83
HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN PINGGANG TERHADAP KETEPATAN SMASH OLAHRAGA BOLA VOLI PADA ATLET SMA N 2 LUBUK BASUNG SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh CHANDRA SUKISMAN NIM. 85610 JURUSAN PENDIDIKAN KEPALATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN PINGGANG

TERHADAP KETEPATAN SMASH OLAHRAGA BOLA VOLI PADA

ATLET SMA N 2 LUBUK BASUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk Menyelesaikan

Program Studi Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

Oleh

CHANDRA SUKISMAN

NIM. 85610

JURUSAN PENDIDIKAN KEPALATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Judul : “Hubungan Tinggi Lompatan Dan Kelentukan Pinggang

Terhadap Ketepatan Smash Olahraga Bola Voli Pada

Atlet SMA N 2 Lubuk Basung”.

Nama : Chandra Sukisman

Bp/Nim : 2007/85610

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Program Studi : S1

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.Phil Yanuar Kiram Drs. Hermanzoni, M.pd

NIP. 19570101 198703 1 004 NIP. 19610414 198603 1 007

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Drs. Maidarman, M.pd

NIP. 19600507 198503 1 004

Page 3: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

Jurusan pendidikan kepelatihan fakultas ilmu keolahragaan

Judul : “Hubungan Tinggi Lompatan Dan Kelentukan Pinggang Terhadap

Ketepatan Smash Olahraga Bola Voli Pada Atlet SMA N 2 Lubuk

Basung”.

Nama : Chandra Sukisman

Nim / BP : 85610 / 2007

Program studi : S1

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Padang, Januari 2012

Nama Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram 1. _________________________

Sekretaris : Drs. Hermanzoni, M.pd 2. _________________________

Anggota : Drs Maidarman, M.Pd 3. _________________________

Drs. Masrun, M.Kes. Aifo 4. _________________________

Drs. M Ridwan 5. _________________________

Page 4: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

ABSTRAK

Candra sukisman (2011).Hubungan Tinggi Lompatan dan Kelentukan Pinggang Terhadap

Ketepatan Smash Olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk

Basung.

Rendahnya kemampuan smash atlet bolavoli SMAN 2 Lubuk Basung sebagai

masalah dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan tinggi lompatan (X1) dan kelentukan pinggang (X2)

sebagai dua variabel bebas terhadap ketepatan smash (Y) olahraga bolavoli pada atlet SMA

N 2 Lubuk Basung sebagai veriabel terikat.

Populasi penelitian adalah atlet olahraga bolavoli SMA N 2 Lubuk Basung yang

berjumlah 28 orang. Pengambilan sampel ini di lakukan dengan teknik penarikan sampel

purvosive sampling berjumlah 20 orang pada atlet putera saja. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara mengukur tinggi lompatan melalui tes vertical jump dan kelentukan pinggang

dengan tes flexiometer. Selanjutnya ketepatan smash dilakukan dengan tes ketepatan

smash. Analisa data dan pengujian hipotesis 1 dan 2 menggunakan teknik analisis korelasi

sederhana sedangkan hipotesis 3 menggunakan teknik analisis korelasi ganda dengan taraf

signifikan α = 0,05.

Dari analisis data dapat diperoleh hasil :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tinggi lompatan dengan ketepatan smash Olahraga Bolavoli pada atlet SMAN 2 Lubuk Basung, dengan perolehan koefesien distribusi t sebesar 2,89.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan pinggang dengan ketepatan smash Olahraga Bolavoli pada atlet SMAN 2 Lubuk Basung, dengan perolehan koefesien distribusi t sebesar 3,93.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tinggi lompatan dan Kelentukan pinggang secara bersama-sama dengan ketepatan smash Olahraga Bolavoli pada atlet SMAN 2 Lubuk Basung, dengan perolehan koefesien distribusi F sebesar 3,59.

Kata kunci: Tinggi lompatan, kelentukan pinggang dan smash.

Page 5: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada penulis, sehinnga

telah dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Hubungan Tinggi

Lompatan Dan Kelentukan Pinggang Terhadap Ketepatan Smash Olahraga

Bolavoli Pada Atlet SMA N 2 Lubuk Basung”. Penelitian ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan strata satu

pada program Studi Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Padang (UNP).

Dalam penelitian ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan dorongan

baik moril maupun materil dari dari berbagai pihak. Sehingga dengan itu pada

kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimah kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Padang

2. Bapak Drs. Syahrial Bahtiar, M.Pd sebagai dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Padang

3. Bapak Drs. Maidarman, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Padang

4. Bapak Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram sebagai Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan kepada

penulisan dalam penulisan proposal ini

[Type

a

quote

from

the

docu

ment

or the

summ

ary of

an

intere

sting

point.

You

can

positi

on the

text

box

anywh

ere in

the

docu

ment.

Use

the

Text

Box

Tools

tab to

chang

e the

forma

tting

of the

pull

quote

text

box.]

Page 6: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

5. Bapak Drs. Hermanzoni, M.Pd sebagai Pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan kepada penulisan dalam penulisan proposal ini

6. Seluruh Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

7. Teristimewa buat kedua orang tua Ayahanda, Ibunda, dan Saudara-

Saudara tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil

8. Dan seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolagragaan Universitas Negeri

Padang.

Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang bapak/ibu dan rekan-rekan

berikan menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari

ALLAH SWT.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, oleh karena

itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

konstruktif dari semua pihak.

Padang, Oktober 2011

Penulis

Page 7: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK……………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………...……………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. vi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………… 5

C. Pembatasan Masalah…………………………………………………… 6

D. Rumusan Masalah……………………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian…………………………………….………………… 6

F. Kegunaan Penelitian…………………………………………………… 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori……………………………………………………………. 8

1. Hakikat Bermain Bola Voli……...………………………………… 8

2. Hakikat Tinggi Lompatan……………………………………..…... 9

3. Hakikat Kelentukan ………………………………….…………..... 12

4. Hakikat Smash …………………………...……………………….. 15

B. Kerangka Konseptual …………………………………………………. 17

C. Hipotesis ………………………………………………………………. 18

Page 8: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 20

C. Populasi dan Sampel ………………………………………………… 20

D. Jenis dan Sumber Data………………………………………………. 21

E. Definisi Operasional............................................................................. 21

F. Instrumentasi ………………………………………………………... 22

G. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..... 22

H. Teknik Analisa Data ………………………………………………… 29

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ……………………………………………………… 31

B. Pengujian Persyaratan Analisis……………………………………… 35

C. Pengujian Hipotesis Penelitian……………………………………… 37

D. Pembahasan ………………………………………………………… 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………... 50

B. Saran…………………………………………………………………. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak Negara-

negara berkembang di dunia, yang sedang giatnya melaksanakan

pembangunan disegala bidang. Pembangunan diarahkan pada peningkatan

kualitas manusia terampil, berpengetahuan, cerdas, berkepribadian, sportifitas

serta sehat jasmani dan rohani guna mencerdaskan kehidupan bangsa

Indonesia. Salah satu aspek pembangunan Negara Indonesia adalah dibidang

olahraga.

Sumber daya manusia yang berkualitas itu diantaranya ditandai

dengan peningkatan kesehatan jasmani dan rohani yang berkepribadian dan

sportifitas tinggi sehingga dapat membawa rasa kebanggaan nasional, yang

dapat dicapai melalui pembangunan olahraga. Peningkatan prestasi olahraga

bagi bangsa dan Negara merupakan alasan yang tepat untuk meningkatkan

pembangunan dibidang olahraga. Melalui prestasi olahraga Negara-negara

didunia akan dapat mengetahui bangsa Indonesia sebagai nagara berkembang

juga mampu berprestasi seperti Negara-negara lainya.

“Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga

prestasi harus dilakukan secara sistematis dan komperhensif melalui

lembaga-lembaga pendidikan sebagai pusat pembinaan dibawah

kordinasi masing-masing olah raga” ( GBHN / TAP MPR / No.IV /

1999)

Page 10: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Sehubungan dengan hal tersebut di atas untuk mencapai prestasi yang

tinggi dalam olahraga diperlukan berbagai persyaratan antara lain :

1. Minat, bakat dan motivasi berolahraga

2. Dukungan moral dan material dari keluarga

3. Proses pembinaan secara berkesinambungan, terprogram,

menggunakan pendekatan dan metode yang baik dalam waktu yang

relative lama

4. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai

5. Kondisi lingkungan, fisik, geografis dan sosiokultural yang kondusif.

(Sugianto : 2000)

Berdasarkan kutipan di atas, jelaslah untuk mencapai prestasi yang

maksimal kita harus bekerja keras melalui pembinaan yang terarah, terencana

dan mempertimbangkan segala faktor yang turut mendukung tercapainya

prestasi yang kita inginkan seperti faktor kondisi fisik, psikologi, metode

latihan bentuk latihan kordinasi gerak, dan sebagainya. Maka dari itu perlu

diperhatikan, bahwa olahraga merupakan aktifitas yang dilakukan sacara

berulang-ulang, terkoordinir, terorganisir, terencana dan sistematis secara

kontiniu, serta pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan prinsip

latihan secara ilmiah, agar kegiatan tersebut dapat mengembangkan

komponen-konponen kondisi fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan,

kelentukan dan lain-lain.

Dari sekian banyak cabang olahraga yang dikembangkan di Sumatera

Barat salah satunya adalah cabang olahraga bola voli. Cabang ini

dikembangkan melalui wadah PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh

Page 11: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Indonesia) yang terdiri dari beberapa jalur pembinaan. Sebagai induk

organisasi, PBVSI telah berupaya sesuai dengan kemampuannya untuk

melakukan pembinaan yang diharapkan mampu melahirkan atlet bola voli

yang akhirnya akan memperkuat tim nasional Indonesia khususnya Sumatra

Barat dalam kejuaraan wilayah maupun nasional.

Bola voli merupakan suatu olahraga permain beregu yang terdiri dari

dari dua tim, yang masing-masing beranggotakan 6 orang pemain dan masing-

masing tim berusaha memasukan dan mematikan bola ke area lawan serta

berusaha mempertahankan daerah dari serangan lawan. Usaha yang dilakukan

untuk mematikan bola keadaerah lawan dengan melakukan smash, dan

melindungi serangan lawan dengan bendungan (block).

Prestasi dapat dicapai bila didukung oleh kemampuan kondisi fisik,

teknik, strategi, dan mental. Syafruddin (1995:5) menyatakan bahwa kondisi

fisik merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap atlet. Jika

ingin meraih suatu prestasi yang tinggi hal senada juga di katakan oleh Yunus

(1992:61) menyatakan bahwa kondisi fisik harus dipandang sebagai hal yang

penting dalam latihan untuk mencapai prestasi tinggi.

SMA N 2 Lubuk Basung sebagai salah satu pembinaan olahraga bola

voli melalui program ekstrkurikuler. Tujuan diadakan latihan melalui program

ektrakurikuler ini untuk dapat meraih pretasi pada pertandingan bola voli

tingkat sekolah menengah atas ditingkat daerah bahkan tingkat nasional. Para

pemain diberikan latihan peningkatan kondisi fisik, teknik, dan taktik. Sebuah

Page 12: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

prestasi dapat diraih apabila tim dapat memenangkan pertandingan dengan

mematikan bola sebanyak-banyaknya di daerah lawan. Poin dalam permainan

bola voli diperoleh dari hasil kerjasama regu atau tim yang melakukan servis,

passing, block, dan smash. Gerakan ini merupakan gerakan teknik dasar yang

mempunyai tujuan dan fungsi gerakan yang berbeda. Dengan adanya

perbedaan ini tentu berbeda pula teknik gerakan.

Dalam pelaksanaan smash dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

Tinggi Lompatan dan kelentukan pinggang. Tinggi Lompatan sangat berguna

pada saat di atas net. Apabila Tinggi Lompatan atlet tersebut besar maka akan

mempermudah atlet memukul bola diatas net. Kelentukan pinggang

berpengaruh terhadap smash. Kelentukan didalam smash merupakan awalan

untuk melakukan smash, semakin luas awalan semakin keras pukulan atlet

tersebut. Ada juga faktor pendukung lainnya seperti daya ledak otot lengan

dan perkenaan bola dengan tangan, posisi tubuh diudara, daya tahan kekuatan,

tinggi raihan, dan lambungan bola. Apabila faktor tersebut terpenuhi maka

akan bertambah mudah untuk melakukan smash.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dilapangan atlet SMA N 2

Lubuk Basung menunjukkan bahwa hasil latihan khususnya ketepatan smash

masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari pelaksaanan smash yang

dilakukan pada saat latihan maupun dalam permainan, dimana kemampuan

smash masih kurang untuk mematikan bola di daerah lawan. Dengan kata lain

smash yang dilakukan atlet tersebut jarang mendapatkan poin. Banyaknya

Page 13: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

bola yang melenceng keluar lapangan, dapat diblok dan dikembalikan lawan

dengan mudah, bahkan tidak jarang bola menyangkut di net. Hal ini yang

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan

Tinggi Lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash pada

atlet SMA N 2 Lubuk Basung.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi

masalah-masalah seperti

1. Apakah faktor Tinggi Lompatan dapat mempengaruhi ketepatan smash

dalam bola voli?

2. Apakah faktor kelentukan pinggang dapat mempengaruhi ketepatan

smash dalam bola voli?

3. Apakah faktor daya ledak otot tungkai dapat meningkatkan ketepatan

smash dalam bola voli?

4. Apakah faktor daya ledak otot lengan dapat meningkatkan ketepatan

smash dalam bola voli?

5. Apakah faktor posisi tubuh diudara atau kesimbangan dapat

meningkatkan ketepatan smash dalam bola voli?

6. Apakah faktor lambungan bola di udara dapat meningkatkan

ketepatan smash dalam bola voli?

7. Apakah faktor daya tahan kekuatan dapat meningkatkan ketepatan

smash dalam bola voli?

Page 14: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

8. Apakah perkenaan bola dengan tangan dapat menigkatkan ketepatan

smash dalam bola voli?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleknya permasalahan yang dapat mempengaruhi

ketepatan smash dalam permainan bola voli dan mencegah timbulnya

penafsiran yang berbeda-beda maka perlu di beri batasan sehingga ruang

lingkup penelitian ini menjadi jelas, terarah dan terkontrol dengan

keterbatasan pengetahuan, waktu, dana dan tenaga yang dimiliki maka

penelitian ini dibatasi pada masalah yang berhubungan dengan variable

peneliti yaitu Tinggi Lompatan dan kelentukan pinggang dengan ketepatan

smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah serta

pembatasan masalah maka rumusan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara Tinggi Lompatan dengan ketepatan

smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung?

2. Apakah terdapat hubungan antara kelentukan pinggang dengan ketepatan

smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung?

3. Apakah terdapat hubungan antara tinggi lompatan dan kelentukan dengan

ketepatan smash bola voli secara bersamaan?

E. Tujuan penalitian

Page 15: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Adapun tujuan dari penalitian ini adalah untuk mengetahui

1. Hubungan antara Tinggi Lompatan dengan ketepatan smash bola voli

SMA N 2 Lubuk Basung.

2. Hubungan antara kelentukan pinggang dengan ketepatan smash bola voli

SMA N 2 Lubuk Basung.

3. Tinggi Lompatan dan kelentukan pinggang secara bersamaan terhadap

ketepatan smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung.

F. Guna penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi

1. Penulis sebagai salah satu syaarat untuk mendapat gelar Sarjana (S1)

Pendidikan Kepelatihan

2. Guru sebagai bahan masukan dalam proses belajar mengajar olahraga bola

voli

3. Pelatih dan Pembina olahraga sebagai bahan masukan dalm pembinaan

olahraga bola voli

4. Sebagai bahan bacaan di perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan

perpustakaan Universitas Negeri Padang.

Page 16: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakekat Permainan Bola Voli

Permainan bola voli adalah olahraga beregu yang dapat dimainkan

oleh putra dan putri. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang berbeda

disetiap lapangan dipisahkan oleh net. Menurut Bachtiar (1999: 32)

menyatakan bahwa “permainan bola voli merupakan permainan yang

dimainkan sebanyak 6 orang dalam 1 regu, setiap regu berusaha bermain

sebaik mungkin dan dapat menyerang, mematikan bola kedaerah lawan serta

bertahan di lapangan sendiri”. Sedangkan menurut Yunus (1992: 11)

“permainan bola voli itu adalah memasukan bola kedaerah lawan melewati

suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan

dengan mematikan bola di daerah lawan”.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan

bola voli merupakan suatu permainan yang bertujuan membangun serangan

dan mempertahankan daerah sendiri dar serangan lawan dengan menggunakan

teknik-teknik gerakan tertentu seperti servis, passing, smash, dan blok serta

bertahan di daerah lapangan sendiri. Suharno HP dalam Irzaldi, (2005: 8)

menerangkan bahwa “teknik dasar bola voli harus betul-betul dkuasai terlebih

dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli.

Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur

yang ikut menentukan menang atau kalah suatu pertandingan”.

Page 17: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Dari ungkapan di atas dilihat bahwa untuk dapat melaksanakan ide

atau mengembangkan mutu permainan bola voli dengan baik, atlet harus

menguasai teknik dasar bola voli seperti servis, passing, smash, dan blok.

Smash adalah salah satu teknik dalam permainan bola voli yang berfungsi

untuk melakukan pukulan serta serangan yang kuat, cepat dan tepat pada

sasaran ke daerah lawan melalui net.

B. Tinggi Lompatan

a. Pengertian

Daya ledak dapat dinyatakan sebagai kekuatan eksplosif power dan

banyak dibutuhkan oleh cabang-cabang olah raga yang cepat dan kuat,

kedua unsur ini saling mempengaruhi, Bochard yang di Sadur Sajoto

(1988: 34) menjelaskan bahwa: daya ledak otot (masculer power) adalah

kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk

menghasilkan kerja fisik secara eksplosive.

Annarino dalam Asril (1997:71) menyatakan daya ledak merupakan

hasil dari kombinasi kekuatan dan kecepatan. Daya ledak yang berkaitan

dengan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan

eksplosive, ini melibatkan pengeluaran kekuatan otot maksimum dalam

satu waktu yang pendek.

Tinggi Lompatan merupakan kemampuan yang dihasilkan secara

eksplosive dan berlangsung ddalam kondisi dinamis. Gerakan-gerakan ini

dapat terjadi pada waktu memukul, menarik, dan berpindah tempat

Page 18: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

sebahagian atau seluruh tubuh. Daya ledak otot sangat ditentukan oleh

volume otot. Daya ledak otot terjadi karena segmen, otot, sendi, dan

susunan sraf pusat. Tinggi Lompatan dapat diperoleh berdasarkan kerja

sekelompok otot untuk menahan beban yang diangkatnya. Otot tungkai

yang terdiri dari sebagian syaraf lintang adalah otot yang terdapat pada

tungkai bawah dan atas. Tinggi Lompatan terjadi akibat saling memendek

dan memanjang otot tungkai atas dan bawah yang didukung oleh dorongan

otot kaki dengan kekuatan dan kecepatan maksimum.

Dari uraian di atas jelas bahwa Tinggi Lompatan dipengaruhi oleh

kekuatan ddan kecepatan yang diarahkan dalam waktu yang sesingkat-

singkat mungkin. Harsono (1988:2000) mengemukakan bahwa sebelum

seorang atlet melakukan latihan daya ledak maka terlebih dahulu harus

memiliki suatu tingkat kekuatan yang baik.

Dalam perminan bola voli, Tinggi Lompatan mutlak dibutuhkan

semua pemain, terutama saat melakukan serangan pada lawan berupa

pukulan (smash) pada sasaran.

b. Faktor-Faktor Tinggi Lompatan

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan Tinggi Lompatan adalah:

1) Kekuatan

Kekuatan adalah suatu gaya sekelompok otot yang digunakan untuk

melawan atau menahan beban dalam waktu maksimal, Fox (1999:308).

Kemudian O’shea (1976:80) mengatakan bahwa kekuatan (strength)

Page 19: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam

mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

Dalam olahraga kekuatan dapat dibagi menjadi dua yaitu: kekuatan

absolute kekuatan maksimal yang mampu dipindahkan oleh berat

badannya. Sedangkan kekuatan relative adalah kekuatan maksimal yang

dapat dipindahkan dibagi dengan berat badan, Bompa (1994:2)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kekuatan dapat

sebagai kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan serta

menerima beban sewaktu bekerja yang dapat diperlihtkan setiap

individu untuk menarik, mendorong, mengangkat, menekan suatu objek

atau menahan tubuh dalam posisi menggantung.

2) Kecepatan

Salah satu kemampuan biometrik yang sangat penting dalam

olahraga adalah kecepatan dan kapasitas untuk bergerak dengan sangat

cepat. Menurut Neuman dan Allan (1981:321) kecepatan adalah

“kemampuan kompleks yang diperlukan untuk aksi-aksi motorik cepat

dalam waktu sesingkat mungkin. Verducci dalam Arsil (1999:82)

mengartikan kecepatan sebagai velositas tubuh atau objek yang

merupakan kecepatan gerak. Sudarmo (1991:67) mengatakan kecepatan

merupakan kualitas yang memungkinkan seseorang untuk bergerak,

melakukan gerakan-gerakan yang sama atau tidak sama secepat

mungkin.

Page 20: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

3) Usia

Baaley (1997:143)menyatakan bahwa usia juga mempengaruhi

kekuatan. Berdasarkan penelitian, kekuatan otot terus meningkat sampai

usia 12-19 tahun. Kekuatan anak-anak laki-laki meningkat cepat,

sedangkan puncak kekuatan pada usia 25 tahun (Lamb,1984:183)

C. Hakekat Kelentukan

Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-

latihan dengan amplitudo gerakan yang sangat besar atau luas

(Jonatan/Krempel : 198). Kelentukan merupakan kemampuan pergelangan

atau persendian untuk dapat melakukan gerakan-gerakan kesemua arah secara

optimal, dengan kata lain yang sering kali dikonotasikan sama dengan

keluesan, kelentukan atau fleksibilitas (Syafruddin : 1996).

Kelentukan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mencapai

prestasi olahraga dan salah satu unsur kondisi fisik yang menentukan dalam

mempelajari keterampilan-keterampilan gerak, mencegah cidera,

mengembangkan kemampuan kekuatan, daya tahan , koordinasi, dan

kecepatan (Syafruddin : 1996).

“Kelentukan merupakan suatu kapasitas untuk melakukan gerakan

dalam jarak gerak atau mobilitas yang luas” (Masrun : 1994). “kelentukan

sebagai kapasitas gerak anggota tubuh atau jarak gerak seluruh bagian tubuh

khususnya bagian persendian” (Masrun : 1994 )

Page 21: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelentukan

merupakan kemampuan persendian untuk melakukan gerak atau regangan

kesemua arah dengan luas dan amplitudo yang besar. Kelentukan adalah

sangat penting dalam oahraga.

Manfaat dari kelentukan terhadap seseorang sebagi berikut :

a. Mengemukakan kemungkinan terjadinya cidera pada otot dan

sendi. b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan

kelincahan. c. Membantu mengembangkan potensi. d. Menghemat

pengeluaran tenaga (efesien) pada waktu melakukan gerak.

e.membantu memperbaiki sikap tubuh. (Harsono : 1998)

Oleh sebab itu kelentukan perlu dikembangkan dalam olahraga dan dua

bentuk dalam mengembangkan kelentukan sebagai berikut :

a. Peregangan dinamis, dilakukan dengan mengarahkan tubuh

atau anggota badan secara berirama dengan memantul -memantulkan

sehingga terasa otot-otot tegang dan terurut. b. peregangan statis ,

dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh dan mempertahankan

sikap tersebut untuk beberapa saat. (Syafruddin :1996)

Dapat dilihat pendapat para ahli diatas maka sangat jelaslah bahwa

kelentukan sangat menentukan keberhasilan seorang atlit pada setiap cabang

olahraga pada umumnya dan cabang bola voli pada khususnya. Kelentukan

merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan dengan

unsur kondisi fisik lainnya dalam melakukan suatu keterampilan gerak.

Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap kualitas kelentukan

seperti :

a) Usia dan jenis kelamin

Page 22: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Usia dan jenis kelamin merupakan faktor yang

mempengaruhi kualitas kelentukan seseorang. Bahwa hasil

penelitian telah membuktikan bahwa pada usia anak sekolah dasar

secara bertahap kualitas kelentukan akan menurun sampai mereka

berumur 11 atau 12 tahun. Anak perempuan lebih lentur

dibandingkan dengan anak laki - laki pada usia 6 sampai 7 tahun.

(Hamton : 1971 dalam Masrun : 1994)

b) Tingkat aktifitas tubuh

Tingkat aktifitas tubuh yang dilakukan sehari – hari ikut

mempengaruhi kemunduran ruang gerak. Bagi yang kurang

aktifitas gerak terhadap kecendrungan terjadinya otot dan jaringan

ikat yang akan kehilangan gerak normalnya. Kekurangan aktifitas

juga menyebabkan terjadinya akumulasi lunak dalam tubuh yang

akan membatasi kelentukan.

c) Kondisi waktu

Kualiatas kelentukan akan mengalami perubahan sesuai

dengan pergeseran waktu dalam sehari. Amplitudo gerak tertinggi

dicapai antara jam 10.00 – 11.00 siang dan 16.00 – 17.00 sore.

Sedangkan amplitudo terendah dipagi hari. (Bompa : 1986 dalam

masrun : 1994)

d) Struktur jaringan lunak

Page 23: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Kelentukan merupakan jarak gerak persendian dan luas,

yang akan dilakukan satu sendi yang melibatkan persendian otot,

tendon, dan ligamen sekitar sendi.(Masrun : 1994)

Dari pendapat para ahli diatas jelas bahwa kelentukan sangat berperan

penting dalam suatu cabang olahraga termasuk olahraga bola voli.dalam

pelaksanaan smash, atlit dapat mengenakan bola saat melakukan smash diatas

net dan dapat menambah kekuatan pukulan

D. Hakekat Smash

Dalam permainan bola voli, banyak hal yang dapat dilakukan untuk

melakukan serangan dalam medapatkan angka. Smash adalah pukulan utama

dalam melakukan penyerangan kedaerah lawan (Bachtiar : 1999).

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam menyerang (smash)

dibutuhkan raihan tangan yang tinggi maupun daya lompatan. Koordinasi

lompatan dan pukulan yang optimal. Proses gerakan dalam smash secara

umum adalah sebagai berikut : a). langkah awal. b).tolakan atau take of untuk

melompat. c). memukul bola saat melayang diudara. d). mendarat kembali

setelah memukul bola. (Bachtiar : 1999)

Berdasar kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa proses smash secara

umum terdiri dari sikap permulaan, pelaksanaan gerakan dan gerakan lanjut.

Sebagai salah satu bentuk serangan menurut Bachtiar (1999) smash

dikelompokkan atas dua bentuk diantaranya adalah :

1. Smash Normal atau Open Smash

Page 24: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Pelaksanaan tidak jauh berbeda dari pelaksanaan smash secara

umum, ciri – cirinya adalah :

a. Umpan bola cuup tinggi , diatas tiga meter

b. Jatuhnya bola yang diumpankan berada ditengah – tengah

antara pengumpan dan pemukul

c. Langkah awalan dumulai setelah bola dilepas dari tangan

pengumpan dan mendekati titik tertinggi

d. Memukul bola pada titik tertinggi dari raihan (Bachtiar 1999)

2. Smash Semi

Pada pelaksanaan sama dengan proses normal. Akan tetapi

perbedaannya terletak pada ketinggian umpan yang diberikan dan

teming mengambil langkah awalan. Awalan langkah kedepan

dimulai bola mengarah ke pengumpan, begitu bola diumpankan

oleh pengumpan smasher segera meloncat dan memukul bola

secepat – cepat diatas net, ketinggian umpan lebih kurang satu

meter diatas net.

Dari kedua bentuk pelaksanaan smash. Kesalahan umum yang

dilakukan oleh smasher adalah :

a. Langkah awal terlalu lebar sehingga mengurangi tolakan

lompatan

b. Kaki pada waktu mau melakukan tolakan terlalu terbuka dan

tidak sejajar

Page 25: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

c. Pada saat meloncat, lutut kurung atau terlalu ditutp sehingga

mengurangi daya loncatan

d. Pada saat bola dipukul dengan siku bengkok, sehingga

pengambilan pukulan tidak pada titik tertinggi jangkauan

tangan

e. Meloncat didepan bola, sehingga terpaksa dipukul dibelakang

kepala, sehingga arah bola tidak tajam seperti parabola

f. Meloncat agak jauh dibelakang bola, sehingga bola dipukul

terlalu diatas (Bachtiar : 1999)

Mengingat pentingnya peran smash dalam melakukan penyerangan ke

daerah lawan dalam permainan bola voli maka harus diusahakan melakukan

variasi gerakan bola dalam latihan smash sehing serangan yang dilakukan

tidak dapat diselamatkan oleh lawan. Mengingat pentingnya kelentukan dan

Tinggi Lompatan terhadap ketepatan smash, maka kelentukan dan Tinggi

Lompatan berperan penting dalam pelakanaan smash pada olahraga bola voli.

Smash yang digunakan dalam penelitian ini adalah smas normal atau open

smash.

E. Kerangka Konseptual

Seorang pemain yng bagus dalam melaksanakan smash adalah apabila

smash tersebut tepat sasaran. Ketepatan smash adalah suatu kemampuan

seseorang dalam mengarahkan bola kesatu sasaran. Tinggi Lompatan adalah

Page 26: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

kemampuan sementara otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan

kontraksi yang tinggi. Kelentukan adalah luas atau besarnya jarak gerak atau

jangkauan gerak persendian dengan kata lain tau sering dikonotasikan yaitu

keluwesan, fleksibility. Kelenturan.

Dengan orang yang memiliki Tinggi Lompatan yang besar diduga

akan menguasai ketepatan smash yang baik, orang yang memiliki kelentukan

pinggang akan mudahkan atau leluasa dalam melakukan smash diduga juga

kan menguasai kemampuan ketepatan smash yang baik.dan apabila memiliki

daya ledak dan kelentukan yang baik diduga juga akan menguasai ketepan

smash yang baik untuk lebih jelasnya tujuan kerangka konseptual diatas dapat

dilihat pada gambar.

X1

Y

X2

Gambar 1 : Hubungan antara variable bebas dan variable terikat

F. Hipotesis

Tinggi

Lompatan

Kelentukan

Ketepatan Smash

Bola Voli

Page 27: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka dapat diajukan

hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tinggi Lompatan dengan

ketepatan smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan ketepatan

smash bola voli SMA N 2 Lubuk Basung.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Tinggi Lompatan dan

kelentukan secara bersamaan dengan ketepatan smash bola voli SMA N 2

Lubuk Basung

Page 28: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB III

METODOLOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian

korelasi yang bertujuan untuk meneliti seberapa jauh variabel - variabel dari

suatu faktor berkaitan dengan variabel lain berdasarkam pada koefesien

korelasi. Data diperoleh dengan melakukan tes pengukuran terhadap semua

variable yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Variabel dalam penelitian ini digolongkan dalam dua macam kategori

yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabe bebas yang dimaksud adalah

Tinggi Lompatan dan kelentukan sedangkan variable terikat adalah ketepatan

smash dalam bola voli.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 lubuk Basung Kabupaten Agam,

yang dilaksanakan pada bulan Desember 2011,dari tanggal 5 Desember

sampai dengan tanggal 16 Desember 2011.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitan ini adalah atlet SMA N 2 Lubuk

Basung yang terdaftar ditahun 2011 sebanyak 20 orang putra dan putri

8 orang.

2. Sampel

Page 29: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Dalam penelitan ini menggunakan teknik purposive sampling

yang ditetapkan sebagai sampel adalah pemain putra SMA N 2 Lubuk

Basung, mengingat karena atlet putrinya terlalu sedikit dan kurang

mengikuti latihan maka yang dijadikan sampel hanya atlet putra saja

sebanyak 20 orang.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam dalam penelitian ini berasal dari

data:

a. Data primer

Data primer penelitian ini adalah hasil tes pengukuran

yang dilakukan terhadap atlet SMA N 2 Lubuk Basung yang

terpilih menjadi sampel. Hasi tes pengukuran yang dilakukan yaitu

Tinggi Lompatan, kelentukan pinggang dan ketepatan smash.

b. Data sekunder

Data sekunder penelitan ini adalah atlet bola voli pada

SMA N 2 Lubuk Basung yang berjumlah 20 orang

E. Definisi Operasional

Agar penulisan skripsi ini terhindar dari kesalahan dalam penafsiran

dan pengertian maka perlu adanya penjelasan istilah sehingga sesuai dengan

apa yang dimaksud dalam penelitian nantinya.

Page 30: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

1. Tinggi Lompatan merupakan kemampuan otot-otot seseorang untuk

mengatasi suatu tahanan atau pembebanan dengan kuat dan cepat.

2. Kelentukan: Kelentukan merupakan kelemahan, kelembutan, atau

kekenyalan dari otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh

jauh agar memungkinkan persendian dimana dia bereaksi secara lengkap

dalam jarak normal dan dari gerakan tersebut tidak menyebabkan cidera.

3. Smash adalah pukulan utama dalam melakukan penyerangan kedaerah

lawan (Bachtiar : 1999). Smash yang dimaksud adalah smash dalam

permainan olahraga bolavoli

F. Instrumen Penelitian

1. Tes Tinggi Lompatan

Tinggi Lompatan diukur dengan vertical jump (Suharno HP :

1992)

2. Tes kelentukan pinggang

Kelentukan dengan menggunakan alat tes yang bernama

flexiometer (Nurhasan : 1988)

3. Tes ketepatan smash

Tes ketepatan smash menurut Nurhasan (2001) dengan membuat

daerah sasaran tersebut diisi dengan angka-angka

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Persiapan

Page 31: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Sebelum ketiga macam data dikumpulkan, maka terlebih dahulu

disiapkan peralata sebagai berikut :

a. Vertical Jump : meteran terbaru, pengukuran loncatan, dinding,

tepung, atau serbuk kapur, blanko pengambilan data dan alat tulis.

b. Pengukuran kelentukan : meteran terbaru, blanko pengolahn data dan

alat tulis.

c. Ketepatan smash : lapangan bola voli, net bola voli, bola voli, alat

tulis dan blanko pengambilan data.

2. Pelaksanaan

1. Vertical Jump

a. Perlengkapannya

a) Meteran yang diuji kebenarannya.

b) Dinding vertical jump

c) Serbuk kapur

b. Pelaksanaannya

a) Sampel menuju tempat pelaksanaan vertical jump dengan ujung

jari tangan terlebih dahulu diberi serbuk kapur.

b) Sampel egak lurus menyamping tembok (dinding) dengan tumit

tidak diangkat, kemudian jangkauan tangan yang ujung jarinya

telah diberi serbuk kapur tadi setinggi-tingginya pada dinding

yang telah ditempel pada meteran, sehingga dapat dilihat

dengan jelas tinggi jangkauan pada meteran tersebut.

Page 32: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

c) Kemudian sampel mengambil ancang-ancang ditempat dengan

menekuk lutut (merendahkan badan).

d) Setelah itu melakukan loncatan lurus ke atas setinggi-tingginya

dengan meluruskan tangan yang ujung jarinya diberi serbuk

kapur pada saat meluruskan tangan sampai menyentuh meteran

yang ditempelkan ada dinding tersebut.

e) Sampel diberi kesempatan untuk melakukan lompatn sebanyak

tiga kali. Hasil lompatan tertinggi akan dijadikan data seperti

ini.

f) Setiap sampel di ukur dengan sampel di atas.

Agar lebih jelasnya bentuk vertical jump dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar 2 : Mengukur vertical jump

(Suharno HP : 1992)

2. Mengukur Kelentukan

Page 33: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Flexiometer (Morrow dalam Kementerian Negara

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2005 : 9-10)

a. Tujuan : Untuk mengukur kelentukan togok

b. Perlengkapan : Meja, kursi, alat ukur (flexiometer),

pluit dan alat-alat tulis

c. Pelaksanaan : - Letakan flexiometer di lantai

- Testee berdiri di atas alat yang

sudah ditaruh di atas kursi dengan

tidak memakai alas kaki dengan

sikap siap atau berdiri lurus

- Tester memberikan aba-aba “ya”,

testee menggerakkan togok ke

depan secara perlahan-lahan

semaksimal mungkin

- Lengan testee paralel dengan

tungkai dan ujung jari menyentuh

meteran (lutut tidak boleh

ditekukkan)

- Dagu testee rapat ke lutut dan

sikap ini dipertahankan selama

Page 34: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

tiga detik sehingga dapat dibaca

oleh tester.

h. Penilaian (scoring) : - Sikap terakhir testee menahan

dorongan terakhir dari pada ujung

jari-jari tangan dicatat sebagai

data penilaian kelentukan dalam

penelitian ini.

i. Catatan : - Apabila ketika lengan testee

melakukan gerakan mendorong

pada alat ukur dan lutut ditekuk

berarti pengukuran tidak sah dan

diulang kembali

- Apabila testee melakukan

gerakan mendorong pada alat

ukur dengan sentakan yang tidak

teratur, hal ini dilakukan

pengulangan pengukuran

kembali.

Agar lebih jelasnya bentuk pengukuran kelentukan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Page 35: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Gambar 3 : Bentuk pelaksanaan flexiometer test

Sumber : Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

(2005). Panduan Penetapan Parameter Tes Pada Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pelajar dan Sekolah Khusus

Olahragawan. Jakarta: Asisten Deputi Pengembangan SDM

Keolahragaan Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI.

3. Ketepatan Smash

a. Perlengkapan

1. 6 buah bola voli yang memenuhi persyaratan

2. 1 buah net bola voli

3. 2 tiang net

4. 1 buah lapangan bola voli yang lengkap dengan gais sasaran.

Page 36: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

b. Pelaksanaanya

1. Sampel melakukan smash dengan jenis smash normal yaitu

dari posisi 4 (empat)

2. Bola dilambungkan dari posisi 3 (tiga) serendh – rendhnya 1

meter diatas net

3. Bola di smash oleh sampel dengan jalannya bola setelah

dismash mendekati lintasan lurus mendekati sasaran.

4. Smash dilakukan sebanyak 6 kali berturut – turut

5. Setiap atlet yang menjadi sampel diukur dengan prosedur

diatas

c. Penilaian

1. Bola yang dismash masuk didaerah 3 meter di depan net pada

posisi 2 dan 4 nilainya adalah 4

2. Bola yang di smash masuk didaerah 3 meter didepan net pada

posisi 3 mak nilainya 3

3. Bola yang dismash masuk didaerah 4 meter pada kiri dan

kanan lapaangan maka nilainya adalah 2

4. Bola yang dismash masuk pada daerah tengah 1 meter atau

diposisi 6 maka nilainya adalah 1

5. Bola yang dismash masuk pada daerah 1 meter dibelakang kiri

dan kanan maka nilai adalah 5

6. Hasil akhir adalah jumlah nilai keseluruhan dalam 6 kali smash

Page 37: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

agar lebih jelas biasa dilihat pada gamnar dibawah ini:

4 2 5

3 1

4 2 5

Gambar 4 : Mengukur Ketepataan Smsh

(Nurhasan : 2001)

H. Teknik Analisa Data

Dari ketiga hipotesis yang digunakan analisis data dilakukan dengan

teknik analisis korelasi guna melihat hubungan antara Tinggi Lompatan (x1)

dan kelentukan (x2) terhadap ketepatan smash (y) pada SMA N 2 Lubuk

Basung. Namun sebelum analisis dilakukan dahulu uji normalitas data

massing – masing variabel.

Analisis korelasi yang digunakan untuk membuktikan hipotesis

penelitian yang diajukan. Adapun rumus korelasi tersebut menggunakan

korelasi product moment sebagai berikut :

Page 38: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

2222

yyNxxN

yxxyNrxy

Ket : rxy = Koefisien korelasi product moment antara variable x

dan y

N = Jumlah sampel

X1 = Tinggi Lompatan

X2 = kelentukan

Y = ketepatan smash

( sudjana : 1992 )

Uji koefesien korelasi :

( Sudjana : 1992 )

Uji korelasi ganda :

( Sudjana : 1992 )

Uji signifikansi koefesien korelasi ganda :

11 2

2

knR

kRF

( Sudjana : 1992 )

Page 39: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data

Dalam bab ini akan disajikan hasil pengukuran tinggi lompatan dan kelentukan

pinggang serta ketepatan smash atlet bolavoli SMA Negeri 2 Lubuk Basung. Agar lebih

jelasnya masing-masing deskripsi data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tinggi lompatan (X1)

Berdasarkan hasil tes tinggi lompatan, diperoleh skor maksimum adalah 85

cm dan skor minimum 40 cm. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) =

52,45cm dan Standar Deviasi = 10,65 cm. Agar lebih jelasnya deskripsi data tinggi

lompatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tinggi lompatan (X1)

No Kelas Interval

(cm)

Frekuensi Kategori

Absolut

(Fa)

Relatif (%)

1 76 – 85 1 5% Baik sekali

2 66 – 75 1 5% Baik

3 56 – 65 3 15% Cukup

4 46 – 55 10 50% Kurang

5 36 – 45 5 25% Kurang sekali

Page 40: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Jumlah 20 100%

Mean = 52,45

Standar Deviasi = 10,65

Maksimum = 85

Minimum = 40

Dari tabel di atas, dapat digambarkan melalui histogram di bawah ini:

Gambar 5 : Histogram Tinggi lompatan (X1)

Berdasarkan histogram di atas dari 20 orang sampel, 1 orang (5%) memiliki

tinggi lompatan berkisar antara 76 - 85 tergolong kategori baik sekali, 1 orang (5%)

memiliki 66 - 75 tergolong kategori baik, 3 orang (15%) memiliki 56 - 65 tergolong

0

2

4

6

8

10

12

76 – 85 66 – 75 56 – 65 46 – 55 36 – 45

Series1

Page 41: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

kategori cukup, 10 orang (50%) memiliki 46 - 55 tergolong kategori kurang dan 5

orang (25%) memiliki 36 - 45 tergolong kategori kurang sekali.

2. Kelentukan pinggang (X2)

Berdasarkan hasil tes kelentukan pinggang, diperoleh skor maksimum

adalah 23,9 cm dan skor minimum 15,2 cm. Disamping itu diperoleh nilai mean

(rata-rata) = 19,36 cm, dan Standar Deviasi = 2,92 cm. Agar lebih jelasnya deskripsi

data kelentukan pinggang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kelentukan pinggang (X2)

No Kelas Interval

(meter)

Frekuensi Kategori

Absolut (Fa) Relatif (%)

1 22,16 – 23,90 5 25% Baik sekali

2 20,41 – 22,15 5 25% Baik

3 18,66 – 20,40 1 5% Cukup

4 16,91 – 18,65 4 20% Kurang

5 15,16 – 16,90 5 25% Kurang sekali

Jumlah 20 100%

Mean = 19,36

Standar deviasi = 2,92

Maksimum = 23,9

Minimum = 15,2

Page 42: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Dari tabel di atas, dapat digambarkan melalui histogram di bawah ini:

Gambar 6 : Histogram Kelentukan pinggang (X2)

Berdasarkan histogram di atas dari 20 orang sampel, 5 orang (25%) memiliki

kelentukan pinggang berkisar antara 22,16 – 23,90 tergolong kategori baik sekali, 5

orang (25%) memiliki 20,41 – 22,15 tergolong kategori baik, 1 orang (5%) memiliki

18,66 – 20,40 tergolong kategori cukup, 4 orang (20%) memiliki 16,91 – 18,65

tergolong kategori kurang dan 5 orang (25%) memiliki 15,16 – 16,90 tergolong

kategori kurang sekali.

3. Ketepatan smash bolavoli (Y)

Berdasarkan hasil tes ketepatan smash bolavoli, diperoleh skor maksimum =

15 dan skor minimum = 5. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = 10,3, dan

0

1

2

3

4

5

6

22,16 – 23,90 20,41 – 22,15 18,66 – 20,40 16,91 – 18,65 15,16 – 16,90

Series1

Page 43: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Standar Deviasi = 3,40. Agar lebih jelasnya hasil ketepatan smash bolavoli dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi frekuensi Ketepatan smash bolavoli (Y)

No Kelas Interval

(cm)

Frekuensi Kategori

Absolut (Fa) Relatif (%)

1 13 – 15 6 30% Baik sekali

2 10 – 12 7 35% Baik

3 7 – 9 3 15% Cukup

4 4 – 6 4 20% Kurang

5 1 - 3 0 0% Kurang sekali

Jumlah 20 100

Mean = 10,3

Standar Deviasi = 3,40

Maksimum = 15

Minimum = 5

Page 44: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Dari tabel di atas, dapat digambarkan melalui histogram di bawah ini:

Gambar 7 : Histogram ketepatan Smash Bolavoli (Y)

Berdasarkan histogram di atas dari 20 orang sampel, 6 orang (30%) memiliki

ketepatan smash bolavoli berkisar antara 13 - 15 tergolong kategori baik sekali, 7

orang (35%) memiliki 10 - 12 tergolong kategori baik, 3 orang (15%) memiliki 7 - 9

tergolong kategori cukup, 4 orang (20%) memiliki 4 - 6 tergolong kategori kurang,

sedangkan kategori kurang sekali 0% dimiliki sampel.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang tinggi lompatan (X1) dan

kelentukan pinggang tubuh (X2) dengan ketepatan smash bolavoli (Y) terlebih

0

1

2

3

4

5

6

7

8

13 – 15 10 – 12 7 – 9 4 – 6 3-Jan

Series1

Page 45: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

dahulu dilakukan uji persyaratan analis data yaitu uji normalitas sebaran data.

Setelah data diuji terhadap persaratan analisis dilakukan uji hipotesis.

2. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas sebaran data dilakukan dengan uji lilifors. Sebaran data

berdistribusi normal jika nilai Lo < Ltab, maka data dinyatakan normal. Hasil analisis

normalitas sebaran data masing-masing variabel disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.

Rangkuman uji normalitas sebaran data

No Variabel n Lo Ltab Distribusi

1 Tinggi lompatan (X1) 20 0,085 0,190 Normal

2 Kelentukan pinggang (X2) 20 0,141 0,190 Normal

3 Ketepatan smash bolavoli (Y) 20 0,118 0,190 Normal

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk Tinggi lompatan

(X1), skor Lo = 0.085 dengan n = 20, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α

= 0,05 diperoleh 0,190 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa

skor yang diperoleh dari Tinggi lompatan berdistribusi normal. Agar lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran.

Selanjutnya hasil tes kelentukan pinggang (X2), skor Lo = 0,141 dengan n =

20, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,190 yang

Page 46: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari

kelentukan pinggang berdistribusi normal. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran.

Kemudian diperoleh hasil ketepatan smash (Y), skor Lo = 0,118 dengan n =

20, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,190 yang

lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari

ketepatan smash berdistribusi normal. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran.

Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel X1, X2 dan Y data

tersebut tersebar secara normal, karena masing-masing variabel skor Lo nya kecil

dari pada Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa data

masing-masing variabel penelitian ini tersebut normal atau populasi dari mana data

sampel diambil berdistribusi normal.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji Hipotesis pertama

Setelah masing-masing variabel diketahui bedistribusi normal, maka

variabel tersebut sudah layak untuk dilakukan uji hipotesis. Dimana pengujian

hipotesis pertama dibuktikan dengan menggunakan rumus korelasi sederhana.

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan

Page 47: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

antara tinggi lompatan dengan ketepatan smash olahraga bolavoli pada atlet SMA N

2 Lubuk Basung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5 : Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Sederhana Tinggi lompatan (X1)

dengan ketepatan smash olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2

Lubuk Basung (Y)

Korelasi

Koefisien

Korelasi

(r)

Taraf

Signifikan

α = 0,05

Tinggi lompatan dengan

ketepatan smash bolavoli

0.563 0,444

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi

antara tinggi lompatan dengan ketepatan smash bolavoli adalah positif. Hal ini

terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh r hitung sebesar 0,563

dan r tabel dalam taraf α = 0,05 sebesar 0,444 dengan demikian r hitung > r tabel. Ini

berarti terdapat hubungan yang berarti antara tinggi lompatan dengan ketepatan

smash bolavoli. Oleh sebab itu hipotesis pertama dalam penlitian ini terbukti secara

signifikan kebenarannya secara empiris.

Page 48: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah Terdapat

hubungan antara kelentukan pinggang tubuh dengan ketepatan smash olahraga

bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk Basung. Untuk mengetahui hubungan kedua

variabel, dapat diuji dengan menggunakan analisis korelasi sederhana. Rangkuman

hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Sederhana Kelentukan pinggang (X2)

terhadap ketepatan smash olahraga bola voli pada atlet SMA N 2 Lubuk

Basung (Y)

Korelasi

Koefisien

Korelasi

(r)

Taraf

Signifikan

α = 0,05

Kelentukan pinggang

dengan ketepatan smash

bolavoli

0.680 0,444

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi

antara kelentukan pinggang dengan ketepatan smash bolavoli adalah positif. Hal ini

terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh r hitung sebesar 0,680

dan r tabel dalam taraf α = 0,05 sebesar 0,444 dengan demikian r hitung > r tabel. Ini

berarti terdapat hubungan yang berarti antara kelentukan pinggang dengan

ketepatan smash bolavoli. Oleh sebab itu hipotesis kedua dalam penelitian ini

terbukti secara empiris.

Page 49: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

3. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah Terdapat

hubungan antara tinggi lompatan dan kelentukan pinggang tubuh secara bersama-

sama dengan ketepatan smash olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk Basung.

Untuk mengetahui tingkat hubugan anatara variabel bebas dengan variabel terikat

tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi ganda, sebab pada

hipotesis tiga menyatakan hubungan kedua variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rangkuman

hasil perhitungan berikut ini:

Tabel 7 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Ganda Tinggi lompatan (X1) dan

Kelentukan pinggang tubuh (X2) Secara bersama-sama dengan

ketepatan smash (Y) olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk

Basung.

Korelasi

Koefisien

Korelasi

(R)

Taraf

Signifikan

α = 0,05

Tinggi lompatan dan

Kelentukan pinggang tubuh

secara bersama-sama dengan

ketepatan smash bolavoli

0,733 0,444

Page 50: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi

antara tinggi lompatan dan kelentukan pinggang tubuh secara bersama-sama

dengan kemampuan smash bolavoli adalah positif. Hal ini terlihat bahwa dari

analisis statistik yang dilakukan diperoleh R hitung sebesar 0,733 dan R tabel dalam taraf

α = 0,05 sebesar 0,444 dengan demikian R hitung > R tabel. Ini berarti terdapat

hubungan yang berarti antara kelentukan pinggang dengan kemampuan smash

bolavoli. Oleh sebab itu hipotesis ketiga dalam penelitian ini sudah terjawab dan

terbukti kebenarannya secara empiris.

D. Pembahasan

1. Hubungan tinggi lompatan dengan ketepatan smash olahraga bolavoli.

Tinggi lompatan merupakan kemampuan pemain untuk menampilkan otot

atau mengeluarkan kekuatan otot tungkai secara Eksplosive atau dengan cepat dan

kuat untuk melakukan suatu keterampilan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

demi tercapainya tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien, seperti gerakan

smash dalam olahraga bolavoli. Pada cabang olahraga bolavoli, tinggi lompatan

yang baik dapat mempermudah pelaksanaan teknik dasar smash secara efektif dan

efisien di dalam pemberian tenaga.

Apabila seorang pemain dapat melakukan smash dengan baik, hal ini dapat

membantu kualitas individu pemain, sehingga pemain tersebut dengan mudah

melakukan pukulan-pukulan keras untuk memperoleh point angka. Namun

Page 51: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

sebaliknya, apabila seorang atlet tidak memiliki Tinggi lompatan yang baik maka ia

tidak dapat melakukan smash dengan baik sehingga lawan akan mudah untuk

mengembalikan bola atau menangkis bola. Hal ini didasarkan atas hasil penelitian

yang membuktikan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara Tinggi

lompatan ketepatan smash bolavoli, dari analisis data yang dilakukan didapat

koefesien korelasi atau r hitung sebesar 0,563 dan r tabel dalam taraf α = 0,05 sebesar

0,444 dengan demikian r hitung > r tabel. Artinya, variabel Tinggi lompatan memiliki

hubungan yang signifikan dengan ketepatan smash dalam olahraga bolavoli. Oleh

sebab itu unsur Tinggi lompatan harus diberikan kepada atlet bolavoli SMA N 2

Lubuk Basung.

Ketepatan smash dalam olahraga bolavoli yang dilakukan oleh seorang

pemain dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah daya tahan

kekuatan otot tungkai. Seorang atlet akan melakukan gerakan smash yang berulang-

ulang dalam sebuah permainan atau pertandingan. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh point tambahan guna meraih kemenangan disetiap set permainan.

Sebab pada dasarnya gerakan smash merupakan suatu gerakan pukulan keras yang

bertujuan untuk memperoleh point. Semakin sering pemain melakukan gerakan

smash maka semakin besar pula peluang bagi regu tersebut untuk mengumpulkan

point dalam permainan tersebut. Namun, kemampuan seorang atlet untuk dapat

melakukan gerakan smash secara berulang-ulang dalam permainan yang sedang

berlangsung membutuhkan suatu kondisi yang dapat mempertahankan kondisi

Page 52: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

ototnya, terutama kondisi otot tungkai agar dapat terus berkontraksi dan

berelaksasi dengan kuat dan dalam waktu yang relatif lama.

Berdasarkan hal tersebut, diduga kondisi yang dibutuhkan agar tubuh

mampu melakukan gerakan samsh dengan kontraksi otot tungkai yang kuat dalam

waktu yang relatif lama adalah kondisi daya tahan kekuatan otot tungkai yang

prima. Berdasarkan pendapat Hendri (2010:67) mengatakan “seseorang dikatakan

memiliki daya tahan kekuatan apabila ia sanggup menunjukan kinerja yang

menggunakan kekuatan dalam waktu yang lama tanpa kelelahan yang berarti”. Oleh

sebab unsur kondisi daya tahan kekuatan otot tungkai harus diberikan kepada atlet

bolavoli.

.

2. Hubungan kelentukan pinggang tubuh dengan ketepatan smash olahraga

bolavoli.

Ismaryati (2008:101) mengatakan kelentukan pinggang adalah bahagian dari

komponen kesegaran jasmani, dimana kondisi kelentukan pinggang merupakan

kemampuan dari tubuh untuk menggerakan tubuh atau sebagian tubuh seluas

munkin tanpa mengalami ketegangan sendi ataupun cedera pada otot. Berdasarkan

Page 53: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kelentukan pinggang merupakan

kemampuan dari tubuh untuk dapat beregerak kesegala arah dengan leluasa pada

saat melakukan suatu aktivitas tanpa terjadinya suatu cedera, dimana kelentukan

pinggang erat kaitanya dengan pergerakan sendi-sendi tubuh dan otot-otot yang

berperan pada saat sendi itu bergerak.

Dalam cabang olahraga bolavoli kondisi kelentukan pinggang dibutuhkan

terutama pada gerakan teknik dasar smash. Kondisi kelentukan pinggang berperan

pada saat tubuh melayang diudara, maka pada saat itu sangat diharapkan lentingan

pinggang dari sikap tubuh saat akan memukul bola. Sikap tubuh yang melenting

pada saat melayang diudara membutuhkan kondisi kelentukan pinggang dari

persendian tubuh, sehingga atlet dapat dengan leluasa untuk melakukan pukulan

sesuai dengan arah bola yang diinginkan. Seorang atlet bolavoli haruslah

mempunyai kondisi kelentukan pinggang yang prima untuk menampilkan

kemampuan smash bolavoli yang kuat, keras, cepat dan mematikan di daerah

lawan, sehingga regu dengan mudah untuk memperoleh poin. Peran penting dari

kelentukan pinggang terhadap kemampuan smash bolavoli terlihat dengan

terciptanya keefektifan dan efesiensi gerakan smash bolavoli atlet. Artinya,

kelentukan pinggang memiliki peranan dalam melakukan gerakan smash bolavoli

dan mengoptimalkan keberhasilan teknik yang dimiliki. Hal ini berdasarkan atas

Hasil penelitian membuktikan bahwa kelentukan pinggang (X2) memiliki hubungan

dengan ketepatan smash olahraga bolavoli pada atlet SMA Negeri 2 Lubuk Basung,

dimana diperoleh koeefesien korelasi atau r hitung sebesar 0,680 dan r tabel dalam

Page 54: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

taraf α = 0,05 sebesar 0,444 dengan demikian r hitung > r tabel,. Artinya, kelentukan

pinggang yang dimiliki atlet memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan

smash bolavoli.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jika atlet tidak memiliki kondisi

kelentukan pinggang yang prima tentu masalah ini akan dapat mempengaruhi

permainan atlet seperti lemahnya pukulan smash mengakibatkan atlet sulit untuk

mencetak poin ke daerah lawan karena bola hasil pukulan smash dapat di block atau

dikembalikan oleh lawan. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus akan dapat

menghambat prestasi atlet dalam bermain. Sebaliknya, apabila kelentukan pinggang

yang dimiliki oleh atlet baik, maka hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas

penampilan permainan atlet , atlet dapat melakukan pukulan smash yang kuat dan

cepat sehingga bola tidak dapat di block atau dikembalikan oleh lawan.

Oleh karena itu kelentukan pinggang harus dimiliki oleh setiap atlet

olahraga bolavoli, seperti atlet bolavoli SMA N 2 Lubuk Basung. Kelentukan

pinggang yang dimiliki atlet SMA N 2 Lubuk Basung harus terus ditingkatkan melalui

program latihan dan bentuk-bentuk latihan peningkatan terhadap kelentukan

pinggang.

Keberhasilan seorang pemain bolavoli dalam melakukan gerakan samsh

tidak hanya didukung oleh kelentukan pinggang semata, namun banyak faktor lain

yang ikut berperan dalam gerakan tersebut. Daya ledak otot lengan diduga memiliki

peran serta dalam gerakan smash olahraga bolavoli. Pada dasarnya lengan seorang

Page 55: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

pemain yang melakukan gerakan smash dituntut untuk mampu memukul bola

dengan kuat dan cepat, hal ini dilakukan agar bola yang dipukul tidak dapat

ditangkis dan dikembalikan oleh regu lawan sehingga terciptanya satu point

tambahan bagi regu yang melakukan smash. Arsil (2009:71) dalam berbagai

kegiatan olahraga daya ledak merupakan komponen biomotorik yang dibutuhkan,

karena yang menentukan seberapa keras orang untuk memukul, melempar,

melompat dan lainya adalah daya ledak otot. Oleh sebab itu unsur kondisi daya

ledak, terutama daya ledak otot lengan harus dimiliki oleh setiap pemain melalui

latihan yang sistematis dan berkesinambungan.

3. Tinggi lompatan (X1) dan kelentukan pinggang tubuh (X2) Secara bersama-sama

memiliki hubungan dengan ketepatan smash atlet bolavoli SMA Negeri 2 Lubuk

Basung.

Smash adalah merupakan salah satu bagian dari tekni dasar dalam

permaianan olahraga bolavoli. Menurut Sarumpet, dkk (1992:99) mengatakan

smash adalah merupakan pukulan serangan keras terhadap lawan, sehingga lawan

tidak dapat mengembalikan bola atau menangkisnya. Dari pendapat tersebut jelas

bahwa smash bolavoli merupakan salah satu jenis pukulan yang sangat penting

dimiliki oleh atlet bolavoli untuk memperoleh poin. Dengan smash yang kuat, keras

dan cepat hal ini akan menyulitkan pemain lawan untuk menguasai bola sehingga

dengan demikian regu yang melakukan smash memiliki peluang besar untuk

Page 56: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

memperoleh tambahan ponit. Agar atlet dapat memiliki kemampuan smash bolavoli

yang baik, hal ini tidak lepas dari peranan dan dukungan dari kondisi tinggi lompatan

dan kelentukan pinggang yang dimiliki oleh atlet tersebut. Menurut Beutelstahl

(2005:25) mengatakan seorang pemain yang pandai melakukan smash harus

memiliki kegesitan dan pandai melompat serta mempunyai kemampuan memukul

bola sekeras mungkin.

Tinggi lompatan merupakan tenaga pada otot-otot tungkai secara

keseluruhan untuk dapat melompat dengan kuat dan cepat pada saat melakukan

suatu gerakan lompatan seperti teknik smash bolavoli. Selanjutnya, kelentukan

pinggang bertindak memberikan sumbangan berupa keleluasan gerakan pada sendi-

sendi tubuh pada saat atlet melakukan gerakan smash. Hal ini berdasarkan atas

hasil penelitian membuktikan bahwa tinggi lompatan (X1) dan kelentukan pinggang

tubuh (X2) secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan secara

bersama-sama dengan ketepatan smash olahraga bolavoli, dimana diperoleh

koefesien korelasi ganda atau R hitung sebesar 0,733 dan R tabel dalam taraf α = 0,05

sebesar 0,444 dengan demikian R hitung > R tabel. Artinya, tinggi lompatan dan

kelentukan pinggang tubuh yang dimiliki atlet secara bersama-sama memiliki

hubungan yang signifikan dengan ketepatan smash bolavoli. Oleh sebab itu unsur

tinggi lompatan dan kelentukan pinggang secara bersama-sama harus dimiliki oleh

atlet bolavoli SMA N 2 Lubuk Basung.

Page 57: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Untuk memiliki kemampuan smash yang baik dan benar seorang pemain

tidak cukup hanya memiliki kondisi tinggi lompatan dan kelentukan pinggang

semata, namun banyak faktor lain yang ikut berperan didalam gerakan smash

tersebut. Gerakan smash adalah suatu pukulan keras yang dilakukan dengan cara

melompat dengan tolakan dari kaki kemudian melakukan pukulan terhadap bola

dengan kuat dan cepat. Artinya, pada saat melompat tubuh memerlukan

keseimbangan, pemain atau atlet harus memiliki kordinasi yang baik agar perkenaan

bola pada tangan berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut Widiastuti (2011:144) mengatakan keseimbangan adalah

kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat saat berdiri

(static balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic balance). Berdasarkan

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kondisi

keseimbangan tubuh yang baik tidak akan mengalami atau mendapat masalah pada

saat melakukan gerakan dalam hal keseimbangan. Terkait dengan gerakan smash

dalam bolavoli dan dihubungkan dengan pendapat diatas, maka keseimbangan

dibutuhkan pada saat melakukan gerakan smash dalam bolavoli. Hal ini dapat dilihat

ketika tubuh melayang diudara akibat tolakan kaki yang dilakukan, pada saat ini

tubuh memerlukan kondisi keseimbangan. Jika seorang atlet tidak memiliki

keseimbangan tubuh yang baik maka ia akan ragu-ragu ataupun tidak bisa

melompat tinggi untuk melakukan smash sehingga atlet menemui kendala untuk

memukul bola. Oleh karena itu, pelatih dan atlet harus menyadari bahwasannya

Page 58: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

kondisi keseimbangan diduga memiliki peran yang penting dalam gerakan smash

bolavoli.

Disamping pentingnya peran dari kondisi keseimbangan dalam gerakan

smash bolavoli, koordinasi yang baik dan benar juga harus dimiliki oleh seorang

atlet bolavoli. Syafruddin (1992:85) ”koordinasi merupakan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas-tugas motorik secara cepat dan terarah yang ditentukan oleh

proses pengendalian dan pengaturan gerakan serta kerjasama sistem persyarafan

pusat”. Teori tersebut menjelaskan bahwa koorinasi merupakan kemampuan dari

tubuh untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan terarah,

dimana hal ini hanya akan terlaksana dengan adanya kerja sama antara otot yang

bekerja dengan sistem syaraf pusat sebagai alat memberi perintah.

Pendapat tersebut diduga memiliki hubungan dengan gerakan smash

dalam permainan bolavoli. Sebab gerakan smash di dalam permainan bolavoli

merupakan gerakan yang komplek dan sedikit rumit dibandingkan dengan gerakan

teknik dasar bolavoli lainnya. Kesulitan tersebut diduga karena gerakan smash

membutuhkan koordinasi yang baik dari pemain. Pada saat hendak melakukan

smash seorang atlet harus mampu memilih waktu yang tepat untuk melakukan

lompatan ataupun melakukan pukulan terhadap bola. Diduga kegagalan yang

banyak dialami oleh seorang atlet untuk melakukan smash dikarenakan rendahnya

tingkat kemampuan koordinasi yang dimiliki oleh atlet, sehingga atlet kesulitan

untuk mengatur perkenaan bola pada tangan. Oleh sebab itu, untuk memiliki

Page 59: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

kemampuan smash yang baik dan benar pelatih harus memberikan unsur koordinasi

dan keseimbangan yang baik dan benar kepada atlet melalui latihan yang telah

terprogram dan terencana.

.

Page 60: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Tinggi lompatan memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan smash

olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk Basung, dimana diperoleh koefesien

korelasi sebesar 0,563.

2. Kelentukan pinggang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan smash

olahraga bolavoli pada atlet SMA N 2 Lubuk Basung, dimana diperoleh koefesien

korelasi sebesar 0,680.

3. Tinggi lompatan dan kelentukan pinggang secara bersama-sama memiliki

hubungan yang signifikan dengan ketepatan smash olahraga bolavoli pada atlet

SMA N 2 Lubuk Basung, dimana diperoleh koefesien korelasi sebesar 0,733.

C. Saran

1. Disarankan bagi pelatih olahraga bolavoli untuk dapat memilih metoda latihan dan

bentuk-bentuk latihan yang dapat mempertahankan dan meningkatkan kondisi

Tinggi Lompatan dan kelentukan pinggang tubuh dari atlet.

Page 61: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

2. Bagi pelatih dan atlet bolavoli disarankan untuk melatih kondisi Tinggi Lompatan

dan kelentukan pinggang dengan cara melatih otot-otot yang dominan dalam

menghasilkan kemampuan smash bolavoli.

3. Bagi atlet bolavoli dapat meningkatkan kemampuan smash bolavoli dengan cara

melakukan latihan secara sistematis dan berkesinambungan.

4. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dapat menjadikan penelitian

ini sebagai bahan informasi dan meneliti dengan jumlah populasi atau sampel yang

lebih besar serta di daerah yang berbeda.

Page 62: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 1

DATA PENELITIAN

No Nama Tinggi

lompatan (X1)

Kelentukan

pinggang

(X2)

Smash (Y)

1 Abdul Hasan 40 17.7 5

2 Dicky Bartin 60 23.9 15

3 Masril Afandi 56 15.4 6

4 Ihqbal Yojataramza 51 18.2 10

5 M. Iqbal Asyari 45 18.3 5

6 Dicky Hidayat 53 23.3 13

7 Rahman H. M 59 21.4 8

8 Yori Indriansyah. P 53 20.5 11

9 Riki Mayandra 54 22.7 13

10 Yade Prasetya 51 20.5 11

11 Iqbal Afandy 40 15.3 5

12 Ryan Rinaldi Kamil 47 15.2 10

13 Yoanda Septi E 46 23.3 15

14 Richy Novellindo 45 17.5 8

15 Dio Febrimal 71 23.2 14

16 M.Ridwan 85 20.7 15

17 Devin Rahmat 47 18.3 8

18 Dino Saputra 51 19.5 10

19 Hari Deswanda 42 16.5 12

20 Devid Sakita Putra 53 16.5 12

Page 63: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 2

Tabel

Analisis uji normalitas sebaran data Tinggi lompatan

melalui uji liliefors (X1)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 40 2 -12.45 -1.17 0.379 0.121 0.076923 0.044077

2 42 1 -10.45 -0.98 0.3365 0.1635 0.153846 0.009654

3 45 2 -7.45 -0.70 0.258 0.242 0.2308 0.011231

4 46 1 -6.45 -0.61 0.2291 0.2709 0.3077 -0.03679

5 47 2 -5.45 -0.51 0.195 0.305 0.3846 -0.07962

6 51 3 -1.45 -0.14 0.0557 0.4443 0.4615 -0.01724

7 53 3 0.55 0.05 0.0199 0.5199 0.5385 -0.01856

8 54 1 1.55 0.15 0.0596 0.5596 0.6154 -0.05578

9 56 1 3.55 0.33 0.1293 0.6293 0.6923 -0.06301

10 59 1 6.55 0.62 0.2324 0.7324 0.7692 -0.03683

11 60 1 7.55 0.71 0.2612 0.7612 0.8462 -0.08495

12 71 1 18.55 1.74 0.4591 0.9591 0.9231 0.036023

13 85 1 32.55 3.06 0.4989 0.9989 1.0000 -0.0011

Jumlah 20

Lo tertinggi = 0.08495

Dengan n = 20 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,190

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 52,45

Standar Deviasi = 10,65

Minimum = 40 Nilai Maximum = 85

Page 64: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 3

Tabel

Analisis uji normalitas Kelentukan pinggang

melalui uji liliefors (X2)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 15.2 1 -4.16 -1.42 0.4222 0.0778 0.0625 0.0153 2 15.3 1 -4.06 -1.39 0.4177 0.0823 0.1250 -0.0427 3 15.4 1 -3.96 -1.36 0.4131 0.0869 0.1875 -0.1006 4 16.5 2 -2.86 -0.98 0.3365 0.1635 0.25 -0.0865 5 17.5 1 -1.86 -0.64 0.2389 0.2611 0.3125 -0.0514 6 17.7 1 -1.66 -0.57 0.2157 0.2843 0.3750 -0.0907 7 18.2 1 -1.16 -0.40 0.1554 0.3446 0.4375 -0.0929 8 18.3 2 -1.06 -0.36 0.1406 0.3594 0.5 -0.1406 9 19.5 1 0.14 0.05 0.0199 0.5199 0.5625 -0.0426 10 20.5 2 1.14 0.39 0.1517 0.6517 0.625 0.0267 11 20.7 1 1.34 0.46 0.1772 0.6772 0.6875 -0.0103 12 21.4 1 2.04 0.70 0.258 0.758 0.75 0.0080 13 22.7 1 3.34 1.14 0.3729 0.8729 0.8125 0.0604 14 23.2 1 3.84 1.32 0.4066 0.9066 0.875 0.0316 15 23.3 2 3.94 1.35 0.4115 0.9115 0.9375 -0.0260 16 23.9 1 4.54 1.55 0.4394 0.9394 1 -0.0606 Jumlah 20

Lo tertinggi = 0.1406

Dengan n = 20 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,190

Page 65: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 19,36 Standar Deviasi = 2.92

Minimum = 15,2

Nilai Maximum = 23,9

Lampiran 4

Tabel

Analisis uji normalitas kemampuan Ketepatan smash

melalui uji liliefors (Y)

No Xi Fi X-Xi Zi Peluang F(Zi) S(Zi) IF(Zi)-S(Zi))

1 5 3 -5.3 -1.56 0.4406 0.0594 0.11111 -0.0517 2 6 1 -4.3 -1.26 0.3962 0.1038 0.22222 -0.1184 3 8 3 -2.3 -0.68 0.2518 0.2482 0.33333 -0.0851 4 10 3 -0.3 -0.09 0.0359 0.4641 0.44444 0.0197 5 11 2 0.7 0.21 0.0832 0.5832 0.55556 0.0276 6 12 2 1.7 0.50 0.1915 0.6915 0.66667 0.0248 7 13 2 2.7 0.79 0.2852 0.7852 0.777778 0.0074 8 14 1 3.7 1.09 0.3621 0.8621 0.88889 -0.0268 9 15 3 4.7 1.38 0.4162 0.9162 1.0000 -0.0838 Jumlah 20

Lo tertinggi = 0.1184

Dengan n = 20 dan taraf nyata α = 0,05 didapat Ltab = 0,190

Page 66: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana data sampel

diambil berdistribusi normal.

Mean = 10,3 Standar Deviasi = 3,40

Minimum = 5

Nilai Maximum = 15

Lampiran 5

Tabel

Analisis korelasi sederhana dan korelasi berganda (variabel X1, X2 dan Y)

No X1 X2 Y X12

X22

Y2 X1 Y X2 Y X1 X2

1 40 17.7 5 1600 313.29 25 200 88.5 708 2 60 23.9 15 3600 571.21 225 900 358.5 1434 3 56 15.4 6 3136 237.16 36 336 92.4 862.4 4 51 18.2 10 2601 331.24 100 510 182 928.2 5 45 18.3 5 2025 334.89 25 225 91.5 823.5 6 53 23.3 13 2809 542.89 169 689 302.9 1234.9

Page 67: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

7 59 21.4 8 3481 457.96 64 472 171.2 1262.6 8 53 20.5 11 2809 420.25 121 583 225.5 1086.5 9 54 22.7 13 2916 515.29 169 702 295.1 1225.8 10 51 20.5 11 2601 420.25 121 561 225.5 1045.5 11 40 15.3 5 1600 234.09 25 200 76.5 612 12 47 15.2 10 2209 231.04 100 470 152 714.4 13 46 23.3 15 2116 542.89 225 690 349.5 1071.8 14 45 17.5 8 2025 306.25 64 360 140 787.5 15 71 23.2 14 5041 538.24 196 994 324.8 1647.2 16 85 20.7 15 7225 428.49 225 1275 310.5 1759.5 17 47 18.3 8 2209 334.89 64 376 146.4 860.1 18 51 19.5 10 2601 380.25 100 510 195 994.5 19 42 16.5 12 1764 272.25 144 504 198 693 20 53 16.5 12 2809 272.25 144 636 198 874.5 Jumlah 1049 387.9 206 57177 7685.07 2342 11193 4123.8 20625.9

Lampiran 6

1. Pengujian hipotesis 1

Korelasi sederhana natara variable (x1) dengan Y

Page 68: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

r x1y =

222

1

2

1

11

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )206(2342.20 )1049(57177.20

)(1049)(206-20.11193

r = 42436-46480 1100401-1143540

216094-223860

r = 4044 43139

7766

r = 174454116

7766

ro = 0,563

rtab (α = 0,05) = 0.444

ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

uji signifikansi

t = 21

2

r

nr

=

2)0,563(1

180,563

t= 683031,0

389,2

t=826,0

389,2

t= 2,89

Fhitung(2,89) > (Ftabel(1,73)

Page 69: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

2. Pengujian hipotesis 2

Korelasi sederhana natara variable (x2) dengan Y

r x2y =

222

2

2

2

22

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )206(2342.20 )9,387(07,7685.20

6)(387,9)(20-20.4123,8

r = 42436-46840 150466,41-153701,4

79907,4-82476

r = 4404 3234,99

2568,6

r = 513774,50605

2568,6

ro = 0,680

rtab (α = 0,05) = 0.444

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Uji signifikansi

t = 21

2

r

nr

=

2)0,680(1

180,680

t= 5376,0

885,2

t= 3,93

Fhitung(3,93) > (Ftabel(1,73)

Korelasi sederhana natara variable (x1) dengan (x2)

Page 70: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

r x1 x2 =

2

2

2

2

2

1

2

1

2121

XXn XXn

XX-XXn

r = 22 )9,387(07,7685.20 )1049(57177.20

,9)(1049)(387-20.20625,9

r = 150466,41)-153701,4 1100401-1143540

406907,1-412518

r= 61139554233,

5610,9

r = 799711813,3074

5610,9

ro = 0,475

rtab (α = 0,05) = 0.444

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho diterima (Ha ditolak)

Lampiran 7

3. Pengujian hipotesis 3

Korelasi Ganda antara variable (x1) dan (x2) terhadap variable Y

r x1 x2 y =

21

2

21212

2

1

2

x xr-1

xrx yrx yrx2-yxryxr

= 2

22

475,01

)475,0)(680,0)(563,0(2680,0563,0

= 225625,01

363698,04624,0316969,0

= 774375,0

363698,0779369,0

= 85367825665,0

R= 0,733

Page 71: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Rtab = 0.444, pada taraf signifikan α = 0,05

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Pengujian Signifikan Korelasi Ganda

F = 1/()121(

/122

2

knyR

kyR

F= 1220/()733,01(

2/)733,0(2

2

F= 17/)462711,0(

2686445,0

F= 10272182941,0

2686445,0

F= 36,74

Fhitung(36,74) > (Ftabel(3,59)

H0 ditolak ha diterima

Kesimpulannya terdapat hubungan yang berarti antara X1 dan X2 secara bersama-sama

dengan Y

Page 72: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 8

DAFTAR

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata

0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300

5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285

6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265 7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247

8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233

9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215 11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206

12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199

13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190 14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183

Page 73: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177

16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173

17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169

18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166 19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163

20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160

25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142 30 0.184 0.161 0.144 0.136 0.131

1.031 0.886 0.805 0.768 0.736

n >30 n n n n n

Sumber : Conover, W.J, Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, In,1973

Page 74: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 9

Tabel dari harga kritik dari Product-Moment

N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval kepercayaan

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

3 0.997 0.999 26 0.388 0.4905 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.317

6 0.811 0.912 29 0.367 0.470 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 30 0.361 0.463 75 0.227 0.296

8 0.707 0.874 31 0.355 0.456 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 32 0.347 0.449 85 0.213 0.278 10 0.632 0.762 33 0.344 0.442 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 34 0.339 0.436 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 35 0.334 0.430 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 36 0.329 0.424 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 37 0.325 0.418 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 40 0.312 0.403 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 41 0.308 0.396 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 42 0.304 0.393 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 43 0.301 0.389 600 0.080 0.105 21 433 0.549 44 0.297 0.384 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 45 0.294 0.380 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 46 0.291 0.276 900 0.065 0.085 24 0.404 0.515 47 0.288 0.372 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 48 0.264 0.368

1.031 0.886 49 0.281 0.364 50 0.297 0.361

J=Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

Page 75: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Lampiran 10

DAFTAR LUAS DIBAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR Dari 0 ke z

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0.1 0386 0483 0478 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0360

0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141

0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224

0.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2418 2549

0.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1.0 3413 3438 3461 3485 2508 3531 3554 3577 3599 3621

1.1 4634 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441

1.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545

1.7 4554 4564 4573 4580 4591 4599 4608 4626 4625 4633

1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4692 4699 4633

1.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767

2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817

2.1 4821 4826 4830 4838 4838 4842 4846 4850 4854 4857

2.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

2.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

Page 76: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

2.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981

2.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995

3.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Sumber : Theory And Problems of Statistics, Spigel, M.R.,PhD.,Schaum Publishing., New

York, 1961

Lampiran 11

Gambar: Atlet Bolavoli SMA N 2 Lubuk Basung Bersama

Peneliti

Page 77: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Gambar: Tes Daya Ledak Otot Tungkai

Page 78: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Gambar : Tes Kelentukan Pinggan

Page 79: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Gambar: Tes Ketepatan Smash

Page 80: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Hubungan antara variable bebas dan variable terikat…………………………

2. Mengukur vertical jump………………………………………………………

3. Bentuk pelaksanaan flexiometer test………………………………………….

4. Mengukur ketepatan smash……………………………………………………

Page 81: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel data penelitian

Lampiran 2 Tabel analisis uji normalitas sebaran dan Exsplosif power otot tungkai

melalui uji liliefors

Lampiran 3 Tabel analisis uji normalitas Kelentukan pinggang melalui uji liliefors

Lampiran 4 Tabel analisis uji normalitas kemampuan Akurasi Shooting melalui uji

liliefors

Lampiran 5 Tabel analisis korelasi sederhana dan korelasi berganda

Lampiran 6 Pengujian Hipotesis 1 dan 2

Lampiran 7 Pengujian hipotesis 3

Lampiran 8 Daftar nilai kritis untuk uji Liliefors

Lampiran 9 Tabel dari harga kritik dari Poduct-Moment

Lampiran 10 Daftar luas dibawah lengkungan normal standar

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 12 Surat izin penelitian

Lampiran 13 Surat izin penelitan

Page 82: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma (1985) : Pembuatan dan Pembuatan Alat Evaluasi Keterampilan

Olahraga. Depdikpud. Jakarta

Ali, Lukman (1997) : Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Alperi, Eddy (1980) : Hubungan Motor Ability Dengan Keterampilan Bermain Bola

Voli. FPOK IKIP Padang. Padang

Arsil (2009). Pembentukan Kondisi Fisik. FIK UNP

Bachtiar (1999) : Pengetahuan Dasar Permainan Bola Voli. Dip Proyek UNP.

Padang

Beutelstahl, Dieter (2005). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung : CV Pionir Jaya

Bandung.

Fauzan (1991) : Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Penguasaan gerak Uberschlag

dan Kipp dalam Perkuliahan Senam Ketangkasan di FBOK Padang.

Padang. FPOK IKIP

GBHN (1999) : TAP MPR/No.IV/1999 Dirjen Debdikbud

Harsono (1988): Coacing dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Debdikbud,

Dirjen Pendidikan Tinggi. P2LPYK. Jakarta

HP, Suharno (1982) : Dasar-dasar Pembinaan Bola Voli. FPOK IKIP Yogyakarta

Irawadi, Hendri (2010) : Kondisi Fisik Dan Pengukurannya. FIK UNP

Ismaryati (2008). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press

Lutan Rusli (1988) : Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metoda.

Dekdikbud, Directorat Jendral Pendidikan Tertinggi. Jakarta

Marheni, Eddy (1994) : Hubungan antara Frekwensi Langakah dan Eksplosif Power

dengan Prestasi Lompat Mahasiswa FPOK IKIP Padang, Padang

Masrun (1994) : Perbandingan Pengaruh Kombinasi Latihan Kelenturan Aktif dan

Sprint Training dengan Kombinasi Latihan Kelenturan terhadap Lari 100

M. UNAIR. Surabaya

Page 83: HUBUNGAN TINGGI LOMPATAN DAN KELENTUKAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_CHANDRA...hubungan tinggi lompatan dan kelentukan pinggang terhadap ketepatan smash

Nurhasan (2001) : Organisasi Pertandingan. Bandung. FPOK IKIP Bandung

Sarumpet, A, dkk (1992) . Permaian Besar. FPOK IKIP Padang

Sodikoen, Imam (1982) : Hubungan antara Tinggi Badan dan Vertikal Jump dengan

Hasil Belajar dalam Mata Kuliah Bola Basket Mahasiswa FKIK. IKIP

Padang, Padang

Sudjana (1992) : Metoer Statistik. Bandung. Tarsito

Sugiyanto (2000) : Prestasi Olahraga Pelajar. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Syafrudin (1996) : Dasar-Dasar Ilmu Melatih. Dip Proyek Institut Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Padang

Widiastuti (2011). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT Bumi Timur Jaya

Witarsyah (1987) : Hubungan antara Tinggi Badan dan Vertical Jump dengan

Ketepatan Smash Mahasiswa dalam Perkuliahan Bola Voli Pendalaman

Jurusan Pendidikan Olahraga. IKIP Padang. Padang