10

I NYOMAN DARMA PUTRA

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: I NYOMAN DARMA PUTRA
Darma
Typewritten text
I NYOMAN DARMA PUTRA
Page 2: I NYOMAN DARMA PUTRA

KORBAN KEMAJUAN: Narasi Dampak Negatif

Modernisasi dalam Cerpen-cerpen Penulis Bali 1950-an

I Nyoman Darma Putra

Fakultas Ilmu Budaya Unud

Page 3: I NYOMAN DARMA PUTRA

Cakupan

1. Pengantar

2. Latar Belakang dan Masalah

3. Sastra dan Media Massa di Bali 1950-an

4. Tema dampak modernisasi

5. Analisis Cerpen

6. Penutup

Page 4: I NYOMAN DARMA PUTRA

Wacana Maju vs Kolot, SOS

ZAMAN KEMAJUANIBU: Nak, berhati-hatilah kau di zaman kemajuan ini, katanya.ANAK: Bu kok masih kolot saja, tak mau melihat kenyataan-kenyataan

kemajuan wanita. Hampir gadis sudah bisa naik sepeda, sudah bisaberrapat dengan laki-laki, dan tidak masih malu-malu kayak dulu. Menghemat sudah bisa dengan adanya rok-rok di atas dengkul dan tidak memakai lengan. Pendeknya kemajuan wanita tidak kalah denganlaki-laki.

IBU: Nak, wanita dan lelaki tetap berbeda. Kemajuannya pun tetap berbedajuga. Sebab apa Nak? Kalau lelaki terlalu maju tidak akan merugikandirinja, tetapi andai kata wanita terlalu maju... perutnya menjadigendut... walaupun sudah memakai peraturan makan untuk menjagapotongan dan perbekel akan susah dalam urusan kewarganegaraan. Inibedanya. (SOS)

Rubrik ‘Senyum Simpul’, (Damai, 17 Januari 1955, hlm 10)

Page 5: I NYOMAN DARMA PUTRA

Wacana Publik

• Krisis achlak, fenomena di Indonesia, termasukBali.

• “Di zaman ini susah sekali mendidik dan menjaga anak-anak kita yang sudah dewasa, terutama gadisnya”.

• “Di zaman saya dahulu tak pernah adakejadian, [..’] bahwa ada gadis mengandungsebelum kawin. Kenapa sekarang di mana-mana terjadi yang demikian itu. […]. Rupanyapercuma saja gadis itu dibebaskanpergaulannya dengan laki-laki. Dahulu tak adagadis bersekolah, toch tak terjadi perbuatanmaksiat itu”.

Page 6: I NYOMAN DARMA PUTRA

Cerpen Bertema Dampak Modernisasi

No Judul Tahun Penulis Inti Cerita

1. Gadis Modern 1952 Sambang Marga Kisah dua remaja yang bangga akan seks bebas

2. Pergaulan Bebas 1953 Sana Seorang remaja melakukan aborsi.

3. Gagal 1953 Sana Seorang siswi SMP frustrasi hamil karenaditinggal pacar

4. Korban Kemajuan 1954 Eren Seorang gadis hamil ditinggalkan pacarnya.

1. Hasil Ujianku 1954 Arief Hidayat Sepasang siswa tidak lulus ujian karenahamil

Page 7: I NYOMAN DARMA PUTRA

Cerpen “Korban Kemajuan” oleh Eren

Tokohnya: Widarti, gadis desa, 17 tahun, melanjutkanpendidikan ke kota, cita-cita setelah tamat adalahmemajukan kaumnya. Ternyata di kota:lupa belajar, berhias norak, bergincu, baju modern, saban harinonton bioskop, jadi ‘piala bergilir’. Akhirnya, diameratap menyesali nasibnya:

Bingung Widarti memikirkan nasib dirinya. Kepadasiapa hendak diadukan? Mana janji-janji mulukpemuda yang pernah ia dengar? Hendak digugurkan? Ach, sungguh besar dosanya, dosa yang tidak diampunilagi.

Page 8: I NYOMAN DARMA PUTRA

• Hasil ujian bukanijazah tapi bayi.

Remaja gagaldalamsekolah karenapergaulan bebas, gaya hidup modern.

Page 9: I NYOMAN DARMA PUTRA

Wanita Bali 1950-an

• Sindiran wanita Bali yang maju itu adalah yang perutnya gendut.

• Berbuah sebelum masa.

• Modern disalahartikan: baju you can see, naik sepeda, bergaul bebas, nonton film, lemahproteksi diri.

• Beda standar bebas antara laki-laki danperempuan: kalau perempuan hamil dan punya anak di luar nikah menjadi malapetaka, kalau laki-laki tidak masalah mengejarkemajuan.

Page 10: I NYOMAN DARMA PUTRA

Simpulan

• Cerpen tahun 1950-an banyak bertema tentang remaja usia sekolahyang menjadi korban kemajuan, seperti akibat pergaulan bebas, pakaian you can see, berhubungan seks di luar nikah.

• Dampak kemajuan yang inspiratif bagi pengarang itu memangmerupakan wacana publik, terlihat dari tulisan opini di majalahDamai tahun 1950-an.

• Tema cerpen dan artikel opini yang mirip itu menunjukkanintertekstualitas sastra dan wacana publik, sastra mencerminkanmasyarakat yang galau.

• Cerpen, menurut sosiologi sastra, semacam dokumen sosial.