109
Hukum Acara Tata Usaha Negara O9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun 1986, harus dihitung sejak Penggugat mengetahui adanya keputusann yang merugikannya O9/O3O Pihak dalam Perkara. 9/O32 Pihak tergugat. Penyebutan turut Tergugat oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan turut Tergugat I/ Pembanding Intervensi II dan turut Tergugat IMembanding Intervensi III oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta adalah tidak tepat karena tidak memenuhi isi ketentuan pasal 83 Undang-undang No. 5 Tahun 1986 juncto penjelasan resmi dari pasal tersebut. Dari ketentuan pasal 83 beserta penjelasan resminya, tak dimunglinkan untak atas prakarsa Penggugat sendiri menarik seseorang atau badan hulum perdata menjadi Tergugat (vide pasal 1 ayat 6 Undang-undang No. 5 tahun 1986) baik sebagai turut Tergugat ataupun Tergugat Intervensi O9/16O Putusan. O9/169 Hubungan putusan dengan petitum Mahkamah Agung berpendapat, bahwa walaupun Penggugat-penggugat asal tidak mengajukan dalam petitum, MahLamahAgung dapat mempertimbanghan dan mengadili semua keputusan atau penetapan-penetapan yang bertentangan dengan tatanan yang ada Adalah tidak pada tempatnya bila hak menguji Hakim hanya pada objek sengheta yang telah dinjukan oleh para pihak, karena sering objek sengleta tersebut harus dinilai dan dipertimbanghan dalam kaitannya dengan bagian-bagian penetapan-penetapan atau keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak dipersengletakan antara kedua belah pihak (ultra pelita). Putusan Mahkamah Agung tgl. 21 Januari 1993 No. 5 K/TUN/1992. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG . memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara:

Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Hukum Acara Tata Usaha Negara

O9/O4O SuratPerkara.O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan.

JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun 1986, harus dihitung sejak Penggugat mengetahui adanya keputusann yang merugikannya

O9/O3O Pihak dalam Perkara. 9/O32 Pihak tergugat.

Penyebutan turut Tergugat oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan turut Tergugat I/ Pembanding Intervensi II dan turut Tergugat IMembanding Intervensi III oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta adalah tidak tepat karena tidak memenuhi isi ketentuan pasal 83 Undang-undang No. 5 Tahun 1986 juncto penjelasan resmi dari pasal tersebut.

Dari ketentuan pasal 83 beserta penjelasan resminya, tak dimunglinkan untak atas prakarsa Penggugat sendiri menarik seseorang atau badan hulum perdata menjadi Tergugat (vide pasal 1 ayat 6 Undang-undang No. 5 tahun 1986) baik sebagai turut Tergugat ataupun Tergugat Intervensi

O9/16O Putusan.O9/169 Hubungan putusan dengan petitum

Mahkamah Agung berpendapat, bahwa walaupun Penggugat-penggugat asal tidak mengajukan dalam petitum, MahLamahAgung dapat mempertimbanghan dan mengadili semua keputusan atau penetapan-penetapan yang bertentangan dengan tatanan yang ada

Adalah tidak pada tempatnya bila hak menguji Hakim hanya pada objek sengheta yang telah dinjukan oleh para pihak, karena sering objek sengleta tersebut harus dinilai dan dipertimbanghan dalam kaitannya dengan bagian-bagian penetapan-penetapan atau keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak dipersengletakan antara kedua belah pihak (ultra pelita).

Putusan Mahkamah Agung tgl. 21 Januari 1993 No. 5 K/TUN/1992.

DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AGUNG .

memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara:

1. Kepala BPN, berkedudukan di Jl. S No. 2 KB Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh GA, SH. Kepala Seksi Penyelesaian Perkara pada Sub. Direktorat Penyelesaian Hukum Berdasarkan surat kuasa tanggal 17 Pebruari 1992;

2. Gubernur Kepala Daerah tJ berkedudukan di Jl. MS No. 8-9 Jakarta. Pusat, dalam hal ini diwakili oleh S, SH Karyawan Biro Hukum DKI, Berdasarkan Surat Kuasa tanggal 14 Pebruari 1992;

3. PT dS) beralamat di JI. M No. 154 Medan;4. PT. SGM, beralamat: DB Blok A No. 45 JI. S No. 1-9 Jakarta

Page 2: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Pusat;dalam hal ini No. 3, 4 diwakili oleh Dj. A, SH. Pengacara berdasarkansuratkuasatanggal 14Pebruari 1992;Pemohon-pemohon Kasasi I, II dan III (untuk No. 3 dan 4) juga para Termohon Kasasi, dahulu Tergugat 1, II/Pembanding I, II, Turut Tergugat l/Turut Pembanding I dan Turut Tergugat II/TurutPembanding II.

m e l a w a n

1. Ny. D Binti A.

2. Ny. YR Binti ZAS,'keduanya bertempat tinggal di Jl. CND No. 18 RT. OO6 RW. O2Kelurahan G Kecamatan M Jakarta Pusat;

3. Moh. R Bin Moh. S, bertempat tinggal. di JI. NI No. 1O/15 Jakarta Timur.ketiga-tiganya diwakili oleh kuasanya DR, SH. Pengacara berdasarkan Surat Kuasa tanggal 16 Maret 1992, dan mengambil domisili di Kantor Kuasanya tersebut di Komplek P No. B-S JI. GS Jakarta Selatan.Termohon-termohon Kasasi, juga Pemohon Kasasi IV, dahulu Penggugat-penggugat Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon-termohon Kasasi/juga Pemohon Kasasi IV sebagai Penggugatpenggugat asli telah menggugat sekarang Pemohon-pemohon Kasasi I, II, III sebagai Tergugat-tergugat asli di muka persidangan PengadilanTata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas dalil-dalil: bahwa tanah sengketa seluas 7.1OO M2 terletak di persil di Jl. AS 4-81O-12-14 dan di JI. KS No. 48-5O Jakarta, semula adalah milik almarhum SS Bin MAB yang pada tanggal 30 Agustus 1966 telah diwariskan kepada Ny. F Binti A Bin SA dan Saudara-saudaranya; bahwa pada tanggal 2 Mei 1967 Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lahnya telah menjual tanah sengketa beserta semua bangunan dan tanaman di atasnya kepada ahnarhum ZAS, akan tetapi Ny. F binti A bin SA tersebut menjual lagi tanah tersebut kepada Kodam J;bahwa oleh karena itu ahnarhum ZAS menggugat Ny. F binti A bin SA beserta ahli warisnya ke muka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan dalam tingkat kasasi, putusan Mahl;amah Agung tanggal 15 Pebruari 1983 No. 1523 K,/Sip/1982 ZAS tersebut dhnenangkan dan dinyatakan berhak untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan surat perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Ny. F tersebut;bahwa sebagai pelaksanaan putusan Mahkamah Agung tersebut kedua belah pihak telah melakukan jual beli di hadapan Notaris Ny. HMW, SH.bahwa akan tetapi sebelum adanya putusan Mahkamah Agung tanggal 15 Pebruari 1983 No. 1523 K/Sip/1982, oleh Tergugat asli I (BPN) telah menerbitkan Surat Sertifikat Hak Guna Bangunan masing-masing No. 116/KS dan No. 138/KS;bahwa semua penerbitan surat-surat stertifikat tersebut beserta semua surat-surat keputusan yang menjadi dasar landasannya tennasuk Surat Keputusan Penghapusan Sertifikat Hak Milik No. 6O/G menurut hukum dalam tidak sah

Page 3: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

karena pada saat dibuat dan dikeluarkan, status tanah sengketa belum memperoleh putusan peradilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;bahwa Tergugat asli I atau Menteri Dalam Negeri pada waktu itu tidak berhak menghapuskan hak milik dari para ahli waris almarhum SS bin M bin AB atas tanah sengketa, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut, oleh karenanya keputusan penghapusan hak milik dan pemberian hak pakai kepada Kodam J sebagaimana tersebut dalarn Surat Keputusan No. 8 SK. 158/48/DA/1972 tanggal 4 April 1972 adalah tidak sah atau tidak mempunyai kekuatan hukum; bahwa karena sampai sekarang kepada Pen~gugat asli secara resmi tidak pernah ada pemberitahuan mengenai adanya peralihan hak tanah sengketa tersebut, menurut hukom haruslah dianggap pengajuan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap Tergugat asli I ini telah dilakukan dalam tenggang waktu yang dibenarkan menurut ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang No. S tahun 1986 Ps. 55; bahwa dalam hubungan dengan kedua Sertifikat Hak Guna Bangunan yang tidak sah tersebut, Tergugat asli II telah rnengeluarkan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) untuk tanah sengketa kepada PT. SGM yang kemudian diperpanjang dengan suratnya tanggapl 22 Nopember 199O No. 4662/1.711.5 tanpa mempertimbangkan permintaan Ketua Bakorstanas agar supaya Tergugat asli 1I mengadakan status quo terlebih dahulu atas tanah sengketa;bahwa penerbitan dan perpanjangan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah tersebut adalah tidak sah karena isi dari Surat Tergugat asli I kepada Tergugat asli II seperti tersebut dalam bukti P.5 sebagian besar tidak benar, dan lagi Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah dan perpanjangannya tersebut dikeluarkan setelah adanya putusan kasasi tanggal 28 Pebruari 1983 No. I S23/Sip/1982 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; bahwa tindakan Tergugat asli I dan II masing-masing harus dianggap sebagai tindakan yang melawan hukum dari Pejabat (onrechtsmatig overheidsdaad) yang merugikan Penggugat asli, setidak-tidaknya suatu tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau setidak-tidaknya sebagai suatu tindakan yang seharusaya tidak akan dilakukan apabila sebelumnya semua kepentingan-kepentingan yang bersangkutan turut dipertimbangkan seperti yang dirumuskan dalam Undangundang No. 5 tahun 1986 Ps. 53 (2) sub. a dan c; bahwa menurut hukum gugatan terhadap Tergugat asli II ini diajukan dalam tenggang waktu yang dibenarkan menurut ketentuan Undang-undang No. 5 tahun 1986 Ps. 55 oleh karena itu harus dapat diterima; bahwa Penggugat asli sangat berkepentingan sekali untuk mengajukan permohonan agar kepada turut Tergugat asli I dan Turut Tergugat asli II diperintah untuk turut melaksanakan putusan yang akan diberikan dalam perkara ini;bahwa untak mencegah timbulnya kesulitan dalam penyelesaian atau pelaksanaan putusan ini, Penggugat asli mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta melaksanakan sita revindicatoir atas tanah sengketa;bahwa Penggugat asli mengajukan permohonan provisional agar diperintahkan kepada Tergugat asli II untuk menunda terlebih dahulu atas pelaksanaan dari surat izin penunjukan Penggunaan tanah atau surat perpanjangannya selama pemeriksaan sedang berjalan dan atau sampai dengan adanya putusan akhir yang telah mempunyei kekuatan hukum yang tetap sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 5 tahun 1986 Ps. 67;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat asli menuntut kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta supaya memberi putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu sebagai berikut:

Page 4: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

A. Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.Agar berkenan memerintahkan untuk melakukan sitaan revindicator atas sebidang tanah seluas kira-kira 7.1OO M yang terletak di persil setempat dikenal dengan nama jalan HAS (dahulu bernama Jalan S) No. 4- 6-8-1O-12-14 dan persil KS No. 48-SO Jakarta Pusat, seperti yang diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G dengan surat ukur No. 69 tahun 1888, yang telah dike luarkan o l eh Kantor Pendaftaran Dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta;

B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, agar berkenan memberikan keputusan sebagai berikut:

I. Dalam Propisi:

Memerintahkan kepada Tergugat II agar menunda terlebih dahulu atas pelaksanaan dari Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 1990 (P-7) dan surat perpanjangan SIPPT-nya No. 46627/-1.711.S tanggal 22 Nopember 199O (P-8) yang telah dikeluarkan tersebut di atas, sampai dengan adanya keputusan akhir yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti (inkracht van gewijsde) dalam perkara ini;

II. Dalam Pokok Perkara:Primair:1. Menyatakan dan atau- menetapkan menurut hokum bahwa sitaan

revindicatoir tersebut di atas adalah sah dan berharga;

2. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukom bahwa Surat Keputusan dari Tergugat I atau dari Menteri Dalam Negeri R.I. pada waktu itu No. SK. I S8/HP/DA/I 972 tanggal 4 Agustus 1972 tersebut di atas adalah tidak sah dan atau mempunyai cacat hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya;

3. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa sertifikat Hak Guna Bangunan No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I tersebut di atas adalah tidak sah dan atau mempunyai cacat hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya;

4. Menyatakan dan atau, menetapkan menurut hukum bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS atas nama Turut Tergugat II tersebut di atas.adalah tidak sah dan atau mempunyai cacat hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya;

5. Menyatakan dan atau menetap,kan menurut hukum bahwa Sertifikat Hak Milik No. 6O/G dengan Surat Ukur No. 69 tahun 1888 terdaftar atas nama Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum Bapak SS bin M bin AB, yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah tersebut di atas adalah tetap sah menurut hukum;

6. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa tanah seluas kira-kira 7.1 OO M2 yang terletak di persil JI. H. AS (dahulu bernama JI. S) No. 4-6-8-1O-12-14 dan di persi; JI. KS No. 48-SO di Jakarta Pusat, seperti yang diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No. 60/G tersebut di atas adalah tetap milik yang sah dari Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum Bapak SS bin M bin AB tersebut di atas;

Page 5: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

7. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa jual beli tanah seluas kira-kira 7.1 OO M2 yang telah dilakukan di hadapan Notaris dalam kedudukannya sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) HMW, SH. dengn aktanya No. 4/G11 99O tanggal 19 April 1990 antara Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya tersebut di atas sebagai Pihak PenJual dengan Penggugat sebagai pihak pembeli, adalah sah menurut hukum;

8. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut di atas dari nama Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum Bapak S bin M bin AB menjadi nama dari Penggugat berdasarkan akte jual beli tanah No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O dari Notaris PPAT HMW, SH. tersebut di atas;

9. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk mentaati dan melaksanakan keputusan ini;

1O. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa surat dari Tergugat I kepada Tergugat II No. 630.1-1599 tanggal 7 April 199O tersebut di atas adalah tidak sah, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum;

11. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mencabut kembali suratnya kepada Tergugat II No. 63O.I-IS99 tanggal 7 April 199O tersebut di atas;

12. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O dan atau Surat Perpanjangan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II tersebut di atas, adalah tidak sah dan atau mempunyai cacat hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum;

13. Memerintahkan kepada Tergugat Il untuk mencabut kembali surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan Surat Perpanjangan SlPPT-nya No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkannya tersebut di atas;

14. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Keputusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun masih dalam pemeriksaan dalam tingkat perlawanan, bandh~g atau kasasi;

15. Menghukum para Tergugat untuk membayar, seluruh biaya dalam perkara ini;

Subsidiair:Memberikan keputusan-keputusan yang lain sesuai dengan keadilan yang benar (naar goede justitierechtsdoen); bahwa terhadap gugatan Penggugat asli tersebut, para Tergugat asli mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil:

Tergugat asli I:bahwa berdasarkan ketentuan pasal SS Undang-undang No. 5 Tahun 1986,

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, No. SK. 158/HP/DA/1972 tanggal 4

Page 6: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Agustus 1972 tidak dapat dikwalifisir sebagai perbuatan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang dipergunakan sebagai obyek gugatan Tata Usaha Negara.

Penggugat asli tidak mempunyai kwalitas untuk mengajukan gugatan, karena belum ada hubungan hukum dengan tanah obyck sengketa, karena dasar perolehannya hanyalah perikatan perjanjian.Akte Kuasa tanggal 2 Mei 1967 Nomor 61 yang secara yuridis merupakan hak perdata antara pihak-pihak sedangkan jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O obyeknya sudah tidak ada; bahwa Putusan Mahkamah Agung tanggal 15 Pebruari 1983 No. 1523 K/Sip/1982, sesuai dengan Fatwa Mahkamah Agung tanggal 27 Agustus 1987 No. 426/SOO/87/11/UM-TU/PDT yang menyatakan bahwa putusan bersifat deklaratoir sehingga tidak perlu ada eksekusi oleh Pengadilan Negeri; bahwa Surat Penggugat asli tertanggal 11 Pebruari 1991 kepada Tergugat asli I belum dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dengan menunjuk pada Pasal 3 ayat 3 Undang-undang No. S tahun 1986 karena belum melewati jangka waktu 4 bulan sebagaimana yang ditentukan dalam pasal terseout;

Tergugat asli II.bahwa gugatan Penggugat asli sudah kadaluwarsa yaitu telah melampaui waktu 9O hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat sebagaimana yang ditentukan dalam pasal SS Undang-undang No. 5 tahun 1986.Bahwa dalam perkara a quo yang menjadi obyek tuntutan Pengugat asli yang didaftarkan pada tanggal 19 Pebruari 1991 adalah:

a. Keputusan Tergugat asli I No. SK. IS8/HP/DA/1972 tanggal 14 Agustus 1972;b. Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS dan Hak Guna Bangunan No. 116/KS

atas nama Turut Tergugat asli I dan II yang dikeluarkan pada tanggal 14 September 1983;

c. Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O jo Surat Perpanjangan No. 4662/-1.711.S tanggal 22 Nopember 199O;

bahwa gugatan Penggugat asli bersifat obscuur libel sebab dalam petitum gugatan Penggugat asli telah mendalilkan dan menuntut pengesahan atas Sertifikat Hak Milik No. 6O/G jo Akte Jual Beli Pejabat Pembuat Akte Tanah No. 4/G 199O tanggal 19 April 199O (Vide bukti P.1 dan P.6) di samping permohonan pembatalan Surat-surat bukti P.S, P.7 dan P.8 sedangkan berdasarkan pasal 53 Undang-undang No. S tahun 1986 disyaratkan bahwa tuntutan Penggugat asli hanya berisi permohonan agar Keputusan Tata Usaha Negara dinyatakan batal atau tidak sah. Dengan demikian dalil Penggugat asli telah mencampur adukkan antara kewenanan dalam yurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara dengan Peradilan Umum oleh karena soal perrnohonan pengesahan dari perbuatan hukum adalah berada dalam yurisdiksi Peradilan Umum, sedangkan kewenangan yurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara hanya memeriksa dan mengadili Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara; bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 17 oktober 1991 No. OIO/ C/1991/P.TUN-Jkt, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

I. Dalam Propisi:

Menyatakan bahwa Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal, IO Mei 1991 No. OlO/P.TUN-Jkt/l991 tentang penundaan atas

Page 7: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

pelaksanaan SIPPT No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 1991 tetap mempunyai kekuatan hukum sampai putusan ini berkekuatan pasti;

II. Dalam Eksepsi

1. Menolak Eksepsi para Tergugat untuk seluruhnya;

III. Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;,

2. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Tergugat I atas nama Menteri Dalam Negeri Rl. pada waktu itu No. SK.158/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 adalall tidak sah dan mengandung cacat hukum, sehingga oleh karenanya batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya;

3. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya;

4. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS atas nama Tergugat II adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya;

5. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G dengan Surat Ukur No. 69 tahun 1888 terdaftar atas nama Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum SS Bin M Bin AB yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Tanah Jakarta adalah tetap sah menurut hukum;

6. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut di atas dari nama Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum SS Bin M Bin AB menjadi atas nama para Penggugat, berdasarkan Akte Jual Beli Tanah No. 4/Gambir 199O tanggal 19 April 199O dari NotaristPPAT HMW, SH.;

7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan taat pada pelaksanaan putusan ini;

8. Menyatakan bahwa SIPPT Nomor 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT Nomor 4662/.1.711.S tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II adalah tidak sah dan oleh karena itu harus dibatalkan;

9. Memerintahkan kepada Tergugat II untuk mencabut kembali SIPPT Nomor 1618/-1.711, tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT Nomor 4662/ .1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkan tersebut di atas;

1O. Menolak gugatan untuk selain dan selebihnya;

11. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan sebesar Rp. S4.OOO,- (lima puluh empat ribu rupiah);

Page 8: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat I, II dan Turut Tergugat I telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan putusan tanggal 27 Januari 1992 No. 13/B/1991/PT.TUN-JKT. yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

- Menerima permohonan banding dari Tergugat II Pembanding, Tergugat I/ Pembanding Intervensi I, Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi II dan Turut Tergugat Il/Pembanding Intervensi III, tersebut;

- Membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tanggal 17 oktober 1991 No. OIO/G/1991/P.TUN-JKT. yang dimohonkan banding tersebut;

Dan dengan mengadili sendiri:

1. Menyatakan Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 1O Mei 1991 No. O1O/P.TUNJKT tentang penundaan atas pelaksanaan SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O tetap mempunyai kekuatan hukum sampai keputusan ini mempunyai kekuatan pasti;

2. Menolak eksepsi Tergugat II/Perbanding dan para Tergugat/Pembanding Intervensi;

3. Mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk sebagian;4. Menetapkan, bahwa SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 4662/-1.711.5

adalah tidak sah dan harus dinyatakan batal;

5. Memerintahkan kepada Tergugat II/Pembanding untuk mencabut putusan tanggal 22 Nopember 199O No. 46621-1.711.5;

6. Menerima kepada Tergugat I/Pembanding Intervensi I sebagai Pejabat Tata Usaha Negara untuk tunduk dan mentaati putusan ini;

7. Menerima kepada turut Tergugat I / Pembanding Intervensi I dan Turut Tergugat II/Pembanding Intervensi II untuk tunduk dan mentaati putusan ini;

8. Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untok selain dan selebihnya; 9. Menetapkan bahwa biaya perkara di tingkat banding dibebankan kepada para

Tergugat/Pembanding yang diperhitungkan sebesar Rp. 68.OOO,- - (enam puluh delapan ribu rupiah);

bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada kedua belah pihak masing-masing pada tanggal 4 Pebruari 1992 kemudian terhadapnya oleh kedua belah pihak mash~g-masing dengan perantaraan koasanya khusus, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 14 Pebruari 1992 dan 2O Pebruari 1992 diajukan permohonan kasasi secara tertulis masing-masing pada tanggal IS Pebruari 1992 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. O3/1992/Kas OIO/G/1991/TN/PTUN-JKT No. 1992/Kas-O1O/1991 /PTUN-JKT, No. O5/1992/Kas-O1O/1991/PTUN.JKT, No. O6/1991/Kas-O1O/1991/PT.TN-JKT. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, permohonan mana kemudian disusul oleh memorimemori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut masing-masing pada tanggal 27 Pebruari 1992 dan 29 Pebruari 1992;

bahwa setelah itu oleh kedua belah pihak yang masing-masing pada tanggal 2O Pebruari 1992 dan 24 Maret 1992 telah diberitahukan tentang memori kasasi dari pihak lawannya diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta masingmasing pada tanggal 14 Maret 1992 dan 23 Maret 1992;

Page 9: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, baLwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I Kepala BPN dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena telah menyatakan Tergugat asal I menjadi Tergugat I/Pembanding Intervensi I, sebab pasal 83 W. No. 5 tahun 1986 hanya memberi kemungkinan kepada pihak (perorangan atau badan hokum perdata) yang di luar pihak yang berperkara, sehingga pihak yang dikabulkan sebagai pihak tersebut adalah intervement;

2. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum, karena telah memeriksa dan mengadili gugatan yang kadaluarsa.Bahwa menurut pasal 53 ayat 1 UU No. 5 tahun 1986 memberikan kesempatan kepada orang/badan hukum perdata yang namanya tidak tercantum dalam Surat Keputusan Tata Usaha Negara apabila kepentingannya merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara dalam waktu 9O hari sejak merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara.Bahwa Penggugat asal/Termohon Kasasi yang merasa kepentingannya dirugikan sejak saat mengajukan surat permohonan kepada BPN untuk dapat melakukan balik nama pada tanggal 16 Januari 1989, berarti selambat-lambatnya tanggal 16 April 1989 gugatan sudah diajukan.Bahwa berdasarkan pasal 53 ayat I maupun pasal S5 UU. No. 5 tahun 1986 secara yuridis gugatan ini bukan lagi merupakan kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara melainkan Kompetensi Pengadilan Umum, karena sudah kadaluarsa.

3. Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum, karena telah mengkaitkan SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 4662/-1.711.5 dengan kepemilikan dengan status tanah sengketa (SK. 158/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972), sebab SIPPT berfungsi sebagal sarana untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan di suatu lokasi tanah. Dan penerbitan SIPPT adalah merupakan wewenang diskresioner dari Gubernur Kepala Daerah II.Sedangkan Surat Tergugat asal I/Pemohon Kasasi tanggal 7 April 199O No. 63O. 1-1599 hanya berisfat informatif atas tanah sengketa.

4. Bahwa Judex Facti, telah salah menerapkan hukum, karena telah menilai keabsahan Akte Notaris ic. Jual Beli/Pelepasan Hak tanggal 3 Agustus 1968 masing-masing No. 4 dan 5 yang dibuat oleh W.S. Notaris di lakarta, dengan menyatakan bahwa akta-akta tersebut terdapat cacat hukum, sehingga tidak sah dan batal demi hukum.Sebaliknya Judex Facti telah memberikan penilaian hukum terhadap Akta Jual Beli tanggal 19 April 199O No. 4/Gambir/199O yang dibuat di hadapan Ny. HMW, SH. Notaris/ PPAT di Jakarta, dimana akte tersebut dinilai sah menurut hukum. Pada Akte Notaris bukanlah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara seperti yang dimaksud dalam pasal 1 ayat 3 UU. No. S tahun 1986, melainkan suatu perbnatan hukum dalarn ssuasana hukum perdata.Bahwa dengan demikian Judex Facti telah melampaui batas wewenangnya;

5. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena menguji pokok sengketa Tata Usaha Negara berupa SIPPT tersebut tidak secara yuridis. Seharusnya SIPPT sebagai pokok sengketa Tata Usaha Negara diuji secara yuridis yaitu dari sudut apakah HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS pada waktu dikeluarkan SIPPT sengketa sah atau tidak, cacat

Page 10: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

hukom atau tidak berdasarkan adanya putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukom yang tetap.Bahwa sampai dikeluarkannya SIPPT sengketa terr,yata tidak ada putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa kedua HGB tersebut cacat hukum.Bahwa dalam buku Indroharto SH, Usaha Memahami Undang-undang tentang Pengadilan Tata Usaha Negara halaman 296 dinyatakan: "Pengujian yang dilakukan Hakim adalah semata-mata dari segi hukum saja .... dan seterusnya." -.

6. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena dalam pertimbangan hukumnya mengenai pemanggilan saksi AK, SH. Notaris Jakarta, berpendapat bahwa pemanggilan tersebut kurang ada relevansinya, karena Notaris tersebut hanya mengeluarkan Akta Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak No. 61 tanggal 16 April 199O antara Ny. DA Cs. dan S selaku Direktur PT. B, dan Akta Jual Beli tersebut tidak terkait secara langsung dengan keluarnya SIPPT No. 4662/.1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O.Bahwa walaupun pengikatan jual beli dan pelepasan Hak No. 61 tanggal 19 April 199O tidak terkait secara langsung dengan keluamya SIPPT sengketa, akan tetapi ada kaitannya dengan Pertimbangan Hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tentang apakah kepentingan pihak.pihak yang terkait dalam perkara ini sudah dipertimbangkan dengan baik, dan untuk menentukan apakah. Penggugat asal masih termasuk pihak-pihak terkait dalam perkara ini karena disangkanya adanya akta tersebut oleh Penggugat asal.Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta seharusnya mempergunakan pasal 86 ayat 2 jo pasal 127 UU. No. S tahun 1986;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh pemohon kasasi II Gubernur Kepala Daerah IJ dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta/Judex Facti telah salah menerapkan pasal 55 UU. No. 5 tahun 1986, karena Penggugat asal sebagai pihak yang dirugikan atas keputusan Tata Usaha Negara mengenai SIPPT tanggal 7 Mei 199O No. 1618/.1.711. jo. SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 4662/-1.711.S dan penerbitan Sertifikat HGB No. 116/KS dan No. 13 8/KS tanggal 14 September 1983, dalam mengajukan gugatannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah melampaui waktu 9O hari dihitung sejak saat diketahuinya atau sejak diumumkannya keputusan-keputusan Tata Usaha Negara tersebut seperti yang ditentukan dalam pasal I jo pasal 55 UU. No. S tahun 1986. Penggugat asal I sudah mengetahui sejak dini putusan Tata Usaha Negara tersebut (sekitar tahun 1971) dengan melihat pada bukti pertimbangan hukum dalam putusan perkaraNo. 212/1971 G. tanggal 2O Januari 1972 Jo. No. I523 K/Sip/ 1982 (bukti P-3);

2. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam pertimbangan eksepsi yang menyatakan bahwa pengumuman yang menerbitkan Sertifikat Hak Pakai No. 2O tahun 1972 dilakukan sesudah ada gugatan, sehingga bertentangan. dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, adalah tidak dapat dan salah menerapkan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan, karena proses pengumuman adalah langkah lebih lanjut akibat dari pelepasan hak yang dilakukan F pada Kodam J atas Tanah Negara (ex Hak Milik No. 6O/G), sehingga pengumuman tersebut tidak ada relevansinya dengan gugatan perkara No. 212/1971 G. tanggal 2O Januari 1972 yang telah dihapus Mahkamah Agung tanggal 2O Januari 1971 No. 1523 IC/Sip/1982 dalam perkara antara F dengan ZAS tentang pengikatan untuk jual beli tanggal 2 Mei 1967.

Page 11: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa Pengumuman tidak indentik dengan pengalihan hak karena pengumuman dilakukan dalam rangka pemberian hak dengan tujuan agar masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap rencana pemberian hak. Dalam hal ini Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta lalai, karena dalam pertimbangannya tidak menyebut dengan lengkap indentitas Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, hal mana tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diwajibkan dalam pasal 1O9 jo pasal 53 ayat 2 UU. No. S tahun 1986;

3. BaLwa Judex Facti telah keliru, karena meneliti/memeriksa kebenaran baik formal maupun materiel yuridis dari Keputusan Tata Usaha Negara sebelum berlakunya W. No. 5 tahun 1986.

Bahwa dalih keterkaitan antara putusan Tata Usaha Negara yang lahir sebelum berlakunya UU. No. S tahun 1986 dan tidak memenuhi syarat pasal I butir 4 jo pasal S UU. No. S tahun 1986 tidak dapat dibenarkan menurut UU. No. 5 tahun 1986 jo PP. No. 7 tahun 1991, karena petitum gugatan Penggugat asal/Termohon Kasasi dapat diajukan dalam Peradilan Umum;

4. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah lalai memenuhi syarat yang diwajibkan dalam pasal 109 UU. No. 5 tahun 1986, karena:

- Tidak mempertimbangkan eksepsi selebinnya yang diajukanTergugat asal II/Pemohon Kasasi;

- Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 6 April 19S5 No. 247 K/Sip/1953 tidak relevan untuk Peradilan Tata Usaha Negara, dan tidak ada satupun ketentuan dalam UU. No. 5 tahun 1986 yang menyebutkan yurisprudensi di lingkungan Peradilan Umum dapat diterapkan dalam lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara;

- Amar putusannya tidak selaras dengan pertimbangan hukumnyasendiri;

5. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah memperlakukan surat UU. No. 5 tahun 1986 yaitu dengan mencari/memeriksa ada atau tidaknya pejanggaran pasal 53 W. No. 5 tahun 1986 dari Keputusan Tata Usaha Negara yang lahir sebelum UU. No. 5 tahun 1986 berlaku, sedangkan putusan-putusan Tata Usaha Negara tersebut tidak termasuk pengertian pasal I ayat 4 jo pasal 55 UU. No. 5 tahun 1986. Seharusnya petitum gugatan Penggugat asal yang me-masukkan putusan Tata Usaha Negara tersebut sebagai obyek gugatan harus ditolak.

Hal mana adalah konsekwen dengan pertimbangan hukum putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta sendiri yang menyatakan bahwa yang dijadikan obyek sengketa adalah Keputusan Tata Usaha Negara berupa SIPPT No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O, dalam putusan Tata Usaha Negara mana tidak ditemukan adanya penyimpangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat 2 UU. No. S tahun 1986;

6. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumoya telah lupa akan fungsinya dalam memberikan putusan sesuai dengan UU. No. 5 tahun 1986, karena telah mempertimbangkan alasan hak proseduril maupun materiil yuridis dari hubungan Perdata antara subyek hukum antara lain menilai keabsahan peralihan hak yang dibuat oleh Pejabat Umum yang tidak termasuk kewenangan Pejabat Tata Usaha Negara untuk menilai kebenaran materiil maupun proseduril. Sekiranya dijumpai cacat hukum dalam akte-akte yang dibuat Pejabat Umum yang melandasi lahirnya putusan-putusan Tata Usaha Negara seharusnya gugatan harus diajukan kepada Peradilan Umum.

Page 12: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Jabatan Notaris, Notaris selaku Pejabat Umum bertanggung jawab terhadap penilaian berwenang atau tidaknya subyek hukum melakukan tindakan hukum yang dimaksud dalam akte yang dibuatnya, dan di samping itu Notaris juga berfungsi sebagai penasehat dan mempunyai kewajiban hukum untuk memeriksa keabsahan dari data yang diajukan oleh pemohon pembuatan akte kepada instansi yang berwenang. Ketidak cermatan Pejabat Umum dalam melaksanakan tugasnya penilaiannya menjadi wewenang Peradilan Umum, karena i.c. Notaris ataupun PPAT tidak termasuk Pejabat Tata Usaha Negara sesuai dengan pasal I butir 2 jo butir I UU. No. 5 tahun 1986;

7. Bahwa putusan Judex Facti yang dalam amarnya menyatakan bahwa SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 4662/- 1.711.5 adalah tidak sah dan harus dibatalkan, adalah karena tidak mempertimbangkan dalil/bukti yang diajukan oleh Tergugat asal Il/Pemohon Kasasi, baik dalam jawabannya maupun dalam memori banding.

Bahwa dalam putusan Judex Facti tidak ditemui fakta penyimpangan yang merupakan bukti pelanggaran terhadap pasal 53 ayat (2) UU No. 5 tahun 1986, karena SIPPT telah diterbitkan sesuai kewenangan Tergugat asal II/Pemohon Kasasi dan sesuai prosedur ketentuan: Keputusan Gubernur No. Da. 11/3/11-/1972 tanggal 2 Pebruari 1972 tentang penyempurnaan prosedur Permohonan Izin Membebaskan dan Penunjukan Penggunaan Tanah dan Benda-benda yang ada di atasnya untuk kepentingan Dinas/Swasta di wilayah DKI Jakarta (bukti T-11-6);

Bahwa Judex Facti mengakui dasar dikeluarkannya SIIP tersebut adalah Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS yang kedua-duanya lahir tahun 1975, bahkan dalam putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta disebutkan bahwa sebelum SIPPT tersebut dikeluarkan, Tergugat asal II/Pemohon Kasasi telah terlebih dahulu memohon konfirmasi/penegasan dari Tergugat asal I/Pemohon Kasasi mengenai keabsahan dari Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS.

Dengan demikian tidak terbukti tindakan hukum Tergugat asal Il/Pemohon Kasasi melanggar larangan yang diatur dalam pasal 53 ayat (2) UU. No. 5 tahun 1986;

8. Bahwa Judex Facti dalam putusannya telah mempergunakan Surat Bakorstanas tanggal 19 Juni 1990 No. K/14O/Starns/VI/9O, tanggal 2O Agustus 199O No. Sprint/3O4/Starns/VIII/ 199O dan tanggal 24 Agustus 199O No. Sprint/Starns/VIII/199O (bukti P-16, 17, 18) sebagai alasan untuk menyatakan tidak sah/batalnya SIPPT No. 4662/.1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O, yang mana adalah bertentangan norma-norma publik maupun norma hukum perdata, karena:

- Dalam peraturan-peraturan yang mengatur terbitnya SIPPT antara lain Keputusan Gubernur Kepala Daerah II No. Da. 11/23/49/1972 tanggal 2O Nopember 1972 tidak memuat ketentuan harus ada dekomendasi atau surat lainnya dari Bakorstanas;

- Adalah hak setiap subyek hukum untuk dipenuhi permohonannya untuk memperoleh SIPPT apabila telah dipenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Page 13: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

- Penilaian cacat hukum dari data yang diajukan pemohon bukan kewenangan Tergugat asal II/Pemohon Kasasi untuk menilainya;

9. Bahwa dari pertimbangan hukum putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta halaman 21 dapat disimpulkan bahwa Akte Jual Beli No. 4 dan 5 tanggal 3 Agustus 1972 adalah tidak sah dan batal demi hukum, karena F tidak mempunyai alas hak yang benar.

Bahwa tidak berwenangnya F sebagai pihak yang mewakili ahli waris dalam akte No. 4 dan 5 tersebut adalah tanggung jawab Notaris selaku Pejabat Umum dan bukan tanggung jawab Tata Usaha Negara.

Bahwa menurut pasal 132O jo 1331 KUH Perdata perjanjlan tersebut tidak batal demi hukum, tetapi dapat dimintakan pembatalannya oleh ahli waris lainnya dari almarhum B ataupun I bukan dari Penggugat asal.

Bahwa acara pelepasan hak, legitime persona standi in judicio dari yang melepaskan hak atas tanahnya kepada Negara tidak tergantung ada atau tidaknya SertiEkat Hak Milik No. 6O G, karena tidak ada peraturan yang melarang, cukup dengan keterangan dari pihak instansi pertanahan yang berwenang sudah dapat melaksanakan pelepasan hak atas tanah, karena bagaimanapun Negara yang menerima pelepasan hak tersebut.

Bahwa Kodam J dalam Akte Jual Beli No. 4 dan 5 tersebut adalah selaku pihak pembeli/penerima pelepasan hak atas tanah atas tanah JI. KS No. 48, 5O tidak diperlukan izin Departemen Hankam atau Departemen Keuangan, kecuali jika sebagai pihak yang mengalihkan hak. Izin itu baru diperlukan pada tahun 1973 sesuai Surat Menteri Pertahanan dan Keamanan tanggal 29 Agustus 1973 No. SDEP/197O/VIII/ 1973;

10. Bahwa sesuai dengan pasal 1474 BW Kodam J bertanggung jawab terhadap keabsahan pengalihannya, oleh karena itu sekiranya benar Kodam J tidak mempunyai kewenangan dalam jual beli harusnya ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.

Bahwa menurut pertimbangan putusan Mahkamah Agung tanggaal 18 Pebruari 1982 No. 1523 K/Sip/1982 Kodam J dapat sebagai pihak dalam perkara, oleh karenanya di dalam diktum putusannya dinyatakan bahwa guga.tan intervensi Kodam J tidak dapat diterima;

11. Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum, karena telah menilai keabsahan akte jual beli No. 4/Gambir/199O berikut tambahannya.

Bahwa menurut hukum, akte jual beli tersebut tidak sah karena obyek wang dijual belikan adalah tanah JI. KS No. 48, 5O (bukan Sertifikat Hak Milik No. 6O) yang secara yuridis sudah tidak ada lagi hak milik No. 6O di atas tanah tersebut, sehingga tidak memenubi pasal 132O jo pasal 1338 KUP Perdata.

12. Bahwa Pemohon Kasasi tidak sependapat dengan pertimbangan hukum, Judex Facti dengan menjadikan SIPPT No. 4662-1.711.5 tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT No. 4662-1.711.S adalah satu-satunya pokok sengketa, karena jika pokok sengketa hanya SIPPT itu sebagai obyek perkara Tata Usaha Negara, maka sesuai pasal I UU. No. 5 tahun 1986 Judex Facti hanya cukup mempertimbangkan/menilai apakah putusan Pejabat Tata Usaha Negara

Page 14: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

tersebut sesuai peraturan yang menjadi dasar hukum terbitnya keputusan tersebut i.c. SK. Gubernur Kepala Daerah IJ Nomor Da. 11/5/11/1972 tanggal 2 Pebruari 1972 (bukti T.11-6) dalam kaitannya dengan ketentuan dalam pasal 53 ayat 2 jo pasal I dan pasal 55 UU. No. 5 tahun 1986.

Bahwa Judex Facti dalam menilai Keputusan Tergugat asal II/Pemohon Kasasi (mengenai SIPPT) berdasarkan penilaian ketidak-absahan akteakte Pejabat Umum, tanpa memperhati'kan bahwa Pejabat Tata Usaha Negara tidak mempunyai kewenangan untuk menguji kebenaran/keabsahan Akte Pejabat Umum atau Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara lainnya.

13. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta di dalam amar putusannya tidak mencantumkan penilaiannya terhadap putusan Tata Usaha Negara sebelumnya yang melandasi terbitnya SIPPT tersebut di atas, hal mana tidak sesuai dengan pasal 1O9 UU. No. 5 tahun 1986 dan dapat menimbulkan ketidakpastian dan salah penafsiran;

14. Bahwa oleh karena dalam putusan Judex Facti disebutkan bahwa Sertifikat HGB No. 116 dan No. 138 KS tidak termasuk yang dinyatakan batal oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, maka putusan Judex Facti yang menyatakan batal SlPPT Nomor 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O menjadi lebih tidak beralasan, karena pengeluaran SIPPT tersebut selain dikeluarkan berdasarkan ketentuan dalam Keputusan Gubernur No. Da. l 1/3/11/1972 tanggal 2 Pebruari 1972 juga dikaitkan dengan keabsahan pemilikan tanah oleh Turut Tergugat asal J, 11 yang dibuktikan dengan adanya HGB No. 138/KS dan No. 116/KS serta rekomendasi dari BPN tentang keabsahan HGB dimaksud;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi III PT. JS dan PT. SGM dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum, karena telah menambah pokok sengketa Tata lUsaha Negara, yaitu di samping SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 4662/.1.711.5 telah menguji dan menilai SuMt Keputusan Menteri Dalam Negeri Cq. Direktur Jenderal Agraria tanggal 4 Agustus 1972 No, SK. 1 58/HP/DA/ 1972. Hal mana bertentangan dengan penjelasan pasal 53 ayat I UU. No. S tahun 1986;

2. Bahwa putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta adalah bertentangan dengan pasal 55 UU. No. 5 tahun 1986 yang dengan tegas membatasi waktu untuk mengajukan gugatan terhadap Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, yaitu selambat-lambatnya 9O hari sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan tersebut;

3. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah memberlakukan surut UU. No. 5 tahun 1986 yang menegaskan bahwa Undang-undang tersebut mulai berlaku pada tanggal diundangkan pada tanggal 29 Desember 1986 dan penerapannya diatur dengan Peraturan Pemerintah selambat-lambatnya 5 tahun sejak Undang-undang ini diundangkan.

Bahwa dengan menambah pokok sengketa, maka Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta sudah melanggar semangat dan jiwa UU. No. 5 tahun 1986 dan apabila Pola Pikir dalam pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi tersebut diikuti, maka semua Putusan Tata Usaha Negara yang terbit sejak terbentuknya Republik Indonesia dapat diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara hanya dengan dalih untuk menelusuri;

Page 15: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

4. Bahwa oleh karena menurut pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta pokok sengketa hanyalah SIPPT No. 4662/1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O, maka yang diuji adalah kewenangan Gubernur Kepala Daerah IJ dalam menerbitkan SIPPT tersebut apakah telah memenuhi syarat-syarat formal sesuai dengan ketentuan dalam keputusan Gubernur Kepala Daerah IJ No. Da. l l /3/1972 tanggal 2 Pebruari 1972 pasal 19 (bukti T.11-26).

Bahwa temyata penerbitan SIPPT tersebut, telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan.

Bahwa tanal1 sengketa sudah dibebaskan terbukti adanya Sertifikat HGB No. 116/KS dan 138/KS yang sah dan tetap berlaku dan belum pernah ada putusan Pengadilan yang menyatakan HGB tersebut tidak berlaku lagi. Dan penguasaan tanah tersebut dalam keadaan kosong oleh Turut Tergugat asal I dan II/Pemohon Kasasi;

5. Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah menimbulkan ketidak pastian hukun1 dalam jual beli tanah, karena tanal1 yang sudah bersertifikat 20 tahun dan telah berkalikali pindah tangan, pembeli terakhir yang sudah bersertifikat masih dapat kehilangan tanahnya;

6. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara 3akarta telah salah menerapkan hukum, karena dalam pertimbangan hukumnya menyatakan "Bahwa dengan demikian Akte Jual Beli No. 4, 5 tanggal 3 Agustus 1968 dan No. 8 tanggal 8 Juni 1972 adalah tidak sah dan batal demi hukum (van rechtswege neitig)" dan: "Bahwa jual beli dengan akte jual beli No. 4/ Gambir/l 990 dan tambahan aktenya antara Ny. F binti A bin SA dan Ny. DAS Cs. sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Agung tersebut adalah sah menurut hukum". Sebab dengan pertimbangan yang demikian itu Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah menempatkan dirinya sebagai hakim Perdata dan mengadili tentang pemilikan hak atas tanah yang bukan menjadi wewenang Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara;

7. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena telah mengadili adanya cacat hukum suatu Akte Notaris, hal mana adalah melampaui wewenang. Mengadili adanya cacat hukum Akte Notaris adalah wewenang Pengadilan Umum Perdata;

8. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum yaitu telah melanggar pasal 53 ayat 2a, b dan c penjelasan yang dengan tegas menentukan bahwa dasar menguji itu secara limilatif. Akan tetapi anehnya sebagaimana tersebut dalam pertimbangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusannya halaman 23, pengujian didasarkan melalui penilaian terhadap Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara sebelumnya yang dinilai sendiri oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam pertimbangan hukumnya sendiri, yang bukan menjadi wewenangnya; sebagai tidak benar atau mempunyai cacat hukum sejak semula. Padahal belum ada putusian Pengadilan sebelumnya yang menyatakan demikian.

Bahwa seharusnya pengujian yang dilakukan Hakim Tata Usaha Negara adalah semata-mata dari segi hukum saja, yaitu saat dikeluarkannya SIPPT sengketa tersebut. Hal ini dapat dibaca dalam buku Indroharto Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara halaman 296;

Page 16: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

9. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa Tergugat asal I wajib memperhatikan kepentingan Penggugat asal untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G dari nama Ny. F menjadi atas nama Penggugat asal, karena menerapkan hukum demikian itu akan memberikan dampak yang negatif yang besar dalam masyarakat karena tidak ada perlindungan hukum bagi pembeli yang beritikad baik. Karena adanya masalah yang terjadi 2O tahun sebelumoya yang nota bene belum memperoleh putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan tetap untuk itu dapat saja dibatalkan Sertifikat HGB-nya;

1O. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum acara tentang pembuktian, karena telah menerima bukti-bukti tambahan No. P.20 sampai dengan P.47 sebagai lampiran kesimpulan Penggugat asal/Termohon Kasasi tanpa diteliti di persidangan apakah sesuai dengan aslinya;

11. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum, karena dalam pertimbangan hukum dalam putusannya menyatakan untuk pemanggilan Saksi AK, SH. Notaris Jakarta kurang ada relevansinya karena Notaris tersebut hanya mengeluarkan Akte Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak No. 61 tanggal 14 April l99O antara Ny. DAS Cs dan S selaku Direktur PT. BC. Dan Akte Jual Beli tersebut tidak terkait secara langsung dengan keluarnya SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini.

Bahwa berkaitan dengan pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tersebut dalam halaman 15 tentang apakah kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini sudah dipertimbangkan dengan baik, dan untuk menentukan apakah Penggugat asal/Termohon Kasasi masih termasuk pihak-pihak terkait dalam perkara ini, karena disangkalnya adanya Akte tersebut oleh Penggugat asal/Termohon Kasasi, maka kehadiran Notaris tersebut sangat menentukan.

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara seharusnya mempergunakan pasal 86 ayat (2) jo pasal 127 ayat (2) UU. No. 5 tahun 1986.

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi IV Ny. D binti A dan kawan-kawan dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

1. Bahwa Pemohon Kasasi berkeberatan terhadap pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang menyatakan:" namun demikian kedudukan hukum Tergugat I/Pembanding I, Turut Tergugat I/Turut Pembanding II dan Turut Tergugat II/Turut Pembanding II adalah tidak dapat karena tidak sesuai dengan pasal I butir 6, dan jo pasal 55 khusus bagi Tergugat I/Pembanding I …..".Bahwa Tergugat asal I/Pemohon Kasasi I telah menerbitkan 5 surat-surat keputusan yaitu:No. SK 158/BP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1992.- Hak Pakai No. 2O/KS;- Hak Guna Bangunan No. I O/KS;- Hak Guna Bangunan No. 116/ KS;- Hak Guna Bangunan No. 138/ KS;

Page 17: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Pihak-pihak yang secara langsung dituju oleh masing-masing Surat Keputusan tersebut antara lain Kodam J, Turut Tergugat asal I, II dapat mengajukan gugatan dalam waktu 9O hari sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan tersebut.Bahwa bagi pihak ketiga yang secara langsung tidak dituju oleh keputusan itu, tetapi secara nyata-nyata merasa kepentingannya dirugikan seperti halnya Pemohon Kasasi terhadap ke lima putusan itu tidak diatur dalam UU. No. 5 tahun 1986, tetapi terdapat petunjuk pelaksanaannya di dalam surat edaran No. 2 tahun 1991 tanggal 9 Juli 1991 dalam halaman 7 angka romawi V tenggang waktu (pasal 55) butir ke 3.Bahwa tenggang waktu sebagaimana dalam pasal 55 dihitung secara kasuistis sejak ia merasa kepentingannya dirugikan oleh keputusan Tata Usaha Negara dan mengetahui adanya keputusan tersebut.

Bahwa Pemohon Kasasi sebagai pihak ketiga dalam penerbitan kedua Sertifikat HGB dan kedua SIPPT a quo atas nama para Turut Tergugat asal, baru mengetahui pada waktu Penggugat asal/Pemohon Kasasi akan mengurus Surat Sertifikat, setidak-tidaknya pada waktu Penggugat asal mengirim surat kepada Tergugat asal I tertanggal 1 Pebruari 1991. Bahwa dalam hal ini Pengadilan Tinggi Tata, Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum, karena tidak mengkaitkan W. No. S tahun 1986 pasal SS dengan petunjuk pelaksanaannya seperti tersebut dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI. No. 2 tahun 1991 dalam menilai kedudukan hukum dari Penggugat asal/Pomohon Kasasi dalam hubungannya dengan kelima Surat-surat Keputusan dari Tergugat asal 1 tersebut di atas dan juga dalam menentukan tenggang waktunya.

Bahwa, setidak-tidaknya karena kedua HGB No. 116/KS dan No. 138/ KS yang telah diterbitkan oleh Tergugat asal I tersebut oleh Tergugat asal II juga telah dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam SIPPT dan surat perpanjangannya maka sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh UU. No. 5 tahun 1986 pasal 107 maka penarikan Tergugat asal I dalam perkara ini menurut hukum haruslah dapat diterima dan dibenarkan;

2. Bahwa Pemohon Kasasi berkeberatan terhadap pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta mengenai kedudukan Turut Tergugat I, II karena pada umumnya dalam setiap persengketaan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dengan masalah tanah akan selalu ada pihak ketiga yang terkait seperti halnya dalam perkara ini ialah para Turut Tergugat asal I, 11 dan agar perkara sengketa ini dapat diselesaikan dengan tuntas maka menurut hukum konstruksi yuridis yang berupa Turut Tergugat dalam acara Peradilan Tata Usaha Negara harus dapat diterima, lebih-lebih di dalam UU No. S tahun 1986, mengenai penarikan pihak ketiga sebagai Turut Tergugat sama sekali tidak dilarang;

3. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena dalam pertimbangan hukum putusannya telah menyatakan bahwa berdasarkan pasal 83 Tergugat I/Pembanding I menjadi Tergugat I/Pembanding Intervensi I, Turut Tergugat I/Turut Pembanding I menjadi Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi IL dari Turut Tergugat Il/Turut Pembanding II menjadi Turut Tergugat II/Pembanding Intervensi III.

Bahwa ditinjau dari sistematika perundang-undangan maka penarikan pihak ketiga sebagai "intervenient" berdasarkan pasal 83 tersebut hanyalah dapat dilakukan dalam pemeriksaan tingkat pertama dan bukan dalam pemeriksaan tingkat banding. Hal mana dapat dilihat dari letak pasal 83 tersebut dalam UU.

Page 18: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

No. 5 tahun 1986 ialah di bagian kedua yang berjudul "Temeriksaan di Tingkat Pertama", dan tidak termasuk dalam bagian kedelapan yang berjudul "Pemeriksaan di Tingkat Banding". Dengan demikian Peradilan Tingkat Banding dalam perkara ini tidak berwenang untuk merobah kedudukan hukum dari Tergugat I/Pembanding I menjadi lergugat I/Pembanding Intervensi 1, dan para Turut Tergugat I, II/Turut Pembanding I, II menjadi Pembanding Intervensi II, III; Bahwa dalam putusan banding tersebut tidak jelas siapa yang mempunyai prakarsa atas masuknya Tergugat I/Pembanding I dan Para Turut Tergugat I-II/Turut Pembanding I-II sebagai h~tervenient, dan juga tidak terbukti akan adanya surat Permohonan intervensi dari yang bersangkutan, atau adanya Penetapan khusus dari Majelis Pengadilan Banding mengenai diterima atau tidaknya pihak ketiga sebagai intervenient dalam perkara ini;

4. Bahwa putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta bersifat mengambang dan tidak mempunyai titel eksekutorial tanpa disertai alasan-alasan hukum yang dapat dipertanggung jawabkan, karena faktafakta hukum yang dipertimbangkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama sebagai terbukti dan semua dicantumkan dalam diktum putusan, tetapi Pengadilan Tingkat Banding meskipun telah mempunyai pandangan yang sama dan telah membenarkan pertimbangan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut, yang dalam diktumnya hanya mencantumkan masalah pembatalan SIPPT, sedangkan masalah pembatalan kedua sertifikat tersebut hanyalah dituangkan dalam bagian pertimbangan hukumnya;

5. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta memuat pertimbangan hukum yang rancu dan ambivalent, dan oleh karenanya telah melakokan pelanggaran terhadap ketentuan hukum yang tersebut dalam UU. No. S tahun 1986, hal ini dapat dibuktikan:

bahwa dalam pertimbanpn hukum mengenai eksepsi Pengadilan Banding telah membenarkan pertimbangan hukum Hakim Pertama, tetapi putusan eksepsi Hakim Pertama tersebut dibatalkan oleh Hakim Banding;

bahwa Hakim Banding telah mempertimbangkan bahwa jual beli/pelepasan hak dari Ny. F Cs. kepada Kodam J seperti tersebut dalam akta-akta jual beli No. 4 dan 5 tanggal 3 Agustus 1968 dan No. 13 tanggal 8 Juni 1972 karena mempunyai cacat hukum kemudian dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum beserta turutannya termasuk HGB. No. 116/KS dan No. 138/KS atas nama Turut Tergugat I-II/Turut Pembanding I-II tersebut di atas.

Tetapi dalam amar putusannya tidak memasukkan mengenai pembatalannya kedua HGB tersebut;

bahwa Pengadilan Tingkat Banding dalam pertimbangan hukumnya menyatakan Penggugat/Terbanding adalah sebagai pihak yang telah dirugikan kepentingannya akibat perbuatan/tindakan dari Tergugat I/Pembanding I yang telah mengeluarkan keputusan-keputusan Tata Usaha Negara yang mengandung cacat hukum, dan mewajibkan Penggugat/Terbanding untuk mengadakan balik nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G. Tetapi Hakim Tingkat Banding tidak menghubungkan lebih, lanjut dengan Petunjuk Pelaksaan dari UU. No. S tahun 1986 seperti yang tersebut dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI. No. 2 tahun 1991 di atas;

6. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusannya telah salah menerapkan hukum karena kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende

Page 19: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

gemotiveerd), karena dalam menilai kedudukan hukum dari Penggugat asal/Pemohon Kasasi terhadap kelima keputusankeputusan dari Tergugat asal I sama sekali tidak mengkaitkan UU. No. S tahun 1986 pasal SS dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI. No. 2 tahun 1991;

bahwa Hakim Banding telah menolak petitum gugatan No. 2, 3, 4, 5, 6 yang dikabulkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama, penolakan mana tanpa disertai alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbanghn sama sekali;

7. Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta telah salah menerapkan hukum karena telah mencampur adukkan antara wewenang (kompetensi) Pengadilan Tingkat Pertama dan kewenangan Pengadilan Tingkat Banding hal mana terbukti:

bahwa Pengadilan Tinggi tersebut telah mempertimbangkan alasan eksepsi yang baru diajukan oleh Tergugat asal II dalam pemeriksaan tingkat banding, yang sebelumnya tidak pernah diajukan dalam pemeriksaan tingkat pertama. Hal mana bertentangan dengan pasal 77 ayat 2 W. No. S tahun 1986;

Menimbang, bahwa pertama-tama hendaklah dipertimbangkan di sini apakah gugatan yang menjadi dasar perkara ini telah memenahi persyaratan formiel menurut Undang-undang untok dapat diterima ataukah harus dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa gugatan tersebut telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 19 Pebruari 1991;

bahwa dalam petitum 12 Penggugat-penggugat asal antara lain mohon agar Surat Perpanjangan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah No. 4662/-1.711.S tanggal 22 Nopember 199O dinyatakan batal;

bahwa dengan demikian gugatan ini telah memenubi syarat sebagaimana ditentukan dalam pasal 55 Undang-undang No. 5 tahun 1986 dan oleh karenanya gugatan Penggugat-penggugat asal haruslah dinyatakan secara formiel dapat diterima;

Menimbang, bahwa mengenai petitum-petitum lainnya yang berisikan permohonan untuk menyatakan batal atau tidak syah akan keputusankeputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat yang berhubungan dengan Surat Perpanjangan SIPPT tersebut harus pula dapat diterima, sebagai telah memenuhi syarat-syarat formiel, karena jangka waktu tersebut dalam pasal 55 itu harus dihitung sejak Penggugatpenggugat asal mengetahui adanya keputusan-keputusan yang merugikan mereka, yang Penggugat-penggugat asal dalilkan sebagai baru diketahui ketika mereka hendak mengurus Surat Sertifikat Tanah yang bersangkutan;

bahwa mengenai dalil Penggugat-penggugat asal ini akan dipertimbangkan lebih lanjut di bawah ini;

Menimbang, bahwa sekarang barulah dapat dipertimbangkan mengenai keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon-pemohon kasasi tersebut di atas;

Menimbang, mengenai keberatan Sub I dari Pemohon Kasasi I tentang legitima persona standi in judicio;

Page 20: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa Penggugat-penggugat asal mendalilkan bahwa mereka adalah ahli waris-ahli waris yang syah dari pemilik asal tanah in lite yakni ZAS bin MS yang oleh Putusan Mahkamah Agung Reg. No. 1S23 K/Sip/1982 tertanggal 28 Pebruari 1983 dinyatakan sebagai yang berhak untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan surat perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Ny. F binti A bin S, dalil mana tidak dibantah oleh Tergugat-tergugat asal dan dengan demikian harus diterima sebagai benar adanya;

Menimbang akan tetapi dengan adanya akta Notaris AK, SH. No. 61 tanggal 19 April 1990 tentang pengikatan jual beli dan pelepasan hak atas tanah hak milik No. 6O/G seluas 7.1 OO M2 dari Penggugat-penggupt asal Ny. DAS (DZ,AS atau D binti AK) Cs. kepada Sdr. S selaku Direktur PT. B di lakarta, timbul permasalahan apakah Penggugat-penggugat asal masih berhak untuk mengajukan gugatan yang menjadi dasar perkara ini;

Menimbang, bahwa oleh karena pengikatan jual beli dan pelepasan hak atas tanah tersebut hanya dilakukan di hadapan/oleh Notaris yang bukan PPATj maka akta tersebut harus dinyatakan batal, karena Notaris tidak berwenang melakukan pemindahan hak, atas tanah;

Menimbang, bahwa dengan demikian Penggugat-penggugat asal masih berhak untuk mengajukan gugatan ini, karena dengan adanya akta Notaris tersebut hak mereka atas tanah sengketa belum beralih kepada PT. B;

Menimbang, bahwa dalam gugatan tersebut yang dijadikan sebagai Tergugat-tergugat adalah Kepala BPN sebagai Tergugat I, Gubemur Kepala Daerah IJ sebagai Tergugat II, PT. JS sebagai Turut Tergugat I dan PT. SGM sebagai Turut Tergugat II;

Menimbang bahwa penyebutan Tergugat I dan Tergugat II adalah syah menurut Undang-undang, sedangkan penyebutan T.urut Tergugat oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusannya No. O1O/G/1991/PTUN.Jkt tertanggal 17 oktober 1991 dan Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi II dan Turut Tergugat lI/Pembanding Intervensi III oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusannya tertanggal 27 Januari 1992 No. 13/B/I 991/PT.TUN.Jkt adalah tidak tepat karena tidak memenuhi isi ketentuan pasal 83 Undang-undang No. 5 tahun 1986 juncto penjelasan resmi dari pasal tersebut;

bahwa dalam ketentuan Undang-undang tersebut dimungkinkan pihak ketiga, baik perorangan maupun badan hukum perdata dapat ikut serta atau diikutsertakan sebagai Penggugat atau Tergugat intervensi apabila pihak ketiga tersebut "dengan kemauan sendiri ingin mempertahankan atau membela hak dan kepentingannya agar ia jangan dirugikan oleh putusan Pengadilan dalam sengketa yang sedang berjalan" atau atas permohonan Penggugat sendiri" agar pihak ketiga selama proses tersebut bergabung dengan dirinya untuk memperkuat posisi hukum dalam sengketanya" dalam hal mana pihak ketiga tersebut adalah sebagai Penggugat intervensi;

bahwa dari ketentuan pasal 83 beserta penjelasan resminya tersebut tak dimungkinkan untuk atas prakarsa penggugat sendiri menarik seseorang atau badan hukum perdata menjadi Tergugat (vide pasal I ayat 6 Undang-undang No. 5 tahun 1986) baik sebagai turut tergugat ataupun tergugat intervensi;

Page 21: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ini maka gugatan, penggugat-penggugat asal terhadap PT. JS maupun PT. SGM haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa oleh karenanya putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta in casu haruslah dibatalkan, karena telah salah menerapkan hukum dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di bawah ini;

Menimbang, bahwa dengan demikian keberatan-keberatan kasasi lainnya tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut lagi;

Menimbang mengenai pokok perkara;

Menimbang, bahwa untuk menyimpulkan apakah Surat Perpanjangan SIPPT tersebut dalam petitum 12 itu dapat dinyatakan batal atau tidak syah, maka Majelis Mahkamah Agung akan menelusuri keputusan-keputusan Tergugat-tergugat asal sebelumnya atau yang mendahuluinya;

Menimbang, bahwa Majelis in casu bertitik tolak pada putusan Mahkamah Agung Reg. 1S23 K/Sip/1982 tanggal 28 Pebruari 1983 tersebut di atas;

Menimbang, bahwa dalam putusan tersebut dinyatakan baik ZAS maupun Ny. F binti A bin S dan/atau para ahli warisnya terikat pada perjanjian jual beli tanggal 2 Mei 1967 yang dibuat oleh Notaris AY dengan Akte No. 6 tanggal 2 Mei 1967 dan No. 26 tanggal 16 Pebruari 1968 dan oleh karenanya Sdr. ZAS berhak meminta pelaksanaannya;

bahwa oleh karenanya segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan oleh Pejabat atau Badan Tata Usaha Negara mengenai tanah in lite sejak tanggal 2 Mei 1967 hingga adanya putusan Mahkamah Agung tersebut di atas tertanggal 28 Pebruari 1983 haruslah dinilai sebagai tidak mengikat atau tidak mempunyai kekuatan hukum;

Menimbang, bahwa dari surat bukti P.l merah ternyata bahwa tanah sengketa semula adalah milik SS bin M bin AB yang karena warisan jatuh menjadi milik bersama para ahli waris, yakni F binti A bin SA Cs;

bahwa pada tanggal 2 Mei 1967 F binti A bin SA Cs. tersebut telah mengadakan persetujuan jual beli tanah in lite dengan ZAS (surat bukti P-2 merah);

bahwa akan tetapi pada tanggal 3 Agustus 1968 Ny. F binti A bin SA Cs. tersebut telah "menjual/melepaskan haknya" kepada Kodam J (surat bukti P- 19 merah);

Menimbang, bahwa dengan demikian terbuktilah sudah bahwa "jual beli/pelepasan hak" atas tanah sengketa tersebut oleh Ny. F binti A bin SA Cs. kepada Kodam J adalah perbuatan melawan hukum, setidak-tidakuya dari pihak Ny. F binti A bin SA Cs., karena dilakukan dengan itikad tidak baik, dan oleh karenanya tidak dapat dilindungi oleh hukum;

Menimbang, bahwa dengan demikian pula Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. SK. IS8/HP/DA/72 tertanggal 4 Agustus 1972 yang menyatakan dengan adanya pelepasan hak tersebut di atas maka tanah tersebut menjadi tanah yang dikuasai kembali oleh Negara dan memerintahkan untuk

Page 22: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

menghapus tanah hak milik tersebut dari buku daftar tanah, adalah suatu keputusan yang tidak berdasarkan hukum, karena sekiranya Menteri Dalam Negeri mengikut adanya pelepasan hak atau jual beli tanah tersebut dari Ny. F binti A bir. SA Cs. kepada Kodam ], maka tanah tersebut harus dicatat dalam buku daftar tanah sebagai milik Kodam J dan bukan menyatakan sebagai tanah yang langsung dikuasai oleh Negara untuk kemudian memberi Hak Pakai No. 2OtKS, kepada Kodam J;

Menimbang, bahwa pada tanggal S Desember 1972 Kodam J telah "melepaskan haknya" atas tanah itu dalam bentuk tukar menukar tanah (ruilslag) dengan PT. TB, yang oleh Menteri Dalam Negeri Cq. Dirjen Agraria kepada PT. TB tersebut diberi Sertifikat HGB. No. IOO/KS;

Bahwa HGB. No. IOO/KS itu kemudian dipecah menjadi dua yakni HGB. 116/KS seluas 3S8O M2 terakhir tercatat atas nama PT. IS dan HGB No. 138/KS seluas 327S M2 terakhir tercatat atas nama PT. SGM;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas nyatalah sudah bahwa Kodam J sudah tak berhak atas tanah tersebut, karena selain telah melakukan "pelepasan hak/jual beli" dengan Ny. F binti A bin SA Cs. secara itikad tidak baik, juga telah "melepaskan hak" atas tanah tersebut kepada PT. TB;

Menimbang, bahwa dengan demikian semua keputusan dan/atau ketetapan yang telah diambil oleh Pejabat atau Badan Tata Usaha Negara yang tidak sejalan dengan yang ditentukan dalam:

1. Surat persetujuan tanggal 2 Mei 1967 (surat bukti P.2 merah);2. Putusan Mahkamah Agung Reg. No. IS23 KJSip/1982 tertanggal 28 Pebruari

1983 (surat bukti P-3 merah) dan3. Akta jual beli No. 4/Gambir/ 199O yang dibuat oleh Notaris H. MW, SH. selaku

PPAT tertanggal 19 April 199O (surat bukti P-4 merah), sebagaimana tersebut pada amar di bawah ini adalah batal atau tidak syah adanya;

Menimbang, bahwa sekarang hendaklah dipertimbangkan apakah badan peradilan harus membatasi diri pada mempertimbangkan dan mengadili berdasarkan petitum yang diajukan oleh Penggugat-penggugat asal atau dapat pula mempertimbangkan dan mengadili tentang semua aspek yang berhubungan dengan putusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat tersebut;

Menimbang, bahwa Mahkamah Agung berpendapat bahwa walaupun pihak Penggugat-penggugat asal tidak mengajukannya dalarn petitum, Mahkamah Agung dapat mempertimbangkan dan mengadili semua keputusan atau penetapan-penetapan yang bertentangan dengan tatanan yang ada, yakni putusan Mahkamah Agung No. I523 K/Sip/1982 tersebut di muka;

bahwa adalah tidak dapat dibenarkan bila hukum membiarkan keputusan-keputusan dan/atau penetapan-penetapar. yang bertentangan dengan tatanan hukum yang ada tersebut berlanjut hanya berdasarkan pertimbangan karena pihak-pihak dalam perkara tidak mengajukan pertentangan yang ada tersebut di persidangan, lagi pula adalah tidak pada tempatnya bila hak menguji Hakim hanya dibatasi pada obyek sengketa yang telah diajukari oleh pihak-pihak, karena sering obyek sengketa tersebut harus dinilai dan dipertimbangkan dalam kaitannya dengan bagianbagian penetapan-penetapan atau keputusan-

Page 23: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak dipersengketakan antara kedua belah pihak (ultra petita);

Menimbang, bahwa oleh karenanya dan dengan memperhatikan pula akan petitum subsidiair dari gugatan Penggugat-penggugat asal kepada para Tergugat asal perlu diperintahkan untuk mencabut surat-surat yang telah mereka terbitkan sesudah tanggal diambilnya putusan Mahkamah Agung tersebut di atas yang bertentangan atau tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Agung tersebut;

Menimbang, bahwa mengenai petitum gugatan sub 2, 3 dan 4 haruslah dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak memenuhi persyaratan formal untuk dapat diputus dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa petitum 5, 6, 7 dan 8 pun harus dinyatakan tidak dapat diterima karena bukan merupakan wewenang Peradilan Tata Usaha Negara untuk memutusnya;

Menimbang, bahwa petitum sub 9 juga harus dinyatakan tidak dapat diterima karena sepcrti telah dipertimbangkan di muka, PT. JS dan PT. SGM tidak dapat dijadikan Turut Tergugat dalarn-perkara ini;

Menimbang, bahwa petitum sub 14 pun haruslah ditolak karena putusan dalam tingkat kasasi sudah dapat dilaksanakan dengan segera;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka Mahkamah Agung akan mengabulkan gugatan para Penggugat asal untuk sebagian saja, dengan menghukum Tergugat asal I dan Tergugat asal II sebagai pihak yang kalah untuk membayar biaya perkara yang terjadi pada semua tingkatan peradilan;

Memperhatikan pasal-pasal Undang-undang yang bersangkutan dan juga Undang-undang No. 14 tahun 197O, Undang-undang No. 14 tahun 198S dan Undang-undang No. 5 tahun 1986;

MENGADILI:

Mengabulkan permohonan, pemeriksaan dalam tingkat kasasi yang telah diajukan oleh Pemohon Kasasi I Kepala BPN, Pemohon Kasasi II Gubemur Kepala Daerah IJ, Pemohon Kasasi III PT. IS dan PT. SGM, Pemohon Kasasi IV Ny. D Binti A, Ny. YR Binti ZAS, Moh. R Bin MS tersebut;

Membatalkan Putusan Pengadilan Tunggi Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 27 Januari 1992 No. 13/B/1991/PT.TUN.JKT. juncto Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 17 oktober 1991 No. O l O/GI 1991/ PTUN-Jkt;

DAN MENGADILI SENDIRI:

Dalam Propisi:

Menyatakan Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 1O Mei 1991 No. OlO/G/PTUN.Jkt/l991 mempunyai kekuatan hukum;

Dalam Eksepsi:

Page 24: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menolak eksepsi para Tergugat untuk keseluruhannya;

Dalam Pokok Perkara:

Menyatakan gugatan para Penggugat terhadap PT. JS.dan PT. SGM tidak dapat diterima;

Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian saja;

1. Menyatakan tidak sah akta jual beli yang dibuat di hadapan Notaris/PPAT YP, SH. No. 2S/JB/ill/1983 tertanggal 21 Maret 1983Mengenai Tanah HGB No. 116/KS seluas 3S8O M2 antara MR dan PT. JS;

2. Menyatakan tidak sah akta jual beli yang dibnat di hadapan Notaris/PPAT YP, SH. No. 26/JB/111/1983 tertanggal 21 Maret 1983 mengenai tanah HGB No. 138/KS seluas 327S M antara PT. RSRJ Ltd, dengan PT. SGM;

3. Menyatakan tidak sah surat-surat izin yang dikeluarkan oleh Tergugat II pada tanggal 3 September 1983, masing-masing No. 64/JBIHGB/IV/ 1983 dan No. 6S/JB/HGBIP/IV/ 1983;

Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut kedua surat izin tersebut;

4. Menyatakan tidak sah Sertifikat HGB No. 138, Surat Ukur No. ISS tahun 1974, termasuk pencatatan peralihan hak lain-lain dan penghapusan (perobahan) atas nama PT. SGM tertanggal 14 September 1983 berdasarkan akta jual beli yang dibuat oleh Notaris YP9 SH. tanggal 21 Maret 1983 No. 26/JB/111/1983 juncto Surat Izin Tergugat II tanggal 3 September 1983 No. 65/JB/HGB/P/IV/1983;

Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut Sertifikat tersebut;

5. Menyatakan tidak sah Sertifikat HGB No. 116 Surat Ukur No. 154 tahun 1974 termasuk pencatatan peralihan hak lain-lain dan penghapusannya (perobahan) atas nama PT. JS tertanggal 14 September 1983 berdasarkan akta jual beli yang dibuat oleh Notaris YP, SH. tanggal 21 Maret 1983 juncto Surat Izin Tergugat II tanggal 3 September 1983 No. 64/ JB/HGB/P/IV/1983;

Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut Sertifikat tersebut;

6. Menyatakan tidak sah Surat Pj. Kepala Kantor Pertanahan JP tertanggal 1 Juni 1989 No. 61 /ll/PPT/1/1989;

Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut surat tersebut;

7. Menyatakan tidak sah surat Tergugat I kepada Tergugat II tertanggal 7 April 1990 No. 63O.1-1599 yang berisikan penegasan Tergugat I bahwa sebagai bukti yang sah atas tanah sengketa adalah Sertifikat HGB No. II 6/KS dan No. 13 8/KS;

Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut surat tersebut;

8. Menyatakan tidak sah surat Tergugat II kepada PT. SGM No. 1618/1.711 tertanggal 7 Mei 199O mengenai pemberian SIPPT kepada PT. tersebut untuk jangka waktu 6 bulan;

Page 25: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut surat pemberian SIPPT tersebut;

9. Menyatakan tidak sah Surat Tergugat II kepada PT. SGM tertanggal 22 Nopember 199O No. 4662/-1.71 I.S yang memperpanjang SIPPT dimaksud dengan 6 bulan lagi;

Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut surat perpanjangan SIPPT tersebut;

10. Menyatakan tidak sah surat Tergugat I kepada Ny. D Binti AA No. III/ III/S.P/P/1991 tertanggal I Maret 1991 mengenai hapusaya hak milik No. 6O/G dan pemberian hak pakai atas tanah tersebut kepada Kodam J; Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut surat tersebut;

11. Menyatakan tidak sah Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 4O4/I/ JP/91 dari Kantor Pertanahan JP; Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut surat tersebut;

12. Menyatakan tidak sah Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 4OS/I/JP/9 I dari Kantor Pertanahan Jakarta Pusat;

Memerintahkan Tergugat I untuk mencabut surat tersebut;

13. Menyatakan petitum sub 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 tidak dapat diterima;

14. Menolak gugatan Penggugat-penggugat selebihuya;

Menghukum Pemohon Kasasi I, II/Tergugat asal I, II.untuk membayar

semua biaya perkara baik yang jatuh dalam peradilan tingkat pertama, banding maupun tingkat kasasi, yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 2O.OOO,- (dua puluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 21 Januari 1993, dengan olden Bidara, SH. Ketua Muda Mahkamah Agung R.I. sebagai Ketua, Kohar Hari Sumarno, SH. dan TH. Ketut Suraputra, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Sabtu tanggal 6 Pebruari 1993 oleh Ketua tersebut dengan dihadiri oleh Kohar Hari Sumarno, SH. dan TH. Ketut Sumputra, SH. Hakim-Hakim Anggota dan M. Muchtar, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Dari putusan tersebut di atas dapat ditarik beberapa catatan:

1. Penggugat yang tidak menerima atau tidak mengetahui akan adanya keputusan Badan atau Pejabat TUN yang merugikan kepentingannya (pasal 53 UU No. 5 Tahun 1986) dan baru mengetahuinya kemudian setelah jangka waktu tersebut dalam pasal SS telah dilampaui, masih dapat mengajukan gugatan di Pengadilan TUN dalam waktu 9O hari, terhitung sejak Penggugat mengetahui akan adanya putusan yang merugikan kepentingannya tersebut.

2. UU No. 5 Tahun 1986 tidak mengenal istilah turut tergugat, tidak seperti lazimnya dalam praktek di Peradilan Umum, karena sudah tegas dalam pasal 1 sub 6 dinyatakan bahwa tergugat adalah Badan atau Pejabat TUN. Kemungkinan seseorang atau badan hukum perdata diikut sertakan dalam

Page 26: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

perkara hanyalah dengan cara yang disebut dalam pasal 83 beserta penjelasannya, yakni:

a. harus terjadi selama pemeriksaan berlangsung.

b. baik atas prakarsa pihak sendiri, maupun atas prakarsa Hakim, atau atas kemauan sendiri dari pihak ketiga. Bila diajukan oleh pihak ketiga yang ingin mempertahankan atau membela. hak dan kepentingannya, maka bila permohonan tersebut dikabulkan, pihak ketiga (perorangan atau badan hukum perdata) tersebut berkedudukan sebagai pihak yang mandiri dan disebut Penggugat intervensi. Bila masuknya pihak ketiga itu atas permintaan Penggugat untuk bergabung dengan Penggugat dan untok memperkuat posisi hukum Penggugat maka pihak ketiga tersebut disebut Penggugat II intervensi. Bila permintaan seperti itu berasal dari Tergugat, maka pihak ketiga itu ditarik dengan Tergugat n intervensi Bila penarikan pihak ketiga itu atas prakarsa Hakim karena dipandang perlu untuk dapat mempertahankan haknya, maka pihak ketiga itu dinamakan Tergugat II intervensi.

Dalam perkara ini penarikan PT. JS dan PT. SGM dilakukan bukan dalam proses pemeriksaan perkara yang sedang berjalan, akan tetapi diajukan sebelumnya, yakni dalam gugatan para Penggugat. oleh karena itu, dengan memperhatikan pasal l sub 6 dan pasal 83 serta penjelasannya, menurut hemat kami, sudah tepat bila gugatan Penggugat-penggugat terhadap kedua PT. tersebut dinyatakan tidak dapat diterima;

3. Dalam perkara ini Majelis Mahkamah Agung untuk pertama kalinya mengintrodusir akan lembaga hukum "ultra petita" ke dalam dunia Peradilan Tata Usaha Negara di tanah air kita. Sebagaimana kita maklum, dalam hukum acara Perdata, berdasarkan pasal 178 HIR yang sama bunyinya dengan pasal 189 RBg dilarang Hakim untuk memutus mengenai hal-hal yang tidak diminta untuk diputus atau memutus lebih dari yang diminta untuk diputus. Bila Hakim perdata melanggar isi ketentuan perundang-undangan ini, maka putusan tersebut dapat dibatalkan oleh Hakim Banding atau Hakim Kasasi, karena salah menerapkan hukum.

Hakim Peratun pun pada dasarnya tidak boleh memutus tentang hal-hal yang berada di luar batas permasalahan dan isi dari keputusan Badan atau Pejabat TUN yang digugat itu. Hakim Peratun hanya dapat memeriksa dan memutus tentang hal-hal yang langsung terkait dengan permasalahan pokok yang digugat, walaupun hal ini tidak dimohonkan untuk diputus oleh Penggugat. Yang menjadi dasar pertimbangan adalah apakah keputusan Badan atau Pejabat TUN itu sejalan dengan tatanan hukum yang ada dan berlaku.

Bilamana keputusan badan atau Pejabat TUN itu telah.menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada, maka Hakim Peratun berkewajiban, mengambil putusan untuk membatalkan keputusan yang digugat itu, walaupun hal ini tidak dimohonkan untuk diputus oleh Penggugat sendiri.

Penyimpangan ini harus diluruskan oleh Hakim Peratun dan tidak hanya diserahkan kepada kehendak atau pertimbangan para pihak itu sendiri.

Hakim Peratun tidak boleh membiarkan penyimpangan itu bcrlangsung terus, hanya atas dasar pertimbangan bahwa para pihak dalam perkara tidak

Page 27: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

mengajukannya untuk dipertimbangkan dan diputus oleh hakim Peratun. Lagipula adalah tidak patut untuk membatasi kewenangan Hakim Peratun melakukan hak uji (toctsing) hanya terhadap hal-hal yang diajukan dan dirumuskan oleh pihak-pihak, karena permasalahannya scring harus pula dipcrtimbangkan dalam hubungannya dengan keputusan yang digugat, akan tetapi tidak diajukan olch pihak-pillak untuk diputus oleh Hakim Peratun. (Bila kita hendak mendalami lebih lanjut akan lembaga hukum "ultra petita" ini, kami persilahkan mempelajarinya sebagai bahan perbandingan dalmn buku yang berjudul "Hoofdlijnen van hct Ncderlands administraticf Procesrecht" karangan prof. Mr. J.B.J.M. Ten Berge dan Prof. Mr. A.Q.C. Tak., cetakan W.E.J. Tjeenk Willink, Zwolle, tahun 1987). Sebagai konsekwensi "dari penerapan lembaga hukum "ultra petits" ini - yakni penambahan terhadap objek sengketa yang diajukan oleh para pihak dapat pula menjurus kepada "refonnatio in peius", yakni Hakim Peratun justru memberi putusan yang merugikan atau mengurangi kedudukan atau kepentingan hukum Penggugat, dalam arti dengan putusan Hakim Peratun Penggugat akan dibawa kepada situasi yang lebih merugikan baginya daripada keadaan sebelum ia mengajukan gugatan inlite. (Lihat kuliah Prof. Mr. B.W.N. de Waard di utrecht pada tanggal 2 Nopember 1989).

Jadi kembali kepada, putusan tersebut di muka, yang dijadikan patokan bagi Majelis Mahkamah Agung adalah putusan Mahkarnah Agung Reg, No. IS23 K/Sip/1982 tanggal 28 Pebruari 1983. Dalam putusan ini dinyatakan bahwa baik ZAS maupun Ny. F binti A bin S dan/ataupun para ahliwarisnya berhak-meminta pelaksanaan perjanjian jual beli tanggal 2 Mei 1967 yang dibuat oleh Notaris AY dengan akte No. 6 tanggal 2 Mei 1967 dan No. 26 tanggal 16 Pebruari 1968. Ini adalah tatanan hukum yang ada. oleh karenanya segala keputusan dan/atau ketetapan yang me-nyimpang atau tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Agung tersebut harus dinyatakan tidak sah adanya. Adalah tugas/wewenang Majelis untuk meluruskannya kembali. Demikian maka Majelis rnengambil putusan sebagaimana tersebut pada amar di atas.

Ada tanggapan bahwa amar putusan sebagaimana tersebut di atas mengandung hal yang kontroversial, khususnya amar ke I dan ke 2, karena Notaris/PPAT YP, SH. tidak ikut digugat dalam perkara ini atau tidak dijadikan sebagai Tergugat III atau Tergugat lII intervensi agar ia dapat diperintahkan untuk mencabut kembali akan kedua akte jual beli tersebut. Majelis in casu dengan pertimbangan bahwa bila kedua akte tersebut dibiarkan berlaku terus, maka usaha meluruskan amar putusan Mahkamah Agung Reg, No. 1523 K/Sip/1982 akan tidak tuntas karena Majelis membiarkan ketimpangan h~i berlanjut terus.

Justru bila tak dinyatakan tidak sah, maka akan terjadi kontroversi dalam putusan Mahkamah Agung tersebut di atas. Lagi pula lembaga hukum "ultra petita" tidak mensyaratkan bahwa disamping Tergugat/Tergugat-tergugat yang ada harus ada Tergugat/Tergugat intervensi untuk dapat menyatakan suatu keputusan Badan atau Pejabat TUN karena Notaris/PPAT adalah juga Pejabat TUN - sebagai tidak sah yang pokok adalah apakah Keputusan Pejabat TUN tersebut masih dalam jangkauan wewenang Hakim Peratun untuk menilainya dan bila Hakim Peratun berkesimpulan bahwa keputusan/ketetapan Pejabat atau Badan TUN itu tidak sejalan dengan tatanan hukum (rechtsorde) yang ada, maka Hakim Peratun harus menyatakan keputusan/penetapan itu sebagai tidak sah, tanpa mempermasalahkan apakah Badan atau Pejabat TUN yang bersangkutan diikutsertakan dalam gugatan tersebut, disamping Tergugat-tergugat yang ada.

Page 28: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tgl. 27-1-1992 No. 13/B/1991/PT.TUN. JKT.

DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA yang memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara;

I. Kepala BPN, berkedudukan di Jalan S No. 2 KB, Jakarta Selatan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:1. SS, SH, pekerjaan/jabatan Direktur Pengadaan Tanah Instansi

Pemerintah, pada Deputi Bidang Hak-hak Atas Tanah, BPN;2. GA, SH, pekerjaan/jabatan Kepala Seksi Penyelesaian Perkara, pada

Sub Direktorat Penyelesaian Sengketa Hukum, Direktorat Pengurusan Hak-hak Atas Tanah, Deputi Bidang Atas Tanah, BPN;

3. S, SH, pekerjaan/jabatan Kepala Seksi Penyelesaian Perkara, pada Sub Direktorat Penyelesaian Sengketa Hukum, Direktorat Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah, Deputi Bidang Hak-hak Atas Tanah, BPN;

4. IMG, SH, pekerjaan/jabatan Pj. Kepala Sub Direktorat Penyelesaian Sengketa Hukum, pada Direktorat Pengurusan Hak-hak atas Tanah, Deputi Bidang Hak-hak Atas Tanah, BPN;

kesemuanya beralamat pada Kantor BPN Jalan S No. 2, KB, Jakarta Selatan, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus dengan Hal Substitusi Nomor: SP/I7/V/91 tanggal 25 Mei 1991 dan Nomor: SP/43/X/91 tanggal 25 oktober 1991, dahulu Tergugat I sekarang Pembanding I:

II. Gubernur Kepala Daerah IJ, berkedudukan di Jalan Medan MS No. 8.9, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi kuasa khusus dengan hak substitusi kepada:1. Ny. H, SH,2. S.Z.A.L, SH,3. N, SH,4. R. DS,SH,kesemuanya sebagai pegawai Pemerintah Daerah IJ, Nomor: 5988/1991 tanggal 22 Oktober 1991, dahulu Tergugat II sekarang Pembanding II:

III. P.T. JS, berkantor di Jalan M No. 154 Medan, dalam hal ini diwakili oleh SR selaku Kuasa Director, memberikan kuasa khusus kepada kuasanya DJ. L. A, SH, Advokat den Pengacara, beralamat di Jalan I/2 Jakarta Timur, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 oktober 1991, dahulu Turut Tergugat I sekarang Turut Pembanding I;

IV. P.T SGAl berkantor di DB Blok A 44-451, Jalan S No. I sampai dengan 9, Jakarta Pusat, dalam hal ini diwakili oleh SR selaku Director, memberikan kuasa khusus kepada kuasanya DJ. L. A, SH, Advokat den Pengacara, beralamat di Jalan M Jakarta Timur. tanggal 24 oktober 1991, dahulu Turut Tergugat II sekarang Turut Pembanding II;

L a w a n

Page 29: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

I. Ny. D binti A, warganegara Indonesia bertempat tinggal di Jalan CND No. 18 RT. OO6 RW 02 Kelurahan G Kecamatan M, Jakarta Pusat;

II. Ny. YR binti ZAS, warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan CND No. 18 RT OO6 RW O2, Kelurahan G Kecamatan M, lakarta Pusat;

III. Moh. R bin Moh. S, warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan NI No. IO/I5, Jakarta Timur;dalam hal ini semuanya memberikan kuasa khusus kepada kuasanya DR, SH, Advokat den Pengacara, berkantor di Komplek P No. B-S, Jalan GS Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 Desember 1991 dahulu Penggugat sekarang Terbanding Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta bertanggal 19 Desember 1991 No.: 13/B/1991/PT.TLJN.JKT. tentang penunjukan Susunan Majelis yang memeriksa den mengadili perkara tersebut;

Telah membaca;

- Putusan Pendaftaran Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 17 oktober 1991 No. Ol O/G/PTUN-JKT/1991;

- Akta Permohonan banding dari kuasa:1. Tergugat I selaku Pembanding I tanggal 28 oktober 1991 No.: O26/Bd-

O1O/G/ 1991 /PTLJN-JKT;2. Tergugat II selaku Pembanding II tanggal 26 oktober 1991 No.:

O25/Bd/G/1991 /PTUN-JKT;

3. Turut Tergugat I den Turut Tergugat II, selaku Turut Pembanding I den II, tanggal 25 Oktober 1991 No.: O24/Bd-O1O/G/PTUNJKT/1991;

- Memori banding dari:

1. Tergugat I/Pembanding I tanggal 16 Desember 1991;2. Tergugat II/Pembanding II tanggal 16 Desember 1991;3. Turut Tergugat I den II/Turut Pembanding I den 11 tanggal 6 Desember

I 991, serta:

- Kontra memori banding dari Penggugat/Terbanding tanggal 2 Januari 1992;

- Berita acara pemeriksaan persiapan den persidangan serta surat-surat bukti dari kedua belah pihak;

Tentang Duduknya Perkara

Memperhatikan den menerima keadaan-keadaan mengenai duduknya perkara ini seperti tertera dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 17 oktober 1991 No. OIO/G/1991/PTUN-JKT dalam perkara antara kedua belah pihak tersebut di atas, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

I. DalamProvisi:

Menyatakan bahwa Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 1O Mei 1991 No.: OIO/ PTUN-JKT/l991 tentang penundaan atas pelaksanaan SIPPT No.: 4662/1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O tetap mempunyai kekuatan hukum sampai putusan ini berkekuatan past);

Page 30: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

II. Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi pare Tergugat untuk seluruhnya;

III. Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Tergugat I atas name Menteri Dalam Negeri R.I. pada waktu itu No.: SK. lS8/MP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 adalah tidak sah den mengandung cacat hukom, sehingga karenanya basal demi hukum dengan segala akibatnya;

3. Menyatakan bahwa sertifikat Hak Guna Bangunan No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan akibat hukomnya;

4. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS atas nama Turut Tergugat II adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya;

5. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik No. 60/G dengan Surat Ukur No. 69 Tahun 1988 terdaftar atas nama Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum SS bin M bin AB yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Tanah Jakarta adalah tetap sah menurut hukum;

6. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengadakan pembaiikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut di atas dari nama Ny F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum SS bin M bin; AB menjadi atas nama para Penggugat, berdasarkan Akte Jual Beli Tanah No. 4/G 199O tanggal. 19 April 199O dari Notaris/ PPAT HMW, SH.;

7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan turut pada pelaksanaan putusan ini;

8. Menyatakan bahwa SIPPT Nomor: 1618/-7,711 tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT Nomor: 4662/-1.71 1.5 tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II adalah tidak sah dan oleh karenanya harus dibatalkan;

9. Memerintahkan kepada Tergugat II untuk mencabut kembali SIPPT Nomor: 1618/- 1.711 tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT Nomor.: 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang telah dikeluarkannya tersebut di atas;

1O. Menolak gugatan untuk selain dan selebihnya;

11. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan sebesar Rp. 54.OOO,- (Lima puluh empat ribu rupiah);

Page 31: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa putusan tersebut diucapkan pada tanggat 17 oktober 1991 dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan dihadiri juga oleh kuasa-knasa Tergugat I dan Tergugat II serta Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, maka tenggang waktu untuk mengajukan permohonan banding adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal 17 oktober 1991 (pasal 123 UU No. S/1986);

Menimbang, bahwa permohonan banding diajukan oleh kuasa-kuasa masing-masing Tergugat I pada tanggal 26 oktober 1991, berdasarkan Surat Kuasa Khusus untuk banding tertanggal 15 Mei 1991 No. Sp/17/V/9I dan tertanggal 25 oktober 1991 No. Spl43191, dan Tergugat 11 pada tanggal 27 oktober 1991, berdasarkan Surat Kuasa Khusus untuk banding tertanggal 22 oktober 1991 No. 5988/1991, Turut Tergugat I pada tanggal 25 oktober 1991 berdasarkan Surat Kuasa Khusus untuk banding tertanggal 24 oktober 1991, serta Turut Tergugat ll pada tanggal 25 oktober 1991 berdasarkan Surat Kuasa Khusus untuk banding tertanggal 24 oktober 1991;

Menimbang, bahwa permohonan banding dan memori banding telah disampaikan kepada pihak lawan dengan sempurna, dan pihak Penggugat /Terbanding telah pula mengajukan kontra memori bandingnya tertanggal 2 Januari 1992;

Tentang Hukumnya:

Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan tersebut telah diajukan oleh Kuasa Pembanding I semula Tergugat 1, Kuasa Pembanding II semula Tergugat II, dan Kuasa Turut Pembanding I dan II, semula Turut Tergugat I dan II, adalah dalam tenggang wal;tu dan dengan cara serta telah memenubi syarat-syarat lain menurut Undang-undang, karena itu permohonan banding tersebut dapatlah diterima;

Menimbang. bahwa pemeriksaan perkara ini dalam tingkat banding, sebagaimana Majelis Hakim Agung R.l. tanggal 6 April 1955 No. 247.K/SIP/19S3, vang pada pokoknya mengemukakan: "Hakim banding tidak wajib meninjau satu persatu dalil-dalil yang termuat dalam suatu memori banding dan juga tidak berwajib meninjau satu persatu sega}a pertimbangan dari Hakim Pertama;

Menimbang, bahwa dalam rangka pemeriksaan perkara ini dalam tingkat banding, Majelis Hakim Pengadilan Tintgi telah memeriksa kembali perkara ini dari berkas perkaranya, yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Elerita Acara Sidang peradilan tingkat pertama, Surat-surat yang timbul di sidang, alat-alat bukti yang diajukan di sidang, salinan resmi putusan Hakim Pertama, risalah-risalah banding yang diajukan oleh kedua belah pihak yang berperkara, dan berpendapat sebagaimana dalam pertimbangan tersebut di bawah ini;

Menimbang, bahwa Tergugat I/Pembanding I, Turut Tergugat I/Turut Pembanding I dan Tergugat II/Turut Pembanding II mempunyai kepentingan dalam perkara ini, dan dalam peradilan tingkat pertama telah mengajukan tanggapan, sanggahan dan bukti-bukti; bahwa, namun demikian kedudukan hukum Tergugat l/Pembanding I, Turut Tergugat I/ Turut Pembanding I, dan Turut Tergugat Il/Turut Pembanding II adalah tidak tepat karena tidak sesuai dengan Pasal I butir 6, dan jo Pasal SS khusus bagi Tergugat I/Pembanding I;

Page 32: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 83 Tergugat I/Pembanding I Turut Tergugat I/Turut Pembanding I, dan Turut Tergugat II/Pembanding II dapat dipandang mengajukan intervensi; bahwa dengan demikian untuk selanjutnya dalam perkara ini Tergugat I/Pembanding I menjadi Tergugat I/Pembanding Intervensi I, Turut Tergugat I/Turut Pembanding I menjadi Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi II, dan Turut Tergugat II/Turut Pembanding II menjadi Turut Tergugat lI/Pembanding Intervensi III;

Menimbang, bahwa dengan demikian Tergugat II/Pembanding II menjadi Tergugat Il/Pembanding;

Dalam Eksepsi: ;

Menimbang, bahwa apa saja yang telah dipertimbangkan oleh Hakim Pertama tersebut dalam putusannya mengenai eksepsi a quo, menurut hemat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi pada pokoknya adalah sudah berdasarkan dasar-dasar yang tepat dan benar, serta dijadikan pertimbangan sendiri, karena itu putusan Hakim Pertama a quo mengenai eksepsi dapatlah dikuatkan;

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat II/Pembanding II sekarang Tergugat II/ Pembanding dalam memori bandingnya mendalilkan bahwa sudah dilakukan pengumuman sebelum lahirnya SK.IS8/HP/DA/1972 tanggal 4-8-1972 yang melandasi lahirnya Sertifikat Hak Pakai Nomor 2O atas nama Kodam J, bahwa dengan demikian Penggugat/Terbanding sudah mengetahui sejak awal Agustus 1972 dengan (menurut hukum) adanya pihak lain yang mengajukan permohonan hak atas tanah tersebut termaksud dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa pada tahun 1971 telah terjadi sengketa tanah tersebut antara Penggugat/Terbanding dengan Ny. F binti A bin SA di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ya~g diputus pada tanggal 20 Januari 1972 dengan nomor perkara nomor 212/1971.G. Selanjutnya perkara tersebut diajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta, kemudian diajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang diputus pada tanggal 28 Februari 1983 nomor I523 K/SIP/1982, dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat/Terbanding di Pengadilan Jakarta Pusat lebih dahulu dibandingkan dengan pengumuman sebelum lahirnya Hak Pakai nomor 2O tahun 1972;

bahwa seharusnya tidak terjadi pengalihan hak atas tanah tersebut, yang sedang disengketakan di Pengadilan sebagaimana Surat Edaran Menteri Dalam Negeri;

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Tergugat II/Pembanding dalam memori bandingnya tanggal 16 Desember 1991 harus ditolak,

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat I/Pembanding Intervensi I dalam memori bandingnya tentang Keputusan Tergugat I/Pembanding Intervensi I tentang Hak Pakai Surat Keputusan tanggal 4 Agustus 1972 No. SK.158/HP/DA/1972 dan Keputusan Tergugat II/Pembanding tentang SIPPT No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.71 I5.5 tanggal 22 Nopember 199O adalah sebagai berikut:

bahwa Keputusan Tergugat l/Pembanding Intervensi I menentukan status tanah tersebut, sedangkan Keputusan Tergugat II/Pembanding menentukan tentang penggunaan tanah tersebut (bestemmingsplan);

Page 33: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

bahwa SIPPT mempunyai keterkaitan dengan status tanah, untuk itu dalam perkara ini Gubernur meminta penjelasan tentang status tanah tersebut kepada Kepala BPN. Dijawab dengan Surat Kepala BPN tanggal 7 April 199O No. 63O.I.I599 (Bukti TT.I-I 1/6);

bahwa keterkaitan suatu keputusan perlu diuji untuk diketahui apakah keputusan tersebut mempunyai alas hak (rechtstitel) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan apakah prosedur yang ditentukan telah dipenuhi sebagaimana mestinya. Justru disinilah terletak prinsip dari Pasal 53, yaitu apakah keputusan yang disengketakan".

melawan hukum. melampaui kewenangan (detournement de pouvoir/detournement deprocedure). tidak patut/tidak cermat dan lain-lain;

bahwa untuk dapat menerapkan Pasal 53 tersebut perlu ditelusuri sebagai pengujian terhadap suatu keputusan, yaitu apakah dasar hukumnya, apakah sudah benar penerapan kewenangannya Pejabat/Badan Tata Usaha Negara, apakah sudah benar prosedumya dan apakah sudah dipertimbangkan dengan baik kepentingan yang terkait;

bahwa berdasarkan Pasal IO7 Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian. Hal tersebut adalah untuk mendapatkan kebenaran materiil dari pada keputusan yang disengketakan, serta mendapatkan keyakinan tentang sengketa tersebut;

Menimbang, bahwa pem anggi lan saksi AK, S H Notaris lakarta, yang telah diusahakan oleh Majelis Hakim di peradilan tingkat pertama, tetapi tidak hadir di persidangan, maka Majelis Hakim Tinggi berpendapat bahwa untuk pemanggilan yang bersangkutan kurang ada relevansinya.

Karena Notaris tersebut hanya mengeluarkan Akta Pengikatan Jual-Beli dan Pelepasan Hak No. 61 tanggal 19.4-199O antara Ny. DAS Cs dan S selaku Direktur PT. B. Dan akta jual beli tersebut tidak terkait secara langsung dengan keluarganya SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa mengenai ditariknya sebagai pihak Kodam J, PT. TB, PT. PIE Ltd dan PT. TSI Ltd, dipandang tidak relevan oleh Majelis Hakim Tinggi; Bahwa Kodam J keterkaitannya dalam sengketa ini adalah segi perdata, yaitu Jual-Beli dan Pelepasan Hak dengan Ny. F binti A bh, SA yang sudah tersebut dalam pertimbangan Putusan Mahkamah Agung tanggal 28 Pebruari 1983 No. I523.K/SIP/ 1982;

bahwa PT. TB, PT. PIE Ltd dan PT. RSI Ltd hubungannya dengan perkara ini adalah dari segi perdata, yaitu jual-beli tanah No. 6O/G atau Persil di Jalan S/ Jalan H. AS No. 4-6.8-lO-12-14 dan di Persil Jalan KS No. 48-5O Jakarta Pusat;

Menimbang, bahwa Tergugat I/Pembanding Intervensi I menyatakan bahwa Penggugat mengetahui kepentingannya dirugikan sejak tanggal 4 oktober 1971 atau setidak-tidaknya sejak tanggal 16 Januari 1989 adalah sebagai berikut: bahwa dengan mengetahui bahwa hak Penggugat dirugikan, maka telah diajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 1971 dan perkara tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap dengan Putusan Mahkamah Agung tanggal 28 Pebruari 1983 No. 1523.K/ SIP/ 1982;

Page 34: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

bahwa pada tanggal 16 Januari 1989 Penggugat melalui kuasanya Ir. S mohon kepada Kepala BPN pengembalian status tanah Sertifikat Hak Milik No. 6O/G berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tanggal 28 Pebruari 1983 nomor 1523.K/ SEP/1982. Jadi mohon tindak lanjut Putusan Mahkamah Agung tersebut.

Hal ini merupakan kebijakan dari putusan perdata tersebut melalui pengadilan. Karena permohonan tersebut tidak ada penyelesaian, bahkankemudian keluar keputusan Gubernur Daerah IJ yaitu SIPPT tanggal 7 Mei 199O dengan perpanjangannya SIPPT tanggal 22 Nopember 199O, maka Penggugat semakin merasa dirugikan kepentingannya untak dapat melakukan balik nama atas tanah tersebut;

Maka sesuai dengan pasal 53 ayat (1) Penggugat/Terbanding yang merasa kepentingannya dirugikan mengajukan gugatan terhadap SIPPT tersebut;

Menimbang, bahwa gugatan intervensi dari oM yang secara resmi tidak pernah diajukan tidak diterima oleh Majelis Hakim pada peradilan tingkat pertama, karena dari surat (Bukti TI. 1) yaitu akta jual beli No. 154 A/1983 tanggal 7 Nopember 1983 yang dibuat Notaris WS tentang jual beli tanah Hak Milik No. 6O/G antara Ny. F Cs dengan kuasa MAS sebagai penjual dan ZAS dengan kuasa oM sebagai pembeli, bahwa jual beli tersebut sebagai pelaksanaan putusan Mahkamah Agung No. I S23 K/SIP/1982 tanggal 28 Pebruari 1983;

bahwa oleh karena hal itu merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Agung sebagai perjanjian perdata, maka dengan demikian gugatan Intervensi oM tidak relevan dan dengan demikian tidak dikabulkan;

bahwa Majelis Hakim Tinggi menguatkan pendapat majelis Hakim '' peradilan tingkat pertama;

bahwa mengenai Notaris PPAT Ny. HMW SH, tidak diperiksa sebagai saksi dalam perkara ini, karena sudah cukup dengan bukti akta jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April l99O dan tambahan akta jual beli tanggal 19 April 199O No. 4/Gambir/199O antara Ny. F binti A bin SA sebagai penjual dan Ny. DAS sebagai pembeli;

bahwa oleh karena hal itu merupakan tindak lanjut putusan Mahkamah Agung sebagai perjanjian perdata maka akta jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O sudah cukup sebagai bukti, sehingga Notaris PPAT Ny. HMW, SH, tidak perlu dihadirkan dalam persidangan tingkat pertama maupun di tingkat banding;

Menimbang, baLwa akta jual beli No. I54-A/19B3 tanggal 7 Nopember 1983 dan akta jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O dengan Tambahan akta jual beli tanggal 19 April l99O No. 4/Gambir/199O isinya adalah sama. Hanya dalam akta jual beli No. 4/Gambir/199O lebih terinci disebut pihak-pihaknya;

Menimbang, bahwa akta jual beli No. 14/1971 tanggal 29 September 1971 yang dibuat oleh Notaris MA, SH, merupakan penguatan sebagai-akta autentik atas persetujuan jual beli tanggal 2 Mei 1967 yang merupakan perjanjian di bawah tangan antara Ny. F binti A bin SA Cs dan ZAS Cs;

Page 35: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

bahwa ada perbedaan mengenai harga dalam persetujuan tanggal 2 Mei 1967 sebesar Rp. 8OO.OOO,- (delapan ratus ribu rupiah) dan akta jual beli No. II/1971 sebesar Rp. 2.7OO.OOO,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah).

Karena dalam kenyataannya berdasarkan bukti-bukti kwitansi adalah sejumlah Rp. 2.7OO.OOO,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) (Bukti P. 2O s/d P. 39);

Dalam Pokok Perkara:

Menimbang, bahwa dari isi Surat Gugatan bila ditinjau hubungannya dan hal ikhwalnya dengan segala sesuatunya yang terjadi dalam pemeriksaan persiapan dan dalam pemeriksaan persidangan tingkat pertarna, maka Majehs Pengadilan Tinggi mendasarkan kepada lima pokok persoalan sebagai berikut:

1. Apa kepentingan para Penggugat dalam perkara ini;2. Apa pokok sengketa dalam perkara ini;3. Siapa saja yang menjadi Tergugat dalam-perkara ini;4. Apakah keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi sengketa sudah tepat

berdasarkan hukum dan prosedur menurut peraturan perundangundangan yang berlaku;

5. Apakah kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini sudah dipertimbangkan dengan baik;

Menimbang, bahwa mengenai butir I tentang apa kepentingan Penggugat dalam perkara ini, adalah sebagai berikut: baLwa para Penggugat berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Ketetapan Fatwa ahli waris tanggal 16 April 1985 No.: 3 93/C /1985 ditetapkan sebagai ahli waris dari ZAS;

bahwa sebagai ahli waris dari ZAS (almarhum), berdasarkan Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 28 Februari 1983 No.: I523.K/SIP/1982 Penggugat melaksanakan perjanjian jual-beli sesuai surat Perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Ny. F binti A bin SA atas tanah sertifikat Hak Milik No.: 6O/G tanggal 17 Februari 1983 - Surat Ukur No.: 69 tahun 1983 seluas 7.IOO m2 (bukti P.3);

bahwa tanah Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G seluas 7.1OO m tersebut terletak di persil Jalan HAS (dahulu bernama Jalan S) Nomor 4-6-8-1O-12-14 dan di persil Jalan KS Nomor 48-SO Jakarta Pusat;

bahwa Penggugat bersama-sama dengan Ny. F binti A bin SA dengan para ahli waris, lainnya telah melakukan jual-beli atas tanah tersebut di hadapan Notaris Ny.. HMW, SH, sebku Notaris PPAT dengan akta jual-beli Tanah No.: 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O (bukti P.4);

bahwa pada waktu Penggugat akan mengurusi surat sertifikat diketahui oleh Penggugat bahwa di atas tanah yang telah dibeli Penggugat oleh BPN Jakarta Pusat telah dikeluarkan dua Sertifikat Hak Guna Bangunan masing-masing No. 116/ K atas nama PT. SGM dan No.: 138/ KS atas nama P.T. JS; bahwa Gubernur Kepala Daerah IJ telah mengeluarkan Surat Ijin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/1.711. seluas + 7.OOO m2 yang terletak di Jalan KS/Jalan HAS Wilayah Jakarta Pusat, kepada P.T. SGM; bahwa Gubernur Kepala Daerah IJ telah memberikan perpanjangan waktu selama 6 bulan atas SIPPT tanggal 7 Mei 199O dengan surat tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.S kepada P.T. SGM sesuai dengan permohonan tanggal S Nopember 199O No.: O31/SGM/XI/9O;

Page 36: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa dengan demikian Penggugat adalah Pihak Ketiga yang kepentingannya dirugikan oleh keputusan Gubernur.yaitu SIPPT kepada P.T. SGM di atas tanah milik Penggugat sebagaimana d~maksud Pasal 53 ayat (1);

Menimbang, bahwa mengenai butir 2 tentang apa pokok sengketa dalam perkara ini adalah sebagai berikut bahwa Gubernur Kepala Daerah IJ dengan SIPPT tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/-1.711 mensyaratkan kepada P.T. SGM untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam SIPPT itu antara lain, pada butir 1:

"Penggunaan tanah tersebut baru efektip berlaku bila ada pelepasan hak dari pemegang Sertifikat HGB No.: 116/KS kepada P.T. SGM, yang diselesaikan secara tuntas dalam jangka waktu 6 bulan terhitung mulai tanggal SIPPT ini",

butir 17: "Pelanggaran atas salah satu daripada ketentuan tersebut di atas mengakibatkan batalnya surat ijin ini dengan sendirinya berdasarkan hukum dan segala resikonya menjadi beban Saudara (bukti P.7);

bahwa Gubernur Kepala Daerah IJ denpn SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/- 1.711.5 memberikan perpanjanpn waktu selama 6 bulan terhitung mulai tanggal 22 Nopember 199O atas SIPPT tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/-1.711 kepada P.T. SGM sesuai dengan permohonan tanggal S Nopember 199O No.: O31/SGM/XI/9O;

Menimbang, bahwa sebagaimana tersebut di atas, maka apabila tidak dipenuhinya salah satu daripada ketentuan tersebut dalam SIPPT tanggal 7 Mei 199O No. 1618/.1.711 butir 17, maka dengan sendirinya SEPPT tersebut batal demi hukum;.

bahwa dengan SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.5 yang merupakan perpanjangan atas SIPPT tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/1.711, make ketentuan-ketentuan dalam SIPPT tanggal 7 Mei 199O dihidupkan/diberlakukan lagi;

Menimbang, bahwa ada keterkaitan antara SUIPT tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT tanggal 22 Nopember 199O; bahwa gugatan Penggugat diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 19 Pebruari 1991 dan diperhitungkan dengan SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/1.711.5 adalah masih dalam tenggang waktu sebagaimana diatur dalam pasal 55;

Menimbang, bahwa dengan demikian pokok sengketa dalam perkara aquo adalah SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No. 466:V-1.711.5;

Menimbang, bahwa mengenai butir 3 tentang siapa saja yang menjadi Tergugat dalam perkara ini adalah sebagai berikut:

bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka pokok sengketa dalam perkara ini adalah SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.5 yang diterbitkan oleh Gubernur Daerah IJ;

bahwa dengan demikian sesuai denga pasal I butir 6, maka Tergugat/Pembanding adalah Gubernur Daerah IJ;

Page 37: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa mengenai butir 4 tentang apakah keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi sengketa sudah tepat berdasarkan hukum dan prosedur menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah sebagai berikut: bahwa terbitnya SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.5 sebagai perpanjangan dari SIPPT tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/-1.711 didasarkan pada surat Kepala BPN kepada Gubernur Kepala Daerah IJ tanggal 7 April 199O No.: 63O.I-IS99 perihal: mohon penegasan atas pemilikan HGB No.: 116/KS dan No. 138/KS Jalan KS Nomor 48 dan, 5O Jakarta Pusat, yang pada pokoknya menjelaskan mengenai riwayat dan, status tanah tersebut, sebapi berikut: bahwa tanah tersebut semula berstatus., hak Milik No.: 6O/G tercatat atas nama Ny. F binti A bin SA cs berdasarkan Akta Pelepasan dan Penjualan yang dibuat di hadapan Notaris WS masing-masing tanggal 3 Agustus 1968 Nomor 4 dan Nomor S, serta tanggal 8 Juni 1971 Nomor 13 telah dilepaskan haknya kepada Kodam J dengan harga Rp. 12.OOO.OOO,- tersebut dalam akta bahwa telah diterima semua Surat yang berhubungan dengan tanah tersebut, untuk mana akta ini berlaku pula sebagai tanda penerimaannya yang sah (bukti T.I-3 dan T.1-4); bahwa dengan Akta Notaris Nomor 13 tanggaal 8 Juli 1972 diadakan perbaikan atas kekeliruan dalam Akta Notaris WS Nomor 4 dan Nomor 5 tanggal 3 Agustus 1968 yaitu. tentang kata-kata "didirikan di atas tanah Hak Milik Nomor 9O/G pada halaman 3 akta sub a, pada halarnan ke-2 akta sub b, yang seharusoya dibaca "didirikan di atas sebidang tanah Hak Milik No.: 6O/G (bukti T. l - 5);

bahwa dapat dipertanyakan mengenai kekeliruan tersebut sebagai berikut:1. Apakah pada waktu pembuatan Akta Nomor 4 dan Nomor 5 tanggal 3 Agustus

1968 tidak diteliti mengenai adanya Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G, berdasarkan surat-surat aslinya;

2. Dalam Akta Nomor 13 tanggal 8 Juni 1972 dilakukan perbaikan atas kekeliruan dari Nomor 9O/G menjadi No.: 6O/G berdasarkan keterangan penghadap yaitu Ny. F binti A bin SA; mengapa hal tersebut "atas keterangan" bukan berdasarkan surat otentiknya;Menimbang, bahwa Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G tanggal 17 Februari 1&88 dengan Surat Ukur No.: 69 tahun 1888 seluas 7.1OO m2 tersebut ada pada Penggugat (bukti P.l, P.4O, P.41, P.42); bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tanggat 28 Februari 1983 No.: IS23.K/SIP/1982 butir 9 disebutkan bahwa "sampai saat ini Sertifikat Hak Milik tanah sengketa berada di tangan Penggugat asal yang diserahkan setelah jual-beli tanggal 29 September 1971 dengan pembayaran harga tanah sengketa sebesar Rp. 2.7OO.OOO,- sesuai dengan persetujuan jual-bpli tanggal 2 Mei 1967 (bukti P.2, P.3);

Menimbang, bahwa terdapat cacat hukum dalam jual-beli/pelepasan hak dengan Akta Notaris WS Nomor 4, Nomor 5 tanggal 3 Agustus 1968 dan Nomor 13 tanggal 8 Juni 1972. Karena surat-surat tanah yang menjadi objek jual-beli/pelepasan hak dari Ny. F binti A bin SA tidak mempunyai alas hak (rechtstitel) yang benar;

Menimbang, bahwa di dalam Putusan Mahkamah Agung tanggal 28 Februari 1983 No.: 1523.K/SIP/1982 menyebutkan bahwa di dalam suatu sengketa harus ada legetime persona standi in judicio dan mampu bertindak sebagai pihak, ini adalah komplemen penting daripada kewenangan hukum atau kewenangan untuk menjadi pendukung hak (Pasal 383, 446, 4S3, 4O34OS BW). Nama mereka harus dimuat dalam gugatan dan disebut pula dalam putusan, yang oleh hukum disebut pihak formil dan pihak materiel. Tetapi Kodam J sebagai pihak dalam jual-beli dengan Ny. F binti A bin SA sebagaimana dalam akta jual-

Page 38: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

beli Nomor 4, Nomor S tanggal 3 Agustus 1968 dan Nomor 13 tanggal 8 Juni 1972, Kodam J adalah sangat abstrak dan tidak memenuhi unsur Pasal 1955 BW;

bahwa menurut pendapat MaLkamah Agung Kodam J tidak berwenang menjadi partai dalam jual-beli tersebut. Dan yang berwenang adalah Negara R.I. dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah R.I. qq Departemen Pertahanan Keamanan R.I. (bukti P.3);

Menimbang, bahwa dengan demikian Akta Jual-Beli Nomor 4, Nomor 5 tanggal 3 Agustus 1968 dan Nomor 13 tanggal 8 Juni 1972 adalah tidak sah dan batal demi hukum (van rechtswege nietig);

Menimbang, bahwa Persetujuan lual-Beli tanggal 2 Mei 1967 secara materiil diikuti dengan jual-beli tanggal 29 September 1971 secara formil di hadapan PPAT melandasi hak Penggugat/Terbanding untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual-beli sebagaimana Amar Putusan Mahkamah Agung tanggal 28 Februari 1983 No.: 1523.K/SIP/1982; bahwa jual-beli dengan Akta Jual-Beli No.: 4/Gambir/l990 dan Tambahan Aktanya antara Ny. F binti A bin SA dan Ny. DAS cs sebagai tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Agung tersebut adalah sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa jual-beli/pelepasan hak dari Ny. F binti A bin SA yang mempunyai cacat hukum ada.ah tidak sah menurut hukum. Sehingga perbuatan hukum dengan turutannya yang berdasarkan Akta Jual-Beli Nomor 4, Nomor 5 tanggal 3 Agustus 1968 dan Nomor 13 tanggaJ 8 Juni 1972 adalah tidak sah dan batal demi hukum, yaitu:

- Pemberian Hak Pakai kepada Kodam J dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Agraria tanggal 4 Agustus 1972 No.: SK.IS8/HP/DA/1972, didaftarkan dan dikenal dengan Sertifikat Hak Pakai No.: 2O/KS;

- Akta Perjanjian Pelepasan Hak yang dibuat Notaris HL tanggal 5 Desember 1972 Nomor 3 tentang ditukarkan (ruilslag) dan dilepaskan Hak Pakai No.: 2O/KS kepada P.T. TB;

- Sertifikat HGB No.: IOO/KS berdasarkan SK Mendagri cq. Direktur Jendral Agraria tanggal 26 Mei 1973 No.: SK.35O/HGB/DA/73; - Sertifikat HGB No.: 116/KS atas nama P.T. JS, dan

- Sertifikat HGB No.: 138/KS atas nama P.T. SGM.

Menimbang, bahwa. perbuatan hukum selanjutnya berdasarkan Akta Jual-Beli Nomor 4, Nomor 5 tanggal 3 Agustus 1968 serta Nomor 13 tanggal 8 Juni 1972 dan turutannya adalah tidak sah dan batal demi hukum;

Menimbang, bahwa SIPPT tanggal 7 Mei 199O No.: 1618/- 1.711 dan SIPPT tanggat 22 Nopember 199O No.: 4662/.1.711.5 yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini yang diterbitkan oleh Gubernur Kepala Daerah IJ dengan demikian tidak berdasarkan hukum yang benar atau mempunyai cacat hakum sejak semula melalui keputusan-keputusan sebelumnya oleh Pejabat Tata Usaha Negara di mana terdapat penyimpangan prosedur yaitu tidak dipenuhinya syarat-syarat berdasarkan peratumn perundang-undangan yang berlaku serta ketidak cermatan;

Page 39: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa mengenai butir 5 tentang Apakah kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini sudah dipertimbangkan dengan baik, adalah sebagai berikut:

bahwa sebelum diterbitkannya SIPPT No. 1618/.1.711 tanggal 7 Mei 199O dengan perpanjanpnnya SIPPT No.: 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O telah diajukan surat Penggugat/Terbanding kepada Gubernur Kepala Daerah IJ.tanggal 2O Juni 1986 perihal: permohonan balik nama Sertifikat atas nama Ny. DAS cs (bukti P. 43);

Menimbang, bahwa permohonan Penggugat/Terbanding untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G dari nama Ny. F binti A bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhu. m SS bin M bin AB menjadi atas nama PenggugatlTerbanding berdasarkan Akta JualBeli Tanah No.: 4/G tanggal 19 April 199O dari Notaris PPAT Ny. HMW, SH, adalah sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa terhadap PenggugatlTerbanding sebagai pihak yang telah dirugikan kepentingannya akibat perbuatan/tindakan Tergugat I/Pembanding Intervensi I sebapi Pejabat Tata Usaha Negara yang telah mengeluarkan keputusan-keputusan Tata Usaha Negara yang mengandung cacat hukum (yuridis), harus pula mendapatkan perlindungan hukum dan pemulihan atas hak-haknya yang telah dirugikan;

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim Tinggi dalam perkaralsengketa ini perlindungan hukum terhadap Penggugat/Terbanding harus diutamakan, atas dasar pertimbangan hukum dan rasa keadilan. Karena Penggugat telah menempuh proses hukam sebagaimana mestinya;

Menimbang, bahwa dengan demikian Tergugat I/Pembanding Intervensi I wajib memperhatikan kepentingan PenggugatlTerbanding untok mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No.: 6O/G dari nama Ny. F binti A bin SA cs menjadi atas nama Penggugat/Terbanding;

Menimbang, bahwa ada Surat Bakorstanas tanggal 19 Juni 199O No.: Kl I 4OlStanas/VI/9O (bukti P. 16), tanggal 2O Agustus 199O No.: Sprint/3O4/Stanas/VIII/199O (bukti P. 17) dan tanggal 24 Agustus 199O No.: Sprint/31O/Stanas/VIII/199O (bukti P. 18) tentang penelitian/pemeriksaan atas kasus Jalan S Nomor 4-6-8-lO-12-14/Jalan KS Nomor 48. 5O Jakarta;

Menimbang, bahwa ada kepentingan pihak ketiga dalam hal ini kepentingan Penggugat/Terbanding dan yang menyangkut stabflitas nasional yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan;

bahwa hal-hal tersebut kurang mendapat perhatian Gubernur Kepala Daerah IJ dengan keluarnya SIPPT tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangannya SIPPT tanggapl 22 Nopember 199O;

Menimbang, bahwa sesuai dengan maksud dan tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, maka sudah tepatlah bahwa masalah/sengketa tersebut diselesaikan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara yang mampu menegakkan keadilan, kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum, sehingga dapat memberikan pengayoman kepada masyarakat khususnya dalam hubungan antara Pejabat/Badan Tata Usaha Negara dengan masyarakat;

Page 40: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa surat-surat bukti tambahan Nomor P.2O sampai dengan P.47 dari Penggugat/Terbanding, tambahan surat bukti dari Tergugat I/Pembanding Intervensi I, tambahan bukti No.: T.I. I sampai dengan T.I. 5 yang diajukan sebelum putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang telah diberi meterai dengan cukup diterima sebagai alat bukti dalam perkara ir.i;

Menimbang, bahwa Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal IO Mei 1991 No.: OIO/PTUN-JKT/ 1991 tentang penundaan pelaksanaan SIPPT No.: 1618/-I.711 tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT perpanjangannya No.: 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O tetap mempunyai kekuatan hukum sampai keputusan ini mempunyai kekuatan pasti;

Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan semua pertimbangan tersebut di atas menurut hukum dan keyakinan Majehs Hakim Tinggi, gugatan PenggugatlTerbanding dapat dikabulkan sebagian;

Menimbang, bahwa oleh karena itu Tergugat/Pembanding dan para Tergugat/Pembanding Intervensi berada di pihak yang tidak benar, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding ini;

Mengingat, ketentuan-ketentuan dari Pasal-pasal Undang-undang No. 5 tahun 1986 peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan bersangkutan dalam perkara ini;

MEMUTUSKAN:

- Menerima permohonan banding dari Tergugat II/Pembanding, TergugatI/Pembanding Intervensi I, Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi II, dan Turut Tergugat II/Pembanding Intervensi III, tersebut;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tanggal 17 Oktober 1991 No.: OIO/G/1991/PTUN-JKT yang dimohonkan banding tersebut;

Dan dengan mengadili sendiri:

1. Menyatakan Penetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta bertanggal 1O Mei 1991 No.: O1O/PTUNJKT/1991 tentang penundaan atas pelaksanaan SIPPT No.: 4662/-1.711.5 tanggal 22 Nopember 199O tetap mempunyai kekuatan hokum sampai keputusan ini mempunyai kekuatan pasti;

2. Menolak eksepsi Tergugat II/Pembanding dan para Tergugat/Pembanding Intervensi;

3. Mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk sebagian;

4. Menetapkan bahwa SIPPT tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.5 adalah tidak sah dan harus dinyatakan batal;

5. Memerintahkan kepada Tergugat II/Pembanding untuk mencabut keputusan tanggal 22 Nopember 199O No.: 4662/-1.711.5;

6. Memerintahkan kepada Tergugat I/ Pembanding Intervensi I sebagai Pejabat Tata Usaha Negara untuk tunduk dan mentaati putusan ini;

Page 41: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I/Pembanding Intervensi I dan Turut Tergugat II/Pembanding Intervensi II untuk tunduk dan mentaati putusan ini ;

8. Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk selain dan selebihnya;

9. Menetapkan bahwa biaya perkara di tingkat banding dibebankan kepada para Tergugat/Pembanding yang diperhitungkan sebesar Rp. 68.OOO,-.

Demikianlah putusan ini diambil dalam rapat permusyawaratan pada hari Jum'at 24 Januari 1992 oleh kami R. Koesbandono, SH, Hakim Ketua Majelis, Dra. Tamroekmi M Chaniyun, SH, dan Chairani A Wani, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan manadiucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 27 Januari 1992 oleh Hakim Ketua tersebut, didampingi oleh Hakim-hakim Anggota, tanpa dihadiri para pihak atau kuasanya, dan dibantu oleh Panitera Pengganti Rasyid Roeslan, S.H

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tgl. 17-10-1991 No. 010/G/1991/PTUN-JKT.

DEMI KEADILANBERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA, yang memeriksa dan mengadili perkara sengketa Tata Usaha Negara dalarn tingkat pertama yang bersidang di Gedung yang telah disediakan untok itu di Jalan Angkasa 1 Nomor 24 Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut di bawah ini, dalam perkara antara:

1. Ny. D binti A, Warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan CND No. 18 Rt 006 Rw. 02, Kelurahan G, Kecamatan M, Jakarta Pusat, pekerjaan Swasta;

2. YR binti ZAS, Warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan CND No. 18 Rt 006 Rw. O2, Kelurahan G, Kecamatan M Jakarta Pusat, pekerjaan Swasta;

3. Moh. R bin Moh S, Warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan NI No. 1O115, Jakarta Tirnur, pekerjaan Swasta;

Dalam hal ini memberi kuasa kepada DR, S.H., pekerjaan Advokat dan Pengacara, berkantor di Kompleks P No. B-S, Jalan GS, Jakarta Selatan;Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Februari 1991, untuk selanjutnva disebut Penggugat;

melawan

1. Kepala BPN, berkantor di Jl. S Nomor 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut Tergugat I;

2. Gubernur Kepala Daerah IJ, berkantor di Jl. MS No. 8-9 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut Tergugat II;

3. P.T. JS, berkantor di Jl. M No. IS4 Medan, untuk selanjutnya disebut Turut Tergugat I;

Page 42: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

4. P.T. SGAM; berkantor di DB Blok A No. 4S, JI. S No. 1 sampai dengan 9, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut Turut Tergugat II;

Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut; Telah membaca dan memeriksa berkas perkara;Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 25 Maret 1991 tentang penunjukan Susunan Majelis yang memeriksa dan menyidangkan perkara tersebut;

Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim tertanggal 2S April 1991 tentang hari pemeriksaan persiapan pada tanggal 8 April 1991;

Telah membaca Surat Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 1O Mei 1991 Nomor: O1O/G/PTUN-JKT/1991 tentang Penundaan Pelaksanaan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) Nomor 1618/-1.711 tertanggal 7 Mei 1990 dan Surat Perpanjangan SIPPT-nya Nomor 45627-1711.5 tertanggal 22 November 1990;

Telah, memeriksa surat-surat bukti dan mendengar keterangan kedua belah pihak;

Tentang Duduknya Perkara:

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 18 Februari 1991 No. O207/DRASS/II/I991 yang dibuat dan ditandatangani Kuasanya telah menggugat para Tergugat, surat gugatan mana diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 19 Februari 1991 di bawah Register Nomor O10/G/1991/PTUN JKT, dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

1. bahwa, sebidang tanah kira-kira seluas 7.1OO M2 yang terletak di persil Jl. H. AS (dahulu bernama Jl. S) Nomor 4-6-8-1O-12-14 dan dipersil di JI. KS Nomor 48-5O Jakarta Pusat, dan selanjutnya disebut sebagai tanah sengketa, semula adalah milik dari Almarhum Bapak SS Bin MAB, yang kemudian kira-kira pada tanggal 3O Agustus 1966 telah diwariskan dan beralih kepada Para Ahliwarisnya ialah Ny. F binti A bin SA dan saudara-saudaranya, terbukti dari Surat Sertifikat Hak Milik No. 6O/G, sebagaimana turunan resminya terlampir (P - 1);

2. bahwa, pada tanggal 2 Mei 1967 oleh Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya tanah sengketa tersebut di atas telah dijual seluruhuya, termasuk semua bangunan dan rumah serta tanarnannya yang ada di atasnya, kepada almarhum Bapak ZAS sewaktu masih hidupnya, terbukti dari Surat Persetujuan tanggal 2 Mei 1967, sebagaimana turunan resminya teriampir (P-2);

3. bahwa, meskipun tanah sengketa tersebut di atas sejak tanggal 2 Mei 1967 telah dijual kepada Almarhum Bapak ZAS tersebut di atas, ternyata kemudian Ny. F binti A bin SA telah menjual lagi dan melepaskan haknya atas tanah sengketa tersebut di atas kepada KODAM J, atau setidak-tidaknya kepada pihak ketiga, sehinggap oleh karena itu Almarhum Bapak ZAS telah menggugat Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya ke muka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas tindakannya tersebut di atas;

4. bahwa, gugatan tersebut di atas telah terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai perkara No. 212/1971 G. yang telah diputus pada tanggal 2O Januari 1972, dan di tingkat banding di Pengadilan Tinggi Jakarta terdaftar

Page 43: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

sebagai perkara banding Nomor 159/1975/PT. Perdata yang telah diputus pada tanggal 19 Mei 1976, dan kemudian dalam tingkat kasasi sebagai perkara Nomor I523 K/SIP/1982 dan telah diputus pula pada tanggal 15 Februari 1983 dan diumumkan pada tanggal 28 Februari 1983;

5. bahwa, terhadap Keputusan Kasasi Nomor I523 K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983 tersebut di atas, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-3), ternyata Ny. F binti A bin SA sama sekali tidak mengajukan permohonan pemeriksaan Peninjauan Kembali, sehingga oleh karena itu menurut hukum haruslah dianggap Keputusan Kasasi tersebut di atas adalah telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti (inkracht van gewijsde), sehingga oleh karena itu pula haruslah dapat dilaksanakan menurut hukum;

6. bahwa, bunyi Amar - Keputusan dari Keputusan Kasasi tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

Memutuskan:

Menerima permohomn kasasi dari Penggugat untuk kasasi: ZAS tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 19 Mei 1976 Nomor 159/1975/PT. yang telah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 2O Januari 1972 No. 212/1971 G.;

Dan Dengan Mengadili Sendiri :

Dalam lntervensi:

- Menyatakan gugatan intervensi dari KODAM J tidak diterima.

Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;.

- Menyatakan bahwa Penggugat berhak untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli dengan surat perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Tergugat atas persil sengketa;

- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

7. bahwa, sebagai pelaksanaan dari Keputusan Kasasi dari Mahkamah Agung R.I tersebut di atas, oleh Penggugat bersama-sama dengan Ny. F - binti A bin SA dengan Para Ahliwaris lainnya telah dilakukan jual beli atas tanah sengketa tersebut di atas di hadapan Notaris Ny. HMW, SH. selaku PPAT dengan Akte Jual Beli Tanah No. 4/Garnbir/199O tanggal 19 April 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-4):

8. bahwa, pada waktu Penggugat akan mengurusi Surat Sertifikat barulah diketahui oleh Penggugat bahwa di atas tanah yang telah dibeli oleh Penggugat tersebut di atas oleh Tergugat I telah dikeluarkan 2 (dua) Surat Sertifikat Hak Guna Bangunan, masing-masing:

1) No. 116/KS, yang terakhir adalah tercatat atas nama Turut Tergugat I;

2) No. 138/KS, yang terakhir adalah tercatat atas nama Turut Tergugat II;

Page 44: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

terbukti antara lain dari suratnya Tergugat I kepada Tergugat II No. 630.1-1599 tanggal 7 April 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-5);

9. bahwa, untuk mendapatkan kepastian mengenai hal-hal tersebut di atas, Penggugat telah mengirim surat kepada Tergugat I tertanggal 11 Februari 1991, yang Surat Jawabannya nanti setelah diterima oleh Penggugat juga akan diajukan sebagai surat bukti tambahan dalam perkara ini;

IO. bahwa, dalam hubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Bakorstanas telah meminta kepada Tergugat I agar diadakan pemblokiran terhadap kedua sertifikat H.G.B tersebut di atas, seperti yang tersebut dalam suratnya kepada Tergugat I No. K/3O/Stanas/XII/ 199O tanggal 4 Desember 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-6);

11. bahwa, semua pengeluaran atau penerbitan surat-surat Sertifikat Hak Pakai, No. 2OtKS H.G.B No. IOO/KS, H.G.B No. 116/KS dan H.G.B No. 138/KS, beserta semua Surat-surat Keputusan yang menjadi dasar landasannya, tennasuk Surat Keputusan Pengbapusan Sertifikat Hak Milik No. 6O/G, seperti yang disebutkan dalam suratnya Tergugat I kepada Tergugat II No. 63O-1-1599 tanggal 7 April tersebut di atas (P5), menurut hukum haruslah dianggap tidak sah atau sama sekali tidak mempunyai kekuatan hukum atau setidak-tidaknya lagi haruslah dianggap mempunyai cacat hukum, sehingga oleh karena itu haruslah dinyatakan batal demi hukum, karena:

1) telah dibuat atau dikeluarkan dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum yang berlaku yang sangat merugikan Penggugat;

2) dan atau karena pada saat dibuat dan dikeluarkan surat-surat sertifikat tersebut di atas, status dari tanah sengketa tersebut di atas masih dalam pemeriksaan di lembaga peradilan, dan sama sekali belum ada ke putusan akhir yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti (in kracht van gewijsde);

3) dan atau setidak-tidaknya karena pengeluaran atau penerbitan suratsurat sertifikat tersebut di atas adalah bertentangan dengan Keputusan Kasasi dari Mahkamah Agung R.I. No. 1523 K/ SIP/1982 tanggal 28 Februari 1982, yang telah mempunyai keknatan hukum yang tetap dan pasti (in kracht van geqijsde).

12. bahwa, setidak-tidaknya haruslah dianggap bahwa Tergugat I atau Menteri Dalam Negeri R.l pada waktu itu menurut hukum, adalah tidak berhak untuk menghapuskan hak milik dari Para Ahliwaris dari Alm. Bapak SS bin M bin AB atas tanah sengketa berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 6O/G tersebut di atas (P-l), sehingga oleh karena itu Surat Keputusan penghapusan hak milik dan pemberian hak pakai kepada Kodam J yang tersebut dalam Surat Keputusannya Nomor SK. I58/ HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972, seperti yang disebutkan dalam suratnya Tergugat I kepada Tergugat II tersebut di atas (P-5), menurut hukum haruslah dianggap tidak sah atau sama sekali tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga oleh karena itu pula haruslah dinyatakan batal demi hukum;

13. bahwa, Tergugat I atau setidak-tidakuya Bapak Menteri Dalam Negeri R.I. pada waktu itu menurut hukum adalah tidak berhak untuk menghapuskan begitu saja hak pemilikan dari Para Ahli Waris dari Almarhum Bapak SS bin Mohamad MAB atas tanah sengketa tersebut di atas, sehingga oleh karena itu menurut

Page 45: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

hukum haruslah dianggap tanah sengketa tersebut di atas adalah tetap milik yang. sah dari Para Ahliwaris dari Almarhum Bapak SS bin MAB, yang sejak tanggal 2 Mei 1967 telah menjualnya kepada Penggugat;

14. bahwa, karena penghapusan hak milik tersebut di atas adalah tidak sah, maka semua peralihan hak tanah atas tanah sengketa yang telah dilakukan oleh Tergugat I tersebut di atas, yang terakhir pada Turut Tergugat I dengan Sertifikat H.G.B. No. 116/KS dan turut Tergugat II dengan Sertifikat H.G.B. No. 138/KS, menurut hukum haruslah dianggap juga tidak sah;

15. bahwa, karena sampai sekarang kepada Penggugat secara resmi tidak pernah ada pemberitahuan mengenai adanya peralihan hak tanah atas tanah sengketa tersebut di atas, menurut hukum haruslah dianggap pengajuan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap Tergugat I ini telah dilakukan dalam tenggang waktu yang dibenarkan menurut ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undangundang No. S tahun 1986 pasal 55;

16. bahwa, setidak-tidakaya karena masalah peralihan hak tanah tersebut di atas adalah digunalcan sebagai dasar pertimbangan atau adalah berkaitan dengan pemberian Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II, seperti yang tersebut dalam Surat SIPPTnya No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei. 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-7) yang kemudian telah diperpanjangnya dengan Suratnya No. 4662/1.711.5 tanggal 22 November 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-8), maka menurut hukum haruslah dianggap Penggugat adalah berhak untuk menarik Tergugat I dalam perkara ini;

17. bahwa, Penggugat juga merasa sangat berkepentingan sekali untuk menarik Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dalam perkara ini, dalam kedudukannya sebagai pemegang hak tanah yang tidak sah atas tanah sengketa tersebut di atas, agar dalam perkara sengketa tanah tersebut di atas dapat diselesaikan secara tuntas menurut hukum, sehingga oleh karena itu pula penarikan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dalam perkara ini haruslah, dapat dibenarkan dan atau diterima menurut hukum;

18. bahwa, dalam hubungan dengan kedua Sertifikat H.G.B. yang tidak sah atau setidak-tidaknya yang mempunyai "cacat hukum" tersebut di atas, Tergugat II telah mengeluarkan Surat Izin Penunjukkan Penggunaan tanah (SIPPT) untuk tanah sengketa seluas 7.OOO M2 tersebut di atas kepada PT SGM, yang tersebut dalam Suratnya No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O (P-7) yang kemudian telah diperpanjang dengan Suratnya Nomor 4662/1.711.5 tanggal 22 November 199O (P-8) tersebut di atas;

19. bahwa, dengan telah dikeluarkannya SIPPT dan Surat Perpanjangannya tersebut di atas (P-7 dan P;.8), dapatlah diketahui bahwa Tergugat II sama sekali tidak mau mempertimbangkan atas permintaan dari Ketua Baskorstanas, seperti yang telah diajukan dalam kedua Surat dari Ketua Bakorstanas kepada Tergugat II, masing-masing Nomor K/119/StanasNll99O tanggal 29 Mei 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-9), dan No. K/29S/)G/1996 tanggal 28 November 199O, sebagaimana turunan resminya terlampir (P-1O), ialah supaya Tergugat II mengadakan status quo terlebih dahulu atas tanah sengketa tersebut di atas selama masih dalam persengketean.

2O. bahwa, karena isi dari Surat dari Tergugat I kepada Tergugat II tersebut di atas (P-5) sebagian besar adalah tidak benar dan tidak sah, terutama yang tersebut

Page 46: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

dalam halaman 3 butir ke-4 yang berbunyi."... dengan ini ditegaskan bahwa sebagai tanda bukti yang sah atas tanah dimaksud ialah sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 116/KS dan Nomor 138/KSmaka SIPPT dan Surat Perpanjanpn SIPPT dari Tergugat II tersebut di atas juga baruslah dianggap tidak sah, dan oleh karena itu haruslah dinyatakan batal demi hukum;

21. bahwa, setidak-tidaknya karena SIPPT dan atau Surat Perpanjangan SIPPT dari Tergugat II tersebut di atas (P-7 dan P-8) temyata telah dikeluarkan setelah adanya Keputusan Kasasi dari Mahkamah Agung R.I. No. I523 K/Sip/1982 tanggal 28 Februari 1983 yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap da.n pasti tersebut di atas, maka menurut hukum SIPPT dan atau Surat Perpanjangan SIPPT tersebut haruslah dianggap sebagai bertentangan dengan hukom dan atau sama sekali tidak mempunyai hukum, dan atau haruslah dianggap sebagai tidak sah, sehingga oleh karena itu haruslah dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum dalam perkara ini;

22. bahwa, berdasarkan atas alasan-alasan hukum yang telah dikemukakan di atas, semua tindakan-tindakan dari Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas masing-masing haruslah dianggap sebagai "tindakan yang melawan hukum dari Pejabat" (onrechtsinatige overheidsdaad) yang sangat merugikan Penggugat, sehingga oleh karena itu menurut hukum adalah memberikan hak kepada Penggugat untuk menggugat Tergugat I dan Tergugat II di muka Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, dengan disertai permohonan pernyataan batal demi hukum atas semua tindakan-tindakan dengan semua akibat-akibat hukumnya;

23. bahwa, setidak-tidakuya semua tindakan-tindakan dari Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas menurut hukum masing-masing dapatlah dianggap sebagai suatu tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau setidak-tidaknya lagi dapatlah dianggap sebagai suatu tindakan yang seharusnya tidak akan dilakukan, apabila sebelumnya semua kepentingan-kepentingan yang tersangkut turut dipertimbangkan, ialah antara lain kepentingan dari Penggugat sebagai Pemilik atau Pembeli dari tanah sengketa tersebut di atas, atau sebagai Pemegang dari Sertifikat Hak Milik No. 6O/G yang asli dari tanah sengketa tersebut di atas, dan atau untuk kepentingan penegakan hukum yang berupa pelaksanaan dari Keputusan Kasasi dari Mahkarnah Agung RI. yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti tersebut di atas, seperti yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 5 tahun 1986 pasal 53 (2) sub a atau c;

24. bahwa, menurut hukum antara lain berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 196O Bagian III pasal 20 dengan tegas telah dirumuskan bahwa Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai seseorang atas tanah, dan hanya dapat hapus berdasarkan atas alasan-alasan tertentu yang secara limitatief telah disebutkan dalam pasal tersebut, serta dengan cara-cara yang dibenarkan menurut ketentuan Undang-undang;

25. bahwa, penghapusan hak milik dari Penggugat atau setidak-tidaknya dari Para Ahlliwaris dari Almarhum Bapak SS bin MAB atas tanah sengketa tersebut di atas, yang menurut surat dari Tergugat I kepada Tergugat II 63O.I-I599 tanggal 7 April 1990 tersebut di atas (P-S) adalah berdasarkan Surat Keputusan dari Tergugat I atau dari Menteri Dalam Negeri RI. pada waktu itu, menurut hukum haruslah dianggap sama sekali tidak mempunyai alasan-alasan dan atau dengan cara-cara yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga oleh karena itu haruslah dinyatakan tidak sah dan batal

Page 47: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya dalam perkara ini, termasuk pula pengeluaran atau penerbitan Sertifikat HGB No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I dan Sertifikat HGB No. 138/KS atas nama Turut Tergugat II, dan SIPPT dengan Surat Perpanjangannya tersebut di atas;

26. bahwa, dalam perkara ini Penggugat merasa sangat berkepentingan sekali untuk mengajukan permohonan agar kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II diperintahkan untuk turut melaksanakan Keputusan yang akan diberikan dalam perkara ini, khususaya yang bersangkutan dengan pembatalan demi hukum atas Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS tersebut di atas;

27. bahwa, menurut hukom haruslah dianggap bahwa gugatan terhadap Tergugat II ini kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah diajukan dalam tenggang waktu yang dibenarkan menurut ketentuan Undang-undang seperti yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 pasal 5S, sehingga oleh karena itu pengajuan gugatan ini menurut hukum haruslah dapat diterima;

28. bahwa, untuk mencegah timbulnya kesulitan dalam penyelesaian atau dalam pelaksanaan Keputusan ini dikemudian harinya, Penggugat dalam perkara ini merasa sangat berkepentingan sekali untuk mengajukan permohonan, agar dilakukan sitaan revindicator atas tanah sengketa tersebut di atas;

29. bahwa, untuk mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar yang akan dialami oleh Penggugat dan atau timbulnya kesulitan dalam pelaksanaan Keputusan dikemudian harinya, Penggugat dalam perkara ini juga merasa sangat berkepentinpn sekali untuk mengajukan permohonar. provisionil, agar diperintahkan kepada Tergugat II untuk menunda terlebih dahulu atas pelaksanaan dari SIPPT atau Surat Perpanjangannya tersebut di atas (P-7 dan P-8), selama pemeriksaan ini sedang berjalan dan atau sampai dengan adanya keputusan akhir yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti dalam perkara sengketa Tata Usaha Negara ini, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 5 tahun 1986 pasal 67;

3O. bahwa, karena gugatan ini telah diajukan dengan disertai surat-surat bukti yang otentik dan kuat, maka Penggugat juga berhak untuk mengajukan permohonan agar Keputusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun masih ada pemeriksaan dalam tingkat perlawanan, banding dan atau kasasi.

Berdasarkan atas hal-hal tersebut di atas, Penggugat dengan hormat mohon kepada:

A. Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, agar berkenan memerintaLkan untuk melakukan sitaan revindicator atas sebidang tanah seluas kira-kira 7.1OO M2 yang terletak di persil setempat dikenal dengan nama Jalan Haji AS (dahulu bernama Jalan S) nomor 4-6-8-1O12-14 dan di persil Jalan KS nomor 48-5O di Jakarta Pusat, seperti yang diuraikan.dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 60/G dengan Surat Ukur Nomor 69 tahun 1888, yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta.

B. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, agar berkenan memberikan Keputusan sebagai berikut:

Page 48: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

1. Dalam Provisi:

Memerintahkan kepada Tergugat II agar menunda terlebih dahulu atas pelaksanaan dari Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei l99O (P-7) dan Surat Perpanjangan SIPPT-nya No. 4662/-1.711.S tanggal 22 November l99O (P-8) yang telah dikeluarkannya tersebut di atas, sampai dengan adanya Keputusan Akhir yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti (in kracht van gewijsde) dalam perkara ini.

II. Dalam Pokok Perkara:

Primair:

1. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hakum bahwa sitaan-revin-dicatoir tersebut di atas adalah sah dan berharga.

2. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Surat Keputusan dari Tergugat I atau dari Menteri Dalam Negeri RI. pada waktu itu No. SK. 158/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 tersebut di atas adalah tidak sah dan atau mempunyai cacad hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya.

3. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Sertifikat Guna Bangunan No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I tersebut di atas adalah tidak sah dan atau mempunyai cacad hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukumnya.

4. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS atas nama Turut Tergugat II tersebut di atas adalah tidak sah dan atau mempunyai cacad hukum, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum dengan semoa akibat-akibat hukumnya.

5. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Sertifikat Hak Milik No. 6O/G dengan Surat Ukur No. 69 Tahun 1888 terdaftar atas nama Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya dari Alm. Bapak SS bin M bin AB, yang telah Bapak SS bin AB, yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta tersebut di atas adalah tetap sah menurut hukum.

6. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa tanah seluas kira-kira 7.1OO M2 yang terletak di persil Jalan H. AS (dahulu bernama Jalan S) No. 4-6-8-1O-12-14 dan di persil Jalan KS No. 48-5O di Jakarta Pusat, seperti yang diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut di atas adalah tetap milik yang sah dari Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya dan Alm. Bapak SS bin M bin AB tersebut di atas.

7. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa jual beli tanah seluas kira-kira 7.1OO M yang telah dilakukan di hadapan Notaris dalain kedudukannya sebagai Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) HMW, SH. dengan Aktenya No. 4/G/199O tanggal 19 April l99O antara Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya tersebut di atas sebagai Pihak Penjual dengan Penggugat sebagai Pihak Pembeli, adalah sah menurut hukum s.t.

Page 49: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

8. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut di atas dari nama Ny. F binti A bin SA dan Para Ahliwaris lainnya dari Almarhum Bapak SS bin M bin AB menjadi nama dari Penggugat, berdasarkan Akte Jual Beli Tanah No 4/G/199O tanggal 19 April 199O dari notaris PPAT HMW, SH. tersebut di atas.

9. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk mentaati dan melaksanakan Keputusan ini.

1O. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Surat dari Tergugat I kepada Tergugat II No. 63O.1-1599 tanggal 7 April 1990 tersebut di atas adalah tidak sah, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum.

11. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mencabut.kembali suratnya kepada Tergugat II No. 63O.1-1599 tanggal 7 April 199O tersebut di atas.

12. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan atau Surat Perpanjangan, Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah No. 4662/-1.711.5 tanggal. 22 November 199O yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II tersebut di atas, adalah tidak sah dan atau mempunyai cacad hukum, dan oleh karena, dan oleh karena itu dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum.

13. MemerintaLkan kepada Tergugat II untuk mencabut kembali Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah No. 1618/.1.711 tanggal 7 Mei 199O dan Surat Perpanjangan SIPPT-nya No. 4662/.1.711.5 tanggal 22 November l99O yang telah dikeluarkannya tersebut di atas.

14. Menyatakan dan atau menetapkan menurut hukum bahwa Keputusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun masih ada pemeriksaan dalam tingkat perlawanan, banding dan atau kasasi.

15. Menghukam Para Tergugat untuk membayar selurnh biaya dalam perkara ini.

Subsidiair:

Memberikan Keputusan-keputusan yang lain sesuai dengan keadilan yang benar (naar goede justitierechtsdoen).

Menimbang, bahwa pada pemeriksaan persiapan dari pihak Penggugat datang menghadap Kuasanya DR, SH. berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Februari 1991;

Sedangkan dari pihak para Tergugat datang menghadap:

1. AA, SH dan GA, SH, keduanya pegawai BPN, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 April 1991 Nomor SP/13/IV/91, Kuasa Tergugat I;

2. N, SH. dan SL ZA, SH., keduanya pegawai Pemerintah Daerah IJ ber. dasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8 April 1991 Nomor 243 1/1991; . Kuasa Tergugat II;

Page 50: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

3. SR, Direktur P.T. SGM sebagai Turut Tergugat 11 yang berdasarkan : Surat Kuasa Khusus tanggal 27 April 1991, sekaligus pula sebagai Kuasa Turut Tergugat I;

Menimbang, bahwa pada pemeriksaan persiapan tersebut oleh Ketua Majelis Hakim telah disarankan untuk mencapai upaya perdamaian, para pihak menerima baik saran tersebut namun pihak Kuasa Penggugat dan kuasa para Tergugat sama-sama berpendapat untuk melanjutkan pemeriksaan sambil ditempuh upaya perdamaian yang disarankan Majelis Hakim;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II telah mengajukan jawabannya masing-masing tertanggal 6 Mei 1991 sebagai berikut:

Jawaban Tergugat II. Dalam Eksepsi:

1. Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang telah diakui dengan tegas.

2. Bahwa sesuai dengan pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, menyatakan: "Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara".

3. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor SK. 158/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 tidak dapat diklasifisir sebagai perbuatan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang dipergunakan Penggugat sebagai obyck gugatan Tata Usaha Negara.

4. Bahwa Penggugat tidak mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan oleh karena belum adanya hubungan hukum dengan tanah obyek sengketa karena dasar perolehannya hanyalah perikatan yaitu Perikatan Perjanjian akte knasa tanggal 2 Mei 1967 Nomor 61 yang secara yuridis merupakan hak perdata antara pihak-pihak, sedangkan akte jual beli Nomor 4/G/ 199O tanggal 19 April 199O obyeknya sudah tidak ada.

5. Bahwa selain hal tersebut Putusan Mahkamah Agung tanggal IS Februari 1983 Nomor IS23 K/SIP/1983, sesuai dengan fatwa Mahkamah Agung tanggal 27 Agustus 1987 Nomor 426/SOO/87/II/UM-TU/Pdt, yang menyatakan bahwa putusan tersebut bersifat declarator, sehingga tidak perlu eksekusi oleh Pengadilan Negeri.

6. Bahwa seandainya benar Penggugat telah mengirim surat, tertanggal 11 Februari 1991 kepada Tergugat 1, maka menurut pasal 3 ayat 3 Undangundang Nomor 5 Tahun 1986, surat tersebut belum dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, karena belum melewati angka waktu 4 (empat) bulan sebagaimana ditentukan dalam pasal dimaksud.

7. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat tidak mempunyai kualitas untak mengajukan gugatan dan dasar gugatannya itu sendiri tidak memenuhi ketentuan pasal 3 ayat 3 dan pasal 55 Undang-undang nomor S Tahun 1986.

Page 51: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

8. Bahwa Penggugat telah mengaburkan/mencampur baurkan kompetensi absolut antara Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara, dimana Penggugat seharusnya mengajukan gugatan tersebut bukan ke Pengadilan Tata Ulaha Negara melainkan harus ke Pengadilan Negeri.

Berkenaan dengan hal-hal yang telah diuraikan di atas, Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim agar berkenan memutuskan perkara ini dengan menyatakan menerima eksepsi Tergugat I.

II. Dalam Pokok Perkara.

1 . Bahwa Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim agar segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam eksepsi, dinyatakan sebagai bagian dari pokok perkara ini.

2. Bahwa Tergugat I menolak selurnh dalill-dalil Penggugat, kecuali terbadap hal-hal yang telah diakui dengan tegas.

3. Bahwa dalil Penggugat angka 12, pada pokoknya menyatakan Surat Keputusan No. SK.IS8/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 menurut hukum haruslah dianggap tidak sah atau sama sekali tidak mempunyai kekuatan hukum.

4. Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, dengan ini Tergugat I menolak dalil tersebut oleh karena:a. Pada tanggal 2 Mei 1967 Ny. F Cs. mengikat diri untuk menjual (calon

penjual) dan ZAS mengikat diri untuk membeli (calon pembeli) tanah Hak Milik Nomor 6O/G, yang terletak di Jalan KS Nomor 48 dan 5O Jakarta Pusat.

b. Dari surat Ny. F binti A kepada ZAS tanggal 14 Maret 1968, ternyata Ny. F masih menyebut dirinya sebagai pemilik kemudian mencabut Surat Kuasa dan surat persetujuannya dengan ZAS, oleh karena ZAS mengulur-ulur waktu.

c. Kemudian tanah Hak Milik Nomor 6O/G tertulis atas nama Ny. F dkk. berdasarkan akte Pelepasan dan Pembelian masing-masing nomor 4 dan nomor S tanggal 3 Agustus 1968 dan tanggal 8 Juni 1972, telah dilepaskan kepada Kodam J.

d. Bahwa dengan adanya pelepasan hak dari Ny. F kepada Kodam J, berarti status tanah Hak Milik No. 6O/G karena hukam berubah menjadi tanah Negara, dengan demikian perlu ditegaskan dalam Surat Keputusan pemberian hakuya dan sekaligus menghapus Hak Milik, tersebut serta menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tidak berlaku lagi sebagai tanda bukti hak atas tanah yang sah.

e. Berdasarkan akte pelepasan tersebut Kodam j telah mengajukan permohonan hak kepada Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Agraria, selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan pemberian Hak Pakai tanggal 4-8-1972 No. Sk. 1S8/BP/DA/1972, setempat terkenal Hak Pakai No. 2O/KS.

f. Sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat I Undang-undang nomor 5 tahun 196O Hak Milik hapus bila tanahnya jatuh kepada Negara. Sehingga dengan adanya penyerahan/pelepasan dari Ny. F Cs. kepada Kodam J maka secara yuridis administratif Tergugat I berweuang untuk menghapus hak Milik Nomor 6O/G.

Page 52: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

5. Bahwa sebagaimana dalil Penggugat tersebut di atas, maka penerbitan Surat Keputusan Hak Pakai tanggal 4 Agustus 1972 Nomor SK. 158/HP/DA/1972 telah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang ic. Undang-undang Nomor 5 Tahun 196O serta ketentuan dan prosedur yang berlaku, sehingga dengan demikian Surat Keputusan tersebut adalah sah, maka terhadap produkproduk lanjutannya adalah tetap sah dan mengikat ic. Hak Guna Bangunan Nomor 116/G dan Nomor 138/G masing-masing atas narna Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, sehingga dapat memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak ketiga.

6. Bahwa akte jual beli tanggal 19 April 199O Nomor 4/Gambir/9O yang dibuat di hadapan HMW, SH, Pejabat Pembuat Akte Tanah di Jakarta adalah mengandung cacad hukum oleh karena pada saat jual beli tersebut dilaksanakan obyeknya sudah tidak ada lagi.

7. Bahwa di dalam jual beli tersebut pada pasal S pada pokoknya dinyatakan sebagai pelaksanaan perjanjian jual beli tanggal 2 Mei 1967 antara pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam putusan Mahkamah Acung tanggal 28 Februari 1983 Nomor IS23 K/Sip/1982.

8. Bahwa putusan Mahkamall Agung tanggal 28 Februari 1983 Nomor 1523 K/Sip/1982 adalah merupakan putusan deklaratoir sebagaimana fatwa Mahkamah Agung tanggal 27 Agustus 1987 Nomor 426/5OO/87/II/UM-TU/Pdt, sehingga tidak perlu adanya eksekusi di Pengadilan Negeri.

9. Bahwa selain hal tersebut, Mahkamah Agung dengan suratnya tanggal 22 November 1990 No. 2209/WKMA/M/1990, mengemukakan mengenai kasus tanah Jalan S/Jalan KS bekas Hak Milik Nomor 6O/G, tidak memerlukan eksekusi putusan oleh Pengadilan Negeri dan apakah para pihak dalam perkara tersebut mampu melaksanakan perjanjian tanggal 2 Mei 1967 atas persil sengketa, tergantung pada "status tanah pada waktu sekarang menurut perundang-undangan agraria" (tanda petik dan garis bawah Tergugat I).

IO. Bahwa berkenaan dengan surat Mahkamah Agung Rl. tersebut terdapat 2 (dua) hal penting yang perlu dijelaskan di sini, yaitu:

a. Status tanah sengketa pada saat dilaksanakan jual beli berdasarkan akte Nomor 4/Gambir/1990 sudah berstatus tanah Hak Guna Bangunan atas nama Turut Tergugat I dan II. Penerbitan Hak Guna Bangunan tersebut telah melalui beberapa proses hukum sebagaimana telah diuraikan di atas.

b. Ketentuan perundang-undangan Agraria, yaitu pasal 27 ayat I Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 "Hak Milik hapus jika tanahnya jatah kepada Negara". Berkenaan dengan ketentuan tersebut, tanah Hak Milik Nomor 6O/G pada saat jual beli tersebut dilaksanakan sudah dilepaskan kepada Negara demi kepentingan Kodam J dan selanjutnya diberikan Hak Pakai, dimana Hak Pakai tersebut kemudian diruitslag dan terakhir ditingkatkan menjadi Hak Guna Bangunan. Sehingga dengan demikian dilihat dari segi teknis yuridis, jual beli dengan akte Nomor 4/Gambir/1990 obyeknya sudah tidak ada lagi, sehingga jual beli tersebut selain cacad hukum juga bertentangan dengan ketentuan perundang-undanpn Agraria.

Page 53: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

11. Bahwa pembuatan akte PPAT Nomor 4/Gambir/199O tersebut melanggar ketentuan yang berlaku, yaitu tidak melaksanakan kewajiban untuk memeriksa sertifikatikeadaan hukum dari obyek jual beli ke Kantor.Pertanahan setempat, sebelum dilakukan pembuatan akte PPAT. Kalau hal tersebut dilakukan, PPAT yang bersangkutan akan mengetahui bahwa Hak Milik Nomor 6O/G telah hapus. sejak tahun 1972 dan terakhir telah menjadi Hak Guna Bangunan Nomot 116 dan Nomor 138/KS.

12. Bahwa mengingat Surat Keputusan tersebut diterbitkan tanggal 4 Agustus 1972 dan baru sekarang diajukan ke Pengadilan (Peradilan Tata Usaha Negara), maka sesuai dengan pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 keputusan tersebut tidak dapat diklasifisir sebagai Keputusan Badan/ Pejabat Tata Usaha Negara yang bisa digugat/diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara karena jangka waktu untuk mengajukan gugatan tersebut telah lewat dari 9O (sembilan puluh) hari, sebagaimana ditentukan dalam ketentuan tersebut di atas.

13. Bahwa dalam positanya Penggugat tidak pernah mendalilkan surat Tergugat I tanggal 7 April 199O Nomor 63O.I-I599 sebagai suatu produk yang melawan hukurn, sehingga dengan demikian petitum gugatan angka IO harus ditolak dan selain hal tersebut sudah kadaluwarsa untuk diajukan dalam sengketa Peradilan Tata Usaha Negara karena tidak memenuhi pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986;

14. Bahwa Tergugat I mensumir Penggugat terhadap surat tanggal 11 Februari 1991 yang didalilkan telah dikirim kepada Tergugat I. Seandainya benar dalil Penggugat tersebut, berarti gugatan inipun belum dapat diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan dalil dimaksud, oleh karena belum memenuhi ketentuan pasal 3 ayat 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986.

15. Bahwa Tergugat I mensumir Penggugat terhadap bukti P-6 mengingat surat-surat tersebut merupakan surat-surat konfidential antar instansi yang bersifat intern.

Jawaban Tergugat II:

Dalam Eksepsi:

1. Tentang gugatan Penggugat kadaluarsa.

Berdasarkan Pasal 53 jo. Pasal SS Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, disyaratkan bahwa gugatan pada Peradilan Tata Usaha Negara harus diajukan hanya dalam tenggang waktu 9O hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.Dalam perkara a quo, gugatan Penggugat didaftarkan pada tanggal 19Februari 1991 yang kemudian diperbaiki pada tanggal 18 Maret 1991,sedangkan yang menjadi obyek tuntutannya adalah

a. Keputusan Tergugat I No. SK. IS8/BP/DAl1972 tangpi 14 Agustus 1972.

b. Sertifikat HGB No. 138/KS dan HGB No. 116/KS yang dikeluarkan padatanggal 14 September 1983.

Page 54: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

c. Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O jo Surat Perpanjangan No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 199O.

Jadi apabila dilihat dari tanggal didaftarkannya gugatan Penggugat dihubungkan dengan surat tersebut d.. atas yang menjadi obyek tuntutan Penggugat, diajukan telah melebihi jangka waktu yang diharuskan dalam Pasal 55 Undang-undangNo. 5 Tahun 1986.Dengan demikian menurut hukum gugatan Penggugat dalam perkara a quo harus dinyatakan tidak dapat diterima..

2. Tentang gugatan Penggugat abscuur libel.

Dalam posita maupun petitum gugatannya, Penggugat telah mendalilkan dan menuntut pengesahan atas Sertifikat Hak Milik No. 6O/G jo akte jual beli PPAT No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O vide bukti P-1 dan P-4 (lihat petitum gugat butir 5 s.d 7) di samping permohonan pembatalan surat-surat bukti P-5, P-7 dan P-8. '

Berdasarkan Pasal 53 Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, disyaratkan bahwa tuntutan Penggugat hanya berisi permohonan agar Keputusan Tata Usaha Negara dinyatakan batal atau tidak sah.

Dengan demikian, dalil Penggugat tersebut di atas telah mencampurbaurkan antara soal kewenangan hukum dalam yurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara dengan Peradilan Umum oleh karena soal permohonan pengesahan dari perbuatan hukum sebagaimana dimaksud petitum gugat butir 5 dan 7 tersebut adalah berada pada kewenangan yuridiksi peradilan umum, sedangkan kewenangan yurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara hanya memeriksa dan mengadili Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, sehingga hal ini berakibat hukum gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.

3. Tentang kualitas Penggugat dalam mengajukan gugatan.

Penggugat dalam gugatannya mendalilkan merasa memiliki tanah sengketa berdasarkan akte jual beli PPAT jo Sertifikat Hak Milik No. 6O/G (vide bukti P- I dan P-4).

Berdasarkan Pasal 132O BW ditentukan syarat essensial dari suatu persetujuan adalah ada kata sepakat dan obyeknya tertentu cakap bagi orang yang me;nbuatnya serta tanpa adanya unsur paksaan.

Bahwa dalam hal ini, akte jual beli Penggugat dimaksud bukti P-4, tidak memenubi syarat hukum Pasal 132O BW dan karenanya batal demi hukum mengingat tanah yang menjadi obyek dalam jual beli tersebut telah menjadi tanah Negara berdasarkan pelepasan hak dan terakhir .di atas tanah dimaksud telah terbit Sertifikat HGB No. 116 dan 138 An. Turut Tergugat I dan II (vide TT-I/II-I, TT-1/11-2 dan TT1/11-6).

Dengan demikian terbukti, Penggugat tidak mempunyai knalitas untuk mengajukan gugatan perkara a quo karena Penggugat bukan sebagai pemilik tanah sengketa kecuali Turut Tergugat I dan II.

Page 55: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Berdasarkan hal tersebut di atas beralasan hukum gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara

4. Bahwa apa yang telah Tergugat II uraikan dalam Eksepsi termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada pokok perkara.

5. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil posita maupun petitum gugat Penggugat kecuali yang diakui secara tegas.

6. Sepanjang gugatan Penggugat ditujukan pada Tergugat II dapat disimpulkan bahwa Penggugat merasa keberatan dengan telah diterbitkan Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O jo Surat Perpanjangan No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November l99O.

7. Bahwa dalil posita gugat butir 18 s.d 25 yang menyatakan tindakan Tergugat menerbitkan Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah an. Turut Tergugat I merupakan tindakan yang melawan hukum dari pejabat = quod non = adalah tidak benar den harus ditolak.

8. Bahwa fungsi dari Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah kecuali hanya berfi~ngsi dan menyatakan bahwa lokasi tanah dimaksud dalam Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah dimaksud i.c. Surat Izin Peruntukan Penggunaan TanahNo. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O joSuratPerpanjanganNo. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 199O baik peruntukan maupun penggunaan tanahnya telah sesuai dengan perencanaan kota atau planing yaitu untuk perkantoran dan dikeluarkan oleh Tergugat II sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

9. Bahwa selain persyaratan harus sudah sesuai planing terbukti pula Iokasi tanah dimaksud dalam Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah adalah sah milik Turut Tergugat I dan II berdasarkan bukti Sertifikat HGB No. 138/KS jo Surat Tergugat I No. 63O.1-1599 tanggal 7 April 199O serta Akte Pernyataan tanggal 9 Januari 1984 No. 9 dan Akte Kuasa tanggal 9 Januari 1984 No. IO yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Ny. CB, SH.

IO. Bahwa Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah atas nama Turut Tergugat II dikeluarkan berdasarkan kewenangan serta kebijaksanaan/beleid Tergugat II yang peraturan dasarnya diatur dalam Pasal 2 Undang-undang No. 5 tahun 196O tentang Undang-undang Pokok Agraria dan Pengadilan tidak berwenang untuk menilainya kecuali apabila kebijaksanaan (Freis Ermessen) dari Tergugat 11 ternyata mengandung kesewenang-wenangan = quod non = vide yurisprudensi putusan Mahkamah Agung Rl. No. 319 K/Sip/1968 tanggal 11 Maret 197O, dalam hal ini tidak ada yang dilanggar oleh Tergugat II.

11. Bahwa bukti P-3, P-4, P-9 dan P-10 tidak ada relevansinya bagi Tergugat II untuk tidak mengeluarkan Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah atas nama Turut Tergugat II dan tidak dapat pula dijadikan tolok ukur dari suatu perbuatan melawan hukum oleh penguasa kecuali berdasarkan Undang-undang mengingat:

a. Bahwa seperti telah diuraikan di muka, soal Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah merupakan kewenangan sepenuhnya dari Tergugat II.

Page 56: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

b. Putusan Mahkamah Agung dimaksud bukti P-3 bersifat deklaratoir di mana ZAS ic. Penggugat dalam perkara a quo hanya berhak untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan surat persetujuan tanggal 2 Mei 1967 terhadap Tergugat (Ny.F binti A bin S) atas tanah sengketa. Hal ini ditegaskan pula dengan fatwa Mahkamah Agung dalam suratnya No. 426/5OO/87/II/UM-TU/Pdt tanggal 27 Agustus 1987. Hal ini berarti putusan Mahkamah Agung dimaksud tidak dapat menimbulkan akibat hukum bagi Ny. F maupun bagi pihak ketiga i.c para Tergugat dan Turut Tergugat dalam perkara a quo mengingat akte persetujuan tanggal 2 Mei 1967 hanya berupa pengikatan jual beli sehingga apabila salah satu pihak lalai dapat ditempuh upaya tuntutan ganti rugi karena wanprestasi.

c. Bahwa di samphlg itu akte jual beli dirnaksud bukti P4 obyeknya sudah tidak ada lagi, mengingat tanah yang menjadi obyek dalam jual beli dimaksud jauh sebelum akte jual beli ini dibuat maupun adanya putusan Mahkamah Agung dimaksud bukti P-3 statusnya te!ah menjad i tanal1 negara karena pelepasan hak sebagaimana ditegaskan oleh Tergugat I dalam suratnya No. 63O.1.1595, tanggal 7 April 199O sehingga karenanya, berdasarkan Pasal 132O BW bukti P4 terbukti cacad hukum dan karenanya pula menjadi batal demi hukum.

d. Lokasi tanal1 dimaksud dalam Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah a.n Turut Tergugat II status kepemilikannya telah jelas adalah sah milik Turut Tergugat I dan 11 vide bukti TT-I/II-I, TT-1/11-2, TT-I/-S dan TT-1/11-6.

12. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas tidak terbukti Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum oleh Pejabat/Penguasa seperti didalilkan Penggugat.

13. Bahwa di samphlg itu sesuai yurisprudensi soal perbuatan melawan hukum oleh penguasa harus diukur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini terbukti tidak ada yang dilanggar oleh Tergugat 11 dan Penggugat sama sekali tidak menyebutkan peratumn perundang-undangan mana yang sekiranya telah dilanggar oleh Tergugat 11 = quod non.

14. Bahwa permohonan sita revh~dicator maupun tuntutan provisi Penggugat sudah tidak relevant lagi untuk dikabulkan dan harus ditolak oleh karena di samphlg tidak didukung dengan bukti authentik yang sah mengingat pula secara yuridis formil maupun materil tanah dimaksud SIPPT adalah terbukti sah menurut hukum milik Turut Tergugat dengan bukti Sertifikat HGB No. 116 dan HGB No. 138 sebagai bukti yang sempurna di mana peruntukan dan penggunaan tanahnya untuk perkantoran/kepentingan umum sesuai rencana kota.

15. Bahwa Tergugat II menolak dalil posita maupun petitum gugat Penggugat untuk selain dan selebihnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat II mohon kiranya Pengadilan Tata Usaha Negara berkenan untuk memutuskan perkara a quo dengan putusan yang amarnya berbunyi:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau

Page 57: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

3. Biaya perkara menurut hukum.

Jawaban Turut Tergugat I dan II:

1. bahwa, Turut Tergugat I dan 11, dengan tegas menolak dan membantah seluruh dalil posita gugatan Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui oleh Turut Tergugat I dan 11;

2. bahwa, Turut Tergugat I adalah pemilik yang sah terhadap persil tanah seluas 3.58O M2 dengan Hak Guna Bangunan No. 116/KS, dan Turut Tergugat 11 adalah pemilik yang sah terhadap persil tanah seluas 3.275 M2, dengan Hak Guna Bangunan No. 138/KS, di mana kedua persil tersebut terdaftar di kantor Pertanahan Jakarta Pusat, rnasing-masing atas nama Turut Tergugat I dan II, selaku yang berhak satu-satunya; (surat bukti diberi tanda TT-I/ 11-1 dan TT-I/11-2);

3. bahwa, persil tanah tersebut diperoleh Turut Tergugat I dengan membelinya dari tuan MR, berdasarkan Jual Beli dengan Akte Jual Beli tanggal 21 Maret 1983 No. 25/JB/111/1983, dan Turut Tergugat II membeli dari perseroan P.T. RS, tanggal 21 Maret 1983 berdasarkan Akte Jual Beli No. 26/JB/111/1983, yang dilangsungkan di hadapan Notaris YP, SH, selaku PPAT; (Surat bukti diberi tanda: TT-1/11-3 dan TT1/11-4);

4. bahwa, berdasarkan Surat Kuasa yang diberikan oleh Turut Tergugat I kepada tuan SR dengan Akte No. IO tanggal 9 Januari 1984, atas dasar dan kekuatan Surat Kuasa tersebut, Penerima Kuasa selaku Direktur Perseroan PT. SGM ic Turut Tergugat II memohonkan kepada Tergugat II, Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah terhadap Hak Guna Bangunan No. 116/KS dan Hak Guna Bangunan No. 138/KS; (surat bukti diberi tanda: TT-I/II.S);

5. bahwa, sebelumnya SIPPT yang diperkarakan tersebut diterbitkan oleh Tergugat II, selaku Instansi atau Badan Administratur Negara yang berhak, bahwa Tergugat I terlebih dahulu memberikan surat penegasan pemilikan terhadap tanah Hak Guna Bangunan No. 116/KS No. 48 dan No. 5O Jakarta Pusat, sesuai dengan isi Surat Tergugat I kepada Tergugat II tanggal 7 April 1990 No. 63O.115OO; (surat bukti diberi tanda TT.I/I1.6)

6. bahwa, Gubernur Kepala Daerah Khusus IJ, ic Tergugat II telah menerbitkan Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah tanggal 7 Mei 1990 No. 1618/-1.711, dan kemudian diperpanjang lagi tanggal 22 November 199O No. 4662/-1.71I.5 yang kesemuanya atas nama perseroan PT. SGM ic Turut Tergugat II; (surat bukti diberi tanda: TT.I/II.7 dan TT-I/II.8);

7. bahwa, Turut Tergugat I dan II adalah pemilik tanah, yang memperolehnya dengan cara-cara dan menurut prosedur, maka sesuai dengan ketentuan-ketentuan menurut hukum yang ada dan. yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, bahwa setiap pembeli yang beritikad baik, harus dan patut dilindungi menurut hukum sebagaimana di dalam hal kedudukan Turut Tergugat I dan II terhadap tanah Hak Guna Bangumn No. 116/KS dan Hak Guna Bangunan No. 138/KS, dan demikian juga terhadap SIPPT yang diberikan oleh Tergugat II atas nama PT. SGM harus dipertahankan menurut hukurn, karena SIPPT tersebut diberikan dengan dasar dan fakte-fakte yang cukup, kuat dan sah menurut hukum;

Page 58: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

8. bahwa, persil tanah Hak Guna Bangunan No. 116/KS dan Hak Guna Bangunan No. 138/KS tersebut hingga saat ini tidak pernah lepas dari kekuasaan Turut Tergugat I dan II secara fisik, dan sesuai dengan SIPPT yang telah diperoleh Turut Tergugat I dan 11 (masih berlaku SIPPT), dirnana Turut Tergugat I dan 11 selaku pemilik dari tanah tersebut berkehendak sekali untuk rr.elaksanakan pembangunan secara fisik di atas tanah tersebut, hal mana sejalan plan Pemerintah Daerah IJ;

9. bahwa, walaupun Penggugat telah melakukan pengikatan dengan Ny. F cs. pada tanggal 2 Mei 1967 (vide surat bukti P-2), namun pengikatan tersebut secara hukum belum sah sebagai jual beli, terlebih-lebih bahwa Mahkarnah Agung dalam putusan tetapnya tanggal 28 Februari 1983 No. I523 K/Sip/1982 (vide surat bukti P-3 dimana dalam amar Keputusan tersebut tidak pernah dinyatakan menurut hukum perjanjian tersebut sah, dan putusan tersebut hanya saja memberikan di dalam amarnya yaitu:

Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;

Menyatakan bahwa Penggugat berhak untuk memintakan pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan Surat Perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap persil sengketa;

Mengingat akan bunyi Keputusan Mahkamah Agung tersebut maka keputusan itu tidak dapat dijalankan secara eksekusi sebab putusan itu tidak mempunyai sanksi hukam kepada pihak Tergugat (Penjual), demikian juga terhadap pihak ketiga tidak membawa akibat hukum;

1O. bahwa kalau dilihat permohonan gugatan Penggugat yang memohonkan agar Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk menyatakan SK. No. 158/HP/DA/1972 tanggal 8 Agustus 1972 agar dinyatakan tidak sah atau mempunyai cacad huktan dan dinyatakan batal demi hukum dengan semua akibat-akibat hukum, bahwa permohonan di atas haruslah ditolak karena pengajuan permohonan yang dilakukan oleh Penggugat adalah bertentangan dengan bunyi pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, di mana tenggang waktu gugaptan dengan tanggal pengeluaran Surat Keputusan, yang dimohonkan untuk dibatalkan tersebut telah kadaluarsa atau telah lewat tenggang waktunya 9O hari. Terlebih-lebi.h lagi bahwa Surat Keputusan yang dimohonkan oleh Penggugat tersebut ternyata iauhjauh sebelum diperbuat dan diperlakukannya tentang Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh Indonesia, oleh karenanya maka permohonan dan permintaan Penggugat bukan weweuang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;

11. bahwa, melihat kepada dalil/posita serta permohonan yang dimohonkan Penggugat, ternyata yang dimohonkan tersebut bukanlah kewenangan dari pada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memberikan putusan hukumnya, hal tersebut dapat kita lihat dan kita baca pada permohonan yang dimohonkan Penggugat dalam butir No. 2,3,4,5,6,7 dan No. 8, di sana yang dimintakan Penggugat itu adalah weweuang dari pada Pengadilan Negeri (Umum), sebab yang dimohonkan oleh Penggugat adalah tentang pengesahan pemilikan tentang suatu benda dan permintaan pengesahan terhadap perjanjian serta permintaan untuk membatalkan bukti pemilikan yang sah atas milik dan kepunyaan Turut Tergugat I dan 11 yaitu HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS;Melihat kepada hal-hal yang dimohonkan oleh Penggugat tersebut, ternyata bahwa Penggugat menyadari tentang akte jual beli yang diperbuat Penggugat dengan Ny. F pada tanggal 19 April 199O No. 4/G 199O terdapat satu

Page 59: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

penyimpangan dari pada prosedur yang berlaku dalam hal pembuatan PPAT tersebut, sebab adalah tidak wajar menurut ketentuan yang berlaku dalam jual beli pertanahan tanpa dilakukannya terlebih dahulu penelitian ke Kantor Badan Pertanahan di Jakarta Pusat, apakah Sertifikat tanah yang diperjanjikan tersebut masih sah atau tidak, apakah ada terikat dalam satu perikatan sebagai jarninan hutang atas pinjaman (pemasangan hipotik) dan ataupun tanah dan Sertifikat yang diperjanjikan itu apakah terkena di dalam satu sitaan karena perkara.Tentang hal tersebut ternyata Notaris selaku PPAT telah melakukan penyimpangan dalam membuat jual beli yang dimaksud oleh Penggugat, karena yang diperjanjikan tersebut tidak ada lagi dari dalam buku tanah pada Kantor Pertanahan Jakarta Pusat. oleh karena itu akte jual beli (vide P4) mempunyai cacad hukum;

12. bahwa, oleh dan karena itu sesuai dengan isi dan jiwa dari pada Undang-undang No. 5 Tahun 1986 bahwa yang menjadi wewouang Pengadilan Tata Usaha Negara untuk mengadili suatu perkara adalah yang berhubungan terhadap setiap Surat Keputusan yang diperbuat dan dikeluarkan oleh Badan Tata Usaha Negara yang bersifat atau sifatnya merugikan bagi kepentingan umum maupun terhadap kepentingan perorangan atau (hak perorangan) dan juga terhadap hak-hak badan hukum. Di luar dari pada hal-hal yang tersebut tadi maka untuk memeriksa dan mengadilinya adalah weweuang Pengadilan Negeri demikian juga hainya dalam hal gugatan dan permohonan yang dimajukan oleh Penggugat ini;

Akhirnya:

Dengan hormat Turut Tergugat I dan II memohonkan sebagai berikut:1. Surat Gugatan Penggugat harus ditolak karena tidak memenuhi ketentuan-

ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 1986;2. Menyatakan bahwa tuntutan Penggugat telah kadaluarsa dan tuntutan yang

lainnya bukan weweuang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;3. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat I adalah pembeli yang beritikad

baik terhadap tanah Sertifikat HGB No. 116/KS Jakarta Pusat dan Turut Tergugat II adalah pembeli yang beriktikad baik terhadap tanah Hak Guna Bangunan Sertifikat No. 138/KS Jakarta Pusat oleh dan karena itu melindungi secara hukum bahwa Turut Tegugat I dan Turut Tergugat II adalah pemilik yang sah satu-satunya atas tanah tersebut di atas.

Dengan uraian tersebut di atas dengan hormat dimohonkan kepada Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang terhormat menolak dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima menurut hukam;

Menimbang, bahwa atas Jawaban para Tergugat tersebut, Penggugat telah mengajukan Repliknya tertanggal IO Juni 1991 yang pada pokokaya tetap pada dalil-dalil gugatannya;

Sedangkan pihak Tergugat I telah mengajukan Dupliknya tertanggal 1 Juli 1991, Tergugat II tertanggal 24 Juni 1991 dan Turut Tergugat I dan 11 tertanggal 24 Juni 1991, yang kesemuanya pada pokoknya tetap pada dalildalil dalam jawabannya masing-masing;

Page 60: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa foto copy surat-surat yang ditandai dengan P-1 sampai dengan P-47 yang telah dimateraikan dengan cukup dan telah pula dicocokkan dengan aslinya sehingga dapat dijadikan alat bukti yang sah, dengan perincian sebagai berikut:

Bukti P-l : Turunan resmi dari Sertifikat Hak Milik No. 6O/G, atas nama Ny. F cs. dari tanah tersengketa;

Bukti P-2 : Turunan resmi dari Persetujuan Jual Beli Tanah sengketa antara Ny. F cs. dengan Alm. ZAS, tanggal 2. Mei 1967;

Bukti P-3 : Turunan resmi dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI. No. 1523 K/Sip/1982 tanggal 28 Februari 1983, antara Alm. ZAS dengan Ny. F cs; foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-4 : Turunan resmi dari Akte PPAT tentang Jual Beli Tanah No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O dari Notaris SS, SH. antara Penggugat dengan Ny. F cs.;

Bukti P-5 : Turunan resmi Surat Tergugat I kepada Tergugat II No. 63O.1 - 1599 tanggal 7 April 199O, foto copy, tidak ada aslinya; .

Bukti P-6 : Turunan resmi Surat Bakorstanas kepada Tergugat I Nomor K/3O/Stanas/XII/199O tanggal 4 Desember 199O, foto copy tidak ada aslinya;

Bukti P-7 : Turunan resmi Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) yang dikeluarkan oleh Tergugat II No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-8 : Turunan resmi Perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 1990, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-9 : Turunan resmi Surat Bakorstanas kepada Tergugat II No. K/119/Stanas/V/199O tanggal 29 Mei 199O, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-IO: Turunan resmi Surat Bakorstanas No. K/295/XI/199O tanggal 28 November 199O, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-11: Turunan resmi Surat Penggugat kepada Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Pusat tanggal 11 Februari 1991.

Bukti P-12: Turunan resmi Surat dari Kantor Pertanahan Jakarta Pusat kepada Penggugat No. 111/III/SP/I991 tanggal I Maret 1991;

Bukti P-13: Turunan resmi Surat dari Mahkamah Agung RI. No. 437/ 947/88/II/Um-Tu/Pdt tanggal 26 Agustus 1988;

Bukti P-14: Turunan resmi Surat Ir. S kepada Tergugat I tanggal 16 Januari 1989;

Bukti P-15: Turunan resmi Surat dari Kepala Kantor Pertanian Jakarta Pusat No. 61/11/P.P.T/1/1989 tangpl 1 Juni 1989, foto copy, tidak ada aslinya;

Page 61: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bukti P-16: Turunan resmi Surat dari Tergugat II kepada Ketua Bakorstanas No. 291O/074 tanggal 8 Agustus 1990, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-17: Turunan resmi Surat dari Bakorstanas No. Sprin/3O4-/Stanas/199O, tanggal 2O Agustus 199O fotocopy, tidak ada aslinya;

Bukti P-18: Turunan resmi Surat dari Bakorstanas No. Sprin/31O/-Stanas tanggal 24 Agustus 199O, foto copy, tidak ada aslinya; .

Bukti P-l9: Salinan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. SK 158/ HP/DA/72 tanggal 4 Agustus 1972 tentang pelepasan hak atas tanah milik Sertifikat No. 6O/G sehingga menjadi tanah yang dikuasai kembali oleh Negara dan Pemberian Hak Pakai kepada Kodam J, fotocopy, asli ada pada Tergugat I;

Bukti P-2O: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 1OO.OOO,- (seratus ribu rupiah) dari Anwar Salim kepada F binti A;

Bukti P-21: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 1OO.OOO,- (seratus ribu rupiah) dari AS tanggal 27 April 1967;

Bukti P-22: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 5O.OOO,- (lima puluh ribu rupiah) dari AS kepada FA;

Bukti P-23 Bon uang FA sebesar Rp 5O.OOO,- (lima puluh ribu rupiah) tanggal 6 Mei 1967;

Bukti P-24: Kwitansi tanda terirna uang sebesar Rp 1OO.OOO,- (seratus ribu mpiah) dari AS kepada FA tanggal 30 Mei 1967;

Bukti P-25: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 1.175.OOO,- (satu juta seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dari AS kepada FA tanggal 24 Juni 1967;

Bukti P-26: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 3OO.OOO,- (tiga ratus ribu rupiah) dari AS kepada FA tanggal 28 Juni 1967;Bukti P-27: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 325.OOO,- (tiga ratus dua puluh llima ribu rupiah) dari AS kepada FA tanggal 29 Juni 1967;

Bukti P-28: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 5O.OOO,- (lima puluh ribu rupiah) dari AS kepada FA tanggal 11 Juli 1967;

Bukti P-29: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 5O.OOO,- (lima puluh ribu rupiah) dari AS kepada MM tanggal 15 Juli 1967;

Bukti P-3O: I;witansi tanda terima uang sebesar Rp. 5O.OOO,- (lima puluh ribu rupiah) dari AS kepada FA tanggal 17 Juli 1967;

Bukti P-31: Tanda terirna uang sebesar Rp. 2.5OO,- (dua ribu lima ratus rupiah) dari AS kepada SMB tanggal 21 September 1967;

Bukti P-32: Tanda pengambilan uang FA sebesar Rp. 5.OOO,- (lima ribu rupiah) tanggal 24 September 1967;

Bukti P-33: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 15.OOO,- (lima belas ribu rupiah) dari AS kepada SS bin MB tanggal 11 November 1967;

Page 62: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bukti P-34: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 47.5OO,- (empat puluh tujuh ribu hn~a ratus rupiah) dari AS kepada SS bin MB, tanggal 11 November 1967;

Bukti P-3S: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 17.5OO,- (tujuh belas ribu lima ratus rupiah) dari AS kepada SS bin MB tanggal 16 November 1967;

Bukti P-36: K,vitansi tanda terima uang sebesar Rp. 151.8OO,- (seratus lima puluh satu ribu delapan ratus rupiah) dari AS tanggal 23 November 1967;

Bukti P-37: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 2O.OOO (dua puluh ribu rupiah) dari Nv. D kepada Ny. LA tanggal 1 Desember 1967;

Bukti P-38: Kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 75.OOO,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) dari SSB tanggal I Desember 1967;

Bukti P-39: kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 22.5OO,- (dua puluh dua ribu limr ratus rupiah) dari AS kepada SS. bin MB tanggal 5 Desember 1967;

Bukti P-4O: Surat ZAS kepada Kepala Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Penda.-taran Tanah tanggal 26 Agustus 1968 Perihal Sertifikat Hak Milik No. 6O/G telah diserahkan oleh pihak-pibak yang berhak melalui Notaris kepada ZAS;

Bukti P-41: Tanda terima uang sebesar Rp. 3O.OOO,- (tiga puluh ribu rupiah) dari ZAS :anggal 17 Maret 1971 yang dikeluarkan oleh-Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta;

Bukti P-42: Tanda Penerimaan No. 1482/PH/DJ/71 tanggal 4 oktober 1971 dari Kantor Fendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta tentang penyerahan surat-surat Sertifikat Hak Milik No. 6O/G, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-43: Surat Penggugat kepada Gubernur IJ tanggal 2O Juni 1986 perihal permohonan Balik Nama Sertifikat an. Ny. D, AS dan Ahli waris lainnya, foto copy, .idak ada aslinya;

Bukti P-44: Surat Keterangan Lurah G tanggal IO oktober 1986 No. 356/1.755.9/1986; foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-45: Surat keterangan Lurah Gambir tanggal 11 Juni 1987 No. 191/1.7SS.9/UM/VI/1987, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-46: Surat Ipeda tahun 1977 No. JB/2O19/P/77, foto copy, tidak ada aslinya;

Bukti P-47: Surat Ipeda tahun 1978 No. O29.122/78, foto copy, tidak ada aslinya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan sangkalannya Tergugat I telah mengajukan bukti-bukti berupa foto copy surat-surat yang ditandai dengan T.I-I sampai dengan T.1-7, Tergugat II dengan tanda T.II-I sampai dengan T.11-8, dan Turut Tergugat I dan II dengan tanda T.T.I/II-1 sampai dengan TT.I/II-9 yang masing-masing telah dimateraikan dengan cukup dan telah pula dicocokkan

Page 63: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

dengan aslinya sehingga dapat dijadikan alat bukti yang sah, dengan perincian sebagai berikut:

Bukti-buktiTergugat I

1. Bukti T-I:1 Surat Keterangan Pendaftaran Tanah tanggal 24-5I991 No. 4O41V/JP/91 atas tanah HGB No. 116/KS;

2. Bukti T-I:2: Surat Keterangan Pendaftaran Tanah tanggal 24-51991 No. 4O5/V/JP/91 atas tanah HGB No. 138/KS;

3. Bukti T-I:3: Akte Penjualan dan Pembelian dari Notaris WS tanggal 3 Agustus 1968 No.4;

4. Bukti T- I:4: Akte Penglepasan Hak dari Notaris WS tanggal 3 Agustus 1968 No. 5:

5. Bukti T-I:5: Akte Pembentukan Notaris WS tanggal 8 Juni 1972 No.13;

6. Bukti T-I:6 Surat Mahkamah Agung kepada Sdr. Ir. S tanggal 26 Agustus 1988 No. 437/947/88/IIlUm-Tu/Pdt. foto copy, asli ada pada Penggugat;

7. Bukti T-I:7: Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak dari Notaris AK, SH tanggal 19-4-199O No. 61, foto copy, asli ada pada Penggugat;

Bukti-bukti Tergugat II

1. T II-I: SIPPT No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O tentang Surat Izin Penunjukan dan Penggunaan Tanah Seluas + 7.OOO m2 terletak di Jalan KS Jakarta Pusat guna membangun perkantoran, feto copy, asli ada pada Turut Tergugat II;

2. T II-2: Surat Gubernur IJ No. 4662/-1 71 1.S tanggal 22 November 199O tentang Perpanjanpn SIPPT tersebut pada butir I di atas, foto copy, asli ada pada Turut Tergugat

3. T II-3: Sertifikat HGB No. 138/KS, foto copy, asli ada pada Turut Tergugat II;

4. T II-4: Sertifikat HGB No. 116/KS, foto copy asli ada pada Turut Tergugat I;5. T II-5: Akte Kuasa No. IO tanggal 9 Januari 1984 Notaris CB, SH dari PT. JS

kepada PT. SGM, foto copy, asli ada pada Turut Tergugat II;

6. T II-6: Keputusan Gubernur IJ No. DA. 1173/11/1 972 tanggal 2 Februari 1972 tentang Penyempurnaan prosedure permohonan izin membebaskan dan penunjukkan/penggunaan tanah serta prosedur pembebasan tanah dan benda-benda yang ada diatasnya untuk kepentingan dinas/swasta di wilayah DKI Jakarta.

7. T 11-7: Akte Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak No. 61 Notaris AK, SH. foto copy, asli ada pada Penggugat;

8. T II-8: Akte Pernyataan tanggal 9 Januari 1984 No. 9 Notaris CB, SH, foto copy, asli ada pada Turut Tergugat I dan II;

Bukti-bukti Turut Tergugat I dan II

Page 64: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bukti TT.I/II.I: Sertifikat HGB No. 116/KS atas nama PT. JS;

Bukti TT.I/II-2: Sertifikat HGB No. 138/KS atas nama PT. SGM;

Bukti TT.I/II-3: Akte Jual Beli No. 25/JB/III/83 tanggal21 Maret 1983 antara MR dengan PT. JS;

Bukti TT.I/II-4: Akte Jual Beli No. 26/JB/III/83 tanggal 21 Maret 1983 antara PT. RSRI Ltd. dengan PT. SGM;

Bukti TT.I/II-S Surat Kuasa Akte No. IO tanggal 9 Januari 1984 dari PT JS kepada SR;

Bukti TT.I/I1-6: Surat Kepala BPN tanggal 7 April 199O No. 63O.II S99 ditujukan, kepada Gubernur Kepala Daerah IJ, perihal tanah HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS;

Bukti TT.I II-7: Surat Gubernur Kepala Daerah IJ tanggal 7 Mei l99O No. 1618/-1.711 tentang SIPPT tanah di Jalan KS/Jalan H. AS atas nama PT. SOM;

Bukti TT.1/II-8: Surat Gubernur Kepala Daerah IJ tanggal 22 November 199O No. 4662/.1.711.S tentang per. panjangan SIPPT tanah di Jalan KS/ Jalan H. AS, Jakarta Pusat;

Bukti IT.I/II-9: Salinan Akte Notaris No. 61 tanggal 19 April 199O tentang Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak; foto copy, asli ada pada Penggugat;

Menimbang, bahwa atas bukti tambahan yang diajukan oleh para Tergugat berupa foto copy Akte Notaris AK, SH Nomor 61 tanggal 19 April l99O tentang Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak (vide bukti T.I.7 yang sama dengan T.11-7 dan TT I/II-9), bukti tambahan mana telah ditolak dengan tegas oleh pihak Penggugat dalam suratnya tertanggal 23 Juli 1991;

Menimbang, bahwa pihak Penggugat menyatakan tidak mengajukan saksi sedangkan pihak Tergugat II menyatakan akan mengajukan saksi tetapi tidak dapat menghadirkan saksinya di persidangan meskipun telah diberi waktu yang layak oleh Majelis dengan bantuan dua kali surat panggilan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;

Menimbang, bahwa setelah selesai pemeriksaan kemudian pihak Penggugat telah menyerahkan Kesimpulannya tertanggal 12 September 1991, di daJam Kesimpulan mana telah dilampiri surat-surat bukti yang diberi tanda P-2O sampai dengan P-47 sedangkan pihak Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat I dan II telah menyerahkan Kesimpulannya masing-masing tertanggal 26 September 1991;

Menimbang, bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis terhadap Kesimpulan beserta lampiran bukti-bukti Penggugat tersebut Kuasa Para Tergugat dan Turut Tergugat masing-masing menerangkan tidak akan mengemukakan atau menyampaikan sesuatu lagi;

Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak masing-masing mohon putusan;

Tentang Pertimbangan Hukum

Page 65: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Dalam Propisi:

Menimbang, bahwa permohonan propvisi yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah dikabulkan oleh Majelis berdasarkan penetapan tertanggal 1O Mei 1491 No. O 1O/G/P.TUN.JKT-1991 berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan yang tercantum dalam penetapan tersebut yang untuk lengkapnya putusan ini, pertimbangan tersebut dianggap tercantum di sini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.

Dalam Eksepsi:

Menimbang, bahwa para Tergugat I dan II telah mengajukan eksepsi yang isinya pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa gugatan Penggugat sudah kadaluarsa yaitu telah melarnpaui waktu 9O hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 55 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986;

Bahwa dalam perkara a quo yang menjadi obyek tuntutan Penggugat yang didaftarkan pada tanggal 19 Februari 1991, adalah:a. Keputusan Tergugat I No. SK. 158/Hp/DA/1972 tanggal 14 Agustus 1972;

b. Sertifikat HGB Nc. 138/KS dan HGB No. II 6/KS atas nama Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II yang dikeluarkan pada tanggal 14 September 1983.

c. Surat ij in peruntukan penggunaan tanah (SIPPT) No. 1618/- 1.711, tanggal 7 Mei 199O jo. Surat Perpanjangan No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 199O;

2. Bahwa gugatan Penggugat bersifat obscuur libel sebab dalam petitum gugatan Penggugat telah mendalilkan dan menuntut pengesahan atas sertifikat hak milik No. 6O/G jo Akte Jual Beli PPAT No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O (vide bukti P.-I dan P.-4); Di samping permohonan pembatalan surat-surat bukti P.-5 . P.-7 dan P.8.

Sedangkan berdasarkan pasal 53 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 disyaratkan bahwa tuntutan Penggugat hanya berisi permohonan agar Keputusan Tata Usaha Negara dinyatakan batal atau tidak sah.

Bahwa dengan demikian dalil Penggugat tersebut telah mencampur adukkan antara kewenangan dalam jurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara dengan Peradilan Umum, oleh karena soal permohonan pengesahan dari perbuatan hukum adalah berada dalam kewenangan jurisdiksi Peradilan Umum, sedangkan kewenangan jurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara hanya memeriksa dan mengadili Keputusan Badan atau Pejaba. Tata Usaha Negara;

3. Bahwa Penggugat tidak mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan oleh karena belum mempunyai hubungan hukum dengan tanah obyek sengketa, sebab dasar perolehannya hanyalah perikatan yaitu perikatan perjanjian akte kuasa tanggal 2 Mei 1967 No. 61 yang secara juridis merupakan hak perdata

Page 66: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

diantara pihak-pihak sedangkan akte jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O obyeknya sudah tidak ada.

Bahwa, dengan demikian Penggugat bukanlah sebagai pemilik tanah sengketa, sehingga karenanya tidak mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan.

4. Bahwa Putusan Mahkamah Agung tanggal IS Februari 1983 No. 1523/K/SIP/1982, sesuai dengan fatwa Mahkamah Agung tanggal 27 Agustus 1987 No. 426/5OO/87/II/UM-TU/PDT menyatakan bahwa putusan tersebut bersifat deklaratoir sehingga tidak perlu ada Eksekusi oleh Pengadilan Negeri;

5. Bahwa surat Penggugat tertanggal 11 Februari 1991 kepada Tergugat I belum dapat dipergunakan sebagai dasar untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dengan menunjuk pada pasal 3 ayat 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, karena belum melewati jangka waktu 4 bulan sebagaimana yang ditentukan dalam pasal tersebut.

Menimbang bahwa terhadap eksepsi para Tergugat I dan II tersebut, Majelis berpendapat sebagai berikut:

Terhadap Eksepsi I:

1. Bahwa gugatan Penggugat tidak bersifat kadaluarsa sebab pada dasarnya obyek gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal I butir 3 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986, yang harus diajukan gugatannya dalam tenggang waktu 90 hari terhitung sejak diterimanya atau di umumkannya keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan (vide pasal 55 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986);

Bahwa dalam perkara a quo Keputusan Tata Usaha Negara yang memang memenuhi secara formal kriteria tersebut adalah Surat Perpanjangan SIPPT No. 4662/1.711.5 tertanggal 22 November 199O, namun Surat Keputusan tersebut bukanlah keputusan yang berdiri sendiri melainkan terkait dalam suatu mata rantai dengan serangkaian keputusan-keputusan Tata Usaha Negara sebelumnya yang keberadaannya tidak dapat dipikirkan terlepas satu dengan yang lain yaitu: SIPPT tanggal 7 Mei 199O, No. 1618/-1.711 yang keberadaannya hanya dapat ditimbulkan oleh suatu hak sebelumnya yaitu HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS, dan kedua HGB inipun berasal sebagai pemisahan dari sertifikat HGB No. 1OO s.c.t./KS tanggal 9 Juni 1973 yang berasal sebelumnya dari sertifikat hak pakai No. 2O tertanggal 4 Oktober 1972, yang sebelumnya adalah merupakan Hak Milik No. 6O/G dengan luas 71OO m2 pada tanggal 3O Agustus 1966 yang pada waktu itu tertulis atas nama SS Bin M Bin AB.

Bahwa dengan demikian untuk menilai sah tidaknya SIPPT No. 4662/1.711.5 tanggal 22 November 199O hanya dapat dilakukan dengan menelusuri dan menilai pula keputusan-keputusan Tata Usaha Negara yang sebelumnya dan yang tidak terlepas kaitannya satu sama lain tersebut;

Menimbang balwa Penggugat sebagai pihak ke III terhadap lahirnya HGB dan SIPPT atas nama para Turut Tergugat, baru mengetahuinya pada waktu Penggugat akan mengurus Surat Sertifikat (vide butir ke 8 gugatan), setidak-tidaknya pada waktu Penggugat mengirim surat kepada Tergugat I tertanggal I I Februari 1991 (vide butir ke-9 gugatan).

Page 67: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa dengan demikian pasal SS terhadap Penggugat sebagai pihak ke III, dalam hal ini, mengenai lahirnya kedua HGB dan SlPPT tersebut, diterapkan sejak tanggal ia mengetahui kedua produk Keputusan Tata Usaha Negara dimaksud.

Terhadap Eksepsi 2:

Bahwa sekalipun di dalam gugatan Penggugat ada kemungkinan terdapat pencampur adukkan antara petitum yang menjadi kewenangan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha..Negara yang menurut pendapat para Tergugat bersifat obscuur libel, menurut Nlajelis hal tersebut tidak bersifat obscuur libel sebab pada akhir putusan nanti hal-hal tersebut masih dapat dibersihkan sehingga tidak akan tejadi tumpang tindih wewenang antara kedua lembaga pengadilan dimaksud.

Menimbang bahwa hal itu dimungkinkan dengan sifat aktifnya Hakim Tata Usaha Negara (vide Keterangan Pemerintah di hadapan Sidang Paripurna DPR-RI mengenai RUU Peradilan Tata Usaha Negara dalam bidang Hukum Acara, bahwa Hakim lebih bersifat aktif, Pidato Menteri Kehakiman RI, lsmail Saleh SH, pada waktu mengantarkan RUU Peradilan - Tata Usaha Negara tanggal 29 April 1986 di sidang paripuma DPR).

Menimbang, bahwa tentang yang dimaksud oleh Penggugat dalam posita gugatan nomor 5 sesungguhnya adalah untuk menetapkan sahnya kembali menurut hukum terhadap sertifikat Hak Milik No. 6O/G dengan surat ukur no. 69/Tahun 1888 tersebut, yang didalilkan oleh Penggugat, bahwa semula telah ada kemudian berdasarkan Surat Keputusan No. SK. 158/HP/DA/1972 tanggal 14 Agustus 1972 telah dinyatakan batal demi hukum oleh Tergugat I;

Menimbang, bahwa sekalipun dalam perumusan kalimat pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tersebut disebutkan secara tersurat (expresis verbis) "Dinyatakan batal atau tidak sah" suatu Keputusan Tata Usaha Negara, hal itu tidak berarti bahwa Peradilan Tata Usaha Negara tidak boleh sebaliknya menyatakan sah suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang berdasarkan penafsiran acontrarrio tidak dilarang oleh Undang-undang yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa terlebih pula tidak ada satu pasal pun di dalam peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku yang menyebutkan bahwa menyatakan sahnya suatu Keputusan Tata Usaha Negara adalah sematamata wewenang absolut dari Peradilan Umum;

Terhadap Eksepsi 3:

Bahwa ada atau tidakuya kualitas seseorang untuk bertindak sebagai Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara haruslah dikaitkan pada ketentuan pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor S Tahun 1986 yang antara lain berbunyi:

"Seseorang atau Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara ………. dan seterusnya".

Bahwa pengertian kepentingan di sini tidaklah selalu harus identik dengan adanya hak milik sebagaimana yang didalilkan oleh Tergugat, melainkan

Page 68: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

ukuran kepentingan tersebut dapat dinilai dari faktor apakah seseorang, incasu Penggugat, dapat menggambarkan adanya suatu kepentingan yang hendak dicapai mengapa dilakukan proses gugatan yang bersangkutan (vide Buku Indroharto SH, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, halaman 185, Penerbit Pustaka Sinar Harapan Jakarta 1991);

Bahwa dalam rangkaian posita gugatan Penggugat telah tergambar dengan jelas kepentingan yang hendak dicapai oleh Penggugat dengan mengajukan gugatan ini, yaitu adanya kenyataan bahwa Penggugat, tidak dapat merealisasikan balik nama sertifikat tanah Hak Milik No. 6O/G menjadi atas namanya, sebagai pelaksanaan dari akte jual beli No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April l99O di hadapan Notaris/PPAT Ny HMW SH, guna memenuhi isi putusan kasasi Mahkamah Agung RI No. 1523/K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983;

Menimbang, bahwa kesemuanya ini disebabkan karena terhadap tanah sengketa tersebut telah diberikan Surat Keputusan Tergugat II kepada orang Iain, yaitu SIPPTNo. 1618/1.711 dan perpanjangan SIPPTNo. 4662.711.5 atas nama para Turut Tergugat.

Bahwa dengan demikian Penggugat cukup mempunyai kualitas untok mengajukan gugatan demi membela kepentingan yang langsung, sebab sejak dikeluarkannya SIPPTNo. 1618/1.711 dan perpanjangan SIPPTNo. 4662/1.711.5 it:ulah baru kepentingan Penggugat terasa dirugikan secara konkrit.

Terhadap Eksepsi 4:

Bahwa mengenai perlu tidaknya eksekusi di dalam putusan Mahkarnah Agung R1 1523/K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983 dalam kaitannya dengan perkara ini menurut hemat Majelis, sudah menyangkut mengenai penilaian pokok perkara dan bukan merupakan alasan. yang bersifat exseptief;

Terhadap ekserpsi 5:

Bahwa surat Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat I tertanggal 11 Februari 1991 (vide P.-11) adalah berisi permohonan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), yang bukan merupakan suatu permohonan untuk pengeluaran Surat Keputusan sebagaimana yang d~maksud dalam pasal 3 Undang,-undang No. 5 tahun 1986, melainkan SKPT tersebut adalah untuk mendapaltkan kejelasan sebagai informasi mengenai status tanah yang bersangkutan. lBahwa dengan demikian tenggang waktu selama 4 bulan sebagaimana yang ditentukan oleh Undang-undang tidaklah dapat diterapkan untuk sekedar mendapatkan informasi atau kejelasan semacam bukti P-11 tersbut;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa eksepsi-eksepsi para Tergugat tidak cukup beralasan sehinlgga oleh karenanya harus ditolak untuk seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;

Page 69: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang,, bahwa dalil-dalil gugatan yang tidak disangkal oleh para Tergugat maupun Turut Tergugat sehingga karenanya merupakan fakte hukum tetap, yang tidak perlu dibuktikan lagi adalah:

1. Bahwa tanah sengketa seluas + 7.1OO m2 yang terletak di atas persil Jl. H. AS (dahrulu bernarna JI. S) No. 4-6-8-1O-12 dan di atas persil Jl. KS No. 48-5O Jakarta Pusat, semula adalah milik dari almarhum SS Bin MAB yangr kemudian pada tanggal 3O Agustus 1966 telah diwariskan dan beralih kepada para ahli warisnya, yaitu Ny. F Binti A Bin SA dan saudara-saudaranya, sebagaimana yang tercantum dalarn sertifikat Hak MilikNo. 6O/G(Videbukti P.-1);

2. Bahwa, terhadap tanah sengketa tersebut telah dilakukan perikatan jual beli oleh Ny. F cs dengan seseorang yang bernama ZAS pada tanggal 2 Mei 1967 (vide bukti P.-2);

3. Bahwa Penggugat-penggugatadalah ahli waris dari ZAS yang telah meninggal dunia pada tanggal 2 April 1985 di Jakarta sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan/Fatwa Ahli Waris Pengadilan Agama Jakarta Pusat No. 393/G/1985 tertanggal 16 April 1985, yang terlampir dalam surat gugatan;

4. Bahwa tanah sengketa tersebut oleh Ny. F Binti A Bin SA juga dijual lagi dan dilepaskan haknya kepada Kodam J;

5. Bahwa terhadap tanah sengketa tersebut kemudian terjadi sengketa perkara perdata antara ZAS sebagai Penggugat melawan Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lainnya dalam perkara perdata No. 212/1971 G. di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

6. Bahwa perkara No. 212/1971.G tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 2O Januari 1972, yang kemudian dalam pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Jakarta telah diputus pada tanggal 19 Mei 1976 di bawah No. 159/197S/PT-JKT, dan kemudian dalam tingkat kasasi di Mahkamah Agung Rl di bawah No. 1523/K/SIP-/1982 telah diputus pada tanggal IS Februari 1983 dan di umumkan pada tanggal 28 Februari 1983 (vide bukti-P.-3);

7. Bahwa terhadap tanah sengketa telah dilakukan penghapusan Hak Milik dan kemudian diberikan Hak Pakai kepada Kodam J oleh Tergugat I pada tanggal 4 Agustus 1972 berdasarkan Surat Keputusan No. SK. 158/HP/DA/1972 dan kemudian diikuti dengan penerbitan Hak Pakai No. P.2O/KS;

8. Bahwa selanjutnya terhadap tanah sengketa telah terjadi beberapa kali peralihan hak yaitu menjadi HGB No. 1OO/KS tanggal 9 Juni 1973 atas nama PT. TB dan yang terakhir menjadi atas nama Turut Tergugat I dengan sertifikat HGB. No. 116/KS dan atas nama Turut .Tergugat II dengan sertifikat HGB No. 138/KS;

9. Bahwa Tergugat 11 telah mengeluarkan Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) terhadap tanah sengketa kepada Turut Tergugat I berdasarkan surat No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O (vide P.-7), yang kemudian diperpanjang dengan surat No. 4662/1.711.5 tanggal 22 November 199O (vice P.- 8);

Page 70: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat yang disangkal oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat pada pokokaya adalah apa yang tercantum dalam butir ke 11 dari gugatan Penggugat yang berbunyi sebagai berikut:

"Bahwa semua pengeluaran atau penerbitan Surat-surat Sertifikat Hak Pakai No. 20/KS, HGB No. 1OO/KS, HGB No. 116/KS dan HGB No. 138t KS, beserta semua Surat-surat Keputusan yang menjadi dasar landasannya, termasuk Surat Keputusan Penghapusan Sertifikat Hak Milik No. 60/G, seperti yang disebutkan dalam suratnya Tergugat I kepada Tergugat II No. 63O.1.1599 tanggal 7 April 199O tersebut di atas (P.5) menurut hukum haruslah dianggap tidak sah atau sama sekali tidak mempunyai keknatan hukum atau setidak-tidaknya lagi haruslah dianggap mempunyai cacad hukum, sehingga oleh karena itu haruslah dinyatakan batal demi hukum".Menimbang, bahwa oleh karena dalil gugatan Penggugat tersebut di atas beserta segenap alasan maupun keterangan telah dibantah oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat, maka kepada pihak Penggugat harus dibebani kewajiban pembuktian tentang dalil-dahl gugatannya yang telah dibantah tersebut;

Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya yang dibantah, tersebut pihak Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat P-1 sampai denpn P-19, yang kemudian di dalam kesimpulan tertanggal 12 September 1991 yang disampaikan pada persidangan tanggapl 26 September 1991 halaman 8 telah menambah sebagai lampiran surat-surat bukti yang baru ditemukan yaitu P-20 sampai dengan P-47;

Menimbang bahwa sekalipun bukti P-2O sampai dengan P-47 tersebut dilampirkan dalam kesimpulan, akan tetapi ternyata di persidangan pada tanggal 1O oktober s.cg. 1991 pihak Penggugat maupun pihak Tergugat serta para Turut Tergugat atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan mengajukan apapun ataupun menanggapi kesimpulan pihak-pihak, termasuk pula lampiran bukti pada kesimpulan Penggugat, maka dengan demikian Majelis berkesimpulan bahwa para Tergugat dan Turut Tergugat tidak berkeberatan atas kesimpulan Penggugat tertanggal 12 September 1991 yang diserahkan pada persidangan tanggal 26 September 1991 beserta segenap lampiran buktibukti tersebut;

Menimbang, bahwa sebaliknya para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membuktikan sangkalan mereka telah mengajukan bukti-bukti sangkalan yaitu berupa surat-surat bukti T. l l sampai denpn T.17 dari pihak Tergugat I, bukti T.II-I sampai dengan T.II-8 dari Tergugat II, dan bul~ti T.T.I/II-1 sampai dengan T.T.I/II-9 dari pihak Turut Tergugat I dan II;

Menimbang, bahwa dari hasil Penggugat yang disangkal oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat di atas menurut Majelis ternyata bahwa Keputusan-keputusan Tata Usaha Negara yang dimohonkan pembatalannya dengan dasar menurut Penggugat adalah tidak sah, yaitu:

1. Surat Keputusan Tergugat I No. 158/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 tentang pelepasan hak atas tanah milik sertifikat No. 60/G dan pemberian Hak Pakai atas tanah tersebut kepada Kodam J;

2. Sertifikat HGB No. 116/KS yang didaftarkan atas nama Turut Tergugat I tanggal 14 September 1983;

Page 71: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

3. Sertifikat HGB No. 138/KS yang terakhir tercatat atas nama Turut Terguga1 II pada tanggal 14 September 1983;

4. SIPPT No. 1618/- 1.711 tanggal 7 Mei 199O;

5. Surat Perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.711.S tanggal 22 November 199O.

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis sebagaimana yang telah diuraikan dalam pertimbangan eksepsi di atas meskipun secara yuridis formal, Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang masih termasuk dalam tenggang waktu gugatan berdasarkan ketentuan pasal 55 Undang-undang Nomor S tahun 1986 dalam kasus perkara ini adalah Surat Perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 1990 yang dikeluarkan oleh Tergugat II, namun untuk menilai sah tidaknya atau ada tidaknya cacad hukum dalam Surat Keputusan tersebut, tidak dilepaskan dan rangkaian atau kaitan dengan Surat-surat Keputusan yang diterbitkan sebelumnya, yang menjadi dasar keluarnya surat perpanjangan SIPPT a quo.

Dalam pada itu harus diingat pula, bahwa Penggugat sebagai pihak ke III dalam penerbitan kedua sertifikat. HGB dan kedua SIPPT a quo atas nama para Turut Tergugat, baru mengetahuinya pada waktu Penggugat akan mengurus Surat Sertifikat (vide butir ke 8 gugatan), setidak-tidakaya pada waktu Penggugat mengirim surat kepada Tergugat I ter,tanggal 11 Februari 1991 (vide butir ke 9 gugatan).

Bahwa dengan demikian, tenggang waktu 9O hari sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 55, bagi pihak ke III yang tidak dituju oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara tetapi yang snerasa kepentingannya dirugikan, dihitung secara kasuistis sejak saat ia merasa kepentingannyadirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara dan mengetahui adanya Keputusan tersebut (vide Surat Edaran Mahkamah Agung No. 2 tahun 1991 tanggal 9 Juli 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa Ketentuan dalam Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara butir V angka 3).

Menimbang, bahwa oleh sebab itu Majelis akan menelusuri semua Surat-surat Keputusan Tata Usaha Negara yang dipergunakan sebagai dasar sampai dikeluarkannya SIPPT yang bersangkutan;

Bahwa dengan demikian persoalan pokok yang perlu dibahas dalam perkara ini secara berurutan dan kronologis adalah mengenai proses dihapuskannya Hak Milik No. 60/G dan keluarnya sertifkat Hak Pakai No. 2O atas tanah sengketa yang kemudian berlanjut dengan keluarnya HGB No. 116/KS dan HGB 138/KS atas nama Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, serta keluarnya SIPPT No. 1618/-1.711 dan perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.711.5;

I. Tentang Surat Keputusan No. 158/HP/DA/72

Menimbang, bahwa tentang hapusnya Hak Milik Nomor 6O/KS dan dikeluarkannya Hak Pakai nomor 20 atas tanah sengketaj oleh Majelis dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti berupa Persetujuan antara Ny. F dan kawan-kawan dengan ZAS tertanggal 2 Mei 1967 (vide bukti P-2), ternyatalah

Page 72: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

bahwa telah terjadi pengikatan untuk jual beli terhadap tanah sengketa oleh Ny. F kepada ZAS.

Bahwa berdasarkan bukti P-2O sampai dengan P-39, terutarna bukti P36 ternyata bahwa harga dalam ikatan jual beli tanah sengketa tersebut telah dilunasi oleh ZAS, setelah pelunasan mana kemudian ZAS mengajukan permohonan balik nama terhadap tanah sengketa Hak Milik No. 6O/G menjadi atas nama ZAS, yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Tanah di Jakarta pada tanggal 26 Agustus 1968 (vide bukti P-40);

Menimbang, bahwa di samping mengajukan permohonan balik nama tersebut ZAS juga telah membayar biaya Sertifikat kepada Direktorat Pendaftaran Tanah (dalam hal ini Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah, Jakarta) pada tanggal 17 Maret 1971 (vide bukti P-41);

Menimbang bahwa selain daripada itu, ZAS telah menyerahkan puladokomen-dokumen dan Surat-surat untuk peralihan hak dari tanah sengketa Hak Milik No. 6O/G tersebut kepada Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Jakarta, yang telah diterima oleh Instansi tersebut pada tanggal 4 oktober 1971 (vide bukti P-42);

Menimbang bahwa dari bukti-bukti tersebut di atas ternyata bahwa proses peralihan hak terhadap tanah sengketa Hak Milik No. 6O/G telah mulai dilakukan oleh ZAS di lingkungan Instansi Tergugat I sejak tanggal 26 Agustus 1968, namun di lain pihak pada tanggal 4 Agustus 1972 Tergugat I telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 158/HP/ DA/72 (vide P-19), yang isinya pada pokoknya adalah melakukan pelepasan Hak atas Tanah Milik Sertifikat No. 6O/G yang tercatat atas nama F Binti A Bin SA cs, sehingga menjadi tanah yang dikuasai kembali oleh Negara, dan kemudian memberikan kepada Kodam J tanah yang dimaksud dengan status Hak Pakai.

Menimbang, bahwa dalam Surat Keputusan 158/HP/DA/72 (bukti P-19 tersebut) telah dicantumkan pertimbangan-pertimbangaul antara lain bahwa tanah sengketa yang dimaksud yang tercatat atas narna F Binti A Bin SA cs telah dilakukan penjualan dan Pelepasan Hak masing-masing pada tanggal 3 Agustus 1968 Akte No. 4 dan Akte No. S Notaris WS oleh Ny. F Binti A Bin SA (pemegang hak) telah dijual/dilepaskan haknya kepada Kodam J (pemohon);

Menimbang, bahwa dalam Surat Keputusan tersebut ternyata tidak tampak adanya pertimbangan-pertimbangan bahwa sebetulnya terhadap tanah sengketa tersebut sudah mulai dilakukan proses permohonan peralihan hak oleh pihak lain, yaitu dalam hal ini ZAS sebagaimana yang telah diuraikan di atas, sehingga menurut hemat Majelis proses penge-, luaran/penerbitan Surat Keputusan Nomor Surat Keputusan 158/HP/DA/72 oleh Tergugat I tidak mempertimbangkan sama sekali kepentingankepentingan pihak lain yang terkait, yang dalam kenyataan telah lebih dahulu mengajukan permohonan haknya, yaitu ZAS;

Bahwa seandainya kepentingan pihak ZAS ini ikut dipertimbangkan dan diperhatikan oleh Tergugat I di dalam proses pengeluaran Surat Keputusan a quo, maka seharusnya Tergugat I tidak sampai pada pengambilan/pengeluaran Keputusan tersebut.

Bahwa menurut pendapat Majelis hal tersebut adalah merupakan salah satu alasan untuk menyatakan adanya cacad juridis di dalam penerbitan Surat

Page 73: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Keputusan, yang merupakan bentuk kesewenang-wenangan (willekeur) dalam arti baLwa Tergugat I telah mengesampingkan pertimbangan kepentingan pihak lain yang terkait langsung dengan tanah sengketa, incasu Penggugat (ex pasal 53 (2) sub c).

Menimbang, bahwa selain daripada itu, apabila ditinjau dari segi proses pelepasan hak atas tanah Sertifikat No. 6O/G sehingga menjadi tanah yang dikuasai kembali oleh negara dan selanjutnya memberikannya kepada Kodam I dengan status hak baru yaitu Hak Pakai No. 2O (vide bukti P-19j maka ternyata dalam pelaksanaannya juga diolakukan tanpa disertai penyerahan atau penarikan kembali sertifikat lama yaitu Sertifikat No. 6O/G tersebut, yang sampai sekarang masih dikuasai sertifikatnya oleh pihak Penggugat;

Menimbang, bahwa hal tersebut lebih diperkuat lagi dengan adanya kenyataan di persidangan tertanggal 26 Agustus 1991, yaitu pada waktu petugas pihak Tergugat I yang bernama N memperlihatkan di persidangan Buku Tanah di mana tercantum pencoretan/penghapusan Hak Milik No. 6O/G, tetapi yang dilakukan tanpa adanya penarikan kembali Sertifikat asli Hak Milik No. 6O/G tersebut, yang menurut keterangan Tergugat I disebabkan oleh karena Sertifikat tersebut masih di Pengadilan;

Bahwa dengan demikian, hal itu beMrti bahwa pada waktu dilakukan pencoretan Hak Milik No. 6O/G tersebut, masih ada sengketa yang berlangsung tentang kepemilikan tanah sengketa Hak Milik No. 6O/G. Namun ternyata dalam keadaan demikian, pihak Tergugat I tetap memproses permohonan Hak Pakai atas tanah sengketa untuk kepentingan Kodam J.

Bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1O tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah, oleh pasal 22 ditentukan bahwa:

1. Mengenai tanah yang sudah dibukukan, maka pejabat menolak permintaan untuk membuat akte sebagai yang dimaksud dalam pasal 19, jika:

a. permintaan itu tidak disertai dengan Sertifikat Tanah yang bersangkutan.

b. tanah yang menjadi obyek perjanjian ternyata masih dalam perselisihan.

c. tidak disertai surat tanda bukti pembayaran biaya pendaftarannya.

Menimbang, bahwa dengan demikian, semestinya pada waktu pendaftaran tanah sengketa dengan status Hak Pakai tersebut, permintaan itu haruslah disertai dengan penyerahan Sertifikat tanah yang bersangkutan, in casu Sertifikat Hak Milik Nomor 6O/G, sesuai dengan bunyi ketentuan nomor 1a dan 1b tersebut di atas.

Bahwa dengan dilanggarnya ketentuan tersebut, maka berarti pula bahwa prosedur pendaftaran Hak Pakai No. 2O tersebut juga mengandung cacad juridis;

Bahwa di samping adanya cacad juridis tersebut, ternyata tindakan Tergugat I dalam penerbitan Surat Keputusan tersebut juga mencerminkan adanya perbedaan perlakuan terhadap sesama warga masyarakat, di mana menurut

Page 74: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Undang Undang Dasar 1945, pasal 27 disebutkan baLwa setiap Warga Negara mempunyai kedudukan yang sama di depan hokum, sehingga dalam hal ini jelaslah bahwa kepentingan hukum dari ZAS terhadap tanah sengketa sangat dirugikan.

Bahwa selain bertentangan dengan pasal-pasal atau kaidah-kaidah hukum tertulis sebagaimana tersebut di atas tindakan Tergugat I juga bertentangan dengan kaidah-kaidah hukum tidak tertulis yang diakui dalam Doktrin Hukum Tata Usaha Negara yaitu keharusan diperhatikannya "Azas Kecermatan", yang merupakan salah satu azas formal di dalam Azas-azas Umum Pemerintah (vide terjemahan Indroharto SH. terhadap perkuliahan Prof Dr. F.H. Van Der Burg dan Prof Dr. M.C. Burkens tentang Administratieve Rechtspraak In Indonesie hal. 39);

Bahwa azas-azas tersebut di dalam Falsafah dan Pedoman Hidup Bangsa Indonesia yaitu Pancasila secara jelas telah tertuang di antara ke 36 butir dari penjabaran Eka Prasetya Panca Karsa yang artinya tekad yang tunggal untuk melaksanakan Lima Kehendak Pancasila, yaitu pada:

- Sila ke II : Kemanusiaan yang adil dan beradab.butir ke l : Mengakui persamaan derajat dan kewajiban antara sesama manusia.butir ke 2: Tidak semena-mena terhadap orang lain.

- Sila ke V : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.butir ke 2: Ad i lbutir ke 4: Menghormati hak-llak orang lain.

(Vide makalall untuk, Bahan-bahan Penataran Peradilan Tata Usaha Negara tulisan Amarullah Salim, SH. mengenai "Menggali Asas-Asas umum Permerintahan Yang Baik Berdasarkan Pancasila dan UUD. 45", halaman 4 dan 5 yang sesuai dengan bahan-bahan penataran P4).

Bahwa berdasarkan asas kecermatan dan juga asas-asas yang tercantum di dalam butir-butir dari penjabaran Eka Prasetya Panca Karsa tersebut di atas maka kepada Pejabat Tata Usaha Negara disyaratkan agar pada waktu menyiapkan keluarnya suatu Keputusan harus memperoleh pengetahuan tentang semua fakte-fakte yang relevant dari semua kepentingankepentingan yang terkait, tidak semena-mena, adil, menghormati hak-hak orang lain, mengakui persamaan derajat dan kewajiban antar sesama manusia, dan kalau perlu juga mempertimbangkan kepentingankepentingan pihak ketiga.Bahwa dari uraian di atas menurut hemat Majelis, dalam perkara ini, kepentinpn ZAS seharusnya juga diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pihak Tergugat I, justru oleh karena pihak ZAS telah terlebih dahulu mengajukan permohonan peralihan hak sebelum adanya permohonan Hak Pakai dari pihak Kodam J tertanggal 2O April 1 972;

Menimbang, bahwa selain daripada itu, ternyata di dalam proses perkara perdata antara ZAS melawan Ny. F Binti A Bin SA dan Kodam J dalam tingkat Kasasi di Mahkamah Agung RI, telah diputuskan pada tanggal 28 Februari 1983 No. 1523/K/SIP/1982 (vide bukti P-3) yang isinya pada pokoknya adalah bahwa: Gugatan intervensi dari Kodam J dinyatakan tidak dapat diterima dan bahwa dalam pokok perkara, Penggugat (ZAS) berhak meminta pelaksanaan Perjanjian Jual Beli sesuai dengan Surat Perjanjian tanggal 2 Mei 1976 terhadap Tergugat (Ny. F Binti A Bin SA atas persil sengketa).

Page 75: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa kemudian untuk merealisasikan isi putusan Mahkamah Agung tersebut, pihak Penggugat .elah melaksanakan jual beli dengan Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli war,snya mengenai tanah sengketa Hak Milik No. 6O/G berdasarkan Akte Jual Beli Tanah No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O yang dikeluarkan oleh Notaris/PPAT HMW SH (vide Bukti P-4).

Menimbang bahwa kini perlu dipertimbangkan pula tentang bukti-bukti yang diajukan oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk melumpuhkan dalil-dalil dan pembuktian yang diajukan oleh Penggugat;

Menimbang bahwa untuk memperkuat dalil-dalil bantahan para Tergugat dan Turut Tergugat terhadap pembuktian yang diajukan oleh Penggugat tersebut di atas, maka para Tergugat dan Turut Tergugat telah mengajukan bukti-bukti bantahan sebagaimana yang telah disebutkan dalam pertimbangan halaman di atas, bukti-bukti mana akan dipertimbangkan secara berurutan oleh Majelis sebagai berikut:

Bahwa bukti Tergugat I yang diberi tanda T.I-1 dan T.I-2 yaitu Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) terhadap tanah sengketa HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS, kedu4 bukti mana hanyalah menerangkan tentang riwayat tan ah yang bersangkutan untuk mengatahu i statusnya, yang justru akan dinilai segi juridisnya oleh Majelis;

Bahwa bukti T.I-3 sampai dengan T.I-5 adalah berupa akte-akte Notaris WS, mengenai adanya perjanjian jual beli antara Ny. F Binti A Bin SA dengan Kodam J pada tanggal 3 Agustus 1968, sedangkan dari bukti Penggugat No. P.36 yang telah dipertimbangkan di atas ternyata pada tanggal 23 November 1967 telah dilunasi oleh ZAS kepada Ny. F Binti A Bin SA sesuai dengan isi ikatan jual beli tanah sengketa antara mereka berdua sebagaimana yang tercantum dalam persetuiuan ikatan jual beli tertanggal 2 Mei 1967 (vide bukti P-2);

Bahwa menurut hemat Majelis bukti sangkalan Tergugat I tersebut di atas (T.I-3 sampai dengan T.I-5) sudah tidak relevant lagi dalam pembuktian perkara ini di Peradilan Tata Usaha Negara sebab dalarn Putusan Mahkamah Agung RI No. 1523/K/SEP/ 1982 tanggal 28 Februari 1983 (vide bukti P-3) telah dinyatakan bahwa Penggugat (ZAS) berhak untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan SuMt Perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Tergugat (Ny. F Binti A Bin SA) atas persil sengketa;

Bahwa bukti T.I-6 adalah Surat Penjelasan/penegasan dari MaLkamah Agung Rl tertanggal 26 Agustus 1988 kepada Ir. S tentang isi Putusan Mahkamah Agung RI tersebut di atas, yang justru menurut hemat Majelis rnendukung t;ukti P-3 yang diajukan oleh Penggugat, dan yang lebih menegaskan mengenai persil sengketa yaitu tanah Sertifikat Hak Milik No. 6O/G, yang eksistensinya masih diakui dalam putusan Mahkamah Agung RI serta penjelasan/penegasan tersebut;

Bahwa bukti T.I-7 yaitu Akte Notaris AK SH tentang Pengikatan Jual Beli dan Pelepasan Hak Nomor 61 tertanggal 19 April 199O adalah merupakan foto copy belaka yang telah dibantah eksistensinya oleh pihak Penggugat dalam persidangan tangpl, 23 Juli 1991, kemudian Tergugat I tidak berhasil meneguhkan keberadaan surat bukti tersebut, sehingga tidak mempunyai nilai pembuktian yang cukup kuat dan oleh karenanya harus dikesampingkan oleh Majelis;

Page 76: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa Tergugat II telah mengajukan bukti T.II-I dan T.II-2 yaitu SIPPT No. 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O beserta perpanjangannya, dan jup bukti T.II-3 serta T.11-4 yaitu masing-masing sertifikat HGB No. 138/KS dan Sertifikat HGB No. 116/KS, keempat bukti-bukti mana menurut hemat Majelis adalah justru merupakan Surat-surat Keputusan Tata Usaha Negara yang akan dinilai keabsahannya oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dalam perkara ini; - Bahwa bukti T.II-5 yaitu surat kuasa Akte Notaris Ny. CB SH No. IO tanggal 9 Januari 1984, berupa pemberian kuasa kepada PT SGM (Turut Tergugat II) dari PT JS (Turut Tergugat I) mengenai pengurusan sebidang tanah HGB No. 116/KS, bukti mana menurut hemat Majelis merupakan permasalahan intern di antara kedua pihak Turut Tergugat tersebut yang tidak ada relevansinya dengan masalah penilaian segi juridis terhadap proses pengeluaran Surat Keputusan Tata Negara yang digugat dalam perkara ini;

Bahwa bukti T.II-6 adalah merupakan Peraturan Tentang Penyempurnaan prosedure permohonan izin membebaskan dan penggunaanpenggunaan wilayah DKI Jakarta, yang tertuang di dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. DA. 11/3/11/1972 tanggal 2 Februari 1972, bukti mana menurut hemat Majelis merupakan peraturan untuk menilai SIPPT yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini;

Bahwa, bukti T.II-7 adalah sama dengan bukti yang diajukan oleh Tergugat 1 yaitu bukti T.I-7 mengenai Akte Notaris AK SH. No. 61, yang oleh Majelis telah dipertimbangkan di atas;

Bahwa bukti T.II-8 adalah SuratKuasa Notaris Ny. CB SH No. 9 tanggal 9 Januari 1984 yang juga menurut hemat Majelis merupakan permasalahan intern di antara kedua pihak Turut Tergugat sebagaimana yang telah dipertimbangkan oleh Majelis mengenai bukti T. II-5 tersebut di atas;

Menimbang bahwa Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II secara bersama-sama telah mengajukan bukti berupa Sertifikat HOB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS yang diberi tanda T.T.I/II-I dan T.T.I/II-2, kedua bukti mana merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini;

Bahwa bukti T.T.I/II -3 dan bukti T.T.I/II-4 merupakan foto copy Akte Jual Beli antara kedua Turut Tergugat tersebut dengan Pemilik sebelumnya dari tanah sengketa, kedua bukti mana menurut hemat Majelis memang merupakan dasar dari peralihan hak dan tercatataya HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS menjadi atas nama para Turut Tergugat tersebut, yang nanti akan dinilai oleh Majelis sehubungan dengan keluarnya SIPPT kepada para Turut Tergugat;

Bahwa bukti T.T. I/II-5 adalah Surat Kuasa Akte Notaris Ny. CB SH Nomor IO tanggal 9 Januari 1984, berupa pemberian Kuasa di antara kedua pihak Turut Tergugat, bukti mana juga menurut hemat Majelis merupakan masalah intern di antara kedua pihak tersebut, yang tidak ada relevansinya dengan rnasalah penilaian segi juridis terhadap proses pengeluaran Suratsurat Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat dalam perkara ini;

Bah~va bukti T.T.1/I1-7 dan T.T. I/II-8 adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yaitu SIPPT a quo beserta perpanjangan yang justru menjadi obyek gugatan dalam perkara ini;

Page 77: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa bukti T.T.I/II-6 adalah merupakan foto copy Surat Tergugat I kepada Tergugat II tanggal 7 April 199O No. 63O.IIS99 perihal penegasan atas pemilikan HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS;

Bahwa bukti tersebut menurut hemat Majelis tidak dapat melumpuhkan pembuktian dalil-dalil Penggugat mengenai proses pelepasan hak sertifikat Hak Milik No. 6O/G serta penerbitan Hak Pakai kepada Kodam J, bahkan dalam bukti T.T.I/II-6 tersebut tidak tergambar secara lengkap mengenai fakta-fakta ataupun kenyataan yang pernah terjadi terhadap status tanah sengketa dalam hubungannya dengan ZAS dengan Ny, F Binti A Bin SA, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh Penggugat yaitu:

a. Pernah adanya surat permohonan dari ZAS kepada instansi Tergugat I yaitu Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah di Jakarta tertanggal 26 Agustus 1968, yang berisi permohonan balik nama dari Hak Milik No. 6O/G menjadi atas nama ZAS (vide bukti P.4O);

b. Pernah adanya pembayaran biaya Sertifikat yang diterima oleh Instansi Tergugat I yaitu Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah di Jakarta sebesar Rp. 3O.OOO,- dari ZAS pada tanggal 17 Maret 1971 (vide bukti P-41);

c. Telah diterimanya Dokumen-dokumen dan Surat-surat untuk peralihan Hak Milik No. 6O/G menjadi atas nama ZASj yang diserahkan pada tanggal 4 oktober 1971 kepada Instansi Tergugat I yaitu Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah di Jakarta (vide bukti P-42);

Bahwa dengan demikian bukti T.T.I/II-6 tersebut justru membuktikan ketidak cermatan pihak Tergugat I di dalam menangani permasalahan tanah sengketa, sehingga merugikan kepentingan pihak lain yang terkait yaitu ZAS dan berakibat bahwa kepentingan ZAS tersebut tidak dipertimbangkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara yang berwenang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa menurut hemat majelis "Azas bertindak dengan cermat" adalah merupakan salah satu azas yang penting dalam kaidah Hukum tidak tertulis yang disebut "Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik" (atau disingkat AAUPB) sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan Tergugat I dalam hal ini telah melanggar pula "Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik".

Menimbang bahwa tentang pengertian AAUPB tersebut, Majelis berpendapat bahwa meskipun Peradilan Tata Usaha Negara baru lahir dengan adanya Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tanggal 29 Des-ember 1986 dan baru diterapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1991 tanggl 14 Januari 1991 tidaklah berarti bahwa sebelum berlakunya Undangundang tersebut, Azas-Azas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB3 tidak dapat diperlakukan, sekalipun azas-azas dimaksud tidak tercantum secara harfiah dalam Undang-undang tersebut;

Menimbang bahwa dalam pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 tahun 197O tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa: "Hakim sebagai penegak hukum dan keadaan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat".

Page 78: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Bahwa dengan demikian Hakim harus menggali, memahami dan menghayati serta mengamalkan azas-azas hukum yang terdapat dalam Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai sumber dari segala sumber hukum dan sebagai dasar hukum ataupun hukum dasar dari setiap gerak dan langkah kita.

Menimbang bahwa karenanya Azas-azas Umurn Pemerintahan yang Baik itu terdapat pula dalam nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat di bumi Indonesia yang harus diakui dan dihormati serta diamalkan oleh setiap penyelenggara Negara dan warga masyarakat.

Menimbang bahwa dengan demikian, bukti-bukti bantahan, yang diajukan oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat tidak dapat melumpuhkan kebenaran dalil-dalil Penggugat dan bukti-buktinya sepanjang tentang tidak sahnya Surat Keputusan Nomor 158/HP/DA/72 (vide bukti P-19) tersebut, yang menjadi dasar tentang pelepasan Hak Milik atas tanah sengketa dan keluarnya Hak Pakai No. 2O atas tanah sengketa.

Menimbang bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka baik ditinjau dari segi Hukum Tata Usaha Negara maupun ditinjau dari Putusan Mahkamah Agung RI sebagai Badan Peradilan Negara tertinggi di Indonesia, ternyata bahwa pelepasan hak dari Sertifikat Hak Milik No. 60/G dan kemudian diberikan Hak Pakai No. 2O atas tanah sengketa kepada pihak Kodam J sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan No. 158/ HP/DA/72 tertanggal 4 Agustus 1972 adalah tidak sah dan karenanya adalah batal demi hukum.

Menimbang bahwa oleh karena Surat Keputusan Nomor 158/HP/DA/72 tertanggal 4 Agustus 1972 tersebut adalah batal, maka Sertifikat Hak Milik No. 60/G dengan Surat Ukur No. 69 Tahun 1888 adalah tetap sah menurut hukum;.

Menimbang pula bahwa oleh karena dalam rangka realisasi dari isi putusan Mahkamah Agung R1 Nomor 1523 K/SEP/1982 telah dilakukan Jual-Beli antara Penggugat dengan Ny. F berdasarkan Akte Jual-Beli Tanah No. 4/Gambir/199O tanggal 19 April 199O di depan Notaris/PPAT HMW SH (vide bukti P-4), maka kepada 1ergugat I dibebani kewajiban untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O/G tersebut (vide bukti P-l), hal mana berdasarkan ketentuan pasal 97 ayat (9a) Undang-undang nomor 5 tahun 1986.

II. Tentang Sertifikat HGB No. 116/KS dan Nomor 138/KS:

Menimbang bahwa tentang pcnerbitan Sertifikat HGB No. 116/KS yang didaftarkan atas nama Turut Tergugat I tanggal 14 September 1983, dan penerbitan Sertifikat HGB No. 138/KS yang didaftarkan atas nama Turut Tergugat II pada tanggal 14 September 1983, oleh Majelis dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang bahwa sebelum Majelis menflai tentang keabsahan Sertifikat HGB No. 116/KS yang didaftarkan atas nama Turut Tergugat I pada tanggal 14 September 1983 dan Sertifikat HGB No. 138/KS yang didaftarkan atas nama Turut Tergugat II pada tanggal 14 September 1983, maka oleh Majelis perlu ditelusuri secara kronologis dari segala Surat Keputusan yang menjadi dasar dari keberadaan kedua Sertifikat tersebut sampai sekarang yang tercatat atas nama kedua furut I ergugat tersebut.

Page 79: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa riwayat penerbitan Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 1 38/KS yang masing-masing terakhir tercatat atas nama PT JS (Turut Tergugat 1) dan tercatat atas nama PT SGM (Turut Tergugat II) adalah sebagaimana yang tercantum riwayatnya secara kronologis di dalam bukti yang diajukan oleh Penggugat yaitu P-IS yang tidak disangkal oleh para Tergugat dan para Turut Tergugat. Bahwa bukti tersebut adalah Surat dari BPN Kantor Pertanallan Jakarta Pusat yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah BPN DKI Jakarta tertanggal I Juni 1989 No. 61/II/P. P.T/1/ 1989:

Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti Surat Keputusan No. 158/BP/DA/72 tertanggal 4 Agustus 1972 ternyata mengandung cacadcacad juridis sebagaimalla yang telah dipertimbangkan di atas, maka permasalallall yang kini perlu dipersoalkan adalah: Apakah dengan demikiall berarti bahwa segala Keputusan Tata Usaha Negara yang berikutnya yang didasarkan pada Surat Keputusan No. 158/HP/DA/72 tersebut dengan sendirillya harus juga dianggap sebagai mengandung cacad juridis sehillgga karenanya iuga harus dinyatakan tidak sah serta dibatalkan? Ataukah masih perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang relevant?

Menimballg ballwa mellurut hemat Majelis, untuk menjawab permasalahan tersebut haruslal1 ditinjau secara kasuistis dengan mempertimbangkan segala faktor-faktor yang relevant, sehingga tidak dengan sendirinya akan mengakibatkan batalnya demi hakum segala Sutat Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan kemudian.

Menimbang, bahwa sepanjang terhadap si penerima hak yang bersangkutan apabila memang tidak terbukti adanya itikad tidak baik ataupun tidak dapat diharapkan dari padanya bahwa ia secara layak harus dapat mengetahui adanya cacad-cacad juridis tersebut, maka seorang penerima hak yang beritikad baik sudah seharusnya mendapat perlindungan hukum;

Menimbang bahwa menurut hemat Majelis, beban pembuktian untuk membuktikan apakah terdapat itikad baik atau tidak pada penerima hak, in casu Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, sudah selayakuya dibebankan kepada Penggugat;

Menimbang, dari pembuktian yang diajukan dalam persidangan ternyata pihak Penggugat tidak berhasil membuktikan bahwa Turut Tergugat I maupun Turut Tergugat II memang benar mempunyai itikad tidak baik di dalam perolehan Sertifikat HGB No. 116/KS maupun Sertifikat HGB No. 138/KS, atau setidak-tidaknya dapat. membuktikan bahwa Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II sepatutnya dapat mengetahui adanya cacad-cacad juridis tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karenanya tidaklah terbukti bahwa Turut Tergugat I dan Turut Tergugat 1I dalam-proses peralihan hak terhadap Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS menjadi atas nama mereka masing-masing tersebut telah mempunyai itikad tidak baik atau setidak-tidaknya patut dapat menduga adanya cacad juridis, maka berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan sudah sepantasnyalah kedua belah pihak Turut Tergugat tersebut harus diberi perlindungan hukum pula.

Menimbang, bahwa namun demikian, terhadap Penggugatpun sebagai pihak yang telah dirugikan kepentingannya akibat perbuatan/tindakan Tergugat I sebagai Pejabat Tata Usaha Negara yang telah mengeluarkan suatu Keputusan

Page 80: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Tata Usaha Negara yang mengandung cacad juridis harus pula mendapatkan perlindungan hukum dan pemulihan atas hak-haknya yang telah dirugikan.

Menimbang bahwa menurut hemat Majelis, dalam kasus ini, perlindungan hukum terhadap Penggugat harus lebih, diutamakan, atas dasar perthnbangan rasa keadilan, mengingat bahwa yang bersangkutan telah menempuh upaya-upaya untuk memperjuangkan haknya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku yaitu ZAS (suami Penggugat) telah menempuh upaya-upaya sebagai berikut:

1. Mengajukan permohonan balik nama terhadap persil Hak Milik No. 60/G kepada Instansi di tingkungan Tergugat I pada tatun 1968, yaitu segera sesudah ia membayar lunas harga yang tercantum dalam persetujuan ikatan jual beli tertanggal 2 Mei 1967 (vide bukti P-4O jo bukti P-2);

2. Telah membayar biaya Sertifikat sebesar Rp. 3O.OOO,- kepada Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah di Jakarta pada tanggal 17 Maret 1971 (vide bukti P-41);

3. Menyerahkan dokumen dan surat-surat untuk peralihan hak dari persil Hak Milik No. 6O/G pada tanggal 4 oktober 1971 (Vide bukti P-42);

4. Telah membayar IPEDA pada tahun 1977 dan 1978 (vide bukti P-46 dan P-47);

5. Telah menempuh jalur hukum yang benar untuk memperjuangkan haknya, yaitu gugatan perkara perdata sebagai Penggugat melawan Ny. F Binti A Bin SA yang didaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 212/Pdt/G/1971.PN.JKT.Pst yang selanjutnya telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan Putusan Kasasi Mahkamah Agurg RI No. 1523/K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983 (vide bukti P-3);

6. Penggugat selaku ahli waris dari ZAS telah memberi Kuasa kepada Ir. S untuk mengajukan permohonan pengembalian status Sertifikat Hak , Milik No. 6O/G yang ditujukan kepada Kepala Badan Pertanahan Jakarta tertanggal 16 Januari 1989 (vide bukti P- 14);

7. Penggugat telah mengajukan permohonan SKPT Hak Milik Nomor 6O/G kepada Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Pusat tertanggal 11 Pebruari 1991 (vide bukti P- 11);

8. Penggugat telah melakukan jual beli tanah Hak Milik No. 6O/G dengan Ny. F Binti A Bin SA tertanggal 19 April 199O di hadapan Notaris/PPAT HMW SH, guna merealisasikan isi Diktum Putusan Mahkamah Agung Rl No. 1523/K/SIP/1 982 (vide bukti P-4);

9. Penggugat mengajukan gugatan sengketa Tata Usaha Negara yang sekarang diproses, yaitu No. O1O G/l991 PTUN-JKT;

Menimbang bahwa dengan adanya upaya-upaya yang telah ditempuh oleh Penggugat untuk memperjuangkan haknya melalui saluran hukum sampai mendapatkan Putusan yang berkekuatan hukum tetap, usaha mana telah diperjuangkan selama kurang lebih 23 tahun hingga sekarang maka berdasarkan rasa keadilan adalah sudah sepantasnya dan sewajarnya apabila pihak Penggugat memperoleh perlindungan hukom dalam bentuk memulihkan haknya yang oleh Putusan Mahkamah Agung RI, sebagai Peradilan Tertinggi di

Page 81: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Indonesia telah diakui hakuya untuk meminta pelaksanaan perjanjian jual beli sesuai dengan Surat Perjanjian tanggal 2 Mei 1967 terhadap Tergugat atas persil sengketa (vide bukti P-3 jo P-13);

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas Majelis berpendapat baLwa dalam kasus ini Sertifikat HGB No. 116/KS dan Sertifikat HGB No. 138/KS atas nama Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II harus dibatalkan demi untuk perlindungan hukum bagi Penggugat di dalam memulihkan haknya yang telah dirugikan oleh tindakan-tindakan Tergugat I yang mencerminkan sifat kesewenang-wenangan (willekeur) dan tidak cermat serta bertentangan dengan butir-butir dalam Eka Prasetya Panca Karsa yang telah dipertimbangkan di atas.

Menimbang bahwa bagi para Turut Tergugat, apabila merasa dirugikan haknya oleh pembatalan HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS sebagai akibat dari cacad juridis yang dilakukan oleh Tergugat I dalam proses penghapusan Hak Milik No. 6O/G tersebut menjadi Tanah Negara dahulu pada tahun 1972, masih tetap terbuka hak mereka untuk mengajukan gugatan ganti rugi dari segi hukum perdata terhadap pihak-pihak dari siapa rnereka dapat memperolel1 haknya itu.

III. Tentang SIPPT No. 1618/-1.711 Tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT No. 4662/-1.711.-5 Tanggal 22 November 199O.

Menimbang bahwa tentang SIPPT No. 1618/-1.711 tertanggal 7 Mei l99O dan perpanjangan SIPPT No. 4662/-1.711.5 tertanggal 22 November 199O, oleh Majelis perlu diperthubangkan sebagai berikut:

Menimbang terlebih dahulu bahwa SIPPT (Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah) men~pakan salah satu persyaratan untak pengajuan permohonan izin Mendirikan Bangunan, yang dikeluarkan oleh Gubernur Kepala Daerah untuk bangunan yang luasnya lebih dari 5.OOO m2 atau terletak pada jalur jalan utama (lihat Lembaran Daerah IJ No. 25 tahun 1984 tentang Keputusan Gubernur Kepala Daerah IJ No. 316 Tahun 1984 tentang Tata Cara memperoleh Izh~ Mendirikan Bangunan (IMB) di Daerah IJ;

Bahwa dasar pengeluaran SIPPT No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O, dan perpanjangan SIPPT No. 4662/1.71I.5 tanggapl 22 November 199O, adalah adanya permollonan dari Turut Tergugat 11 (PT. SGM) tertanggal 21 September 1981 No. 213/SGM dan No. 012/SGM/VI/83 tertanggal 25 Juni 1983 (vide bukti T.ll-1 dan bukti T.11-2);

Menimbang, bahwa dalam jawaban Tergugat II terhadap gugatan tertanggal 6 Mei 1991 halaman 3 angka 8 dan 9 berbunyi sebagai berikut:

"8. Bahwa fungsi dari Surat izin Peruntukan Penggunaan tanah bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah kecuali hanya berfungsi dan menyatakan bahwa lokasi tanah dimaksud dalam Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah dimaksud i:c Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah No. 1618/1.711 tanggal 7 Mei 199O jo. Surat Perpanjangan No. 4662/1.711.5 tanggal 22 November 199O baik peruntukan maupun penggunaan tanahnya telah sesuai dengan perencanaan kota atau planing yaitu untuk perkantoran dan dikeluarkan oleh Tergugat II sesuai dengan prosedure dan ketentuan yang berlaku.

Page 82: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

"9. Bahwa selain persyaratan harus sudah sesuai dengan planing, terbukti pula lokasi tanah dimaksud dalam Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah adalah sah milik Turut Tergugat I dan II berdasarkan bukti sertifikat HGB No. 138/KS jo Surat Tergugat I No. 63O.1-1599 tanggal 7 April 199O serta Akte Pernyataan tanggal 9 Januari 1984 No. 9 dan Akte Kuasa tanggal 9 Januari 1984 No. 1O yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Ny. CB SH."

Menimbang, bahwa atas dasar uraian tersebut maka; Majelis berpendapat bahwa SIPPT yang bersangkutan tidak terlepas kaitannya dengan status tanah sengketa.

Menimbang bahwa Tergugat II dalam jawaban gugatan tersebut telah menerangkan bahwa tanah yang bersangkutan dimaksud dalam SIPPT a quo adalah sah milik Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II; dan karenanya disetujui untuk mempergunakan tanah tersebut;

Menimbang bahwa menurut hemat Majelis apabila ditinjau dari segi juridis formil belaka, maka memang pengeluaran SIPPT tersebut oleh Tergugat II adalah berdasar hukum dan tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Akan tetapi, hakekat dari pembuktian di Peradilan Tata Usaha Negara bukanlah sekedar kebenaran formil belaka, namun justru mencari kebenaran materiil untuk mendapat keyakinan Hakim (vide pasal 1O7 Undang-undang nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara beserta penjelasannya).

Menimbang bahwa oleh karenanya Penggugat harus membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya tentang pengeluaran SIPP'T tersebut ditinjau dari segi kebenaran materiil apakah mengandung cacad-cacad juridis;

Menimbang bahwa dari bukti yang diajukan oleh Penggugat yaitu bukti P-9 ternyatalah bahwa instansi BAKORSTANAS telah memberitahukan kepada Tergugat II tentang adanya putusan Mahkamah Agung RI No. 1523/K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983 yang telah berkekuatan tetap, den karenanya agar dibentuk Tim Terpadu serta agar Tergugat II mengambil langkah-langkah status quo dalam proses permohonan SIPPT kepada Turut Tergugat;

Menimbang bahwa berdasarkan bukti Penggugat, yaitu bukti P-1O ternyatalah bahwa instansi BAKORSTANAS telah mengharapkan pula agar permohonan perpanjangan SIPPT atas name Turut Tergugat ditunda sambil menunggu hasil penelitian/pemeriksaan, dengan memperhatikan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 1984 tanggal 2 Mei 1984;

Menimbang bahwa berdasarkan bukti, Penggugat, yaitu bukti P-15 berupa Surat dari Kantor Pertanahan Jakarta Pusat kepada Kepala Kantor Wilayah BPN D.K.I. Iakarta tertanggal I luni 1989, dalam bagian ke II butir ke-4 ternyatalah bahwa para Turut Tergugat telah pernah mengajukan rekomendasi SIPPT ke Kantor Agraria lakarta Pusat pada tanggal 14 lanuari 1988, tetapi belum dapat dipenuhi oleh karena ada perrnasalahan tentang status tanah sengketa;

Bahwa dari bukti P-15 ini terbukti bahwa sesungguhnya pihak Turut Tergugat sudah tampak ada itikad tidak baik untuk memaksakan kehendaknya memperoleh SIPPT, dengan cara langsung menghubungi atasan yang lebih tinggi sehingga berhasil memperoleh SIPPT yang sekarang menjadi obyek sengketa.

Page 83: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

Menimbang, bahwa dari bukti-bukti di atas ternyata bahwa sekalipun sudah ada himbauan dari instansi BAKoRSTANAS kepada Tergugat II untuk mengambil langkah-angkah status quo dan penundaan perpanjangan SIPPT, bahkan sudah ada pula putusan Mahkamah Agung Rl sebagai lembaga peradilan tertinggi di Indonesia yaitu keputusan No. 1 S23 K/SIP/1982 tanggal 28 Februari 1983, namun tetap tidak mendapat tanggapan dari pihak Tergugat II dan bahkan tetap saja mengeluarkan SIPPT untuk kepentingan pihak Turut Tergugat dan tidak mengindahkan kepentingan pihak lainnya yang juga terkait dengan tanah sengketa, yaitu pihak Penggugat;

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis, himbauan dan peringatan yang dilakukan oleh instansi BAKORSTANAS tersebut adalah tepat dan sepatutnya harus diperhatikan oleh pihak Tergugat II, terlebih-lebih apabila dikaitkan dengan isi Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 16 Tahun 1984 tanggal 2 Mei 1984;

Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1523K/SIPl1982 tanggal 28 Februari 1983 tersebut (vide bukti P-3) sekalipun menurut dalil Tergugat-tergugat hanya bersifat pernyataan (declarator), tetapi isinya adalah jelas mengakui eksistensi hak Penggugat untuk meminta pelaksanaan ikatan jual-beli tanggal 2 Mei 1967, dan dengan demikian berarti mengakui pula adanya hak Penggugat terhadap tanah sengketa;

Menimbang bahwa dengan mengenyampingkannya begitu saja putusan Mahkamah Agung RI tersebut sebagai lembaga peradilan tertinggi, maka Tergugat II telah bertindak semena-mena terhadap orang lain, yaitu tidak menghorrnati hak Penggugat terhadap tanah sengketa dan karenanya juga merupakan pelanggaran terhadap larangan perbnatan sewenang-wenang (willekour) sebagaimana yang dimaksudkan dalarn pasal 53 ayat (2c) Undang-undang No. 5 tahun 1986.

Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa sekalipun pengeluaran SIPPT tersebut adalah sah dari segi formal belaka, namun dari segi materiil mengandung cacad-cacad juridis terutama apabila dikaitkan dengan riwayat perolehan HGB No. 116/KS dan HGB No. 138/KS yang dahulunya berasal dari Hak Milik No. 6O/G sebagaimana yang telah dipertimbangkan di atas;

Bahwa oleh karenanya kedua SIPPT tersebut harus dinyatakan tidak sah dan harus dibatalkan serta Tergugat II diharuskan mencabut kedua SIPPT tersebut (vide pasal 97 ayat (9a) Undang-undang Nomor 5 tahun 1986).

Menimbang, bahwa kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II harus diperintahkan untuk tunduk dan mentaati atas pelaksanaan putusan ini;

Menimbang bahwa berdasarkan segapla uraian yang tersebut di atas, maka menurut hemat Majelis telah terjadi perbuatan melawan hukum oleh Penguasa, in casu Tergugat I dan Tergugat II, sehingga dengan demikian pihak Penggugat telah berhasil meneguhkan dalil-dalil gugatannya sebagaimana yang dimohonkannya dalam petitum ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-8, ke-9, ke-12, ke-13, dan ke-15, sehingga petitum tersebut harus dikabulkan, sedangkan petitum selebihnya harus ditolak atas dasar pertimbangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa petitum ke-1 tentang sita revindicatoir tidak dapat dikabulkan karena dalam sistem hukum acara di Peradilan Tata Usaha Negara

Page 84: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

menurut Undang-undang yang berlaku tidak dikenal adanya lembaga sita conservator maupun revindicatoir;

Menimbang bahwa, petitum ke-6 tidak dapat dikabulkan karena petitum ini menyatakan tentang sahnya milik Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lainnya berupa tanah sengketa seluaas 7.1OO m2 yang terletak di JI. H. AS No. 4-6-81O-12-14 dan di JI. KS 48-5O Jakarta Pusat;

Petitum tersebut berupa pernyataan sahnya kepemilikan yang termasuk wewenang Peradilan Perdata sedangkan wewenang Peradilan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara, yang dalam hal ini sudah terpenuhi dengan dikabulkannya petitum ke-5;

Menimbang, bahwa petitum ke-7 tidak dapat dikabulkan sebab jual-beli tanah sengketa tanggal 19 April 1990 yang bersangkutan adalah dalam rangka melaksanakan isi putusan Mahkamah Agung Rl Nomor 1523 K/SIP/1982 tanggal 15 Februari 1983 dan dilakukan di hadapan/oleh Notaris Pejabat Pembuat Akte Tanah yang sah untuk itu, sehingga tidak perlu lagi harus disahkan oleh badan peradilan.

Menimbang, bahwa petitum ke-1O dan petitum ke-11 tidak dapat dikabulkan sebab Surat yang dimaksud dalam petitum tersebut bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat dijadikan objek gugatan, melainkan merupakaan semacam rekomendasi belaka yang belum bersifat final sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai Keputusan Tata Usaha Negara menurut pasal I butir ke-3 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986.

Menimbang, bahwa petitum ke-14 tentang putusan yang dapat dilaksanakan lebih dulu, tidak dapat dikabulkan sebab dalam sistem hukum acara di Peradilan Tata Usaha Negara tidak dikenal prosedur demikian,

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah dikabulkan untuk sebahagian maka perkara ini harus dibebankan kepada para Tergugat dan Para Turut Tergugat secara tanggung renteng.

Memperhatikan Undang Undang Dasar 194S, Undang-undang Nomor 14 tahun 197O, Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan.

MENGADILI:

I. Dalam Propisi

Menyatakan bahwa Penetapan Pengadian Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal I O Mei 1991 nomor O1O/PTUN-Jkt/ 1991 tentang penundaan atas pelaksanaan SIPPT nomor 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan SIPPT nomor 4662/-1.711.S tanggal 22 November 1991 tetap mempunyai kekuatan hukum sampai putusan ini berkekuatan pasti.

II. Dalam Eksepsi

Menolak eksepsi para Tergugat untuk seluruhnya.

III. Dalam Pokok Perkara

Page 85: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

2. Menyatakan bahwa Surat Keputusan Tergugat I atas nama Menteri Dalam Negeri R.I. pada waktu itu No. SK. 1S8/HP/DA/1972 tanggal 4 Agustus 1972 adalah tidak sah dan mengandung cacad hukum, sehingga oleh karenanya batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

3. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 116/KS atas nama Turut Tergugat I adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya;

4. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 138/KS atas nama Turut Tergugat II adalah tidak sah dan karenanya harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya; ,

5. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik No. 6O/G dengan Surat Ukur No. 69 tahun 1888 terdaftar atas nama Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lainnya dari almarhum SS Bin M Bin AB yang telah dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Tanah Jakarta adalah tetap sah menurut hukum;

6. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk mengadakan pembalikan nama dalam Sertifikat Hak Milik No. 6O!G tersebut di atas dari nama Ny. F Binti A Bin SA dan para ahli waris lahinya dari almarhum SS Bin M Bin AB menjadi atas nama para Penggugat, berdasarkan Akte JualBeli Tanah No. 4/G 199O tanggal 19 April 199O dari Notaris/PPAT HMW SH;

7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan teat pada pelaksanaan putusan ini;

8. Menyatakan bahwa SIPPTNomor 1618/-1.711. tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan Sl PPT nomor 4662/- 1.711.5 tanggal 22 November 199O yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II adalah tidak sah dan oleh karena itu harus dibatalkan;

9. Memerintahkan kepada Tergugat 11 untuk mencabut kembali SIPPT Nomor 1618/-1.711 tanggal 7 Mei 199O dan perpanjangan SIPPT nomor 4662/-1.711.5 tanggal 22 November 1990 yang telah dikeluarkannya tersebut di atas;

1O. Menolak gugatan untuk selain dan selebihnya;

11. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan sebesar Rp. 54.OOO,- (Lima Puluh Empat Ribu Rupiah).

Demikianlah diputuskan pada hari Sabtu tanggal 12 oktober 1991 dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang terdiri dari Amarullah Salim SH, Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagai Ketua Majelis dengan didampingi oleh Dr. Paulus Effendie Lotulung SH dan Soemaryono SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 17 oktober 1991 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu oleh Herry Wibawa SH. Sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Kuasa para Tergugat serta Kuasa para Turut Tergugat.

Page 86: Hukam Acara Tata Usaha Negara - E-JUKNIS …... · Web viewO9/O4O SuratPerkara. O9/O41 Tenggang Waktu untak mengajukan gugatan. JangLa waktu termaksud dalam pasal 55 UU No. 5 tahun