Upload
ahmad-khoirul-rizal
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Huget CA Serviks
1/20
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN CA CERVIX
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Ini!iu Pro"esi NersDepartemen Maternitas i Rumah #akit $en Mari Ma%ang
OLEH:
FIQIH ANDRIAN ILMANSYAH140070300011161
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
8/16/2019 Huget CA Serviks
2/20
LAPORAN PENDAHULUAN CA CERVIX
A& Pengertian
Kanker serviks / kanker leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim / serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).
Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan
kelompok penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan
maturasi sel pada jaringan serviks.
Kanker serviks biasania menyerang wanita berusia 35 55 tahun. !" # dari kanker
serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan $"# sisanya berasal dari sel
kelenjar penghasil lendir pada sluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
$& Etio%ogi
Kanker serviks terjadi jika sel sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara
tak terkendali. %ika selsel serviks terus membelah& maka akan terbentuk suatu masa
jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak / ganas. %ika tumor tersebut ganas&
maka keadaannya disebut kanker serviks.
'enyebab terjadinya kelainan pada sel sel serviks tidak diketahui secara pasti &
tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks
yaitu
$. '* ( Human Papiloma Virus )
'* adalah virus penyebab kutil genitalis ( kondiloma akuminata ) yang ditularkan
melalui hubungan seksual. *arian yang sangat berbahaya adalah '* tipe $+& $,& -5
dan 5+.
. erokok
0embakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi '* pada serviks.
3. ubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini-. 1erganti ganti pasangan seksual
5. 2uami / pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di
bawah $, tahun& berganti ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang
menderita kanker serviks.
+. 'emakaian 42 ( dietilstilbestrol ) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran.
. 'emakaian pil K1
,. 6nfeksi herpes genitalis / infeksi klamiidia menahun.
!. 7olongan ekonomi lemah (kerna tidak mampu melakukan pap smear secara rutin)
8/16/2019 Huget CA Serviks
3/20
C& Mani"estasi '%inik
$. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan
. 'endarahan yang dialami segera setelah senggama (58,"#)
3. 'endarahan yang terjadi di luar senggama (0ingkat 66 dan 666)
-. 'endarahan spontan saat defekasi
5. 'endarahan spontan pervaginaan
+. 9nemia akibat pendarahan berulang
. :asa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.
D& Pemeriksaan Diagnostik$. 'ap 2mear
'ap smear dapat mendeteksi sampai !" # kasus kanker serviks secara akurat dan
dengan biaya yang tidak terlalu mahal. 9kibatnya angka kematian akibat kanker servikpun menurun sampai lebih dari 5" #. 2etiap wanita yang telah aktif secara
seksual / atau usianya telah mencapai $, tahun& sebaiknya menjalani pap smear
secara teratur yaitu $ kali / tahun. %ika selam 3 kali berturut turut menunjukkan hasil
yang normal& pap smear bias dilakukan $ kali / 3 tahun.
asil pemeriksaan pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks
8 displasia ringan ( perubahan dini yang belum bersifat ganas )
8 displasia berat ( perubahan lanjut yang belum bersifat ganas )
8 karsinoma insitu ( kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar )8 kanker invasive ( kanker telah menyebar lapisan serviks yang lebih dalam / ke
organ tubuh lainnya )
. 2can (:6& ;0& 7allium) dan ultrasoundilakukan untuk tujuan diagnostik identifikasi metastatik dan evaluasi respon pada
pengobatan.3. 1iopsy (aspirasi& eksisi& jarum& melubangi)
ilakukan untuk diagnosa banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat
dilakukan melalui sumsum tulang& kulit& organ& dsb.
-. 'enanda tumor 5.
8/16/2019 Huget CA Serviks
4/20
$. 'ada lesi precursor (lesi intra8epitel s?uamosa) tingkat rendah atau tingkat
tinggi ditemukan maka pengangkatan non bedah konservatif& kriterapi (pembekuan
dengan oksida nitrat) atau terapi laser& konisasi (pengangkutan yang berbentuk
kerucut dari serviks).
. 'ada kanker servikal invasif dilakukan radiasi atau histerektomi radikal.
3. 'ada paisen dengan kekambuhan kanker servikal dipertimbangkan untuk
menjalani ekstenterasi pelvis dimana bagian besar isi pelvis diangkat.
(& Pato"isio%ogi ) Path*a+s
Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai s?uamo8columnar junction (2;%). istologi
antara epitel gepeng berlapis (s?uamous comple@) dari portio dengan epitel kuboid/silindris
pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis serviks. 'ada wanita 2;% ini berada di luar
ostius uteri eksternum& sedangkan pada waniya umur A 35 tahun& 2;% berada di dalam
kanalis serviks. 0umor dapat tumbuh
$. 4ksofilik mulai dari 2;% ke arah lBmen vagina sebagai masa yang mengalami infeksi
sekunder dan nekrosis.
. 4ndofilik mulai dari 2;% tumbuh ke dalam stomaserviks dan cenderung untuk
mengadakan infiltrasi menjadi ulkus.
3. Blseratif mulai dari 2;% dan cenderung merusak struktur jaringan serviks dengan
melibatkan awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas.
2erviks normal secara alami mengalami proses metaplasi/erosio akibat saling desak8
mendesak kedua jenis epitel yang melapisi. engan masuknya mutagen& porsio yang erosif
(metaplasia skuamosa) yang semula fisiologik dapat berubah menjadi patologik melalui
tingkatan C62 6& 66& 666 dan K62 untuk akhirnya menjadi karsinoma invasif.. 2ekali menjadi
mikroinvasif atau invasif& prose keganasan akan berjalan terus.
'eriode laten dari C62 6 s/d K62 " tergantung dari daya tahan tubuh penderita. Bmumnya
fase pra invasif berkisar antara 3 " tahun (rata8rata 5 $" tahun). 'erubahan epiteldisplastik serviks secara kontinyu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan
dengan pengobatan / tanpa diobati itu dikenal dengan Bnitarian ;oncept dari :ichard.
ispatologik sebagian besar !58!# berupa epidermoid atau s?uamos cell carsinoma
sisanya adenokarsinoma& clearcell carcinoma/mesonephroid carcinoma dan yang paling
jarang adalah sarcoma.
Path*a+s
8/16/2019 Huget CA Serviks
5/20
,& Pen+e-aran
'ada umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah yaitu
$. Ke arah fornises dan dinding vagina
. Ke arah korpus uterus.
3. Ke arah paramerium dan dalam tingkatan yang lanjut menginfiltrasi septum
rektovaginal dan kandungkemih.
H& '%asi"ikasi
#taium 'arsinoma #er!iksKlasifikasi internasional tentang karsinoma serviks uteri
#TADIUM 'RITERIA
" Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel
6 'roses terbatas pada serviks dan uterus
6a Karsinoma serviks preklinis& hanya dapat didiagnosis secara
mikroskopik& lesi tidak lebih dari 3 mm& atau secara
mikroskopik kedalamannya A 3 5 mm dari epitel basal dan
memanjang tidak lebih dari mm.
6b =esi invasif A 5 mm& dibagi atas lesi D - cm dan A - cm.66 'roses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke
8/16/2019 Huget CA Serviks
6/20
/3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium& tetapi tidak
sampai ke dinding panggul.
6ia 'enyebaran hanya ke vagina& parametrium masih bebas dari
infiltrat tumor.
6ib 'enyebaran ke parametrium& uni atau bilateral& tetapi belumsampai ke dinding panggul.
666 'enyebaran sampai $/3 distal vagina atau parametrium
sampai dinding panggul.
666a 'enyebaran sampai $/3 distal vagina& namun tidak sampai ke
dinding panggul.
666b 'enyebaran sampai ke dinding panggul& tidak ditemukan
daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul&
atau proses pada tingkat 6 atau 66& tetapi sudah ada gangguan
faal ginjal atau hidronefrosis.6* 'roses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan
melibatkan mukosa rektum dan atau vesika urinaria
(dibuktikan secara histologi) atau telah bermetastasis keluar
panggul atau ke tempat yang jauh.
6va 0elah bermetastasis ke organ sekitar
6vb 0elah bermetastasis jauh
Kanker 2erviks 're86nvasif
Klasifikasi yang digunakan saat ini meliputi
$. ;6C 6 displasia ringan
. ;6C 66 displasia sedang
3. ;6C 666 displasia berat dan karsinoma insitu
etode yang digunakan untuk mendeteksi ;6C adalah papanikolaou ('9') 0est.
'9' test terdiri dari 5 kategori.
$. 2tadium 6 0idak ada sel abnormal
. 2tadium 66 2el epitel diidentifikasi& inflamasi harus diukur.
3. 2tadium 666 Kecurigaan 2el 9bnormal
-. 2tadium 6* 2el alignan karsinoma insitu
5. 2tadium * 2el malignan kanker invasif
+. Kanker 2erviks invasif
0erdapat tipe yaitu mikro8invasif dan invasif $. Karsinoma mikroinvasif
8/16/2019 Huget CA Serviks
7/20
9dalah satu atau lebih lesi yang membesar tidak lebih dari 3 mm di bawah membran basal
tanpa adanya infasif limfatik atau vaskuler.
$. Karsinoma invasif
9dalah penyebaran karsinoma ke arah lain& kanker serviks invasif tidak menampakkan
gejala tunggal yang spesifik& yang terjadi adalah pendarahan yang terjadi saat coitus atau
latihan fisik& nyeri hematuria& dan gagal ginjal akibat penyebaran kanker ke kandung kemih
dan obstruksi serta pendarahan rektal serta obstruksi bowel. 0erapi pembedahan dan
radioterapi.
$. Kanker 2erviks =anjut dan 1erulang
2ekitar $ dari 3 wanita dengan kanker serviks invasif& mempunyai penyakit berulang atau
persisten setelah terapi.
I& Peren.anaan Terapi Raiasi
$. 0erapi :adiasi 4ksternal
'erawatan sebelum pengobatan
Kuatkan penjelasan tentang perawatan yang digunakan untuk prosedur.
$. 2elama 0erapi
8 'ilihlah kulit yang baik dengan menganjurkan menghindari sabun& kosmetik dan
deodoran.
8 'ertahankan keadekuatan nutrisi.
$. 'erawatan 'ost 'engobatan
8 indari infeksi
8 =aporkan tanda8tanda infeksi
8 onitor intake cairan dan juga keadekuatan nutrisi.
8 1eri tahu efek radiasi peresisten selama $"8$- hari sesudah pengobatan.
8 =akukan perawatan kulit dan mulut.$. 0erapi :adiasi 6nternal
'ertimbangan 'erawatan Bmum
8 0eknik isolasi
8 embatasi aktivitas
$. 'erawatan 're 6nsersi
8 0urunkan kebutuhan untuk enema atau 191& selama beberapa hari.
8 'asang kateter sesuai indikasi
8 'uasakan malam hari sebelum prosedur dilakukan8 =atih nafas panjang& latih :E
8/16/2019 Huget CA Serviks
8/20
8 %elaskan tentang pembatasan pengunjung.
$. 2elama 0erapi :adiasi
8 onitor 00* tiap - jam
8 =atih :E aktif dan nafas dalam setiap jam
8 1eri posisi semi fowler
8 1eri makanan berserat dan cairan parenteral s/d 3"" ml
8 Kateter tetap terpasang
8 onitor intake dan output
8 onitor tanda8tanda pendarahan
8 1eri support mental.
$. 'erawatan 'ost pengobatan
8 indari komplikasi post pengobatan (tromboplebitis emboli pulmonal dan
pneumonia)
8 indari komplikasi akibat pengobatan itu sendiri (pendarahan& reaksi kulit& diare&
disuria dan distansia vagina)
8 onitor intake dan output cairan.
$. 0eknik Kombinasi :adiasi 4ksternal dan 6ntrakaviter
2tadium 6 dan 66 9plikasi radium +5"" rad dengan @ aplikasi radiasi eksternal 5"""
rad / 5 minggu.
2tadium 666 :adiasi eksternal seluruh pelvis """83""" rad kemudian -5""85"""
rad.
2tadium 6* anya radiasi eksternal untuk pengobatan paliative.
/& #itostatika a%am ,ineko%ogi
'enggolongan obat sitostatika
$. 7olongan yang terdiri atas obat8obat yang mematikan semua sel pada siklus F obat8
obat non spesifik. 7olongan obat yang mematikan pada fase tertentu dari mana proliferasi F obat fase
spesifik.
3. 7olongan obat yang merusak semua sel akan tetapi pengaruh proliferasi sel lebih
besar F obat8obat siklus spesifik.
acam macam obat
$. Ebat dengan Komponen 9lkil (9lkilating 9gent)
Ebat ini melepas alkil dalam selnya& menyebabkan gangguan pembentukan :C9. Ebat ini
mempengaruhi proliferasi dan interface. 4fek toksik adalah depresi sumsum tulang dengan
8/16/2019 Huget CA Serviks
9/20
gejala neutropeni dan trombositopeni dan pengaruh terhadap traktus digestivus dan folikel
rambut (alopesia).
$. Ebat 9nti etabolit
Ebat ini mempunyai identitas kimiawi yang sama& akan tetapi menghalangi berfungsinya
metabolit tersebut& sehingga akan mengganggu siklus dalam sel.
$. Ebat 9ntibiotik
Ebat ini berkhasiat spesifik terhadap siklus sel.
$. Ebat alkaloid
7olongan ini menghentikan proses mitosis pada fase metastasis.
$. Ebat ormon
asar terapi ini bahwa organ yang dalam keadaan normal& rentan terhadap hormon tertentu&
dapat dipengaruhi oleh hormon dari luar.
;ara 'emberian Ebat
$. 'emberian Eral
Ebat yang diberikan sebaiknya obat yang larut dalam lemak. 'erlu diperhatikan bahwa
pemberian obat oral dapat menyebabkan kerusakan sel epitelium sehingga mengakibatkan
ulkus yang disertai depresi sumsum tulang. dapat disertai pendarahan.
$. 'emberian 6ntramuskuler
Kurang dianjurkan karena dapat menimbulkan nekrosis& pendarahan lokal yang sukar
dihentikan.
$. 'emberian intravena
'emberian intravena dapat dilakukan dengan penyuntikan langsung secara GbolusH atau per
infus.
$. 'emberian intrapleura
'emberian obat ini bertujuan untuk mengurangi produksi cairan pleura dan membunuh sel
kanker.
$. 'emberian intraperitoneal
'emberian ini bertujuan untuk mengurangi cairan asites& obat ini diberikan intraperineum.2yarat 'emberian 2itostatika
$. Keadaan umum harus baik
. 'enderita mengerti tujuan pengobatan dan mengetahui efek samping yang terjadi.
3. Iaal ginjal dan hati baik.
-. iagnosis histopatologik diketahui.
5. %enis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi.
+. b A $" gr#.
. =eukosit A 5"""/ml.,. 0rombosit A $""."""/ml.
8/16/2019 Huget CA Serviks
10/20
2elain persyaratan di atas& ada syarat yang harus dipenuhi dalam pemberian pengobatan.
$. empunyai pengetahuan sitostatika dan manajemen kanker.
. ilengkapi secara sarana laboratorium yang lengkap.
4fek toksik yang paling cepat tampak adalah efek pada traktus digestivus yaitu
$. 7ingivitis
. iare
3. :asa mual
-. untah
5. 'endarahan usus
+. 9nemia
. =eukopenia
,. 0rombositopenia
!. Kenaikan suhu
$". iperpigmentasi
$$. 7atal gatal
$. Kenaikan kadar ureum dan kreatinin.
'& Pen.egahan
9da cara untuk mencegah kanker serviks yaitu
$. encegah terjadinya infeksi '*
. elakukan pemeriksaan pap smear secara teratur
'ap smear ( tes papanicolau ) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel sel
yang diperoleh dari apusan serviks. 'ada pemeriksaan pap smear& contoh sel serviks
diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang dibuat dari kayu / plastik ( yang dibedakan
bagian luar serviks ) dan sebuah sikat kecil ( yang dimasukkan ke dalam saluran servikal ).
2el sel serviks lalu dioleskan pada kaca objek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke
laboratorium untuk diperiksa.
- jam sebelum menjalani pap smear& sebaiknya tidak melakukan pencucian / pembilasan
vagina& tidak melakukan hubungan seksual& tidak berendam dan tidak menggunakantampon.
'ap smear sangat efektif dalam mendeetksi perubahan prekanker pada serviks. %ika hasil
pap smear menunjukkan displasia/ serviks tampak abnormal& biasanya dilakukan kalposkopi
dan biopsi.
9njuran untuk melakukan pap smear secara teratur
$. setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
. setiap tahun untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual / pernah
menderita infeksi '* / kutil kelamin3. setiap tahun untuk wanita yang memaaakai pil K1
8/16/2019 Huget CA Serviks
11/20
-. setiap 83 tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun jika 3 kali pap smear
berturut turut menunjukkan hasil negatif / untuk wanita yang telah menjalani
histerektomi bukan karena kanker
5. sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal
+. sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan pre kanker maupun kanker
servik
Bntuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya
$. anak perempuan yang berusia di bawah $, tahun tidak melakukan hubungan seksual
. jangan melakukan hubungan seksual pada penderita kutil kelamin/ gunakan kondom
untuk mencegah penularan kutil kelamin
3. jangan berganti ganti pasangan seksual
-. berhenti merokok
5. pemeriksaan panggul ( pap smear ) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif
melakukan hubungan seksual / pada usia " tahun. 2etiap hasil yang abnormal harus
diikuti dengan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi
+. 6dentitas Klien
. Keluhan utama
,. 2tatus kesehatan
$. 7ejala yang dirasakan
L& Asuhan kepera*atan
A& Pengka0ian
$) 7ejala awal
) 0imbulnya gejala
8 faktor yang memperbaiki gejala
8 faktor yang memperburuk gejala
3) eskripsi gejala
8 lokasi8 kualitas
8 kuantitas
-) 4fek pada gaya hidup
$. :iwayat 7inekologi
8 Karakteristik menstruasi
8 enarche
8 'eriode menstruasi terakhir
8 'engalaman menstruasi8 'endarahan tengah siklus
8/16/2019 Huget CA Serviks
12/20
8 enopause
8 Kontrasepsi
8 Bsia pada saat kehamilan pertama
8 'enyakit menular seksual
$. 2tatus Ebstetrik ' J. 9J..
. :iwayat edis asa =alu
$. 'enyakit dan 'engobatan
. 9lergi
3. 'enyakit masa kanak8kanak dan imunisasi.
-. 'enyakit dan pembedahan sebelumnya
5. Kecelakaan atau cedera
+. 'erilaku yang berisiko
8 gaya hidup
8 konsumsi kafein
8 mengonsumsi alcohol
8 obat8obatan
8 praktik seks yang tidak aman
$. :iwayat penganiayaan
. :iwayat Kesehatan Keluarga
$. 'enyakit keturunan
. 'enyakit saat ini dalam keluarga
3. :iwayat penyakit jiwa dalam keluarga
-. 7enogram
5. :iwayat psikososial
$. Koping individu
8 Kesadaran diri dan harga diri
8 'enatalaksanaan stress
8 'enyalahgunaan at$. 'ola kesehatan
• 2irkulasi
8 7ejala palpitasi
8 'erubahan tekanan darah
• 9ktifitas istirahat dan tidur
8 Kelemahan
8 'erubahan pola istirahat dan tidur
8 9danya faktor faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur misalnya nyeri&
kecemasan& keringat malam dll
8/16/2019 Huget CA Serviks
13/20
• 6ntegritas ego
8 Iactor stress ( perubahan peran& pekerjaan )
8 ;ara mengatasi stress misalnya merokok& minum alcohol& menunda mencari
pengobatan& keyakinan religius dll
8 asalah tentang perubahan penampilan misalnya alopesia& luka cacat& pembedahan&
menyangkal& menarik diri& marah dll
• Cutrisi
8 Keluhan mual
8 untah
8 Kebiasaan diet buruk bahan pengawet& at adiktif
8 9noreksia
8 Kekurangan masa otot
8 'erubahan 11
8 Kakeksia
• 4liminasi
8 'erubahan pola defekasi
8 'erubahan bising usus
8 istensi abdomen
• Ceurosensori
8 'using8 2inkop
• Cyeri / kenyamanan
8 Ketidaknyamanan ringan sampai dengan berat dihubungkan dengan proses penyakit
• Keamanan
8 'emajanan terhadap kimia toksik& karsinogen&
8 :uam kulit
8 emam
8 ulserasi
• 6nteraksi social
8 asalah tentang fungsi dan tanggung jawab peran
• seksualitas
8 dampak pada hubungan& perubahan fungsi seksualitas
$. 2piritual
8 9gama
8 'raktik agama
$. 'emeriksaan Iisik
8/16/2019 Huget CA Serviks
14/20
$. keadaan umum
. head to toe
3. 'emeriksaan penunjang
-. ata pendukung lain
5. Kesimpulan
+. Kurangnya pengetahuan mengenai prognosis penyakit dan pengobatannya
brehubungan dengan tidak mengenal sumber informasi Tujuan
$& Diagnosa 'epera*atan 1 Inter!ensi
$ Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif
akibat pendarahan
0ujuan 2etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... @ - jam& diharapkan
keseimbangan volume cairan adekuat
Kriteria asil $. 00* pasien dalam batas normal& meliputi
Cadi normal ( L +" 8 $"" @ / menit)
'ernapasan normal (L $+ 8 - @ / menit)
0ekanan darah normal ( L $"" 8 $-" mmg / +" 8 !" mmg)
2uhu normal (L 3+&5o; 8 3&5o;)
. embran mukosa lembab
3. 0urgor kulit baik (elastis)
-. 'engisian kapiler cepat ( kembali dalam L 83 detik setelah ditekan )
5. 4kspresi wajah pasien tidak pucat
NO INTERVEN#I RA#IONALI#A#I
$ 9wasi masukan dan haluaran. Bkur volume
darah yang keluar melalui pendarahan
emberikan pedoman untuk penggantian
cairan yang perlu diberikan sehingga dapat
mempertahankan volume sirkulasi yang
adekuat untuk transport oksigen pada ibu dan
janin. ;atat kehilangan darah ibu dan kemungkinan
adanya kontraksi uterus
1ila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks&
tirah baring dan medikasi mungkin tidak efektif
di dalam mempertahankan kehamilan.
Kehilangan darah ibu secara berlebihan
menurunkan perfusi plasenta
3 indari trauma dan pemberian tekanan
berlebihan pada daerah yang mengalami
pendarahan
engurangi potensial terjadinya peningkatan
pendarahan dan trauma mekanis pada janin
- 'antau status sirkulasi dan volume darah ibu Kejadian perdarahan potensial merusak hasil
8/16/2019 Huget CA Serviks
15/20
kehamilan& kemungkinan menyebabkan
hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta
5 'antau 00*. 4valuasi nadi perifer& dan
pengisian kapiler
enunjukkan keadekuatan volume sirkulasi
+ ;atat respon fisiologis individual pasien
terhadap pendarahan& misalnya kelemahan&
gelisah& ansietas& pucat& berkeringat /
penurunan kesadaran
2imtomatologi dapat berguna untuk mengukur
berat / lamanya episode pendarahan.
emburuknya gejala dapat menunjukkan
berlanjutnya pendarahan / tidak adekuatnya
penggantian cairan
Kaji turgor kulit& kelembaban membran
mukosa& dan perhatikan keluhan haus pada
pasien
erupakan indikator dari status hidrasi /
derajat kekurangan cairan
, Kolaborasi
1erikan cairan 6* sesuai indikasi
'enggantian cairan tergantung pada derajat
hipovolemia dan lamanya pendarahan (akut /
kronis). ;airan 6* juga digunakan untuk
mengencerkan obat antineoplastik pada
penderita kanker.
! Kolaborasi
1erikan transfusi darah (b& ct) dan
trombosit sesuai indikasi
0ransfusi darah diperlukan untuk memperbaiki
jumlah darah dalm tubuh ibu dan mencegah
manifestasi anemia yang sering terjadi pada
penderita kanker.
0ransfusi trombosit penting untuk
memaksimalkan mekanisme pembekuan
darah sehingga pendarahan lanjutan dapat
diminimalisir.
$" Kolaborasi
9wasi pemeriksaan laboratorium& misalnya
b& ct& sel darah merah
'erlu dilakukan untuk menentukan kebutuhan
resusitasi cairan dan mengawasi keefektifan
terapi
@ 7angguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai E ke jaringan
0ujuan 2etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... @ - jam& diharapkan
perfusi jaringan kembali adekuat
Kriteria asil $. 00* pasien dalam batas normal& meliputi
Cadi normal ( L +" 8 $"" @ / menit)
'ernapasan normal (L $+ 8 - @ / menit)
0ekanan darah normal ( L $"" 8 $-" mmg / +" 8 !" mmg)
2uhu normal (L 3+&5o; 8 3&5o;)
8/16/2019 Huget CA Serviks
16/20
. 'asien tidak tampak lemas
3. 'engisian kapiler cepat ( kembali dalam L 83 detik setelah ditekan)
-. enyut nadi teraba
5. 0idak tampak kebiruan pada permukaan kulit
+. 0idak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut& kuku& kelembaban)
NO INTERVEN#I RA#IONALI#A#I
$ 9wasi tanda vital& kaji pengisian kapiler dan
warna dasar kuku
6dentifikasi ketidakadekuatan derajat perfusi
jaringan dan membantu dalam menentukan
intervensi
'erhatikan status fisiologis ibu& status
sirkulasi& dan volume darah
'ada ibu hamil yang menderita kanker serviks
rentan mengalami perdarahan yang potensial
merusak hasil kehamilan& dan kemungkinan
menyebabkan hipovolemia hingga hipoksia pada
uteroplasenta
3 9uskultasi dan laporkan %%& catat
bradikardi atau takikardi. ;atat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau
hiperaktif).
6dentifikasi berlanjutnya hipoksia janin. 'ada
awalnya janin berespon terhadap penurunan
kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan
gerakan. 1ila tetap defisit& bradikardia dan
penurunan aktivitas terjadi.
- 9njurkan tirah baring pada posisi miring kiri enurunkan tekanan vena cava inferior dan
superior sertameningkatkan sirkulasi
plasenta(janin) dan pertukaran oksigen.
5 Kolaborasi
9wasi pemeriksaan laboratorium (ct& b&
2)
:eduksi pada kadar b& ct atau volume sirkulasi
darah mengurangi persediaan oksigen untuk
jaringan ibu yang akan berdampak pada janin
yang dikandungnya
+ Kolaborasi
1erikan transfusi sel darah merah lengkap
sesuai indikasi. 9wasi adanya komplikasi
transfusi
eningkatkan jumlah mediator transport oksigen
ke sel8sel tubuh
Kolaborasi
1erikan terapi oksigen tambahan sesuai
indikasi
eningkatkan ketersediaan oksigen untuk
ambilan janin& sehingga kapasitas oksigen untuk
janin meningkat
@ 3 :isiko cedera pada janin berhubungan dengan penurunan perfusi
plasenta
8/16/2019 Huget CA Serviks
17/20
0ujuan 2etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... @ - jam& diharapkan
risiko cedera terhadap janin dapat dicegah sehingga tidak menjadi aktual
Kriteria asil $. 0idak terjadi cedera pada janin
. Cilai profil biofisik janin normal sesuai dengan usia kehamilan
3. %% berada dalam batas normal L $" 8 $," @ / menit
-. 7erakan janin aktif seperti biasanya
3. 1ayi lahir tanpa gangguan
NO INTERVEN#I RA#IONALI#A#I
$ 'erhatikan kondisi ibu yang berdampak
pada sirkulasi janin
Iaktor yang mempengaruhi atau menurunkan
sirkulasi / oksigenasi ibu mempunyai dampak yang
sama pada kadar oksigen janin melalui plasenta.
%anin yang tidak mendapatkan cukup oksigen
untuk kebutuhan metabolismenya& akan
mengalihkan menjadi metabolisme anaerob yang
menghasilkan asam laktat yang dapat
menimbulkan kondisi asidosis
9wasi dan pantau %% dan keaktifan
gerakan janin
0erjadinya hipoksia pada ibu dapat mengakibatkan
kelainan 22' janin. Krisis berulang dapat
meningkatkan prevalensi ibu dan janin pada
peningkatan mortalitas dan laju morbiditas.
'engkajian yang cermat dan konsisten pada janin
dapat mengidentifikasi perubahan status janin
secara dini sehingga dapat segera menentukan
intervensi yang tepat untuk dilakukan.
3 iskusikan efek negatif yang potensial
terjadi akibat kelainan genetik
:etardasi pertumbuhan intrauterus/ pascanatal&
malformasi dan retardasi mental dapat terjadi.
- Kolaborasi
=akukan screening& pemeriksaan
ultrasonografi (B27) sesuai indikasi
6dentifikasi dan evaluasipertumbuhan janin
@ - Cyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker
serviks
0ujuan 2etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... @ - jam& diharapkan
nyeri pasien berkurang atau terkontrol
8/16/2019 Huget CA Serviks
18/20
Kriteria hasil $. 'asien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun
. 'asien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh / efek
samping minimal
3. 00* pasien dalam batas normal& meliputi
Cadi normal (L +" 8 $"" @ / menit)
'ernapasan normal ( L $+ 8 - @ / menit)
0ekanan darah normal ( L $"" 8 $-" mmg / +" 8 !" mmg)
2uhu normal (3+&5o; 8 3&5o;)
-. 4kspresi wajah pasien tidak meringis
5. 'asien tampak tenang (tidak gelisah)
+. 'asien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk
mengontrol nyeri
NO INTERVEN#I RA#IONALI#A#I
$ =akukan pengkajian nyeri secara
komprehensif Mcatat keluhan&
lokasinyeri& frekuensi& durasi& dan
intensitas (skala "8$") dan tindakan
penghilangan nyeri yang dilakukanN
embantu membedakan penyebab nyeri dan
memberikan informasi tentang kemajuan atau
perbaikan penyakit& terjadinya komplikasi dan
keefektifan intervensi.
'antau tanda 8 tanda vital 'eningkatan nyeri akan mempengaruhi perubahan
pada tanda 8 tanda vital
3 orong penggunaan keterampilan
manajemen nyeri seperti teknik
relaksasi dan teknik distraksi&
misalnya dengan mendengarkan
musik& membaca buku& dan sentuhanterapeutik.
emungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara
aktif untuk mengontrol rasa nyeri yang dialami&
serta dapatmeningkatkan koping pasien
- 1erikan posisi yang nyaman sesuai
kebutuhan pasien
emberikan rasa nyaman pada pasien&
meningkatkan relaksasi& dan membantu pasien
untuk memfokuskan kembali perhatiannya.
5 orong pengungkapan perasaanpasien apat mengurangi ansietas dan rasa takut&
sehingga mengurangi persepsi pasienakan
intensitas rasa sakit.
+ 4valuasi upaya penghilangan nyeri /
kontrol pada pasien
0ujuan yang ingin dicapai melalui upaya kontrol
adalah kontrol nyeri yang maksimum dengan
8/16/2019 Huget CA Serviks
19/20
pengaruh / efek samping yang minimum pada
pasien.
0ingkatkan tirah baring& bantulah
kebutuhan perawatan diri yang penting
enurunkan gerakan yang dapat meningkatkan
nyeri
, Kolaborasi pemberian analgetik sesuai
indikasi
Cyeri adalah komplikasi tersering dari kanker&
meskipun respon individual terhadap nyeri
berbeda8beda. 'emberian analgetik dapat
mengurangi nyeri yang dialami pasien
! Kolaborasi untuk pengembangan rencana
manajemen nyeri dengan pasien&
keluarga& dan tim kesehatan yang terlibat
:encana manajemen nyeri yang terorganisasi
dapat mengembangkan kesempatan pada pasien
untuk mengontrol nyeri yang dialami. 0erutama
dengan nyeri kronis& pasien dan orang terdekat
harus aktif menjadi partisipan dalam manajemen
nyeri di rumah.
$" Kolaborasi untuk pelaksanaan prosedur
tambahan& misalnya pemblokan pada
saraf
ungkin diperlukan untuk mengontrol nyeri berat
(kronis) yang tidak berespon pada tindakan lain
DA(TAR PU#TA'A
Oiknjosastro& anifa. ""5. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. %akarta Payasan 1ina 'ustaka
2arwono 'rawirohardjo.
Oiknjosastro& anifa. ""5. Ilmu Kebidanan, Edisi Kedua. %akarta Payasan 1ina 'ustaka
2arwono 'rawirohardjo.
amilton& 'ersis. $!!5. Dasar - Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6 . %akarta 47;
1runner and 2uddarth. $!!+. Buu !jar Keperawatan Medial Beda", Volume #. %akarta 47;
2antosa& 1udi. ""5. Panduan Diagnosa Keperawatan $!$D!. %akarta 'rima edika
oengoes& arylynn& dkk. $!!!. %en&ana !su"an Keperawatan Edisi #. %akarta 47;
'rice& 2ylvia. "". Pato'isiologi Konsep Klinis Proses - Proses Pen(ait, Edisi 6, Volume ) .
%akarta 47;
7uyton and all. ""5. Buu !jar *isiologi Kedoteran, Edisi ++. %akarta 47;
;orwin& 4liabeth. $!!+. Buu au Pato'isiologi . %akarta 47;
8/16/2019 Huget CA Serviks
20/20
ansjoer& 9rif dkk. $!!!. Kapita eleta Kedoteran, ilid +. %akarta edia 9usculapius
:obbins. $!!!. Dasar Patologi Pen(ait Edisi ./ %akarta 47;
2jaifoellah Coer. $!!+. Buu !jar Ilmu Pen(ait Dalam ilid )/ %akarta IKB6