24
uoc : 628: 728.3 HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN Oleh lr. A. l<artahardja '.J STAI<AAN L. ITBANG 2n pekerj aa n um um :7 2 8.3 A R EPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK IREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN Diterbitkan Oleh : YAYASAN LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN

HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

  • Upload
    dangthu

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

uoc : 628: 728.3

HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN

Oleh lr. A. l<artahardja

'.J STAI<AAN L. ITBANG 2n pek erj aa n umu m

:7 2 8.3 A R

EPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

IREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA

~ DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN

Diterbitkan Oleh : YAYASAN LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN

Page 2: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)
Page 3: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

UDC : 628 : 728. 3

HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN

0 leh I r. A. Kartahardja

~ • • 1,_ ' ·: : ~ : ... • ). ., J.

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

DIREKTORAT JENDERAL CIPTAKARYA

DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN

Diterbitkan Oleh: YAYASAN LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH BANGUNAN

Page 4: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

c 1000281180

Hak Cipta

Hak Penerbitan

Cetakan Keempat

Pengarang

Yayasan L.P.M.B.

Desem ber 1980.

Dilarang mereproduksi I memperbanyak I fotokopi ,agian maupun seluruh

isi buku ini tanpa seijin Penerbit.

Hak Cipta, dilindungi oleh Undang-undang.

Page 5: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

Prakata dari Penerbit

Berhubung dengan banyaknya permintaan dan dengan persetujuan Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan; kami menerbitkan (cetak ulang) kembali buku Hygiene Bangunan dalam usaha pembangunan Perusahaan dan Perumahan.

Cetak u lang yang keempat in i isinya tidak berbeda dengan cetakan sebelumnya.

Semoga penerbitan ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ahli·ahli yang bergerak di bidang teknik pembangunan dan guna melengkapi perpustakaan buku-buku teknik di Indonesia.

Bdg, Desember 1980 Penerbit.

Page 6: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

DAFTAR lSI

Halaman.

I. PENDAHULUAN

II. CAHAYA DAN PEMBAHARUAN UDARA ............. .

1. DALAM RUMAH DAN GEDUNG ................ .

( 1). Untuk ruangan tempat kediaman . . . . . . . . . . . . . . 1

(2). Untuk kantor ... : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

(3). Untuk toko . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

(4). Untuk rumah makan, Ruang makan, Night Club dsb. 3

(5). Untuk gudang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2. PENERANGAN BUATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

3. PEMBAHARUAN UDARA ME KANIS . . . . . . . . . . . . . . 5

Ill. T E K N I K P E NY E HAT AN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

1. PEMBUANGAN AIR HUJAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2. PEMBUANGAN AIR KOTOR 5

3. KAMAR MANDl DAN KAKUS 6

4. TEMPAT CUCI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

5. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH . . . . . . . . . . . . . . . 7

6. KAKUS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

IV. R U M A H S E HAT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

1. SYARAT-SYARAT RUMAH SEHAT............... 8

2. LUAS RUMAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

GAMBAR GAMBAR

Page 7: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN

PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN

Garis besar dari ceramah yang diberikan oleh lr. A. Kartahardja

Direktur Penyelidikan Masalah Bangunan kepada Dokter-dokter Perusahaan

dalam rangka pembinaan keahlian dalam bidang occupational health yang

diselenggarakan oleh Lembaga Nasional Hygiene Perusahaan dan Kesehatan

Kerja di Jakarta dalam bulan Oktober 1971 s/d Januari 1972.

I. Pendahuluan

Salah satu akibat dari kemajuan yang cepat di bidang teknik dan

bersamaan dengan itu berkembangnya perindustrian, adalah tumbuh­

nya keinsyafan bahwa produksi dan daya guna seorang karyawan

banyak dipengaruhi oleh keadaan tempat bekerjanya dan tempat

kediamannya.

Oleh karena itu, baik Pemerintah maupun "Masyarakat sudah meng­

insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan) dan

perumahan harus diperhatikan pula syarat-syarat kesehatan atau

Hygiene Bangunan (terjemahan dari Bouwhygiene) disamping syarat­

syarat teknis seperti kekuatan konstruksi, keawetan dsb.

Dalam tulisan di bawah ini dicoba untuk menerangkan syarat-syarat

terpenting yang a.l. ditetapkan dalam buku Peraturan Bangunan

Nasional dan yang harus diperhatikan supaya terjamin kesehatan

karyawan ditempat-kerjanya (perusahaan, kantor, pabrik dsb). dan

kehidupan yang sehat dari seorang karyawan bersama keluarganya

dalam tempat kediamannya (rumah, flat dsb.).

Berturut-turut akan dibahas soal

( 1) Cahaya dan Pembaharuan Udara.

(2) Teknik Penyehatan.

(3). Rumah Sehat.

II. Cahaya dan Pembaharuan Udara

I. Dalam Rumah dan Gedung

(1) Untuk Ruangan Tempat Kediaman

a. Setiap ruangan yang dipakai sebagai ruangan kediaman harus;

( 1) mempunyai satu atau lebih banyak lubang yang langsung

berhubungan dengan udara luar. Jumlah luas bersih

(bebas dari rintangan-rintangan) dari semua lubang itu

Page 8: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

2

harus sekurang-kurangnya satu persepuluh dari luas lantai ruangan tersebut. Lubang-lubang itu harus meluas kearah atas sampai sekurang-kurangnya 1,95 m diatas permukaan lantai. 50% dari jumlah luas lubang harus dapat dibuka.

(2) Ada lubang atau saluran-saluran angin pada dan/atau dekat permukaan bawah langit-langit yang luas bersih­nya sekurang-kurangnya 0,35% luas lantai ruang yang bersangkutan.

b. Setiap kamar mandi dan kakus harus diberi penerangan dan pembaharuan udara dan dapat juga diberi penerangan buatan dan/atau pembaharuan udara mekanis yang memenuhi syarat­syarat.

c. Ruang Umum, Dapur Umum dsb. : Dapur, ruang makan umum, ruang istirahat dan ruang-ruang umum semacamnya dapat diberi penerangan : ( 1) dengan car a penerangan a tap a tau langit-1 angit yang

mempunyai luas bersih, bebas dari rintangan-rintangan terhadap cahaya, sekurang-kurangnya sepersepuluh dari luas lantai yang bersangkutan dengan menyediakan cara pembaharuan udara mekanis yang memenuhi syarat;

(2) dengan cara penerangan buatan dan perbaikan udara yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini.

(2) Untuk Kantor Selain syarat-syarat yang ditentukan untuk R uangan kediaman di tetapkan pula syarat-syarat sbb. : a. Penerangan dari atas (atap atau langit-langit) disediakan

disamping jendela-jendela. b. Bagian dari lantai dalam bangunan yang letaknya lebih jauh

dari 12,00 meter dan bagian dari bangunan yang dipergunakan sebagai ruang kerja yang letaknya lebih jauh dari 9,00 meter terhadap jendela atau jendela atap bebas dari rintangan

(jarak·jarak diukur horizontal); demikian pula bagian dari lantai yang letaknya terhadap jendela yang terdekat melebihi dua kali tingginya bagian teratas jendela; harus diberi pe­nerangan atap atau penerangan langit-langit atau diberi pe-

Page 9: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

nerangan buatan.

c. Bila diberikan penerangan atap atau langit-langit maka harus

diperlengkapi dengan sistim (susunan) pembaharuan udara alam atau mekanis.

(3) Untuk Toko Ditentukan syarat-syarat tambahan sbb.: a. Penerangan atap atau langit-langit dapat menggantikan jendela.

b. Luas bersih dari jendela atau jendela atap dapat diperkecil sehingga sekurang·kurangnya sepersepuluh luas lantai yang

bersangkutan, dan 50% dari jumlah luas jendela atau jendela

atap dapat dibuka dan diletakan sedemikian hingga memberi­

kan pembaharuan udara silang (cross-ventillation) yang epektip

c. B ila ada bagian dari lantai yang letaknya terhadap jendela

yang terdekat melebihi dua kali tinggi bagian teratas jendela

maka bagian dari lantai termaksud harus diberikan penerangan

atap atau langit-langit atau diberi penerangan buatan.

d. Setiap toko yang sifatnya terkurung bilamana dalamnya (pan

jangnya) melebihi dua kali lebarnya, harus diperlengkapi dengar

sistim pembaharuan udara mekanis; kecuali bilamana pem­

baharuan udara silang dapat dijamin.

e. Sistim pembaharuan udara yang memenuhi syarat harus diberi­

kan bila pembaharuan udara alam belum cukup terjamin.

f. Penerangan dan pembaharuan udara alam dapat dihapuskan dan tidak dipergunakan dengan pengertian bahwa alat-alat

pembangkit tenaga listrik untuk sistim-sistim penerangan dan

pembaharuan udara mekanis bekerja cukup terjamin,

(4) Untuk Rumah Makan, Ruang Makan, Night Club dsb.

Harus diperhatikan pula syarat-syarat tambahan sbb.:

a. Harus dipasang saluran udara yang diteruskan sampai keatas

atap atau b. Ada suatu sistim pembaharuan udara mekanis atau perbaikan

udara (air-conditioning); atau c. Ada penerangan buatan dan sistim pembaharuan udara me·

kanis atau perbaikan udara (air-conditioning).

3

Page 10: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

4

(5) Untuk Gudang

Selain syarat-syarat yang ditentukan untuk Toko harus diperhati­

kan pula syarat-syarat :

a. Setiap ruangan yang digunakan untuk pameran dan penjualan

barang, harus diberi Penerangan dan pembaharuan udara

b. Setiap ruangan yang digunakan hanya untuk penyimpanan

barang-barang harus diberi penerangan dan dekat pada langit­

langitnya di perlengkapi dengan saluran-saluran udara dengan luas bersih 0,17% dari luas lantai. Selain dari pada itu, pembaharuan udara alam dapat diabaikan

bila sistim pembaharuan udara mekanis diberikan dengan kemampuan (kapasitas) yang cukup, sesuai dengan sifat

penggunaan dari ruangan bersangkutan.

2. Penerangan Buatan

(1) Nilai Penerangan a. Nilai penerangan sekurang-kurangnya 50 lux harus diberikan

pada semua bagian ruang kerja;

b. Sekurang-kurangnya 20 lux harus diberikan pada semua

ruangan untuk jalan, ruangan tangga dan ruangan yang bukan

kerja.

(2) Penerangan pada jalan-jalan terusan, koridor dsb. : Jalan terusan, tangga dan semacamnya harus diberikan pe­

nerangan alam atau buatan. Penerangan buatan harus disediakan bila ruangan-ruangan ter­

maksud di atas mempunyai kemungkinan digunakan pada malam

hari.

(3) Ruangan di bawah permukaan tanah (basement)_ a. Setiap ruangan di bawah permukaan tanah harus diberi

penerangan dan pembaharuan udara sesuai dengan ketentuan­

ketentuan dalam peraturan ini selaras dengan kelas pengguna­

annya. Bilamana syarat-syarat tersebut tidak dapat dicapai

maka harus diperlengkapi dengan penerangan buatan dan/atau

pembaharuan udara mekanis.

b. Pada ketentuan-ketentuan yang mengharuskan memberi per­lengkapan pembaharuan udara mekanis dalam hal suatu

Page 11: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

ruangan yang hanya digunakan untuk menyimpan barang,

dapat diadakan perubahan-perubahan.

3. Pembaharuan Udara Mekanis

( 1) Penjelasan :

Dengan Pembaharuan Udara dimaksud ialah :

penggantian seluruh udara dari suatu ruangan atau suatu ba­

ngunan dengan jumlah udara segar (baru) yang sama volumenya

dari udara luar/ruang lain yang bebas dari kuman-kuman kotoran.

(2) Suatu sistim pembaharuan udara mekanis harus diberikan jika

pembaharuan udara alam yang memenuhi syarat, tidak mungkin

diberikan.

(3) Bilamana digunakan Pembaharuan udara mekanis, sebagai peng­

ganti pembangunan udara alam, sistim yang dimaksud harus

bekerja terus menerus selama ruang dimaksud dipergunakan.

(4) Udara kotor atau yang busuk atau merusak, harus dikeluarkan

dengan suatu sistim pembaharuan udara mekanis pada suatu

tempat sedemikian hingga tidak menjadi gangguan.

Teknik Penyehatan

1. Pembuangan Air Hujan

( 1) semua air hujan harus disalurkan melalui pipa-pipa atau saluran­

saluran terbuka dan/atau tertutup baik dari besi, beton, pasangan

ataupun keramik.

Penyambungan pipa-pipa harus dengan cara-cara dan adukan

bahan sesuai dengan bahan-bahan pipa bersangkutan.

(2) Pada dasarnya air hujan harus dibuang atau dialirkan kesaluran

umum kota •. Tetapi jika hal itu tidak mungkin, berhubung

belum tersedianya saluran umum kota ataupun sebab-sebab lain,

maka pembuangan air hujan harus dilakukan melalui proses

peresapan ataupun cara-cara lain.

2. Pembuangan Air Kotor

(1) Semua air kotor, baik yang asalnya dari kotoran manusia (kakus)

ataupun air kotor dari dapur, kamar mandi dan tempat cuci,

harus dibuang melalui pipa-pipa atau saluran-saluran terbuka

dan/atau tertutup baik dari beton, pasangan ataupun keramik.

5

Page 12: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

6

(2) Pada dasarnya pembuangan air kotor baik yang asalnya dari kotoran manusia (kakus) ataupun air kotor dari dapur dan kamar mandi dan tEmpat cuci harus dib.uang atau dialirkan

kesaluran umum kota. Tetapi jika hal demikian tidak mungkin, berhubung belum tersedianya saluran umum kota ataupun sebab­sebab lain, maka pembuangan air kotor harus dilakukan melalui proses pengolahan dan/atau peresapan (umpamanya mernakai tangki septik dll.) sedemikian hingga kesehatan umum dari penduduk yang berdiam disekitarnya tidak terganggu oleh akibat-ak ibatnya.

3. Kamar Mandi dan Kakus

(1) Setiap pembangman baru dan/atau perluasan suatu bangunan yang diperuntukan sebagai tempat kediaman (rumah kediaman biasa, hotel, losmen, asrama dll.) diharuskan dilengkapi dengan ruangan-ruangan kamar mandi dan kakus dengan ketentuan­ketentuan minimum sbb.:

a. 1 rumah tangga dengan kurang dari 6 penghuni: 1 kesatuan. 1 rumah tangga dengan 6 orang dan lebih (maximum 12 orang) penghuni : 2 kesatuan.

b. Untuk tempat kediaman luar biasa (hotel losmen, asrama dsb). [)engan kapasitas penghuni kurang dari 10 orang: 1 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 11-12 orang:2 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 21-30 orang:3 kesatuan. Dengan kapasitas penghuni kurang 31--40 orang:4 kesatuan. Penghuni lebih dari 40 orang : ditambah satu kesatuan untuk

tambahan tiap-tiap 20 orang.

(2) Yang dimaksud dengan kesatuan ialah kakus dan tempat mandi

Bila kakus dan tempat mandi berada dalam satu ruangan, luas lantai (bers1h) : luas minimum : 3,00 m2

Bila ruang kakus berdiri sendiri : luas minimum 1,00 m2

Bila ruang mandi berdiri sendiri dan dilengkapi bak, luas

lantainya (bersih) : minimum 2,50 m2

Bila ruang mandi hanya mempergunakan douche/pancuran luas lantainya (bersih) : minimum 1,50 m2

Page 13: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

4. Tempat Cuci

( 1) Setiap pembangu nan baru dan/atau peri uasan suatu bangu nah

yang diperuntukan sebagai tempat kediaman diharuskan di·

lengkapi dengan tempat/ruangan cuci yang terbuka/tertutup

baik berapa a tau tidak dengan ketentuan·ketentuan sbb.:

Untuk 1 rumah tangga dengan kurang dari 10 orang penghuni

harus disediakan tempat dengan

luas lantai (bersih), minimum

2,00 m2.

Untuk 1 rumah tangga dengan 10 orang atau lebih (maximum

20 orang) penghuni harus di­

sediakan luas lantai (bersih) :

minimum 3,00 m2

(2) Yang dimaksud dengan tempat cuci ialah tempat yang dibuat

khusus untuk dipergunakan mencuci pakaian/alat-alat dapur.

5. Tempat Pembuangan Sampah

(1) Setiap pembangunan baru dan/atau perluasan suatu bangunan

yang diperuntukan sebagai tempat kediaman diharuskan di­

lengkapi dengan tempat/kotak/lobang pembuangan sampah yang

ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga kesehatan

umum masyarakat sekitarnya terjamin.

(2) Didaerah perkotaan yang mempunyai dinas pembersihan kota,

maka kotak-kotak sampah yang tertutup ditempatkan sedemikian

sehingga petugas-petugas dinas tersebut diatas dapat dengan

melakukan tugasnya.

(3) Didaerah pedusunan yang belum memiliki dinas pembersihan,

maka sampah-sampah diharuskan dimasukan lubang dan/atau

dibakar dengan cara-cara yang aman dan baik.

6. Kakus

(1) Setiap bangunan yang mempunyai ruangan tempat kediaman

diharuskan memil iki sedik itnya satu kakus, baik yang terletak

di dalam bangunan tersebut maupun diluarnya pada jarak

yang mudah dicapai.

7

Page 14: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

(2) Bagian bangunan tempat kediaman luar biasa (hotel, losmen,

asrama dsb.) dan bangunan-bangunan perdagangan, kantor-kantor,

sekolah-sekolah serta bangunan-bangunan umum lninnya berlaku

ketentuan-ketentuan sbb.

a. Untuk orang laki-laki baik dewasa maupun anak-anak yang

bertempat tinggal atau bekerja di dalam bangunan harus

disediakan sedikitnya satu kakus.

b. Untuk orang perempuan, baik dewasa maupun anak-anak

yang bertempat tinggal atau bekerja di dalam bangunan

harus disediakan satu kakus.

IV. Rumah Sehat.

8

1. Syarat-syarat Rumah Sehat. Beberapa syarat dasar untuk rumah dan lingkungan yang sehat

diuraikan dengan singkat di bawah ini :

(1) Tiap keluarga mendiami tempat kediaman yang berdiri sendiri

lengkap, dipelihara baik dan yang cukup aman dan kuat

konstruksi nya. Disetiap tempat kediaman sekurang-kurangnya ada :

a. Jumlah ruangan/kamar yang cukup banyak dengan luas

lantai dan isi yang cukup besar, yang sesuai dengan kebutuhan

penghuninya.

b. Jaminan kebebasan (privacy) dan kemerdekaan bagi tiap

orang penghuni dan tidak adanya gangguan dari luar.

c. Pemisahan yang baik dari ruangan/kamar tidur untuk suami

isteri, untuk orang-orang dewasa pria dan wanita dan untuk

anak-anak. Kadang-kadang untuk hewan seperti ayam, kambing, anjing

dsb. sebaiknya jangan di dalam tempat kediaman.

d. Persediaan air bersih yang dapat diminum dalam jumlah

cukup banyak untuk pemeliharaan kesehatan penghuni dan

kebersihan tempat kediaman. Air bersih sejauh mungkin dialirkan kedalam rumah atau

kedala:-n halaman melalui pipa/saluran yang memenuhi syarat­

syarat kesehatan.

Page 15: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

e. Perlengkapan dan peralatan untuk pembuangan air kotor,

sampah dan kotoran lain dengan cara yang memenuhi syarat­

syarat kesehatan.

f. Ruangan untuk mandi dan mencuci yang cukup luas.

g. Ruangan untuk masak dan makan.

h. Ruangan untuk menyimpan bahan pangan, alat-alat rumah

tangga dan harta benda penghuni.

i. Perlindungan terhadap panas, dingin dan lembab yang ber­

lebihan yang dapat membahayakan kesehatan penghuni.

j. Ventilasi yang baik dan udara yang bersih, yang tidak

mengandung racun.

k. Penerangan alam dan buatan yang cukup terang.

(2) Rumah ditempatkan dalam lingkungan perumahan yang di­

rencanakan berdasarkan prinsip-prinsip tata kota dan daerah

Dilingkungan perumahan harus diusahakan :

a. Fasilitas umum sep~rti : pemberian air minum

- pengaliran air kotor dan air hujan

- pengangkutan sampah dan kotoran lain

b. Udara bersih yang tidak berbau atau mengandung racun,

asap dari industri, debu dsb.

c. Fasilitas penjagaan keamanan dan bahaya kebakaran.

d. Fasilitas atau bangunan untuk : industri, perdagangan, sosial,

kebudayaan, pendidikan, ibadah, rekreasi, kesehatan dsb.

yang terletak tidak jauh dari rumah dan yang mudah di­

kunjungi melalui jalan-jalan yang baik atau fasilitas peng­

angkutan yang teratur.

e. Penjagaan terhadap gangguan yang membahayakan kesehatan

kesejahteraan dan moral masyarakat.

2.. Luas Rumah

( 1) Luas Ruangan Luas ruangan ditentukan oleh : - Ukuran dan jumlah pemakainya.

9

Page 16: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

10

- ukuran dan jumlah perabot - ukuran dan jumlah pintu jendela.

(2) Banyak Ruangan Seperti telah dikemukakan dalam syarat-syarat umum, didalam setiap rumah harus ada cukup banyak ruangan untuk bekerja, beristirahat bergerak, berekreasi dengan tujuan agar setiap peng­huni rumah merasa nikmat dan bahagia dalam rumah tersebut. Sekurang-kurangnya harus ada dua ruangan didalam rumah supaya seorang penghuni yang berpenyakit menular dapat di­pisahkan dari penghuni-penghuni lain. Untuk menghemat dalam banyaknya ruangan dapat direncanakan ruangan-ruangan serba guna (multi-purpose rooms) misalnya: ruang duduk yang dapat dipakai sebagai ruang makan, ruang tidur sebagai ruang bekerja, ruang makan didalam dapur, dsb.

(3) Tata Letak ruangan/kamar. Tata letak ruangan didalam rumah harus sedemikian sehingga - Lalu-lintas didalam rumah lancar. - kebebasan dan kenikmatan penghuni terjamin Khususnya harus diperhatikan letaknya ruang tidur, yaitu harus diusahakan agar :

orang sedang tidur tidak terganggu; sinar matahari diwaktu pagi dapat masuk; suhu didalam ruangan tidak panas; ventilasi cukup baik; dsb.

(4) Penghuni rumah.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan penghuni rumah dan yang mempengaruhi luas rumah adalah a.l. :

adat dan kebiasaan penghuni;

keinginan dan kebutuhan penghuni;

tarat kehidupan dan pendidikan penghuni;

susunan dan hubungan keluarga penghuni.

Page 17: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

CAT A TAN

Untuk melengkapi keterangan-keterangan diatas, dic.njurkan untuk mem­baca juga publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Jalan Tamansari No_ 84, Bandung; diantaranya ialah

Peraturan Bangunan Nasional,

Prototype Rumah,

Rumah dan Sekolah yang Sehat.

Bandung, 10 Januari 1972

11

Page 18: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

PENJELASAN CERAMAH

HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN DAN PERUMAHAN

HI 1 a. . - LUAS LANTAI

II. 1 (1) a.(i) ....--

"yt1'

"" Min. jumlah luas lubang angin X eahaya = 1/10 X luas lantai

Hal. 1 II. 1. (1).a.(i) a b

LUAS LUBANG

"I I a X e II II axe

Kaea Kaea

"0

·I

axd b X f Kaea Kaea

axe Kaea

1 1 l jumlah luas bersih yang langsung berhubungan dongan

udara luar = 2(axe) + (axd) + (axe) + (bxf)

1\\\lJ}i~

u (\ ~\ I

'in,\ II 1 I

I

Page 19: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

Hdl. 2

II. 1 (1) a. (i)

lubang cahaya ~ lubang angin

~ ~ll ~ ~~ !&~

-·- r--r--· l~ ® ,..._

~ @; "' ~ It>~ I~ . ~ ~I

T 1 lantai

min. tinggi meluasnya bidang untuk menempatkan lubang -angin & cahaya

Hal. 2

II. 1. (l).a.(i)

lubang angin & cahaya dari langit·ldngit dan atap

1120 luas lantdi lubang cah.:~ya ho.&rus dapat dibuka

\ -)'--

lubang angin & cahaya pad a dinding.

J

Page 20: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

Hal. 2

11.1. ( 1 ).a.(ii)

Kaca

Kaca

lubang/saluran angin di bawah permukaan langit·langit luas bersihnya min. 0,35% dari luas lantai ruang bersangkutan

Hal. 2

II. 1 ( 1 ).b. ""- ~ / ,.._....._Q matahari

! \~

pembaharuan udara a lam dan cahaya alam

pembaharuan ud ara mekanis dan cahaya buatan.

Page 21: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

Hal. 2

II. 2.b. jendela

J, -------r------·--·--····-------------

diberi penerangan

, langit-langit atap atau

::: buatan dinding

12.00

diberi penerangan

langit-langit, atap atau

buatan

diberi penerangan

/ langit-langit, atap atau

'-buatan \

dinding

lantai ruang

l

jendela

9.00

jendela

~--------2-X---------4

Hal. 3

II 3.d.

~~~~da=la=m~n~y~a~2~·~~~~~~~~~ T

I i \ Jl : ~

~------.....;~ ~

Page 22: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)

langit-langit

OJ oOo I I I I I kamar mandi & kakus 3.00 m2

I I I I I Tl I I I

kakus 1.00 m2

(· I I T I I I I I I I I I I I

·) kamar mandi pakai bak 2.50 m2

kamar mandi pakai douche 1.50 m2

Page 23: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)
Page 24: HYGIENE BANGUNAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN PERUSAHAAN …pustaka.pu.go.id/sites/default/files/1980...Perusahaan_dan_Perumaha… · insyafi bahwa dalam pembangunan gedung-gedung (perusahaan)