117
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN FAKTOR LAIN TERHADAP KONSUMSI AIR MINUM PADA MAHASISWA FKM UI TAHUN 2012 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademis Sarjana Gizi DIKA ANING DIYANI 0806460755 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS INDONESIA JULI 2012 Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN

FAKTOR LAIN TERHADAP KONSUMSI AIR MINUM PADA

MAHASISWA FKM UI TAHUN 2012

SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademis

Sarjana Gizi

DIKA ANING DIYANI

0806460755

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

UNIVERSITAS INDONESIA

JULI 2012

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

v Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmatNya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘Hubungan Pengetahuan,

Aktivitas Fisik, dan Faktor Lain terhadap Konsumsi Air Minum pada mahasiswa

FKM UI Tahun 2012’. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Gizi pada Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia. Pada kesempatan kali ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Pembimbing Akademik penulis, Ibu Triyanti, SKM, MSc yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan penjelasan selama pembuatan

proposal.

2. Ir. Asih Setiarini, MSc dan Iih Supiasih, SKM, MARS yang telah

meluangkan waktunya untuk menjadi penguji dan saran yang diberikan

untuk penyelesaian tulisan ini.

3. Ketua Departemen Gizi, yaitu Prof. Kusharisupeni, dr, Msc, DR. yang

telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat UI yang telah

memberikan bekal ilmu dan bantuan akademik selama ini.

5. Orangtua penulis, Karyadi, S.Pd dan karyani yang selalu memberikan

dukungan baik materi, moral dan doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini. Serta adikku, Muhammad Akhmal Dwi

Cahyadi yang selalu memberikan keceriaan di tengah pembuatan skripsi

ini.

6. Teman se-pembimbing akademik : Vicky Riyana, Fiky Rahayu, Amanda

Graciela, Ranti K Susilo, Kartika, Satrio, Nina, dan Choirunnisa atas kerja

sama dan semangat yang diberikan selama pembuatan skripsi ini.

7. Sahabat penulis Vidia Nuarista, Hayyu Sari, Luh Anggi, Dita Anitya, Suci

Anggraini yang telah membantu penulis mengumpulkan data di tengah

kesibukan mereka membuat skripsi.

8. Teman Baik penulis, Tri Okta dan Afiatul Rahmi yang memberikan

semangat tersendiri saat penulis merasa putus asa di tengah pengerjaan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

vi

Universitas Indonesia

skripsi ini. Teman tempat saling bertukar pendapat dan berbagi keceriaan

setiap minggunya.

9. Teman-teman Program Studi Gizi FKM UI 2008 dan teman-teman FKM

UI angkatan 2008, atas persahabatan dan pengalaman berharga yang

penulis dapatkan di FKM UI

10. Karyawan Pusat Info Kesehatan Masyarakat FKM UI dan Perpustakaan

Universitas Indonesia yang telah mendukung dalam pencarian referensi

dalam penulisan skripsi

11. Semua pihak yang telah berjasa dan tidak dapat disebutkan namanya satu

per satu.

Penulis sadar bahwa skripsi ini kurang dari sempurna, sehingga penulis

bersedia diberikan saran dan masukan yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi ini. Atas perhatian yang diberikan, penulis mengucapkan

terima kasih.

Depok, Juli 2012

Penulis

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

viii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama Mahasiswa : Dika Aning Diyani

NPM : 0806460755

Program Studi : Gizi

Judul : Hubungan Pengetahuan, Aktivitas Fisik, dan Faktor Lain terhadap

Konsumsi Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Air merupakan salah satu unsur penting tubuh dan salah satu zat gizi makro selain

karbohidrat, lemak, dan protein. Namun, air sering dilupakan sehingga tanpa disadari banyak

remaja yang mengalami dehidrasi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan aktivitas fisik, pengetahuan dan faktor lainnya dengan konsumsi air putih pada

mahasiswa FKM UI. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan

pada bulan April 2012 di FKM UI dengan total sampel 123 orang yang diambil dengan

simpel random sampling. Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden

(jenis kelamin, uang saku, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan luas permukaan

tubuh), pengetahuan, kebiasaan, cara mendapatkan air minum, dan aktivitas fisik. Konsumsi

air minum diperoleh dengan pengisian FFQ semi kuantitatif sementara variabel lainnya

diperoleh dengan pengisian kuesioner. Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian

dengan rumus Du Bois antara berat badan yang diambil dengan timbangan seca dan tinggi

badan yang diambil dengan microtoise. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square.

Terdapat 49,6% responden yang konsumsi air minumnya masih kurang dengan rata-rata

minum 2.233 ml/hari. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsumsi air minum

mempunyai hubungan signifikan dengan aktivitas fisik, kebiasaan minum dan pengetahuan.

Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik

sehingga dapat menyadari pentingnya air bagi tubuh.

Kata kunci : Konsumsi air minum, mahasiswa, pengetahuan,

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

ix Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Dika Aning Diyani

NPM : 0806460755

Study Program : Nutrition

Title : The Relationship of Knowledge, Physical Activity, and

Other Factors on Drinking Water Consumption in FKM

UI Students in 2012

Water is one important element of the body and one of the macro nutrients

other than carbohydrates, fats, and proteins. However, water is often forgotten that

many teens who unwittingly mild dehydration. The purpose of this study was to

determine the relationship of physical activity, knowledge and other factors with

the consumption of water in FKM UI students. The study design was cross

sectional. The experiment was conducted in April 2012 in FKM UI with total

sample 123 people are taken by simple random sampling. Independent variables

taken are the characteristics of the respondents (gender, allowances, parental

education, parental employment, and body surface area), knowledge, habits, how

to get drinking water, and physical activity. Consumption of drinking water is

obtained by semi-quantitative FFQ while the other variables obtained by filling a

questionnaire. Body surface area obtained from the multiplication formula of Du

Bois weight taken with Seca scales and height are taken with microtoise. Bivariat

analysis is carried out by chi square test. There were 49.6% of respondents still

lack drinking water consumption by an average drink 2233 ml / day. The results

of statistical tests indicate that the consumption of drinking water has a significant

relationship with physical activity, drinking habits and knowledge. Students are

expected to increase the knowledge of good and drinking habits so as to realize

the importance of water for the body.

Key words: drinking water consumption, students, knowledge

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

x Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH......................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Pertanyaan Penelitian............................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

1.6 Ruang Lingkup ..................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 7

2.1 Air ........................................................................................................ 7

2.1.1 Fungsi Air .............................................................................. 7

2.1.2 Distribusi Air Dalam Tubuh ................................................... 8

2.1.3 Keseimbangan Cairan............................................................. 9

2.1.4 Kebutuhan Air ........................................................................ 11

2.1.5 Jenis Minuman yang dianjurkan ............................................. 12

2.1.5 Efek Ketidakseimbangan Cairan ............................................. 13

2.2 Penilaian Konsumsi Makan .................................................................. 15

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi ....................................... 16

2.3.1 Jenis Kelamin ......................................................................... 16

2.3.2 Umur ...................................................................................... 17

2.3.3 Pengetahuan ........................................................................... 18

2.3.4 Aktivitas Fisik ........................................................................ 18

2.3.5 Persen Lemak Tubuh .............................................................. 19

2.3.6 Tingkat Pendidikan ................................................................ 20

2.3.7 Luas Permukaan Tubuh .......................................................... 20

2.3.8 Ekonomi ................................................................................ 21

2.3.9 Ketersediaan........................................................................... 22

2.3.10 Konsumsi Makanan .............................................................. 22

2.3.11 Kebiasaan Minum ................................................................ 24

2.3.12 Musim .................................................................................. 24

2.4 Remaja ................................................................................................. 24

2.5 Kerangka Teori ..................................................................................... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS . 27

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 27

3.2 Definisi Operasional ............................................................................ 29

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xi

Universitas Indonesia

3.3 Hipotesis .............................................................................................. 32

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 33

4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 33

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 33

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 33

4.3.1 Populasi Penelitian ................................................................. 33

4.3.2 Sampel Penelitian ................................................................... 34

4.4 Pengumpulan Data ................................................................................ 35

4.4.1 Sumber dan Jenis Data ........................................................... 35

4.4.2 Instrumen Penelitian ............................................................... 36

4.4.3 Cara Pengumpulan Data ......................................................... 36

4.5 Pengolahan Data ................................................................................... 36

4.5.1 Pengolahan Data Pengetahuan ................................................ 36

4.5.2 Pengolahan Data Antropometri............................................... 36

4.5.3 Pengolahan Data Aktivitas Fisik ............................................. 37

4.5.4 Pengolahan Data FFQ ............................................................ 38

4.6 Manajemen Data ................................................................................... 38

4.7 Analisis Data ........................................................................................ 39

4.7.1 Analisis Data Univariat .......................................................... 39

4.7.2 Analisis Data Bivariat ............................................................ 39

BAB 5 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 40

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 40

5.2 Hasil Analisis Univariat ....................................................................... 41

5.2.1 Gambaran Konsumsi Air Minum ........................................... 42

5.2.2 Gambaran Karakteristik Responden....................................... 43

5.2.3 Gambaran Aktivitas Fisik ...................................................... 50

5.2.4 Gambaran Kebiasaan Minum ................................................ 51

5.2.5 Gambaran Pengetahuan ......................................................... 52

5.2.6 Gambaran Cara Mendapatkan Air Minum ............................. 53

5.3 Hasil Analisis Bivariat ......................................................................... 54

5.3.1 Hubungan Karakteristik Responden dengan Konsumsi Air

Minum ................................................................................. 54

5.3.2 Hubungan Aktivitas Fisik Responden dengan Konsumsi Air

Minum ................................................................................. 58

5.3.3 Hubungan Kebiasaan Responden dengan Konsumsi Air

Minum ................................................................................. 58

5.3.4 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Konsumsi Air

Minum ................................................................................. 59

5.3.5 Hubungan Cara Mendapatkan Air Minum dengan Konsumsi

Air Minum ........................................................................... 60

BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................... 61

6.1 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 61

6.2 Gambaran Konsumsi Air Minum ......................................................... 61

6.3 Hubungan Karakteristik Responden dengan Konsumsi Air Minum ...... 63

6.3.1 Hubungan Jenis Kelamin dengan Konsumsi Air Minum ........ 63

6.3.2 Hubungan Luas Permukaan dengan Konsumsi Air Minum .... 64

6.3.3 Hubungan Pendidikan Orangtua dengan Konsumsi Air

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xii

Universitas Indonesia

Minum ................................................................................. 65

6.3.4 Hubungan Pekerjaan Orangtua dengan Konsumsi Air Minum66

6.3.5 Hubungan Uang Saku dengan Konsumsi Air Minum ............. 67

6.4 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Konsumsi Air Minum ..................... 67

6.5 Hubungan Kebiasaan dengan Konsumsi Air Minum ............................ 69

6.6 Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Air Minum ........................ 70

6.7 Hubungan Cara Mendapatkan Air Minum dengan Konsumsi Air

Minum ................................................................................................. 72

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 73

7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 73

7.2 Saran ................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.2 Keseimbangan Air ............................................................................. 10

Tabel 2.3 Kehilangan air tubuh dan akibatnya ................................................... 14

Tabel 2.4 Luas Permukaan (m2) untuk berbagai tinggi dan berat badan ............. 21

Tabel 2.5 Kandungan Air di beberapa jenis makanan ........................................ 23

Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Konsumsi Air Minum Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012 .......................................................................... 42

Tabel 5.2 Distribusi Konsumsi Air berdasarkan Jenis Minuman ......................... 42

Tabel 5.3 Distribusi Responden menurut Usia .................................................... 43

Tabel 5.4 Distribusi Responden menurut Jurusan ............................................... 44

Tabel 5.5 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 44

Tabel 5.6 Distribusi Responden berdasarkan Luas Permukaan Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012 ................................................................................... 45

Tabel 5.7 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Terakhir Ayah

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ........................................................ 46

Tabel 5.8 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Ayah

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ........................................................ 46

Tabel 5.9 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Ibu Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012 .......................................................................... 47

Tabel 5.10 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 47

Tabel 5.11 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ayah Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012 .......................................................................... 48

Tabel 5.12 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Ayah Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012 ................................................................................... 48

Tabel 5.13 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012 .......................................................................... 49

Tabel 5.14 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 49

Tabel 5.15 Distribusi Responden berdasarkan Uang Jajan Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 50

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xiv

Universitas Indonesia

Tabel 5.16 Distribusi Responden berdasarkan Aktivitas Fisik Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 51

Tabel 5.17 Distribusi Responden berdasarkan Kebiasaan Minum Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012 ................................................................................... 51

Tabel 5.18 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Mahasiswa FKM UI

Tahun 2012 ........................................................................................ 53

Tabel 5.19 Distribusi Persentase Jawaban Benar dan Salah pada Soal Pengetahuan

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ........................................................ 53

Tabel 5.20 Distribusi Responden berdasarkan Cara Mendapatkan Air Minum

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ........................................................ 53

Tabel 5.21 Distribusi Responden menurut Kategori Jenis Kelamin dan Konsumsi

Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ............................. 54

Tabel 5.22 Distribusi Responden Menurut Luas Permukaan dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 55

Tabel 5.23 Distribusi Responden menurut Pendidikan Ayah dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 55

Tabel 5.24 Distribusi Responden menurut Pendidikan Ibu dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 56

Tabel 5.25 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Ayah dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 56

Tabel 5.26 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Ibu dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 57

Tabel 5.27 Distribusi Responden menurut Uang Saku dan Konsumsi Air Minum

pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012................................................ 57

Tabel 5.28 Distribusi Responden menurut Aktivitas Fisik dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ................................... 58

Tabel 5.29 Distribusi Responden menurut Kebiasaan dan Konsumsi Air Minum

pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012................................................ 59

Tabel 5.30 Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Konsumsi Air Minum

pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012................................................ 59

Tabel 5.31 Distribusi Responden menurut Cara Mendapatkan Air Minum dan

Konsumsi Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012 ............. 60

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xv

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Alur Normal Masukan Cairan Tubuh dan Mekanisme

Pengeluarannya ..................................................................................10

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

xvi Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur penting tubuh dan salah satu zat gizi makro

selain karbohidrat, lemak, dan protein. Manusia bisa bertahan berminggu-minggu

tidak makan, namun manusia tidak bisa hidup jika tidak minum walau hanya

beberapa hari saja (Wardlaw, 2007).

Namun, konsumsi air sering disepelekan begitu saja. Padahal menurut

Howard Falks, seorang ahli kegemukan, kurang cukup minum air bisa

menyebabkan kelebihan lemak pada tubuh, akibat lainnya adalah pertumbuhan

dan kesehatan otot menjadi kurang normal, kurang efisiennya fungsi pencernaan

dan organ, racun dalam tubuh akan bertambah dan timbul rasa sakit pada otot

serta persendian (Cahanar dan Suhandar, 2006). Jika terus menerus kurang cukup

minum, bisa menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi bisa melemahkan anggota gerak,

hipotonia, hipotensi, dan takikardia, kesulitan berbicara, bahkan terkadang juga

sampai pingsan (Je´quier dan Constant, 2009). Dehidrasi yang terjadi terus

menerus juga bisa meningkatkan resiko penyakit batu ginjal, infeksi saluran

kencing, kanker usus besar, konstipasi, obesitas, stroke pembuluh darah otak, dan

gangguan lain (Permanasari, 2010). Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas

(AS) menambahkan bahwa pengentalan darah yang terjadi akibat kekurangan

minum membuat aliran darah menjadi berat. Hal tersebut merupakan awal dari

timbulnya stroke (Cahanar dan Suhandar, 2006). Tubuh akan mencapai batasnya

saat 20% air dalam tubuh hilang, saat itulah semua organ dalam tubuh tidak akan

bekerja dan bisa berakibat pada kematian (Rinzler, 2006).

Sebaliknya, bila terlalu banyak mengkonsumsi air juga akan berdampak

tidak baik. Efek samping yang mungkin timbul akibat minum air dalam jumlah

terlalu banyak adalah timbul rasa mual. Selain itu konsumsi air yang berlebih akan

mempengaruhi keseimbangan elektrolit, yang bisa mengakibatkan tubuh tidak

berfungsi dengan baik. Efek lain yang muncul antara lain ginjal tidak akan bisa

mengeluarkan air dalam tubuh yang berlebih tersebut, selain itu akan timbul sakit

kepala, pandangan akan mengabur, kejang dan juga bisa menimbulkan kematian

(Wardlaw, 2007).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

2

Sebuah penelitian di Brazil, mendapatkan hasil yaitu sebesar 22% pada atlet

remaja ternyata masih mengkonsumsi air di bawah jumlah yang cukup (Sousa,

2007). Penelitian lain di Hongkong menunjukkan hasil bahwa 50% subjek

penelitian minum air kurang dari 8 gelas, dan bahkan 30% di antaranya minum

kurang dari 5 gelas. Survei serupa juga dilakukan di Singapura yang dilakukan

Polytechnic dan Asian Food Informat ion Centre yang menunjukkan sebagian

besar remaja umur 15-24 tahun tidak minum dalam jumlah yang cukup. Rata-rata

laki-laki minum 6 gelas air per hari, sementara perempuan minum 6-7 gelas per

hari, masih kurang dari jumlah yang dianjurkan yaitu 2 liter per hari atau setara

dengan 8 gelas per hari (Briawan et al, 2011).

Penelitian di Indonesia yang dilakukan pada remaja SMA di Bogor

mendapatkan hasil sebesar 37,3% remaja yang minum kurang dari 8 gelas per hari

(Briawan, Sedayu dan Ekayanti, 2011). Selain pada remaja SMA, penelitian

mengenai konsumsi air juga dilakukan di kalangan mahasiswa yang memperoleh

hasil bahwa sebesar 61% mahasiswa masih kurang mengonsumsi air minum

(Rosmaida, 2011).

Kebutuhan air seseorang tergantung dari aktivitas. Pada orang dewasa

kebutuhan air akan meningkat menjadi 2,5 L untuk sedentary activity dan 3,2 L

untuk aktivitas fisik sedang, Sementara orang dewasa yang aktivitas fisiknya lebih

tinggi dan tinggal di lingkungan panas membutuhkan 6 L (Sawka et al, 2005).

Pengetahuan merupakan aspek penting yang mempengaruhi terbentuknya

tindakan seseorang termasuk dalam konsumsi air minum. Banyak penelitian yang

telah membuktikan hubungan antara pengetahuan dan konsumsi air antara lain

penelitian AFIC (1998), Hardinsyah, et al (2008), Rosmaida (2011) dan Sedayu

(2008).

Kebutuhan air seseorang juga bergantung pada berbagai hal salah satunya

jenis kelamin. Menurut data Asian Food Information Centre (2000), perempuan

hanya meminum 5-6 gelas cairan per hari sementara laki-laki minum 6-8 gelas per

hari. Data ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Krant dan Graubard (2010)

yang meneliti total intake cairan pada anak-anak dan remaja di Amerika Serikat

tahun 2005-2006, bahwa intake total cairan laki-laki lebih banyak daripada

perempuan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

3

Penentuan kebutuhan air untuk orang sehat juga dapat didasarkan pada luas

permukaan tubuh (Proboprastowo dan Dwiriyani, 2004). Hal lain yang lebih

banyak dan lebih sering mempengaruhi keinginan untuk minum dibandingkan

dengan adaptasi fisiologi adalah kebiasaan (Primana, 2009 dalam Rachma, 2009).

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh The Indonesian

Regional Hydration Study (THIRST) tahun 2008 yang mendapatkan hasil bahwa

responden yang mengalami dehidrasi ringan lebih banyak terjadi pada kelompok

usia remaja (49,5%) sementara kelompok dewasa sebesar 42,5%. Padahal usia

remaja dan dewasa adalah usia yang produktif yang masih mengalami proses

pertumbuhan dan di usia tersebut aktivitas fisik sedang dalam tahap yang tinggi

sehingga membutuhkan zat gizi yang cukup sesuai kebutuhan. Jika gangguan

akibat kekurangan konsumsi air minum terjadi terus menerus dapat

mengakibatkan kurang konsentrasi dan mempengaruhi prestasi belajar.

Hampir sepertiga populasi di Indonesia adalah remaja dan dewasa, maka

pencegahan terhadap dehidrasi sangat penting dilakukan. Semakin dini

pencegahan, maka kondisi kesehatan usia produktif ini juga akan lebih baik, yang

nantinya menghasilkan kemampuan fisik, mental, stamina dan kesehatan yang

lebih baik. Alasan dipilihnya mahasiswa FKM UI sebagai responden karena

mahasiswa FKM UI memenuhi beberapa syarat antara lain mahasiswa FKM

memiliki berat badan dan tinggi badan yang beragam, berasal dari kalangan sosial

ekonomi yang beragam, selain itu tempat mereka tinggal saat ini juga beragam

sehingga pemilihan tempat penelitian di FKM UI dirasa sesuai.

1.2 Rumusan Masalah

Air merupakan salah satu unsur penting tubuh dan merupakan salah satu zat

gizi makro. Namun, konsumsi air lebih sering dilupakan dibandingkan zat gizi

makro lainnya. Konsumsi cairan yang kurang dapat menyebabkan

ketidakseimbangan cairan yang dapat mengakibatkan buruknya performa fisik,

stamina, kesehatan dan pikiran.

Dari penelitian THIRST pada tahun 2008, menunjukkan bahwa pada

kalangan remaja terdapat 49,5% yang mengalami dehidrasi ringan. Sementara

penelitian lain menyebutkan bahwa prevalensi konsumsi air yang kurang pada

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

4

siswa SMA adalah sebesar 37,3% siswa dan pada mahasiswa sebesar 61%. Untuk

mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan besarnya prevalensi remaja

yang konsumsi airnya kurang, maka pada penelitian ini meneliti lebih lanjut

mengenai konsumsi air minum di kalangan remaja pada mahasiswa FKM UI.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, pertanyaan penelitian yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran konsumsi air minum pada mahasiswa FKM UI ?

2. Bagaimana gambaran karakteristik mahasiswa FKM UI (jenis kelamin,

luas permukaan tubuh, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,

uang saku) ?

3. Bagaimana gambaran aktivitas fisik mahasiswa FKM UI ?

4. Bagaimana gambaran cara mendapatkan air minum mahasiswa FKM UI ?

5. Bagaimana gambaran pengetahuan gizi terkait air pada mahasiswa FKM

UI ?

6. Bagaimana gambaran kebiasaan terkait minum pada mahasiswa FKM UI ?

7. Adakah hubungan antara karakteristik responden dan konsumsi air minum

pada mahasiswa FKM UI ?

8. Adakah hubungan antara aktivitas fisik dan konsumsi air minum pada

pada mahasiswa FKM UI ?

9. Adakah hubungan cara mendapatkan air minum dan konsumsi air minum

pada mahasiswa FKM UI ?

10. Adakah hubungan pengetahuan gizi terkait air dengan konsumsi air

minum pada mahasiswa FKM UI ?

11. Adakah hubungan antara kebiasaan terkait dengan minum dengan

konsumsi air minum pada mahasiswaFKM UI ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui hubungan aktivitas fisik, pengetahuan dan faktor lainnya

dengan konsumsi air minum pada mahasiswa FKM UI.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

5

Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran konsumsi air minum pada mahasiswa FKM UI.

2. Mengetahui gambaran karakteristik mahasiswa FKM UI (jenis kelamin,

luas permukaan tubuh, tingkat pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua,

dan uang saku).

3. Mengetahui gambaran aktivitas fisik mahasiswa FKM UI.

4. Mengetahui gambaran kebiasaan terkait minum pada mahasiswa FKM UI.

5. Mengetahui gambaran cara mendapatkan air minum pada mahasiswa FKM

UI.

6. Mengetahui gambaran pengetahuan gizi terkait air pada mahasiswa FKM

UI.

7. Mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan konsumsi air

minum.

8. Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan konsumsi air minum.

9. Mengetahui hubungan antara kebiasaan minum dengan konsumsi air

minum.

10. Mengetahui hubungan cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air

minum.

11. Mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dengan konsumsi air

minum.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan remaja

tentang konsumsi air dengan benar serta dapat meningkatkan kesadaran

mereka akan pentingnya konsumsi air dengan benar sehingga perilaku

mereka ikut berubah. Selain itu responden yang terlibat dapat

memberitahukan informasi ini kepada teman-teman mereka lainnya yang

bukan responden sehingga sedikit demi sedikit dapat merumah perilaku

konsumsi air mereka.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

6

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dari penelitian ini dapat mendorong peneliti lain untuk

meneliti tentang konsumsi air yang saat ini masih sedikit jumlahnya. Lebih

jauh lagi agar bisa mengembangkan penelitian serupa mengenai konsumsi

air yang dihubungkan dengan hal lainnya seperti penyakit ginjal, kanker,

atau jantung.

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini menggunakan desian penelitian cross-sectional (potong

lintang) yaitu untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, pengetahuan, dan faktor

lainnya dengan konsumsi air minum pada mahasiswa Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2012. Subyek dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2009,

2010, dan 2011. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kecenderungan konsumsi

air minum pada usia remaja yang merupakan usia produktif dan masih mengalami

pertumbuhan ditambah lagi pada usia tersebut aktivitas fisiknya cenderung tinggi

sehingga kebutuhan zat gizi yang diperlukan jumlahnya harus cukup.

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April 2012 di Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Pengambilan data dilakukan dengan pengisisan kuesioner, dan FFQ

serta dilakukan pula pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui

luas permukaan tubuh respoden. Pada penelitian ini juga dibantu dengan

perangkat lunak dalam menganalisis data.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

7 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan komponen terbesar yang menyusun tubuh manusia, sekitar

50-70% dari berat badan manusia terdiri dari air. Sebesar 73% dari jaringan bebas

lemak tersusun dari air sementara pada jaringan adiposa mengandung air sekitar

20% (Wardlaw dan Hampl, 2007).

2.1.1 Fungsi Air

Air mempunyai beberapa fungsi dalam proses vital tubuh, antara lain :

a) Pelarut dan alat angkut

Pelarut adalah fungsi utama air di dalam tubuh. Karena

kemampuannya yang unik, sebagai pelarut, air menjadi medium yang

mudah dan cocok untuk mengangkut zat gizi ke sel-sel tubuh dan untuk

membuang sisa metabolisme. Tanpa adanya mekanisme yang cocok dan

efisien tersebut, makanan untuk sel tidak mungkin dapat terangkut. (Stare

and McWilliams, 1984).

b) Reaktan

Air merupakan reaktan yang berpartisipasi langsung dalam

berbagai reaksi yang berbeda pada tubuh. Selama reaksi berlangsung,

molekul air cenderung lebih sering berpisah dan menyumbangkan atom

hydrogen, ion hydrogen, atom oksigen, ion oksida, gugus hidroksil, atau

ion hidroksida untuk reaktan lain pada reaksi tersebut. Misalnya pada

reaksi hidrolisis molekul yang lebih besar seperti polisakarida, lemak dan

protein dengan air. Molekul yang lebih besar dibagi menjadi molekul-

molekul yang lebih kecil. Selama reaksi hidrolisis, atom hydrogen yang

berasal dari molekul air melekat pada salah satu produk paling kecil dari

reaksi, sementara kelompok hidroksil yang mengandung atom-atom yang

tersisa dari molekul air asli melekat pada produk lain dari reaksi (Guthrie

dan Picciano, 1995).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

8

Universitas Indonesia

c) Pelumas

Air merupakan salah satu jenis cairan yang bertindak sebagai

pelumas di beberapa bagian tubuh terutama sendi, di mana cairan synovial

membuat pergerakan semakin mudah dan meminimalkan keausan tulang

(Guthrie dan Picciano, 1995).Sifat air yang tidak mudah mampat ditambah

dengan sifat yang mengalir memungkinkan untuk air menjadi bantalan

pergerakan sendi dan memudahkan gerakan. Contoh lainnya adalah pada

saat mengunyah dan menelan makanan. Air liur yang tersusun dari air,

melumasi makanan di mulut sehingga membantu proses menelan. (Stare

dan McWilliams, 1981).

d) Fasilitator Pertumbuhan

Sebagai bagian dari jaringan tubuh yang diperlukan untuk

pertumbuhan, air juga berfungsi sebagai zat pembangun (Almatsier, 2004).

e) Pengatur Suhu

Suhu tubuh harus selalu dijaga untuk mempertahankan hidup dan

air memegang peran penting dalam hal ini. Kelebihan panas pada tubuh

dapat dicegah dengan penguapan air melalui kulit. Proses pengeluaran air

dari dalam tubuh terjadi terus menerus, kecuali dalam beberapa situasi

yang berbeda misalnya tergantung dari lingkungan dan aktivitas otot. Saat

di dalam ruangan pun proses penguapan tetap terjadi namun sering kali

tidak disadari dan biasanya cairan yang keluar bisa sampai secangkir atau

lebih per hari. Tentu saja pada lingkungan yang panas dan aktivitas fisik

yang tinggi, cairan yang keluar akan lebih banyak karena tubuh harus

mempertahankan suhu tubuhnya (Almatsier, 2004).

f) Peredam Benturan

Air melindungi beberapa organ penting tubuh sehingga organ

tersebut terlindung dari benturan antara lain mata, jaringan saraf, dalam

kantung ketuban, dll (Almatsier, 2004).

2.1.2 Distribusi Air dalam Tubuh

Keluar masuknya air dalam sel tubuh melalui membran sel. Air

yang berada dalam sel disebut cairan intraselular. Namun, ketika air

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

9

Universitas Indonesia

tersebut sudah keluar dari sel, disebut cairan ekstraselular. Cairan

ekstraselular ini dibagi menjadi dua, yaitu cairan interstisial dan cairan

intervaskular. Cairan interstisial adalah cairan yang berada diantara sel-sel

tubuh. Fungsinya adalah penyalur dari sel ke darah (Wardlaw dan Hampl,

2007).

Sekitar 60% total air tubuh yang ada di dalam sel membentuk

cairan intraseluler. Sisanya terdapat di luar sel yang kemudian membentuk

cairan ekstraseluler. Cairan ekstraseluler ini kemudian dibagi lagi menjadi

dua kelompok, 80% membentuk cairan intravascular antara lain cairan

yang merupakan komponen darah, cairan dalam jantung, pembuluh darah

arteri, pembuluh darah vena dan pembuluh darah kapiler, sisanya sebanyak

20% membentuk cairan interstisial yang antara lain cairan dalam jaringan

otak, cairan dalam mata, cairan synovial, dan cairan yang digunakan dalam

sekresi (saliva, empedu, lambung, mucus). (Piliang dan Djojosoebaggio,

1996).

2.1.3 Keseimbangan Cairan

Keseimbangan cairan tubuh adalah seimbangnya jumlah cairan

yang masuk dan keluar tubuh. Melalui mekanisme keseimbangan ini tubuh

berusaha mempertahankan jumlah cairan agar selalu tetap (Almatsier,

2004).

Dalam keadaan normal, kehilangan air melalui urine, feses, dan

pernapasan serta melalui keringat akan berkisar antara 1900-2400 ml

setiap hari pada manusia dewasa yang hidup di 4 musim. Jumlah tersebut

akan selalu menyamai jumlah konsumsi air setiap hari karena dalam

keadaan normal jumlah air yang dikonsumsi sama dengan jumlah air yang

diekskresi. Karena tubuh tidak mempunyai tempat menyimpan air, maka

air yang berada dengan kandung kemih tidak digunakan untuk

metabolisme tetapi harus diekskresi melalui urine. Agar tubuh tetap sehat,

jumlah ar yang keluar selama 24 jam tersebut harus segera diganti.

(Piliang dan Djojosoebagio, 1996).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

10

Universitas Indonesia

Sumber: Piliang, Wiranda G. Dan Soewondo Djojosoebagio. 1996. Fisiologi Nutrisi

Volume 1

Gambar 2.1 Alur normal masukan cairan tubuh serta mekanisme

pengeluarannya

Sumber masukan air manusia berasal dari air putih, minuman, dan

dari makanan. Air yang berasal dari makanan ada antara lain karena air

’bawaan’ (kandungan air yang tinggi pada jenis makanan tertentu seperti

buah dan sayur), proses pemasakan, dan produksi metabolisme. Semua

air dari berbagai sumber tersebut digabung menjadi total asupan air.

Tabel 2.1 Keseimbangan Air

Masukan Air Jumlah (ml) Ekskresi/Keluaran

Air

Jumlah (ml)

Cairan 550-1500 Ginjal 500-1400

Makanan 700-1000 Kulit 450-900

Air metabolic 200-300 Paru-paru 350

Feses 150

1450-2800 1450-2800 Sumber : Whitney, E.N, dan S.R. Rolfes, Understanding Nutrition, 1993 dalam Almatsier, Sunita,

Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2000.

Setiap hari tubuh harus mengeluarkan minimal 500 ml air lewat

urine sebagai produk sisa metabolisme tubuh. Di luar jumlah ini,

pengeluaran air disesuaikan dengan jumlah air yang masuk. (Almatsier,

2000). Pada kondisi normal, ginjal dapat memproduksi urine sebanyak

900-1400 ml per hari, bergantung pada banyaknya konsumsi cairan. Jika

konsumsi berlebihan, pengeluarannya pun akan meningkat. Air yang

Cairan yang dicerna Urine

Makanan yang dicerna Feses

Keringat

Air metabolis Pernapasan

Air

Tubuh

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

11

Universitas Indonesia

keluar melalui feses dan saluran pernapasan setiap harinya adalah

sebanyak kurang lebih 200 ml dan 300 ml. Namun, untuk pengeluaran

lewat saluran pernapasan dapat berubah tergantung dengan kondisi

ketinggian tempat seseorang berada dan olahraga karena tubuh

membutuhkan oksigen yang cepat hilang dengan meningkatkan respirasi.

Bila kehilangan air melalui saluran pernapasan cukup banyak, maka

pengeluaran air melalui urine akan menurun. (Piliang dan Djojosoebagio,

1996).

2.1.4 Kebutuhan Air

Kebutuhan air setiap manusia ditentukan dari banyaknya air yang

hilang dari tubuh. Setiap waktunya jumlah air yang hilang tidak selalu

sama tergantung dari jumlah simpanan air dalam jaringan dan kebutuhan

air yang diperlukan untuk mengatur temperatur tubuh (Piliang dan

Djojosoebagio, 1996). Ditambahkan, Benyamin Candra setiap

meningkatnya suhu udara, kebutuhan air pun akan meningkat sebanyak

setengah liter (Cahanar dan Suhandar, 2006).

Wanita usia 19 tahun ke atas direkomendasikan mengkonsumsi air

sebanyak 11 gelas (2,7 liter) per hari dan pria usia 19 tahun ke atas

sebanyak 15 gelas (3,7 liter) per hari. Jumlah ini adalah kombinasi dari

cairan dan makanan. Jika dilihat dari cairan saja, pria di rekomendasikan

mengkonsumsi 13 gelas (3 liter) per hari dan wanita 9 gelas (2,2 liter) per

hari. Minimal, orang dewasa membutuhkan 1-3 liter cairan per hari untuk

mengganti jumlah cairan yang keluar. (Wardlaw dan Hampl, 2007). Air

sebanyak 8 gelas sebanding dengan 2400 ml air. Jumlah tersebut dirasa

paling mendekati jumlah air yang hilang dari tubuh setiap harinya.

(Rinzler, 2006).

Standar untuk menghitung kebutuhan air setiap orang ada 3

(Chidester dan Spangler, 1997), yaitu :

1. 30 ml/kg berat badan.

2. 1 ml/kkal energi yang dikonsumsi per individu.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

12

Universitas Indonesia

3. 100 ml/kg untuk 10 kg berat badan pertama, 50 ml untuk 10 kg

berat badan kedua, dan 15 ml untuk kgberat badan yang tersisa.

Namun, dari ketiga standar tersebut yang nomer 3 adalah standar

yang dirasa paling sesuai. Menurut penelitian yang dilakukan pada lansia

selama 3 hari, hasil yang ditunjukkan pada standar nomer 3 menunjukkan

hasil yang lebih realistik walaupun perhitungannya masih tidak memakai

data tinggi badan sehingga tidak bisa dipakai pada orang yang obese.

Sementara, jika standar nomor 1 dipakai, maka orang yang underweight

kebutuhan airnya akan rendah dan dibawah jumlah minimal yang

dianjurkan. Hasil yang ditunjukkan jika memakai standar nomor 2 juga

akan bermasalah jika konsumsi individu tersebut rendah. Maka hasil yang

harus dikonsumsi juga akan rendah.

Formula untuk menghitung kebutuhan air dengan perkiraan yang

tepat dan sesuai untuk populasi, kelompok masyarakat dan mungkin

individu hendaknya perlu mempertimbangkan faktor waktu luang, suhu

lingkungan, level aktivitas, pakaian, dan factor lainnya. Sementara formula

seperti itu saat ini belum ada, pengembangan formula seperti itu bisa

memberikan sesuatu yang semakin mendekati perkiraan kebutuhan

(Gradijean, 2004).

2.1.5 Jenis Minuman yang dianjurkan

Air putih merupakan minuman yang paling baik dibandingkan

jenis minuman lain seperti kopi, jus, atau minuman berpemanis lainnya.

Kopi dan alkohol bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air.

Jus dan minuman berpemanis lain bisa menambah kalori jika diminum

sepanjang hari (Paajanen, 2007). Selain itu menurut penelitian Cornwell

dan Anna mendapatkan hasil bahwa pemilihan air minum dapat membuat

orang cenderung memilih makanan yang sehat.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

13

Universitas Indonesia

2.1.6 Efek Ketidakseimbangan Cairan

Ketidakseimbangan cairan terjadi pada saat dehidrasi (kehilangan

air dalam jumlah yang berlebihan ) dan intoksikasi air (kelebihan air)

(Almatsier, 2004).

2.1.6.1 Dehidrasi

Dehidrasi merupakan keadaan di mana tubuh kekurangan

masukan air atau tubuh kehilangan air dalam jumlah yang banyak.

(Piliang dan Djojosoebagio, 1996). Jika seseorang tidak cukup

minum, maka tubuh akan memberi sinyal haus agar kita tahu. Tetapi

mekanisme rasa haus ini tidak selalu bisa diandalkan terutama pada

saat latihan olahraga, pada saat bayi, saat sakit, dan saat usia lanjut.

Karena itu seorang atlet dianjurkan untuk menimbang badan

sebelum dan setelah pertandingan untuk mengetahui jumlah cairan

yang hilang. Untuk setiap ½ kg berat badan yang berkurang

dianjurkan minum 2 ½ - 3 gelas air. Keadaan lain yang

mengharuskan seseorang untuk diingatkan agar banyak minum

adalah orang lanjut usia dan saat sakit apalagi yang disetai demam,

muntah, diare dan respirasi yang meningkat. (Wardlaw dan Hampl,

2007)

Tanda awal dehidrasi adalah haus, rasa kering yang

dirasakan di mulut karena sel pada gusi, lidah dan pipi kehilangan

air. Tanda kedua adalah berkurangnya urine. Jika tanda ini tidak

diindahkan, maka jaringan tubuh semakin lama akan kering atau

tubuh sudah mulai dehidrasi. Jika sudah mengalami hal tersebut dan

tidak segera mengkonsumsi air, maka kita tidak dapat bertahan.

(Rinzler, 2006)

Saat tubuh kekurangan 1-2% air dari berat badan, akan

ditandai dengan rasa haus. Bila 4% air hilang, otot kehilangan

kekuatan dan ketahanan. Saat sudah 10-12% air hilang, daya tahan

panas berkurang dan hasilnya lemas. Tubuh bisa mengalami koma

bahkan kematian saat sudah 20% air hilang (Wardlaw dan Hampl,

2007).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

14

Universitas Indonesia

Tabel 2.3 Kehilangan air tubuh dan akibatnya

Kehilangan air tubuh

(% berat air tubuh)

Akibat

0

2

4

6

8

10

15

20

Rasa haus

Rasa haus yang hebat, sedikit gelisah dan perasaan

tertekan, kehilangan nafsu makan

Hemokonsentarsi meningkat

Performa fisik menurun

Kecepatan terganggu, kulit memerah, tidak sabar,

kelelahan dan sukar tidur, apatis, mual, emosi yang

tidak stabil

Kesemutan pada lengan, tangan, dan kaki, sakit kepala,

meningkatnya suhu tubuh, denyut nadi dan respirasi

Pernapasan meningkat, pusing, cyanosis (tubuh

membiru karena kekurangan oksigen)

Bicara tidak jelas

Tubuh lemah dan mental terganggu

Otot kejang, kesulitan menjaga keseimbangan dengan

mata tertutup, ketidakmampuan umum

Mengigau, lidah membengkak

Peredaran darah terganggu, ditandai dengan

hemokonsentrasi dan volume darah menurun, fungsi

ginjal terganggu

Ketidakmampuan menelan

Penglihatan berkurang

Mata cekung, sakit saat buang air kecil

Tuli, kulit mati rasa

Kelopak mata menegang

Tidak diproduksinya urine

Batas kelangsungan hidup

Kematian Sumber : Wardlaw dan Hampl, Perspetive in Nutrition, 2007

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

15

Universitas Indonesia

2.1.6.2 Keracunan Air

Ginjal tidak akan mampu menerima air dengan jumlah yang

berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan volume cairan sel

meningkat dan zat-zat dalam sel akan ikut terlarut. Sel-sel di seluruh

bagian tubuh akan rusak termasuk otak. Penglihatan menjadi kabur,

perasaan bingung, dan koordinasi tidak sempurna. Keadaan lainnya

yang lebih parah adalah sakit kepala, rasa mual dan muntah, lemah,

tubuh gemetar, kejang-kejang, koma dan akhirnya meninggal.

(Piliang dan Djojosoebagio, 1996).

Sangat sedikit orang yang berisiko keracunan air tetapi

masalah ini menyertai beberapa penyakit dan orang dengan

gangguan mental. Atlet juga bisa mengalami hal ini apabila mereka

minum terlalu banyak air padahal keringat yang mereka keluarkan

tidak banyak. (Wardlaw dan Hampl, 2007). Pemberian garam pada

tahap awal mampu mencegah gejala tersebut selain itu konsumsi air

juga harus dihentikan. (Piliang dan Djojosoebagio, 1996).

2.1 Penilaian Konsumsi Makan

Salah satu metode yang digunakan untuk penilaian konsumsi

makan adalah metode frekuensi makanan. Metode frekuensi makanan

digunakan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi beberapa

bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari,

minggu, bulan, dan tahun. Bahan makanan yang ada dalam daftar

kuesioner adalah bahan makanan yang cukup sering dikonsumsi

responden. Pada dasarnya, metode ini dibuat untuk memberikan gambaran

informasi konsumsi makanan secara kualitatif. Tapi dengan ditambahkan

ukuran porsi dan pengenalan kuesioner mandiri, metode ini menjadi semi-

kuantitatif, mengikuti energi dan zat gizi lain yang dipilih. Kuesioner

frekuensi makanan semikuantitatif telah banyak digunakan sebagai alat

untuk menilai konsumsi makanan, bahkan di beberapa negara digunakan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

16

Universitas Indonesia

pada survey gizi nasional mereka (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002;

Gibson, 2005).

Kelebihan metode FFQ :

Relatif murah dan sederhana

Dapat dilakukan sendiri oleh responden

Tidak membutuhkan latihan khusus

Dapat membantu menjelaskan hubungan antara penyakit dan

kebiasaan makan

Kekurangan metode FFQ:

Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari

Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data

Cukup menjemukan bagi pewawancara

Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan

makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner

Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Air

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air seseorang.

Diantaranya adalah jenis kelamin, usia, ukuran tubuh, aktivitas fisik, temperatur

dan kelembaban, konsumsi makanan, genetik, pertumbuhan, kebiasaan,

ketersediaan, serta faktor eksternal yang meliputi karakteristik keluarga, sosial dan

budaya.

2.2.1 Jenis Kelamin

Total cairan tubuh pada laki-laki muda sekitar 60% dari berat badan,

sementara pada wanita adalah 50% dari berat badan. Hal ini terjadi karena laki-

laki memiliki otot (kaya akan cairan) dari pada wanita (Wiseman, 2002). Oleh

karena itu, kebutuhan air pada laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan wanita.

Asian Food Information Centre (2000) menyatakan bahwa perempuan

mengkonsumsi cairan yang lebih rendah daripada laki-laki. Wanita hanya minum

5-6 gelas cairan per hari sementara laki-laki minum 6-8 gelas cairan per hari.

Penelitian di Amerika pada remaja menunjukkan bahwa total intake air pada laki-

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

17

Universitas Indonesia

laki lebih tinggi dibandingkan wanita. Intake air ini meliputi total asupan air, air

dar minuman dan makanan tapi tidak dari intake air putihnya (Kant et al, 2009).

Sementara menurut Bredbenner et al (2009) rata-rata konsumsi cairan untuk laki-

laki adalah 2939 + 922 ml, sedangkan pada perempuan 2250 + 581 ml. Atau

secara umum konsumsi cairan rata-rata pada laki-laki lebih besar daripada

perempuan. Penelitian lainnya oleh NHNES III menghasilkan bahwa konsumsi

rata-rata cairan remaja laki-laki usia 14-18 tahun adalah 3400 ml per hari

sedangkan pada remaja perempuan dengan usia yang sama hanya 2500 ml per

hari. (IOM, 2004). Hasil berbeda ditunjukkan oleh Sousa et al (2007) yang

meneliti atlet remaja di Brazil. Total konsumsi cairan atlet perempuan

menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki baik dalam jumlah

cairan maupun semua airnya.

2.2.2 Umur

Kebutuhan air pada anak-anak lebih tinggi dari orang dewasa. Mereka

harus mengkonsumsi 1,5 ml air untuk setiap kalori yang mereka konsumsi. Hal ini

terjadi selain karena kandungan air pada tubuh anak yang lebih tinggi, juga karena

fungsi ginjal mereka yang belum sempurna sehingga memerlukan air untuk

membantu mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (Piliang dan Djojosoebagio,

1996). Oleh karena itu anak-anak sangat peka terhadap kehilangan air.

Menurut penelitian pada populasi orang dewasa di Amerika Serikat pada

tahun 2005-2006 (Kant et al, 2009) menghasilkan bahwa intake air putih,

minuman dan total konsumsi air mengalami penurunan seiring dengan

pertambahan usia. Penelitian lainnya oleh di Paris yang membandingkan intake

cairan antara anak-anak, remaja, dewasa dan lansia (Bellisle et al, 2010)

menghasilkan bahwa total intake cairan pada kelompok anak, remaja dan dewasa

mengalami peningkatan dan menurun kembali pada kelompok lansia namun

peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan. Hasil berbeda ditunjukkan oleh IOM

(2004) yang menunjukkan bahwa total intake air meningkat seiring dengan

bertambahnya usia pada laki-laki.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

18

Universitas Indonesia

2.2.3 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan ini menggunakan panca indera

manusia yaitu indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa dan peraba.

Tetapi sebagian besar dihasilkan oleh indera penglihatan (mata) dan pendengaran

(telinga). Pengetahuan ini merupakan aspek penting yang mempengaruhi

terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku seseorang tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut tidak akan bertahan lama.

(Notoatmodjo, 1993).

Penelitian di Singapura oleh Asian Food Information Centre (AFIC) pada

tahun 1998 menunjukkan bahwa walaupun sebagian besar sampel memiliki

pengetahuan yang baik tentang air, tetapi total asupan air yang mereka konsumsi

ternyata masih di bawah jumlah yang dianjurkan. Hasil studi oleh PERGIZI

PANGAN Indonesia, Departemen Gizi Masyarakat (Fakultas Ekologi Manusia,

IPB) dan Danone Aqua Indonesia mengenai kebiasaan minum dan hidrasi pada

remaja dan dewasa di dua wilayah ekologi yang berbeda (Hardinsyah et al, 2008)

menunjukkan bahwa rata-rata setengah remaja dan dewasa yang menjadi

responden mempunyai tingkat pengetahuan tentang air minum kategori sedang

dan rendah. Hal tersebut cukup sebanding dengan banyaknya sampel yang

menderita dehidrasi ringan yaitu sebanyak 24,75% pada kelompok remaja di

dataran tinggi dan di dataran rendah 41,70%. Sementara pada kelompok dewasa

proporsi dehidrasi ringan di dataran tinggi 15,40% dan di dataran rendah 24,00%.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosmaida (2011) yang dilakukan

pada mahasiswi dan Sedayu (2008) yang dilakukan pada anak SMA menunjukkan

ada hubungan signifikan antara pengetahuan gizi tentang cairan terhadap total

konsumsi cairan seseorang. Semakin tinggi pengetahuannya maka akan semakin

tinggi total konsumsi airnya.

2.2.4 Aktivitas Fisik

Menurut Depdiknas (2008), aktivitas fisik adalah gerakan tubuh karena

otot meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau kalori. Aktivitas fisik

akibat kontraksi otot-otot rangka yang mengakibatkan pengeluaran tenaga. Yang

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

19

Universitas Indonesia

termasuk dalam aktivitas fisik adalah aktivitas waktu kerja, waktu senggang, dan

aktivitas sehari-hari. Sedangkan latihan fisik adalah aktivitas fisik yang

direncanakan dan dilakukan dengan terstruktur. (Adisapoetra, 2008 dalam

Rosmaida, 2011). Aktivitas tubuh selalu mengeluarkan cairan dalam bentuk

keringat, urine, feses dan melalui pernapasan. Latihan-latihan berat selama

beberapa hari tanpa diimbangi dengan pergantian air secara cepat akan

mengakibatkan dehidrasi yang parah. Hal ini karena kecepatan kehilangan air

melalui keringat lebih cepat daripada kemampuan lambung menampung jumlah

penggantian air (lambung mengosongkan 1 liter air setiap jam) (Piliang dan

Djojosoebagio, 1996). Ditambahkan lagi menurut Berning (2007) kebutuhan

cairan berbanding lurus dengan aktivitas tubuh, semakin berat aktivitas yang

dikerjakan, semakin banyak pula kebutuhan cairannya.

Penelitian di Amerika pada orang dewasa menunjukkan bahwa aktivitas

luang memiliki hubungan dengan intake air putih dan total asupan air. Sementara

aktivitas yang tinggi memiliki hubungan dengan air dari minuman dan total

asupan air, semakin tingginya jumlah air yang diasup dari minuman dan total

asupan airnya. Dengan kata lain aktivitas fisik memiliki hubungan dengan asupan

air (Kant et al, 2009).

Penelitian lainnya oleh Brake (2001) menunjukkan adanya kenaikan

konsumsi air minum pada pekerja yang aktif dan penelitian tersebut diperkuat lagi

oleh penelitian Brake (2002) yang menyimpulkan bahwa kebutuhan cairan pekerja

meningkat setelah beban kerja ditambahkan (penambahan shift dan stress kerja).

2.2.5 Persen Lemak Tubuh

Jumlah cairan tubuh total + 55-60% dari berat badan, persentase tersebut

berhubungan juga dengan jumlah lemak tubuh, jenis kelamin dan umur. Namun,

jumlah lemak tubuh memberikan pengaruh terbesar terhadap jumlah cairan tubuh.

Kandungan air dalam sel otot lebih tinggi dibandingan dengan pada sel lemak,

sehingga total cairan tubuh pada orang gemuk (obese) lebih rendah daripada orang

yang tidak obese. (FKUI, 2007). Pada orang gemuk, perbandingan kandungan air

dengan lemak adalah 50% : 50%, pada orang kurus adalah 67% : 7%, sementara

pada orang yang normal adalah 60% : 16% (Karsin, 2004). Penelitian di Amerika

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

20

Universitas Indonesia

pada populasi orang dewasa menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh memiliki

hubungan positif dengan asupan air dari minuman dan total asupan airnya (Kant,

Grauband dan Atchinson, 2009).

2.2.6 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan proses menuju perubahan yaitu merubah tingkah

laku seseorang maupun masyarakat. Tugas pendidikan adalah memberikan dan

atau meningkatkan pengetahuan/pengertian, memunculkan sikap positif dan

memberikan atau meningkatkan keterampilan masyarakat/individu tentang aspek

tertentu sehingga dicapailah masyarakat yang berkembang. Tujuannya adalah

mengubah perilaku seseorang ke arah perilaku yang menguntungkan atau sesuai

dengan norma yang seharusnya (Notoatmodjo,1993). Penelitian di Amerika pada

populasi orang dewasa menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara

semakin tingginya pendidikan dengan peningkatan total intake air (Kant et al,

2009).

2.2.7 Luas Permukaan Tubuh

Menurut Marsetyo dan Kartasapoetra (1991), besarnya energi basal

metabolisme (BMR) salah satunya dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh.

Bidang permukaan tubuh orang yang bertubuh besar akan lebih luas daripada

orang yang bertubuh kecil. Bila bidang permukaan tubuh seseorang luas, maka

jaringan aktif yang terdapat pada tubuhnya juga lebih besar dan luas. Menurut

AUB dan DU BOIS (1916) rumus untuk menghitung luas permukaan adalah :

A = x x 71,84

Di mana A = luas permukaan badan (m2)

H = tinggi badan seseorang (cm)

W = berat badan (kg)

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

21

Universitas Indonesia

Tabel 2.3 Luas Permukaan (m2) untuk berbagai tinggi (cm) dan berat badan

(kg)

Tinggi

Badan Berat Badan (kg)

(cm) 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80

180 - 1,49 1,57 1,64 1,71 1,77 1,83 1,89 1,95 2,00

175 1,36 1,46 1,53 1,60 1,67 1,73 1,79 1,85 1,91 1,96

170 1,34 1,43 1,50 1,57 1,63 1,69 1,75 1,81 1,86 1,91

165 1,31 1,40 1,47 1,54 1,60 1,66 1,72 1,78 1,83 1,88

160 1,29 1,37 1,44 1,50 1,56 1,62 1,68 1,73 1,78 1,83

155 1,26 1,33 1,40 1,46 1,52 1,58 1,64 1,69 1,74 1,79

150 1,23 1,30 1,36 1,42 1,48 1,54 1,60 1,65 1,70 1,75

145 1,20 1,27 1,33 1,39 1,45 1,51 1,56 1,61 1,66 1,71

140 1,17 1,24 1,30 1,36 1,42 1,47 1,52 1,57 - -

Sumber : Suhardjo Cs (1988) dalam Marrsetyo dan Kartasapoetra (1991)

Jumlah panas yang hilang berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh

seseorang dan berbanding terbalik dengan jumlah lemak yang terdapat dalam

kulit. Panas yang keluar tersebut akan melewati kulit dan dilepaskan melalui

keringat (Piliang da Djojosoebagio, 1996).

2.2.8 Ekonomi

Pekerjaan berhubungan dengan pendapatan seseorang, faktor ini sangat

menentukan kuantitas dan kualitas makanan (Suhardjo, 1989). Sementara

pendapatan mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi keluarga.

Semakin banyak seseorang memiliki uang, semakin baik makanan yang

diperolehnya (Berg, 1986 dalam Putri, 2009). Hal tersebut dibuktikan dengan

penelitian pada tahun 1957 di Amerika Serikat yang menunjukkan keluarga

dengan pendapatan tinggi mengkonsumsi lebih banyak zat gizi dibandingkan

dengan keluarga yang pendapatannya rendah. (Eppright et al, 1978). Namun

menurut Suhardjo (1989), meningkatnya pendapatan seseorang dapat mengubah

pangan yang dikonsumsi. Namun, pengeluaran uang untuk pangan yang lebih

banyak tersebut tidak menjamin keberagaman makanan atau minuman yang

dikonsumsi. Yang berubah biasanya adalah pangan yang dibeli cenderung lebih

mahal dari yang sebelumnya. (Suhardjo, 1989)

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

22

Universitas Indonesia

Pendapatan seseorang digunakan untuk pengeluaran keperluan rumah

tangga yang salah satunya keperluan pangan. Sementara keperluan rumah tangga

yang lainnya pun sama pentingnya dengan keperluan untuk pangan sehingga

pendapatan tersebut harus dibagi-bagi dengan memperhatikan harga dan tarif

untuk setiap keperluan (Baliwati, 2004)

Uang saku merupakan bagian tanggung jawab orangtua terhadap

kebutuhan keluarga Jumlah uang saku seseorang tergantung dari pendapatan

orangtua dan usia anak. Melalui uang saku, status sosial ekonomi seseorang dapat

diukur. Semakin besar pendapatan orangtua, maka uang saku yang diberikan pada

anak juga semakin besar (Azizah, 1997 dalam Skriptiana, 2009).

2.2.9 Ketersediaan

Faktor lain yang berpengaruh terhadap konsumsi pangan adalah kendala

dalam penyediaan bahan pangan tersebut. Tersedianya pangan tersebut

dipengaruhi juga oleh produksi pangan dan pengeluaran uang untuk keperluan

pangan. (Marsetyo dan Kartasapoetra, 1990). Orang yang hidup sendirian

menghabiskan lebih banyak makanan dibandingkan dengan keluarga yang terdiri

dari dua orang atau lebih. Mereka mengkonsumsi semua kelompok makanan

kecuali susu, namun diet mereka tidak lebih baik. Pada satu atau lebih zat gizi,

mereka hanya memenuhi setengah dari jumlah yang dianjurkan (Eppright, 1978).

Harga makanan yang dibeli di luar rumah lebih mahal dibandingkan dengan

makanan yang sudah tersedia di rumah. Menurut hasil penelitian Bellisle et al

(2010), 80% asupan air dari total asupan dikonsumsi saat di rumah. Hal ini sama

di setiap kelompok umur yang berbeda. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa ketersediaan air di rumah atau tempat tinggal juga dapat berpengaruh pada

total asupan airnya.

2.2.10 Konsumsi Makanan

Sumber utama air terdapat dalam bahan makanan baik yang dalam bentuk

cairan ataupun bahan makanan yang sering dikonsumsi. Konsumsi minuman

berupa teh, kopi, sirup, susu dan minuman lainnya mencapai konsumsi sampai

lebih dari 1 liter setiap harinya atau rata-rata sebanyak 1.100 ml – 1.200 ml per

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

23

Universitas Indonesia

hari. (Piliang dan Djojosoebagio, 1996). Seluruh makanan mengandung air yang

berbeda antara satu bahan makanan dengan yang lainnya. Kandungan air yang

tertinggi ada pada sayuran dan buah yang jumlahnya hampir sama dengan jenis

minuman. Makanan lain yang mengandung air antara 50-75% antara lain kentang,

ayam, daging. Sementara selai, madu, biskuit, dan beberapa lemak yang sering

dijumpai secara umum mengandung air kurang dari 35% (Wardlaw dan Hampl,

2007).

Tabel 2.4 Kandungan Air di beberapa jenis makanan

Makanan Air (%)

Tomat 95

Selada 95

Susu 89

Jeruk 87

Apel 86

Kentang 75

Pisang 75

Ayam 64

Daging 50

Roti 38

Selai 28

Madu 20

Margarine 16

Biskuit 4

Minyak 0

Sumber: Wardlaw dan Hampl. 2007. Perspective in Nutrition

Selain itu, air juga dapat diperoleh melalui proses oksidasi dari bahan

makanan. Proses oksidasi 100 gram lemak akan menghasilkan 107 gram air,

sedagkan 100 gram karbohidrat dan 100 gram protein akan menghasilkan 55 gram

dan 41 gram air. Air yang dihasilkan ini biasa disebut air metabolis. Air ini harus

diperhatikan dalam menghitung kebutuhan air dan menetapkan keseimbangan

cairan tubuh. Dari setiap 100 kkal makanan bisa menghasilkan 10-14 gram air

atau kira-kira 300-350 ml per hari. (Piliang dan Djojosoebagio, 1996).

Penelitian di Amerika di kelompok usia dewasa menunjukkan bahwa

asupan air total berbanding terbalik dengan energi dari lemak tetapi berhubungan

positif dengan serat makanan, kafein, alkohol, dan diet berkualitas (Kant,

Graubard dan Atchinson, 2009).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

24

Universitas Indonesia

2.2.11 Kebiasaan Minum

Kebiasaan adalah perilaku yang dipraktekkan berulang-ulang (Rachma,

2009). Kebiaaan minum yang baik adalah minum kapanpun bahkan di tengah saat

kita makan, selain itu saat bangun pagi untuk memperbaiki dehidrasi yang

dihasilkan saat tidur, selain itu air harus diminum sebelum olahraga dan pada

orang yang kekurangan konsumsi buah dan sayur (Bangmathelidj, 2007 dalam

Rachma, 2009). Kebiasaan baik lain yang berkaitan dengan minum adalah minum

sebelum merasa haus direkomendasikan oleh klinik Cleveland dan CDC, selalu

membawa bekal minum selama bepergian, minum sebelum dan setelah

berolahraga, sebisa mungkin selalu memilih air putih dibandingkan dengan jenis

minuman lain, selalu minum sebelum dan sesudah makan, serta saat makan dan

menghindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein (Porter, 2011).

Survei yang dilakukan di Singapura oleh AFIC (1999), menghasilkan

kebiasaan minum rata-rata penduduk di Singapura terkait dengan konsumsi air

ternyata tidak baik. Kebiasaan itu antara lain minum hanya ketika haus, tidak

minum cukup ketika berolahraga, dan alasannya adalah lupa dan tidak mau sering

ke toilet.

2.2.12 Musim

Temperatur lingkungan dan kelembaban akan mempengaruhi pengeluaran

panas tubuh. Pada temperatur dan kelembaban yang rendah, panas akan

dikeluarkan melalui radiasi dan konduksi. Tapi jika temperatur lingkungan dan

kelembabannya naik, panas akan diluarkan juga melalui keringat. Karena panas

tubuh tidak akan keluar dengan baik melalui radiasi dan konduksi. Akan berbeda

pada seseorang yang tinggal di tempat dengan ketinggian tertentu di atas

permukaan laut, kecepatan respirasinya akan meningkat supaya kebutuhan

oksigen tubuh dapat terpenuhi. Sehingga kehilangan cairan melalui respirasi juga

akan lebih besar dari normal.

2.4 Remaja

Remaja didefinisikan sebagai periode manusia hidup mulai dari usia 11 –

21 tahun. Pada periode ini, manusia mengalami perubahan besar dalam hal

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

25

Universitas Indonesia

biologis, emosi, sosial dan kognitif dari anak-anak menuju dewasa. Kematangan

secara fisik, emosi, dan kognitif juga didapatkan saat periode ini. Kebanyakan

orang dewasa melihat masa remaja adalah fase di mana semua hal menjadi tidak

masuk akal di mana setiap anak pasti akan mengalaminya. Seyangnya, pemikiran

tersebut merugikan bagi masa perkembangan mereka yang penting (Brown,

2005).

Saat remaja, seseorang mengalami hal yang serupa pada saat balita,

termasuk membangun identitas diri dan mampu memisahkan antara peran

orangtua dan anggota keluarga lainnya. Perjuangan menjadi seorang remaja yang

mandiri harus disertai dengan dukungan ekonomi dan emosional keluarga. Selain

itu, remaja juga merupakan masa di mana mereka menyesuaikan diri dengan

tubuh mereka yang baru karena dalam hal bentuk, ukuran, dan fisiologi berubah.

Saat kebiasaan remaja yang tidak irasional terlihat dan dipikirkan sebagai usaha

penting dan terlihat memukau dari seluruh masa perkembangannya, remaja bisa

dijadikan sosok yang unik, positif dan merupakan salah satu bagian utuh dari

perkembangan manusia (Brown, 2005).

Perubahan secara fisik, biologis, dan kognitif berakibat langsung terhadap

status gizinya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang dialami remaja

membuat kebutuhan energi, protein, vitamin dan mineralnya juga ikut meningkat.

Gabungan masa remaja dan dewasa muda merupakan salah satu titik kritis

dipandang dari segi kesehatan. Pada masa ini kepercayaan, sikap, dan perilaku

seseorang terkait kesehatan diadopsi dan kemudian diperkuat. Dalam tahap

kehidupan ini pula akses seseorang untuk berinteraksi dengan pengalaman yang

baik atau yang merusak kesehatan lebih bebas. Mereka mulai menentukan pilihan

gaya hidupnya yang nantinya akan berpengaruh jangka panjang terhadap

kesehatannya di tahun kehidupan mereka selanjutnya (McKenzie, 2007). Pada

masa remaja, ketergantungan dan kedekatan seseorang dengan orangtua yang

terjadi pada masa kanak-kanak dan awal sekolah akan berubah menjadi

kemandirian dan keinginan berinteraksi dengan teman sebaya (Smet, 1994).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

26

Universitas Indonesia

2.5 Kerangka Teori

Modifikasi dari : Berning (2007) dalam Rosmaida (2009); Brown (2005); Worthington-

Roberts, B.S. dan S.R. Rodwell Williams (2000) dalam Almatsier, Soetadjo dan Soekarti

(2011)

Aktivitas Fisik

Iklim

Karakteristik individu (umur,

jenis kelamin, berat badan,

tinggi badan)

Konsumsi makanan

Genetik

Pertumbuhan

Penggunaan obat

Status Kesehatan

Kebiasaan

Faktor Eksternal : Media Massa, teman

sebaya, Pengetahuan Makanan dan

gizi, karakteristik keluarga, norma

social dan budaya, kesukaan,

pengalaman

Ketersediaan

Konsumsi Air

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

27 Universitas Indonesia

BAB 3

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah konsumsi air.

Sementara yang menjadi variabel independen adalah karakteristik responden

antara lain jenis kelamin, luas permukaan tubuh (berat badan dan tinggi badan),

tingkat pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua dan uang saku, pengetahuan

responden mengenai air khususnya, ketersediaan sumber air, dan tingkat aktivitas

reponden. Alasan pemilihan variabel-variabel di atas karena pada penelitian-

penelitian sebelumnya menyatakan bahwa beberapa variabel tersebut memiliki

hubungan dengan konsumsi air seseorang.

Sementara variabel lainnya pada kerangka teori seperti iklim, konsumsi

makanan, genetik, status kesehatan, pertumbuhan, penggunaan obat, serta faktor

eksternal lainnya yang secara teori memiliki pengaruh terhadap kosumsi

Kebiasaan Minum

Konsumsi Air

Minum

Pengetahuan

Karakteristik Responden :

Jenis Kelamin

Berat badan dan tinggi

badan (luas permukaan tubuh)

Pendidikan Orangtua

Pekerjaan Orangtua

Uang jajan

Aktivitas Fisik

Akses cara mendapatkan air

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

28

Universitas Indonesia

seseorang tapi dalam penelitian ini tidak diteliti. Untuk variabel iklim dianggap

homogen karena semua responden tinggal di Indonesia yang iklimnya sama.

Konsumsi makanan tidak diteliti karena pada penelitian kali ini membatasi

sumber air dari minuman dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Variabel

genetik tidak diteliti karena terlalu suit untuk dilakukan. Variabel pertumbuhan

tidak diteliti karena semua responden berada pada kelompok remaja yang

diasumsikan pertumbuhannya homogen. Untuk status kesehatan tidak diteliti

karena penelitian ini mengeksklusikan orang yang sedang sakit dan hanya yang

sehat yang diteliti hal ini yang sejalan dengan penggunaan obat karena orang sehat

yang diteliti sehingga tidak menggunakan obat. Untuk faktor lingkungna yang

tidak diteliti seperti media massa tidak diteliti karena semua mahasiswa

diasumsikan menerima paparan informasi air melalui media massa, teman sebaya

tidak diteliti karena pada kelompok usia remaja teman sebaya sangat berpengaruh

sehingga dianggap homogen, norma sosial dan budaya tidak diteliti karena,

kesukaan dan pengalaman dianggap homogen sehingga variabel-variabel tersebut

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

29

Universitas Indonesia

3.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Konsumsi air minum Jumlah air yang

dikonsumsi

responden yang

diperoleh dari

beberapa jenis

minuman baik

kemasan bermerk

maupun yang dibuat

sendiri di rumah.

FFQ semi kuantitatif Pengisian FFQ

semikuantitatif

1. Cukup > median

2. Kurang <

median

Ordinal

2 Jenis Kelamin Perbedaan sex yang

didapat sejak lahir

Kuesioner Pengisisan

Kuesioner

1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

3 Luas Permukaan

Tubuh

Hasil dari perkalian

dengan

menggunakan rumus

Du Bois dengan

menggunakan data

berat badan dan

tinggi badan

responden

1. Timbangan Injak

(seca)

2. Microtoise

Pengukuran

Antropometri

1. Besar > mean

2. Kecil < mean

Ordinal

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

30

Universitas Indonesia

4. Pendidikan Orang tua Jenjang pendidikan

formal terakhir yang

pernah diikuti

orangtua (ayah dan

ibu) mahasiswi.

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Tinggi, jika

responden tamat

Diploma/Perguru

an Tinggi.

2. Rendah, jika

reponden tidak

pernah

sekolah/tidak

tamat SD/MI,

tamat SD/MI,

tamat

SLTP/MTs dan

SLTA/MA.

Ordinal

5. Pekerjaan Ayah Kegiatan pokok

sehari-hari ayah

mahasiswi untuk

mendapatkan uang.

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Pegawai

Pemerintah

2. Pegawai Non

Pemerintah

Nominal

5. Pekerjaan Ibu Kegiatan pokok

sehari-hari ibu

mahasiswi untuk

mendapatkan uang.

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Bekerja

2. Tidak Bekerja

Ordinal

6. Uang Saku Uang yang diberikan

orangtua secara

teratur di luar uang

transportasi

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Tinggi > median

2. Rendah <

median

Ordinal

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

31

Universitas Indonesia

7. Aktifitas fisik Skor aktivitas fisik

sehari-hari dari

responden yang

meliputi indeks

kegiatan waktu

bekerja, saat

diperjalanan, di

rumah dan waktu

luang yang diukur 1

minggu terakhir dan

minimal dilakukan

selama 10 menit.

International Physical

Activity

Questionnaire (IPAQ)

Pengisian

Kuesioner

1. Tinggi : > 3000

MET

menit/minggu

2. Sedang : 600-

3000 MET

menit/minggu

3. Rendah : <599

MET

menit/minggu

Ordinal

9. Cara mendapatkan air

minum

Gambaran akses

dalam memenuhi

kebutuhan air setiap

harinya (membeli

atau tidak membeli)

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Tidak membeli

2. Membeli

Nominal

10. Pengetahuan Pemahaman remaja

tentang fungsi dari

zat gizi dan sumber

zat gizi air dan cairan

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Baik : > mean

2. Kurang : < mean

Ordinal

11. Kebiasaan Minum Pola perilaku yang

berkaitan dengan

minum yang

diperoleh dari pola

praktek yang biasa

dilakukan.

Kuesioner Pengisian

Kuesioner

1. Baik > mean

2. Kurang baik <

mean

Ordinal

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

32

Universitas Indonesia

3.4 Hipotesis

1. Ada hubungan antara karakteristik responden (jenis kelamin, luas

permukaan tubuh, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan uang

saku) dengan konsumsi air minum.

2. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan konsumsi air minum.

3. Ada hubungan antara cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air

minum.

4. Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan konsumsi air minum.

5. Ada hubungan antara kebiasaan minum dengan konsumsi air minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

33 Universitas Indonesia

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan studi Cross Sectional (potong lintang) yaitu penelitian yang

dilakukan pada saat yang bersamaan antara variabel independen dan variabel

dependen. Artinya pada penelitian ini tiap responden hanya diobservasi sekali

saja, variabel bebas dan variabel terikat diukur pada saat yang bersamaan dan

menurut keadaan atau status waktu diobservasi (Notoatmodjo, 2002). Alasan

peneliti menggunakan metode Cross Sectional adalah peneliti ingin mengetahui

hubungan antara pengetahuan, aktivitas fisik, dan faktor lain terhadap konsumsi

air minum pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

tahun 2012.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKM UI

pada tahun akademik 2011/2012. Populasi studi dalam penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa S1 reguler FKM UI angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang

terdaftar sebagai mahasiswa aktif. Dipilihnya ketiga angkatan tersebut karena

subjek penelitian ini adalah kelompok remaja dan pada ketiga angkatan itu

mahasiswa yang usianya masih berada pada kelompok usia remaja lebih banyak

dari angkatan lainnya.

Kriteria Inklusi

1. Responden tercatat sebagai mahasiswa aktif S-1 reguler di FKM UI Depok

tahun ajaran 2011/2012.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

34

Universitas Indonesia

2. Respoden berusia di bawah 22 tahun (remaja).

3. Bersedia untuk menjadi sampel penelitian.

Kriteria Eksklusi

1. Responden sedang dalam kondisi sakit.

2. Responden sedang mengkonsumsi obat-obatan berdasarkan resep dokter

atau obat yang dijual bebas.

4.3.2 Sampel Penelitian

Untuk mendapatkan besar sampel minimal digunakan rumus uji hipotesis proporsi

populasi tunggal menurut Lemeshow (1997) sebagai berikut :

Keterangan :

n = jumlah sampel

= 1,96 pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%

= kekuatan uji (power of test) 95% = 1,64

P1 = proporsi remaja yang cukup mengkonsumsi air dengan pengetahuan

tinggi (Sedayu, 2010) = 2,4%

P2 = proporsi remaja yang cukup mengkonsumsi air dengan pengetahuan

rendah (Sedayu, 2010) = 15,6%

Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas diperoleh jumlah sampel

minimal 120 mahasiswa. Pada saat pengambilan data sampel yang didapat

berjumlah 123 orang. Sampel diambil dengan cara simpel random sampling yang

diacak dengan program komputer.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

35

Universitas Indonesia

4.4. Pengumpulan Data

4.4.1 Sumber dan Jenis Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh 123

mahasiswa FKM UI. Data primer yang diambil antara lain :

1. Data karakteristik individu (jenis kelamin, berat badan, tinggi badan),

pengetahuan gizi, cara mendapatkan air minum yang diperoleh dengan

cara mengisi kuesioner. Untuk data berat badan digunakan timbangan Seca

dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Pengetahuan

tentang air diperoleh dari jumlah soal yang dijawab benar oleh responden

dari 12 soal yang diberikan. Sedangkan kebiasaan diperoleh dengan

menjumlahkan skor tiap nomor, jika C1-C9 menjawab a maka nilainya 2,

b nilainya 1, dan c nilainya 0. Sedangkan C10, hanya jawaban yang

bernilai 1, yang lainnya bernilai 0.

2. Data aktivitas fisik diperoleh dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik

internasional yang sudah diterjemahkan. Ada 4 data aktivitas fisik yang

dinilai, yaitu aktivitas fisik pada saat bekerja, di rumah, waktu luang, dan

olahraga. Masing-masing kegiatan memiliki tiga kategori aktivitas yang

dibedakan, yaitu berjalan, aktivitas sedang dan aktivitas berat. Masing-

masing aktivitas ini memiliki nilai Metabolic Equivalent (MET). Nilai

MET untuk berjalan adalah 3,3; aktivitas sedang adalah 4 dan aktivitas

berat 8. Skor masing-masing kegiatan merupakan hasil dari perkalian nilai

MET, waktu (menit) dan waktu (hari). Skor MET total didapat dari

penjumlahan masing-masing skor aktivitas.

3. Data konsumsi air minum yang diperoleh dengan pengisian FFQ semi

kuantitatif. Pada kuesioner tersedia jenis minuman yang sering dikonsumsi

terdiri dari minuman kemasan dan minuman rumah. Selanjutnya tersedia

kolom untuk mengisi merk (khusus untuk minuman kemasan), ukuran

setiap kali minum dan frekuensi per hari, perminggu, dan per bulan yang

bisa diisi salah satu.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

36

Universitas Indonesia

4.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dan FFQ. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik individu,

kebiasaan, aktivitas fisik, kemudahan akses, dan pengetahuan. Sedangkan FFQ

digunakan untuk mengetahui pola konsumsi minum responden. Instrumen yang

dipakai untuk mengetahui luas permukaan tubuh adalah timbangan seca dan

microtoise untuk mengukur berat badan dan tinggi badan.

4.4.3 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu dua orang rekan

mahasiswa dari program studi gizi FKM UI semester 8 yang sebelumnya telah

diberikan pengarahan mengenai cara pengisian kuesioner dan pengukuran

antropometri.

4.5 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menurut variabel-variabel sebagai

berikut :

4.5.1 Pengolahan Data Pengetahuan

Soal pengetahuan yang ada pada kuesioner berjumlah 12 pertanyaan.

Setiap pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan yang salah akan diberi skor

0. Dari total skor jawaban yang benar akan dijumlahkan dan kemudian akan

dibagi total soal yaitu 12 kemudian dikalikan 100% sehingga akan didapatkan

nilai total pengetahuan.

4.5.2 Pengolahan Data Antropometri

Data tinggi dan berat badan yang diperoleh kemudian dikalkulasikan dengan

rumus AUB dan DU BOIS (1916) :

A = x x 71,84

Di mana A = luas permukaan badan (m2)

H = tinggi badan seseorang (cm)

W = berat badan (kg)

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

37

Universitas Indonesia

Untuk mendapatkan jumlah luas permukaan tubub responden. Perhitungan

matematis luas permukaan tubuh menggunakan perangkat lunak komputer

sehingga didapatkan hasil luas permukaan tubuh responden. Dari hasil tersebut

kemudian dikelompokkan menjadi besar dan kecil.

4.5.3 Pengolahan Data Aktivitas Fisik

Pengolahan data aktivitas fisik menggunakan perangkat lunak komputer.

Waktu dalam menit dan hari dikalikan dengan nilai MET masing-masing jenis

aktivitas fisik sehingga didapatkan hasil berupa skor berjalan, aktivitas sedang

dan aktivitas berat. Skor tersebut akan dijumlahkan sehingga didapatkan skor

MET total. Setelah itu aktivitas fisik responden akan dikategorikan menjadi 3

kategori, tinggi, sedang, dan rendah dengan beberapa kriteria, yaitu :

1. Tinggi : ada dua kriteria aktivitas responden bisa dikatakan tinggi, yaitu :

a. aktivitas fisik berat minumal 3 hari yang nilai Total aktivitas fisiknya

paling tidak mencapai 1500 MET-enit/minggu

atau

b. total 7 hari atau lebih dari kombinasi berjalan, aktifitas fisik sedang atau

aktivitas fisik berat yang nilai total aktivitas fisiknya paling tidak 3000

MET-menit/minggu

2. Sedang : Pola aktivitas fisik seseorang dikatakan sedang jika memenuhi kriteria

:

a.aktivitas fisik berat selama 3 hari atau lebih yang minimal dilakukan

selama 20 menit/hari

Atau

b. aktivitas fisik sedangdan/atau berjalan selama 5 hari atau lebih yang

minimal dilakukan selama 30 menit/hari.

Atau

c. Kombinasi berjalan, aktivitas fisik sedang atau aktivitas fisik berat

selama 5 hari atau lebih yang nilai total aktivitas fisiknya minimal 600

MET-menit/hari.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

38

Universitas Indonesia

3. Rendah :Aktivitas fisik dikatakan rendah jika tidak memenuhi kriteria yang di

atas (tinggi dan sedang).

4.5.4 Pengolahan Data FFQ

FFQ yang dipakai adalah FFQ semi-kuantitatif. Perhitungan dilakukan

dengan mengalikan ukuran setiap minum dengan total minum per hari, namun jika

tidak dikonsumsi setiap hari maka akan dikali total minuman sesuai dengan yang

diisi (per bulan/ perminggu) dibagi jumlah hari kotak yang diiisi (dibagi 7 juga

per minggu dan dibagi 30 jika perbulan). Hasil dari masing-masing minuman akan

ditotal sehingga didapat rata-rata konsumsi air minum per harinya.

4.5 Manajemen Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan tahap-tahap pengolahan data

sebagai berikut :

1. Mengkode Data (data coding)

Data coding adalah kegiatan mengklasifikasikan data dan memberi kode

untuk masing-masing kelas secara mutually exclusive dan exhaustive

sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data.

2. Menyunting Data (data editing)

Penyuntingan data sebaiknya dilakukan di lapangan. Hal ini bertujuan agar

data yang salah atau diragukan dapat ditelusuri kembali kepada responden

yang bersangkutan. Penyuntingan data dilakukan oleh peneliti atau

anggota tim peneliti sendiri atau oleh penyedia di lapangan yang sudah

diberi pelatihan terlebih dahulu.

3. Membuat Struktur Data (data structure) dan file data sesuai dengan

analisis data yang dilakukan da jenis perangkat software yang digunakan.

Pada saat mengembangkan struktur data bagi masing-masing variable

peneliti menetapkan nama, skala (angka, huruf, campuran), dan jumlah

digit termasuk jumlah decimal untuk data numeric. Dalam membuat

struktur data daan data file jangan lupa membuat nomor identifikasi (ID)

yang sudah dicantumkan pada kuesioner.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

39

Universitas Indonesia

4. Memasukkan Data (data entry)

Pada tahap ini, data dimasukkan ke dalam computer dan dicek dengan

menggunakan perangkat lunak komputer yang kemudian diolah serta

dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak computer.

5. Membersihkan data (data cleaning)

Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan data yang sudah dimasukkan

datanya ke dalam computer. Pada tahap ini, data yang ternyata tidak

sesuai, tidak diperlukan, ataupun bias, dapat dibuang karena pada tahap ini

tidak dapat dilakukan intervensi terhadap data.

4.6 Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan bantuan perangkat lunak dalam

program computer. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas

fisik, pengetahuan, dan faktor lainnya terhadap konsumsi air. Analisa data

dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut :

4.6.1 Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi

frekuensi reponden. Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran pada

masing-masing variabel yang meliputi gambaran karakteristik responden,

pengetahuan, kebiasaan minum, cara mendapatkan air minum, dan aktivitas fisik.

Sejauh mungkin dimanfaatkan juga uji-uji statistik deskriptif yang sesuai, setelah

dianalisis tabel frekuensinya, selanjutnya dilakukan interpretasi secara deskriptif.

4.6.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara variabel dependen dan variable independen. Uji statistik yang digunakan

adalah uji chi-square, karena variabel dependen dan independennya termasuk

dalam jenis variable kategorik. Untuk itu, maka tabel yang digunakan disesuaikan

antar kolom dan baris dengan jumlah kategori dari masing-masing variable yang

akan diuji. Pada dasarnya Chi-square dapat digunakan untuk melihat perbedaan

antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan. Uji statistik ini

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

40

Universitas Indonesia

menuntut jenis data hitung/diskrit yang siap diolah dalam bentuk proporsi/jenis

data dengan skala nominal/ordinal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

:

Keterangan :

= chi square (kai kuadrat)

Ο = nilai yang diobservasi

Ε = nilai ekspektasi (harapan)

Derajat kepercayaan (CI 95%) bila nilai p < 0,05 maka hasil perhitungan

statistik bermakna (signifikan), artinya ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependennya. Sedangkan bila nilai p> 0,05 maka hasil

perhitungan statistiktidak bermakna berarti tidak ada hubungan antara variable

independen dengan variabel dependennya.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

40 Universitas Indonesia

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI)

merupakan salah satu dari 12 fakultas yang ada di Universitas Indonesia.

Berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No 153/1965,

FKM-UI didirikan pada tanggal 1 Juli 1965. Sebagai bagian dari Universitas

Indonesia yang mempunyai visi sebagai Universitas Riset, FKM-UI mempunyai

visi sebagai pusat pendidikan dan penelitian di bidang keilmuan kesehatan

masyarakat di Indonesia dan mempunyai peran yang penting bagi perkembangan

kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya dan di tingkat regional maupun

internasional pada umumnya.

Sejak awal berdiri, FKM-UI telah berperan dalam menghasilkan lulusan

Sarjana (S1), Magister (S2), maupun Doktor (S3) yang berkualitas dan unggul

guna memenuhi kebutuhan tenaga-tenaga di bidang kesehatan masyarakat baik

dalam pelayanan kesehatan, riset, maupun pendidikan kesehatan masyarakat.

Metode pendidikan yang dikembangkan adalah case study, review literatur,

praktik lapangan, dan lain-lain.

Program Sarjana (S1) reguler terdiri dari program studi Gizi dan Program

studi Kesehatan Masyarakat. Program Kesehatan Masyarakat terdiri dari beberapa

peminatan, yaitu Biostatistik, Epidemiologi, Informatika Kesehatan, Kesehatan

Lingkungan, kesehatan Reproduksi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja,

Manajemen Asuransi Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan, Manajemen

Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Promosi Kesehatan. Mahasiswa

program ini sekurang-kurangnya wajib mengambil 144 SKS yang terdiri dari 40%

mata kuliah wajib universitas dan 60% mata kuliah wajib peminatan dan mata

kuliah pilihan.

Program Magister (S2) terdiri dari Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat (MKM), Program Studi Epidemiologi (M.Epid), Program Studi

Kajian Administrasi Rumah Sakit (MARS), Program Studi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (MKKK).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

41

Universitas Indonesia

Program Doktor (S3) terdiri dari Program Studi Ilmu Kesehatan

masyarakat, Ilmu Epidemiologi. Dengan peminatan Epidemiologi Klinik dan

Epidemiologi Komunitas.

Selain itu tersedia juga Program Internasional Dual Master Degree yang

bekerjasama dengan Griffith University, Australia. Lulusan program ini akan

memiliki gelar MKM dari UI dan Master of Health Management dari GU. Unttuk

tahap awal tersedia dua kekhususan peminatan yaitu Manajemen Kesehatan

Daerah (Regional Health Management) dan Environmental Health Epidemiology

dan Risk Management.

Di dalam FKM UI terdapat 6 gedung, namun gedung yang digunakan

untuk proses perkuliahan ada 5 gedung, yaitu gedung A, gedung C, gedung D,

gedung F, dan gedung G. Sementara gedung B digunakan untuk administrasi.

FKM UI mempunyai dua kantin dan koperasi mahasiswa. Fasilitas lain yang ada

di FKM UI adalah ruang kuliah yang dilengkapi LCD, AC, dan komputer;

perpustakaan; laboratorium untuk praktikum mahasiswa, lapangan olahraga dan

lapangan parkir.

FKM UI berbatasan dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), selain itu juga berbatasan

dengan Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM), rektorat, dan balairung. FKM UI

juga dekat dengan stasiun kereta,jalan raya margonda dan pusat perbelanjaan.

5.2 Hasil Analisis Univariat

Hasil analisis univariat berikut ini terdiri dari konsumsi air minum,

karakteristik responden (jenis kelamin, luas permukaan, pendidikan orangtua,

pekerjaan orangtua, dan uang saku), aktivitas fisik, pengetahuan, kebiasaan, dan

cara mendapatkan minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

42

Universitas Indonesia

5.2.1 Gambaran Konsumsi Air Minum

Data konsumsi air minum diperoleh dari ukuran setiap minum dari

beberapa minuman dalam sehari yang terdapat dalam FFQ semi kuantitatif. Hasil

yang diperoleh kemudian dibagi menjadi dua kategori yang terdiri dari cukup dan

kurang. Konsumsi air minum dikategorikan berdasarkan nilai median, kurang jika

< median dan cukup jika > median. Penggunaan nilai median sebagai acuan

karena data yang diperoleh mempunyai distribusi yang tidak normal. Distribusi

konsumsi air minum akan dipaparkan dalam tabel berikut :

Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Konsumsi Air Minum

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Konsumsi Air Minum n % Mean Median SD Min-Maks

Cukup (> 2091 ml) 62 50,4 2233 2091 821,89 673,3-5650

Kurang (< 2091 ml) 61 49,6

Total 123 100

Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa dari 123 responden terdapat

50,4% yang konsumsi minumnya cukup atau sebanyak 62 orang. Sementara

49,6% lainnya atau sebanyak 61 orang konsumsi air minumnya kurang. Rata-rata

konsumsi air minum responden adalah 2233+821,89 ml sementara mediannya

adalah 2091 ml. Konsumsi air minum paling sedikit adalah 673,3 ml sedangkan

yang terbanyak adalah 5650 ml.

Tabel 5.2 Distribusi Konsumsi Air berdasarkan Jenis Minuman

Jenis Minuman Mean + SD Median Min-Maks

Air Putih (ml) 1779+718,59 1680 500-5000

Teh (ml) 134,43+157,5 75,9 0-990

Susu (ml) 175,33+172,4 138,6 0-755,7

Kopi (ml) 38,82+76,89 0 0-480

Jus (ml) 43,67+74,35 0 0-480

Softdrink (ml) 18,31+60,15 0 0-500

Minuman Berelektrolit (ml) 28,89+97,91 0 0-990

Lainnya (ml) 138,33+151,48 71,4 0-500

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

43

Universitas Indonesia

Tabel 5.2 merupakan tabel yang memuat distribusi konsumsi air setiap

harinya menurut jenis minuman yang ada pada kuesioner. Pada tabel terlihat

bahwa, konsumsi air putih merupakan jenis minuman yang paling banyak

dikonsumsi responden dengan rata-rata 1.779 ml perhari. Jumlah minimal air

putih yang dikonsumsi adalah 500 ml dan jumlah maksimal adalah 5000 ml.

Sementara minuman lainnya, tidak semuanya dikonsumsi responden setiap

harinya yang dapat dilihat dari jumlah minimal minuman yaitu 0 dengan jumlah

maksimal yang dikonsumsi bervariasi. Minuman terbanyak kedua yang

dikonsumsi responden adalah susu dengan rata-rata 175,33 ml per hari. Sementara

minuman yang paling sedikit dikonsumsi adalaj soft drink dengan rata-rata 18,31

ml per hari. Pada tabel terlihat minuman lainnya, minuman lainnya yang lebih

sering dikonsumsi responden adalah yogurt dengan rata-rata konsumsi per harinya

sebanyak 138,33 ml.

5.2.2 Gambaran Karakteristik Reponden

Karakteristik responden yang akan dianalisis meliputi jenis kelamin, luas

permukaan, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan uang saku. Sementara

itu gambaran usia dan jurusan responden hanya akan dilihat distribusinya saja

tanpa dianalisis lebih lanjut. Hasil distribusi reponden merurut usia dan jurusan

akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.3 Distribusi Responden menurut Usia

Usia n %

17 4 3,3

18 22 17,9

19 39 31,7

20 40 32,5

21 18 14,6

Total 123 100

Pada tabel 5.3 terlihat bahwa usia mahasiswa yang menjadi responden

berkisar antara 17-21 tahun. Karena memang usia yang diinginkan penulis adalah

remaja yang usianya di bawah 22 tahun. Sementara jumlah terbanyak adalh

responden yang berusia 20 tahun (32,5%) tetapi tidak jauh berbeda dengan yang

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

44

Universitas Indonesia

berusia 19 tahun (31,7%). Responden yang jumlahnya paling sedikit adalah

responden dengan usia 17 tahun yang hanya 4 orang (3,3%).

Tabel 5.4 Distribusi Responden menurut Jurusan

Jurusan n %

Gizi 37 30,1

Kesehatan Masyarakat 86 69,9

Total 123 100

Tabel 5.4 memperlihatkan perbedaan umlah responden menurut jurusan.

Di Fakultas Kesehatan Masyarakat, hanya terdapat dua jurusan yaitu Gizi dan

Kesehatan Masyarakat. Jumlah mahasiswa pada kedua jurusan tersebut berbeda

dan perbedaan jumlahnya cukup jauh. Bisa terlihat dari tabel di atas, responden

yang kuliah di jurusan gizi sebanyak 37 orang (30,1%), sementara responden yang

kuliah di jurusan kesehatan masyarakat sebanyak 86 orang (69,9%).

5.2.2.1 Gambaran Jenis Kelamin

Jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan.

Berikut adalah distribusi jenisa kelamin pada responden :

Tabel 5.5 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012

Jenis Kelamin n %

Laki-laki 28 22,8

Perempuan 95 77,2

Total 123 100

Dari data pada tabel 5.5 di atas, terlihat bahwa responden yang berjenis

kelamin laki-laki ada 22,8% atau sebanyak 28 orang dari total 123 responden.

Sementara sisanya yaitu 77,2% berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 95

orang.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

45

Universitas Indonesia

5.2.2.2 Gambaran Luas Permukaan

Luas permukaan didapatkan dari hasil perkalian antara berat badan dan

tinggi badan responden dengan menggunakan rumus Du Bois (1916). Hasil dari

perkalian tersebut dikategorikan menjadi dua, yaitu besar dan kecil. Kategori

tersebut menggunakan nilai mean sebagai acuan karena distribusi yang dihasilkan

normal. Luas permukaan responden dikatakan besar jika > mean sedangkan

dikategorikan kecil jika < mean. Distribusi luas permukaan responden akan

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.6 Distribusi Responden berdasarkan Luas Permukaan Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012

Luas Permukaan n % Mean Median SD Min-Maks

Besar (> 152,178 m2) 58 47,2

152,178 151,2 15,47 126,3-206 Kecil (< 152,178 m

2) 65 52,8

Total 123 100

Menurut distribusi tabel 5.6, didapatkan hasil dari 123 responden, 47,2%

diantaranya atau sebanyak 58 orang memiliki luas permukaan besar sementara

sisanya 65 orang atau sekitar 52,8% memiliki luas permukaan tubuh yang kecil.

Rata-rata luas permukaan yang didapat adalah 152,18 m2 dengan standar deviasi

15,47 m2 dan mediannya adalah 151,2 m

2. Luas permukaan tubuh paling kecil

responden adalah 126,3 m2 dan luas permukaan yang terbesar adalah 206 m

2.

5.2.2.3 Gambaran Pendidikan Orangtua

a. Pendidikan Ayah

Pendidikan ayah respoden terdiri dari SD, SMP, SMA/sederajat dan

Perguruan Tinggi yang meliputi D1, D2, D3, D4, S1, S2, dan S3. Dari hasil

tersebut akan dikategorikan lagi menjadi dua yaitu tinggi dan rendah. Pendidikan

ayah dikatakan tinggi jika lulusan Perguruan Tinggi sedangkan rendah jika

lulusan SD, SMP atau SMA/sederajat. Tabel berikut akan menyajikan distribusi

pendidikan ayah :

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

46

Universitas Indonesia

Tabel 5.7 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Ayah

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pendidikan Ayah n %

SD 4 3,3

SMP 9 7,3

SMA/sederajat 46 37,4

Perguruan Tinggi 64 52

Total 123 100

Menurut hasil yang didapatkan pada tabel 5.7, dari 123 responden

Responden yang ayahnya lulusan perguruan tinggi ada 64 orang atau sekitar 52%,

4 orang lulusan SD atau sekitar 3,3%, 9 orang lainnya lulusan SMP atau sekitar

7,3%, dan 6 orang lulusan SMA atau sederajat atau sekitar 37,4%.

Tabel 5.8 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Ayah Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012

Pendidikan Ayah n %

Tinggi 64 52

Rendah 59 48

Total 123 100

Tabel 5.8 merupakan pendidikan ayah yang telah dikategori menjadi 2,

dari 123 responden Responden yang ayahnya termasuk ke dalam kelompok

pendidikan tinggi ada 64 orang atau sekitar 52% yang terdiri dari lulusan

Perguruan Tinggi. Sementara sisanya 48% atau sebanyak 59 orang masuk ke

dalam kelompok pendidikan rendah

b. Pendidikan Ibu

Pendidikan ibu respoden terdiri dari SD, SMP, SMA/sederajat dan

Perguruan Tinggi yang meliputi D1, D2, D3, D4, S1, S2, dan S3. Dari hasil

tersebut akan dikategorikan lagi menjadi dua yaitu tinggi dan rendah. Pendidikan

ibu dikatakan tinggi jika lulusan Perguruan Tinggi sedangkan rendah jika lulusan

SD, SMP atau SMA/sederajat. Tabel berikut akan menyajikan distribusi

pendidikan ibu :

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

47

Universitas Indonesia

Tabel 5.9 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Ibu

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pendidikan Ibu n %

SD 9 7,3

SMP 9 7,3

SMA/sederajat 56 45,5

Perguruan Tinggi 49 39,8

Total 123 100

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 123 reponden, responden yang

pendidikan ibunya lulusan perguruan tinggi ada sebanyak 49 orang atau sekitar

39,8%, 9 orang atau sekitar 7,3% ibunya merupakan lulusan SD, 9 orang (7,3%)

lainnya merupakan lulusan SMP, dan 56 orang (45,5%) merupakan lulusan

SMA/sederajat.

Tabel 5.10 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pendidikan Ibu

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pendidikan Ibu n %

Tinggi 49 39,8

Rendah 74 60,2

Total 123 100

Tabel 5.10 menunjukkan pendidikan ibu yang telah dikategorikan menjadi

dua. Responden yang pendidikan ibunya masuk dalam kelompok tinggi ada

sebanyak 49 orang atau sekitar 39,8%, sementara sisanya 74 orang (60,2%) masuk

ke kelompok pendidikan rendah.

5.2.2.4 Gambaran Pekerjaan Orangtua

a. Pekerjaan Ayah

Data pekerjaan ayah yang didapatkan terdiri darii beberapa jenis,

diantaranya karyawan swasta, PNS, Pedagang/Wiraswasta, dll. Hail tersebut akan

dikategorikan lagi menjadi 2, yaitu pemerintah dan non-pemerintah. Pekerjaan

ayah yang masuk dalam kategori pemerintah terdiri dari PNS, polisi/TNI, dan

pensiunan PNS. Sementara sisanya akan masuk pada kategori non-pemerintah.

Tabel berikut akan menyajikan distribusi responden menurut pekerjaan ayah :

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

48

Universitas Indonesia

Tabel 5.11 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ayah

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan Ayah n %

Karyawan Swasta 24 19,5

PNS 31 25,2

Polisi/TNI 5 4,1

Pedagang/Wiraswasta 28 22,8

Buruh 7 5,7

Pensiunan 7 5,7

Petani 2 1,6

Dosen 3 2,4

Guru 3 2,4

Tidak Bekerja 9 7,3

Lainnya 4 3,3

Total 123 100

Tabel 5.11 menunjukkan distribusi jenis pekerjaan ayah responden.

Sebanyak 31 orang (25,2%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 5 orang

(4,1%) bekerja sebagai Polisi/TNI, 7 orang (5,7%) pensiuanan PNS, 4 orang

(19,5%) bekerja sebagai karyawan swasta, , 28 orang (22,8%) bekerja sebagai

pedagang/wiraswasta, 7 orang (5,7%) bekerja sebagai buruh, 2 orang (1,6%)

bekerja sebagai petani, 3 orang (2,4%) bekerja sebagai dosen dan guru, 9 orang

(7,3%) tidak bekerja, dan 4 lainnya memiliki pekerjaan sebagai notaris, dokter,

freelance, dan satpam.

Tabel 5.12 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Ayah Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan Ayah n %

Pemerintah 36 29,3

Non Pemerintah 87 70,7

Total 123 100

Tabel 5.12 merupakan tabel yang menunjukan pekerjaan ayah yang telah

dikategori menjadi dua. Jumlah responden yang pekerjaan ayahnya masuk ke

pegawai pemerintah ada sebanyak 36 orang (29,3%), sementara sisanya 87 orang

(70,7%) masuk kelompok non pemerintah.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

49

Universitas Indonesia

b. Pekerjaan Ibu

Data pekerjaan ibu yang didapatkan dari pengisian kuesioner antara lain dosen,

guru, karyawan swasta, dll. Hasil tersebut akan dikaategorikan menjadi bekerja

dan tidak bekerja. Ibu yang memiliki pekerjaan akan masuk dalam kategori

bekerja sementara yang tidak memiliki pekeerjaan akan masuk dalam kategori

tidak bekerja. Tabel berikut akan menyajikan distribusi pekerjaan ibu responden :

Tabel 5.13 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu

Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan Ibu n %

Dosen 3 2,4

Guru 7 5,7

Karyawan Swasta 5 4,1

Kepala Sekolah 2 1,6

Pedagang/Wiraswasta 7 5,7

Petani 2 1,6

PNS 19 15,4

Tidak Bekerja 75 61

Lainnya 3 2,4

Total 123 100

Tabel 5.13 menunjukkan jenis pekerjaan ibu mahasiswa FKM UI tahun

2012. Sebanyak 3 orang (2,4%) yang bekerja sebagai dosen, 7 orang (5,7%)

bekerja sebagai guru dan pedagang/wiraswasta, 5 orang (4,1%) bekerja sebagai

karyawan swasta, 2 orang (1,6%) bekerja sebagai kepala sekolah dan petani, 19

orang (15,4%) bekerja sebagai PNS, dan 3 orang sisanya bekerja sebagai buruh,

honorer, dan konsultan. Sementara sisanya 75 orang (61%) tidak bekerja.

Tabel 5.14 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan Ibu n %

Bekerja 48 39

Tidak Bekerja 75 61

Total 123 100

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

50

Universitas Indonesia

Tabel 5.14 merupakan pekerjaan ibu yang telah dikategorikan menjadi

dua. Terdapat 48 orang atau 39% ibu responden yang bekerja, sementara sisanya

75 orang (61%) tidak bekerja.

5.2.2.5 Gambaran Uang Saku

Data uang saku yang diperoleh merupakan uang jajan diluar dari uang

transportasi yang dihitung per hari. Uang saku tersebut akan dikategorikan

menjadi dua yaitu besar dan kecil. Kategori ini berdasarkan nilai median karena

data yang dihasilkan memiliki distribusi yang tidak normal. Uang saku dikatakan

tinggi jika > median, sementara rendah jika > median. Berikut ini adalah tabel

yang menyajikan distribusi menurut uang saku responden :

Tabel 5.15 Distribusi Responden berdasarkan Uang Jajan Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012

Uang Saku n % Mean Median SD Min-Maks

Tinggi (> Rp 20.000,-) 50 40,7 22300 20000 13200 5000-83333

Rendah (< Rp 20.000,-) 73 59,3

Total 123 100

Tabel 5.15 menunjukkan distribusi responden berdasarkan uang jajan

mahasiswa FKM UI tahun 2012. Dari tabel dapat dilihat bahwa uang jajan yang

masuk kategori tinggi ada sebanyak 50 orang (40,7%) dan sisanya 73 orang

(59,3%) rendah. Rata-rata uang jajan mahasiswa FKM adalah Rp 22.300,-. Uang

jajan terendah adalah sebesar Rp5.000,- dan yang tertinggi adalah sebesar

Rp83.333,-.

5.2.3 Gambaran Aktivitas Fisik

Data aktivitas fisik diperoleh dari perhitungan skor total aktivitas fisik

(MET) yang menggunakan kuesioner internasional. Waktu dalam menit dan hari

akan dikalikan dengan nilai MET masing-masing jenis aktivitas fisik sehingga

akan didapatkan hasil berupa skor berjalan, aktivitas sedang dan aktivitas berat.

Skor tersebut akan dijumlahkan sehingga akan didapatkan skor MET total. Dari

data nilai MET dan waktu setiap aktivitas tersebut, aktivitas fisik akan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

51

Universitas Indonesia

dikategorikan menjadi 3 yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Distribusi aktivitas

responden akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.16 Distribusi Responden berdasarkan Aktivitas Fisik Mahasiswa

FKM UI Tahun 2012

Aktivitas n %

Tinggi 70 56,9

Sedang 37 30,1

Rendah 16 13

Total 123 100

Tabel 5.16 menunjukkan distribusi berdasarkan aktivitas fisik mahasiswa

FKM UI tahun 2012. Sebanyak 70 orang (56,9%) memiliki aktivitas tinggi, 37

orang (30,1%) memiliki aktivitas sedang dan sisanya 16 orang (13%) memiliki

aktivitas yang rendah.

5.2.4 Gambaran Kebiasaan Minum

Kebiasaan minum diperoleh dari total skor dari 9 pertanyaan pada

kuesioner. Indeks kebiasaan dikategorikan berdasarkan nilai median menjadi baik

dan kurang baik. Penggunaan nilai mean sebagai acuan karena distribusi yang

didapatkan merupakan distribusi normal. Kebiasaan baik jika > mean dan kurang

baik jika < mean. Tabel yang akan menyajikan distribusi kebiasaan responden

akan disajikan berikut ini :

Tabel 5.17 Distribusi Responden berdasarkan Kebiasaan Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012

Kebiasaan n % Mean Median SD Min-Maks

Baik (> 13,36) 57 46,3 13,36 13 2,05 8,0-18

Kurang Baik (< 13,36) 66 53,7

Total 123 100

Tabel 5.17 menunjukkan distribusi kebiasaan mahasiswa FKM UI tahun

2012.Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57 orang responden (46,3%) memiliki

kebiasaan baik dan 66 orang (53,7%) sisanya memiliki kebiasaan yang kurang

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

52

Universitas Indonesia

baik. Dari tabel juga dapat dilihat nilai median 13 dan rata-rata sebesar

13,36+2,05. Sementara skor terendah adalah 8 dan yang tertinggi adalah 18.

5.2.5 Gambaran Pengetahuan

Data pengetahuan didapatkan melalui skoring setiap pertanyaan dari 12

pertanyaan yang akan dijumlah kemudian dibagi 12 dan dikalikan 100 sehingga

akan mendapatkan nilai total. Data tersebut dikategorikan menjadi 2 yaitu baik

dan kurang berdasarkan nilai mean. Nilai mean digunakan sebagai acuan karena

distribusi yang didapatkan normal. Nilai dikatakan baik jika > mean dan kurang

jika < mean. Distribusi nilai pengetahuan responden akan disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 5.18 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Mahasiswa FKM

UI Tahun 2012

Pengetahuan N % Mean Median SD Min-Maks

Baik (> 73,85) 75 61 73,85 75 12,55 33,3-100

Kurang (< 73,85) 48 39

Total 123 100

Menurut tabel 5.18, dari 123 responden 75 orang (61%) memiliki

pengetahuan yang baik sementara sisanya 48 orang (39%) memiliki pengetahuan

yang kurang baik. Rata-rata pengetahuan responden adalah 73,85 dan mediannya

75. Nilai terendah yang didapat responden adalah 33,3 sementara yang tertinggi

adalah 100.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

53

Universitas Indonesia

Tabel 5.19 Distribusi Persentase Jawaban Benar dan Salah pada Soal

Pengetahuan Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

No Soal Jawaban

Benar Salah

1 Zat Gizi 76,4% 23,6%

2 Fungsi Air 67,5% 32,5%

3 Sumber Air 54,5% 45,5%

4 Kandungan Air 99,2% 0,08%

5 Kebutuhan Air 76,4% 23,6%

6 Kebutuhan Air 97,6% 2,4%

7 Waktu Minum 64,2% 35,8%

8 Anjuran Minum 95,1% 4,9%

9 Pengeluaran Air Tubuh 92,7% 7,3%

10 Batas Akhir Dehidrasi 48% 52%

11 Gejala Dehidrasi 67,5% 32,5%

12 Akibat Dehidrasi 47,2% 52,8%

Pada tabel 5.19 terlihat persentase jawaban benar dan salah seluruh

reponden dari semua soal pengetahuan yang diberikan. Soal yang paling banyak

di jawab benar adalah soal nomor 4 yaitu dengan persentase jawaban benar

99,2%. Sedangkan soal yang paling banyak dijawab salah adalah soal nomor 12

dengan persentase sebesar 52,8%.

5.2.6 Gambaran Cara Mendapatkan Air Minum

Cara mendapatkan air minum akan dikategorikan menjadik tidak membeli

dan membeli. Tabel berikut akan memaparkan distribusi cara mendapatkan air

minum.

Tabel 5.20 Distribusi Responden berdasasrkan Cara Mendapatkan Air

Minum Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Cara Mendapatkan Minum n %

Tidak Membeli 81 65,9

Beli 42 34,1

Total 123 100

Tabel 5.20 mengenai cara responden mendapatkan air minum saat berada

di rumah (tempat tinggal). Hasil pada tabel terlihat bahwa dari 123 reponden 42

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

54

Universitas Indonesia

diantaranya atau sebesar 34,1% harus membeli setiap ingin mendapatkan air

minum, sedangkan sisanya 81 orang atau 65,9% tidak membeli.

5.3 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Hubungan tersebut meliputi hubungan

antara karakteristik individu dengan konsumsi air minum, hubungan antara

aktivitas fisik dengan konsumsi air minum, hubungan antara kebiasaan dengan

konsumsi air minum, hubungan antara pengetahuan dengan konsumsi air minum,

dan hubungan antara cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air minum.

Hubungan antara kedua variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan uji Chi-

Square.

5.3.1 Hubungan Karakteristik Responden dengan Konsumsi Air Minum

Hubungan antara karakteristik responden dengan konsumsi air minum

akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 5.21 Distribusi Responden menurut Kategori Jenis Kelamin dan

Konsumsi Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Jenis

Kelamin

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Laki-laki 16 57,1 12 42,9 28 100 1,42 0,6 - 3,32

0,551

Perempuan 46 48,4 49 51,6 95 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara jenis kelamin dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang banyak terdapat pada

perempuan dengan presentase 51,6%, sementara responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebesar 42,9%. Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh nilai p=0,551

yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara jenis kelamin

dengan konsumsi air minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

55

Universitas Indonesia

Tabel 5.22 Distribusi Responden Menurut Luas Permukaan dan Konsumsi

Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Luas

Permukaan

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Besar 30 51,7 28 48,3 58 100 1,105 0,544 – 2,244

0,924

Kecil 32 49,2 33 50,8 65 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari hasil analisis hubungan antara luas permukaan dengan konsumsi air

minum diperoleh bahwa konsumsi air minum yang kurang terdapat pada

mahasiswa yang luas permukaan tubuhnya kecil yaitu sebesar 33 orang atau

50,8%, sementara mahasiswa yang luas permukaan tubuhnya besar ada sebanyak

28 orang atau sebesar 48,3%. Dari hasil analisis pula diketahui p=0,924 yang

berarti tidak ada hubungan signifikan antara luas permukaan tubuh dengan

konsumsi air minum.

Tabel 5.23 Distribusi Responden menurut Pendidikan Ayah dan Konsumsi

Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pendidikan

Ayah

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Tinggi 33 51,6 31 48,4 64 100 1,101 0,54-2,23

0,931

Rendah 29 49,2 30 50,8 59 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara Pendidikan Ayah dengan Konsumsi air

minum diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang konsumsi air minumnya kurang

lebih banyak pada mahasiswa yang tingkat pendidikan ayahnya rendah yaitu

sebesar 50,8% atau sebanyak 31 orang dibandingkan dengan yang tingkat

pendidikannya tinggi dengan presentase 50,8% atau sebanyak 30 orang. Dari uji

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

56

Universitas Indonesia

statistik diperoleh pula nilai p=0,931 yang berarti tidak ada hubungan yang

signifikan antara pendidikan ayah dengan konsumsi air minum.

Tabel 5.24 Distribusi Responden menurut Pendidikan Ibu dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pendidikan

Ibu

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

N % n % n %

Tinggi 28 57,1 21 42,9 49 100 1,569 0,76-3,25

0,302

Rendah 34 45,9 40 54,1 74 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang lebih banyak terjadi pada

mahasiswa dengan tingkat pendidikan ibu yang rendah yaitu sebanyak 40 orang

atau 54,1% sementara mahasiswa dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi ada

sebanyak 21 orang atau 42,9%. Dari uji statistik diperoleh nilai p=0,302 yang

berarti tidak ada hubungan signifikan antara pendidikan ibu dengan konsumsi air

minum.

Tabel 5.25 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Ayah dan Konsumsi

Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan

Ayah

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Pemerintah 22 61,1 14 38,9 36 100 1,846 0,84-4,07

0,184

Non Pemerintah 40 46 47 54 87 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara pekerjaan ayah dengan konsumsi air minum

diperolhe hasil bahwa konsumsi air minum yangkurang banyak terjadi pada

mahasiswa yang pekerjaan ayahnya ada pada kelompok non-pemerintah yaitu

sebesar 47 orang (54%), sementara mahasiswa yang pekerjaan ayahnya pada

kelompok pemerintah terdapat sebesar 14 orang (38,9%). Dari uji statistik

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

57

Universitas Indonesia

diperoleh nilai p=0,184 yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara

pekerjaan ayah dengan konsumsi air minum.

Tabel 5.26 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Ibu dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pekerjaan Ibu

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Bekerja 26 54,2 22 45,8 48 100 1,28 0,62-2,65

0,630

Tidak Bekerja 36 48 39 52 75 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan pekerjaan ibu dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi lebih banyak pada mahasiswa yang ibunya tidak

bekerja yaitu sebesar 39 orang (52%), sementara mahasiswa yang ibunya bekerja

sebesar 22 orang (45,8%). Dari uji statistik diperoleh nilai p=0,63 yang berarti

tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan konsumsi air

minum.

Tabel 5.27 Distribusi Responden menurut Uang Saku dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Uang Saku

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

N % n % n %

Tinggi 29 58 21 42 50 100 1,674 0,81-3,46

0,226

Rendah 33 45,2 40 54,8 73 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara uang saku dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air yang kurang terdapat pada mahasiswa yang

uang sakunya rendah yaitu sebesar 54,8% atau 40 orang, sementara mahasiswa

yang uang sakunya tinggi hanya 42% atau sebesar 21 orang. Dari uji statistik

diperoleh nilai p=0,226 yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara uang

saku dengan konsumsi air minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

58

Universitas Indonesia

5.3.2 Hubungan Aktivitas Fisik Responden dengan Konsumsi Air Minum

Hubungan antara aktivitas fisik dengan konsumsi air minum dianalisis

dengan uji chi-square berdasarkan nilai MET dan waktu tiap aktvitas. Berikut ini

akan disajikan tabel hasil analisis antara aktivitas fisik dengan konsumsi air

minum.

Tabel 5.28 Distribusi Responden menurut Aktivitas Fisik dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Aktivitas

Fisik

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

N % n % n %

Tinggi 38 54,3 32 45,7 70 100 0,024

Sedang 21 56,8 16 43,2 37 100 0,905 0,4-2,02

Rendah 3 18,8 13 81,2 16 100 5,146 1,35-19,66

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan aktivitas fisik dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang lebih banyak terdapat

pada mahasiswa yang aktivitas fisiknya rendah yaitu sebesar 81,2% atau sebanyak

13 orang, sedangkan mahasiswa yang aktivitasnya sedang sebesar 43,2% (16

orang) dan mahasiswa yang aktivitasnya tinggi sebesar 45,7% (32 orang). Dari

uji statistik diperoleh p=0,024 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara

aktivitas fisik dengan konsumsi air minum. Sementara nilai OR nya adalah 0,905

dan 5,146 yang berarti mahasiswa yang aktivitas fisiknya rendah memiliki resiko

5,146 lebih besar daripada mahasiwa yang tingkat aktivitasnya tinggi dan

mahasiswa yang aktivitasnya sedang memiliki resiko 0,905 lebih besar daripada

mahasiswa yang aktivitasnya tinggi.

5.3.3 Hubungan Kebiasaan Responden dengan Konsumsi Air Minum

Hubungan antara kebiasaan dengan konsumsi air minum dianalisis

menggunakan tabulasi silang antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan

uji chi-square. Berikut adalah tabel yang menyajikan hasil analisis kebiasaan

dengan konsumsi air minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

59

Universitas Indonesia

Tabel 5.29 Distribusi Responden menurut Kebiasaan dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Kebiasaan

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P

value Cukup Kurang

N % n % n %

Baik 35 61,4 22 38,6 57 100 2,298 1,113- 4,743

0,037

Kurang Baik 27 40,9 39 59,1 66 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara kebiasaan dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang konsumsi air minumnya kurang banyak

terdapat pada mahasiswa yang kebiasaan minumnya kurang baik yaitu sebesar

59,1% (39 orang), sementara mahasiswa yang kebiasaannya baik ada sebesar

38,6% (22 orang). Dari hasil analisis juga diperoleh p=0,037 yang berarti ada

hubungan signifikan antara kebiasaan dengan konsumsi air minum. Sementara

nilai OR yang diperoleh adalah 2,298 yang berarti resiko mahasiswa yang

kebiasaan minumnya kurang baik 2,298 lebih besar dibandingkan dengan

mahasiswa yang kebiasaan minumnya baik.

5.3.4 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Konsumsi Air Minum

Dalam analisis Chi-Square juga dianalisis hubungan antara pengetahuan

responden dengan konsumsi air minum. Berikut adalah tabel yang akan

menyajikan hasil analisis antara pengetahuan dan konsumsi air minum.

Tabel 5.30 Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Konsumsi Air

Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Pengetahuan

Konsumsi Air Minum Total

OR 95% CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Baik 45 60 30 40 75 100 2,735

1,29-

5,79

0,013

Kurang 17 35,4 31 64,6 48 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

60

Universitas Indonesia

Dari analisis hubungan antara pengetahuan dan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang lebih banyak terjadi pada

mahasiswa yang pengetahuaannya kurang yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar

64,6% sedangkan yang pengetahuannya baik sebanyak 30 orang (40%). Dari hasil

uji statistik diperoleh nilai p=0,013 yang berarti ada hubungan signifikan antara

pengetahuan dan konsumsi air minum. Sementara nilai OR dari hasil uji statistik

adalah 2,735 yang berarti mahasiswa yang pengetahuannya rendah memiliki

resiko 2,735 lebih besar daripada mahasiswa yang pengetahuaanya baik.

5.3.5 Hubungan Cara Mendapatkan Air Minum Responden dengan

Konsumsi Air Minum

Hubungan antara cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air

minum dianalisis dengan uji Chi-Square. Tabel berkut adalah tabel hasil analisis

antara cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air minum.

Tabel 5.31 Distribusi Responden menurut Cara Mendapatkan Air Minum

dan Konsumsi Air Minum pada Mahasiswa FKM UI Tahun 2012

Cara

Mendapatkan

Air Minum

Konsumsi Air Minum Total

OR 95%

CI P value Cukup Kurang

n % n % n %

Tidak

Membeli 37 45,7 44 54,3 81 100 0,572 0,2 -1,2 0,205

Membeli 25 59,5 17 40,5 42 100

Jumlah 62 50,4 61 49,6 123 100

Dari analisis hubungan antara cara mendapatkan air minum dengan

konsumsi air minum, diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang tidak membeli air

minum sebesar 54,3% (44 orang) konsumsi air minumnya kurang, sedangkan

yang membeli sebanyak 17 orang (40,5%) konsumsi air minumnya kurang. Dari

uji statistik didapatkan pula hasil nilai p=0,205 yang berarti tidak ada hubungan

bermakna antara cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

61 Universitas Indonesia

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat kekurangan akibat keterbatasan yang peneliti

alami. Pada saat pengambilan data beberapa responden sedang dalam masa Ujian

Tengah Semester (UTS) sehingga hal ini juga bisa mempengaruhi konsentrasi

mereka.

Selain itu dalam penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional.

Metode ini tidak bisa melihat hubungan sebab akibat antara variabel independen

dengan variabel dependen. Sehingga peneliti hanya bisa melihat hubungan antar

variable tersebut dalam populasi.

Pengumpulan data konsumsi air minum dilakukan dengan pengisian FFQ-

semikuantitatif. Dalam prakteknya, metode ini hanya bisa menggambarkan air

dari beberapa jenis minuman yang ada dalam daftar tidak bisa menggambarkan

asupan air dari makanan yang lebih bisa digambarkan melalui metode recall 24

jam karena terbatasnya waktu dan biaya peneliti. Selain itu dalam penentuan

ukuran setiap minum juga kurang akurat karena ukuran setiap minum seseorang

belum tentu sama.

6.2 Gambaran Konsumsi Air Minum

Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa dari penelitian ini terdapat

49,6% responden yang kurang konsumsi air minumnya. Hasil ini lebih rendah dari

hasil penelitian yang dilakukan Rosmaida (2011) pada mahasiswa asrama UI yang

menunjukkan bahwa terdapat 61% mahasiswa yang kurang konsumsi air

minumnya. Perbedaan ini terjadi karena pengambilan data yang diambil juga

berbeda, pada penelitian Rosmaida (2011) data konsumsi air minum diambil

dengan cara mengisi kuesioner (pertanyaan) sedangkan penelitian ini mengambil

data dengan pengisian frekuensi minum dalan satu bulan (FFQ).

Tetapi, hasil penelitian ini lebih tinggi persentasenya jika dibandingkan

dengan penelitian Briawan, Sedayu dan Ekayanti (2011) yang mendapatkan hasil

37,3% dari subjek penelitian yang konsumsi airnya kurang. Timbulnya hasil yang

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

62

berbeda terjadi karena cut off point yang diambil pada dua penelitian berbeda.

Dalam penelitian ini konsumsi air minum dikatakan kurang jika kurang dari

median yaitu sebesar 2091 ml dan cukup jika lebih besar atau sama dengan

median, sementara penelitian Briawan, Sedayu dan Ekayanti (2011) memakai

standar 8 gelas per hari dan hanya konsumsi air putihnya saja.

Pada penelitian ini didapatkan juga hasil rata-rata konsumsi air minum

sebesar 2233+821,89 ml. Hasil ini lebih tinggi dari rata-rata konsumsi air minum

pada penelitian Briawan, Sedayu dan Ekayanti (2011) sebesar 1927+704 ml.

Perbedaan hasil yang didapat mungkin terjadi karena perbedaan pengambilan

data, pada penelitian Briawan, Sedayu dan Ekayanti (2011) pengambilan data

yang diambil dengan cara recall 2x24 jam, sementara pada penelitian ini

menggunakan frekuensi minum dalam 1 bulan terakhir (FFQ). Pada recall, data

yang didapat adalah data konsumsi air minum pada 2 hari yang peneliti inginkan,

biasanya pada weekend dan weekday. Sementara FFQ data yang didapat berupa

frekuensi dan rata-rata jumlah yang dikonsumsi setiap kali minum dalam kurun

waktu tertentu,pada penelitian ini 1 bulan terakhir.

Cut off point pada penelitian ini merupakan nilai median dari distribusi

data yang didapat pada penelitian yaitu 2.091 ml. Nilai median dipakai karena

belum adanya standar kebutuhan air minum yang sudah diakui. Karena kebutuhan

air minum dipengaruhi oleh aktivitas seseorang dan suhu lingkungan sehingga

tidak selalu sama pada setiap orang. Oleh sebab itu pada penelitian kali ini nilai

median yang dipakai untuk menyesuaikan dengan keadaan responden yang

diambil. Penggunaan angka tersebut masih berada dalam batas air minum yang

dianggap cukup oleh WHO yaitu antara 2-5 liter untuk orang yang bukan atlet.

Pada tabel 5.2 lebih lanjut disajikan distribusi air minum pada penelitian

ini yang terdiri dari air putih, teh, susu, kopi, jus, softdrink, minuman

berelektrolit, dan minuman lain. Hasilnya adalah jenis minuman yang dikonsumsi

paling banyak oleh responden adalah air putih yang rata-rata mencapai

1779+718,59 ml. Jika dihitung konsumsi air putih menyumbang sekitar 79,67%

dari total konsumsi air minum per hari. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bellisle, F et al (2010), Briawan, Sedayu dan Ekayanti (2011)

Rosmaida (2011), dan AFIC (1999) bahwa dari total konsumsi air, konsumsi air

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

63

putih adalah konsumsi yang paling tinggi dibandingkan konsumsi jenis minuman

lainnya seperti jus, teh, susu, kopi, dll. Untuk pilihan minuman lain yang ada pada

daftar FFQ yang disajikan, rata-rata responden mengisi dengan yogurt sebagai

jenis minuman yang sering dikonsumsi di luar pilihan minuman yang diberikan.

6.3 Hubungan Karakteristik Responden dengan Konsumsi Air Minum

Hubungan yang akan dijelaskan pada bagian ini adalah hubungan jenis

kelamin dengan konsumsi air minum, hubungan luas permukaan dengan konsumsi

air minum, hubungan pendidikan orangtua dengan konsumsi air minum,

hubungan pekerjaan orangtua dengan konsumsi air minum, dan hubungan uang

jajan dengan konsumsi air minum.

6.3.1 Hubungan Jenis Kelamin dengan Konsumsi Air Minum

Menurut Wiseman (2002), kebutuhan air pada laki-laki lebih banyak

daripada perempuan karena total cairan tubuh pada laki-laki muda lebih banyak

dari pada perempuan yaitu sekitar 60% sedangkan pada perempuan sekitar 50%.

Hal tersebut juga mempengaruhi jumlah otot pada tubuhnya. Karena cairan

banyak terdapat pada otot, sehingga semakin banyak cairan tubuh seseorang akan

diikuti dengan semakin banyak otot yang terdapat pada tubuhnya.

Pada hasil uji statistik, diperoleh nilai p>0,05 (p=0,551) yang dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi kejadian konsumsi air yang

kurang antara laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Rosmaida (2011), namun berbeda dengan hasil penelitian Briawan,

Sedayu dan Ekayanti (2011) yang menyatakan ada hubungan bermakna antara

konsumsi air dengan jenis kelamin.

Bila melihat persentase responden yang kurang kosnusmsi air minumnya

antara laki-laki dan perempuan, kejadian lebih banyak terjadi pada perempuan

yaitu sekitar 51,6%, sedangkan pada laki-laki 42,9%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa ada kecenderungan perempuan lebih banyak kurang mengonsumsi air

minum dibandingkan laki-laki. Hal ini masih sejalan penelitian NHANES yaitu

laki-laki mengkonsumsi air minum lebih banyak daripada perempuan (IOM,

2004).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

64

Tidak ditemukannya hubungan yang bermakna mungkin disebabkan

karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Briawan, Sedayu dan Ekayanti

(2011), konsumsi air yang dipakai adalah konsumsi air total dari makanan dan

minuman, sedangkan pada penelitian ini konsumsi air yang diambil hanya dari

minuman saja. Menurut Piliang dan Djojosoebagio (1996), sumber utama air

dalam tubuh terdapat dalam bahan makanan baik yang dalam bentuk cairan

ataupun bahan makanan yang sering dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air

setiap harinya, tidak harus dipenuhi dalam bentuk air minum, karena pada

makanan padat pun umumnya mengandung air bebas. Penelitian di Singapura

oleh AFIC (1999), menyebutkan bahwa laki-laki lebih sering mengonsumsi buah

dan hidangan penutup untuk memenuhi kebutuhan cairannya.

6.3.2 Hubungan Luas Permukaan dengan Konsumsi Air Minum

Kebutuhan manusia akan air, ditentukan berdasarkan banyaknya air yang

keluar dari tubuh melalui beberapa cara. Kehilangan cairan ini berbeda dari waktu

ke waktu tergantung pada jumlah simpanan air di jaringan dan air yang digunakan

untuk mengatur temperatur tubuh. Jika kedua variabel tersebut diabaikan, maka

kebutuhan air untuk mempertahankan kondisi normal tergantung pada luas

permukaan tubuh dan masukan kalori. Jumlah panas yang hilang berbanding lurus

dengan luas permukaan tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah lemak pada

kulit. Panas yang keluar dari tubuh akan melewati kulit dan dilepaskan melalui

keringat (Piliang dan Djojosoebagio, 1996; Proboprastowo dan Dwiriyani, 2004).

Setelah dilakukan uji statistik, ternyata luas permukaan tubuh tidak

memiliki hubungan yang bermakna dengan konsumsi air minum (p=0,924).

Walaupun hasil yang diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna, namun jika

melihat bahwa responden yang luas permukaan tubuhnya kecil cenderung kurang

mengkonsumsi air minum yaitu sebesar 50,8% sedangkan responden yang

memiliki luas permukaan lebih besar hanya sebesar 48,3%, hasil ini sejalan

dengan teori yang ada.

Tidak adanya hubungan bermakna bisa terjadi karena sumber konsumsi air

yang dimaksudkan pada teori tidak hanya dari minuman namun dari makanan

juga, sedangkan pada penelitian sumber air dari makanan tidak diperhitungkan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

65

karena hanya berasal dari minuman saja. Karena menurut penelitian Briawan,

Sedayu, dan Ekayanti (2011) asupan air dari makanan menyumbang 25,3% dari

total konsumsi air. Ditambahkan lagi oleh Piliang dan Djojosoebagio (1996),

sumber utama air dalam tubuh terdapat dalam bahan makanan baik yang dalam

bentuk cairan ataupun bahan makanan yang sering dikonsumsi. Untuk memenuhi

kebutuhan air setiap harinya, tidak harus dipenuhi dalam bentuk air minum,

karena pada makanan padat pun umumnya mengandung air bebas. Maka dari itu,

perlu ada penelitian lanjutan mengenai hubungan luas permukaan tubuh dengan

konsumsi air secara keseluruhan.

6.3.3 Hubungan Pendidikan Orangtua dengan Konsumsi Air Minum

Dari analisis hubungan antara Pendidikan Ayah dengan Konsumsi air

minum diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang konsumsi air minumnya kurang

lebih banyak pada mahasiswa yang tingkat pendidikan ayahnya rendah yaitu

sebesar 50,8% dibandingkan dengan yang tingkat pendidikannya tinggi dengan

presentase 50,8%. Dari uji statistik diperoleh pula nilai p>0,05 (p=0,931) yang

berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ayah dengan

konsumsi air minum.

Hasil yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan dari analisis hubungan

antara pendidikan ibu dengan konsumsi air minum diperoleh hasil bahwa

konsumsi air minum yang kurang lebih banyak terjadi pada mahasiswa dengan

tingkat pendidikan ibu yang rendah yaitu sebanyak 40 orang atau 54,1%

sementara mahasiswa dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi ada sebanyak 21

orang atau 42,9%. Dari uji statistik diperoleh nilai p>0,05 (p=0,302) yang berarti

tidak ada hubungan signifikan antara pendidikan ibu dengan konsumsi air minum.

Sementara hasil berbeda ditunjukkan pada penelitian di Amerika pada

populasi orang dewasa yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna

antara tingkat pendidikan dan total intake air (Kant et al, 2009). Penelitian ini

sejalan dengan penyataan Notoatmodjo (1993), bahwa pendidikan bertujuan untuk

mengubah perilaku seseorang ke arah yang menguntungkan atau yang seharusnya

dalam hal ini perilaku minum yang sesuai dengan yang dianjurkan.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

66

Hasil yang berbeda tersebut terjadi karena pada penelitian di Amerika

pendidikan yang digunakan adalah tingkat pendidikan responden sendiri sehingga

mempengaruhi total intake air, sedangkan peneliti menggunakan tingkat

pendidikan orangtua yang diduga bukan merupakan faktor langsung yang

mempengaruhi konsumsi air minum anak. Karena pada masa remaja, seseorang

akan lebih suka berinteraksi dengan teman dan lingkungan sosial dibandingkan

dengan keluarga. Dan pada masa ini, mereka akan menentukan sendiri pilihan

gaya hidup yang nantinya akan berpengaruh pada masa mendatang (Smet, 1994;

McKenzie, 2007).

6.3.4 Hubungan Pekerjaan Orangtua dengan Konsumsi Air Minum

Dari analisis hubungan antara pekerjaan ayah dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang banyak terjadi pada

mahasiswa yang pekerjaan ayahnya ada pada kelompok non-pemerintah yaitu

sebesar 54%, sementara mahasiswa yang pekerjaan ayahnya pada kelompok

pemerintah terdapat sebesar 38,9%. Dari uji statistik diperoleh nilai p>0,05

(p=0,184) yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara pekerjaan ayah

dengan konsumsi air minum. Hasil yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan dari

analisis hubungan pekerjaan ibu dengan konsumsi air minum diperoleh hasil

bahwa konsumsi lebih banyak pada mahasiswa yang ibunya tidak bekerja yaitu

sebesar 52%, sementara mahasiswa yang ibunya bekerja sebesar 45,8%. Dari uji

statistik diperoleh nilai p>0,005 (p=0,630) yang berarti tidak ada hubungan yang

signifikan antara pekerjaan ibu dengan konsumsi air minum.

Menurut Suhardjo (1989), pekerjaan berhubungan dengan pendapatan

seseorang, faktor ini akan menentukan kuantitas dan kualitas makanan seseorang.

Sementara pendapatan mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang

dikonsumsi, semakin banyak uang seseorang, maka akan semakin baik kualitas

makanan yang diperoleh (Berg, 1986 dalam Putri, 2009). Hal tersebut dibuktikan

dengan penelitian pada tahun 1957 di Amerika Serikat yang menunjukkan

keluarga dengan pendapatan tinggi mengkonsumsi lebih banyak zat gizi

dibandingkan dengan keluarga yang pendapatannya rendah. (Eppright et al, 1978).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

67

Tidak adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan orangtua dan

konsumsi air minum terjadi karena pekerjaan orangtua tidak mencerminkan

langsung kepada tingkat ekonomi seseorang, tetapi harus melalui tingkat

pendapatan terlebih dahulu baru akan diketahui tingkat ekonomi seseorang.

Dengan kata lain, tingkat ekonomi seseorang lebih tercermin pada pendapatan

dibandingkan pekerjaan.

6.3.5 Hubungan Uang Saku dengan Konsumsi Air Minum

Dari analisis hubungan antara uang saku dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air yang kurang terdapat pada mahasiswa yang

uang sakunya rendah yaitu sebesar 54,8%, sementara mahasiswa yang uang

sakunya tinggi hanya 42%. Dari uji statistik diperoleh nilai p>0,05 (p=0,226) yang

berarti tidak ada hubungan signifikan antara uang saku dengan konsumsi air

minum.

Uang saku merupakan bagian tanggung jawab orangtua terhadap

kebutuhan keluarga Jumlah uang saku seseorang tergantung dari pendapatan

orangtua dan usia anak. Melalui uang saku, status sosial ekonomi seseorang dapat

diukur. Semakin besar pendapatan orangtua, maka uang saku yang diberikan pada

anak juga semakin besar (Azizah, 1997 dalam Skriptiana, 2009).

Hasil yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna bisa

terjadi karena uang saku yang dimaksudkan peneliti adalah uang saku di luar uang

transportasi, jadi uang tersebut tidak hanya digunakan untuk membeli minuman

saja, namun untuk membeli makanan atau keperluan lainnya yang juga penting.

Selain itu menurut Suhardjo (1989),meningkatnya pendapatan seseorang dapat

mengubah makanan yang dikonsumsi, namun pengeluaran yang lebih banyak

tidak menjamin keberagaman, biasanya yang berubah adalah makanan yang dibeli

cenderung lebih mahal sehingga dalam kualitas tidak terlalu berbeda dengan yang

pendapatannya sedikit.

6.4 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Konsumsi Air Minum

Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh karena otot meningkatkan

pengeluaran melalui tenaga dan energi (kalori). Aktivitas fisik akibat kontraksi

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 85: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

68

otot rangka mengakibatkan pengeluaran tenaga. Aktivitas fisik adalah aktivitas

pada waktu kerja, waktu senggang, dan aktivitas sehari-hari (Adisapoetra, 2008

dalam Rosmaida, 2011).

Dari analisis hubungan aktivitas fisik dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa konsumsi air minum yang kurang lebih banyak terdapat

pada mahasiswa yang aktivitas fisiknya rendah yaitu sebesar 81,2% atau sebanyak

13 orang, sedangkan mahasiswa yang aktivitasnya sedang sebesar 43,2% dan

mahasiswa yang aktivitasnya tinggi sebesar 45,7%. Dari uji statistik diperoleh

nilai p<0,05 (p=0,024) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara aktivitas

fisik dengan konsumsi air minum. Penelitian tersebut berbeda dengan hasil

penelitian Rosmaida (2011) yang menunjukkan tidak adanya perbedaan proporsi

antara konsumsi air dengan aktivitas fisik. Perbedaan hasil tersebut disebabkan

karena pada penelitian Rosmaida (2011), kuesioner aktivitas fisik yang dipakai

adalah kuesioner Baecke sedangkan penelitian ini menggunakan IPAQ.

Hasil di atas sejalan dengan penelitian di Amerika pada orang dewasa

menunjukkan bahwa aktivitas pada waktu luang memiliki hubungan dengan

intake air putih dan total asupan air. Sementara aktivitas yang tinggi memiliki

hubungan dengan air dari minuman dan total asupan air, semakin tinggi aktivitas

maka jumlah air yang diasup dari minuman dan total asupan airnya juga akan

semakin tinggi. Dengan kata lain aktivitas fisik memiliki hubungan dengan

asupan air (Kant et al, 2009).

Penelitian lainnya oleh Brake (2001) juga menunjukkan hasil yang sejalan

yaitu adanya kenaikan konsumsi air minum pada pekerja yang aktif dan penelitian

tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Brake (2002) yang menyimpulkan bahwa

kebutuhan cairan pekerja meningkat setelah beban kerja ditambahkan

(penambahan shift dan stress kerja).

Hasil tersebut juga sejalan dengan pernyataan Berning (2007) bahwa

kebutuhan cairan berbanding lurus dengan aktivitas tubuh, semakin berat aktivitas

yang dikerjakan, maka semakin banyak pula kebutuhan cairannya karena semakin

banyak cairan tubuh yang keluar melalui keringat. Kehilangan cairan tersebut

akan memicu rasa haus yang mendorong seseorang untuk minum.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 86: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

69

6.5 Hubungan Kebiasaan dengan Konsumsi Air Minum

Kebiasaan adalah perilaku yang dipraktekkan berulang-ulang (Rachma,

2009). Kebiaaan minum yang baik adalah minum kapanpun bahkan di tengah saat

kita makan, saat bangun pagi juga baik untuk memperbaiki dehidrasi yang

dihasilkan saat tidur, selain itu air harus diminum sebelum olahraga dan pada

orang yang kekurangan konsumsi buah dan sayur (Bangmathelidj, 2007 dalam

Rachma, 2009).

Dari analisis hubungan antara kebiasaan dengan konsumsi air minum

diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang konsumsi air minumnya kurang banyak

terdapat pada mahasiswa yang kebiasaan minumnya kurang baik yaitu sebesar

59,1%, sementara mahasiswa yang kebiasaannya baik ada sebesar 38,6%. Dari

hasil analisis juga diperoleh nilai p<0,05 (p=0,037) yang berarti ada hubungan

signifikan antara kebiasaan dengan konsumsi air minum.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian di Singapura oleh AFIC (1999)

bahwa sebanyak 70% responden minum hanya ketika haus, 20% respodennya

lupa untuk minum, hasilnya rata-rata konsumsi air minum responden kurang dari

jumlah yang dianjurkan. Penelitian lain yang sejalan adalah penelitian Brake

(2001) yang mendapatkan hasil bahwa tanpa ‘program minum’ yang dibuat pada

penelitian ini, responden yang berprofesi sebagai pekerja tambang hanya akan

mampu mengganti 1,5 cairan mereka yang hilang. Padahal pekerjaan mereka

membutuhkan cairan yang sangat banyak sebagai pengganti akibat aktivitas da

temperatur lingkungan tempat kerja yang tinggi.

Kebiasaan yang dipakai dalam kuesioner yang dipakai menggunakan

kebiasaan minum yang baik yang direkomendasikan oleh klinik Cleveland dan

CDC, yaitu minum sebelum merasa haus, selalu membawa bekal minum selama

bepergian, minum sebelum dan setelah berolahraga, sebisa mungkin selalu

memilih air putih dibandingkan dengan jenis minuman lain, selalu minum

sebelum dan sesudah makan, serta saat makan dan menghindari minuman yang

mengandung alkohol dan kafein (Porter, 2011).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 87: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

70

6.6 Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Air Minum

Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan merupakan hasil tahu setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan ini

menggunakan panca indera manusia yaitu indera penglihatan, penciuman,

pendengaran, perasa dan peraba. Tetapi sebagian besar dihasilkan oleh indera

penglihatan (mata) dan pendengaran (telinga). Pengetahuan adalah aspek yang

penting yang bisa mempengaruhi tindakan seseorang. Apabila perilaku seseorang

tidak didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran maka perilaku tersebut tidak

akan bertahan lama.

Pertanyaan nomor 1 merupakan pertanyaan mengenai zat gizi yang

memiliki fungsi penting bagi manusia. Sebanyak 76,4% responden menjawab

dengan benar yaitu air dan karbohidrat. Sementara sisanya hanya menjawab air

saja.

Pertanyaan nomor 2 merupakan pertanyaan mengenai fungsi air bagi

tubuh. Sebanyak 67,5% responden menjawab benar yaitu pengatur suhu.

Sementara 29,3% menjawab untuk regenerasi sel dan sisanya menjawab sebagai

sumber energi.

Pertanyaan nomor 3 merupakan pertanyaan mengenai sumber cairan tubuh

manusia. Sebanyak 54,5% responden menjawab benar yaitu berasal dari makanan

dan minuman. Sementara sisanya menjawab dari minuman saja.

Pertanyaan nomor 4 merupakan pertanyaan mengenai kandungan air

terbanyak pada makanan. Sebanyak 99,2% responden menjawab benar yaitu pada

jeruk, mangga, dan pepaya. Sementara sisanya menjawab pada selai, madu, dan

minyak.

Pertanyaan nomor 5 merupakan pertanyaan mengenai faktor yang

mempengaruhi kebutuhan air manusia. Sebanyak 76,4% menjawab benar yaitu

jenis kelamin dan aktivitas fisik. Sementara sisanya menjawab aktivitas fisik saja.

Pertanyaan nomor 6 merupakan pertanyaan mengenai perbandingan

kebutuhan air antara atlet dan bukan atlet. Sebanyak 97,6% reponden menjawab

benar yaitu lebih banyak. Sementara sisanya menjawab sama saja dengan orang

biasa.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 88: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

71

Pertanyaan nomor 7 merupakan pertanyaan mengenai saat yang tepat

untuk minum. Sebanyak 64,2% menjawab benar yaitu sebelum merasa haus.

Sementara 17,9% menjawab saat haus dan sisanya menjawab saat mulut terasa

kering.

Pertanyaan nomor 8 merupakan pertanyaan mengenai anjuran minum yang

baik. Sebanyak 95,1% menjawab benar yaitu 8 gelas/hari. Sementara sisanya

menjawab 7 gelas/hari.

Pertanyaan nomor 9 merupakan pertanyaan mengenai cara air keluar saat

suhu udara tinggi. Sebanyak 92,7% menjawab benar yaitu melalui kulit (keringat).

Sementara 6,5% menjawab melalui urinedan sisanya menjawab melalui

pernafasan.

Pertanyaan nomor 10 merupakan pertanyaan mengenai batas waktu

maksimal tubuh dapat bertahan tanpa air. Sebanyak 48% responden menjawab

benar yaitu 3 hari. Sementara 35% menjawab 1 hari dan sisanya menjawab 2 hari.

Pertanyaan nomor 11 merupakan pertanyaan mengenai gejala awal

dehidrasi. Sebanyak 67,5% responden menjawab benar yaitu haus. Sementara

24,4% responden menjawab pusing dan sisanya menjawab sakit tenggorokan.

Pertanyaan nomor 12 merupakan pertanyaan mengenai akibat apabila

kekurangan air terus menerus. Sebanyak 47,2% menjawab benar yaitu susah

berkonsentrasi. Sementara 52% menjawab denyut nadi akan menurun dan sisanya

menjawab nafsu makan meningkat.

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan responden dengan konsumsi

air minum didapatkan bahwa pada responden yang pengetahuannya rendah

terdapat 64,6% yang konsumsi air minumnya kurang, sementara pada responden

yang pengetahuannya baik terdapat 40% yang konsumsi air minumnya kurang.

Dari hasil uji statistik menunjukkan nilai p<0,05 (p=0,013) maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan konsumsi

air minum. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sedayu

(2008) dan Rosmaida (2010) bahwa pada remaja dengan tingkat pengetahuan baik

cenderung mengkonsumsi air yang cukup dibandingkan dengan remaja yang

pengetahuannya kurang. Hasil yang tidak jauh berbeda juga ditunjukan pada

penelitian PERGIZI PANGAN Indonesia, Departemen Gizi Masyarakat (Fakultas

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 89: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

72

Ekologi Manusia, IPB) dan Danone Aqua Indonesia mengenai kebiasaan minum

dan hidrasi pada remaja dan dewasa di dua wilayah ekologi yang berbeda

(Hardinsyah et al, 2008) yang menunjukkan bahwa setengah dari responden yang

ikut memiliki pengetahuan tentang air yang kurang dan sejalan dengan banyaknya

sampel yang ternyata menderita dehidrasi. hasil yang ditunjukkan pada penelitian

di Singapura oleh Asian Food Information Centre (AFIC) pada tahun 1998

berbeda, yaitu orang yang pengetahuannya baik tetapi asupan airnya belum

memenuhi jumlah yang dianjurkan.

6.7 Hubungan antara Cara Mendapatkan Air Minum dengan Konsumsi Air

Minum

Konsumsi pangan dipengaruhi oleh tersedianya bahan pangan dan juga

pengeluaran uang untuk keperluan pangan. Makanan yang dijual membutuhkan

biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan makanan yang sudah tersedia di

rumah (Marsetyo dan Kartasapoetra, 1990). Pada penelitian yang dilakukan

Bellisle et al (2010) didapatkan hasil, bahwa 80% asupan air dari total asupan

dikonsumsi pada saat di tempat tinggal. Hal ini juga terjadi pada penelitian oleh

AFIC (1999) yang 56% responden menjawab bahwa rumah adalah tempat utama

mendapatkan air. Berarti faktor tersedianya air di tempat tinggal berpengaruh pada

total asupan air seseorang.

Namun, analisis hubungan antara cara mendapatkan air minum dengan

konsumsi air minum, diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang tidak membeli air

minum sebesar 54,3% konsumsi air minumnya kurang, sedangkan yang membeli

sebanyak 40,5% konsumsi air minumnya kurang. Dari uji statistik didapatkan pula

hasil nilai p>0,05 (p=0,205) yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara

cara mendapatkan air minum dengan konsumsi air minum.

Banyaknya mahasiswa yang tidak harus membeli minuman ketika di

rumah namun konsumsi air minumnya kurang membuat peneliti menganalisis

lebih lanjut antara hubungan cara mendapatkan air minum dengan pengetahuan.

Hasilnya adalah banyak dari responden yang tidak membeli minum memiliki

pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 43,2%. Dari hasil tersebut banyak

responden yang konsumsi airnya kurang pada reponden yang tidak perlu membeli

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 90: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

73

minuman saat di rumah karena pengetahuan responden tersebut yang masih

kurang. Sehingga belum menyadari pentingnya air untuk tubuh. Pengetahuan ini

merupakan aspek penting yang mempengaruhi terbentuknya tindakan seseorang.

Apabila perilaku seseorang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka

perilaku tersebut tidak akan bertahan lama. (Notoatmodjo, 1993).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 91: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

73 Universitas Indonesia

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan, aktivitas fisik, dan

faktor lainnya dengan konsumsi air minum pada mahasiswa FKM UI tahun 2012

dapat disimpulkan bahwa :

1. Responden yang konsumsi air minumnya kurang sekitar 49,6%.

2. Terdapat 22,8% responden berjenis kelamin laki-laki dan 77,2%

berjenis kelamin perempuan.

3. Responden yang memiliki luas permukaan tubuh yang besar ada

sekitar 47,2% sedangkan responden yang luas permukaannya kecil

ada sekitar 52,8%.

4. Sebagian besar pendidikan ayah responden masuk ke dalam

kategori tinggi yaitu sekitar 52%. Sedangkan pendidikan ibu

responden sebagian besar berpendidikan rendah yaitu sebanyak

60,2%.

5. Sebagian besar pekerjaan ayah responden masuk dalam kategori

non pemerintah yaitu sebanyak 70,7%. Sedangkan pekerjaan ibu

responden sebagian besar adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 61%.

6. Sebagian besar responden memiliki uang saku rendah yaitu

sebanyak 59,3%.

7. Berdasarkan penelitian, sebagian besar mahasiswa memiliki

aktivitas fisik tinggi yaitu sebesar 56,9%, 30,1% memiliki aktivitas

sedang dan sebanyak 13% memiliki aktivitas rendah. Melalui uji

statistik didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan

antara aktivitas fisik dengan konsumsi air minum (p=0,024).

8. Kebiasaan responden yang baik yang berhubungan dengan minum

ada sebesar 46,3% sedangkan responden yang kebiasaannya kurang

baik ada sebanyak 53,7%. Pada uji statistik ditemukan adanya

hubungan yang signifikan antara kebiasaan dengan konsumsi air

minum (p=0,037).

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 92: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Universitas Indonesia

74

9. Sebagian besar tingkat pengetahuan mengenai air pada mahasiswa

adalah baik yaitu sebesar 61% sedangkan yang pengetahuannya

rendah sebanyak 39%. Dari hasil uji statistik dihasilkan bahwa ada

hubungan signifikan antara pengetahuan dengan konsumsi air

minum (p=0,013).

10. Responden yang mendapatkan air minum dengan membeli ada

sebanyak 34,1% sedangkan yang tidak membeli sebanyak 65,9%.

11. Tidak ada hubungan signifikan antara karakteristik responden

(jenis kelamin, luas permukaan, pendidikan orangtua, pekerjaan

orangtua, dan uang saku) dan cara mendapatkan air minum dengan

konsumsi air minum.

7.2 Saran

1. Bagi Penelitian dan Peneliti Lain

Peneliti lain sebaiknya melakukan penelitian yang lebih mendalam

mengenai konsumsi air terutama dari makanan, karena sumber air tidak hanya dari

minuman saja. Hal tersebut bisa dilakukan dengan food recall.

2. Bagi Remaja khususnya Mahasiswa FKM UI

1. Remaja sebaiknya meningkatkan pengetahuan mengenai air terutama

akibat dari dehidrasi sehingga dapat menyadari pentingnya konsumsi air

minum yang cukup dan mengutamakan konsumsi yang baik yaitu air

putih.

2. Remaja sebaiknya menyadari bahwa seiring tingginya aktivitas fisik baik

di waktu luang, saat di rumah maupun saat di tempat bekerja (kuliah)

maka akan semakin banyak pula kebutuhan air minum yang harus di

konsumsi.

3. Remaja tetap mempertahankan kebiasaan minum jika sudah baik serta

meningkatkan menjadi lebih baik lagi bila belum baik. Kebiasaan minum

yang paling penting adalah minum saat belum merasa haus.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 93: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

73 Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Adisapoetra, Iskandar. 2008. Masalah dan Strategi Aktivitas Fisik Masyarakat.

Jakarta : Seminar pra widyakarya pangan dan gizi

Anonim. Air Minum termasuk Masalah Gizi. Dilihat pada 8 Juli 2012.

http://www.hd.co.id/info-kesehatan/air-minum-termasuk-masalah-gizi

Asian Food Information Centre (AFIC). 1999. Singapore Drinking Habits Survey.

Dilihat pada 8 Maret 2012.

http://www.afic.org/hydration.php?news_id=91&start=0%category_id=29

&parent_id=29&arcyear=&arcmonth

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Almatsier, Sunita, Susirah Soetardjo, dan Moesijanti Soekarti. 2011. Gizi

Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta : IKAPI.

Arisman. 2007. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Baliwati, Yayuk Farida et al. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Depok : Penebar

Swadaya.

Bell, AC. et al. 2005. Contribution Of ‘Noncore’ Foods And Beverages To The

Energy Intake And Weight Status Of Australian Children. European

Journal of Clinical Nutrition (2005) 59, 639-645. Diunduh tanggal 12

Januari 2012.

Bellisle, F. et al. 2010. A Study of Fluid Intake from Beverage in a Sample of

Healthy French Children, Adolescents and Adults. European Journal of

Clinical Nutrition (2010) 64,350-355. Diunduh tanggal 25 Januari 2012.

Berning Jaqueline et al. 2007. Perspective in Nutrition. New York : McGrave-

Hill.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 94: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

74

Universitas Indonesia

Bossingham, Mandi J. et al. 2005. Water Balance, Hydration Status, And Fat-Free

Mass Hydration In Younger And Older Adults. Am J Clin Nutr

2005;81:1342–50. Diunduh tanggal 5 Januari 2012.

Brake,Rick. 2001. Fluid Consumption, sweat rates and Hydration status of

thermally-stressed underground miners and the implications for heat

illness and shortened. Health and Safety Conf. Townsville, 2001. Qld

Mining Council, Brisbane.

Briawan, Dodik, Tyas Rara Sedayu dan Ikeu Ekayanti. 2011. Kebiasaan Minum

dan Asupan Cairan Remaja di Perkotaan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Vol 8, No. 1, Juli 2011; 36-41. Diunduh tanggal 13 Januari 2012.

Brown, Judith E. 2005. Nutrition Through the Life Cycle, Second Edition. USA :

Thompson Wadsworth.

Cahanar, R dan Irwan Suhanda. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta:

Penerbit Buku Kompas

Chidester, June C. Dan Alice A. Spangler. 1997. Fluid Intake in the

Institutionalized Elderly. Journal of American Dietetic Assosiation; Jan

1997; 97, 1; ProQuest pg. 23. Diunduh tanggal 12 Januari 2012.

Eppright, Ercel et al. 1978. Teaching Nutrition. Iowa, USA : The Iowa State

University Press.

Grandjean, A. 2004. Water Requirement, Impinging Factor And Recommended

Intake. Geneva : WHO. http://www.who.int.

Gibson, Rosalind S. 2005. Principles of Nutritional Assesment 2nd

Edition. New

York : Oxford University Press, Inc.

Guthrie, Helen A. dan Mary Frances Picciano. 1995. Human Nutrition. USA :

Von Hoffmann Press, Inc.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 95: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

75

Universitas Indonesia

Hardinsyah. 2012. Air Sebagai Zat Gizi Esensial, Asupan, dan Masalahnya di

Indonesia. Seminar Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta : Seminar Nasional

Pangan dan Gizi. Balai Kartini.

Hardinsyah et al. 2008. Studi Kebiasaan Minum Dan Hidrasi Pada Remaja Dan

Dewasa Di Dua Wilayah Ekologi Yang Berbeda. PERGIZI PANGAN

Indonesia, Departemen Gizi Masyarakat (Fakultas Ekologi Manusia, IPB)

dan Danone Aqua Indonesia.

Je´quier E. dan Constant F. 2009. Water As An Essential Nutrient: The

Physiological Basis Of Hydration. European Journal of Clinical Nutrition.

European Journal of Clinical Nutrition (2010) 64, 115-123. Diunduh

tanggal 25 Januari 2012.

Kant, Ashima K. dan Barry I. Graubard. 2010. Contributors Of Water Intake In

US Children And Adolescents: Associations With Dietary And Meal

Characteristics—National Health And Nutrition Examination Survey

2005–2006.Am J Clin Nutr 2010;92:887-96. Diunduh tanggal 25 Januari

2012.

Kant, Ashima K. et al. 2009. Intakes Of Plain Water, Moisture In Foods And

Beverages, And Total Water In The Adult US Population—Nutritional,

Meal Pattern, And Body Weight Correlates: National Health And

Nutrition Examination Surveys 1999–2006. Am J Clin Nutr 2009;90:655-

63. Diunduh tanggal 25 Januari 2012.

Krummel, Debra A. dan Penny M. Kris-Etherton. 1996. Nutrition in Women’s

Health. Maryland : Aspen Publisher, Inc.

McKenzie, James F. et al. 2007. Kesehatan Masyarakat: Suatu Pengantar, Edisi

4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marsetyo dan Kartasapoetra. 1991. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan

Produktivitas Kerja). Jakarta : Pineka Cipta.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 96: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

76

Universitas Indonesia

Murakami, K. et al. 2007. Association Between Dietary Fiber, Water And

Magnesium Intake And Functional Constipation Among Young Japanese

Women. European Journal of Clinical Nutrition (2007) 61, 616-662.

Diunduh tanggal 12 Januari 2012.

Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : ANDI OFFSET.

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta : Rineka Cipta.

Pajanen, Terri. 14 Juni 2007. Health Benefits of Drinking Water.

http://suite101.com/article/drinking-up-your-water-a23556

Pendidikan Kedokteran-Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (UPK-PKB).

2007. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa; Fisiologi,

Patofisiologi, Diagnosis dan Tatalaksana. Jakarta : Balai Penerbit FK-UI.

Permanasari, Indira. 2010. Jangan Abaikan Dehidrasi. Dilihat pada 23 Januari

2012. http://keluargasehat.wordpress.com/2010/04/08/jangan-abaikan-

dehidrasi/

Piliang, Wiranda G. dan Soewondo Djojosoebagio. 1996. Fisiologi Nutrisi

Volume I. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Porter, Lisa. 2011. What is The Proper Fluid Intake for a Day ? Dilihat tanggal 8

Maret 2012. http://www.livestrong.com/article/437627-what-is-the-

proper-fluid-intake-for-a-day/

Primana. 2009. Kebutuhan Air pada Olahraga.www.samallcrab.com.

Proboprastowo S M, Dwiriyani C M. 2004. Angka Kecukupan Air dan Elektrolit.

Jakarta: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi.

Putri, Anggraini. 2009. Hubungan antara Asupan Makanan, Aktivitas di Waktu

Senggang, dan Jenis Kelamin dengan Status Gizi Lebih pada Anak-anak

di SD Vianney Jakarta Barat Tahun 2009. Skripsi. FKM UI.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 97: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

77

Universitas Indonesia

Rachma, Paramita. 2009. Kebiasaan Minum, Kebutuhan Cairan, dan

Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar. Departemen Gizi

Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Rinzler, Carol Ann. 2006. Nutrition for Dummies, 4th

Edition. Indiana : Wiley

Publishing, Inc.

Riyadi, H. 2001. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri [Diktat].

Bogor : Jurusan Gizi Mayarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rosmaida. 2011. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Konsumsi Air

Putih pada Remaja Penghuni Asrama Mahasiswa UI Depok Tahun 2011.

Skripsi. FKM UI.

Sawka, Michael N.,Samuel N. Cheuvron, dan Robert Carter. 2005. Human Water

Needs. Nutrition Reviews; Jun 2005; 63,6; Proquest; pg S30. Diunduh

tanggal 25 Januari 2012.

Sedayu, Tyas R. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Konsumsi Cairan serta

Hubungannya dengan Pemenuhan Kebutuhan Cairan pada Remaja SMA

Negeri 2 Bogor. Skripsi. FEM IPB.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid

I. Jakarta : Dian Rakyat.

Skriptiana, Noor Rizqi. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Teman

Sebaya, Media Massa dan Faktor Lain dengan Konsumsi Minuman

Ringan Berkarbonasi pada Siswa-Siswi SMPIT Nurul Fikri Tahun 2009.

Skripsi. FKM UI.

Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Pt Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Sousa, Eliene F. De et al.2007. Assessment Of Nutrient And Water Intake Among

Adolescents From Sports Federations In The Federal District, Brazil.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 98: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

78

Universitas Indonesia

British Journal of Nutrition (2008), 99, 1275-1283. Diunduh tanggal 12

Januari 2012.

Stare Frederick J. dan Margaret McWilliams. 1984. Living Nutrition 4th Edition.

USA : John Wiley & Sons, Inc.

Stookey, JD. 2001. Original Communication : Energy Density, Energy Intake and

Weight Status in a Large Free-Living Sample of Chinese Adults: Exploring

the Underlying Roles of Fat, Protein, Carbohydrate, Fiber and Water

Intakes. European Journal of Clinical Nutrition (2001) 55, 349+359.

Diunduh tanggal 12 Januari 2012.

Suhardjo. 1989. Socio (Sosio) Budaya Gizi. Bogor : IPB PAU Pangandan Gizi.

Supariasa, Bakri B, dan Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Vilaca K.H.C. et al. 2009. Effect of Fluid and Food Intake on Body Composition

Evaluation of Elderly Person. The Journal of Nutrition, Health and

Aging. Mar 2009; 13, 3; ProQuest pg. 183. Diunduh tanggal 12 Januari

2012.

Wardlaw, Gordon M. dan Jeffrey S. Hampl. 2007. Perspective in Nutrition,

Seventh Edition. New York : The Mc Graw Hill Companies, Inc.

Wiseman, Gerald. 2002. Nutrition and Health. New York : Taylor & Francis Inc.

Worthington-Roberts, B.S. dan S.R. Rodwell Williams. 2000. Nutrition

Throughout the Life Cycle, ed 4, hal 274. McGraw-Hill International Ed,.

Singapore.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 99: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

Tanggal :

DEPARTEMEN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

KUESIONER PENELITIAN

Salam, perkenalkan nama saya Dika Aning Diyani, mahasiswi jurusan

Program Studi Ilmu Gizi, FKM UI, angkatan 2008. Saya sedang melakukan

penelitian mengenai hubungan pengetahuan, aktivitas fisik dan faktor lainnya

dengan konsumsi air pada mahasiswa FKM UI. Saya meminta kesediaan

anda untuk menjadi responden (orang yang diteliti) dalam penelitian saya dan

mengisi semua pertanyaan pada kuesioner ini. Kuesioner ini akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya diketahui oleh saya sebagai peneliti. Kejujuran

dan kelengkapan data dari anda dalam mengisi kuesioner ini sangat

membantu kelancaran penelitian ini.

Lembar Persetujuan Dengan ini saya yang bernama ..................................... bersedia

untuk menjadi responden yang akan diukur berat badan dan tinggi badan

serta bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan jawaban sebenar-

benarnya dan apabila ada kekurangan di kemudian hari, maka saya bersedia

dihubungi kemballi untuk dimintai informasi lebih lanjut.

A. Karakteristik

Diisi Petugas

A1. Nama

A2. Peminatan/Angkatan

A3.

Tanggal lahir

Umur …………………….. tahun

A4.

Jenis kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

A5.

Alamat

A6.

No Hp

No Telepon

A7. Berat Badan …………kg (diisi petugas)

Tinggi Badan …………cm (diisi petugas)

Luas permukaan tubuh …………m2 (diisi petugas)

A8. Pendidikan terakhir ayah

A9. Pendidikan terakhir ibu

A10. Pekerjaan ayah

A11. Pekerjaan ibu

A12.

Rata-rata uang jajan

(di luar uang

transportasi)

(isi salah satu)

Rp........................./hari

Rp ........................./minggu

Rp........................./bulan

Tanda Tangan

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 100: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

Petunjuk : Lingkari salah satu jawaban yang sesuai

B. Pengetahuan Diisi petugas

B1. Manakah yang memiliki fungsi penting bagi manusia ?

1. Air 2. Karbohidrat 3. Kedua jawaban di atas benar

B2. Apakah fungsi air bagi tubuh ? 1. Regenerasi sel 2. Pengatur Suhu 3. Sumber energi

B3. Manakah yang merupakan sumber cairan tubuh? 1. Makanan 2. Minuman 3. Kedua jawaban di atas benar

B4. Manakah makanan yang kandungan airnya paling banyak ?

1. Jeruk, mangga, pepaya 2. Selai, madu, minyak 3. Ikan, ayam, telur

B5 Apakah yang membuat kebutuhan air setiap orang berbeda-beda ?

1. Jenis kelamin 2. Aktivitas fisik 3. Keduanya jawaban di atas benar

B6. Kebutuhan air untuk atlet .... dibanding yang bukan atlet.

1. Lebih banyak 2. Sama 3. Lebih sedikit

B7. Kapankah saat yang tepat untuk minum ? 1. Saat haus 2. Sebelum merasa haus 3. Saat mulut terasa kering

B8. Berapa gelas dalam sehari anjuran minum yang baik ?

1. 6 2. 7 3. 8

B9. Pada suhu tinggi, lewat cara apakah air paling banyak keluar ?

1. Urine 2. Kulit (keringat) 3. Pernafasan

B10 Selama maksimal berapa lama tubuh mampu bertahan tanpa air ?

1. 3 hari 2. 2 hari 3. 1 hari

B11. Apa gejala awal dehidrasi ? 1. Haus 2. Pusing 3. Sakit tenggorokan

B12. Apa akibatnya bila tubuh kekurangan air terus menerus ?

1. Susah konsentrasi 2. Nafsu makan meningkat 3. Denyut nadi menurun

(Lingkari salah satu jawaban yang sesuai)

C. KEMUDAHAN AKSES Diisi Petugas

C1. Saat ini anda tinggal di mana ? 1. Dengan orangtua 2. Sendiri (kos/kontrak)

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 101: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

C2. Apakah di tempat tinggal anda selalu tersedia

air minum (ada dispenser atau sumber air lain) ?

1. Selalu

2. Kadang-kadang

C3. Apakah anda harus selalu membeli air minum ketika sedang di rumah (tempat tinggal)?

1. Ya 2. Tidak

C4. Berapa jarak terdekat dari tempat tinggal ke toko tempat membeli makanan atau minuman ?...................................... meter

(Lingkari salah satu jawaban yang sesuai)

D. Kebiasaan Minum Diisi Petugas

D1. Apakah anda selalu membawa air minum setiap bepergian ?

1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D2. Apakah anda selalu minum ketika bangun tidur ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D3. Apakah anda selalu minum ketika sebelum makan ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D4. Apakah anda selalu minum saat makan ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D5. Apakah anda selalu minum setelah makan ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D6. Apakah anda selalu minum sebelum berolah raga ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D7. Apakah anda selalu minum setelah berolah raga ? 1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D8. Apakah anda selalu minum saat di kelas (ruangan ber-AC) ?

1. Selalu 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

D9. Diantara minuman di bawah ini, manakah yang anda pilih pertama kali saat haus ? (pilih 1)

1. Air putih 2. Kopi/teh 3. Softdrink 4. Jus 5. Susu 6. Lainnya, sebutkan.......

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 102: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

E. (lanjutan)

KUESIONER AKTIVITAS FISIK INTERNASIONAL (IPAQ)

Bagian I: KULIAH dan PEKERJAAN LAIN

Pertanyaan selanjutnya mengenai aktivitas fisik yang dilakukan selama

seminggu terakhir dari pekerjaan Anda. (tidak termasuk di perjalanan

ke tempat kerja)

1. Berapa hari dalam seminggu yang Anda gunakan untuk

melakukan aktifitas fisik berat seperti mengangkat beban berat

atau menaiki tangga ?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke pertanyaan 3

2. Berapa lama biasanya Anda melakukan pekerjaan berat tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

3. Minimal aktivitas selama 10 menit . Berapa hari yang Anda

gunakan untuk melakukan aktifitas fisik sedang seperti

mengangkat beban ringan, saat bekerja ? (jangan masukkan

jalan kaki di dalamnya)

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke pertanyaan 5

4. Berapa lama biasanya Anda melakukan pekerjaan sedang tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

5. Berapa hari Anda berjalan kaki selama paling tidak 10 menit

selama anda bekerja? (tidak termasuk jalan kaki yang Anda

lakukan dari dan ke tempat kerja)

_____ hari per minggu

Tidak jalan kaki Lanjut ke BAGIAN II:

TRANSPORTASI

6. Berapa lama biasanya Anda berjalan kaki tersebut ? _____ jam per hari _____ menit per hari

Aktivitas fisik yang berat adalah aktivitas fisik yang membutuhkan kerja fisik yang keras dan membuat Anda lebih sulit bernapas dari biasanya.

Aktivitas fisik yang sedang adalah aktivitas fisik yang membutuhkan kerja fisik yang sedang dan membuat Anda sedikit lebih sulit bernapas dari biasanya

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 103: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

BAGIAN II: TRANSPORTASI Bagian ini mengenai bersepeda atau berjalan kaki yang mungkin

Anda lakukan untuk pergi dari dan ke tempat kerja, untuk melakukan

tugas, atau pergi dari satu tempat ke tempat lain.

7. Selama seminggu terakhir, berapa hari Anda bersepeda

untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain paling tidak

selama 10 menit ?

_____ hari per minggu

Tidak bersepeda Lanjut ke pertanyaan 9

8. Berapa lama biasanya Anda bersepeda tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

9. Selama seminggu terakhir, berapa hari Anda berjalan kaki untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain paling tidak selama 10 menit ?

_____ hari per minggu

Tidak berjalan kaki Lanjut ke BAGIAN III:

PEKERJAAN RUMAH

10. Berapa lama biasanya Anda berjalan kaki tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

BAGIAN III: PEKERJAAN RUMAH

Bagian ini mengenai aktivitas fisik yang mungkin Anda lakukan selama seminggu terakhir baik di dalam maupun di sekitar rumah Anda.

11. Hanya aktivitas fisik di lakukan minimal selama 10 menit . berapa hari yang Anda gunakan untuk melakukan aktifitas fisik berat di halaman rumah Anda?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke pertanyaan 13

12. Berapa lama biasanya Anda melakukan aktivitas fisik berat

tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

13. Hanya aktivitas fisik dilakukan minimal selama 10 menit .

Selama seminggu terakhir, berapa hari yang Anda gunakan

untuk melakukan aktifitas fisik sedang seperti mengangkat

beban ringan, menyapu, atau membersihkan jendela di

halaman rumah Anda?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke pertanyaan 15

14. Berapa lama biasanya Anda melakukan aktivitas fisik sedang tersebut ? _____ jam per hari _____ menit per hari

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 104: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

15. Hanya aktivitas fisik di lakukan selama minimal 10 menit. Selama seminggu terakhir, berapa hari Anda melakukan aktifitas fisik sedang seperti mengangkat beban ringan, menyapu, menyikat lantai, atau membersihkan jendela di dalam rumah Anda?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke BAGIAN IV: REKREASI,

OLAH RAGA DAN WAKTU LUANG

16. Berapa lama biasanya Anda melakukan aktivitas fisik sedang tersebut ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

BAGIAN IV: REKREASI, OLAH RAGA DAN WAKTU LUANG Bagian ini mengenai semua aktivitas fisik yang Anda lakukan selama

seminggu terakhir untuk rekreasi, berolah raga, berlatih, atau

bersantai. Jangan masukkan aktivitas fisik yang telah Anda sebutkan.

17. Tanpa meperhitungkan jalan kaki yang telah Anda sebutkan,

selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda berjalan kaki paling

tidak 10 menit saat waktu luang ?

_____ hari per minggu

Tidak berjalan kaki Lanjut ke

pertanyaan 19

18. Berapa lama biasanya Anda berjalan kaki ?

_____ jam per hari _____ menit per hari

19. Hanya aktivitas fisik dilakukan selama minimal 10 menit.

Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan aktifitas fisik berat seperti aerobik, berlari, bersepeda, atau berenang saat waktu luang?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke pertanyaan 21

20. Berapa lama biasanya Anda melakukan aktifitas fisik berat tersebut?

_____ jam per hari _____ menit per hari

21. Hanya aktivitas fisik dilakukan selama minimal 10 menit.

Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan aktifitas fisik sedang seperti bersepeda santai, atau berenang saat waktu luang?

_____ hari per minggu

Tidak ada Lanjut ke KUESIONER

FREKUENSI MINUM

22. Berapa lama biasanya Anda melakukan aktifitas fisik sedang tersebut? _____ jam per hari _____ menit per hari

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 105: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

No Responden :

KUESIONER FREKUENSI MINUM

MINUMAN RUMAH MERK

UKURAN

SETIAP MINUM

(1 gelas aqua =

240 ml)

FREKUENSI MINUM

PER HARI

(KALI)

PER MINGGU

(KALI)

PER BULAN

(KALI)

Air putih

Susu

Jus

Teh

Kopi

MINUMAN KEMASAN

Susu

.....................

.....................

Jus

.....................

.....................

Teh

......................

......................

Kopi

.....................

.....................

Soft drink

.....................

.....................

Minuman Berelektrolit

.....................

.....................

Lainnya, sebutkan

..................................

..................................

..................................

SELESAI

TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN ANDA UNTUK MENGISI KUESIONER

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 106: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Jenis kelamin dan Konsumsi Air Minum

jeniskelamin * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

jeniskelamin 1 Count 16 12 28

% within jeniskelamin 57.1% 42.9% 100.0%

2 Count 46 49 95

% within jeniskelamin 48.4% 51.6% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within jeniskelamin 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .658a 1 .417

Continuity Correctionb .355 1 .551

Likelihood Ratio .660 1 .417

Fisher's Exact Test .520 .276

Linear-by-Linear Association .653 1 .419

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,89.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jeniskelamin

(1 / 2) 1.420 .607 3.322

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.180 .805 1.729

For cohort kosumsi1 = 2,00 .831 .519 1.329

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 107: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Pendidikan Ayah dan Konsumsi Air Minum

pendidikanayah * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

pendidikanayah 1 Count 33 31 64

% within pendidikanayah 51.6% 48.4% 100.0%

2 Count 29 30 59

% within pendidikanayah 49.2% 50.8% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within pendidikanayah 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .071a 1 .789

Continuity Correctionb .007 1 .931

Likelihood Ratio .071 1 .789

Fisher's Exact Test .857 .466

Linear-by-Linear Association .071 1 .790

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29,26.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pendidikanayah (1,00 / 2,00) 1.101 .543 2.235

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.049 .738 1.491

For cohort kosumsi1 = 2,00 .953 .667 1.360

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 108: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Pendidikan Ibu dan Konsumsi Air Minum

pendidikanibu2 * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

pendidikanibu2 1 Count 28 21 49

% within pendidikanibu2 57.1% 42.9% 100.0%

2 Count 34 40 74

% within pendidikanibu2 45.9% 54.1% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within pendidikanibu2 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.478a 1 .224

Continuity Correctionb 1.064 1 .302

Likelihood Ratio 1.482 1 .223

Fisher's Exact Test .270 .151

Linear-by-Linear Association 1.466 1 .226

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 24,30.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pendidikanibu2 (1,00 / 2,00) 1.569 .758 3.247

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.244 .880 1.758

For cohort kosumsi1 = 2,00 .793 .539 1.166

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 109: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Pekerjaan Ayah dan Konsumsi Air Minum

pekerjaanayah31 * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

pekerjaanayah31 1 Count 22 14 36

% within pekerjaanayah31 61.1% 38.9% 100.0%

2 Count 40 47 87

% within pekerjaanayah31 46.0% 54.0% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within pekerjaanayah31 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.333a 1 .127

Continuity Correctionb 1.767 1 .184

Likelihood Ratio 2.348 1 .125

Fisher's Exact Test .166 .092

Linear-by-Linear Association 2.314 1 .128

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,85.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pekerjaanayah31 (1,00 /

2,00)

1.846 .837 4.075

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.329 .940 1.879

For cohort kosumsi1 = 2,00 .720 .458 1.132

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 110: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Pekerjaan Ibu dan Konsumsi Air Minum

pekerjaanibu1 * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

pekerjaanibu1 1 Count 26 22 48

% within pekerjaanibu1 54.2% 45.8% 100.0%

2 Count 36 39 75

% within pekerjaanibu1 48.0% 52.0% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within pekerjaanibu1 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .445a 1 .505

Continuity Correctionb .233 1 .630

Likelihood Ratio .446 1 .504

Fisher's Exact Test .580 .315

Linear-by-Linear Association .442 1 .506

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,80.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pekerjaanibu1 (1,00 / 2,00) 1.280 .619 2.647

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.128 .794 1.603

For cohort kosumsi1 = 2,00 .881 .605 1.285

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 111: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Uang Saku dan Konsumsi Air Minum

uangsaku1 * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

uangsaku1 1 Count 29 21 50

% within uangsaku1 58.0% 42.0% 100.0%

2 Count 33 40 73

% within uangsaku1 45.2% 54.8% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within uangsaku1 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.943a 1 .163

Continuity Correctionb 1.465 1 .226

Likelihood Ratio 1.950 1 .163

Fisher's Exact Test .200 .113

Linear-by-Linear Association 1.927 1 .165

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 24,80.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for uangsaku1

(1,00 / 2,00) 1.674 .809 3.461

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.283 .908 1.813

For cohort kosumsi1 = 2,00 .766 .521 1.128

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 112: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Aktivitas Fisik dan Konsumsi Air Minum

aktivitas * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

aktivitas 1 Count 38 32 70

% within aktivitas 54.3% 45.7% 100.0%

2 Count 21 16 37

% within aktivitas 56.8% 43.2% 100.0%

3 Count 3 13 16

% within aktivitas 18.8% 81.2% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within aktivitas 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 7.432a 2 .024

Likelihood Ratio 7.923 2 .019

Linear-by-Linear Association 3.856 1 .050

N of Valid Cases 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 7,93.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95,0% C.I.for

EXP(B)

Lower Upper

Step

1a

aktivitas 6.303 2 .043

aktivitas(1) -.100 .409 .060 1 .807 .905 .405 2.019

aktivitas(2) 1.638 .684 5.736 1 .017 5.146 1.347 19.663

Constant -.172 .240 .513 1 .474 .842

a. Variable(s) entered on step 1: aktivitas.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 113: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Cara Mendapatkan Air Minum dan Konsumsi Air Minum

kemudahan * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

kemudahan 1 Count 37 44 81

% within kemudahan 45.7% 54.3% 100.0%

2 Count 25 17 42

% within kemudahan 59.5% 40.5% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within kemudahan 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.121a 1 .145

Continuity Correctionb 1.603 1 .205

Likelihood Ratio 2.131 1 .144

Fisher's Exact Test .184 .103

Linear-by-Linear Association 2.104 1 .147

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20,83.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kemudahan (1,00 / 2,00) .572 .269 1.217

For cohort kosumsi1 = 1,00 .767 .544 1.083

For cohort kosumsi1 = 2,00 1.342 .884 2.038

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 114: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Cara mendapatkan air minum dan Pengetahuan

pengetahuanbaru * kemudahan Crosstabulation

kemudahan

Total 1 2

pengetahuanbaru 1 Count 46 29 75

% within pengetahuanbaru 61.3% 38.7% 100.0%

2 Count 35 13 48

% within pengetahuanbaru 72.9% 27.1% 100.0%

Total Count 81 42 123

% within pengetahuanbaru 65.9% 34.1% 100.0%

Pengetahuan dan Konsumsi Air Minum

pengetahuan1 * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

pengetahuan1 1 Count 45 30 75

% within pengetahuan1 60.0% 40.0% 100.0%

2 Count 17 31 48

% within pengetahuan1 35.4% 64.6% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within pengetahuan1 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.076a 1 .008

Continuity Correctionb 6.126 1 .013

Likelihood Ratio 7.155 1 .007

Fisher's Exact Test .010 .006

Linear-by-Linear Association 7.018 1 .008

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,80.

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 115: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.076a 1 .008

Continuity Correctionb 6.126 1 .013

Likelihood Ratio 7.155 1 .007

Fisher's Exact Test .010 .006

Linear-by-Linear Association 7.018 1 .008

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,80.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pengetahuan1 (1,00 / 2,00) 2.735 1.291 5.794

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.694 1.108 2.590

For cohort kosumsi1 = 2,00 .619 .438 .877

N of Valid Cases 123

Luas Permukaan Tubuh dan Konsumsi Air Minum

luasbaru * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

luasbaru 1 Count 30 28 58

% within luasbaru 51.7% 48.3% 100.0%

2 Count 32 33 65

% within luasbaru 49.2% 50.8% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within luasbaru 50.4% 49.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 116: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .076a 1 .782

Continuity Correctionb .009 1 .924

Likelihood Ratio .076 1 .782

Fisher's Exact Test .857 .462

Linear-by-Linear Association .076 1 .783

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,76.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for luasbaru

(1,00 / 2,00) 1.105 .544 2.244

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.051 .740 1.491

For cohort kosumsi1 = 2,00 .951 .665 1.360

N of Valid Cases 123

Kebiasaan Minum dan Konsumsi Air Minum

kebiasaanbaru * kosumsi1 Crosstabulation

kosumsi1

Total 1 2

kebiasaanbaru 1 Count 35 22 57

% within kebiasaanbaru 61.4% 38.6% 100.0%

2 Count 27 39 66

% within kebiasaanbaru 40.9% 59.1% 100.0%

Total Count 62 61 123

% within kebiasaanbaru 50.4% 49.6% 100.0%

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012

Page 117: HUBUNGAN PENGETAHUAN, AKTIVITAS FISIK, DAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320420-S-PDF-Dika Aning Diyani.pdf · Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian . dengan rumus

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.139a 1 .023

Continuity Correctionb 4.352 1 .037

Likelihood Ratio 5.177 1 .023

Fisher's Exact Test .030 .018

Linear-by-Linear Association 5.097 1 .024

N of Valid Casesb 123

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,27.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

kebiasaanbaru (1,00 / 2,00) 2.298 1.113 4.743

For cohort kosumsi1 = 1,00 1.501 1.052 2.142

For cohort kosumsi1 = 2,00 .653 .445 .959

N of Valid Cases 123

Hubungan pengetahuan..., Dika Aning Diyani, FKM UI, 2012