60 60
S26 40 50 S29 40 60
S19 20 80 S11 25 50
Jumlah 180 240 Jumlah 205 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Rata-rata 45 60 Rata-rata 51,25 60
C S28 60 55 H S35 50 55
S12 40 35 S9 100 65
S4 100 50 S1 60 15
S3 25 40 S36 10 50
Jumlah 225 180 Jumlah 220 185
Rata-rata 56,25 45 Rata-rata 55 46,25
D S18 25 55 I S17 75 70
S2 60 50 S25 50 55
S5 30 50 S30 20 60
S34 50 40 S31 80 50
Jumlah 165 195 Jumlah 225 235
Rata-rata 41 49 Rata-rata 56,25 58,75
E S27 40 60
S7 85 75
S13 45 50
S22 60 60
Jumlah 230 245
Rata-rata 57,50 61,25
b. Analisis
Pada penelitian ini, kuis dilakukan sebanyak dua kali dan sesuai
data di atas kelompok yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi adalah:
Kuis 1 : Kelompok A
Jumlah nilai sebanyak 245
Nilai rata-rata sebesar 61,25
Kuis 2 : Kelompok E
Jumlah nilai sebanyak 245
Nilai rata-rata sebesar 61,25
3. Motivasi Belajar
a. Data Mentah Motivasi Belajar
Tabel 4.3 Data Mentah Motivasi Belajar (n = 34)
No Skor
Fakta
Skor
Opini
Skor
Total
No
Skor
Fakta
Skor
Opini
Skor
Total
S1 54 78 132 S18 72 93 165
S2 55 78 133 S19 55 79 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
S3 55 80 135 S20 56 71 127
S4 71 89 160 S21 67 81 148
S5 65 82 147 S22 45 69 114
S6 80 73 153 S23 49 81 130
S7 70 76 146 S24 68 91 159
S8 78 89 167 S25 68 88 156
S9 64 89 153 S26 71 75 146
S10 72 89 161 S27 67 93 160
S11 71 70 141 S29 62 80 142
S12 80 85 165 S30 68 88 156
S13 52 74 126 S31 45 69 114
S14 83 85 168 S32 59 67 126
S15 70 94 164 S33 54 70 124
S16 83 82 165 S34 58 78 136
S17 74 76 150 S35 76 89 165
b. Statistik Motivasi Belajar
a. Rata-rata = 146,12
Rata-rata merupakan suatu nilai yang digunakan untuk
mewakili sekumpulan data sehingga tercermin suatu gambaran
secara umum kumpulan data tersebut. Rata-rata didapatkan dengan
membagi jumlah skor variabel dengan banyak responden. Rata-rata
skor motivasi belajar siswa sebesar 146,12. Nilai ini dipandang
sebagai sebuah nilai pusat dari beberapa nilai lainnya dan sebuah
gambaran dari sekumpulan data. Menurut interval pada tabel 4.4,
maka nilai rata-rata motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori
sedang.
b. Simpangan Baku = 16,07 dan Variansi = 250,51
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data
yang merupakan rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-
rata skornya. Simpangan baku data motivasi belajar sebesar 16,07
yang berarti bahwa rata-rata penyimpangan data terhadap nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
146,12 adalah sebesar 16,07. Simpangan baku berkaitan dengan
variansi karena kuadrat simpangan baku merupakan variansi.
Variansi data motivasi belajar sebesar 250,51. Variansi merupakan
petunjuk atas baik/buruknya distribusi skor. Semakin kecil koefisien
variansi berarti semakin baik distribusi skornya, maka data semakin
homogen dan berlaku untuk sebaliknya.
c. Diagram
Data mentah motivasi belajar dapat dideskripsikan menjadi data
kelompok sebagai berikut :
𝑋�̅� (Rerata ideal) = 1
2 (168+114) = 141
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (168-114) = 9
Tabel 4.4 Kategori Motivasi Belajar
Kriteria Rentang Kategori
I X ≤ 124,8 Sangat Rendah
II 124,8 < X ≤ 135,6 Rendah
III 135,6 < X ≤ 146,4 Sedang
IV 146,4 < X ≤ 157,2 Tinggi
V 157,2 < X Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Motivasi Belajar
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa :
1) Siswa yang masuk kategori sangat rendah yaitu 3 anak dengan
presentase sebesar = 3
34 x 100% = 8,82%
2) Siswa yang masuk kategori rendah yaitu 8 anak dengan presentase
sebesar = 8
34 x 100% = 23,53%
3) Siswa yang masuk kategori sedang yaitu 5 anak dengan presentase
sebesar = 5
34 x 100% = 14,71%
4) Siswa yang masuk kategori tinggi yaitu 7 anak dengan presentase
sebesar = 7
34 x 100% = 20,59%
5) Siswa yang masuk kategori sangat tinggi yaitu 11 anak dengan
presentase sebesar = 11
34 x 100% = 32,35%
3 anak = 8,82%
8 anak = 23,53%
5 anak = 14,71%7 anak = 20,59%
11 anak = 32,35%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Sikap Belajar
a. Data Mentah Sikap Belajar
Tabel 4.5 Data Mentah Sikap Belajar (n = 34)
No Skor
Fakta
Skor
Opini
Skor
Total
No
Skor
Fakta
Skor
Opini
Skor Total
S1 73 81 154 S18 67 78 145
S2 70 73 143 S19 60 76 136
S3 69 73 142 S20 57 69 126
S4 73 81 154 S21 70 75 145
S5 77 77 154 S22 54 64 118
S6 75 73 148 S23 54 77 131
S7 74 70 144 S24 75 79 154
S8 73 84 157 S25 69 81 150
S9 71 82 153 S26 65 75 140
S10 77 92 169 S27 75 87 162
S11 59 66 125 S29 61 81 142
S12 66 75 141 S30 74 79 153
S13 47 68 115 S31 53 64 117
S14 83 72 155 S32 57 68 125
S15 72 72 144 S33 59 73 132
S16 85 97 182 S34 64 80 144
S17 75 77 152 S35 73 81 154
b. Statistik Sikap Belajar
1) Rata-rata = 144,29
Rata-rata merupakan suatu nilai yang digunakan untuk
mewakili sekumpulan data sehingga tercermin suatu gambaran
secara umum kumpulan data tersebut. Rata-rata didapatkan dengan
membagi jumlah skor variabel dengan banyak responden. Rata-rata
skor sikap belajar sis\wa sebesar 144,29. Nilai ini dipandang sebagai
sebuah nilai pusat dari beberapa nilai lainnya dan sebuah gambaran
dari sekumpulan data. Menurut interval pada tabel 4.6 maka nilai
rata-rata sikap belajar siswa masuk ke dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Simpangan Baku = 14,73 dan Variansi = 210,68
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data
yang merupakan rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-
rata skornya. Simpangan baku data sikap belajar sebesar 14,73 yang
berarti bahwa rata-rata penyimpangan data terhadap nilai 144,29
adalah sebesar 14,73. Simpangan baku berkaitan dengan variansi
karena kuadrat simpangan baku merupakan variansi. Variansi data
sikap belajar sebesar 210,68. Variansi merupakan petunjuk atas
baik/buruknya distribusi skor. Semakin kecil koefisien variansi
berarti semakin baik distribusi skornya, maka data semakin
homogen dan berlaku untuk sebaliknya.
c. Diagram
Data mentah sikap belajar dapat dideskripsikan menjadi data kelompok
sebagai berikut :
𝑋�̅� (Rerata ideal) = 1
2 (182+115) = 144,5
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (182-115) = 11,16
Tabel 4.6 Kategori Sikap Belajar
Kriteria Rentang Kategori
I X ≤ 128,4 Sangat Rendah
II 128,4 < X ≤ 141,8 Rendah
III 141,8 < X ≤ 155,2 Sedang
IV 155,2 < X ≤ 168,6 Tinggi
V 168,6 < X Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Sikap Belajar
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa :
1) Siswa yang masuk kategori sangat rendah yaitu 6 anak dengan
presentase sebesar = 6
34 x 100% = 17,65%
2) Siswa yang masuk kategori rendah yaitu 7 anak dengan presentase
sebesar = 7
34 x 100% = 20,59%
3) Siswa yang masuk kategori sedang yaitu 17 anak dengan presentase
sebesar = 17
34 x 100% = 50%
4) Siswa yang masuk kategori tinggi yaitu 3 anak dengan presentase
sebesar = 3
34 x 100% = 8,82%
5) Siswa yang masuk kategori sangat tinggi yaitu 1 anak dengan
presentase sebesar = 1
34 x 100% = 2,94%
6 anak = 17,65%
7 anak = 20,59%
17 anak = 50%
3 anak = 8,82%
1 anak = 2,94%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
5. Hasil Belajar
a. Data Mentah Hasil Belajar
Tabel 4.7 Data Mentah Tes Hasil Belajar (n = 34)
Siswa Nomor Soal
Jumlah 1a 1b 1c 1d 2a 2b 3 4a 4b 5
S1 2 2 2 2 0 0 5 1 4 5 23
S2 5 3 0 0 0 3 0 0 0 2 13
S3 1 1 1 1 2 2 2 1 4 5 20
S4 5 2 2 5 0 4 15 5 2 2 42
S5 5 5 2 0 0 0 0 1 3 5 21
S6 5 5 5 2 10 0 18 5 3 5 58
S7 5 4 4 5 4 6 20 5 15 20 88
S8 5 5 5 5 10 8 20 5 3 5 71
S9 5 2 2 2 0 4 15 5 3 18 56
S10 5 0 5 0 4 4 5 1 4 0 28
S11 2 2 2 2 0 0 4 0 0 0 12
S12 5 5 3 5 3 3 20 2 3 5 54
S13 3 2 2 2 0 0 0 2 0 5 16
S14 1 1 1 1 0 0 3 2 2 5 16
S15 5 2 2 2 0 0 4 2 2 5 24
S16 5 5 5 5 10 10 20 5 15 19 99
S17 5 5 0 0 4 4 0 1 2 3 24
S18 5 2 2 2 4 2 4 1 5 5 32
S19 5 3 3 3 4 4 5 1 4 5 37
S20 2 2 2 2 0 0 5 2 0 0 15
S21 5 0 5 0 4 4 5 0 0 0 23
S22 1 1 1 1 2 2 2 2 2 5 19
S23 1 1 3 3 0 0 15 0 0 7 30
S24 1 1 3 3 4 0 0 0 0 0 12
S25 5 0 0 5 0 4 7 5 2 18 46
S26 5 2 2 2 0 4 15 5 4 18 57
S27 5 5 3 3 10 10 20 5 15 20 96
S29 1 1 3 3 0 0 15 0 0 7 30
S30 5 3 3 3 4 4 4 2 2 5 35
S31 5 3 0 0 0 3 1 0 0 5 17
S32 5 4 0 5 0 0 4 3 5 0 26
S33 2 0 0 0 0 0 5 3 2 5 17
S34 2 2 3 5 0 0 4 3 2 0 21
S35 5 5 0 5 9 10 8 5 3 5 55
b. Statistik Hasil Belajar
1) Rata-rata = 36,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Rata-rata merupakan suatu nilai yang digunakan untuk
mewakili sekumpulan data sehingga tercermin suatu gambaran
secara umum kumpulan data tersebut. Rata-rata didapatkan dengan
membagi jumlah skor variabel dengan banyak responden. Rata-rata
skor hasil belajar siswa sebesar 36,26. Nilai ini dipandang sebagai
sebuah nilai pusat dari beberapa nilai lainnya dan sebuah gambaran
dari sekumpulan data. Menurut interval pada tabel 4.8 maka nilai
rata-rata hasil belajar siswa masuk ke dalam kategori rendah.
2) Simpangan Baku = 24,10 dan Variansi = 563,55
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran penyebaran data
yang merupakan rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-
rata skornya. Simpangan baku data hasil belajar sebesar 24,10 yang
berarti bahwa rata-rata penyimpangan data terhadap nilai 36,26
adalah sebesar 24,10. Simpangan baku berkaitan dengan variansi
karena kuadrat simpangan baku merupakan variansi. Variansi data
hasil belajar sebesar 563,55. Variansi merupakan petunjuk atas
baik/buruknya distribusi skor. Semakin kecil koefisien variansi
berarti semakin baik distribusi skornya, maka data semakin
homogen dan berlaku untuk sebaliknya.
c. Diagram
Data mentah hasil belajar dapat dideskripsikan menjadi data kelompok
sebagai berikut :
𝑋�̅� (Rerata ideal) = 1
2 (99+12) = 55,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sbi (Simpangan baku ideal) = 1
6 (99-12) = 14,5
Tabel 4.8 Kategori Hasil Belajar
Kriteria Rentang Kategori
I X ≤ 29,4 Sangat Rendah
II 29,4 < X ≤ 46,8 Rendah
III 46,8 < X ≤ 64,2 Sedang
IV 64,2 < X ≤ 81,6 Tinggi
V 81,6 < X Sangat Tinggi
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil Belajar
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa :
1) Siswa yang masuk kategori sangat rendah yaitu 18 anak dengan
presentase sebesar = 18
34 x 100% = 52,94%
2) Siswa yang masuk kategori rendah yaitu 7 anak dengan presentase
sebesar = 7
34 x 100% = 20,59%
3) Siswa yang masuk kategori sedang yaitu 5 anak dengan presentase
sebesar = 5
34 x 100% = 14,17%
18 anak = 52,94%
7 anak = 20,59%
5 anak = 14,71%
1 anak = 2,94%
3 anak = 8,82%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4) Siswa yang masuk kategori tinggi yaitu 1 anak dengan presentase
sebesar = 1
34 x 100% = 2,94%
5) Siswa yang masuk kategori sangat tinggi yaitu 3 anak dengan
presentase sebesar = 3
34 x 100% = 8,82%
C. Korelasi
Untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat,
maka peneliti membuat diagram terserak atau diagram pencar dari data yang
diperoleh, yaitu data motivasi belajar, data sikap belajar dan data hasil belajar.
Tujuan dibuat diagram terserak adalah untuk mempelajari sifat
keterhubungan antara dua variabel.
1. Diagram Terserak Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Berikut ini merupakan diagram terserak dari data motivasi belajar
dan hasil belajar.
0
20
40
60
80
100
120
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Y =
Sko
r H
asil
Bel
ajar
X = Skor Motivasi Belajar
Gambar 4.4 Diagram Terserak Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Dari gambar 4.4 di atas, dapat diketahui hubungan antara motivasi
belajar dan hasil belajar dimana motivasi belajar digambarkan pada sumbu
X sedangkan hasil belajar digambarkan pada sumbu Y. Dengan
memperhatikan titik-titik pada diagram, dapat diketahui variabel-variabel
tersebut mempunyai hubungan linear karena titik-titik pada diagram
menunjukkan gejala garis lurus/linier. Selain itu, variabel-variabel tersebut
mempunyai hubungan positif karena garis pada diagram terserak
menunjukkan gejala dari kiri ke kanan atas. Dari hasil analisis di atas,
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
dan hasil belajar.
2. Diagram Terserak Sikap Belajar dengan Hasil Belajar
Berikut ini merupakan diagram terserak dari data motivasi belajar
dan hasil belajar.
Gambar 4.5 Diagram Terserak Sikap Belajar dengan Hasil Belajar
0
20
40
60
80
100
120
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Y =
Sko
r H
asil
Bel
ajar
X = Skor Sikap Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Dari gambar 4.4 di atas, dapat diketahui hubungan antara sikap
belajar dan hasil belajar dimana sikap belajar digambarkan pada sumbu X
sedangkan hasil belajar digambarkan pada sumbu Y. Dengan
memperhatikan titik-titik pada diagram, dapat diketahui variabel-variabel
tersebut mempunyai hubungan linear karena titik-titik pada diagram
menunjukkan gejala garis lurus/linier. Selain itu, variabel-variabel tersebut
mempunyai hubungan positif karena garis pada diagram terserak
menunjukkan gejala dari kiri ke kanan atas. Dari hasil analisis di atas,
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif antara sikap belajar dan
hasil belajar.
3. Normalitas
Menurut diagram terserak di atas, diperkirakan diagram pencar
membentuk garis linier dan mempunyai korelasi, maka perlu diuji untuk
mencari korelasi dan regresinya. Syarat untuk melakukan analisis regresi,
masing-masing variabel bebas dan terikat harus berdistribusi normal,
maka diperlukan uji normalitas.
a. Normalitas Data Motivasi Belajar
Hipotesis :
H0 = Data Motivasi Belajar Berdistribusi Normal
H1 = Data Motivasi Belajar Tidak Berdistribusi Normal
Taraf Signifikasi : 0,05
Daerah Penolakan : H0 ditolak apabila dmaks > dtabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Statistik : dmaks = 0,0886, dtabel = 0,229
Kesimpulan : Karena dmaks = 0,0886 < dtabel = 0,229 maka H0 diterima,
sehingga data motivasi belajar berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Data Sikap Belajar
Hipotesis :
H0 = Data Sikap Belajar Berdistribusi Normal
H1 = Data Sikap Belajar Tidak Berdistribusi Normal
Taraf Signifikasi : 0,05
Daerah Penolakan : H0 ditolak apabila dmaks > dtabel
Statistik : dmaks = 0,1151, dtabel = 0,229
Kesimpulan : Karena dmaks = 0,1151 < dtabel = 0,229 maka H0 diterima,
sehingga data sikap belajar berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar
Hipotesis :
H0 = Data Tes Hasil Belajar Berdistribusi Normal
H1 = Data Tes Hasil Belajar Tidak Berdistribusi Normal
Taraf Signifikasi : 0,05
Daerah Penolakan : H0 ditolak apabila dmaks > dtabel
Statistik : dmaks = 0,1908, dtabel = 0,229
Kesimpulan : Karena dmaks = 0,1908 < dtabel = 0,229 maka H0 diterima,
sehingga data tes hasil belajar berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4. Koefisien Korelasi
a. Koefisien Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
𝜌ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,4926
Selanjutnya, perlu menghitung nilai 𝜌2 yang digunakan untuk melihat
bagaimana hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar.
𝜌2 = 0,49262 = 0,2426. Ini berarti hubungan antara motivasi belajar dan
hasil belajar sebesar 24,26%.
b. Koefisien Korelasi Antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar
𝜌ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,5316
Selanjutnya, perlu menghitung nilai 𝜌2 yang digunakan untuk melihat
bagaimana hubungan antara sikap belajar dan hasil belajar.
𝜌2= 0,53162 = 0,2826. Ini berarti hubungan antara sikap belajar dan
hasil belajar sebesar 28,26%.
5. Regresi Linear
a. Regresi Linear Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Dari data mentah diperoleh :
N = 34 𝜇𝑥 = 146,12 𝜇𝑦= 36,26
∑ 𝑥𝑖
34
𝑖=1
= 4968 ∑ 𝑥𝑖2
34
𝑖=1
= 734430
∑ 𝑦𝑖
34
𝑖=1
= 1233 ∑ 𝑦𝑖2
34
𝑖=1
= 63875
∑ 𝑥𝑖
34
𝑖=1
. 𝑦𝑖 = 186456
Sehingga diperoleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
𝛽 = (𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝒚𝒊
𝒏𝒊 )− (∑ 𝒙𝒊
𝒏𝒊 )(∑ 𝒚𝒊
𝒏𝒊 )
(𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝟐)− 𝒏
𝒊 (∑ 𝒙𝒊𝒏𝒊 )
𝟐
𝛽 = (34x186456)−(4968x1233)
(34x734430)−(24681024) = 0,7388
𝛼 = �̂� − 𝛽𝑥 = 36,26 - (0,7388 x 146,12) = -71,69
Persamaan regresi linear :
�̂� = -71,69 + 0,7388x
Gambar 4.6 Regresi Linear Motivasi Belajar dan Hasil Belajar (n=34)
Ini berarti setiap kenaikan 1 unit motivasi belajar mengakibatkan
kenaikan sebesar 0,7388 unit hasil belajar.
b. Analisis Regresi Linear Antara Sikap Belajar dan Hasil Belajar
Dari data mentah diperoleh :
n = 34 𝜇𝑥 = 144,29 𝜇𝑦 = 36,26
∑ 𝑥𝑖
34
𝑖=1
= 4906 ∑ 𝑥𝑖2
34
𝑖=1
= 715070
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
∑ 𝑦𝑖
34
𝑖=1
= 1233 ∑ 𝑦𝑖2
34
𝑖=1
= 63875
∑ 𝑥𝑖
34
𝑖=1
. 𝑦𝑖 = 184143
Sehingga diperoleh :
𝛽 = (𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝒚𝒊
𝒏𝒊 )− (∑ 𝒙𝒊
𝒏𝒊 )(∑ 𝒚𝒊
𝒏𝒊 )
(𝒏 ∑ 𝒙𝒊𝟐)− 𝒏
𝒊 (∑ 𝒙𝒊𝒏𝒊 )
𝟐
𝛽 = (34x184143)−(4906x1233)
(34x715070)−(24068836) = 0,8695
𝛼 = �̂� −𝛽𝑥 = 36,26 - (0,8695 x 144,29) = -89,20
Persamaan regresi linear :
�̂� = -89,20 + 0,8695x
Gambar 4.7 Regresi Linear Sikap Belajar dan Hasil Belajar (n=34)
Ini berarti setiap kenaikan 1 unit sikap belajar mengakibatkan kenaikan
sebesar 0,8695 unit hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
D. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terlaksana
dengan baik dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan layang-
layang di kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Hal ini terlihat dari
rata-rata presentase keterlaksanaan RPP yaitu sebesar 94,11%. Presentase
ini diperoleh dari data lembar pengamatan keterlakasanaan yang diisi oleh
3 observer. Lembar pengamatan disusun dengan mengacu pada model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dari lembar
pengamatan keterlakasanan RPP tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh
kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik.
2. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dianalisis berdasarkan kuesioner motivasi
belajar yang diisi oleh siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan skala
likert dan dideskripsikan dalam data kelompok. Didapat nilai rata-rata
motivasi belajar siswa sebesar 146,12 dan termasuk dalam kategori
sedang.
3. Sikap Belajar Siswa
Sikap belajar siswa dianalisis berdasarkan kuesioner sikap belajar
yang diisi oleh siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan skala likert
dan dideskripsikan dalam data kelompok. Didapat nilai rata-rata sikap
belajar siswa sebesar 144,29 dan termasuk dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan tes hasil belajar yang
dikerjakan oleh siswa. Data yang terkumpul dianalisis sesuai dengan
rubrik penilaian dan dideskripsikan dalam data kelompok. Didapat nilai
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 36,26 dan termasuk dalam kategori
rendah.
5. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan
antara motivasi belajar dan hasil belajar sebesar 24,26%. Motivasi belajar
bukan faktor utama penentu keberhasilan belajar. Hal ini dapat diartikan
bahwa sebesar 75,74%, hasil belajar dipengaruhi faktor lain di luar
motivasi belajar.
6. Hubungan Sikap Belajar dan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan antara sikap belajar dan hasil belajar sebesar 28,26%. Sikap
belajar bukan faktor utama penentu keberhasilan belajar. Hal ini dapat
diartikan bahwa sebesar 71,74%, hasil belajar dipengaruhi faktor lain di
luar sikap belajar.
E. Pendalaman Analisis
Untuk mendalami hasil penelitian, peneliti melakukan wawancara
terhadap siswa yang memiliki motivasi dan hasil belajar maupun sikap dan
hasil belajar tergolong diskonkordan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.9 Kategori Motivasi, Sikap, dan Hasil Belajar Siswa
No Motivasi Kategori THB Kategori No Sikap Kategori THB Kategori
S1 132 R 23 SR S1 154 S 23 SR
S2 133 R 13 SR S2 143 S 13 SR
S3 135 R 20 SR S3 142 R 20 SR
S4 160 ST 42 R S4 154 S 42 R
S5 147 T 21 SR S5 154 S 21 SR
S6 153 T 58 S S6 148 S 58 S
S7 146 S 88 ST S7 144 S 88 ST
S8 167 ST 71 T S8 157 T 71 T
S9 153 T 56 S S9 153 S 56 S
S10 161 ST 28 SR S10 169 T 28 SR
S11 141 S 12 SR S11 125 SR 12 SR
S12 165 ST 54 S S12 141 R 54 S
S13 126 R 16 SR S13 115 SR 16 SR
S14 168 ST 16 SR S14 155 S 16 SR
S15 164 ST 24 SR S15 144 S 24 SR
S16 165 ST 99 ST S16 182 ST 99 ST
S17 150 T 24 SR S17 152 S 24 SR
S18 165 ST 32 R S18 145 S 32 R
S19 134 R 37 R S19 136 R 37 R
S20 127 R 15 SR S20 126 SR 15 SR
S21 148 T 23 SR S21 145 S 23 SR
S22 114 SR 19 SR S22 118 SR 19 SR
S23 130 R 30 R S23 131 R 30 R
S24 159 ST 12 SR S24 154 S 12 SR
S25 156 T 46 R S25 150 S 46 R
S26 146 S 57 S S26 140 R 57 S
S27 160 ST 96 ST S27 162 T 96 ST
S29 142 S 30 R S29 142 R 30 R
S30 156 T 35 R S30 153 S 35 R
S31 114 SR 17 SR S31 117 SR 17 SR
S32 126 R 26 SR S32 125 SR 26 SR
S33 124 SR 17 SR S33 132 R 17 SR
S34 136 S 21 SR S34 144 S 21 SR
S35 165 ST 55 S S35 154 S 55 S
Tabel 4.10 Daftar Kategori Siswa
THB Tinggi THB Rendah
Motivasi
Tinggi
S6, S7, S8, S9, S12,
S16, S26, S27, S35
S4, S5, S10, S11, S14, S15, S17,
S18, S21, S24, S25, S29, S30,
S34
Motivasi
Rendah -
S1, S2, S3, S13, S19, S20, S22,
S23, S31, S32, S33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
THB Tinggi THB Rendah
Sikap
Tinggi
S6, S7, S8, S9, S16,
S27, S35
S1, S2, S4, S5, S10, S14, S15,
S17, S18, S21, S24, S25, S30,
S34
Sikap
Rendah S12, S26
S3, S11, S13, S19, S20, S22, S23,
S29, S31, S32, S33
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kasus
dimana terdapat 12 siswa yang tergolong motivasi belajar dan sikap belajar
tinggi namun hasil belajar rendah, 2 siswa yang tergolong motivasi belajar
tinggi namun hasil belajar rendah, 2 siswa yang tergolong sikap belajar tinggi
namun hasil belajar rendah dan 2 siswa yang tergolong sikap belajar rendah
namun hasil belajar tinggi.
Karena terlalu banyak jumlah siswa yang tergolong motivasi belajar
dan sikap belajar tinggi namun hasil belajar rendah, maka pada kriteria
tersebut diambil 3 sampel untuk diwawancarai. Jadi, jumlah siswa yang
diwawancarai sebanyak 9 siswa yang terdiri dari 3 siswa yang tergolong
motivasi belajar dan sikap belajar tinggi namun hasil belajar rendah, 2 siswa
yang tergolong motivasi belajar tinggi namun hasil belajar rendah, 2 siswa
yang tergolong sikap belajar tinggi namun hasil belajar rendah dan 2 siswa
yang tergolong sikap belajar rendah namun hasil belajar tinggi.
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2016. Hasil wawancara
terhadap ketujuh siswa tersebut adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1. Siswa dengan Motivasi Belajar dan Sikap Belajar Tinggi namun Hasil
Belajar Rendah
Tabel 4.11 Transkrip Wawancara Siswa
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Dirumah adik ada jadwal jam belajar? Kalau ada jam berapa?
S14: Ada, sepulang sekolah, Jamnya tergantung pulang sekolahnya jam berapa.
S17: Ada mbak. Biasanya jam 7 sampai jam
8 malam. S25: Ada. Biasanya jam 6 sampai jam 7
malam mbak.
2 Adik suka matematika?
Menurutmu matematika gimana?
S14: Enggak mbak. Matematika kalau bisa
rumusnya, tuh bisa ngitung. S17: Nggak begitu suka. Matematika
lumayan susah.
S25: Lumayan. Matematika ya gampang-gampang susah. Materinya ada yang
gampang ada yang susah.
3 Adik sering mengalami kesulitan
nggak? Kesulitannya apa?
S14: Sering, pada saat menghitung dan
mengerjakan soal. S17: Sering mbak. Sering lupa rumus.
S25: Sering. Rumusnya kalo lupa,
Mengitungnya kadang susah.
4 Kalau adik mengalami kesulitan, lalu bertanya ke siapa?
S14: Temen. Kadang guru. S17: Ke temen dan ke guru mbak.
S25: Kadang temen mbak. Ke temen
sebelah.
5 Kalau esok hari ulangan
matematika, apa yang adik
lakukan?
Belajarnya gimana?
S14: Belajar mbak. Belajar materinya mbak.
S17: Belajar. Mempelajari kisi-kisi ulangan.
S25: Belajar mbak. Menghafal rumus.
6 Ketika guru menjelaskan materi
di kelas, apakah adik
memperhatikan?
S14: Ya kadang-kadang memperhatikan
kadang-kadang mengobrol.
S17: Ya kadang-kadang mbak. Tapi banyak memperhatikannya.
S25: Ya sama. Kadang memperhatikan
kadang mengobrol, tapi banyak
memperhatikan.
7 Pendapat kalian tentang guru? S14: Ya baik mbak. Suka dengan cara
mengajarnya.
S17: Ya baik, kadang-kadang suka marah kalau ramai.
S25: Ya suka. Baik mengajarnya sabar.
8 Adik sering maju mengerjakan
soal di papan tulis? Keinginan sendiri atau di minta guru?
S14: Kadang kadang. Kadang di suruh,
kadang keinginan sendiri. S17: Jarang mbak. Majunya kalau di suruh
aja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
S25: Jarang. Lebih sering di suruh guru mbak.
9 Adik sering bertanya di kelas?
Adik sering mencatat penjelasan guru tidak?
S14: Sering, kalau tidak paham mbak.
Sering mencatat di buku. S17: Kadang-kadang tanya. Iya mencatat di
buku catatan.
S25: Lumayan sering tanya. Iya sering
mencatat penjelasan guru di buku catatan.
10 Kalau adik ada PR, dikerjakan
sendiri, sama teman atau
bagaimana?
S14: Dikerjakan di rumah kadang dibantu
temen belajar bareng.
S17: Dikerjakan sendiri di rumah mbak. S25: Dikerjakan di rumah dengan teman.
11 Sudah puas dengan nilai ulangan
adik?
Menurut adik, kalau nilainya kurang memuaskan itu kenapa?
S14: Belum, nilainya jelek. Kurang teliti,
lupa rumus mbak.
S17: Belum, belum mencapai KKM. Kurang teliti, suka bercanda di kelas dan
lupa rumusnya.
S25: Belum, belum mencapai KKM.
Kurang teliti mbak dan kurang rajin belajar.
13 Apakah adik ada buku lain yang
digunakan untuk belajar selain
buku dari sekolah?
S14: Ada, buku BSE pinjam dari teman tapi
beda dengan buku BSE sekolah.
S17: Tidak ada. S25: Tidak ada.
14 Adik kalau belajar di rumah
seperti apa? Mengulang materi,
latihan soal atau bagaimana?
S14: Ya baca-baca, mengulang materi yang
tadi diajarkan.
S17: Mengulang materi yang tadi diajarkan. S25: Mengulang materi yang tadi diajarkan
di sekolah dan latihan soal.
15 Apakah orang tua adik mengingatkan atau mendampingi
dalam belajar?
S14: Orang tua mengingatkan. S17: Orang tua sering mengingatkan
belajar.
S25: Orang tua mendampingi saya belajar.
16
Orang tua adik sering menanyakan nilai ulangan?
Kalau nilai adik bagus, sering
diberi hadiah atau pujian? Kalau
jelek?
S14: Sering. Kalau bagus dipuji, kalau jelek ya dinasehatin.
S17: Sering mbak. Kalau bagus dipuji, kalau
jelek dinasehatin.
S25: Sering. Iya. Kalau bagus di kasih pujian, kalau jelek dinasehatin.
18 Adik ikut les atau tambahan
pelajaran di luar sekolah tidak?
S14: Dulu pernah ikut.
S17: Tidak. S25: Tidak.
19 Cita-cita kalian apa? Menurut
adik, matematika dipakai tidak
sesuai cita-cita adik?
S14: Mau jadi guru, belum tau guru apa.
Dipakai.
S17: Mau jadi romo. Tidak tau mbak. S25: Jadi arsitek. Dipakai mbak
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 14 tidak
menyukai matematika. Siswa 14 mengalami kesulitan saat menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dan mengerjakan soal. Namun, siswa 14 mempunyai kemauan untuk
mengerjakan soal di depan dan mempunyai buku pegangan untuk belajar
selain buku dari sekolah. Siswa juga mau bertanya apabila mengalami
kesulitan belajar serta siswa sering encatat penjelasan guru di bukunya.
Hal ini menunjukkan semangat dan sikap positif dalam pembelajaran
matematika dan pemahaman manfaat matematika yang cukup baik untuk
cita-citanya.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 17 tidak begitu
menyukai matematika. Menurutnya, matematika adalah pelajaran yang
susah. Siswa 17 merasa bahwa kurang teliti, suka bercanda di kelas adalah
penyebab nilainya belum mencapai KKM. Siswa 17 sudah mempunyai
jam belajar, yaitu jam 7 hingga jam 8 malam. Selain itu, apabila
mengalami kesulitan belajar, siswa 17 mempunyai kemauan bertanya ke
teman maupun guru dan siswa mencatat penjelasan materi yang diterima.
Orang tua siswa juga mempunyai kepedulian yang baik terhadap anaknya.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 25 lumayan
menyukai matematika. Menurutnya, tingkat kesusahan matematika
bergantung pada materinya. Sebelum menghadapi ulangan, siswa 25
mempersiapkannya dengan belajar materi yang diajarkan di sekolah tadi
dan berlatih soal. Siswa 25 juga sering mencatat penjelasan guru di buku
catatan. Selain itu, siswa lebih sering memperhatikan penjelasan guru
daripada mengobrol dengan temannya. Jika siswa merasa kesulitan, ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
bertanya kepada guru. Orang tuanya juga mempunyai kepedulian yang
baik seperti mengingatkan belajar.
Dari hasil wawancara ketiga siswa ini sudah mempunyai motivasi dan
sikap belajar yang cukup positif serta orang tua yang memiliki kepedulian
yang tinggi dalam hal belajar pada anak. Namun hanya saja hasil belajar
yang didapatkan masih rendah. Menurut peneliti, hal tersebut disebabkan
pada saat mengerjakan soal, siswa kurang fokus dan kurang belajar pada
hari sebelum ulangan sehingga siswa tidak ingat atau paham rumus-rumus
yang digunakan dalam pengerjaan soal.
2. Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi namun Hasil Belajar Rendah
Tabel 4.12 Transkrip Wawancara Siswa
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Dirumah adik ada jadwal jam belajar? Kalau ada jam berapa?
S11: Ada mbak, jam 7 malem sampai jam 8 malem belajarnya.
S29: Iya ada mbak, jam 5 sampai jam 6.
2 Adik suka matematika? Menurutmu matematika gimana?
S11: Nggak begitu suka mbak, sulit soalnya. S29: Agak suka, matematika itu ya kalau
lupa rumus susah, kalau inget rumus
gampang mengerjakan.
3 Adik sering mengalami kesulitan nggak? Kesulitannya apa?
Kalau adik mengalami kesulitan,
lalu bertanya ke siapa?
S11: Sering mbak, kesulitannya dalam menghafal rumus. Kalau disekolah tanya ke
temen sebangku atau ke guru.
S29: Iya, kesulitannya kalau lupa rumus. Kalau di sekolah sama guru, sama teman
juga. Kalau di rumah sama kakak.
4 Kalau esok hari ulangan
matematika, apa yang adik lakukan?
S11: Pulang sekolah belajar materinya
mbak. S29: Malamnya belajar dulu, sesuai dengan
jam belajar.
5 Ketika guru menjelaskan materi
di kelas, apakah adik memperhatikan?
S11: Iya mbak memperhatikan, kadang
ngobrol juga. S29: Memperhatikan. Kadang mengobrol
juga tapi banyak memperhatikannya.
6 Pendapat kalian tentang guru? S11: Baik mbak, menyenangkan gurunya, mengajarnya.
S29: Iya suka, baik, sabar kalau mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
7 Adik sering maju mengerjakan soal di papan tulis? Keinginan
sendiri atau di minta guru?
S11: Jarang mbak, maju ngerjain kalau cuma disuruh guru aja.
S29: Seringnya disuruh, jarang maju ke
depan sendiri.
8 Adik sering bertanya di kelas? S11: Jarang mbak.
S29: Sering bertanya guru kalau belum
paham.
9 Kalau adik ada PR, dikerjakan sendiri, sama teman atau
bagaimana?
S11: Dikerjakan sendiri karena lebih enak. S29: Ya kadang dikerjakan sendiri, kadang
sama temen atau dibantuin kakak.
11 Adik sudah yakin bisa
mengerjakan soal ulangan? Sudah puas dengan nilai ulangan adik?
S11: Belum yakin. Belum juga mbak,
nilaiku jelek mbak. S29: Enggak yakin. Belum, soalnya belum
mencapai KKM.
12 Menurut adik kalau nilainya kurang memuaskan itu kenapa?
S11: Soalnya susah mbak, nggak paham. S29: Belum hehe. Mengerjakannya kurang
teliti, belajarnya kurang rajin jadi nilainya
jelek.
13 Adik ikut ekskul apa di sekolah? Kenapa ikut ekskul itu? Sampai
jam berapa ekskulnya?
S11: Ikut ekskul padus mbak. Suka menyanyi. Sampai sore biasanya
S29: Ikut ekskul menari, soalnya suka
menari. Sampai sore mbak.
14 Adik kalau belajar di rumah seperti apa? Mengulang materi,
latihan soal atau bagaimana?
S11: Belajarnya kadang baca materi kadang latihan soal.
S29: Belajarnya ya mengulang materi tadi di
sekolah sama latihan soal.
15 Apakah orang tua adik
mengingatkan atau mendampingi
dalam belajar?
S11: Orang tua mengingatkan, kadang juga
mendampingi.
S29: Iya, orang tua mengingatkan untuk
belajar.
16
Orang tua adik sering
menanyakan nilai ulangan?
Kalau nilai adik bagus, sering diberi hadiah atau pujian? Kalau
jelek?
S11: Sering. Kalau bagus dipuji aja, kalo
jelek dinasehatin.
S29: Iya, sering. Kalau bagus ya dipuji, kalau jelek dinasehatin.
17 Adik ikut les atau tambahan
pelajaran di luar sekolah tidak?
S11: Tidak ikut.
S29: Tidak ikut.
18 Cita-cita adik apa? Menurut adik,
matematika dipakai tidak sesuai
cita-cita adik?
S11: Pengen jadi polisi. Enggak tau dipakai
enggak mbak.
S29: Menjadi guru, belum tau guru apa
pokoknya guru. Enggak dipakai.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 11 tidak begitu
menyukai matematika. Menurutnya, soal matematika adalah pelajaran
yang sulit. Kesulitan yang dialami pada saat menghafal rumus dan
pemahaman soal. Siswa lebih suka mengerjakan PR sendiri. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
mempersiapkan ulangan, siswa 11 mempelajari materi dan latihan soal
yang menjadi bahan ulangan. Siswa 11 mempunyai kegiatan
ekstrakurkuler sampai sore. Orang tua siswa 11 juga mempunyai
kepedulian yang baik dalam mengingatkan hingga mendampingi dalam
belajar.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 29 lumayan
menyukai matematika. Menurutnya apabila siswa mengingat rumus yang
akan digunakan, soal tersebut tidak susah baginya. Sebelum menghadapi
ulangan, siswa 29 mempersiapkannya dengan belajar materi yang
diajarkan di sekolah tadi dan berlatih soal sesuai dengan jam belajar. Selain
itu, siswa lebih sering memperhatikan penjelasan guru daripada mengobrol
dengan temannya. Siswa 29 juga memiliki kesadaran kurang rajin belajar
sehingga nilai-nilai yang didapat kurang memuaskan. Sama seperti siswa
11, siswa 29 mempunyai kegiatan ekstrakurkuler sampai sore. Orang tua
siswa juga sudah mempunyai kepedulian yang baik seperti mengingatkan
belajar.
Dari hasil wawancara kedua siswa ini sudah mempunyai motivasi
dan sikap belajar yang cukup positif serta orang tua yang memiliki
kepedulian yang baik dalam hal belajar pada anak. Namun hanya saja hasil
belajar yang didapatkan masih rendah. Menurut peneliti, hal tersebut
disebabkan pada saat mengerjakan soal, siswa kurang konsentrasi, kurang
belajar pada hari sebelum ulangan karena jadwal kegiatan siswa yang
cukup padat hingga sore hari dapat mengakibatkan siswa kelelahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3. Siswa dengan Sikap Belajar Tinggi namun Hasil Belajar Rendah
Tabel 4.13 Transkrip Wawancara Siswa
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Di rumah adik ada jadwal jam belajar? Kalau ada jam berapa?
S1: Ada jam 7 sampai jam 8 malem. S2: Ada, malem jam 7 sampai jam 8.
2 Adik suka matematika?
Menurutmu matematika gimana?
Kalau esok hari ulangan matematika adik mempelajari apa?
S1: Nggak suka. Matematika susah
banget. Belajar materi yang mau keluar,
ngapalin langkah-langkahnya. S2: Nggak suka. Susah soalnya.
Ya belajar yang mau buat ulangan, sama
kisi-kisinya.
3 Adik sering mengalami kesulitan
nggak? Kesulitannya apa?
S1: Iya, kesulitannya bingung mau pakai
rumus apa pas ngerjain soal.
S2: Iya sering, bingung mau ngerjain
soalnya gimana.
4 Kalau adik mengalami kesulitan,
milih diem atau bertanya? Lalu
bertanya ke siapa?
S1: Tanya mbak. Sama temen, sama guru
biar gak bingung.
S2: Tanya ke guru biar jelas, atau teman.
5 Ketika guru menjelaskan materi di kelas, apakah adik memperhatikan?
Atau ada kegiatan lain di kelas?
S1: Memperhatikan mbak. Ngobrol juga tapi banyak memperhatikannya sih.
S2: Kadang ngobrol sama temen kadang
memperhatikan guru.
6 Adik sering maju mengerjakan soal
di papan tulis? Keinginan sendiri
atau di minta guru?
S1: Iya, kadang maju sendiri kadang
disuruh.
S2: Kadang-kadang maju sendiri, kadang
disuruh.
7 Adik sering mencatat penjelasan
guru tidak? Sering di baca lagi di
rumah tidak?
S1: Nyatet mbak di buku. Catetannya buat
belajar kalau mau ulangan.
S2: Sering nyatet. Kadang dipelajari lagi di rumah.
8 Kalau adik ada PR, dikerjakan
sendiri, sama teman atau
bagaimana?
S1: Dikerjakan sendiri, kadang dikerjain
bareng sama temen-temen.
S2: Dikerjain sendiri di rumah, tapi sering dikerjain bareng-bareng sama temen.
9 Adik sudah yakin bisa
mengerjakan soal ulangan? Percaya
diri nggak kalau ngerjakan? Sudah puas dengan nilai ulangan adik?
S1: Belum. Nggak percaya diri hehe
Belum, nilainya masih jelek-jelek.
S2: Belum yakin, belum percaya diri takut nggak bisa. Nilainya masih jelek, belum
mencapai KKM.
10 Menurut adik kalau nilainya kurang memuaskan itu kenapa?
S1: Susah soalnya, bingung mbak pakai rumus apa.
S2: Belajarnya kurang mbak, kurang teliti.
11 Adik kalau belajar di rumah seperti
apa? Mengulang materi, latihan soal atau bagaimana? Sering gak?
S1: Baca-baca buku catatan, latihan soal
mbak. S2: Kalau di rumah ya baca-baca catetan
yang diajarkan, sama latihan soal dikit-
dikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 1 hampir sama
seperti yang lainnya tidak menyukai matematika. Siswa 1 mempunyai jam
belajar dirumah yaitu jam 7 sampai jam 8 malam. Apabila mengalami
kesulitan, siswa 1 bertanya kepada guru atau teman agar jelas. Kadang-
kadang siswa maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa diminta oleh
guru. Siswa juga mencatat penjelasan guru di buku catatan. Dalam belajar
di rumah, siswa mempelajari catatan yang ia dapatkan di sekolah dan
berlatih soal-soal. Orang tua siswa juga mengingatkan siswa untuk belajar.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 2 tidak
menyukai matematika. Menurutnya matematika susah. Jam belajar siswa
juga sudah ditentukan, yaitu jam 7 sampai jam 8 malam. Kesulitan yang
dialami siswa 2 adalah langkah-langkah pengerjaan soal. Ketika
mengalami kesulitan, siswa bertanya kepada teman ataupun guru agar
lebih paham. Selain itu, siswa 2 juga maju ke depan mengerjakan soal
tampa diminta oleh guru. Hanya saja siswa 2 belum yakin dalam
mengerjakan soal-soal ulangan.
Dari hasil wawancara kedua siswa ini sudah mempunyai sikap
belajar yang cukup baik serta orang tua yang memiliki kepedulian yang
12
Apakah orang tua adik mengingatkan untuk belajar?
Orang tua adik sering menanyakan
nilai ulangan?
S1: Mengingatkan belajar. Sering tanya kok dapet nilai berapa gitu.
S2: Mengingatkan, kadang mendampingi.
Sering ditanyain juga nilainya dapet berapa.
13 Ohya. Adik ikut les atau tambahan
pelajaran di luar sekolah tidak?
Kalau ada tawaran les tertarik gak? Kenapa?
S1: Nggak ikut. Nggak tertarik mbak.
S2: Enggak mbak.
Pengen sih, biar bisa ngerjain soal.
14 Cita-cita adik apa? Menurut adik,
matematika dipakai tidak sesuai cita-cita adik?
S1: Mau jadi polisi mbak. Gak dipakai
mbak kayaknya. S2: Mau jadi tentara. Gak dipakai mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
baik dalam hal belajar pada anak. Namun hanya saja hasil belajar yang
didapatkan masih rendah. Menurut peneliti, hal tersebut disebabkan pada
saat mengerjakan soal, siswa kurang konsentrasi, kurang belajar, kurang
teliti dan hanya menghafal langkah-langkah pengerjaan soal, sedangkan
variasi soal dalam matematika cukup banyak. Oleh karena itu, siswa
merasa kebingungan dalam mengerjakan soal yang berbeda dengan soal
yang ia pelajari di sekolah maupun di rumah.
4. Siswa dengan Sikap Belajar Rendah namun Hasil Belajar Tinggi
Tabel 4.14 Transkrip Wawancara Siswa
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Di rumah adik ada jadwal jam
belajar? Kalau ada jam berapa?
S12: Iya ada, jam 7 sampai jam 8 malem
mbak.
S26: Ada, malem hari mbak. Jam 7an
biasanya.
2 Adik suka matematika?
Menurutmu matematika gimana?
Kalau esok hari ulangan
matematika adik mempelajari apa?
S12: Nggak suka. Matematika susah. Ya
susah ngitung-ngitungnya mbak. Tapi nek
dong ya bisa.
S26: Nggak terlalu suka. Matematika banyak hitungannya, rumus juga.
Belajar kisi-kisinya mbak.
3 Adik sering mengalami kesulitan nggak? Kesulitannya apa?
S12: Iya, kesulitannya di ngitungnya, banyak rumus.
S26: Iya, kesulitannya kurang teliti,
bingung mau ngerjain pake rumus apa.
4 Kalau adik mengalami kesulitan, milih diem atau bertanya? Lalu
bertanya ke siapa?
S12: Tanya sama guru kalo bingung, kadang ke temen.
S26: Tanya sama guru nek nggak ke
temen.
5 Ketika guru menjelaskan materi di
kelas, apakah adik memperhatikan?
Atau ada kegiatan lain di kelas?
S12: Memperhatikan. Kadang mengobrol
juga sama temen sebangku mbak.
S26: Memperhatikan guru, kadang
ngobrol sama temen-temen.
6 Adik sering maju mengerjakan soal
di papan tulis? Keinginan sendiri
atau di minta guru?
S12: Nggak sering, maju cuma kalau
disuruh mbak.
S26: Kadang, disuruh sama guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 12 tidak
menyukai matematika. Siswa kesusahan dalam hal menghitung. Sebelum
menghadapi ulangan, siswa 12 mempersiapkannya dengan belajar materi
yang diajarkan di sekolah dan itupun tidak terlalu sering dilakukan. Selain
itu, siswa 12 memperhatikan penjelasan guru tetapi juga mengobrol
dengan temannya. Orang tua siswa mempunyai kepedulian yang baik
seperti mengingatkan belajar.
7 Adik sering mencatat penjelasan
guru tidak? Sering di baca lagi di
rumah tidak?
S12: Sering, catetannya buat belajar kalo
mau ulangan, kadang di baca lagi.
S26: Catat kok di buku catetan. Kadang di buka lagi catetannya.
8 Kalau adik ada PR, dikerjakan
sendiri, sama teman atau
bagaimana?
S12: Dikerjakan sendiri, kalo bingung
tanya ke temen dikerjakan bareng.
S26: PR dikerjakan sendiri, kalo nggak bisa tanya ke temen.
9 Adik sudah yakin bisa
mengerjakan soal ulangan? Percaya
diri nggak kalau ngerjakan? Sudah puas dengan nilai ulangan adik?
S12: Belum. Kadang nggak percaya diri,
soalnya sulit-sulit. Belum, nilainya jelek-
jelek. S26: Belum nggak percaya diri mbak,
nggak bisa soalnya. Belum, nilainya jelek-
jelek.
10 Menurut adik kalau nilainya
kurang memuaskan itu kenapa?
S12: Nggak paham harus dikerjainnya
gimana caranya mbak.
S26:Nggak bisa ngerjain soal-soal, susah.
11 Adik kalau belajar di rumah seperti apa? Mengulang materi, latihan
soal atau bagaimana? Sering gak?
S12: Belajarnya baca-baca materi tadi. Kadang-kadang.
S26: Belajarnya ngulang materi yang
diajarkan tadi dibaca-baca. Nggak terlalu sering.
12
Apakah orang tua adik
mengingatkan untuk belajar?
Orang tua adik sering menanyakan nilai ulangan?
S12: Iya, orang tua mengingatkan untuk
belajar.Sering tanya mbak.
S26: Mengingatkan. Sering tanya juga gimana nilainya gitu.
13 Ohya. Adik ikut les atau tambahan
pelajaran di luar sekolah tidak?
Kalau ada tawaran les tertarik gak? Kenapa?
S12: Enggak.
Enggak tertarik mbak, males hehe
S26: Nggak ikut. Nggak tertarik mbak.
14 Cita-cita adik apa? Menurut adik,
matematika dipakai tidak sesuai cita-cita adik?
S12: Mau jadi guru. Dipakai mbak.
S26: Mau jadi perawat. Dipakai kayaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa 26 juga tidak
menyukai matematika. Menurutnya matematika terlalu banyak rumus dan
menghitung. Kadang-kadang siswa mengobrol dengan temannya
disamping memperhatikan penjelasan guru. Siswa tidak mempunyai
kepercayaan diri dalam menghadapi ulangan. Siswa maju mengerjakan
soal di papan tulis hanya ketika siswa diminta oleh guru untuk maju ke
depan.
Dari hasil wawancara kedua siswa ini sesuai dengan hasil pengisian
kuesioner. Siswa mempunyai sikap belajar yang rendah. Ini terlihat dari
beberapa sikap siswa yang mengobrol ketika guru menjelaskan materi.
Catatan materi juga jarang dipelajari di rumah. Namun ternyata hasil
belajar yang didapatkan dalam kategori sedang. Menurut peneliti, hal
tersebut karena siswa sudah mempersiapkan ulangan dengan mempelajari
kisi-kisi ulangan dan siswa sudah lumayan paham dengan materi. Siswa
mengatakan jika siswa paham, siswa dapat mengerjakan soal sehingga
hasil ulangan yang didapat siswa cukup baik.
F. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan dalam
proses pelaksanaanya, yaitu :
1. Dalam pelaksanan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray, beberapa siswa gaduh sehingga sebagian waktu
digunakan untuk mengkondisikan siswa-siswa tersebut agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
pembelajaran menjadi kondusif dan beberapa tahapan agak terburu-buru
supaya waktu yang digunakan tidak melampaui batas jam pelajaran.
2. Pengambilan data kuesioner dilakukan setelah pelaksanaan tes hasil
belajar. Ini disebabkan terbatasnya waktu penelitian karena siswa akan
menghadapi ujian semester. Siswa diminta mengisi kuesioner sebanyak
80 butir pernyataan menyebabkan siswa jenuh untuk mengisinya, terlihat
dari beberapa siswa yang mengeluh dan mengobrol dengan temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data pada bab IV, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa skor pengamatan keterlaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sebesar 94,11%, dapat dikatakan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
di kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada sub pokok bahasan
layang-layang terlaksana dengan baik.
2. Motivasi belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan termasuk
dalam kategori sedang dengan rata-rata skor motivasi belajar sebesar
146,12.
3. Sikap belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan masuk dalam
kategori sedang dengan rata-rata skor sikap belajar sebesar 144,29.
4. Hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan masuk dalam
kategori rendah dengan rata-rata skor hasil belajar sebesar 36,26.
5. Ada hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar
24,26%.
6. Ada hubungan antara sikap belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar
28,26%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengalaman yang diperoleh
selama proses penelitian, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa calon guru matematika
a. Mahasiswa harus benar-benar menguasai konsep yang akan dilakukan
selama penelitian, mulai dari persiapan penelitian, persiapan instrumen,
pelaksanaan penelitian dan bagaimana hasil penelitian akan diproses.
Dengan hal ini diharapkan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi
dapat terlaksana dengan baik.
b. Mahasiswa harus memperbanyak wawasan terkait dengan model
pembelajaran kooperatif, penguasaan kelas dan pengaturan waktu
dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Instrumen kuesioner hendaknya menggunakan bahasa yang singkat dan
mudah dipahami siswa.
d. Penelitian ini dapat dilakukan lagi dan lebih dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
2. Bagi guru matematika
a. Guru sedapat mungkin harus tegas terhadap siswa dan melibatkan
semua siswa dalam proses pembelajaran sehingga tidak ada siswa yang
tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Guru dapat lebih mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan,
model maupun metode yang lain agar siswa lebih tertarik dan
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika
c. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
membutuhkan penguasaan kelas sehingga keadaan kelas terkendali dan
tidak terjadi kegaduhan. Selain itu, pengaturan waktu yang baik juga
diperlukan agar pelaksanaan tahapan kegiatan pada model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray tidak melampaui
batas jam pelajaran.
3. Bagi orang tua
a. Orang tua diharapkan memberikan dukungan dan memperhatikan
kebutuhan anak-anaknya agar anak-anak lebih termotivasi dalam
belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi.
b. Orang tua diharapkan mengikuti perkembangan akademik anaknya
agar orang tua juga dapat membimbing dan mendampingi anaknya
dalam belajar di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara
Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran.
Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Edisi 6. Boston: Pearson
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning. Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud
Hudoyo, Herman. 1980. Teori Dasar Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:
Depdikbud
Irham, Muhamad & Novan Ardy Wiyani. 2014. Psikologi Pendidikan. Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Jihad, Asep & Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Marsigit. 2009. Matematika 1. SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nuharini, Dewi & Tri Wahyuni. 2008. Matematika 1. Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VI SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Pangestujati, Yohana Gilang. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Belajar
Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Prisma dan Limas Untuk Siswa Kelas VIII F SMP Maria Immaculata
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Permatasari, Linda Christina. 2015. Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme
Dengan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Materi
Bilangan Bulat Di Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. 2012. Yogyakarta: Teras
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Santrock, John W. 2014. Psikologi Pendidikan Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba
Humanika
Sardiman. A. M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia:
Bogor
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Rosda Karya
Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka
Bani Quraisy
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Ule, Maria Anjelina Irawati. 2015. Pengaruh Motivasi dan Sikap Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika Dalam Pokok Bahasan Aljabar Pada Siswa Kelas
VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar Statistika Edisi Ke-3. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII A / 2
Tahun Ajaran : 2015 / 2016
Waktu : 6 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
6.2.1 Menjelaskan pengertian dan unsur-unsur layang-layang.
6.2.2 Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari diagonal, sisi, dan
sudutnya.
6.3.1 Menghitung keliling layang-layang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
6.3.2 Menghitung luas layang-layang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan KBM, siswa dapat:
6.2.1.1 Menjelaskan pengertian dan unsur-unsur layang-layang.
6.2.2.1 Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari diagonal, sisi dan
sudutnya.
6.3.1.1 Menghitung keliling layang-layang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 122
6.3.2.1 Menghitung luas layang-layang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah.
E. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran : Geometri Dimensi Dua
Sub Pokok Bahasan : Layang-Layang.
1. Pengertian layang-layang
Kalian tentunya pernah bermain layang-layang. Dapatkah kalian
menggambarkan bentuknya? Bentuk-bentuk seperti itulah yang dinamakan
layang-layang.
Untuk mempelajari layang-layang, lakukanlah kegiatan berikut :
a. Buatlah ∆ ABD sama kaki dengan AB = AD.
b. Buatlah ∆ CEF dengan CE = CF dan panjang EF = BD.
c. Impitkan alas kedua segitiga tersebut,
sehingga terbentuk bangun ABCD.
Bangun ABCD disebut bangun layang-layang.
Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk
dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang
alasnya sama panjang dan berimpit
2. Sifat-sifat layang-layang
a. Masing-masing sepasang sisinya sama panjang
Pada gambar di samping menunjukkan layang-layang
ABCD. Baliklah layang-layang ABCD neburut garis
BD, sehingga diperoleh AD ↔ CD dan AB ↔ BC. Hal
ini berarti AD = CD dan AB = BC.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada setiap
layang-layang, masing-masing sepasang sisinya sama
panjang.
b. Sepasang sudut yang berhadapan sama besar
Perhatikan sudut-sudut layang-layang ABCD pada gambar di atas. Pada
layang-layang ABCD tersebut, apabila dibalik menurut garis BD akan
A
D B
A O
B
D
C
E
C
F A
D B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 123
diperoleh ∠DAB ↔ ∠DCB. Hal ini berarti bahwa ∠DAB = ∠DCB. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pada setiap layang-layang, terdapat
sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar.
c. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri
Apabila layang-layang ABCD dilipat menurut garis BD
maka 𝐴𝐷̅̅ ̅̅̅ akan menempati 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ akan menempati
𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , sedemikian sehingga AD = CD dan AB = BC.
Dengan kata lain, ∆ ABD akan tepat berimpit dengan ∆
BCD. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa BD
merupakan sumbu simetri. Perhatikan bahwa BD adalah
salah satu diagonal layang-layang ABCD.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu
diagonal layang-layang merupakan sumbu simetri.
d. Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi dua
bagian sama panjang dan kedua diagonal itu saling tegak lurus
Dengan melipat layang-layang ABCD menurut 𝐵𝐷̅̅ ̅̅̅, maka
(i) A ↔ C, O ↔ O dan OA ↔ OC, sehingga OA = OC = 1
2 AC
(ii) ∠AOD ↔ ∠COD, sehingga ∠AOD = ∠COD = 1800
2 = 900
∠AOB ↔ ∠BOC, sehingga ∠AOB = ∠BOC = 1800
2 = 900
Berdasarkan (i) dan (ii) dapat dikatakan bahwa 𝐵𝐷̅̅ ̅̅̅ tegak lurus 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ dan OA
= OC
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu diagonal layang-
layang membagi diagonal lainnya menjadi dua bagian sama panjang dan
kedua diagonal itu saling tegak lurus.
3. Keliling layang-layang
Keliling layang-layang ABCD di samping adalah
K = AB + BC + CD + DA
= x + x + y + y
= 2x + 2y
= 2 (x + y)
A O
B
D
C
x
y y
x
A O
B
D
C
x
y y
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 124
4. Luas layang-layang
Luas layang-layang ABCD di samping dibentuk dari dua segitiga
sama kaki ABC dan ADC.
Luas layang-layang ABCD = luas ∆ ABC + luas ∆ ADC
= 1
2 x AC x OB +
1
2 x AC x OD
= 1
2 x AC x (OB + OD)
= 1
2 x AC x BD, karena AC dan BD adalah diagonal
maka
L = 1
2 x d1 x d2
F. Model dan Metode Pembelajaran
Berdasarkan karakter siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang
partisipasinya kurang dominan dalam pembelajaran dan kurangnya perhatian
siswa, maka model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
G. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke I: 2 x 40 menit
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk menerima pelajaran.
Guru membuka dengan doa, mengucap salam dan
menanyakan kabar.
Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi dan pertanyaan pengantar
seputar bab yang akan dipelajari.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 125
Guru memberikan motivasi dan informasi prosedur
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
Guru sudah menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan pembagian kelompok yang akan dibagi setelah
tahap Presentasi Guru.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang pengertian layang-layang.
Guru bersama siswa merumuskan sifat-sifat layang-
layang.
Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan
sifat-sifat layang-layang.
b. Elaborasi
Guru membentuk 8 kelompok heterogen yang masing-
masing kelompok terdiri dari 4 orang.
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan
LKS dalam kelompok.
Guru membimbing setiap kelompok yang mengalami
kesulitan.
Guru meminta 2 orang peserta didik dari tiap
kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk
mendiskusikan hasil pembahasan LKS dari kelompok
lain, dan peserta didik anggota kelompok tetap berada
di kelompoknya untuk menerima peserta didik yang
bertamu di kelompoknya.
Guru meminta peserta didik yang bertamu kembali ke
kelompoknya masing-masing dan menyampaikan
15 menit
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 126
hasil kunjungannya kepada anggota kelompok lain.
Hasil kunjungan dibahas bersama dan dicatat.
c. Konfirmasi
Guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,
sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.
Guru memberikan umpan balik atau konfirmasi.
Guru mengumpulkan hasil diskusi tiap kelompok.
10 menit
3 Penutup
Guru merefleksikan proses pembelajaran hari ini.
Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan mengenai materi.
Guru memberikan evaluasi dengan kuis mengenai
materi.
Pemberian penghargaan kepada kelompok yang
mendapatkan skor rata-rata tinggi.
Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan
berikutnya akan membahas materi selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.
10 menit
Pertemuan ke II: 2 x 40 menit
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk menerima pelajaran.
Guru membuka dengan doa, mengucap salam dan
menanyakan kabar.
Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan
pembelajaran.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 127
Guru memberikan apersepsi dan pertanyaan pengantar
seputar bab yang akan dipelajari.
Guru memberikan motivasi dan informasi prosedur
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
Guru sudah menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan pembagian kelompok yang akan dibagi setelah
tahap Presentasi Guru.
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang keliling layang-layang.
Guru memberikan contoh soal tentang keliling
layang-layang.
Guru menjelaskan tentang luas layang-layang.
Guru memberikan contoh soal tentang luas layang-
layang.
b. Elaborasi
Guru membentuk 8 kelompok heterogen yang masing-
masing kelompok terdiri dari 4 orang.
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.
Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan
LKS dalam kelompok.
Guru membimbing setiap kelompok yang mengalami
kesulitan.
Guru meminta 2 orang peserta didik dari tiap
kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk
mendiskusikan hasil pembahasan LKS dari kelompok
lain, dan peserta didik anggota kelompok tetap berada
di kelompoknya untuk menerima peserta didik yang
bertamu di kelompoknya.
15 menit
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 128
Guru meminta peserta didik yang bertamu kembali ke
kelompoknya masing-masing dan menyampaikan
hasil kunjungannya kepada anggota kelompok lain.
Hasil kunjungan dibahas bersama dan dicatat.
c. Konfirmasi
Guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,
sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.
Guru memberikan umpan balik atau konfirmasi.
Guru mengumpulkan hasil diskusi tiap kelompok.
10 menit
3 Penutup
Guru merefleksikan proses pembelajaran hari ini.
Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan mengenai materi.
Guru memberikan evaluasi dengan kuis mengenai
materi.
Pemberian penghargaan kepada kelompok yang
mendapatkan skor rata-rata tinggi.
Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan
berikutnya diadakan tes hasil belajar siswa dengan
materi layang-layang.
Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.
10 menit
Pertemuan ke III: 2 x 40 menit
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk menerima pelajaran.
Guru membuka dengan doa, mengucap salam dan
menanyakan kabar.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 129
Guru menyampaikan bahwa hari ini diadakan tes hasil
belajar materi layang-layang.
Guru memberikan motivasi
2 Kegiatan Inti
Tes Hasil Belajar Siswa
70 menit
3 Penutup
Guru mengumpulkan pekerjaan tes hasil belajar siswa
Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.
5 menit
H. Alat dan Media Pembelajaran
1. Alat Pembelajaran : Papan tulis, Penghapus, Spidol
2. Media Pembelajaran : Worksheet atau Lembar Kerja Siswa, Lembar penilaian
I. Sumber Belajar
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika. Konsep dan Aplikasinya
Untuk Kelas 7. Jakarta: Depdiknas
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian : Penilaian melalui Kuis dan Ulangan Harian
2. Bentuk Soal/Instrumen : Uraian
3. Soal/ Instrumen
4. Kunci Jawaban Soal/ Instrumen
K. Pedoman Penilaian
Bentuk Soal Jumlah Soal Total Skor
Uraian 5 100
Nilai = Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 130
L. Lampiran
SOAL KUIS PERTEMUAN 1
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! Waktu yang disediakan 10
menit.
1. Pada layang-layang ABCD di bawah ini, diketahui besar ∠BAD = 680 dan
∠BCD = 820. Besar ∠ABC sama dengan ...
2. Pada layang-layang ABCD, diketahui panjang diagonal AC = 16 cm, BD =
21 cm dan salah satu sisinya AD = 10 cm. Tentukan
a. Panjang sisi OD
b. Panjang sisi AB
D
A C
B
A 16
B
D
C
21
10
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 131
KUNCI JAWABAN
No. Soal Jawaban Skor
1 Pada layang-layang ABCD di
bawah ini, diketahui besar ∠BAD
= 680 dan ∠BCD = 820. Besar
∠ABC sama dengan ...
∠ABC = ∠ADC
Jumlah sudut pada segi empat =
3600
680 + 820 + ∠ABC + ∠ADC =
3600
1500 + ∠ABC + ∠ADC = 3600
∠ABC + ∠ADC = 3600 - 1500
= 2100
∠ABC = ∠ADC maka 2100
2 = 1050
∠ABC = 1050
2
4
8
10
2 Pada layang-layang ABCD,
diketahui panjang diagonal AC =
16 cm, BD = 21 cm dan salah satu
sisinya AD = 10 cm. Tentukan
a. Panjang sisi OD
b. Panjang sisi AB
a. AC = 16 cm,
AO = OC = 1
2 x 16 cm = 8 cm
Lihat ∆ AOD, AO = 8 cm, AD
= 10 cm. OD = (pytagoras)
OD2 = AD2 - AO2
= 102 - 82
= 100 - 64 = 36
OD2 = √36 = 6 cm
2
4
5
b. Karena OD = 6 cm,
maka OB = 21 - 6 = 15 cm
Lihat ∆ AOB, AO = 8 cm, OB
= 15 cm. AB = (phytagoras)
2
D
A C
B
A 16
B
D
C
21
10
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 132
AB2 = OB2 + AO2
= 152 + 82
= 225 + 64 = 289
AB2 = √289 = 17 cm
3
4
5
Total Skor 20
Total Nilai = Total Skor x 5 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 133
SOAL KUIS PERTEMUAN 2
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! Waktu yang disediakan 10
menit.
1. Suatu layang-layang ABCD mempunyai keliling = 74 cm dengan panjang sisi
AB = 18 cm dan BC = 2x + 2. Tentukan nilai panjang sisi BC.
2. Diketahui panjang diagonal-diagonal layang-layang adalah 8 cm dan 12 cm.
Luas layang-layang tersebut adalah ... cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 134
KUNCI JAWABAN
No. Soal Jawaban Skor
1 Suatu layang-layang ABCD
mempunyai keliling = 74 cm
dengan panjang sisi AB = 18 cm
dan BC = 2x + 2. Tentukan nilai
panjang sisi BC.
Diketahui AB = 18 cm
BC = 2x + 2
K = 74 cm
K = 2 (AB + AD)
74 = 2 (18 + (2x + 2))
74 = 36 + 4x + 2
74 = 38 + 4x
4x = 74 - 38
4x = 36
x = 9 cm
Panjang BC = 2x + 2
= 2(9) + 2
= 18 + 2
BC = 20 cm
1
2
5
6
8
10
2 Diketahui panjang diagonal-
diagonal layang-layang adalah 8
cm dan 12 cm. Luas layang-
layang tersebut adalah ... cm2
Diketahui
d1 = 8 cm
d2 = 12 cm
L = 1
2 x d1 x d2
= 1
2 x 8 x 12
L = 48 cm2
2
5
8
10
Total Skor 20
Total Nilai = Total Skor x 5 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A1 | 135
Moyudan, 13 Mei 2016
Peneliti
Ardiana Dhian Utami
NIM. 121414088
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M.Pd. Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
P. 963
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
36
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : .................................
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II (dua)
GEOMETRI
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
6.1 Mengiden-
tifikasi sifat-
sifat segiti-
ga berda-
sarkan sisi
dan sudut-
nya
Segiempat
dan segitiga
Mendiskusikan jenis-
jenis segitiga
berdasarkan sisi-
sisinya dengan
menggunakan segitiga.
Menjelaskan jenis-
jenis segitiga
berdasarkan sisi-
sisinya
Tes tertulis Uraian Jelaskan jenis-jenis segitiga
berdasarkan sisinya dan beri
contoh masing-masing derngan
gambar
1x40 menit Buku teks,
Model-
segitiga
Mendiskusikan jenis-
jenis segitiga
berdasarkan sudut-
sudutnya dengan
menggunakan segitiga
Menjelaskan jenis-
jenis segitiga
berdasarkan besar
sudutnya
Tes tertulis Uraian Jelaskan jenis-jenis segitiga
berdasarkan sudutnya dan beri
contoh masing-masing derngan
gambar.
1x40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
37
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
6.2 Menginden-
tifikasi sifat-
sifat perse-
gipanjang,
persegi,
trapesium,
jajargen-
jang, belah
ketupat dan
layang-
layang.
Segiempat dan
segitiga
Menggunakan
lingkungan
untuk mendiskusikan
pengertian
jajargenjang, persegi,
persegipanjang, belah
ketupat, trapesium, dan
layang-layang menurut
sifatnya
Menjelaskan
pengertian
jajargenjang, persegi,
persegipanjang, belah
ketupat, trapesium
dan layang-layang
menurut sifatnya.
Tes tertulis Uraian Jelaskan pengertian dari dua
bangun berikut menurut sifat-
sifatnya :
a. persegipanjang
b. persegi
c. jajargenjang
d. belahketupat
2x40 menit Buku teks,
bangun datar
dari kawat
dan dari
karton, benda-
benda di
sekitar siswa.
Mendiskusikan sifat-
sifat segiempat ditinjau
dari diagonal, sisi, dan
sudutnya.
Menjelaskan sifat
sifat segiempat
ditinjau dari sisi,
sudut, dan
diagonalnya.
Tes tertulis Uraian Jelaskan sifat-sifat jajargenjang
dan persegi ditinjau dari sisi ,
sudut dan diagonalnya.
2x40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
38
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
6.3 Menghi -
tung keli-
ling dan luas
bangun se-
gitiga dan
segiempat
serta
mengguna-
kannya da-
lam peme-
cahan
masalah.
Segiempat
dan segitiga
Menemukan rumus
keliling bangun
segitiga dan segiempat
dengan cara mengukur
panjang sisinya
Menurunkan rumus
keliling bangun
segitiga dan
segiempat
Tes tertulis Isian singkat
Keliling segitga PQR sama
dengan .
2x40 menit Buku teks,
bangun datar
dari kawat
atau dari
karton
Menemukan luas
persegi dan
persegipanjang
menggunakan petak-
petak(satuan luas)
Menemukan luas
segitiga dengan
menggunakan luas
persegipanjang
Menurunkan rumus
luas bangun segitiga
dan segiempat
Tes tertulis Isian singkat
Luas persegipanjang ABCD
adalah .
4x40 menit
R
P Q
D C
B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
39
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Menemukan luas
jajargenjang,
trapesium, layang-
layang, dan belah
ketupat dengan
menggunakan luas
segitiga dan luas
persegi atau
persegipanjang.
Menggunakan rumus
keliling dan luas
bangun segitiga dan
segiempat untuk
menyelesaikan
masalah
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
menghitung keliling
dan luas bangun
segitiga dan
segiempat
Tes tertulis Uraian Pak masdar mempunyai kebun
berbentuk persegipanjang dengan
panjang 1 km dan lebar 0,75 km.
Kebun tersebut akan ditanami
pohon kelapa yang berjarak 10 m
satu dengan yang lain. Berapa
banyak bibit pohon kelapa yang
diperlukan pak masdar?
2x40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
40
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
6.4 Melukis
segitiga,
garis ting-
gi, garis
bagi, garis
berat dan
garis sum-
bu.
Segitiga Menggunakan
penggaris, jangka, dan
busur untuk melukis
segitiga jika diketahui:
1. ketiga sisinya
2. dua sisi dan satu
sudut apitnya
3. satu sisi dan dua
sudut
Melukis segitiga yang
diketahui tiga sisinya,
dua sisi satu sudut
apitnya atau satu sisi
dan dua sudut
Tes tertulis Uraian Lukislah sebuah segitiga jika
diketahui panjang sisi-sisinya 5
cm, 6 cm, dan 4 cm.
2x40 menit Buku teks,
penggaris,
jangka
Melukis segitiga
samasisi dan segitiga
samakaki dengan
menggunakan
penggaris, jangka dan
busur derajat.
Melukis segitiga
samasisi dan segitiga
samakaki
Tes tertulis Uraian Lukislah sebuah segitiga ABC
dengan AC = BC = 3 cm, dan AB
= 4 cm.
2x40 menit
Menggunakan
penggaris dan jangka
untuk melukis garis
sumbu, garis bagi,
garis berat, dan garis
tinggi suatu segitiga
Melukis garis tinggi,
garis bagi, garis
berat, dan garis
sumbu.
Tes tertulis Uraian
Lukislah ketiga garis tinggi dari
masing-masing segitiga tersebut.
Apakah yang kalian dapatkan?
2x40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
A2 | 1
41
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A3 | 142
Lam
piran
A3 | 8
0
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
A. FAKTA
No
Faktor
Kebutuhan Indikator
No.
Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1
Kebutuhan
Dorongan
Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan
dasar dalam proses
pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 9,
17
5, 13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa
aman dalam proses
pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14,
18
6, 14,
18
2, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian
dengan orang lain
dalam proses
pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
3, 7,
15, 19
11 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk
dihargai, menjadi
lebih dan
keinginan
mengungkapkan
pendapat dalam
proses
pembelajaran
matematika
4, 8,
12, 16,
20
4, 8,
12, 16
20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A3 | 143
Lam
piran
A3 | 8
0
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (FAKTA)
Petunjuk Pengisian
1. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
2. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
3. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
4. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SL : Selalu ; S : Sering ; JR: Jarang ; TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL S JR TP
1 Saya berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda
2 Saya merasa biasa saja saat belum mengerjakan PR atau
tugas matematika
3 Orang tua saya mengingatkan saya untuk belajar
4 Saya mengerjakan soal di depan kelas tanpa diminta oleh
guru
5 Saya belajar matematika hanya saat ada ulangan
6 Saya bertanya kepada guru jika merasa belum paham
7 Saya mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
8 Saya bangga ketika dapat menyelesaikan soal matematika
yang sulit
9 Saya bersemangat mengikuti pelajaran matematika
10 Saya takut menyampaikan pendapat saat pelajaran
matematika
11 Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran matematika
berlangsung
12 Saya aktif bertanya saat pelajaran matematika
13 Saya kurang bersemangat mempelajari matematika
karena sulit
14 Saya memperhatikan penjelasan guru dengan serius
15 Saya belajar sesuai jam belajar di rumah
16 Saya rutin belajar matematika agar mendapat nilai bagus
17 Jika besok ada pelajaran matematika, saya belajar terlebih
dahulu di rumah
18 Saya mengikuti tambahan belajar matematika di luar jam
sekolah
19 Saya mendapatkan pujian atau hadiah dari orang tua
apabila nilai matematika saya baik
20 Saya tidak menyelesaikan soal yang sulit
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A3 | 144
Lam
piran
A3 | 8
0
B. OPINI
No Faktor
Kebutuhan Indikator
No.
Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1
Kebutuhan
Dorongan
Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan
dasar dalam proses
pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 5,
17
9, 13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa
aman dalam proses
pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14,
18
14, 18 2, 6, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian
dengan orang lain
dalam proses
pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
11, 15,
19
3, 7 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk
dihargai, menjadi
lebih dan
keinginan
mengungkapkan
pendapat dalam
proses
pembelajaran
matematika
4, 8,
12, 16,
20
8, 16,
20
4, 12 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A3 | 145
Lam
piran
A3 | 8
0
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (OPINI)
Petunjuk Pengisian
1. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
2. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
3. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
4. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SS : Sangat Setuju ; S : Setuju ; TS: Tidak Setuju ; STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Berangkat sekolah dengan bersepeda membuat saya
bersemangat dalam belajar
2 Diskusi dalam kelompok membuat saya bosan
3 Belajar kelompok membuat saya lebih berani berpendapat
4 Saya senang jika pelajaran matematika kosong
5 Berpakaian rapi ketika berangkat sekolah membuat saya
percaya diri
6 Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang
panjang sangat membosankan
7 Saya memilih mengobrol daripada memperhatikan
penjelasan guru
8 Saya bangga ketika mengerjakan soal hingga tuntas
9 Jam istirahat di sekolah tidak cukup penting
10 Ketika guru bertanya, saya memilih diam
11 Belajar kelompok dengan teman yang pandai membuat saya
semangat belajar
12 Kelompok belajar membantu saya memahami materi
matematika
13 Belajar matematika tidak membantu saya memahami
pelajaran lain
14 Saya tidak suka mencontek pekerjaan teman
15 Saya akan membantu teman yang kesulitan dalam belajar
16 Mengumpul tugas tepat waktu membuat saya tertantang
17 Kelas yang tenang membuat saya berkonsentrasi mengikuti
pelajaran
18 Mempersiapkan materi pelajaran terlebih dahulu membuat
saya lebih percaya diri
19 Ketika kelas gaduh, saya merasa terganggu dalam belajar
20 Mendapat nilai ulangan matematika yang bagus dengan
usaha sendiri merupakan suatu kebanggaan
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A3 | 146
Lam
piran
A3 | 8
0
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M.Pd. Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
P. 963
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A4 | 147
Lam
piran
A3 | 8
0
KISI-KISI KUISIONER SIKAP BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. FAKTA
No Sikap Indikator
No.
Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam
menerima
pembelajaran
matematika
1, 5,
9, 13,
17
1, 13,
17
9 5 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam
merespon
pembelajaran
matematika
2, 6,
10,
14, 18
2, 14 6 10, 18 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam
mengevaluasi
diri atau
pengetahuan
pada
pembelajaran
matematika
3, 7,
11,
15, 19
3, 11,
15
19 7 5
4 Karakter
Karakter siswa
yang terbentuk
dalam
pembelajaran
matematika
4, 8,
12,
16, 20
8, 12 4 16, 20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A4 | 148
Lam
piran
A3 | 8
0
KUESIONER SIKAP BELAJAR (FAKTA)
Petunjuk Pengisian
1. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
2. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
3. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
4. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SL : Selalu ; S : Sering ; JR: Jarang ; TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL S JR TP
1 Ketika guru menjelaskan materi, saya memperhatikan
dengan serius
2 Ketika guru bertanya, saya berusaha menjawab
3 Saya senang diberi latihan soal matematika
4 Saya merasa biasa-biasa saja ketika mengikuti
pembelajaran matematika
5 Ketika bel masuk berbunyi, saya tidak bersemangat
mengikuti pelajaran matematika
6 Tugas yang diberikan guru, saya kerjakan sebisa saya
7 Ketika diberi PR membaca materi, saya tidak
membacanya di rumah
8 Materi yang diberikan di papan tulis, saya catat di buku
catatan
9 Materi yang diberikan di papan tulis, saya catat hal-hal
yang penting saja
10 Ketika kesulitan mengerjakan soal, saya memilih diam
11 Soal yang diberikan guru saya kerjakan dengan teliti
12 Saya berperan aktif dalam pembelajaran matematika
seperti bertanya dan mengajukan pendapat
13 Saya senang diminta membaca buku-buku tentang
matematika
14 Saya menjawab pertanyaan guru ketika guru bertanya
15 Materi yang sulit, saya pelajari secara rutin
16 Saya diam saja ketika teman mengalami kesulitan dalam
mengerjakan latihan soal
17 Ketika guru meminta mengeluarkan buku pelajaran, saya
mengeluarkannya dengan segera
18 Saya tidak melaksanakan nasihat guru yang diberikan
kepada saya
19 Ketika ada tawaran les matematika, saya tidak merespon
20 Saya tidak percaya diri mengerjakan soal ulangan
matematika
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A4 | 149
Lam
piran
A3 | 8
0
B. OPINI
No Sikap Indikator
No.
Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam
menerima
pembelajaran
matematika
1, 5,
9, 13,
17
1, 9,
13
5 17 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam merespon
pembelajaran
matematika
2, 6,
10,
14, 18
2, 10,
18
6, 14 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam
mengevaluasi
diri atau
pengetahuan
pada
pembelajaran
matematika
3, 7,
11,
15, 19
7, 11,
19
3 15 5
4 Karakter
Karakter siswa
yang terbentuk
dalam
pembelajaran
matematika
4, 8,
12,
16, 20
4, 12,
16, 20
8 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A4 | 150
Lam
piran
A3 | 8
0
KUESIONER SIKAP BELAJAR (OPINI)
Petunjuk Pengisian
1. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
2. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
3. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
4. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SS : Sangat Setuju ; S : Setuju ; TS: Tidak Setuju ; STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Matematika penting untuk saya pelajari karena dipakai di
bidang lainnya
2 Guru yang menyenangkan membuat saya bersemangat
belajar
3 Mengulang materi di rumah membuat saya tidak mudah
lupa
4 Menyontek saat ulangan membuat saya gelisah
5 Belajar sendiri membuat saya lebih berkonsentrasi
6 Pelajaran dengan ceramah membuat saya bosan
7 Menanyakan hal-hal yang belum jelas akan menambah
pemahaman
8 Saya menyerah ketika tidak bisa mengerjakan soal hingga
selesai
9 Berlatih soal secara rutin meningkatkan pemahaman
10 Pelajaran yang diselingi permainan membuat pelajaran
tidak sepaneng
11 Kelas yang gaduh mengganggu konsentrasi belajar
12 Saya berusaha membantu teman yang kesulitan belajar
13 Dapat mengerjakan soal hingga tuntas membuat saya
bersemangat
14 Soal PR yang sulit membuat saya malas mengerjakan
15 Belajar kelompok tidak meningkatkan gairah dan semangat
belajar
16 Berpakaian rapi di sekolah meningkatkan kepercayaan diri
17 Perangai guru yang galak, membuat saya sulit belajar
18 Dapat menjawab pertanyaan dari guru menambah
kepercayaan diri
19 Saya suka belajar matematika meskipun sulit
20 Mendapat nilai ulangan bagus tanpa mencontek membuat
saya bangga
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A4 | 151
Lam
piran
A3 | 8
0
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M.Pd. Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
P. 963
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
52
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No.
Soal
Bentuk
Soal
Tingkat Soal
Menurut
Taksonomi
Bloom
Tingkat Kesulitan Soal
C1 C2 C3 Mudah
50%
Sedang
40%
Sulit
10%
6. Memahami konsep
segiempat dan segitiga
serta menentukan
ukurannya
6.2 Mengindentifikasi
sifat-sifat
persegipanjang,
persegi, trapesium,
jajargenjang, belah
ketupat dan layang-
layang
6.2.2 Menjelaskan sifat-
sifat layang-layang
ditinjau dari
diagonal, sisi, dan
sudutnya.
1a
Uraian
√ √
1b √ √
2a √ √
2b √ √
4a √ √
6.3 Menghitung keliling
dan luas bangun
segitiga dan segiempat
serta menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
6.3.1 Menghitung
keliling layang-
layang dan
penerapannya
dalam pemecahan
masalah.
1d
Uraian
√ √
4b √ √
6.3.2 Menghitung luas
layang-layang dan
penerapannya
dalam pemecahan
masalah.
1c
Uraian
√ √
3 √ √
5 √ √
Total 10 3 5 2 5 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A5 | 153
Lam
piran
A3 | 8
0
TES HASIL BELAJAR
Nama :
Kelas/No. Abs :
Bacalah dengan teliti dan kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teliti dan benar. Waktu
pengerjaan 70 menit.
1. Perhatikan gambar layang-layang berikut. Tentukan panjang sisi sesuai gambar
yang diminta.
a. b.
c. d.
Luas = 192 cm2 Keliling = 64 cm
2. Hitunglah nilai x pada gambar layang-layang di bawah ini.
a. b.
A
B
D
C
?
O
3cm
4 cm
Q
S
R T
15cm
P
?
12cm 7cm
G E
F
D
?
V
Z
X
O
K
L
M
N
x + 170 3x - 70
5x
5x A C
D
1200
400
4x
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A5 | 154
Lam
piran
A3 | 8
0
3. Berapakah luas daerah yang di arsir jika diketahui panjang BC = 15 cm, BO = 12
cm dan OD = 6 cm?
4. Diketahui salah satu diagonal layang-layang adalah 24 cm dan panjang sisi
terpendeknya 15 cm. Jika luas layang-layang itu 300 cm2, hitunglah :
a. panjang diagonal lainnya
b. keliling layang-layang tersebut
5. Deno akan membuat sebuah layang-layang. Ia membuat kerangka layang-layang
dengan panjang sisi-sisi layang-layang 30 cm dan 40 cm. Panjang diagonal
terpendeknya adalah 48 cm. Berapa meter persegi kertas yang diperlukan untuk
membuat layang-layang tersebut?
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M.Pd. Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
P. 963
A C
D
B
P
Q R
S
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
55
PETUNJUK (RUBRIK) PENSKORAN DAN PENENTUAN NILAI
No. Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan gambar layang-layang berikut. Tentukan panjang
sisi sesuai gambar yang diminta. (Skor = 20)
a.
b.
c. Luas = 192 cm2
a. Diketahui AD = 3cm
BO = 4 cm, BC = ?
BC2 = OB2 + OC2
= 42 + 32
= 16 + 9
BC =√25 = 5 cm
b. Diketahui PT= 7 cm
TR = 12 cm,
SR = 15 cm, PS = ?
SR2 = TR2 + TS2
TS2 = SR2 - TR2
= 152 - 122
= 225 - 144
TS =√81 = 9 cm
PS2 = PT2 + TS2
= 72 + 92
= 49 + 81
PS = √130
c. Diketahui L = 192cm2
SY = 8cm
SZ = 18 cm, XY = ?
1
3
5
1
3
5
1
A
B
D
C
?
O
3cm
4 cm
Q
S
R T
15cm
P
?
12cm 7cm
V
Z
X
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
56
d.
Keliling = 64 cm
L = 1
2 x d1 x d2
192 = 1
2 x 16 x d2
192 = 8 x d2
d2 = 192
8 = 24 cm
SX = 24 - 18 = 6 cm
d. Diketahui K = 64 cm
GD = 9 cm, EF = ?
K = 2 (GD + GF)
64 = 2 (9 + GF) 64
2 = 9 + GF
32 = 9 + GF
GF = 32 - 9
GF = 23 cm
FE = GF = 23 cm
3
5
1
2
3
5
2 Hitunglah nilai x pada gambar layang-layang di bawah ini.
(Skor = 20)
a.
a. Jumlah sudut pada segi empat = 3600
Sesuai sifat layang-layang, maka
3600 = 5x + (3x-70) + 5x + (x + 170)
3600 = 5x + 3x-70 + 5x + x + 170
3600 = 14x + 100
3500 = 14x
x = 3500
14 = 250
2
8
10
G E
F
D
?
K
L
M
N
x + 170 3x - 70
5x
5x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
57
b.
b. Jumlah sudut pada segi empat = 3600
Sesuai sifat layang-layang, maka
∠A = ∠C
1200 = 1200
3600 = 1200 + 400 + 1200 + 4x
3600 = 4x + 2800
4x = 3600 - 2800
4x = 800
x = 200
2
5
8
10
3 Berapakah luas daerah yang di arsir jika diketahui panjang BC
= 15 cm, BO = 12 cm dan OD = 6 cm? (Skor = 20)
Panjang BC = 15 cm,
BO = 12 cm, OD = 6 cm maka BD = 18 cm
AO = OC = BC2 - OB2
= 152 - 122
= 225 - 144 = √81 = 9 cm
Sehingga AC = 18 cm
L layang-layang = 1
2 x d1 x d2
= 1
2 x 18 x 18 = 162 cm2
L persegi = s2 = p x l
= 18 x 18 = 324 cm2
Luas arsiran = L persegi - L layang-layang
= 324 - 162
= 162 cm2
2
5
8
13
15
18
20
4 Diketahui salah satu diagonal layang-layang PQRS adalah 24
cm dan panjang sisi terpendeknya 15 cm. Jika luas layang-
layang itu 300 cm2, hitunglah (Skor = 20) :
a. L = 1
2 x d1 x d2
300 = 1
2 x 24 x d2
3
A C
D
1200
400
4x
4z
B
A C
D
B
P
Q R
S
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
58
a. panjang diagonal lainnya
b. keliling layang-layang tersebut
300 = 12 x d2
d2 = 300
12 = 25 cm
panjang diagonal lainnya = 25 cm
b. K = 2 (PQ + PS)
Sisi terpendek = PS = 15 cm
PS2 = PO2 + SO2
152 = 122 + SO2
SO2 = 152 - 122
= 225 - 144
SO = √81 = 9 cm
QO = 25 - 9 = 16 cm
PQ2 = PO2 + QO2
= 122 + 162
= 144 + 256
PQ = √400 = 20 cm
K = 2 (PQ + PS)
= 2 (20 + 15)
= 2 (35) = 70 cm
5
4
6
8
10
15
5 Deno akan membuat sebuah layang-layang kertas khusus. Ia
membuat kerangka layang-layang terlebih dahulu dengan
panjang sisi-sisi layang-layang masing-masing 30 cm dan 40
cm. Panjang diagonal terpendeknya adalah 48 cm. Berapa
meter persegi sekurang-kurangnya kertas yang diperlukan
untuk membuat layang-layang tersebut? (Skor = 20)
Diketahui :
Sisi-sisi layang-layang = 30 cm dan 40 cm
Salah satu diagonal terpendek = 48 cm
L = 1
2 x d1 x d2
d2 = BD
4
P
Q
S
R O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
A3 | 8
0
L
ampiran
A5 | 1
59
BD = BO + OD
AB2 = AO2 + BO2
BO2 = 402 - 242
= 1600 - 576
BO = √1024 = 32 cm
AD2 = AO2 + OD2
OD2 = 302 - 242
= 900 - 576
BO = √324 = 18 cm
Panjang diagonal yang lain = 32 + 28 = 50 cm
L = 1
2 x d1 x d2
= 1
2 x 48 x 50
= 1200 cm2 = 0,12 m2
8
10
12
15
20
Total Skor 100
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M.Pd. Theresia Sri Rahayu, S.Pd.
P. 963
A
B
D
C O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B1 | 160
Lam
piran
A3 | 8
0
DATA UJI COBA KUESIONER MOTIVASI FAKTA
No Kode Siswa
Nomor Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 73 2 4 4 4 4 2 4 4 1 2 4 5 4 4 5 4 2 4 5 5 73
2 63 4 5 4 4 4 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 63
3 76 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5 1 4 4 5 76
4 75 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 5 2 4 5 4 2 4 5 5 73
5 62 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 62
6 80 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 2 1 5 1 4 4 5 80
7 81 5 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 2 4 4 5 1 5 2 5 81
8 82 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 82
9 73 4 4 5 5 5 1 5 1 2 2 5 5 5 4 1 5 1 4 4 5 72
10 56 4 5 4 2 2 4 5 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 56
11 86 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 4 2 5 5 5 5 5 1 5 82
12 87 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 87
13 82 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 2 2 4 5 1 5 2 5 82
14 85 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 4 4 5 5 82
15 66 4 4 5 5 5 1 5 1 2 1 2 5 5 4 1 5 1 4 1 5 72
16 82 2 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 2 4 4 4 5 82
17 83 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 4 2 4 5 1 5 2 5 83
18 82 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 82
19 68 4 4 5 5 1 1 5 1 2 1 5 5 5 4 1 5 1 4 4 5 68
20 50 4 5 4 2 2 4 2 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 1 4 53
21 90 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 1 4 2 5 5 5 5 5 5 5 90
22 87 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 85
23 60 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 1 4 2 2 2 2 1 4 60
24 81 5 5 4 5 4 4 5 2 1 5 5 5 2 4 4 5 1 5 5 5 80
25 75 4 5 4 5 4 1 5 4 1 4 5 4 4 5 1 5 1 4 4 5 73
26 87 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 4 5 1 5 2 5 84
27 60 4 5 4 5 5 1 2 5 2 1 1 4 1 2 1 4 2 2 4 5 65
28 83 2 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 83
29 62 2 5 4 5 2 1 4 5 2 1 5 4 2 4 1 4 2 2 2 5 66
30 81 5 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 2 2 4 5 1 5 4 5 81
31 78 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 2 2 4 4 2 5 77
32 59 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 1 2 2 2 2 2 4 4 61
33 85 4 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 2 4 4 4 5 85
34 62 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 64
35 60 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 60
Jumlah 2602
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
B1
| 16
1
PERHITUNGAN VALIDITAS dan RELIABILITAS
MOTIVASI (Fakta)
No N ∑ X ∑ Y ∑ (XY) ∑ X2 ∑ Y2 𝒓𝑿𝒀 =𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀)
√{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐}{𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝒀)𝟐} σ2
i ∑σ2i σ2
t 𝒓𝟏𝟏 =𝑵
𝑵 − 𝟏(𝟏 −
∑𝛔𝟐𝒊
𝛔𝟐𝒕
)
1
35
140
2602
10580 602
197576
0,413 1,200
28,356 118,168 0,782392
2 163 12165 767 0,261 0,225
3 158 11878 722 0,693 0,250
4 158 11944 734 0,675 0,593
5 132 9866 554 0,109 1,605
6 106 8227 410 0,571 2,542
7 145 10966 647 0,426 1,322
8 129 9941 551 0,628 2,158
9 104 8120 374 0,749 1,856
10 125 9575 521 0,508 2,131
11 141 10708 635 0,429 1,913
12 159 11916 731 0,504 0,248
13 95 7272 323 0,403 1,861
14 122 9153 470 0,193 1,278
15 100 7704 356 0,500 2,008
16 129 9818 545 0,425 1,987
17 78 6070 242 0,511 1,948
18 132 10141 536 0,825 1,091
19 117 8869 461 0,318 1,997
20 169 12663 821 0,691 0,142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B1 | 162
DATA UJI COBA KUESIONER MOTIVASI OPINI
No Kode Siswa
Nomor Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 77 4 4 2 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 77
2 70 4 5 2 5 2 5 4 4 5 2 4 4 2 4 4 1 2 2 4 5 70
3 89 5 4 5 5 5 1 5 5 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 89
4 74 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 5 5 74
5 70 4 5 2 5 2 5 4 4 5 2 4 4 2 4 4 1 2 2 4 5 70
6 67 5 4 2 4 4 1 4 2 5 4 5 5 4 2 4 1 4 4 2 1 67
7 94 5 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
8 71 2 2 2 4 1 2 4 4 4 4 5 5 2 5 4 5 5 4 2 5 71
9 69 2 1 1 4 2 2 4 4 4 4 5 5 2 1 4 5 5 4 5 5 69
10 73 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 73
11 76 5 2 5 1 5 4 2 5 5 3 5 5 5 4 5 2 5 1 2 5 76
12 74 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 5 5 74
13 96 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96
14 71 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 5 5 2 5 4 5 5 4 5 1 71
15 70 5 1 1 4 1 1 4 2 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 70
16 67 4 5 2 5 2 5 4 4 2 2 4 4 2 4 4 1 2 2 4 5 67
17 76 4 4 1 1 2 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 76
18 77 4 2 5 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 77
19 74 2 2 2 4 2 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 5 4 2 5 74
20 65 4 2 4 2 4 5 2 2 5 1 4 2 4 5 5 2 4 2 2 4 61
21 87 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 87
22 74 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 5 5 74
23 70 5 4 1 5 5 2 4 1 1 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 1 70
24 75 4 4 4 4 2 5 4 4 1 5 5 5 5 1 5 2 5 4 1 5 75
25 71 4 2 1 4 5 4 2 2 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 71
26 71 2 2 2 4 1 2 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 5 2 5 5 71
27 70 5 1 4 5 5 5 4 1 2 2 4 4 2 5 5 4 5 4 2 1 70
28 72 4 2 2 4 5 4 2 4 5 4 4 2 4 5 2 1 4 4 5 5 72
29 70 4 2 4 5 4 2 4 2 5 2 4 4 3 4 5 4 5 4 1 2 70
30 67 2 5 1 5 2 1 4 5 4 5 5 5 2 4 4 2 4 1 5 1 67
31 80 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 5 5 4 2 4 5 1 5 2 2 80
32 78 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 1 78
33 65 4 4 5 5 1 1 5 1 2 1 5 5 5 1 1 5 1 4 4 5 65
34 51 4 5 4 2 2 5 2 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 1 4 51
35 72 5 5 1 5 5 4 1 4 2 5 1 4 2 5 5 5 5 5 2 1 72
Jumlah 2573
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
B1
| 16
3
PERHITUNGAN VALIDITAS dan RELIABILITAS
MOTIVASI (Opini)
No N ∑ X ∑ Y ∑ (XY) ∑ X2 ∑ Y2 𝒓𝑿𝒀 =𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀)
√{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐}{𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝒀)𝟐} σ2
i ∑σ2i σ2
t 𝒓𝟏𝟏 =𝑵
𝑵 − 𝟏(𝟏 −
∑𝛔𝟐𝒊
𝛔𝟐𝒕
)
1
35
138
2569
10249 584
191505
0,597 1,528
40,586 211,305 0,831012
2 113 8393 437 0,400 2,286
3 101 7594 371 0,460 2,434
4 142 10461 620 0,462 1,664
5 112 8445 440 0,527 2,543
6 118 8669 476 0,286 2,478
7 127 9459 503 0,591 1,527
8 125 9426 509 0,651 2,083
9 120 8822 482 0,311 2,278
10 125 9392 499 0,651 1,805
11 151 11177 677 0,668 1,212
12 153 11300 689 0,672 1,076
13 115 8638 433 0,593 1,823
14 129 9562 551 0,416 2,465
15 148 11005 662 0,669 1,488
16 127 9524 539 0,537 2,527
17 143 10664 641 0,595 2,027
18 129 9663 521 0,663 1,632
19 130 9676 560 0,463 2,515
20 127 9386 563 0,330 3,194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B2 | 164
DATA UJI COBA KUESIONER SIKAP FAKTA
No Kode Siswa
Nomor Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S1 4 5 4 4 2 5 2 5 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 5 5 69
2 S2 2 4 1 5 2 4 2 5 4 2 2 2 1 4 1 4 2 4 1 4 56
3 S3 4 4 4 1 4 2 4 5 1 4 2 2 5 4 5 5 5 5 4 4 74
4 S4 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 4 54
5 S5 5 2 2 4 2 4 2 4 2 1 2 1 1 1 1 4 4 2 4 2 50
6 S6 5 4 5 1 5 4 5 5 2 5 5 2 4 4 2 5 5 5 4 1 78
7 S7 2 2 2 1 4 4 5 5 1 4 2 2 2 2 2 5 4 4 2 4 59
8 S8 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 2 4 2 2 1 49
9 S9 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 5 2 55
10 S10 5 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 5 58
11 S11 2 4 1 5 2 4 2 5 4 2 2 2 1 4 1 1 2 4 1 2 51
12 S12 4 4 4 1 4 2 4 5 1 4 2 2 5 4 5 2 5 5 5 5 73
13 S13 4 4 5 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 1 4 80
14 S14 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 1 2 5 2 4 2 4 5 5 75
15 S15 4 4 1 5 2 4 4 5 2 4 2 2 2 2 2 5 4 4 1 4 63
16 S16 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 1 51
17 S17 4 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 2 4 2 2 4 54
18 S18 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 5 5 58
19 S19 5 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 1 4 2 4 4 56
20 S20 2 2 2 4 2 4 2 4 2 1 2 1 1 1 1 2 4 2 1 4 44
21 S21 5 4 5 1 5 4 5 5 2 5 5 2 4 4 2 1 5 5 4 5 78
22 S22 2 2 2 1 4 4 5 5 1 4 2 2 2 2 2 5 4 4 5 4 62
23 S23 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 4 54
24 S24 4 2 2 1 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 1 1 55
25 S25 5 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 5 1 4 2 4 4 2 2 5 61
26 S26 5 4 5 1 5 4 5 5 2 5 5 2 4 4 2 1 5 5 4 1 74
27 S27 2 2 2 1 4 4 5 5 1 4 2 2 2 2 2 5 4 4 1 5 59
28 S28 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 4 54
29 S29 5 4 5 4 1 5 1 2 1 2 1 5 2 4 5 1 2 2 5 1 58
30 S30 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 5 1 4 2 2 4 2 2 4 55
31 S31 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 1 2 2 2 5 2 4 1 2 57
32 S32 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 1 4 2 2 4 51
33 S33 2 2 2 2 2 2 4 5 1 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 1 50
34 S34 2 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 4 54
35 S35 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 2 5 63
Jumlah 2092
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
B2
| 16
5
PERHITUNGAN VALIDITAS dan RELIABILITAS
SIKAP (Fakta)
No N ∑ X ∑ Y ∑ (XY) ∑ X2 ∑ Y2 𝒓𝑿𝒀 =𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀)
√{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐}{𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝒀)𝟐} σ2
i ∑σ2i σ2
t 𝒓𝟏𝟏 =𝑵
𝑵 − 𝟏(𝟏 −
∑𝛔𝟐𝒊
𝛔𝟐𝒕
)
1
35
114
2092
7049 428
128108
0,641 1,861
30,488 181,654 0,85594
2 97 6037 305 0,749 1,212
3 90 5700 284 0,757 1,639
4 82 4764 248 -0,002 1,701
5 95 5970 305 0,754 1,508
6 110 6728 392 0,555 1,552
7 132 8018 536 0,596 1,444
8 167 10017 809 0,660 0,953
9 77 4692 209 0,404 1,231
10 129 7860 509 0,658 1,299
11 86 5366 248 0,698 1,182
12 77 4640 203 0,331 1,064
13 65 4230 173 0,751 1,546
14 123 7451 467 0,549 1,299
15 77 4758 203 0,566 1,064
16 115 6880 449 0,270 2,268
17 133 8013 533 0,545 1,157
18 108 6755 386 0,752 1,722
19 95 5889 335 0,496 2,342
20 120 7291 488 0,419 2,444
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B2 | 166
DATA UJI COBA KUESIONER SIKAP OPINI
No Kode Siswa
Nomor Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 S1 2 4 4 4 4 2 4 4 1 2 4 5 2 4 5 4 2 4 5 5 71
2 S2 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 62
3 S3 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5 1 4 4 5 76
4 S4 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 82
5 S5 4 5 4 2 2 4 5 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 56
6 S6 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 62
7 S7 4 5 4 2 2 1 5 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 53
8 S8 4 5 2 2 2 4 5 1 1 2 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 54
9 S9 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 1 2 5 4 4 5 5 79
10 S10 2 4 4 4 4 5 4 4 1 2 4 5 2 5 5 4 2 4 5 5 75
11 S11 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 62
12 S12 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 4 1 5 1 4 4 5 78
13 S13 1 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 5 2 2 4 5 1 5 2 5 75
14 S14 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 85
15 S15 4 4 5 5 5 1 5 1 2 1 5 5 5 2 1 5 1 4 4 5 70
16 S16 1 4 4 4 4 2 4 4 1 2 4 5 2 4 5 4 2 4 5 5 70
17 S17 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 4 4 2 1 4 1 5 65
18 S18 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5 1 4 4 5 77
19 S19 5 5 2 2 2 4 5 1 1 5 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 58
20 S20 4 5 4 2 2 4 5 1 1 2 2 4 1 2 2 2 1 2 4 4 54
21 S21 1 5 5 5 5 4 5 4 5 1 1 4 2 1 5 5 5 5 5 5 78
22 S22 2 5 5 5 2 5 5 5 4 1 5 5 2 5 4 2 4 4 4 5 79
23 S23 4 5 4 2 2 4 5 1 1 5 2 4 1 4 2 2 1 2 4 4 59
24 S24 2 5 4 5 4 4 5 2 1 2 5 5 2 4 4 5 1 5 5 5 75
25 S25 4 5 2 5 4 5 5 4 1 4 5 4 2 5 1 5 1 4 4 5 75
26 S26 2 5 4 4 5 1 4 4 2 1 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 58
27 S27 5 5 4 4 4 4 5 5 5 2 5 5 1 5 1 5 1 4 4 5 79
28 S28 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 82
29 S29 4 5 4 5 5 1 4 5 2 1 5 4 2 4 1 4 2 2 4 5 69
30 S30 5 5 4 2 2 4 5 1 1 2 2 4 1 1 2 2 1 2 4 4 54
31 S31 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 2 4 4 2 5 80
32 S32 2 5 4 4 5 1 4 4 2 5 2 4 2 1 4 2 1 4 1 5 62
33 S33 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5 1 4 4 5 76
34 S34 5 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 4 5 5 82
35 S35 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 64
Jumlah 2436
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
ampiran
B2
| 16
7
PERHITUNGAN VALIDITAS dan RELIABILITAS
SIKAP (Opini)
No N ∑ X ∑ Y ∑ (XY) ∑ X2 ∑ Y2 𝒓𝑿𝒀 =
𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀)
√{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐}{𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝒀)𝟐}
σ2i ∑σ2
i σ2t
𝒓𝟏𝟏 =𝑵
𝑵 − 𝟏(𝟏 −
∑𝛔𝟐𝒊
𝛔𝟐𝒕
)
1
35
111
2436
7720 419
172870
0,266 2,132
34,540 223,167 0,86938
2 165 11420 785 0,531 0,799
3 143 10082 605 0,744 1,027
4 138 9899 584 0,844 1,528
5 135 9553 563 0,619 1,576
6 106 7541 404 0,429 2,552
7 160 11155 746 0,620 0,969
8 120 8701 488 0,691 2,444
9 92 6798 326 0,670 2,525
10 115 8067 461 0,329 2,601
11 127 9231 533 0,771 2,360
12 153 10725 677 0,802 0,743
13 63 4468 137 0,442 0,743
14 108 7645 404 0,420 2,222
15 92 6354 308 0,168 2,025
16 123 8949 503 0,768 2,299
17 65 4804 179 0,576 1,712
18 125 8930 479 0,785 1,249
19 128 9100 536 0,544 2,247
20 167 11728 803 0,897 0,786
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B3 | 168
DATA UJI COBA TES HASIL BELAJAR
No Kode Siswa Nomor Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 74 5 5 4 5 10 10 20 5 8 2 74
2 72 5 5 3 4 8 10 20 5 8 4 72
3 74 5 2 5 5 10 2 20 5 15 5 74
4 79 5 5 2 2 3 2 20 5 15 20 79
5 79 5 5 4 4 10 8 20 5 6 12 73
6 52 2 4 4 2 4 5 12 3 12 4 49
7 88 5 2 5 5 10 10 20 5 6 20 88
8 31 3 3 3 3 5 0 3 2 4 5 36
9 29 4 4 2 2 5 0 8 0 4 0 29
10 50 5 3 5 5 10 2 5 3 0 12 50
11 21 4 1 4 0 0 8 0 4 0 0 22
12 49 3 4 3 4 5 8 0 0 4 18 49
13 86 5 2 5 5 10 8 20 2 15 14 66
14 76 5 5 4 4 10 10 20 2 8 8 76
15 73 5 5 3 5 8 9 20 5 8 5 70
16 46 2 0 3 4 3 5 3 4 12 10 46
17 29 3 1 2 4 0 5 4 0 10 0 30
18 38 2 3 2 2 6 0 12 3 0 8 38
19 66 5 3 5 5 10 2 20 0 8 8 66
20 41 2 4 4 0 6 6 4 4 6 5 39
21 77 5 5 5 5 8 10 20 5 8 6 77
22 45 2 4 5 3 6 4 3 2 4 12 45
23 80 5 3 5 5 10 2 20 5 10 15 76
24 73 5 5 3 4 8 9 20 5 8 6 73
25 45 5 1 3 2 4 8 12 2 3 5 46
26 27 0 2 2 0 5 8 8 0 2 0 27
27 57 5 3 5 5 10 2 20 3 4 0 57
28 43 5 5 2 0 0 0 0 2 15 14 43
29 28 2 3 0 4 0 0 3 4 0 12 28
30 62 5 5 5 5 10 2 20 2 0 8 62
31 25 3 0 2 2 0 4 0 3 5 6 25
32 54 2 2 4 5 10 10 15 4 2 0 54
33 47 3 4 3 4 6 2 0 3 12 10 47
34 75 5 2 4 5 10 10 20 5 6 8 75
35 47 3 1 4 3 8 8 3 0 12 5 47
Jumlah 1938
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lam
piran
B3 | 1
69
PERHITUNGAN VALIDITAS dan RELIABILITAS
Tes Hasil Belajar
No N ∑ X ∑ Y ∑ (XY) ∑ X2 ∑ Y2 𝒓𝑿𝒀 =
𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀)
√{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐}{𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝒀)𝟐}
σ2i ∑σ2
i σ2t
𝒓𝟏𝟏 =𝑵
𝑵 − 𝟏(𝟏 −
∑𝛔𝟐𝒊
𝛔𝟐𝒕
)
1
35
135
1938
8137 589
115956
0,687 1,951
157,442 388,176 0,61189
2 111 6592 437 0,415 2,428
3 124 7349 494 0,560 1,562
4 122 7481 520 0,640 2,707
5 228 14415 1914 0,742 12,250
6 189 11497 1485 0,411 13,269
7 415 27819 7287 0,854 67,608
8 107 6563 437 0,522 3,140
9 240 14676 2390 0,436 21,265
10 267 16367 3131 0,411 31,262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B4 | 170
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
C. FAKTA
No
Faktor
Kebutuhan Indikator
No.
Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1
Kebutuhan
Dorongan
Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan
dasar dalam proses
pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 5, 9,
17
13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa
aman dalam proses
pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14,
18
6, 14,
18
2, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian
dengan orang lain
dalam proses
pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
3, 7,
15, 19
11 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk
dihargai, menjadi
lebih dan
keinginan
mengungkapkan
pendapat dalam
proses
pembelajaran
matematika
4, 8,
12, 16,
20
4, 8,
12, 16
20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B4 | 171
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (FAKTA)
Petunjuk Pengisian
5. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
6. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
7. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
8. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SL : Selalu ; S : Sering ; JR: Jarang ; TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL S JR TP
1 Saya berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda
2 Saya merasa tidak bersalah saat belum mengerjakan PR
3 Orang tua saya mengingatkan saya untuk belajar
4 Saya mengerjakan soal di depan kelas tanpa diminta oleh
guru
5 Ulangan ataupun tidak, saya tetap belajar
6 Saya bertanya kepada guru jika merasa belum paham
7 Saya mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
8 Saya bangga ketika dapat menyelesaikan soal matematika
yang sulit
9 Saya bersemangat mengikuti pelajaran matematika
10 Saya takut menyampaikan pendapat saat pelajaran
matematika
11 Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran matematika
berlangsung
12 Saya aktif bertanya saat pelajaran matematika
13 Saya kurang bersemangat mempelajari matematika
karena sulit
14 Dengan serius, saya memperhatikan penjelasan guru
15 Saya belajar sesuai jam belajar di rumah
16 Saya rutin belajar matematika agar mendapat nilai bagus
17 Jika besok ada pelajaran matematika, saya belajar terlebih
dahulu di rumah
18 Saya mengikuti tambahan belajar matematika di luar jam
sekolah
19 Saya mendapatkan pujian dari orang tua apabila nilai saya
bagus
20 Saya tidak menyelesaikan soal yang sulit
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B4 | 172
D. OPINI
No Faktor
Kebutuhan Indikator
No.
Item
No. Item Jumlah
Positif Negatif
1
Kebutuhan
Dorongan
Dasar/Fisiologis
Kebutuhan fisik
dan dorongan
dasar dalam proses
pembelajaran
matematika
1, 5, 9,
13, 17
1, 5,
17
9, 13 5
2 Kebutuhan Rasa
Aman
Kebutuhan rasa
aman dalam proses
pembelajaran
matematika
2, 6,
10, 14,
18
14, 18 2, 6, 10 5
3 Kebutuhan Rasa
Kasih Sayang
Kebutuhan afeksi
dan pertalian
dengan orang lain
dalam proses
pembelajaran
matematika
3, 7,
11, 15,
19
3, 11,
15, 19
7 5
4 Kebutuhan
Diakui
Keinginan untuk
dihargai, menjadi
lebih dan
keinginan
mengungkapkan
pendapat dalam
proses
pembelajaran
matematika
4, 8,
12, 16,
20
8, 12,
16, 20
4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B4 | 173
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (OPINI)
Petunjuk Pengisian
5. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
6. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
7. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
8. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SS : Sangat Setuju ; S : Setuju ; TS: Tidak Setuju ; STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Berangkat sekolah dengan bersepeda membuat saya
bersemangat dalam belajar
2 Diskusi dalam kelompok membuat saya bosan
3 Belajar kelompok membuat saya lebih berani
berpendapat
4 Saya senang jika pelajaran matematika kosong
5 Berpakaian rapi ketika berangkat sekolah membuat saya
percaya diri
6 Cara pengerjaan soal yang panjang membuat saya malas
7 Saya memilih mengobrol daripada memperhatikan
penjelasan guru
8 Saya bangga ketika mengerjakan soal hingga tuntas
9 Saya tidak mau mengalah dalam diskusi kelompok
10 Ketika guru bertanya, saya memilih diam
11 Belajar kelompok dengan teman yang pandai membuat
saya semangat belajar
12 Kelompok belajar membantu saya memahami materi
matematika
13 Belajar matematika tidak membantu saya memahami
pelajaran lain
14 Saya tidak suka mencontek pekerjaan teman
15 Saya akan membantu teman yang kesulitan dalam belajar
16 Mengumpul tugas tepat waktu membuat saya tertantang
17 Kelas yang tenang membuat saya berkonsentrasi
mengikuti pelajaran
18 Mempersiapkan materi pelajaran terlebih dahulu
membuat saya lebih percaya diri
19 Ketika kelas gaduh, saya merasa terganggu dalam belajar
20 Saya bangga mendapat nilai bagus tanpa mencontek
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B5 | 174
KISI-KISI KUISIONER SIKAP BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
C. FAKTA
No Sikap Indikator
No.
Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam
menerima
pembelajaran
matematika
1, 5,
9, 13,
17
1, 13,
17
9 5 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam
merespon
pembelajaran
matematika
2, 6,
10,
14, 18
2, 14 6 10, 18 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam
mengevaluasi
diri atau
pengetahuan
pada
pembelajaran
matematika
3, 7,
11,
15, 19
3, 11,
15
19 7 5
4 Karakter
Karakter siswa
yang terbentuk
dalam
pembelajaran
matematika
4, 8,
12,
16, 20
8, 12,
16
4 20 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B5 | 175
KUESIONER SIKAP BELAJAR (FAKTA)
Petunjuk Pengisian
5. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
6. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
7. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
8. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SL : Selalu ; S : Sering ; JR: Jarang ; TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL S JR TP
1 Ketika guru menjelaskan materi, saya memperhatikan
dengan serius
2 Ketika guru bertanya, saya berusaha menjawab
3 Saya senang diberi latihan soal matematika
4 Saya merasa tenang ketika mengikuti pelajaran
matematika
5 Ketika bel masuk berbunyi, saya tidak bersemangat
mengikuti pelajaran matematika
6 Tugas yang diberikan guru, saya kerjakan sebisa saya
7 Ketika diberi PR membaca materi, saya tidak
membacanya di rumah
8 Materi yang diberikan di papan tulis, saya catat di buku
catatan
9 Materi yang diberikan di papan tulis, saya catat hal-hal
yang penting saja
10 Ketika kesulitan mengerjakan soal, saya memilih diam
11 Soal yang diberikan guru saya kerjakan dengan teliti
12 Terhadap materi yang belum saya pahami, saya bertanya
pada guru
13 Saya senang diminta membaca buku-buku tentang
matematika
14 Saya menjawab pertanyaan guru ketika guru bertanya
15 Materi yang sulit, saya pelajari secara rutin
16 Ketika teman bertanya tentang kesulitan belajar, saya
berusaha membantu
17 Ketika guru meminta mengeluarkan buku pelajaran, saya
mengeluarkannya dengan segera
18 Saya tidak melaksanakan nasihat guru yang diberikan
kepada saya
19 Ketika ada tawaran les matematika, saya tidak merespon
20 Saya tidak percaya diri mengerjakan soal ulangan
matematika
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B5 | 176
D. OPINI
No Sikap Indikator
No.
Item
No. Item Sikap Jumlah
Positif Netral Negatif
1 Menerima
Sikap siswa
dalam
menerima
pembelajaran
matematika
1, 5,
9, 13,
17
1, 9,
13
5 17 5
2 Merespon
Sikap siswa
dalam merespon
pembelajaran
matematika
2, 6,
10,
14, 18
2, 10,
18
6, 14 5
3 Menilai
Sikap siswa
dalam
mengevaluasi
diri atau
pengetahuan
pada
pembelajaran
matematika
3, 7,
11,
15, 19
7, 11,
15, 19
3 5
4 Karakter
Karakter siswa
yang terbentuk
dalam
pembelajaran
matematika
4, 8,
12,
16, 20
4, 12,
16, 20
8 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B5 | 177
KUESIONER SIKAP BELAJAR (OPINI)
Petunjuk Pengisian
5. Baca dan pahami baik-baik pernyataan-pernyataan pada kuesioner ini.
6. Isilah kuesioner berikut sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, tidak
ada jawaban yang benar atau salah, pilihan/jawaban anda tidak akan
berpengaruh pada nilai akademik anda.
7. Pilihlah alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon diisi tanpa
terlewatkan.
8. Atas bantuan dan kerjasama anda, saya ucapkan terimakasih.
SS : Sangat Setuju ; S : Setuju ; TS: Tidak Setuju ; STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Mengikuti les matematika penting untuk menambah
pemahaman siswa
2 Guru yang menyenangkan membuat saya bersemangat
belajar
3 Mengulang materi di rumah membuat saya tidak mudah
lupa
4 Menyontek saat ulangan membuat saya gelisah
5 Belajar sendiri membuat saya lebih berkonsentrasi
6 Pelajaran dengan ceramah membuat saya bosan
7 Menanyakan hal-hal yang belum jelas akan menambah
pemahaman
8 Saya menyerah ketika tidak bisa mengerjakan soal hingga
selesai
9 Berlatih soal secara rutin meningkatkan pemahaman
10 Pelajaran yang diselingi permainan membuat suasana
lebih santai
11 Kelas yang gaduh mengganggu konsentrasi belajar
12 Saya berusaha membantu teman yang kesulitan belajar
13 Dapat mengerjakan soal hingga tuntas membuat saya
bersemangat
14 Soal PR yang sulit membuat saya malas mengerjakan
15 Belajar kelompok meningkatkan semangat belajar
16 Berpakaian rapi di sekolah meningkatkan kepercayaan
diri
17 Perangai guru yang galak, membuat saya sulit belajar
18 Dapat menjawab pertanyaan dari guru menambah
kepercayaan diri
19 Saya suka belajar matematika meskipun sulit
20 Mendapat nilai ulangan bagus tanpa mencontek membuat
saya bangga
No. Absen : .........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B5 | 178
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
Drs. Sukardjono, M. Pd Theresia Sri Rahayu, S. Pd
P. 963
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C1 | 179
UJI NORMALITAS MOTIVASI BELAJAR
𝑥𝑖 𝑓𝑖 F 𝑆𝑛(𝑥) �̅� s z 𝐹0(𝑥) 𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1) |𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1)|
114 2 2 0,059 146,118 16,066 -2,00 0,0228 0,0360 0,0360
124 1 3 0,088 146,118 16,066 -1,38 0,0838 0,0044 0,0044
126 2 5 0,147 146,118 16,066 -1,25 0,1056 0,0415 0,0415
127 1 6 0,176 146,118 16,066 -1,19 0,117 0,0595 0,0595
130 1 7 0,206 146,118 16,066 -1,00 0,1587 0,0472 0,0472
132 1 8 0,235 146,118 16,066 -0,88 0,1894 0,0459 0,0459
133 1 9 0,265 146,118 16,066 -0,82 0,2061 0,0586 0,0586
134 1 10 0,294 146,118 16,066 -0,75 0,2266 0,0675 0,0675
135 1 11 0,324 146,118 16,066 -0,69 0,2451 0,0784 0,0784
136 1 12 0,353 146,118 16,066 -0,63 0,2643 0,0886 0,0886
141 1 13 0,382 146,118 16,066 -0,32 0,3745 0,0079 0,0079
142 1 14 0,412 146,118 16,066 -0,26 0,3974 0,0144 0,0144
146 2 16 0,471 146,118 16,066 -0,01 0,4960 -0,0254 0,0254
147 1 17 0,500 146,118 16,066 0,05 0,5199 -0,0199 0,0199
148 1 18 0,529 146,118 16,066 0,12 0,5478 -0,0184 0,0184
150 1 19 0,559 146,118 16,066 0,24 0,5948 -0,0360 0,0360
153 2 21 0,618 146,118 16,066 0,43 0,6664 -0,0488 0,0488
156 2 23 0,676 146,118 16,066 0,62 0,7324 -0,0559 0,0559
159 1 24 0,706 146,118 16,066 0,80 0,7881 -0,0822 0,0822
160 2 26 0,765 146,118 16,066 0,86 0,8051 -0,0404 0,0404
161 1 27 0,794 146,118 16,066 0,93 0,8238 -0,0297 0,0297
164 1 28 0,824 146,118 16,066 1,11 0,8665 -0,0430 0,0430
165 4 32 0,941 146,118 16,066 1,18 0,8810 0,0602 0,0602
167 1 33 0,971 146,118 16,066 1,30 0,9032 0,0674 0,0674
168 1 34 1,000 146,118 16,066 1,36 0,9131 0,0869 0,0869
dmaks = 0,0886
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C2 | 180
UJI NORMALITAS SIKAP BELAJAR
𝑥𝑖 𝑓𝑖 F 𝑆𝑛(𝑥) �̅� s z 𝐹0(𝑥) 𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1) |𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1)|
115 1 1 0,029 144,294 14,733 -1,99 0,0233 0,0061 0,0061
117 1 2 0,059 144,294 14,733 -1,85 0,0322 0,0266 0,0266
118 1 3 0,088 144,294 14,733 -1,78 0,0375 0,0507 0,0507
125 2 5 0,147 144,294 14,733 -1,31 0,0951 0,0520 0,0520
126 1 6 0,176 144,294 14,733 -1,24 0,1075 0,0690 0,0690
131 1 7 0,206 144,294 14,733 -0,90 0,1841 0,0218 0,0218
132 1 8 0,235 144,294 14,733 -0,83 0,2033 0,0320 0,0320
136 1 9 0,265 144,294 14,733 -0,56 0,2877 -0,0230 0,0230
140 1 10 0,294 144,294 14,733 -0,29 0,3859 -0,0918 0,0918
141 1 11 0,324 144,294 14,733 -0,22 0,4129 -0,0894 0,0894
142 2 13 0,382 144,294 14,733 -0,16 0,4364 -0,0540 0,0540
143 1 14 0,412 144,294 14,733 -0,09 0,4641 -0,0523 0,0523
144 3 17 0,500 144,294 14,733 -0,02 -0,4920 0,9920 0,9920
145 2 19 0,559 144,294 14,733 0,05 0,5199 0,0389 0,0389
148 1 20 0,588 144,294 14,733 0,25 0,5987 -0,0105 0,0105
150 1 21 0,618 144,294 14,733 0,39 0,6517 -0,0341 0,0341
152 1 22 0,647 144,294 14,733 0,52 0,6985 -0,0514 0,0514
153 2 24 0,706 144,294 14,733 0,59 0,7224 -0,0165 0,0165
154 5 29 0,853 144,294 14,733 0,66 0,7454 0,1075 0,1075
155 1 30 0,882 144,294 14,733 0,73 0,7673 0,1151 0,1151
157 1 31 0,912 144,294 14,733 0,86 0,8051 0,1067 0,1067
162 1 32 0,941 144,294 14,733 1,20 0,8849 0,0563 0,0563
169 1 33 0,971 144,294 14,733 1,68 0,9535 0,0171 0,0171
182 1 34 1,000 144,294 14,733 2,56 0,9948 0,0052 0,0052
dmaks = 0,1151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C3 | 181
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR
𝑥𝑖 𝑓𝑖 F 𝑆𝑛(𝑥) �̅� s z 𝐹0(𝑥) 𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1) |𝑆𝑛(𝑥1) − 𝐹0(𝑥1)|
12 2 2 0,059 36,265 24,096 -1,01 0,1562 -0,0974 0,0974
13 1 3 0,088 36,265 24,096 -0,97 0,1660 -0,0778 0,0778
15 1 4 0,118 36,265 24,096 -0,88 0,1894 -0,0718 0,0718
16 2 6 0,176 36,265 24,096 -0,84 0,2005 -0,0240 0,0240
17 2 8 0,235 36,265 24,096 -0,80 0,2119 0,0234 0,0234
19 1 9 0,265 36,265 24,096 -0,72 0,2358 0,0289 0,0289
20 1 10 0,294 36,265 24,096 -0,67 0,2514 0,0427 0,0427
21 2 12 0,353 36,265 24,096 -0,63 0,2643 0,0886 0,0886
23 2 14 0,412 36,265 24,096 -0,55 0,2912 0,1206 0,1206
24 2 16 0,471 36,265 24,096 -0,51 0,3050 0,1656 0,1656
26 1 17 0,500 36,265 24,096 -0,43 0,3336 0,1664 0,1664
28 1 18 0,529 36,265 24,096 -0,34 0,3669 0,1625 0,1625
30 2 20 0,588 36,265 24,096 -0,26 0,3974 0,1908 0,1908
32 1 21 0,618 36,265 24,096 -0,18 0,4286 0,1890 0,1890
35 1 22 0,647 36,265 24,096 -0,05 0,4801 0,1670 0,1670
37 1 23 0,676 36,265 24,096 0,03 0,5120 0,1645 0,1645
42 1 24 0,706 36,265 24,096 0,24 0,5948 0,1111 0,1111
46 1 25 0,735 36,265 24,096 0,40 0,6554 0,0799 0,0799
54 1 26 0,765 36,265 24,096 0,74 0,7704 -0,0057 0,0057
55 1 27 0,794 36,265 24,096 0,78 0,7823 0,0118 0,0118
56 1 28 0,824 36,265 24,096 0,82 0,7939 0,0296 0,0296
57 1 29 0,853 36,265 24,096 0,86 0,8051 0,0478 0,0478
58 1 30 0,882 36,265 24,096 0,90 0,8159 0,0665 0,0665
71 1 31 0,912 36,265 24,096 1,44 0,9251 -0,0133 0,0133
88 1 32 0,941 36,265 24,096 2,15 0,9842 -0,0430 0,0430
96 1 33 0,971 36,265 24,096 2,48 0,9934 -0,0228 0,0228
99 1 34 1,000 36,265 24,096 2,60 0,9953 0,0047 0,0047
dmaks = 0,1908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C4 | 182
KOEFISIEN KORELASI MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
No. Siswa X Y 𝑋2 𝑌2 X x Y
1 132 23 17424 529 3036
2 133 13 17689 169 1729
3 135 20 18225 400 2700
4 160 42 25600 1764 6720
5 147 21 21609 441 3087
6 153 58 23409 3364 8874
7 146 88 21316 7744 12848
8 167 71 27889 5041 11857
9 153 56 23409 3136 8568
10 161 28 25921 784 4508
11 141 12 19881 144 1692
12 165 54 27225 2916 8910
13 126 16 15876 256 2016
14 168 16 28224 256 2688
15 164 24 26896 576 3936
16 165 99 27225 9801 16335
17 150 24 22500 576 3600
18 165 32 27225 1024 5280
19 134 37 17956 1369 4958
20 127 15 16129 225 1905
21 148 23 21904 529 3404
22 114 19 12996 361 2166
23 130 30 16900 900 3900
24 159 12 25281 144 1908
25 156 46 24336 2116 7176
26 146 57 21316 3249 8322
27 160 96 25600 9216 15360
29 142 30 20164 900 4260
30 156 35 24336 1225 5460
31 114 17 12996 289 1938
32 126 26 15876 676 3276
33 124 17 15376 289 2108
34 136 21 18496 441 2856
35 165 55 27225 3025 9075
JUMLAH 4968 1233 734430 63875 186456
𝜌𝑋𝑌 =34(186456)−(4968)(1233)
√{34(734430)−(4968)2}{34(63875)−(1233)2} = 0,4926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C5 | 183
KOEFISIEN KORELASI SIKAP BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
No. Siswa X Y 𝑋2 𝑌2 X x Y
1 154 23 23716 529 3542
2 143 13 20449 169 1859
3 142 20 20164 400 2840
4 154 42 23716 1764 6468
5 154 21 23716 441 3234
6 148 58 21904 3364 8584
7 144 88 20736 7744 12672
8 157 71 24649 5041 11147
9 153 56 23409 3136 8568
10 169 28 28561 784 4732
11 125 12 15625 144 1500
12 141 54 19881 2916 7614
13 115 16 13225 256 1840
14 155 16 24025 256 2480
15 144 24 20736 576 3456
16 182 99 33124 9801 18018
17 152 24 23104 576 3648
18 145 32 21025 1024 4640
19 136 37 18496 1369 5032
20 126 15 15876 225 1890
21 145 23 21025 529 3335
22 118 19 13924 361 2242
23 131 30 17161 900 3930
24 154 12 23716 144 1848
25 150 46 22500 2116 6900
26 140 57 19600 3249 7980
27 162 96 26244 9216 15552
29 142 30 20164 900 4260
30 153 35 23409 1225 5355
31 117 17 13689 289 1989
32 125 26 15625 676 3250
33 132 17 17424 289 2244
34 144 21 20736 441 3024
35 154 55 23716 3025 8470
JUMLAH 4906 1233 715070 63875 184143
𝜌𝑋𝑌 =34(184143)−(4906)(1233)
√{34(715070)−(4906)2}{34(63875)−(1233)2} = 0,5316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D1 | 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D1 | 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D1 | 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D1 | 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D2 | 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D2 | 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D2 | 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D2 | 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D3 | 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D3 | 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D3 | 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D3 | 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran E1 | 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran E1 | 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran E1 | 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran E1 | 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran E1 | 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI