Upload
barto-gees
View
32
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hukum Persaingan Usaha
Citation preview
Tugas Mata KuliahHukum Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen (A)
(Pengajar: Dr. Harniati, S.H., M.H.)
Perkara Temasek Holdings: Sebuah Telaah Tentatif dalam Timbangan Hukum Persaingan Usaha
[bagian I]
Fakultas Hukum Universitas Nasional
Jakarta
2014
Disclaimer(Pernyataan Penyangkalan)
Tulisan ini baru merupakan sebuah eksplorasi dengan paparan, analisis maupun simpulan
yang masih tentatif, oleh karena itu belumlah bisa dianggap sebagai karya ilmiah dalam arti
sesungguhnya. Mengingat begitu padatnya jadual perkuliahan serta tugas terstruktur yang
harus disusun oleh penulis, maka penulis belum sempat mengendapkan berbagai informasi
yang dihimpunnya. Beberapa bagian dari tulisan ini masih berupa informasi dan sumber
mentah yang belum sempat diolah dan diperiksa kembali secara memadai. Sekiranya
dimungkinkan penulis bermaksud memperbaiki tulisan ini di waktu mendatang.
1
DAFTAR ISI
I. Informasi Ringkas mengenai PT Indosat dan PT Telkomsel
II. Kronologi Kasus
III. Putusan Majelis Komisi (KKPU)
IV. Putusan Pengadilan Negeri
V. Putusan Kasasi
VI. Analisis Kasus
VII. Hilangnya Diktum Ke6 Putusan Majelis KPPU di Tingkat MA
VIII. Simpulan Tentatif
2
I. INFORMASI RINGKAS MENGENAI PT INDOSAT DAN PT TELKOMSEL
1993: Pada tahun 1993 lahir PT Satelit Palapa Indonesia (PT Satelindo) yang mulai
memperkenalkan layanan telepon seluler pada tahun 1994.
1995: Pada tanggal 26 mei 1995 lahir PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel)
sebagai penyedia jasa layanan telekomunikasi selular sekaligus operator pertama di Asia
yang memberikan layanan kartu prabayar, PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel)
memiliki jumlah pelanggan dan pangsa pasar yang besar dan mengalami pertumbuhan
yang pesat hingga saat ini menjadi operator selular terbesar di Indonesia.
2001: Dalam perkembangannya di akhir 2001, saham PT Telekomunikasi Seluler (PT
Telkomsel) yang dimiliki oleh PT Sedtco Megacell Asia sebesar 5% dialihkan seluruhnya
kepada Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd sebesar 12,7% pada tahun 2002, sehingga
total kepemilikan saham Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd di PT Telkomsel menjadi
sebesar 35%. temasek Holdings Pte. Ltd dalam hal ini merupapkan pemegang 54,15%
saham di Singapore Telecommunications Ltd.
Hasil penelitian LPEM FEUI menunjukkan bahwa pasar selular Indoensia masih
didominasi oleh dua operator besar yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT
Telkom Tbk.) melalui PT Telekomunkasi Selular (PT Telkomsel) menguasai sekitar
63,1% pangsa pasar selular di Indonesia, sedangkan PT Indosat Tbk menguasai
sekitar 26,8% pangsa pasar selular di Indonesia, sehingga secara bersamasama PT
Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel) dan PT Indosat Tbk menguasai sekitar 89,9%
pasar selular di Indonesia.
Temasek Holding Pte. Ltd melalui anakanak perusahaannya, yang secara tidak
langsung menjadi pemegang saham di kedua perusahaan (PT Telekomunikasi Selular
3
(PT Telkomsel) dan PT Indosat Tbk) menguasai pangsa selular Indonesia ini,
memiliki kecenderung untuk melakukan praktek mnopoli di dalam industri
telekomunikasi selular di Indonesisa.
2002: Dalam perkembangannya, pada tahun 2002, PT Indosat Tbk. menguasai 100%
saham PT Satelindo.
Pada bulan Mei 2002, pemerintah indonesia melepaskan kepemilikan sahamnya
sebesar 8,1% atas PT Indosat Tbk melalui tender global. Selanjutnya pada 15
Desember 2002, 41,9% saham milik pemerintah R.I. di PT Indosat
didivestasikan melalui tender yang dimenangkan oleh STT (Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd. dan kemudian dimiliki oleh anak
perusahaannya yaitu Indonesia Communications Limited. Temasek Holdings
Pte. Ltd., dalam hal ini, merupakan pemegang 100% saham STT (Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd.
2006: Kegiatan telekomunikasi di Indonesia yang pada awalnya dikuasai oleh negara
melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(PT Telkom Tbk) yang sampai tahun 2006 sahamnya dimiliki oleh pemerintah sebesar
51,19% dan memonopoli jasa layanan telekomunikasi domestik serta PT Indosat Tbk.
Ketika itu pemerintah mengakuisisi seluruh saham PT Indosat Tbk pada tahun 1980 dan
memonopoli layanan jasa telekomikasi internasional.
4
II. KRONOLOGI KASUS 'TEMASEK'
18 Oktober 2006: Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (“FSP BUMN”) melaporkan
kepada KPPU mengenai dugaan praktek monopoli oleh Temasek Holdings (Private)
Limited (selanjutnya disebut ”Temasek”). Laporan ini kemudian disertasi dengan Lap.
Tambahan, masingmasing: 17 November 2006 & 22 Desember 2006.
2 April 2007: FSP BUMN menarik kembali laporannya dengan alasanalasan yang
diuraikan dalam surat tanggal 18 Juli 2007 kepada KPPU.
5 April 2007: Sekretariat Komisi mempresentasikan laporan dugaan pelanggaran dalam
Rapat Gelar Laporan terkait dengan dugaan pelanggaran Pasal 27 huruf a UU No. 5
Tahun 1999 yang dilakukan Kelompok Usaha Temasek dan dugaan pelanggaran Pasal 17
dan Pasal 25 ayat (1) huruf b UU No. 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh PT
Telekomunikasi Seluler. Selanjutnya, Rapat Komisi menyetujui untuk ditindaklanjuti ke
tahap Pemeriksaan Pendahuluan.
9 April 2007: Komisi menerbitkan Penetapan Nomor 13/PEN/KPPU/IV/2007 tentang
Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor: 07/KPPUL/2007. Pemeriksaan
Pendahuluan ini ditentukan terhitung sejak tanggal 9 April 2007 sampai dengan 22 Mei
2007.
Dalam Pemeriksaan Pendahuluan ini Tim Pemeriksa menemukan adanya indikasi kuat
pelanggaran Pasal 27 huruf a UU No. 5 Tahun 1999 yang dilakukan Kelompok Usaha
Temasek dan dugaan pelanggaran Pasal 17 dan Pasal 25 ayat (1) huruf b UU No. 5 Tahun
1999 yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Seluler dengan uraian temuan sebagai
berikut:
5
6
Temasek Holding (Private) Limited, melalui Singapore Telecomunication
Ltd, Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communication Ltd.,
Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd., dan Indonesian Communication
Limited memiliki saham sebesar 35% pada Telkomsel dan sebesar 40,77%
pada Indosat;
Telkomsel dan Indosat secara bersamasama menguasai 89% pangsa pasar atau
setidaktidaknya lebih dari 50% pangsa pasar pada pasar jasa layanan
telekomunikasi selular di seluruh wilayah Indonesia;
Berdasarkan datadata ekonomi terlihat bahwa kinerja Indosat tidak sebaik
kinerja operator lainnya; dan
Kepemilikan silang yang dimiliki Kelompok Usaha Temasek terhadap Telkomsel
dan Indosat telah menyebabkan berkurangnya persaingan di antara Telkomsel
yang memiliki pangsa pasar terbesar dan Indosat yang memiliki pangsa pasar
kedua terbesar pada pasar jasa layanan telekomunikasi selular di seluruh wilayah
Indonesia.
Berdasarkan temuan dalam pemerikasaan pendahuluan tersebut, Tim Pemeriksa
merekomendasikan agar pemerikasaan dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan.
23 Mei 2007: Komisi menerbitkan Penetapan Nomor 23/PEN/KPPU/V/2007 tanggal 23
Mei 2007 yang menetapkan untuk melanjutkan Perkara Nomor: 07/KPPUL/2007 ke
tahap Pemeriksaan Lanjutan terhitung sejak tanggal 23 Mei 2007 sampai dengan 15
Agustus 2007.
7
Hasil Pemeriksaan Lanjutan menyimpulkan dugaan sbb:
Temasek memiliki saham mayoritas pada dua perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, sehingga
melanggar pasal 27 huruf a UU No. 5 Tahun 1999;
Telkomsel mempertahankan tarif seluler yang tinggi, sehingga melanggar pasal 17
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; dan
Telkomsel menyalahgunakan posisi dominannya untuk membatasi pasar dan
pengembangan teknologi sehingga melanggar Pasal 25 ayat (1) huruf b UU No. 5
Tahun 1999.
16 Agustus 2007: Komisi menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan
Lanjutan. Untuk itu Tim Pemeriksa menerbitkan Keputusan Nomor:
152/KEP/KPPU/VIII/2007 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor:
07/KPPUL/2007 terhitung sejak tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan 27 September
2007.
27 September 2007: Tim Pemeriksa menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan
(LHPL) beserta seluruh berkas perkara kepada Komisi, dan Komisi kemudian
membentuk Majelis Komisi dan menyerahkan LHPL beserta seluruh berkas perkara.
Majelis Komisi kemudian mempersiapkan sidang majelis dan menyerahkan LHPL
kepada para Terlapor yang diterima para terlapor pada tanggal 5 Oktober 2007.
19 November 2007: Pembacaan Putusan Majelis Komisi (KPPU) yang intinya
menyatakan 'Temasek' bersalah sesuai pasalpasal terkait di dalam UU No. 5 tahun 1999
[lihat rinciannya pada bagian putusan KPPU di halamanhalaman selanjutnya]
18 Desember 2007: Temasek Holdings Pte Ltd (Temasek) mengajukan dan mendaftarkan
8
keberatan terhadap putusan KPPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selang sehari,
yaitu 19 Desember 2007, SingTel mengajukan dan mendaftarkan juga keberatan terhadap
putusan KPPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Keberatan ini tercatat dalam satu
register yang sama, yaitu Perkara No. 02/KPPU/2007/PN.JKT.PST. Kemudian diikuti
Telkomsel yang mendaftarkan keberatan terhadap putusan KPPU di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan.
14 Januari 2008: Sidang pertama keberatan Temasek digelar di Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat. Namun sidang pertama ini ditunda sebab pihak KPPU tidak menghadiri
persidangan. KPPU beralasan, pihaknya masih menunggu penetapan dari Ketua
Mahkamah Agung (MA) agar perkara itu diperiksa oleh satu PN saja.
9 Mei 2008: Pengadilan Jakarta Pusat mengeluarkan putusan No. 02/KPPU/2007/PN.
JKT. PST yang pada pokoknya mengukuhkan seraya memperbaiki putusan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No.07/KPPUL/2007.
9 September 2008: Mahkamah Agung R.I. mengeluarkan putusan No.
496K/Pdt.Sus/2008 yang pada pokoknya mengukuhkan seraya memperbaiki putusan
Pengadilan Jakarta Pusat No. 02/KPPU/2007/PN. JKT. PST.
5 Mei 2010: Majelis hakim Mahkamah Agung R.I. yang terdiri dari Takdir Rahmadi,
Djafni Djamal, dan Mohammad Saleh menolak permohonan Peninjauan Kembali(PK)
perusahaan Temasek Holding Pte.Ltd. Dengan demikian putusan ini mengukuhkan
putusan kasasi No. 496K/ Pdt.Sus/2008 yang telah ditetapkan Mahkamah Agung R.I.
sebagai putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).
9
III. PUTUSAN MAJELIS KOMISI (KPPU)
Bunyi diktum putusan KPPU tersebut adalah:
1. Menyatakan bahwa Temasek Holdings, Pte. Ltd. bersamasama dengan Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding
Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 huruf
a UU No 5 Tahun 1999;
2. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999;
3. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular tidak terbukti melanggar Pasal 25 ayat
(1) huruf b UU No 5 Tahun 1999;
4. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding
Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd untuk menghentikan tindakan kepemilikan saham di PT.
Telekomunikasi Selular dan PT.Indosat, Tbk. dengan cara melepas seluruh kepemilikan
sahamnya di salah satu perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat,
Tbk. Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak putusan ini memiliki
kekuatan hukum tetap;
5. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding
10
Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd untuk memutuskan perusahaan yang akan dilepas kepemilikan
sahamnya serta melepaskan hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris
pada salah satu perusahaan yang akan dilepas yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau
PT.Indosat, Tbk. sampai dengan dilepasnya saham secara keseluruhan sebagaimana
diperintahkan pada diktum No. 4 di atas;
6. Pelepasan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada diktum No. 4 di atas
dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
(a). untuk masingmasing pembeli dibatasi maksimal 5% dari total saham yang dilepas; (b). pembeli tidak boleh terasosiasi dengan Temasek Holdings, Pte. Ltd. maupun pembeli lain dalam bentuk apa pun.
7. Menghukum Temasek Holdings, Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.,
STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile
Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte.
Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd
masingmasing membayar denda sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran
di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan
423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
8. Memerintahkan PT. Telekomunikasi Selular untuk menghentikan praktek pengenaan tarif
tinggi dan menurunkan tarif layanan selular sekurangkurangnya sebesar 15% (lima belas
persen) dari tarif yang berlaku pada tanggal dibacakannya putusan ini;
11
9. Menghukum PT. Telekomunikasi Selular membayar denda sebesar Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan
Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha).
12
IV. PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
Adapun pengadilan tingkat I dalam hal ini adalah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam amar
putusannya sebagaimana tertera di bawah ini telah menetapkan sebagai berikut:
...bahwa terhadap permohonan keberatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah
mengambil putusan, yaitu putusan No. 02/KPPU/2007/PN.JKT.PST tertanggal 9 Mei 2008
yang amarnya sebagai berikut:
Menerima permohonan keberatan dari para Pemohon keberatan; Memperbaiki putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No.07/KPPU
L/2007., tanggal 19 November 2007 sehingga amar seluruhnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan bahwa Temasek Holdings, Pte. Ltd. bersamasama dengan Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile
Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd terbukti secara
sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 huruf a UU No 5 Tahun 1999 ;
2. Menyatakan bahwa PT Telekomunikasi Seluler tidak terbukti melanggar Pasal 25
ayat (1) huruf b UU NO.5 Tahun 1999;
3. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999 ;
4. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile
Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
13
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk
menghentikan tindakan kepemilikan saham di PT. Telekomunikasi Selular dan
PT.Indosat, Tbk. dengan cara melepas seluruh kepemilikan sahamnya di salah
satu perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat Tbk, dalam
waktu paling lama 12 ( duabelas) bulan terhitung sejak putusan ini memiliki
kekuatan hukum tetap ;
Atau
mengurangi kepemilikan saham masingmasing 50% di PT Telekomunikasi Seluler dan
PT.Indosat Tbk, dalam waktu paling lama 12 (duabelas) bulan terhitung sejak putusan ini
memiliki kekuatan hukum tetap;
5. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile
Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia
Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore
Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd untuk
memutuskan perusahaan yang akan dilepas kepemilikan sahamnya serta
melepaskan hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris pada
salah satu perusahaan yang akan dilepas kepemilikan sahamnya serta melepaskan
hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris pada salah satu
perusahaan yang akan dilepas yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT. Indosat,
Tbk. sampai dengan dilepasnya saham secara keseluruhan atau mengurangi
14
kepemilikan saham masingmasing 50% di PT Telekomunikasi Seluler dan PT
Indosat, Tbk sebagaimana diperintahkan pada diktum no. 4 di atas;
6. Pelepasan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada diktum no.4 di atas
dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
(a) untuk masingmasing pembeli dibatasi maksimal 10% (sepuluh persen) dari
total saham yang dilepas;
(b) pembeli tidak boleh terasosiasi dengan Temasek Holdings, Pte. Ltd. maupun
pembeli lain dalam bentuk apa pun;
7. Menghukum Temasek Holdings, Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia
Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd,
Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited, Indonesia
Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd masingmasing membayar denda sebesar
Rp.15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan
423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha) ;
8. Menghukum PT. Telekomunikasi Selular membayar denda sebesar
Rp.15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) yang harus disetor ke kas Negara
sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas
Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491
(Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
15
9. Menghukum Para Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 17.809.000. (tujuh belas juta delapan ratus sembilan ribu rupiah) ;
16
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk
umum pada tanggal 9 Mei 2008 yang dihadiri oleh kuasa para Pemohon I sampai dengan X
kemudian terhadapnya oleh Pemohon I (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 13 Mei 2008) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal
21 Mei 2008 dan oleh para Pemohon II sampai dengan X (dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan surat kuasa khusus masingmasing tanggal 15 Mei 2008, 13 Mei 2008 dan 19 Mei
2008) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 22 Mei 2008 sebagaimana ternyata
dari akte permohonan kasasi No. 48/Srt.Pdt.Kas/2008/PN. JKT.PST. jo. No. 02/KPPU/2007/
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan mana disertai dengan
memori kasasi yang memuat alasanalasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
tersebut pada tanggal 21 Mei 2008 dan 22 Mei 2008 itu juga ;
bahwa setelah itu oleh Termohon yang pada tanggal 2 Juni 2008 telah diberitahu tentang memori
kasasi dari para Pemohon I sampai dengan X diajukan jawaban memori kasasi yang diterima
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 12 Juni 2008 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasanalasannya telah diberitahukan
kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara
yang ditentukan dalam undangundang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal
dapat diterima.
.
17
V. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG R.I.
Adapun ringkasan putusan Mahkamah Agung R.I. No. 496K/Pdt.Sus/2008 berkenaan dengan
kasus 'Temasek' adalah sebagai berikut:
Mengadili:
Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi :
1. Temasek Holding (Private) Limited, 2. STT Communication Ltd, 3. Asia Holding Company Pte. Ltd, 4. Asia Mobile Holdings Pte., Ltd,5. Indonesia Communications Communications Pte. Ltd., 6. Indonesia Communications Pte. Ltd,7. Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd8. Singapore Telecommunications Limited,9. Singapore Telecom Mobile Pte Ltd,10. PT Telekomunikasi Selular tersebut;
Memperbaiki amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
02/KPPU/2007/PN.JKT.PST tanggal 9 Mei 2008 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut :
Menerima permohonan keberatan dari para Pemohon keberatan;
Memperbaiki putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No.
07/KPPUL/2007., tanggal 19 November 2007 sehingga amar seluruhnya
berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan bahwa Temasek Holdings, Pte. Ltd. bersamasama dengan
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd.,
Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd
18
terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 huruf a UU No. 5
Tahun 1999 ;
2. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular tidak terbukti melanggar
Pasal 25 ayat ( 1 ) huruf b UU No.5 Tahun 1999;
3. Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999 ;
4. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd,
Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan
Singapore Telecom Mobile Pte. untuk menghentikan tindakan kepemilikan
saham di PT. Telekomunikasi Selular dan PT.Indosat, Tbk. dengan cara
melepas seluruh kepemilikan sahamnya di salah satu perusahaan yaitu
PT Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat Tbk, dalam waktu paling lama 12
(duabelas) bulan terhitung sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap ;
Atau
mengurangi kepemilikan saham masingmasing 50% di PT. Telekomunikasi Selular dan
PT Indosat, Tbk dalam waktu paling lama 12 ( duabelas) bulan terhitung sejak putusan
ini memiliki kekuatan hukum tetap.
5. Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersamasama
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia
Mobile Holding Company Pte. Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd.,
19
Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd.,
Singapore Telecommunications Ltd., dan Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd
untuk memutuskan perusahaan yang akan dilepas kepemilikan sahamnya serta
melepaskan hak suara dan hak untuk mengangkat direksi dan komisaris pada
salah satu perusahaan yang akan dilepas yaitu PT. Telekomunikasi Selular
atau PT. Indosat, Tbk. sampai dengan dilepasnya saham secara keseluruhan
atau mengurangi kepemilikan saham masing masing 50% di PT
Telekomunikasi selular dan PT. Indosat,Tbk sebagaimana diperintahkan pada
diktum no. 4 di atas;
6. Menghukum Temasek Holdings, Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia
Pte. Ltd., STT Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte.
Ltd, Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communication Limited,
Indonesia Communication Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., dan
Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd masingmasing membayar denda
sebesar Rp.15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) yang harus disetor
ke kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang
persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan
Usaha) ;
7. Menghukum PT. Telekomunikasi Selular membayar denda sebesar Rp
15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi
20
Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423491 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan
Usaha);
8. Menghukum Para Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp 17.809.000. (tujuh belas juta delapan ratus sembilan ribu rupiah) ;
Menghukum para Pemohon Kasasi/para Pemohon I sampai dengan X untuk
membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp 500.000, (lima
ratus ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa
tanggal 9 September 2008 oleh Bagir Manan Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Harifin A Tumpa, SH.,MH dan Djoko Sarwoko,
SH.,MH HakimHakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari Rabu tanggal 10 September 2008 oleh Bagir Manan, Ketua Majelis beserta
Djoko Sarwoko, SH., MH dan Atja Sondjaja, SH., HakimHakim Anggota dan dibantu oleh
Albertina Ho Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.
21