26
HUKUM TENTANG KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Diajukan Oleh: 1. Tri Lestari 2. Supriyono 3. Rudi Hartono 4. Yorano Genta Saputra 5. I Nyoman Setia Gova 6. Hartono

HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

HUKUM TENTANG KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Diajukan Oleh:

1. Tri Lestari2. Supriyono3. Rudi Hartono4. Yorano Genta Saputra5. I Nyoman Setia Gova6. Hartono

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANAKPER DHARMA WACANA METRO

TAHUN 2010

Page 2: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

BAB I

PENDAHULUAN

Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan

Indonesia (PERHUKI) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung

dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini meyangkut

hak dan kewajiban segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan

kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala

aspeknya, organisasi, saranan, pedoman standar pelayanan medik , ilmu pengetahuan

kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.

Hukum Kesehatan terdiri dari banyak disiplin diantaranya: hukum kedokteran/

kedokteran gigi, hukum keperawatan, hukum farmasi klinik, hukum apotik, hukum

kesehatan masyarakat, hukum perobatan, hukum rumah sakit, hukum kesehatan

lingkungan dan sebagainya (Konas PERHUKI, 1993).

Rumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

159b/Men.Kes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit adalah ”Sarana upaya kesehatan

yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan

untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian”.

Rumah sakit adalah tempat berkumpulnya sebagian besar tenaga hukum

kedokteran yaitu ketentuan hukum yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

atau pemeliharaan kesehatan dalam menjalankan profesinya seperti dokter, dokter

gigi, apoteker, perawat, bidan, nutrisionis, fisioterapis, ahli rekam medik dan lain-

lain.

Sedangkan menurut WHO, Rumah Sakit adalah suatu badan usaha yang

menyediakan pemondokan yang memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek

dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, terpeutik dan

rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, terluka, mereka yang mau

melahirkan dan menyediakan pelayanan berobat jalan.

Masing-masing disiplin ini umunnya telah mempunyai etik profesi yang harus

diamalkan anggotanya. Begitu pula rumah sakit sebagai suatu institusi dalam

Page 3: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

pelayanan kesehatan juga telah mempunyai etika yang di Indonesia terhimpun dalam

Etik Rumah Sakit Indonesia (ERSI).

Dengan demikian dalam menjalankan pelayanan kesehatan masing-masing

profesi harus berpedoman pada etika profesinya dan harus pula memahami etika

profesi disiplin lainnya apalagi dalam wadah dimana mereka berkumpul (rumah

sakit) agar tidak saling berbenturan.

Page 4: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

BAB II

HUKUM-HUKUM DI RUMAH SAKIT

I. Dunia Kesehatan

Sumpah Hippocrates (460-377 S.M.)

II. Internasional

a. Deklarasi Jenewa/ World Medical Association (WMA) (1948).

b. Declaration of Human Rights PBB (1968)

c. International Code of Medical Ethics/ WMA (1949, 1968)

d. Konstitusi WHO (Jenewa, 1976)

e. Deklarasi Helsinki dari WMA

III. Indonesia

a. UUD-45 : Sila II.Kemanusiaan yang adil dan beradab.

b. PP No. 26 (1960): Lafal Sumpah Dokter

c. PP 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI

d. PP No. 585/MENKES/PER/IX/1989: Persetujuan tindakan medik

e. UU No.23 (1992): Tentang Kesehatan

f. PP No. 32 (1996): Tentang Tenaga Kesehatan

g. UU No. 8 (1999): Tentang Perlindungan Konsumen

h. UU No. 29(2004): Praktik Kedokteran

PERATURAN PEMERINTAH

a. PP No.26(1960) tentang Lafal Sumpah Dokter.

b. Permenkes: No. 554 (1982) tentang Panitia Pertimbangan dan

Pembinaan Etik Kedokteran.

c. PP No. 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI

d. Permenkes: No.585(1989) tentang Persetujuan Tindakan Medik

e. Permenkes: No. 749a(1989) tentang Rekam Medis

f. PP RI No. 32 (1996) tentang Tenaga Kesehatan

Page 5: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Declaration of Human Rights (PBB, 1968)

a. Hak merdeka dan hak yang sama

b. Dihormati sebagai manusia dimanapun

c. Tidak boleh diperlakukan kejam

d. Sama didepan hukum

e. Berhak atas pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial

f. Hak memberikan pendapat

g. Hak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan diri sendiri dan keluarga

SUMPAH DOKTER INDONESIA (PP No.26 -1960/SK Menkes No. 434-1983)

Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan:

1. Hidup berbakti untuk kepentingan keperikemanusiaan.

2. Memelihara martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran

3. Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila sesuai martabat dokter

4. Mengutamakan kepentingan masyarakat

5. Merahasiakan segala sesuatu yang merupakan kerahasiaan dokter.

6. Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan dengan

perikemanusiaan

7. Menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan.

8. Mengutamakan kesehatan penderita

9. Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama, bangsa,

suku, kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban

terhadap penderita.

10. Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya kepada guru-

guru saya.

11. Memperlakukan TS sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan.

12. Mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

13. Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan dengan

mempertaruhkan kehormatan diri saya.

Page 6: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Hak dan Kewajiban Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki hak dan kewajiban

yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di

rumah sakit agar dapat menyesuaikan dengan hak dan kewajiban di bidang profesi

masing-masing. Karena hak dan tanggung jawab ini berkaitan erat dengan pasien

sebagai penerima jasa, maka masyarakatpun harus mengetahui dan

memahaminya.

Hak Rumah Sakit

Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki rumah sakit

untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu yaitu:

Membuat peraturan-peraturan yang berlaku di RS nya sesuai dengan kondisi

atau keadaan yang ada di RS tersebut (hospital by laws).

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan RS.

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan

dokter kepadanya.

Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di RS. melalui panitia kredential.

Menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien,

pihak ketiga, dll).

Mendapat jaminan dan perlindungan hukum.

Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah diberikan kepada

pasien.

Kewajiban Rumah Sakit

Mematuhi peraturan dan perundangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan status

pasien.

Merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan

(Duty of Care).

Page 7: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality of

Care).

Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat tanpa meminta

jaminan materi terlebih dahulu.

Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.

Menyediakan sarana dan peralatan medik sesuai dengan standar yang berlaku.

Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap

pakai.

Merujuk pasien ke RS lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana, peralatan

dan tenaga yang diperlukan.

Mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan

dan penanggulangan bencana.

Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukum

bilamana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan perlakuan

tidak wajar atau tuntutan hukum dari pasien atau keluarganya.

Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di rumah

sakit tersebut.

Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medik, penunjang

medik, maupun non medik.

Mematuhi Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI).

Hak dan Kewajiban Dokter

Didalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak dan kewajiban

sebagaimana tercantum dalam Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 29

Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode Etik Kedokteran Indonesia;

Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat edaran Dirjen Yanmed No: YM

02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan

Rumah Sakit.

Page 8: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Hak Dokter

Hak dokter adalah kekuasaan atau kewenangan dokter untuk mendapatkan atau

memutuskan untuk berbuat sesuatu: Hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang

melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur

operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan medis pasien yang

sesuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.

Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, profesi dan etika.

Hak untuk mengakhiri atau menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien

apabila hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga

kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib menyerahkan

pasien kepada dokter lain, kecuali untuk pasien gawat darurat.

Hak atas ‘privacy’ (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh

pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan).

Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau

keluarganya.

Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien

yang tidak puas terhadap pelayanannya.

Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh

pasien.

Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan

perjanjian dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit.

Page 9: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Kewajiban Dokter

Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:

Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)

Pasal 21

1. Mematuhi Standar profesi tenaga kesehatan

Pasal 22

1. Menghormati hak pasien

2. Menjaga kerahasiaan pasien

3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan

4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.

5. Membuat dan memelihara rekam medis

Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)

Pasal 51

1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur serta

kebutuhan medis pasien;

2. Merujuk pasien kedokter lain apabila tidak mampu;

3. Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien;

4. Melakukan pertolongan darurat;

5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perekmbangan ilmu kedokteran

KEWAJIBAN DOKTER (“KODEKI”-18 Pasal)

I. Kewajiban Umum (9)

1. Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter

2. Melakukan profesi menurut ukuran yang tertinggi

3. Tidak boleh dipengaruhi untuk keuntungan pribadi

4. Tidak bertentangan dengan etik.

5. Tiap perbuatan yang melemahkan daya tahan hanya untuk kepentingan penderita

6. Berhati-hati menerapkan teknik/pengobatan baru

Page 10: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

7. Memberi keterangan yang terbukti kebenarannya.

8. Mengutamakan kepentingan masyarakat, menjadi pendidik dan pengabdi

masyarakat

9. Bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta

masyarakat

II. Kewajiban terhadap penderita (5)

1. Melindungi hidup mahluk insani

2. Tulus Ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya.. Jika tidak

mampu, wajib rujuk.

3. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk berhubungan dengan orang

lain.

4. Merahasiakan rahasia penderita

5. Wajib melakukan pertolongan darurat.

III. Kewajiban terhadap teman sejawat (2)

1. Memperlakukan teman sejawat (TS) sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

2. Tidak boleh mengambil alih penderita dari TS tanpa persetujuannya.

IV. Kewajiban terhadap diri sendiri (2)

1. Harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik

2. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada

cita-citanya yang luhur

Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan kewajiban-kewajiban

dokter adalah sebagai berikut:

Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hukum antara dokter

tersebut dengan rumah sakit.

Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur

operasional serta kebutuhan medis pasien yg sesuai dengan jenis dan strata

sarana pelayanan kesehatan.

Page 11: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki keahlian

atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu

pemeriksaan atau pengobatan.

Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan

dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya.

Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga

kerahasiaan pasien) bahkan setelah pasien meninggal dunia.

Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia yakin

ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.

Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/

kedokteran gigi, khusus untuk tindakan yang berisiko persetujuan dinyatakan

secara tertulis. Persetujuan dimintakan setelah dokter menjelaskan tentang :

diagnosa, tujuan tindakan, alternative tindakan, risiko tindakan, komplikasi

dan prognose.

Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan

dengan keadaan pasien.

Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/

kedokteran gigi.

Memenuhi hal- hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.

Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik

dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin

praktik dokter/ dokter gigi.

Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda

registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.

Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik

kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter

gigi pengganti.

Page 12: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dalam memberikan

pelayanan kesehatan.

Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter dan

Kode Etik Kedokteran I ndonesia.

Hak dan Kewajiban Pasien

Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak dan kewajiban

sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No: YM.02.04.3.5.2504 Tentang

Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, th.1997;

UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran dan

Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :

Hak Pasien

Hak pasien dalam hukum kedokteran bertumpu dan berdasarkan atas dua hak asasi

manusia yaitu Hak untuk pemeliharaan kesehatan (The right of health care) dan Hak

untuk menentukan nasib sendiri (The right to self determination)

Sumber dan Dasar Hukum hak pasien adalah:

HAK PASIEN (PP No.32 -1996)

Pasal 23

1. Pasien berhak atas ganti rugi akibat terganggunya kesehatan, cacat atau kematian

karena kelalain tenaga kesehatan

2. Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

HAK PASIEN (UU No.29-2004)

Pasal 52

1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan medis.

2. Meminta pendapat dokter lain.

3. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis

4. Menolak tindakan medis dan

5. Mendapatkan isi rekam medis

Page 13: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

HAK-HAK PASIEN (KODEKI)

1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara wajar

2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi

kedokteran

3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi

4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan

5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya

6. Menolak dan menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran

7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan kepada dokter

yang merujuk

8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi

9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakit

10. Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lain-lainnya

selama perawatan.

11. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya

Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai

pasien. Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan hak-hak

pasien adalah sebagai berikut:

Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di

rumah sakit.

Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar

profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.

Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi

keperawatan.

Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya

dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan

pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

Hak atas ’second opinion’ / meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.

Page 14: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

Hak atas ”privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data

medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.

Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap tentang

tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.

Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh

dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan

mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah

memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan atau

masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).

Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu

ketertiban dan ketenangan umum/ pasien lainya.

Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit.

Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit

terhadap dirinya.

Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan dilakukan

terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).

Hak akses / ‘inzage’ kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam

medis miliknya.

Kewajiban Pasien

Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:

KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)

1. Memeriksakan diri sedini mungkin

2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya

3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter

4. Menandatangani surat PTM dan lain-lain

5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh

Page 15: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

6. Melunasi biaya perawatan, pemeriksaan, pengobatan serta honorarium dokter

KEWAJIBAN PASIEN (UU No.29 – 2004)

Pasal 53

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter

3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan

4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan kewajiban-kewajiban

pasien adalah sebagai berikut:

Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

kepada dokter yang merawat.

Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam

pengobatanya.

Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata-tertib yang berlaku di rumah sakit.

Melunasi semua imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah

dibuatnya.

Page 16: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

BAB III

PENUTUP

Pelayanan kesehatan (health care services) merupakan salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun

kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Menurut Alexandria I. Dewi ”bahwa

yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ialah setiap upaya baik yang

diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengobati penyakit

dan memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perseorangan, kelompok atau

masyarakat”.

Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diperlukan

wewenang kesehatan yang berhubungan dengan 4 pendekatan kesehatan dan 15

penyelenggaraan kesehatan. Pendekatan kesehatan masa sekarang berorientasi pada

hasil kongres kesehatan dunia, yang meliputi penyelenggaraan kesehatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Kegiatan pelayanan kesehatan atau pengobatan bagi masyarakat yang

semakin maju ternyata menumbuhkan kebutuhan hukum dalam berbagai urusan

kesehatan. Pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hubungan antara pasien

atau keluarganya dan dokter/tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. Masyarakat

menganggap pelayanan kesehatan pada khususnya pengobatan merupakan suatu

“therapeutic miracle (mujizat), namun harus diingat bahwa tindakan medis itu

mengandung suatu ”therapeutic risk”. Ajaran tentang resiko ini dimungkinkan

menjadi resiko pasien, atau  resiko dokter/rumah sakit atau kedua belah pihak

menanggung resiko.

Dengan adanya Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek

Kedokteran serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang

telah di ganti dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

adalah merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan suatu pelayanan

Page 17: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat akan tetapi hal demikian belumlah

kesemuanya diatur secara terinci dalam undang-undang tersebut dampak dari

pelayanan kesehatan disamping itu kedua undang-undang tersebut masih membahas

seputar tentang persyaratan-persyaratan secara administrasi saja. Pelayanan kesehatan

adalah sangat penting bagi setiap orang memasuki era globalisasi saat ini begitu

banyak penyakit yang menyebar sehingga dalam upaya pencegahan sangat diperlukan

kesiapan dari pemerintah dan masyarakat untuk menanggulagi hal tersebut. Untuk itu

sangat diharapkan peran pemerintah dalam hal ini pengupayaan hukum yang lebih

baik dan lebih mengatur tentang pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Page 18: HukuM Kesehatan Di Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

http://www.legalitas.org/artikel/hukum/kesehatan/perspektif/pelayanan/kesehatan/masyarakat/modern

http://cintalestari.wordpress.com/2008/11/26/hukum-dan-etika-rumah-sakit/

http://bahankuliahnyaryo.blogspot.com/2010/05/hukum-kesehatan.html