24
HUKUM HUKUM ORANG/PRIBADI ORANG/PRIBADI

HUKUM ORANG/PRIBADI

  • Upload
    melvyn

  • View
    75

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HUKUM ORANG/PRIBADI. HUKUM ORANG. Pengertian Dalam arti sempit  ketentuan orang sebagai subyek hukum Dalam arti luas  termasuk aturan hukum keluarga. Karena hukum keluarga mempunyai pengaruh besar terhadap kecakapan seseorang untuk memiliki dan menggunakan hak-haknya. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: HUKUM ORANG/PRIBADI

HUKUM HUKUM ORANG/PRIBADIORANG/PRIBADI

Page 2: HUKUM ORANG/PRIBADI

22

HUKUM ORANGHUKUM ORANGPengertian Pengertian

Dalam arti sempit Dalam arti sempit ketentuan orang sebagai subyek ketentuan orang sebagai subyek hukumhukum

Dalam arti luas Dalam arti luas termasuk aturan hukum keluarga. termasuk aturan hukum keluarga. Karena hukum keluarga mempunyai pengaruh besar Karena hukum keluarga mempunyai pengaruh besar terhadap kecakapan seseorang untuk memiliki dan terhadap kecakapan seseorang untuk memiliki dan menggunakan hak-haknya.menggunakan hak-haknya.

Pengertian Hukum Pribadi: kaedah hukum yang Pengertian Hukum Pribadi: kaedah hukum yang mengatur kedudukan hukum (status seseorang). mengatur kedudukan hukum (status seseorang). Berkaitan dengan Berkaitan dengan wewenang hukumwewenang hukum dan dan wewenang wewenang bertindakbertindak dalam lalu lintas hukum. dalam lalu lintas hukum.

Page 3: HUKUM ORANG/PRIBADI

33

SUBYEK HUKUMSUBYEK HUKUM

Orang (Person)

Manusia(Naturlijk Person)

Badan Hukum(Rechts Person)Subyek Hukum

(Pengemban hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum)

Page 4: HUKUM ORANG/PRIBADI

44

Manusia Sebagai Subyek HUkumManusia Sebagai Subyek HUkum

Kematian Perdata Kematian Perdata → Pasal 3 KUHPerdata

Manusia sebagaiSubyek Hukum

Mulai

Berakhir

SEJAK LAHIR

MENINGGAL

Pengecualian Pasal 2 KUHPerdata:1. Telah dibenihkan2. Lahir Hidup3. Ada kepentingan yang menghendaki

Page 5: HUKUM ORANG/PRIBADI

55

Kewenangan & Kecakapan BertindakKewenangan & Kecakapan Bertindak

Ps. 1330Yg tidak cakap:1. Belum dewasa2. Wanita bersuami Dgn adanya Ps 31 (2) UU No.1/1974 → dianggap cakap3. Mereka yg ditaruh di bawah pengampuan

Kedewasaan

KUHPerdata → 21 th atau telah menikah

UU No.1/1974Ps. 47 → Anak yg sudah berumur 18 th Ps. 50 atau lebih dan sudah tdk berada di bawah kekuasaan orang tua→ Apakah hal ini dpt ditafsirkan sudah dewasa. Usia menikahUU No. 1/1974 Ps.7 (1)1. Laki-laki 19 th2. Perempuan 16 th

Prof. WahyonoDewasa → 21 th atau sudah pernah kawinAlasan:1. UU No.1/1974 tdk mengatur masalah kedewasaan dan tdk menyebutkan batas usia dewasa adalah 18 th.2. Usia min. menikah adalah 19 th dan 16 th

Page 6: HUKUM ORANG/PRIBADI

66

Kedudukan IstriKedudukan Istri

KUHPerdata Ps. 1330 KUHPerdata Ps. 1330 tidak cakap utk tidak cakap utk Belum dewasaBelum dewasa membuat perjanjian membuat perjanjian Mereka yg dibawah Mereka yg dibawah

pengampuan pengampuan Istri (wanita bersuami)Istri (wanita bersuami)

UU No.1/1974 Ps.31: Sudah berubahUU No.1/1974 Ps.31: Sudah berubah Keseimbangan kedudukan laki-laki dan perempuan serta Keseimbangan kedudukan laki-laki dan perempuan serta

masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hukum.masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hukum. Kecuali:Kecuali:

Perbuatan hukum yang berkaitan dengan penggunaan dan Perbuatan hukum yang berkaitan dengan penggunaan dan pengalihannya harus mendapat persetujuan kedua belah pihak. pengalihannya harus mendapat persetujuan kedua belah pihak.

Page 7: HUKUM ORANG/PRIBADI

77

Handlichting/PendewasaanHandlichting/Pendewasaan Pengertian: Suatu lembaga hk dimana orang yang Pengertian: Suatu lembaga hk dimana orang yang

belum dewasa setelah menempuh syarat-syarat tertentu belum dewasa setelah menempuh syarat-syarat tertentu

dan sampai batas2 tertentu menurut ketentuan UU sat memiliki dan sampai batas2 tertentu menurut ketentuan UU sat memiliki

kedudukan hk yang sama dengan orang dewasa.kedudukan hk yang sama dengan orang dewasa.

Macam-macamHandlichting

Pendewasaan Penuh (Ps. 420-425) Venia Aetatis Syarat: 20 th & telah mengajukan Permohonan kepada Presiden RIDapat melakukan semua perbuatan hukum

Pendewasaan Terbatas (Ps.426-431)•18 th•Diajukan oleh Ketua Pengadilan Negeri yg berwenang•Dapat ditarik kembali misalkan utk membuat surat wasiatHanya untuk perbuatan hukum tertentu saja

Page 8: HUKUM ORANG/PRIBADI

88

Pengampuan/Pengampuan/CurateleCuratelePengertian “orang dewasa yg tidak cakap melakukan perbuatan Pengertian “orang dewasa yg tidak cakap melakukan perbuatan

hukum”hukum”

Ps. 1 RUU BHP

Pengampuan → adalah perlindungan hk terhadap anak dalam kandungan dan orang dewasa yg berada dalam keadaan dungu, gangguan kejiwaan, dan boros berdasarkan penetapan hakim.

Alasan2 ditaruh dibawah pengampuan

Menurut KUHPerdata Ps. 433

1. Orang yg sakit ingatan2. Pemboros

Masih dapat membuat testament melalui perkawinan dan pembuat janji kawin

3. Lemah ingatan Intelegensi lemah/idiot/pikun4. Mereka yg tdk sanggup mengurus kepentingan

diri sendiri dgn semestinya, karena kelakuan buruk; mengganggu keamanan.

Page 9: HUKUM ORANG/PRIBADI

99

Pasal 21 RUU BHP Pasal 21 RUU BHP dalam hal suami meninggal dunia, dalam hal suami meninggal dunia, istri menerangkan pada BHP setelah dipanggil secara istri menerangkan pada BHP setelah dipanggil secara sah bahwa ia tengah mengandung maka BHP menjadi sah bahwa ia tengah mengandung maka BHP menjadi pengampu atas anak dalam kandungan.pengampu atas anak dalam kandungan.

Pasal 22 RUU BHP Pasal 22 RUU BHP BHP sebagai pengampu wajib BHP sebagai pengampu wajib membuat berita acara kehamilan dan sumpah atas membuat berita acara kehamilan dan sumpah atas kehamilan tersebut.kehamilan tersebut.

Pasal 23 RUU BHP Pasal 23 RUU BHP jika anak dalam kandungan jika anak dalam kandungan tersebut lahir hidup maka demi hukum berakhir tugas tersebut lahir hidup maka demi hukum berakhir tugas BHP sebagai pengampu BHP sebagai pengampu → → berlaku ketentuan berlaku ketentuan perwalian. perwalian.

Page 10: HUKUM ORANG/PRIBADI

1010

Ps. 26 RUU BHP Ps. 26 RUU BHP Pengampu wajib melaksanakan Pengampu wajib melaksanakan pengurusanpengurusan terhadap diri terampu dan harta kekayaannya yg terhadap diri terampu dan harta kekayaannya yg meliputi antara lain:meliputi antara lain:

Membuat pencatatan harta kekayaan Membuat pencatatan harta kekayaan untuk untuk teramputerampu Membuat rencana dan laporan perawatan dan penyembuhan Membuat rencana dan laporan perawatan dan penyembuhan

terampu setiap 90 hariterampu setiap 90 hari Membuat perhubungan dan pertanggungjawaban pada saat Membuat perhubungan dan pertanggungjawaban pada saat

pengampuan berakhirpengampuan berakhir Melaksanakan penjualanMelaksanakan penjualan atas harta kekayaan terampu untuk atas harta kekayaan terampu untuk

kepentingan terampu atas ijin pengadilan.kepentingan terampu atas ijin pengadilan.

Pengampu pengawas adalah BHP yg ditugaskan Pengampu pengawas adalah BHP yg ditugaskan pengadilan untuk mengawasi pengampu.pengadilan untuk mengawasi pengampu.

Page 11: HUKUM ORANG/PRIBADI

1111

Pengampuan/CuratelePengampuan/CurateleKUHPerdata Ps. 434KUHPerdata Ps. 434Yg berhak meminta pengampuanYg berhak meminta pengampuanSuami/istri dan keluarga sedarahSuami/istri dan keluarga sedarahUntuk alasan boros = keluarga dekatUntuk alasan boros = keluarga dekatUntuk alasan tdk dapat mengurus kepentingan sendiri = pengampuan bagi diri Untuk alasan tdk dapat mengurus kepentingan sendiri = pengampuan bagi diri

sendirisendiri

KUHPerdata Ps. 435KUHPerdata Ps. 435Bila membahayakan, pihak kejaksaan wajib untuk menuntut, jika pihak keluarga Bila membahayakan, pihak kejaksaan wajib untuk menuntut, jika pihak keluarga

tidak mengajukan.tidak mengajukan.

Pengajuan permohonan pengampuan kepada pengadilan negeri yg berwenang, Pengajuan permohonan pengampuan kepada pengadilan negeri yg berwenang, disertai alasan-alasan, bukti-bukti, dan sanksi-sanksi.disertai alasan-alasan, bukti-bukti, dan sanksi-sanksi.

Page 12: HUKUM ORANG/PRIBADI

1212

Badan HukumBadan Hukum MengejarMengejar

KeuntunganKeuntungan

ekonomiekonomi

Bersifat IdealBersifat Ideal

Berdasar UUBerdasar UU

Diakui pemerintahDiakui pemerintah

Berdasarkan UUBerdasarkan UU

Melalui prosesMelalui proses

Pendaftaran Pendaftaran

Badan Hukum

Sifat

Pendiriannya

Cirinya

•PT•Koperasi

•Yayasan•Partai politik

•Lembaga Negara•Perum

•PT (UU No. 1/1995)•Koperasi (UU No.25/1992)•Yayasan (UU No.16/2001)

1. Ada harta kekayaan2. Ada tujuan tertentu3. Ada kepentingan4. Ada organisasi yg teratur

Page 13: HUKUM ORANG/PRIBADI

1313

Badan HukumBadan Hukum

Syarat sahnya badan hukum/lahirnyaSyarat sahnya badan hukum/lahirnya

badan hukum:badan hukum:1.1. Akte pendirian di depan notarisAkte pendirian di depan notaris

2.2. Disahkan oleh menteri kehakiman (selain akta Disahkan oleh menteri kehakiman (selain akta pendirian yg awal setiap perubahan kata pendirian yg awal setiap perubahan kata pendirian tsb harus disahkan)pendirian tsb harus disahkan)

3.3. Didaftarkan dikepaniteraan PNDidaftarkan dikepaniteraan PN

4.4. Diumumkan diberita negaraDiumumkan diberita negara

Page 14: HUKUM ORANG/PRIBADI

1414

Teori Badan HukumTeori Badan Hukum Teori Fiksi (Karl Von Savigny): Badan hukum itu pengaturannya oleh Teori Fiksi (Karl Von Savigny): Badan hukum itu pengaturannya oleh

negara. Oleh karena itu badan hukum itu sebenarnya tidak ada, negara. Oleh karena itu badan hukum itu sebenarnya tidak ada, hanya orang-orang yang menghidupkan. Oleh orang-orang tertentu hanya orang-orang yang menghidupkan. Oleh orang-orang tertentu saja. Dengan kata lain badan hukum ini sama dengan orang buatan saja. Dengan kata lain badan hukum ini sama dengan orang buatan hukum.hukum.

Teori Harta (A. Brinz, E.J.J van der Heyden): Badan hukum adalah Teori Harta (A. Brinz, E.J.J van der Heyden): Badan hukum adalah suatu badan yang mempunyai harta dan berdiri sendiri dan suatu badan yang mempunyai harta dan berdiri sendiri dan mempunyai suatu tujuan tertentu.mempunyai suatu tujuan tertentu.

Teori Organ (Otto Van Gierke): Badan hukum ini bukan merupakan Teori Organ (Otto Van Gierke): Badan hukum ini bukan merupakan suatu fiksi tetapi merupakan makhluk yang sungguh-sungguh ada suatu fiksi tetapi merupakan makhluk yang sungguh-sungguh ada secara abstrak yang dibentuk dari konstitusi hukum (konstitusi secara abstrak yang dibentuk dari konstitusi hukum (konstitusi yuridis). yuridis). yang merupakan yang merupakan person person yg mempunyai organ-organ, jadi jika dibandingkan dengan yg mempunyai organ-organ, jadi jika dibandingkan dengan manusia yang mempunyai anggota badan, maka badan hukum pun mempunyai manusia yang mempunyai anggota badan, maka badan hukum pun mempunyai organ-organ organ-organ direksi, dewan komisaris, RUNS yang dapat berpikir dan berbuat direksi, dewan komisaris, RUNS yang dapat berpikir dan berbuat sebagai subyek hukum.sebagai subyek hukum.

Page 15: HUKUM ORANG/PRIBADI

1515

DomisiliDomisili

Domisili

Pengertian → tempat dimana seseorang berada dalam kaitan dengan pelaksanaan hak dan penentuan kewajiban (dianggap oleh hukum selalu hadir)

Ditentukan → demi kepastian hukum

Macam

Domisilisesungguhnya

Domisili yg dipilih

SukarelaPs. 17, 18, 19

WajibPs. 20, 21, 22

Ditentukan UUPs. 11 (1b) UUHT

Dipilih secarabebas

Page 16: HUKUM ORANG/PRIBADI

1616

misalkanmisalkan

Catatan Sipil

Pencatatan status seseorang → berkaitan dengan kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pergantian nama, pengakuan anak, dll

Lahir Kawin

Anak sah

Anak Luar Kawin

Suami

Istri

Status KCS → Dept. Dalam Negeri → Bertempat pd setiap kabupaten/ kotamadya

Peristiwa Dicatat Status hukum

Page 17: HUKUM ORANG/PRIBADI

1717

DASAR HUKUMCATATAN SIPIL

Stb. 1920-751 jo. Stb. 1927-564 mengenaipendaftaran kelahiran dan kematian bagisemua WNI dan WNA di Indonesia.

Stb. 1933-75 jo. Stb. 1936-607 mengenaipendaftaran perkawinan dan perceraian bagisemua WNI dan WNA yang bukan beragama Islam di Indonesia.

UU No. 32 tahun 1954 tentang pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk bagi WNI yang beragamaIslam.

Page 18: HUKUM ORANG/PRIBADI

1818

Pengertian Pengertian RUU BHP Ps 1 huruf 2 → orang yg tidak hadir adalah seseorang RUU BHP Ps 1 huruf 2 → orang yg tidak hadir adalah seseorang

yang meninggalkan tempat tinggal yang tidak diketahui dimana ia yang meninggalkan tempat tinggal yang tidak diketahui dimana ia berada dan tidak dapat dibuktikan telah meninggal dunia, tanpa berada dan tidak dapat dibuktikan telah meninggal dunia, tanpa meninggalkan kuasa atau kuasanya berakhir untuk mengurus meninggalkan kuasa atau kuasanya berakhir untuk mengurus kekayaan berdasarkan penetapan hakim. kekayaan berdasarkan penetapan hakim. KUHPerdata → suatu keadaan tidak hadirnya seseorang KUHPerdata → suatu keadaan tidak hadirnya seseorang ditempat kediaman atau domisili karena meninggalkan tempat ditempat kediaman atau domisili karena meninggalkan tempat tinggalnya baik dengan kuasa atau tidak dengan kuasa. tinggalnya baik dengan kuasa atau tidak dengan kuasa.

Tahapan → 3 tahapan menurut KUHPerdata:Tahapan → 3 tahapan menurut KUHPerdata:1. Tindakan sementara (Ps. 463 KUHPerdata)1. Tindakan sementara (Ps. 463 KUHPerdata)2. Diduga meninggal (Ps 467 dan 470 2. Diduga meninggal (Ps 467 dan 470

KUHPerdata)KUHPerdata)3. Tahap pewarisan secara definitif ditentukan Ps. 3. Tahap pewarisan secara definitif ditentukan Ps.

485 485 KUHPerdata, yaitu:KUHPerdata, yaitu:

* 30 tahun sejak diduga meninggal dunia* 30 tahun sejak diduga meninggal dunia * Usianya telah mencapai 100 th.* Usianya telah mencapai 100 th.

Bagi suami & istri Bagi suami & istri →→ akibat keadaan tidak hadir berhubung dgn akibat keadaan tidak hadir berhubung dgn perkawinanperkawinan

→ → Ps. 39 UU No.1/74 Jo ; Ps. 19 PP No. 9/1975 ; Ps. 39 UU No.1/74 Jo ; Ps. 19 PP No. 9/1975 ; Pasal 493, 494, 495 KUHPerdataPasal 493, 494, 495 KUHPerdata

KEADAAN TIDAK HADIR(AFWEZIJHEID)

Page 19: HUKUM ORANG/PRIBADI

1919

Kepentingan yang Kepentingan yang mendesak mendesak

untuk untuk

I. TAHAP TINDAKAN SEMENTARA → ADA I. TAHAP TINDAKAN SEMENTARA → ADA mengurus harta atau mengurus harta atau maju ke depan maju ke depan

sidang sidang

pengadilanpengadilan

Ps. 463 KUHPerdata → tidak memberi kuasa/ wakil atau surat Ps. 463 KUHPerdata → tidak memberi kuasa/ wakil atau surat kuasa sudah berakhir → untuk mengurus hartanya kuasa sudah berakhir → untuk mengurus hartanya pengadilan → menunjuk BHP/ keluarga sedarah/ semenda untuk pengadilan → menunjuk BHP/ keluarga sedarah/ semenda untuk mengurus seluruh/ sebagian harta kekayaan/ kepentingannya, mengurus seluruh/ sebagian harta kekayaan/ kepentingannya, termasuk membela hak-haknya.termasuk membela hak-haknya.

Page 20: HUKUM ORANG/PRIBADI

2020

II. TAHAP PENETAPAN DIDUGA MENINGGAL DUNIAII. TAHAP PENETAPAN DIDUGA MENINGGAL DUNIA

Ps. 467 KUHPerdata Ps. 467 KUHPerdata untuk dapat ditetapkan “diduga untuk dapat ditetapkan “diduga meninggal” yang bersangkutan telah meninggalkan domisili meninggal” yang bersangkutan telah meninggalkan domisili selama 5 tahun tanpa kuasa.selama 5 tahun tanpa kuasa.

Ps. 470 KUHPerdata Ps. 470 KUHPerdata jika yang bersangkutan meninggalkan jika yang bersangkutan meninggalkan “kuasa” maka jangka waktu dapat dinyatakan “diduga “kuasa” maka jangka waktu dapat dinyatakan “diduga meninggal” adalah 10 tahun.meninggal” adalah 10 tahun.

Page 21: HUKUM ORANG/PRIBADI

2121

Tindakan Sementara → Tindakan Sementara → pengurusan hak → pengurusan hak →

BHPBHP Akibat hukumAkibat hukum

Ketetapan “diduga Ketetapan “diduga

meninggal”→ pengurusan meninggal”→ pengurusan hak → pada keluargahak → pada keluarga

Page 22: HUKUM ORANG/PRIBADI

2222

III. TAHAPAN PEWARISAN SECARA III. TAHAPAN PEWARISAN SECARA DEFINITIFDEFINITIF

Dalam hal telah diterima kepastian tentang Dalam hal telah diterima kepastian tentang meninggal dunia orang yang tidak hadir → meninggal dunia orang yang tidak hadir → Ps. 485 KUHPerdata Ps. 485 KUHPerdata

Jika tidak ada kabar → pewarisan definitif Jika tidak ada kabar → pewarisan definitif terjadi setelah lewat waktu 30 tahun sejak terjadi setelah lewat waktu 30 tahun sejak “pernyataan diduga meninggal”, atau “pernyataan diduga meninggal”, atau melampaui 100 tahun sejak kelahiran orang melampaui 100 tahun sejak kelahiran orang yang hilang → Ps. 484 KUHPerdata. yang hilang → Ps. 484 KUHPerdata.

Page 23: HUKUM ORANG/PRIBADI

2323

PENGATURAN KETIDAKHADIRAN PENGATURAN KETIDAKHADIRAN → DALAM RUU BHP (2002)→ DALAM RUU BHP (2002)

Ps. 33 Ps. 33 (1) Orang yg berkepentingan atau kejaksaan dapat mengajukan permohonan ke (1) Orang yg berkepentingan atau kejaksaan dapat mengajukan permohonan ke

pengadilan untuk menetapkan seseorang dinyatakan tidak hadir.pengadilan untuk menetapkan seseorang dinyatakan tidak hadir. (2) BHP ditugaskan untuk mengurus kepentingan dan kekayaan orang yg (2) BHP ditugaskan untuk mengurus kepentingan dan kekayaan orang yg dinyatakan tidak hadir berdasarkan penetapan pengadilan.dinyatakan tidak hadir berdasarkan penetapan pengadilan. (3) Kepaniteraan pengadilan dalam jangka waktu paling lambat 7 hari setelah (3) Kepaniteraan pengadilan dalam jangka waktu paling lambat 7 hari setelah adanya penetapan wajib memberlakukan tentang ketidakhadiran tersebut adanya penetapan wajib memberlakukan tentang ketidakhadiran tersebut pada BHP.pada BHP. (4) BHP wajib mengumumkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) BHP wajib mengumumkan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam 1 surat kabar dan berita negara.(1) dalam 1 surat kabar dan berita negara.

Ps. 34 → BHP wajib melakukan pencatatan Ps. 34 → BHP wajib melakukan pencatatan hakhak kekayaan orang yang kekayaan orang yang tidak hadir. tidak hadir.

Ps. 35 → BHP wajib menyampaikan laporan Ps. 35 → BHP wajib menyampaikan laporan perhitunganperhitungan dan tanggung dan tanggung jawab tentang pengurusan pada menteri 1 kali setahun. (tata jawab tentang pengurusan pada menteri 1 kali setahun. (tata cara pelaporan akan ditetapkan dalam keputusan menteri hukum cara pelaporan akan ditetapkan dalam keputusan menteri hukum dan dan teamteam) )

Page 24: HUKUM ORANG/PRIBADI

2424

Ps. 36 RUU BHPPs. 36 RUU BHP(1)(1) Setelah lewat waktu 33 tahun sejak penetapan Setelah lewat waktu 33 tahun sejak penetapan

pengadilan tidak ada ahli waris yang menggugat harta pengadilan tidak ada ahli waris yang menggugat harta kekayaan orang yang tidak hadir, maka perhitungan kekayaan orang yang tidak hadir, maka perhitungan penutup harus diajukan kepada BPK.penutup harus diajukan kepada BPK.

(2)(2) Dalam hal perhitungan penutup sebagaimana Dalam hal perhitungan penutup sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima, BHP melaporkan dimaksud dalam ayat (1) diterima, BHP melaporkan hal tersebut kepada menteri.hal tersebut kepada menteri.

(3)(3) BHP atas nama menteri mengajukan permohonan BHP atas nama menteri mengajukan permohonan penetapan pengadilan untuk menyerahkan penetapan pengadilan untuk menyerahkan penguasaan atas harta tak terurus kepada negara.penguasaan atas harta tak terurus kepada negara.