230
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP LARUTAN ASAM BASA (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh HUSNAWATI NURULLAH NIM : 107016200777 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Husnawati Nurullah.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Husnawati Nurullah.pdf

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM UPAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP

LARUTAN ASAM BASA

(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh

HUSNAWATI NURULLAH

NIM : 107016200777

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: Husnawati Nurullah.pdf

i

Page 3: Husnawati Nurullah.pdf

ii

Page 4: Husnawati Nurullah.pdf

iii

Page 5: Husnawati Nurullah.pdf

iv

ABSTRAK

Husnawati Nurullah. Penerapan Pendekatan Inkuiri Dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Larutan Asam Basa

(Penelitian Tindakan Kelas Pada SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang).

Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Dosen Pembimbing Tonih Feronika, M.Pd dan Dedi Irwandi,

M.Si.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

kelas XI IPA 3 melalui observasi dan wawancara, ditemukanlah masalah

pembelajaran yaitu hasil belajar kimia yang rendah pada konsep larutan asam

basa, metode pembelajaran yang digunakan terbatas pada ceramah dan tanya

jawab, dan keterbatasan alat dan bahan eksperimen, maka diberikanlah solusi

dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan pada konsep

tersebut dengan diterapkannya pendekatan inkuiri. Penelitian ini dilakukan di

kelas XI IPA 3 dengan 6 siswa dan 24 siswi. Hasil belajar kimia pada konsep

larutan asam basa dapat ditingkatkan dengan pendekatan inkuiri yang sesuai

dengan materi; bimbingan dan arahan guru dalam pembelajaran; dan

menggunakan LKS yang sesuai dengan alat dan bahan serta cara kerja yang tepat.

Hasil pembelajaran pada siklus I rata-rata nilai siswa sebesar 71,6 dengan

persentase ketercapaian KKM sebesar 46,6%, pada siklus II rata-rata nilai siswa

sebesar 73,7 dengan persentase ketercapaian KKM sebesar 80%. Tindakan ini

diberikan pada siklus II karena tercapainya nilai diatas KKM dengan persentase

75% sebagai indikator keberhasilan.

Kata kunci: pendekatan, inkuiri, asam dan basa

Page 6: Husnawati Nurullah.pdf

v

ABSTRACT

Husnawati Nurullah. The Aplication of The Inquiry Approach to The Concept

of Solution of Acid-Base (Classroom Action Research in State Senior High

School 11, Tangerang Regency). Chemistry Education Study Program

Majoring Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Sciences, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The Advisors are Tonih

Feronika, M.Pd and Dedi Irwandi, M.Si.

Preface study result conducted by observation and interview in State Senior High

School 11 Tangerang, Science class XI-3 was found learning problems. Those are

the low chemical learning outcome of solution of acid-base concept, teaching

method was limited to lecturing and interactive, and the limitations of

experimental tools and materials. Therefore, it was given the solution on the

learning so the student outcome could be improved in solution of acid-base

concept. It was done by applying inquiry approach. The research was conducted

in a science class XI-3 with 6 male students and 24 female students. The results of

a chemical study on the concept of acid-base solution can be enhanced by

appropriate inquiry approach to the material;teacher’s control and guidance in

the learning process; and the use of worksheet that correspond to the tools and

materials as well as the proper way of working. Learning outcome of cycle I is

that the average score is 71,6 with Minimum Completeness Criteria (KKM)

46,6%. And ond the cycle II, the average score is 73,7 with Minimum

Completeness Criteria (KKM) 80%. The action learning was stopped on the cycle

II because the researcher had reached the indicator of success in which the

outstanding Minimum Completeness Criteria (KKM) score is 75%.

Keywords: approach, inquiry, acid-base

Page 7: Husnawati Nurullah.pdf

vi

KATA PENGANTAR

Bissmillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur ke

hadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan rahmat dan ridhoNya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat teriring salam

semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar, Nabiyullah Muhammad saw.

yang telah berjuang keras untuk menyempurnakan akhlak al- karimah serta

membawa khazanah ilmu pengetahuan melalui al-Qur’an dan al-Hadits.

Berkenaan dengan skripsi ini penulis dapat menyelesaikannya karena bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

sekaligus pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan

kepada penulis selama penyusunan skripsi.

4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Bapak H. Junaedi, MM, Kepala SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang yang

telah memberikan izin penelitian skripsi.

6. Ibu Rahma Aryanti, ST, Guru bidang studi Kimia di SMA Negeri 11

Kabupaten Tangerang yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam

penelitian skripsi.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu ikhlas

memberi doa dan dukungan sepanjang waktu kepada penulis tanpa kenal

Page 8: Husnawati Nurullah.pdf

vii

lelah. Orang tua: Amrozi dan Arpati, adik – adikku: Badzara Khoirunnita

dan Izzan Al Ansyori, paman, bibi, abang dan adik sepupuku: mang

Mansyah, cik Zainudin, mang Amat, Bi Narsih, abang Abdi Renaldi, abang

Reno Purwono, Abang Fendra Alamsyah dan Ririn Sandrina, dan semoga

Allah selalu memberi kemudahan di setiap urusan kita.

8. Kakanda dan keluarga: Muhammad Hasbullah, Bapak Hasanudin, Ibu

Naseh, teh Dayah, teh Nur, teh Tinah dan Ka Rudin yang telah memberikan

doa, motivasi, dukungan dan semangat dalam menjalani hari-hari

penyusunan skripsi, semoga kita selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT.

9. Sahabat-sahabat penulis: Jannah, Ratna, Nuy, Evi, Dahlia, Dini dan semua

teman-teman seperjuangan pendidikan Kimia angkatan 2007 yang tak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan dan

dukungannya, semoga kita selalu diberi kesuksesan.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi

yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis. Semoga Allah membalas

kebaikan yang telah diberikan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan

sains pada umumnya.

Jazakumullah khairal jaza’

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2014

Penulis

Page 9: Husnawati Nurullah.pdf

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………..………………. ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ……………………………. 6

C. Pembatasan Fokus Penelitian ……………………………………… 6

D. Perumusan Fokus Penulisan ……………………………………….. 7

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ……………………………. 7

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PERJUANGAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN …………………………………………………. 8

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ...……………………………. 8

1. Pendekatan Pembelajaran ………………………..……………. 8

2. Pendekatan Inkuiri ……….......................................................... 10

3. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri ……………………….. 13

4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri ………................................ 15

5. Hakekat Hasil Belajar …………………………………………. 16

6. Larutan Asam Basa ……………………………………………. 17

B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………... 24

C. Kerangka Berpikir …………………………………………………. 25

D. Hipotesis Tindakan ………………………………………………… 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………….………….. 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………... 27

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ……………… 27

1. Metode Penelitian ....................................................................... 27

Page 10: Husnawati Nurullah.pdf

ix

2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian ............. 28

3. Rancangan Siklus Penelitian ...................................................... 29

C. Subjek Penelitian ………………………………………………….. 30

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ………………………... 30

E. Tahapan Intervensi Tindakan ……………………………………… 30

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ………………………. 32

G. Data dan Sumber Data …………………………………………….. 31

H. Instrumen Pengumpulan Data …………………………………….. 32

1. Menentukan Instrumen .............................................................. 32

2. Uji Coba Instrumen .................................................................... 35

I. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 36

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ……………………………… 36

K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data ………………………... 39

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ……………………………. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42

A. Temuan Hasil Penelitian …………………………………………… 42

1. Siklus I …………………………………………………………. 42

a. Perencanaan ……………………………………………..... 42

b. Tindakan …………………………………………………… 43

c. Pengamatan ..……………………………………………… 44

d. Hasil Belajar ………………………………………………. 48

e. Refleksi ……………………………………………………. 49

f. Keputusan …………………………………………………. 50

2. Siklus II ………………………………………………………... 51

a. Perencanaan ……………………………………………….. 51

b. Tindakan …………………………………………………… 52

c. Pengamatan ………………………………………………… 54

d. Hasil Belajar ……………………………………………….. 58

e. Refleksi …………………………………………………….. 59

f. Keputusan ………………………………………………….. 61

B. Pembahasan………………………………………………………... 61

Page 11: Husnawati Nurullah.pdf

x

BAB V KESIMPULAN ………………………………………………………. 66

A. Kesimpulan ………………………………………………………... 66

B. Saran ……………………………………………………………….. 66

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….... 70

Page 12: Husnawati Nurullah.pdf

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan …………………………………….. 30

Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen ...………………………. 32

Tabel 3.3 Lembar Observasi KegiatanSiswa …………………..…………… 33

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru ..……………………………… 33

Tabel 3.5 Ranah Kognitif Indikator Pencapaian Tes Hasil Belajar …………. 35

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 36

Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas Instrumen ……………………………………... 38

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran ………………………………………. 38

Tabel 3.9 Pedoman Konversi Persentase ……………………………………. 40

Tabel 4.1 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I ………………………….. 43

Tabel 4.2 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I …………………… 45

Tabel 4.3 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I …………………….. 46

Tabel 4.4 Catatan Lapangan Pada Siklus I ………………………………….. 47

Tabel 4.5 Data Hasil Post-test Siklus I ……………………………………… 48

Tabel 4.6 Hasil Refleksi Pada Siklus I ……………………………………… 59

Tabel 4.7 Data Perbaikan Siklus I …………………………………………... 51

Tabel 4.8 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II………………………….. 52

Tabel 4.9 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II …………………… 54

Tabel 4.10 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II…………………….. 55

Tabel 4.11 Catatan Lapangan Pada Siklus II………………………………….. 57

Tabel 4.12 Data Hasil Post-test Siklus II……………………………………… 58

Tabel 4.13 Hasil Refleksi Pada Siklus II ……………………………………… 59

Page 13: Husnawati Nurullah.pdf

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Dalam Penelitian ………………….….………. 26

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas …..…………………….………. 28

Gambar 3.2 Bagian RancanganPenelitian ……………………………..……… 29

Gambar 4.1 Data Rata-rata Pre-test danPost-test ………………..…………… 60

Gambar 4.2 PersentaseKetercapaian KKM …………………………………… 60

Page 14: Husnawati Nurullah.pdf

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Kegiatan Siswa Siklus I …………………………………... 70

Lampiran 2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus I ………..... 72

Lampiran 3 Analisis Pretest Siklus I ………………….................................... 76

Lampiran 4 Analisis Postest Siklus I ...........................………………………. 78

Lampiran 5 Hasil Kegiatan Siswa Siklus II ..................................…………… 80

Lampiran 6 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus II …....…… 82

Lampiran 7 Analisis Pretest Siklus II .................…………………………….. 86

Lampiran 8 Analisis Postest Siklus II ……...………………………………… 88

Lampiran 9 Data Nilai Siswa Kelas XI IPA ...………..………………..……. 90

Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Studi Pendahuluan …..… 91

Lampiran 11 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Studi Pendahuluan ……... 93

Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa Studi Pendahuluan ……... 95

Lampiran 13 Lembar Observasi Studi Pendahuluan …………………….......... 97

Lampiran 14 Lembar Wawancara Guru Studi Pendahuluan ………...………... 100

Lampiran 15 Lembar Wawancara Siswa Studi Pendahuluan ..................…….. 103

Lampiran 16 Kesimpulan Hasil Observasi Studi Pendahuluan …...….………. 107

Lampiran 17 Kesimpulan Hasil Wawancara Guru Studi Pendahuluan ........….. 109

Lampiran 18 Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa Studi Pendahuluan …….... 111

Lampiran 19 Daftar Nilai Siswa Kelas IX IPA Studi Pendahuluan .……….… 113

Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru ..............…………………….. 115

Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ............................................... 118

Lampiran 22 LKS Siklus I .................................................................................. 120

Lampiran 23 LKS Siklus II ................................................................................ 124

Lampiran 24 RPP Siklus I .................................................................................. 128

Lampiran 25 RPP Siklus II ................................................................................. 153

Lampiran 26 Kisi-kisi Instrumen Siklus I .......................................................... 181

Page 15: Husnawati Nurullah.pdf

xiv

Lampiran 27 Kisi-kisi Instrumen Siklus II ......................................................... 188

Lampiran 28 Hasil ANATES Siklus I ................................................................ 196

Lampiran 29 Hasil ANATES Siklus II ............................................................... 201

Lampiran 30 Lembar Uji Referensi Dosen Pembimbing ……………………... 206

Lampiran 31 Surat Permohonan Izin Penelitian………………...……………… 214

Lampiran 32 Surat Balasan dari Sekolah………………………………………. 215

Page 16: Husnawati Nurullah.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar dalam pendidikan dipandang sebagai usaha sadar dan

disengaja yang dirancang dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Proses pembelajaran pada hakekatnya diupayakan agar peserta didik dapat

mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar.1 Hakikat lain dari pembelajaran adalah perencanaan

atau perancangan yang disiapkan guru dalam upaya membelajarkan siswa.2

Oleh karena itu dalam pembelajaran, diharapkan desain atau rancangan yang

disiapkan tidak hanya membuat siswa berinteraksi dengan guru sebagai

salah satu sumber belajar, tetapi juga dengan keseluruhan sumber belajar

yang memungkinkan untuk digunakan dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan.

Pembelajaran yang baik memungkinkan siswa dapat berinteraksi

dengan guru dan juga lingkungan, sehingga dalam proses pembelajarannya

tidak hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi

pristiwa mental dan proses berpengalaman.3 Sesuai dengan peraturan

pemerintah No. 32 Tahun 2013 pasal 19 dikatakan bahwa “proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.”4 Hal ini memperjelas bahwa skenario

1 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

h. 261 2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, h. 84 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), Cet. 7, h. 136 4 Kemendiknas, Peraturan Pemerintah RI, No. 32, 2013, h. 17

(http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 09 Mei 2014

Page 17: Husnawati Nurullah.pdf

2

pembelajaran yang didesain oleh guru harus berorientasi pada kegiatan

siswa.

Upaya menciptakan sistem pembelajaran yang baik salah satunya

dengan menggunakan suatu pendekatan pembelajaran. Penggunaan

pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Proses

pembelajaran juga harus diperhatikan agar tujuan pembelajarannya terarah

dan dapat membantu siswa menggunakan daya intelektualnya.

Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari kualitas anak didik, salah

satu tolak ukurnya adalah proses belajar siswa. Usaha peningkatan kualitas

pembelajaran ini sebenarnya dapat diketahui melalui informasi mengenai

keberhasilan guru dan siswa dalam berinteraksi mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, adapun proses pembelajaran merupakan

kegiatan yang utama, sehingga keberhasilan siswa tergantung dari proses

belajar itu sendiri.

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan

basa yang diperoleh dari guru bidang studi kimia, pada kelas XI-IPA 3 tahun

ajaran 2011/2012 sebagian siswa belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yaitu 70. Nilai rata-rata siswa sebesar 62,6 dengan

persentase nilai di atas KKM yaitu 35% dan persentase nilai di bawah KKM

yaitu 65%. Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar

mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan

maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok

bahasan baru dan hendaknya bersifat perbaikan.5 Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa proses belajar mengajar berikutnya seharusnya belum

dapat melanjutkan pokok bahasan baru dan guru hendaknya melakukan

perbaikan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan

belajar mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa

pemberian pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung

5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2006), Cet. 3, h. 108

Page 18: Husnawati Nurullah.pdf

3

terlihat pasif, karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat

dan mendengar penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru

hanya menerapkan teknik bertanya seperti umumnya yang terjadi dalam

pembelajaran. Namun hanya beberapa siswa yang merespon pertanyaan

guru. Siswa juga tidak bertanya terkait materi yang dipelajari, padahal dalam

menjawab tugas atau soal yang diberikan, masih ada beberapa siswa yang

dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya. Sumber ajar yang digunakan

guru adalah buku paket dan LKS yang disediakan sekolah. Hal ini

memberikan gambaran bahwa kegiatan pembelajaran yang terjadi selain

hanya berpusat pada guru, informasi yang diperoleh siswa juga hanya

bersumber pada ketersedian buku-buku kimia di sekolah. Pembelajaran

seperti ini memang umum terjadi, namun dianggap jauh dari implementasi

KTSP yang menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar

yang kondusif, agar para siswa atau peserta didik dapat mengembangkan

aktivitas dan kreativitas belajarnya secara optimal sesuai dengan

kemampuannya masing-masing.6

Hasil observasi dan wawancara dengan guru menganai fasilitas

penunjang pembelajaran seperti laboratorium dan perpustakaan diperoleh

bahwa buku-buku, alat dan bahan kimia yang tersedia masih terbatas.

Bahkan selama pembelajaran kimia yang terjadi, guru belum pernah

menerapkan kegiatan percobaan atau praktikum di laboratorium. Selain

karena minimnya alat dan bahan kimia yang tersedia di laboratorium, guru

juga enggan menerapkan kegiatan praktikum dikarenakan dalam melakukan

kegiatan praktikum memerlukan banyak waktu, sedangkan materi yang

harus disampaikan masih banyak.

Dari hasil observasi dan wawancara guru yang dilakukan

ditemukanlah masalah bahwa hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 3

rendah. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang

terbatas pada ceramah dan tanya jawab. Dilain hal siswa pun merasa

pelajaran kimia sulit karena kurang adanya penerapan dan pemberian

6 Mulyasa, op.cit., h. 264

Page 19: Husnawati Nurullah.pdf

4

pengalaman langsung yang akan membuat siswa lebih memahami dan

memaknai informasi yang diperoleh.

Oleh karena itu, peneliti mengusahakan perbaikan pada proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Melalui pendekatan

pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk menggunakan proses

mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan

potensi intelektualnya. Pembelajaran ini juga dinilai tepat dan sesuai dengan

proses pembelajaran IPA yang menekankan pada kemampuan ilmiah siswa,

seperti yang ditekankan oleh National Science Education Standars bahwa

pemahaman konsep sains dilakukan dalam standard inkuiri.7 Inkuiri

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengorientasikan siswa

sebagai pusat pembelajaran (student centered approach).8 Keterampilan

yang harus dilakukan dalam proses inkuiri diantaranya mengamati,

mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis,

merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan,

mengolah dan menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru,

menggunakan peralatan sederhana, serta mengkomunikasikan informasi

dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, tulisan, dan sebagainya.9

Pembelajaran ini mengarahkan bahwa belajar merupakan lebih dari sekedar

proses menghafal dan memupuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana

pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa itu sendiri melalui

keterampilan berpikirnya.

Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual siswa

tetapi seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional dan

keterampilan inkuiri.10

Pembelajaran ini dapat melibatkan secara maksimal

seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara

sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

7 Zulfiani, Tonih Feronika, Kikin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 47 8 Sanjaya, op.cit., h. 197 9 Zulfiani, op.cit., h. 48 10 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 137

Page 20: Husnawati Nurullah.pdf

5

penemuannya dengan penuh percaya diri.11

Rangkaian kegiatan

pembelajaran inkuiri ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

yang dipertanyakan.12

Sehingga siswa pun akan lebih aktif dalam kegiatan

pembelajarannya dan dapat mengembangkan daya intelektualnya, karena

pembelajaran tersebut melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam

menemukan sendiri konsep-konsep yang ada.

Kuslan dan Stone menjelaskan bahwa inkuiri merupakan pengajaran

di mana guru dan anak-anak mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan

pendekatan dan jiwa para ilmuan.13

Sehingga melalui pembelajaran ini

diharapkan dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu,

terbuka dan sebagainya pada siswa.14

Jadi dapat dikatakan bahwa inkuiri

dapat dijadikan sebagai pendekatan yang tepat dalam upaya

mengembangkan daya intelektual siswa dan juga sikap positif siswa, yang

pada akhirnya akan membuat pembelajaran yang terjadi menjadi lebih

bermakna dan tentunya akan berdampak pula terhadap hasil belajar siswa

seperti yang peneliti harapkan.

Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran

kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam basa

dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Pemilihan

pendekatan pembelajaran inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi larutan asam basa dilihat tepat karena materi asam basa

adalah materi yang dianggap sulit bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa dan guru

terkait masalah dalam proses pembelajaran, peneliti mencoba untuk

memberikan solusi terhadap rendahnya hasil belajar siswa tanpa

mengabaikan proses pembelajaran IPA yang lebih menekankan pada

11 Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2011), Cet. 1, h. 25 12 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 6-8 13 Sri Anitah W., dkk., Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. 2,

h. 7.23 14 Roestiyah, N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7, h. 76

Page 21: Husnawati Nurullah.pdf

6

pengalaman yang dapat berdampak pada hasil belajar. “Pengalaman belajar

adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi

dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai”.15

Sehingga melalui pendekatan inkuiri yang berorientasi pada siswa,

pembelajaran yang terjadi tidak lagi berpusat kepada guru melainkan siswa

itu sendiri dan informasi yang dapat diterima siswa pun lebih bermakna.

Dengan dilatarbelakangi masalah dan solusi pemecahannya, peneliti

terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan

Pendekatan Inkuiri dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Konsep Larutan Asam Basa”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa belum mencapai

KKM.

2. Penerapan metode belajar yang terbatas pada metode ceramah.

3. Sumber belajar terbatas pada informasi guru.

4. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, hanya didominasi

oleh kegiatan membaca buku, mencatat dan mendengarkan penjelasan

guru.

5. Penggunaan laboratorium sebagai sarana pembelajaran yang belum

dioptimalkan karena berbagai faktor.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan

pada penggunaan pendekatan inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa pada konsep larutan asam basa, yaitu:

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa,

15 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada,

2010), Cet. 3, h. 160

Page 22: Husnawati Nurullah.pdf

7

2. Penggunaan pendekatan inkuiri,

3. Subjek penelitian terbatas pada kelas XI-IPA 3,

4. Penilaian dilakukan pada ranah kognitif siswa.

D. Perumusan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini: “Bagaimana upaya penerapan

pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep

larutan asam basa?”.

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan penerapan pendekatan inkuiri pada konsep

larutan asam basa. Sedangkan kegunaan hasil penelitian ini diantaranya:

1. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar, dan memotivasi siswa

dalam belajar kimia dengan menerapkan kegiatan praktikum melalui

keterampilan proses siswa.

2. Bagi guru dan sekolah dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan inkuiri yang

berorientasikan pada keterampilan proses siswa.

3. Bagi peneliti dapat mengembangkan penelitian dengan pendekatan

inkuiri.

Page 23: Husnawati Nurullah.pdf

8

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan (approach) merupakan suatu titik tolak atau sudut

pandangan terhadap proses pembelajaran.1 Pendekatan bersifat filosofis

paradigmatik, yaitu dasar dari aplikasi strategi dan metode.2 Pendekatan

merupakan dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang

diwujudkan melalui suatu metode, dan metode merupakan alat yang dapat

digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran.3 Dengan kata lain

pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi, dan suatu

strategi dapat diimplementasikan dalam beberapa metode.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan yang akan

dilalui oleh guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan intruksional

pada suatu satuan intruksional tertentu.4 Pendekatan pembelajaran

dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran yang

diorientasikan pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk

mempelajari suatu konsep, prinsip atau teori yang baru tentang suatu

bidang ilmu.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran

merupakan jalan yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam

memahami suatu konsep, prinsip atau teori baru yang diorientasikan

melalui pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa itu sendiri dalam

proses pembelajarannya.

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2011), Cet.ke-8, h. 127 2 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 3-8 3 Ibid.,h. 3-8 4 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.ke-1, h. 91 5 Ibid., h. 91

Page 24: Husnawati Nurullah.pdf

9

Pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 6

1. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches),

menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dan

pembelajaran deduktif dan expository.

2. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches),

menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta

pembelajaran induktif.

Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, secara garis besar

pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:7

1. Pendekatan konsep, yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada

perolehan dan pemahaman fakta dan prinsip.

2. Pendekatan proses atau dikenal dengan pendekatan keterampilan

proses, yaitu pendekatan yang menekankan pada bagaimana

pembelajaran itu diajarkan dan dipelajari dan mementingkan

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran serta

menekankan pada hasil belajar tuntas.

Pendekatan pembelajaran dinilai baik apabila dapat mencapai suatu

tujuan intruksional dalam suatu satuan instruksional dengan

memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:8

a. Identifikasi tujuan

b. Analisis tujuan

c. Penetapan tujuan

d. Spsifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap

e. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan

f. Evaluasi

g. Organisasi sumber-sumber belajar

6 Sanjaya, loc. cit. 7 Junaedi, loc. cit 8 Ibid., h. 3-23

Page 25: Husnawati Nurullah.pdf

10

2. Pendekatan Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta

keterangan, atau penyelidikan.9 “Inkuiri merupakan perluasan dari proses

discovery yang digunakan lebih mendalam”.10

Inkuiri merupakan suatu

rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa

secara maksimal dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, analiitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh percaya diri.11

Sehingga melalui pembelajaran ini, siswa

dapat mengembangkan intelektualnya dan lebih percaya diri dalam

mengungkapkan penemuannya.

Pembelajaran inkuiri dikembangkan oleh seorang tokoh yang

bernama Suchman.12

Suchman meyakini bahwa “anak-anak merupakan

individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu”.13

Postulat yang

diajukan Suchman untuk mendukung teori yang mendasari pembelajaran

ini, yaitu sebagai berikut:14

a. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari

tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya.

b. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut

dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya.

c. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan

ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki

siswa.

d. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya

kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu

9 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 76 10Trianto Model-model Pembelajaran Inovativ Beroriantasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), Cet.ke-1, h. 135 11Ibid., h. 135 12Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT. Prestasi

Pustaka Raya, 2011), Cet.ke-1, h. 24 13Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar.., (Jakarta: Bumi Aksara,

2011)., Cet. ke-7, h. 14 14 Ibid.,h. 14

Page 26: Husnawati Nurullah.pdf

11

yang senantiasa bersifat tentative dan belajar menghargai penjelasan

atau solusi alternatif.

Pendekatan inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang

menggunakan dasar kemampuan untuk memecahkan masalah. Pendekatan

inkuiri bertujuan untuk membuat siswa menjalani suatu proses bagaimana

pengetahuan diciptakan.15

Dengan kata lain prinsip utama inkuiri, yaitu

siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya untuk menemukan

sendiri pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar, inkuiri

merupakan suatu proses penyelidikan (investigasi) yang memungkinkan

ide siswa berperan dalam melakukan proses penyelidikan tersebut.16

Siswa

diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik untuk berusaha

memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri

konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.17

Jadi dapat dikatakan bahwa

pembelajaran yang berlangsung tidak hanya bersifat teoritik, tetapi juga

praktik. Dengan kata lain pendekatan pembelajaran ini menekankan pada

bagaimana cara siswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan konsep-

konsep maupun teori yang telah diperolehnya, sehingga pembelajaran

tersebut akan memberikan pengalaman langsung dan lebih bermakna

untuk siswa.

Pengertian scientific inquiry (inkuiri ilmiah) lebih tepat dikaitkan

dengan tahapan-tahapan tindakan para saintis yang mengarahkan mereka

pada pengetahuan ilmiah.18

Tindakan para saintis tersebut dikenal dengan

kegiatan atau metode ilmiah, yaitu melakukan pengamatan, merumuskan

masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data

berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.19

Hal ini

dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan

sebagainya.20

Pengajaran dengan pendekatan inkuiri memberikan

15Ahmadi, loc. cit. 16Zulfiani, op. cit., h. 119 17Abu Ahmadi, op. cit., h. 79 18Zulfiani, op. cit., h. 120 19Ibid, h. 120 20Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.ke-7, h. 76

Page 27: Husnawati Nurullah.pdf

12

kesempatan pada siswa untuk mengenal dan mengembangkan diri mereka

sendiri.21

Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu model

pembelajaran yang melibatkan kemampuan sains dalam menemukan

penemuannya, dan melalui kemampuan sains tersebut dapat

mengembangkan sikap positif siswa.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam

menggunakan pembelajaran inkuiri, yaitu:22

a. Berorientasi pengembangan intelektual

b. Prinsip interaksi

c. Prinsip bertanya

d. Prinsip belajar untuk berpikir

e. Prinsip keterbukaan

Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran ini

adalah sebagai berikut, yaitu:23

a. Motivator, yang memberikan rangsangan agar peserta didik aktif dan

bergairah berpikir.

b. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika peserta didik

mengalami kesulitan.

c. Penanya, untuk menyadarkan peserta didik dari kekeliruan yang

mereka perbuat.

d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di

dalam kelas.

e. Pengarah, yang memimpin kegiatan peserta didik untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.

g. Rewarder, yaitu memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai

peserta didik.

21 Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 7.30 22 Junaedi, op. cit., h. 6-12 23Trianto, op. cit., h. 136

Page 28: Husnawati Nurullah.pdf

13

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatam inkuiri sebagai berikut, yaitu:24

a. Orientasi

b. Merumuskan masalah

c. Merumuskan hipotesis

d. Mengumpulkan data

e. Menguji hipotesis

f. Merumuskan kesimpulan.

Dalam National Science Education Standards, pendekatan

pembelajaran inkuiri terdiri dari lima tahapan, yaitu:25

1) Engage by oriented question (pemberian pertanyaan arahan)

Siswa diberi pengetahuan melalui pertanyaan mengenai objek,

organisme atau fenomena sains. Kemudian dihubungkan dengan

konsep sains. Pertanyaan mengarahkan siswa untuk melakukan

investigasi empiris dan menggunakan data untuk memberi penjelasan

mengenai suatu fenomena sains. Guru membimbing siswa berpikir

kritis dalam proses identifikasi pertanyaan yang muncul dari siswa

agar sesuai dan dapat dijawab siswa melalui observasi dan investigasi.

2) Evidence (pembuktian)

Siswa melakukan pembuktian melalui eksperimen yang dapat

membantu mereka untuk mengembangkan penjelasan dan evaluasi dari

pertanyaan sains yang mereka ajukan sebelumnya. Akurasi data

didapat melalui observasi, pengukuran dan mengumpulkan data yang

berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan.

3) Explanation (penjelasan)

Siswa membuat penjelasan dari bukti yang diperoleh secara

ilmiah. Siswa menggunakan alasan, penyebab, efek dan membangun

24Sanjaya, op.cit., h. 201 25Steve Olson and Susan Loucks-Horsley, Inquiry and the National Science Education

Standards: A Guide for Teaching and Learning, National Academy Press, 2000, p. 24-27

(http://www.nap.edu/openbook.php), 26 Januari 2011

Page 29: Husnawati Nurullah.pdf

14

hubungan berdasarkan bukti dengan cara logis. Bagi siswa, tahap ini

berguna untuk membangun pengetahuan yang baru berdasarkan

pengetahuan sebelumnya.

4) Evaluation (evaluasi)

Siswa mengevaluasi pertanyaan mereka dengan cara eliminasi

dan revisi dalam memperjelas alternatif penjelasan. Alternatif

penjelasan didapat dari hasil diskusi, membandingkan hasil, intruksi

dari buku atau materi dari guru. Evaluasi bertujuan agar siswa dapat

memperoleh hubungan antara hasil dan juga kemampuan ilmiah yang

dibutuhkan untuk level selanjutnya.

5) Communication (komunikasi)

Siswa mengkomunikasikan hasil yang diperoleh. Dengan cara

ini siswa yang lain mendapat kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan dan bukti, mengevaluasi alasan yang tidak sesuai dan

mengusulkan alternatif penjelasan. Berbagi penjelasan dapat membawa

ke arah pertanyaan dan memperkuat hubungan antara bukti, penjelasan

dan kemampuan ilmiah mereka. Sebagai hasil, siswa dapat

menghilangkan adanya kontradiksi dan memperkuat argumen ilmiah

mereka.

Lima langkah pada inkuiri ini mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan

berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha

mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang

dihadapi. Sehingga dalam kegiatan pembelajarannya tidak lagi didominasi

oleh kegiatan guru melainkan siswa itu sendiri. Tugas guru adalah

mempersiapkan skenario pembelajaran dan membimbing siswa dalam

melakukan setiap tahapan dalam kegiatan pembelajaran tersebut sehingga

pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar. Jadi dalam hal ini guru

merupakan fasilitator bagi para siswa untuk mendapatkan pengetahuan

mereka sendiri dan dapat memecahkan masalah.

Page 30: Husnawati Nurullah.pdf

15

4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri

Inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan karena

pebelajaran ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:26

a. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan

kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara

seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih

bermakna.

b. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan

gaya belajar mereka.

c. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan

psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses

perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya,

siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh

siswa yang lemah dalam belajar.

Di samping memiliki keunggulan, inkuiri juga memiliki

kelemahan sebagai berikut, yaitu:27

a. Kesulitan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Strategi ini sulit dilakukan dalam merencanakan pembelajaran oleh

karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu

yang panjang, sehingga sering kali guru sulit untuk menyesuaikannya

dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit

diimplementasikan oleh setiap guru.

26 Sanjaya, op. cit., h. 208 27 Junaedi, op .cit., h. 6-16

Page 31: Husnawati Nurullah.pdf

16

5. Hakekat Hasil Belajar

Belajar merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan

atau pengalaman.28

Sedangkan proses belajar adalah serangkaian aktivitas

yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar yang terjadi secara

mental dan tidak dapat diamati.29

Sehingga hasil belajar merupakan

perubahan dalam kemampuan tertentu sebagai akibat belajar. Dengan

demikian hasil belajar berhubungan dengan proses pembelajaran yang

berlangsung. Pandangan mengenai proses belajar bukan saja menentukan

hasilnya tetapi juga model evaluasi yang dianjurkan untuk digunakan, oleh

karenanya proses belajar menentukan hasil belajar.

Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam. Ada banyak faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor-faktor hasil belajar

menurut Zikri Neni Iska adalah:30

a. Faktor internal (dalam), yakni fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik

dan panca indra; dan faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat,

kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi.

b. Faktor eksternal (luar), yakni lingkungan yang terdiri dari alam dan

sosial; dan instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana

prasarana, administrasi dan managemen.

Menurut Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan Zain, “apabila 75%

dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai

taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal, maka proses belajar

mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru”.31

Hal tersebut

menunjukkan bahwa jika hasilnya baik (75% lulus) maka kegiatan belajar

28 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), Cet.ke-5, h. 12 29 Ibid., h. 16 30 Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkunag, (Jakarta: Kizi Brother,

2006), h. 85 31 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), cet. Ke-3, h. 108

Page 32: Husnawati Nurullah.pdf

17

mengajar dapat dikatakan berhasil, akan tetapi jika belum mencapai 75%

dari siswa maka kegiatan belajar mengajar dikatakan belum berhasil.

Sehingga perlu diberikan perbaikan dalam proses belajar.

Benjamin Bloom dan kawan-kawannya membagi hasil belajar

menjadi tiga ranah, yaitu:

a. Ranah kognitif, menurut Bloom terdapat enam jenjang proses berpikir,

yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan evaluasi.32

b. Ranah afektif, Krathwohl dan kawan-kawan membaginya menjadi 5

taksonomi, yaitu receiving, responding, valuing, organization,

characterization by value complex..33

c. Ranah psikomotorik, meliputi persepsi, kesiapan melakukan suatu

pekerjaan, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi.34

Ketiga ranah tersebut saling berkesinambungan dan memiliki

peranan yang sangat penting dalam mengukur hasil belajar siswa.

Sehingga dalam proses belajar diharapkan guru dapat meningkatkan hasil

belajar siswa tidak hanya pada satu ranah tetapi ketiga ranah tersebut.

6. Larutan Asam Basa

a. Pengertian Larutan Asam Basa

Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan

bersifat korosif yaitu larutan yang dapat merusak logam marmer, dan

berbagai bahan lain, sedangkan basa adalah larutan yang memiliki rasa

pahit dan bersifat kaustik yaitu licin, seperti bersabun.35

Ada beberapa

ilmuan yang menjelaskan tentang teori asam dan basa, yaitu sebagai

berikut:

32 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.50 33 Ibid., h. 54 34 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 92 35 Michael Purba, Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 172

Page 33: Husnawati Nurullah.pdf

18

1) Antoine Laurent Lavoiser (1777) menyatakan bahwa penyebab

asam adalah oksigen, karena asam selalu mengandung unsur

oksigen 36

2) Sir Humphry Davy (1810) menunjukkan bahwa asam hidrogen

klorida tidak mengandung unsur oksigen. Oleh karena itu, Davy

menyimpulkan bahwa penyebab asam adalah hidrogen yang

merupakan unsur dasar dari setiap asam.37

3) Joseph Louis Gay-Lusac (1814) menyimpulkan bahwa asam

merupakan suatu zat yang dapat menetralkan golongan alkali dan

kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam

kaitan satu dengan yang lainnya.38

4) Svente August Arrhenius (1884) mengemukakan konsep asam

merupakan zat yang dalam air melepaskan ion hidroggen (H+).

Sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion

hidroksida ).

39

5) G.N. Lewis (1923) mengungkapkan bahwa asam adalah akseptor

elektroon atau zat yang menerima pasangan elektron, sedangkan

basa adalah donor elektron atau zat yang memberi pasangan

elektron.40

b. Konsep pH, pOH dan pKw

1) Derajat Keasaman (pH)

Derajat atau tingkat keasaman larutan (pH) bergantung pada

konsentrasi ion H+ dalam larutan.

41 Konsep pH dinyatakan dalam

36 Parning dan Horale, Kimia 2B Kelas 2 SMA Semester Dua, (Jakarta: Yudhistira, 2005), Cet.ke-3,

h. 5 37 Michael Purba dan Sunardi, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 179-

180 38 Ibid., h.171 39 Ibid., h. 180-181 40 Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 2, (Bogor: Erlangga, 1987),

h. 17-4 41 Purba, op.cit., h. 174

Page 34: Husnawati Nurullah.pdf

19

konsentrasi ion H+, yaitu sama dengan negatif logaritma

konsentrasi ion H+:42

2) Derajat Kebasaan (pOH)

Analogi dengan pH (sebagai cara menentukan konsentrasi ion H+),

konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama,

yaitu pOH. pOH dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan:43

3) Tetapan Kesetimbangan Air (pKw)

Tetapan kesetimbangan air yang disimbolkan dengan Kw, besarnya

adalah sebagai berikut, yaitu:44

Ketetapan ini menunjukkan bahwa dalam air murni atau larutan

apa saja, hasil kali konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida

adalah tetap (konstan). Pada suhu kamar, memiliki tetapan 1 x

.45

4) Hubungan pH, pOH dan p

Hubungan antara pH dengan pOH dapat diturunkan dari persamaan

tetapan kesetimbangan air .46

Jika kedua ruas persamaan ini

diambil harga negatif logaritmanya, diperoleh:47

- log + log = - log 1 x

- log + log = 14

42 Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 99 43 Ibid., h. 99 44 Purba, op. cit., h. 178 45 Ibid., h. 178 46 Ibid., h. 178 47 Raymond, loc. cit., h. 99

pH + pOH = 14

Page 35: Husnawati Nurullah.pdf

20

Derajat keasaman atau kebasaan dinyatakan secara lengkap

dan ringkas oleh harga pH-nya, yaitu:48

Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral

Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam

Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa

c. Kekuatan Asam dan Basa

“Kekuatan asam dan basa dinyatakan dalam besaran derajat

ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya”.49

Derajat ionisasi (α)

merupakan perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan

jumlah zat mula-mula. Dapat dinyatakan sebagi berikut, yaitu:50

Jika zat mengion sempurna, maka derajat ionisasinya = 1

Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0

Jadi, batas-batas derajat ionisasinya adalah 0 < α < 1.

Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan

ionisasi asam ( ).51

Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut,

Reaksi:

HA (aq) H+(aq) +

(aq)

Rumus mencari nilai :52

48 Parning, op.cit., h. 12 49 Purba dan Sunardi, op. cit., h. 187 50 Ibid. 51 Ibid. 52 Ibid.

α = jumlah zat yang mengion

jumlah zat mula-mula

= [H+][ ]

[HA]

Page 36: Husnawati Nurullah.pdf

21

Hubungan antara kekuatan asam (α) dengan tetapan kesetimbangan

asam ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut:53

Tetapan kesetibangan untuk ionisasi basa disebut tetapan

ionisasi basa ( ), rumus mencari nilai analogi seperti rumus

mencari , yaitu sebagi berikut:54

Reaksi:

LOH (aq) L+(aq) +

(aq)

Rumus mencari nilai :55

Hubungan antara derajat ionisasi (α) dengan tetapan kesetimbangan

basa ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut:56

d. Menghitung pH Larutan Asam

Menghitung pH larutan asam dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator asam basa atau pH meter. Namun ada

beberapa cara lain dalam mengukur atau meramalkan pH larutan asam

berdasarkan konsentrasi dan kekuatan asam yang bersangkutan, yaitu

sebagai berikut:

53 Parning, op.cit., h. 22 54 Ibid., h. 29 55 Purba dan Sunardi, op.cit., h. 189 56 Purba, op. cit., h. 182

α = √

α = √

= [L+]

[LOH]

Page 37: Husnawati Nurullah.pdf

22

1) Asam Kuat

Asam kuat mengion dengan sempurna, pH larutan dapat ditentukan

jika konsentrasi asam diketahui, yaitu:57

2) Asam Lemah

Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karena itu ion H+

hanya

dapat ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi

asam juga diketahui, maka konsentrai ion [H+] dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:58

dengan, = tetapan ionisasi

M = konsentrasi asam

Namun jika derajat asam (α) yang diketahui, maka konsentrasi ion

[H+] dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

59

e. Menghitung pH Larutan Basa

Seperti halnya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat

ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa. Sedangkan

untuk pH larutan basa lemah dapat ditentukan dengan sama halnya

seperti pH asam lemah, yaitu jika konsentrasi dan derajat ionisasi atau

tetapan ionisasi basa diketahui. Hal ini dapat dinyatakan sebagai

berikut:60

57 Ibid., h. 183 58 Ibid., h. 184 59 Ibid. 60 Purba dan Sunardi, op. cit., h. 192-193

[H+] = M x Valensi asam

[H+] = √

[H+] = M x α

] = M x b

= √

Page 38: Husnawati Nurullah.pdf

23

f. Indikator Asam Basa

Indikator asam dan basa merupakan suatu senyawa organik

yang dapat berubah warna berubahnya pH.61

Contohnya kertas lakmus.

yang dapat berwarna merah pink dalam larutan yang bersifat asam dan

berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.62

Indikator lakmus berwarna merah dalam larutan yang memiliki

pH sampai dengan 5,5 dan berwarna biru dari pH = 8,0, sedangkan

larutan yang pH-nya antara 5,5 - 8,0, warna lakmus adalah kombinasi

dari kedua warna tersebut, yaitu berubah dari merah menjadi ungu

kemudian menjadi biru. 63

Batas-batas pH ketika indikator mengalami

perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator itu.64

Indikator dapat berubah warna apabila sistem kromofornya diubah

oleh reaksi asam-basa.65

Setiap indikator memiliki trayek yang

berbeda, maka pH larutan dapat ditentukan (diperkirakan) dengan

kombinasi dari beberapa indikator.

61 Fessenden & Fessenden, Kimia Organik, (Jakarta: Erlangga, 1982), h. 450 62 James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 179 63 Michael dan Sunardi, op. cit., h.195 64 Ibid., h.195 65 Fessenden & Fessenden, loc. cit.

Page 39: Husnawati Nurullah.pdf

24

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis

diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kitri Nur Indah Sari dapat

disimpulkan bahwa melalui pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan

siswa dan hasil belajar siswa.66

Muzaffar Khan dan Muhammad Zafar Iqbal dalam penelitiannya,

memberikan kesimpulan bahwa metode pembelajaran inkuiri telah

meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengembangkan keterampilan

ilmiah siswa.67

Paidi dalam penelitiannya yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sleman,

memberikan kesimpulan bahwa metode guided inquiry dapat meningkatkan

sciencetific skill siswa dalam pembelajaran Biologi.68

Sri Lindawati dalam penelitiannya, memberikan kesimpulan bahwa

peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar dengan

menggunakan pendekatan inkuiri secara signifikan lebih baik daripada siswa

yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.69

Penelitian lainnya yang relevan adalah yang dilakukan oleh M. Saeed

Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk., menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa melalui metode

inkuiri.70

66 Kitri Nur Indah Sari. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuiri pada

Siswa Kelas IV SDN I Marabaya Karanganyar Purbalingga. Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1,

No. 1, 2010, (www.journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011 67 Muzaffar Khan dan M. Zafar Iqbal. Effect of Inquiry Teaching Method on The Development of

Scientific Skills Through The Teaching of Biology in Pakistan. Lenguage in India, Vol. 1, 2011,

(www.languageinindia.com), 10 Januari 2011 68 Paidi. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada

Pembelajaran Biologi Di SMAN 1 Sleman. FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2007,

(www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011 69 Sri Lindawati. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah

Pertama. Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 2, 2011, (www.ejournal.unri.ac.id/index.php), 12 Mei

2014 70 M. Saeed Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk.. Effect Of Inquiry Method On Achievement

Of Students In Chemistry At Secondary Level. International Journal of Academic Research, Vol.

3, No. 1, 2011, (www.academicresearchjournals.org), 14 Januari 2011

Page 40: Husnawati Nurullah.pdf

25

C. Kerangka Berpikir

Hasil belajar kimia yang rendah memacu seorang pendidik untuk

menilai dirinya sendiri apakah pendekatan pembelajaran yang digunakan

sudah tepat atau belum. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan hasil

pembelajaran yaitu KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), apakah sudah

tuntas atau tidak. Hasil belajar kimia kelas XI semester genap pada konsep

larutan asam basa memperlihatkan rendahnya nilai kimia siswa yang belum

mencapai KKM. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode ceramah yang

kurang kreatif dan tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa

disebabkan karena keterbatasan pendidik dan kondisi fasilitas sekolah yaitu

dalam pengadaan alat dan bahan laboratorium yang kurang lengkap sehingga

membatasi seorang pendidik untuk menggunakan pendekatan pembelajaran

yang sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA yang menekankan pada

kemampuan ilmiah siswa.

Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran

kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam-basa

dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Penggunaan

pendekatan pembelajaran inkuiri tidak hanya sebatas teori yang diberikan guru

namun dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Jadi melalui

pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya, sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat berdampak pada meningkatnya

hasil belajar siswa.

Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada

gambar berikut:

Page 41: Husnawati Nurullah.pdf

26

Gambar 2.1. Bagan Berpikir dalam Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan

pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep

larutan asam basa”.

Pendekatan Inkuiri - Menekankan proses

- Memberikan pengalaman langsung

- Menemukan pengetahuan sendiri

- Pembelajaran lebih bermakna

- Melatih keterampilan sains karena

menggunakan metode ilmiah

- Berorientasi pada siswa dan lebih

interaktif

- Siswa akan lebih mengingat

pembelajaran jika melakukan hal

yang nyata

- Pengetahuan yang diperoleh

siswa lebih bermakna

Hasil belajar meningkat

Page 42: Husnawati Nurullah.pdf

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari – 09 Maret 2013

semester genap tahun ajaran 2013-2014. Tempat yang dijadikan penelitian

adalah kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan Classroom Action

Research (CAR), yaitu penelitian tindakan (action research) yang

dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara (1) merencanakan, (2)

melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar siswa meningkat.1 PTK bertujuan memperbaiki

kinerja guru dalam mengajar, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak

untuk digeneralisasikan.2 Namun demikian hasil penelitian tindakan dapat

saja diterapkan oleh orang lain yang memiliki latar belakang yang mirip

dengan peneliti.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang

studi kimia di sekolah yaitu pengajaran dan observasi yang dilakukan

secara bergantian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua

siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,

analisis dan refleksi.

1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks,

2012), Cet. Ke-5, hal. 9 2 Ibid., hal. 10

Page 43: Husnawati Nurullah.pdf

28

2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian

Alur rancangan siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut, yaitu:

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 merupakan model penelitian tindakan kelas yang

digunakan oleh peneliti, dimulai dari perencanaan, yaitu dengan

merencanakan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan inkuiri.

Kemudian dilanjutkan pada tahapan pelaksanaan dan pengamatan. Pada

tahap refleksi, peneliti melakukan analsis dan pertimbangan untuk

mengetahui pencapaiaan indikator keberhasilan penelitian, agar dapat

memutuskan berhenti pada siklus tersebut atau melanjutkannnya pada

siklus selanjutnya apabila indikator keberhasilan belum mencapai yang

peneliti harapkan.

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan

?

SIKLUS I

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

Page 44: Husnawati Nurullah.pdf

29

3. Rancangan Siklus Penelitian

Adapun untuk rancangan penelitian yang digunakan dapat dilihat

melalui tabel berikut;

Gambar 3.2. Bagan Rancangan Penelitian

Gambar 3.2 merupakan rancangan penelitian dimulai dari

penelitian pendahuluan dengan melakukan observasi dan wawancara

terhadap guru dan siswa sehingga ditemukannya solusi dengan harapan

hasil belajar siswa pada konsep asam basa dapat meningkat.

Penelitian

pendahuluan

Sudi Pendahuluan

Observasi kegiatan pembelajaran

Wawancara dengan guru

Wawancara dengan siswa

Kegiatan

persiklus Penerapan pendekatan inkuiri.

Siklus 1

Siklus 2

Tahap perencanaan:

Merencanakan pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran inkuiri.

Tahap pelaksanaan tindakan:

Melaksanakan pembelajaran kimia

sesuai dengan hal yang sudah

direncanakan.

Tahap analisis:

Melakukan analisis yang diperoleh

selama siklus 1.

Tahap refleksi

Mengadakan refleksi berdasarkan

analisis data untuk perbaikan pada

pelaksanaan siklus 2.

Harapan:

Meningkatkan hasil belajar kimia pada materi larutan asam basa

Page 45: Husnawati Nurullah.pdf

30

C. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa SMA Negeri 11 Kabupaten

Tangerang, kelas XI-IPA 3 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 30

orang, terdiri dari 6 siswa dan 24 siswi.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kimia SMA

Negeri 11 Kabupaten Tangerang. Adapun peneliti berperan sebagai pengajar

yaitu mengajar dan merancang kegiatan pembelajaran serta mengolah data

hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi kimia berperan sebagai

observer, yaitu mengamati kegiatan pembelajaran dan memberikan saran dan

kritik dalam pembelajaran.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2

kali pertemuan. Adapun tahapan intervensi tindakan yang dilakukan,

ditunjukan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Tahapan Intervensi Tindakan

Kegiatan Uraian

Pendahuluan a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian.

b. Konsultasi pada guru kimia pada tempat dilaksanakannya

penelitian.

c. Melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran

kondisi sekolah. Studi pendahuluan dilakukan dengan observasi

dan wawancara kepada guru dan siswa dalam proses

pembelajaran untuk mengetahui masalah yang ada.

Siklus I

Perencanaan a. Orientasi siswa kepada masalah.

b. Menganalisis dan merumuskan masalah.

c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang menerapkan

penggunaan pendekatan inkuiri.

d. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi, catatan lapangan

dan wawancara)

e. Melakukan uji coba instrumen.

Page 46: Husnawati Nurullah.pdf

31

Kegiatan Uraian

Pelaksanaan

(Tindakan)

Menyiapkan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang

telah disusun:

a. Memberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman awal

siswa.

b. Memberi perlakuan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukannya

observasi kegiatan siswa dan guru.

d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa

sesudah diberikan tindakan.

Pengamatan a. Mengumpulkan data penelitian.

b. Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk membahas tentang

kelemahan dan kekurangan selama proses pembelajaran yang

telah dilakukan.

Refleksi a. Menganalisis data yang telah diperoleh untuk memperbaiki dan

menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya.

b. Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan proses

pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses

pembelajaran yang berlangsung dan mempertimbangkan

langkah selanjutnya.

Siklus II dan Selanjutnya

Penulisan laporan penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil

belajar kimia pada konsep larutan asam dan basa, sehingga siswa dalam proses

pembelajaran tidak cenderung pasif tetapi mau melakukan bahkan menguji

sendiri teori dari suatu materi untuk mengetahui kebenarannya. Siswa akan

dipandang mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya

75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam

proses pembelajaran.3 Dengan demikian diharapkan dapat menimbulkan

dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini 75% siswa

diharapkan dapat mencapai keberhasilan KKM sebesar 70.

3 Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-3, h. 131

Page 47: Husnawati Nurullah.pdf

32

G. Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa hasil belajar ranah

kognitif siswa dan aktifitas siswa dan guru. Data hasil belajar kognitif

diperoleh dari pre-test dan post-test, sedangkan kegiatan siswa dan guru

diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan. Sumber data dalam

kegiatan ini adalah siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen

Data Sumber data Instrument

Kognitif Siswa Tes Uraian (pre-test dan post-test)

Kegiatan Siswa dan guru Lembar observasi dan catatan lapangan

H. Instrumen Pengumpulan Data

1. Menentukan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Lembar Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

peneliti atau kolaborator dengan cara mencatat informasi sebagaimana

yang mereka saksikan selama penelitian.4 Lembar observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa

untuk melihat kegiatan siswa secara berkelompok dalam penerapan

pendekatan inkuiri dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar

observasi kegiatan guru bertujuan untuk melihat konsistensi guru

terhadap RPP yang telah dibuat.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari sembilan tahapan pada kegiatan siswa beserta aspek yang diamati

pada masing-masing tahapan. Pada tahapan lembar observas kegiatan

guru terdiri dari sebelas tahapan. Adapun untuk lembar observasi

dapat dilihat melalui tabel 3.3 yaitu sebagai berikut:

4 W. Gulo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2004), Cet.ke-3, h.116

Page 48: Husnawati Nurullah.pdf

33

Tabel 3.3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru

No Tahapan Aspek yang diamati

1 Menjelaskan langkah dalam

LKS.

Ketelitian dalam memperhatikan isi LKS

2 Engage by oriented

question

Ketepatan dalam membuat pertanyaan yang sesuai

dengan arahan yang diberikan.

3 Mengidentifikasi

permasalahan

Ketepatan dalam menentukan permasalahan dari

variabel yang harus diamati.

4 Mengevaluasi buku dan

sumber informasi dan

meriview pegetahuan untuk

perumusan hipotesis

Membaca dasar teori yang relevan dengan

percobaan yang akan dilakukan.

Ketepatan siswa menuliskan jawaban

sementara/hipotesis.

5 Melakukan pembuktian

(Evidence) Ketelitian membaca langkah kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Pembagian tugas pada masing-masing anggota

kelompok

Ketepatan menggunakan alat dan bahan

Kesesuaian siswa mengikuti langkah kerja sesuai

dengan LKS

6 Mencari penjelasan

(Explanation)

Kesesuaian siswa menghubungkan hasil percobaan

dengan teori.

Ketepatan siswa membuat tabel hasil percobaan.

Kesesuaian siswa membuat penjelasan hasil

percobaan

7 Mengevaluasi hasil

percobaan. (Evaluation)

Membandingkan hipotesis dengan data

Ketepatan siswa membuat kesimpulan sementara

8 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil

praktikum. (Comunication)

Keaktifan siswa melakukan presentasi dari hasil

percobaan

Keaktifan siswa berdiskusi dan melakukan tanya

jawab.

9 Mengumpulkan hasil

percobaan

Ketepatan waktu mengumpulkan hasil percobaan

No. Tahapan Aspek yang diamati

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi

Menjelaskan kegiatan pembelajaran

Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan

pembelajaran inkuiri

Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

2 Menjelaskan langkah-langkah

dalam LKS

Memberikan penjelasan mengenai prosedur

kegiatan pembelajaran dan praktikum

3 Engage by oriented question Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa

4 Mengidentifikasi permasalahan Membimbing siswa dalam menentukkan

permasalahan yang dihadapi berdasarkan variabel

penalitian

Page 49: Husnawati Nurullah.pdf

34

b) Catatan lapangan dan wawancara

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau

mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap

subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan ini

memuat kondisi siswa pada saat proses pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan inkuiri.

c) Tes

Tes merupakan instrument yang digunakan dalam

pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek

No. Tahapan Aspek yang diamati

5 Mengevaluasi buku dan sumber

informasi dan meriview pegetahuan

untuk perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang

relevan dengan percobaan yang akan dilakukan.

Membantu siswa dalam merumuskan jawaban

sementara/hipotesis.

6 Melakukan pembuktian (Evidence) Meminta siswa membaca langkah kerja dengan

teliti

Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada

masing-masing anggota kelompok

Mengawasi dan membimbing siswa dalam

melakukan percobaan

7 Mencari penjelasan (Explanation) Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil

percobaan dengan materi.

Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil

percobaan.

Membimbing dan membantu siswa dalam membuat

penjelasan.

8 Mengevaluasi hasil percobaan.

(Evaluation)

Membimbing siswa dalam membandingkan

hipotesis dengan hasil yang diperoleh

Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

sementara.

9 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil praktikum.

(Comunication)

Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi

dari hasil percobaan

Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab

10 Memberikan penguatan materi Memberikan penjelasan materi dan

menghubungkannya dengan percobaan yang

dilakukan

11 Mengumpulkan hasil percobaan Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan

hasil percobaan

Page 50: Husnawati Nurullah.pdf

35

kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.5 Berikut adalah

tabel indikator ranah kognitif untuk tes hasil belajar siswa.

Tabel 3.5. Ranah Kognitif Indikator Tes Hasil Belajar

2. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen diuji

validitas dan reabilitasnya. Pengujian ini dimaksudkan agar instrumen

yang diberikan tepat dan dapat dipercaya untuk mengukur hasil belajar

pada ranah kognitif.

5 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.ke-3, h.

99

Siklus Indikator C1 C2 C3 C4,5,6 Jumlah

I

Mendeskripsikan pengertian

larutan asam basa melalui

percobaan

3 1

Membuat indikator bahan alam

untuk mengetahui larutan asam,

netral dan basa.

4, 5 2

Menentukan larutan bersifat

asam, netral dan basa melalui

percobaan.

10 9 2

Menghubungkan pH dengan

larutan bersifat asam, netral dan

basa.

12 1

Menjelaskan teori asam basa

menurut Arrhenius. 13 14 2

Menyebutkan contoh zat bersifat

asam dan basa yang ada dalam

kehidupan sehari-hari.

17,

18 2

Jumlah 3 3 - 4 10

II

Mengetahui konsep pH dan pOH. 1 2 3

Menghitung pH berdasarkan data

yang diberikan

5, 7,

8 3

Menggolongkan larutan asam

kuat, asam lemah, basa kuat dan

basa lemah. 14 16 11 3

Menghubungkan kekuatan asam

dengan derajat ionisasinya dan

tetapan keseimbangan ionisasinya

20,

21 2

Jumlah 1 2 6 1 10

Page 51: Husnawati Nurullah.pdf

36

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebelum, pada saat dan setelah diberikan

tindakan. Teknik pengumpulan data ditujukan pada Tabel 3.4.

Tabek 3.6. Teknik Pengumpulan Data

Instrument Kegiatan Pengumpulan Data

Lembar Observasi Dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.

Hal yang diamati berupa kegiatan siswa dan guru

pada saat pembelajaran.

Catatan Lapangan Dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung, hal yang diamati berupa kondisi siswa

selama proses pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri.

Tes Dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran

disetiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

pada ranah kognitif.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.6

a. Lembar Observasi

Dalam validitas lembar observasi menggunakan validitas isi,

“Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan

khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

diberikan”.7 Validitas isi sesuai dengan materi dan indikator yang

disahkan praktisi pendidikan (dosen dan guru).

b. Catatan lapangan dan wawancara

6 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ke-1, h. 105 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), cet.

Ke-6, h. 67

Page 52: Husnawati Nurullah.pdf

37

Untuk catatan lapangan dan wawancara validasi menggunakan

validitas logis. Validitas logis menunjukan pada kondisi sebuah

instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil

penalarannya.8 Kondisi validitas tersebut dipandang terpenuhi karena

instrument yang bersangkutan sudah dirancang baik mengikuti

ketentuan yang ada.

c. Tes

Untuk mengukur validitas soal menggunakan rumus:9

rit = ∑

√∑ ∑

Keterangan:

rit = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total

∑ XiXt = Jumlah deviasi skor dari XiXt

∑ Xi2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xi

2

∑ Xt2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xt

2

2. Pengujian Reabilitas

Reliabilitas (rely +ability = reliability) memiliki makna

keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi,

dengan kata lain dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya dan konsisten.10

a. Tes

Untuk menghitung reabilitas soal digunakan rumus:11

rii = (

) (1 -

)

Keterangan:

rii = koefesien reabilitas tes

k = jumlah butir soal

piqi = varians skor butir

8 Ibid., h. 65 9 Sofyan, op .cit., h. 106 10 Ibid., h. 105 11 Ibid., h. 113

Page 53: Husnawati Nurullah.pdf

38

pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i

st = varians skor total

Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas Instrumen12

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Sanagn Reliabel >90

Reliabel 0,7 – 0,9

Cukup Reliabel 0,4 – 0,7

Kurang Reliabel 0,2 – 0,4

Tidak Reliabel < 0,2

3. Tingkat kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus

berikut:13

P = B/N

Keterangan:

P = proporsi (indeks kesukaran)

B = jumlah siswa yang menjawab benar

N = jumlah peserta tes

Adapun kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8. Kriteria Tingkat Kesukaran14

Kriteria Tingkat kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

4. Daya Beda

Untuk mengetahui daya beda soal, digunakan rumus berikut:15

D = ( )

12 Arikunto, op. cit. , h. 109 13 Sofyan, op. cit., h. 103 14 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet.ke-2, h. 135 15 Ahmad, op.cit., h. 104

Page 54: Husnawati Nurullah.pdf

39

Keterangan:

D = Daya beda

Ba = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

N = jumlah peserta tes

K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu

sebagai berikut:

1. Data Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk menilai kegiatan guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa berdasarkan

setiap tahapan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi diukur

dengan menggunakan skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang”.16

Gradiasi yang digunakan adalah sangat baik, baik, tidak baik

dan sangat tidak baik.17

Hasil pengukuran dianalisis untuk mengetahui

persentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan rumus:18

P =

x 100%

Keterangan: P = Persentase yang dicari frekuensinya

f = jumlah frekuensi/banyaknya individu

N = Jumlah total

16 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung; Alfabeta, 2008),

cet. Ke-5. h. 93 17 Ibid., h. 93 18 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 43

Page 55: Husnawati Nurullah.pdf

40

Hasil persentase yang diperoleh dikategorikan pada tabel 5.

Tabel 3.9. Pedoman Konversi Persentase19

Persentase Rata-rata Kategori

80-100 Sangat Baik

70-79 Baik

60-69 Cukup

50-59 Kurang

0-49 Sangat Kurang

2. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil

belajar pada setiap siklusnya dan 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai

KKM ≥ 70.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan

berdasarkan analisis reflektif pada siklus yang telah dilaksanakan untuk

mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun

strategi-strategi dalam upaya perbaikan pada siklus selanjutnya.

Tahapan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya adalah:

1. Perencanaan Tindakan

Identifikasi permasalahan yang dijumpai pada siklus yang telah

dilaksanakan. Kemudian melakukan perbaikan tindakan dan perencanaan

untuk siklus berikutnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaraPn.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan untuk

mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan instrument yang

telah dibuat.

19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), Cet. 13, h.

151

Page 56: Husnawati Nurullah.pdf

41

4. Refleksi

Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian untuk

mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu

perubahan kearah yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika hasil

penelitian telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian

dicukupkan dan dianggap penelitian kelas berhasil dilaksanakan.

Page 57: Husnawati Nurullah.pdf

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I dimulai dengan

mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah. Desain

pembelajaran yang disiapkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang menerapkan pendekatan inkuiri, Lembar

Kerja Siswa (LKS), lembar observasi kegiatan guru, catatan lapangan

dan instrument tes soal uraian pretest dan posttest. Hasil

pembelajaran diupayakan agar siswa memperoleh nilai diatas KKM

(Kriteria Kelulusan Maksimum) yaitu 70 dengan indikator

keberhasilan 75% dari jumlah siswa.

Pembelajaran siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan

berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan pertama

pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal pretest dan

praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan di kelas

dengan praktikum dan pemberian soal posttest. Indikator

pembelajaran dari materi larutan asam dan basa pada siklus pertama

diantaranya: (1) Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa

melalui percobaan, (2) Menentukan larutan bersifat asam, netral dan

basa melalui percobaan, (3) Membuat bahan indikator alami untuk

mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa, (4) Menjelaskan teori

asam basa menurut Arrhenius, (5) Menghubungan pH dengan larutan

bersifat asam, netral dan basa, (6) Menyebutkan contoh zat bersifat

asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan

eksperimen yang dilakukan adalah mengenai pengertian larutan asam

dan basa dan membuat indikator bahan alam.

Page 58: Husnawati Nurullah.pdf

43

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah – langkah

tindakan disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I

Persiapan

dan Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan

Guru Siswa

Persiapan - Memberikan soal pretest

- Menginformasikan siswa untuk duduk

berkelompok

- Membagikan LKS

- Menjawab soal pretest

- Duduk berkelompok

- Mengamati LKS

Menjelaskan

langkah-

langkah dalam

LKS

- Menjelaskan tujuan praktikum,

perumusan pertanyaan dan hipotesis

- Menjelaskan urutan dalam praktikum

- Menjelaskan hal-hal penting yang akan

dicatat.

- Menjelaskan penggunaan bentuk

catatan lapangan.

- Memperbolehkan siswa berdiskusi

dengan teman yang ada didekatnya.

- Memperhatikan tujuan

praktikum,perumusan

pertanyaan dan hipotesis.

- Memperhatikan penjelasan

guru.

- Memperhatikan penjelasan

guru dan mencatat hal

penting.

- Memperhatikan penjelalasan

guru.

- Melakukan diskusi dengan

teman kelompok maupun

teman yang ada didekatnya

Menerapkan

langkah-

langkah

inkuiri

- Memberikan pertanyaan kepada siswa.

(Engage by oriented question).

- Membimbing siswa dalam

merencanakan penyelidikan/investigasi

dan melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk

mengumpulkan data. (Evidence)

- Membimbing siswa dalam

menganalisis dan mengimpretasikan

data dan menguji hasil yang diperoleh

dengan hipotesis. (Explanation)

- Membimbing siswa dalam

mengevaluasi dan membuat

kesimpulan hasil. (Evaluasi)

- Meminta siswa untuk

mempresentasikan dan mendiskusikan

hasil praktikum yang diperoleh

(masing-masing kelompok).

(Communication)

- Memperhatikan dan

merumuskan permasalahan.

- Merencanakan penyelidikan/

investigasi dan pembagian

tugas masing-masing

anggotakelompok

- Mencari penjelasan dari

sumber acuan dalam buku

LKS atau paket yang sesuai

dengan percobaan

- Menarik kesimpulan

berdasarkan hasil percobaan

- Setiap kelompok presentasi

dan tanya jawab

Page 59: Husnawati Nurullah.pdf

44

Persiapan

dan Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan

Guru Siswa

Memberikan

penguatan

materi

- Memberikan penguatan materi dalam

bentuk tulisan dan lisan dari hasil

presentasi dan menghubungkannya

dengan teori.

- Menyimak penjelasan guru

Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan dan

mengaitkannya dengan kehidupan

sehari-hari

- Menginformasikan siswa membuat

laporan percobaan.

- Bersama guru

menyimpulkan kembali.

- Menyimak informasi guru.

Pertemuan Kedua

- Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama

- Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test

Tabel 4.1 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa

dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada

tahapan pendekatan pembelajaran inkuiri dengan dua kali

pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan

tahapan dalam pembelajaran inkuiri memberikan pertanyaan

pengarahan (engage by oriented question), pembuktian

(evidence), penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi,

memberikan penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil

presentasi yang dihubungkan dengan teori serta evaluasi hasil

belajar. Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang

seperti pada pertemuan pertama.

c. Pengamatan

1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Dari hasil observasi yang dilakukan selama

dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa

selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 60: Husnawati Nurullah.pdf

45

Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata

pencapaian indikator untuk kegiatan siswa berkategori

cukup. hal ini menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok

cukup memunculkan sikap yang positif selama proses

pembelajaran berlangsung.

No. Tahapan Temuan Persentase Kategori

1 Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

- Siswa belum memahami

sepenuhnya tahapan dalam LKS. 73,44% Baik

2 Engage by oriented

question

- Beberapa siswa masih bingung

mengenai pertanyaan yang

diarahkan

62,52% Cukup

3 Mengidentifikasi

permasalahan

- Beberapa kelompok siswa belum

dapat merumuskan pertanyaan

yang sesuai.

57,80% Kurang

4 Mengevaluasi buku

dan sumber

informasi dan

meriview

pegetahuan

- Siswa masih bingung dalam

merumuskan hipotesis.

82,85% Sangat

Baik

5 Evidence - Kurang teliti dalam membaca

langkah kerja

- Kurang siap dalam melakukan

percobaan

- Pembagian tugas masing-masing

anggota kelompok tidak merata

61,56% Cukup

6 Explanation - Beberapa kelompok siswa belum

dapat membuat tabel data dan

penjelasan yang sesuai 62,50% Cukup

7 Evaluation - Ragu dalam menyimpulkan hasil

percobaan 59,38% Kurang

8 Comunication - Siswa pasif dalam diskusi dan

presentasi

- Terdapat beberapa kelompok

mempresentasikan berbarengan

48,44% Sangat

Kurang

9 Mengumpulkan

hasil percobaan

- Kelompok siswa tepat waktu

dalam mengumpulkan 93,75%

Sangat

Baik

Rata-rata 66,91% Cukup

Page 61: Husnawati Nurullah.pdf

46

2) Lembar Observasi Guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati

dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru

dimuat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I

Tabel 4.4 memperlihatkan bawa kesesuaian cara

mengajar guru dalam menerapkan Rencana Proses

Pembelajaran (RPP) berkategori cukup.

No Tahapan Temuan Persentase Kategori

1

Persiapan - Guru kurang spesifik dalam

menjelaskan tujuan

pembelajaran

75% Baik

2 Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

- Penjelasan LKS secara

menyeluruh dan kurang jelas 62,5% Cukup

3 Engage by

oriented question

- Memberikan pertanyaan arahan

yang cukup jelas 75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan

- Kurang memberikan bimbingan

kepada siswa 62,5% Cukup

5 Mengevaluasi

buku dan sumber

informasi

- Guru cukup memberikan

bimbingan dan pengawasan

terhadap siswa

75% Baik

6 Evidence - Beberapa kelompok siswa

kurang mendapatkan

pengawasan dan pengarahan

guru

- Pemberian arahan kekompakkan

kepada siswamasih belum

optimal

71,8% Baik

7 Explanation - Guru kurang spesifik dalam

menjelaskan arahan materi dan

pembuatan tabel

66,7% Cukup

8 Evaluation - Guru cukup memberikan arahan

dan bimbingan 75% Baik

9 Comunication - Kurang memancing siswa untuk

melakukan tanya jawab saat

presentasi dan diskusi

50% Kurang

10 Memberikan

penguatan materi

- Pemberian penjelasan materi

cukup detail 75% Baik

11 Mengevaluasi

hasil pembelajaran

- Kesimpulan yang diberikan

terhadap siswa kurang menarik 75% Baik

Rata-rata 69,40% Cukup

Page 62: Husnawati Nurullah.pdf

47

3) Catatan Lapangan

Pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap

pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Catatan Lapangan Pada Siklus I

Pertemuan

ke Waktu

Persiapan dan

Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

1

Selasa

07.20-07.40 Persiapan - Siswa mengerjakan soal pre-test

secara mandiri

- Siswa gaduh pada saat duduk

berkelompok

07.40-08.10 Tahapan inkuiri - Siswa kurang memahami langkah-

langkah LKS

- Persiapan alat dan bahan kurang

- Siswa masih bergantung pada

penjelasan guru

- Siswa banyak yang bercanda dan

mengobrol

- Beberapa siswa telihat pasif

- Kurang memperhatikan pada saat

teman presentasi karena sibuk

menyiapkan presentasinya

- Siswa tidak percaya diri dalam

menyimpulkan hasil percobaan

08.10-08.20 Memberikan

penguatan materi

- Beberapa siswa ada yang mengobrol

saat guru menjelaskan

- Pemberian penjelasan materi kurang

spesifik

08.20-08.30 Evaluasi hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali pembelajaran

yang dilakukan

2

Sabtu

09.00-09.10 Persiapan - Siswa memperhatikan pada saat

apersepsi dan termotivasi

09.10-09.40 Tahapan inkuiri - Siswa masih bergantung pada

penjelasan guru

- Beberapa siswa terlihat bercanda dan

mengobrol

- Siswa kurang percaya diri dalam

melakukan diskusi dan tanya jawab

10.10-10.20 Memberikan

penguatan materi

- Kurang spesifik dalam menjelaskan

materi yang sesuai dengan percobaan

10.20-10.50 Evaluasi hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali pembelajaran

yang dilakukan

- Siswa mengerjakan soal post-test

secara mandiri

Page 63: Husnawati Nurullah.pdf

48

Tabel 4.4 menerangkan catatan lapangan pada saat

proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan

pertama dimulai dari persiapan sampai memberikan

penguatan materi. Pada pertemuan kedua proses

pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan

sampai mengevaluasi hasil percobaan.

d. Hasil Belajar

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada

siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes

kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.5. Data Hasil Post-test Siklus I

No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan

1 A 83 Tuntas

2 B 83 Tuntas

3 C 80 Tuntas

4 D 78 Tuntas

5 E 72 Tuntas

6 F 64 Tidak Tuntas

7 G 64 Tidak Tuntas

8 H 80 Tuntas

9 I 67 Tidak Tuntas

10 J 67 Tidak Tuntas

11 K 64 Tidak Tuntas

12 L 67 Tidak Tuntas

13 M 64 Tidak Tuntas

14 N 70 Tuntas

15 O 67 Tidak Tuntas

16 P 86 Tuntas

17 Q 61 Tidak Tuntas

18 R 78 Tuntas

19 S 64 Tidak Tuntas

20 T 80 Tuntas

21 U 75 Tuntas

22 V 80 Tuntas

23 W 67 Tidak Tuntas

24 X 53 Tidak Tuntas

25 Y 67 Tidak Tuntas

26 Z 80 Tuntas

27 A1 67 Tidak Tuntas

Page 64: Husnawati Nurullah.pdf

49

No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan

28 B1 67 Tidak Tuntas

29 C1 92 Tuntas

30 D1 61 Tidak Tuntas

Rata-rata nilai 71,6

Jumlah Tuntas 14

Jumlah Tidak Tuntas 16

Total Ketuntasan 46,6%

Siklus pertama sebelum dilakukan pembelajaran

mendapat skor pre-test 40,07 (Lampiran 4). Tetapi setelah

mengalami pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat

menjadi 71,6. Namun hasil tes akhir (post-test) siklus pertama

hanya mencapai sebanyak 46,6%.

e. Refleksi

Berdasarkan pengamatan pada hasil pengamatan lembar

kegiatan siswa dan guru, serta catatan lapangan, hasil refleksi

yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat dari tabel 4.6 sebagai

berikut:

Tabel 4.6. Hasil Refleksi Pada Siklus I

Tahapan Temuan Solusi

Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

Siswa kurang memahami

langkah-langkah dalam LKS

Melakukan pengawasan pada

setiap kelompok agar siswa lebih

fokus

Engage by

oriented

question

siswa belum mengerti dalam

membuat rumusan masalah

Meningkatkan pengawasan dan

pemberian arahan serta penjelasan

pada setiap kelompok

Mengidentifikasi

permasalahan

Siswa bingung dalam

menentukan variabel kontrol

Meningkatkan pengawasan dan

pemberian arahan

Evidence Pembegian tugas belum

merata karena guru kurang

mengarahkan dan mengawasi

setiap kelompok siswa

Meningkatkan pengawasan pada

masing-masing siswa bukan

perkelompok

Explanation Siswa masih bingung dalam

membuat tabel sehingga

penjelasan hasil percobaan

yang diberikan kurang sesuai

Berikan contoh tabel yang sesuai

dengan hasil percobaan dan

membimbing setiap kelompok

dalam membuat penjelasan

Evaluation Siswa bingung dalam

membuat kesimpulan

Meningkatkan pengawasan agar

lebih menyesuaikan kesimpulan

dengan hasil yang diperoleh

Page 65: Husnawati Nurullah.pdf

50

Tahapan Temuan Solusi

Comunication Guru kurang memancing

siswa dalam melakukan tanya

jawab saat presentasi dan

diskusi sehingga siswa pasif

dalam berdiskusi dan

presentasi

Mengontrol siswa yang tidak

melakukan presentasi, lebih

membimbing siswa dalam

melakukan presentasi dan diskusi

serta memberikan reward pada

kelompok yang melakukan tanya

jawab.

Memberikan

penguatan

materi

Penjelasan materi yang

diberikan guru masih kurang

spesifik dan siswa kurang

memperhatikan penjelasan

guru

Penjelasan yang diberikan lebih

detail dan lebih mengkondisikan

siswa agar memperhatikan

Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

Kesimpulan yang diberikan

guru kurang menarik

Penarikan kesimpulan dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari agar

lebih menarik

Tabel 4.6. menerangkan refleksi dari proses pembelajaran

mengacu pada tahapan pembelajaran dengan melihat temuan

pada lembar observasi kegiatan siswa dan guru, catatan

lanpangan serta solusinya.

f. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pengertian

larutan asam basa dan indikator bahan alam belum memenuhi

indikator yang peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh

peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM

sekolah namun pada siklus ini hanya mencapai 46,6% siswa

yang mencapai KKM. maka perlu dilakukan tindak lanjut proses

pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena

itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan

ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang

dianggap perlu oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 4.7

Page 66: Husnawati Nurullah.pdf

51

Tabel 4.7. Data Perbaikan Siklus I

No. Tahapan Pembelajaran Perbaikan

1 Menjelaskan langkah

dalam LKS

- Pemberian penjelasan tahapan LKS

yang lebih detail dan jelas

2 Menerapkan langkah-

langkah inkuiri

- Memperbaiki desain pembelajaran

yang dapat mengoptimalkan siswa

dapat lebih siap dan mandiri dalam

melakukan praktikum

- Mengatur dan mengawasi setiap

kelompok mulai dari posisi duduk,

ketelitian dan persiapan alat dan bahan

sebelum melakukan praktikum

- Mengawasi dan mengatur setiap

kelompok untuk membagi tugas dan

saling bekerja sama

- Guru harus mampu mengawasi setiap

kelompok secara merata pada saat

praktikum, diskusi dan presentasi

- Memancing siswa untuk melakukan

tanya jawab

- Guru harus lebih memotivasi siswa

dalam proses pembelajaran

- Guru harus lebih berinteraksi dengan

siswa dan dapat membimbing siswa

dengan maksimal

3 Memberikan penguatan

materi

- Menjelaskan materi lebih jelas

- Mengontrol dan mengkondisikan

siswa agar lebih siap mendengarkan

penjelasan yang diberikan

4 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

- Menarik kesimpulan yang menarik

bersama siswa dan mengkaitkannya

dengan kehidupan sehari-hari

- Pemberian sanksi dalam kerlambatan

mengumpulkan laporan hasil

percobaan

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II merupakan tahap

perbaikan dari siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan

rencana pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran

inkuiri yang sedikit berbeda dengan siklus I difokuskan pada

peran guru dalam pembelajaran dan perbaikan LKS. Hal ini

bertujuan agar hasil belajar meningkat. Selain itu menyiapkan

Page 67: Husnawati Nurullah.pdf

52

LKS, menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa dan lembar

observasi kegiatan guru dan menyiapkan soal pretest dan

posttest.

Pembelajaran siklus II dilakukan dalam dua kali

pertemuan berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan

pertama pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal

pretest dan praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran

dilakukan di kelas dengan praktikum dan pemberian soal

posttest. Indikator pembelajaran dari materi larutan asam dan

basa pada siklus pertama diantaranya: (1) Mengetahui konsep pH

dan pOH, (2) Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan,

(3) Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat

dan basa lemah, (4) Menghubungkan kekuatan asam dengan

derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya.

Kegiatan eksperimen yang dilakukan adalah mengenai

menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa.

b. Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah

tindakan disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II

Persiapan

dan Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan

Guru Siswa

Persiapan - Memberikan soal pretest

- Menginformasikan siswa untuk

duduk berkelompok

- Membagikan LKS

- Menjawab soal pretest

- Duduk berkelompok

- Mengamati LKS

Menjelaskan

langkah-

langkah dalam

LKS

- Menjelaskan tujuan praktikum,

perumusan pertanyaan dan

hipotesis

- Menjelaskan urutan dalam

praktikum

- Memperhatikan tujuan

praktikum,perumusan

pertanyaan dan hipotesis.

- Memperhatikan penjelasan

guru.

Page 68: Husnawati Nurullah.pdf

53

Persiapan

dan Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan

Guru Siswa

- Menjelaskan hal-hal penting yang

akan dicatat.

- Menjelaskan penggunaan bentuk

catatan lapangan.

- Memperbolehkan siswa berdiskusi

dengan teman yang ada

didekatnya.

- Memperhatikan penjelasan

guru dan mencatat hal

penting.

- Memperhatikan penjelalasan

guru.

- Melakukan diskusi dengan

teman kelompok maupun

teman yang ada didekatnya

Menerapkan

langkah-

langkah

inkuiri

- Memberikan pertanyaan kepada

siswa. (Engage by oriented

question).

- Membimbing siswa dalam

merencanakan

penyelidikan/investigasi dan

melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk

mengumpulkan data. (Evidence)

- Membimbing siswa dalam

menganalisis dan

mengimpretasikan data dan

menguji hasil yang diperoleh

dengan hipotesis. (Explanation)

- Membimbing siswa dalam

mengevaluasi dan membuat

kesimpulan hasil. (Evaluasi)

- Meminta siswa untuk

mempresentasikan dan

mendiskusikan hasil praktikum

yang diperoleh (masing-masing

kelompok). (Communication)

- Memperhatikan dan

merumuskan permasalahan.

- Merencanakan penyelidikan/

investigasi dan pembagian

tugas masing-masing

anggotakelompok

- Mencari penjelasan dari

sumber acuan dalam buku

LKS atau paket yang sesuai

dengan percobaan

- Menarik kesimpulan

berdasarkan hasil percobaan

- Setiap kelompok presentasi

dan tanya jawab

Memberikan

penguatan

materi

- Memberikan penguatan materi

dalam bentuk tulisan dan lisan

dari hasil presentasi dan

menghubungkannya dengan

teori.

- Menyimak penjelasan guru

Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan

- Menginformasikan siswa membuat

laporan percobaan.

- Bersama guru menyimpulkan

kembali.

- Menyimak informasi guru.

Pertemuan Kedua

- Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama

- Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test

Tabel 4.8 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa

dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada

Page 69: Husnawati Nurullah.pdf

54

tahapan pembelajaran inkuiri dengan dua kali pertemuan, yaitu

pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan tahapan dalam

pembelajaran inkuiri seperti memberikan pertanyaan pengarahan

(engage by oriented question), pembuktian (evidence),

penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi, memberikan

penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil presentasi yang

dihubungkan dengan teori, serta evaluasi hasil pembelajaran.

Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang seperti pada

pertemuan pertama.

c. Pengamatan

1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Dari hasil observasi yang dilakukan selama

dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa

selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II

No. Tahapan Temuan Persentase Kategori

1 Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

- mulai memahami sepenuhnya

tahapan dalam LKS. 85,9% Sangat

baik

2 Engage by

oriented

question

- Siswa mulai mengerti maksud

pertanyaan arahan yang diberikan 74,9% Baik

3 Mengidentifika

si permasalahan

- Cukup sesuai dalam membuat

pertanyaan 73,4% Baik

4 Mengevaluasi

buku dan

sumber

informasi dan

meriview

pegetahuan

- Siswa tepat dalam menentukan

materi yang relevan

- Ketepatan siswa saat

merumuskan hipotesis. 85,2%

Sangat

baik

5 Evidence - Sudah teliti dalam membaca

langkah kerja

- lebih siap dalam melakukan

percobaan

80,3% Sangat

baik

6 Explanation - Cukup sesuai dalam

menghubungkan hasil percobaan

dengan materi

82,3% Sangat

baik

Page 70: Husnawati Nurullah.pdf

55

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian

indikator untuk kegiatan siswa berkategori cukup. Hal ini

menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok banyak

memunculkan sikap yang positif selama proses

pembelajaran berlangsung.

2) Lembar Observasi Guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati

dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru

dimuat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II

No. Tahapan Temuan Persentase Kategori

- Mulai mengerti cara membuat

tabel data dan penjelasan yang

tepat

7 Evaluation - Siswa percaya diri dalam

menyimpulkan hasil percobaan 81,2%

Sangat

baik

8 Comunication - Siswa mulai aktif dalam diskusi

dan presentasi

- Masih ada beberapa siswa yang

terlihat pasif

73,4% Baik

9 Mengumpulkan

hasil percobaan

- 1 kelompok tidak tepat waktu

dalam mengumpulkan laporan

hasil percobaan

92,2% Sangat

baik

Rata-rata 80,97% Sangat

baik

No Tahapan Temuan Persentase Kategori

1

Persiapan - Guru lebih spesifik dalam

menjelaskan tujuan dan langkah

pembelajaran

83,3% Sangat

baik

2

Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

- Cukup dalam menjelaskan

langkah-langkah kegiatan

pembelajaran

87,5% Sangat

baik

3 Engage by

oriented question

- Memberikan pertanyaan arahan

yang cukup jelas

-

75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan

- Pertanyaan yang diajukan siswa

cukup sesuai dengan arahan

pertanyaan yang diberikan guru

87,5% Sangat

baik

5 Mengevaluasi

buku dan sumber

informasi

- Guru cukup maksimal dalam

membimbing dan mengawasi

siswa

87,5% Sangat

baik

Page 71: Husnawati Nurullah.pdf

56

Tabel 4.10 merupakan kesesuaian cara mengajar

guru dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran

(RPP) berkategori sangat baik.

3) Catatan Lapangan

Pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Catatan

lapangan tersebut merupakan hasil catatan yang dilakukan

observer. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan

dapat dilihat pada Tabel 4.11.

No Tahapan Temuan Persentase Kategori

6 Evidence - Guru optimal dalam

mengarahkan siswa melakukan

percobaan sesuai LKS.

- Guru dapat mengkondisikan

siswa saat praktikum

- Guru cukup mengawasi

persiapan melakukan eksperimen

- Cukup mengarahkan

kekompakkan siswa

87,5% Sangat

baik

7 Explanation - Cukup membimbing siswa

dalam menjelaskan pembuatan

tabel dan penjelasan

75% Baik

8 Evaluation - Cukup optimal mengarahkan

siswa membuat kesimpulan 81,25%

Sangat

baik

9 Comunication - Guru lebih memancing siswa

untuk aktif melakukan tanya

jawab

87,5% Sangat

baik

10 Memberikan

penguatan materi

- Guru lebih detail dalam

memberikan penjelasan materi 100% Sangat

baik

11 Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

- Memberikan kesimpulan yang

menarik terhadap siswa

87,5% Sangat

baik

Rata-rata 85,41% Sangat

baik

Page 72: Husnawati Nurullah.pdf

57

Tabel 4.11. Catatan Lapangan Pada Siklus II

Pertemuan

ke Waktu

Persiapan dan

Tahapan

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

1

Selasa

07.20-07.40 Persiapan - Siswa mengerjakan soal pre-test

secara mandiri

07.40-08.10 Tahapan inkuiri - Siswa kurang memahami langkah-

langkah LKS

- Pembagian tugas kelompok

merata

- Siswa telihat aktif saat praktikum

- Beberapa siswa kurang

memperhatikan pada saat teman

presentasi

- Siswa berani menyimpulkan hasil

percobaan

08.10-08.20 Memberikan

penguatan

materi

- Siswa fokus saat guru

menjelaskan

- Guru lebih detail dan jelas dalam

menjelaskan materi

08.20-08.30 Engevaluasi

hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali

pembelajaran yang telah

dilakukan

2

Sabtu

09.00-09.10 Persiapan - Siswa memperhatikan pada saat

apersepsi dan termotivasi

09.10-09.40 Tahapan inkuiri - Siswa lebih mandiri dalam

mengerjakan praktikum

- Siswa fokus pada saat presentasi

dan diskusi

- Siswa aktif berdiskusi dan tanya

jawab

10.10-10.20 Memberikan

penguatan

materi

- Siswa fokus menyimak penjelasan

guru

10.20-10.50 Evaluasi hasil

pembelajaran

- Menyimpulkan kembali

pembelajaran yang dilakukan

- Siswa mengerjakan soal post-test

Tabel 4.11. menerangkan catatan lapangan pada saat

proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan

pertama dimulai dari persiapan sampai memberikan

penguatan materi. Pada pertemuan kedua proses

pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan

sampai mengevaluasi hasil percobaan.

Page 73: Husnawati Nurullah.pdf

58

d. Hasil Belajar

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada

siklus II dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes

kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Data Hasil Post-test Siklus II

No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan

1 A 79 Tuntas

2 B 87 Tuntas

3 C 84 Tuntas

4 D 76 Tuntas

5 E 74 Tuntas

6 F 66 Tidak Tuntas

7 G 89 Tuntas

8 H 76 Tuntas

9 I 76 Tuntas

10 J 76 Tuntas

11 K 66 Tidak Tuntas

12 L 76 Tuntas

13 M 37 Tidak Tuntas

14 N 60 Tidak Tuntas

15 O 71 Tuntas

16 P 76 Tuntas

17 Q 37 Tidak Tuntas

18 R 89 Tuntas

19 S 84 Tuntas

20 T 79 Tuntas

21 U 76 Tuntas

22 V 74 Tuntas

23 W 74 Tuntas

24 X 76 Tuntas

25 Y 76 Tuntas

26 Z 76 Tuntas

27 A1 82 Tuntas

28 B1 71 Tuntas

29 C1 89 Tuntas

30 D1 60 Tidak Tuntas

Rata-rata nilai 73,7

Jumlah Tuntas 24

Jumlah Tidak Tuntas 6

Persentase Ketuntasan 80,0%

Siklus kedua sebelum dilakukan pembelajaran mendapat

skor pre-test 30,7 (Lampiran 7). Tetapi setelah mengalami

pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 73,7.

Page 74: Husnawati Nurullah.pdf

59

Pada hasil tes akhir (post-test) siklus kedua persentase hasil

belajar mencapai 80%.

e. Refleksi

Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran, hasil

refleksi pada siklus II dapat dilihat dari tabel 4.13 sebagai

berikut:

Tabel 4.13. Hasil Refleksi Pada Siklus II

Tahapan Temuan Kesimpulan

Menjelaskan

langkah dalam

LKS.

Guru lebih maksimal dalam

menjelaskan Sehingga siswa

dapat memahami tahapan yang

ada dalam LKS

Siswa mengerti setiap

tahapan yang ada di LKS

Engage by

oriented question

Siswa mengerti maksud

pertanyaan arahan yang

diberikan guru

Siswa mampu membuat

rumusan masalah yang tepat

Mengidentifikasi

permasalahan

Guru cukup maksimal dalam

membimbing siswa

Siswa mampu menentukan

mengajukan pertanyaan yang

sesuai

Evidence Pembagian tugas kelompok

merata

Siswa lebih mandiri dalam

praktikum

Guru dapat mengontrol

jalannya praktikum

Explanation Siswa lebih teliti dalam

membuat tabel dan penjelasan

Siswa dapat membuat tabel

yang sesuai dengan hasil

percobaan

Evaluation Guru maksimal dalam

mebimbing siswa, sehingga

siswa lebih percaya diri dalam

menyimpulkan hasil percobaan

Guru cukup optimal dalam

mebimbing siswa

Comunication Setiap kelompok aktif diskusi,

bertanya dan menjawab

Kegiatan pembelajaran yang

berlangsung lebih interaktif

Memberikan

penguatan materi

Guru cukup detail dalam

menjelaskan dan siswa fokus

mendengarkan penjelasan guru

Guru dapat memberikan

penguatan materi dengan

jelas serta dapat

mengkondisikan siswa

Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

Guru menyimpulkan pelajaran

dengan mengkaitkan kehidupan

sehari-hari

Penarikan kesimpulan

menarik

Page 75: Husnawati Nurullah.pdf

60

Hasil refleksi pada kedua siklus, setelah dilakukan

penelitian tindakan kelas yaitu menggunakan pendekatan inkuiri

pada konsep larutan asam dan basa diperoleh data pre-test dan

post-test pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Data Rata-rata Pre-test dan Post-test

Pada gambar 4.1 menunjukkan peningkatan diagram hasil

pre-test dan post-test pada siklus I dan II yaitu untuk siklus I

nilai pre-test dan post-test sebesar 40,07 dan 71,6; siklus II nilai

pre-test dan post-test sebesar 30,7 dan 73,7.

Peningkatan hasil indikator ketercapaian dapat dilihat

pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Persentase Ketercapaian KKM

Page 76: Husnawati Nurullah.pdf

61

Pada Gambar 4.2 menunjukkan persentase peningkatan

ketercapaian KKM pada siklus I sebesar 46,6%; dan siklus II

sebesar 80%.

f. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pH dan

derajat kekuatan asam dan basa sudah memenuhi indikator yang

peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh peneliti yaitu

sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah dan

pada siklus II ini presentase siswa yang mencapai KKM adalah

80%. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengakhiri

penelitian tindakan kelas ini di siklus II karena sudah mencapai

target yang diharapkan.

B. Pembahasan

Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan inkuiri, proses pembelajaran kimia cenderung menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan pendekatan pembelajaran

yang menuntut keaktifan dan percobaan jarang dilakukan guru

dikarenakan keterbatasan alat dan bahan serta membutuhkan waktu yang

cukup lama. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

terutama pada konsep larutan asam dan basa yang seharusnya dalam

pembelajarannya melakukan percobaan untuk memberikan pengalaman

langsung kepada siswa sesuai yang tercantum dalam standar kompetensi.

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Karena dalam proses pembelajaran

hakikatnya seorang siswa dapat mengembangkan aktivitas dan

kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar yang

Page 77: Husnawati Nurullah.pdf

62

dilakukan.1 Sehingga pembelajaran yang dilakukan juga akan dirasakan

siswa lebih bermakna.

Pada siklus I hasil belajar kimia belum mengalami peningkatan.

Pada siklus ini rata-rata pre-test adalah 40,07 dan post-test adalah 71,6.

Jumlah siswa yang mencapai KKM 70 adalah 46,6%.

Siswa yang belum mencapai KKM pada siklus I disebabkan karena

peran guru kurang maksimal dalam memberikan penjelasan mengenai

langkah-langkah yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan LKS dimana

hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pendekatan inkuiri

yaitu melakukan pengamatan, merumuskan masalah, melakukan hipotesis,

bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang

dibuatnya dan membuat kesimpulan.2 Sehingga siswa dapat menemukan

sendiri pengetahuannya dan pembelajaran yang berlangsung akan menjadi

lebih bermakna. Seperti dalam langkah engaged by oriented question,

arahan pertanyaan yang diberikan guru masih belum jelas. Hal ini terlihat

dari pertanyaan yang diajukan siswa, beberapa siswa juga kurang tepat dan

masih bingung dalam membuat pertanyaan. Kurangnya keterampilan

siswa dalam proses sains seperti membuat hipotesis juga membuat siswa

kesulitan dalam memberikan jawaban/hipotesis yang tepat.

Pada tahapan mencari/membuktikan pengetahuan (evidence) dalam

siklus I kesiapan siswa dalam praktikum belum optimal salah satunya

dikarenakan guru kurang mengontrol siswa dalam menyiapkan alat dan

bahan praktikum, sehingga siswa pun sibuk sendiri dalam menyiapkannya.

Pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok belum merata,

siswa yang tidak mengerjakan praktikum terlihat pasif dan banyak

mengobrol. Hal ini juga disebabkan karena diantara siswa saling

mengandalkan, dan kurangnya komunikasi antara siswa dengan siswa dan

siswa dengan guru. Pembelajaran seperti masih belum sepenuhnya

1 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,

2010), Cet.ke-7, h. 261 2 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.

120

Page 78: Husnawati Nurullah.pdf

63

memenuhi prinsip utama inkuiri karena seharusnya melalui pendekatan

pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya

dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.3 Sehingga

dalam siklus selanjutnya dilakukan perbaikan pada kegiatan siswa dan

lebih mengoptimalkan pada pengawasan, bimbingan dan pengarahan

terhadap kondisi belajar siswa.

Pada tahap pengumpulan data dan penjelasan (explanation)

beberapa siswa masih belum mengerti cara membuat tabel yang sesuai

dengan hasil percobaan. Siswa juga kurang tepat dalam memberikan

penjelasan mengenai hasil percobaan yang diperoleh dengan materi yang

sesuai. Sehingga dalam penarikan kesimpulan siswa masih rancu dan

kurang percaya diri dalam menuliskannya. Hal ini menjadi refleksi bagi

peneliti untuk lebih membimbing setiap kelompok siswa dalam penjelasan

hasil percobaan sehingga siswa lebih percaya diri dan yakin bahwa

penjelasan dan kesimpulan yang diberikan tepat dan sesuai dengan hasil

percobaan.

Diskusi dan presentasi (comunication) yang dilakukan dengan

beberapa kelompok siswa maju secara berbarengan, hal ini dikarenakan

karena keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan setiap kelompok

siswa maju untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka. Tanya jawab

antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sangat pasif, sehingga

pembelajaran yang terjadi terlihat tidak interaktif. Pada pembelajaran

selanjutnya guru melakukan perbaikan agar siswa terlihat aktif pada saat

presentasi, diskusi dan tanya jawab yaitu dengan pemberian hadiah dan

point terhadap kelompok siswa yang mewakili untuk bertanya dan

menjawab.

Hasil dari siklus I menunjukkan siswa yang mencapai KKM belum

memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang

mencapai nilai KKM 70. Salah satunya dikarenakan karena tahapan

pembelajaran yang dilakukan belum berjalan secara optimal sehingga

3 ibid., h. 121

Page 79: Husnawati Nurullah.pdf

64

peneliti melakukan perbaikan. Maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus

II.

Setelah dilakukan tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada

siklus II yaitu dengan menitik beratkan peran guru dalam mengontrol

jalannya praktikum dan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran dan

memperbaiki langkah-langkah dalam LKS dengan lebih jelas ternyata

hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pre-test

30,7 dan nilai rata-rata post-test 73,7. Jumlah siswa yang mencapai KKM

pada siklus II adalah 80%. Persentase tersebut telah memenuhi indikator

keberhasilan yaitu 75%.

Pada siklus II siswa lebih memahami langkah-langkah yang

dilakukan dalam LKS dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

keterampilan inkuiri siswa seperti merumuskan masalah, melakukan

hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen

yang dibuatnya dan membuat kesimpulan. Dalam langkah engaged by

oriented question, siswa mulai memahami maksud pertanyaan arahan yang

diberikan guru, sehingga siswa dapat membuat pertanyaan yang sesuai.

hipotesis yang diberikan juga sesuai dengan pertanyaan yang diharapkan.

Sehingga siswa pun lebih terarah dalam mencari jawaban yang tepat.

Pada tahapan evidence dalam siklus II kesiapan siswa dalam

praktikum sudah cukup optimal. Hal ini terlihat dari persiapan alat dan

bahan praktikum yang cukup lengkap. Pembagian tugas pada masing-

masing anggota kelompok terlihat merata, sehingga kegiatan pembelajaran

sangat didominasi oleh aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Mulyasa dalam bukunya bahwa “siswa akan dipandang

mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75%

peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses

pembelajaran.”4

Pada tahap explanation, guru cukup optimal dalam memberikan

penjelasan dan arahan sehingga siswa tidak lagi kesulitan dalam membuat

4 Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet.ke-3, h. 131

Page 80: Husnawati Nurullah.pdf

65

tabel yang sesuai dengan hasil percobaan. Sehingga pada saat evaluasi

percobaan siswa lebih percaya diri dalam memberikan kesimpulan. Pada

tahapan comunication, diskusi dan presentasi berjalan dengan optimal.

Setiap perwakilan kelompok siswa dapat melakukan persentasi dan

sehingga pembelajaran yang terjadi terlihat lebih interaktif.

Berdasarkan hasil perbaikan, tindakan dan hasil pengamatan, dapat

disimpulkan bahwa siswa terlihat aktif selama proses pembelajaran dan

lebih mandiri dalam menemukan pengetahuannya. Sehingga pembelajaran

yang berlangsung menjadi lebih maksimal, dan pengetahuan yang

diperoleh siswa juga akan lebih bermakna. Hal ini mempengaruhi hasil

belajar siswa yaitu sebesar 80% siswa berhasil memperoleh nilai diatas

KKM. Sehingga pemberian tindakan pada siklus ini dihentikan. Dari

penjelasan tersebut, menunjukan bahwa penerapan pendekatan inkuiri

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan

basa.

Page 81: Husnawati Nurullah.pdf

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri pada konsep larutan

asam dan basa yang melibatkan keterampilan proses sains siswa dapat

meningkatkan hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa. Hal ini

terlihat dari hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar

71,6 dan siklus II sebesar 73,7. Dengan persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM pada siklus I sebesar 46,6% dan siklus II sebesar 80%

dengan indikator keberhasilan 75% siswa yang mencapai KKM.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan di kelas, pendekatan inkuiri dapat dijadikan

sebagai alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Mengenalkan terlebih dahulu tahapan pembelajaran kepada siswa,

sehingga siswa dapat bekerja secara mandiri dan lebih terarah dalam

melakukan praktikum.

3. Persiapan dalam pembelajaran perlu dimatangkan agar tidak hanya

pengajar saja yang mempersiapkan segala keperluan tetapi siswa juga

siap untuk melakukan eksperimen.

Page 82: Husnawati Nurullah.pdf

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, Cet. II, 2005.

Ahmadi, Iif Khoiru., dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta:

Prestasi Pustaka, Cet. I, 2011.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. VI, 2006.

Baharuddin,. dan Wahyuni, Esa Nur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:

Ar-Ruzz, Cet. V, 2010.

Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Kesatu. Jakarta:

Binarupa Aksara, 1999.

Chang, Raymond. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga,

2004.

Djamarah, Syaiful Bahri., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Fesenden, Ralp J., dan Fesenden, Joan S. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.

Jakarta: Erlangga, 1982.

Gulo, W. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Grafindo, Cet. III, 2004.

Iska, Neni Zikri. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:

Kizi Brother’s, Cet. I, 2006.

Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-PGMI,

2008.

Kemendiknas. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005”,

(http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 14 Januari 2011

Page 83: Husnawati Nurullah.pdf

68

Khan, Muzaffar,. dan Iqbal, M. Zafar. “Effect of Inquiry Teaching Method on The

Development of Scientific Skills Through The Teaching of Biology in

Pakistan”, (www.languageinindia.com), 10 Januari 2011.

Khan, M. Saeed,. et.al. “Effect Of Inquiry Method On Achievement Of Students

In Chemistry At Secondary Level“, (www.academicresearchjournals.org),

14 Januari 2011.

K., Roestiyah N. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VII,

2008.

Kusumah, Wijaya., dan Dwitagama, Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas

Edisi Kedua. Jakarta: Indeks, Cet. V, 2012.

Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2005.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

Cet. VII, 2010.

Olson, Steve., and Horsley-Loucks, Susan. “Inquiry and The National Science

Education Standars: A Guide for Teaching and Learning”,

(http://www.nap.edu/openbook.php ), 26 Jauari 2011.

Paidi. “Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided

Inquiry Pada Pembelajaran Biologi Di Sman 1 Sleman”,

(www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011.

Parning., dan Horale. Kimia 2B Untuk SMA Semester Kedua. Jakarta: Yudisthira,

Cet. III, 2005.

Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid

2. Jakarta: Erlangga, 1987.

Purba, Michael. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

Purba, Michael., dan Sunardi. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga,

2012.

Sari, Kitri Nur Indah. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui

Pendekatan Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Maribaya Karanganyar

Purbalingga”, (www. journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011.

Page 84: Husnawati Nurullah.pdf

69

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, Cet.

III, 2011.

Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media, Cet. III, 2010.

Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

Kencana Prenada Media, Cet. VII, 2010.

Sofyan, Ahmad., dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:

UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. V, 2005.

Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, Cet. XIV, 2011.

Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:

Bumi Aksara, Cet. VII, 2009.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.

XVIII, 2013.

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. I, 2007.

Uno, Hamzah. B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VII, 2011.

W, Sri Anitah., dkk. Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka,

Cet. II, 2007.

Zulfiani., dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Page 85: Husnawati Nurullah.pdf

70

Lampiran 1

Hasil Kegiatan Siswa Siklus I

Pendekatan Inkuiri

Pertemuan : 1

Materi Pokok : Pengertian larutan asam dan basa

Kelompok Tahapan

Skor Skor

Max

Nilai

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 2 2 1 2 4 3 1 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 3 36 72 50% Kurang

2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 4 47 72 65,3 % Cukup

3 2 2 1 4 4 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 3 37 72 51,4% Kurang

4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 1 4 48 72 66,7% Cukup

5 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 1 1 4 40 72 55,6% Kurang

6 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 4 41 72 57% Kurang

7 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 47 72 65,3% Cukup

8 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 1 4 51 72 70,8% baik

Jumlah skor tiap pernyataan 20 18 17 27 31 24 20 17 23 15 19 13 16 13 21 16 8 29

Jumlah skor tiap tahapan 20 18 17 58 99 48 34 24 29

Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32

Persentase indikator (%) 62,5

%

56,3

%

53,1

% 90,7% 61,87% 50% 53,13% 37,5%

90,63

%

Kategori cukup kuran

g

kuran

g

Sangat

baik

Cukup Sangat kurang kurang Sangat

kurang

Sanga

t baik

Rata-rata (%) 61,74%

Kategori Cukup

Page 86: Husnawati Nurullah.pdf

71

Pertemuan : 2

Materi pokok : Indikator bahan alam

Persentase total rata-rata siklus I = 61,74 + 71,75 = 66,75

2

Kategori pada siklus I = cukup

Kelompok Tahapan

Skor Skor

Max

Nilai

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 40 72 55,6% Kurang

2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 59 72 82% Sangat baik

3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 4 45 72 62,5% Cukup

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 4 51 72 70,8% Baik

5 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 43 72 59,7% Kurang

6 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 46 72 63,9% Cukup

7 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 54 72 75% Baik

8 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 58 72 80,6% Sangat baik

Jumlah skor tiap pernyataan 27 22 20 27 21 24 20 18 20 16 25 22 25 20 22 22 16 31

Jumlah skor tiap tahapan 27 22 20 48 98 72 42 38 31

Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32

Persentase indikator (%) 84,38

%

68,75

%

62,5

% 75% 61,25% 75% 65,63% 59,38%

96,87

%

Kategori Sanga

t baik

cukup cukup baik Cukup baik cukup kurang Sanga

t baik

Rata-rata (%) 71,75%

Kategori Baik

Page 87: Husnawati Nurullah.pdf

72

Lampiran 2

Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Pendekatan Inkuiri

Pertemuan : 1

Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa

No. Tahapan

Aspek yang diamati SB B TB STB

Keterangan Skor Skor

Maksimal

Persentase Kategori

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

17 24 70,83% Baik

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi Kurang memotivasi

Menjelaskan kegiatan pembelajaran Tidak spesifik

Memberikan arahan dan penjelasan

dalam tahapan pembelajaran inkuiri

terbimbing

Secara garis besar dan

kurang spesifik

Menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai Secara garis besar

2 Menjelaskan langkah-

langkah dalam LKS

Memberikan penjelasan mengenai

prosedur kegiatan pembelajaran dan

praktikum

Secara garis besar 2 4 50% Kurang

3 Memberikan pertanyaan

kepada siswa. (Engage by

oriented question).

Memberikan pertanyaan arahan

kepada siswa

Kurang spesifik 3 4 75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat

Membantu siswa dalam menentukan

variabel yang harus diamati. Tidak menyeluruh 2 4 50% Kurang

5 Mengevaluasi buku dan

sumber informasi dan

meriview pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk membaca

dasar teori yang relevan dengan

percobaan yang akan dilakukan.

6 8 75% Baik

Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

Siswa belum

mengerti

6 Merencanakan

penyelidikan/investigasi.

(evidence)

Meminta siswa membaca langkah

kerja dengan teliti

Siswa tidak mengikuti

langkah-langkah LKS.

12 16 62,5% Cukup Membantu siswa menyiapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk Siswa kurang

Page 88: Husnawati Nurullah.pdf

73

membagikan tugas pada masing-

masing anggota kelompok

terkontrol

Mengawasi dan membimbing siswa

dalam melakukan percobaan

Siswa kurang

terkontrol

7 Menganalisis dan

mengimpretasikan data.

(explanation)

Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

8 12 66,7% Cukup Mengarahkan siswa untuk membuat

Tabel hasil percobaan.

Siswa belum mengerti

Membimbing dan membantu siswa

dalam membuat penjelasan.

Siswa masih bingung

8 Mengevaluasi hasil

percobaan. (evaluasi)

Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh

6 8 75% Baik Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

9 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil

prakikum. (komunikasi)

Meminta siswa melakukan diskusi

dan presentasi dari hasil percobaan

2 kelompok maju

berbarengan 4 8 50% Kurang

Mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab

Siswa pasif

10 Memberikan penguatan

materi

Memberikan penjelasan materi yang

sesuai dengan percobaan

Guru kurang spesifik 3 4 75% Baik

11 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

Menympulkan kembali hasil

pembelajaran yang dilakukan

Guru kurang menarik

dalam menyimpulkan

6 8 75% Baik Menginformasikan untuk

mengumpulkan laporan hasil

percobaan

Mengumpulkan ada

yang terlambat

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 65,91% Cukup

Page 89: Husnawati Nurullah.pdf

74

Pertemuan : 2

Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa

No. Tahapan

Aspek yang diamati SB B TB STB

Keterangan Skor Skor

Maksimal

Persentase Kategori

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

19 24 79,17% Baik

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi Kurang memotivasi

Menjelaskan kegiatan pembelajaran Kurang spesifik

Memberikan arahan dan penjelasan

dalam tahapan pembelajaran inkuiri

terbimbing

Secara garis besar dan

kurang spesifik

Menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai Secara garis besar

2 Menjelaskan langkah-

langkah dalam LKS

Memberikan penjelasan mengenai

prosedur kegiatan pembelajaran dan

praktikum

Secara garis besar 3 4 75% Baik

3 Memberikan pertanyaan

kepada siswa. (Engage by

oriented question).

Memberikan pertanyaan arahan

kepada siswa

Kurang spesifik 3 4 75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat

Membantu siswa dalam menentukan

variabel yang harus diamati. Siswa bingung dan

banyak bertanya

3 4 75% Baik

5 Mengevaluasi buku dan

sumber informasi dan

meriview pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk membaca

dasar teori yang relevan dengan

percobaan yang akan dilakukan.

6 8 75% Baik

Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

Siswa belum

mengerti

6 Merencanakan

penyelidikan/investigasi.

(evidence)

Meminta siswa membaca langkah

kerja dengan teliti

Siswa tidak mengikuti

langkah-langkah LKS.

13 16 81,25% Sangat

baik

Membantu siswa menyiapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk

membagikan tugas pada masing-

masing anggota kelompok

Siswa kurang terkontrol

Mengawasi dan membimbing siswa

dalam melakukan percobaan

Siswa kurang terkontrol

7 Menganalisis dan

mengimpretasikan data.

(explanation)

Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

8 12 66,7% Cukup

Page 90: Husnawati Nurullah.pdf

75

Mengarahkan siswa untuk membuat

Tabel hasil percobaan.

Siswa ada yang belum

mengerti

Membimbing dan membantu siswa

dalam membuat penjelasan.

Siswa masih bingung

8 Mengevaluasi hasil

percobaan. (evaluasi)

Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh

6 8 75% Baik Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

9 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil

prakikum. (komunikasi)

Meminta siswa melakukan diskusi

dan presentasi dari hasil percobaan

2 kelompok maju

berbarengan 4 8 50% Kurang

Mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab

Siswa pasif

10 Memberikan penguatan

materi

Memberikan penjelasan materi yang

sesuai dengan percobaan

Guru kurang spesifik 3 4 75% Baik

11 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

Menyimpulkan kembali hasil

pembelajaran yang dilakukan

6 8 75% Baik Menginformasikan untuk

mengumpulkan laporan hasil

percobaan

Mengumpulkan ada

yang terlambat

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 72,91% Baik

Page 91: Husnawati Nurullah.pdf

76

Lampiran 3

ANALISIS PRETEST SIKLUS I

SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir

Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

No. Nama

Indikator

Skor Skor

Max Nilai

Ketuntasan 1 2 3 4 5 6

Skor yang diperoleh untuk nomor soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Asri Arfiani 20 10 10 20 40 20 10 10 30 20 190 360 53

2 Barokah 20 10 20 30 40 20 10 10 30 20 210 360 58

3 Desna Octavia 20 10 20 20 20 20 10 0 30 10 160 360 44

4 Dewi Lestari Septiati 20 10 20 30 40 20 10 10 30 20 160 360 44

5 Diah Novita Wulandari 20 10 20 30 40 20 10 10 30 10 180 360 50

6 Dian Maryani 20 0 10 10 20 0 0 0 10 0 70 360 19

7 Ely Suhaely 20 0 10 10 20 0 0 0 20 10 90 360 25

8 Eva Junever 20 10 10 20 20 20 0 10 20 10 140 360 39

9 Iis Dewi Anggraeni 20 10 20 20 20 0 0 10 20 20 140 360 39

10 Iis Rieka Kurniasari 20 10 20 20 20 20 10 10 20 20 170 360 47

11 Iqbal Pratama Nugraha 20 10 10 10 20 20 10 0 10 0 110 360 30

12 Isti Barokah 20 10 10 10 20 30 10 10 20 20 160 360 44

13 Lamter Seven Boy S. 20 10 10 10 20 0 0 10 20 10 110 360 30

14 Merlinda Sari 10 0 20 20 20 0 0 10 10 0 90 360 25

15 M. Awaludin A. 20 0 20 20 10 20 10 0 20 0 120 360 33

16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 20 10 20 20 10 40 10 10 30 10 180 360 50

17 Novallisani Khoirul Rizal 10 0 10 10 10 30 10 0 20 10 110 360 30

18 Putri Nuraini 20 10 10 10 40 40 10 10 20 10 180 360 50

19 Rizky Nurjaniyah 10 10 20 10 30 30 10 10 30 20 180 360 50

20 Shintia Sarlely 10 0 10 10 10 0 0 0 20 0 60 360 17

21 Silvi Jamilatun 20 0 10 10 20 0 0 0 20 10 90 360 25

22 Siti Indria 20 0 10 10 20 20 10 10 20 10 130 360 36

23 Siti Maesaroh 20 10 20 10 30 20 0 10 20 0 140 360 39

24 Siti Musrifah 20 10 10 20 10 20 10 0 20 10 130 360 36

25 Siti Nurkholisah 20 10 10 20 40 30 10 10 30 10 190 360 53

Page 92: Husnawati Nurullah.pdf

77

26 Siti Suryaningsih 20 10 20 20 20 30 10 10 30 10 180 360 50

27 Sri Ika Pujiastuti 20 10 10 20 20 30 10 10 20 0 150 360 42

28 Winda Widiyawati 20 10 10 10 30 20 0 0 10 10 120 360 33

29 Yatna Supriyatna 30 10 20 20 40 40 10 10 30 20 230 360 64

30 Yudhis Pratama Nugraha 20 10 10 20 30 20 10 10 20 20 170 360 47

Jumlah skor 570 220 430 500 730 580 200 200 660 320 4340 0 30

Skor Maksimum 1200 1200 600 1500 1500 1500 600 900 900 900 10800

Ketercapaian Persoal (%) 47,5% 18,3% 71,67% 33,3% 48,67% 38,67% 33,3% 22,2% 73,3% 35,6% 40,2%

Ketercapaian Perindikator (%) 47,5% 44,98% 40,98% 38,67% 27,75 54,45%

Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 56,71

Page 93: Husnawati Nurullah.pdf

78

Lampiran 4

ANALISIS POSTTEST SIKLUS I

SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir

Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

No. Nama

Indikator

Skor Skor

Max Nilai

Ketuntasan 1 2 3 4 5 6

Skor yang diperoleh untuk nomor soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Asri Arfiani 20 30 20 40 40 40 20 30 30 30 300 360 83

2 Barokah 30 40 10 20 50 40 20 30 30 30 300 360 83

3 Desna Octavia 20 30 20 40 40 40 20 20 30 30 290 360 80

4 Dewi Lestari Septiati 30 30 20 20 50 40 0 30 30 30 280 360 78 5 Diah Novita Wulandari 10 40 10 40 40 40 10 10 30 30 260 360 72 6 Dian Maryani 20 40 10 20 40 40 10 10 30 30 230 360 64 7 Ely Suhaely 20 30 10 20 40 40 10 0 30 30 230 360 64 8 Eva Junever 30 40 10 40 40 40 20 10 30 30 290 360 80

9 Iis Dewi Anggraeni 30 30 10 0 50 50 10 0 30 30 240 360 67 10 Iis Rieka Kurniasari 20 30 20 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67 11 Iqbal Pratama Nugraha 20 30 0 20 50 40 10 0 30 30 230 360 64 12 Isti Barokah 20 40 10 0 40 40 20 10 30 30 240 360 67 13 Lamter Seven Boy S. 10 40 10 0 50 50 10 0 30 30 230 360 64 14 Merlinda Sari 30 30 0 20 50 40 10 10 30 30 250 360 70

15 M. Awaludin A. 20 40 10 10 50 40 10 0 30 30 240 360 67 16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 30 40 20 30 50 50 20 10 30 30 310 360 86

17 Novallisani Khoirul Rizal 10 40 10 0 50 40 10 0 30 30 220 360 61 18 Putri Nuraini 40 40 20 20 40 40 20 0 30 30 280 360 78

19 Rizky Nurjaniyah 20 40 10 20 50 50 10 10 30 30 230 360 64 20 Shintia Sarlely 30 30 10 20 50 40 20 30 30 30 290 360 80

21 Silvi Jamilatun 30 40 10 20 40 40 10 20 30 30 270 360 75

22 Siti Indria 20 40 20 0 50 40 20 30 30 30 290 360 80

23 Siti Maesaroh 30 40 20 0 40 40 10 0 30 30 240 360 67 24 Siti Musrifah 30 40 0 0 0 40 10 10 30 30 190 360 53

Page 94: Husnawati Nurullah.pdf

79

Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah

Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = 14 x 100% = 46,6%

Jumlah seluruh siswa 30

25 Siti Nurkholisah 20 40 10 10 40 40 10 10 30 30 240 360 67 26 Siti Suryaningsih 20 40 20 20 40 40 20 30 30 30 290 360 80 27 Sri Ika Pujiastuti 30 40 0 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67 28 Winda Widiyawati 30 40 0 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67 29 Yatna Supriyatna 40 40 10 40 50 50 20 20 30 30 330 360 92

30 Yudhis Pratama Nugraha 20 40 10 20 20 40 10 0 30 30 220 360 61 Jumlah skor 730 1110 330 550 1270 1200 400 330 900 900 7730 14 16

Skor Maksimum 1200 1200 600 1500 1500 1500 600 900 900 900 10800

Ketercapaian Persoal (%) 60,8% 92,5% 55% 36,7% 84,7% 80% 66,7% 36,7% 100% 100% 71,5%

Ketercapaian Perindikator (%) 60,8% 73,75% 60,7% 80% 51,7% 100%

Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 71,15%

Page 95: Husnawati Nurullah.pdf

80

Lampiran 5

Hasil Kegiatan Siswa Siklus II

Pendekatan Inkuiri

Pertemuan : 3

Materi Pokok : Konsep pH

Kelompok Tahapan

Skor Skor

Max

Nilai

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 47 72 65,3% Cukup

2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 65 72 90,3% Sangat baik

3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 4 50 72 69,4% Cukup

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 57 72 79,2% Baik

5 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 50 72 69,4% Cukup

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 58 72 80,6% Sangat baik

7 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 61 72 84,7% Sangat baik

8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 63 72 87,5% Sangat baik

Jumlah skor tiap pernyataan 27 23 23 29 24 27 24 24 21 29 26 27 25 26 25 24 18 30

Jumlah skor tiap tahapan 27 23 23 53 125 78 51 42 30

Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32

Persentase indikator (%) 84,37

%

71,87

%

71,87

% 82,81% 78,12% 81,25% 79,68% 65,63%

93,75

%

Kategori Sanga

t baik

Baik Baik Sangat

baik

Baik Sangat baik Baik Cukup Sanga

t baik

Rata-rata (%) 78,82%

Kategori Baik

Page 96: Husnawati Nurullah.pdf

81

Pertemuan : 4

Materi pokok : Menentukan derajat keasaman asam dan basa

Persentase total rata-rata siklus II = 78,82 + 83,18 = 81

2

Kategori pada siklus II = sangat baik

Kelompok Tahapan

Skor Skor

Max

Nilai

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 72 75% Baik

2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 67 72 93% Sangat baik

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 54 72 75% Baik

4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 60 72 83,3% Sangat baik

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 72 79,2% Baik

6 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 61 72 84,72% Sangat baik

7 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 63 72 87,5% Sangat baik

8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 62 72 86,1% Sangat baik

Jumlah skor tiap pernyataan 28 25 24 30 26 27 24 26 26 29 26 27 27 27 26 24 28 29

Jumlah skor tiap tahapan 28 25 24 56 132 80 53 52 29

Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32

Persentase indikator (%) 87,5

%

78,12

% 75% 87,5% 82,5% 83,3% 82,81% 81,25%

90,62

%

Kategori Sanga

t baik

Baik Baik Sangat

baik

Sangat baik Sangat baik Sangat

baik

Sangat

baik

Sanga

t baik

Rata-rata (%) 83,18%

Kategori Sangat Baik

Page 97: Husnawati Nurullah.pdf

82

Lampiran 6

Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Pendekatan Inkuiri

Pertemuan : 3

Materi Pokok : Konsep pH

No. Tahapan

Aspek yang diamati SB B TB STB

Keterangan Skor Skor

Maksimal

Persentase Kategori

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

20 24 83,3% Sangat

baik

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi

Menjelaskan kegiatan pembelajaran

Memberikan arahan dan penjelasan

dalam tahapan pembelajaran inkuiri

terbimbing

Menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

2 Menjelaskan langkah-

langkah dalam LKS

Memberikan penjelasan mengenai

prosedur kegiatan pembelajaran dan

praktikum

Siswa masih ada yang

bertanya

3 4 75% Baik

3 Memberikan pertanyaan

kepada siswa. (Engage by

oriented question).

Memberikan pertanyaan arahan

kepada siswa

Masih ada beberapa

kelompok yang

bingung

3 4 75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat

Membantu siswa dalam menentukan

variabel yang harus diamati.

3 4 75% Baik

5 Mengevaluasi buku dan

sumber informasi dan

meriview pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk membaca

dasar teori yang relevan dengan

percobaan yang akan dilakukan.

7 8 87,5% Baik Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

Beberapa

siswa belum

mengerti

6 Merencanakan

penyelidikan/investigasi.

Meminta siswa membaca langkah

kerja dengan teliti

Masih ada siswa yang

bertanya 13 16 81,25%

Sangat

baik

Page 98: Husnawati Nurullah.pdf

83

(evidence) Membantu siswa menyiapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk

membagikan tugas pada masing-

masing anggota kelompok

Beberapa siswa terlihat

pasif

Mengawasi dan membimbing siswa

dalam melakukan percobaan

Siswa kurang

terkontrol

7 Menganalisis dan

mengimpretasikan data.

(explanation)

Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

9 12 75% Baik Mengarahkan siswa untuk membuat

Tabel hasil percobaan.

Siswa belum mengerti

Membimbing dan membantu siswa

dalam membuat penjelasan.

Siswa masih bingung

8 Mengevaluasi hasil

percobaan. (evaluasi)

Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh

6 8 75% Baik Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

9 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil

prakikum. (komunikasi)

Meminta siswa melakukan diskusi

dan presentasi dari hasil percobaan

6 8 75% Baik Mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab

10 Memberikan penguatan

materi

Memberikan penjelasan materi yang

sesuai dengan percobaan Guru spesifik dan jelas

4 4 100% Sangat

baik

11 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

Menyimpulkan kembali hasil

pembelajaran yang dilakukan

6 8 75% Baik Menginformasikan untuk

mengumpulkan laporan hasil

percobaan

1 kelompok ada yang

terlambat

menumpulkan

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 79,7% Baik

Page 99: Husnawati Nurullah.pdf

84

Pertemuan : 4

Materi Pokok : Menentukan derajat keasaman asam dan basa

No. Tahapan

Aspek yang diamati SB B TB STB

Keterangan Skor Skor

Maksimal

Persentase Kategori

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

20 24 83,3% Sangat

baik

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi

Menjelaskan kegiatan pembelajaran

Memberikan arahan dan penjelasan

dalam tahapan pembelajaran inkuiri

terbimbing

Menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

2 Menjelaskan langkah-

langkah dalam LKS

Memberikan penjelasan mengenai

prosedur kegiatan pembelajaran dan

praktikum

Siswa masih ada yang

bertanya

4 4 100% Sangat

baik

3 Memberikan pertanyaan

kepada siswa. (Engage by

oriented question).

Memberikan pertanyaan arahan

kepada siswa

Masih ada beberapa

kelompok yang bingung

3 4 75% Baik

4 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat

Membantu siswa dalam menentukan

variabel yang harus diamati. 4 4 100% Sangat

baik

5 Mengevaluasi buku dan

sumber informasi dan

meriview pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk membaca

dasar teori yang relevan dengan

percobaan yang akan dilakukan.

7 8 87,5% Sangat

baik Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

Beberapa

siswa belum

mengerti

6 Merencanakan

penyelidikan/investigasi.

(evidence)

Meminta siswa membaca langkah

kerja dengan teliti

15 16 93,75% Sangat

baik

Membantu siswa menyiapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk

membagikan tugas pada masing-

masing anggota kelompok

Beberapa siswa terlihat

pasif

Page 100: Husnawati Nurullah.pdf

85

Mengawasi dan membimbing siswa

dalam melakukan percobaan

7 Menganalisis dan

mengimpretasikan data.

(explanation)

Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

9 12 75% Baik Mengarahkan siswa untuk membuat

Tabel hasil percobaan.

Siswa belum mengerti

Membimbing dan membantu siswa

dalam membuat penjelasan.

8 Mengevaluasi hasil

percobaan. (evaluasi)

Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh

7 8 87,5% Sangat

baik Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

9 Mempersentasikan dan

mendiskusikan hasil

prakikum. (komunikasi)

Meminta siswa melakukan diskusi

dan presentasi dari hasil percobaan

8 8 100% Sangat

baik Mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab

10 Memberikan penguatan

materi

Memberikan penjelasan materi yang

sesuai dengan percobaan Guru spesifik dan jelas

4 4 100% Sangat

baik

11 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

Menyimpulkan kembali hasil

pembelajran yang telah dilakukan Memberikan

kesimpulan yang

menarik 8 8 100%

Sangat

baik Menginformasikan untuk

mengumpulkan laporan hasil

percobaan

Semua kelompok

mengumpulkan tepat

waktu

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 83,14% Sangat

baik

Page 101: Husnawati Nurullah.pdf

86

Lampiran 7

ANALISIS PRETEST SIKLUS II

SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir

Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

No. Nama

Indikator

Skor Skor

Max Nilai

Ketuntasan 1 2 3 4

Skor yang diperoleh untuk nomor soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Asri Arfiani 10 0 10 10 10 20 30 40 10 10 150 380 39

2 Barokah 10 0 10 10 10 20 10 0 10 10 90 380 24

3 Desna Octavia 10 10 10 10 10 30 20 40 10 10 160 380 42

4 Dewi Lestari Septiati 10 0 0 10 10 20 30 30 0 0 110 380 29

5 Diah Novita Wulandari 10 10 10 10 10 30 30 20 10 10 150 380 34

6 Dian Maryani 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 380 24

7 Ely Suhaely 10 10 10 10 10 20 30 10 10 10 130 380 34

8 Eva Junever 10 10 10 10 10 20 10 20 10 10 120 380 32

9 Iis Dewi Anggraeni 10 20 10 10 10 40 0 10 10 10 130 380 34

10 Iis Rieka Kurniasari 10 10 10 10 10 20 40 10 10 10 140 380 37

11 Iqbal Pratama Nugraha 10 0 10 10 10 10 20 10 10 10 100 380 26

12 Isti Barokah 10 10 10 10 10 20 30 10 10 10 130 380 34

13 Lamter Seven Boy S. 10 10 10 10 10 0 30 0 10 10 100 380 26

14 Merlinda Sari 10 0 10 10 10 20 20 10 10 10 110 380 29

15 M. Awaludin A. 10 0 10 10 10 20 40 10 10 10 130 380 34

16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 10 10 10 10 10 40 30 10 10 10 150 380 35

17 Novallisani Khoirul Rizal 10 0 10 10 10 0 30 0 10 10 90 380 24

18 Putri Nuraini 10 20 10 10 10 30 30 20 10 10 160 380 42

19 Rizky Nurjaniyah 10 10 10 10 0 20 30 0 10 10 110 380 29

20 Shintia Sarlely 10 10 10 10 10 0 30 20 10 10 120 380 32

21 Silvi Jamilatun 10 0 10 10 10 10 10 0 10 10 80 380 21

22 Siti Indria 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29

23 Siti Maesaroh 0 0 10 10 10 30 30 10 10 10 120 380 32

24 Siti Musrifah 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29

25 Siti Nurkholisah 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29

Page 102: Husnawati Nurullah.pdf

87

26 Siti Suryaningsih 10 0 10 10 10 10 30 10 10 10 110 380 29

27 Sri Ika Pujiastuti 10 10 10 10 10 20 10 10 10 10 110 380 29

28 Winda Widiyawati 10 10 10 10 10 0 10 20 10 10 100 380 26

29 Yatna Supriyatna 10 20 10 10 10 40 30 10 10 10 150 380 35

30 Yudhis Pratama Nugraha 10 0 10 10 10 20 20 0 10 10 100 380 26

Jumlah skor 290 190 290 300 290 580 730 330 290 290 3570 0 30

Skor Maksimum 600 600 900 1500 1200 1200 1200 1800 1200 1200 11400

Ketercapaian Persoal (%) 48,3% 31,6% 32,2% 20% 24,16% 48,33% 60,8% 18,3% 24,2% 24,2% 31,3%

Ketercapaian Perindikator (%) 39,95% 25,45% 42,47% 24,2%

Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 33,02%

Page 103: Husnawati Nurullah.pdf

88

Lampiran 8

ANALISIS POSTTEST SIKLUS II

SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Konsep pH dan derajat kekuatan asam dan basa Jumlah Soal : 10 butir

Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

No. Nama

Indikator

Skor Skor

Max Nilai Ketuntasan 1 2 3 4

Skor yang diperoleh untuk nomor soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Asri Arfiani 20 20 30 50 10 30 40 60 20 20 300 380 79

2 Barokah 20 20 30 50 20 40 40 50 40 20 330 380 87

3 Desna Octavia 20 20 30 40 20 40 40 60 30 20 320 380 84

4 Dewi Lestari Septiati 20 20 30 40 20 40 40 40 30 10 290 380 76 5 Diah Novita Wulandari 20 20 30 40 20 20 30 60 20 20 280 380 74 6 Dian Maryani 20 20 30 40 0 20 40 60 0 20 250 380 66 7 Ely Suhaely 20 20 30 50 20 40 30 60 40 30 340 380 89 8 Eva Junever 20 20 30 40 20 40 30 40 30 20 290 380 76

9 Iis Dewi Anggraeni 20 20 30 40 20 20 30 50 40 20 290 380 76 10 Iis Rieka Kurniasari 10 20 30 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76 11 Iqbal Pratama Nugraha 10 20 30 40 20 10 30 50 20 20 250 380 66 12 Isti Barokah 20 20 30 40 20 20 40 60 20 20 290 380 76 13 Lamter Seven Boy S. 10 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37 14 Merlinda Sari 20 10 30 40 20 10 20 40 20 20 230 380 60 15 M. Awaludin A. 10 20 30 20 20 20 40 60 20 30 270 380 71 16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 10 20 30 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76

17 Novallisani Khoirul Rizal 10 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37 18 Putri Nuraini 20 20 30 40 20 40 40 60 40 30 340 380 89

19 Rizky Nurjaniyah 20 20 30 50 20 40 40 60 20 20 320 380 84 20 Shintia Sarlely 20 20 30 40 20 40 40 50 20 20 300 380 79

21 Silvi Jamilatun 20 20 30 40 20 40 40 40 20 20 290 380 76

Page 104: Husnawati Nurullah.pdf

89

Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah

Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = 24 x 100% = 80%

Jumlah seluruh siswa 30

22 Siti Indria 20 20 30 40 20 40 30 50 30 0 280 380 74

23 Siti Maesaroh 20 20 30 40 20 40 30 40 20 20 280 380 74 24 Siti Musrifah 20 20 30 40 20 40 30 40 30 20 290 380 76 25 Siti Nurkholisah 20 20 30 50 0 40 40 50 20 20 290 380 76 26 Siti Suryaningsih 20 20 30 40 20 40 20 50 30 20 290 380 76 27 Sri Ika Pujiastuti 20 20 30 50 30 40 40 40 20 20 310 380 82 28 Winda Widiyawati 20 20 30 50 30 40 40 10 30 20 270 380 71 29 Yatna Supriyatna 20 20 30 40 40 40 30 60 30 30 340 380 89

30 Yudhis Pratama Nugraha 10 20 10 40 20 40 30 40 20 0 230 380 60 Jumlah skor 530 570 840 1190 590 1010 1000 1420 720 570 8710 24 6

Skor Maksimum 600 600 900 1500 1200 1200 1200 1800 1200 1200 11400

Ketercapaian Persoal (%) 88,3% 95% 93,3% 79,3% 49,2% 84,2% 83,3% 78,8% 60% 47,5% 76,4%

Ketercapaian Perindikator (%) 91,65% 73,93% 82,1% 53,75

Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 75,35%

Page 105: Husnawati Nurullah.pdf

90

Lampiran 9

DATA NILAI SISWA KELAS XI IPA 3

SIKLUS I DAN II

No Koresponden Siklus I Siklus II

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

1 A 53 83 39 79

2 B 58 83 24 87

3 C 44 80 42 84

4 D 44 78 29 76

5 E 50 72 34 74

6 F 19 64 24 66

7 G 25 64 34 89

8 H 39 80 32 76

9 I 39 67 34 76

10 J 47 67 37 76

11 K 30 64 26 66

12 L 44 67 34 76

13 M 30 64 26 37

14 N 25 70 29 60

15 O 33 67 34 71

16 P 50 86 35 76

17 Q 30 61 24 37

18 R 50 78 42 89

19 S 50 64 29 84

20 T 17 80 32 79

21 U 25 75 21 76

22 V 36 80 29 74

23 W 39 67 32 74

24 X 36 53 29 76

25 Y 53 67 29 76

26 Z 50 80 29 76

27 A1 42 67 29 82

28 B1 53 67 26 71

29 C1 58 92 35 89

30 D1 44 61 26 60

Rata-rata 40,4 71,6 30,8 73,7

Page 106: Husnawati Nurullah.pdf

91

Lampiran 10

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas penunjang

kegiatan belajar

mengajar

- Perpustakaan

- Laboratorium IPA

- LCD

Kelengkapan

laboratorium IPA

- Terdapat ruang asam

- Ketersediaan wastafel

- Terdapat cerobong asap

- Bahan-bahan kimia

- Alat-alat kimia

- Adanya laboran

Pengajar Persiapan mengajar - Menyiapkan perangkat

pembelajaran

- Masuk kelas tepat waktu

- Membawa sumber ajar

Metode dan media

pembelajaran

- Metode yang digunakan

menarik

- Metode yang digunakan

sesuai dengan materi

- Media yang digunakan

menarik

- Media yang digunakan

sesuai dengan materi

Pendekatan - Kontekstual

Sumber ajar - Buku

Page 107: Husnawati Nurullah.pdf

92

- Internet

- Lingkungan

Siswa Minat siswa dalam

belajar

- Siswa masuk kelas tepat

waktu

- Siswa antusias dalam

belajar

- Siswa memiliki buku

sumber belajar

- Siswa mengikuti

pelajaran dengan baik

- Siswa mengumpulkan

tugas tepat waktu

Aktivitas siswa dalam

pembelajaran

- Siswa mengerjakan tugas

- Siswa betanya dan

menjawab

- Siswa melakukan diskusi

- Siswa mengemukakan

pendapat

Hasil belajar siswa - Hasil latihan

- Hasil ulangan

- Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) siswa

Kesulitan belajar - Teori kimia

- Perhitungan kimia

Sumber belajar - Buku

- Internet

- Lingkungan

Page 108: Husnawati Nurullah.pdf

93

Lampiran 11

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Guru

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas pendukung

kegiatan belajar

mengajar

- Terdapat ruang

perpustakaan

- Terdapat laboratorium

IPA

Kelengkapan

laboratorium IPA

- Alat-alat kimia

- Bahan-bahan kimia

- Ruang asam

- Cerobong asap

- Tersedianya wastafel

- Adanya laboran

Frekuensi penggunaan

laboratorium IPA

- Dalam setengah semester

- Dalam satu semester

Pengajar Penunjang pengajaran - Pembuatan RPP

- Penggunaan panduan

pembuatan RPP

- Pengalaman mengajar

- Pendidikan pengajar

Metode dan media

pembelajaran

- Pemilihan metode dan

media

- Variasi metode dan

media

- Penggunaan pendekatan

inkuiri

- Efektifitas penggunaan

Page 109: Husnawati Nurullah.pdf

94

metode dan media dalam

hasil belajar

Pendekatan - Pengkaitan materi dengan

kehidupan sehari-hari

- Pemanfaatan lingkungan

dalam pembelajaran

Kendala mengajar

- Fasilitas

- Siswa

- Materi

Siswa Hasil belajar siswa

- Rata-rata hasil belajar

kimia siswa

- Pencapaian kriteria

ketuntasan minimum

Sikap Siswa - Sikap siswa saat guru

menjelaskan materi

- Respon siswa saat guru

memberikan tugas

Page 110: Husnawati Nurullah.pdf

95

Lampiran 12

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Siswa

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas pendukung

kegiatan belajar

mengajar

- Terdapat ruang

perpustakaan

- Terdapat laboratorium

IPA

Kelengkapan

laboratorium IPA

- Alat-alat kimia

- Bahan-bahan kimia

- Ruang asam

- Cerobong asap

- Tersedianya wastafel

- Adanya laboran

Frekuensi penggunaan

laboratorium IPA

- Dalam setengah semester

- Dalam satu semester

Pengajar Dalam mengajar

- Penggunaan metode dan

media

- Variasi dalam mengajar

- Pengkaitan materi kimia

dengan kehidupan sehari-

hari

Siswa Minat Siswa - Antusias dalam belajar

- Mengerjakan tugas

- Memperhatikan guru

Aktivitas siswa - Bertanya

- Menjawab

- Berdiskusi

Page 111: Husnawati Nurullah.pdf

96

Hasil belajar siswa - Hasil latihan

- Hasil ulangan

- Pencapaian kriteria

ketuntasan minimum

- Usaha peningkatan hasil

belajar

- Pengaruh penggunaan

metode mengajar

terhadap hasil belajar

Kesulitan belajar - Pemahaman terhadap

materi

- Fasilitas yang kurang

mendukung

Sikap siswa - Sikap siswa saat guru

menjelaskan

- Sikap siswa pada saat

diberikan tugas

Page 112: Husnawati Nurullah.pdf

97

Lampiran 13

Lembar Observasi

(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang

Kelas : XI IPA-3

Materi : Struktur Atom

Guru : Rahma Aryanti, ST.

Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran dan fasilitasnya

Berilah tanda silang (x) dalam lembar observasi!

No Sub

pokok

Indikator Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1 Sarana

Prasarana

Fasilitas

penunjang

kegiatan belajar

mengajar

1. Terdapat

ruangan kelas

X Ruang kelas

cukup memadai

2. Terdapat

laboratorium IPA

X Bahan dan alat

yang tersedia

belum lengkap

3. Terdapat

perpustakaan

X Ketersediaan

buku masih

terbatas

4. Tersedianya

LCD

X

Kelengkapan

laboratorium IPA

5. Terdapat ruang

asam

X

6. Tersedianya

wastafel

X

7. Terdapat

cerobong asap

X

8. Adanya alat-alat

kimia

X Belum lengkap

9. Adanya bahan-

bahan kimia

X Belum lengkap

10. Adanya laboran X

2 Pengajar Persiapan

mengajar

11. Menyiapkan

perangkat

pembelajaran

X

12. Masuk kelas

tepat waktu

X

13. Membawa buku

sumber belajar

X

Metode/Model

Pembelajaran

14. Metode yang

digunakan

menarik

X Metode

ceramah

15. Metode yang

digunakan

sesuai dengan

X

Page 113: Husnawati Nurullah.pdf

98

materi

Media 16. Media yang

digunakan

menarik

X

17. Media yang

digunakan

sesuai dengan

materi

X

Pendekatan 18. Pengajaran

dengan

menggunakan

pendekatan

kontekstual

X Sesekali guru

mengkaitkannya

dengan

lingkungan

sehari-hari

Sumber ajar 19. Buku sebagai

sumber ajar

X

20. Internet sebagai

sumber ajar

X

21. Lingkungan

sebagai sumber

ajar

X

3 Siswa

Minat siswa

dalam belajar

22. Siswa masuk

kelas tepat

waktu

X

23. Siswa antusias

dalam belajar

X Beberapa siswa

terlihat

menjawab soal-

soal kimia

24. Siswa memiliki

buku sumber

belajar

X LKS dan buku

paket

25. Siswa

mengikuti

pelajaran

dengan baik

X

26. Siswa

mengumpulkan

tugas tepat

waktu

X

Aktivitas siswa

dalam

pembelajaran

27. Siswa

mengerjakan

tugas

X

28. Siswa bertanya

dan menjawab

X Hanya beberapa

siswa yang

dapat

menjawab.

29. Siswa

melakukan

diskusi

X

30. Siswa X

Page 114: Husnawati Nurullah.pdf

99

mengemukakan

pendapat

Hasil belajar 31. Terdapat hasil

latihan

X

Belum

mencapai

ketuntasan

32. Terdapat hasil

ulangan

X

33. Tercapainya

nilai KKM

X Hanya 35%

siswa yang

mencapai KKM

Kesulitan belajar 34. Siswa

mengalami

kesulitan dalam

hal perhitungan

kimia

X

35. Siswa

mengalami

kesulitan dalam

teori kimia

X

Sumber belajar 36. Buku sebagai

sumber belajar

X LKS dan buku

paket

37. Internet sebagai

sumber belajar

X

38. Lingkungan

sebagai sumber

belajar

X

Page 115: Husnawati Nurullah.pdf

100

Lampiran 14

Lembar Wawancara Guru

(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang

Kelas : XI IPA-3

Guru : Rahma Aryanti, ST.

Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran dan hasil yang

dicapai

1. Siapa nama ibu?

Jawab : Rahmah Aryanti

2. Dikelas berapa ibu mengajar?

Jawab : Saya mengajar di kelas X dan XI

3. Sudah berapa lama ibu mengajar kelas XI?

Jawab : Sudah sembilan tahun

4. Sarana dan prasarana apa yang ada di sekolah ini untuk mendukung kegiatan

pembelajaran?Apakah terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan?

Jawab : Laboratorium IPA dan perpustakaan ada, namun karena fasilitas

laboratorium dan perpustakkan masih baru, jadi tersediaannya masih sedikit dan

belum lengkap

5. Bagaimana kelengkapan alat dan bahan di laboratorium kimia?

Jawab : Baik bahan maupun alat masih belum lengkap

6. Apakah terdapat ruang asam, cerobong asap dan wastafel di laboratorium?

Jawab : Belum ada

7. Apakah ada tenaga laboratoriumnya?

Jawab : Ada

8. Seberapa sering ibu menggunkan laboratorium dalam proses belajar kimia?

Jawab : Belum pernah menggunakan laboratorium, selain karena bahan dan

alatnya belum lengkap, waktunya tidak cukup untuk mengejar materi jika harus

melakukan praktikum.

9. Apakah ibu membuat perencanaan pelaksanaan belajar sebelum mengajar?

Jawab : Iya

10. Perencanaan seperti apa yang ibu siapkan sebelum mengajar?

Jawab : Perencanaan yang ideal sekali sih tidak, tetapi disesuaikan dengan latar

belakangnya, SK-KD, tujuan yang akan dicapai dan indikatornya sesuai dengan

aturan yang baku.

11. Apakah ibu menggunakan panduan untuk membuat perencanaan mengajar?

Jawab : Iya, mengikuti aturan yang ada dari pusat tetapi tetap menyesuaikan

dengan lingkungan karena mengacu pada KTSP.

12. Bagaimana jika pengajaran ibu tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah

dibuat?

Page 116: Husnawati Nurullah.pdf

101

Jawab : Biasanya jika rencana pengajarannya tidak sesuai, ibu menambah

waktunya pertemuannya diluar jam pelajaran misalnya sehabis pulang sekolah,

agar indikatornya tetap tercapai.

13. Bagaimana minat dan motivasi siswa diikelas ini?

Jawab : Untuk minat dan motivasi mereka cukup bagus, itu terlihat dari antusias

mereka dalam proses pembelajaran yang banyak menjawab maju kedepan.

14. Apakah kendala ibu dalam mengajar kimia dikelas ini?

Jawab : Kendalanya dalam mengajar adalah sarana prasarana, terlebih jika harus

menjelaskan materi-materi yang abstrak.

15. Metode dan media apa yang ibu gunakan dalam proses belajar mengajar

dikelas?Mengapa ibu memilih metode dan media tersebut?

Jawab : Metode yang biasa digunakan ceramah dan untuk media biasanya

dikondisikan pada keterbatasan penyediaan alat-alat maupun bahan.

16. Apakah metode dan media yang ibu berikan dalam proses belajar bervariasi?

Jawab : Dalam pemilhan metode dan media pembelajaran ibu kembali lagi

disesuaikan dengan keadaannya, kadang jika ingin menggunakan metode dan

media tertentu kita harus mempersiapkannnya, tetapi ibu masih belum punya

waktu untuk melakukan hal itu, jadi ibu biasanya menggunakan metode dan

media yang biasanya tetapi tetap memperhatikan indikator ketercapaian siswa

dalam belajar.

17. Dalam proses pembelajaran, apakah ibu sering mengkaitkan materi kimia

dengan kehidupan sehari-hari?

Jawab : Iya cukup sering, karena biasanya jadi lebih menarik perhatian siswa.

18. Apakah ibu pernah menggunkan pendekatan inkuiri?

Jawab : Belum pernah.

19. Menurut ibu efektif tidak penggunaan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran?

Jawab : Menurut ibu untuk aktifitas pastinya cukup efektif, karena siswa akan

dapat lebih berinteraktif baik dalam bekerja sama maupun dalam menggunakan

alat dan bahan dalam praktikum. Siswa akan lebih bersemangat dan lebih

mengingat konsep-konsep yang ditemukan dalam praktikum, sehingga

kemungkinannya akan memperngaruhi hasil belajar siswa.

20. Materi apa yang sulit jika dilihat dari hasil belajar tahun kemarin?contohnya?

Jawab : materi yang berhubungan dengan perhitungan, seperti kesetimbangan,

menentukan pH pada larutan asam basa.

21. Untuk materi larutan asam basa, metode seperti apa yang ibu gunakan untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar kimia?dan bagaimana hasilnya?

Jawab : Untuk materi asam basa, biasanya ibu menggunkan metode gabungan

dengan ceramah dan tanya jawab. Untuk hasil belajar siswa dalam materi

larutan asam basa masih dibawah KKM 70.

22. Menurut ibu cocok tidak pendekatan inkuiri diterapkan pada materi asam basa?

Jawab : Dilihat dari materinya, asam basa kelihatannya cocok dan sesuai.

Karena khusus pada KD memang diharapkan siswa dapat memahami factor-

faktor laju reaksi melalui sebuah percobaan.

Page 117: Husnawati Nurullah.pdf

102

23. Bagaimana sikap siswa saat ibu menjelaskan materi dikelas?

Jawab : yah, yang ibu lihat mereka lebih banyak memperhatikan dan cukup

antusias dalam belajar.

24. Bagaiman respon siswa saat ibu memberikan tugas?

Jawab : Mereka mengerjakannnya dengan baik.

25. Menurut ibu apakah siswa mengalami kesulitan belajar?dalam hal teori atau

hitungan?

Jawab : Untuk teori secara keseluruhan mereka bisa mengerti, namun untuk

perhitungan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan.

26. Bagaimana dengan hasil belajar kimia siswa kelas XI ini?

Jawab : Untuk materi yang bersifat teori yang mudah dipahami, secara

keseluruhan hasil belajar siswa telah mencapai KKM, tetapi untuk teori yang

masih abstrak dan perhitungan kimia hasil belajar siswa masih belum mencapai

ketuntasan.

27. Menurut ibu apakah yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya nilai kimia siswa

dikelas ini?

Jawab : Yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kimia siswa kembali lagi

kepada masing-masing siswanya dalam menerima materi yang diberikan dan

cara guru tersebut menjelaskan.

28. Evaluasi belajar seperti apa yang ibu gunakan dalam melihat pemahaman dan

penguasaan materi pada siswa?

Jawab : Untuk evaluasi biasanya ibu hanya menggunakan tes tulis, seperti tugas-

tugas yang diberikan dan ulangan harian siswa.

Page 118: Husnawati Nurullah.pdf

103

Lampiran 15

Lembar Wawancara Siswa

(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang

Kelas : XI-IPA 3

Guru : Rahma Aryanti, ST.

Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran

1. Siapa nama kamu?

Jawab :

Nigusti Ayu Putu Dinajayanti

Diah Novita Wulandari

2. Bidang studi apa yang paling kamu suka?mengapa?

Biologi, karena guru yang mengajarnya asyik dan cara menjelaskannya

membuat saya mudah mengerti.

Biologi, karena materinya tidak sulit seperti fisika atau kimia.

3. Apakah kamu menyukai pelajaran kimia?mengapa?

Jawab :

Suka, karena guru yang mengajarnya baik, jika tidak mengerti beliau terus

menjelaskan.

Suka, karena sejauh ini materinya masih gampang, tetapi tidak tau ke depannya

jika ada materi yang sulit.

4. Apa yang memotivasi kamu dalam belajar kimia?

Yang membuat saya termotivasi adalah gurunya.

Yang memotivasi saya dalam belajar kimia karena dalam menngajar gurunya

sering mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bagaimana minat kamu dalam belajar kimia?

Jawab :

Saya suka mengerjakan soal kimia, apabila disuruh maju mengerjakan di papan

tulis.

Saya juga suka mengerjakan soal kimia khususnya kalau disuruh maju

mengerjakan di papan tulis.

6. Fasilitas apa yang ada disekolahmu untuk menunjang kamu dalam belajar? Apakah

terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan?

Jawab :

Ada, perpustakaan dan laboratotium IPA.

Ada, perpustakaan dan laboratorium IPA, namun kami tidak tahu, karena belum

pernah praktikum kimia di laboratorium.

7. Menurut kamu laboratorium kimia di sekolah kamu lengkap tidak alat dan bahan-

bahannya?

Page 119: Husnawati Nurullah.pdf

104

Jawab :

Saya tidak tahu

Setahu saya tidak lengkap

8. Bagaimana dengan alat-alat kimia di laboratorium IPA, apakah lengkap seperti

cerobong asap, ruang asam dan wastafel??

Jawab:

Saya tidak tahu

Sepertinya tidak ada

9. Apa kamu sering menggunakan laboratorium kimia pada saat pembelajaran kimia?

Jawab :

Belum pernah

Belum pernah

10. Bagaimana tanggapan kamu mengenai pengajaran guru kimia?

Jawab :

Asyik, karena menjelaskannya secara pelan-pelan sampai saya mengerti.

Bagus, guru yang menjelaskannya tegas walaupun terkadang sering bercanda

dan penjelasannya juga mudah dipahami.

11. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru kimia dikelasmu?

Jawab :

Ceramah, karena guru hanya menjelaskan materi yang ada dibuku.

Metode yang biasa digunakan seperti ceramah dan tanya jawab.

12. Apakah guru kimiamu sering mengunakan media pembelajaran dalam proses

belajar?

Jawab :

Tidak pernah, hanya papan tulis dan spidol.

Belum pernah

13. Media apa yang biasa digunakan guru kimiamu?

Jawab :

Tidak ada media yang berhubungan dengan pelajaran kimia, yang digunakan

hanya papan tulis dan spidol.

Papan tulis dan spidol

14. Apakah guru kimiamu sering mengkaitkan materi kimia dengan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari?

Jawab :

Ya

Ya

15. Apakah kamu mengenal eksperimen atau praktikum?

Jawab :

Ya

Ya, kita melakukan percobaan bisa dalam kelas atau laboratorium

16. Apakah kamu pernah melakukan eksperimen ketika belajara kimia?

Page 120: Husnawati Nurullah.pdf

105

Jawab :

Tidak pernah, waktu kelas satu hampir pernah melakukan percobaan, kita juga

sudah membawa alat dan bahan masing-masing, tapi tidak jadi.

Belum pernah praktikum.

17. Menurut kamu apakah pembelajaran dengan melakukan eksperimen dapat

membantu kamu dalam mempelajari kimia?

Jawab :

Saya pikir bagus, jika kita melakukan eksperimen kita akan lebih aktif, tidak

sekedar membaca dari buku.

Pastinya dapat membantu, karena dengan melakukan percobaan sendiri, kita

akan lebih memahami materi.

18. Bagaimana dengan nilai kimia kamu?Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk

meningkatkan hasil belajar kimia?

Bagus, namun saat ulangan harian saya tidak yakin karena materi yang

dipelajarinya terkadang lupa kembali. Untuk usaha, biasanya saya bertanya

kepada teman, karena jika belajar sendiri malas.

Bagus, sejauh ini saya dapat mengerti. Usaha yang saya lakukan jika tidak

mengerti biasanya saya belajar sendiri dan bertanya kepada teman.

19. Bagaimna sikap kamu saat guru sedang memberikan materi?

Jawab :

Memperhatikan penjelasan guru

Memperhatikan

20. Apakah kalian sering melakukan diskusi saat belajar kimia?

Jawab :

Belum pernah

Untuk di depan kelas belum pernah, tapi dengan teman sebangku sering.

21. Apakah kamu sering bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru?

Jawab :

untuk menjawab pertanyaan, iya sering. Tapi untuk bertanya jarang.

Saya lebih sering menjawab pertanyaan yang diberikan dibandingkan bertanya.

22. Apakah guru kimia kamu sering memberikan tugas kimia?

Jawab :

Ya

Ya

23. Bagaimana sikap kamu saaat diberi tugas oleh guru?

Jawab :

Saya senang jika soal-soal yang diberikan bisa saya kerjakan, tapi jadi kesal

jika soal yang diberikannya sulit dikerjakan.

Senang, tapi suka sebal jika sudah kebanyakan.

24. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk memahami kimia dengan metode yang

telah digunakan oleh guru kimia saat mengajar?

Jawab :

Sejauh ini tidak, karena guru yang menjelaskannya detail.

Menurut saya cukup membuat saya paham.

Page 121: Husnawati Nurullah.pdf

106

25. Materi kimia apa yang kamu anggap sulit? Mengapa?

Jawab :

Materi biloks, karena masih bingung dalam penentuannya.

Hidrokarbon, karena guru yang menjelaskannya agak rumit.

Page 122: Husnawati Nurullah.pdf

107

Lampiran 16

Kesimpulan Hasil Observasi

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Observasi Kesimpulan

Fasilitas penunjang

kegiatan belajar

mengajar

1. Laboratorium IPA kurang

lengkap

2. Terdapat perpustakaan dengan

ketersediaan buku kimia yang

terbatas

Fasilitas kurang

menunjang kegiatan

belajar mengajar

Kelengkapan

laboratorium IPA

1. Terdapat bahan kimia yang

tidak lengkap

2. Ketersediaan alat-alat

praktikum yang terbatas

Laboratorium IPA

kurang lengkap

Persiapan mengajar 1. Guru membuat RPP

2. Menggunakan sumber ajar

3. Datang ke kelas kurang tepat

waktu

Guru kurang maksimal

mempersiapkan diri

dalam mengajar

Metode dan media

pembelajaran

1. Metode yang digunakan

terbatas pada ceramah dan

tanya jawab

2. Tidak menggunakan media

pembelajaran

Metode dan media yang

digunakan masih terbatas

dan kurang menarik

Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan

kontekstual dengan menerapkan

materi dalam kehidupan sehar-

hari

Guru menggunakan

pendekatan kontekstual

Sumber ajar 1. Guru hanya menggunakan buku

dan lingkungan sebagai sumber

Sumber belajar yang

digunakan kurang

Page 123: Husnawati Nurullah.pdf

108

belajar dimaksimalkan

Minat siswa dalam

belajar

1. Siswa masuk kelas tepat waktu

2. Siswa memiliki buku sumber

belajar

3. Siswa mengikuti pelajaran

dengan baik

4. Siswa mengumpulkan tugas

Minat siswa dalam belajar

kimia baik dan cukup

terlihat antusias

Aktivitas siswa

dalam pembelajaran

1. Siswa tidak ada yang bertanya,

namun siswa hanya menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

2. Beberapa siswa berdiskusi

dengan teman sebangkunya

3. Siswa mengerjakan tugas

Aktivitas siswa dalam

kegiatan belajar baik

Hasil belajar siswa 1. Hasil ulangan harian siswa pada

materi struktur atom belum

mencapai ketuntasan

Hasil belajar belum

mencapai ketuntasan

Kesulitan belajar 1. Siswa mengalami kesulitan

belajar karena keterbatasan

informasi yang diterima hanya

dari guru dan buku

Siswa kesulitan belajar

Sumber belajar 1. Siswa menggunakan buku LKS

dan paket sebagai sumber

belajar

2. Siswa memperoleh materi

terbatas pada guru

Sumber belajar terbatas

hanya pada buku dan

guru

Page 124: Husnawati Nurullah.pdf

109

Lampiran 17

Kesimpulan Hasil Wawancara Guru

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Wawancara Kesimpulan

Fasilitas pendukung

kegiatan belajar

mengajar

1. Laboratorium IPA kurang

lengkap

2. Terdapat perpustakaan dengan

ketersediaan buku kimia yang

terbatas

Fasilitas kurang memadai

Kelengkapan

laboratorium IPA

1. Terdapat bahan kimia yang

tidak lengkap

2. Ketersediaan alat-alat

praktikum yang terbatas

Laboratorium IPA

kurang lengkap

Frekuensi

penggunaan

laboratorium IPA

1. Belum pernah melakukan

praktikum

Laboratorium IPA belum

pernah digunakan

Penunjang

pengajaran

1. Membuat RPP

2. Mempersiapkan bahan ajar

3. Pengalaman 5 tahun dalam

mengajar kimia

Guru mempersiapkan diri

sebelum pembelajaran

Metode dan media

pembelajaran

1. Menggunakan metode ceramah,

tanya jawab dan diskusi

2. Tidak pernah menggunakan

media pembelajaran

Metode dan media yang

digunakan masih terbatas

Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan

kontekstual dengan

mengkaitkannya dengan

Pendekatan kontekstual

Page 125: Husnawati Nurullah.pdf

110

kehidupan sehari-hari

Kendala mengajar

1. Sarana dan prasarana yang

masih terbatas

Terbatas pada sarana dan

prasarana

Hasil belajar siswa

1. Dalam pemberian soal/tugas

dikelas siswa mampu

mengerjakannya

2. Pada ulangan harian hasil

belajar siswa belum mencapai

KKM

Pada ulangan harian hasil

belajar siswa belum

mencapai KKM

Sikap Siswa 1. Siswa memperhatikan

2. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru

3. Siswa tidak ada yang bertanya

dan hanya menjawab

Siswa aktif

Page 126: Husnawati Nurullah.pdf

111

Lampiran 18

Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa

Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Wawancara Kesimpulan

Fasilitas pendukung

kegiatan belajar

mengajar

1. Laboratorium IPA kurang

lengkap

2. Terdapat perpustakaan dengan

ketersediaan buku kimia yang

terbatas

Fasilitas kurang

memadai

Kelengkapan

laboratorium IPA

1. Terdapat bahan kimia yang tidak

lengkap

2. Ketersediaan alat-alat praktikum

yang terbatas

Laboratorium IPA

kurang lengkap

Frekuensi

penggunaan

laboratorium IPA

2. Belum pernah melakukan

praktikum

Laboratorium IPA

belum pernah

digunakan

Dalam mengajar

1. Siswa memahami materi dengan

metode yang diberikan

2. Guru pelan dan jelas dalam

mengajar

3. Menghubungkan materi dengan

kehidupan sehari-hari

4. Metode yang digunakan terbatas

pada ceramah, tanya jawab dan

diskusi

Penjelasan yang

diberikan guru baik dan

terbatas pada metode

ceramah dan tanya

jawab

Minat Siswa 1. Siswa menganggap kimia

pelajaran yang sulit dan kurang

Siswa kurang tertarik

dalam pelajaran kimia

Page 127: Husnawati Nurullah.pdf

112

penerapan dalam kehidupan

sehari-hari

2. Hanya beberapa siswa yang

memiliki buku paket

Aktivitas siswa 1. Siswa menjawab pertanyaan

guru

2. belum pernah melakukan

kegiatan percobaan

3. berdiskusi untuk memahami

pelajaran yang sulit

Aktivitas siswa belum

optimal

Hasil belajar siswa 1. Hasil belajar siswa kurang baik

dalam ulangan harian

2. Siswa melakukan belajar

bersama untuk mengingat dan

memahami pelajaran kimia

Hasil belajar siswa

masih kurang baik

Kesulitan belajar 1. Siswa kesulitan dalam

mempelajari dan mengingat

pelajaran kimia

2. Fasilitas yang kurang memadai

membuat siswa terbatas dalam

belajar kimia

Siswa kesulitan untuk

mengingat materi

kimia

Sikap siswa 1. Siswa memperhatikan pelajaran

2. Siswa mengerjakan tugas

Siswa aktif

Page 128: Husnawati Nurullah.pdf

113

Lampiran 19

DAFTAR NILAI KIMIA SISWA KELAS XI IPA-3

TAHUN AJARAN 2011/2012

Materi : Asam Basa

Guru Bidang Studi : Rahma Aryanti, ST.

No. Nomor Induk Nama Nilai

1. 101110142 AHMAD SAEFUL ALAMI 68 2. 101110223 AHMAD YUDA KURNIA 55 3. 101110264 AINI NUR RAHMAWATI 65

4. 101110225 ANGGUN SABTIWI 90 5. 101110187 DIANA FITRI 50 6. 101110148 DITA HIDAYANTI 50 7. 101110120 FIRMANSYAH 50 8. 101110082 GRECIA GUSVIANA 75 9. 101110152 HERLISAH LASMAWATI 70

10. 101110154 IBNU SIDIQ UBAIDILLAH 53 11. 101110125 II HERAWATI 55 12. 101110269 IKA SARTIKA 40

13. 101110305 ILYAS RUKYAT 72 14. 101110084 LIA NOPIANTI 65 15. 101110309 M. SYAFIEK ARDIANSYAH 40 16. 101110273 MASWATUN RAJATUJUHRO 65 17. 101110232 MAYINDRI SUTIANAH 70 18. 101110165 MERSHAL ADHITYA ACHMADY 40 19. 101110132 NINA ROHANA 75 20. 101110234 NINA SANILA 40 21. 101110277 NUR FITRIANA 77

22. 101110090 NURSUPIAN 50 23. 101110172 RATNA SAGITA 63 24. 101110173 RINI ANGGRAENI 70 25. 101110316 ROBBY SYAHROJI 75 26. 101110280 SAEPUL HARIS 40

Page 129: Husnawati Nurullah.pdf

114

27. 101110250 SANI 95 28. 101110135 SITI ISTIKHAROH 70 29. 101110283 SITI JUHAERIAH 65 30. 101110179 SITI MALINAH 70

31. 101110287 SITI NURHAYANAH 65 32. 101110288 SITI NURLATIFAH 65 33. 101110290 SITI ROMELAH 60 34. 101110292 SITI SHELATUL AULIA 57 35. 101110255 SITI SURNIYATI 70 36. 101110216 SITI SUWI RAHAYU 70 37. 101110294 SUBHAKI 65 38. 101110137 SULASTIYAH 60 39. 101110335 TRI ADI IRAWAN 65

40. 101110258 WULAN OKTAVIANI 65

Page 130: Husnawati Nurullah.pdf

115

Lampiran 20

Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pendekatan Inkuiri

“Pokok Bahasan Larutan Asam Basa”

SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Kelas: …………

No. Tahapan

Aspek yang diamati

Kelompok

…………..

Keterangan

SB B TB STB

1 Persiapan Absen kehadiran siswa

Melakukan apersepsi

Melakukan motivasi

Menjelaskan kegiatan

pembelajaran

Memberikan arahan dan

penjelasan dalam tahapan

pembelajaran inkuiri

terbimbing

Menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai

2 Memberikan

pertanyaan kepada

siswa. (Engage by

oriented question).

Memberikan pertanyaan

arahan kepada siswa

3 Menjelaskan langkah-

langkah dalam LKS

Memberikan penjelasan

mengenai prosedur kegiatan

pembelajaran dan

praktikum

4 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang

dibuat

Membantu siswa dalam

menentukan variabel yang

harus diamati.

5 Mengevaluasi buku

dan sumber informasi

dan meriview

pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Menginformasikan untuk

membaca dasar teori yang

relevan dengan percobaan

yang akan dilakukan.

Membantu siswa dalam

merumuskan jawaban

sementara/hipotesis.

Page 131: Husnawati Nurullah.pdf

116

Kritik dan Saran:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

6 Merencanakan

penyelidikan/investig

asi. (evidence)

Meminta siswa membaca

langkah kerja dengan teliti

Membantu siswa

menyiapkan alat dan bahan

yang dibutuhkan

Mengarahkan siswa untuk

membagikan tugas pada

masing-masing anggota

kelompok

Mengawasi dan

membimbing siswa dalam

melakukan percobaan

7 Menganalisis dan

mengimpretasikan

data. (explanation)

Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil

percobaan dengan materi.

Mengarahkan siswa untuk

membuat Tabel hasil

percobaan.

Membimbing dan

membantu siswa dalam

membuat penjelasan.

8 Mengevaluasi hasil

percobaan. (evaluasi)

Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis

dengan hasil yang diperoleh

Membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan

sementara.

9 Mempersentasikan

dan mendiskusikan

hasil prakikum.

(komunikasi)

Meminta siswa melakukan

diskusi dan presentasi dari

hasil percobaan

Mengarahkan siswa untuk

melakukan tanya jawab

10 Mengumpulkan hasil

percobaan

Menginformasikan untuk

mengumpulkan laporan

hasil percobaan

Page 132: Husnawati Nurullah.pdf

117

Keterangan:

SB = Sangat Baik

B = Baik

TB = Tidak Baik

STB = Sangat Tidak Baik

Observer

( )

Page 133: Husnawati Nurullah.pdf

118

Lampiran 21

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pendekatan Inkuiri

“Pokok Bahasan Larutan Asam Basa”

SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Kelas: …………

No. Tahapan

Aspek yang diamati

Kelompok

…………..

Keteran

gan

SB B TB STB

1 Menjelaskan langkah

dalam LKS

Ketelitian dalam

memperhatikan isi LKS

2 Memberikan

pertanyaan kepada

siswa. (Engage by

oriented question).

Ketepatan dalam membuat

pertanyaan yang sesuai

dengan arahan yang

diberikan.

3 Mengidentifikasi

permasalahan dari

pertanyaan yang

dibuat

Ketepatan menentukan

variabel yang harus diamati.

4 Mengevaluasi buku

dan sumber informasi

dan meriview

pegetahuan untuk

perumusan hipotesis.

Membaca dasar teori yang

relevan dengan percobaan

yang akan dilakukan.

Ketepatan siswa

menuliskan jawaban

sementara/hipotesis.

5 Merencanakan

penyelidikan/investig

asi. (evidence)

Ketelitian membaca

langkah kerja

Menyiapkan alat dan bahan

yang dibutuhkan

Pembagian tugas pada

masing-masing anggota

kelompok

Ketepatan menggunakan

alat dan bahan

Kesesuaian siswa mengikuti

langkah kerja sesuai dengan

LKS

6 Menganalisis dan

mengimpretasikan

data. (explanation)

Kesesuaian siswa

menghubungkan hasil

percobaan dengan teori.

Page 134: Husnawati Nurullah.pdf

119

Kritik dan Saran:

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Keterangan:

SB = Sangat Baik

B = Baik

TB = Tidak Baik

STB = Sangat Tidak Baik

Observer

( )

Ketepatan siswa membuat

tabel hasil percobaan.

Kesesuaian siswa membuat

penjelasan hasil percobaan

7 Mengevaluasi hasil

percobaan

(Evaluation)

Ketepatan siswa

membandingkan hipotesis

dengan data

Ketepatan siswa membuat

kesimpulan sementara

8 Mempersentasikan

dan mendiskusikan

hasil praktikum

(Communication)

Keaktifan siswa melakukan

presentasi dari hasil

percobaan

Keaktifan siswa berdiskusi

dan melakukan tanya

jawab.

9 Mengumpulkan hasil

percobaan

Ketepatan waktu

mengumpulkan hasil

percobaan

Page 135: Husnawati Nurullah.pdf

120

Lampiran 22

LKS Siklus I

Nama kelompok:

……………………….

Lembar Kerja Siswa

(Larutan Asam Basa)

Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

menghitung pH larutan.

Tujuan kegiatan

Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa berdasarkan identifikasi dari hasil

percobaan dan membuat bahan indikator asam basa.

Percobaan:

Pernyataan Pertanyaan

Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!

Hipotesis

Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan!

Alat dan Bahan

Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Percobaan 1 (Pengujian larutan dengan indikator kertas lakmus)

Cara Kerja 1:

1. Siapkan 7 gelas aqua dengan tinggi 3 cm dan 10 mL larutan uji coba (larutan

gula dan garam, air suling, cuka, air jeruk, air ditergen dan air sabun).

Kemudian beri label pada masing-masing gelas aqua sesuai dengan nama

larutannya.

Page 136: Husnawati Nurullah.pdf

121

2. Siapkan kertas lakmus merah/biru. Kemudian potong bagian kertas lakmus

dengan panjang 2 cm.

3. Ambil 10 mL sendok larutan uji coba menggunakan gelas ukur. Kemudian

masukkan ke dalam wadah yang masing-masing telah diberi label. Lalu

masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing-masing larutan.

4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus dan deskripsikan

hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:

1. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus merah menjadi biru?

……………………………………………………..……………………………

………..…………………………………………………………………………

2. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus biru menjadi merah?

……………………………………………………..……………………………

………..…………………………………………………………………………

3. Golongkanlah larutan tersebut ke dalam larutan asam dan basa!

……………………………………………………..……………………………

………..…………………………………………………………………………

Menganalisis/Menafsirkan Data

Buatlah tabel hasil pengamatan yang menunjukkan hubungan antara larutan

dengan indikator lakmus merah dan biru serta golongankan ke dalam asam/basa!

Membuat Kesimpulan

Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?

Membuat laporan

Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.

Page 137: Husnawati Nurullah.pdf

122

Percobaan:

Pernyataan Pertanyaan

Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!

Hipotesis

Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan!

Alat dan Bahan

Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Percobaan 2 (Menguji bahan indikator alam)

Cara kerja 2:

1. Menyiapkan 4 gelas aqua dengan diameter 3 cm dan sudah diberi label.

Menyiapkan20 mL perasan air jeruk dan 20 mL air sabun.

2. Menuangkan 10 mL masing-masing larutan kedalam wadah yang sudah diberi

label.

3. Siapkan ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu. Gerus masing-masing

kelopak bunga terompet dan sepatu. Setelah halus, tambahkan 10-20 mL air

suling ke dalam gerusan bunga terompet dan sepatu. Kemudian saring ekstrak

kelopak bunga menggunakan kertas saring.

4. Teteskan 5-10 tetes masing-masing ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu

ke dalam air jeruk dan air sabun.

5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun.

Deskripsikan hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:

1. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah

ditetesi oleh ekstrak bunga terompet!

……………………………………………………..……………………………

………..…………………………………………………………………………

Page 138: Husnawati Nurullah.pdf

123

2. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah

ditetesi oleh ekstrak bunga sepatu!

……………………………………………………..……………………………

………..…………………………………………………………………………

Page 139: Husnawati Nurullah.pdf

124

Lampiran 23

Siklus II

Nama kelompok:

……………………….

Lembar Kerja Siswa

(Larutan Asam Basa)

Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

menghitung pH larutan.

Tujuan kegiatan

Menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa.

Percobaan:

Pernyataan Pertanyaan

Tuliskan rumusan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!

Hipotesis

Buatlah jawaban sementara dari pernyataan yang diberikan!

Alat dan Bahan

Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Cara Kerja 1. Menentukan pH larutan.

1. Menyiapkan 2 gelas kimia yang telah diberi label A dan B.

2. Menyiapkan masing-masing larutan. Ambil 5 mL HCl 0,1 M, tuangkan ke

dalam masing-masing gelas A dan B.

3. Mengencerkan larutan dengan menambahkan aquades ke dalam gelas B hingga

volume larutan 50 mL.

Page 140: Husnawati Nurullah.pdf

125

4. Menyiapkan 2 indikator universal. Kemudian masukkan masing-masing

indikator universal ke dalam larutan A dan B.

5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada indikator universal dan

deskripsikan hasil pengamatanmu!

6. Catat pula masing-masing pH larutan yang ditunjukkan pada indikator

universal!

Pertanyaan:

1. Jelaskan perubahan warna dominan yang terjadi pada indikator universal

setelah dicelupkan ke dalam larutan A dan B!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Untuk memastikan pH pada indikator universal, hitunglah pH dari masing-

masing larutan A dan B dengan menggunakan rumus pH!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

3. Bagaimana hubungan atara konsentrasi dengan pH larutan?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Menganalisis/Menafsirkan Data

Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara perubahan warna, konsentrasi

dan pH larutan!

Membuat Kesimpulan

Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?

Membuat laporan

Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.

Page 141: Husnawati Nurullah.pdf

126

Percobaan 2 (Mengetahui kekuatan asam dan basa)

Cara kerja 2:

1. Buatlah alat uji larutan elektrolit sesuai dengan gambar di bawah ini.

1) batu baterai

2) kabel penghubung

3) bola lampu

4) elektroda karbon

5) elektroda karbon

6) larutan yang diuji

7) gelas kimia

2. Siapkan 4 gelas plastik yang telah diberi label sesuai dengan nama masing-

masing larutan, yaitu HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan NH4OH

0,1 M.

3. Siapkan 80 mL masing-masing larutan, kemudian masukkan ke dalam gelas

plastik sesuai dengan label nama larutannya.

4. Uji coba larutan dengan menggunakan alat untuk menguji kekuatan asam dan

basa sesuai dengan gambar di atas.

5. Perhatikan yang terjadi pada lampu dan deskripsikan hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:

1. Apakah terdapat perbedaan nyala lampu yang dihasilkan oleh masing-masing

larutan asam dan basa? Jelaskan!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Apa yang menyebabkan nyala lampu pada masing-masing larutan asam dan

basa berbeda?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Page 142: Husnawati Nurullah.pdf

127

3. Hitunglah pH dari masing-masing larutan asam dan basa!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Menganalisis/Menafsirkan Data

Buatlah tabel yang menunjukkan perbandingan hubungan antara kekuatan

masing-masing larutan dengan arus listrik dan nyala lampu yang diberikan.

Membuat Kesimpulan

Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?

Membuat laporan

Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.

Page 143: Husnawati Nurullah.pdf

128

Lampiran 24

Siklus 1 (pertemuan 1&2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/semester : XI / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2x45 menit

Pertemuan ke : 1 & 2

Standar Kompetensi:

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat

1. Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan.

2. Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan.

3. Membuat bahan indikator alami untuk mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa.

4. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius.

Page 144: Husnawati Nurullah.pdf

129

5. Menghubungan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa.

6. Menyebutkan contoh zat bersifat asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa

II. Uraian Materi Pembelajaran

Pengertian larutan asam basa

Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam marmer, dan berbagai bahan

lain), sedangkan larutan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Menurut

Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH

– di

dalam air.

Contoh senyawa yang tergolong asam dan basa menurut teori Arrhenius adalah sebagai berikut:

a. Asam: HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa

asam.

HCl(g) H+ (aq) + Cl

- (aq)

H2SO4(aq) 2H+

(aq) + SO42–

(aq)

b. Basa: NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan dan Al(OH)3. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion OH– dan

ion positif sisa basa.

NaOH(aq) Na+

(aq) + OH- (aq)

Ca(OH)2 (aq) Ca2+

(aq) + 2OH- (aq)

Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hidrogen (H) dan rumus kimia basa harus mengandung

gugus hidroksil (OH).

Contoh senyawa asam dan basa lain dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

Page 145: Husnawati Nurullah.pdf

130

a. Asam: Asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, asam lambung dan sebagainya.

b. Basa: kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan sebagainya.

Larutan Asam, Basa, dan Netral

Berdasarkan penyelidikan, dapat diketahui bahwa ionisasi air bersifat endoterm dan berkesetimbangan. Persamaan reaksinya

sebagai berikut.

H2O (l) H+

(aq) + OH- (aq)

Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut.

Kc = [H+] [OH

-]

[H2O]

Karena air adalah zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan dapat dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga

persamaan tetapannya menjadi:

Kw = [H+] [OH

-]

Tetapan kesetimbangan ini disebut tetapan ionisasi air, dilambangkan dengan Kw.

Pada 25°C, nilai Kw = 1,0 × 10–14

dan pada 37°C nilai Kw = 2,5 × 10. Dengan kata lain, ionisasi air bersifat endoterm.

Berdasarkan nilai Kw, konsentrasi ion H+ dan ion OH

– dalam air dapat dihitung. Misalnya: [H

+] = [OH

–] = x maka

Kw = [x] [x] = 1,0 × 10–14

, atau x = 1,0 ×10-7

Jadi, konsentrasi ion H+ dan OH

– hasil ionisasi air pada 25°C masing - masing sebesar 1,0 × 10

–7.

Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH

–, yakni [H

+] = [OH

–],

larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni). Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam jika

Page 146: Husnawati Nurullah.pdf

131

konsentrasi H dalam larutan meningkat. Artinya, jika dalam larutan terdapat [H+] >[OH

–], larutan bersifat asam. Sebaliknya,

jika dalam larutan [H+] < [OH

-], larutan bersifat basa. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan yaitu:

Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam.

Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa.

Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Inkuiri

Metode : Diskusi dan Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan ke-1

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Mengabsen siswa

3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan.

4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan

pembelajaran dan materi yang akan dibahas

yaitu:

1. Menjawab salam dari guru

2. Menjawab absen guru

3. Menyimak penjelasan dari guru

4. Menyimak penjelasan dari guru

30 menit

Page 147: Husnawati Nurullah.pdf

132

a. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat

mendeskripsikan pengertian larutan asam

basa dan menentukan larutan yang bersifat

asam, netral dan basa, serta dapat

memberikan contoh-contohnya dalam

kehidupan sehari-hari

b. Materi yang akan dibahas yaitu pengertian

larutan asam basa dan penentuan larutan

asam, netral dan basa serta contoh-contoh

dalam kehidupan sehari-hari.

5. Memberikan pertanyaan interaktif yang

berkenaan dengan apersepsi dan motivasi

Apersepsi

Siapa diantara kalian yang tahu rasa asam

cuka? Apa yang terjadi jika cuka tersebut

mengenai sebuah benda yang terbuat dari

logam?

Motivasi

Salah satu sifat asam adalah korosif, yaitu suatu

zat yang dapat merusak benda-benda yang

5. Berdiskusi interaktif dengan guru:

Apersepsi

Menjawab: rasanya masam. Benda yang

terkena cuka tersebut bisa menjadi

berkarat.

Motivasi

Menyimak penjelasan guru dan

termotivasi

Page 148: Husnawati Nurullah.pdf

133

terbuat dari logam, perusakan logam ini lebih

dikenal dengan istilah korosi atau karat. Pada

peristiwa korosi logam tersebut mengalami

oksidasi yang menyebabkan logam tersebut

mengalami penurunan bilangan oksidasi.

Dengan mempelajari larutan asam basa kita

dapat mengetahui sifat serta menggolongkan

macam-macam larutan berdasarkan

karakteristik dari zat asam maupun basa.

6. Membagikan soal pretest

6. Menjawab soal pretest

Page 149: Husnawati Nurullah.pdf

134

Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk

secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk

pada pertemuan sebelumnya.

8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada

kelompok 1 sampai 8.

9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam

praktikum dan LKS.

a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan

pertanyaan dan hipotesis.

b. Menjelaskan urutan dalam praktikum

c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan

dicatat.

d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan

lapangan.

e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan

teman yang ada didekatnya.

10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa.

7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan

kelompoknya masing-masing (terdiri

dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok).

8. Membaca dan memperhatikan LKS

yang berisi tujuan praktikum, alat dan

bahan, cara kerja yang akan dilakukan,

hasil pengamatan dan pertanyaan.

9. Menyimak penjelasan guru dan

memperhatikan LKS.

a. Memperhatikan tujuan

praktikum,perumusan pertanyaan

dan hipotesis.

b. Memperhatikan penjelasan guru.

c. Memperhatikan penjelasan guru

dan mencatat hal penting.

d. Memperhatikan penjelalasan guru.

e. Melakukan diskusi dengan teman

kelompok maupun teman yang ada

didekatnya.

10. Memperhatikan dan membuat rumusan

50 menit

Page 150: Husnawati Nurullah.pdf

135

(Engage by oriented question).

Adapun pertanyaannya sebagai berikut,

Indikator asam dan basa (lakmus merah dan

biru) merupakan salah satu alat yang dapat

digunakan untuk mengetahui perbedaan larutan

asam dan basa. Apakah yang terjadi jika

indikator tersebut diuji cobakan pada larutan

asam dan basa?

11. Membimbing siswa mengidentifikasi

permasalahan dari pertanyaan yang dibuat.

- Membantu siswa dalam menentukan

variable yang harus diamati.

12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku

dan sumber informasi lain dan meriview

pegetahuan untuk merumuskan hipotesis.

a. Menginformasikan kepada siswa untuk

membaca materi yang relevan dengan

percobaan.

b. Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

permasalahan dari pertanyaan yang

diberikan.

“Bagaimana pengaruh larutan asam dan

basa terhadap indikator asam dan basa?”

11. Mengidentifikasi permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat.

- Menentukan variabel yang harus

diamati.

12. Mengevaluasi buku dan sumber

informasi lain, dan meriview kembali

pengetahuan yang diperoleh.

a. Membaca dasar teori yang relevan

dengan percobaan yang akan

dilakukan.

b. Menuliskan jawaban

sementara/hipotesis.

Adapun hipotesisnya sebagai

Page 151: Husnawati Nurullah.pdf

136

13. Membimbing siswa dalam merencanakan

penyelidikan/investigasi dan melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan

data. (Evidence)

a. Meminta siswa membaca langkah kerja

dengan teliti

b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang dibutuhkan.

berikut:

Larutan asam adalah suatu zat yang

dapat memerahkan lakmus biru.

Sedangkan larutan basa adalah

suatu zat yang dapat membirukan

lakmus merah.

13. Merencanakan penyelidikan/

investigasi.

a. Membaca langkah kerja.

b. Menyiapkan alat dan bahan

percobaan yang dibutuhkan.

- menyiapkan alat berupa 7 gelas

aqua, menyiapkan 14 lembar

kertas lakmus (7 lembar lakmus

merah dan 7 lembar lakmus biru)

dengan panjang 2 cm.

- Mempersiapkan bahan

praktikum berupa larutan gula

Page 152: Husnawati Nurullah.pdf

137

c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas

pada masing-masing anggota kelompok.

d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam

melaksanakan percobaan/eksperimen.

dan garam, cuka, air jeruk, air

sabun, air suling, minuman soda

dan air ditergen.

c. Membagi tugas pada masing-

masing anggota kelompok.

d. Melaksanakan percobaan/

eksperimen.

- Menggunakan alat dan bahan

dalam melakukan percobaan.

- Memperhatikan dan mengikuti

langkah kerja sesuai dengan

LKS yang diberikan dengan

langkah kerja sebagai berikut,

yaitu mengambil 10 mL

larutan percobaan yang akan

diamati dan tuangkan ke

dalam masing-masing wadah

yang berbeda dan telah diberi

label sesuai dengan nama

larutan, kemudian masukkan

kertas lakmus ke dalam

Page 153: Husnawati Nurullah.pdf

138

14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan

mengimpretasikan data dan menguji hasil yang

diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)

a. Mengarahkan siswa untuk membuat

catatan lapangan

b. Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan dengan

materi.

c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel

hasil percobaan.

masing-masing larutan

tersebut (1 lembar lakmus

merah dan 1 lembar lakmus

biru). perhatikan apa yang

terjadi dan deskripsikan hasil

pengamatanmu!

- Mengamati percobaan yang

berlangsung dengan teliti.

14. Menganalisis dan mengimpretasikan

data.

a. Membuat catatan lapangan.

b. Menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

c. Membuat tabel hasil percobaan.

Tabel Percobaan Larutan Asam dan

Basa.

Page 154: Husnawati Nurullah.pdf

139

d. Membimbing dan membantu siswa dalam

membuat penjelasan.

No Bahan uji

coba

Perubahan

warna Asam/Basa/

Netral LM LB

1 Larutan

gula merah biru netral

2 Larutan

garam merah biru netral

3 Cuka merah merah asam

4 Air jeruk merah merah asam

5 Air

detergen biru biru basa

6 Air sabun biru biru basa

7 Coca-cola merah merah asam

d. Membuat penjelasan hasil percobaan

yang diperoleh, yaitu:

Hasil pengamatan berupa gambaran

deskripsi mengenai bahan yang di

uji cobakan menggunakan kertas

lakmus sebagai indikator, yaitu pada

air gula dan garam ternyata tidak ada

perubahan warna pada kertas

lakmus, sehingga dapat disimpulkan

bahwa air gula dan garam bersifat

netral. Pada air jeruk, cuka dan

minuman soda terjadi perubahan

warna pada lakmus biru menjadi

warna merah namun terjadi

Page 155: Husnawati Nurullah.pdf

140

15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan

membuat kesimpulan hasil. (Evaluation)

a. Membimbing siswa dalam membandingkan

hipotesis dengan hasil yang diperoleh

b. Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan

mendiskusikan hasil praktikum (masing-

masing kelompok). (Comunication)

a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil

percobaan dengan persentasi dari masing-

masing kelompok dimulai dari kelompok

satu, dua, dan seterusnya.

b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan

perubahan warna pada lakmus

merah. Pada air sabun dan ditergen

tidak terjadi perubahan warna pada

lakmus biru namun terjadi

perubahan warna pada lakmus

merah menjadi warna biru.

15. Mengevaluasi hasil percobaan dan

membuat kesimpulan.

a. Membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh.

b. Membuat kesimpulan sementara.

16. Mempersentasikan dan mendiskusikan

hasil prakikum.

a. Mempersentasikan laporan

penelitiannya, siswa lain

mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting selama

persentasi berlangsung.

b. Setiap kelompok menjawab

Page 156: Husnawati Nurullah.pdf

141

tanya jawab dengan kelompok lainnya

tentang hasil dari eksperimen mereka.

17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk

tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan

menghubungkannya dengan teori asam basa.

pertanyaan yang diajukan kelompok

lain.

17. Menyimak penjelasan guru.

Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran

19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan

20. Meminta siswa untuk membaca materi

pembelajaran berikutnya, yaitu indikator bahan

alam.

21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan

Hamdallah

18. Memperhatikan guru

19. Mengumpulkan hasil laporan

20. Memperhatikan guru

21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah

10 menit

Pertemuan ke-2

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Mengabsen siswa

3. Menjelaskan kepada siswa kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan

1. Menjawab salam dari guru

2. Menjawab absen guru

3. Menyimak penjelasan guru

4. Menyimak penjelasan dari guru

10 menit

Page 157: Husnawati Nurullah.pdf

142

pembelajaran dan materi yang akan dibahas:

a. Tujuan pembelajaran

Melalui eksperimen siswa mengetahui

pengertian larutan asam basa dan mengetahui

cara membuat indikator bahan alam.

b. Materi yang akan dipelajari adalah pengertian

larutan asam basa berdasarkan hasil

percobaan sebelumnya, indikator asam basa

dan membuat indikator asam basa dari bahan

alam.

5. Memberikan pertanyaan interaktif yang

berkenaan dengan:

Apersepsi

Selain kertas lakmus, tahukah kalian bahwa

bahan-bahan alam yang ada disekeliling kita

ternyata dapat digunakan sebagai indikator asam

dan basa, bahan ini disebut dengan bahan

indikator alam. Ada yang tahu bahan seperti apa

yang dapat kita gunakan sebagai bahan

indikator?

5. Berdiskusi interaktif dengan guru:

Apersepsi

Menjawab: bahan yang memiliki pigmen

warna yang mencolok.

Page 158: Husnawati Nurullah.pdf

143

Motivasi

Karakteristik bahan yang dapat kita gunakan

sebagai bahan indikator alam yaitu memiliki

warna yang mencolok, hal ini dikarenakan

pigmen warna pada bahan tersebut. Namun tidak

semua bahan dengan warna mencolok dapat

digunakan sebagai indikator, hanya bahan yang

dapat memberikan perubahan warna yang

berbeda ketika berada dalam lingkungan asam

dan lingkungan basa yang dapat kita gunakan.

Motivasi

Menyimak penjelasan guru dan

termotivasi

Inti 6. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung

dengan kelompok masing-masing.

7. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada

kelompok 1 sampai 8.

8. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam

praktikum dan LKS.

a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan

masalah dan hipotesis.

b. Menjelaskan urutan dalam praktikum

6. Duduk dengan kelompok masing-

masing.

7. Membaca dan memperhatikan LKS yang

berisi tujuan praktikum, alat dan bahan,

cara kerja yang akan dilakukan, hasil

pengamatan dan pertanyaan.

8. Menyimak penjelasan guru dan

memperhatikan LKS.

a. Memperhatikan tujuan

praktikum,dan hipotesis.

b. Memperhatikan penjelasan guru.

50 menit

Page 159: Husnawati Nurullah.pdf

144

c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan

dicatat.

d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan

lapangan.

e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan

teman yang ada didekatnya.

9. Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage

by oriented question).

Adapun pertanyaannya sebagai berikut,

Indakator bahan alam dapat terbuat dari bahan-

bahan alami yang memiliki pigmen warna yang

mencolok. Bunga sepatu dan bunga terompet

memiliki warna yang berbeda namun sama-sama

memiliki warna yang mencolok. Apakah yang

terjadi apabila kedua bunga tersebut kita ekstrak

kemudian ekstrak bunga tersebut ditetesi oleh

larutan asam dan basa? Apakah akan terjadi

perubahan warna pada ekstrak tersebut?

10. Membimbing siswa mengidentifikasi

permasalahan.

c. Memperhatikan penjelasan guru dan

mencatat hal penting.

d. Memperhatikan penjelalasan guru.

e. Melakukan diskusi dengan teman

kelompok mapun teman yang ada

didekatnya.

9. Memperhatikan dan membuat

pertanyaan.

“Dapatkah ekstrak mahkota bunga

sepatu dan terompet bertindak sebagai

indikator?”

10. Mengidentifikasi permasalahan yang

diberikan.

Page 160: Husnawati Nurullah.pdf

145

- Membantu siswa dalam menentukan

variabel yang harus diamati.

11. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku

dan sumber informasi lain dan meriview

pegetahuan untuk merumuskan hipotesis.

a. Membantu siswa dalam menentukan materi

yang relevan.

b. Membantu siswa dalam menulis jawaban

sementara/hipotesis.

12. Membimbing siswa dalam merencanakan

penyelidikan/investigasi dan melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan

data. (Evidence)

a. Meminta siswa membaca langkah kerja

dengan teliti

- Menentukan variabel yang harus

diamati.

11. Mengevaluasi buku dan sumber

informasi lain, dan meriview kembali

pengetahuan yang diperoleh.

a. Membaca dasar teori yang relevan

dengan percobaan yang akan

dilakukan.

b. Menuliskan jawaban sementara/

hipotesis.

Adapun hipotesisnya sebagai

berikut, yaitu:

Ekstrak mahkota bunga terompet

dan bunga sepatu dapat bertindak

sebagai indikator bahan alam.

12. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.

a. Membaca langkah kerja.

Page 161: Husnawati Nurullah.pdf

146

b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang dibutuhkan.

c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas

pada masing-masing anggota kelompok.

d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam

melaksanakan percobaan/eksperimen.

b. Menyiapkan alat dan bahan

percobaan yang dibutuhkan.

Percobaan 2:

Bunga sepatu dan terompet

(masing-masing 5), 2 pipet tetes, 4

gelas aqua, kertas saring dan

lumpang/alu.

c. Membagi tugas pada masing-

masing anggota kelompok.

d. Melaksanakan percobaan/

eksperimen untuk mengumpulkan

data.

- Menggunakan alat dan bahan dalam

melakukan percobaan.

- Memperhatikan dan mengikuti

langkah kerja sesuai dengan LKS

yang diberikan dengan langkah kerja

sebagai berikut, yaitu :

menyiapkan 4 gelas aqua yang

telah diberi label, membuat

masing-masing ekstrak mahkota

Page 162: Husnawati Nurullah.pdf

147

bunga yaitu dengan menggerus

daun mahkota menggunakan

lumpang/alu. Setelah bunga

cukup halus, kemudian

ditambahkan 15-20 mL air

suling, digerus kembali hingga

cairan ekstrak bunga tersebut

keluar. Kemudian saring ekstrak

mahkota tersebut. Mengambil 5

mL ekstrak mahkota masukkan

masing-masing ke dalam

wadah, kemudian teteskan

beberapa tetes larutan hingga

terjadi perubahan warna, lihat

apa yang terjadi pada larutan

tersebut! Tulis hasil

pengamatanmu dan buatlah

tabel hasil pengamatan!

- Mengamati percobaan yang

berlangsung dengan teliti.

Page 163: Husnawati Nurullah.pdf

148

13. Membimbing siswa dalam menganalisis dan

mengimpretasikan data dan menguji hasil yang

diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)

a. Mengarahkan siswa untuk membuat

catatan lapangan

b. Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan dengan

materi.

c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel

hasil percobaan.

d. Membimbing dan membantu siswa dalam

membuat penjelasan.

13. Menganalisis dan mengimpretasikan

data.

a. Membuat catatan lapangan.

b. Menghubungkan teori dengan hasil

percobaan.

c. Membuat tabel hasil percobaan.

Tabel Percobaan ekstrak mahkota

bunga.

No. Ektrak

bunga

Bahan

Air

jeruk

Air

sabun

1 K. Spatu Merah Hijau

2 Terompet Merah Hijau

d. Membuat penjelasan hasil

percobaan yang diperoleh.

Pada hasil pengujian untuk bahan

mahkota bunga terompet diperoleh

data perubahan warna ekstrak yaitu

menunjukkan perbuhan warna pada

ekstrak mahkota bunga sepatu yaitu

Page 164: Husnawati Nurullah.pdf

149

14. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan

membuat kesimpulan hasil. (Evaluation)

a. Membimbing siswa dalam membandingkan

hipotesis dengan hasil yang diperoleh

b. Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

15. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan

mendiskusikan hasil praktikum yang diperoleh

(masing-masing kelompok). (Comunication)

a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil

dari ungu menjadi warna merah

setelah ditetesi air jeruk dan

berubah warna dari ungu menjadi

hijau setelah ditetesi minuman

soda. Pada mahkota bunga terompet

juga menunjukkan perbuhan warna

ekstrak mahkota bunga sepatu dari

ungu menjadi warna merah setelah

ditetesi air jeruk dan berubah warna

dari ungu menjadi hijau setelah

ditetesi minuman soda.

14. Mengevaluasi hasil percobaan dan

membuat kesimpulan.

a. Membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh.

b. Membuat kesimpulan smentara.

15. Mempersentasikan dan mendiskusikan

hasil prakikum yang diperoleh:

a. Mempersentasikan laporan

Page 165: Husnawati Nurullah.pdf

150

percobaan dengan persentasi dari masing-

masing kelompok dimulai dari kelompok

satu, dua, dan seterusnya.

b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab dengan kelompok lainnya

tentang hasil dari eksperimen mereka.

16. Memberikan penguatan materi dalam bentuk

tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan

menghubungkannya dengan teori indikator

bahan alam.

penelitiannya, siswa lain

mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting selama

persentasi berlangsung.

b. Setiap kelompok menjawab

pertanyaan yang diajukan kelompok

lain.

16. Menyimak penjelasan guru.

Akhir 17. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran

18. Membagikan soal posttest

19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan

praktikum.

20. Meminta siswa untuk membaca materi

pembelajaran berikutnya, yaitu konsep pH dan

pOH.

21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan

hamdallah.

17. Memperhatikan guru

18. Menjawab soal posttest

19. Mengumpulkan laporan praktikum.

20. Memperhatikan guru.

21. Membaca doa dan alhamdulillah.

30 menit

Page 166: Husnawati Nurullah.pdf

151

V. Sumber belajar

1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga

2. Internet

VI. Alat dan media pembelajaran

1. White board

2. Alat dan bahan eksperimen

VII. Penilaian

1. Teknik penilaian

a. Laporan penelitian

b. Tes tertulis

2. Bentuk instrument

a. Laporan penelitian kelompok

b. Uraian

Page 167: Husnawati Nurullah.pdf

152

Tangerang, 16 Februari 2013

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti

( Rahma Aryanti, ST. ) ( Husnawati Nurullah )

NIM. 107016200777

Page 168: Husnawati Nurullah.pdf

153

Lampiran 25

Siklus 2 (pertemuan 3 & 4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/semester : XI / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2x45 menit

Pertemuan ke : 1 & 2

Standar Kompetensi:

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat

1. Mengetahui konsep pH dan pOH.

2. Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan.

Page 169: Husnawati Nurullah.pdf

154

3. Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah.

4. Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya.

I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa

II. Uraian Materi Pembelajaran

Konsep pH, pOH dan PKw

a. pH

Derajat atau tingkat keasaman (pH) larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi

ion H+ makin asam larutan. Konsep pH untuk menentukan konsentrasi ion dapat dinyatakan dengan negative logaritma

konsentrasi ion H+.

Persamaan:

pH = -log [H

+]

dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus sebagai berikut.

Jika [H+] = 1 x 10

-n, maka pH = n

Jika [H+] = x x 10

-n, maka pH = n – log x

Sebailiknya, jika pH = n, maka [H+] = 10

-n

b. pOH

Analogi dengan pH (sebagai cara menyatakan knsentrasi ion H+, konsentrasi ion OH

- juga dapat dinyatakan dengan cara

yang sama, yaitu pOH melalui persamaan berikut, yaitu:

pOH = -log [OH

-]

Page 170: Husnawati Nurullah.pdf

155

Meskipun nilai [OH-] dapat dinyatakan pOH, tingkat kebasaan juga lazimnya dinyatakan dengan pH. Seperti telah dibahas

pada bagian sebelumnya, larutan basa mempunyai pH > 7. Semakin tinggi pH, makin bertambah sifat basa.

c. PKw

Air dapat terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH

- menurut rekasi kesetimbangan berikut, yiatu:

H2O (l) H+

(aq) + OH- (aq)

Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut.

Kc = [H+] [OH

-]

[H2O]

Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan, maka hasil perkalian Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut

tetapan kesetimbangan air (Kw).

Kw = [H+] x [OH

-]

Harga Kw pada berbagai suhu adalah 1 x 10-14

Harga Kw juga dapat menghubungkan antara pH dan pOH pada persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw). jika kedua ruas

persamaan ini diambil harga negative logaritmanya, diperoleh:

-log Kw = -log ([H+] x [OH

-])

-log Kw = (-log [H+]) + (-log [OH

-])

Dengan, p = -log, maka:

Page 171: Husnawati Nurullah.pdf

156

pKw = pH + pOH

atau

pH + pOH = pKw

pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14

(pKw = 14), maka pH + pOH = 14

d. Kekuatan asam

Zat elektrolit yang mengion sebagian besar kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang mengion sebagian kecil kita sebut

elektrolit lemah. Kekuatan asam dan basa akan dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi dan tetapan keseimbangan

ionisasinya.

Derajat ionisasi

Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula.

α = jumlah zat yang mengion

jumlah zat mula-mula

Jika zat yang mengion sempurn, maka derajat ionisasinya = 1.

Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0.

Jadi, batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 < α < 1

Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasinya besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat, sedangkan zat yang derajat

ionisasinya kecil (mendekati 0), disebut elektrolit lemah.

Tetapan ionisasi asam

Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.

Page 172: Husnawati Nurullah.pdf

157

HA (aq) H+ (aq) + A

- (aq)

Tetapan keseimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam dan diberi lambang Ka.

Ka = [H+] [A

-]

[HA]

Hubungan tetapan ionisasi asam (Ka) dengan derajat ionisasi (α) dapat ditulis sebagai berikut:

α = √

e. Kekuatan basa

Reaksi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Sedangkan reaksi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara

umum, reaksi asam lemah bervalensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

LOH (aq) L+ (aq) + OH

- (aq)

Tetapan setimbangan persamaan di atas disebut tetapan ionisasi basa (Kb).

Kb = [[L+] x [OH

-]

[LOH]

Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi basa adalah sebagai berikut, yaitu:

α = √

Page 173: Husnawati Nurullah.pdf

158

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Inkuiri

Metode : Diskusi dan Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan ke-1

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Mengabsen siswa

3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan.

4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan

pembelajaran dan materi yang akan dibahas

yaitu:

a. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat

mengetahui konsep pH, pOH dan pKw.

b. Materi

1. Menjawab salam dari guru

2. Menjawab absen guru

3. Menyimak penjelasan dari guru

4. Menyimak penjelasan dari guru

30 menit

Page 174: Husnawati Nurullah.pdf

159

Materi yang akan dibahas yaitu konsep pH,

pOH dan pKw.

5. Memberikan pertanyaan interaktif yang

berkenaan dengan apersepsi dan motivasi

Apersepsi

Siapa diantara kalian yang tahu jeruk nipis dan

asam cuka memiliki tingkat keasaman yang

sama atau berbeda? Bagaimana cara kita

menyatakan tingkat keasamannya?

Motivasi

Asam cuka dan jeruk nipis memiliki tingkat

keasaman yang berbeda. Kita dapat

mengetahui tingkat keasaman larutan dari

konsentrasi ion H+ yang terdapat didalamnya,

dan untuk mengetahui konsentrasi ion tersebut

kita dapat menentukannya dari derajat

keasaman larutannya atau disebut pH. Jeruk

nipis memiliki pH = 2,3 sedangkan asam cuka

pH nya = 2,9. Semakin kecil pH larutan maka

5. Berdiskusi interaktif dengan guru:

Apersepsi

Berbeda, tingkat keasamannya dapat

diketahui dari rasa jeruk nipis yang lebih

masam dibandingkan dengan cuka.

Motivasi

Menyimak penjelasan guru dan

termotivasi

Page 175: Husnawati Nurullah.pdf

160

semakin asam dan semakin besar konsentrasi

ion H+ yang ada.

6. Membagikan soal pretest

6. Menjawab soal pretest

Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk

secara berkelompok sesuai yang telah

dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

pada kelompok 1 sampai 8.

9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam

praktikum dan LKS.

a. Menjelaskan tujuan praktikum,

perumusan masalah dan hipotesis.

b. Menjelaskan urutan dalam praktikum

c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan

dicatat dan bentuk catatan lapangan.

d. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan

teman yang ada didekatnya.

7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan

kelompoknya masing-masing (terdiri

dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok).

8. Mengamati LKS (Lembar Kerja Siswa)

yang berisi tujuan praktikum, alat dan

bahan, cara kerja, hasil pengamatan dan

pertanyaan.

9. Menyimak penjelasan guru dan

memperhatikan LKS.

a. Memperhatikan tujuan praktikum,dan

hipotesis.

b. Memperhatikan penjelasan guru.

c. Memperhatikan penjelasan guru dan

mencatat hal penting.

d. Melakukan diskusi dengan teman

kelompok mapun teman yang ada

50 menit

Page 176: Husnawati Nurullah.pdf

161

10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa.

(Engage by oriented question).

Adapun pertanyaannya sebagai berikut,

Larutan A dengan konsentrasi 0,01 M

memiliki pH = 2, sedangkan larutan B dengan

konsentrasi 0,001 M memiliki pH = 3.

Apakah yang menyebabkan kedua larutan

tersebut memiliki kekuatan pH yang berbeda?

11. Membimbing siswa mengidentifikasi

permasalahan dari pertanyaan yang dibuat.

- Membantu siswa dalam menentukan

variable yang harus diamati.

12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku

dan sumber informasi lain dan meriview

pegetahuan untuk merumuskan hipotesis.

a. Menginformasikan kepada siswa untuk

membaca materi yang relevan dengan

percobaan.

didekatnya.

10. Memperhatikan dan membuat rumusan

permasalahan dari pertanyaan yang

diberikan.

“Bagaimana pengaruh konsentrasi

terhadap pH larutan?”

11. Mengidentifikasi permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat.

- Menentukan variabel yang harus

diamati.

12. Mengevaluasi buku dan sumber

informasi lain, dan meriview kembali

pengetahuan yang diperoleh.

a. Membaca dasar teori yang relevan

dengan percobaan yang akan

dilakukan.

Page 177: Husnawati Nurullah.pdf

162

b. Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

13. Membimbing siswa dalam merencanakan

penyelidikan/investigasi dan melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan

data. (Evidence)

a. Meminta siswa membaca langkah kerja

dengan teliti

b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang dibutuhkan.

b. Menuliskan jawaban sementara/

hipotesis.

Adapun hipotesisnya sebagai

berikut:

Pengaruh konsentrasi terhadap

larutan berbanding terbalik, jika

konsentrasi lebih besar maka pH

semakin kecil, dan jika

konsentrasinya kecil maka pH

semakin besar.

13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.

a. Membaca langkah kerja.

b. Menyiapkan alat dan bahan

percobaan yang dibutuhkan.

- menyiapkan alat praktikum, yaitu

Page 178: Husnawati Nurullah.pdf

163

c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas

pada masing-masing anggota kelompok.

d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam

melaksanakan percobaan/eksperimen.

pipet tetes, 2 gelas kimia yang

telah diberi label A dan B,

menyiapkan 2 kertas indikator

universal dan gelas ukur.

- Mempersiapkan bahan praktikum

berupa larutan HCl 0,1 M dan

aquades.

c. Membagi tugas pada masing-masing

anggota kelompok.

d. Melaksanakan percobaan/

eksperimen.

- Menggunakan alat dan bahan

dalam melakukan percobaan.

- Memperhatikan dan mengikuti

langkah kerja sesuai dengan

LKS yang diberikan dengan

langkah kerja sebagai berikut,

yaitu mengambil 5 mL larutan

HCl 0,1 M, masukkan ke dalam

Page 179: Husnawati Nurullah.pdf

164

14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan

mengimpretasikan data dan menguji hasil

yang diperoleh dengan hipotesis.

(Explanation)

a. Mengarahkan siswa untuk membuat

catatan lapangan

gelas A dan B, kemudian

larutan A dibuat tetap,

sedangkan B diencerkan dengan

menambahkan aquades hingga

volumenya 50 mL. Kemudian

masukkan bagian bawah kertas

indikator universal. Perhatikan

apa yang terjadi? Deskripsikan

hasil pengamatanmu dan hitung

pH masing-masing larutan

tersebut!

- Mengamati percobaan yang

berlangsung dengan teliti.

14. Menganalisis dan mengimpretasikan

data.

a. Membuat catatan lapangan.

Page 180: Husnawati Nurullah.pdf

165

b. Membimbing siswa dalam

menghubungkan hasil percobaan dengan

materi.

c. Mengarahkan siswa untuk membuat

Tabel hasil percobaan.

d. Membimbing dan membantu siswa dalam

membuat penjelasan.

b. Menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

c. Membuat tabel hasil percobaan.

Tabel Percobaan Pengaruh

Konsentrasi Terhadap pH

No Larutan

Konsen

trasi

HCl

Peruba

han

Warna

pH

larutan

1 A 0,1 M Ungu

muda 1

2 B 0,01 M Ungu

tua 2

d. Menuliskan penjelasan hasil

percobaan, yaitu:

Larutan A dengan konsentrasi 0,1 M

diperoleh hasil bahwa kertas indikator

universal mngalami perubahan warna

menjadi ungu muda dan pHnya = 1.

Sedangkan larutan B dengan

konsentrasi larutan 0,01 M yang

Page 181: Husnawati Nurullah.pdf

166

15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan

membuat kesimpulan hasil. (Evaluation)

a. Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan hasil

yang diperoleh

b. Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan

mendiskusikan hasil praktikum (masing-

masing kelompok). (Comunication)

a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil

diperoleh melalui rumus pengenceran

larutan (V1 x M1 = V2 x M2).

Indikator universal yang diujikan

mengalami perubahan warna menjadi

ungu tua dengan pH = 2. Jadi,

semakin besar kosentrasi suatu larutan

maka pHnya akan semakin kecil, dan

larutan akan semakin masam.

15. Mengevaluasi hasil percobaan dan

membuat kesimpulan.

a. Membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh.

b. Membuat kesimpulan sementara.

16. Mempersentasikan dan mendiskusikan

hasil prakikum.

a. Mempersentasikan laporan

Page 182: Husnawati Nurullah.pdf

167

percobaan dengan persentasi dari masing-

masing kelompok dimulai dari kelompok

satu, dua, dan seterusnya.

b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab dengan kelompok lainnya

tentang hasil dari eksperimen mereka.

17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk

tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan

menghubungkannya dengan konsep pH dan

pOH larutan.

penelitiannya, siswa lain

mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting selama

persentasi berlangsung.

b. Setiap kelompok menjawab

pertanyaan yang diajukan kelompok

lain.

17. Menyimak penjelasan guru.

Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran

19. Meminta siswa mengumpulkan laporan hasil

percobaan.

20. Meminta siswa untuk membaca materi

pembelajaran berikutnya, yaitu konsep

menghitung pH larutan, menentukan kekuatan

asam dan basa beserta derajat ionisasi dan

kesetimbangannya.

18. Memperhatikan guru

19. Mengumpulkan laporan hasil percobaan.

20. Memperhatikan guru

10 menit

Page 183: Husnawati Nurullah.pdf

168

Pertemuan ke-2

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Mengabsen siswa

3. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung

dengan kelompok masing-masing

4. Menjelaskan kepada siswa kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

5. Memberikan penjelasan mengenai tujuan

pembelajaran dan materi yang akan dibahas:

a. Tujuan pembelajaran

Melalui eksperimen siswa mengetahui pH

larutan serta dapat menghubungkannya

dengan kekuatan asam dan basa larutan.

1. Menjawab salam dari guru

2. Menjawab absen guru

3. Duduk dengan kelompok masing-masing

4. Menyimak penjelasan guru

5. Menyimak penjelasan dari guru

10 menit

21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan

Hamdallah

21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah

Page 184: Husnawati Nurullah.pdf

169

b. Materi yang akan dipelajari adalah asam

kuat dan lemah, basa kuat dan lemah, serta

menghitung kekuatan asam dengan derajat

ionisasinya dan tetapan ionisasinya.

6. Memberikan pertanyaan interaktif yang

berkenaan dengan apersepsi dan motivasi.

Apersepsi

Ada yang ingat, dalam bab larutan elektrolit di

kelas 1 kalian sudah mempelajari larutan asam

dan basa yang merupakan larutan elektrolit.

Apa itu larutan elektrolit?

Motivasi

Larutan elektrolit merupakan larutan yang

dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini

disebabkan karena zat asam dan basa yang

dilarutkan ke dalam air akan terionisasi menjadi

ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat akan

terionisasi sempurna dalam larutannya,

sedangkan larutan elektrolit lemah akan

6. Berdiskusi interaktif dengan guru:

Apersepsi

Menjawab: larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik.

Motivasi

Menyimak penjelasan guru dan

termotivasi.

Page 185: Husnawati Nurullah.pdf

170

terionisasi sebagian dalam larutannya.

Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk

secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk

pada pertemuan sebelumnya.

8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada

kelompok 1 sampai 8.

9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam

praktikum dan LKS.

a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan

pertanyaan dan hipotesis.

b. Menjelaskan urutan dalam praktikum

c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan

dicatat.

d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan

lapangan.

e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan

7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan

kelompoknya masing-masing (terdiri dari

4-5 siswa dalam 1 kelompok).

8. Membaca dan memperhatikan LKS yang

berisi tujuan praktikum, alat dan bahan,

cara kerja yang akan dilakukan, hasil

pengamatan dan pertanyaan.

9. Menyimak penjelasan guru dan

memperhatikan LKS.

a. Memperhatikan tujuan

praktikum,perumusan pertanyaan dan

hipotesis.

b. Memperhatikan penjelasan guru.

c. Memperhatikan penjelasan guru dan

mencatat hal penting.

d. Memperhatikan penjelalasan guru.

e. Melakukan diskusi dengan teman

50 menit

Page 186: Husnawati Nurullah.pdf

171

teman yang ada didekatnya.

10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa.

(Engage by oriented question).

Adapun pertanyaannya sebagai berikut,

Terdapat dua larutan A dan B dengan

konsentrasi yang sama 0,1 M, memiliki sifat

yang sama namun jenisnya berbeda. Ketika

diuji coba menggunakan alat uji elektrolit

kedua larutan ternyata dapat menghantarkan

arus listrik. Namun apakah kedua larutan

tersebut menghasilkan daya hantar listrik yang

sama atau berbeda?

11. Membimbing siswa mengidentifikasi

permasalahan dari pertanyaan yang dibuat.

- Membantu siswa dalam menentukan

variable yang harus diamati.

12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku

dan sumber informasi lain dan meriview

kelompok maupun teman yang ada

didekatnya.

10. Memperhatikan dan membuat rumusan

permasalahan dari pertanyaan yang

diberikan.

“Apakah larutan asam atau basa yang

berbeda jenis tetapi konsentrasinya sama

mempunyai tingkat kekuatan asam atau

basa yang juga sama?”

11. Mengidentifikasi permasalahan dari

pertanyaan yang dibuat.

- Menentukan variabel yang harus

diamati.

12. Mengevaluasi buku dan sumber

informasi lain, dan meriview kembali

Page 187: Husnawati Nurullah.pdf

172

pegetahuan untuk merumuskan hipotesis.

a. Menginformasikan kepada siswa untuk

membaca materi yang relevan dengan

percobaan.

b. Membantu siswa dalam merumuskan

jawaban sementara/hipotesis.

13. Membimbing siswa dalam merencanakan

penyelidikan/investigasi dan melaksanakan

percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan

data. (Evidence)

a. Meminta siswa membaca langkah kerja

dengan teliti

b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat

dan bahan percobaan yang dibutuhkan.

pengetahuan yang diperoleh.

a. Membaca dasar teori yang relevan

dengan percobaan yang akan

dilakukan.

b. Menuliskan jawaban sementara/

hipotesis.

Adapun hipotesisnya sebagai berikut:

Larutan asam dan basa dengan

konsentrasi yang sama namun

jenisnya berbeda memiliki tingkat

kekuatan asam/basa yang berbeda

13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.

a. Membaca langkah kerja.

b. Menyiapkan alat dan bahan

percobaan yang dibutuhkan.

Page 188: Husnawati Nurullah.pdf

173

c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas

pada masing-masing anggota kelompok.

d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam

melaksanakan percobaan/eksperimen.

- menyiapkan alat praktikum berupa

alat uji elektrolit, Gelas ukur, 4

indikator universal, 4 gelas kimia

yang telah diberi label sesuai

dengan nama larutan (HCl,

CH3COOH, NaOH dan NH3).

- Mempersiapkan bahan praktikum

berupa larutan 50 mL HCl 0,5 M,

50 mL CH3COOH 0,5 M, 50 mL

NaOH dan 50 mL NH3 0,5 M.

c. Membagi tugas pada masing-masing

anggota kelompok.

d. Melaksanakan percobaan/

eksperimen.

- Menggunakan alat dan bahan

dalam melakukan percobaan.

- Memperhatikan dan mengikuti

langkah kerja sesuai dengan LKS

yang diberikan dengan langkah

Page 189: Husnawati Nurullah.pdf

174

kerja sebagai berikut, yaitu

menguji kekuatan asam terlebih

dahulu, dengan memasukkan 50

mL larutan asam (HCl dan

CH3COOH) ke dalam masing-

masing gelas kimia yang telah

diberi label sesuai dengan nama

masing-masing larutan. Kemudian

uji masing-masing larutan dengan

menggunakan alat uji elektrolit dan

kertas indikator universal. (lakukan

hal yang sama pada larutan , NaOH

dan NH3). Lihat apa yang terjadi

pada alat uji dan kertas indikator

universal tersebut! Tulis hasil

pengamatanmu!

- Mengamati percobaan yang

berlangsung dengan teliti.

Page 190: Husnawati Nurullah.pdf

175

14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan

mengimpretasikan data dan menguji hasil yang

diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)

a. Mengarahkan siswa untuk membuat catatan

lapangan

b. Membimbing siswa dalam menghubungkan

hasil percobaan dengan materi.

c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel

hasil percobaan.

d. Membimbing dan membantu siswa dalam

membuat penjelasan.

14. Menganalisis dan mengimpretasikan

data.

a. Membuat catatan lapangan.

b. Menghubungkan hasil percobaan

dengan materi.

c. Membuat tabel hasil percobaan.

Tabel Percobaan Kekuatan Asam dan

Basa.

No Larutan uji

coba

Daya

hantar Nyala

lampu pH

1 HCl 0,5 M kuat terang 1

2 CH3COOH

0,5 M lemah redup 4

3 NaOH 0,5

M kuat terang 13

4 NH3 0,5 M lemah redup 8

d. Membuat penjelasan hasil percobaan

yang diperoleh, yaitu:

Page 191: Husnawati Nurullah.pdf

176

Hasil pengamatan berupa gambaran

deskripsi. Larutan HCl 0,5 M

memiliki daya hantar listrik yang

kuat, sehingga menghasilkan nyala

lampu yang terang. Sedangkan pada

larutan CH3COOH 0,5 M memiliki

daya hantar yang lemah, sehingga

menghasilkan nyala lampu yang

redup. Hal ini terjadi karena HCl

mengion sempurna dalam larutannya

dan CH3COOH hanya sedikit atau

sebagian kecil yang mengion. Oleh

karaena itu HCl disebut juga dengan

asam kuat sedangkan CH3COOH

mrupakan asam lemah. Jadi, larutan

asam pada kondisi konsentrasi yang

sama terbukti memiliki kekuaatan

asam yang berbeda.

Begitu pula pada larutan basa pada

Page 192: Husnawati Nurullah.pdf

177

15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan

membuat kesimpulan hasil. (Evaluation)

a. Membimbing siswa dalam

membandingkan hipotesis dengan hasil

yang diperoleh

b. Membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara.

16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan

larutan NaOH karena memiliki daya

hantar listrik yang kuat dan

menghasilkan nyala terang pada

lampu, sehingga dapat dikatakan

sebagai basa kuat. Sedangkan NH3

tergolong basa lemah, karena

memiliki daya hantar yang lemah,

sehingga menghasilkan nyala redup

pada lampu. Basa kuat dan basa lemah

pada konsentrasi yang sama juga

memilki kekuatan basa yang berbeda.

15. Mengevaluasi hasil percobaan dan

membuat kesimpulan.

a. Membandingkan hipotesis dengan

hasil yang diperoleh.

b. Membuat kesimpulan sementara.

16. Mempersentasikan dan mendiskusikan

Page 193: Husnawati Nurullah.pdf

178

mendiskusikan hasil praktikum (masing-

masing kelompok). (Comunication)

a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil

percobaan dengan persentasi dari masing-

masing kelompok dimulai dari kelompok

satu, dua, dan seterusnya.

b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan

tanya jawab dengan kelompok lainnya

tentang hasil dari eksperimen mereka.

17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk

tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan

menghubungkannya dengan teori derajat

kekuatan asam basa, derajat ionisasi dan

tetapan ionisasinya.

hasil prakikum.

a. Mempersentasikan laporan

penelitiannya, siswa lain

mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting selama

persentasi berlangsung.

b. Setiap kelompok menjawab

pertanyaan yang diajukan kelompok

lain.

17. Menyimak penjelasan guru.

Akhir 10. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran

11. Membagikan soal posttest

12. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan

praktikum.

10. Memperhatikan guru

11. Menjawab soal posttest

12. Mengumpulkan laporan praktikum.

30 menit

Page 194: Husnawati Nurullah.pdf

179

13. Meminta siswa untuk membaca materi

pembelajaran berikutnya, yaitu konsep

menghitung pH larutan asam dan basa.

14. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan

hamdallah.

13. Memperhatikan guru.

14. Membaca doa dan alhamdulillah.

V. Sumber belajar

1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga

2. Internet

VI. Alat dan media pembelajaran

1. White board

2. Alat dan bahan eksperimen

VII. Penilaian

1. Teknik penilaian

a. Laporan penelitian

b. Tes tertulis

2. Bentuk instrument

a. Laporan penelitian kelompok

b. Uraian

Page 195: Husnawati Nurullah.pdf

180

Tangerang, 16 Februari 2013

Mengetahui,

Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti

( Rahma Aryanti, ST. ) ( Husnawati Nurullah )

NIM. 10701600777

Page 196: Husnawati Nurullah.pdf

181

Lampiran 26

Siklus 1

KISI-KISI INSTRUMEN

Standar Kompetensi:

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

No Indikator

pembelajaran

Indikator soal soal Tingkat

kognitif

Kunci jawaban

1 Mendeskripsikan

pengertian larutan

asam basa melalui

percobaan

Disajikan

pertanyaan

pengertian larutan

asam dan basa.

Apakah yang dimaksud larutan asam

dan basa?

C2 Asam adalah larutan yang memiliki

rasa masam dan dapat memerahkan

lakmus biru.

Basa adalah larutan yang memiliki

rasa pahit dan dapat membirukan

lakmus merah.

2 Disajikan

pertanyaan sifat

larutan asam basa.

Jelaskan sifat larutan asam dan basa

yang kamu ketahui!

C2 Asam adalah suatu zat yang bersifat

korosif, yaitu zat yang dapat merusak

logam.

Basa adalah suatu zat yang licin.

Page 197: Husnawati Nurullah.pdf

182

3 Disajikan tabel

penggolongan

asam dan basa

untuk

menyimpulkan

larutan asam dan

basa.

N

o.

Larutan Lakm

us

merah

Lakm

us

biru

sifat

1 Air

kapur

biru biru basa

2 Air

jeruk

merah merah asam

3 Air

sabun

biru biru basa

4 Cuka merah biru asam

Perhatikanlah tabel pengujian larutan

asam dan basa berikut ini.

Buatlah kesimpulan larutan asam dan

basa berdasarkan tabel diatas!

C2 Larutan asam adalah larutan yang

dapat memerahkan lakmus biru, dan

memberikan warna tetap pada lakmus

merah.

Larutan basa adalah larutan yang

dapat membirukan lakmus merah, dan

memberikan warna tetap pada lakmus

biru.

4 Membuat indikator

bahan alam untuk

mengetahui larutan

asam, netral dan

basa.

Disajikan

pertanyaan untuk

membuat

indikator bahan

alam.

Bagaimana cara membuat bahan

indikator alam dari kelopak bunga?

C5 Kelopak bunga digerus menggunakan

lumpang dan alu. Kemudian

tambahkan air suling/aquades ke

dalam kelopak bunga yang sudah

digerus. Saring kelopak bunga

tersebut menggunakan kertas saring

dan tempatkan dalam wadah.

Kemudian teteskan beberapa tetes

ektrak kelopak bunga ke dalam

larutan yang diujikan.

Page 198: Husnawati Nurullah.pdf

183

5 Disajikan masalah

mengenai ekstrak

bahan untuk

menganalisis

bahan indikator

alam.

Ekstrak bahan X diketahui berwarna

ungu namun setelah diteteskan pada

larutan cuka, ekstrak bahan tersebut

mengalami perubabahan warna menjadi

orange. Apakah ekstrak bahan X dapat

bertindak sebagai indikator? Jelaskan!

C4 Ekstrak bahan X dapat bertindak

sebagai bahan indikator, karena

ekstrak bahan mengalami perubahan

warna dari ungu menjadi orange.

6 Disajikan tabel

mengenai ekstrak

kelopak bunga

berwarna merah

untuk

menganalisis

bahan indikator

alam.

Sebuah tabel hasil percobaan

menggunakan ekstrak kelopak bunga

berwarna merah yaitu sebagai berikut:

No. Larutan Perubahan

Warna

1 Air sabun Biru

2 Asam cuka Merah

3 Air gula Merah

Berdasarkan tabel diatas, apakah ekstrak

tersebut dapat bertindak sebagai

indikator larutan asam basa? Jelaskan!

C4 Dalam percobaan diperoleh data

bahwa ekstrak kelopak bunga

mengalami perubahan warna menjadi

biru dalam air sabun, dan tetap

berwarna merah dalam cuka dan air

gula. Jadi dapat dikatakan ektrak

bunga dapat bertindak sebagai

indikator.

7

Disajikan

pertanyaan untuk

mengetahui sifat

larutan asam atau

basa dengan

pengujian

indikator bahan

alam.

Suatu larutan A diuji menggunakan

ekstrak bunga berwarna biru

menunjukkan perubahan warna menjadi

merah. Berdasarkan pengujian yang

dilakukan, jelaskan sifat dari larutan A?

C2 Hasil pengujian yang diperoleh adalah

larutan bersifat asam, karena ekstrak

bunga berwarna biru namun setelah

diujikan pada larutan A terjadi

perubahan warna menjadi merah.

Page 199: Husnawati Nurullah.pdf

184

8 Disajikan tabel

pengujian ekstrak

kelopak bunga

untuk menentukan

bahan indikator

alam yang dapat

digunakan.

Hasil pengujian terhadap berbagai

ekstrak kelopak bunga sebagai berikut.

Percob

aan

Warna

ekstrak

Air

kapur

Air

jeruk

1 merah Ungu merah

2 ungu Ungu jingga

3 hijau Hijau hijau

4 Biru Biru merah

Berdasarkan percobaan diatas, ekstrak

Kelopak bunga manakah yang dapat

digunakan sebagai indikator asam dan

basa?

C2 Indikator alam yang dapat digunakan

pada percobaan adalah percobaan 1, 2

dan 4 yaitu ekstrak kelopak bunga

yang berwarna merah, ungu dan biru.

9 Menentukan larutan

bersifat asam, netral

dan basa melalui

percobaan.

Disajikan

pertanyaan untuk

menentukan

larutan bersifat

asam dan basa.

Sebuah larutan A dan B diteteskan ke

dalam ekstrak indikator berwarna merah

menghasilkan warna yang berbeda

seperti gambar dibawah ini.

A B

Jelaskan sifat larutan tersebut (asam,

basa atau netral)!

C4 Larutan A adalah larutan basa, karena

dapat merubah warna ekstrak

indikator menjadi biru. Larutan B

dapat bersifat asam atau netral, karena

tidak memberikan peruban warna

pada ekstrak indikator.

Page 200: Husnawati Nurullah.pdf

185

10 Disajikan tabel

pengujian larutan

menggunakan

kertas lakmus

dalam menentukan

larutan asam, basa

dan netral

Perhatikan tabel pengujian larutan

menggunakan kertas lakmus dibawah

ini.

No Larutan

Perubahan Warna

Lakmus

Merah

Lakmus

Biru

1 Asam

klorida Merah Merah

2 Alkohol Merah Biru

3 Natrium

hidroksida Biru Biru

4 Vitamin C Merah Merah

5 Detergen Biru Biru

Berdasarkan tabel diatas, manakah yang

termasuk asam, netral dan basa?

C2 Larutan yang tergolong asam yaitu

asam klorida dan vitamin C.

Basa yaitu natrium hidroksida dan

detergen.

Netral yaitu alkohol.

11 Menghubungkan

pH dengan larutan

bersifat asam, netral

dan basa.

Disajikan

pertanyaan untuk

menjelaskan sifat

asam, basa dan

netral yang

dihubungkan

dengan trayek pH.

Jelaskan larutan asam, basa dan netral

berdasarkan trayek pH larutan!

C1 Larutan asam adalah larutan yang

memiliki trayek pH < 7

Larutan basa adalah larutan yang

memiliki trayek pH > 7

Larutan netral adalah larutan yang

memiliki trayek pH = 7

Page 201: Husnawati Nurullah.pdf

186

12 Disajikan

pertanyaan untuk

membuat tabel

larutan asam, basa

dan netral serta

hubungan dengan

trayek pH larutan.

Berikut adalah hasil pengujian berbagai

larutan dengan indikator kertas lakmus

merah (LM) dan lakmus biru (LB).

Larutan A : merah (LM) dan Biru (LB)

Larutan B: merah (LM) dan Merah (LB)

Larutan C:biru (LM) dan biru (LB)

Larutan D: merah (LM) dan merah (LB)

Buatlah tabel sifat larutan asam, netral

atau basa, serta tentukan trayek pH-nya!

C5 Tabel hasil pengujian larutan yaitu:

Larutan

yang

diuji

LM LB

Sifat

laruta

n

pH

A mera

h biru netral =7

B mera

h

mera

h asam >7

C biru biru basa <7

D mera

h

mera

h asam >7

13 Menjelaskan teori

asam basa menurut

Arrhenius.

Disajikan

pertayaan untuk

menjelaskan teori

asam basa menurut

Arrhenius

Jelaskan definisi asam basa menurut

Arrhenius!

C1 Asam adalah zat yang dapat

melepaskan ion H+

di dalam air.

Basa adalah zat yang dapat

melepaskan ion OH– di dalam air.

14 Disajikan

pertanyaan

penggolongan

asam menurut

Arrheniuss

Di antara senyawa berikut, tentukanlah

senyawa yang tergolong asam menurut

Arrhenius!

a. SO2(OH)2

b. HCl

c. HCN

d. Mg(OH)2

C2 Senyawa yang tergolong asam adalah

HCl, HCN dan CH3COOH.

Page 202: Husnawati Nurullah.pdf

187

e. CH3COOH

15 Disajikan

pertanyaan untuk

menjelaskan basa

menurut

Arrhenius.

Suatu reaksi NH3 diketahui sebagai

berikut:

NH3(aq) + H2O (l) NH4+ + OH

Berdasarkan reaksi diatas amonia (NH3)

tidak mempunyi gugus hidroksi namun

bersifat basa. Jelaskan mengapa

demikian!

C4 NH3 tergolong basa karena saat

direaksikan dengan air, senyawa

tersebut seperti basa yang lainnya

akan membentuk ion hidroksida

(OH

).

16 Disajikan

pertanyaan rumus

kimia dan reaksi

ionisasi asam dan

basa.

Tulislah rumus kimia dan reaksi ionisasi

asam dan basa berikut!

a. Asam klorida

b. Natrium hidroksida

C3 a. Asam klorida: HCl

HCl H+ + Cl

-

b. Natrium hidroksida:NaOH

NaOH Na+ + OH

-

17 Menyebutkan contoh

zat bersifat asam dan

basa yang ada dalam

kehidupan sehari-

hari.

Disajikan

pertanyaan contoh

zat bersifat asam

yang ada dalam

kehidupan sehari-

hari.

Tuliskan 3 contoh zat bersifat asam

yang ada dalam kehidupan sehari-hari!

C1 Asam: cuka, air asam dan air jeruk.

18 Disajikan

pertanyaan contoh

zat bersifat basa

yang ada dalam

kehidupan sehari-

hari.

Tuliskan 3 contoh zat bersifat basa

yang ada dalam kehidupan sehari-hari!

C1 Basa: detergen, sabun dan air kapur.

Total Skor 56

Page 203: Husnawati Nurullah.pdf

188

Lampiran 27

Siklus 2

KISI-KISI INSTRUMEN

Standar Kompetensi:

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

No Indikator

pembelajaran Indikator soal soal

Tingkat

kognitif Kunci jawaban

1 Mengetahui konsep

pH dan pOH.

Disajikan pertanyaan

menjelaskan konsep

pH.

Apakah yang dimaksud dengan pH?

C1

pH merupakan derajat keasaman yang

digunakan untuk menyatakan

konsentrasi ion H+.

2 Disajikan pertanyaan

pengaruh konsentrasi

terhadap derajat

keasaman.

Bagaimana pengaruh konsentrasi

larutan terhadap derajat keasaman

(pH) larutan? Jelaskan dan tuliskan

rumus untuk mencari pH! C2

Semakin besar konsentrasi ion H+,

larutan akan semakin asam dan harga

pH semakin kecil

Rumusnya:

pH = -log [H+]

3 Disajikan pertanyaan Jelaskan yang dimaksud dengan C1 pOH adalah cara yang digunakan

Page 204: Husnawati Nurullah.pdf

189

menjelaskan konsep

pOH

pOH! Tuliskan pula rumus pOH-

nya!

untuk menyatakan konsentrasi ion

OH-.

Rumus: pOH = -log [OH- ]

4 Menghitung pH

berdasarkan data

yang diberikan.

Disajikan pertanyaan

hitungan konsentrasi

ion berdasarkan pH

larutan.

Suatu larutan diketahui memiliki

derajat keasaman = 2, hitunglah

konsentrasi ion dalam larutan

tersebut! C3

Diketahui:

pH = 2

Rumus:

pH = - log [H+]

Jawab:

[H+] = 10

-2 = 0,01 M

5 Disajikan pertanyaan

hitungan pH larutan

berdasarkan

konsentrasi ionnya.

Hitunglah pH larutan jika

konsentrasi ion H+ sebesar 1 x 10

-3?

C3

Diketahui:

[H+] = 1 x 10

-3

Rumus:

pH = - log [H+]

Jawab:

pH = -log 1 x 10-3

= 3 – log 1

= 3

6 Disajikan pertanyaan

hitungan konsentrasi

berdasarkan data pH-

nya.

Berapakah konsentrasi ion H+ dalam

larutan yang pH-nya 2 – log 3?

C3

Diketahui:

pH = 2 – log 3

Rumus:

pH = - log [H+]

Jawab:

pH = 2 – log 3

[H+] = 3 x 10

-2 = 0,03 M

7 Disajikan pertanyaan

hitungan pH dari

konsentrasi larutan

basa.

Tentukanlah pH larutan jika

diketahui konsentrasi ion OH- = 2 x

10-3

!

C3

Diketahui:

[OH-] = 2 x 10

-3

Rumus:

pOH = -log [OH-]

Page 205: Husnawati Nurullah.pdf

190

pH = 14 – pOH

Jawab:

pOH = -log 2 x 10-3

= 3 – log 2

= 3 – 0,3 = 2,7

pH = 14 – 2,7

= 11,3

8

Disajikan pertanyaan

menghitung

konsentrasi ion dalam

larutan dari data pH-

nya.

Berapakah konsentrasi ion OH-

dalam larutan yang mempunyai pH =

12?

C3

Diketahui:

pH = 12

Rumus:

pH = 14 – pOH

pOH = -log [OH ]

Jawab:

pOH = 14 – pH

= 14 – 12

= 2

[OH ] = 10-2

= 0,01 M

9 Disajikan pertanyaan

menghitung pH dari

konsentrasi ionnya.

Hitunglah pH larutan H2SO4 jika

diketahui konsentrasi larutan 0,05

M! Tuliskanlah reaksinya!

C3

Diketahui:

[H2SO4] = 0,05 M

Rumus:

[H+] = M x valensi

pH = - log [H+]

Reaksi:

H2SO4 → 2 H+(aq) + SO4

2-(aq)

0,05 2 x 0,05 0,5

Jawab:

[H+] = 0.05 M x 2 = 10

-1 M

pH = - log 10-1

= 1

Page 206: Husnawati Nurullah.pdf

191

10 Disajikan pertanyaan

hitungan konsentrasi

ion larutan dari data

pH-nya.

Larutan Ba(OH)2 memiliki pH = 11.

Hitunglah konsentrasi ion larutan

tersebut!

C3

Diketahui:

pH = 11

Rumus:

pH = pH = 14 – pOH

pOH = 14 – pH

[OH-] = M x valensi

Reaksi:

Ba(OH)2 Ba2+

+ 2OH

Jawab:

pH = pH = 14 – pOH

pOH = 14 – pH

= 14 – 11

= 3

[OH-] = 10

-3

= 0,001 M x valensi

= 0,001 M x 2

= 2 x 10-3

M

11 Menggolongkan

larutan asam kuat,

asam lemah, basa

kuat dan basa lemah.

Disajikan hasil

percobaan untuk

menjelaskan kekuatan

asam dan basa.

Perhatikan tabel percobaan dua

larutan asam dan basa berikut ini:

N

o.

larutan Arus

listrik

Nyala

lampu

1 HCl menghan

tarkan

Terang

2 CH3CO

OH

menghan

tarkan

Redup

3 NaOH menghan

tarkan

Terang

4 NH3 menghan Redup

C4

Karena HCl/NaOH dapat mengion

sempurna dalam air, sedangkan

CH3COOH/NH3 hanya dapat mengion

sebagian kecil/sedikit, sehingga

larutan dapat menghantarkan arus

listrik namun memberikan nyala

lampu yang berbeda.

Page 207: Husnawati Nurullah.pdf

192

tarkan

Berdasarkan tabel di atas, terdapat

beberapa perbedaan nyala lampu dari

masing-masing larutan asam dan

basa Jelaskan mengapa demikian!

12 Disajikan pertanyaaan

penjelasan kekuatan

asam kuat dan asam

lemah

Jelaskan yang dimaksud dengan

larutan asam kuat dan asam lemah!

C1

Larutan asam kuat adalah larutan yang

mengalami ionisasi sempurna dan

dapat menghantarkan arus listrik

dengan kuat.

Larutan asam lemah adalah larutan

yang mengalami ionisasi sebagian

kecil atau sedikit, sehingga daya

hantar arus listriknya juga lemah.

13 Disajikan pertanyaan

yang menyebutkan

contoh larutan asam

kuat dan asam lemah

Sebutkan 2 contoh larutan yang

termasuk larutan asam kuat dan

lemah! C2

Contoh asam kuat:

HNO3 dan HCl

Conto asam lemah:

CH3COOH dan HCN

14 Disajikan beberapa

larutan untuk

menggolongkan

larutan asam kuat dan

asam lemah

Antara larutan berikut manakah yang

tergolong asam kuat dan asam

lemah?

a. HCl

b. HNO3

c. H2CO3

d. CH3COOH

C2

Larutan yang tergolong asam kuat

adalah HCl dan HNO3.

Larutan yang tergolong asam lemah

adalah CH3COOH dan H2CO3.

Page 208: Husnawati Nurullah.pdf

193

15 Disajikan beberapa

larutan untuk

menggolongkan

larutan basa kuat dan

basa lemah

Diantara larutan berkut manakah

yang tergolong basa kuat dan basa

lemah!

a. NaOH

b. KOH

c. NH3

d. Ba(OH)2

C2

Basa kuat: NaOH, KOH dan Ba(OH)2

Basa lemah: NH3

16 Disajikan pertanyaan

untuk menuliskan

reaksi asam kuat dan

asam lemah

Berikut ini diberikan beberapa

contoh asam kuat dan asam lemah.

Tuliskan reaksinya!

a. Asam klorida

b. Asam asetat

c. Asam sulfat

C3

Asam kuat:

Asam klorida = HCl

HCl H+

+ Cl

Asam sulfat = H2SO4

H2SO4 2H+

+ SO4

Asam lemah:

Asam asetat = CH3COOH

CH3COOH H+ + CH3COO

17 Menghubungkan

kekuatan asam

dengan derajat

ionisasinya dan

tetapan

keseimbangan

ionisasinya.

Disajikan pertanyaan

derajat ionisasi dan

tetapan ionisasi asam

Apakah yang dimaksud dengan

derajat ionisasi? Tuliskan rumusnya!

C2

Derajat ionisasi asam (α) adalah

perbandingan antara jumlah zat yang

mengion dengan jumlah zat mula-

mula.

Rumusnya:

α = jumlah zat yang mengion

jumlah zat mula-mula

18 disajikan pertanyaan

hubungan kekuatan

asam dengan tetapan

kesetimbangan asam

Bagaimanakah hubungan kekuatan

asam dengan tetapan kesetimbangan

asam? C2

Hubungannya semakin kuat suatu

asam, maka reaksi kesetimbangan

akan semakin asam dan harga Ka juga

akan bertambah besar.

Page 209: Husnawati Nurullah.pdf

194

19 Disajikan pertanyaan

kekuatan basa

berdasarkan tetapan

ionisasinya

Basa LOH dan MOH mempunyai

tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2

x 10-5

dan 1 x 10-7

. Basa manakah

yang lebih kuat? Jelaskan!

C3

Basa LOH basa yang lebih kuat

dibandingkan dengan MOH. Karena

memiliki tetapan ionisasi yang lebih

besar dari tetapan ionisasi MOH.

20 Disajikan pertanyaan

untuk menghitung

persentase derajat

ionisasi asam lemah

Tetapan ionisasi asam adalah 1x10-5

.

Berapa persen asam itu mengion

dalam larutan yang konsentrasinya

0,1 M?

C3

Diketahui:

Ka = 1 x 10-5

M = 0,1 M

Rumus:

α = √

% α = α x 100%

Jawab:

α = √

= √ = 1 x 10

-2

% α = 1 x 10-2

x 100%

= 1%

Page 210: Husnawati Nurullah.pdf

195

21 Disajikan pertanyaan

menghitung tetapan

ionisasi (Kb) basa.

Larutan basa LOH 0,1 M mengion

2%. Tentukan nilai tetapan ionisasi

(Kb) basa tersebut!

C3

Diketahui:

M LOH = 0,1 M

α = 2%

2% = 2 = 0,02

100

Rumus:

α = √

Kb = α2 x Mb

Jawab:

Kb = (0,02)2 x 0,1 M

= 0,0004 x 0,1 M

= 0,00004

= 4 x 10-5

Total Skor 75

Page 211: Husnawati Nurullah.pdf

196

Lampiran 28

Page 212: Husnawati Nurullah.pdf

197

Page 213: Husnawati Nurullah.pdf

198

Page 214: Husnawati Nurullah.pdf

199

Page 215: Husnawati Nurullah.pdf

200

Page 216: Husnawati Nurullah.pdf

201

RELIABILITAS TES ================ Rata2= 43.60 Simpang Baku= 7.28 KorelasiXY= 0.63 Reliabilitas Tes= 0.77 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Lia Nopianti 28 22 50 2 2 Hatikah 27 18 45 3 3 Mutiah 28 22 50 4 4 Eka Ruslianigsih 30 23 53 5 5 Hilda Ainul F... 29 21 50 6 6 Nur Fitriana 21 19 40 7 7 M. Syafiek He... 20 18 38 8 8 Muswatun Raja... 25 18 43 9 9 Mayindri Suti... 20 24 44 10 10 Mershal Adhit... 29 24 53 11 11 Nina Rohana 24 21 45 12 12 Nina Sanila 26 21 47 13 13 Nursufian 20 21 41 14 14 Ratna Sagita 24 21 45 15 15 Rini Anggraeni 28 21 49 16 16 Robby Syahroji 25 18 43 17 17 Saeful Haris 24 18 42 18 18 Sani 27 23 50 19 19 Siti Istikharoh 27 20 47 20 20 Siti Juhaeriyah 25 15 40 21 21 Siti Malinah 23 15 38 22 22 Siti Surniyati 24 16 40 23 23 Siti Shelatul... 27 21 48 24 24 Tri Adi Irawan 25 19 44 25 25 Siti Romelah 27 22 49 26 26 Sulastiyah 26 21 47 27 27 Subhaki 21 17 38 28 28 Siti Nurlatifah 25 20 45 29 29 Siti Suwi Rahayu 8 14 22 30 30 Siti Nurhayanah 8 14 22 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR 1 2 3 4 5 No Urt 1 2 3 4 5 1 4 Eka Ruslianigsih 53 2 1 2 3 3 2 10 Mershal Adhit... 53 2 0 1 3 3 3 1 Lia Nopianti 50 1 1 2 2 2 4 3 Mutiah 50 1 1 2 2 2 5 5 Hilda Ainul F... 50 2 1 2 3 3 6 18 Sani 50 2 0 2 3 2 7 15 Rini Anggraeni 49 2 1 2 3 3 8 25 Siti Romelah 49 2 0 2 3 2 Rata2 Skor 1.75 0.63 1.88 2.75 2.50 Simpang Baku 0.46 0.52 0.35 0.46 0.53 6 7 8 9 10 No Urt 6 7 8 9 10 1 4 Eka Ruslianigsih 53 2 5 3 1 2 2 10 Mershal Adhit... 53 3 3 4 2 1

Lampiran 29

Page 217: Husnawati Nurullah.pdf

202

3 1 Lia Nopianti 50 2 4 3 1 2 4 3 Mutiah 50 2 5 3 1 2 5 5 Hilda Ainul F... 50 2 3 3 1 2 6 18 Sani 50 3 3 3 1 1 7 15 Rini Anggraeni 49 2 4 4 1 1 8 25 Siti Romelah 49 2 3 3 1 1 Rata2 Skor 2.25 3.75 3.25 1.13 1.50 Simpang Baku 0.46 0.89 0.46 0.35 0.53 11 12 13 14 15 No Urt 11 12 13 14 15 1 4 Eka Ruslianigsih 53 3 0 4 4 3 2 10 Mershal Adhit... 53 3 1 4 4 4 3 1 Lia Nopianti 50 3 0 4 4 4 4 3 Mutiah 50 3 0 4 4 3 5 5 Hilda Ainul F... 50 3 0 4 4 4 6 18 Sani 50 3 1 3 4 4 7 15 Rini Anggraeni 49 3 0 4 4 4 8 25 Siti Romelah 49 3 0 4 4 4 Rata2 Skor 3.00 0.25 3.88 4.00 3.75 Simpang Baku 0.00 0.46 0.35 0.00 0.46 16 17 18 19 20 No Urt 16 17 18 19 20 1 4 Eka Ruslianigsih 53 3 2 2 1 3 2 10 Mershal Adhit... 53 4 2 2 2 2 3 1 Lia Nopianti 50 5 2 0 1 3 4 3 Mutiah 50 3 2 2 1 3 5 5 Hilda Ainul F... 50 3 2 0 2 3 6 18 Sani 50 3 2 2 2 3 7 15 Rini Anggraeni 49 3 2 1 1 2 8 25 Siti Romelah 49 4 2 2 2 3 Rata2 Skor 3.50 2.00 1.38 1.50 2.75 Simpang Baku 0.76 0.00 0.92 0.53 0.46 21 No Urt 21 1 4 Eka Ruslianigsih 53 4 2 10 Mershal Adhit... 53 3 3 1 Lia Nopianti 50 4 4 3 Mutiah 50 4 5 5 Hilda Ainul F... 50 3 6 18 Sani 50 3 7 15 Rini Anggraeni 49 2 8 25 Siti Romelah 49 2 Rata2 Skor 3.13 Simpang Baku 0.83 Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR 1 2 3 4 5 No Urt 1 2 3 4 5 1 6 Nur Fitriana 40 0 0 2 3 3 2 20 Siti Juhaeriyah 40 1 0 2 3 2 3 22 Siti Surniyati 40 2 0 2 3 3 4 7 M. Syafiek He... 38 1 1 2 3 2 5 21 Siti Malinah 38 1 0 2 3 3 6 27 Subhaki 38 1 0 2 3 2 7 29 Siti Suwi Rahayu 22 1 0 2 3 0 8 30 Siti Nurhayanah 22 1 0 2 3 0 Rata2 Skor 1.00 0.13 2.00 3.00 1.88 Simpang Baku 0.53 0.35 0.00 0.00 1.25

Page 218: Husnawati Nurullah.pdf

203

6 7 8 9 10 No Urt 6 7 8 9 10 1 6 Nur Fitriana 40 2 3 2 1 2 2 20 Siti Juhaeriyah 40 0 4 2 1 1 3 22 Siti Surniyati 40 0 3 3 1 1 4 7 M. Syafiek He... 38 2 3 2 1 2 5 21 Siti Malinah 38 0 3 3 1 1 6 27 Subhaki 38 0 0 2 1 1 7 29 Siti Suwi Rahayu 22 3 0 0 1 1 8 30 Siti Nurhayanah 22 3 0 0 1 1 Rata2 Skor 1.25 2.00 1.75 1.00 1.25 Simpang Baku 1.39 1.69 1.16 0.00 0.46 11 12 13 14 15 No Urt 11 12 13 14 15 1 6 Nur Fitriana 40 2 0 2 4 4 2 20 Siti Juhaeriyah 40 2 0 4 4 4 3 22 Siti Surniyati 40 2 0 3 4 3 4 7 M. Syafiek He... 38 2 0 2 4 4 5 21 Siti Malinah 38 2 0 3 3 3 6 27 Subhaki 38 2 0 3 4 4 7 29 Siti Suwi Rahayu 22 1 0 0 4 2 8 30 Siti Nurhayanah 22 1 0 0 4 2 Rata2 Skor 1.75 0.00 2.13 3.88 3.25 Simpang Baku 0.46 0.00 1.46 0.35 0.89 16 17 18 19 20 No Urt 16 17 18 19 20 1 6 Nur Fitriana 40 4 1 0 1 2 2 20 Siti Juhaeriyah 40 3 2 2 2 0 3 22 Siti Surniyati 40 3 2 2 2 0 4 7 M. Syafiek He... 38 4 2 0 1 0 5 21 Siti Malinah 38 3 2 2 2 0 6 27 Subhaki 38 3 2 2 2 2 7 29 Siti Suwi Rahayu 22 2 0 1 1 0 8 30 Siti Nurhayanah 22 2 0 1 1 0 Rata2 Skor 3.00 1.38 1.25 1.50 0.50 Simpang Baku 0.76 0.92 0.89 0.53 0.93 21 No Urt 21 1 6 Nur Fitriana 40 2 2 20 Siti Juhaeriyah 40 1 3 22 Siti Surniyati 40 1 4 7 M. Syafiek He... 38 0 5 21 Siti Malinah 38 1 6 27 Subhaki 38 2 7 29 Siti Suwi Rahayu 22 0 8 30 Siti Nurhayanah 22 0 Rata2 Skor 0.88 Simpang Baku 0.83 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 21 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 1.75 1.00 0.75 0.46 0.53 0.25 3.00 37.50

Page 219: Husnawati Nurullah.pdf

204

2 2 0.63 0.13 0.50 0.52 0.35 0.22 2.26 25.00 3 3 1.88 2.00 -... 0.35 0.00 0.13 -... -6.25 4 4 2.75 3.00 -... 0.46 0.00 0.16 -... -8.33 5 5 2.50 1.88 0.63 0.53 1.25 0.48 1.30 20.83 6 6 2.25 1.25 1.00 0.46 1.39 0.52 1.93 33.33 7 7 3.75 2.00 1.75 0.89 1.69 0.67 2.59 35.00 8 8 3.25 1.75 1.50 0.46 1.16 0.44 3.38 37.50 9 9 1.13 1.00 0.13 0.35 0.00 0.13 1.00 2.50 10 10 1.50 1.25 0.25 0.53 0.46 0.25 1.00 4.17 11 11 3.00 1.75 1.25 0.00 0.46 0.16 7.64 31.25 12 12 0.25 0.00 0.25 0.46 0.00 0.16 1.53 6.25 13 13 3.88 2.13 1.75 0.35 1.46 0.53 3.30 43.75 14 14 4.00 3.88 0.13 0.00 0.35 0.13 1.00 3.13 15 15 3.75 3.25 0.50 0.46 0.89 0.35 1.41 12.50 16 16 3.50 3.00 0.50 0.76 0.76 0.38 1.32 8.33 17 17 2.00 1.38 0.63 0.00 0.92 0.32 1.93 31.25 18 18 1.38 1.25 0.13 0.92 0.89 0.45 0.28 6.25 19 19 1.50 1.50 0.00 0.53 0.53 0.27 0.00 0.00 20 20 2.75 0.50 2.25 0.46 0.93 0.37 6.15 56.25 21 21 3.13 0.88 2.25 0.83 0.83 0.42 5.39 56.25 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 21 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 68.75 Sedang 2 2 18.75 Sukar 3 3 96.88 Sangat Mudah 4 4 95.83 Sangat Mudah 5 5 72.92 Mudah 6 6 58.33 Sedang 7 7 57.50 Sedang 8 8 62.50 Sedang 9 9 21.25 Sukar 10 10 22.92 Sukar 11 11 59.38 Sedang 12 12 3.13 Sangat Sukar 13 13 75.00 Mudah 14 14 98.44 Sangat Mudah 15 15 87.50 Sangat Mudah 16 16 54.17 Sedang 17 17 84.38 Mudah 18 18 65.63 Sedang 19 19 75.00 Mudah 20 20 40.63 Sedang 21 21 50.00 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 21 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.459 Signifikan 2 2 0.356 - 3 3 -0.148 - 4 4 -0.175 -

Page 220: Husnawati Nurullah.pdf

205

5 5 0.651 Sangat Signifikan 6 6 -0.026 - 7 7 0.750 Sangat Signifikan 8 8 0.805 Sangat Signifikan 9 9 0.183 - 10 10 0.213 - 11 11 0.809 Sangat Signifikan 12 12 0.268 - 13 13 0.687 Sangat Signifikan 14 14 0.078 - 15 15 0.619 Sangat Signifikan 16 16 0.527 Sangat Signifikan 17 17 0.675 Sangat Signifikan 18 18 0.165 - 19 19 0.238 - 20 20 0.647 Sangat Signifikan 21 21 0.735 Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 43.60 Simpang Baku= 7.28 KorelasiXY= 0.63 Reliabilitas Tes= 0.77 Butir Soal= 21 Jumlah Subyek= 30 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 3.00 37.50 Sedang 0.459 Signifikan 2 2 2.26 25.00 Sukar 0.356 - 3 3 -... -6.25 Sangat Mudah -0.148 - 4 4 -... -8.33 Sangat Mudah -0.175 - 5 5 1.30 20.83 Mudah 0.651 Sangat Signifikan 6 6 1.93 33.33 Sedang -0.026 - 7 7 2.59 35.00 Sedang 0.750 Sangat Signifikan 8 8 3.38 37.50 Sedang 0.805 Sangat Signifikan 9 9 1.00 2.50 Sukar 0.183 - 10 10 1.00 4.17 Sukar 0.213 - 11 11 7.64 31.25 Sedang 0.809 Sangat Signifikan 12 12 1.53 6.25 Sangat Sukar 0.268 - 13 13 3.30 43.75 Mudah 0.687 Sangat Signifikan 14 14 1.00 3.13 Sangat Mudah 0.078 - 15 15 1.41 12.50 Sangat Mudah 0.619 Sangat Signifikan 16 16 1.32 8.33 Sedang 0.527 Sangat Signifikan 17 17 1.93 31.25 Mudah 0.675 Sangat Signifikan 18 18 0.28 6.25 Sedang 0.165 - 19 19 0.00 0.00 Mudah 0.238 - 20 20 6.15 56.25 Sedang 0.647 Sangat Signifikan 21 21 5.39 56.25 Sedang 0.735 Sangat Signifikan

Page 221: Husnawati Nurullah.pdf

206

Lampiran 30

Page 222: Husnawati Nurullah.pdf

207

Page 223: Husnawati Nurullah.pdf

208

Page 224: Husnawati Nurullah.pdf

209

Page 225: Husnawati Nurullah.pdf

210

Page 226: Husnawati Nurullah.pdf

211

Page 227: Husnawati Nurullah.pdf

212

Page 228: Husnawati Nurullah.pdf

213

Page 229: Husnawati Nurullah.pdf

214 Lampiran 31

Page 230: Husnawati Nurullah.pdf

215

Lampiran 32