14
KAT A PENGANTAR  Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat me ny el esai kan ma ka la h Ke wa rg anegaraan yang be rj ud ul ub un ga n !arganegara dan Negara dalam K"nst itusi #epublik $n d"nesia% &d ap un pembua ta n mak al ah in i un tu k memenuhi tu gas mata kuliah Kewarg ane gar aan seba gai tug as kel "mp "k dan sebaga i bahan mat eri tug as  presentasi  Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami' (leh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata' Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait'  )ehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami mengucapkan terima ka sih kepa da *apak M' +apar sel aku d"sen Kewarg anegaraan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini' Dalam peny usu nan ma kalah ini, kami me ny adari penget ahuan da n  pengalaman kami masih sangat terbatas' (leh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih  baik dan bermanaaat' +akarta, . )eptember /00  1enyusun 1

Hubungan Warga Negara Dan Negara Dalam Konstitusi

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kewarganegaraan yang berjudul Hubungan Warganegara dan Negara dalam Konstitusi Republik IndonesiaAdapun pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan sebagai tugas kelompok dan sebagai bahan materi tugas presentasi Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.Japar selaku dosen Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaaat.

Jakarta, 27 September 2011 PenyusunDAFTAR ISI

Kata Pengantar.... 1Daftar Isi. 21.1 Pendahuluan1.2 Latar Belakang Masalah... 31.3 Rumusan Masalah.41.4 Tujuan Penulisan.. 4II.Kajian Pustaka

2.1 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara.. 5

2.2 Hubungan Negara dengan Konstitusi6

2.3 Hubungan Warga Negara dan Negara dalam Konstitusi...7

2.3.1 Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan 2.3.2 Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan

2.3.3 Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul

2.3.4 Kemerdekakan Memeluk AgamaIII.Pembahasan9VI.Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 12 4.2 Saran ..13

Daftar Pustaka .14BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDalam konteks Indonesia yang merupakan suatu negara yang demokratis,tentunya elemen masyarakat sangat berperan dalam pembangunan suatu negara. negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula dengan warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya.Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat.

Dalam hubungan tersebut, perlu adanya kesamaan visi dan misi agar tercipta hubungan yang relevan. Namun melihat kehidupan bernegara saat ini, sering terjadi bentrokan antara keinginan rakyat dengan kebijakan pemerintah. Hal itu yang menyebabkan disorientasi pandangan antara kedua komponen tersebut.

Oleh karena itu, perlu adanya sikap saling memahami dan menerima antara rakyat dengan pemerintah guna terciptanya sebuah relasi yang baik dalam sistem ketatanegaraan untuk mewujudkan konstitusi Republik Indonesia sesuai dengan cita-cita bangsa.1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas bisa memunculkan beberapa pertanyaan yang penting untuk dibahas diantaranya ;1 Bagaimana hak dan kewajiban warga negara ?

2 Apa hubungan negara dengan konstitusi ?

3 Bagaimana bentuk hubungan warga negara dengan negara dalam konstitusi Republik Indonesia?1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahi hak dan kewajiban warga negara2. Mengetahui korelasi hubungan warga Negara dengan Negara dalam Konstitusi Republik Indonesia

3. Menumbuhkan sikap kritis dan nasionalisme untuk menghadapi tantangan dalam hubungan warga Negara dan negara di lingkup konstitusi Republik IndonesiaBAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara . Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut:1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia 3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga negara Indonesia adalah :a. Orang-orang bangsa Indonesia aslib. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi warga negara.

Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.Dalam UUD 1945 Bab X,tentang hak warga negara telah diamanatkan pada pasal, 27, 28 dan 30, sebagai berikut:

1. Pasal 27, ayat (1) Setiap warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan, yang layak bagi kemanusiaan.

2. Pasal 28, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan , dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

3. Pasal 30 , ayat (1) Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.2.2 Hubungan Negara dengan KonstitusiKonstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara. Negara dan konstitusi berhubungan sangat erat, karena konstitusi lahir sebagai usaha untuk melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara Pancasila, pelaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.2.3 Hubungan Warga Negara dan Negara Dalam Konstitusi 2.3.1. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan PemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Ini adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan tentang kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga negara dalam menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa pengecualian.2.3.2. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan.Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan keadilan sosial dan kerakyatan.Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja, Usaha Perasuransian, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Perbankan, dan sebagainya yang bertujuan menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak.2.3.3. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tertulis, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratis.2.3.4. Kemerdekakan Memeluk AgamaPasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan:Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (2) menyatakan: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu. 3. Kendala dalam Relasi Warga Negara dan Negara KonstitusiDalam suatu sistem kenegaraan, hubungan yang harmonis antara warga negara dan negara sangat menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa terutama dalam hubungannya di lingkup konstitusi. Akan tetapi karena permasalahan hidup yang semakin kompleks dan persoalan yang semakin rumit menyebabkan timbul bentrok pendapat atau keinginan dari negara dan warganya.

BAB III

PEMBAHASANLandasan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 yang terdapat aturan mengenai kewajiban negara terhadap warganya dan hak serta kewajiban warga negara terhadap negaranya dalam ketatanegaraan Indonesia. Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya.Wujud hubungan antara warga negara dengan negara umumnya berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut:a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.b. Hak membela negarac. Hak berpendapatd. Hak kemerdekaan memeluk agamae. Hak mendapatkan pengajaranf. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesiag. Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosialh. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahanb. Kewajiban membela negarac. Kewajiban dalam upaya pertahanan negaraSelain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadap warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain sebagai berikut :a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahb. Hak negara untuk dibelac. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyatd. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adile. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negaraf. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyatg. Kewajiban negara memberi jaminan sosialh. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadahSecara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang . Bidang bidang ini antara lain, Bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.Adanya hak dan kewajiban bagi setiap warga negara dapat menciptakan masyarakat yang tertib, aman, damai dan sejahtera, serta dapat menjaga stabilitas nasional yang baik dan dinamis.Kebijakan menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatur warganya. Opini publik adalah bagian dari pembentuk kebijakan. Hal ini menandakan era keterbukaan. Keberadaan opini publik berfungsi sebagai kebebasan beragam pihak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Melalui ruang publik seseorang maupun kelompok memiliki kekuasaan di luar wewenang untuk ikut serta mempengaruhi kestabilan negara. Bentuk-bentuk lain keberadaan pihak diluar wewenang yang mampu mempengaruhi negara adalah para borjuis. Melalui ruang publik maupun beragam proses kekuasaan, kapitalis mampu mempengaruhi keberadaan para pejabat untuk berkonspirasi mencari keuntungan. Proses pemerintahan yang tidak sehat dan dianggap sebagai rahasia umum ini menunjukkan kuatnya aktor-aktor yang non legitimasi untuk bergentayangan mendominasi sebagai tuan-tuan kelompok penekan. Akan tetapi perlu terdapat pembatasan yang jelas antara kepentingan perseorangan sebagai saudagar dan pelaku birokrat.Permasalahan mendasar pada negara yang memberikan era keterbukaan ini mewariskan permasalahan mekanisme birokrasi yang tidak lepas dari nilai-nilai kapitalis. Hal yang banyak terjadi, keberadaan pejabat maupun birokrat tidak lepas dari modal awal untuk memasuki ranah bagian penyelenggara pemerintahan. Wabah kapitalis terjadi melalui beragam aktifitas kebebasan beragam pihak melalui ruang publik. Akibat dari sistem yang terjaga ini menjadikan rakyat sebagai korban kapitalis. Tujuan negara sebagai lembaga yang menaungi rakyat menjadi ajang persaingan kepentingan. Tentu berakibat pada lepasnya kewajiban sebagai warga negara yang baik, yang memberikan pengabdiannya kepada negara.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pemahaman Hak dan KewajibanHak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu yang tidak dapat diberikan oleh pihak manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.2. Hubungan Negara dengan Konstitusi

Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.

3.Kendala dalam Ralasi Warga Negara dan Negara di Lingkup Konstitusi

Kendala yang sering muncul dalam relasi warga negara dengan negara lebih disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dari komponen tersebut. Bukan dengan cara memaksakan kehendak dan hanya menuntut haknya.4.2 Saran

Sudah saatnya kita berbenah sebagai bagian dari komponen bernegara sesuai dengan porsinya masing-masing. Terlebih kita sebagai warga negara Indonesia,berhak dan berkewajiban menciptakan kultur dan kepribadian bangsa yang bertoleransi, menghargai perbedaan dan memahami kondisi global agar tetap dinamis dalam aspek kehidupan tanpa menanggalkan identitas bangsa. Caranya dengan tetap menjaga hubungan yang baik antara warga negara dengan negara agar terjalin kesatuan yang kuat dan tak tergoyahkan oleh zaman. Negara tidak mungkin memberikan kepuasan atas setiap kepentingan individu dan beragam kehendak yang saling berseberangan. Maka demi tujuan utama dibentuknya suatu negara harus terdapat otoritas negara untuk menentukan pilihan atas beragam kehendak. Dan melalui negara kepentingan-kepentingan individu telah melebur menjadi kepentingan bersama.Negara ibarat masa depan nasib bersama. Kepentingan individu adalah kepentingan egois yang menitik beratkan pada kebutuhan pribadi. Tidak mungkin tanpa otoritas yag kuat sebuah negara mampu menentukan pilihan yang terbaik bagi masa depan suatu bangsa. DAFTAR PUSTAKA

Syahrian, Ery.2003.Fasisme Terorisme Negara. Pondok Edukasi: Solo.

Afrimetty,Dwi.2008.Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan:Jakarta. Hitler, Adolf. 2008. Mein Kamf. Translated by Ribut Wahyudi and Sekar Palupi. Narasi: Yogyakarta. http://www.wikipedia.comNasution, Mirza. Negara dan Konstitusi. 2004 ( diakses lewat internet)http://www.prince-mienu.blogspot.com bersifat demokrasi

bersangkut-paut

kesamaran arah

segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan

hubungan timbal balik atau sebab akibat

paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri

kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas

persekongkolan

pengesahan

3