38
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN DARAH PADA SUBYEK DISLIPIDEMIA AGUSTINO DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH

TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN DARAH PADA

SUBYEK DISLIPIDEMIA

AGUSTINO

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat
Page 3: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Status Gizi

dan Tekanan Darah terhadap Kadar C-Reactive Protein Darah pada Subyek

Dislipidemia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Agustino

NIM I14090057

Page 4: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

ABSTRAK

AGUSTINO. Hubungan Status Gizi dan Tekanan Darah terhadap Kadar C-

Reactive Protein Darah pada Subyek Dislipidemia. Dibimbing oleh RIMBAWAN

dan MIRA DEWI.

Peningkatan massa lemak tubuh dan tekanan darah diketahui berhubungan

dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Salah satu mekanismenya

adalah melalui peningkatan status inflamasi yang dipicu oleh kondisi dislipidemia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi

berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang

pinggul dan persen lemak tubuh serta tekanan darah dengan status inflamasi yang

ditentukan dengan kadar C-reactive protein (CRP) darah pada subyek

dislipidemia di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Desain penelitian adalah

survei potong lintang, melibatkan 81 subyek penderita dislipidemia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio

lingkar pinggang pinggul, persentase lemak tubuh, serta tekanan darah diastolik

dengan kadar CRP darah. Disimpulkan bahwa pada subyek penderita

dislipidemia, semakin tinggi persentase status gizi lebih, massa lemak tubuh, dan

tekanan darah diastolik semakin tinggi pula status inflamasinya.

Kata kunci: C-reactive protein, dislipidemia, massa lemak tubuh, status gizi,

tekanan darah

ABSTRACT

AGUSTINO. The Association between Nutritional Status and Blood Pressure

with Blood C-Reactive Protein Level in Dyslipidemic Subjects. Supervised by

RIMBAWAN and MIRA DEWI

The increase of body fat mass and blood pressure have been reported to

have association with the increase of cardiovascular diseases risks, which

mechanism is mediated through the increase of inflammation status caused by

impaired blood lipids (dyslipidemia). The objective of this study was to analyze

association between nutritional status (Body Mass Index (BMI), waist

circumference, waist-hip ratio, and body fat mass) and blood pressure with

inflammation state which was assessed by blood C-reactive protein level in

dyslipidemic subjects in Bogor. The study design was cross sectional survey

involving 81 dyslipidemic subjects. The study showed that there were significant

correlations between BMI, waist-hip ratio and body fat mass, diastolic blood

pressure with blood CRP level. In conclusion, the higher percentage of over

nutritional status, body fat mass, and diastolic blood pressure, the higher the

inflammation status.

Key words: blood pressure, body fat mass, C-reactive protein, dyslipidemia,

nutritional status

Page 5: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada

Departemen Gizi Masyarakat

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH

TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN DARAH PADA

SUBYEK DISLIPIDEMIA

AGUSTINO

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 6: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat
Page 7: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat
Page 8: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober-Desember 2012 ini ialah

status gizi, tekanan darah, dan inflamasi, dengan judul Hubungan Status Gizi dan

Tekanan Darah terhadap Kadar C-Reactive Protein Darah pada Subyek

Dislipidemia.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Rimbawan dan Ibu dr Mira

Dewi Sked MSi selaku pembimbing, serta dr Karina Rahmadia Ekawidyani Sked

MSc yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis

sampaikan kepada Ibu Lilik Kustiyah, Mbak Anna Vipta, Pak Mashudi, Wiwi

Febriani, Kak Gian, Kak Angga, Kak Rahman, Kak Tunggul, dan teman-teman

lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah banyak

memberikan masukan bermanfaat bagi penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih

sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2013

Agustino

Page 9: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Hipotesis 2

METODE 2

Desain, Waktu, dan Tempat 2

Jumlah dan Cara Penarikan Subyek 3

Jenis dan Cara Pengambilan Data 3

Pengolahan dan Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Karakteristik Sosial Ekonomi Subyek 5

Profil Lipid Darah Subyek 7

Status Gizi 8

Tekanan Darah 12

Kadar C-Reactive Protein (CRP) Darah 14

Persentase Status Gizi Lebih, Hipertensi, dan Kadar CRP Berisiko Penyakit

Kardiovaskular 14

Hubungan Status Gizi dan Tekanan Darah terhadap Kadar CRP Darah 15

SIMPULAN DAN SARAN 17

Simpulan 17

Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 22

Page 10: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

DAFTAR TABEL

1 Jenis dan cara pengumpulan data penelitian 4 2 Kategori karakteristik sosial ekonomi subyek 4 3 Karakteristik sosial ekonomi subyek 6 4 Rata-rata kadar TGA, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol

HDL pada subyek 7

DAFTAR GAMBAR

1 Sebaran subyek berdasarkan abnormalitas profil lipid darah 8

2 Sebaran subyek berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) 9 3 Sebaran subyek berdasarkan lingkar pinggang 10 4 Sebaran subyek berdasarkan rasio lingkar pinggang pinggul 11 5 Sebaran subyek berdasarkan persentase lemak tubuh 12 6 Sebaran subyek berdasarkan tekanan darah 13 7 Sebaran subyek berdasarkan kadar CRP darah 14 8 Persentase subyek dengan status gizi lebih, hipertensi, dan kadar CRP

berisiko penyakit kardivaskular 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner penelitian 22

2 Kategori persentase lemak tubuh populasi Asia menurut Gallagher et

al. (2000) 25 3 Persentase subyek dengan hipertrigliserida, hiperkolesterolemia,

kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah 25 4 Klasifikasi dan rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) subyek 25 5 Klasifikasi dan rata-rata lingkar pinggang subyek 25

6 Klasifikasi dan rata-rata rasio lingkar pinggang pinggul subyek 26 7 Klasifikasi dan rata-rata persentase lemak tubuh subyek 26 8 Klasifikasi dan rata-rata tekanan darah subyek 26 9 Klasifikasi, nilai median, nilai minimal, dan nilai maskimal kadar C-

Reactive Protein (CRP) darah subyek 26

10 Hasil uji regresi linier berganda 27

Page 11: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dislipidemia merupakan suatu kondisi ketidaknormalan profil lipid yang

dicirikan dengan meningkatnya kadar trigliserida (TGA), kolesterol total,

kolesterol low density lipoprotein (LDL), atau rendahnya kolesterol high density

lipoprotein (HDL) (Osuji et al. 2010). Prevalensi dislipidemia tinggi dan semakin

meningkat bahkan pada usia lebih muda (Caprnda et al. 2008). Menurut WHO

(2011), pada tahun 2008 prevalensi global kenaikan total kolesterol darah

mencapai 38%. Prevalensi kenaikan total kolesterol pada orang dewasa di

Indonesia pada tahun 2008 mencapai 35.1% dengan 30% total kematian

diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular.

Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular

(WHO 2011). Kondisi gangguan profil lipid tersebut memicu terjadinya proses

inflamasi di dalam tubuh. Abnormalitas lipid di dalam darah terutama kolesterol

LDL yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah akan menyebabkan proses

aterosklerosis. Luka anterosklerotik akan memicu mobilitas leukosit ke daerah

dinding pembuluh darah yang mengalami pembentukan sel busa. Selanjutnya sel

sitokin proinflamasi akan diaktifkan dan bergerak menuju ke daerah luka tersebut

sehingga terjadi inflamasi. Peningkatan sel sitokin akan memicu terjadinya

peningkatan indikator-indikator inflamasi, salah satunya adalah C-reactive protein

(CRP) (Libby et al. 2002).

CRP merupakan indikator inflamasi terbaik dibandingkan dengan yang

lainnya seperti serum amyloid A (SAA), interleukin-6 (Libby et al. 2002), heat

shock protein 65 (Xu et al. 1999), dan soluble intercellular adhesion molecule

type (Ridker et al. 1998). CRP diproduksi di hati untuk merespon peningkatan

interleukin-6 (salah satu sitokin dalam tubuh) dan terbukti dapat memprediksikan

penyakit kardiovaskular (Blake & Ridker 2001). Studi cohort pada wanita

Amerika selama 8 tahun menunjukkan bahwa kenaikan kadar CRP di dalam tubuh

meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular (Ridker et al. 2003)

Dislipidemia memiliki hubungan terhadap status gizi dan tekanan darah

pada seseorang. Studi oleh Liu et al. (2010) menunjukkan bahwa kegemukan

lebih banyak terjadi pada individu yang mengalami dislipidemia. Di samping itu,

kondisi dislipidemia akan menyebabkan kerusakan pada endotel dan

berkurangnya aktivitas vasomotor (Nickenig & Harrison 2002) sehingga

meningkatkan tekanan darah. Studi cross-sectional menunjukkan adanya

hubungan dislipidemia dengan kejadian hipertensi (Oparil et al. 2003).

Peningkatan massa lemak tubuh dan peningkatan tekanan darah diketahui

berkaitan dengan proses inflamasi di dalam tubuh. Penimbunan lemak di dalam

tubuh terutama pada bagian sentral akan memicu peningkatan sitokin sehingga

kadar CRP akan meningkat. Demikian pula pada tekanan darah, kerusakan

endotel yang memicu peningkatan tekanan darah akan memicu peningkatan

sitokin sehingga kadar CRP meningkat (Pearson et al. 2003).

Studi mengenai CRP terhadap status gizi dan tekanan darah pada subyek

terbatas tertentu seperti dislipidemia masih belum banyak dikaji sehingga studi

Page 12: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

2

pada individu dengan etnis yang berbeda diperlukan untuk menentukan status

CRP pada dislipidemia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji

hubungan antara kadar CRP darah terhadap status gizi dan tekanan darah pada

subyek dislipidemia.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengkaji hubungan status gizi

dan tekanan darah terhadap CRP pada subyek dislipidemia.

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Menguraikan karakteristik subyek.

2. Mengkaji status gizi (indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, lingkar

pinggang, rasio lingkar pinggang pinggul) pada subyek dislipidemia.

3. Mengkaji tekanan darah dalam kaitannya dengan dislipidemia.

4. Mengkaji status CRP pada subyek dislipidemia.

5. Menganalisis hubungan antara status gizi dan CRP pada subyek

dislipidemia.

6. Menganalisis hubungan antara tekanan darah dan CRP pada subyek

dislipidemia.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara status gizi lebih dan CRP pada subyek

dislipidemia.

2. Terdapat hubungan antara tekanan darah dan CRP pada subyek

dislipidemia.

METODE

Desain, Waktu, dan Tempat

Desain penelitian adalah cross-sectional, yaitu pengambilan data

dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel

independen maupun variabel dependen. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah

Kota dan Kabupaten Bogor. Wilayah kota meliputi Kelurahan Sempur

(Kecamatan Bogor Tengah) dan wilayah kabupaten meliputi Kelurahan Dramaga,

Keluarahan Cikarawang (Kecamatan Dramaga), Kelurahan Benteng, Kelurahan

Cibanteng, dan Kelurahan Cihedeung Hilir (Kecamatan Ciampea). Penelitian ini

menggunakan sebagian data baseline penelitian utama yang berjudul “Efficacy

study on plant sterol-enriched palm oil intervention to improve lipid profile and

Page 13: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

3

inflammation status in hyperlipidaemic individuals”. Penelitian ini dilakukan pada

bulan Oktober-Desember 2012.

Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 81 subyek. Penarikan subyek

dilakukan secara purposif dengan kriteria: pria atau wanita dewasa berusia 20-65

tahun, wanita tidak sedang hamil, dislipidemia (TGA ≥150 mg/dL, kolesterol total

≥200 mg/dL, kolesterol LDL ≥130mg/dL, atau kolesterol HDL <40 mg/dL)

(National Institute of Health (NIH) 2001), tidak mengkonsumsi obat-obatan

hipertensi atau penurun kolesterol, tidak menderita penyakit jantung, diabetes,

ginjal atau penyakit kronik lainnya, dan bersedia menjadi subyek dalam penelitian

ini.

Penelitian utama mensyaratkan pada subyek dengan kriteria inklusi: pria

atau wanita berusia 20-65 tahun, total kolesterol plasma ≥200 mg/dL, dan tidak

mengkonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Kriteria eksklusi: hiperlipidemia

sekunder, konsentrasi trigliserida puasa >300 mg/dL, menggunakan obat-obatan

penurun kolesterol, menderita penyakit gastrointestinal atau penyakit berat

lainnya yang sama, dan tidak bersedia menjadi subyek.

Jenis dan Cara Pengambilan Data

Data yang digunakan mencakup data primer dan sekunder. Data primer

meliputi tekanan darah (tekanan sistolik dan tekanan diastolik). Data sekunder

meliputi karakteristik sosial ekonomi (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,

pendapatan, dan besar keluarga), status gizi (Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar

Pinggang (LP), Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP), dan persentase lemak

tubuh), profil lipid darah (TGA, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol

HDL) dan indikator inflamasi (CRP).

IMT diperoleh melalui berat badan dan tinggi badan. Berat badan diukur

menggunakan timbangan injak (ketelitian 0.1 kg) dan pengukuran tinggi badan

menggunakan microtoise (ketelitian 0.1 cm). Lingkar pinggang dan lingkar

pinggul diukur menggunakan meterline (ketelitian 0.1 cm). Persentase lemak

tubuh diukur menggunakan alat Body Fat Monitoring (Ketelitian 4.1% dengan

kisaran 4.0-50.0%). Data tekanan darah subyek diperoleh dengan menggunakan

alat automatic blood pressure monitor (ketelitian ±3 mmHg dengan kisaran 0-299

mmHg).

Darah diambil dari pembuluh darah vena pada lipatan siku lengan

sebanyak 5 mL. Pengambilan darah dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00-

08.00 WIB pada subyek yang telah puasa minimal 8 jam sebelumnya. Batas

maksimal pengambilan darah hingga analisis serum darah adalah 2 jam. Data

profil lipid darah meliputi TGA, kolesterol total, kolesterol HDL, dan kolesterol

LDL. Profil lipid darah dianalisis menggunakan metode spektrofotometri. Kadar

CRP dianalisis menggunakan metode particle enhanced immunoturbidimetric

assay. Analisis profil lipid darah dan CRP dilakukan oleh laboratorium kesehatan

Prodia® Kota Bogor. Secara keseluruhan jenis dan cara pengambilan data dapat

dilihat pada Tabel 1.

Page 14: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

4

Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data penelitian

Jenis Data Variabel Cara Pengambilan Data

Karakteristik sosial

ekonomi

Jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, pendapatan, dan

besar keluarga

Wawancara menggunakan

kuesioner

Status gizi IMT, LP, RLPP, dan

persentase lemak tubuh

Timbangan injak,

microtoise, meterline, body

fat monitoring

Tekanan darah Tekanan sistolik dan tekanan

diastolik

Menggunakan alat

automatic blood pressure

monitor

Profil lipid darah TGA, kolesterol total,

kolesterol HDL, dan

kolesterol LDL

Metode spektrofotometri

Indikator inflamasi CRP Metode particle enhanced

immunoturbidimetric assay

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan meliputi entry, coding, cleaning,

pengelompokan data, analisis deskriptif, dan analisis inferensia. Pengolahan dan

analisis data menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Minitab® 15.1.20.0. Jenis

kelamin subyek dikelompokkan menjadi pria dan wanita. Usia subyek

dikelompokkan berdasarkan Papalia & Olds (2001). Pendidikan subyek

dikelompokkan menurut sebaran subyek. Pendapatan dikelompokkan berdasarkan

garis kemiskinan BPS (2012). Besar keluarga dikelompokkan berdasarkan

Hurlock (1993). Secara keseluruhan karakteristik sosial ekonomi subyek dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Kategori karakteristik sosial ekonomi subyek

Variabel Kelompok Sumber

Acuan/Keterangan

Jenis Kelamin 1. Pria

2. Wanita

Sebaran subyek

Usia 1. Dewasa awal (20-40 tahun)

2. Dewasa madya (41-65 tahun)

3. Dewasa lanjut (>65 tahun)

Papalia & Olds

(2001)

Pendidikan 1. Pendidikan dasar (SD)

2. Pendidikan menengah (SMP & SMA)

3. Pendidikan tinggi (perguruan tinggi)

Sebaran subyek

Pendapatan

(Rp/kapita/bulan)

1. Keluarga miskin (<Rp242 104)

2. Keluarga tidak miskin (>Rp242 104)

BPS (2012)

Besar keluarga 1. Keluarga kecil (≤4 orang)

2. Keluarga sedang (5-7 orang)

3. Keluarga besar (≥8 orang)

Hurlock (1993)

Page 15: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

5

IMT dihitung dengan menggunakan rumus: berat badan (kg)/tinggi

badan (m2), kemudian IMT dikelompokkan menjadi kurus (<18.5 kg/m2), normal

(18.5-22.9 kg/m2), overweight (23.0-24.9 kg/m2), obesitas I (25.0-29.9 kg/m2),

dan obesitas II (≥30 kg/m2) (WHO 2000). Data persentase lemak tubuh diolah dan

dikelompokkan berdasarkan Gallagher et al. (2000) (Lampiran 2). LP

dikelompokkan dengan batas >90 cm berisiko komplikasi metabolik untuk pria

dan >80 cm berisiko komplikasi metabolik untuk wanita (Grundy et al. 2005).

RLPP dihitung menggunakan rumus: lingkar pinggang (cm)/lingkar pinggul

(cm), kemudian dikelompokkan berdasarkan WHO (2008) yaitu RLPP ≥0.90

berisiko komplikasi metabolik bagi pria dan RLPP ≥0.85 berisiko komplikasi

metabolik bagi wanita.

Tekanan darah dikelompokkan berdasarkan tekanan sistolik dan diastolik

berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII) (2004) yaitu normal

(<120/80 mmHg), pre-hipertensi (120-139/80-89 mmHg), hipertensi I (140-

159/90-99 mmHg), dan hipertensi II (≥160/100 mmHg). Data CRP dikategorikan

menurut Pearson et al. (2003) yaitu <1.0 mg/L resiko rendah, 1-3 mg/L resiko

sedang, >3 mg/L resiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular. Penyakit

inflamasi kronik biasanya ≤10.0 mg/L, apabila >10.0 mg/L merupakan

superimposed infeksi yang seharusnya dieksklusi (Wallach 2007).

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan inferensia. Analisis

secara deskriptif (rata-rata, persentase, dan standar deviasi) digunakan untuk

menganalisis karakteristik sosial ekonomi subyek, status gizi (IMT, LP, RLPP,

dan persentase lemak tubuh), tekanan darah, dan kadar CRP. Analisis inferensia

yang digunakan adalah uji regresi linier berganda untuk menguji hubungan status

gizi (IMT, LP, RLPP, dan persentase lemak tubuh) dan tekanan darah terhadap

kadar CRP.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Sosial Ekonomi Subyek

Karakteristik sosial ekonomi subyek meliputi jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, pendapatan, dan besar keluarga dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagian

besar subyek adalah wanita yaitu sebanyak 75.3% dan 24.7% adalah pria. Rata-

rata usia subyek adalah 48±9 tahun. Sebagian besar subyek berada pada kategori

dewasa madya yaitu 41-65 tahun (77.8%). Subyek yang termasuk kategori dewasa

awal sebesar 19.7% dan subyek yang termasuk kategori dewasa lanjut hanya

2.5%.

Pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan individu.

Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan yang semakin baik dapat mempengaruhi

jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kecukupan

gizi dan mempertahankan kesehatan individu (Suhardjo 1989). Pada umumnya

subyek memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah. Subyek yang tidak

bersekolah sebesar 1.2% dan subyek yang menempuh tingkat pendidikan dasar

sebesar 59.3%, sedangkan subyek yang menempuh tingkat pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi berturut-turut hanya 33.3% dan 6.2%.

Page 16: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

6

Pendapatan keluarga mempunyai peranan penting dalam memberikan efek

terhadap tarif hidup masyarakat. Efek disini lebih berorientasi pada kesejahteraan

dan kesehatan, dimana perbaikan pendapatan akan meningkatkan tingkat gizi

masyarakat (Sayogyo 1994). Sebagian besar subyek termasuk kategori keluarga

tidak miskin (61.7%). Persentase subyek yang termasuk keluarga miskin cukup

tinggi yaitu sebesar 38.3%. Rata-rata pendapatan subyek adalah Rp393 919±312

042/kapita/bulan dan termasuk kategori keluarga tidak miskin (>Rp242 104

/kapita/bulan).

Besar keluarga menurut BKKBN (1997) adalah keseluruhan jumlah

anggota keluarga yang terdiri dari suami, isteri, anak dan anggota keluarga lainnya

yang tinggal bersama. Ukuran besarnya keluarga berkaitan dengan kejadian

masalah gizi dan kesehatan. Sebagian besar subyek termasuk dalam kategori

keluarga kecil yaitu sebesar 50.6% dan kategori keluarga sedang yaitu sebesar

43.2%. Subyek yang termasuk dalam kategori keluarga besar hanya 6.2%. Rata-

rata anggota keluarga subyek adalah 5±3 orang.

Tabel 3 Karakteristik sosial ekonomi subyek

Sosial-Ekonomi Jumlah (n) Persentase (%)

Jenis kelamin

-Laki-laki

-Perempuan

20

61

24.7

75.3

Total 81 100.0

Umur

-Dewasa awal (20-40 tahun)

-Dewasa madya (41-65 tahun)

-Dewasa lanjut (≥65 tahun)

16

63

2

19.7

77.8

2.5

Total 81 100.0

Rata-rata±std (tahun) 48±9

Tingkat pendidikan

-Tidak bersekolah

-Pendidikan dasar (SD)

-Pendidikan menengah (SMP-SMA)

-Pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi)

1

48

27

5

1.2

59.3

33.3

6.2

Total 81 100.0

Pendapatan (Rp/Kapita/Bulan)

-Keluarga miskin (≤Rp242 104)

-Keluarga tidak miskin (>Rp242 104)

31

50

38.3

61.7

Total 81 100.0

Rata-rata±std (Rp/Kapita/Bulan) 393 919±312 042

Besar keluarga

-Keluarga kecil (≤4 orang)

-Keluarga sedang (5-7 orang)

-Keluarga besar (≥8 orang)

41

35

5

50.6

43.2

6.2

Total 81 100.0

Rata-rata±std 5±3

Page 17: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

7

Profil Lipid Darah Subyek

Dislipidemia merupakan suatu kondisi ketidaknormalan profil lipid yang

dicirikan dengan meningkatnya kadar TGA, kolesterol total, kolesterol LDL, atau

rendahnya kolesterol HDL (Osuji et al. 2010). Gangguan pada profil lipid darah

berperan dalam proses terjadinya aterosklerosis yang ditunjukkan oleh studi

Berenson et al. (1998). Mekanisme terjadinya aterosklerosis meliputi proses

oksidasi, pemicuan molekul inflamasi, dan pembentukan plak (Berliner et al.

1995).

Rata-rata kadar profil lipid darah subyek ditampilkan pada Tabel 3. Secara

total, rata-rata kadar TGA, kolesterol total, dan kolesterol HDL tidak normal. Hal

ini sesuai dengan penelitian oleh Blackburn et al. (2001) bahwa subyek dalam

penelitiannya memiliki kadar TGA, kolesterol total, dan kolesterol LDL tinggi,

sebaliknya kadar kolesterol HDL normal.

Berdasarkan jenis kelamin, rata-rata lipid darah yang abnormal pada pria

adalah kadar TGA dan kolesterol HDL. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor

obesitas, aktivitas fisik yang rendah, seringnya konsumsi makanan tinggi gula dan

lemak seperti jeroan (Krummel di dalam Mahan & Stump 2008). Pada wanita,

abnormalitas terjadi pada kadar TGA, kolesterol total, dan kolesterol LDL. Hal ini

mungkin disebabkan oleh faktor obesitas, rendahnya aktivitas fisik, berkurangnya

hormon estrogen (pasca-menopause), seringnya konsumsi makanan tinggi lemak

(Krummel di dalam Mahan & Stump 2008).

Rata-rata profil lipid darah pada pria dan wanita dalam penelitian ini

sedikit berbeda dengan studi Blackburn et al. (2001). Studi oleh Blackburn et al.

(2001) menunjukkan bahwa abnormalitas profil lipid pada pria terjadi pada kadar

TGA, kolesterol total, dan kolesterol LDL. Pada wanita, profil lipid darah yang

tidak normal adalah kadar kolesterol total dan kolesterol LDL.

Tabel 4 Rata-rata kadar TGA, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol

HDL pada subyek

Fraksi Lipid Darah

(mg/dL)

Jenis Kelamin Total

Pria Wanita

TGA 191±93 151±69 161±77

Kolesterol Total 194±30 230±28 221±32

Kolesterol LDL 124±30 153±27 146±30

Kolesterol HDL 37±6 49±8 46±9

Gambar 1 menunjukkan persentase subyek yang mengalami

hipertrigliserida, hiperkolesterolemia, kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL

rendah. Secara total, sebagian besar subyek dislipidemia mengalami

hiperkolesterolemia (75.3%) dan kolesterol LDL tinggi (72.8%). Berdasarkan

jenis kelamin, pria lebih banyak yang mengalami hipertrigliserida (65.0%) dan

kolesterol HDL rendah (75.0%). Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor

konsumsi tinggi gula dan lemak jenuh (Krummel di dalam Mahan & Stump

2008). Menurut Depkes (2008), persentase pria yang sering mengkonsumsi

makanan manis dan jeroan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yakni 67.2%

berbanding 63.3% dan 2.1% berbanding 1.9%.

Page 18: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

8

Sebaliknya wanita lebih banyak yang mengalami hiperkolesterolemia

(86.9%) dan kolesterol LDL tinggi (83.6%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor

obesitas, aktivitas fisik yang rendah, rendahnya asupan serat, dan tingginya

konsumsi makanan tinggi lemak (Krummel di dalam Mahan & Stump 2008).

Sebagian besar wanita dalam penelitian ini cenderung mengalami obesitas

dibanding pria. Menurut Depkes (2008), persentase wanita yang memiliki

aktivitas rendah, konsumsi buah dan sayur kurang dari minimal 5 porsi per

minggu, dan sering mengkonsumsi makanan berlemak lebih tinggi dibandingkan

dengan pria yakni 54.5% berbanding 41.4%, 93.7% berbanding 93.5%, dan 12.9%

berbanding 12.8%.

Gambar 1 Sebaran subyek berdasarkan abnormalitas profil lipid darah

Status Gizi

Status gizi subyek dalam penelitian ini diukur secara antropometri.

Menurut Jelliffe (1996) di dalam Gibson (2005), antropometri gizi adalah

pengukuran berbagai dimensi fisik dan komposisi tubuh pada tingkat usia dan

status gizi yang berbeda-beda. Pengukuran status gizi melalui pengukuran

antropometri digunakan secara luas pada tingkat individu maupun populasi.

Kelebihan utamanya adalah pengukuran antropometri dapat dikaitkan dengan

paparan sebelumnya, proses saat ini, dan kejadian yang akan datang (WHO 1995).

Pengukuran antropometri terdiri atas dua jenis. Kelompok antropometri

pertama digunakan untuk mengukur ukuran tubuh, sedangkan yang lain mengukur

komposisi tubuh. Dalam penelitian ini, antropometri ukuran tubuh meliputi IMT

dan antropometri komposisi tubuh meliputi LP, RLPP, dan persentase lemak

tubuh.

Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT mengindikasikan berat tubuh terhadap tinggi tubuh seseorang. IMT

digunakan sebagai suatu ukuran untuk menentukan status kegemukan dan

Page 19: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

9

obesitas. Kelebihan pengukuran IMT adalah mudah, cepat dan tidak bersifat

invasif (Gibson 2005). Sebaran subyek berdasarkan IMT ditampilkan pada

Gambar 2. Rata-rata subyek secara total termasuk kategori obesitas tingkat I yang

ditandai dengan rata-rata IMT sebesar 27.7±4.7 kg/m2.

Sebagian besar subyek memiliki IMT di atas batas normal yakni sekitar

83.9% (overweight, obesitas I, dan obesitas II). Subyek yang mengalami obesitas

cukup tinggi yaitu mencapai 69.1%. Persentase wanita yang mengalami

kegemukan (overweight dan obesitas) (85.3%) lebih tinggi dibandingkan dengan

pria (80.0%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor rendahnya aktivitas fisik dan

kurangnya konsumsi serat yang sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan

pria (Krummel di dalam Mahan & Stump 2008). Persentase wanita yang memiliki

aktivitas fisik rendah dan kurang konsumsi buah dan sayur lebih tinggi

dibandingkan dengan wanita (Depkes 2008). Rata-rata IMT wanita (28.2±4.9

kg/m2) lebih besar dibandingkan dengan pria (25.9±3.5 kg/m2).

Rata-rata IMT subyek secara total dan pada wanita dalam penelitian ini

lebih tinggi daripada rata-rata IMT secara total dan wanita pada penelitian

Blackburn et al. (2001) pada subyek dislipidemia, sedangkan rata-rata IMT pria

dalam penelitian ini lebih rendah. Rata-rata IMT pada studi Blackburn et al.

(2001) yakni secara total 26.2±4.0 kg/m2, wanita 26.2±4.9 kg/m2, dan pria

26.3±3.4 kg/m2. Hasil penelitian ini sesuai dengan studi oleh Nahar et al. (2012)

di India menunjukkan tingginya prevalensi obesitas menurut IMT pada subyek

dislipidemia dan prevalensi obesitas menurut IMT lebih tinggi pada wanita

daripada pria. Tingginya rata-rata IMT dan persentase subyek yang mengalami

kegemukan dapat dijelaskan bahwa secara tidak sengaja kondisi dislipidemia

banyak ditemukan pada subyek yang gemuk saat penarikan subyek.

Gambar 2 Sebaran subyek berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Lingkar Pinggang (LP)

LP merupakan indikator yang mengukur jaringan lemak khususnya pada

bagian abdominal. LP lebih banyak digunakan dan memberikan hasil pengukuran

yang lebih baik daripada RLPP dalam menentukan distribusi penumpukan

Page 20: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

10

jaringan lemak abdominal. LP berhubungan lebih kuat terhadap gangguan

metabolik yang bersifat aterogenik daripada RLPP dan berdasarkan jenis kelamin

pria cenderung memiliki LP yang lebih besar dibandingkan dengan wanita

(Gibson 2005).

Sebaran subyek berdasarkan LP dapat dilihat pada Gambar 3. Rata-rata LP

pada subyek secara total adalah 93.8±9.3 cm dan berisiko mengalami komplikasi

metabolik. Sebagian besar subyek berisiko komplikasi metabolik yakni sebesar

87.7%. Rata-rata LP wanita (94.4±9.1 cm) lebih besar dibandingkan dengan pria

(91.8±10.0 cm) dan persentase wanita yang memiliki LP berisiko komplikasi

metabolik (95.1%) lebih tinggi dibandingkan dengan pria (65.0%). Menurut Gee

et al. di dalam Mahan & Stump (2008), wanita cenderung memiliki pola

penumpukan jaringan lemak pada abdominal seperti halnya dengan pria, pada saat

wanita pasca-menopause. Sebagian besar subyek dalam penelitian ini berada pada

kategori dewasa madya (40-65 tahun), dimana wanita dalam rentang usia tersebut

cenderung telah mengalami menopause.

Gambar 3 Sebaran subyek berdasarkan lingkar pinggang

Studi oleh Nahar et al. (2012) di India menunjukkan hasil yang berbeda

yakni pada subyek dislipidemia, persentase subyek berisiko komplikasi metabolik

antara pria dan wanita hampir sama besar yakni pria sebesar 13.0% dan wanita

sebesar 13.6%. Persentase subyek yang mengalami obesitas sentral berdasarkan

total, jenis kelamin, dan usia subyek dalam penelitian ini lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil menurut Depkes (2008). Persentase penduduk yang

mengalami obesitas sentral secara nasional sebesar 18.8% dan pada wilayah Jawa

Barat sebesar 23.1%. Penduduk pria yang mengalami obesitas sentral sebesar

7.7% dan wanita sebesar 29.0%. Rata-rata usia subyek dalam penelitian ini adalah

48±9 tahun, persentase obesitas sentral pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar

26.1% (Depkes 2008). Individu yang mengalami dislipidemia cenderung terjadi

pada individu yang mengalami obesitas sentral (Gower et al. 2006).

Page 21: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

11

Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)

RLPP merupakan metode sederhana untuk membedakan penumpukan

jaringan lemak pada tubuh bagian bawah (pinggul dan pantat) dan jaringan lemak

pada bagian tubuh atas (pinggang dan abdominal). RLPP yang tinggi berkaitan

dengan peningkatan risiko penyakit terkait obesitas dan sindrom metabolik,

terutama pada penumpukan jaringan lemak viseral (Gibson 2005).

Sebaran subyek berdasarkan RLPP ditampilkan pada Gambar 4. Rata-rata

RLPP pada subyek secara total adalah 0.92±0.08 dan berisiko mengalami

komplikasi metabolik. Sebagian besar subyek memiliki RLPP di atas batas normal

yakni 90.1% subyek. Pria dan wanita memiliki rata-rata RLPP sama besar

(0.92±0.11 dan 0.92±0.06). Persentase pria dan wanita yang berisiko komplikasi

metabolik hampir sama besar, yakni sebesar 90.0% pria dan 90.2% wanita.

Gambar 4 Sebaran subyek berdasarkan rasio lingkar pinggang pinggul

Rata-rata RLPP subyek dalam penelitian ini secara total dan pada pria

lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata RLPP total dan pria pada studi

Blackburn et al. (2001). Akan tetapi, rata-rata RLPP wanita dalam penelitian ini

lebih tinggi daripada rata-rata RLPP wanita dalam studi Blackburn et al. (2001).

Rata-rata RLPP berdasarkan hasil studi Blackburn et al. (2001) adalah total

0.94±0.11, pria 0.96±0.08, dan wanita 0.90±0.15. Persentase subyek dengan

RLPP tinggi dalam penelitian ini lebih tinggi daripada persentase subyek pada

studi Lin et al. (2010) yakni 42.1%.

Persentase Lemak Tubuh

Pengukuran persentase lemak tubuh digunakan untuk membedakan antara

massa lemak tubuh dan massa bukan lemak tubuh. Faktor seperti umur, jenis

kelamin, bentuk tubuh, keturunan dan kehamilan dapat mempengaruhi persentase

lemak tubuh. Pria cenderung memiliki persentase lemak tubuh lebih rendah

dibandingkan dengan wanita (Medeiros & Wildman 2012).

Page 22: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

12

Sebaran subyek berdasarkan persentase lemak tubuh dapat dilihat pada

Gambar 5. Masing-masing jenis kelamin dan rentang usia memiliki batas

presentase lemak tubuh yang berbeda-beda (Gallagher et al. 2000). Rata-rata

persentase lemak tubuh subyek secara total adalah 33.5±5.8%. Sebagian besar

subyek memiliki persentase lemak tubuh di atas batas normal, yakni sekitar 58.0%

(kategori tinggi dan sangat tinggi). Rata-rata persentase lemak tubuh wanita

(35.3±5.2%) lebih tinggi dibandingkan dengan pria (28.1±4.0%). Persentase pria

yang memiliki persentase lemak tubuh di atas batas normal (90.0%) lebih tinggi

dibandingkan dengan wanita (47.5%). Jika dibandingkan dengan IMT, LP, dan

RLPP yang cenderung lebih tinggi pada wanita, hal ini dapat diduga adanya

distribusi lemak yang tinggi juga pada bagian tubuh lainnya pada pria sehingga

berdasarkan batas persentase lemak tubuh oleh Gallagher et al. (2000), persentase

pria yang memiliki persentase lemak tubuh di atas batas normal lebih tinggi

dibandingkan dengan wanita.

Rata-rata persentase lemak tubuh pria dan wanita alam penelitian ini lebih

tinggi dibandingkan dengan penelitian oleh Zaenudin (2013) di Bogor. Hasil

penelitian oleh Zaenudin (2013) bahwa rata-rata persentase lemak tubuh pria

adalah 26.02±8.30% dan wanita adalah 26.24±8.34 %. Persentase lemak tubuh

terbesar pria dan wanita mencapai 51.9% dan 55.9%, sedangkan persentase lemak

tubuh terkecil pria dan wanita adalah 2.7% dan 6.8% (Zaenudin 2013).

Gambar 5 Sebaran subyek berdasarkan persentase lemak tubuh

Tekanan Darah

Tekanan darah adalah fungsi dari output jantung dikalikan dengan

resistensi perifer (resistensi di dalam pembuluh darah terhadap aliran darah)

(Couch & Krummel di dalam Mahan & Stump 2008). Tekanan darah ≥140/90

mmHg dikelompokkan sebagai hipertensi. Akan tetapi, hipertensi tidak harus

ditandai dengan kenaikan tekanan sistolik dan diastolik secara bersamaan.

Kenaikan pada salah satu tekanan sistolik atau diastolik dapat dikategorikan

hipertensi, contohnya tekanan darah 140/80 mmHg atau 120/90 mmHg.

Page 23: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

13

Hipertensi dapat mengakibatkan gagal ginjal kongestif, gagal ginjal, miokardium

infark, stroke, aneurisma jika tidak ditangani (Nelms et al. 2011).

Sebaran subyek berdasarkan tekanan darah ditampilkan pada Gambar 6.

Rata-rata tekanan darah subyek secara total adalah 141±25/89±13 mmHg dan

termasuk kategori hipertensi I. Sebagian besar subyek mengalami tekanan darah

tinggi yakni sekitar 67.9% (hipertensi I dan hipertensi II). Rata-rata tekanan darah

pria dan wanita hanya berbeda sedikit (142±26/86±14 mmHg dan 141±25/89±13

mmHg). Tekanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita

yakni pria sekitar 70.0% dan wanita sekitar 67.2%. Hal tersebut dapat diduga

karena adanya peran hormon estrogen pada wanita yang bersifat protektif

terhadap vaskular, dimana mungkin wanita dalam penelitian ini tidak semuanya

mengalami menopause. Faktor konsumsi makanan tinggi lemak seperti jeroan

juga dapat menyebabkan pria lebih banyak yang hipertensi, dimana persentase

pria yang sering mengkonsumsi jeroan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita

(Depkes 2008).

Persentase subyek yang mengalami hipertensi dalam penelitian ini lebih

tinggi dibandingkan dengan persentase hipertensi dalam studi Blackburn et al.

(2001), yakni secara total hipertensi sebesar 23.0%, pada pria 23.3% dan pada

wanita sebesar 22.6%. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tekanan darah sistolik

dan diastolik pada subyek studi Blackburn et al. (2001) yang lebih rendah

dibandingkan dalam penelitian ini yakni rata-rata tekanan darah secara total

131±16/80±9 mmHg, pada pria 132±16/81±9 mmHg, dan pada wanita

128±16/78±9 mmHg. Menurut Depkes (2008), sebesar 29.4% penduduk Jawa

Barat (tidak terbatas pada kondisi dislipidemia) mengalami tekanan darah tinggi.

Kondisi obesitas terutama obesitas sentral dapat mengakibatkan hipertensi (Gower

et al. 2006).

Gambar 6 Sebaran subyek berdasarkan tekanan darah

Page 24: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

14

Kadar C-Reactive Protein (CRP) Darah

C-reactive protein (CRP) merupakan protein fase akut utama dalam tubuh

manusia yang sensitif terhadap inflamasi sistemik tubuh (Lin et al. 2010). CRP

merespon berbagai bentuk inflamasi, infeksi, dan kerusakan jaringan di dalam

tubuh. Protein tersebut diproduksi oleh sel hepatosit dan dipengaruhi oleh

sirkulasi sitokin (Pepys & Hirchfield 2003). Setiap individu memproduksi CRP,

tetapi jumlahnya berbeda, bergantung pada berbagai factor, misalnya genetik dan

kebiasaan gaya hidup. Berbagai studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar

CRP dapat memprediksikan risiko terjadinya serangan jantung, stroke, kematian

jantung tiba-tiba, dan penyakit arteri perifer. Menurut Ridker (2003), rata-rata

individu yang merokok, mengalami kelebihan berat badan, dan jarang berolahraga

cenderung memiliki kadar CRP yang lebih tinggi.

Sebaran subyek berdasarkan kadar CRP darah dapat dilihat pada Gambar

7. Nilai median kadar CRP darah subyek secara total adalah 1.6 mg/L dengan

kisaran 0.1-9.3 mg/L. Subyek yang berisiko tinggi penyakit kardiovaskular

mencapai 28.4%. Nilai median kadar CRP darah pria (1.0 mg/L) dengan kisaran

0.1-9.3 mg/L dan nilai median kadar CRP darah wanita (2.1 mg/L) dengan kisaran

0.2-9.3 mg/L. Persentase wanita yang berisiko tinggi penyakit kardiovaskular

(37.7%) lebih tinggi dibandingkan dengan pria (25.0%).

Gambar 7 Sebaran subyek berdasarkan kadar CRP darah

Persentase Status Gizi Lebih, Hipertensi, dan Kadar CRP Berisiko Penyakit

Kardiovaskular

Gambar 8 menunjukkan persentase status gizi lebih, hipertensi, dan kadar

CRP berisiko penyakit kardiovaskular pada subyek dalam penelitian ini. Secara

umum, subyek dislipidemia cenderung mengalami kegemukan, hipertensi, dan

berisiko penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan tingginya persentase status

gizi lebih menurut IMT (overweight dan obesitas), LP di atas batas normal, RLPP

di atas batas normal, persentase lemak tubuh di atas batas normal, tekanan darah

Page 25: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

15

tinggi, dan kadar CRP di atas batas normal (risiko sedang dan tinggi penyakit

kardiovaskular).

Wanita dalam penelitian ini lebih cenderung memiliki status gizi lebih

(kecuali persentase lemak tubuh), hipertensi, dan kadar CRP berisiko penyakit

kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hal ini ditandai

dengan persentase wanita yang dominan daripada pria pada status gizi lebih

menurut IMT, LP, RLPP, hipertensi, dan kadar CRP yang berisiko penyakit

kardiovaskular. Data pada Gambar 8 juga menunjukkan bahwa tidak hanya pria

yang mengalami obesitas abdominal, akan tetapi wanita dalam penelitian ini juga

obesitas abdominal. Menurut Gee et al. di dalam Mahan & Stump (2008), wanita

dapat memiliki kecenderungan mengalami penumpukan jaringan lemak pada

bagian abdominal seperti halnya dengan pria, terutama wanita yang telah

menopause.

Gambar 8 Persentase subyek dengan status gizi lebih, hipertensi, dan kadar CRP

berisiko penyakit kardiovaskular

Hubungan Status Gizi dan Tekanan Darah terhadap Kadar CRP Darah

Uji hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakan uji regresi

linier berganda (multiple linier regression) untuk menguji hubungan beberapa

variabel bebas (X) terhadap satu variabel tetap (Y). Variabel bebas meliputi status

gizi (IMT, LP, RLPP, dan persentase lemak tubuh) dan tekanan darah (tekanan

sistolik dan tekanan diastolik), serta variabel tetap adalah kadar CRP darah. Uji

regresi ini menggunakan transformasi data dengan pembobotan (1/residual2) agar

uji asumsi normalitas, autokolerasi, dan homogenitas ragam terpenuhi. Dalam

analisis, variabel IMT dikeluarkan karena terdapat multikolinieritas dengan

variabel LP dan persentase lemak tubuh.

Hasil uji linier berganda (multiple linier regression) menunjukkan bahwa

IMT, RLPP, persentase lemak tubuh, dan tekanan diastolik berhubungan positif

nyata terhadap kadar CRP darah subyek (P <0.05), sebaliknya tekanan sistolik

Page 26: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

16

berhubungan negatif nyata terhadap kadar CRP darah subyek. LP tidak

berhubungan nyata terhadap kadar CRP darah subyek (P >0.05).

Hubungan signifikan antara status gizi berdasarkan indikator IMT, RLPP,

dan persentase lemak tubuh dalam penelitian ini sesuai dengan beberapa studi

lainnya. Studi oleh Blackburn et al. (2001) menunjukkan bahwa IMT

berhubungan signifikan terhadap kadar CRP. Studi lain juga menunjukkan hal

demikian, IMT dan RLPP berhubungan signifikan terhadap kadar CRP darah.

(Hak et al. 1999; Festa et al. 2000; Frohlich et al. 2000). Lin et al. (2010)

menyatakan bahwa persentase lemak tubuh merupakan indikator paling baik

dalam menentukan status inflamasi (CRP) terutama pada pria. LP tidak

berhubungan nyata dengan kadar CRP darah dalam penelitian ini sesuai dengan

hasil studi Lin et al. (2010) bahwa LP bukan indikator yang baik untuk

mengindikasikan kenaikan CRP dalam tubuh pada individu yang mengalami

kegemukan.

Rata-rata 25% sirkulasi IL-6 diproduksi oleh jaringan adiposa subkutan

secara in vivo (Mohamed et al. 1998) dan IL-6 merangsang produksi protein fase

akut pada hati (Banks et al. 1995; Papanicolaou et al. 1998) sehingga memicu

proses inflamasi. Akan tetapi, menurut Fried et al. (1998) jaringan adiposa viseral

abdominal lebih banyak menghasilkan IL-6 dibandingkan dengan jaringan

adiposa subkutan. Studi IDEA menunjukkan efek negatif yang diakibatkan

kelebihan lemak dengan meningkatnya jaringan lemak viseral (Fox et al. 2009).

Lemak abdominal atau viseral secara signifikan meningkatkan indikator-indikator

inflamasi (Calabro & Yeh 2007). Oleh karena itu, risiko inflamasi sistemik lebih

tinggi pada individu yang mengalami obesitas abdominal yaitu pada pria.

Kukslinka et al. (2009) menunjukkan bahwa pada individu yang

mengalami hipertensi arterial cenderung mengalami kenaikan kadar CRP. Data

eksperimental dan hasil studi cross-sectional pada manusia menunjukkan adanya

keterkaitan antara CRP dan indikator pengerasan pembuluh arteri sehingga diduga

adanya hubungan spesifik antara kadar CRP dan tekanan darah sistolik (Virdis et

al. 2007). Akan tetapi, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

negatif antara tekanan darah sistolik dan CRP. Hal ini diduga karena adanya

faktor metode pengukuran tekanan darah pada subyek yang hanya dilakukan satu

kali saja. Menurut Mancia et al. (2007), pengukuran tekanan darah seseorang

untuk mengetahui adanya kenaikan tekanan darah perlu diukur rata-rata tekanan

darah sistolik dan diastolik dari beberapa kali pengukuran yang terbagi atas waktu

siang dan malam hari. Misalnya cara pengukuran tekanan darah oleh Kukslinka et

al. (2009) yang menggunakan acuan Mancia et al. (2007), pengukuran tekanan

darah dilakukan pada waktu siang jam 06.00 a.m.-10.00 p.m. dengan selang 10

menit dan pada waktu malam jam 10.30 p.m.-05.40 a.m. dengan selang waktu 20

menit.

Studi Blackburn et al. (2001) menunjukkan bahwa pada subyek

dislipidemia, tekanan darah diastolik berhubungan positif nyata terhadap kadar

CRP. Hal ini sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan adanya hubungan

positif nyata terhadap kadar CRP darah subyek. Usia subyek dalam penelitian ini

hampir sama dengan subyek pada studi Blackburn et al. (2001) (51±11 tahun).

Menurut JNC VII (2004) tekanan darah diastolik merupakan indikator risiko

penyakit kardiovaskular paling kuat dibandingkan dengan tekanan sistolik

sebelum usia 50 tahun.

Page 27: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

17

Hubungan tekanan darah terhadap CRP dapat dijelaskan melalui

mekanisme yang melibatkan Nitric Oxide (NO). NO merupakan salah satu faktor

relaksasi yang dalam kondisi normal berfungsi untuk mencegah agregasi leukosit

dan platelet dan menghambat proliferasi sel otot halus vaskular secara lokal.

Penurunan ketersediaan NO dapat mempengaruhi kondisi protrombotik dan

inflamasi dengan peningkatan proliferasi sel otot halus vaskular. Oleh karena

kondisi inflamasi menyebabkan disfungsi endotel dan penurunan fungsi endotel

NO sintase (eNOS), maka diduga NO merupakan faktor kunci yang

menghubungkan inflamasi terhadap hipertensi dan sebaliknya (Boos & Lip 2006).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sebanyak 81 subyek terlibat dalam penelitian ini dan sebagian besar adalah

wanita. Rata-rata usia subyek adalah 48±9 tahun. Sebagian besar subyek hanya

menempuh pendidikan dasar dan termasuk keluarga tidak miskin dengan rata-rata

pendapatan Rp393 919±312 042/kapita/bulan. Rata-rata besar keluarga subyek

adalah 5±3 orang.

Sebagian besar subyek dislipidemia cenderung memiliki status gizi lebih

(berdasarkan IMT, LP, RLPP dan persentase lemak tubuh), mengalami hipertensi,

dan berisiko penyakit kardiovaskular. Pada subyek dislipidemia, semakin tinggi

IMT, RLPP, persentase lemak tubuh, dan tekanan darah diastolik maka kadar

CRP darah akan semakin tinggi. Sebaliknya semakin tinggi tekanan sistolik maka

kadar CRP darah akan semakin rendah. Akan tetapi, semakin tinggi LP belum

tentu kadar CRP akan semakin tinggi.

Saran

Untuk mengurangi resiko penyakit jantung-kardiovaskular, individu yang

mengalami dislipidemia disarankan untuk tetap menjaga batas IMT, RLPP,

persentase lemak tubuh, dan tekanan darah diastolik dalam batas normal agar

kadar CRP di dalam tubuh tidak meningkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya

edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik melalui

olahraga seimbang dan pembatasan konsumsi makanan tinggi lemak dan garam.

Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengambil topik yang sama, verifikasi dari

penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan lebih banyak jenis indikator

status gizi dan indikator status inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6) dan TNF-α.

Page 28: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

18

DAFTAR PUSTAKA

Banks RE, Forbes MA, Storr M, et al. 1995. The acute phase response in patients

receiving subcutaneous IL-6. Clin Exp Immunol. 102:217-223.

Berenson GS, Srinivasan SR., Bao W, Newman WP, Tracy RE, Wattigney WA.

1998. Association between multiple cardiovascular risk factors and

atherosclerosis in children and young adults. N Engl J Med. 338:1650-

1656.

Berliner JA, Navab M, Fogelman AM, Frank JS, Demer LL et al. 1995.

Atherosclerosis: Basic Mechanisms. Circulation. 91:2488–2896.

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1997. Kamus Istilah

Kependudukan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN.

Blackburn R, Giral P, Bruckert E, Andre JM, Gonbert S, Bernard M, Chapman

MJ, Turpin G. 2001. Elevated C-reactive protein constitutes an

independent predictor of advanced carotid plaques in dyslipidemic

subjects. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 21:1962-1968.

Blake GJ, Ridker PM. 2001. High sensitivity C-reactive protein for predicting

cardiovascular disease: an inflammatory hypothesis. Eur Heart J Med.

22(5):349-352.

Boos CJ, Lip GYH. 2006. Is hypertension an inflammatory process?. Current

Pharmaceutical Design. 12:1623-1635.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah dan persentase penduduk miskin, garis

kemiskinan, indeks kedalaman kemiskinan (P1), dan indeks keparahan

kemiskinan (P2) menurut provinsi. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php

?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=23&notab=1 [4 Februari 2013].

Calabro P, Yeh ET. 2007. Obesity, inflammation, and vascular disease: the role of

the adipose tissue as an endocrine organ. Subcell Biochem. 42:63-91.

Caprnda M, Dukat A, Lietava J, Fodor JG. 2008. High prevalences of mixed

dyslipidemia in healthy Slovak people. Journal of Clinical Lipidology.

2:541.

Couch SC, Krummel DA. Medical nutrition therapy for hypertension. Di dalam:

Mahan KL, Stump SE. 2008. editor. Krause’s Food and Nutrition Therapy

12th ed. Missouri: Elsevier. Inc. Hal 865-883.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar

[Riskesdas] 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI.

Festa A, D’Agostino R, Howard G, Mykkanen L, Tracy RP, Haffner SM. 2000.

Chronic subclinical inflammation as part of the insulin resistance

syndrome: the Insulin Resistance Atherosclerosis Study (IRAS).

Circulation. 102:42–47.

Fox KAA, Despres JP, Richard AJ, Brette S, Deanfield JE. 2009. Does abdominal

obesity have a similar impact on cardiovascular disease and diabetes? A

study of 91,246 ambulant patients in 27 European countries. Eur Heart J.

30:3055–3063.

Fried SK, Bunklin DA, Greenberg AS. 1998. Omental and subcutaneous adipose

tissues of obese subjects release interleukin-6. J Clin Endocrinol Metab.

83:847-850.

Page 29: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

19

Frohlich M, Imhof A, Berg G, Hutchinson WL, Pepys MB, Boeing H, Muche R,

Brenner H, Foenig W. 2000. Association between C-reactive protein and

features of the metabolic syndrome: a population based study. Diabetes

Care. 12:1835–1839.

Gallagher D, Heymsfield SB, Heo M, Jebb SA, Murgatroyd PR, Sakamoto Y.

2000. Healthy percentage body fat ranges: an approach for developing

guidelines based on body mass index. Am J Clin Nutr. 72:694–701.

Gee M, Mahan KL, Stump SE. Weight management. Di dalam: Mahan KL,

Stump SE. 2008. editor. Krause’s Food and Nutrition Therapy 12th ed.

Missouri: Elsevier. Inc. Hal 532-562.

Gibson R. 2005. Principles of Nutrition Assessment Second Edition. New York:

Oxford University.

Gower BA et al. 2006. Changes in intra-abdominal fat in early postmenopause

women: effects of hormone use. Obesity. 14:1046.

Grundy SM, Cleeman JI, Daniels SR, Donato KA, Eckel RH, Franklin BA,

Gordon DJ, Krauss RM, Savage PJ, Smith SC Jr. 2005. American Heart

Association; National Heart and Blood Institute: Diagnosis and

management of the metabolic syndrome: an American heart

Association/National Heart, Lung, and Blood Institute Scientific

Statement. Circulation. 112(17):2735-2752.

Hak AE, Stehouwer CDA, Bots ML, Polderman KS, Schalkwijk CG, Westendorp

ICD, Hofman A, Witteman JCM. 1999. Association of C-reactive protein

with measures of obesity, insulin resistance, and subclinical atherosclerosis

in healthy, middle-aged women. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 19:1986–

1991.

Hurlock EB. 1993. Perkembangan Anak Jilid Dua. M Tjandrasa, M Zarkasih,

penerjemah. Jakarta (ID): Erlangga.

[JNC VII] Joint National Committee VII. 2004. Prevention, detection, evaluation,

and treatment of high blood pressure. Rockville (US): National Institute of

Health.

Krummel DA. Medical nutrition therapy for cardiovascular disease. Di dalam:

Mahan KL, Stump SE. 2008. editor. Krause’s Food and Nutrition Therapy

12th ed. Missouri: Elsevier. Inc. Hal 833-864.

Kuklinska AM, Mroczko B, Musial WJ, Sawicki R, Kozieradzka A, Waszkiewics,

Szmitkowski M. 2009. High-sensitivity C-reactive protein and total

antioxidant status in patients with essential arterial hypertension and

dyslipidemia. Adv in Med Sci. 54(2):225-232.

Libby P, Ridker PM, Maseri A. 2002. Inflammation and atherosclerosis.

Circulation. 105:1135-1143.

Lin CC, Kardia SLR, Li CI, Liu CS, Lai MM, Lin WY, Chang PC, Lee YD, Chen

CC, Lin CH et al. 2010. The relationship of high sensitivity C-reactive

protein to percent body fat mass, body mass index, waist-to-hip ratio, and

waist circumference in a Taiwanese population. BMC Public Health.

10:579.

Liu Y, Zhang P, Wang W, Wang H, Ling Z, Wu W, Guo X. 2010. The

characteristics of dyslipidemia patients with different durations in Beijing:

a cross-sectional study. Lipids in Health and Disease. 9:115.

Page 30: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

20

Mancia G, De Backer G, Dominiczak A. Cifkova R, Fagard R, Germano G,

Grassi G, Heagerty AM. Kjeldsen SE, Laurent S et al. 2007. The task

force for the management of arterial hypertension of the European Society

of Hypertension, The task force for the management of arterial

hypertension of the European Society of Cardiology. 2007 Guidelines for

the management of arterial hypertension: The Task Force for the

Management of Arterial Hypertension of the European Society of

Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC).

Eur Heart J. 28(12):1462-536.

Medeiros DM, Wildman REC. 2012. Advanced Human Nutrition Second Edition.

USA: Jones & Bartlett Learning, LLC.

Mohamed AV, Pinkney JH, Coppack SW. 1998. Adipose tissue as an endocrine

and paracrine organ. Int J Obes Relat Metab Disord. 22:1145-1158.

Nahar N, Dubey S, Joshi A, Phadnis S, Sharma VK. 2012. Association of

anthropometric indices of obesity with diabetes, hypertension, and

dyslipidemia: a study from central India. Indian Journal of Medical

Specialities. 3(1):6-11.

Nelms M, Sucher KP, Lacey K, Roth SL. 2011. Nutrition Theraphy and

Pathophysiology 2th ed. Belmont (US): Cengage Learning, Inc.

Nickenig G, Horrison G. 2002. The AT (1)-type angiotension receptor in

oxidative stress and antherogenesis: part 1: oxidative stress and

antherogenesis. Circulation. 105:393-396.

[NIH] National Institute of Health. 2001. National cholesterol education program:

ATP III guidelines At-A-Glance quick desk reference. Rockville (US):

NIH Publication No. 01-3305.

Oparil S, Zaman MA, Calhoun DA. 2003. Pathogenesis of hypertension. Ann

Intern Med. 139:761-776.

Osuji CU, Nzerem BA, Meludu S, Dioka CE, Nwobodo E, Amilo GI. 2010. The

prevalence of overweight/obesity and dyslipidemia amongst a group of

women attending “August” meeting. Niger Med J. 51(4):155-159.

Papalia DE, Olds SW. 2001. Human Development, Second Edition. USA: Mc

Graw-Hill.

Papanicolaou DA, Wilder RL, Manolagas SC, Chroussos GP. 1998. The

pathophysiologic roles of interleukin-6 in human disease. Ann Intern Med.

128:127-137.

Pearson Thomas A, Mensah George A, Alexander R Wayne, Anderson Jefrrey L,

Cannon III Richard O, Criqui Michael, Fadl Yazid Y, Fortmann Stephen

P, Hong Yuling, Myers Gary L, et al. 2003. Markers of inflammation and

cardiovascular disease: application to clinical and public health practice.

Circulation. 43:499-511.

Pepys MB, Hirschfield GM. 2003. C-reactive: a critical update. J Clin Invest.

111:1805-1812.doi:10.1172/JCI200318921.

Ridker PM. 2003. C-reactive protein: a simple test to help predict risk of heart

attack and stroke. Circulation. 108:e81-e85.

_________, Buring JE, Cook NR, Rifai N. 2003. C-reactive protein, the metabolic

syndrome, and risk of incident cardiovascular events: an 8-year follow-up

of 14,719 initially healthy american women. Circulation. 107:391-397.

Page 31: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

21

_________, Hennekens CH, Roitman JB, Stampfer MJ, Allen J. 1998. Plasma

concentration of soluble intercellular adhesion molecule 1 and risks of

future myocardial infarction in apparently healthy men. Lancet. 351:88–

92.

Sayogyo. 1994. Peranan Wanita dalam Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta:

C.V Rajawali.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi,

IPB.

Virdis A, Ghiadoni L, Plantinga Y, Taddei S, Saivetti A. 2007. C-reactive protein

and hypertension: is there a causal relationship? CurT Pharm Des.

13(16):1693-1698.

Wallach JB. 2007. Interpretation of Diagnostic Tests 8th Edition. USA: Williams

& Wilkins.

[WHO] World Health Organization. 1995. Physical status: the use and

interpretation of anthropometry. Report of a WHO Expert Committee.

World Health Organ Tech Rep Ser. 854:1-452.

_____________________________. 2000. The Asia-Pacific perspective:

redefining obesity and its treatment. Melbourne (AU): International

Diabetes Institute.

_____________________________. 2008. Waist circumference and waist-hip

ratio. Geneva: Switzerland.

_____________________________. 2011. Non-communicable disease country

profiles 2011. Geneva, Switzerland.

Xu Q, Kiechl S, Mayr M et al. 1999. Association of serum antibodies to heat-

shock protein 65 with carotid atherosclerosis: clinical significance

determined in a follow-up study. Circulation. 100:1169–74.

Zaenudin. 2013. Hubungan antara konsumsi lemak trans dengan persen lemak

tubuh dan status gizi pada orang dewasa di kabupaten dan kota bogor.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Page 32: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

22

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan status gizi dan tekanan darah terhadap kadar C-

reactive protein darah pada subyek dislipidemia

1. Nomor Responden : ________________________

2. Nama Responden : ________________________

3. Jenis Kelamin : L / P*

4. Alamat Rumah : Jl._________________No____RT____RW____

Kelurahan_______________Kecamatan______________

5. Wilayah : 1. Kota 2. Kabupaten

6. Nomor Hp/Telpon : _______________________

7. Tanggal Wawancara: _______________________2012

*)coret yang tidak perlu

Page 33: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

23

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KELUARGA

1 No Responden :

2 Nama Responden :

3 Umur Responden :

4 Pendidikan Terakhir Responden

: 1. Tidak Lulus SD

2. SD/Sederajat

3. SMP/Sederajat

4. SMA/Sederajat

5. Diploma/Sederajat

6. Sarjana/Sederajat

7. Lainnya, Sebutkan ……

5 Nama Suami/Isteri*) :

6 Umur Suami/Isteri*) :

7 Pendidikan Terakhir Suami/Isteri*) :

8 Pekerjaan Suami/Isteri*) :

9 Jumlah Anggota Keluarga :

1

Pendapatan Istri (Rp/bln) :

Pendapatan Suami (Rp/bln) :

Pendapatan Keluarga Lainnya :

Total Pendapatan Keluarga :

*)Coret yang tidak perlu

B. STATUS GIZI RESPONDEN

1. Antropometri

Berat badan : …………… Kg

Tinggi badan : …………… Cm

2. Lingkar pinggang : …………… Cm

3. Lingkar pinggul : …………… Cm

4. Persen lemak tubuh : …………… %

C. TEKANAN DARAH

1. Tekanan darah : . . . . . . . . . . . mmHg

D. STATUS INFLAMASI

1. Kadar C-reactive protein darah : . . . . . . . . . . . . mg/L

Page 34: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

24

E. RIWAYAT KESEHATAN RESPONDEN

1. Riwayat penyakit sekarang:

No Jenis Penyakit Ya Tidak Jenis Pengobatan* Ket**.

1 Tekanan darah

tinggi

2 Jantung

3 Kolesterol tinggi

4 Diabetes/kencing

manis

5 Sakit ginjal

6 Sakit liver/sakit

kuning

7 Asam urat

8

*nama obat yang diberikan (termasuk obat atau terapi tradisional), sejak kapan

**pernah dirawat? Operasi? jenis spesifik penyakit

2. Riwayat penyakit dahulu

No Jenis Penyakit Ya Tidak Jenis Pengobatan* Ket**.

1 Serangan jantung

2 Stroke

3 Sakit liver

4 Sakit ginjal

5

6

7

8

*nama obat yang diberikan (termasuk obat atau terapi tradisional), sejak kapan

**pernah dirawat? Operasi? jenis spesifik penyakit

3. Riwayat penyakit keluarga

No Jenis Penyakit Ya Tidak Hubungan

kekeluargaan

Ket**.

1 Tekanan darah

tinggi

2 Jantung

3 Kolesterol tinggi

4 Diabetes

5 Sakit ginjal

6 Kegemukan

7

8 *nama obat yang diberikan (termasuk obat atau terapi tradisional), sejak kapan

**pernah dirawat? Operasi? jenis spesifik penyakit

Page 35: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

25

Lampiran 2 Kategori persentase lemak tubuh populasi Asia menurut Gallagher et

al. (2000)

Jenis

kelamin

Usia

(tahun)

Kategori Persentase Lemak Tubuh (%)

Rendah Normal Tinggi Sangat

Tinggi

Pria 20-39 <13.0 13.0-22.9 23.0-27.9 ≥28.0

40-59 <13.0 13.0-23.9 24.0-28.9 ≥29.0

60-79 <13.0 14.0-23.9 24.0-28.9 ≥29.0

Wanita 20-39 <25.0 25.0-34.9 35.0-39.5 ≥40.0

40-59 <25.0 25.0-34.9 35.0-40.9 ≥41.0

60-79 <25.0 25.0-35.9 36.0-40.9 ≥41.0

Lampiran 3 Persentase subyek dengan hipertrigliserida, hiperkolesterolemia,

kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah

Fraksi Lipid Darah

(mg/dL)

Jenis Kelamin Total (%)

Pria (%) Wanita (%)

Trigliserida ≥150 mg/dL 60.0 42.6 46.9

Kolesterol Total ≥200 mg/dL 40.0 86.9 75.3

Kolesterol LDL ≥130 mg/dL 40.0 83.6 72.8

Kolesterol HDL <40 mg/dL 75.0 11.5 27.2

Lampiran 4 Klasifikasi dan rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) subyek

Indeks Massa Tubuh

Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Normal 4 (20.0) 9 (14.7) 13 (16.1)

Overweight 4 (20.0) 8 (13.1) 12 (14.8)

Obesitas I 10 (50.0) 22 (36.1) 32 (39.5)

Obesitas II 2 (10.0) 22 (36.1) 24 (29.6)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0)

Rata-rata±std (kg/m2) 25.9±3.5 28.2±4.9 27.7±4.7

Lampiran 5 Klasifikasi dan rata-rata lingkar pinggang subyek

Lingkar Pinggang

Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Normal 7 (35.0) 3 (4.9) 10 (12.3)

Berisiko komplikasi metabolik 13 (65.0) 58 (95.1) 71 (87.7)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0)

Rata-rata±std (cm) 91.8±10.0 94.4±9.1 93.8±9.3

Page 36: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

26

Lampiran 6 Klasifikasi dan rata-rata rasio lingkar pinggang pinggul subyek

Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Normal 2 (10.0) 6 (9.8) 8 (9.9)

Berisiko komplikasi metabolik 18 (90.0) 55 (90.2) 73 (90.1)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0)

Rata-rata±Std 0.92±0.11 0.92±0.06 0.92±0.08

Lampiran 7 Klasifikasi dan rata-rata persentase lemak tubuh subyek

Persentase Lemak Tubuh

Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Rendah 0 (0.0) 1 (1.7) 1 (1.2)

Normal 2 (10.0) 31 (50.8) 33 (40.8)

Tinggi 8 (40.0) 18 (29.5) 26 (32.1)

Sangat tinggi 10 (50.0) 11 (18.0) 21 (25.9)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0

Rata-rata±std (%) 28.1±4.0 35.3±5.2 33.5±5.8

Lampiran 8 Klasifikasi dan rata-rata tekanan darah subyek

Tekanan Darah

Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Normal 4 (20.0) 7 (11.5) 11 (13.6)

Pre-hipertensi 2 (10.0) 13 (21.3) 15 (18.5)

Hipertensi I 8 (40.0) 21 (34.4) 29 (35.8)

Hipertensi II 6 (30.0) 20 (32.8) 26 (32.1)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0)

Rata-rata±std (mmHg)* 142±26/86±14 141±25/89±13 141±25/89±13 *sistolik/diastolik

Lampiran 9 Klasifikasi, nilai median, nilai minimal, dan nilai maskimal kadar C-

Reactive Protein (CRP) darah subyek

C-Reactive Protein

Jenis Kelamin Total

n (%) Pria

n (%)

Wanita

n (%)

Risiko rendah penyakit kardiovaskular 9 (45.0) 20 (32.8) 29 (35.8)

Risiko sedang penyakit kardiovaskular 6 (30.0) 18 (29.5) 29 (35.8)

Risiko tinggi penyakit kardiovaskular 5 (25.0) 23 (37.7) 23 (28.4)

Total 20 (100.0) 61 (100.0) 81 (100.0)

Median (mg/L)

Minimal-maksimal (mg/L)

1.0

0.1–9.3

2.1

0.2-9.3

1.6

0.1-9.3

Page 37: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

27

Lampiran 10 Hasil uji regresi linier berganda

Model: Y= a . e(bx) (eksponensial)

keterangan:

a = konstanta

b = nilai variable peubah

x = variabel peubah

Weighted analysis using weights in 1/residual2

The regression equation is

ln y = -3.19 - 0.0153 sistol + 0.0146 diastol + 0.00767 LP + 2.30 RLPP + 0.0484

persentase lemak tubuh

y = 0.0412 x e (- 0.0153 SISTOL + 0.0146 DIASTOL + 0.00767 L.Ping + 2.30 RLPP + 0.0484 LEMAK)

Predictor

Constant

Sistol

Diastol

LP

RLPP

Persentase lemak tubuh

Coef

-3.1913

-0.015274

0.014613

0.007670

2.2962

0.048445

SE Coef

0.5261

0.002083

0.001988

0.004361

0.4671

0.005760

T

-6.07

-7.33

7.35

1.76

4.92

8.41

P

0.000

0.000

0.000

0.083

0.000

0.000

VIF

3.487

6.379

8.700

1.231

7.591

S = 0.970969 R-Sq = 95.2% R-Sq(adj) = 94.9%

Analysis of Variance

Source

Regression

Residual Error

Total

DF

5

75

80

SS

1411.17

70.71

1481.88

MS

282.23

0.94

F

299.36

P

0.000

Source

Sistol

Diastol

LP

RLPP

Persentase lemak tubuh

DF

1

1

1

1

1

Seq SS

4.17

1141.67

178.98

19.66

66.69

Unusual Observations

Obs

7

12

19

30

42

48

Sistol

140

150

126

126

129

190

ln y

-0.223

1.099

1.030

0.000

1.065

0.000

Fit

-0.223

1.102

1.028

-0.026

1.066

-0.018

SE Fit

0.030

0.028

0.031

0.041

0.038

0.080

Residual

0.000

-0.004

0.002

0.026

-0.002

0.018

St Resid

0.03 X

-0.51 X

0.06 X

1.22 X

-0.04 X

0.19 X

X denotes an observation whose X value gives it large leverage.

Durbin-Watson statistic = 2.10735

Page 38: HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH TERHADAP … · ditentukan dengan kadar . C ... bahwa terdapat hubungan signifikan antara IMT, rasio lingkar pinggang pinggul, ... Gizi Masyarakat

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjungpinang, pada tanggal 15 Agustus 1991, dari

seorang Ayah yang bernama Sang Bu dan seorang Ibu yang bernama Eng Siang.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh

pendidikan SMA di sekolah SMA Negeri 1 Tanjungpinang dari tahun 2006

hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI), penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor di

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

Bogor. Selama perkuliahan, penulis mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA) dan beasiswa National Champion Scholarship dari Tanoto

Foundation.

Selama perkuliahan, penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi seperti

Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB), Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi

(Himagizi), International Association of Agricultural Student and Related Science

(IAAS), Asosiasi Tanoto Scholars. Penulis juga aktif mengikuti kegiatan

kepanitian tingkat Departemen dan Fakultas seperti Indonesia Ecology Expo

(INDEX) 2010, Nutrition Fair 2010 dan 2012, Masa Perkenalan Fakultas (MPF)

2011.

Pada bulan Juli-Agustus 2012 penulis mengikuti Kuliah Kerja Profesi

(KKP) di Desa Bakal, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pada bulan Maret-April 2013 penulis melaksanakan Internship Dietetic di Rumah

Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.